PROTOKOL PENELITIAN Studi awal: Akses Waria terhadap Pelayanan Publik di Jakarta Peneliti utama: Prof. Irwanto Peneliti: Ignatius Praptorahardjo Laura Nevendorff Theresia Puspoarum K. CONFIDENTIAL Page 1 of 7 SINOPSIS PROTOKOL Judul Penelitian Tanggal Peneliti Lokasi Penelitian Problem statements Tujuan Penelitian Desain penelitian Target populasi Alat Pengambilan data Durasi penelitian Pendanaan Studi awal: Akses Waria terhadap Pelayanan Publik di DKI Jakarta 15 Desember 2015 – 15 Januari 2016 Irwanto, Ignatius Praptorahardjo, Laura Nevendorff, Theresia Puspoarum K. DKI Jakarta, proporsional di lima kotamadya Akses yang dimiliki waria tidak sama dengan akses yang diterima oleh masyarakat umum lainnya. Situasi ini terjadi karena beberapa peraturan administrasi masih berpatokan pada pembedaan dua jenis kelamin, lakilaki dan perempuan. Hal ini menempatkan waria dalam posisi bias, tidak masuk dalam kedua kelompok tersebut. Studi ini akan melengkapi kajian situasi yang dialami waria terkait akses publik dan dapat berkontribusi terhadap perbaikan program dan kebijakan yang menyasar kelompok waria. 1. Mengindentifikasi dan merangkum hasil penelitian dan informasi terkait waria yang sudah tersedia, baik yang sudah dipublikasi ataupun belum 2. Melihat profil waria Indonesia termasuk situasi terkait akses terhadap layanan publik, kepemilikan KTP, stigma, dan diskriminasi, dan pengalaman kekerasan. Hasil dari survei yang dilakukan akan dijadikan bahan advokasi untuk memperbaiki program dan kebijakan tekait waria Metode kuantitatif Waria usia <30 dan >30 tahun Kuesioner terstruktur 2 bulan UNDP Indonesia TUJUAN PENELITIAN Studi ini bertujuan: 1. Mengindentifikasi dan merangkum hasil penelitian dan informasi terkait waria yang sudah tersedia, baik yang sudah dipublikasi ataupun belum 2. Melihat profil waria Indonesia termasuk situasi terkait akses terhadap layanan publik, kepemilikan KTP, stigma dan diskriminasi, dan pengalaman kekerasan. Hasil dari survei yang dilakukan akan dijadikan bahan advokasi untuk memperbaiki program dan kebijakan terkait waria PERTANYAAN PENELITIAN Pertanyaan umum: “Bagaimana karakteristik waria di DKI Jakarta, dan seperti apa akses mereka terhadap layanan publik, serta akses terhadap KTP, kekerasan, dan stigma/diskriminasi?” Page 2 of 7 MANFAAT PENELITIAN Kehidupan waria bisa menjadi sangat sulit di Indonesia disebabkan oleh pelecehan, kekerasan, dan diskriminasi karena penampilan atau identitas gender merupakan kenyataan sehari-hari yang dialami oleh banyak waria. Demikian pula adanya sentimen negatif dan status yang dihargai dalam masyarakat ini diperkuat dengan adanya berbagai peraturan atau regulasi pada tingkat nasional atau daerah. Oleh karena itu keberadaan waria di masyarakat bisa merupakan sebuah paradoks: Pertama, bisa diterima jika memperlihatkan diri sebagai penghibur. Kedua, tidak bisa diterima jika menunjukkan identitas dan seksualitasnya karena bertentangan dengan norma sosial. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum mengenai situasi ataupun informasi terkait waria dengan mengumpulkan berbagai hasil penelitian. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan gambaran mengenai profil waria Indonesia termasuk situasi mengenai akses pada layanan publik, kepemilikan dokumen legal, stigma dan diskriminasi, serta pengalaman kekerasan. Hasil dari penelitian ini akan bermanfaat untuk mengembangkan strategi program dan kebijakan terkait waria. DESAIN STUDI Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantittaif untuk menjawab tujuan penelitian. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara oleh enumerator dengan menggunakan kuesioner terstruktur. SAMPLING Sampel dalam penelitian ini adalah waria yang tinggal di DKI Jakarta, berjumlah 100 orang dengan kriteria inklusi sebagai berikut: - Orang yang mengindentifikasi dirinya sebagai waria berusia di atas 17 tahun dan tidak melebihi 65 tahun Tinggal di lokasi penelitian setidaknya dalam 6 bulan terakhir Bersedia berpartisipasi dalam penelitian secara sukarela Adapun kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah: - Waria berusia di bawah 17 tahun dan di atas 65 tahun Laki-laki dan perempuan yang bukan waria Waria yang hanya berkunjung ke wilayah DKI Jakarta dan tidak menetap Studi ini menggunakan metode pemilihan sampel secara sengaja atau purposive dengan teknik modifikasi chain referral dengan menggunakan cara nominasi dari database anggota jaringan waria di DKI Jakarta. Pengambil data (enumerator) yang terlibat berasal dari kelompok/organisasi waria di DKI Jakarta, yaitu Yayasan Srikandi Sejati (YSS) dan SWARA. Terdapat 5 orang enumerator yang masing-masing akan melakukan wawancara kepada 20 waria. Adapun proporsi waria yang diambil data adalah: 60% waria usia <30 tahun 40% waria usia > 30 tahun Page 3 of 7 Selain itu, repsonden yang diwawancara harus merepresentasikan lima wilayah di DKI Jakarta. Untuk mempermudah enumerator dalam melihat proporsi responden, segera setelah selesai mengambil data, lengkapi formulir Annex 1 Lembar Kontrol Lapangan. Lembar kontrol lapangan akan dikompilasi oleh asisten penelitian pada tanggal 23 Desember 2015 dan 4 Januari 2016 saat enumerator menyerahkan kuesioner terisi dan dokumen administrasi pelengkap penelitian lainnya. LOKASI PENELITIAN Penelitian akan dilakukan di DKI Jakarta dan mencakup lima kotamadya yaitu; Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Untuk mencapai hasil pengambilan data yang proposional, pelu dilakukan identifikasi awal dari database organisasi/kelompok waria di Jakarta mengenai siapa calon responden potensial yang berdomisili di wilayah terpilih. <=30 tahun (waria muda) Lilis Jakarta Pusat (12 waria muda, 8 waria dewasa) Kemayoran Blora Rere 4 >30 tahun (waria dewasa) Kamel Kartini 8 Tanah Abang Duri Jakarta Barat (12 waria muda, 8 waria dewasa) Jakarta Utara (12 waria muda, 8 waria dewasa) Lenny Blora Nuke 4 4 Cengkareng Angke Kalideres 12 Kali Jodo 8 Tambora Tanjung Duren Kampung Bandan Cilincing Kalibaru 2 Cilincing Plumpang 10 Rawa Badak Daho Prumpung Prumpung Jakarta Timur (12 waria muda, 8 waria dewasa) Jagal Jakarta Selatan (12 waria muda, 8 waria dewasa) Manggarai TMII 8 Semper Jagal 12 8 Kebon Singkong Pasar Rebo Pasar Minggu 10 Mampang TOTAL 2 20 20 20 Cilandak 8 20 20 KONFIRMASI IDENTITAS RESPONDEN Setelah enumerator bertemu dengan calon responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam studi waria dan akses terhadap layanan publik, sangat penting untuk memastikan apakah calon responden adalah benar seorang yang beridentitas waria atau bukan. Hal ini diperlukan untuk menjaga kualitas Page 4 of 7 data dan menghindari oknum tidak bertanggungjawab yang ingin memanfaatkan penelitian ini untuk kepentingan pribadi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengonfirmasi kebenaran identitas calon responden adalah: - - Menanyakan langsung identitas yang bersangkutan, sejak tahun berapa mengidentifikasi diri sebagai waria, dan siapa mami pertama. Berbicara dengan menggunakan bahasa atau istilah yang umum beredar di kalangan waria namun tidak biasa dipakai dalam berbahasa umum sehari-hari, seperti: lekong, mawar, tinta, berepong, dll. Melihat kebiasaan berperilaku yang umum dilakukan waria seperti cara berbicara, gerakan tubuh, dan gaya berpakaian. METODE PENGAMBILAN DATA Enumerator akan menggunakan perangkat yang sudah disiapkan sebelumnya untuk mengambil data. Tabel 1 berisi langkah-langkah yang harus dilakukan ketikan melakukan pengambilan data. Table 1: Langkah saat melakukan wawancara 1. Ucapkan salam, perkenalan diri oleh pewawancara dan jelaskan gambaran singkat mengenai studi 2. Ungkapkan tujuan bertemu adalah agar calon responden dapat turut berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan sebagai peserta 3. Berikan Lembar Persetujuan (Informed Consent) 4. Persilakan calon responden untuk membaca dengan seksama 5. Tanyakan apabila calon responden memiliki pertanyaan terkait penelitian dan proses yang akan dilakukan 6. Berikan penjelasan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan calon responden 7. Tanyakan kesediaan calon responden, bila bersedia persilakan calon responden untuk melengkapi Lembar Persetujuan (Informed Consent) 8. Simpan Lembar Persetujuan (Informed Consent) yang sudah ditandatangani sebagai dokumentasi penelitian 9. Lakukan wawancara dengan menggunakan lembar Panduan Kuesioner yang sudah disiapkan 10. Lengkapi Kode Responden terlebih dahulu sebelum memulai wawancara 11. Setelah wawancara selesai, ucapkan terima kasih 12. Serahkan pengganti uang transport dan minta responden untuk menandatangani tanda terima di Annex 2 Tanda Terima Transport Responden. 13. Enumerator melengkapi Lembar Kontrol Lapangan dan menyimpan kuesioner yang terisi beserta Lembar Persetujuan (Informed Consent). Jadikan satu dengan menggunakan paper clip. PENULISAN KODE RESPONDEN Setiap responden yang terlibat dalam penelitian ini akan memiliki kode unik tersendiri untuk membedakan responden satu dengan lainnya. Hal ini juga dapat berguna bila ada kebutuhan data yang perlu diverifikasi kepada enumerator. Page 5 of 7 01 02 03 04 05 KODE WILAYAH Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Timur Jakarta Selatan Jakarta Utara 01 02 03 04 05 KODE ENUMERATOR YSS – Lenny Sugiharto YSS – Nuke Amalia SWARA – Lilis SWARA – Rere SWARA - Kamel KODE URUTAN RESPONDEN 01 Responden pertama 02 Responden kedua … … 20 Responden keduapuluh Contoh: Bila Lilis dari SWARA bertemu dengan calon responden kelima yang bertempat tinggal di wilayah Jakarta Timur maka kode yang akan diberikan adalah: 03-03-05 DURASI PENGAMBILAN DATA Pengambilan data dimulai tanggal 16 Desember 2015 sampai dengan 31 Desember 2015. Sisa dokumen administrasi dapat diserahkan paling lambat tanggal 4 Januari 2016. DOKUMEN ADMINISTRASI Jumlah total paket pengambilan data adalah 20 paket per enumerator, namun dokumen ini diberikan secara bertahap. Pertama kali, setiap enumerator akan diberikan paket pengambilan data yang terdiri dari: Page 6 of 7 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Surat pengantar (1 lembar) Surat tugas (1 lembar) Proposal Penelitian (1 set) Lembar Ethical Clearance (1 lembar) Protokol Penelitian (1 set) Kuesioner dan informed consent (10 set) Kuesioner (berbeda warna kertas untuk pegangan responden (1 set) Lembar kontrol (1 lembar) (lihat Annex 1 Lembar Kontrol Lapangan) Tanda terima transport responden (1 lembar) (lihat Annex 2 Tanda Terima Transport Responden) 10. Tanda terima transport enumerator (1 lembar) (lihat Annex 3 Tanda Terima Transport Enumerator) 11. Uang pengganti transport responden (10 amplop @Rp. 100.000) 12. Uang pengganti transport enumerator (10 amplop @Rp. 75.000) Setelah wawancara dengan 10 responden selesai, enumerator dapat mengambil paket dokumen administrasi selanjutnya, sekaligus menerima fee pengambilan data sebesar 10 wawancara x Rp 105.000,Gambaran siklus pengambilan paket administrasi adalah sebagai berikut: Menyerahkan kuesioer dan mengambil fee pengambilan data Pengambilan Paket administrasi Pengambilan data lapangan Page 7 of 7