INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai wajar, atau nilai intrinsik per lembar saham perusahaan pasca kebijakan kuasi-reorganisasi. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder, berupa laporan keuangan PT Sierad Produce Tbk. (SIPD), selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2008 hingga tahun 2012 yang sudah diaudit oleh akuntan publik dan informasi lain yang terkandung dalam prospektus perusahaan, laporan perusahaan pembanding dan data saham perusahaan pembanding. Kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aktiva dan kewajibannya. Diharapkan perusahaan bisa meneruskan usahanya secara lebih baik, seolah-olah mulai dari awal yang baik (fresh start), dengan neraca yang menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani defisit. Kuasi-reorganisasi hanya boleh dilakukan bila terdapat keyakinan yang cukup bahwa setelah kuasi-reorganisasi perusahaan akan bisa mempertahankan status kelangsungan usahanya (going concern) dan berkembang dengan baik. Kondisi ini bisa dicapai bila perusahaan memiliki riwayat defisit disebabkan operasi di masa lalu, masih memiliki prospek baik di masa mendatang. Prospek ini bisa timbul dari pengembangan produk dan pasar baru, masuknya grup manajemen baru, atau adanya peningkatan kondisi perekonomian yang dapat mendorong peningkatan hasil operasi. Metoda penilaian saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada pendekatan pendapatan dengan metoda DCF (Discounted Cash Flow) dan model FCFF (Free Cash Flow to Firm). Sedangkan pada pendekatan pasar dengan metoda perusahaan pembanding terbuka. Kedua pendekatan tersebut digunakan dengan tujuan untuk menentukan nilai intrinsik atau nilai wajar saham perusahaan. Indikasi nilai wajar per lembar saham perusahaan dengan menggunakan metoda DCF adalah sebesar Rp105,61 dan Indikasi nilai wajar per lembar saham dengan menggunakan relative valuation adalah Rp117,32 sementara harga saham SIPD di pasar pada saat tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp50,00. Dengan demikian harga saham tersebut adalah Under Value. Kondisi harga saham perusahaan yang dibawah nilai pasar disebabkan oleh krisis Eropa, gejolak nilai kurs rupiah dan keputusan kuasi reorganisasi yang agak terlambat. Kata kunci : kuasi-reorganisasi, going concern, DCF, FCFF, under value, relative valuation. xii ABSTRACT This study aims to determine the fair value or intrinsic value per share after the company policies and quasi-reorganization as well as the study of knowledge in determining the company's stock value after the quasireorganization policy. The information used in this study comes from secondary data from financial statements Sierad Tbk (SIPD), for 5 years from 2008 to 2012 which has been audited by public accountants and other information contained in the company's prospectus, the company reports the comparison and company share data for comparison. Quasi-reorganization is an accounting procedure that govern the company to restructure its equity to eliminate the deficit and revaluing all assets and liabilities. The company is expected to continue its business better, as if starting from scratch is good (fresh start), with the balance sheet showing the current values and without the burden of the deficit. Quasi-reorganization should only be done if there is sufficient confidence that after the quasi-reorganization of the company will be able to maintain the continuity of their business status (going concern) and well developed. This condition can be achieved if the company has a history of operating deficits caused in the past, still have good prospects in the future. This prospect could arise from the development of products and new markets, the introduction of a new management group, or an increase in economic conditions that could promote improved operating results. Stock assessment methods used in this study is on the income approach method of DCF (Discounted Cash Flow) and the models of FCFF (Free Cash Flow to Firm). Whereas the market approach with an open method of comparison companies. Both approaches are used in order to determine the intrinsic value or the fair value of shares of the company. Indication of fair value per share of companies using methods DCF is Rp105,61 Indications and fair value per share using the relative valuation is Rp117,32 while SIPD stock price on the market on the date of December 31, 2013 amounted to Rp.50, 00. Thus the price of the stock is Under Value. Condition of the company's stock price is below market value due to the European crisis, volatility in the exchange rate and the quasi-reorganization decision rather late. Keywords: quasi-reorganization, going concern, DCF, FCFF, under value, relative valuation. xiii