Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK

advertisement
SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN
PADA
“SERAH TERIMA PENGALIHAN FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG
PENGATURAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN JASA KEUANGAN DI SEKTOR
PERBANKAN DARI BANK INDONESIA KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN”
Jakarta, Selasa 31 Desember 2013
Yang kami hormati,
- Bp. Prof. Boediono - Wakil Presiden Republik Indonesia
- Bp. Agus D.W. Martowardojo - Gubernur Bank Indonesia;
- Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia;
- Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan; serta
- Bapak/Ibu hadirin sekalian.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua
1. Pada kesempatan yang sangat baik ini, perkenankanlah kami mengajak kita
semua untuk memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul dalam acara
“Serah Terima Pengalihan Fungsi, Tugas dan Wewenang Pengaturan dan
Pengawasan Kegiatan Jasa Keuangan di Sektor Perbankan dari Bank Indonesia
kepada Otoritas Jasa Keuangan”.
2. Hari ini merupakan momentum penting dan bersejarah bagi kita semua,
karena sejak hari ini OJK telah beroperasi penuh dalam menyelenggarakan
sistem pengaturan dan pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan. Sejak hari ini pula, secara serentak kantor OJK berdiri
dan menjalankan fungsi, tugas dan wewenangnya di seluruh Indonesia.
3. Beralihnya fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan
perbankan ke OJK telah melalui proses persiapan yang memperoleh dukungan
BI. Melalui Tim Transisi Tahap II OJK yang bekerjasama dengan Task Force yang
dibentuk oleh BI, dihasilkan inisiatif-inisiatif untuk menjamin pengalihan
pengaturan dan pengawasan perbankan terlaksana dengan lancar tanpa
kendala. Persiapan yang dilakukan meliputi (1) Bidang Pengawasan Perbankan,
(2) Bidang Pengaturan, Perizinan dan Pengembangan Perbankan, (3) Bidang
Data dan Sistem Informasi, (4) Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia,
1
(5) Bidang Logistik dan Dokumentasi, (6) Bidang Hukum, (7) Bidang Keuangan,
dan (8) Bidang Perencanaan Strategis dan Komunikasi.
Bapak/Ibu yang saya hormati,
4. Komunikasi dan koordinasi OJK dengan BI yang baik selama persiapan
pengalihan serta dukungan penuh Anggota Dewan Gubernur BI dan Anggota
Dewan Komisioner OJK, merupakan bentuk nyata dari perwujudan semangat
dan komitmen bersama untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
5. Kami menyadari bahwa sejak awal rencana pengalihan pengaturan dan
pengawasan perbankan menjadi perhatian besar semua pihak baik
pemerintah, pelaku ekonomi dan masyarakat luas, terlebih seluruh
stakeholders yang bertalian langsung dengan industri perbankan. Sebagai
industri dengan aset terbesar di sektor jasa keuangan, serta mengandung
dampak ekonomi dan sosial secara langsung dan mendasar ke masyarakat,
sudah barang tentu semua pihak menginginkan pengalihan pengaturan dan
pengawasan perbankan berjalan baik tanpa menimbulkan dampak negatif
terhadap stabilitas sistem keuangan.
6. Menjawab perhatian dan harapan tersebut, saat ini OJK dan BI telah
menunjukkan bahwa pengalihan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan
pengawasan perbankan telah resmi dimulai dengan baik pada waktu yang
telah ditetapkan. Koordinasi OJK dan BI pada pengalihan ini, berujung pada
menguatnya keyakinan kita bersama, bahwa pengalihan perbankan terlaksana
dengan baik dan operasional pengaturan dan pengawasan perbankan tetap
berjalan normal.
Bapak/Ibu yang saya hormati,
7. Secara umum, industri perbankan nasional saat ini berada dalam kondisi baik.
Kondisi ini akan diupayakan untuk dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan
oleh OJK di masa yang akan datang. Untuk itu, OJK bertekad membangun
industri perbankan menjadi bagian dari keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan yang sesuai dengan misi OJK, dimana penyelenggaraannya akan
dilaksanakan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel sehingga mampu
mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil,
serta melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
8. Kami juga optimis bahwa dengan segenap sumber daya dan dukungan dari
semua pihak, program strategis OJK untuk menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi akan semakin menemukan
2
bentuk dengan telah masuknya fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan
pengawasan perbankan ke OJK.
9. Sebagaimana kita ketahui, krisis keuangan pada waktu lalu memberi pelajaran
kepada kita betapa besarnya peran grup keuangan (financial group) termasuk
di dalamnya konglomerasi keuangan, dalam mempengaruhi stabilitas
perekonomian baik nasional maupun global. Dengan kegiatan usahanya yang
luas dan mencakup berbagai entitas usaha yang tersebar di berbagai sektor
industri, konglomerasi keuangan memberi tantangan tersendiri bagi
pelaksanaan fungsi pengawasan.
10.Berangkat dari situasi tersebut, serta sejalan dengan kewenangan yang
dimilikinya, OJK memandang perlu dilakukannya pengawasan terintegrasi
dimana sektor perbankan termasuk di dalamnya. Hal ini dimaksudkan untuk:
(1) mempersempit gap pengaturan antar sektor jasa keuangan, (2)
menghilangkan kemungkinan adanya aspek dan area tertentu yang masih
luput dari pengawasan atau supervisory blindspot, dan (3) menjamin adanya
pengawasan yang efektif terhadap risiko yang muncul dari aktivitas
konglomerasi keuangan.
11.Pengawasan terintegrasi ini dimaksudkan untuk melengkapi pengawasan yang
sudah ada, dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengawasan yang
telah diterapkan secara spesifik terhadap masing-masing sektor industri jasa
keuangan. Pelaksanaan pengawasan terintegrasi dilaksanakan secara bertahap.
Untuk tahun 2013, telah dilaksanakan program pengembangan yang
diprioritaskan pada: (1) Penyusunan metodologi penilaian kecukupan modal
dan likuiditas secara konglomerasi, (2) Pengembangan metodologi penilaian
tingkat kesehatan (rating system) konglomerasi keuangan yang terintegrasi
dan berbasis risiko, serta (3) Pengembangan sistem informasi pengawasan
yang mampu menghasilkan laporan keuangan konsolidasi, capital adequacy
ratio (CAR), dan rasio-rasio lainnya untuk penyusunan profil risiko
konglomerasi keuangan secara keseluruhan.
Bapak/Ibu yang kami hormati,
12.Dari sisi pengembangan organisasi, OJK telah mencanangkan nilai-nilai
strategis yang menjadi identitas diri bagi seluruh pejabat dan pegawai OJK
yaitu integritas, profesionalisme, sinergi, inklusif dan visioner. Melalui
penerapan nilai-nilai strategis tersebut, OJK mengharapkan para pejabat dan
pegawainya mampu menampilkan performance terbaik dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Pengembangan lebih luas dari nilai-nilai strategis OJK adalah
untuk mendorong terciptanya budaya organisasi yang unggul dan dipercaya
oleh seluruh stakeholders.
3
13.Kami menaruh harapan kiranya putra-putri terbaik BI yang sejak hari ini
menjalankan tugas pengaturan dan pengawasan perbankan di OJK, akan
berkontribusi maksimal dalam memperkuat sendi-sendi kelembagaan dan
budaya organisasi OJK secara utuh, tidak terbatas pada hubungannya dengan
industri perbankan. Dengan pengalaman panjang setiap individu pengawas
perbankan, serta integritas yang telah terbangun, seyogyanya kualitas
kelembagaan OJK akan meningkat dan makin berkembang.
Bapak/Ibu yang kami hormati,
14. Sebagai lembaga baru yang mengemban tanggung jawab besar dan ekpektasi
masyarakat yang tinggi, OJK terus berbenah dan melakukan konsolidasi di
setiap lini. Dengan beroperasinya 6 Kantor Regional dan 29 Kantor OJK di
seluruh Indonesia, maka konsolidasi organisasi harus kian dimantapkan karena
secara otomatis fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan
perbankan, perizinan, pemeriksaan, penyidikan dan perlindungan konsumen
sudah langsung berjalan hingga ke daerah.
15.Dalam proses konsolidasi tersebut, kami menyadari pula bahwa dukungan BI
kepada OJK sangat diperlukan. Sebagaimana kita ketahui, bahwa ke depan OJK
masih berjalan dengan adanya dukungan dari BI terkait aspek sumber daya
manusia, teknologi informasi, fasilitas kantor dan lain-lain. Untuk itu, tentunya
kami mengharapkan agar kerjasama OJK dengan BI yang saat ini telah terjalin
dengan baik, akan terus ditingkatkan melalui berbagai inisiatif yang produktif
dan saling memperkuat satu sama lain.
16. Dalam konteks pengaturan dan pengawasan perbankan, sinergi antara OJK
dengan BI juga secara mutlak mensyaratkan terbangunnya komunikasi dan
koordinasi untuk menjamin terjaganya microprudential oleh OJK dan
macroprudential oleh BI. Pada praktik sehari-hari, pengawasan di tingkat mikro
dan makro banyak bersinggungan dan membutuhkan komunikasi dan
koordinasi dengan cepat dan efektif.
Bapak/Ibu yang kami hormati,
17. Tantangan sektor keuangan Indonesia serta dampak perkembangan ekonomi
global kedepan akan semakin dinamis dan mengharuskan kesiapan OJK dalam
menghadapinya. Sementara di tingkat lokal, masih banyak sekali terjadi
praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab sehingga merugikan masyarakat.
Berbagai modus penipuan dan investasi ilegal bermunculan dan meresahkan.
18.Kami telah menerima dan menindaklanjuti pengaduan-pengaduan konsumen
dan masyarakat dari berbagai daerah. Selain itu, ke depan OJK juga diamanahi
4
untuk melakukan pengawasan terhadap lembaga keuangan mikro (LKM) yang
tersebar hingga ke pelosok tanah air. Itu semua memberikan gambaran yang
sangat jelas bahwa tantangan OJK tidaklah mudah.
19.Tantangan tersebut harus mampu dijawab melalui pelaksanaan fungsi, tugas
dan wewenang OJK di sektor jasa keuangan dengan baik. Independensi dan
integritas dalam melaksanakan tugas, merupakan suatu keharusan untuk
ditegakkan mengingat OJK membutuhkan modal sosial berupa kepercayaan
dan dukungan masyarakat luas. Khususnya bagi saudara-saudara pengawas
perbankan yang akan segera menunaikan tugas di OJK, kami berharap agar
kiranya dapat mengemban amanah dengan baik dan turut menjawab
tantangan mendatang.
Bapak/Ibu yang kami hormati,
20. Akhirnya perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan yang tinggi serta
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BI yang telah memberikan
dukungan penuh kepada OJK sejak lembaga ini terbentuk, hingga saat ini dan
di waktu mendatang. Kami juga memberikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada Tim Transisi Tahap II OJK dan Task Force BI yang telah bekerja
keras mempersiapkan pengalihan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan
pengawasan perbankan.
21.Semoga dengan niat baik dan kesungguhan kita, OJK dapat menjadi lembaga
pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan
menjadi pilar perekonomian nasional.
22.Sekian dan terima kasih.
Billahittaufiq walhidayah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 31 Desember 2013
KETUA DEWAN KOMISIONER
OTORITAS JASA KEUANGAN
MULIAMAN D. HADAD
5
Download