Operasional

advertisement
Divider MD
Tinjauan
Operasional
MDA
Selain konsisten mengembangkan empat pilar pertumbuhan,
Perseroan akan semakin mengintensifkan kegiatan eksplorasi
untuk memperbaiki neraca cadangan timah disamping
melanjutkan upaya-upaya inovasi untuk menyempurnakan
teknologi pengolahan bijih dalam rangka meningkatkan
recovery, sehingga operasi penambangan menjadi semakin
optimal dan efisien.
Seluruh upaya tersebut dilakukan untuk memastikan
pertumbuhan dan perbaikan kinerja di masa mendatang,
sesuai sumber daya yang dimiliki.
TENTANG LAPORAN INI
92
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
Tinjauan Operasional
Program efisiensi akan
terus ditingkatkan
intensitasnya
untuk memastikan
terkendalinya biaya
produksi dan naiknya
profitabilitas operasional
LAPORAN TAHUNAN 2014
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
Strategi Umum
Strategi Pengembangan Usaha
Menyadari bahwa timah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, Perseroan
konsisten mengembangkan usaha dengan berlandaskan pada empat pilar kegiatan, yakni:
• Pilar Pertama, bidang usaha timah & mineral ikutan lainnya
• Pilar Kedua, penambangan non-timah
• Pilar Ketiga, hilirisasi produk penambangan
• Pilar Keempat, bisnis berbasis kompetensi
Pada pilar pertama, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya
timah, Perseroan merealisasikan merger PT Tambang Timah dengan PT TIMAH (Persero) Tbk. Selain
itu, Perseroan juga mulai membangun fasilitas pilot plant pengolahan monasit untuk mendapatkan
logam tanah jarang dalam bentuk Re(OH)3, produk ikutan dalam proses produksi logam timah dari
bijih timah. Logam-logam yang termasuk ke dalam kelompok rare earth memiliki nilai jual yang tinggi
dan sangat dibutuhkan untuk memproduksi peralatan elektronik berteknologi tinggi.
Pada pilar kedua, Perseroan segera merealisasikan penggabungan dua anak usaha, yakni PT Timah
Eksplomin dengan PT Timah Investasi Mineral. Penggabungan tersebut akan membuat upaya
eksplorasi maupun eksploitasi sumber daya logam non-timah berjalan lebih efektif dan efisien.
Pada pilar ketiga, Perseroan, melalui anak usaha PT Timah Industri, bertekad melakukan hilirisasi
timah, seperti solder, timah bentuk lainnya, dan mengembangkan produk tin chemical. Perseroan
kini telah mampu menghasilkan produk-produk hilir tersebut, dengan kapasitas yang sesuai dengan
permintaan pasar.
Pada pilar keempat, Perseroan berkomitmen untuk memanfaatkan potensi lahan kelolaan yang
luas yang telah memasuki masa pasca tambang menjadi area-area yang memiliki nilai ekonomis.
Perseroan berkomitmen untuk memasuki bisnis properti melalui mekanisme kerja sama dengan
BUMN konstruksi. Perseroan berencana membentuk anak usaha baru untuk mengelola lahan seluas
176 Ha yang saat ini tersedia pada tahap awal.
Selain merintis bisnis properti, Perseroan mulai merintis pengembangan bisnis layanan kesehatan,
dengan mengubah status Rumah Sakit RSBT dari di bawah pengelolaan yayasan menjadi di bawah
pengelolaan perseroan terbatas. Pada tahap selanjutnya, Perseroan akan mengembangkan fasilitas
dan pengelolaan rumah sakit tersebut agar sejajar dengan rumah sakit swasta lain yang profesional,
dan menjadi sumber pendapatan baru dimasa-masa mendatang.
Rencana Strategis 2015
PT TIMAH akan konsisten berupaya mengembangkan empat pilar usaha yang telah dirintis sejak
beberapa tahun terakhir.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
93
TENTANG LAPORAN INI
94
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Strategi Umum
Untuk maksud tersebut, pada tahun 2015 PT TIMAH akan konsisten melanjutkan program efisiensi tak hanya pada
lini produksi dan operasional, tetapi terhadap seluruh rantai kegiatan operasinya. Perseroan akan menindaklanjuti
aksi korporasi penggabungan usaha (merger) antara PT Tambang Timah (anak perusahaan) dengan PT TIMAH
(Persero) Tbk dengan melakukan penataan ulang organisasi (review organisasi) untuk meningkatkan efisiensi
bisnis dan efektivitas pengelolaan, untuk menekan biaya produksi per ton, sehingga bisnis Perseroan beserta
anak-anak perusahaannya berjalan lebih optimal dan lebih kuat untuk bersaing di pasar global.
Perseroan juga akan semakin mengintensifkan kegiatan eksplorasi untuk memperbaiki neraca cadangan timah.
Langkah ini akan diikuti dengan upaya optimalisasi pengelolaan cadangan timah dalam jangka pendek – menengah
dan jangka panjang.
Perseroan akan melanjutkan upaya-upaya inovasi untuk menyempurnakan teknologi pengolahan bijih dalam
rangka meningkatkan recovery, sehingga operasi produksi menjadi semakin optimal dan efisien.
Selain itu untuk memastikan ketersediaan cadangan sumber daya dalam jangka panjang, Perseroan akan
mengintensifkan upaya pengamanan Wilayah Izin Usaha Penambangan – Produksi, bekerja sama dengan pihakpihak terkait. Upaya tersebut akan diikuti dengan pembangunan pos-pos pengamanan dan penerbitan secara
konsisten.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
95
Sejalan dengan perkembangan industri timah yang makin menantang dan memerlukan peningkatan kompetensi
seluruh pihak yang terlibat, Perseroan menyusun dan mulai melaksanakan serangkaian program latihan dan
training terpadu. Sistim pengawasan, jaringan komunikasi internal dan sistim teknologi informasi ditingkatkan
kapasitas maupun keandalannya, agar dapat menunjang integrasi operasional Perseroan.
Untuk mendukung upaya peningkatan kinerja pengolahan sumber daya utama, timah dan turunannya, Perseroan
akan konsisten melakukan proses rekrutmen, baik untuk tujuan regenerasi maupun untuk mengembangkan
kompetensi SDM agar mampu beradaptasi dan mampu mengatasi tantangan persaingan pemasaran timah di
pasar global, dan mengembangkan lini-lini bisnis baru yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
96
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
Tinjauan Operasional
Sumber Daya Manusia
(SDM) adalah salah satu
pemangku kepentingan
yang memiliki peran kunci
bagi kesuksesan suatu
organisasi. PT TIMAH
juga memandang SDM
sebagai mitra strategis
dalam menjalankan
usaha. Oleh karenanya
PT TIMAH senantiasa
berupaya mengelola dan
meningkatkan kompetensi
dan menciptakan
lingkungan kerja kondusif
untuk memastikan kinerja
SDM yang optimal, efisien
dan produktif
LAPORAN TAHUNAN 2014
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
PT TIMAH memandang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci kesuksesan suatu organisasi. Sumber
daya manusia juga adalah salah satu pemangku kepentingan dengan kedudukan sentral sebagai ujung tombak
dan penentu keberhasilan Perseroan mewujudkan visi dan melaksanakan misinya.
PT TIMAH juga memandang SDM sebagai partner usaha yang strategis. Kehadiran karyawan yang profesional,
berkompeten, berdedikasi dan berintegritas akan membuat Perseroan memiliki dasar yang kuat untuk terus tumbuh
dan berkembang mencapai tujuannya. Dengan memahami kedua kepentingan tersebut, PT TIMAH mengelola
SDM dengan fokus pada peningkatan kompetensi sekaligus berupaya keras memenuhi seluruh harapan karyawan.
Roadmap & Strategi Pengembangan SDM Timah
Strategi pengelolaan dan pengembangan SDM PT TIMAH disusun dan dituangkan dalam roadmap selama 5 tahun
yang terbagi dalam 2 horizon besar dalam membangun pilar pengembangan bisnis Perusahaan, yakni:
a Horizon I (Core Competence and Productivity Improvement)
Penguatan kompetensi inti tambang alluvial mencakup seluruh proses dari eksplorasi sampai dengan
eksploitasi melibatkan seluruh direktorat, divisi dan departemen terkait dan pada waktu yang bersamaan
peningkatan kapasitas produksi melalui perbaikan dan inovasi proses bisnis.
b. Horizon II (Sustainability and Stabilization)
Pemantapan kompetensi inti yang dimiliki dengan tetap mempertahankan stabilitas kapasitas produksi dan
cadangan yang tersedia.
Pada tahun pelaporan 2014, implementasi roadmap pengelolaan SDM masih berada pada Horizon I.
MANAJEMEN KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN KARIR
Sebagai wujud pandangan bahwa SDM adalah mitra bisnis bagi Perseroan dalam mencapai tujuan jangka panjang
sekaligus pemangku kepentingan yang dapat berperan sentral dalam mendukung kesuksesan pencapaian tujuan,
PT TIMAH mengembangkan sistem pengelolaan yang mampu mengakomodir kedua peran SDM tersebut.
Mengingat pentingnya kompetensi dasar yang dimiliki sebagai modal utama dalam pengelolaan SDM, maka
Sistem Pengelolaan SDM diarahkan ke hulu, yakni dimulai dari proses perekrutan untuk mendapatkan calon
terbaik dengan pengalaman kerja dan/atau latar belakang pendidikan yang baik.
Untuk memastikan efektivitas pengelolaan SDM yang tersebar di beberapa lokasi, dan pada beberapa anak
usaha, Perseroan telah merancang sistem administrasi yang mampu mengakomodasi arahan dari kantor
pusat, namun juga mampu menghormati kondisi yang berlangsung di tempat. Struktur pengelolaan SDM PT
TIMAH mengacu pada struktur organisasi yang mencerminkan adanya jalur komando yang jelas, sekaligus
mencerminkan keterkaitan antar karyawan sebagai bagian dari organisasi sesuai tanggung jawab masing-masing.
Dengan demikian sistem pengelolaan ini sangat akomodatif terhadap penerapan kebijakan, standar, pedoman
dan pengawasan pergerakan karyawan, pengembangan karir, pengaturan perjalanan, lengkap dengan kontrol
terhadap kebijakan pendelegasian wewenang pada tiap bagian.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
97
TENTANG LAPORAN INI
98
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Guna mendukung pengelolaan SDM, PT TIMAH (Persero) Tbk mengidentifikasi, dan mengembangkan Human
Resources Information System (HRIS) yang menggabungkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
dengan Aplikasi Bidang Teknologi Informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM yang bertujuan mengintegrasikan
informasi-informasi dari aplikasi-aplikasi yang berbeda dalam suatu sistem data melalui System Application and
Product (SAP) Human Resources yang merupakan suatu sistem ERP yang terintegrasi.
Rekrutmen (G4-LA1, G4-EC6)
Perseroan menerapkan asas kesamaan kesempatan dalam proses rekrutmen. Oleh karenanya rekrutmen
karyawan PT TIMAH pada dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun. Untuk mendapatkan calon karyawan
yang berkualitas, serta untuk mendapatkan karyawan bertalenta terbaik untuk mengisi posisi tertentu, PT TIMAH
menerapkan beberapa pola rekrutmen.
Pola tersebut mengacu pada SK Direksi No. 2070/Tbk/SK-0000/2013-S11.2 tanggal 31 Desember 2013 tentang
Penetapan Kembali Ketentuan Penerimaan Tenaga Kerja, Pengangkatan, Penempatan, dan Kenaikan Jabatan
Karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk, yang menegaskan sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada Tenaga Kerja Mitra yang sudah bekerja di Lingkungan Perseroan sesuai
dengan kebutuhan Perseroan
b. Penerimaan melalui rekrutmen umum
Dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan media massa lokal. Rekrutmen umum secara
lokal ini juga memberi kesempatan terlebih dahulu kepada penduduk lokal untuk dapat ikut serta memenuhi
kebutuhan tenaga kerja Perseroan.
c. Penerimaan melalui program fast-track
Proses penerimaan calon tenaga kerja yang berasal dari luar Perseroan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja mendesak operasional dan atau tenaga kerja yang dibutuhkan tidak tersedia di institusi-institusi
pendidikan yang berada di daerah operasional Perseroan, dilaksanakan melalui kerjasama dengan institusiinstitusi pendidikan di luar daerah operasional Perseroan.
Perseroan memiliki kebijakan untuk menerima tenaga kerja lokal dalam proses seleksi dengan kualifikasi
dan kompetensi yang setara. Tenaga kerja lokal didefinisikan sebagai tenaga kerja yang berasal dari wilayah
operasional Perseroan, yaitu Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Karimun dan Kundur di Provinsi Kepulauan
Riau. Tenaga kerja lokal merupakan bagian sumber daya manusia yang diutamakan oleh Perusahaan sebagai
bentuk komitmennya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.
Sebelum diangkat menjadi karyawan tetap, karyawan baru tersebut terlebih dahulu mengikuti program pelatihan
dasar, diikuti dengan pelaksanaan program pengembangan bagi karyawan baru yang lolos proses seleksi, sesuai
dengan bidang pekerjaan masing-masing.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
99
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi (G4-LA9, G4-LA10)
PT TIMAH merealisasikan program pengembangan kompetensi karyawan berdasarkan Model Kompetensi
(Competency Model), dan kesempatannya terbuka bagi setiap karyawan. Setiap karyawan berhak mengajukan diri
menjadi peserta pelatihan dengan mengajukan persyaratan administrasi tertentu, dan mendapatkan persetujuan
dari supervisor. Pengajuan jenis pelatihan dan pengembangan yang hendak diikuti harus selaras dengan kebutuhan
tugas, rencana pengembangan kompetensi dan pengembangan usaha.
Program pelatihan dan pengembangan kompetensi ini juga dijelaskan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Periode 2013 – 2015, BAB X Pasal 59, yang diantaranya menjelaskan bahwa:
1. Berdasarkan Jangka waktunya, Program Pendidikan dan Pelatihan meliputi:
a. Program Pelatihan jangka pendek, lamanya kurang dari 1 (satu) bulan
b. Program Pendidikan dan Pelatihan jangka menengah lamanya 1 (satu) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun
c. Program Pendidikan jangka panjang, lamanya lebih dari 1 (satu) tahun
2. Berdasarkan jenisnya, Program Pendidikan dan Pelatihan dibagi menjadi:
a. Program Pelatihan Sertifikasi
b. Program Pelatihan Teknis/Fungsional
c. Program Pelatihan Manajerial
d. Program Pelatihan Pengembangan Karakter dan Kepribadian (Pelatihan Dasar)
e. Program Pendidikan Leadership
Dalam rangka mengembangkan kompetensi ini PT TIMAH juga menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan
tinggi ternama, merealisasikan program beasiswa bagi karyawan yang bertalenta untuk melanjutkan pendidikan
di perguruan tinggi.
Untuk tahun 2014, PT TIMAH telah merealisasikan tidak kurang dari 180 jenis pelatihan, terdiri dari 5 kelompok
pelatihan dan jumlah peserta training mencapai 3884 orang karyawan. Jumlah jam pelatihan mencapai 6830 jam.
Sesuai dengan tahapan implementasi roadmap pengembangan SDM, mayoritas frekuensi jenis pelatihan yakni
65,6% adalah Pelatihan Teknis dengan tujuan meningkatkan kompetensi karyawan di bidang operasional.
Rekapitulasi pelatihan yang dilakukan oleh PT TIMAH adalah sebagai berikut.
Pelatihan Menurut Kelompok Materi, Frekuensi dan Peserta, 2014
Tahun 2014
No.
JENIS PELATIHAN
Tahun 2013
Frekuensi
Jumlah Peserta
Jam Pelatihan
Frekuensi
Jumlah Peserta
Jam Pelatihan
1
Pelatihan Dasar
2
1.066
564
12
1.319
187
2
Pelatihan Leadership
2
116
64
2
62
34
3
Pelatihan Manajerial
16
4,50
666
24
401
464
4
Pelatihan Sertifikasi
24
2,22
2.280
35
399
1.840
5
Pelatihan Teknis
84
2.057
3.256
73
1.935
2.336
Jumlah
128
3.911
6.830
146
4.116
4.861
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
TENTANG LAPORAN INI
100
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
1.6
1.6
12,5
FREKUENSI TRAINING
2014
dalam %
In %
Dasar
Leadership
Manajerial
Sertifikasi
Teknis
18,8
65,6
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi (G4-LA9, G4-LA10)
Untuk mengidentifikasi target pencapaian masing-masing karyawan dalam berkinerja yang sesuai dengan peran
dan tanggung jawabnya, PT TIMAH telah mengembangkan Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management
System). Penilaian kinerja karyawan dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan dukungan media elektronik
dan non-elektronik. Penilaian kinerja dilakukan secara periodik bersama-sama oleh karyawan sendiri, atasan
langsung serta atasan tidak langsung. Hasil penilaian kinerja kemudian digunakan sebagai dasar untuk program
pengembangan, remunerasi, pengembangan karir dan promosi.
Tindak lanjut penilaian kinerja dan kompetensi adalah perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan,
rotasi, mutasi dan promosi bagi karyawan bersangkutan.
Untuk tahun 2014 PT TIMAH telah melakukan penilaian kinerja dan kompetensi terhadap 3.991 karyawan, diikuti
merealisasikan proses promosi dan rotasi terhadap sejumlah karyawan atas prestasi kerja yang ditunjukkan, yakni
3.753 karyawan mengalami promosi dan 2.472 karyawan dirotasi.
Rekapitulasi Hasil Asesmen Jenjang Karir
Program
2014
Pria
Wanita
Total
2013
%Pria
%Wanita
%Total
Pria
Wanita
Total
3,39%
54,44%
984
111
1.095
%Pria
%Wanita
%Total
0
2,4%
23,5%
Rotasi
2.318
154
2.472
51,05%
Promosi
3.446
307
3.753
75,89%
6,76%
82,65%
501
43
544
0
0,9%
11,7%
Demosi
3
-
3
0,07%
0,00%
0,07%
2
-
2
0
0%
0,04%
* Persentase dibandingkan dengan Total Jumlah Karyawan Desember 2014
* Persentase dibandingkan dengan Total Jumlah Karyawan Desember 2013
Kebijakan dan Mekanisme Suksesi Pimpinan
PT TIMAH telah mengembangkan kebijakan dasar bagi pemilihan calon pimpinan di masa mendatang. Kebijakan
dan mekanisme yang dijalankan adalah sebagai berikut:
•
Calon pucuk pimpinan dipersiapkan dari internal Perseroan (Senior Manager yang dianggap mampu menjadi
•
Setiap 2 tahun sekali dilakukan Fit and Proper Test oleh Lembaga Assesment yang direkomendasikan oleh
Direksi) melalui usulan Direksi
Kementerian BUMN
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
101
Tahapan pelaksanaannya:
• Usulan Calon Direksi di Fit and Proper Test oleh Lembaga Assesment.
• Hasil assesment, disampaikan ke Dewan Komisaris.
• Dewan Komisaris melakukan tes dari hasil assesment Lembaga independen
• Hasil tes dari Dewan Komisaris disampaikan ke Kementerian BUMN
• Kementerian BUMN memutuskan nama-nama Direksi yang terpilih
Kesetaraan Kesempatan Pelatihan dan Jenjang Karir
PT TIMAH menjamin kesamaan kesempatan bagi seluruh karyawan dalam mengembangkan karirnya sesuai dengan
perkembangan usaha. Penerapan asas kesetaraan yang konsisten ini mencegah terjadinya kasus diskriminasi
yang berkaitan dengan suku, ras, agama, gender, golongan politik pada semua jenjang organisasi. Oleh karenanya
pada umumnya seluruh karyawan dapat menerima hasil penilaian dan keputusan promosi maupun mutasi dari
masing-masing atasan pada fungsi maupun jabatan tertentu.
MEMASTIKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG BERKUALITAS (G4-LA4)
PT TIMAH senantiasa berupaya memastikan terjalinnya hubungan yang saling menghormati dan mampu
menciptakan keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban, melalui komunikasi intensif dan
keterlibatan dua pihak yang saling mendukung dalam mencapai target Perseroan. Kedua pihak yang dimaksud
yakni karyawan melalui wadah perwakilan karyawan dan manajemen Perseroan. Oleh karenanya, PT TIMAH
mendukung aktivitas Ikatan Karyawan Timah (IKT) dan memastikan adanya komunikasi reguler antara manajemen
dan IKT.
Hubungan yang saling mendukung ini dimanifestasikan dalam bentuk butir-butir kesepakatan dan aturan
sebagaimana tercantum pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau dan diperbaharui secara berkala
(setiap dua tahun sekali) serta ditandatangani oleh IKT dan Manajemen.
Butir-butir kesepakatan dalam PKB merupakan hasil perundingan antara perwakilan Ikatan Karyawan Timah (IKT)
dengan Manajemen.
Beberapa ketentuan dalam PKB yang mengatur terjaminnya hak-hak karyawan, mencakup:
• Kepastian hak dan kewajiban Karyawan, meliputi aturan: pola hubungan kerja, syarat-syarat dan kondisi kerja
serta tata tertib Perseroan
• Pengaturan penyelesaian perbedaan pendapat, penyampaian pendapat dan prosedur permusyawarahan
• Pengaturan terminasi masa kerja maupun insentif masa pensiun
• Pengaturan remunerasi dan tunjangan kerja
PKB yang kini berlaku adalah untuk periode 2013-2015 yang disepakati bersama dan ditandatangani pada tanggal
15 November 2013. IKT bersama-sama dengan perwakilan Manajemen akan mulai melakukan perundingan
kembali paling lambat 3 bulan sebelum habisnya masa berlaku PKB tersebut. Seluruh karyawan TIMAH merupakan
anggota IKT, sehingga seluruh karyawan (100%) karyawan terjamin hak-haknya dalama PKB dimaksud. (G4.11)
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
102
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
LINGKUNGAN KERJA YANG KONDUSIF (G4-LA1)
PT TIMAH berupaya membangun lingkungan kerja yang kondusif, yang memungkinkan karyawan menjalankan
aktivitasnya dan memberikan kompetensi terbaiknya demi kemajuan Perseroan. Salah satu strategi utama yang
dijalankan adalah dengan menerapkan kebijakan untuk senantiasa menaati peraturan ketenagakerjaan dalam
pengelolaan karyawan, mencakup diantaranya:
1. Kebebasan Berserikat (G4-HR4)
PT TIMAH menjamin hak karyawan untuk berserikat dengan membentuk organisasi karyawan atau Ikatan
Karyawan Timah (IKT) di lingkungan Perseroan, termasuk kebebasan untuk menjadi pengurusnya. Jaminan
atas kebebasan karyawan untuk membentuk IKT tercantum dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000
tentang IKT/Serikat Buruh. Jaminan ini juga tercantum pada PKB Periode 2013-2015, Bab I pasal 7 tentang
Jaminan Para Pihak.
IKT terdaftar di Departemen Tenaga Kerja sesuai Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia
Nomor : KEP.288/M/BW/1999 tanggal 17 Juni 1999 dan telah tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Pemerintah
Kota Pangkalpinang dengan Bukti Pencatatatan Nomor : 45/Disnaker/IKT/2007 tanggal 02 Juli 2007.
Sebagai wujud dukungan kepada IKT, PT TIMAH menyediakan infrastruktur fisik untuk pelaksanaan beragam
kegiatan yang menyangkut IKT. Di samping itu, Perseroan juga memberi kesempatan kepada para karyawan
- baik secara individual maupun melalui IKT, untuk mengajukan usulan perbaikan, pendapat, maupun kritik
membangun untuk perbaikan pola operasional maupun kesejahteraan kepada Manajemen.
Perseroan juga menyediakan forum komunikasi secara periodik di kantor pusat sebagai sarana pelaksanaan
diskusi penyelesaian masalah yang mungkin timbul di tempat kerja.
2. Peningkatan Kualitas Lingkungan Kerja (G4-LA1)
PT TIMAH berusaha membangun lingkungan fisik maupun psikis di seputar areal kegiatan kerja agar suasana
kerja senantiasa kondusif. Untuk membangun lingkungan psikis dan menjalin komunikasi intensif dengan
manajemen, Perseroan menyediakan forum konsultasi berkala yang dapat dihadiri oleh perwakilan Ikatan
Karyawan Timah (IKT) maupun karyawan.
Untuk mendukung komunikasi dan hubungan harmonis antar karyawan, PT TIMAH menyediakan sarana
komunikasi berbasis Teknologi Informasi yang memungkinkan seluruh karyawan berkomunikasi dengan baik
selama menjalankan tugas. PT TIMAH juga merealisasikan program untuk mendukung aktivitas fisik karyawan
seperti pusat olah raga, penyelenggaraan family gathering, dan employee gathering.
Upaya-upaya tersebut mampu menjaga suasana lingkungan kerja yang tetap kondusif sehingga mendukung
rasa nyaman karyawan dalam bekerja. Indikasi tersebut ditunjukkan dengan relatif rendahnya tingkat pergantian
(turn over) karyawan.
Tingkat turn over karyawan di periode laporan adalah 7% dengan total jumlah karyawan yang keluar 306 orang
(296 karyawan laki-laki dan 10 karyawan wanita). Alasan pribadi dan sudah memasuki masa pensiun menjadi
penyebab utama berhentinya karyawan tersebut.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
103
Sementara itu pada tahun pelaporan, PT TIMAH (Persero) Tbk berhasil merekrut 31 karyawan baru yang
berasal dari pengangkatan Tenaga PKWT menjadi Karyawan Tetap dan 170 karyawan baru yang berasal dari
pengangkatan karyawan di Anak Perusahaan (PT Tambang Timah) yang merupakan hasil dari penggabungan
usaha.
3. Waktu Kerja dan Hak Cuti dalam tanggungan
PT TIMAH memberlakukan waktu kerja biasa, waktu kerja shift, dan waktu kerja khusus untuk pelaksanaan
pekerjaan di daerah tertentu. Ketentuan waktu kerja dijelaskan dalam dalam Surat Keputusan Direksi PT TIMAH
(Persero) Tbk No. 1400/Tbk/SK-0000/2012-B1 tanggal 16 Agustus 2012 tentang penetapan jam kerja di PT
TIMAH (Persero) Tbk. Dalam hal karyawan harus menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu kerja yang ditentukan
sebelumnya, maka disediakan kompensasi berupa upah lembur sesuai ketentuan perundang-undangan.
Selain memberikan kebebasan kepada Karyawan untuk melaksanakan hak cuti tahunannya, PT TIMAH juga
memberikan hak Karyawan Perempuan untuk mengajukan cuti melahirkan disertai jaminan untuk dapat bekerja
kembali pada posisi semula dengan tetap mendapat hak-haknya. Selama tahun 2014, 37 Karyawan Perempuan
yang mengambil cuti melahirkan dan bekerja kembali di Perseroan.
Perseroan juga memberikan cuti untuk menunaikan ibadah Haji, dimana selama menjalankan ibadah Haji mereka
tetap mendapatkan hak-haknya sebagai Karyawan. Untuk tahun 2014, ada 22 karyawan yang menunaikan
ibadah Haji dan selanjutnya kemudian bekerja kembali.
4. Upah Yang Bersaing (G4-EC5)
Komponen upah atas jasa pekerjaan karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap terdiri dari gaji tetap, uang
cuti, penghargaan masa kerja penghargaan karyawan teladan, insentif kinerja, bonus dan tunjangan lainnya.
Besaran upah ini ditinjau setiap periode tertentu, dengan tidak ada pebedaan gender antara karyawan laki-laki
dan perempuan.
Besaran upah minimum yang diterima seorang karyawan baru di PT TIMAH golongan terendah senantiasa
lebih besar dibandingkan upah minimum regional (UMR) atau provinsi (UMP) dimana lokasi utama berada.
Tabel Perbandingan Upah Terendah dengan UMR setempat menurut Lokasi Operasional pada tahun 2014 dan
2013 adalah sebagai berikut.
UMR
Gaji pokok Terendah
Lokasi
2014
2013
2014
2013
Jakarta
2.441.301
2.200.000
2.040.000
1.800.000
Bangka
1.906.000
1.265.000
2.040.000
1.800.000
Belitung
1.906.000
1.265.000
2.040.000
1.800.000
Selain komponen gaji pokok, Perseroan memberikan Tunjangan Kemahalan sebesar Rp750.000 dan Tunjangan
Transport untuk 22 hari kerja sebesar Rp220.000
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
104
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
5. Pencegahan Pekerja Anak dan Pelarangan Kerja Paksa
Syarat usia minimal calon karyawan di PT TIMAH adalah 18 tahun. Hal ini juga ditegaskan dalam Perjanjian
Kerja Bersama (PKB) Periode 2013 – 2015 BAB II Pasal 9 ayat 4: “ Tenaga kerja yang dapat diterima sebagai
calon karyawan berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun”. Juga disebutkan dalam SK Direksi
No. 2070/Tbk/SK-0000/2013-S11.2 tanggal 31 Desember 2013 yang menegaskan“ Persyaratan usia untuk
pengangkatan karyawan yang berasal dari peserta Management Trainee menjadi Karyawan Tetap, minimal
berusia 19 (sembilan belas) tahun”.
Persyaratan ini juga diberlakukan pada mitra-kontraktor kerja sama penambangan. Persyaratan tersebut
dipegang teguh dan dipantau secara seksama, sehingga selama periode pelaporan tidak ada anak di bawah
umur yang dipekerjakan oleh Perseroan maupun oleh para vendor pertambangan.
PT TIMAH melengkapi sistem kerja gilir (shift work) pada beberapa bagian operasionalnya. Kebutuhan shift
disesuaikan dengan kondisi di lapangan, sementara kelebihan waktu kerja diperhitungkan sebagai kerja lembur
sebagaimana tercantum dalam PKB dan sesuai Undang-undang. Setiap karyawan juga diberi kesempatan
untuk beristirahat pada jam tertentu. Seluruh aturan tersebut ditujukan untuk mencegah dan meniadakan
tindakan yang dikategorikan kerja paksa.
6. Penghormatan kepada Hak Penduduk Pribumi
PT TIMAH senantiasa menghormati hak-hak penduduk setempat, sehingga selama periode pelaporan, tidak
terjadi insiden ataupun kekerasan yang melibatkan Perseroan. Demikian juga tidak ada penolakan masyarakat
sekitar terhadap kegiatan operasional PT TIMAH.
Perseroan mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat
melalui kemitraan, kerja sama yang berkelanjutan, berinisiatif dalam memberdayakan masyarakat menuju
kemandirian dan menjaga kualitas lingkungan sekitar. Seluruh komitmen tersebut berupaya diwujudkan dengan
melibatkan peran serta masyarakat sekitar sebagai subyek pelaku.
Dalam pelaksanaan operasi tambang, mulai dari proses pengadaan lahan, penambangan hingga penutupan
tambang, Perseroan senantiasa melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, baik dalam membicarakan proses
penggantian lahan dan tanaman, menentukan tempat relokasi hunian maupun pencarian nafkah, hingga
merealisasikan program penghijauan maupun melaksanakan program CSR.
7. Penghormatan kepada Hak Asasi Manusia
PT TIMAH menjunjung tinggi hak asasi manusia. Komitmen tersebut dipegang teguh termasuk dalam rangka
menegakkan aturan hukum yang berlaku pada saat mengamankan kawasan kelolaan yang luas. Guna
memastikan seluruh pelaksana lapangan menjalankan tugas sesuai koridor HAM, di tahun 2014 Perseroan
mengikutsertakan 25 anggota Divisi Satuan Pengamanan pada latihan Gada Pratama. Latihan tersebut menitik
beratkan pada praktek pengamanan lapangan yang sesuai dengan koridor HAM. Pelatihan dilakukan dengan
bantuan Kopassus dan para instruktur yang kompeten.
DEMOGRAFI KARYAWAN PERSEROAN (G4-LA1, G4-LA12, G4-10)
Karyawan tetap PT TIMAH (Persero) Tbk per 31 Desember 2013 berjumlah 4541 orang, Tenaga kontrak PT TIMAH
(Persero) Tbk (PKWT/MT) berjumlah 708 orang dan tenaga Alih Daya Mitra Timah berjumlah 1.675 orang dengan
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
105
lokasi penugasan yang tersebar di 3 tempat operasional utama (Bangka, Belitung, Wilayah Kepulauan Riau), dan
Kantor pusat di Pangkalpinang serta Kantor Perwakilan di Jakarta.
Demografi Karyawan menurut Status dan Lokasi Tugas, 2014 / 2013 (G4.10)
Karyawan Tetap
Kontrak
Outsorcing
Total
Lokasi
2014
2013
2014
2013
2014
2013
2014
2013
Jakarta
54
57
5
4
71
80
130
141
Bangka
2,937
3,152
653
617
1,039
1,013
4,629
4,782
Belitung
143
130
21
21
157
157
321
308
1,392
1,302
29
173
405
477
1,826
1,952
15
11
0
-
3
45
18
56
Wilayah Kepri & Riau
Lain-lain*
Menurut gender, demografi karyawan tetap PT TIMAH (Persero) Tbk terdiri atas 93% karyawan pria dan 7%
karyawan wanita. Hal tersebut sejalan dengan sifat usaha pertambangan yang mayoritas dilakukan di lapangan,
sehingga sekalipun tidak mengatur masalah gender, karyawan laki-laki lebih dominan. Sedangkan kebanyakan
dari karyawan wanita bertugas di bidang administrasi dan pendukung kegiatan lapangan.
Sementara berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas adalah tamatan SLTA yang banyak bertugas di lapangan,
diikuti lulusan sarjana dan lulusan diploma, sebagai berikut.
Demografi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan dan Lokasi Tugas, 2014 (G4.10)
Lokasi Tugas
SD
SLTP
SLTA
Diploma
S1
S2
Total
S3
Jakarta
0
0
10
5
30
9
0
54
Bangka
116
73
1978
400
300
69
1
2937
Belitung
6
1
93
28
13
2
0
143
53
27
1197
62
47
6
0
1392
0
0
3
1
8
3
0
15
Kepri
Lainnya
Demografi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan dan Lokasi Tugas, 2013 (G4.10)
Lokasi Tugas
SD
SLTP
SLTA
Diploma
S1
S2
Total
S3
Jakarta
-
-
9
5
30
13
-
57
Bangka
182
121
2,087
406
280
75
1
3,152
Belitung
9
7
82
22
9
1
-
130
65
34
1,077
68
51
7
-
1,302
-
-
3
1
7
-
-
11
Kepri
Lainnya
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
106
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan umur karyawan, komposisi demografi karyawan PT TIMAH mayoritas berusia antara 30-35 tahun
sebanyak 977 orang (21,5%); diikuti rentang usia 35-40 tahun sebanyak 540 orang (11,9%); kemudian rentang
usia 25-30 tahun sebanyak 1274 orang (28,1%) dan rentang usia 40-45 sebanyak 325 orang (7,2%).
Demografi karyawan menurut Usia dan Lokasi Tugas, 2014
Jakarta
Bangka
Wilayah
Kepulauan Riau
Belitung
Usia / Lokasi Tugas
2014
2013
2014
2013
2014
2013
2014
Lainnya*
(Banjar Baru,
Cilegon,
Pekanbaru)
2013
2014
2013
14
0
-
<20
-
9
41
0
3
20 < x <= 25
1
446
589
46
49
187
230
0
-
25 < x <= 30
3
9
767
747
45
24
457
383
2
3
30 < x <= 35
19
14
644
602
22
18
287
251
5
2
35 < x <= 40
13
12
366
308
7
-
152
131
2
2
40 < x <= 45
11
12
233
216
3
2
77
51
1
-
45 < x <= 50
6
5
124
119
2
3
96
95
1
1
50 < x <= 55
2
4
331
514
15
29
136
146
4
3
-
17
16
3
2
1
0
-
57
2.935
3.152
143
130
1.302
15
11
>55
Total
52
1.392
Sesuai dengan sifat kegiatan di bidang pertambangan, mayoritas karyawan PT TIMAH (68%) bertugas di wilayah
Pulau Bangka Belitung, dan hanya 1% karyawan atau sebanyak 52 orang yang bertugas di kantor pusat Jakarta.
PAKET KESEJAHTERAAN (G4-LA13)
PT TIMAH menerapkan standar penggajian yang kompetitif sesuai kemampuan keuangan perusahaan. Untuk
memastikan besaran paket kesejahteraan yang bersaing, PT TIMAH selalu berpartisipasi dalam survei remunerasi
yang dilakukan oleh konsultan remunerasi terkemuka. Dari hasil survei tersebut PT TIMAH dapat melakukan
standarisasi sistem kompensasi dan imbal jasa yang mampu memotivasi karyawan meningkatkan kompetensi
dan kinerjanya, mempertahankan karyawan yang potensial namun seimbang dengan kondisi dan kemampuan
keuangan Perseroan.
Adapun komponen imbal jasa karyawan PT TIMAH terdiri dari: Gaji Pokok, Tunjangan Jabatan, Tunjangan
Peralihan, Tunjangan Cuti Tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jasa Produksi/Bonus, Tunjangan Kemahalan, Uang
Listrik & Air Minum dan Tunjangan Transport.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
107
Karyawan dengan status kontrak tidak mendapatkan seluruh komponen imbal jasa tersebut diatas. Adapun
perbedaan komponen imbal jasa antara karyawan tetap dengan tidak tetap/kontrak adalah sebagai berikut
Perbedaan imbal Jasa antara Karyawan Tetap dengan Karyawan Tidak Tetap.
N0.
Keterangan
Pegawai Tetap
Tidak Tetap/Non Organik
1
Gaji Pokok Tunj. Jabatan/ Sebagai perhitungan BPJS
Eselon
Ketenagakerjaan, JHT pensiun
2
Masa Kerja
Sesuai masa kerja di perusahaan
(sampai dengan pensiun)
Dibatasi oleh masa kontrak
3
Cuti
Diberikan Hak Cuti Tahunan dan
Tunjangan Cuti
Diberikan Hak Cuti Tahunan
Sebagai perhitungan BPJS
Ketenagakerjaan
Kesetaraan Gender Dalam Hal Remunerasi (G4-LA13)
PT TIMAH tidak mengenal pembedaan gender dalam memberikan sistem remunerasi. Perseroan memberlakukan
standar upah atau gaji yang sama antara karyawan pria dan karyawan wanita tanpa ada diskriminasi. Perbedaan
dalam hal gaji tidak ditentukan oleh perbedaan gender, semata-mata terjadi atas karena jenjang jabatan kinerja
dan masa kerja individu.
Program Pensiun (G4-LA10, G4-EC3)
PT TIMAH menyelenggarakan program pensiun bagi karyawan tetap, agar karyawan dapat melanjutkan kehidupan
dengan tingkat kesejahteraan yang terjamin pada saat memasuki usia pensiun, dengan batasan usia 56 tahun.
Program pensiun tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan beberapa perusahaan , antara lain:
• Program MG 1 oleh PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (PT AJTM)
• Program Jaminan Hari Tua oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
• Program Tabungan Karyawan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
• Program Kesehatan Pensiun oleh PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri ( PT AJTM)
Untuk jaminan hari tua, PT TIMAH memberikan kontribusi iuran bulanan sebesar 15,5%, sementara kontribusi
karyawan ditetapkan sebesar 5%.
Komponen manfaat pensiun diterima karyawan yang akan memasuki masa pensiun adalah:
• Program JHT Jamsostek / BPJS Ketenagakerjaan
• Program MG 1 AJTM (Referensi PKB, bagi karyawan yang diangkat sebelum tanggal 1 Januari 1996)
• Program Jaminan Hari Tua (Beban Perusahaan)
• Program Tabungan Karyawan (Beban Karyawan)
• Program Kesehatan Pensiun (Referensi PKB, bagi karyawan yang diangkat tahun 2005 sampai dengan
seterusnya)
• Tunjangan Biaya Pemulangan
• Uang Purna Bakti
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
108
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Selain itu, untuk mempersiapkan karyawan menghadapi masa purna bakti, PT TIMAH menyelenggarakan pelatihan
kewirausahaan. Dalam program pelatihan persiapan masa pensiun tersebut, ada kalanya Perseroan mengundang
para mantan karyawan PT TIMAH yang telah berhasil merintis usaha sendiri sebagai narasumber.
Program penghargaan terhadap karyawan
PT TIMAH juga menyelenggarakan program penghargaan dengan tujuan memotivasi karyawan agar berkarya
dengan seluruh kemampuan terbaik dalam mendukung pencapaian tujuan Perseroan. Beberapa program
penghargaan yang diberikan kepada karyawan mencakup:
• Penghargaan Prestasi
Perhargaan kepada karyawan yang melakukan inovasi dan mencatatkan prestasi kerja di atas rata-rata dan
melebihi KPI yang ditetapkan dengan kualitas pencapaian outstanding.
• Penghargaan Pengabdian
Penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas dasar lamanya masa kerja secara terus menerus selama
15 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun atau lebih.
PENINGKATAN BUDAYA PERUSAHAAN
PT TIMAH mengembangkan dan menyosialisasikan nilai-nilai Perseroan, yakni: Integritas, Komitmen, Terbuka,
Rasional dan Visioner. Termasuk dalam pengembangan dan sosialisasi tersebut adalah menanamkan Budaya
Kerja, Sikap Kerja dan Etos Kerja kepada seluruh jajaran karyawan.
Untuk meningkatkan semangat penerapan nilai-nilai dan budaya perusahaan tersebut, PT TIMAH merealisasikannya
melalui berbagai program, mencakup:
• Pelaksanaan Program Orientasi Karyawan.
• Program Pelatihan Budaya Perusahaan yang dirancang dan disampaikan per jenjang jabatan.
• Pada kesempatan pelaksanaan kegiatan perusahaan (seperti Employee Gathering).
• Kampanye dan pembuatan banner, poster, buku saku, screen saver, majalah, dan lain-lain.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Promosi dan penciptaan
budaya kerja yang sadar
akan risiko K3 untuk
memastikan pencapaian
zero insiden yang akan
mendukung peningkatan
kinerja operasional maupun
finansial.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
109
TENTANG LAPORAN INI
110
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
MENINGKATKAN KUALITAS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Kegiatan operasional penambangan Perseroan mayoritas dilangsungkan di areal terbuka, baik di darat maupun
areal lepas pantai. Kondisi tersebut membuat prosedur kerja dengan penerapan kaidah Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan operasi Perseroan.
PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai perusahaan pertambangan memiliki visi Menjadi Perusahaan Pertambangan
Terkemuka Di Dunia Yang Ramah Lingkungan, mengacu pada visi tersebut Perseroan berkeyakinan bahwa
pekerjaan yang berorientasi terhadap Mutu Hasil & Proses Kerja, Mutu Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Mutu
Lingkungan adalah syarat utama bagi tumbuh dan berkembangnya perusahaan secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Perseroan menerapkan suatu sistem manajemen yang berorientasi terhadap
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengelolaan lingkungan. Dengan cara tersebut Perseroan mampu
menghasilkan produk bermutu tinggi, yang memberikan kepuasan pelanggan melalui proses kerja yang bermutu,
beretika, melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari dampak negatif yang mungkin
terjadi.
Meyakini pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja bagi keberlanjutan usaha, PT TIMAH berkomitmen penuh
untuk senantiasa meningkatkan kualitas penerapan aspek K3 dalam kegiatan operasional sehari-hari. PT TIMAH
telah menetapkan Visi dalam hal penerapan K3, yakni “Mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat, produktif,
mandiri, efektif, dan efisien dalam segala aspek aktivitas Perseroan”.
Selain itu, Misi PT TIMAH terkait K3 adalah:
• Terbentuknya kebijakan K3 dan diterapkannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
• Peningkatan dukungan kebijakan dan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku;
• Peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja;
• Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dalam bidang K3;
• Peningkatan pengujian, pelayanan teknis, dan informasi dalam bidang K3;
• Peningkatan kualitas dan kuantitas penerapan SMK3 sesuai kebijakan K3 Perseroan;
• Peningkatan analisis, pengkajian, dan rekayasa teknologi K3; serta
• Internalisasi budaya K3 oleh seluruh karyawan dan manajemen Perseroan
Selanjutnya untuk menunjukkan komitmen pelaksanaan kegiatan pertambangan yang aman, PT TIMAH telah
menetapkan kebijakan K3, yang menegaskan bahwa, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan,
PT TIMAH menyadari sepenuhnya risiko dan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan terhadap
pekerja, karyawan, masyarakat, para pemangku kepentingan dan lingkungan sekitarnya.
Seluruh jajaran manajemen dan karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk sepakat dan bertekad untuk mengoptimalkan
dampak positif dan meminimalkan risiko serta dampak negatif dengan menerapkan Good Mining Practice atau
praktek penambangan yang baik dengan cara:
• Menaati peraturan perundangan serta norma-norma Keselamatan, Kesehatan Kerja dan pengelolaan
Lingkungan Hidup
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
111
• Mencegah sedini mungkin terjadinya pencemaran, kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja
• Meningkatkan keterampilan karyawan dalam pemeliharaan Keselamatan Kesehatan Kerja serta pengendalian
dampak lingkungan
• Meningkatkan kepedulian terhadap masalah Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
• Melakukan perbaikan secara terus menerus dalam bidang Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup
Guna memastikan peningkatan kualitas penerapan K3 dan memastikan dilaksanakannya seluruh prosedur kerja
yang mengutamakan aspek K3, PT TIMAH mengintegrasikan pengelolaan aspek K3 ke dalam sistem manajemen
K3 PT TIMAH. Selanjutnya PT TIMAH menerapkan pengelolaan aspek K3 berdasarkan sistem terakreditasi dari
badan independen sesuai Permenaker 05/Men/1996, Sistem Manajemen K3 (SMK3). PT TIMAH juga menggunakan
standar OHSAS 18001:2007 yang disertai pelaksanaan audit pelaksanaan secara berkala. (G4.15)
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan aspek K3 dikalangan mitra penambangan, PT TIMAH menerapkan
Contractory Safety Management System (CSMS) yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja PT TIMAH beserta
mitra penambangan dalam menerapkan standar operasional sesuai kaidah K3.
Organisasi Pengelola Pelaksanaan Aspek K3
Divisi K3 & LH merupakan unit kerja dalam struktur organisasi yang bertanggungjawab dalam menjamin
pelaksanaan aturan berkaitan dengan K3 dan mengelola seluruh aspek-aspek lain terkait dengan K3. Untuk
memastikan keterlibatan seluruh jajaran karyawan dalam memenuhi aspek K3 pada setiap kegiatan operasional,
PT TIMAH melalui Divisi K3 & LH saat ini tengah dalam proses pembentukan Safety Committee (Komite K3), yakni
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).
Komite K3 terdiri dari Komite Pusat dan Komite Unit yang mewakili unit-unit usaha di masing-masing anak usaha,
maupun fasilitas produksi. Anggota Komite K3 tingkat pusat terdiri dari wakil manajemen dan wakil karyawan dari
setiap satuan kerja (Unit), sedangkan anggota Komite K3 unit terdiri dari wakil karyawan di setiap unit. (G4-LA5)
Aspek K3 yang menegaskan kewajiban seluruh jajaran (karyawan dan perusahaan) untuk menegakkan dan
menaati seluruh ketentuan terkait aspek K3, disebutkan pula dalam pasal-pasal Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Pengaturan tersebut terdapat pada Bab IX tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang berisi uraian mencakup
ketentuan kelengkapan alat pelindung diri (APD), pembentukan P2 K3, kewajiban karyawan untuk terlibat dalam
pelaksanaan pengawasan dan inspeksi K3, kewajiban aktif terlibat dalam kegiatan pelatihan K3 secara rutin, dan
sebagainya. (G4-LA8)
Ketentuan yang menegaskan kepatuhan terhadap aspek K3, sebagaimana disinggung dalam PKB maupun dalam
Peraturan Perusahaan dan Keputusan Direksi wajib diikuti oleh seluruh karyawan. Hal tersebut sangat penting
mengingat sebagian besar kegiatan operasional Perseroan dilakukan di luar ruangan, sehingga seluruh karyawan
yang terlibat dalam aktifitas diluar ruangan tersebut lebih berisiko menghadapi insiden kecelakaan. Dengan
memperhatikan aspek penambangan yang kini banyak dilaksanakan sendiri serta aktivitas pengolahan timah yang
dilakukan sendiri, diperkirakan lebih dari 70% karyawan PT TIMAH terlibat dalam aktivitas operasional dengan
risiko K3 yang tinggi. (G4-LA7)
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
112
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Realisasi Program K3 Tahun 2014
Dalam rangka meningkatkan kinerja penerapan ketentuan K3 di wilayah operasional, PT TIMAH melaksanakan
berbagai langkah strategis terkait K3, meliputi penjelasan berikut.
• Revisi dan evaluasi kebijakan-kebijakan K3, memperkuat komitmen PT TIMAH untuk mencatatkan nihil
kecelakaan kerja dan nihil pelanggaran terhadap kewajiban hukum serta kepatuhan terhadap persyaratan
minimum K3 di semua daerah operasional.
• Memeriksa dan melengkapi seluruh Alat Perlindungan Diri (APD) dan Alat Pemadan Kebakaran (APAR).
• Menuntaskan pembentukan dan pengesahan P2K3 dari Pemerintah Daerah setempat.
• Memeriksa seluruh fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh
karyawan, maupun untuk
pemeriksaan kesehatan rutin tahunan.
• Evaluasi Sistem Manajemen Kontraktor terkait dengan pemenuhan aspek K3 dalam kegiatan operasi
pertambangan.
• Latihan rutin Tim Tanggap Darurat dalam menanggulangi kejadian kecelakaan kerja maupun penanggulangan
kebakaran.
• Pelatihan penanggulangan bencana, meliputi rope access, P3K, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “C”, Ahli K3
Spesialis Kebakaran “B”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “A”, dan Sertifikasi Penyelam oleh PADI.
• Pelatihan terstandarisasi atau sertifikasi SDM terkait K3. Tujuannya membudayakan pekerja dan jenjang
manajerial untuk peduli terhadap aspek K3 serta mendorong perilaku sadar aspek K3.
• Inspeksi disertai perbaikan kondisi APAR serta perlengkapan K3 standar lainnya di seluruh site operasi
penambangan.
• Internalisasi Budaya K3 dengan penekanan pada Administrative Control dan Personal Protective Equipment
yang mengacu Hierarchy of Control (HOC).
Pelatihan Penanggulangan Insiden Kecelakaan Kerja
Dalam beberapa tahun terakhir, PT TIMAH menggiatkan program pelatihan bersertifikat yang dilaksanakan secara
internal maupun kerja sama dengan pemerintah setempat.
Pelatihan terkait penanggulangan bencana yang sudah terlaksana adalah rope access, P3K, Ahli K3 Spesialis
Kebakaran “C”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “B”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “A”, dan Sertifikasi Penyelam oleh
PADI.
Road Map Budaya K3
Selain pelatihan rutin, Perseroan berupaya menumbuhkembangkan budaya sadar akan risiko insiden kecelakaan
kerja pada seluruh jajaran. Untuk maksud tersebut PT TIMAH telah menyusun dan mengimplementasikan Road
Map Budaya K3.
Road Map Budaya K3 yang telah dijalankan sampai dengan tahun pelaporan 2014 masih menitikberatkan pada
Administrative Control dan Personal Protective Equipment yang mengacu Hierarchy of Control (HOC). Namun
demikian untuk tahun 2015 Perseroan berupaya untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan sistim prosedur K3
serta mengembangkan bentuk kontrol lain penerapan yang dijalankan dengan kriteria yang jelas sehingga tercapai
kondisi budaya sadar akan risiko K3 diseluruh jajaran dan pada akhirnya mendukung tercapainya sasaran nihil
insiden kecelakaan kerja di masa mendatang.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
113
Statistik Kinerja K3 Tahun 2014 (G4-LA6)
Komitmen Perseroan dan partisipasi seluruh karyawan dan manajemen di semua jenjang organisasi dalam
menerapkan sistim prosedur kerja sadar risiko K3, membuat insiden kecelakaan kerja cenderung menurun. Insiden
kecelakaan kerja, baik dikawasan penambangan maupun di fasilitas peleburan / pengolahan pada tahun 2014
berjumlah 8 kali, terdiri dari kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan hari kerja / injury sebanyak 8 kejadian
yang melibatkan korban 8 orang orang (5 orang kategori fatal, 2 orang kategori berat & 1orang kategori kecelakaan
ringan) dan kecelakaan yang tidak mengakibatkan kehilangan hari kerja / noninjury sebanyak 0 kejadian yang
melibatkan 0 orang.
Tabel Kecelakaan Kerja 2013-2014
Kategori
Ringan
Berat
Fatal
Total
2013
2014
3 orang
1 orang
5 orang
9 orang
1 orang
2 orang
5 orang
8 orang
Catatan : Lokasi lain-lain terdiri dari wilayah Cilegon, Pekanbaru, Banjarbaru
Jumlah jam kerja kumulatif periode tahun 2014 sebesar 27.582.623 jam kerja dan hilang hari kerja akibat kecelakaan
sebesar 1.276 hari. Untuk tahun 2013, jumlah jam kerja adalah 7.557.244 dan hilang hari kerja akibat kecelakaan
kerja adalah 44 hari.
Perseroan akan berupaya maksimal agar insiden kecelakaan kerja terus berkurang. Seiring dengan semakin
menguatnya budaya sadar risiko kecelakaan kerja, Perseroan meyakini bahwa target zero accident akan tercapai
dimasa mendatang.
Kesehatan Kerja
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran karyawan dan keluarga, PT TIMAH
melakukan kegiatan terkait kesehatan yang dikelola dalam dua kelompok besar, yakni:
• kesehatan kerja yang bersifat medis, dan
• kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja.
Untuk kesehatan kerja yang bersifat medis, pengelolaannya dikoordinir oleh Kantor Pusat, dengan kegiatan
mencakup:
• pemeriksaan kesehatan pegawai yang meliputi:
o pemeriksaan kesehatan saat rekrutmen pegawai,
o pemeriksaan kesehatan berkala (PKB), dilakukan secara berkala minimal 1 tahun sekali. Pemeriksaan
kesehatan khusus;
• promosi kesehatan pegawai, yaitu: memberikan pendidikan, pelatihan, konseling untuk mencegah gangguan
kesehatan pegawai maupun penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan kerja (AK/PAHK) serta penyakit
umum; dan
• layanan kesehatan preventif, seperti: fogging, imunisasi dan lain-lain.
• monitoring kualitas kesehatan lingkungan kerja yang dipantau oleh laboratorium independen.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
114
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pengelolaan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja dilakukan di masing-masing unit kerja,
dengan kegiatan mencakup:
• pengukuran parameter lingkungan kerja,
• pemantauan sanitasi tempat memasak seluruh pemasok jasa boga, dan
• promosi kesehatan karyawan.
Sertifikasi Sistim K3 dan Biaya K3
Dalam rangka memastikan terjadinya peningkatan efektivitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3),Perseroan melakukan audit internal sebanyak 10 kali dan audit eksternal 2 kali. Audit
eksternal dilakukan oleh Badan Sertifikasi independen, yakni SGS. Sesuai hasilnya pada tahun 2014, PT TIMAH
berhasil mempertahankan Sertifikasi OHSAS 18001:2007.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
Tinjauan Operasional
Memenuhi kebutuhan
pelanggan akan produkproduk logam timah
dan turunannya yang
berkualitas melalui
mekanisme perdagangan
sesuai peraturan
perundang-undangan
yang berlaku dan
merealisasikan berbagai
program komunikasi
pemasaran yang efektif
dan memberi layanan
yang berkualitas
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
115
TENTANG LAPORAN INI
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
116 Aspek Pemasaran
STRATEGI & PANGSA PASAR
Pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013 tentang Ketentuan Ekspor Timah yang
menyebutkan bahwa logam timah batangan sebelum diekspor wajib diperdagangkan melalui Bursa Timah sejak
30 Agustus 2013, membuat PT TIMAH mengkaji ulang strategi pemasarannya. Perseroan yang sebelumnya
menjual sebagian besar produknya secara langsung kepada para pelanggannya dengan sistem kontrak jangka
panjang maupun spot, sejak akhir Agustus 2013 mulai memperdagangkannya melalui Bursa Timah.
Setelah melalui masa transisi di awal pemberlakuan peraturan tersebut, diantaranya secara sepihak mengajukan
kondisi force majeure atas kontrak-kontrak penjualan jangka panjang yang dilakukan sebelum pemberlakuan
peraturan tersebut, kini PT TIMAH menggunakan Bursa Timah sebagai gerbang ekspor produk logam timahnya.
Efektif per 1 November 2014, diberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2014 tentang Ketentuan
Ekspor Timah sebagai penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013. Perseroan
mendukung penuh pemberlakuan peraturan baru tersebut, disertai harapan penegakkan hukum secara tegas atas
pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi. Penyempurnaan aturan perdagangan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam perdagangan logam timah dunia melalui penegakkan hukum yang
diikuti dengan penertiban perijinan dan tata kelola penambangan timah serta pencegahan praktek-praktek illegal
mining dan perdagangan hasil produknya.
Untuk menjamin kelancaran proses perdagangan produknya, PT TIMAH telah mendorong para pelanggan skala
besar untuk masuk menjadi anggota Bursa Timah. Sementara untuk melayani para pelanggan yang berada di Eropa,
Amerika maupun di Asia, PT TIMAH memfasilitasi mekanisme perdagangan produknya dengan memberdayakan
anak perusahaannya yang berbasis di Inggris, Indometal (London) Limited, untuk turut aktif menjadi anggota
Bursa Timah dan selanjutnya memasarkan produk logam timah Perseroan di pasar internasional.
Pemasaran Produk Hilir Timah dan Produk Non-Timah
Selain logam timah, PT TIMAH juga menjual berbagai produk hilir yang dihasilkan oleh anak- anak perusahaannya
ke berbagai negara, sebagai wujud implementasi strategi jangka panjang, yakni melakukan diversifikasi usaha dan
memperkokoh basis usahanya dengan produk-produk hilir yang beragam. Selain logam timah dan produk hilirnya,
Perseroan juga menjual hasil penambangan batu baranya ke sejumlah negara, khususnya Tiongkok dan India.
Perseroan menerapkan strategi pemasaran lain untuk produk-produk hasil hilirisasi timah dan produk non-timah
lain. Untuk produk hilir timah, produk khusus dan solder timah, pemasarannya dilakukan melalui kerjasama
OEM (Original Equipment Manufacturer) yang telah dirintis sejak 2010. PT TIMAH juga semakin meningkatkan
promosinya untuk produk-produk hilir yang relatif masih baru, yaitu paduan logam timah (tin alloy) dan tin chemical.
Sementara untuk produk non-timah lainnya, seperti batubara dan jasa perbaikan kapal, Perseroan tetap
menjalankan strategi pemasaran dengan pendekatan business-to-business, dengan pola penjualan kontrak
maupun spot.
Pangsa Pasar
Dengan menerapkan strategi pemasaran untuk logam timah tersebut, Perseroan telah memperdagangkan - melalui
Bursa Timah - sejumlah 22.550mt logam timah batangan atau 84% dari total penjualan logam timah konsolidasian
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
117
Perseroan atau 40% dari total perdagangan logam timah Indonesia di Bursa Timah. Sedangkan sisanya, sebesar
16%, merupakan penjualan dari sisa stock tahun 2013, produk khusus, solder dan penjualan pasar dalam negeri.
Melalui langkah-langkah yang diambil tersebut, Perseroan dapat tetap berperan signifikan dalam perdagangan
produk logam timah di LME. Diharapkan pada 2015 pangsa pasar timah dapat terus meningkat dan menjadi
pilihan utama para pelanggan di berbagai negara.
Untuk penjualan produk-produk hilir timah, terutama solder dan produk khusus ekspor terakhir dilakukan di
Bulan Oktober 2014 dan sejak 1 November, mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2014, bisnis
produksi dan penjualan solder serta produk khusus dialihkan ke anak perusahan, PT Timah Industri. Diharapkan di
tahun 2015 pangsa pasar untuk kedua produk tersebut dapat terus berkembang baik di pasar domestik maupun
di luar negeri.
Sementara untuk produk non-timah lainnya, baik batubara maupun jasa dok perkapalan, Perseroan memiliki
pelanggan-pelanggan tersendiri.
VOLUME PENJUALAN PRODUK PERUSAHAAN
Volume Penjualan Logam Timah
Penjualan produk logam timah langsung dilaksanakan oleh Perseroan. Untuk tahun 2014 realisasi penjualan logam
timah adalah sebesar 26.907 Mton, meningkat 15,8% dari volume penjualan sebesar 23.237 Mton di tahun 2013.
Realisasi tersebut berarti mencapai 100,3% dari target awal sebesar 26.810 Mton sebagaimana tercantum dalam
RKAP.
Perseroan berhasil mengatasi kendala sejak diberlakukannya Permendag No. 32/2013 dan Permendag No.
44/2014 dan berupaya keras untuk memenuhi seluruh ketentuan yang tercakup di dalamnya.
Volume Penjualan Produk Non-Timah [G4-8]
Produksi dan penjualan produk-produk non-timah umumnya dilakukan melalui anak-anak usaha Perseroan.
Beberapa produk dimaksud adalah pasir industri, batubara, nikel, solder dan tin chemical. Adapun perkembangan
untuk penjualan produk tersebut masih terus diupayakan.
HARGA JUAL LOGAM TIMAH
Kenaikan volume penjualan logam timah, relatif terjaganya harga jual dan pelemahan nilai tukar rupiah, membuat
nilai penjualan logam timah meningkat sebesar 25,95% dari nilai penjualan tahun 2013 sebesar Rp5.852,5 miliar
di tahun 2013.
MERK DAGANG & TUJUAN PEMASARAN [G4-8, G4-PR3]
Logam timah produksi Perseroan merupakan komoditas internasional yang terdaftar sebagai merek dagang di
London Metal Exchange (LME, Bursa Logam London). Untuk menjaga mutu produk dan citra merek dagang
“Banka” dan “Kundur”, setiap ton yang diproduksi selalu dilengkapi dengan Certificate of Analysis dari surveyor
yang menjamin kandungan Sn, impuritisnya serta berat logam, sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan
No. 44 Tahun 2014 dan ketentuan LME yang mengacu ke standar internasional BS EN 610:1996.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
118
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Aspek Pemasaran
Hingga saat ini, Perseroan memiliki 3 merek dagang yang terdaftar di LME, yaitu:
•
Banka Tin
•
Kundur Tin
•
Mentok Tin
Dalam hal ini yang terdaftar bukan hanya “Banka Tin” dan “Kundur Tin” dengan kadar Sn 99,9%, melainkan
termasuk pula produk varian dari “Banka Tin” dan “Kundur Tin” yaitu, produk Banka Low Lead maupun produk
four nine, yang juga terdaftar di LME dan dapat didagangkan di LME.
Sejak kewajiban perdagangan logam timah di Bursa Timah sebelum diekspor, Perseroan tidak lagi memiliki kontrak
penjualan langsung dengan para pelanggan. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat sepenuhnya melacak pembeli
ataupun negara tujuan pengiriman logam timah yang telah diekspor, namun melalui anak perusahaan, Indometal
(London) Limited, Perseroan dapat memelihara dan memasok logam timah ke pelanggan-pelanggan lama yang
diantaranya merupakan pengguna yang fanatik terhadap logam dari PT TIMAH.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
Teknologi Informasi
& Operasional 119
Meningkatkan kualitas dan
unjuk kerja jaringan untuk
mempercepat konektivitas
dalam rangka mendukung
upaya peningkatan
efisiensi operasional dan
efektivitas pengambilan
keputusan
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
120
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Teknologi Informasi & Operasional
Kegiatan Operasional yang tersebar pada beberapa lokasi utama, membuat PT TIMAH harus mengembangkan
sistim informasi dan sistim komunikasi dengan berbasiskan pada teknologi informasi terkini untuk mendukung
pencapaian visi perusahaan “Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan”.
Dukungan sistim informasi berbasiskan teknologi terkini akan memungkinkan manajemen mengambil keputusan
dengan cepat, efisien dan efektif dengan berdasarkan data-data yang akurat, handal dan up to date.
Oleh karenanya PT TIMAH merealisasikan investasi untuk memperbaiki unjuk kerja dan meningkatkan kecepatan
penyediaan data secara berkelanjutan. Investasi tersebut direalisasikan baik untuk perangkat lunak maupun
perangkat keras. Investasi dibidang Teknologi Informasi tersebut dilaksanakan dengan:
• Menerapkan prinsip-prinsip IT Governance
• Melakukan integrasi proses bisnis
Roadmap TI
PT TIMAH telah menyusun RoadMap pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi 2008-2014, sebagai berikut:
Tahun
Sasaran
1. Pengembangan Infrastruktur jaringan
telekomunikasi PT TIMAH (antar wilayah / WAN)
Program Utama
1. Penggantian infrastruktur telekomunikasi
microwave 2.4 Ghz menjadi layanan Leased Line
2. Upgrade Bandwidth antar wilayah.
2008-2010
2. Penggantian perangkat PABX telepon (analog)
yang telah berusia 15 tahun.
Implementasi sistem IP Telephony
3. Minimalisir risiko terganggunya kegiatan
operasional akibat serangan yang masuk dari
jaringan
1. Mengubah desain arsitektur jaringan
2. Implementasi sistem Firewall, IPS (Intrusion
Prevention System), Proxy dan AntiSpam
2011-2012
2013
4. Terdapatnya sistem pengendalian dan
pemantauan untuk ketersediaan jaringan
Implementasi Sistem Pendukung Operasional
(Network Monitoring)
Peningkatan sistem keamanan jaringan dari eksternal
ke internal
Implementasi Reverse Proxy
1. Peningkatan ketersediaan data center
Pembangunan DRC (Disaster Recovery System)
2. Peningkatan sistem pengendalian dan
pemantauan untuk ketersediaan jaringan
Implementasi Sistem Netflow
3. Peningkatan sistem keamanan jaringan dari
internal dan efisiensi perangkat jaringan
1. Implementasi sistem NAC di wilayah Toboali,
Jebus, Tanjung Pandan, Lenggang, Cambay
2. Dismantle perangkat router
1. Efisiensi biaya pemakaian telepon ke PT Telkom
untuk penurunan OPEX
Implementasi GSM Gateway
2. Efisiensi biaya transportasi dan efektivitas kerja
untuk Objek Produksi (KK dan KIP)
Menghubungkan Objek Produksi Last Mile ke
3. Peningkatan sistem keamanan jaringan dengan
mengetahui kelemahan sistem keamanan existing
yang digunakan
Pengecekan sistem keamanan jaringan dengan
4. Implementasi sistem Teknologi Informasi yang
handal, ramah lingkungan dan efisien untuk
antisipasi pertumbuhan aplikasi bisnis perusahaan
Implementasi sistem Virtualisasi
LAPORAN TAHUNAN 2014
Jaringan Infrastruktur PT TIMAH
Vulnerability Assessment
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
121
Sebagai bagian dari realisasi roadmap program pengembangan infrastruktur TI tersebut, PT TIMAH melalui
Divisi Teknologi Informasi pada tahun 2014 telah merealisasikan pengembangan berbagai program aplikasi
berbasis teknologi informasi dengan tujuan mendukung peningkatan efisiensi proses bisnis dan akurasi data bagi
pengambilan keputusan yang akan memberi andil besar pada kinerja Perusahaan. Program-program aplikasi
dimaksud adalah sebagai berikut.
Realisasi Program Pengembangan Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi, 2014.
Program
Pengembangan
Aplikasi
Public Information System
Kegunaan
Menampilkan informasi yang dibutuhkan publik
Membantu dalam menjalankan operasional
Aplikasi Jam Jalan
perawatan Jam Jalan Kapal Produksi dan
pelaporannya
Aplikasi EMS (Exploration and
Membantu dalam operasional pelaporan
Mining System)
kegiatan eksplorasi dan produksi
Aplikasi Portal My Timah
Aplikasi pendaftaran untuk BPJS
Media/Sarana informasi, komunikasi dan
kolaborasi internal perusahaan
Melakukan pendataan BPJS kesehatan
kesehatan
CCTV Unmet
Pelayanan
Improvement sistem layanan IT
Pengawasan objek vital produksi Unit Metalurgi
melalui kamera pengawas
Meningkatkan layanan TI kepada pengguna
dan bisnis
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
122
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Teknologi Informasi & Operasional
Pelatihan Teknologi Informasi
Untuk memastikan bahwa pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi tersebut dapat digunakan
dengan optimal, Perseroan merancang dan merealisasikan serangkaian pelatihan di bidang teknologi informasi.
Pelatihan diberikan kepada user maupun kepada karyawan di jajaran Divisi Teknologi. Adapun jenis pelatihan yang
diselenggarakan selama tahun pelaporan 2014 adalah sebagai berikut.
Realisasi Program Pengembangan Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi, 2014.
Pelatihan / Workshop
Manfaat
ITIL
Memahami tata kelola layanan TI
TOGAF
Memahami Framework Enterprise Architecture
COBIT
Memahami tata kelola Teknologi Informasi
TIA 942
Memahami framework infrastruktur TI
CCNA
Memahami Skill Network Administrator
IPS Tipping Point
Memahami konfigurasi perangkat IPS
IBM RSA
Memahami tools Enterprise Architecture
Audit
Memahami proses Audit
PPM
Memahami proses manajemen dan pengendalian keuangan
Workshop Instalasi PC
Standarisasi instalasi PC
Sosialisasi Service Desk
Optimalisasi sistem layanan TI
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
123
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
124
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
LAPORAN TAHUNAN 2014
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
Memastikan kesiapan Perseroan menyambut peluang
sekaligus tantangan untuk menjadi pemain sektor industri
pertimahan skala global dengan memperkuat fondasi
operasional di bidang penambangan, pengolahan dan
pengelolaan sumber daya timah melalui investasi terukur dan
terencana disertai semangat untuk berinovasi dan semangat
menggalang kesatuan langkah seluruh pemangku kepentingan
di industri pertimahan ditingkat lokal maupun nasional.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
125
TENTANG LAPORAN INI
126
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
Tinjauan Umum
Memastikan kesiapan Perseroan
menyambut peluang sekaligus
tantangan untuk menjadi pemain
sektor industri pertimahan skala
global dengan memperkuat
fondasi operasional di bidang
penambangan, pengolahan dan
pengelolaan sumber daya PT
TIMAH melalui investasi terukur
dan terencana disertai semangat
untuk berinovasi dan semangat
menggalang kesatuan langkah
seluruh pemangku kepentingan di
industri pertimahan di tingkat lokal
maupun nasional
LAPORAN TAHUNAN 2014
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
127
TINJAUAN UMUM
Tinjauan Industri Timah Global dan Nasional
Logam timah memiliki titik didih relatif rendah untuk ukuran logam, menghantarkan listrik dengan baik dan mampu
merekatkan logam pada pembuatan komponen elektronika. Sifat-sifat fisik dasar yang unik tersebut membuat
hingga saat ini logam timah belum tergantikan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan beragam peralatan
elektronika. Berkembangnya barang-barang berteknologi tinggi dan perangkat elektronik, sehari-hari seperti
telepon genggam dan komputer tablet, membuat penggunaan logam timah cenderung stabil dari tahun ke tahun.
Selain itu, logam timah juga digunakan sebagai bahan untuk cat, gelas, dan sebagai campuran yang esensial
dalam berbagai industri.
International Tin Research Institute (ITRI) memprakirakan produksi dan pasokan logam timah ke pasar dunia
di tahun 2014 sedikit meningkat dari tahun 2013, yakni sekitar 356,7 ribu ton, naik 4,7% dari 340,8 ribu ton.
Sementara permintaan mengalami kenaikan sebesar 1,6%, dari 348,7 ribu ton menjadi 354,3 ribu ton di 2014.
Hal ini terutama karena produsen barang elektronik di Tiongkok, yang kendati pertumbuhannya melambat, tetap
menghasilkan produk-produk kompetitif dari segi harga bagi konsumen di seluruh dunia. Meningkatnya produksi
di tengah stagnannya konsumsi menyebabkan kenaikan neraca persediaan timah dunia sebesar 2.400 ton.
Sebagaimana diketahui, Tiongkok merupakan produsen timah terbesar, sekaligus konsumen utama timah. Adapun
produsen timah terbesar lainnya, adalah Indonesia. Konsumsi domestik timah di Indonesia relatif kecil karena
industri elektroniknya belum berkembang pesat, sehingga sebagian besar produksi timah Indonesia diekspor.
Dengan demikian Indonesia adalah pemasok utama timah di pasar global. Gambaran produsen dan konsumen
utama timah dunia adalah sebagai berikut.
PRODUSEN LOGAM TIMAH DUNIA
(dalam ribu ton)
Negara Wilayah
Tiongkok
2014
2013
% Perubahan
168,00
158,10
6,3%
Indonesia
66,00
54,80
20,4%
Malaysia
32,19
32,68
-1,5%
Thailand
16,11
22,99
-29,9%
8,40
8,40
0,0%
Asia Lainnya
Amerika Tengah dan Selatan
51,00
49,86
2,3%
Eropa
14,42
13,35
8,0%
0,60
0,60
0,0%
Lainnya
Jumlah
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
TENTANG LAPORAN INI
128
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Umum
KONSUMEN TIMAH DUNIA
(dalam ribu ton)
Negara Wilayah
Tiongkok
Jepang
2014
2013
% Perubahan
162,10
156,00
3,9%
26,40
27,00
-2,2%
Asia Lainnya
56,00
57,50
-2,6%
Amerika Tengah dan Selatan
10,86
11,04
-1,6%
Eropa
58,00
56,30
3,0%
Amerika Utara dan Amerika Serikat
37,94
37,86
0,2%
Lainnya
Jumlah
3,00
3,00
0,0%
354,30
340,70
1,6%
Dua faktor utama yang mempengaruhi kondisi penawaran dan permintaan logam timah dunia di tahun 2014 adalah
kembalinya Tiongkok menjadi eksportir netto mulai kuartal pertama hingga kuartal ke-3. Disisi lain, Indonesia
telah memberlakukan regulasi baru ekspor timah (Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013; dijelaskan
lebih lanjut di bagian selanjutnya) yang mengatur bahwa seluruh ekspor logam timah hanya dapat dilakukan
melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) sejak Agustus 2013. Kondisi tersebut dipertegas melalui
pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan no44/2014 sejak November 2014.
Hal ini berdampak kepada ekspor timah dari Indonesia yang cenderung mengalami perlambatan selama beberapa
bulan setelah pemberlakuan peraturan tersebut, karena banyak pihak baik penjual maupun pembeli yang harus
mendaftarkan diri ke BKDI untuk dapat bertransaksi.
Harga Timah Dunia
Harga timah di tahun 2014 berkisar antara USD 19.830-23.410 per metrik ton untuk pembelian tunai di LME. Harga
jual rata-rata satu tahunnya adalah USD 21.965/Mton, turun 1,44% dari harga rata-rata tahun 2013, yang sebesar
USD 22.287/Mton.
Pada tahun 2014 harga logam timah mencapai titik tertingginya di bulan April kemudian menunjukkan pergerakan
menurun hingga bulan Oktober 2014, untuk selanjutnya relatif datar hingga akhir tahun. Harga timah di akhir tahun
adalah sebesar USD19.829/Mton merupakan harga terendah selama periode perdagangan tahun 2014.
Kondisi Perekonomian Indonesia
Pada tahun 2014, sekalipun perekonomian Amerika Serikat terus membaik, perekonomian Eropa, Jepang,
Tiongkok, dan negara berkembang lainnya masih mengalami perlambatan. Untuk kawasan Asia, perekonomian
Tiongkok untuk tahun ketiga secara berturut-turut, menunjukan penurunan dan hanya mencatatkan pertumbuhan
sebesar 7,4% di tahun 2014. Demikian juga Jepang yang masih belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang
resesi.
Kondisi tersebut membuat permintaan produk komoditas primer Indonesia melemah, mengakibatkan defisit
perdagangan melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM, yang
menyebabkan subsidi membengkak. Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga BBM di bulan November
dengan konsekuensi meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank Indonesia mempertahankan kebijakan uang
ketat.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
129
Inflasi akhirnya berada pada level 8,36%, lebih tinggi dari target inflasi sebesar 4,5 +1%, hanya sedikit lebih
rendah dari 8,38% di tahun 2013. Penyesuaian harga BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi penyebab
utama terhadap naiknya inflasi tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya menunjukan trend berikut; tingkat
bunga rujukan berada pada level 7,75%, naik dari posisi 7,50% diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir
Desember 2014 sebesar US$ 111,86 miliar serta kurs rupiah berada pada level US$12.440/US$, melemah 2,06%
dari Rp12.189/US$.
Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia.
Kondisi tersebut membuat permintaan produk elektronik dan produk-produk yang menggunakan timah sebagai
bahan penolong melemah. Sebagai akibat lanjutannya, permintaan timah di pasar domestik, termasuk produk hilir
timah seperti solder dan tin chemical tetap rendah. Kondisi tersebut membuat pemasaran produk timah masih
akan lebih terfokus pada pasar global di masa mendatang.
Kondisi Industri Timah Indonesia
Industri pertimahan di Indonesia mengalami perubahan substansial sejak tahun 2013 dengan diberlakukannya
sejumlah peraturan baru oleh Pemerintah. Salah satu peraturan yang paling penting adalah Peraturan Menteri
Perdagangan No. 32 Tahun 2013, yang mengharuskan seluruh ekspor logam timah dari Indonesia ditransaksikan
melalui satu koridor, yakni Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Ketentuan tersebut kemudian
disempurnakan dengan pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No.44 tahun 2014 mulai November 2014.
Hal tersebut menyebabkan semua logam timah yang dijual melalui BKDI wajib memenuhi persyaratan kualitas
yang standar (kadar Sn di atas 99,9%) dan asal-usul bijih yang jelas. Dengan demikian, logam timah yang dijual
oleh smelter-smelter di Indonesia harus bersumber dari IUP yang sah dan disertifikasi oleh lembaga surveyor
independen.
Pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/2013 dan no.44/2014 berdampak tidak langsung terhadap
penurunan total ekspor dan berkurangnya kegiatan penambangan timah secara ilegal di Bangka dan Belitung.
Sebagai negara pengekspor timah terbesar di dunia, pemberlakuan peraturan ini berdampak positif dan signifikan
bagi Indonesia secara umum. Mengingat selama bertahun-tahun sebelumnya ekspor dan produksi bijih timah
jauh lebih banyak dibandingkan logam timah. Aturan baru tersebut membuat ekspor bijih dan logam timah secara
ilegal untuk dilebur ulang di luar negeri dapat dicegah. Berkurangnya penambangan ilegal akan berdampak positif
terhadap pendapatan dan profitabilitas pelaku industri timah resmi di Indonesia.
Selain itu, karena BKDI memperdagangkan logam timah dalam bentuk fisik, harganya tidak bergantung pada
harga timah yang diperdagangkan di LME ataupun KLTM, yang selama ini merupakan pedoman produsen dan
konsumen timah dunia. Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat perannya sebagai penentu harga timah
dunia di masa mendatang.
Kondisi Usaha PT TIMAH
Sebagai pelaku utama industi pertimahan di Indonesia, Perseroan terus melanjutkan proses penyempurnaan skema
usahanya di sektor operasi yakni meningkatkan kompetensinya dalam mengelola penambangan mandiri, sejalan
dengan diberlakukannya Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009, yang mengharuskan setiap perusahaan
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
TENTANG LAPORAN INI
130
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Umum
tambang untuk melakukan kegiatan penambangan di atas IUP-nya sendiri. Meskipun demikian, diberlakukannya
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 24/2012, yang mengizinkan BUMN dan BUMD
untuk melakukan kemitraan dalam hal penambangan timah aluvial, telah memberikan periode yang lebih panjang
bagi Perseroan untuk melakukan transisi tersebut.
Bagi Perseroan, pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013 sejak 30 Agustus 2013 yang
disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No.44/2014 tersebut, memberi dampak tersendiri.
Dampak utamanya adalah Perseroan kini tidak lagi melakukan penjualan logam timah melalui kontrak-kontrak
jangka panjang maupun spot secara langsung dengan pembeli, namun harus bertransaksi melalui BKDI. Seluruh
penjualan ekspor PT TIMAH sejak akhir tahun 2013 tidak lagi dilakukan berdasarkan kontrak langsung dengan
pembeli, melainkan melalui penjualan spot di BKDI.
Prospek Usaha Timah
Mengingat mayoritas produk dijual ke pasar global, kinerja Perseroan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
perekonomian dunia. Kondisi perekonomian global yang kurang kondusif membuat permintaan barang-barang
konsumsi, termasuk alat elektronik melemah. Tiongkok yang kini menjelma menjadi kekuatan ekonomi utama
di dunia selama tiga tahun berturut-turut mencatatkan pelemahan laju pertumbuhan ekonomi, akibat lemahnya
perekonomian global.
Akibatnya dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok yang biasanya menjadi net importir timah, dalam dua tahun
terakhir berubah menjadi net eksportir timah, sehingga cadangan timah di pasar global meningkat dan harga jual
tertekan.
Penggunaan timah selama bertahun-tahun tidak berubah secara radikal, masih didominasi penggunaan pada
industri elektronika, barang-barang rumah tangga dan pembuatan pipa plastik.
Penggunaan timah menurut industri.
11.3%
1.9%
52%
5.5%
Keterangan :
Solder
2014
13%
Tinplate
Chemicals
Bass&Bronze
Glass
Others
16.3%
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
131
Dengan kegunaannya yang hingga saat ini tak tergantikan, maka permintaan timah di masa-masa mendatang
berpeluang meningkat kembali seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian global, terutama perekonomian
Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat sebagai konsumen timah utama di dunia.
PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA
Sebagaimana telah disampaikan, PT TIMAH mengembangkan usaha berlandaskan pada pembangunan empat
pilar bisnis Perseroan, yaitu:
•
Pertimahan (kompetensi inti)
•
Diversifikasi pertambangan non timah
•
Hilirisasi logam timah dan non timah
•
Bisnis berbasis kompetensi
Pada pilar pertama, PT TIMAH di tahun 2014 telah selesai melakukan evaluasi terhadap operasional Bucket Wheel
Dregde (BWD) dan menyimpulkan untuk melakukan penggantian beberapa kapal keruk yang menggunakan
teknologi tua dalam proses penambangan lepas pantai, digantikan dengan kapal yang menggunakan teknologi
yang lebih baru, termasuk teknologi BWD maupun kapal isap.
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan profitabilitas operasional dari bisnis pertimahan, program efisiensi di
segala bidang akan terus direalisasikan, termasuk pengalihan penggunaan bahan bakar gas, menggantikan BBM
dalam operasional pembangkitan listrik maupun operasional smelter. Perseroan juga berupaya menyehatkan
sistem dan prosedur kerja internal untuk mendukung tercapainya program efisiensi tersebut.
Selain penggantian dan perbaikan fasilitas pertambangan dan fasilitas produksi, Perseroan juga berupaya
meningkatkan intensitas kegiatan eksplorasi sumber daya timah maupun mineral ikutan lainnya untuk mendapatkan
gambaran ketersediaan sumber daya, mendapatkan perhitungan cadangan ekonomis yang ada serta merancang
pola penambangan yang efisien. Gambaran sumber daya mineral ikutan dipergunakan untuk pengembangan
pengolahan mineral ikutan. Perseroan mengembangkan pengolahan rare earth dari mineral ikutan.
Pada pilar kedua, Perseroan semakin intens melakukan due diligence atas beberapa perusahaan tambang di
Kalimantan dan Sumatera untuk diakuisisi atau dilakukan kerjasama operasi. Perusahaan merealisasikan dan
berupaya menuntaskan program kajian studi kelayakan untuk bisnis mineral logam dan batubara beserta
turunannya. Kajian pengembangan bisnis difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki kaitan erat dengan
kompetensi eksisting Perseroan.
Pada pilar keempat, Perseroan mulai merealisaskan pembangunan fasilitas produksi untuk mendukung
peningkatan kapasitas produksi produk-produk hilir timah, seperti tin plate dan tin chemical. Selain itu, Perseroan
mulai merealisasikan pembangunan miniplant monasit yang memiliki nilai jual tinggi, sekaligus sebagai cikal bakal
pembangunan kawasan industri di Tanjung Ular, Mentok, Bangka.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
132
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Umum
Pada pilar keempat, Perseroan berupaya menangkap peluang meningkatnya permintaan untuk jasa pelayanan
kesehatan di daerah operasinya di Bangka Belitung dan Kundur, dengan merealisasikan pembangunan fasilitas
perawatan dan peningkatan kualitas pengelolaan Rumah Sakit Bangka (RSBT) agar sejajar dengan rumah sakit
yang profesional lain di Indonesia. Peningkatan kualitas pengelolaan rumah sakit tersebut akan membuat perawatan
kesehatan karyawan semakin baik. Perseroan selanjutnya akan bekerja sama dengan lembaga pengelola BPJS
dalam menjamin kesehatan karyawan.
Perseroan juga mulai merealisasikan program pengembangan usaha kawasan industri (real estate). Perseroan
telah menyelesaikan penyusunan roadmap mengenai bisnis properti. Kawasan yang menjadi fokus pertimbangan
Perusahaan untuk tujuan bisnis ini adalah di Tanjung Ular, Bangka. Kawasan ini dipilih mengingat letaknya yang
strategis, posisinya pada wilayah geografis yang menguntungkan (laut lepas), dan kondisi geologis yang relatif
stabil. Sebagai tindak lanjut program dimaksud Perseroan telah menyusun Rancangan kerja sama dengan BUMN
yang bergerak di bidang properti.
Belanja Modal 2014
Untuk mendukung realisasi pengembangan usaha tersebut, untuk tahun 2014 Perseroan telah menganggarkan
sejumlah dana belanja modal dengan jumlah total mencapai Rp1.309 miliar, dengan rincian sebagai berikut:
•
Peningkatan pilar bisnis timah : Rp895 miliar
•
Peningkatan pilar bisnis tambang mineral lainnya : Rp104 miliar
•
Peningkatan pilar bisnis hilir timah dan non timah : Rp200 miliar
•
Pengembangan bisnis kompetensi : Rp110 miliar
Dalam rancangan pengembangan Perseroan, seluruh rencana belanja tersebut dialokasikan pada masingmasing anak usaha yang bergerak di bidang-bidang yang relevan dengan rencana peningkatan empat pilar bisnis
Perseroan. Hingga akhir tahun 2014 realisasi belanja modal dari total rencana tersebut adalah sebesar Rp856,4
miliar, atau 65% dari rencana awal.
Seluruh kebutuhan investasi tersebut dibiayai melalui kas internal. PT TIMAH belum berencana untuk mendapatkan
pinjaman bank maupun menerbitkan obligasi.
Eksplorasi Untuk Pengembangan Timah
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertimahan, perhitungan mengenai ketersediaan cadangan timah
untuk jangka panjang merupakan faktor penentu keberlanjutan usaha. Oleh karenanya, kegiatan eksplorasi dalam
rangka mengevaluasi potensi sumber daya timah dan mencari lahan baru merupakan bagian operasi strategis
Perseroan.
Kegiatan eksplorasi terdiri dari proses pemetaan atau survei awal, pengambilan sampel timah dengan teknik bor
tanah, analisis di laboratorium, hingga pemetaan akhir secara geologis, dengan tujuan akhir mengetahui dan
mengukur jumlah sumber daya mineral timah yang terkandung di wilayah tersebut.
Dua jenis kegiatan eksplorasi yang dilakukan meliputi kegiatan pengeboran laut dan pengeboran darat.
Pengeboran laut difokuskan pada penemuan sumber daya timah placer, sementara pengeboran darat difokuskan
pada penemuan sumber daya timah primer, serta pengeboran pemantapan untuk pemanduan tambang.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
133
Perseroan menyadari makna strategis dari kegiatan eksplorasi tersebut, dan menganggarkan dana yang memadai
untuk merealisasikan kegiatan eksplorasi sumber daya di darat maupun di laut. Sebagian dana anggaran belanja
modal digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi.
Adapun realisasi kegiatan eksplorasi sepanjang tahun 2014 disampaikan pada tabel berikut.
No
Jenis Kegiatan
Satuan
RKAP
2014
REAL
2014
REAL 2013
a
b
c
%
b:a
b:c
SURVEY
SURVEY DARAT
1
Survey Geologi
Km2
100
95
135
95%
71%
2
Survey Geofisika
Km
120
60
48
50%
125%
3
Interest Area
Ha
620
2.270
775
366%
293%
SURVEY LAUT
1
Survey Geologi
Km2
150
115
770
77%
15%
2
Survey Geofisika
Km
1.000
747
1.055
75%
71%
3
Interest Area
Ha
3.000
2.280
1.990
76%
115%
PEMBORAN PEMBORAN DARAT
1
Bor Prospeksi Primer
mtr
5.800
9.424
6.981
162%
135%
2
Bor Prospeksi-Produksi Alluvial
mtr
11.750
20.700
-
176%
-
3
Cek Bor Alluvial
mtr
38.125
33.166
-
87%
-
PEMBORAN LAUT
1
Bor Prospeksi
mtr
26.000
7.679
17.995
30%
43%
2
Bor Rinci
mtr
100.000
56.971
64.757
57%
88%
3
Bor Pemantapan
mtr
-
223
-
-
-
6.000
21.231
17.599
354%
121%
kg/m
0.20
1.347
0,44
673%
306%
ton
2.000
994
-
50%
-
kg/m3
0.20
0.222
-
111%
-
ton
2.000
-
-
-
-
0,35
-
-
-
-
PEROLEHAN SUMBER DAYA
PEROLEHAN SUMBER DAYA TIMAH DARAT PRIMER
1
2
3
Inferred
Tdh
Indicated
Tdh
Measured
Tdh
ton
3
kg/m
3
PEROLEHAN SUMBER DAYA TIMAH DARAT ALLUVIAL
1
2
3
Inferred
Tdh
Indicated
Tdh
Measured
Tdh
ton
384
181
-
47%
-
kg/m
0,10
0,06
-
60%
-
ton
-
149
-
-
-
kg/m
-
0,06
-
-
-
ton
2.000
539
989
27%
54%
0.20
0,15
0,18
75%
83%
3
3
kg/m
3
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
134
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Umum
Hasil Perhitungan Cadangan & Sumber Daya
Untuk menjamin keberlanjutan usahanya, Perseroan melakukan validasi data sumber daya dan cadangannya.
Perseroan juga terus berupaya menambah sumber daya dan cadangan yang dimilikinya dengan melakukan
kegiatan pemboran dan konsolidasi data cadangan. Dari kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan tersebut,
Perseroan menghitung besaran cadangan sumber daya timah.
Total sumber daya timah yang dimiliki oleh PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah 695.029 ton Sn (2013:
699.325 ton Sn) dengan cutoff grade 0,2 kg/m3, yang tersebar di seluruh wilayah IUP yang dikelolanya. Sebanyak
65% dari sumber daya tersebut terdapat di laut, yakni di perairan Bangka Belitung dan Kundur. Per 31 Desember
2014, total cadangan timah Perseroan tercatat sebanyak 313.238 ton Sn, naik 21% dari cadangan per akhir 2013
sebanyak 259.432 ton Sn. Lebih dari 92% cadangan timah Perseroan berada di laut.
NERACA CADANGAN TIMAH
Kategori
Sumber Daya
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
695.029
699.235
Darat
245.831
228.937
Laut
449.197
470.388
Cadangan
313.238
259.432
Darat
29.261
19.697
Laut
283.977
239.735
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
135
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
136
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
Tinjauan Bisnis
Hingga akhir tahun 2014 segmen
bisnis Perseroan sebagian
besar berkaitan dengan
usaha di bidang pertimahan.
Untuk menyeimbangkan
kinerja, Perseroan bertekad
mengembangkan usaha sesuai
kompetensi dan sumber daya
yang tersedia.
LAPORAN TAHUNAN 2014
TINJAUAN
OPERASIONAL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
137
Segmen Bisnis
Sebagaimana disinggung pada uraian mengenai Profil Perusahaan, hingga akhir tahun 2014 segmen bisnis
Perseroan sebagian besar berkaitan dengan usaha di bidang pertimahan. Hanya sebagian kecil segmen usaha di
luar pertimahan yang dijalankan. Pada dasarnya Perseroan memiliki 4 pilar usaha, terdiri dari 1 pilar usaha utama,
yakni penambangan, pengolahan dan perdagangan logam timah, yang langsung dikelola oleh PT TIMAH (Persero)
Tbk, dan tiga segmen usaha lain yang dijalankan oleh anak usaha. Tiga segmen usaha lain tersebut adalah:
segmen usaha mineral non timah termasuk batubara; segmen hilir produk timah dan segmen bisnis kompetensi,
termasuk di dalamnya jasa konstruksi, listrik dan perbengkelan, jasa galangan kapal dan jasa asuransi.
Segmen usaha logam timah, sebagai bidang kegiatan utama, masih memberikan kontribusi dominan terhadap
pendapatan Perseroan dengan kisaran sebesar 98%, sementara sisanya adalah kontribusi dari penjualan produk
hilir timah (tin chemical), jasa galangan kapal, jasa konstruksi dan penjualan produk non timah lainnya (batubara).
Pada tahun-tahun mendatang sektor usaha yang dijalankan akan bertambah, seiring dengan komitmen PT TIMAH
untuk mengembangkan pilar bisnis keempat, yakni bisnis berbasis kompetensi. Perseroan kini mulai merintis
pengembangan usaha di sektor properti dan jasa layanan kesehatan, bekerja sama dengan mitra strategis.
Perseroan menargetkan usaha baru tersebut akan dapat menambah sumber pendapatan pada tahun-tahun
mendatang.
Produksi Bijih & Logam Timah
Kegiatan penambangan timah oleh Perseroan dilakukan di darat dan di laut. Penambangan darat dilakukan di
Pulau Bangka dan Pulau Belitung, sedangkan di laut berada di perairan Pulau Bangka – Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, dan perairan Kepulauan Kundur – Provinsi Kepulauan Riau. Perseroan menjalankan usaha
penambangan timah secara terintegrasi, mulai dari tahapan eksplorasi, penambangan, pengolahan, peleburan,
pemrosesan produk hilir timah dan pemasaran produk timah beserta turunannya.
Skema Penambangan Timah Terpadu
Seluruh kegiatan penambangan timah yang dilakukan oleh Perseroan berada di dalam wilayah-wilayah Izin Usaha
Pertambangan (IUP). Per akhir tahun 2014, total luas wilayah IUP yang dimiliki oleh PT TIMAH sebesar 512.480
hektar. Rincian luasan IUP PT TIMAH di masing-masing kawasan operasional, beserta fasilitas produksi per akhir
2014, adalah sebagai berikut.
TAMBANG DARAT:
GRAVEL PUMP
DOMESTIK 5%
PELEBURAN DAN
PEMURNIAN
PENAMBANGAN
EKSPLORASI
PENCUCIAN BIJI
TIMAH
TAMBANG LAUT :
KAPAL KERUK
MARKET
EKSPOR 95%
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
138
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Bisnis
Luas Wilayah Darat
Nilai
Pulau Bangka & Lintas Kabupaten
Pulau Belitung
Satuan
278.444,25
Ha
49.079,92
Ha
Luas Wilayah Laut
108.752,83
Ha
Pulau Belitung
Pulau Bangka & Lintas Kabupaten
30.075,00
Ha
Pulau Karimun & Kundur, Provinsi Kep. Riau, Lintas Provinsi
45.009,20
Ha
Total Luas IUP PT TIMAH
117
Cadangan timah Terbukti
313.238,00
Ha
117,00
Ha
Luas IUP Bangka
387.197,08
Ha
Luas IUP Belitung
79.154,92
Ha
Luas IUP Kep. Riau
45.009,20
Ha
313.238,00
Ha
Jumlah Izin Usaha Pertambangan
Cadangan Timah Terbukti
Jenis Kapal
Buah
Jumlah
Satuan
Kapal Keruk
8
Buah
Kapal Isap Produksi
20
Buah
Kapal Isap Stripping
4
Buah
Kapal Keruk Stripping
0
Buah
Adapun realisasi produksi bijih logam timah di tahun 2014 mencapai volume sebesar 32.053 ton, naik 22,3% dari
tahun 2013 sebesar 26.204 ton. Dari total produksi bijih timah tersebut sebagian besar (65,5%) merupakan hasil
operasi penambangan di laut, sisanya dari tambang darat.
Produksi Bijih Timah 2013-2014
Aktual 2014
32.319 ton
RKAP 2014
28.380 ton
Aktual 2013
26.204 ton
Hasil operasi tambang laut di tahun 2014 adalah sebesar 21.112 ton, naik 6,9% dari volume sebesar 19.744 di
tahun 2013. Sedangkan tambang darat menghasilkan bijih timah sebesar 11.207 ton, naik signifikan sebesar
73,5% dari 6.460 ton di tahun 2013.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
139
Produk Hilir & Diversifikasi Usaha Non Timah
Peningkatan perolehan bijih timah dari tambang darat merupakan hasil dari beberapa inisiatif strategis yang dirintis
sejak tahun 2013, mencakup: penggunaan teknologi tuntuk mengelola cadangan-cadangan skala kecil yang
tersebar secara acak (spotted), ramah lingkungan, dan tanpa memerlukan lapangan yang luas, serta keberhasilan
Perseroan dalam mendapatkan izin operasi tambang darat di area penambangan baru.
Sementara peningkatan produksi bijih timah dari laut merupakan realisasi semboyan Perusahaan “Go Offshore,
Go Deeper”. Meningkatnya jumlah operasional kapal keruk Bucket Wheel Dredge (BWD) yang mampu melakukan
kegiatan penambangan lepas pantai yang memiliki cadangan pada kedalaman lebih dari 60 meter berkontribusi
signifikan terhadap peningkatan produksi bijih timah dari laut.
Perseroan sejak beberapa tahun terakhir membuat dan menginisiasi pengoperasian Ponton Isap Produksi (PIP)—
unit ekstraktor bijih timah yang sederhana dan fully mechanized, sehingga memenuhi aspek keamanan, sederhana
dan ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan salah satu solusi penambangan ilegal di sekitar pesisir wilayah IUP
Perseroan dan di sekitar operasional kapal-kapal produksi.
PIP tersebut diserahterimakan kepada masyarakat melalui BUMD dan atau koperasi Desa dengan perjanjian
kemitraan penambangan. Bijih timah yang dihasilkan kemudian diserahkan kepada Perseroan.
Produksi Logam Timah
Bijih timah dari kegiatan penambangan di darat dan laut kemudian menjalani proses pengolahan guna meningkatkan
kadar timah yang dikandungnya dan memisahkan mineral ikutan sebelum diangkut ke fasilitas peleburan untuk
dilebur dan dimurnikan menjadi logam timah. Perseroan mengoperasikan peleburan yang berlokasi di Muntok,
Kepulauan Bangka Belitung, dan di Kundur, Kepulauan Riau.
Pada tahun 2014, total logam timah yang diproduksi di peleburan tersebut mencapai 27.750 Mton, naik 17%
dari pencapaian tahun 2013, sebesar 23.718 Mton. Angka tersebut berarti mencapai 99,3 % dari target yang
ditetapkan dalam RKAP.
Produksi Logam Timah 2013-2014
Aktual 2014
27.750 Mton
RKAP 2014
27.940 Mton
Aktual 2013
23.718 Mton
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
140
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Bisnis
Sejak tahun 2013, proses pemisahan bijih timah yang bernilai ekonomis dilakukan pada tahapan awal dari proses
pengolahan, sehingga recovery produksi logam timah lebih optimal.
Perseroan konsisten berupaya meningkatkan kualitas pengolahan bijih timah dengan melakukan investasi pada
upaya inovasi teknologi pemurnian dan peleburan timah, untuk meningkatkan recovery peleburan dan pemurnian
timah. Berbagai upaya tersebut membuat Perseroan kini mampu memproses bijih timah berkadar rendah (sekitar
40%) dari tambang- tambangnya, tidak lagi terbatas dengan kadar Sn di atas 70%.
Persediaan Timah Olahan
Persediaan timah olahan (logam timah dan solder timah) dan timah dalam prosesper akhir tahun 2014 meningkat
50,4% menjadi total 16.928 Mton dari 11.257 Mton di tahun 2013. Turunnya harga dan banyaknya pasokan logam
timah di pasar menjadi salah satu penyebab bertambahnya persediaan tersebut.
Tabel Persediaan Timah, 2014
Wujud
Jumlah
(ton atau metrik ton)
Nilai
(Rp juta)
Bahan Baku (Bijih Timah)
3.624
1.002.327
Barang dalam Proses
8.839
1.236.993
Barang Jadi (Logam Timah)
5.097
617.405
Barang Jadi (Logam Solder)
27
12.642
17.587
2.869.367
Total
Catatan: Nilai Persediaan belum termasuk Tin , barang gudang dan provisi penurunan persediaan.
Produk Hilir dan Produk Khusus Timah
Selain logam timah, Perseroan juga memproduksi berbagai produk khusus dan produk hilir berbahan dasar
timah sebagai strategi peningkatan nilai tambah bagi produk-produknya. Produk-produk hilir dan khusus yang
diproduksi dan dipasarkan timah selama tahun 2014 adalah solder, tin chemical, tin ball, tin shot, dan produk cor.
Analisis dan Evaluasi
Sejak tahun 2012 Perseroan membentuk satuan kerja Analisa Evaluasi Operasi Produksi (AEOP) untuk memastikan
bahwa seluruh program kerja berjalan sesuai rencana, anggaran dan waktunya. Satuan kerja AEOP juga bertugas
membantu mengembangkan solusi dan kebijakan yang mampu mengatasi kendala-kendala yang ada di setiap
unit produksi dan kinerja unit secara keseluruhan.
Memperhatikan kondisi usaha di tahun 2014, AEOP merekomendasikan sejumlah solusi dan usulan untuk
meningkatkan kinerja operasional perusahaan, antara lain :
1. Pemeriksaan ulang seluruh fungsi komponen peralatan produksi agar sesuai dengan standar serta melakukan
pelatihan dan pembinaan operator sebagai upaya optimalisasi produksi.
2. Kegiatan pengawasan terhadap objek produksi perusahaan lebih diangkatkan agar terhindar dari upaya
pelemahan sistem.
3. Pembukaan tambang baru sekelas Tambang Besar atau Tambang Mekanik pada cadangan utama di IUP
darat.
4. Intensifikasi dan ektensifikasi kegiatan eksplorasi sebagai upaya dalam menemukan cadangan baru.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
141
5. Penyelesaian cadangan yang tumpang tindih dengan HGU/IUP serta peruntukan lain.
6. Standarisasi proses pengolahan dan peleburan timah.
7. Percepatan proses AMDAL Ponton Isap Produksi dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak
Pemda terkait agar kegiatan operasional dapat segera dilaksanakan.
8. Melakukan kajian terhadap kinerja operasi BWD Kundur 1 sebagai langkah persiapan pelaksanaan proyek
BWD selanjutnya.
9. Menata ulang Sistem dan Prosedur beserta SOP di seluruh kegiatan operasi produksi.
10. Melakukan Review Struktur Organisasi agar lebih efektif dan efisien sesuai proses bisnis saat ini.
11. Meningkatkan disiplin K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di lingkungan operasi produksi.
Dampak dan Mitigasi Perubahan Iklim terhadap Kegiatan Operasional [G4-EC2]
Perubahan iklim dan kondisi cuaca berpengaruh signifikan terhadap kelancaran kegiatan penambangan Perseroan,
mengingat operasi penambangan kini mayoritas dilakukan di laut lepas. Oleh karenanya PT TIMAH menyiapkan
berbagai langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak perubahan iklim tersebut terhadap keseluruhan kinerja
Perseroan.
Keberhasilan kegiatan penambangan timah, khususnya di laut, sangat bergantung pada faktor cuaca dan iklim.
Cuaca buruk yang ekstrem menurunkan kemampuan kapal-kapal Perseroan untuk berproduksi sesuai kapasitas.
Perseroan memiliki prioritas untuk melindungi keselamatan karyawan dan peralatannya dalam bekerja, sehingga
setiap tindakan dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab khususnya saat menghadapi kondisi laut yang
tak bersahabat. Perseroan mengevaluasi kinerja kapal-kapalnya secara berkala agar tetap dapat melakukan
kegiatan penambangan bijih timah secara ekonomis sekaligus menjamin keselamatan awaknya.
Untuk mengeliminasi atau mengurangi risiko operasi yang disebabkan oleh faktor Iklim/cuaca, Perseroan juga
melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan, pelatihan keselamatan kerja dan safety talk secara rutin dilaksanakan,
dan secara periodik bekerja sama dengan inspektur tambang dari instansi departemen atau dinas pertambangan
baik pusat maupun daerah.
Sementara itu dalam rangka menjaga kinerja produksi bijih timah agar tetap dapat mencapai target yang ditetapkan
dan mampu merespon kebutuhan pasar, Perseroan konsisten meningkatkan kompetensi dan efektivitas serta
efisiensi teknik penambangan di darat. Sehingga saat kondisi penambangan di laut terhambat oleh buruknya
cuaca, maka penambangan darat mampu mengkompensasi perolehan bijih timah. Hal ini ditunjukkan dengan
perolehan bijih timah di tahun 2014, dimana hasil produksi tambang darat meningkat lebih tinggi, dan mampu
mengkompensasi perolehan tambang laut yang terkendala cuaca.
PRODUK NON-TIMAH DAN PRODUK DIVERSIFIKASI USAHA
Perseroan memproduksi barang dan jasa lain selain timah melalui beberapa anak usaha. Selain produk eksisting,
Perseroan juga tengah mengembangkan lini usaha baru memanfaatkan kompetensi dan ketersediaan sumber
daya yang dikelola. Penjelasan ringkas perkembangan usaha produk non-timah dan produk diversifikasi dimaksud
adalah sebagai berikut.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
142
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Bisnis
Batubara
Produk batubara dikelola oleh anak usaha PT Tanjung Alam Jaya dan PT Truba Bara Tanjung Enim. PT Tanjung
Alam Jaya (TAJ) memiliki konsesi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan. Pelemahan harga batubara dan
menurunnya cadangan yang dapat ditambang secara ekonomis dengan tingkat harga terkini membuat produksi
menurun. Pada tahun 2014 Perseroan memutuskan untuk menjual kepemilikan saham di TAJ.
Teknik Perkapalan
Jasa teknik perkapalan disediakan oleh PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK), anak usaha dengan
kepemilikan 100%, yang menyediakan layanan pembangunan kapal baru dan reparasi kapal-kapal milik kelompok
usaha Perseroan maupun milik pihak eksternal.
Volume Jasa Teknik Perkapalan (Unit), 2013-2014
Real
2014
Real
2013
Internal
• Reparasi
Unit
10
10
• Pembangunan Kapal Baru/Ponton
Unit
5
11
Sub Total
Unit
15
21
• Reparasi
Unit
11
11
• Pembangunan Kapal Baru/Ponton
Unit
-
1
Sub Total
Unit
11
12
Total
Unit
26
33
Eksternal
Produk Mineral Ikutan
Kegiatan penambangan PT TIMAH menghasilkan beberapa mineral ikutan yang terbawa bersama dengan timah,
yaitu zircon, ilmenite, monazite, dan xenotime. Beberapa mineral tanah jarang (rare earth) yang bernilai ekonomis
tinggi dikumpulkan oleh Perseroan dari kegiatan penambangannya. Peningkatan perolehan mineral-mineral
ikutan ini diupayakan dengan penyempurnaan teknologi perolehan/pengolahan, serta fasilitas dan kemampuan
eksplorasi.
Perseroan kini tengah berupaya merealisasikan produksi mineral tanah jarang dengan membangun fasilitas
pemurniannya. Perseroan menargetkan realisasi produksi komersial mineral tanah jarang pada tahun 2015,
dengan volume produksi disesuaikan dengan ketersediaan cadangan dan volume persediaan eksisting.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
143
MONAZITE
La
Lanthanum
MONAZITE
Th
Kegunaan
Baterai, obat-obatan,
katalisator
Cerium
XENIOTIME
Y
Kegunaan
Bahan bakar nuklir, paduan
logam berkualitas tinggi
Yttrium
Ce
Cerium
Kegunaan
Laser, Superkonduktor,
Filter Gelombang Mikro
ZIRCON
MONAZITE
Kegunaan
Oksidator, Katalisator,
Pewarna Kuning
TIMAH
Zr
Zirconium
Kegunaan
Bahan abrasif
Insulator
refraktor
ILMENITE
TiO2
Titanium dioksida
Kegunaan
Bahan Pigmen untuk cat,
kertas, plastik
Nikel
Perseroan, melalui anak usaha, PT Timah Eksplomin, memiliki fasilitas penambangan bijih nikel dan produksi pasir
industri, serta batu besi (hematit) yang per akhir tahun 2013 tidak dioperasikan karena berbagai pertimbangan.
Sedangkan produksi pasir industri dihentikan sejak Februari 2013 dengan pertimbangan tingginya Harga Pokok
Produksi pasir industri.
Produk Jasa Lainnya
Seperti telah disinggung pada uraian “Pengembangan Usaha”, Perseroan di tahun 2014 mulai merintis
pengembangan usaha sesuai kompetensi dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Dua jenis produk yang
tengah dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan mitra strategis adalah sektor usaha properti (hunian
dan kawasan industri) dan sektor jasa layanan rumah sakit.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Dalam rangka mendukung upaya pengembangan produk-produk baru guna menambah, meningkatkan sumber
pendapatan, serta meningkatkan efisiensi operasional, Perseroan melakukan serangkaian kegiatan Penelitian dan
Pengembangan dengan intens.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
144
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Bisnis
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan yang sedang berlangsung di tahun 2014 antara lain adalah:
1. Uji coba penambangan darat dengan menggunakan alat Borehole Tin Mining untuk menguji teknologi dan
desain sistem penambangan sebelum dioperasikan secara luas di operasional. Borehole tin mining diharapkan
dapat menurunkan harga pokok penambangan bijih timah, dapat diperasikan dengan safety yang lebih baik,
kerusakan lingkungan minimal dan dapat digunakan di lokasi sumberdaya PT TIMAH tersebar dan grade yang
lebih rendah. Alat yang ditemukan oleh tim Research & Development (R&D) PT TIMAH ini telah didaftarkan
patennya ke HAKI Menkumham.
2. Kajian implementasi CNG (Compressed Natural Gas) untuk pembangkit dan alat produksi PT TIMAH sebagai
alternatif energi selain BBM. Hasil kajiannya cukup layak untuk pembangkit listrik dan akan dilakukan uji coba
pembangkit 1 MW di tahun 2015 untuk menguji nilai penghematan dan kestabilan logistik
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
145
3. Kajian gasifikasi batubara untuk pembangkit. Penelitian masih berlangsung sampai dengan saat ini dengan
bekerjasama dengan beberapa mitra. Teknologi ini dikaji untuk kemungkinan mendapatkan alternatif energi
selain BBM.
4. Feasibility Study teknologi Fuming untuk ekstraksi terak 2. Hasil FS menyatakan layak, akan ditindaklanjuti
dengan pembangunan fuming plant di tahun 2015 untuk peningkatan produksi logam timah.
5. Penelitian untuk pemrosesan bijih timah primer yang mengandung impuritis Fe, Sb dan As tinggi. Penelitian
dilakukan dengan metoda pyrometalurgi dan hydrometalurgy. Hasil penelitian skala laboratorium adalah
positif dan akan ditingkatkan dengan penelitian skala pilot di tahun 2015.
6. Pembangunan mini plant pengolahan monasit untuk mendapatkan Logam tanah Jarang dalam bentuk
Re(OH)3. Pembangunannya bekerjasama dengan BATAN.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
TENTANG LAPORAN INI
146
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
LABA BERSIH
(dalam Rp miliar)
638,7
615,1
435,7
2014
2013
LAPORAN TAHUNAN 2014
2012
Seiring dengan naiknya
pendapatan, Perseroan
meningkatkan jumlah distribusi
nilai perolehan ekonomi.
Hal tersebut menunjukan
komitmen PT TIMAH untuk
berkembang bersama,
memberikan peningkatan
kesejahteraan para pemangku
kepentingan seiring dengan
kemajuan usaha.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
147
Uraian mengenai tinjauan kinerja keuangan berikut adalah cerminan hasil operasional Perseroan yang dijelaskan
pada Sub-Bab Program Pengembangan Usaha dan Tinjauan Bisnis sebagai satu kesatuan uraian “Diskusi
dan Analisa Manajemen”. Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 yang dilampirkan dalam buku
Laporan Tahunan ini.
Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PricewaterhouseCoopers). Pemahaman atas uraian tinjauan keuangan ini harap memperhatikan penjelasan pada
catatan Laporan Keuangan Konsolidasi dari pihak eksternal auditor tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Tahunan ini.
Pemahaman tersebut juga harap dengan memperhatikan adanya Penyajian Kembali atas beberapa akun dari
Laporan Audited Tahun 2013 yang dilakukan sebagai dampak penerapan PSAK no.25, yang berlaku restropektif.
Lima akun dari laporan tahun 2013 yang angkanya disajikan kembali dan mengalami perubahan dari pencatatan
sebelumnya adalah: “Properti investasi”, “Total Aset”, “Saldo Laba”, “(Kerugian)/pendapatan lain-lain, neto”
dan “Laba tahun berjalan”. Penjelasan lebih lanjut, termasuk besaran angka perubahan disajikan pada sub judul
“Penyajian Kembali” serta diterangkan lebih lanjut pada Catatan 4 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian.
Perolehan & Distribusi Nilai Ekonomi [G4-EC1]
Tabel Perolehan dan Distribusi Nilai Ekonomi
DISKRIPSI
2014
2013 *)
Perubahan
(Dalam Rp juta)
(Dalam Rp juta)
%
7.371.212
5,852,453
Perolehan Nilai Ekonomi
Pendapatan Usaha
25,95%
Pendapatan bunga bank dan deposito
16.105
15,633
3.02%
Hasil Investasi pada anak perusahaan
-39.318
-32,903
19,50%
Pendapatan/ (pengeluaran) selisih kurs
48.809
102,495
1.46%
Pendatan/Pengeluaran Lain-lain
81.802
-67,691
215,97%
7.478.610
5,909,180
26.6%
6.446.113
5.023.401
28,3%
646.367
151.297
327,2%
- Pemegang saham (Dividen)
184.140
140.266
31.3%
- Bank (bunga pinjaman)
111.846
34,832
221,1%
Jumlah pembayaran kepada penyandang dana:
295.986
175.098
69,0%
Pengeluaran untuk Pemerintah (pajak, royalty, dsb)
345.733
257.101
34,5%
42.545
9.737
336,9%
7.130.377
5.465.337
30,5%
Nilai ekonomi yang ditahan sebelum dividen
532.373
584.109
-8,9%
Nilai Ekonomi Yang Ditahan
348.233
443.843
-78,5%
Jumlah Nilai Ekonomi Diperoleh
Pendistribusian Nilai Ekonomi
Biaya Operasional
Gaji Karyawan dan benefit lainnya
Pembayaran kepada penyandang dana :
Pengeluaran untuk masyarakat
Jumlah Nilai Ekonomi Yang Didistribusikan
Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
148
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
Pada tahun 2014 jumlah perolehan nilai ekonomi Perseroan adalah Rp7.478,6 miliar, yang terdiri dari pendapatan
usaha sebesar Rp7.371,2,0 miliar dan pendapatan bunga sebesar Rp16,1 miliar, serta total pendapatan/
pengeluaran lainnya sebesar (net) Rp91,3 miliar. Jumlah ini naik 26,6% dibandingkan total perolehan nilai ekonomi
tahun 2013 sebesar Rp5.909,2 miliar.
Nilai ekonomi yang didistribusikan oleh Perseroan di tahun 2014 mencapai Rp7.130,4 miliar, naik 30,5% dari tahun
2013 sebesar Rp5.465,3,7 miliar. Nilai ekonomi didistribusikan oleh Perusahaan dalam bentuk biaya operasional,
gaji dan tunjangan karyawan, dividen, bunga pinjaman jangka pendek, kontribusi kepada Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, serta kontribusi kepada masyarakat.
Peningkatan jumlah distribusi perolehan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan tersebut menunjukkan
komitmen PT TIMAH untuk berkembang bersama, memberikan peningkatan kesejahteraan seiring dengan
kemajuan usaha. Sementara nilai yang ditahan menunjukkan tekad Perseroan untuk mengembangkan usaha di
masa-masa mendatang, dan menjaga likuiditas dalam rangka menjaga kepercayaan para penyandang dana.
KONTRIBUSI BAGI NEGARA
Sebagai salah satu BUMN yang senantiasa mencatatkan kinerja keuangan cukup baik, Perseroan memberikan
kontribusi terhadap pendapatan negara pada setiap periode operasionalnya.
Untuk tahun 2014, total kontribusi kepada negara mencapai nilai sebesar Rp850,1 miliar, naik 16,0% dari nilai
sebesar Rp732,8 miliar ditahun 2013. Kontribusi Perseroan terhadap pendapatan negara diberikan dalam bentuk
pembayaran pajak, dividen, royalti, dan lain-lain. Kenaikan kontribusi tersebut selaras dengan naiknya kinerja
operasional, berupa bertambahnya volume produksi bijih timah, dan kinerja keuangan berupa naiknya pendapatan
dan laba bersih perusahaan.
Bentuk Kontribusi (dalam Rp juta)
2014
2013
Iuran Izin Usaha Pertambangan dan lainnya
25.357
21.860
16,0%
Pajak Bumi dan Bangunan
71.039
61.102
16,3%
380.172
292.111
30,1%
80
885
-91,0%
Royalti
189.335
187.212
7.7%
Dividen
184.140
140,266
31,3%
JUMLAH
930.043
732.800
16,0%
Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penghasilan
Bea Materai/Masuk
+/- (%)
KONTRIBUSI BAGI DAERAH [G4-EC8]
Selain berkontribusi langsung kepada negara dalam bentuk pembayaran dividen, pajak dan royalti, PT TIMAH
memberikan andil yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi daerah khususnya pada daerah-daerah yang
menjadi lokasi dari kantor operasional dan kantor pendukung operasional milik Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
149
Kegiatan operasional Perseroan yang berlangsung di areal cukup luas, berlokasi di beberapa pulau utama di
Bangka, Belitung maupun Kepulauan Riau membutuhkan dukungan transportasi dan logistik yang cukup besar.
Jumlah pegawai lapangan yang cukup besar juga membutuhkan kawasan perumahan baru, pusat perbelanjaan,
penginapan dan sektor riil lainnya, yang akhirnya membentuk kawasan ekonomi baru.
Kawasan ekonomi baru tersebut sangat positif dampaknya bagi daerah dalam menyerap tenaga kerja,
mengoptimalisasikan sumber daya setempat sebagai pendukung kegiatan ekonomi, dan meningkatkan potensi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi, pajak daerah, dan sebagainya. Keseluruhan kegiatan tersebut
memberi gambaran dampak langsung maupun tidak langsung dari kegiatan PT TIMAH.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp juta)
2014
Pertumbuhan
2014/2013
2013
Pendapatan Usaha
7.371.212
5.852.453
26,0%
Beban Pokok Pendapatan
5.772.925
4.408.732
30,9%
Laba Bruto
1.598.287
1.443.721
10,7%
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
1.023.102
801.502
18,0%
Laba Tahun Berjalan dari operasi yang berjalan
637.954
544.401
9,9%
Laba Tahun Berjalan
637.954
515.102
9,9%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
638.698
549.697
3,8%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
638.713
549.671
3,8%
(14)
26
-153,8%
86
102
-16,0%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang
diatribusikan kepada kepentingan non
pengendali
Laba Bersih per Saham Dasar (nilai penuh)
PENDAPATAN USAHA
Perseroan membukukan pendapatan total senilai Rp7.371,2 miliar di tahun 2014, naik 26,0% dari pendapatan
usaha tahun 2013 yang mencapai Rp5.852,5 miliar. Peningkatan pendapatan tersebut disebabkan terutama
oleh naiknya volume penjualan logam timah sepanjang tahun 2014, sebesar 15,8% seperti telah disampaikan
sebelumnya pada pembahasan “Aspek Pemasaran dan Penjualan”, yakni dari 23.237 Mton di tahun 2013 menjadi
sebesar 26.907 Mton di tahun 2014.
Harga jual rata-rata logam timah Perseroan selama tahun 2014, menurun sebesar 5%, dari sebesar USD22.751/
Mton ditahun 2013, menjadi sebesar USD21.686/Mton di tahun 2014. Namun demikian pelemahan nilai tukar
rupiah sepanjang tahun 2014, berdampak pada peningkatan nilai pendapatan Perseroan yang disajikan dalam
mata uang rupiah.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
150
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
Kontributor utama pendapatan Perseroan adalah penjualan logam timah dan produk-produk turunan utamanya
yakni solder, dengan kontribusi mencapai 98%, sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kontributor pendapatan
usaha lainnya adalah penjualan nikel dan tin chemical, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
Rincian Pendapatan Menurut Segmen Usaha
KETERANGAN (dalam Rp juta)
Logam timah dan tin solder
2014
2013
+/- (%)
7.221.585
5.666.712
27,4%
34.416
45.578
-24,5%
103.671
114.651
-9,6%
11.540
11.113
3,8%
Jasa eksplorasi
-
14.399
-100,0%
Jasa listrik dan perbengkelan
-
-
7.371.212
5.852.453
Batubara
Tin chemical
Jasa galangan kapal
TOTAL
26,0%
Produk lain yang juga berkontribusi pada kenaikan pendapatan Perseroan penjualan tin chemical yang mencapai
Rp103,7 miliar turun 9,6% dari Rp114,7 miliar di tahun 2013. Selain itu, pendapatan Perseroan berasal dari
penjualan jasa galangan kapal yang naik sebesar 3,8% dari Rp11,1 miliar menjadi Rp11,5 miliar di tahun 2014.
Kontribusi penjualan batubara menurun signifikan karena dua sebab, yakni rendahnya harga jual dan rendahnya
volume penjualan yang diantarnya diakibatkan oleh penghentian kegiatan penambangan pada akhir tahun 2014.
BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian Beban Pokok Pendapatan
KETERANGAN (dalam Rp juta)
2014
2013
Bahan baku bijih timah
3.392.196
2.445.469
38,7%
Bahan bakar
883.515
679.238
30,1%
Gaji dan tunjangan
646.367
644.968
0,2%
Penyusutan dan amortisasi
375.222
299.093
25,5%
Jasa pihak ketiga
179.023
196.640
-9,0%
Royalti
182.719
178.554
2,3%
Pemakaian suku cadang
211.121
154.298
36,8%
Bahan baku tin chemical
88.904
77.754
14,3%
Pemakaian bahan langsung
26.290
76.473
-65,6%
Pajak
69.606
61.623
13,0%
Transportasi
33.228
26.991
23,1%
113.097
128.612
-12,1%
(428.363)
(560.981)
-23,6%
5.772.925
4.408.732
30,9%
Lain-lain
Persediaan (timah, tin chemical, batubara)
TOTAL
LAPORAN TAHUNAN 2014
+/- (%)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
151
Beban Pokok Pendapatan (BPP) pada tahun 2014 mengalami kenaikan 30,9% dari Rp4.408,7 miliar menjadi
Rp5.772,9 miliar, selaras dengan meningkatnya kegiatan operasional.
Bahan baku bijih timah sebagai sumber komoditas utama Perseroan berkontribusi sekitar 58,8% terhadap total
jumlah beban pokok pendapatan. Untuk tahun 2014 nilai bahan baku bijih timah ini naik 38,7% dari Rp2.445,5
miliar menjadi Rp3.392,2 miliar, selaras dengan naiknya volume produksi timah di tahun 2014.
Kenaikan volume pemakaian dan naiknya bahan bakar membuat komponen bahan bakar berkontribusi cukup
signifikan, dengan mengalami peningkatan sebesar 30,1% menjadi sebesar Rp883,5 miliar dari Rp679,2 miliar di
tahun sebelumnya.
Kontributor utama kenaikan BPP di tahun 2014 lainnya yang juga mengalami kenaikan signifikan adalah beban
penyusutan dan amortisasi yang naik 24,0% menjadi sebesar Rp373,7 miliar dan biaya pemakaian suku cadang
yang naik 36,8% menjadi sebesar Rp211,1 miliar. Kenaikan dua komponen biaya tersebut berkaitan erat dengan
upaya perbaikan peralatan produksi, termasuk perbaikan kapal dan penambahan armada KIP serta kegiatan
investasi lainnya.
Sementara komponen gaji dan tunjangan hanya mengalami peningkatan terbatas, sebesar 0,2% menjadi Rp646,4
miliar, walaupun Perseroan tetap merealisasikan program pengembangan kompetensi dan perbaikan struktur
remunerasi yang dikaitkan dengan penilaian kinerja.
Komponen royalti, pajak dan kegiatan transportasi, meningkat selaras dengan kenaikan produksi bijih timah dan
produksi timah.
Inisiatif Efisiensi – Mengelola Biaya Memaksimalkan Laba
Dalam rangka meningkatkan efisiensi di segala aspek operasional, sejak beberapa tahun terakhir, Perseroan
menerapkan berbagai inisiatif strategis dibidang operasional, untuk tahun 2014, berbagai inisiatif yang
diterapkan mencakup:
•
Sinergi antar unit kerja dan antar anak usaha dalam Grup PT TIMAH dengan tujuan meningkatkan
efektivitas kerja yang pada akhirnya menghasilkan efisiensi operasional.
•
Perbaikan sarana pendukung proses produksi secara mandiri, seperti misalnya reparasi generator
pembangkit listrik.
•
Penerapan program manajemen energi dan kontrol distribusi BBM pada unit-unit yang menggunakan
sumber energi dalam jumlah substansial.
•
Pengalihan pasokan sumber energi dari pembangkit swadaya menggunakan solar, menjadi pasokan
berbasis PLN.
•
Pengalihan sumber bahan bakar pembangkit dari solar (BBM) ke gas.
Laba Bruto
Program efisiensi yang diterapkan dengan konsisten di seluruh aspek operasional membuat Perseroan berhasil
mengelola Beban Pokok Pendapatan (BPP). Sehingga persentase
kenaikan BPP dapat dikelola berada di
bawah kenaikan volume produksi dan kenaikan pendapatan. Hasilnya, laba bruto meningkat sebesar 10,7% dari
Rp1.443,7 miliar menjadi sebesar Rp1.598,3 miliar.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
152
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
Beban Umum dan Administrasi
Sebagaimana halnya pada BPP, konsistensi dalam menerapkan program efisiensi di seluruh aspek operasional,
membuat Perseroan berhasil mengelola besaran beban umum dan administrasi, sehingga secara keseluruhan
turun 0,3% dari sebesar Rp576,8 miliar menjadi Rp575,2 miliar.
Komponen-komponen Beban (Pendapatan) tahun 2013 dan 2014.
KETERANGAN (dalam Rp juta)
2014
2013
Beban umum dan administrasi
618.557
570.272
8,5%
Beban penjualan
54.631
44.397
23,1%
Beban keuangan
111.846
34.832
221,1%
(96)
3.604
-102,7%
(16.105)
(15.633)
3,0%
(193.648)
(60.722)
218,9%
575.185
576.751
-0,3%
Bagian atas rugi neto entitas asosiasi
Pendapatan bunga
(Keuntungan)/Kerugian lain-lain, neto
TOTAL
+/- (%)
Beban umum dan administrasi, sebagai kontributor utama beban umum dan administrasi pada tahun 2014 naik
8,5% dari Rp570,3 miliar menjadi Rp618,6 miliar. Komponen utama dari beban umum dan administrasi adalah
pengeluaran untuk gaji dan tunjangan pegawai. Komponen lainnya adalah perjalanan dinas dan pendidikan,
pensiun, jasa profesional, sosial dan sumbangan, penyusutan, dan lain-lain.
Komponen lain yang mengalami kenaikan substansial dari akun beban ini adalah pengeluaran beban keuangan
dan beban penjualan. Sementara komponen yang berkontribusi signifikan pada penurunan beban ini adalah
keuntungan lain-lain.
Beban Penjualan
Beban penjualan naik 23,1% dari Rp44,4 miliar di 2013 menjadi Rp54,6 miliar di tahun 2014, terutama akibat
meningkatnya biaya yang dibayarkan untuk pengangkutan, selaras dengan naiknya volume produksi bijih besi
dan produksi logam timah.
Beban Keuangan
Beban keuangan naik 221,1% dari Rp34,8 miliar menjadi sebesar Rp111,9 miliar. Kenaikan biaya ini adalah
konsekuensi dari peningkatan jumlah pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang dilakukan untuk
mendukung program pengembangan usaha, baik untuk menutupi kebutuhan investasi maupun modal kerja.
Selain kenaikan saldo pinjaman, naiknya suku bunga pinjaman perbankan yang dipengaruhi oleh ketatnya likuiditas
perbankan turut memegang peranan penting terhadap kenaikan beban bunga.
Bagian Atas Rugi Neto Dari Entitas Asosiasi
Bagian atas rugi neto dari entitas asosiasi merupakan kerugian dari investasi pada entitas asosiasi, di mana
Perseroan mempunyai pengaruh signifikan namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama
melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Tahun 2014
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
153
Perseroan membukukan laba neto dari entitas asosiasi, senilai Rp96 juta, sementara pada tahun 2013 membukukan
rugi hingga sebesar Rp3,6 miliar.
Keuntungan / Kerugian Lain-lain
Perseroan membukukan keuntungan lain-lain, neto yang naik 218,9% dari Rp60,7 miliar menjadi sebesar Rp193,7
miliar, sebagai hasil revaluasi atas aset Perseroan berupa tanah-tanah yang berlokasi di daerah yang cukup
strategis.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Dengan rincian pendapatan dan pengeluaran tersebut, pada tahun 2014 Perseroan membukukan laba sebelum
pajak penghasilan sebesar Rp1.023,1 miliar, naik 18,0% dari Rp867,0 miliar di tahun 2013. Margin laba sebelum
pajak penghasilan tetap sebesar 14%.
Beban Pajak Penghasilan
Beban pajak penghasilan yang harus ditanggung Perseroan di 2014 naik menjadi Rp345,7 miliar atau 134% dari
tahun 2013, sebagai konsekuensi naiknya laba sebelum pajak penghasilan di tahun 2014.
Laba Tahun Berjalan dari Operasi yang Berjalan
Perseroan membukukan laba tahun berjalan dari operasi yang berjalan sebesar Rp638,0 miliar, naik 9,9% dari
Rp580,6 miliar di tahun 2013, sejalan dengan naiknya laba sebelum pajak penghasilan.
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba komprehensif tahun berjalan di tahun 2014 menjadi Rp638,7 miliar, naik 3,8% dari Rp615,1 miliar di tahun
2013.
Di tahun 2014, Perseroan membukukan kerugian dari operasi yang dihentikan sebesar Rp39,4 miliar, sementara
pada tahun 2013 telah dibukukan rugi dari operasi yang dihentikan sebesar Rp29,3 miliar. Selain itu, juga terjadi
selisih kurs akibat penjabaran laporan keuangan senilai Rp701 juta, turun 97,9% dari Rp34,2 miliar di tahun 2013.
Dari nilai total laba komprehensif tersebut, yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar
Rp638,0 miliar, atau naik 9,9 %, sementara yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali adalah rugi
Rp14 juta.
Laba Persaham
Pada tahun 2014 Perseroan membagikan saham bonus sejumlah 2.414.733.455 lembar saham. Sehingga total
jumlah saham beredar per akhir tahun 2014 menjadi sebesar 7.447.753.454 lembar saham. Dengan perubahan
jumlah saham tersebut maka rata-rata tertimbang saham beredar adalah 6.240.386.727 lembar.
Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013 adalah masing-masing Rp638,0 miliar dan Rp580,6 miliar.
Dengan demikian maka laba bersih per saham Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 masing-masing adalah senilai Rp86 dan Rp102.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
154
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
ASET
Aset Per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
+/- (%)
Aset lancar
6.552
5.249
24,8%
Aset tidak lancar
3.201
2.995
6,9%
TOTAL
9.753
8.244
18,3%
Total aset PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah Rp9,8 triliun, di mana 67,1% terdiri aset lancar dan sisanya
32,9% berupa aset tidak lancar. Total aset per akhir tahun 2014 naik 18,3% dari Rp8,2 triliun per akhir 2013.
Kenaikan jumlah aset PT TIMAH di tahun 2014 dikontribusikan oleh naiknya aset lancar sebesar Rp 1,3 triliun atau
24,8% dari tahun 2013, dan naiknya aset tidak lancar sebesar Rp206 miliar atau 6,9%.
Aset Lancar
Aset lancar PT TIMAH naik 24,8% dari Rp5.249 miliar di tahun 2013 menjadi Rp6.552 miliar per 31 Desember
2014.
Aset Lancar Per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
346
614
-43,5%
1
1
3,1%
1.453
1.055
37,7%
13
22
-38,3%
7
5
44,7%
3.384
2.345
44,3%
Pajak dibayar di muka
795
821
-3,1%
Aset lancar lain-lain
321
122
163,9%
Aset yang dimiliki untuk dijual
230
265
-13,2%
6.552
5.249
24,8%
Kas dan setara kas
Aset keuangan lainnya
Piutang usaha pihak ketiga
Piutang lain-lain pihak ketiga
Piutang lain-lain pihak berelasi
Persediaan – bersih
TOTAL
+/- (%)
Kenaikan jumlah aset lancar disebabkan oleh kenaikan atau penurunan dari beberapa akun berikut:
1. Kas dan Setara Kas
Per 31 Desember 2014, saldo kas dan setara kas adalah Rp346,5 miliar, di mana sebesar 39% ditempatkan
dalam bentuk deposito berjangka, sementara sisanya dalam bentuk kas dan kas di bank.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
155
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
+/- (%)
4
9
-50,9%
Bank
207
251
-17,6%
Deposito berjangka
135
354
-61,8%
TOTAL
346
614
-43,5%
Kas
Perseroan menempatkan dana setara kas di bank dan dalam bentuk deposito berjangka dalam mata uang
Rupiah ditempatkan di beberapa bank BUMN dan bank swasta nasional, seperti Bank Mandiri, Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, serta Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Sementara kas di bank dan deposito berjangka dalam dolar
AS ditempatkan di Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri.
Atas penempatan dana tersebut Perseroan mendapatkan bunga bank dengan kisaran suku bunga penempatan
sebesar 4,50%-10,5% untuk Rupiah dan 0% untuk mata uang asing.
2. Piutang Usaha Pihak Ketiga
Jumlah piutang usaha per 31 Desember 2014 naik 37,7% dari Rp1.055,2 miliar per akhir 2013. Kenaikan ini
disebabkan oleh naiknya volume dan nilai penjualan logam timah.
3. Persediaan
Persediaan Per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
+/- (%)
Timah
2.869
1.892
51,7%
160
165
-2,8%
Batubara
-
-
-
Gravel Pack Sand (GPS)
-
-
-100.0%
355
393
-9,8%
(0)
(105)
-99,9%
3.384
2.345
44,3%
Tin chemical
Barang gudang
Provisi penurunan nilai persediaan
TOTAL
Jumlah persediaan bersih per 31 Desember 2014, meningkat 37,5% dari Rp2,5 triliun di akhir 2013 menjadi
Rp3,4 triliun. Kenaikan ini sepenuhnya dikontribusikan oleh kenaikan persediaan logam timah dari Rp1,9 triliun
di akhir 2013 menjadi Rp2,9 triliun di akhir 2013. Peningkatan jumlah persediaan salah satunya adalah sebagai
bentuk penyesuaian atas perubahan mekanisma perdagangan timah melalui lelang BKDI, dan antisipasi atas
pemberlakuan ketentuan perdagangan timah yang baru. Penyebab lainnya adalah kecenderungan penurunan
harga jual sebagai dampak kelebihan pasok di pasar, yang disebabkan adanya perlambatan pertumbuhan
ekonomi Tiongkok, konsumen terbesar timah dunia. Perseroan menahan jumlah pasokan ke pasar, untuk
menyeimbangkan jumlah peredaran logam timah agar harga menjadi lebih baik.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
156
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
Persediaan timah tersebut tidak diasuransikan dari risiko kebakaran dan kerusakan fisik lain karena manajemen
berkeyakinan bahwa beban yang akan dikeluarkan untuk mengasuransikan persediaan ini akan melampaui
manfaat yang akan diterima. Manajemen telah memperhitungkan risiko dari kebijakan tersebut.
Sementara itu, persediaan barang gudang telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang dianggap
telah memadai.
4. Pajak dibayar dimuka
Posisi pajak dibayar di muka per 31 Desember 2014 adalah Rp795,1 miliar, turun 3,1% dari Rp821 miliar per
akhir 2013. Penurunan ini terutama dikontribusikan oleh turunnya PPN yang harus dibayarkan Perusahaan.
5. Aset Lancar Lain-lain
Per 31 Desember 2014, aset lancar lain-lain mengalami kenaikan 163,9% atau bertambah sebesar Rp199,5
miliar dari tahun sebelumnya, menjadi Rp321,2 miliar
6. Aset Yang Dimiliki untuk Dijual
Per 31 Desember 2014 Perseroan mencatatkan pos aset yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp230,2 miliar,
turun dari nilai sebesar Rp 265,2 miliar per akhir 2013.
ASET TIDAK LANCAR
Per akhir tahun 2014, total aset tidak lancar PT TIMAH berjumlah Rp3,2 triliun, naik 11,2% dari posisinya per akhir
2013 yang mencapai Rp2,9 triliun.
Aset Tidak Lancar 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
Piutang lain-lain
103
86
20,4%
Investasi pada entitas asosiasi
173
132
31,3%
2.017
2.005
0,6%
Properti investasi
639
432
47,7%
Properti pertambangan
176
167
5,2%
Pajak dibayar di muka
38
33
16,6%
Aset pajak tangguhan
38
119
-67,7%
Aset tidak lancar lainnya
16
21
-24,7%
3.200
2.995
6,8%
Aset tetap
TOTAL
+/- (%)
Kontributor utama perubahan posisi aset tidak lancar berikut penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Aset Tetap.
Aset tetap per akhir 2014 meningkat sebesar Rp11,7 miliar atau 0,6% dari posisinya per akhir 2013. Kenaikan
tersebut disebabkan oleh realisasi investasi yang dilakukan Perseroan, baik dalam rangka memperbaiki
fasilitas produksi eksisting maupun menambah fasilitas produksi.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
157
Beberapa realisasi investasi yang menyebabkan pertambahan aset tetap meliputi pembuatan kapal isap
produksi, pembangunan fasilitas produksi logam-logam rare earth, pembangunan fasilitas pendukung
penambangan baru dan sebagainya.
2. Properti Investasi
Properti investas per 31 Desember 2014 meningkat 47,7% dari nilai sebesar Rp432 miliar per akhir 2013
menjadi sebesar Rp639 miliar. Kenaikan lebih disebabkan oleh pertambahan nilai atas tanah yang dimiliki
sebagaimana disampaikan oleh pihak penilai independen. Tanah dimaksud terletak di Kota Legenda
Mustikasari, Bekasi dan Dago, Bandung.
3. Investasi pada Entitas Asosiasi
Nilai investasi pada entitas asosiasi naik 31,3% dari sebesar Rp132,0 miliar menjadi sebesar Rp173,2 miliar,
sebagai konsekuensi dari realisasi penambahan kepemilikan saham pada entitas anak, yakni PT Truba Bara
Banyu Enim (TBBE) dan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM).
4. Properti Pertambangan
Properti pertambangan per akhir 2014 jumlahnya adalah Rp176,1 miliar, naik 5,2% dari Rp167,4 miliar per
akhir 2013. Penyebabnya adanya pengembangan kawasan pertambangan baru untuk mendukung target
peningkatan produksi bijih timah di tahun mendatang. Realisasi investasi untuk pengembangan kawasan
pertambangan baru tersebut adalah sebesar Rp32,5 miliar.
LIABILITAS
Liiabilitas Per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
+/- (%)
Liabilitas jangka pendek
3.513
2.440
44,0%
Liabilitas jangka panjang
632
552
14,5%
4.144
2.991
38,5%
TOTAL
Per 31 Desember 2014, jumlah liabilitas PT TIMAH adalah Rp4,1 triliun, naik 38,5% dari Rp3,0 triliun per akhir
tahun 2013. Kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya liabilitas jangka pendek sebesar 44,0% atau
senilai Rp1,1 triliun pada periode tahun 2014. Sebesar 84,8% dari jumlah liabilitas merupakan liabilitas jangka
pendek, sementara sisanya adalah liabilitas jangka panjang.
Peningkatan liabilitas terjadi sehubungan dengan penarikan dana untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan
realisasi rencana investasi Perseroan.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
158
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Pendek per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
+/- (%)
Utang bank jangka pendek
2.334
1.355
72,3%
Utang usaha
851
406
109,9%
Utang royalti
-
3
-100,0%
Utang pajak
53
158
-66,3%
1
1
-5,8%
185
418
-55,8%
Provisi biaya rehabilitasi lingkungan
14
38
-63,5%
Liabilitas jangka pendek lainnya
20
17
19,5%
Liabilitas yang terkait langsung dengan aset
yang dimiliki untuk dijual
54
44
22,6%
3.513
2.440
44,0%
Utang dividen
Beban akrual
TOTAL
Total liabilitas jangka pendek per tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp3,5 triliun, naik 44% dari Rp2,4 triliun per
akhir 2013. Pos-pos utama liabilitas jangka pendek yang berkontribusi signifikan terhadap perubahan di tahun
2014 beserta penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Utang Bank Jangka Pendek
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah utang bank jangka pendek PT TIMAH naik dari Rp1.354,8 miliar
menjadi Rp2.334,2 miliar. Hal ini disebabkan oleh penambahan utang ke kepada pihak ketiga, yaitu Bank of
Tokyo – Mitsubishi UFJ, dan kepada pihak berelasi, yaitu Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia, sebesar
masing-masing Rp1.008,1 miliar, Rp817,6 miliar, dan Rp498,6 miliar.
Peningkatan liabilitas jangka pendek terjadi karena jatuh temponya beberapa fasilitas pinjaman jangka
panjang Perseroan.
Komponen utang bank jangka pendek yang paling besar adalah utang kepada Bank of Tokyo – Mitsubishi
UFJ, yang mencapai 28,7% dari total. Komposisi utang bank jangka pendek meliputi 45,1% Rupiah dan
54,9% dolar AS, dengan suku bunga berkisar antara 9,5-11,5% untuk Rupiah dan 1,85%-3,50% untuk dolar
AS.
2. Utang Usaha
Per 31 Desember 2014, utang usaha Perseroan mencapai Rp851,1 miliar, naik 110,4% dari Rp404,5 miliar per
akhir 2013. Hampir seluruh utang usaha Perusahaan merupakan utang kepada pihak ketiga. Sebesar 92,5%
dari total utang usaha merupakan utang dalam rupiah, sedangkan sisanya 7,5% dalam mata uang asing.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
159
Kenaikan utang usaha berkaitan erat dengan realisasi pembelian bijih timah, bahan baku, suku cadang
dan jasa, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri. Jangka waktu pembayaran yang timbul dari
pembelian bahan baku dan jasa baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 15 hari.
Meningkatnya produksi timah berkontribusi besar terhadap naiknya utang usaha, mengingat sebagian bijih
timah diperoleh dari pembelian bijih timah hasil produksi mitra tambang, baik dalam skema KIP maupun
tambang darat.
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Jangka Panjang 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
+/- (%)
Liabilitas pajak tangguhan
-
0
0,0%
Kewajiban imbalan pasca kerja
-
-
0,0%
Provisi biaya rehabilitasi lingkungan
276
226
22,1%
Liabilitas jangka panjang lainnya
355
325
9,3%
TOTAL
632
552
14,5%
1. Penyisihan Provisi biaya rehabilitasi lingkungan
Jumlah Provisi biaya rehabilitasi lingkungan bertambah sebesar Rp50 miliar dari Rp226,1 miliar per akhir
2013 menjadi Rp276,1 miliar per akhir 2014. Pertambahan terutama disebabkan Perseroan menerapkan
peraturan Menteri ESDM no 7/2014 dalam menghitung provisi rehabilitasi lingkungan.
Sebelumnya PT TIMAH menyisihkan provisi biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai dengan UndangUndang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah No.
78 tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Provisi biaya rehabilitasi lingkungan
mulai dibentuk tahun 1992.
Namun mulai tahun 2014 perhitungan tersebut mengacu pada PerMen ESDM no 7/2014 seperti disebutkan
sebelumnya
2. Liabilitas Jangka Panjang lainnya
Merupakan kewajiban imbalan pascakerja yang terdiri dari iuran pensiun dan imbalan pelayanan kesehatan
pascakerja. Total nilai liabilitas ini meningkat 9,3% dari Rp325,1 miliar menjadi sebesar Rp355,4 miliar di
tahun 2014. Kenaikan jumlah tenaga kerja dan perbaikan kebijakan kesehatan maupun fasilitas pensiun
berperan besar terhadap kenaikan akun ini.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
160
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
Modal saham
2014
Saldo laba - belum dicadangkan
Pendapatan komprehensif lainnya
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik
entitas
252
48,0%
0
121
-100,0%
4.549
4.251
7,0%
638
581
9,9%
49
48
1,5%
5.608
5.253
6,8%
(0)
(0)
-12,5%
5.608
5.253
6,8%
Kepentingan non pengendali
TOTAL
+/- (%)
372
Tambahan modal disetor
Saldo laba - dicadangkan
2013
Sebagai hasil dari naiknya laba bersih, betambahnya cadangan saldo laba dan adanya program bonus saham,
total ekuitas Perseroan mengalami kenaikan 6,8%, dari Rp5,3 triliun per akhir 2013 menjadi Rp5,6 triliun per 31
Desember 2014.
Modal saham Perseroan yang terdiri atas modal ditempatkan dan tambahan modal disetor penuh. Dengan adanya
program bonus saham maka jumlah modal saham ditempatkan meningkat sebesar 48% menjadi sebesar Rp372,4
miliar dari sebelumnya Rp251,7 miliar. Sebaliknya nilai tambahan modal disetor turun 100% sehingga tersisa
sebesar Rp100 juta.
Sedangkan saldo laba yang dicadangkan meningkat 7,0% dari Rp4.251,5 miliar di tahun 2013 menjadi Rp4.548,7
miliar di tahun 2014, sebagai akibat adanya tambahan sebesar Rp297,3 miliar. Sementara saldo laba yang belum
dicadangkan meningkat dari Rp580,5 miliar menjadi Rp638,0 miliar, seiring dengan meningkatnya laba Perseroan
yang dialokasikan menjadi komponen laba ini, sebesar Rp57,4 miliar.
INFORMASI ARUS KAS
Arus Kas 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014
2013
+/- (%)
Kas dan setara kas pada awal tahun
614
670
-8,5%
Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi
(641)
(762)
-15,9%
Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi
(446)
(455)
-1,9%
Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan
819
1,052
-22,1%
Kas dan setara kas pada akhir tahun
346
614
-43,5%
Posisi saldo kas dan setara kas tahun 2014 mengalami penurunan 43,5% dari Rp613,7 miliar per akhir 2013
menjadi Rp346,5 miliar. Perubahan pada arus kas tersebut dirinci sebagai berikut:
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
161
Arus Kas Untuk Investasi
Arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebagian besar berasal dari penerimaan kas dari pelanggan,
sebesar Rp6.974,5 miliar, penerimaan restitusi pajak dan penerimaan bunga masing-masing sebesar Rp519,4
miliar dan Rp16,1 miliar; dikurangi dengan pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar masing-masing
Rp5.599,9 miliar dan Rp913,7 miliar, pembayaran pajak dan royalti sebesar Rp1.297,1 miliar, pembayaran iuran
pensiun sebesar Rp52,3 miliar, dan pembayaran dividen sebesar Rp283,4 miliar.
Arus Kas Untuk Aktivitas Investasi.
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2014 mencapai Rp446,0 miliar, hampir seluruhnya,
94,8%, digunakan untuk perolehan aktiva tetap, yakni sebesar Rp422,8 miliar.
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan mencapai Rp819,5 miliar di tahun 2014, berasal dari penerimaan
pinjaman bank sebesar Rp2.648,1 miliar, dikurangi pembayaran pinjaman bank sebesar Rp1.716,7 miliar dan
pembayaran bunga pinjaman sebesar Rp111,8 miliar.
RASIO KEUANGAN
KETERANGAN
PROFITABILITAS
1.
Laba Kotor terhadap Penjualan = Laba Kotor/
Pendapatan Bersih
Margin Laba Kotor
2.
Laba Operasi terhadap Penjualan = Laba Usaha/
Pendapatan Bersih
Margin Laba Usaha
3.
Laba Bersih terhadap Penjualan = Laba Bersih/
Pendapatan Bersih
Margin Laba Bersih
4.
EBITDA terhadap Penjualan = EBITDA /
Pendapatan Bersih
Margin EBITDA
5.
Laba Bersih terhadap Aset = Laba Bersih/Total
Aset
ROA
6.
Laba Bersih terhadap Ekuitas = Laba Bersih/Total
Ekuitas
ROE
2014
2013
22%
25%
14%
15%
9% 11%
15%
15%
7% 7%
11%
12%
LIKUIDITAS
7.
Modal Kerja = Aset Lancar - Liabilitas Lancar
Modal Kerja (Rp miliar)
3.039 2.921
8.
Rasio Lancar = Aset Lancar/Liabilitas Lancar
Rasio Lancar
187% 220%
9.
Rasio Kas = Kas Dan Setara Kas/Liabilitas Lancar
Rasio Kas
17% 27%
1.362% 3.504%
10. EBITDA terhadap Beban Bunga = Ebitda/Beban
Bunga
EBITDA terhadap Beban Bunga
SOLVABILITAS
11. Total Liabilitas terhadap Total Aset = Total
Liabilitas / Total Aset
Total Liabilitas terhadap total
aset
42%
36%
12. Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas = Total
Liabilitas / Total Ekuitas
Total Liabilitas terhadap total
Ekuitas
74% 57%
13. Total Utang terhadap Ekuitas = Total Utang Bank/
Total Ekuitas
Utang terhadap Ekuitas
42%
26%
PERPUTARAN PIUTANG USAHA
14. Perputaran Piutang Usaha = Penjualan Kredit
Bersih/Rata-Rata Piutang Usaha
Rasio Perputaran Piutang
15. Periode Penagihan Piutang Usaha = 365 Hari/Perputaran
Piutang Usaha
Periode Perputaran Piutang (hari)
5
8
72 48
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
162
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
Kemampuan Perseroan dalam membayar hutang-hutangnya dapat dicermati dari besaran rasio solvency atau
solvabilitas, yakni dengan melakukan pengukuran liabilitas terhadap ekuitas maupun terhadap total aktiva. Selain
itu dapat juga dilihat dari rasio kondisi likuiditas Perseroan, yakni mengukur rasio lancar yang berupa ukuran
perbandingan aset lancar dengan liabilitas lancar, kemudian dapat dilihat kualitas piutang perusahaan dan lamanya
perputaran piutang.
Rasio solvabilitas Perseroan di akhir tahun 2014 adalah sebesar 42%, sementara di tahun 2013 adalah, yaki 36%.
Sementar rasio liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 57% di tahun 2013 menjadi 74% di akhir tahun 2014. Hal
ini menunjukkan upaya konsisten Perseroan dalam memperbaiki likuiditas dan mengelola hutang sesuai dengan
kemampuan finansialnya.
Rasio lancar Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar 187% sementara di tahun 2013 adalah sebesar 220%,
menunjukkan semakin baiknya kondisi likuiditas Perseroan. Salah satunya adalah sebagai hasil membaiknya
periode penagihan piutang yang membuat posisi piutang Perseroan menurun. Sementara kualitas piutang
Perseroan tetap terjaga dengan baik. Dengan lancarnya tagihan maka Perseroan memiliki jumlah kas dalam
jumlah yang memadai setiap saat untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo.
Profitabilitas dan Rentabilitas
Sementara itu, profitabilitas Perseroan cenderung menurun sebagai dampak turunnya harga timah dipasar global.
Namun penurunan tersebut mampu diimbangi oleh turunnya biaya operasional, sebagai wujud keberhasilan
implementasi program efisiensi yang digagas dan dilaksanakan dengan konsekuen oleh seluruh jajaran Perseroan.
Sehingga penurunan profitabilitas masih dalam batas yang wajar.
Hal tersebut ditunjukkan oleh terbatasnya penurunan margin laba kotor dan margin laba usaha masing-masing
dari 24,7% dan 14,8% menjadi 21,7% dan 13,9% di tahun 2014.
Penurunan margin laba tersebut membuat rentabilitas imbal hasil rata-rata atas ekuitas (ROE) juga menurun dari
13,0% di tahun 2013 menjadi 11,4% di tahun 2014. Sementara itu, rentabilitas imbal hasil rata-rata atas aset (ROA)
tahun 2014 menurun dari 7,5% menjadi sebesar 6,5%.
STRUKTUR MODAL/EKUITAS DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL
Struktur Modal
Struktur modal Perseroan terdiri dari ekuitas (modal sendiri) dan utang (liabilitas), yang terdiri dari utang jangka
pendek dan utang jangka panjang. Struktur modal yang optimal akan memaksimalkan nilai Perseroan. Perseroan
senantiasa berupaya menciptakan komposisi struktur modal yang optimal dengan menjaga modal rata–rata
tertimbang / Weighted Average Cost of Capital (WACC) berada pada posisi minimal. Caranya adalah menambah
penggunaan utang, sehingga akan meminimalkan WACC karena biaya utang (cost of debt) lebih murah dari
biaya modal sendiri (cost of equity). Hal ini dicapai karena penggunaan utang akan mengurangi biaya kena pajak
sehingga akan terjadi penghematan pajak.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
163
Namun sebaliknya, peningkatan utang akan meningkatkan biaya beban bunga yang selanjutnya akan
mengurangi nilai Perseroan secara keseluruhan. Oleh karena itu Perseroan menetapkan kebijakan struktur
permodalan yang optimal agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan, dengan menjaga agar biaya penghematan
dari biaya kena pajak senantiasa lebih besar dari biaya beban bunga, melalui pengaturan WACC tersebut.
Struktur Modal Perseroan dalam 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut.
2014
Total Modal %
2013
Total Modal %
Liabilitas
4.144
42,5%
2,991
36,3%
3.513
36,0%
2.440
29,6%
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Ekuitas
Liabilitas dan Ekuitas
632
6,5%
552
6,7%
5.608
57,5%
5.253
63,7%
9.752
100,0%
8.244
100,0%
Kebijakan Struktur Modal
Perseroan memiliki kebijakan struktur permodalan yang dapat ditempuh agar dapat memaksimalkan nilai
perusahaan, kebijakan dimaksud adalah:
Senantiasa berupaya menetapkan target strukur modal yang optimal.
•
Penggunaan proporsi utang yang lebih besar (dari ekuitas) dapat dilakukan bila risiko usaha lebih kecil
◊
Perubahan struktur modal dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh perubahan komposisi utang
yang berdampak pada harga saham.
◊
Struktur modal senantiasa ditinjau dengan mempertimbangkan keseimbangan antara risiko keuangan
dan tingkat pengembalian dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan.
•
Struktur modal diusahakan memberi optimal dengan mengatur kombinasi hutang dan modal sendiri (ekuitas)
yang dapat memaksimalkan nilai Perseroan.
BELANJA BARANG MODAL
Setiap tahun Perseroan menganggarkan sejumlah dana belanja modal untuk mendukung pengembangan usaha
dan meningkatkan kinerja. Untuk tahun 2014, Perseroan menganggarkan dana belanja modal senilai Rp1,3 triliun,
guna mendukung rencana perbaikan fasilitas produksi, membuka lahan penambangan baru, membuat kapal isap
produksi dan sebagainya.
Dari total anggaran tersebut, pada tahun 2014 rencana investasi yang telah terealisir, termasuk yang sudah sampai
tahap komitmen adalah sejumlah Rp856,4 miliar, yakni sejumlah Rp255 miliar sudah terealisasikan dan Rp601
miliar sudah berupa komitmen dengan para pihak ketiga (kontraktor) sebagai pelaksana investasi yang dibiayai
Perseroan untuk mendukung pengembangan usaha.
INFORMASI KEUANGAN LAINNYA
Pencapaian Target 2014
Setiap periode operasional Perseroan melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil operasional yang dicapai pada tahun
buku. Ukuran kinerja operasional dan finansial utama dibandingkan dengan target yang ditetapkan di awal tahun
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
164
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
anggaran selain dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya. Berdasarkan kompilasi data tersebut
tampak bahwa pada tahun 2014 Perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cukup baik dibandingkan
tahun sebelumnya, sebagaimana telah dibahas pada uraian sebelumnya. Namun demikian beberapa kinerja
operasional dan finansial tersebut masih belum memenuhi target yang ditetapkan diawal tahun buku, seperti
ditunjukkan pada tabel berikut.
Target
Keterangan
Satuan
Realisasi
Varian Terhadap
2014
2014
2013
Target
Tahun 2013
a
b
c
b / a (%)
b / c (%)
Kinerja Operasional
Produksi Bijih timah
Ton Sn
28.380,0
32.053,0
26.204,0
113,9%
123,3%
Produksi Logam timah
Mton
27.940,0
27.550,0
23.718,0
98,6%
116,2%
Penjualan Logam timah
Mton
26.810,0
26.907,0
23.237,0
100,4%
115,8%
Kinerja Finansial
Pendapatan
Rp Miliar
7.727,9
7.371,2
5.852,5
95,4%
126,0%
HPP
Rp Miliar
5.968,6
5.772,9
4.408,7
96,7%
130,9%
Laba Usaha
Rp Miliar
703,4
1.023,1
827,9
145,5%
118,0%
Laba Bersih
Rp Miliar
696,9
638,0
515,1
91,5%
109,9%
Kewajiban Perusahaan
Rp Miliar
2.583,0
4.144,2
2.991.2
160,4%
138,5%
Ekuitas
Rp Miliar
5.245,8
5.608,2
4.892,1
106,9%
106,8%
Total Aset Perusahaan
Rp Miliar
7.828,8
9.752,5
7.883,3
124,6%
118,3%
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
165
Target 2015
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pencapaian tahun sebelumnya, kondisi eksternal usaha dan kondisi internal
perusahaan dan dengan berdasarkan asumsi-asumsi yang mengiringi kegiatan operasional di tahun mendatang,
Perseroan juga menetapkan berbagai target capaian operasional maupun finansial utama untuk tahun 2015,
seperti digambarkan pada tabel berikut.
Realisasi
Keterangan
Satuan
Prognosa & Target
Varian
2013
2014
2015
Realisasi
a
b
c
b / a (%)
Kinerja Operasional
Ton Sn
26.204.0
32.053,0
30.000,0
122,3%
93,6%
Produksi Logam timah
Mton
23.718.0
27,550,0
29.260,0
116,2%
106,2%
Penjualan Logam timah
Mton
23.237.0
26.907,0
28.500,0
115,8%
105,9%
c / b (%)
Produksi Bijih timah
Kinerja Finansial
Varian Target
Pendapatan
Rp Miliar
5,852.5
7.371,2
9,333.6
126,0%
126,6%
HPP
Rp Miliar
4,408.7
5.772,9
7,439.5
130,9%
128,9%
Laba Usaha
Rp Miliar
827.9
1.023,1
1,136.7
123,6%
111,1%
Laba Bersih
Rp Miliar
515.1
638,0
721.6
123,9%
113,1%
Kewajiban Perusahaan
Rp Miliar
2,991.2
4.144,2
3,921.6
138,5%
94,6%
Ekuitas
Rp Miliar
4,892.1
5.608,2
5,433.7
114,6%
96,9%
Total Aset Perusahaan
Rp Miliar
7,883.3
9.752,5
9,355.4
123,7%
95,9%
Kotinjensi
Keterangan lengkap mengenai Kontinjensi dapat dilihat pada Catatan 37 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian
PT TIMAH yang dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.
Sampai akhir tahun 2014, ada 6 persoalan yang dapat menimbulkan kontinjensi terhadap Perseroan, dengan
penjelasan singkat sebagai berikut.
1. Tumpang Tindih IUP
Perseroan memiliki IUP atas daerah seluas 19.594 Ha yang terletak di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti
dan Kabupaten Karimun di provinsi Riau berdasarkan Surat Keputusan Menteri ESDM No. 2928K/30MEM/2011
tanggal 14 November 2011. Namun IUP tersebut tumpang tindih dengan IUP PT Rajwa Internasional yang
diterbitkan Gubernur Kepulauan Riau dan IUP PT Wahana Perkit Jaya yang diterbitkan Bupati Kabupaten
Kepulauan Meranti.
Perseroan telah membuat laporan kasus tersebut kepada Direktur Jenderal Minerba (“Dirjen Minerba”)
dengan Surat Perusahaan No. 767.PWJ/Tbk/UM-0000-2012-SO tanggal 10 Desember 2012. Hingga tanggal
pelaporan, kasus ini belum terselesaikan.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
166
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Tinjauan Keuangan
2. Permasalahan hukum dengan PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang.
Pada tahun 2013, PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang (“SCHG”) mengajukan gugatan kepada Pengadilan
Negeri Tanjungpandan atas permasalahan pengrusakan dan tumpang tindih kebun kelapa sawit milik SCHG
dengan IUP yang dimiliki Perusahaan seluas 85,6 Ha yang terletak di daerah Mempaya, Belitung Timur. Pada
tanggal 13 Oktober 2013, Pengadilan Negeri Tanjungpandan perkara tersebut telah diputus dengan Amar
Putusan yang pada pokoknya mengabulkan sebagian gugatan SCHG dan menyatakan Perusahaan telah
melakukan perbuatan melanggar hukum.
Atas kasus ini, Perseroan akhirnya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Hingga tanggal pelaporan,
proses hukum ini masih berlangsung.
3. Permasalahan mengenai penambangan liar.
Penambangan inkonvensional di Bangka dan Belitung berpotensi merusak lingkungan, terutama dalam
areal IUP Grup yang menjadi kewajiban Grup untuk melakukan pengelolaan proses rehabilitasi lingkungan.
Selama berlangsungnya penambangan inkonvensional yang berada di luar pengendalian Grup, termasuk
perusakan lahan bekas tambang yang telah direhabilitasi sebelumnya, proses rehabilitasi lingkungan tidak
dapat dilaksanakan oleh Grup sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Perseroan telah berupaya mengatasi persoalan tersebut dengan merealiasikan pola kerja sama, selain itu
melakukan penelaahan atas budidaya tanaman industri sebagai proses rehabilitasi lingkungan, agar secara
bertahap dapat mengalihkan kegiatan masyarakat dari penambangan inkonvensional ke usaha lain yang
memberikan manfaat jangka panjang.
4. Regulasi Kehutanan
Pada tanggal 10 Juli 2008, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.43/MenhutII/2008 (“Peraturan P43”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan tujuan untuk membatasi
dan mengatur penggunaan sebagian kawasan hutan untuk kepentingan strategis atau kepentingan umum
terbatas di luar sektor kehutanan tanpa mengubah status, fungsi dan peruntukan kawasan hutan.
Mengacu Peraturan P43, maka sebagai tindak lanjut rencana kerja Jangka Panjang Tambang darat, Grup
pada tahun 2008 telah menyampaikan permohonan resmi kepada Menteri Kehutanan untuk memperoleh
Izin Pinjam Pakai Hutan Produksi pada area Wilayah Izin Usaha Pertambangan (“WIUP”) Operasi Produksi
yang berada di dalam areal kawasan hutan produksi. Hingga saat ini izin dimaksud masih dalam proses di
Kementerian Kehutanan
5. Jaminan Reklamasi.
Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan baru mengenai
reklamasi tambang dan penutupan tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam
peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk
reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, asuransi,
atau accounting reserve yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
167
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas UndangUndang Mineral No. 4/2009, yaitu PP No. 78 dan PerMen ESDM No. 7/2014 yang mengatur aktivitas reklamasi
dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui
Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal
29 Mei 2008. Ketentuan peralihan dalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib
mematuhi peraturan ini.
Perseroan telah menyampaikan rencana reklamasi, yang hingga kini masih dalam tahap penelaahan. Sementara
itu sehubungan dengan keluarnya PerMen No.7/2014 Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang
Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Perseroan melakukan penelaahan mengenai
dampaknya terhadap kegiatan operasional.
6. Permasalahan Hukum dengan Indelberg.
Pada tahun 2009 Perusahaan melakukan transaksi penjualan ke Indelberg dengan total senilai US$4.585.518.
Piutang atas penjualan tersebut belum dilunasi oleh Indelberg sampai dengan masa jatuh temponya.
Manajemen telah menyisihkan secara penuh piutang tersebut. Perseroan telah berupaya menyelesaikan
perkara tersebut melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Sementara itu, sidang di Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal 30 September 2011 telah mengeluarkan
Court Order for Winding Up atau Putusan Pailit atas Indelberg dan Pengadilan menunjuk seorang OR (Official
Receiver) yaitu Kurator yang akan melakukan pemberesan atas Indelberg. Sampai dengan tanggal laporan
keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima pelunasan piutang atas hasil pailitnya Indelberg
dari kurator.
Derivatif dan Lindung Nilai
Salah satu risiko yang banyak dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah risiko pelemahan rupiah
terhadap nilai tukar mata uang asing lainnya. Risiko valas ini akan membuat laba bersih perusahaan tergerus oleh
biaya lain-lain, yakni beban nilai tukar. Pada umumnya risiko valas akan dihadapi oleh perusahaan yang memiliki
exposure pinjaman dalam mata uang asing, sementara pendapatannya dalam mata uang rupiah.
Pada kasus Perseroan, pendapatannya justru dalam mata uang asing, sedangkan pinjaman dalam mata uang
rupiah. Seiring dengan melemahnya rupiah, saat ini Perseroan membukukan keuntungan lain-lain dari translasi
valas tersebut. Namun jika rupiah menguat, maka Perseroan akan membukukan rugi tranlasi valas.
Mengingat Perseroan tidak memiliki exposure dalam mata uang asing yang signifikan, PT TIMAH tidak melakukan
transaksi lindung nilai. Disamping itu sesuai dengan bidang usahanya, PT TIMAH juga tidak melakukan transaksi
derivatif yang terkait dengan perubahan nilai mata uang.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
168
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Informasi-Informasi Material Lain
Seiring dengan upaya untuk
mengembangkan usaha, Perseroan
menganggarkan sejumlah dana untuk
belanja modal, baik dalam rangka
memperbaiki fasilitas produksi eksisting
maupun menambah berbagai fasilitas
produksi dan fasilitas pendukung produksi.
Perseroan juga melakukan ekspansi usaha,
yakni mengembangkan kawasan industri,
bekerja sama dengan BUMN lain yang
kompeten di bidangnya.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
169
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU
RESTRUKTURISASI HUTANG/MODAL
Selama tahun pelaporan 2014 PT TIMAH melakukan beberapa aksi korporasi, sebagai berikut.
•
Investasi dan Ekspansi
Seiring dengan upaya untuk mengembangkan usaha, Perseroan menganggarkan sejumlah dana untuk belanja
modal, baik dalam rangka memperbaiki fasilitas produksi eksisting maupun menambah berbagai fasilitas
produksi dan fasilitas pendukung produksi. Selain menambah atau memperbaiki fasilitas produksi, Perseroan
juga melakukan ekspansi usaha, yakni mengembangkan kawasan industri, bekerja sama dengan BUMN lain
yang kompeten di bidangnya.
Penjelasan lebih lengkap mengenai rencana dan realisasi investasi dan ekspansi Perseroan dapat dilihat pada
uraian “Pengembangan Usaha”.
•
Divestasi
Selain melakukan investasi, Perseroan juga melakukan divestasi-pelepasan kepemilikan saham anak usaha,
khususnya anak usaha PT Tanjung Alam Jaya yang bergerak dibidang tambang batubara.
•
Akuisisi
Perseroan juga melakukan akuisisi, dalam bentuk penambahan kepemilikan saham TBBE, yang mengelola
konsesi batubara di daerah Tanjung Enim.
Selain TBBE, Perseroan juga mengakuisisi kepemilikan rumah sakit, RSBT. Saat ini Perseroan mulai melakukan
pembenahan terhadap kondisi fisik maupun pengelolaan RSBT.
•
Restrukturisasi Korporasi
Restrukturisasi dilakukan dalam bentuk penggambungan anak usaha yang memiliki kegiatan serupa. Untuk
tahun 2014, penggabungan dilakukan antara PT Tambang Timah ke PT TIMAH (Persero) Tbk.
•
Restrukturisasi Hutang/Modal
Tidak ada aksi korporasi menyangkut restrukturisasi Hutang maupun modal Perseroan di tahun 2014.
Investasi Barang Modal
Pada tahun pelaporan 2014, Perseroan menginvestasikan sejumlah dana untuk investasi barang modal sebagai
realisasi program pengembangan usaha. Jenis investasi barang modal dan jumlah dana yang dianggarkan telah
dijabarkan dalam uraian Sub-bab “Pengembangan Usaha”, yakni pada judul uraian “Belanja Modal 2014”.
Investasi barang modal tersebut diantaranya digunakan untuk : Membangun fasilitas produksi “rare earth”,
membuat sejumlah kapal isap produksi, membuat kapal BWD dan sebagainya.
Adapun realisasi dana untuk belanja modal adalah sebesar Rp503,9 miliar yang dicatat sebagai pertambahan nilai
aset tetap sepanjang tahun 2014 sebagaimana tampak Catatan 14 “Aset tetap”.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
170
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
INFORMASI BAGI
INVESTOR
PROFIL PT TIMAH
TINJAUAN
OPERASIONAL
Informasi-Informasi Material Lain
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal
Perseroan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir. Investasi barang
modal Perseroan dilakukan secara langsung dengan menganggarkan sejumlah dana yang berasal dari kas
internal. Barang modal Perseroan berasal dari produk-produk dalam negeri, oleh karenanya dalam penganggaran
dan realisasinya ditransaksikan dan dicatat dalam mata uang rupiah, sehingga tidak menimbulkan risiko kurs.
Penyajian Kembali Laporan Keuangan
Perseroan telah melakukan penelaahan kembali penafsiran terhadap fakta-fakta, keadaan serta prinsip akuntansi
yang sesuai, dan memutuskan untuk merubah metode pengukuran properti investasi dari model biaya menjadi
model nilai wajar.
Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”,
perubahan ini harus diterapkan secara retrospektif. Oleh karena itu, Perseroan menyajikan kembali laporan
keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan laporan posisi
keuangan pada tanggal 1 Januari 2013, sebagai berikut:
Sebelum penyajian
kembali
Penyajian kembali
Setelah penyajian
kembali
31 Desember 2013
Properti investasi
71.676
360.725
432.401
Total Aset
7.883.294
360.725
8.244.019
Saldo laba
4.471.303
360.725
4.832.028
(4.747)
65.468
60.721
515.102
65.468
580.570
71.676
295.257
3366.933
Total aset
6.130.320
295.257
6.425.577
Saldo laba
4.172014
295.257
4.467.271
(Kerugian)/pendapatan lain-lain, neto
Laba tahun berjalan
1 Januari 2013
Properti investasi
PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN
KEUANGAN
Perseroan telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan agar lebih sesuai
dengan revisi PSAK yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penjelasan ringkas atas kebijakan
tersebut diuraikan pada bahasan berikut, sementara penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Catatan 2.b
Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan.
•
Standar Akuntansi baru yang relevan terhadap aktivitas Perseroan.
Berikut adalah standar akuntansi baru yang diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai
pada tanggal 1 Januari 2014
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
171
o Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi
pada Pertambangan Terbuka” Interpretasi ini mengatur biaya pemindahan material yang timbul dalam
aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi, selain beberapa biaya pengupasan lapisan tanah
yang lain.
Interpretasi ini mengharuskan Perseroan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika
dan hanya jika berbagai kriteria tertentu terpenuhi.
ISAK 29 hanya relevan untuk area tambang terbuka yang dimiliki oleh Perusahaan yang meliputi tambang
terbuka timah dan batubara.
Atas berlakunya ISAK 29, Perseroan mencabut PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan
Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” sejak 1 Januari 2014.
•
Interpretasi standar baru yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya di tahun buku 2014 namun tidak
berdampak material.
o ISAK 27 “Pengalihan Aset Dari Pelanggan”
o ISAK 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan Dengan Instrumen Ekuitas”
•
Perseroan juga akan menerapkan 12 standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan berlaku efektif
untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagaimana tercantum pada
Catatan 2.b Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan pada Laoran Keuangan Audit Konsolidasian.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA TIMAH
Nomor dan Nama Peraturan
Obyek Peraturan
Mulai Berlaku
Dampak Bagi Perseroan
Menteri Perdagangan No. 44/2014
Perdagangan Logam
timah dengan barbagai
bentuknya
November 2014
Dampak positif berupa berkurangnya kegiatan
penambangan ilegal di dalam maupun di luar
area kelolaan. Keteraturan pasokan timah yang
jelas asal-usulnya diharapkan membuat proyeksi
ekspor timah Indonesia dapat diperhitungkan,
pasokan ke pasar global terjaga, sehingga harga
jual timah di pasar global meningkat.
Peraturan Menteri ESDM No. 7/2014
Reklamasi dan Pasca
Tambang
Februari 2014
Perseroan harus menambah provisi biaya
rehabilitasi lingkungan hidup sesuai ketentuan
terbaru tersebut.
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
Tidak ada transaksi benturan kepentingan selama tahun pelaporan 2014.
SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Berikut adalah rincian saldo aset dan liabilitas dari
transaksi Pihak Berelasi serta Sifat Transaksi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
TENTANG LAPORAN INI
172
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Informasi-Informasi Material Lain
31 Desember
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
Saldo transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Kas dan Setara Kas
Bank
Deposito Berjangka
Jumlah
2014
2013
205
249,6
125,1
343,7
330,1
593,3
3,38%
7,19%
Aset Keuangan Lainnya
Kas yang dibatasi penggunaannya Deposito berjangka
-
-
Persentase terhadap jumlah aset
-
-
94,3
71,6
0,97%
0,87%
Utang Bank Jangka Pendek
1.326,1
989,1
Persentase terhadap total liabilitas
31,99%
33,07%
15
10
0,36%
0,33%
Kas di Bank
4,3
34,2
Aset kauangan lainnya
5,1
9,7
JUMLAH
9,4
43,9
Lainnya
37,4
37,4
-
-
Persentase terhadap jumlah aset
Piutang Lain-lain
Persentase terhadap jumlah aset
Beban Akrual
Tantiem Direksi dan Komisaris
Persentase terhadap total liabilitas
Aset yang Dimiliki Untuk Dijual
Jiwasraya – jasa asuransi
PT BNI Life Insurance
AJTM – jasa asuransi
0,2
0,2
37,6
37,6
Jenis transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Kompensasi Manajemen Kunci
29,9
32,3
9,3
9,5
(89,6)
(24,9)
Kontribusi ke Program Pensiun
37,5
37,4
Jumlah
Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Pendapatan dan Beban Kauangan
Pendapatan Keuangan
Beban keuangan
Jiwasraya
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
173
Adapun sifat hubungan dengan pihak berelasi tersebut diatas adalah sebagai berikut.
PIHAK BERELASI
HUBUNGAN
Dewan Komisaris dan Direksi, Kepala
Divisi dan Kepala Unit Bisnis
Manajemen kunci
SIFAT TRANSAKSI
Gaji dan imbalan kerja
Bank Mandiri
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Bank dan deposito berjangka dan utang bank jangka pendek
Bank Negara Indonesia
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Bank dan utang bank jangka pendek
Bank Rakyat Indonesia
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Bank dan deposito berjangka dan utang bank jangka pendek
Bank Syariah Mandiri
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Deposito berjangka
BPD Sumsel
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Deposito berjangka
Bank Tabungan Negara
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Deposito berjangka
PT PAL Indonesia
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Mitra DAK dalam pembangunan Chemical Tanker Hull 242
PT Sarana Karya
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Mitra kerjasama satuan operasi untuk produksi aspal Buton
RSBT
Afiliasi
Piutang lain-lain atas penggunaan fasilitas Perusahaan
AJTM
Entitas asosiasi
Piutang subordinasi dan jasa asuransi
Asuransi Jiwasraya
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Jasa Asuransi
Kebijakan Transaksi Berelasi
Transaksi berelasi dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip transaksi yang umum dengan memperhatikan
kualitas, harga, delivery dan kesinambungan operasional.
Transaksi terjadi karena adanya kebutuhan perusahaan untuk mendapatkan jasa maupun barang dengan
spesifikasi sesuai kebutuhan dan ketersediaan pihak counter-part untuk memberikan barang maupun jasa yang
dibutuhkan.
Reklasifikasi Akun
Sesuai catatan pada Laporan Keuangan Audit Konsolidasian no.41, Laporan posisi keuangan konsolidasian
tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian
tanggal 31 Desember 2014. Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut:
Sebelum Reklasifikasi
Reklasifikasi
Setelah Reklasifikasii
Persediaan
2.461.256
(116.743)
2.344.513
Aset tetap
1.888.603
116.743
2.005.346
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Pada tanggal 5 Februari 2015, TI mengadakan perjanjian rekayasa, pengadaan dan konstruksi pembangunan
pabrik tin intermediate dengan Hangzhou Shengchuang Company Limited (“Hangzhou”) dan Capital Jet Trading
Limited (“Capital”) dengan nilai kontrak secara keseluruhan setara dengan US$11.500.000. Sesuai dengan
perjanjian ini, Hangzhou akan menyediakan jasa konstruksi, sementara Capital akan melakukan pengolahan dana
untuk pembangunan pabrik tin intermediate dan pelengkap pabrik tin chemical, yang terletak di Cilegon, Banten.
Perjanjian ini juga menyebutkan bahwa Hangzhou dan Capital wajib untuk membeli produk intermediate sekurangkurangnya sebanyak 3.000MT/tahun dalam bentuk cair. Ketentuan mengenai pelaksanaan pembelian produk
intermediate akan dituangkan dalam perjanjian terpisah.
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
TENTANG LAPORAN INI
174
LAPORAN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PT TIMAH
INFORMASI BAGI
INVESTOR
TINJAUAN
OPERASIONAL
Informasi-Informasi Material Lain
Perjanjian ini diperkirakan akan selesai pada bulan Agustus 2015 dengan kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
pembayaran pertama yang terjadi pada tanggal 16 Februari 2015.
ENTITAS ANAK USAHA
Perseroan memiliki beberapa anak usaha yang menjalankan kegiatan usaha tertentu. Penjelasan singkat
mengenai entitas anak usaha, kegiatan usaha yang dijalankan, nilai penjualan dan profitabilitasnya diuraikan
dalam pembahasan singkat berikut.
Indometal London Ltd
Merupakan kepanjangan Perseroan dalam memperdagangkan logam timah di pasar ekspor, khususnya di
LME. Seiring dengan meningkatnya produksi, volume penjualan logam timah melalui Indometal juga meningkat,
mencapai nilai sebesar Rp4.998,1 miliar. Nilai beli logam timah sebesar Rp4.986,1 miliar, sehingga Indometal
mencatatkan laba sebesar Rp6,2 miliar.
PT Timah Industri
Bergerak dalam industri pengolahan produk-produk hilir dari timah, yakni timah chemical. Pada tahun 2014, total
pendapatan di tahun 2014 mecapai Rp142,8 miliar, sementara HPP adalah sebesar Rp118,9 milar, sehingga PT
Timah Industri membukukan laba sebesar Rp23,8 miliar.
PT Timah Eksplomin & PT Timah Investasi Mineral
Bergerak dibidang eksplorasi bahan tambang timah dan non timah. Kedua anak usaha ini resmi digabungkan
efektif sejak Desember 2014.
Untuk tahun 2014, PT Timah Investasi Mineral berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp182,7 miliar, namun
jumlah pengeluaran (HPP) mencapai nilai sebesar Rp179,5 miliar, sehingga mencatatkan laba usaha sebesar
Rp3,2 miliar.
PT Tanjung Alam Jaya
TAJ bergerak dibidang pertambangan dan perdagangan batubara. Seiring dengan menipisnya cadangan, TAJ
tidak lagi memproduksi batubara dari areal kelolaan. Permintaan ekspor yang menurun dan melemahnya harga
batubara membuat TAJ menghentikan kegiatannya.
PT Dok & Perkapalan Air Kantung
DAK memberikan jasa layanan perbaikan maupun pembuatan kapal-kapal baik milik Perseroan maupun milik
pihak ketiga lainnya. Pada tahun 2014, seiring dengan peningkatan kegiatan penambangan laut, DAK berhasil
meningkatkan kuantitas penjualan jasa reparasi dan pembuatan kapal.
Dengan volume penjualan jasa tersebut, pada tahun 2014 DAK mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp97,2 miliar,
dengan membutuhkan biaya sebesar Rp84,1 miliar, sehingga DAK mencatatkan laba usaha sebesar Rp13,1 miliar.
LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAPORAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 2014
175
PT TIMAH (PERSERO) TBK.
Download