Divider MD Tinjauan Operasional MDA Selain konsisten mengembangkan empat pilar pertumbuhan, Perseroan akan semakin mengintensifkan kegiatan eksplorasi untuk memperbaiki neraca cadangan timah disamping melanjutkan upaya-upaya inovasi untuk menyempurnakan teknologi pengolahan bijih dalam rangka meningkatkan recovery, sehingga operasi penambangan menjadi semakin optimal dan efisien. Seluruh upaya tersebut dilakukan untuk memastikan pertumbuhan dan perbaikan kinerja di masa mendatang, sesuai sumber daya yang dimiliki. TENTANG LAPORAN INI 92 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN Tinjauan Operasional Program efisiensi akan terus ditingkatkan intensitasnya untuk memastikan terkendalinya biaya produksi dan naiknya profitabilitas operasional LAPORAN TAHUNAN 2014 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 Strategi Umum Strategi Pengembangan Usaha Menyadari bahwa timah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, Perseroan konsisten mengembangkan usaha dengan berlandaskan pada empat pilar kegiatan, yakni: • Pilar Pertama, bidang usaha timah & mineral ikutan lainnya • Pilar Kedua, penambangan non-timah • Pilar Ketiga, hilirisasi produk penambangan • Pilar Keempat, bisnis berbasis kompetensi Pada pilar pertama, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya timah, Perseroan merealisasikan merger PT Tambang Timah dengan PT TIMAH (Persero) Tbk. Selain itu, Perseroan juga mulai membangun fasilitas pilot plant pengolahan monasit untuk mendapatkan logam tanah jarang dalam bentuk Re(OH)3, produk ikutan dalam proses produksi logam timah dari bijih timah. Logam-logam yang termasuk ke dalam kelompok rare earth memiliki nilai jual yang tinggi dan sangat dibutuhkan untuk memproduksi peralatan elektronik berteknologi tinggi. Pada pilar kedua, Perseroan segera merealisasikan penggabungan dua anak usaha, yakni PT Timah Eksplomin dengan PT Timah Investasi Mineral. Penggabungan tersebut akan membuat upaya eksplorasi maupun eksploitasi sumber daya logam non-timah berjalan lebih efektif dan efisien. Pada pilar ketiga, Perseroan, melalui anak usaha PT Timah Industri, bertekad melakukan hilirisasi timah, seperti solder, timah bentuk lainnya, dan mengembangkan produk tin chemical. Perseroan kini telah mampu menghasilkan produk-produk hilir tersebut, dengan kapasitas yang sesuai dengan permintaan pasar. Pada pilar keempat, Perseroan berkomitmen untuk memanfaatkan potensi lahan kelolaan yang luas yang telah memasuki masa pasca tambang menjadi area-area yang memiliki nilai ekonomis. Perseroan berkomitmen untuk memasuki bisnis properti melalui mekanisme kerja sama dengan BUMN konstruksi. Perseroan berencana membentuk anak usaha baru untuk mengelola lahan seluas 176 Ha yang saat ini tersedia pada tahap awal. Selain merintis bisnis properti, Perseroan mulai merintis pengembangan bisnis layanan kesehatan, dengan mengubah status Rumah Sakit RSBT dari di bawah pengelolaan yayasan menjadi di bawah pengelolaan perseroan terbatas. Pada tahap selanjutnya, Perseroan akan mengembangkan fasilitas dan pengelolaan rumah sakit tersebut agar sejajar dengan rumah sakit swasta lain yang profesional, dan menjadi sumber pendapatan baru dimasa-masa mendatang. Rencana Strategis 2015 PT TIMAH akan konsisten berupaya mengembangkan empat pilar usaha yang telah dirintis sejak beberapa tahun terakhir. PT TIMAH (PERSERO) TBK. 93 TENTANG LAPORAN INI 94 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Strategi Umum Untuk maksud tersebut, pada tahun 2015 PT TIMAH akan konsisten melanjutkan program efisiensi tak hanya pada lini produksi dan operasional, tetapi terhadap seluruh rantai kegiatan operasinya. Perseroan akan menindaklanjuti aksi korporasi penggabungan usaha (merger) antara PT Tambang Timah (anak perusahaan) dengan PT TIMAH (Persero) Tbk dengan melakukan penataan ulang organisasi (review organisasi) untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas pengelolaan, untuk menekan biaya produksi per ton, sehingga bisnis Perseroan beserta anak-anak perusahaannya berjalan lebih optimal dan lebih kuat untuk bersaing di pasar global. Perseroan juga akan semakin mengintensifkan kegiatan eksplorasi untuk memperbaiki neraca cadangan timah. Langkah ini akan diikuti dengan upaya optimalisasi pengelolaan cadangan timah dalam jangka pendek – menengah dan jangka panjang. Perseroan akan melanjutkan upaya-upaya inovasi untuk menyempurnakan teknologi pengolahan bijih dalam rangka meningkatkan recovery, sehingga operasi produksi menjadi semakin optimal dan efisien. Selain itu untuk memastikan ketersediaan cadangan sumber daya dalam jangka panjang, Perseroan akan mengintensifkan upaya pengamanan Wilayah Izin Usaha Penambangan – Produksi, bekerja sama dengan pihakpihak terkait. Upaya tersebut akan diikuti dengan pembangunan pos-pos pengamanan dan penerbitan secara konsisten. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 95 Sejalan dengan perkembangan industri timah yang makin menantang dan memerlukan peningkatan kompetensi seluruh pihak yang terlibat, Perseroan menyusun dan mulai melaksanakan serangkaian program latihan dan training terpadu. Sistim pengawasan, jaringan komunikasi internal dan sistim teknologi informasi ditingkatkan kapasitas maupun keandalannya, agar dapat menunjang integrasi operasional Perseroan. Untuk mendukung upaya peningkatan kinerja pengolahan sumber daya utama, timah dan turunannya, Perseroan akan konsisten melakukan proses rekrutmen, baik untuk tujuan regenerasi maupun untuk mengembangkan kompetensi SDM agar mampu beradaptasi dan mampu mengatasi tantangan persaingan pemasaran timah di pasar global, dan mengembangkan lini-lini bisnis baru yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 96 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN Tinjauan Operasional Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu pemangku kepentingan yang memiliki peran kunci bagi kesuksesan suatu organisasi. PT TIMAH juga memandang SDM sebagai mitra strategis dalam menjalankan usaha. Oleh karenanya PT TIMAH senantiasa berupaya mengelola dan meningkatkan kompetensi dan menciptakan lingkungan kerja kondusif untuk memastikan kinerja SDM yang optimal, efisien dan produktif LAPORAN TAHUNAN 2014 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 Pengelolaan Sumber Daya Manusia PT TIMAH memandang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci kesuksesan suatu organisasi. Sumber daya manusia juga adalah salah satu pemangku kepentingan dengan kedudukan sentral sebagai ujung tombak dan penentu keberhasilan Perseroan mewujudkan visi dan melaksanakan misinya. PT TIMAH juga memandang SDM sebagai partner usaha yang strategis. Kehadiran karyawan yang profesional, berkompeten, berdedikasi dan berintegritas akan membuat Perseroan memiliki dasar yang kuat untuk terus tumbuh dan berkembang mencapai tujuannya. Dengan memahami kedua kepentingan tersebut, PT TIMAH mengelola SDM dengan fokus pada peningkatan kompetensi sekaligus berupaya keras memenuhi seluruh harapan karyawan. Roadmap & Strategi Pengembangan SDM Timah Strategi pengelolaan dan pengembangan SDM PT TIMAH disusun dan dituangkan dalam roadmap selama 5 tahun yang terbagi dalam 2 horizon besar dalam membangun pilar pengembangan bisnis Perusahaan, yakni: a Horizon I (Core Competence and Productivity Improvement) Penguatan kompetensi inti tambang alluvial mencakup seluruh proses dari eksplorasi sampai dengan eksploitasi melibatkan seluruh direktorat, divisi dan departemen terkait dan pada waktu yang bersamaan peningkatan kapasitas produksi melalui perbaikan dan inovasi proses bisnis. b. Horizon II (Sustainability and Stabilization) Pemantapan kompetensi inti yang dimiliki dengan tetap mempertahankan stabilitas kapasitas produksi dan cadangan yang tersedia. Pada tahun pelaporan 2014, implementasi roadmap pengelolaan SDM masih berada pada Horizon I. MANAJEMEN KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN KARIR Sebagai wujud pandangan bahwa SDM adalah mitra bisnis bagi Perseroan dalam mencapai tujuan jangka panjang sekaligus pemangku kepentingan yang dapat berperan sentral dalam mendukung kesuksesan pencapaian tujuan, PT TIMAH mengembangkan sistem pengelolaan yang mampu mengakomodir kedua peran SDM tersebut. Mengingat pentingnya kompetensi dasar yang dimiliki sebagai modal utama dalam pengelolaan SDM, maka Sistem Pengelolaan SDM diarahkan ke hulu, yakni dimulai dari proses perekrutan untuk mendapatkan calon terbaik dengan pengalaman kerja dan/atau latar belakang pendidikan yang baik. Untuk memastikan efektivitas pengelolaan SDM yang tersebar di beberapa lokasi, dan pada beberapa anak usaha, Perseroan telah merancang sistem administrasi yang mampu mengakomodasi arahan dari kantor pusat, namun juga mampu menghormati kondisi yang berlangsung di tempat. Struktur pengelolaan SDM PT TIMAH mengacu pada struktur organisasi yang mencerminkan adanya jalur komando yang jelas, sekaligus mencerminkan keterkaitan antar karyawan sebagai bagian dari organisasi sesuai tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian sistem pengelolaan ini sangat akomodatif terhadap penerapan kebijakan, standar, pedoman dan pengawasan pergerakan karyawan, pengembangan karir, pengaturan perjalanan, lengkap dengan kontrol terhadap kebijakan pendelegasian wewenang pada tiap bagian. PT TIMAH (PERSERO) TBK. 97 TENTANG LAPORAN INI 98 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Pengelolaan Sumber Daya Manusia Guna mendukung pengelolaan SDM, PT TIMAH (Persero) Tbk mengidentifikasi, dan mengembangkan Human Resources Information System (HRIS) yang menggabungkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan Aplikasi Bidang Teknologi Informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM yang bertujuan mengintegrasikan informasi-informasi dari aplikasi-aplikasi yang berbeda dalam suatu sistem data melalui System Application and Product (SAP) Human Resources yang merupakan suatu sistem ERP yang terintegrasi. Rekrutmen (G4-LA1, G4-EC6) Perseroan menerapkan asas kesamaan kesempatan dalam proses rekrutmen. Oleh karenanya rekrutmen karyawan PT TIMAH pada dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun. Untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas, serta untuk mendapatkan karyawan bertalenta terbaik untuk mengisi posisi tertentu, PT TIMAH menerapkan beberapa pola rekrutmen. Pola tersebut mengacu pada SK Direksi No. 2070/Tbk/SK-0000/2013-S11.2 tanggal 31 Desember 2013 tentang Penetapan Kembali Ketentuan Penerimaan Tenaga Kerja, Pengangkatan, Penempatan, dan Kenaikan Jabatan Karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk, yang menegaskan sebagai berikut: a. Memberikan kesempatan kepada Tenaga Kerja Mitra yang sudah bekerja di Lingkungan Perseroan sesuai dengan kebutuhan Perseroan b. Penerimaan melalui rekrutmen umum Dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan media massa lokal. Rekrutmen umum secara lokal ini juga memberi kesempatan terlebih dahulu kepada penduduk lokal untuk dapat ikut serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja Perseroan. c. Penerimaan melalui program fast-track Proses penerimaan calon tenaga kerja yang berasal dari luar Perseroan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja mendesak operasional dan atau tenaga kerja yang dibutuhkan tidak tersedia di institusi-institusi pendidikan yang berada di daerah operasional Perseroan, dilaksanakan melalui kerjasama dengan institusiinstitusi pendidikan di luar daerah operasional Perseroan. Perseroan memiliki kebijakan untuk menerima tenaga kerja lokal dalam proses seleksi dengan kualifikasi dan kompetensi yang setara. Tenaga kerja lokal didefinisikan sebagai tenaga kerja yang berasal dari wilayah operasional Perseroan, yaitu Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Karimun dan Kundur di Provinsi Kepulauan Riau. Tenaga kerja lokal merupakan bagian sumber daya manusia yang diutamakan oleh Perusahaan sebagai bentuk komitmennya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Sebelum diangkat menjadi karyawan tetap, karyawan baru tersebut terlebih dahulu mengikuti program pelatihan dasar, diikuti dengan pelaksanaan program pengembangan bagi karyawan baru yang lolos proses seleksi, sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 99 Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi (G4-LA9, G4-LA10) PT TIMAH merealisasikan program pengembangan kompetensi karyawan berdasarkan Model Kompetensi (Competency Model), dan kesempatannya terbuka bagi setiap karyawan. Setiap karyawan berhak mengajukan diri menjadi peserta pelatihan dengan mengajukan persyaratan administrasi tertentu, dan mendapatkan persetujuan dari supervisor. Pengajuan jenis pelatihan dan pengembangan yang hendak diikuti harus selaras dengan kebutuhan tugas, rencana pengembangan kompetensi dan pengembangan usaha. Program pelatihan dan pengembangan kompetensi ini juga dijelaskan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2013 – 2015, BAB X Pasal 59, yang diantaranya menjelaskan bahwa: 1. Berdasarkan Jangka waktunya, Program Pendidikan dan Pelatihan meliputi: a. Program Pelatihan jangka pendek, lamanya kurang dari 1 (satu) bulan b. Program Pendidikan dan Pelatihan jangka menengah lamanya 1 (satu) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun c. Program Pendidikan jangka panjang, lamanya lebih dari 1 (satu) tahun 2. Berdasarkan jenisnya, Program Pendidikan dan Pelatihan dibagi menjadi: a. Program Pelatihan Sertifikasi b. Program Pelatihan Teknis/Fungsional c. Program Pelatihan Manajerial d. Program Pelatihan Pengembangan Karakter dan Kepribadian (Pelatihan Dasar) e. Program Pendidikan Leadership Dalam rangka mengembangkan kompetensi ini PT TIMAH juga menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi ternama, merealisasikan program beasiswa bagi karyawan yang bertalenta untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Untuk tahun 2014, PT TIMAH telah merealisasikan tidak kurang dari 180 jenis pelatihan, terdiri dari 5 kelompok pelatihan dan jumlah peserta training mencapai 3884 orang karyawan. Jumlah jam pelatihan mencapai 6830 jam. Sesuai dengan tahapan implementasi roadmap pengembangan SDM, mayoritas frekuensi jenis pelatihan yakni 65,6% adalah Pelatihan Teknis dengan tujuan meningkatkan kompetensi karyawan di bidang operasional. Rekapitulasi pelatihan yang dilakukan oleh PT TIMAH adalah sebagai berikut. Pelatihan Menurut Kelompok Materi, Frekuensi dan Peserta, 2014 Tahun 2014 No. JENIS PELATIHAN Tahun 2013 Frekuensi Jumlah Peserta Jam Pelatihan Frekuensi Jumlah Peserta Jam Pelatihan 1 Pelatihan Dasar 2 1.066 564 12 1.319 187 2 Pelatihan Leadership 2 116 64 2 62 34 3 Pelatihan Manajerial 16 4,50 666 24 401 464 4 Pelatihan Sertifikasi 24 2,22 2.280 35 399 1.840 5 Pelatihan Teknis 84 2.057 3.256 73 1.935 2.336 Jumlah 128 3.911 6.830 146 4.116 4.861 PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 100 INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Pengelolaan Sumber Daya Manusia 1.6 1.6 12,5 FREKUENSI TRAINING 2014 dalam % In % Dasar Leadership Manajerial Sertifikasi Teknis 18,8 65,6 Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi (G4-LA9, G4-LA10) Untuk mengidentifikasi target pencapaian masing-masing karyawan dalam berkinerja yang sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya, PT TIMAH telah mengembangkan Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System). Penilaian kinerja karyawan dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan dukungan media elektronik dan non-elektronik. Penilaian kinerja dilakukan secara periodik bersama-sama oleh karyawan sendiri, atasan langsung serta atasan tidak langsung. Hasil penilaian kinerja kemudian digunakan sebagai dasar untuk program pengembangan, remunerasi, pengembangan karir dan promosi. Tindak lanjut penilaian kinerja dan kompetensi adalah perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan, rotasi, mutasi dan promosi bagi karyawan bersangkutan. Untuk tahun 2014 PT TIMAH telah melakukan penilaian kinerja dan kompetensi terhadap 3.991 karyawan, diikuti merealisasikan proses promosi dan rotasi terhadap sejumlah karyawan atas prestasi kerja yang ditunjukkan, yakni 3.753 karyawan mengalami promosi dan 2.472 karyawan dirotasi. Rekapitulasi Hasil Asesmen Jenjang Karir Program 2014 Pria Wanita Total 2013 %Pria %Wanita %Total Pria Wanita Total 3,39% 54,44% 984 111 1.095 %Pria %Wanita %Total 0 2,4% 23,5% Rotasi 2.318 154 2.472 51,05% Promosi 3.446 307 3.753 75,89% 6,76% 82,65% 501 43 544 0 0,9% 11,7% Demosi 3 - 3 0,07% 0,00% 0,07% 2 - 2 0 0% 0,04% * Persentase dibandingkan dengan Total Jumlah Karyawan Desember 2014 * Persentase dibandingkan dengan Total Jumlah Karyawan Desember 2013 Kebijakan dan Mekanisme Suksesi Pimpinan PT TIMAH telah mengembangkan kebijakan dasar bagi pemilihan calon pimpinan di masa mendatang. Kebijakan dan mekanisme yang dijalankan adalah sebagai berikut: • Calon pucuk pimpinan dipersiapkan dari internal Perseroan (Senior Manager yang dianggap mampu menjadi • Setiap 2 tahun sekali dilakukan Fit and Proper Test oleh Lembaga Assesment yang direkomendasikan oleh Direksi) melalui usulan Direksi Kementerian BUMN LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 101 Tahapan pelaksanaannya: • Usulan Calon Direksi di Fit and Proper Test oleh Lembaga Assesment. • Hasil assesment, disampaikan ke Dewan Komisaris. • Dewan Komisaris melakukan tes dari hasil assesment Lembaga independen • Hasil tes dari Dewan Komisaris disampaikan ke Kementerian BUMN • Kementerian BUMN memutuskan nama-nama Direksi yang terpilih Kesetaraan Kesempatan Pelatihan dan Jenjang Karir PT TIMAH menjamin kesamaan kesempatan bagi seluruh karyawan dalam mengembangkan karirnya sesuai dengan perkembangan usaha. Penerapan asas kesetaraan yang konsisten ini mencegah terjadinya kasus diskriminasi yang berkaitan dengan suku, ras, agama, gender, golongan politik pada semua jenjang organisasi. Oleh karenanya pada umumnya seluruh karyawan dapat menerima hasil penilaian dan keputusan promosi maupun mutasi dari masing-masing atasan pada fungsi maupun jabatan tertentu. MEMASTIKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG BERKUALITAS (G4-LA4) PT TIMAH senantiasa berupaya memastikan terjalinnya hubungan yang saling menghormati dan mampu menciptakan keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan dua pihak yang saling mendukung dalam mencapai target Perseroan. Kedua pihak yang dimaksud yakni karyawan melalui wadah perwakilan karyawan dan manajemen Perseroan. Oleh karenanya, PT TIMAH mendukung aktivitas Ikatan Karyawan Timah (IKT) dan memastikan adanya komunikasi reguler antara manajemen dan IKT. Hubungan yang saling mendukung ini dimanifestasikan dalam bentuk butir-butir kesepakatan dan aturan sebagaimana tercantum pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau dan diperbaharui secara berkala (setiap dua tahun sekali) serta ditandatangani oleh IKT dan Manajemen. Butir-butir kesepakatan dalam PKB merupakan hasil perundingan antara perwakilan Ikatan Karyawan Timah (IKT) dengan Manajemen. Beberapa ketentuan dalam PKB yang mengatur terjaminnya hak-hak karyawan, mencakup: • Kepastian hak dan kewajiban Karyawan, meliputi aturan: pola hubungan kerja, syarat-syarat dan kondisi kerja serta tata tertib Perseroan • Pengaturan penyelesaian perbedaan pendapat, penyampaian pendapat dan prosedur permusyawarahan • Pengaturan terminasi masa kerja maupun insentif masa pensiun • Pengaturan remunerasi dan tunjangan kerja PKB yang kini berlaku adalah untuk periode 2013-2015 yang disepakati bersama dan ditandatangani pada tanggal 15 November 2013. IKT bersama-sama dengan perwakilan Manajemen akan mulai melakukan perundingan kembali paling lambat 3 bulan sebelum habisnya masa berlaku PKB tersebut. Seluruh karyawan TIMAH merupakan anggota IKT, sehingga seluruh karyawan (100%) karyawan terjamin hak-haknya dalama PKB dimaksud. (G4.11) PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 102 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Pengelolaan Sumber Daya Manusia LINGKUNGAN KERJA YANG KONDUSIF (G4-LA1) PT TIMAH berupaya membangun lingkungan kerja yang kondusif, yang memungkinkan karyawan menjalankan aktivitasnya dan memberikan kompetensi terbaiknya demi kemajuan Perseroan. Salah satu strategi utama yang dijalankan adalah dengan menerapkan kebijakan untuk senantiasa menaati peraturan ketenagakerjaan dalam pengelolaan karyawan, mencakup diantaranya: 1. Kebebasan Berserikat (G4-HR4) PT TIMAH menjamin hak karyawan untuk berserikat dengan membentuk organisasi karyawan atau Ikatan Karyawan Timah (IKT) di lingkungan Perseroan, termasuk kebebasan untuk menjadi pengurusnya. Jaminan atas kebebasan karyawan untuk membentuk IKT tercantum dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang IKT/Serikat Buruh. Jaminan ini juga tercantum pada PKB Periode 2013-2015, Bab I pasal 7 tentang Jaminan Para Pihak. IKT terdaftar di Departemen Tenaga Kerja sesuai Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : KEP.288/M/BW/1999 tanggal 17 Juni 1999 dan telah tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Pangkalpinang dengan Bukti Pencatatatan Nomor : 45/Disnaker/IKT/2007 tanggal 02 Juli 2007. Sebagai wujud dukungan kepada IKT, PT TIMAH menyediakan infrastruktur fisik untuk pelaksanaan beragam kegiatan yang menyangkut IKT. Di samping itu, Perseroan juga memberi kesempatan kepada para karyawan - baik secara individual maupun melalui IKT, untuk mengajukan usulan perbaikan, pendapat, maupun kritik membangun untuk perbaikan pola operasional maupun kesejahteraan kepada Manajemen. Perseroan juga menyediakan forum komunikasi secara periodik di kantor pusat sebagai sarana pelaksanaan diskusi penyelesaian masalah yang mungkin timbul di tempat kerja. 2. Peningkatan Kualitas Lingkungan Kerja (G4-LA1) PT TIMAH berusaha membangun lingkungan fisik maupun psikis di seputar areal kegiatan kerja agar suasana kerja senantiasa kondusif. Untuk membangun lingkungan psikis dan menjalin komunikasi intensif dengan manajemen, Perseroan menyediakan forum konsultasi berkala yang dapat dihadiri oleh perwakilan Ikatan Karyawan Timah (IKT) maupun karyawan. Untuk mendukung komunikasi dan hubungan harmonis antar karyawan, PT TIMAH menyediakan sarana komunikasi berbasis Teknologi Informasi yang memungkinkan seluruh karyawan berkomunikasi dengan baik selama menjalankan tugas. PT TIMAH juga merealisasikan program untuk mendukung aktivitas fisik karyawan seperti pusat olah raga, penyelenggaraan family gathering, dan employee gathering. Upaya-upaya tersebut mampu menjaga suasana lingkungan kerja yang tetap kondusif sehingga mendukung rasa nyaman karyawan dalam bekerja. Indikasi tersebut ditunjukkan dengan relatif rendahnya tingkat pergantian (turn over) karyawan. Tingkat turn over karyawan di periode laporan adalah 7% dengan total jumlah karyawan yang keluar 306 orang (296 karyawan laki-laki dan 10 karyawan wanita). Alasan pribadi dan sudah memasuki masa pensiun menjadi penyebab utama berhentinya karyawan tersebut. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 103 Sementara itu pada tahun pelaporan, PT TIMAH (Persero) Tbk berhasil merekrut 31 karyawan baru yang berasal dari pengangkatan Tenaga PKWT menjadi Karyawan Tetap dan 170 karyawan baru yang berasal dari pengangkatan karyawan di Anak Perusahaan (PT Tambang Timah) yang merupakan hasil dari penggabungan usaha. 3. Waktu Kerja dan Hak Cuti dalam tanggungan PT TIMAH memberlakukan waktu kerja biasa, waktu kerja shift, dan waktu kerja khusus untuk pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu. Ketentuan waktu kerja dijelaskan dalam dalam Surat Keputusan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk No. 1400/Tbk/SK-0000/2012-B1 tanggal 16 Agustus 2012 tentang penetapan jam kerja di PT TIMAH (Persero) Tbk. Dalam hal karyawan harus menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu kerja yang ditentukan sebelumnya, maka disediakan kompensasi berupa upah lembur sesuai ketentuan perundang-undangan. Selain memberikan kebebasan kepada Karyawan untuk melaksanakan hak cuti tahunannya, PT TIMAH juga memberikan hak Karyawan Perempuan untuk mengajukan cuti melahirkan disertai jaminan untuk dapat bekerja kembali pada posisi semula dengan tetap mendapat hak-haknya. Selama tahun 2014, 37 Karyawan Perempuan yang mengambil cuti melahirkan dan bekerja kembali di Perseroan. Perseroan juga memberikan cuti untuk menunaikan ibadah Haji, dimana selama menjalankan ibadah Haji mereka tetap mendapatkan hak-haknya sebagai Karyawan. Untuk tahun 2014, ada 22 karyawan yang menunaikan ibadah Haji dan selanjutnya kemudian bekerja kembali. 4. Upah Yang Bersaing (G4-EC5) Komponen upah atas jasa pekerjaan karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap terdiri dari gaji tetap, uang cuti, penghargaan masa kerja penghargaan karyawan teladan, insentif kinerja, bonus dan tunjangan lainnya. Besaran upah ini ditinjau setiap periode tertentu, dengan tidak ada pebedaan gender antara karyawan laki-laki dan perempuan. Besaran upah minimum yang diterima seorang karyawan baru di PT TIMAH golongan terendah senantiasa lebih besar dibandingkan upah minimum regional (UMR) atau provinsi (UMP) dimana lokasi utama berada. Tabel Perbandingan Upah Terendah dengan UMR setempat menurut Lokasi Operasional pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut. UMR Gaji pokok Terendah Lokasi 2014 2013 2014 2013 Jakarta 2.441.301 2.200.000 2.040.000 1.800.000 Bangka 1.906.000 1.265.000 2.040.000 1.800.000 Belitung 1.906.000 1.265.000 2.040.000 1.800.000 Selain komponen gaji pokok, Perseroan memberikan Tunjangan Kemahalan sebesar Rp750.000 dan Tunjangan Transport untuk 22 hari kerja sebesar Rp220.000 PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 104 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Pengelolaan Sumber Daya Manusia 5. Pencegahan Pekerja Anak dan Pelarangan Kerja Paksa Syarat usia minimal calon karyawan di PT TIMAH adalah 18 tahun. Hal ini juga ditegaskan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2013 – 2015 BAB II Pasal 9 ayat 4: “ Tenaga kerja yang dapat diterima sebagai calon karyawan berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun”. Juga disebutkan dalam SK Direksi No. 2070/Tbk/SK-0000/2013-S11.2 tanggal 31 Desember 2013 yang menegaskan“ Persyaratan usia untuk pengangkatan karyawan yang berasal dari peserta Management Trainee menjadi Karyawan Tetap, minimal berusia 19 (sembilan belas) tahun”. Persyaratan ini juga diberlakukan pada mitra-kontraktor kerja sama penambangan. Persyaratan tersebut dipegang teguh dan dipantau secara seksama, sehingga selama periode pelaporan tidak ada anak di bawah umur yang dipekerjakan oleh Perseroan maupun oleh para vendor pertambangan. PT TIMAH melengkapi sistem kerja gilir (shift work) pada beberapa bagian operasionalnya. Kebutuhan shift disesuaikan dengan kondisi di lapangan, sementara kelebihan waktu kerja diperhitungkan sebagai kerja lembur sebagaimana tercantum dalam PKB dan sesuai Undang-undang. Setiap karyawan juga diberi kesempatan untuk beristirahat pada jam tertentu. Seluruh aturan tersebut ditujukan untuk mencegah dan meniadakan tindakan yang dikategorikan kerja paksa. 6. Penghormatan kepada Hak Penduduk Pribumi PT TIMAH senantiasa menghormati hak-hak penduduk setempat, sehingga selama periode pelaporan, tidak terjadi insiden ataupun kekerasan yang melibatkan Perseroan. Demikian juga tidak ada penolakan masyarakat sekitar terhadap kegiatan operasional PT TIMAH. Perseroan mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui kemitraan, kerja sama yang berkelanjutan, berinisiatif dalam memberdayakan masyarakat menuju kemandirian dan menjaga kualitas lingkungan sekitar. Seluruh komitmen tersebut berupaya diwujudkan dengan melibatkan peran serta masyarakat sekitar sebagai subyek pelaku. Dalam pelaksanaan operasi tambang, mulai dari proses pengadaan lahan, penambangan hingga penutupan tambang, Perseroan senantiasa melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, baik dalam membicarakan proses penggantian lahan dan tanaman, menentukan tempat relokasi hunian maupun pencarian nafkah, hingga merealisasikan program penghijauan maupun melaksanakan program CSR. 7. Penghormatan kepada Hak Asasi Manusia PT TIMAH menjunjung tinggi hak asasi manusia. Komitmen tersebut dipegang teguh termasuk dalam rangka menegakkan aturan hukum yang berlaku pada saat mengamankan kawasan kelolaan yang luas. Guna memastikan seluruh pelaksana lapangan menjalankan tugas sesuai koridor HAM, di tahun 2014 Perseroan mengikutsertakan 25 anggota Divisi Satuan Pengamanan pada latihan Gada Pratama. Latihan tersebut menitik beratkan pada praktek pengamanan lapangan yang sesuai dengan koridor HAM. Pelatihan dilakukan dengan bantuan Kopassus dan para instruktur yang kompeten. DEMOGRAFI KARYAWAN PERSEROAN (G4-LA1, G4-LA12, G4-10) Karyawan tetap PT TIMAH (Persero) Tbk per 31 Desember 2013 berjumlah 4541 orang, Tenaga kontrak PT TIMAH (Persero) Tbk (PKWT/MT) berjumlah 708 orang dan tenaga Alih Daya Mitra Timah berjumlah 1.675 orang dengan LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 105 lokasi penugasan yang tersebar di 3 tempat operasional utama (Bangka, Belitung, Wilayah Kepulauan Riau), dan Kantor pusat di Pangkalpinang serta Kantor Perwakilan di Jakarta. Demografi Karyawan menurut Status dan Lokasi Tugas, 2014 / 2013 (G4.10) Karyawan Tetap Kontrak Outsorcing Total Lokasi 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 Jakarta 54 57 5 4 71 80 130 141 Bangka 2,937 3,152 653 617 1,039 1,013 4,629 4,782 Belitung 143 130 21 21 157 157 321 308 1,392 1,302 29 173 405 477 1,826 1,952 15 11 0 - 3 45 18 56 Wilayah Kepri & Riau Lain-lain* Menurut gender, demografi karyawan tetap PT TIMAH (Persero) Tbk terdiri atas 93% karyawan pria dan 7% karyawan wanita. Hal tersebut sejalan dengan sifat usaha pertambangan yang mayoritas dilakukan di lapangan, sehingga sekalipun tidak mengatur masalah gender, karyawan laki-laki lebih dominan. Sedangkan kebanyakan dari karyawan wanita bertugas di bidang administrasi dan pendukung kegiatan lapangan. Sementara berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas adalah tamatan SLTA yang banyak bertugas di lapangan, diikuti lulusan sarjana dan lulusan diploma, sebagai berikut. Demografi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan dan Lokasi Tugas, 2014 (G4.10) Lokasi Tugas SD SLTP SLTA Diploma S1 S2 Total S3 Jakarta 0 0 10 5 30 9 0 54 Bangka 116 73 1978 400 300 69 1 2937 Belitung 6 1 93 28 13 2 0 143 53 27 1197 62 47 6 0 1392 0 0 3 1 8 3 0 15 Kepri Lainnya Demografi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan dan Lokasi Tugas, 2013 (G4.10) Lokasi Tugas SD SLTP SLTA Diploma S1 S2 Total S3 Jakarta - - 9 5 30 13 - 57 Bangka 182 121 2,087 406 280 75 1 3,152 Belitung 9 7 82 22 9 1 - 130 65 34 1,077 68 51 7 - 1,302 - - 3 1 7 - - 11 Kepri Lainnya PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 106 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Pengelolaan Sumber Daya Manusia Berdasarkan umur karyawan, komposisi demografi karyawan PT TIMAH mayoritas berusia antara 30-35 tahun sebanyak 977 orang (21,5%); diikuti rentang usia 35-40 tahun sebanyak 540 orang (11,9%); kemudian rentang usia 25-30 tahun sebanyak 1274 orang (28,1%) dan rentang usia 40-45 sebanyak 325 orang (7,2%). Demografi karyawan menurut Usia dan Lokasi Tugas, 2014 Jakarta Bangka Wilayah Kepulauan Riau Belitung Usia / Lokasi Tugas 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 Lainnya* (Banjar Baru, Cilegon, Pekanbaru) 2013 2014 2013 14 0 - <20 - 9 41 0 3 20 < x <= 25 1 446 589 46 49 187 230 0 - 25 < x <= 30 3 9 767 747 45 24 457 383 2 3 30 < x <= 35 19 14 644 602 22 18 287 251 5 2 35 < x <= 40 13 12 366 308 7 - 152 131 2 2 40 < x <= 45 11 12 233 216 3 2 77 51 1 - 45 < x <= 50 6 5 124 119 2 3 96 95 1 1 50 < x <= 55 2 4 331 514 15 29 136 146 4 3 - 17 16 3 2 1 0 - 57 2.935 3.152 143 130 1.302 15 11 >55 Total 52 1.392 Sesuai dengan sifat kegiatan di bidang pertambangan, mayoritas karyawan PT TIMAH (68%) bertugas di wilayah Pulau Bangka Belitung, dan hanya 1% karyawan atau sebanyak 52 orang yang bertugas di kantor pusat Jakarta. PAKET KESEJAHTERAAN (G4-LA13) PT TIMAH menerapkan standar penggajian yang kompetitif sesuai kemampuan keuangan perusahaan. Untuk memastikan besaran paket kesejahteraan yang bersaing, PT TIMAH selalu berpartisipasi dalam survei remunerasi yang dilakukan oleh konsultan remunerasi terkemuka. Dari hasil survei tersebut PT TIMAH dapat melakukan standarisasi sistem kompensasi dan imbal jasa yang mampu memotivasi karyawan meningkatkan kompetensi dan kinerjanya, mempertahankan karyawan yang potensial namun seimbang dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan. Adapun komponen imbal jasa karyawan PT TIMAH terdiri dari: Gaji Pokok, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Peralihan, Tunjangan Cuti Tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jasa Produksi/Bonus, Tunjangan Kemahalan, Uang Listrik & Air Minum dan Tunjangan Transport. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 107 Karyawan dengan status kontrak tidak mendapatkan seluruh komponen imbal jasa tersebut diatas. Adapun perbedaan komponen imbal jasa antara karyawan tetap dengan tidak tetap/kontrak adalah sebagai berikut Perbedaan imbal Jasa antara Karyawan Tetap dengan Karyawan Tidak Tetap. N0. Keterangan Pegawai Tetap Tidak Tetap/Non Organik 1 Gaji Pokok Tunj. Jabatan/ Sebagai perhitungan BPJS Eselon Ketenagakerjaan, JHT pensiun 2 Masa Kerja Sesuai masa kerja di perusahaan (sampai dengan pensiun) Dibatasi oleh masa kontrak 3 Cuti Diberikan Hak Cuti Tahunan dan Tunjangan Cuti Diberikan Hak Cuti Tahunan Sebagai perhitungan BPJS Ketenagakerjaan Kesetaraan Gender Dalam Hal Remunerasi (G4-LA13) PT TIMAH tidak mengenal pembedaan gender dalam memberikan sistem remunerasi. Perseroan memberlakukan standar upah atau gaji yang sama antara karyawan pria dan karyawan wanita tanpa ada diskriminasi. Perbedaan dalam hal gaji tidak ditentukan oleh perbedaan gender, semata-mata terjadi atas karena jenjang jabatan kinerja dan masa kerja individu. Program Pensiun (G4-LA10, G4-EC3) PT TIMAH menyelenggarakan program pensiun bagi karyawan tetap, agar karyawan dapat melanjutkan kehidupan dengan tingkat kesejahteraan yang terjamin pada saat memasuki usia pensiun, dengan batasan usia 56 tahun. Program pensiun tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan beberapa perusahaan , antara lain: • Program MG 1 oleh PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (PT AJTM) • Program Jaminan Hari Tua oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) • Program Tabungan Karyawan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) • Program Kesehatan Pensiun oleh PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri ( PT AJTM) Untuk jaminan hari tua, PT TIMAH memberikan kontribusi iuran bulanan sebesar 15,5%, sementara kontribusi karyawan ditetapkan sebesar 5%. Komponen manfaat pensiun diterima karyawan yang akan memasuki masa pensiun adalah: • Program JHT Jamsostek / BPJS Ketenagakerjaan • Program MG 1 AJTM (Referensi PKB, bagi karyawan yang diangkat sebelum tanggal 1 Januari 1996) • Program Jaminan Hari Tua (Beban Perusahaan) • Program Tabungan Karyawan (Beban Karyawan) • Program Kesehatan Pensiun (Referensi PKB, bagi karyawan yang diangkat tahun 2005 sampai dengan seterusnya) • Tunjangan Biaya Pemulangan • Uang Purna Bakti PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 108 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Pengelolaan Sumber Daya Manusia Selain itu, untuk mempersiapkan karyawan menghadapi masa purna bakti, PT TIMAH menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan. Dalam program pelatihan persiapan masa pensiun tersebut, ada kalanya Perseroan mengundang para mantan karyawan PT TIMAH yang telah berhasil merintis usaha sendiri sebagai narasumber. Program penghargaan terhadap karyawan PT TIMAH juga menyelenggarakan program penghargaan dengan tujuan memotivasi karyawan agar berkarya dengan seluruh kemampuan terbaik dalam mendukung pencapaian tujuan Perseroan. Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada karyawan mencakup: • Penghargaan Prestasi Perhargaan kepada karyawan yang melakukan inovasi dan mencatatkan prestasi kerja di atas rata-rata dan melebihi KPI yang ditetapkan dengan kualitas pencapaian outstanding. • Penghargaan Pengabdian Penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas dasar lamanya masa kerja secara terus menerus selama 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun atau lebih. PENINGKATAN BUDAYA PERUSAHAAN PT TIMAH mengembangkan dan menyosialisasikan nilai-nilai Perseroan, yakni: Integritas, Komitmen, Terbuka, Rasional dan Visioner. Termasuk dalam pengembangan dan sosialisasi tersebut adalah menanamkan Budaya Kerja, Sikap Kerja dan Etos Kerja kepada seluruh jajaran karyawan. Untuk meningkatkan semangat penerapan nilai-nilai dan budaya perusahaan tersebut, PT TIMAH merealisasikannya melalui berbagai program, mencakup: • Pelaksanaan Program Orientasi Karyawan. • Program Pelatihan Budaya Perusahaan yang dirancang dan disampaikan per jenjang jabatan. • Pada kesempatan pelaksanaan kegiatan perusahaan (seperti Employee Gathering). • Kampanye dan pembuatan banner, poster, buku saku, screen saver, majalah, dan lain-lain. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Promosi dan penciptaan budaya kerja yang sadar akan risiko K3 untuk memastikan pencapaian zero insiden yang akan mendukung peningkatan kinerja operasional maupun finansial. PT TIMAH (PERSERO) TBK. 109 TENTANG LAPORAN INI 110 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Keselamatan dan Kesehatan Kerja MENINGKATKAN KUALITAS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Kegiatan operasional penambangan Perseroan mayoritas dilangsungkan di areal terbuka, baik di darat maupun areal lepas pantai. Kondisi tersebut membuat prosedur kerja dengan penerapan kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan operasi Perseroan. PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai perusahaan pertambangan memiliki visi Menjadi Perusahaan Pertambangan Terkemuka Di Dunia Yang Ramah Lingkungan, mengacu pada visi tersebut Perseroan berkeyakinan bahwa pekerjaan yang berorientasi terhadap Mutu Hasil & Proses Kerja, Mutu Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Mutu Lingkungan adalah syarat utama bagi tumbuh dan berkembangnya perusahaan secara berkelanjutan. Untuk mewujudkan visi tersebut, Perseroan menerapkan suatu sistem manajemen yang berorientasi terhadap mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengelolaan lingkungan. Dengan cara tersebut Perseroan mampu menghasilkan produk bermutu tinggi, yang memberikan kepuasan pelanggan melalui proses kerja yang bermutu, beretika, melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari dampak negatif yang mungkin terjadi. Meyakini pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja bagi keberlanjutan usaha, PT TIMAH berkomitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kualitas penerapan aspek K3 dalam kegiatan operasional sehari-hari. PT TIMAH telah menetapkan Visi dalam hal penerapan K3, yakni “Mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat, produktif, mandiri, efektif, dan efisien dalam segala aspek aktivitas Perseroan”. Selain itu, Misi PT TIMAH terkait K3 adalah: • Terbentuknya kebijakan K3 dan diterapkannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3); • Peningkatan dukungan kebijakan dan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku; • Peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja; • Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dalam bidang K3; • Peningkatan pengujian, pelayanan teknis, dan informasi dalam bidang K3; • Peningkatan kualitas dan kuantitas penerapan SMK3 sesuai kebijakan K3 Perseroan; • Peningkatan analisis, pengkajian, dan rekayasa teknologi K3; serta • Internalisasi budaya K3 oleh seluruh karyawan dan manajemen Perseroan Selanjutnya untuk menunjukkan komitmen pelaksanaan kegiatan pertambangan yang aman, PT TIMAH telah menetapkan kebijakan K3, yang menegaskan bahwa, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, PT TIMAH menyadari sepenuhnya risiko dan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan terhadap pekerja, karyawan, masyarakat, para pemangku kepentingan dan lingkungan sekitarnya. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk sepakat dan bertekad untuk mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan risiko serta dampak negatif dengan menerapkan Good Mining Practice atau praktek penambangan yang baik dengan cara: • Menaati peraturan perundangan serta norma-norma Keselamatan, Kesehatan Kerja dan pengelolaan Lingkungan Hidup LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 111 • Mencegah sedini mungkin terjadinya pencemaran, kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja • Meningkatkan keterampilan karyawan dalam pemeliharaan Keselamatan Kesehatan Kerja serta pengendalian dampak lingkungan • Meningkatkan kepedulian terhadap masalah Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup • Melakukan perbaikan secara terus menerus dalam bidang Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup Guna memastikan peningkatan kualitas penerapan K3 dan memastikan dilaksanakannya seluruh prosedur kerja yang mengutamakan aspek K3, PT TIMAH mengintegrasikan pengelolaan aspek K3 ke dalam sistem manajemen K3 PT TIMAH. Selanjutnya PT TIMAH menerapkan pengelolaan aspek K3 berdasarkan sistem terakreditasi dari badan independen sesuai Permenaker 05/Men/1996, Sistem Manajemen K3 (SMK3). PT TIMAH juga menggunakan standar OHSAS 18001:2007 yang disertai pelaksanaan audit pelaksanaan secara berkala. (G4.15) Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan aspek K3 dikalangan mitra penambangan, PT TIMAH menerapkan Contractory Safety Management System (CSMS) yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja PT TIMAH beserta mitra penambangan dalam menerapkan standar operasional sesuai kaidah K3. Organisasi Pengelola Pelaksanaan Aspek K3 Divisi K3 & LH merupakan unit kerja dalam struktur organisasi yang bertanggungjawab dalam menjamin pelaksanaan aturan berkaitan dengan K3 dan mengelola seluruh aspek-aspek lain terkait dengan K3. Untuk memastikan keterlibatan seluruh jajaran karyawan dalam memenuhi aspek K3 pada setiap kegiatan operasional, PT TIMAH melalui Divisi K3 & LH saat ini tengah dalam proses pembentukan Safety Committee (Komite K3), yakni Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Komite K3 terdiri dari Komite Pusat dan Komite Unit yang mewakili unit-unit usaha di masing-masing anak usaha, maupun fasilitas produksi. Anggota Komite K3 tingkat pusat terdiri dari wakil manajemen dan wakil karyawan dari setiap satuan kerja (Unit), sedangkan anggota Komite K3 unit terdiri dari wakil karyawan di setiap unit. (G4-LA5) Aspek K3 yang menegaskan kewajiban seluruh jajaran (karyawan dan perusahaan) untuk menegakkan dan menaati seluruh ketentuan terkait aspek K3, disebutkan pula dalam pasal-pasal Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Pengaturan tersebut terdapat pada Bab IX tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang berisi uraian mencakup ketentuan kelengkapan alat pelindung diri (APD), pembentukan P2 K3, kewajiban karyawan untuk terlibat dalam pelaksanaan pengawasan dan inspeksi K3, kewajiban aktif terlibat dalam kegiatan pelatihan K3 secara rutin, dan sebagainya. (G4-LA8) Ketentuan yang menegaskan kepatuhan terhadap aspek K3, sebagaimana disinggung dalam PKB maupun dalam Peraturan Perusahaan dan Keputusan Direksi wajib diikuti oleh seluruh karyawan. Hal tersebut sangat penting mengingat sebagian besar kegiatan operasional Perseroan dilakukan di luar ruangan, sehingga seluruh karyawan yang terlibat dalam aktifitas diluar ruangan tersebut lebih berisiko menghadapi insiden kecelakaan. Dengan memperhatikan aspek penambangan yang kini banyak dilaksanakan sendiri serta aktivitas pengolahan timah yang dilakukan sendiri, diperkirakan lebih dari 70% karyawan PT TIMAH terlibat dalam aktivitas operasional dengan risiko K3 yang tinggi. (G4-LA7) PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 112 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Keselamatan dan Kesehatan Kerja Realisasi Program K3 Tahun 2014 Dalam rangka meningkatkan kinerja penerapan ketentuan K3 di wilayah operasional, PT TIMAH melaksanakan berbagai langkah strategis terkait K3, meliputi penjelasan berikut. • Revisi dan evaluasi kebijakan-kebijakan K3, memperkuat komitmen PT TIMAH untuk mencatatkan nihil kecelakaan kerja dan nihil pelanggaran terhadap kewajiban hukum serta kepatuhan terhadap persyaratan minimum K3 di semua daerah operasional. • Memeriksa dan melengkapi seluruh Alat Perlindungan Diri (APD) dan Alat Pemadan Kebakaran (APAR). • Menuntaskan pembentukan dan pengesahan P2K3 dari Pemerintah Daerah setempat. • Memeriksa seluruh fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh karyawan, maupun untuk pemeriksaan kesehatan rutin tahunan. • Evaluasi Sistem Manajemen Kontraktor terkait dengan pemenuhan aspek K3 dalam kegiatan operasi pertambangan. • Latihan rutin Tim Tanggap Darurat dalam menanggulangi kejadian kecelakaan kerja maupun penanggulangan kebakaran. • Pelatihan penanggulangan bencana, meliputi rope access, P3K, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “C”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “B”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “A”, dan Sertifikasi Penyelam oleh PADI. • Pelatihan terstandarisasi atau sertifikasi SDM terkait K3. Tujuannya membudayakan pekerja dan jenjang manajerial untuk peduli terhadap aspek K3 serta mendorong perilaku sadar aspek K3. • Inspeksi disertai perbaikan kondisi APAR serta perlengkapan K3 standar lainnya di seluruh site operasi penambangan. • Internalisasi Budaya K3 dengan penekanan pada Administrative Control dan Personal Protective Equipment yang mengacu Hierarchy of Control (HOC). Pelatihan Penanggulangan Insiden Kecelakaan Kerja Dalam beberapa tahun terakhir, PT TIMAH menggiatkan program pelatihan bersertifikat yang dilaksanakan secara internal maupun kerja sama dengan pemerintah setempat. Pelatihan terkait penanggulangan bencana yang sudah terlaksana adalah rope access, P3K, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “C”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “B”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “A”, dan Sertifikasi Penyelam oleh PADI. Road Map Budaya K3 Selain pelatihan rutin, Perseroan berupaya menumbuhkembangkan budaya sadar akan risiko insiden kecelakaan kerja pada seluruh jajaran. Untuk maksud tersebut PT TIMAH telah menyusun dan mengimplementasikan Road Map Budaya K3. Road Map Budaya K3 yang telah dijalankan sampai dengan tahun pelaporan 2014 masih menitikberatkan pada Administrative Control dan Personal Protective Equipment yang mengacu Hierarchy of Control (HOC). Namun demikian untuk tahun 2015 Perseroan berupaya untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan sistim prosedur K3 serta mengembangkan bentuk kontrol lain penerapan yang dijalankan dengan kriteria yang jelas sehingga tercapai kondisi budaya sadar akan risiko K3 diseluruh jajaran dan pada akhirnya mendukung tercapainya sasaran nihil insiden kecelakaan kerja di masa mendatang. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 113 Statistik Kinerja K3 Tahun 2014 (G4-LA6) Komitmen Perseroan dan partisipasi seluruh karyawan dan manajemen di semua jenjang organisasi dalam menerapkan sistim prosedur kerja sadar risiko K3, membuat insiden kecelakaan kerja cenderung menurun. Insiden kecelakaan kerja, baik dikawasan penambangan maupun di fasilitas peleburan / pengolahan pada tahun 2014 berjumlah 8 kali, terdiri dari kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan hari kerja / injury sebanyak 8 kejadian yang melibatkan korban 8 orang orang (5 orang kategori fatal, 2 orang kategori berat & 1orang kategori kecelakaan ringan) dan kecelakaan yang tidak mengakibatkan kehilangan hari kerja / noninjury sebanyak 0 kejadian yang melibatkan 0 orang. Tabel Kecelakaan Kerja 2013-2014 Kategori Ringan Berat Fatal Total 2013 2014 3 orang 1 orang 5 orang 9 orang 1 orang 2 orang 5 orang 8 orang Catatan : Lokasi lain-lain terdiri dari wilayah Cilegon, Pekanbaru, Banjarbaru Jumlah jam kerja kumulatif periode tahun 2014 sebesar 27.582.623 jam kerja dan hilang hari kerja akibat kecelakaan sebesar 1.276 hari. Untuk tahun 2013, jumlah jam kerja adalah 7.557.244 dan hilang hari kerja akibat kecelakaan kerja adalah 44 hari. Perseroan akan berupaya maksimal agar insiden kecelakaan kerja terus berkurang. Seiring dengan semakin menguatnya budaya sadar risiko kecelakaan kerja, Perseroan meyakini bahwa target zero accident akan tercapai dimasa mendatang. Kesehatan Kerja Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran karyawan dan keluarga, PT TIMAH melakukan kegiatan terkait kesehatan yang dikelola dalam dua kelompok besar, yakni: • kesehatan kerja yang bersifat medis, dan • kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja. Untuk kesehatan kerja yang bersifat medis, pengelolaannya dikoordinir oleh Kantor Pusat, dengan kegiatan mencakup: • pemeriksaan kesehatan pegawai yang meliputi: o pemeriksaan kesehatan saat rekrutmen pegawai, o pemeriksaan kesehatan berkala (PKB), dilakukan secara berkala minimal 1 tahun sekali. Pemeriksaan kesehatan khusus; • promosi kesehatan pegawai, yaitu: memberikan pendidikan, pelatihan, konseling untuk mencegah gangguan kesehatan pegawai maupun penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan kerja (AK/PAHK) serta penyakit umum; dan • layanan kesehatan preventif, seperti: fogging, imunisasi dan lain-lain. • monitoring kualitas kesehatan lingkungan kerja yang dipantau oleh laboratorium independen. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 114 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengelolaan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja dilakukan di masing-masing unit kerja, dengan kegiatan mencakup: • pengukuran parameter lingkungan kerja, • pemantauan sanitasi tempat memasak seluruh pemasok jasa boga, dan • promosi kesehatan karyawan. Sertifikasi Sistim K3 dan Biaya K3 Dalam rangka memastikan terjadinya peningkatan efektivitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3),Perseroan melakukan audit internal sebanyak 10 kali dan audit eksternal 2 kali. Audit eksternal dilakukan oleh Badan Sertifikasi independen, yakni SGS. Sesuai hasilnya pada tahun 2014, PT TIMAH berhasil mempertahankan Sertifikasi OHSAS 18001:2007. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 Tinjauan Operasional Memenuhi kebutuhan pelanggan akan produkproduk logam timah dan turunannya yang berkualitas melalui mekanisme perdagangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan merealisasikan berbagai program komunikasi pemasaran yang efektif dan memberi layanan yang berkualitas PT TIMAH (PERSERO) TBK. 115 TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL 116 Aspek Pemasaran STRATEGI & PANGSA PASAR Pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013 tentang Ketentuan Ekspor Timah yang menyebutkan bahwa logam timah batangan sebelum diekspor wajib diperdagangkan melalui Bursa Timah sejak 30 Agustus 2013, membuat PT TIMAH mengkaji ulang strategi pemasarannya. Perseroan yang sebelumnya menjual sebagian besar produknya secara langsung kepada para pelanggannya dengan sistem kontrak jangka panjang maupun spot, sejak akhir Agustus 2013 mulai memperdagangkannya melalui Bursa Timah. Setelah melalui masa transisi di awal pemberlakuan peraturan tersebut, diantaranya secara sepihak mengajukan kondisi force majeure atas kontrak-kontrak penjualan jangka panjang yang dilakukan sebelum pemberlakuan peraturan tersebut, kini PT TIMAH menggunakan Bursa Timah sebagai gerbang ekspor produk logam timahnya. Efektif per 1 November 2014, diberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah sebagai penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013. Perseroan mendukung penuh pemberlakuan peraturan baru tersebut, disertai harapan penegakkan hukum secara tegas atas pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi. Penyempurnaan aturan perdagangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam perdagangan logam timah dunia melalui penegakkan hukum yang diikuti dengan penertiban perijinan dan tata kelola penambangan timah serta pencegahan praktek-praktek illegal mining dan perdagangan hasil produknya. Untuk menjamin kelancaran proses perdagangan produknya, PT TIMAH telah mendorong para pelanggan skala besar untuk masuk menjadi anggota Bursa Timah. Sementara untuk melayani para pelanggan yang berada di Eropa, Amerika maupun di Asia, PT TIMAH memfasilitasi mekanisme perdagangan produknya dengan memberdayakan anak perusahaannya yang berbasis di Inggris, Indometal (London) Limited, untuk turut aktif menjadi anggota Bursa Timah dan selanjutnya memasarkan produk logam timah Perseroan di pasar internasional. Pemasaran Produk Hilir Timah dan Produk Non-Timah Selain logam timah, PT TIMAH juga menjual berbagai produk hilir yang dihasilkan oleh anak- anak perusahaannya ke berbagai negara, sebagai wujud implementasi strategi jangka panjang, yakni melakukan diversifikasi usaha dan memperkokoh basis usahanya dengan produk-produk hilir yang beragam. Selain logam timah dan produk hilirnya, Perseroan juga menjual hasil penambangan batu baranya ke sejumlah negara, khususnya Tiongkok dan India. Perseroan menerapkan strategi pemasaran lain untuk produk-produk hasil hilirisasi timah dan produk non-timah lain. Untuk produk hilir timah, produk khusus dan solder timah, pemasarannya dilakukan melalui kerjasama OEM (Original Equipment Manufacturer) yang telah dirintis sejak 2010. PT TIMAH juga semakin meningkatkan promosinya untuk produk-produk hilir yang relatif masih baru, yaitu paduan logam timah (tin alloy) dan tin chemical. Sementara untuk produk non-timah lainnya, seperti batubara dan jasa perbaikan kapal, Perseroan tetap menjalankan strategi pemasaran dengan pendekatan business-to-business, dengan pola penjualan kontrak maupun spot. Pangsa Pasar Dengan menerapkan strategi pemasaran untuk logam timah tersebut, Perseroan telah memperdagangkan - melalui Bursa Timah - sejumlah 22.550mt logam timah batangan atau 84% dari total penjualan logam timah konsolidasian LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 117 Perseroan atau 40% dari total perdagangan logam timah Indonesia di Bursa Timah. Sedangkan sisanya, sebesar 16%, merupakan penjualan dari sisa stock tahun 2013, produk khusus, solder dan penjualan pasar dalam negeri. Melalui langkah-langkah yang diambil tersebut, Perseroan dapat tetap berperan signifikan dalam perdagangan produk logam timah di LME. Diharapkan pada 2015 pangsa pasar timah dapat terus meningkat dan menjadi pilihan utama para pelanggan di berbagai negara. Untuk penjualan produk-produk hilir timah, terutama solder dan produk khusus ekspor terakhir dilakukan di Bulan Oktober 2014 dan sejak 1 November, mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2014, bisnis produksi dan penjualan solder serta produk khusus dialihkan ke anak perusahan, PT Timah Industri. Diharapkan di tahun 2015 pangsa pasar untuk kedua produk tersebut dapat terus berkembang baik di pasar domestik maupun di luar negeri. Sementara untuk produk non-timah lainnya, baik batubara maupun jasa dok perkapalan, Perseroan memiliki pelanggan-pelanggan tersendiri. VOLUME PENJUALAN PRODUK PERUSAHAAN Volume Penjualan Logam Timah Penjualan produk logam timah langsung dilaksanakan oleh Perseroan. Untuk tahun 2014 realisasi penjualan logam timah adalah sebesar 26.907 Mton, meningkat 15,8% dari volume penjualan sebesar 23.237 Mton di tahun 2013. Realisasi tersebut berarti mencapai 100,3% dari target awal sebesar 26.810 Mton sebagaimana tercantum dalam RKAP. Perseroan berhasil mengatasi kendala sejak diberlakukannya Permendag No. 32/2013 dan Permendag No. 44/2014 dan berupaya keras untuk memenuhi seluruh ketentuan yang tercakup di dalamnya. Volume Penjualan Produk Non-Timah [G4-8] Produksi dan penjualan produk-produk non-timah umumnya dilakukan melalui anak-anak usaha Perseroan. Beberapa produk dimaksud adalah pasir industri, batubara, nikel, solder dan tin chemical. Adapun perkembangan untuk penjualan produk tersebut masih terus diupayakan. HARGA JUAL LOGAM TIMAH Kenaikan volume penjualan logam timah, relatif terjaganya harga jual dan pelemahan nilai tukar rupiah, membuat nilai penjualan logam timah meningkat sebesar 25,95% dari nilai penjualan tahun 2013 sebesar Rp5.852,5 miliar di tahun 2013. MERK DAGANG & TUJUAN PEMASARAN [G4-8, G4-PR3] Logam timah produksi Perseroan merupakan komoditas internasional yang terdaftar sebagai merek dagang di London Metal Exchange (LME, Bursa Logam London). Untuk menjaga mutu produk dan citra merek dagang “Banka” dan “Kundur”, setiap ton yang diproduksi selalu dilengkapi dengan Certificate of Analysis dari surveyor yang menjamin kandungan Sn, impuritisnya serta berat logam, sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2014 dan ketentuan LME yang mengacu ke standar internasional BS EN 610:1996. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 118 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Aspek Pemasaran Hingga saat ini, Perseroan memiliki 3 merek dagang yang terdaftar di LME, yaitu: • Banka Tin • Kundur Tin • Mentok Tin Dalam hal ini yang terdaftar bukan hanya “Banka Tin” dan “Kundur Tin” dengan kadar Sn 99,9%, melainkan termasuk pula produk varian dari “Banka Tin” dan “Kundur Tin” yaitu, produk Banka Low Lead maupun produk four nine, yang juga terdaftar di LME dan dapat didagangkan di LME. Sejak kewajiban perdagangan logam timah di Bursa Timah sebelum diekspor, Perseroan tidak lagi memiliki kontrak penjualan langsung dengan para pelanggan. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat sepenuhnya melacak pembeli ataupun negara tujuan pengiriman logam timah yang telah diekspor, namun melalui anak perusahaan, Indometal (London) Limited, Perseroan dapat memelihara dan memasok logam timah ke pelanggan-pelanggan lama yang diantaranya merupakan pengguna yang fanatik terhadap logam dari PT TIMAH. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 Teknologi Informasi & Operasional 119 Meningkatkan kualitas dan unjuk kerja jaringan untuk mempercepat konektivitas dalam rangka mendukung upaya peningkatan efisiensi operasional dan efektivitas pengambilan keputusan PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 120 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Teknologi Informasi & Operasional Kegiatan Operasional yang tersebar pada beberapa lokasi utama, membuat PT TIMAH harus mengembangkan sistim informasi dan sistim komunikasi dengan berbasiskan pada teknologi informasi terkini untuk mendukung pencapaian visi perusahaan “Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan”. Dukungan sistim informasi berbasiskan teknologi terkini akan memungkinkan manajemen mengambil keputusan dengan cepat, efisien dan efektif dengan berdasarkan data-data yang akurat, handal dan up to date. Oleh karenanya PT TIMAH merealisasikan investasi untuk memperbaiki unjuk kerja dan meningkatkan kecepatan penyediaan data secara berkelanjutan. Investasi tersebut direalisasikan baik untuk perangkat lunak maupun perangkat keras. Investasi dibidang Teknologi Informasi tersebut dilaksanakan dengan: • Menerapkan prinsip-prinsip IT Governance • Melakukan integrasi proses bisnis Roadmap TI PT TIMAH telah menyusun RoadMap pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi 2008-2014, sebagai berikut: Tahun Sasaran 1. Pengembangan Infrastruktur jaringan telekomunikasi PT TIMAH (antar wilayah / WAN) Program Utama 1. Penggantian infrastruktur telekomunikasi microwave 2.4 Ghz menjadi layanan Leased Line 2. Upgrade Bandwidth antar wilayah. 2008-2010 2. Penggantian perangkat PABX telepon (analog) yang telah berusia 15 tahun. Implementasi sistem IP Telephony 3. Minimalisir risiko terganggunya kegiatan operasional akibat serangan yang masuk dari jaringan 1. Mengubah desain arsitektur jaringan 2. Implementasi sistem Firewall, IPS (Intrusion Prevention System), Proxy dan AntiSpam 2011-2012 2013 4. Terdapatnya sistem pengendalian dan pemantauan untuk ketersediaan jaringan Implementasi Sistem Pendukung Operasional (Network Monitoring) Peningkatan sistem keamanan jaringan dari eksternal ke internal Implementasi Reverse Proxy 1. Peningkatan ketersediaan data center Pembangunan DRC (Disaster Recovery System) 2. Peningkatan sistem pengendalian dan pemantauan untuk ketersediaan jaringan Implementasi Sistem Netflow 3. Peningkatan sistem keamanan jaringan dari internal dan efisiensi perangkat jaringan 1. Implementasi sistem NAC di wilayah Toboali, Jebus, Tanjung Pandan, Lenggang, Cambay 2. Dismantle perangkat router 1. Efisiensi biaya pemakaian telepon ke PT Telkom untuk penurunan OPEX Implementasi GSM Gateway 2. Efisiensi biaya transportasi dan efektivitas kerja untuk Objek Produksi (KK dan KIP) Menghubungkan Objek Produksi Last Mile ke 3. Peningkatan sistem keamanan jaringan dengan mengetahui kelemahan sistem keamanan existing yang digunakan Pengecekan sistem keamanan jaringan dengan 4. Implementasi sistem Teknologi Informasi yang handal, ramah lingkungan dan efisien untuk antisipasi pertumbuhan aplikasi bisnis perusahaan Implementasi sistem Virtualisasi LAPORAN TAHUNAN 2014 Jaringan Infrastruktur PT TIMAH Vulnerability Assessment ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 121 Sebagai bagian dari realisasi roadmap program pengembangan infrastruktur TI tersebut, PT TIMAH melalui Divisi Teknologi Informasi pada tahun 2014 telah merealisasikan pengembangan berbagai program aplikasi berbasis teknologi informasi dengan tujuan mendukung peningkatan efisiensi proses bisnis dan akurasi data bagi pengambilan keputusan yang akan memberi andil besar pada kinerja Perusahaan. Program-program aplikasi dimaksud adalah sebagai berikut. Realisasi Program Pengembangan Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi, 2014. Program Pengembangan Aplikasi Public Information System Kegunaan Menampilkan informasi yang dibutuhkan publik Membantu dalam menjalankan operasional Aplikasi Jam Jalan perawatan Jam Jalan Kapal Produksi dan pelaporannya Aplikasi EMS (Exploration and Membantu dalam operasional pelaporan Mining System) kegiatan eksplorasi dan produksi Aplikasi Portal My Timah Aplikasi pendaftaran untuk BPJS Media/Sarana informasi, komunikasi dan kolaborasi internal perusahaan Melakukan pendataan BPJS kesehatan kesehatan CCTV Unmet Pelayanan Improvement sistem layanan IT Pengawasan objek vital produksi Unit Metalurgi melalui kamera pengawas Meningkatkan layanan TI kepada pengguna dan bisnis PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 122 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Teknologi Informasi & Operasional Pelatihan Teknologi Informasi Untuk memastikan bahwa pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi tersebut dapat digunakan dengan optimal, Perseroan merancang dan merealisasikan serangkaian pelatihan di bidang teknologi informasi. Pelatihan diberikan kepada user maupun kepada karyawan di jajaran Divisi Teknologi. Adapun jenis pelatihan yang diselenggarakan selama tahun pelaporan 2014 adalah sebagai berikut. Realisasi Program Pengembangan Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi, 2014. Pelatihan / Workshop Manfaat ITIL Memahami tata kelola layanan TI TOGAF Memahami Framework Enterprise Architecture COBIT Memahami tata kelola Teknologi Informasi TIA 942 Memahami framework infrastruktur TI CCNA Memahami Skill Network Administrator IPS Tipping Point Memahami konfigurasi perangkat IPS IBM RSA Memahami tools Enterprise Architecture Audit Memahami proses Audit PPM Memahami proses manajemen dan pengendalian keuangan Workshop Instalasi PC Standarisasi instalasi PC Sosialisasi Service Desk Optimalisasi sistem layanan TI LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 123 PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 124 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH Analisis dan Pembahasan Manajemen LAPORAN TAHUNAN 2014 INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 Memastikan kesiapan Perseroan menyambut peluang sekaligus tantangan untuk menjadi pemain sektor industri pertimahan skala global dengan memperkuat fondasi operasional di bidang penambangan, pengolahan dan pengelolaan sumber daya timah melalui investasi terukur dan terencana disertai semangat untuk berinovasi dan semangat menggalang kesatuan langkah seluruh pemangku kepentingan di industri pertimahan ditingkat lokal maupun nasional. PT TIMAH (PERSERO) TBK. 125 TENTANG LAPORAN INI 126 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN Tinjauan Umum Memastikan kesiapan Perseroan menyambut peluang sekaligus tantangan untuk menjadi pemain sektor industri pertimahan skala global dengan memperkuat fondasi operasional di bidang penambangan, pengolahan dan pengelolaan sumber daya PT TIMAH melalui investasi terukur dan terencana disertai semangat untuk berinovasi dan semangat menggalang kesatuan langkah seluruh pemangku kepentingan di industri pertimahan di tingkat lokal maupun nasional LAPORAN TAHUNAN 2014 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 127 TINJAUAN UMUM Tinjauan Industri Timah Global dan Nasional Logam timah memiliki titik didih relatif rendah untuk ukuran logam, menghantarkan listrik dengan baik dan mampu merekatkan logam pada pembuatan komponen elektronika. Sifat-sifat fisik dasar yang unik tersebut membuat hingga saat ini logam timah belum tergantikan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan beragam peralatan elektronika. Berkembangnya barang-barang berteknologi tinggi dan perangkat elektronik, sehari-hari seperti telepon genggam dan komputer tablet, membuat penggunaan logam timah cenderung stabil dari tahun ke tahun. Selain itu, logam timah juga digunakan sebagai bahan untuk cat, gelas, dan sebagai campuran yang esensial dalam berbagai industri. International Tin Research Institute (ITRI) memprakirakan produksi dan pasokan logam timah ke pasar dunia di tahun 2014 sedikit meningkat dari tahun 2013, yakni sekitar 356,7 ribu ton, naik 4,7% dari 340,8 ribu ton. Sementara permintaan mengalami kenaikan sebesar 1,6%, dari 348,7 ribu ton menjadi 354,3 ribu ton di 2014. Hal ini terutama karena produsen barang elektronik di Tiongkok, yang kendati pertumbuhannya melambat, tetap menghasilkan produk-produk kompetitif dari segi harga bagi konsumen di seluruh dunia. Meningkatnya produksi di tengah stagnannya konsumsi menyebabkan kenaikan neraca persediaan timah dunia sebesar 2.400 ton. Sebagaimana diketahui, Tiongkok merupakan produsen timah terbesar, sekaligus konsumen utama timah. Adapun produsen timah terbesar lainnya, adalah Indonesia. Konsumsi domestik timah di Indonesia relatif kecil karena industri elektroniknya belum berkembang pesat, sehingga sebagian besar produksi timah Indonesia diekspor. Dengan demikian Indonesia adalah pemasok utama timah di pasar global. Gambaran produsen dan konsumen utama timah dunia adalah sebagai berikut. PRODUSEN LOGAM TIMAH DUNIA (dalam ribu ton) Negara Wilayah Tiongkok 2014 2013 % Perubahan 168,00 158,10 6,3% Indonesia 66,00 54,80 20,4% Malaysia 32,19 32,68 -1,5% Thailand 16,11 22,99 -29,9% 8,40 8,40 0,0% Asia Lainnya Amerika Tengah dan Selatan 51,00 49,86 2,3% Eropa 14,42 13,35 8,0% 0,60 0,60 0,0% Lainnya Jumlah PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 128 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Umum KONSUMEN TIMAH DUNIA (dalam ribu ton) Negara Wilayah Tiongkok Jepang 2014 2013 % Perubahan 162,10 156,00 3,9% 26,40 27,00 -2,2% Asia Lainnya 56,00 57,50 -2,6% Amerika Tengah dan Selatan 10,86 11,04 -1,6% Eropa 58,00 56,30 3,0% Amerika Utara dan Amerika Serikat 37,94 37,86 0,2% Lainnya Jumlah 3,00 3,00 0,0% 354,30 340,70 1,6% Dua faktor utama yang mempengaruhi kondisi penawaran dan permintaan logam timah dunia di tahun 2014 adalah kembalinya Tiongkok menjadi eksportir netto mulai kuartal pertama hingga kuartal ke-3. Disisi lain, Indonesia telah memberlakukan regulasi baru ekspor timah (Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013; dijelaskan lebih lanjut di bagian selanjutnya) yang mengatur bahwa seluruh ekspor logam timah hanya dapat dilakukan melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) sejak Agustus 2013. Kondisi tersebut dipertegas melalui pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan no44/2014 sejak November 2014. Hal ini berdampak kepada ekspor timah dari Indonesia yang cenderung mengalami perlambatan selama beberapa bulan setelah pemberlakuan peraturan tersebut, karena banyak pihak baik penjual maupun pembeli yang harus mendaftarkan diri ke BKDI untuk dapat bertransaksi. Harga Timah Dunia Harga timah di tahun 2014 berkisar antara USD 19.830-23.410 per metrik ton untuk pembelian tunai di LME. Harga jual rata-rata satu tahunnya adalah USD 21.965/Mton, turun 1,44% dari harga rata-rata tahun 2013, yang sebesar USD 22.287/Mton. Pada tahun 2014 harga logam timah mencapai titik tertingginya di bulan April kemudian menunjukkan pergerakan menurun hingga bulan Oktober 2014, untuk selanjutnya relatif datar hingga akhir tahun. Harga timah di akhir tahun adalah sebesar USD19.829/Mton merupakan harga terendah selama periode perdagangan tahun 2014. Kondisi Perekonomian Indonesia Pada tahun 2014, sekalipun perekonomian Amerika Serikat terus membaik, perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan negara berkembang lainnya masih mengalami perlambatan. Untuk kawasan Asia, perekonomian Tiongkok untuk tahun ketiga secara berturut-turut, menunjukan penurunan dan hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,4% di tahun 2014. Demikian juga Jepang yang masih belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang resesi. Kondisi tersebut membuat permintaan produk komoditas primer Indonesia melemah, mengakibatkan defisit perdagangan melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM, yang menyebabkan subsidi membengkak. Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga BBM di bulan November dengan konsekuensi meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank Indonesia mempertahankan kebijakan uang ketat. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 129 Inflasi akhirnya berada pada level 8,36%, lebih tinggi dari target inflasi sebesar 4,5 +1%, hanya sedikit lebih rendah dari 8,38% di tahun 2013. Penyesuaian harga BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi penyebab utama terhadap naiknya inflasi tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya menunjukan trend berikut; tingkat bunga rujukan berada pada level 7,75%, naik dari posisi 7,50% diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir Desember 2014 sebesar US$ 111,86 miliar serta kurs rupiah berada pada level US$12.440/US$, melemah 2,06% dari Rp12.189/US$. Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia. Kondisi tersebut membuat permintaan produk elektronik dan produk-produk yang menggunakan timah sebagai bahan penolong melemah. Sebagai akibat lanjutannya, permintaan timah di pasar domestik, termasuk produk hilir timah seperti solder dan tin chemical tetap rendah. Kondisi tersebut membuat pemasaran produk timah masih akan lebih terfokus pada pasar global di masa mendatang. Kondisi Industri Timah Indonesia Industri pertimahan di Indonesia mengalami perubahan substansial sejak tahun 2013 dengan diberlakukannya sejumlah peraturan baru oleh Pemerintah. Salah satu peraturan yang paling penting adalah Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013, yang mengharuskan seluruh ekspor logam timah dari Indonesia ditransaksikan melalui satu koridor, yakni Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Ketentuan tersebut kemudian disempurnakan dengan pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No.44 tahun 2014 mulai November 2014. Hal tersebut menyebabkan semua logam timah yang dijual melalui BKDI wajib memenuhi persyaratan kualitas yang standar (kadar Sn di atas 99,9%) dan asal-usul bijih yang jelas. Dengan demikian, logam timah yang dijual oleh smelter-smelter di Indonesia harus bersumber dari IUP yang sah dan disertifikasi oleh lembaga surveyor independen. Pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/2013 dan no.44/2014 berdampak tidak langsung terhadap penurunan total ekspor dan berkurangnya kegiatan penambangan timah secara ilegal di Bangka dan Belitung. Sebagai negara pengekspor timah terbesar di dunia, pemberlakuan peraturan ini berdampak positif dan signifikan bagi Indonesia secara umum. Mengingat selama bertahun-tahun sebelumnya ekspor dan produksi bijih timah jauh lebih banyak dibandingkan logam timah. Aturan baru tersebut membuat ekspor bijih dan logam timah secara ilegal untuk dilebur ulang di luar negeri dapat dicegah. Berkurangnya penambangan ilegal akan berdampak positif terhadap pendapatan dan profitabilitas pelaku industri timah resmi di Indonesia. Selain itu, karena BKDI memperdagangkan logam timah dalam bentuk fisik, harganya tidak bergantung pada harga timah yang diperdagangkan di LME ataupun KLTM, yang selama ini merupakan pedoman produsen dan konsumen timah dunia. Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat perannya sebagai penentu harga timah dunia di masa mendatang. Kondisi Usaha PT TIMAH Sebagai pelaku utama industi pertimahan di Indonesia, Perseroan terus melanjutkan proses penyempurnaan skema usahanya di sektor operasi yakni meningkatkan kompetensinya dalam mengelola penambangan mandiri, sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009, yang mengharuskan setiap perusahaan PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 130 INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Umum tambang untuk melakukan kegiatan penambangan di atas IUP-nya sendiri. Meskipun demikian, diberlakukannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 24/2012, yang mengizinkan BUMN dan BUMD untuk melakukan kemitraan dalam hal penambangan timah aluvial, telah memberikan periode yang lebih panjang bagi Perseroan untuk melakukan transisi tersebut. Bagi Perseroan, pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013 sejak 30 Agustus 2013 yang disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No.44/2014 tersebut, memberi dampak tersendiri. Dampak utamanya adalah Perseroan kini tidak lagi melakukan penjualan logam timah melalui kontrak-kontrak jangka panjang maupun spot secara langsung dengan pembeli, namun harus bertransaksi melalui BKDI. Seluruh penjualan ekspor PT TIMAH sejak akhir tahun 2013 tidak lagi dilakukan berdasarkan kontrak langsung dengan pembeli, melainkan melalui penjualan spot di BKDI. Prospek Usaha Timah Mengingat mayoritas produk dijual ke pasar global, kinerja Perseroan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian dunia. Kondisi perekonomian global yang kurang kondusif membuat permintaan barang-barang konsumsi, termasuk alat elektronik melemah. Tiongkok yang kini menjelma menjadi kekuatan ekonomi utama di dunia selama tiga tahun berturut-turut mencatatkan pelemahan laju pertumbuhan ekonomi, akibat lemahnya perekonomian global. Akibatnya dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok yang biasanya menjadi net importir timah, dalam dua tahun terakhir berubah menjadi net eksportir timah, sehingga cadangan timah di pasar global meningkat dan harga jual tertekan. Penggunaan timah selama bertahun-tahun tidak berubah secara radikal, masih didominasi penggunaan pada industri elektronika, barang-barang rumah tangga dan pembuatan pipa plastik. Penggunaan timah menurut industri. 11.3% 1.9% 52% 5.5% Keterangan : Solder 2014 13% Tinplate Chemicals Bass&Bronze Glass Others 16.3% LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 131 Dengan kegunaannya yang hingga saat ini tak tergantikan, maka permintaan timah di masa-masa mendatang berpeluang meningkat kembali seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian global, terutama perekonomian Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat sebagai konsumen timah utama di dunia. PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA Sebagaimana telah disampaikan, PT TIMAH mengembangkan usaha berlandaskan pada pembangunan empat pilar bisnis Perseroan, yaitu: • Pertimahan (kompetensi inti) • Diversifikasi pertambangan non timah • Hilirisasi logam timah dan non timah • Bisnis berbasis kompetensi Pada pilar pertama, PT TIMAH di tahun 2014 telah selesai melakukan evaluasi terhadap operasional Bucket Wheel Dregde (BWD) dan menyimpulkan untuk melakukan penggantian beberapa kapal keruk yang menggunakan teknologi tua dalam proses penambangan lepas pantai, digantikan dengan kapal yang menggunakan teknologi yang lebih baru, termasuk teknologi BWD maupun kapal isap. Dalam rangka meningkatkan kinerja dan profitabilitas operasional dari bisnis pertimahan, program efisiensi di segala bidang akan terus direalisasikan, termasuk pengalihan penggunaan bahan bakar gas, menggantikan BBM dalam operasional pembangkitan listrik maupun operasional smelter. Perseroan juga berupaya menyehatkan sistem dan prosedur kerja internal untuk mendukung tercapainya program efisiensi tersebut. Selain penggantian dan perbaikan fasilitas pertambangan dan fasilitas produksi, Perseroan juga berupaya meningkatkan intensitas kegiatan eksplorasi sumber daya timah maupun mineral ikutan lainnya untuk mendapatkan gambaran ketersediaan sumber daya, mendapatkan perhitungan cadangan ekonomis yang ada serta merancang pola penambangan yang efisien. Gambaran sumber daya mineral ikutan dipergunakan untuk pengembangan pengolahan mineral ikutan. Perseroan mengembangkan pengolahan rare earth dari mineral ikutan. Pada pilar kedua, Perseroan semakin intens melakukan due diligence atas beberapa perusahaan tambang di Kalimantan dan Sumatera untuk diakuisisi atau dilakukan kerjasama operasi. Perusahaan merealisasikan dan berupaya menuntaskan program kajian studi kelayakan untuk bisnis mineral logam dan batubara beserta turunannya. Kajian pengembangan bisnis difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki kaitan erat dengan kompetensi eksisting Perseroan. Pada pilar keempat, Perseroan mulai merealisaskan pembangunan fasilitas produksi untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi produk-produk hilir timah, seperti tin plate dan tin chemical. Selain itu, Perseroan mulai merealisasikan pembangunan miniplant monasit yang memiliki nilai jual tinggi, sekaligus sebagai cikal bakal pembangunan kawasan industri di Tanjung Ular, Mentok, Bangka. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 132 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Umum Pada pilar keempat, Perseroan berupaya menangkap peluang meningkatnya permintaan untuk jasa pelayanan kesehatan di daerah operasinya di Bangka Belitung dan Kundur, dengan merealisasikan pembangunan fasilitas perawatan dan peningkatan kualitas pengelolaan Rumah Sakit Bangka (RSBT) agar sejajar dengan rumah sakit yang profesional lain di Indonesia. Peningkatan kualitas pengelolaan rumah sakit tersebut akan membuat perawatan kesehatan karyawan semakin baik. Perseroan selanjutnya akan bekerja sama dengan lembaga pengelola BPJS dalam menjamin kesehatan karyawan. Perseroan juga mulai merealisasikan program pengembangan usaha kawasan industri (real estate). Perseroan telah menyelesaikan penyusunan roadmap mengenai bisnis properti. Kawasan yang menjadi fokus pertimbangan Perusahaan untuk tujuan bisnis ini adalah di Tanjung Ular, Bangka. Kawasan ini dipilih mengingat letaknya yang strategis, posisinya pada wilayah geografis yang menguntungkan (laut lepas), dan kondisi geologis yang relatif stabil. Sebagai tindak lanjut program dimaksud Perseroan telah menyusun Rancangan kerja sama dengan BUMN yang bergerak di bidang properti. Belanja Modal 2014 Untuk mendukung realisasi pengembangan usaha tersebut, untuk tahun 2014 Perseroan telah menganggarkan sejumlah dana belanja modal dengan jumlah total mencapai Rp1.309 miliar, dengan rincian sebagai berikut: • Peningkatan pilar bisnis timah : Rp895 miliar • Peningkatan pilar bisnis tambang mineral lainnya : Rp104 miliar • Peningkatan pilar bisnis hilir timah dan non timah : Rp200 miliar • Pengembangan bisnis kompetensi : Rp110 miliar Dalam rancangan pengembangan Perseroan, seluruh rencana belanja tersebut dialokasikan pada masingmasing anak usaha yang bergerak di bidang-bidang yang relevan dengan rencana peningkatan empat pilar bisnis Perseroan. Hingga akhir tahun 2014 realisasi belanja modal dari total rencana tersebut adalah sebesar Rp856,4 miliar, atau 65% dari rencana awal. Seluruh kebutuhan investasi tersebut dibiayai melalui kas internal. PT TIMAH belum berencana untuk mendapatkan pinjaman bank maupun menerbitkan obligasi. Eksplorasi Untuk Pengembangan Timah Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertimahan, perhitungan mengenai ketersediaan cadangan timah untuk jangka panjang merupakan faktor penentu keberlanjutan usaha. Oleh karenanya, kegiatan eksplorasi dalam rangka mengevaluasi potensi sumber daya timah dan mencari lahan baru merupakan bagian operasi strategis Perseroan. Kegiatan eksplorasi terdiri dari proses pemetaan atau survei awal, pengambilan sampel timah dengan teknik bor tanah, analisis di laboratorium, hingga pemetaan akhir secara geologis, dengan tujuan akhir mengetahui dan mengukur jumlah sumber daya mineral timah yang terkandung di wilayah tersebut. Dua jenis kegiatan eksplorasi yang dilakukan meliputi kegiatan pengeboran laut dan pengeboran darat. Pengeboran laut difokuskan pada penemuan sumber daya timah placer, sementara pengeboran darat difokuskan pada penemuan sumber daya timah primer, serta pengeboran pemantapan untuk pemanduan tambang. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 133 Perseroan menyadari makna strategis dari kegiatan eksplorasi tersebut, dan menganggarkan dana yang memadai untuk merealisasikan kegiatan eksplorasi sumber daya di darat maupun di laut. Sebagian dana anggaran belanja modal digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi. Adapun realisasi kegiatan eksplorasi sepanjang tahun 2014 disampaikan pada tabel berikut. No Jenis Kegiatan Satuan RKAP 2014 REAL 2014 REAL 2013 a b c % b:a b:c SURVEY SURVEY DARAT 1 Survey Geologi Km2 100 95 135 95% 71% 2 Survey Geofisika Km 120 60 48 50% 125% 3 Interest Area Ha 620 2.270 775 366% 293% SURVEY LAUT 1 Survey Geologi Km2 150 115 770 77% 15% 2 Survey Geofisika Km 1.000 747 1.055 75% 71% 3 Interest Area Ha 3.000 2.280 1.990 76% 115% PEMBORAN PEMBORAN DARAT 1 Bor Prospeksi Primer mtr 5.800 9.424 6.981 162% 135% 2 Bor Prospeksi-Produksi Alluvial mtr 11.750 20.700 - 176% - 3 Cek Bor Alluvial mtr 38.125 33.166 - 87% - PEMBORAN LAUT 1 Bor Prospeksi mtr 26.000 7.679 17.995 30% 43% 2 Bor Rinci mtr 100.000 56.971 64.757 57% 88% 3 Bor Pemantapan mtr - 223 - - - 6.000 21.231 17.599 354% 121% kg/m 0.20 1.347 0,44 673% 306% ton 2.000 994 - 50% - kg/m3 0.20 0.222 - 111% - ton 2.000 - - - - 0,35 - - - - PEROLEHAN SUMBER DAYA PEROLEHAN SUMBER DAYA TIMAH DARAT PRIMER 1 2 3 Inferred Tdh Indicated Tdh Measured Tdh ton 3 kg/m 3 PEROLEHAN SUMBER DAYA TIMAH DARAT ALLUVIAL 1 2 3 Inferred Tdh Indicated Tdh Measured Tdh ton 384 181 - 47% - kg/m 0,10 0,06 - 60% - ton - 149 - - - kg/m - 0,06 - - - ton 2.000 539 989 27% 54% 0.20 0,15 0,18 75% 83% 3 3 kg/m 3 PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 134 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Umum Hasil Perhitungan Cadangan & Sumber Daya Untuk menjamin keberlanjutan usahanya, Perseroan melakukan validasi data sumber daya dan cadangannya. Perseroan juga terus berupaya menambah sumber daya dan cadangan yang dimilikinya dengan melakukan kegiatan pemboran dan konsolidasi data cadangan. Dari kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan tersebut, Perseroan menghitung besaran cadangan sumber daya timah. Total sumber daya timah yang dimiliki oleh PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah 695.029 ton Sn (2013: 699.325 ton Sn) dengan cutoff grade 0,2 kg/m3, yang tersebar di seluruh wilayah IUP yang dikelolanya. Sebanyak 65% dari sumber daya tersebut terdapat di laut, yakni di perairan Bangka Belitung dan Kundur. Per 31 Desember 2014, total cadangan timah Perseroan tercatat sebanyak 313.238 ton Sn, naik 21% dari cadangan per akhir 2013 sebanyak 259.432 ton Sn. Lebih dari 92% cadangan timah Perseroan berada di laut. NERACA CADANGAN TIMAH Kategori Sumber Daya Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 695.029 699.235 Darat 245.831 228.937 Laut 449.197 470.388 Cadangan 313.238 259.432 Darat 29.261 19.697 Laut 283.977 239.735 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 135 PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 136 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR Tinjauan Bisnis Hingga akhir tahun 2014 segmen bisnis Perseroan sebagian besar berkaitan dengan usaha di bidang pertimahan. Untuk menyeimbangkan kinerja, Perseroan bertekad mengembangkan usaha sesuai kompetensi dan sumber daya yang tersedia. LAPORAN TAHUNAN 2014 TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 137 Segmen Bisnis Sebagaimana disinggung pada uraian mengenai Profil Perusahaan, hingga akhir tahun 2014 segmen bisnis Perseroan sebagian besar berkaitan dengan usaha di bidang pertimahan. Hanya sebagian kecil segmen usaha di luar pertimahan yang dijalankan. Pada dasarnya Perseroan memiliki 4 pilar usaha, terdiri dari 1 pilar usaha utama, yakni penambangan, pengolahan dan perdagangan logam timah, yang langsung dikelola oleh PT TIMAH (Persero) Tbk, dan tiga segmen usaha lain yang dijalankan oleh anak usaha. Tiga segmen usaha lain tersebut adalah: segmen usaha mineral non timah termasuk batubara; segmen hilir produk timah dan segmen bisnis kompetensi, termasuk di dalamnya jasa konstruksi, listrik dan perbengkelan, jasa galangan kapal dan jasa asuransi. Segmen usaha logam timah, sebagai bidang kegiatan utama, masih memberikan kontribusi dominan terhadap pendapatan Perseroan dengan kisaran sebesar 98%, sementara sisanya adalah kontribusi dari penjualan produk hilir timah (tin chemical), jasa galangan kapal, jasa konstruksi dan penjualan produk non timah lainnya (batubara). Pada tahun-tahun mendatang sektor usaha yang dijalankan akan bertambah, seiring dengan komitmen PT TIMAH untuk mengembangkan pilar bisnis keempat, yakni bisnis berbasis kompetensi. Perseroan kini mulai merintis pengembangan usaha di sektor properti dan jasa layanan kesehatan, bekerja sama dengan mitra strategis. Perseroan menargetkan usaha baru tersebut akan dapat menambah sumber pendapatan pada tahun-tahun mendatang. Produksi Bijih & Logam Timah Kegiatan penambangan timah oleh Perseroan dilakukan di darat dan di laut. Penambangan darat dilakukan di Pulau Bangka dan Pulau Belitung, sedangkan di laut berada di perairan Pulau Bangka – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan perairan Kepulauan Kundur – Provinsi Kepulauan Riau. Perseroan menjalankan usaha penambangan timah secara terintegrasi, mulai dari tahapan eksplorasi, penambangan, pengolahan, peleburan, pemrosesan produk hilir timah dan pemasaran produk timah beserta turunannya. Skema Penambangan Timah Terpadu Seluruh kegiatan penambangan timah yang dilakukan oleh Perseroan berada di dalam wilayah-wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP). Per akhir tahun 2014, total luas wilayah IUP yang dimiliki oleh PT TIMAH sebesar 512.480 hektar. Rincian luasan IUP PT TIMAH di masing-masing kawasan operasional, beserta fasilitas produksi per akhir 2014, adalah sebagai berikut. TAMBANG DARAT: GRAVEL PUMP DOMESTIK 5% PELEBURAN DAN PEMURNIAN PENAMBANGAN EKSPLORASI PENCUCIAN BIJI TIMAH TAMBANG LAUT : KAPAL KERUK MARKET EKSPOR 95% PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 138 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Bisnis Luas Wilayah Darat Nilai Pulau Bangka & Lintas Kabupaten Pulau Belitung Satuan 278.444,25 Ha 49.079,92 Ha Luas Wilayah Laut 108.752,83 Ha Pulau Belitung Pulau Bangka & Lintas Kabupaten 30.075,00 Ha Pulau Karimun & Kundur, Provinsi Kep. Riau, Lintas Provinsi 45.009,20 Ha Total Luas IUP PT TIMAH 117 Cadangan timah Terbukti 313.238,00 Ha 117,00 Ha Luas IUP Bangka 387.197,08 Ha Luas IUP Belitung 79.154,92 Ha Luas IUP Kep. Riau 45.009,20 Ha 313.238,00 Ha Jumlah Izin Usaha Pertambangan Cadangan Timah Terbukti Jenis Kapal Buah Jumlah Satuan Kapal Keruk 8 Buah Kapal Isap Produksi 20 Buah Kapal Isap Stripping 4 Buah Kapal Keruk Stripping 0 Buah Adapun realisasi produksi bijih logam timah di tahun 2014 mencapai volume sebesar 32.053 ton, naik 22,3% dari tahun 2013 sebesar 26.204 ton. Dari total produksi bijih timah tersebut sebagian besar (65,5%) merupakan hasil operasi penambangan di laut, sisanya dari tambang darat. Produksi Bijih Timah 2013-2014 Aktual 2014 32.319 ton RKAP 2014 28.380 ton Aktual 2013 26.204 ton Hasil operasi tambang laut di tahun 2014 adalah sebesar 21.112 ton, naik 6,9% dari volume sebesar 19.744 di tahun 2013. Sedangkan tambang darat menghasilkan bijih timah sebesar 11.207 ton, naik signifikan sebesar 73,5% dari 6.460 ton di tahun 2013. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 139 Produk Hilir & Diversifikasi Usaha Non Timah Peningkatan perolehan bijih timah dari tambang darat merupakan hasil dari beberapa inisiatif strategis yang dirintis sejak tahun 2013, mencakup: penggunaan teknologi tuntuk mengelola cadangan-cadangan skala kecil yang tersebar secara acak (spotted), ramah lingkungan, dan tanpa memerlukan lapangan yang luas, serta keberhasilan Perseroan dalam mendapatkan izin operasi tambang darat di area penambangan baru. Sementara peningkatan produksi bijih timah dari laut merupakan realisasi semboyan Perusahaan “Go Offshore, Go Deeper”. Meningkatnya jumlah operasional kapal keruk Bucket Wheel Dredge (BWD) yang mampu melakukan kegiatan penambangan lepas pantai yang memiliki cadangan pada kedalaman lebih dari 60 meter berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi bijih timah dari laut. Perseroan sejak beberapa tahun terakhir membuat dan menginisiasi pengoperasian Ponton Isap Produksi (PIP)— unit ekstraktor bijih timah yang sederhana dan fully mechanized, sehingga memenuhi aspek keamanan, sederhana dan ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan salah satu solusi penambangan ilegal di sekitar pesisir wilayah IUP Perseroan dan di sekitar operasional kapal-kapal produksi. PIP tersebut diserahterimakan kepada masyarakat melalui BUMD dan atau koperasi Desa dengan perjanjian kemitraan penambangan. Bijih timah yang dihasilkan kemudian diserahkan kepada Perseroan. Produksi Logam Timah Bijih timah dari kegiatan penambangan di darat dan laut kemudian menjalani proses pengolahan guna meningkatkan kadar timah yang dikandungnya dan memisahkan mineral ikutan sebelum diangkut ke fasilitas peleburan untuk dilebur dan dimurnikan menjadi logam timah. Perseroan mengoperasikan peleburan yang berlokasi di Muntok, Kepulauan Bangka Belitung, dan di Kundur, Kepulauan Riau. Pada tahun 2014, total logam timah yang diproduksi di peleburan tersebut mencapai 27.750 Mton, naik 17% dari pencapaian tahun 2013, sebesar 23.718 Mton. Angka tersebut berarti mencapai 99,3 % dari target yang ditetapkan dalam RKAP. Produksi Logam Timah 2013-2014 Aktual 2014 27.750 Mton RKAP 2014 27.940 Mton Aktual 2013 23.718 Mton PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 140 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Bisnis Sejak tahun 2013, proses pemisahan bijih timah yang bernilai ekonomis dilakukan pada tahapan awal dari proses pengolahan, sehingga recovery produksi logam timah lebih optimal. Perseroan konsisten berupaya meningkatkan kualitas pengolahan bijih timah dengan melakukan investasi pada upaya inovasi teknologi pemurnian dan peleburan timah, untuk meningkatkan recovery peleburan dan pemurnian timah. Berbagai upaya tersebut membuat Perseroan kini mampu memproses bijih timah berkadar rendah (sekitar 40%) dari tambang- tambangnya, tidak lagi terbatas dengan kadar Sn di atas 70%. Persediaan Timah Olahan Persediaan timah olahan (logam timah dan solder timah) dan timah dalam prosesper akhir tahun 2014 meningkat 50,4% menjadi total 16.928 Mton dari 11.257 Mton di tahun 2013. Turunnya harga dan banyaknya pasokan logam timah di pasar menjadi salah satu penyebab bertambahnya persediaan tersebut. Tabel Persediaan Timah, 2014 Wujud Jumlah (ton atau metrik ton) Nilai (Rp juta) Bahan Baku (Bijih Timah) 3.624 1.002.327 Barang dalam Proses 8.839 1.236.993 Barang Jadi (Logam Timah) 5.097 617.405 Barang Jadi (Logam Solder) 27 12.642 17.587 2.869.367 Total Catatan: Nilai Persediaan belum termasuk Tin , barang gudang dan provisi penurunan persediaan. Produk Hilir dan Produk Khusus Timah Selain logam timah, Perseroan juga memproduksi berbagai produk khusus dan produk hilir berbahan dasar timah sebagai strategi peningkatan nilai tambah bagi produk-produknya. Produk-produk hilir dan khusus yang diproduksi dan dipasarkan timah selama tahun 2014 adalah solder, tin chemical, tin ball, tin shot, dan produk cor. Analisis dan Evaluasi Sejak tahun 2012 Perseroan membentuk satuan kerja Analisa Evaluasi Operasi Produksi (AEOP) untuk memastikan bahwa seluruh program kerja berjalan sesuai rencana, anggaran dan waktunya. Satuan kerja AEOP juga bertugas membantu mengembangkan solusi dan kebijakan yang mampu mengatasi kendala-kendala yang ada di setiap unit produksi dan kinerja unit secara keseluruhan. Memperhatikan kondisi usaha di tahun 2014, AEOP merekomendasikan sejumlah solusi dan usulan untuk meningkatkan kinerja operasional perusahaan, antara lain : 1. Pemeriksaan ulang seluruh fungsi komponen peralatan produksi agar sesuai dengan standar serta melakukan pelatihan dan pembinaan operator sebagai upaya optimalisasi produksi. 2. Kegiatan pengawasan terhadap objek produksi perusahaan lebih diangkatkan agar terhindar dari upaya pelemahan sistem. 3. Pembukaan tambang baru sekelas Tambang Besar atau Tambang Mekanik pada cadangan utama di IUP darat. 4. Intensifikasi dan ektensifikasi kegiatan eksplorasi sebagai upaya dalam menemukan cadangan baru. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 141 5. Penyelesaian cadangan yang tumpang tindih dengan HGU/IUP serta peruntukan lain. 6. Standarisasi proses pengolahan dan peleburan timah. 7. Percepatan proses AMDAL Ponton Isap Produksi dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak Pemda terkait agar kegiatan operasional dapat segera dilaksanakan. 8. Melakukan kajian terhadap kinerja operasi BWD Kundur 1 sebagai langkah persiapan pelaksanaan proyek BWD selanjutnya. 9. Menata ulang Sistem dan Prosedur beserta SOP di seluruh kegiatan operasi produksi. 10. Melakukan Review Struktur Organisasi agar lebih efektif dan efisien sesuai proses bisnis saat ini. 11. Meningkatkan disiplin K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di lingkungan operasi produksi. Dampak dan Mitigasi Perubahan Iklim terhadap Kegiatan Operasional [G4-EC2] Perubahan iklim dan kondisi cuaca berpengaruh signifikan terhadap kelancaran kegiatan penambangan Perseroan, mengingat operasi penambangan kini mayoritas dilakukan di laut lepas. Oleh karenanya PT TIMAH menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak perubahan iklim tersebut terhadap keseluruhan kinerja Perseroan. Keberhasilan kegiatan penambangan timah, khususnya di laut, sangat bergantung pada faktor cuaca dan iklim. Cuaca buruk yang ekstrem menurunkan kemampuan kapal-kapal Perseroan untuk berproduksi sesuai kapasitas. Perseroan memiliki prioritas untuk melindungi keselamatan karyawan dan peralatannya dalam bekerja, sehingga setiap tindakan dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab khususnya saat menghadapi kondisi laut yang tak bersahabat. Perseroan mengevaluasi kinerja kapal-kapalnya secara berkala agar tetap dapat melakukan kegiatan penambangan bijih timah secara ekonomis sekaligus menjamin keselamatan awaknya. Untuk mengeliminasi atau mengurangi risiko operasi yang disebabkan oleh faktor Iklim/cuaca, Perseroan juga melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan, pelatihan keselamatan kerja dan safety talk secara rutin dilaksanakan, dan secara periodik bekerja sama dengan inspektur tambang dari instansi departemen atau dinas pertambangan baik pusat maupun daerah. Sementara itu dalam rangka menjaga kinerja produksi bijih timah agar tetap dapat mencapai target yang ditetapkan dan mampu merespon kebutuhan pasar, Perseroan konsisten meningkatkan kompetensi dan efektivitas serta efisiensi teknik penambangan di darat. Sehingga saat kondisi penambangan di laut terhambat oleh buruknya cuaca, maka penambangan darat mampu mengkompensasi perolehan bijih timah. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan bijih timah di tahun 2014, dimana hasil produksi tambang darat meningkat lebih tinggi, dan mampu mengkompensasi perolehan tambang laut yang terkendala cuaca. PRODUK NON-TIMAH DAN PRODUK DIVERSIFIKASI USAHA Perseroan memproduksi barang dan jasa lain selain timah melalui beberapa anak usaha. Selain produk eksisting, Perseroan juga tengah mengembangkan lini usaha baru memanfaatkan kompetensi dan ketersediaan sumber daya yang dikelola. Penjelasan ringkas perkembangan usaha produk non-timah dan produk diversifikasi dimaksud adalah sebagai berikut. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 142 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Bisnis Batubara Produk batubara dikelola oleh anak usaha PT Tanjung Alam Jaya dan PT Truba Bara Tanjung Enim. PT Tanjung Alam Jaya (TAJ) memiliki konsesi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan. Pelemahan harga batubara dan menurunnya cadangan yang dapat ditambang secara ekonomis dengan tingkat harga terkini membuat produksi menurun. Pada tahun 2014 Perseroan memutuskan untuk menjual kepemilikan saham di TAJ. Teknik Perkapalan Jasa teknik perkapalan disediakan oleh PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK), anak usaha dengan kepemilikan 100%, yang menyediakan layanan pembangunan kapal baru dan reparasi kapal-kapal milik kelompok usaha Perseroan maupun milik pihak eksternal. Volume Jasa Teknik Perkapalan (Unit), 2013-2014 Real 2014 Real 2013 Internal • Reparasi Unit 10 10 • Pembangunan Kapal Baru/Ponton Unit 5 11 Sub Total Unit 15 21 • Reparasi Unit 11 11 • Pembangunan Kapal Baru/Ponton Unit - 1 Sub Total Unit 11 12 Total Unit 26 33 Eksternal Produk Mineral Ikutan Kegiatan penambangan PT TIMAH menghasilkan beberapa mineral ikutan yang terbawa bersama dengan timah, yaitu zircon, ilmenite, monazite, dan xenotime. Beberapa mineral tanah jarang (rare earth) yang bernilai ekonomis tinggi dikumpulkan oleh Perseroan dari kegiatan penambangannya. Peningkatan perolehan mineral-mineral ikutan ini diupayakan dengan penyempurnaan teknologi perolehan/pengolahan, serta fasilitas dan kemampuan eksplorasi. Perseroan kini tengah berupaya merealisasikan produksi mineral tanah jarang dengan membangun fasilitas pemurniannya. Perseroan menargetkan realisasi produksi komersial mineral tanah jarang pada tahun 2015, dengan volume produksi disesuaikan dengan ketersediaan cadangan dan volume persediaan eksisting. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 143 MONAZITE La Lanthanum MONAZITE Th Kegunaan Baterai, obat-obatan, katalisator Cerium XENIOTIME Y Kegunaan Bahan bakar nuklir, paduan logam berkualitas tinggi Yttrium Ce Cerium Kegunaan Laser, Superkonduktor, Filter Gelombang Mikro ZIRCON MONAZITE Kegunaan Oksidator, Katalisator, Pewarna Kuning TIMAH Zr Zirconium Kegunaan Bahan abrasif Insulator refraktor ILMENITE TiO2 Titanium dioksida Kegunaan Bahan Pigmen untuk cat, kertas, plastik Nikel Perseroan, melalui anak usaha, PT Timah Eksplomin, memiliki fasilitas penambangan bijih nikel dan produksi pasir industri, serta batu besi (hematit) yang per akhir tahun 2013 tidak dioperasikan karena berbagai pertimbangan. Sedangkan produksi pasir industri dihentikan sejak Februari 2013 dengan pertimbangan tingginya Harga Pokok Produksi pasir industri. Produk Jasa Lainnya Seperti telah disinggung pada uraian “Pengembangan Usaha”, Perseroan di tahun 2014 mulai merintis pengembangan usaha sesuai kompetensi dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Dua jenis produk yang tengah dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan mitra strategis adalah sektor usaha properti (hunian dan kawasan industri) dan sektor jasa layanan rumah sakit. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Dalam rangka mendukung upaya pengembangan produk-produk baru guna menambah, meningkatkan sumber pendapatan, serta meningkatkan efisiensi operasional, Perseroan melakukan serangkaian kegiatan Penelitian dan Pengembangan dengan intens. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 144 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Bisnis Kegiatan Penelitian dan Pengembangan yang sedang berlangsung di tahun 2014 antara lain adalah: 1. Uji coba penambangan darat dengan menggunakan alat Borehole Tin Mining untuk menguji teknologi dan desain sistem penambangan sebelum dioperasikan secara luas di operasional. Borehole tin mining diharapkan dapat menurunkan harga pokok penambangan bijih timah, dapat diperasikan dengan safety yang lebih baik, kerusakan lingkungan minimal dan dapat digunakan di lokasi sumberdaya PT TIMAH tersebar dan grade yang lebih rendah. Alat yang ditemukan oleh tim Research & Development (R&D) PT TIMAH ini telah didaftarkan patennya ke HAKI Menkumham. 2. Kajian implementasi CNG (Compressed Natural Gas) untuk pembangkit dan alat produksi PT TIMAH sebagai alternatif energi selain BBM. Hasil kajiannya cukup layak untuk pembangkit listrik dan akan dilakukan uji coba pembangkit 1 MW di tahun 2015 untuk menguji nilai penghematan dan kestabilan logistik LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 145 3. Kajian gasifikasi batubara untuk pembangkit. Penelitian masih berlangsung sampai dengan saat ini dengan bekerjasama dengan beberapa mitra. Teknologi ini dikaji untuk kemungkinan mendapatkan alternatif energi selain BBM. 4. Feasibility Study teknologi Fuming untuk ekstraksi terak 2. Hasil FS menyatakan layak, akan ditindaklanjuti dengan pembangunan fuming plant di tahun 2015 untuk peningkatan produksi logam timah. 5. Penelitian untuk pemrosesan bijih timah primer yang mengandung impuritis Fe, Sb dan As tinggi. Penelitian dilakukan dengan metoda pyrometalurgi dan hydrometalurgy. Hasil penelitian skala laboratorium adalah positif dan akan ditingkatkan dengan penelitian skala pilot di tahun 2015. 6. Pembangunan mini plant pengolahan monasit untuk mendapatkan Logam tanah Jarang dalam bentuk Re(OH)3. Pembangunannya bekerjasama dengan BATAN. PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 146 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan LABA BERSIH (dalam Rp miliar) 638,7 615,1 435,7 2014 2013 LAPORAN TAHUNAN 2014 2012 Seiring dengan naiknya pendapatan, Perseroan meningkatkan jumlah distribusi nilai perolehan ekonomi. Hal tersebut menunjukan komitmen PT TIMAH untuk berkembang bersama, memberikan peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan seiring dengan kemajuan usaha. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 147 Uraian mengenai tinjauan kinerja keuangan berikut adalah cerminan hasil operasional Perseroan yang dijelaskan pada Sub-Bab Program Pengembangan Usaha dan Tinjauan Bisnis sebagai satu kesatuan uraian “Diskusi dan Analisa Manajemen”. Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 yang dilampirkan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers). Pemahaman atas uraian tinjauan keuangan ini harap memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan Keuangan Konsolidasi dari pihak eksternal auditor tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini. Pemahaman tersebut juga harap dengan memperhatikan adanya Penyajian Kembali atas beberapa akun dari Laporan Audited Tahun 2013 yang dilakukan sebagai dampak penerapan PSAK no.25, yang berlaku restropektif. Lima akun dari laporan tahun 2013 yang angkanya disajikan kembali dan mengalami perubahan dari pencatatan sebelumnya adalah: “Properti investasi”, “Total Aset”, “Saldo Laba”, “(Kerugian)/pendapatan lain-lain, neto” dan “Laba tahun berjalan”. Penjelasan lebih lanjut, termasuk besaran angka perubahan disajikan pada sub judul “Penyajian Kembali” serta diterangkan lebih lanjut pada Catatan 4 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian. Perolehan & Distribusi Nilai Ekonomi [G4-EC1] Tabel Perolehan dan Distribusi Nilai Ekonomi DISKRIPSI 2014 2013 *) Perubahan (Dalam Rp juta) (Dalam Rp juta) % 7.371.212 5,852,453 Perolehan Nilai Ekonomi Pendapatan Usaha 25,95% Pendapatan bunga bank dan deposito 16.105 15,633 3.02% Hasil Investasi pada anak perusahaan -39.318 -32,903 19,50% Pendapatan/ (pengeluaran) selisih kurs 48.809 102,495 1.46% Pendatan/Pengeluaran Lain-lain 81.802 -67,691 215,97% 7.478.610 5,909,180 26.6% 6.446.113 5.023.401 28,3% 646.367 151.297 327,2% - Pemegang saham (Dividen) 184.140 140.266 31.3% - Bank (bunga pinjaman) 111.846 34,832 221,1% Jumlah pembayaran kepada penyandang dana: 295.986 175.098 69,0% Pengeluaran untuk Pemerintah (pajak, royalty, dsb) 345.733 257.101 34,5% 42.545 9.737 336,9% 7.130.377 5.465.337 30,5% Nilai ekonomi yang ditahan sebelum dividen 532.373 584.109 -8,9% Nilai Ekonomi Yang Ditahan 348.233 443.843 -78,5% Jumlah Nilai Ekonomi Diperoleh Pendistribusian Nilai Ekonomi Biaya Operasional Gaji Karyawan dan benefit lainnya Pembayaran kepada penyandang dana : Pengeluaran untuk masyarakat Jumlah Nilai Ekonomi Yang Didistribusikan Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 148 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan Pada tahun 2014 jumlah perolehan nilai ekonomi Perseroan adalah Rp7.478,6 miliar, yang terdiri dari pendapatan usaha sebesar Rp7.371,2,0 miliar dan pendapatan bunga sebesar Rp16,1 miliar, serta total pendapatan/ pengeluaran lainnya sebesar (net) Rp91,3 miliar. Jumlah ini naik 26,6% dibandingkan total perolehan nilai ekonomi tahun 2013 sebesar Rp5.909,2 miliar. Nilai ekonomi yang didistribusikan oleh Perseroan di tahun 2014 mencapai Rp7.130,4 miliar, naik 30,5% dari tahun 2013 sebesar Rp5.465,3,7 miliar. Nilai ekonomi didistribusikan oleh Perusahaan dalam bentuk biaya operasional, gaji dan tunjangan karyawan, dividen, bunga pinjaman jangka pendek, kontribusi kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta kontribusi kepada masyarakat. Peningkatan jumlah distribusi perolehan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan tersebut menunjukkan komitmen PT TIMAH untuk berkembang bersama, memberikan peningkatan kesejahteraan seiring dengan kemajuan usaha. Sementara nilai yang ditahan menunjukkan tekad Perseroan untuk mengembangkan usaha di masa-masa mendatang, dan menjaga likuiditas dalam rangka menjaga kepercayaan para penyandang dana. KONTRIBUSI BAGI NEGARA Sebagai salah satu BUMN yang senantiasa mencatatkan kinerja keuangan cukup baik, Perseroan memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara pada setiap periode operasionalnya. Untuk tahun 2014, total kontribusi kepada negara mencapai nilai sebesar Rp850,1 miliar, naik 16,0% dari nilai sebesar Rp732,8 miliar ditahun 2013. Kontribusi Perseroan terhadap pendapatan negara diberikan dalam bentuk pembayaran pajak, dividen, royalti, dan lain-lain. Kenaikan kontribusi tersebut selaras dengan naiknya kinerja operasional, berupa bertambahnya volume produksi bijih timah, dan kinerja keuangan berupa naiknya pendapatan dan laba bersih perusahaan. Bentuk Kontribusi (dalam Rp juta) 2014 2013 Iuran Izin Usaha Pertambangan dan lainnya 25.357 21.860 16,0% Pajak Bumi dan Bangunan 71.039 61.102 16,3% 380.172 292.111 30,1% 80 885 -91,0% Royalti 189.335 187.212 7.7% Dividen 184.140 140,266 31,3% JUMLAH 930.043 732.800 16,0% Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penghasilan Bea Materai/Masuk +/- (%) KONTRIBUSI BAGI DAERAH [G4-EC8] Selain berkontribusi langsung kepada negara dalam bentuk pembayaran dividen, pajak dan royalti, PT TIMAH memberikan andil yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi daerah khususnya pada daerah-daerah yang menjadi lokasi dari kantor operasional dan kantor pendukung operasional milik Perseroan. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 149 Kegiatan operasional Perseroan yang berlangsung di areal cukup luas, berlokasi di beberapa pulau utama di Bangka, Belitung maupun Kepulauan Riau membutuhkan dukungan transportasi dan logistik yang cukup besar. Jumlah pegawai lapangan yang cukup besar juga membutuhkan kawasan perumahan baru, pusat perbelanjaan, penginapan dan sektor riil lainnya, yang akhirnya membentuk kawasan ekonomi baru. Kawasan ekonomi baru tersebut sangat positif dampaknya bagi daerah dalam menyerap tenaga kerja, mengoptimalisasikan sumber daya setempat sebagai pendukung kegiatan ekonomi, dan meningkatkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi, pajak daerah, dan sebagainya. Keseluruhan kegiatan tersebut memberi gambaran dampak langsung maupun tidak langsung dari kegiatan PT TIMAH. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp juta) 2014 Pertumbuhan 2014/2013 2013 Pendapatan Usaha 7.371.212 5.852.453 26,0% Beban Pokok Pendapatan 5.772.925 4.408.732 30,9% Laba Bruto 1.598.287 1.443.721 10,7% Laba Sebelum Pajak Penghasilan 1.023.102 801.502 18,0% Laba Tahun Berjalan dari operasi yang berjalan 637.954 544.401 9,9% Laba Tahun Berjalan 637.954 515.102 9,9% Laba Komprehensif Tahun Berjalan 638.698 549.697 3,8% Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 638.713 549.671 3,8% (14) 26 -153,8% 86 102 -16,0% Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali Laba Bersih per Saham Dasar (nilai penuh) PENDAPATAN USAHA Perseroan membukukan pendapatan total senilai Rp7.371,2 miliar di tahun 2014, naik 26,0% dari pendapatan usaha tahun 2013 yang mencapai Rp5.852,5 miliar. Peningkatan pendapatan tersebut disebabkan terutama oleh naiknya volume penjualan logam timah sepanjang tahun 2014, sebesar 15,8% seperti telah disampaikan sebelumnya pada pembahasan “Aspek Pemasaran dan Penjualan”, yakni dari 23.237 Mton di tahun 2013 menjadi sebesar 26.907 Mton di tahun 2014. Harga jual rata-rata logam timah Perseroan selama tahun 2014, menurun sebesar 5%, dari sebesar USD22.751/ Mton ditahun 2013, menjadi sebesar USD21.686/Mton di tahun 2014. Namun demikian pelemahan nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2014, berdampak pada peningkatan nilai pendapatan Perseroan yang disajikan dalam mata uang rupiah. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 150 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan Kontributor utama pendapatan Perseroan adalah penjualan logam timah dan produk-produk turunan utamanya yakni solder, dengan kontribusi mencapai 98%, sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kontributor pendapatan usaha lainnya adalah penjualan nikel dan tin chemical, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut. Rincian Pendapatan Menurut Segmen Usaha KETERANGAN (dalam Rp juta) Logam timah dan tin solder 2014 2013 +/- (%) 7.221.585 5.666.712 27,4% 34.416 45.578 -24,5% 103.671 114.651 -9,6% 11.540 11.113 3,8% Jasa eksplorasi - 14.399 -100,0% Jasa listrik dan perbengkelan - - 7.371.212 5.852.453 Batubara Tin chemical Jasa galangan kapal TOTAL 26,0% Produk lain yang juga berkontribusi pada kenaikan pendapatan Perseroan penjualan tin chemical yang mencapai Rp103,7 miliar turun 9,6% dari Rp114,7 miliar di tahun 2013. Selain itu, pendapatan Perseroan berasal dari penjualan jasa galangan kapal yang naik sebesar 3,8% dari Rp11,1 miliar menjadi Rp11,5 miliar di tahun 2014. Kontribusi penjualan batubara menurun signifikan karena dua sebab, yakni rendahnya harga jual dan rendahnya volume penjualan yang diantarnya diakibatkan oleh penghentian kegiatan penambangan pada akhir tahun 2014. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian Beban Pokok Pendapatan KETERANGAN (dalam Rp juta) 2014 2013 Bahan baku bijih timah 3.392.196 2.445.469 38,7% Bahan bakar 883.515 679.238 30,1% Gaji dan tunjangan 646.367 644.968 0,2% Penyusutan dan amortisasi 375.222 299.093 25,5% Jasa pihak ketiga 179.023 196.640 -9,0% Royalti 182.719 178.554 2,3% Pemakaian suku cadang 211.121 154.298 36,8% Bahan baku tin chemical 88.904 77.754 14,3% Pemakaian bahan langsung 26.290 76.473 -65,6% Pajak 69.606 61.623 13,0% Transportasi 33.228 26.991 23,1% 113.097 128.612 -12,1% (428.363) (560.981) -23,6% 5.772.925 4.408.732 30,9% Lain-lain Persediaan (timah, tin chemical, batubara) TOTAL LAPORAN TAHUNAN 2014 +/- (%) ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 151 Beban Pokok Pendapatan (BPP) pada tahun 2014 mengalami kenaikan 30,9% dari Rp4.408,7 miliar menjadi Rp5.772,9 miliar, selaras dengan meningkatnya kegiatan operasional. Bahan baku bijih timah sebagai sumber komoditas utama Perseroan berkontribusi sekitar 58,8% terhadap total jumlah beban pokok pendapatan. Untuk tahun 2014 nilai bahan baku bijih timah ini naik 38,7% dari Rp2.445,5 miliar menjadi Rp3.392,2 miliar, selaras dengan naiknya volume produksi timah di tahun 2014. Kenaikan volume pemakaian dan naiknya bahan bakar membuat komponen bahan bakar berkontribusi cukup signifikan, dengan mengalami peningkatan sebesar 30,1% menjadi sebesar Rp883,5 miliar dari Rp679,2 miliar di tahun sebelumnya. Kontributor utama kenaikan BPP di tahun 2014 lainnya yang juga mengalami kenaikan signifikan adalah beban penyusutan dan amortisasi yang naik 24,0% menjadi sebesar Rp373,7 miliar dan biaya pemakaian suku cadang yang naik 36,8% menjadi sebesar Rp211,1 miliar. Kenaikan dua komponen biaya tersebut berkaitan erat dengan upaya perbaikan peralatan produksi, termasuk perbaikan kapal dan penambahan armada KIP serta kegiatan investasi lainnya. Sementara komponen gaji dan tunjangan hanya mengalami peningkatan terbatas, sebesar 0,2% menjadi Rp646,4 miliar, walaupun Perseroan tetap merealisasikan program pengembangan kompetensi dan perbaikan struktur remunerasi yang dikaitkan dengan penilaian kinerja. Komponen royalti, pajak dan kegiatan transportasi, meningkat selaras dengan kenaikan produksi bijih timah dan produksi timah. Inisiatif Efisiensi – Mengelola Biaya Memaksimalkan Laba Dalam rangka meningkatkan efisiensi di segala aspek operasional, sejak beberapa tahun terakhir, Perseroan menerapkan berbagai inisiatif strategis dibidang operasional, untuk tahun 2014, berbagai inisiatif yang diterapkan mencakup: • Sinergi antar unit kerja dan antar anak usaha dalam Grup PT TIMAH dengan tujuan meningkatkan efektivitas kerja yang pada akhirnya menghasilkan efisiensi operasional. • Perbaikan sarana pendukung proses produksi secara mandiri, seperti misalnya reparasi generator pembangkit listrik. • Penerapan program manajemen energi dan kontrol distribusi BBM pada unit-unit yang menggunakan sumber energi dalam jumlah substansial. • Pengalihan pasokan sumber energi dari pembangkit swadaya menggunakan solar, menjadi pasokan berbasis PLN. • Pengalihan sumber bahan bakar pembangkit dari solar (BBM) ke gas. Laba Bruto Program efisiensi yang diterapkan dengan konsisten di seluruh aspek operasional membuat Perseroan berhasil mengelola Beban Pokok Pendapatan (BPP). Sehingga persentase kenaikan BPP dapat dikelola berada di bawah kenaikan volume produksi dan kenaikan pendapatan. Hasilnya, laba bruto meningkat sebesar 10,7% dari Rp1.443,7 miliar menjadi sebesar Rp1.598,3 miliar. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 152 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan Beban Umum dan Administrasi Sebagaimana halnya pada BPP, konsistensi dalam menerapkan program efisiensi di seluruh aspek operasional, membuat Perseroan berhasil mengelola besaran beban umum dan administrasi, sehingga secara keseluruhan turun 0,3% dari sebesar Rp576,8 miliar menjadi Rp575,2 miliar. Komponen-komponen Beban (Pendapatan) tahun 2013 dan 2014. KETERANGAN (dalam Rp juta) 2014 2013 Beban umum dan administrasi 618.557 570.272 8,5% Beban penjualan 54.631 44.397 23,1% Beban keuangan 111.846 34.832 221,1% (96) 3.604 -102,7% (16.105) (15.633) 3,0% (193.648) (60.722) 218,9% 575.185 576.751 -0,3% Bagian atas rugi neto entitas asosiasi Pendapatan bunga (Keuntungan)/Kerugian lain-lain, neto TOTAL +/- (%) Beban umum dan administrasi, sebagai kontributor utama beban umum dan administrasi pada tahun 2014 naik 8,5% dari Rp570,3 miliar menjadi Rp618,6 miliar. Komponen utama dari beban umum dan administrasi adalah pengeluaran untuk gaji dan tunjangan pegawai. Komponen lainnya adalah perjalanan dinas dan pendidikan, pensiun, jasa profesional, sosial dan sumbangan, penyusutan, dan lain-lain. Komponen lain yang mengalami kenaikan substansial dari akun beban ini adalah pengeluaran beban keuangan dan beban penjualan. Sementara komponen yang berkontribusi signifikan pada penurunan beban ini adalah keuntungan lain-lain. Beban Penjualan Beban penjualan naik 23,1% dari Rp44,4 miliar di 2013 menjadi Rp54,6 miliar di tahun 2014, terutama akibat meningkatnya biaya yang dibayarkan untuk pengangkutan, selaras dengan naiknya volume produksi bijih besi dan produksi logam timah. Beban Keuangan Beban keuangan naik 221,1% dari Rp34,8 miliar menjadi sebesar Rp111,9 miliar. Kenaikan biaya ini adalah konsekuensi dari peningkatan jumlah pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang dilakukan untuk mendukung program pengembangan usaha, baik untuk menutupi kebutuhan investasi maupun modal kerja. Selain kenaikan saldo pinjaman, naiknya suku bunga pinjaman perbankan yang dipengaruhi oleh ketatnya likuiditas perbankan turut memegang peranan penting terhadap kenaikan beban bunga. Bagian Atas Rugi Neto Dari Entitas Asosiasi Bagian atas rugi neto dari entitas asosiasi merupakan kerugian dari investasi pada entitas asosiasi, di mana Perseroan mempunyai pengaruh signifikan namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Tahun 2014 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 153 Perseroan membukukan laba neto dari entitas asosiasi, senilai Rp96 juta, sementara pada tahun 2013 membukukan rugi hingga sebesar Rp3,6 miliar. Keuntungan / Kerugian Lain-lain Perseroan membukukan keuntungan lain-lain, neto yang naik 218,9% dari Rp60,7 miliar menjadi sebesar Rp193,7 miliar, sebagai hasil revaluasi atas aset Perseroan berupa tanah-tanah yang berlokasi di daerah yang cukup strategis. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Dengan rincian pendapatan dan pengeluaran tersebut, pada tahun 2014 Perseroan membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp1.023,1 miliar, naik 18,0% dari Rp867,0 miliar di tahun 2013. Margin laba sebelum pajak penghasilan tetap sebesar 14%. Beban Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan yang harus ditanggung Perseroan di 2014 naik menjadi Rp345,7 miliar atau 134% dari tahun 2013, sebagai konsekuensi naiknya laba sebelum pajak penghasilan di tahun 2014. Laba Tahun Berjalan dari Operasi yang Berjalan Perseroan membukukan laba tahun berjalan dari operasi yang berjalan sebesar Rp638,0 miliar, naik 9,9% dari Rp580,6 miliar di tahun 2013, sejalan dengan naiknya laba sebelum pajak penghasilan. Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba komprehensif tahun berjalan di tahun 2014 menjadi Rp638,7 miliar, naik 3,8% dari Rp615,1 miliar di tahun 2013. Di tahun 2014, Perseroan membukukan kerugian dari operasi yang dihentikan sebesar Rp39,4 miliar, sementara pada tahun 2013 telah dibukukan rugi dari operasi yang dihentikan sebesar Rp29,3 miliar. Selain itu, juga terjadi selisih kurs akibat penjabaran laporan keuangan senilai Rp701 juta, turun 97,9% dari Rp34,2 miliar di tahun 2013. Dari nilai total laba komprehensif tersebut, yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp638,0 miliar, atau naik 9,9 %, sementara yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali adalah rugi Rp14 juta. Laba Persaham Pada tahun 2014 Perseroan membagikan saham bonus sejumlah 2.414.733.455 lembar saham. Sehingga total jumlah saham beredar per akhir tahun 2014 menjadi sebesar 7.447.753.454 lembar saham. Dengan perubahan jumlah saham tersebut maka rata-rata tertimbang saham beredar adalah 6.240.386.727 lembar. Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013 adalah masing-masing Rp638,0 miliar dan Rp580,6 miliar. Dengan demikian maka laba bersih per saham Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah senilai Rp86 dan Rp102. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 154 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET Aset Per 31 Desember 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 +/- (%) Aset lancar 6.552 5.249 24,8% Aset tidak lancar 3.201 2.995 6,9% TOTAL 9.753 8.244 18,3% Total aset PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah Rp9,8 triliun, di mana 67,1% terdiri aset lancar dan sisanya 32,9% berupa aset tidak lancar. Total aset per akhir tahun 2014 naik 18,3% dari Rp8,2 triliun per akhir 2013. Kenaikan jumlah aset PT TIMAH di tahun 2014 dikontribusikan oleh naiknya aset lancar sebesar Rp 1,3 triliun atau 24,8% dari tahun 2013, dan naiknya aset tidak lancar sebesar Rp206 miliar atau 6,9%. Aset Lancar Aset lancar PT TIMAH naik 24,8% dari Rp5.249 miliar di tahun 2013 menjadi Rp6.552 miliar per 31 Desember 2014. Aset Lancar Per 31 Desember 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 346 614 -43,5% 1 1 3,1% 1.453 1.055 37,7% 13 22 -38,3% 7 5 44,7% 3.384 2.345 44,3% Pajak dibayar di muka 795 821 -3,1% Aset lancar lain-lain 321 122 163,9% Aset yang dimiliki untuk dijual 230 265 -13,2% 6.552 5.249 24,8% Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain pihak ketiga Piutang lain-lain pihak berelasi Persediaan – bersih TOTAL +/- (%) Kenaikan jumlah aset lancar disebabkan oleh kenaikan atau penurunan dari beberapa akun berikut: 1. Kas dan Setara Kas Per 31 Desember 2014, saldo kas dan setara kas adalah Rp346,5 miliar, di mana sebesar 39% ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka, sementara sisanya dalam bentuk kas dan kas di bank. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 155 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 +/- (%) 4 9 -50,9% Bank 207 251 -17,6% Deposito berjangka 135 354 -61,8% TOTAL 346 614 -43,5% Kas Perseroan menempatkan dana setara kas di bank dan dalam bentuk deposito berjangka dalam mata uang Rupiah ditempatkan di beberapa bank BUMN dan bank swasta nasional, seperti Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, serta Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Sementara kas di bank dan deposito berjangka dalam dolar AS ditempatkan di Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri. Atas penempatan dana tersebut Perseroan mendapatkan bunga bank dengan kisaran suku bunga penempatan sebesar 4,50%-10,5% untuk Rupiah dan 0% untuk mata uang asing. 2. Piutang Usaha Pihak Ketiga Jumlah piutang usaha per 31 Desember 2014 naik 37,7% dari Rp1.055,2 miliar per akhir 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya volume dan nilai penjualan logam timah. 3. Persediaan Persediaan Per 31 Desember 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 +/- (%) Timah 2.869 1.892 51,7% 160 165 -2,8% Batubara - - - Gravel Pack Sand (GPS) - - -100.0% 355 393 -9,8% (0) (105) -99,9% 3.384 2.345 44,3% Tin chemical Barang gudang Provisi penurunan nilai persediaan TOTAL Jumlah persediaan bersih per 31 Desember 2014, meningkat 37,5% dari Rp2,5 triliun di akhir 2013 menjadi Rp3,4 triliun. Kenaikan ini sepenuhnya dikontribusikan oleh kenaikan persediaan logam timah dari Rp1,9 triliun di akhir 2013 menjadi Rp2,9 triliun di akhir 2013. Peningkatan jumlah persediaan salah satunya adalah sebagai bentuk penyesuaian atas perubahan mekanisma perdagangan timah melalui lelang BKDI, dan antisipasi atas pemberlakuan ketentuan perdagangan timah yang baru. Penyebab lainnya adalah kecenderungan penurunan harga jual sebagai dampak kelebihan pasok di pasar, yang disebabkan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, konsumen terbesar timah dunia. Perseroan menahan jumlah pasokan ke pasar, untuk menyeimbangkan jumlah peredaran logam timah agar harga menjadi lebih baik. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 156 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan Persediaan timah tersebut tidak diasuransikan dari risiko kebakaran dan kerusakan fisik lain karena manajemen berkeyakinan bahwa beban yang akan dikeluarkan untuk mengasuransikan persediaan ini akan melampaui manfaat yang akan diterima. Manajemen telah memperhitungkan risiko dari kebijakan tersebut. Sementara itu, persediaan barang gudang telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang dianggap telah memadai. 4. Pajak dibayar dimuka Posisi pajak dibayar di muka per 31 Desember 2014 adalah Rp795,1 miliar, turun 3,1% dari Rp821 miliar per akhir 2013. Penurunan ini terutama dikontribusikan oleh turunnya PPN yang harus dibayarkan Perusahaan. 5. Aset Lancar Lain-lain Per 31 Desember 2014, aset lancar lain-lain mengalami kenaikan 163,9% atau bertambah sebesar Rp199,5 miliar dari tahun sebelumnya, menjadi Rp321,2 miliar 6. Aset Yang Dimiliki untuk Dijual Per 31 Desember 2014 Perseroan mencatatkan pos aset yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp230,2 miliar, turun dari nilai sebesar Rp 265,2 miliar per akhir 2013. ASET TIDAK LANCAR Per akhir tahun 2014, total aset tidak lancar PT TIMAH berjumlah Rp3,2 triliun, naik 11,2% dari posisinya per akhir 2013 yang mencapai Rp2,9 triliun. Aset Tidak Lancar 31 Desember 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 Piutang lain-lain 103 86 20,4% Investasi pada entitas asosiasi 173 132 31,3% 2.017 2.005 0,6% Properti investasi 639 432 47,7% Properti pertambangan 176 167 5,2% Pajak dibayar di muka 38 33 16,6% Aset pajak tangguhan 38 119 -67,7% Aset tidak lancar lainnya 16 21 -24,7% 3.200 2.995 6,8% Aset tetap TOTAL +/- (%) Kontributor utama perubahan posisi aset tidak lancar berikut penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Aset Tetap. Aset tetap per akhir 2014 meningkat sebesar Rp11,7 miliar atau 0,6% dari posisinya per akhir 2013. Kenaikan tersebut disebabkan oleh realisasi investasi yang dilakukan Perseroan, baik dalam rangka memperbaiki fasilitas produksi eksisting maupun menambah fasilitas produksi. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 157 Beberapa realisasi investasi yang menyebabkan pertambahan aset tetap meliputi pembuatan kapal isap produksi, pembangunan fasilitas produksi logam-logam rare earth, pembangunan fasilitas pendukung penambangan baru dan sebagainya. 2. Properti Investasi Properti investas per 31 Desember 2014 meningkat 47,7% dari nilai sebesar Rp432 miliar per akhir 2013 menjadi sebesar Rp639 miliar. Kenaikan lebih disebabkan oleh pertambahan nilai atas tanah yang dimiliki sebagaimana disampaikan oleh pihak penilai independen. Tanah dimaksud terletak di Kota Legenda Mustikasari, Bekasi dan Dago, Bandung. 3. Investasi pada Entitas Asosiasi Nilai investasi pada entitas asosiasi naik 31,3% dari sebesar Rp132,0 miliar menjadi sebesar Rp173,2 miliar, sebagai konsekuensi dari realisasi penambahan kepemilikan saham pada entitas anak, yakni PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) dan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM). 4. Properti Pertambangan Properti pertambangan per akhir 2014 jumlahnya adalah Rp176,1 miliar, naik 5,2% dari Rp167,4 miliar per akhir 2013. Penyebabnya adanya pengembangan kawasan pertambangan baru untuk mendukung target peningkatan produksi bijih timah di tahun mendatang. Realisasi investasi untuk pengembangan kawasan pertambangan baru tersebut adalah sebesar Rp32,5 miliar. LIABILITAS Liiabilitas Per 31 Desember 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 +/- (%) Liabilitas jangka pendek 3.513 2.440 44,0% Liabilitas jangka panjang 632 552 14,5% 4.144 2.991 38,5% TOTAL Per 31 Desember 2014, jumlah liabilitas PT TIMAH adalah Rp4,1 triliun, naik 38,5% dari Rp3,0 triliun per akhir tahun 2013. Kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya liabilitas jangka pendek sebesar 44,0% atau senilai Rp1,1 triliun pada periode tahun 2014. Sebesar 84,8% dari jumlah liabilitas merupakan liabilitas jangka pendek, sementara sisanya adalah liabilitas jangka panjang. Peningkatan liabilitas terjadi sehubungan dengan penarikan dana untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan realisasi rencana investasi Perseroan. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 158 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek per 31 Desember 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 +/- (%) Utang bank jangka pendek 2.334 1.355 72,3% Utang usaha 851 406 109,9% Utang royalti - 3 -100,0% Utang pajak 53 158 -66,3% 1 1 -5,8% 185 418 -55,8% Provisi biaya rehabilitasi lingkungan 14 38 -63,5% Liabilitas jangka pendek lainnya 20 17 19,5% Liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual 54 44 22,6% 3.513 2.440 44,0% Utang dividen Beban akrual TOTAL Total liabilitas jangka pendek per tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp3,5 triliun, naik 44% dari Rp2,4 triliun per akhir 2013. Pos-pos utama liabilitas jangka pendek yang berkontribusi signifikan terhadap perubahan di tahun 2014 beserta penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Utang Bank Jangka Pendek Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah utang bank jangka pendek PT TIMAH naik dari Rp1.354,8 miliar menjadi Rp2.334,2 miliar. Hal ini disebabkan oleh penambahan utang ke kepada pihak ketiga, yaitu Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, dan kepada pihak berelasi, yaitu Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia, sebesar masing-masing Rp1.008,1 miliar, Rp817,6 miliar, dan Rp498,6 miliar. Peningkatan liabilitas jangka pendek terjadi karena jatuh temponya beberapa fasilitas pinjaman jangka panjang Perseroan. Komponen utang bank jangka pendek yang paling besar adalah utang kepada Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, yang mencapai 28,7% dari total. Komposisi utang bank jangka pendek meliputi 45,1% Rupiah dan 54,9% dolar AS, dengan suku bunga berkisar antara 9,5-11,5% untuk Rupiah dan 1,85%-3,50% untuk dolar AS. 2. Utang Usaha Per 31 Desember 2014, utang usaha Perseroan mencapai Rp851,1 miliar, naik 110,4% dari Rp404,5 miliar per akhir 2013. Hampir seluruh utang usaha Perusahaan merupakan utang kepada pihak ketiga. Sebesar 92,5% dari total utang usaha merupakan utang dalam rupiah, sedangkan sisanya 7,5% dalam mata uang asing. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 159 Kenaikan utang usaha berkaitan erat dengan realisasi pembelian bijih timah, bahan baku, suku cadang dan jasa, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri. Jangka waktu pembayaran yang timbul dari pembelian bahan baku dan jasa baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 15 hari. Meningkatnya produksi timah berkontribusi besar terhadap naiknya utang usaha, mengingat sebagian bijih timah diperoleh dari pembelian bijih timah hasil produksi mitra tambang, baik dalam skema KIP maupun tambang darat. Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang 31 Desember 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 +/- (%) Liabilitas pajak tangguhan - 0 0,0% Kewajiban imbalan pasca kerja - - 0,0% Provisi biaya rehabilitasi lingkungan 276 226 22,1% Liabilitas jangka panjang lainnya 355 325 9,3% TOTAL 632 552 14,5% 1. Penyisihan Provisi biaya rehabilitasi lingkungan Jumlah Provisi biaya rehabilitasi lingkungan bertambah sebesar Rp50 miliar dari Rp226,1 miliar per akhir 2013 menjadi Rp276,1 miliar per akhir 2014. Pertambahan terutama disebabkan Perseroan menerapkan peraturan Menteri ESDM no 7/2014 dalam menghitung provisi rehabilitasi lingkungan. Sebelumnya PT TIMAH menyisihkan provisi biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai dengan UndangUndang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Provisi biaya rehabilitasi lingkungan mulai dibentuk tahun 1992. Namun mulai tahun 2014 perhitungan tersebut mengacu pada PerMen ESDM no 7/2014 seperti disebutkan sebelumnya 2. Liabilitas Jangka Panjang lainnya Merupakan kewajiban imbalan pascakerja yang terdiri dari iuran pensiun dan imbalan pelayanan kesehatan pascakerja. Total nilai liabilitas ini meningkat 9,3% dari Rp325,1 miliar menjadi sebesar Rp355,4 miliar di tahun 2014. Kenaikan jumlah tenaga kerja dan perbaikan kebijakan kesehatan maupun fasilitas pensiun berperan besar terhadap kenaikan akun ini. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 160 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan Ekuitas Ekuitas per 31 Desember 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) Modal saham 2014 Saldo laba - belum dicadangkan Pendapatan komprehensif lainnya Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas 252 48,0% 0 121 -100,0% 4.549 4.251 7,0% 638 581 9,9% 49 48 1,5% 5.608 5.253 6,8% (0) (0) -12,5% 5.608 5.253 6,8% Kepentingan non pengendali TOTAL +/- (%) 372 Tambahan modal disetor Saldo laba - dicadangkan 2013 Sebagai hasil dari naiknya laba bersih, betambahnya cadangan saldo laba dan adanya program bonus saham, total ekuitas Perseroan mengalami kenaikan 6,8%, dari Rp5,3 triliun per akhir 2013 menjadi Rp5,6 triliun per 31 Desember 2014. Modal saham Perseroan yang terdiri atas modal ditempatkan dan tambahan modal disetor penuh. Dengan adanya program bonus saham maka jumlah modal saham ditempatkan meningkat sebesar 48% menjadi sebesar Rp372,4 miliar dari sebelumnya Rp251,7 miliar. Sebaliknya nilai tambahan modal disetor turun 100% sehingga tersisa sebesar Rp100 juta. Sedangkan saldo laba yang dicadangkan meningkat 7,0% dari Rp4.251,5 miliar di tahun 2013 menjadi Rp4.548,7 miliar di tahun 2014, sebagai akibat adanya tambahan sebesar Rp297,3 miliar. Sementara saldo laba yang belum dicadangkan meningkat dari Rp580,5 miliar menjadi Rp638,0 miliar, seiring dengan meningkatnya laba Perseroan yang dialokasikan menjadi komponen laba ini, sebesar Rp57,4 miliar. INFORMASI ARUS KAS Arus Kas 2013 dan 2014 KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 +/- (%) Kas dan setara kas pada awal tahun 614 670 -8,5% Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi (641) (762) -15,9% Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi (446) (455) -1,9% Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan 819 1,052 -22,1% Kas dan setara kas pada akhir tahun 346 614 -43,5% Posisi saldo kas dan setara kas tahun 2014 mengalami penurunan 43,5% dari Rp613,7 miliar per akhir 2013 menjadi Rp346,5 miliar. Perubahan pada arus kas tersebut dirinci sebagai berikut: LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 161 Arus Kas Untuk Investasi Arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebagian besar berasal dari penerimaan kas dari pelanggan, sebesar Rp6.974,5 miliar, penerimaan restitusi pajak dan penerimaan bunga masing-masing sebesar Rp519,4 miliar dan Rp16,1 miliar; dikurangi dengan pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar masing-masing Rp5.599,9 miliar dan Rp913,7 miliar, pembayaran pajak dan royalti sebesar Rp1.297,1 miliar, pembayaran iuran pensiun sebesar Rp52,3 miliar, dan pembayaran dividen sebesar Rp283,4 miliar. Arus Kas Untuk Aktivitas Investasi. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2014 mencapai Rp446,0 miliar, hampir seluruhnya, 94,8%, digunakan untuk perolehan aktiva tetap, yakni sebesar Rp422,8 miliar. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan mencapai Rp819,5 miliar di tahun 2014, berasal dari penerimaan pinjaman bank sebesar Rp2.648,1 miliar, dikurangi pembayaran pinjaman bank sebesar Rp1.716,7 miliar dan pembayaran bunga pinjaman sebesar Rp111,8 miliar. RASIO KEUANGAN KETERANGAN PROFITABILITAS 1. Laba Kotor terhadap Penjualan = Laba Kotor/ Pendapatan Bersih Margin Laba Kotor 2. Laba Operasi terhadap Penjualan = Laba Usaha/ Pendapatan Bersih Margin Laba Usaha 3. Laba Bersih terhadap Penjualan = Laba Bersih/ Pendapatan Bersih Margin Laba Bersih 4. EBITDA terhadap Penjualan = EBITDA / Pendapatan Bersih Margin EBITDA 5. Laba Bersih terhadap Aset = Laba Bersih/Total Aset ROA 6. Laba Bersih terhadap Ekuitas = Laba Bersih/Total Ekuitas ROE 2014 2013 22% 25% 14% 15% 9% 11% 15% 15% 7% 7% 11% 12% LIKUIDITAS 7. Modal Kerja = Aset Lancar - Liabilitas Lancar Modal Kerja (Rp miliar) 3.039 2.921 8. Rasio Lancar = Aset Lancar/Liabilitas Lancar Rasio Lancar 187% 220% 9. Rasio Kas = Kas Dan Setara Kas/Liabilitas Lancar Rasio Kas 17% 27% 1.362% 3.504% 10. EBITDA terhadap Beban Bunga = Ebitda/Beban Bunga EBITDA terhadap Beban Bunga SOLVABILITAS 11. Total Liabilitas terhadap Total Aset = Total Liabilitas / Total Aset Total Liabilitas terhadap total aset 42% 36% 12. Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas = Total Liabilitas / Total Ekuitas Total Liabilitas terhadap total Ekuitas 74% 57% 13. Total Utang terhadap Ekuitas = Total Utang Bank/ Total Ekuitas Utang terhadap Ekuitas 42% 26% PERPUTARAN PIUTANG USAHA 14. Perputaran Piutang Usaha = Penjualan Kredit Bersih/Rata-Rata Piutang Usaha Rasio Perputaran Piutang 15. Periode Penagihan Piutang Usaha = 365 Hari/Perputaran Piutang Usaha Periode Perputaran Piutang (hari) 5 8 72 48 PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 162 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG Kemampuan Perseroan dalam membayar hutang-hutangnya dapat dicermati dari besaran rasio solvency atau solvabilitas, yakni dengan melakukan pengukuran liabilitas terhadap ekuitas maupun terhadap total aktiva. Selain itu dapat juga dilihat dari rasio kondisi likuiditas Perseroan, yakni mengukur rasio lancar yang berupa ukuran perbandingan aset lancar dengan liabilitas lancar, kemudian dapat dilihat kualitas piutang perusahaan dan lamanya perputaran piutang. Rasio solvabilitas Perseroan di akhir tahun 2014 adalah sebesar 42%, sementara di tahun 2013 adalah, yaki 36%. Sementar rasio liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 57% di tahun 2013 menjadi 74% di akhir tahun 2014. Hal ini menunjukkan upaya konsisten Perseroan dalam memperbaiki likuiditas dan mengelola hutang sesuai dengan kemampuan finansialnya. Rasio lancar Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar 187% sementara di tahun 2013 adalah sebesar 220%, menunjukkan semakin baiknya kondisi likuiditas Perseroan. Salah satunya adalah sebagai hasil membaiknya periode penagihan piutang yang membuat posisi piutang Perseroan menurun. Sementara kualitas piutang Perseroan tetap terjaga dengan baik. Dengan lancarnya tagihan maka Perseroan memiliki jumlah kas dalam jumlah yang memadai setiap saat untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo. Profitabilitas dan Rentabilitas Sementara itu, profitabilitas Perseroan cenderung menurun sebagai dampak turunnya harga timah dipasar global. Namun penurunan tersebut mampu diimbangi oleh turunnya biaya operasional, sebagai wujud keberhasilan implementasi program efisiensi yang digagas dan dilaksanakan dengan konsekuen oleh seluruh jajaran Perseroan. Sehingga penurunan profitabilitas masih dalam batas yang wajar. Hal tersebut ditunjukkan oleh terbatasnya penurunan margin laba kotor dan margin laba usaha masing-masing dari 24,7% dan 14,8% menjadi 21,7% dan 13,9% di tahun 2014. Penurunan margin laba tersebut membuat rentabilitas imbal hasil rata-rata atas ekuitas (ROE) juga menurun dari 13,0% di tahun 2013 menjadi 11,4% di tahun 2014. Sementara itu, rentabilitas imbal hasil rata-rata atas aset (ROA) tahun 2014 menurun dari 7,5% menjadi sebesar 6,5%. STRUKTUR MODAL/EKUITAS DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL Struktur Modal Struktur modal Perseroan terdiri dari ekuitas (modal sendiri) dan utang (liabilitas), yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Struktur modal yang optimal akan memaksimalkan nilai Perseroan. Perseroan senantiasa berupaya menciptakan komposisi struktur modal yang optimal dengan menjaga modal rata–rata tertimbang / Weighted Average Cost of Capital (WACC) berada pada posisi minimal. Caranya adalah menambah penggunaan utang, sehingga akan meminimalkan WACC karena biaya utang (cost of debt) lebih murah dari biaya modal sendiri (cost of equity). Hal ini dicapai karena penggunaan utang akan mengurangi biaya kena pajak sehingga akan terjadi penghematan pajak. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 163 Namun sebaliknya, peningkatan utang akan meningkatkan biaya beban bunga yang selanjutnya akan mengurangi nilai Perseroan secara keseluruhan. Oleh karena itu Perseroan menetapkan kebijakan struktur permodalan yang optimal agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan, dengan menjaga agar biaya penghematan dari biaya kena pajak senantiasa lebih besar dari biaya beban bunga, melalui pengaturan WACC tersebut. Struktur Modal Perseroan dalam 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut. 2014 Total Modal % 2013 Total Modal % Liabilitas 4.144 42,5% 2,991 36,3% 3.513 36,0% 2.440 29,6% Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Liabilitas dan Ekuitas 632 6,5% 552 6,7% 5.608 57,5% 5.253 63,7% 9.752 100,0% 8.244 100,0% Kebijakan Struktur Modal Perseroan memiliki kebijakan struktur permodalan yang dapat ditempuh agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan, kebijakan dimaksud adalah: Senantiasa berupaya menetapkan target strukur modal yang optimal. • Penggunaan proporsi utang yang lebih besar (dari ekuitas) dapat dilakukan bila risiko usaha lebih kecil ◊ Perubahan struktur modal dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh perubahan komposisi utang yang berdampak pada harga saham. ◊ Struktur modal senantiasa ditinjau dengan mempertimbangkan keseimbangan antara risiko keuangan dan tingkat pengembalian dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan. • Struktur modal diusahakan memberi optimal dengan mengatur kombinasi hutang dan modal sendiri (ekuitas) yang dapat memaksimalkan nilai Perseroan. BELANJA BARANG MODAL Setiap tahun Perseroan menganggarkan sejumlah dana belanja modal untuk mendukung pengembangan usaha dan meningkatkan kinerja. Untuk tahun 2014, Perseroan menganggarkan dana belanja modal senilai Rp1,3 triliun, guna mendukung rencana perbaikan fasilitas produksi, membuka lahan penambangan baru, membuat kapal isap produksi dan sebagainya. Dari total anggaran tersebut, pada tahun 2014 rencana investasi yang telah terealisir, termasuk yang sudah sampai tahap komitmen adalah sejumlah Rp856,4 miliar, yakni sejumlah Rp255 miliar sudah terealisasikan dan Rp601 miliar sudah berupa komitmen dengan para pihak ketiga (kontraktor) sebagai pelaksana investasi yang dibiayai Perseroan untuk mendukung pengembangan usaha. INFORMASI KEUANGAN LAINNYA Pencapaian Target 2014 Setiap periode operasional Perseroan melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil operasional yang dicapai pada tahun buku. Ukuran kinerja operasional dan finansial utama dibandingkan dengan target yang ditetapkan di awal tahun PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 164 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan anggaran selain dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya. Berdasarkan kompilasi data tersebut tampak bahwa pada tahun 2014 Perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya, sebagaimana telah dibahas pada uraian sebelumnya. Namun demikian beberapa kinerja operasional dan finansial tersebut masih belum memenuhi target yang ditetapkan diawal tahun buku, seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Target Keterangan Satuan Realisasi Varian Terhadap 2014 2014 2013 Target Tahun 2013 a b c b / a (%) b / c (%) Kinerja Operasional Produksi Bijih timah Ton Sn 28.380,0 32.053,0 26.204,0 113,9% 123,3% Produksi Logam timah Mton 27.940,0 27.550,0 23.718,0 98,6% 116,2% Penjualan Logam timah Mton 26.810,0 26.907,0 23.237,0 100,4% 115,8% Kinerja Finansial Pendapatan Rp Miliar 7.727,9 7.371,2 5.852,5 95,4% 126,0% HPP Rp Miliar 5.968,6 5.772,9 4.408,7 96,7% 130,9% Laba Usaha Rp Miliar 703,4 1.023,1 827,9 145,5% 118,0% Laba Bersih Rp Miliar 696,9 638,0 515,1 91,5% 109,9% Kewajiban Perusahaan Rp Miliar 2.583,0 4.144,2 2.991.2 160,4% 138,5% Ekuitas Rp Miliar 5.245,8 5.608,2 4.892,1 106,9% 106,8% Total Aset Perusahaan Rp Miliar 7.828,8 9.752,5 7.883,3 124,6% 118,3% LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 165 Target 2015 Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pencapaian tahun sebelumnya, kondisi eksternal usaha dan kondisi internal perusahaan dan dengan berdasarkan asumsi-asumsi yang mengiringi kegiatan operasional di tahun mendatang, Perseroan juga menetapkan berbagai target capaian operasional maupun finansial utama untuk tahun 2015, seperti digambarkan pada tabel berikut. Realisasi Keterangan Satuan Prognosa & Target Varian 2013 2014 2015 Realisasi a b c b / a (%) Kinerja Operasional Ton Sn 26.204.0 32.053,0 30.000,0 122,3% 93,6% Produksi Logam timah Mton 23.718.0 27,550,0 29.260,0 116,2% 106,2% Penjualan Logam timah Mton 23.237.0 26.907,0 28.500,0 115,8% 105,9% c / b (%) Produksi Bijih timah Kinerja Finansial Varian Target Pendapatan Rp Miliar 5,852.5 7.371,2 9,333.6 126,0% 126,6% HPP Rp Miliar 4,408.7 5.772,9 7,439.5 130,9% 128,9% Laba Usaha Rp Miliar 827.9 1.023,1 1,136.7 123,6% 111,1% Laba Bersih Rp Miliar 515.1 638,0 721.6 123,9% 113,1% Kewajiban Perusahaan Rp Miliar 2,991.2 4.144,2 3,921.6 138,5% 94,6% Ekuitas Rp Miliar 4,892.1 5.608,2 5,433.7 114,6% 96,9% Total Aset Perusahaan Rp Miliar 7,883.3 9.752,5 9,355.4 123,7% 95,9% Kotinjensi Keterangan lengkap mengenai Kontinjensi dapat dilihat pada Catatan 37 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian PT TIMAH yang dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini. Sampai akhir tahun 2014, ada 6 persoalan yang dapat menimbulkan kontinjensi terhadap Perseroan, dengan penjelasan singkat sebagai berikut. 1. Tumpang Tindih IUP Perseroan memiliki IUP atas daerah seluas 19.594 Ha yang terletak di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Karimun di provinsi Riau berdasarkan Surat Keputusan Menteri ESDM No. 2928K/30MEM/2011 tanggal 14 November 2011. Namun IUP tersebut tumpang tindih dengan IUP PT Rajwa Internasional yang diterbitkan Gubernur Kepulauan Riau dan IUP PT Wahana Perkit Jaya yang diterbitkan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti. Perseroan telah membuat laporan kasus tersebut kepada Direktur Jenderal Minerba (“Dirjen Minerba”) dengan Surat Perusahaan No. 767.PWJ/Tbk/UM-0000-2012-SO tanggal 10 Desember 2012. Hingga tanggal pelaporan, kasus ini belum terselesaikan. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 166 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tinjauan Keuangan 2. Permasalahan hukum dengan PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang. Pada tahun 2013, PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang (“SCHG”) mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Tanjungpandan atas permasalahan pengrusakan dan tumpang tindih kebun kelapa sawit milik SCHG dengan IUP yang dimiliki Perusahaan seluas 85,6 Ha yang terletak di daerah Mempaya, Belitung Timur. Pada tanggal 13 Oktober 2013, Pengadilan Negeri Tanjungpandan perkara tersebut telah diputus dengan Amar Putusan yang pada pokoknya mengabulkan sebagian gugatan SCHG dan menyatakan Perusahaan telah melakukan perbuatan melanggar hukum. Atas kasus ini, Perseroan akhirnya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Hingga tanggal pelaporan, proses hukum ini masih berlangsung. 3. Permasalahan mengenai penambangan liar. Penambangan inkonvensional di Bangka dan Belitung berpotensi merusak lingkungan, terutama dalam areal IUP Grup yang menjadi kewajiban Grup untuk melakukan pengelolaan proses rehabilitasi lingkungan. Selama berlangsungnya penambangan inkonvensional yang berada di luar pengendalian Grup, termasuk perusakan lahan bekas tambang yang telah direhabilitasi sebelumnya, proses rehabilitasi lingkungan tidak dapat dilaksanakan oleh Grup sebagaimana ketentuan yang berlaku. Perseroan telah berupaya mengatasi persoalan tersebut dengan merealiasikan pola kerja sama, selain itu melakukan penelaahan atas budidaya tanaman industri sebagai proses rehabilitasi lingkungan, agar secara bertahap dapat mengalihkan kegiatan masyarakat dari penambangan inkonvensional ke usaha lain yang memberikan manfaat jangka panjang. 4. Regulasi Kehutanan Pada tanggal 10 Juli 2008, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.43/MenhutII/2008 (“Peraturan P43”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan tujuan untuk membatasi dan mengatur penggunaan sebagian kawasan hutan untuk kepentingan strategis atau kepentingan umum terbatas di luar sektor kehutanan tanpa mengubah status, fungsi dan peruntukan kawasan hutan. Mengacu Peraturan P43, maka sebagai tindak lanjut rencana kerja Jangka Panjang Tambang darat, Grup pada tahun 2008 telah menyampaikan permohonan resmi kepada Menteri Kehutanan untuk memperoleh Izin Pinjam Pakai Hutan Produksi pada area Wilayah Izin Usaha Pertambangan (“WIUP”) Operasi Produksi yang berada di dalam areal kawasan hutan produksi. Hingga saat ini izin dimaksud masih dalam proses di Kementerian Kehutanan 5. Jaminan Reklamasi. Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan baru mengenai reklamasi tambang dan penutupan tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, asuransi, atau accounting reserve yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 167 Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas UndangUndang Mineral No. 4/2009, yaitu PP No. 78 dan PerMen ESDM No. 7/2014 yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008. Ketentuan peralihan dalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini. Perseroan telah menyampaikan rencana reklamasi, yang hingga kini masih dalam tahap penelaahan. Sementara itu sehubungan dengan keluarnya PerMen No.7/2014 Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Perseroan melakukan penelaahan mengenai dampaknya terhadap kegiatan operasional. 6. Permasalahan Hukum dengan Indelberg. Pada tahun 2009 Perusahaan melakukan transaksi penjualan ke Indelberg dengan total senilai US$4.585.518. Piutang atas penjualan tersebut belum dilunasi oleh Indelberg sampai dengan masa jatuh temponya. Manajemen telah menyisihkan secara penuh piutang tersebut. Perseroan telah berupaya menyelesaikan perkara tersebut melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia. Sementara itu, sidang di Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal 30 September 2011 telah mengeluarkan Court Order for Winding Up atau Putusan Pailit atas Indelberg dan Pengadilan menunjuk seorang OR (Official Receiver) yaitu Kurator yang akan melakukan pemberesan atas Indelberg. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima pelunasan piutang atas hasil pailitnya Indelberg dari kurator. Derivatif dan Lindung Nilai Salah satu risiko yang banyak dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah risiko pelemahan rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing lainnya. Risiko valas ini akan membuat laba bersih perusahaan tergerus oleh biaya lain-lain, yakni beban nilai tukar. Pada umumnya risiko valas akan dihadapi oleh perusahaan yang memiliki exposure pinjaman dalam mata uang asing, sementara pendapatannya dalam mata uang rupiah. Pada kasus Perseroan, pendapatannya justru dalam mata uang asing, sedangkan pinjaman dalam mata uang rupiah. Seiring dengan melemahnya rupiah, saat ini Perseroan membukukan keuntungan lain-lain dari translasi valas tersebut. Namun jika rupiah menguat, maka Perseroan akan membukukan rugi tranlasi valas. Mengingat Perseroan tidak memiliki exposure dalam mata uang asing yang signifikan, PT TIMAH tidak melakukan transaksi lindung nilai. Disamping itu sesuai dengan bidang usahanya, PT TIMAH juga tidak melakukan transaksi derivatif yang terkait dengan perubahan nilai mata uang. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 168 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Informasi-Informasi Material Lain Seiring dengan upaya untuk mengembangkan usaha, Perseroan menganggarkan sejumlah dana untuk belanja modal, baik dalam rangka memperbaiki fasilitas produksi eksisting maupun menambah berbagai fasilitas produksi dan fasilitas pendukung produksi. Perseroan juga melakukan ekspansi usaha, yakni mengembangkan kawasan industri, bekerja sama dengan BUMN lain yang kompeten di bidangnya. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 169 INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI HUTANG/MODAL Selama tahun pelaporan 2014 PT TIMAH melakukan beberapa aksi korporasi, sebagai berikut. • Investasi dan Ekspansi Seiring dengan upaya untuk mengembangkan usaha, Perseroan menganggarkan sejumlah dana untuk belanja modal, baik dalam rangka memperbaiki fasilitas produksi eksisting maupun menambah berbagai fasilitas produksi dan fasilitas pendukung produksi. Selain menambah atau memperbaiki fasilitas produksi, Perseroan juga melakukan ekspansi usaha, yakni mengembangkan kawasan industri, bekerja sama dengan BUMN lain yang kompeten di bidangnya. Penjelasan lebih lengkap mengenai rencana dan realisasi investasi dan ekspansi Perseroan dapat dilihat pada uraian “Pengembangan Usaha”. • Divestasi Selain melakukan investasi, Perseroan juga melakukan divestasi-pelepasan kepemilikan saham anak usaha, khususnya anak usaha PT Tanjung Alam Jaya yang bergerak dibidang tambang batubara. • Akuisisi Perseroan juga melakukan akuisisi, dalam bentuk penambahan kepemilikan saham TBBE, yang mengelola konsesi batubara di daerah Tanjung Enim. Selain TBBE, Perseroan juga mengakuisisi kepemilikan rumah sakit, RSBT. Saat ini Perseroan mulai melakukan pembenahan terhadap kondisi fisik maupun pengelolaan RSBT. • Restrukturisasi Korporasi Restrukturisasi dilakukan dalam bentuk penggambungan anak usaha yang memiliki kegiatan serupa. Untuk tahun 2014, penggabungan dilakukan antara PT Tambang Timah ke PT TIMAH (Persero) Tbk. • Restrukturisasi Hutang/Modal Tidak ada aksi korporasi menyangkut restrukturisasi Hutang maupun modal Perseroan di tahun 2014. Investasi Barang Modal Pada tahun pelaporan 2014, Perseroan menginvestasikan sejumlah dana untuk investasi barang modal sebagai realisasi program pengembangan usaha. Jenis investasi barang modal dan jumlah dana yang dianggarkan telah dijabarkan dalam uraian Sub-bab “Pengembangan Usaha”, yakni pada judul uraian “Belanja Modal 2014”. Investasi barang modal tersebut diantaranya digunakan untuk : Membangun fasilitas produksi “rare earth”, membuat sejumlah kapal isap produksi, membuat kapal BWD dan sebagainya. Adapun realisasi dana untuk belanja modal adalah sebesar Rp503,9 miliar yang dicatat sebagai pertambahan nilai aset tetap sepanjang tahun 2014 sebagaimana tampak Catatan 14 “Aset tetap”. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 170 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Informasi-Informasi Material Lain Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal Perseroan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir. Investasi barang modal Perseroan dilakukan secara langsung dengan menganggarkan sejumlah dana yang berasal dari kas internal. Barang modal Perseroan berasal dari produk-produk dalam negeri, oleh karenanya dalam penganggaran dan realisasinya ditransaksikan dan dicatat dalam mata uang rupiah, sehingga tidak menimbulkan risiko kurs. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Perseroan telah melakukan penelaahan kembali penafsiran terhadap fakta-fakta, keadaan serta prinsip akuntansi yang sesuai, dan memutuskan untuk merubah metode pengukuran properti investasi dari model biaya menjadi model nilai wajar. Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, perubahan ini harus diterapkan secara retrospektif. Oleh karena itu, Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2013, sebagai berikut: Sebelum penyajian kembali Penyajian kembali Setelah penyajian kembali 31 Desember 2013 Properti investasi 71.676 360.725 432.401 Total Aset 7.883.294 360.725 8.244.019 Saldo laba 4.471.303 360.725 4.832.028 (4.747) 65.468 60.721 515.102 65.468 580.570 71.676 295.257 3366.933 Total aset 6.130.320 295.257 6.425.577 Saldo laba 4.172014 295.257 4.467.271 (Kerugian)/pendapatan lain-lain, neto Laba tahun berjalan 1 Januari 2013 Properti investasi PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Perseroan telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan agar lebih sesuai dengan revisi PSAK yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penjelasan ringkas atas kebijakan tersebut diuraikan pada bahasan berikut, sementara penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Catatan 2.b Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan. • Standar Akuntansi baru yang relevan terhadap aktivitas Perseroan. Berikut adalah standar akuntansi baru yang diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 171 o Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” Interpretasi ini mengatur biaya pemindahan material yang timbul dalam aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi, selain beberapa biaya pengupasan lapisan tanah yang lain. Interpretasi ini mengharuskan Perseroan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika berbagai kriteria tertentu terpenuhi. ISAK 29 hanya relevan untuk area tambang terbuka yang dimiliki oleh Perusahaan yang meliputi tambang terbuka timah dan batubara. Atas berlakunya ISAK 29, Perseroan mencabut PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” sejak 1 Januari 2014. • Interpretasi standar baru yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya di tahun buku 2014 namun tidak berdampak material. o ISAK 27 “Pengalihan Aset Dari Pelanggan” o ISAK 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan Dengan Instrumen Ekuitas” • Perseroan juga akan menerapkan 12 standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagaimana tercantum pada Catatan 2.b Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan pada Laoran Keuangan Audit Konsolidasian. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA TIMAH Nomor dan Nama Peraturan Obyek Peraturan Mulai Berlaku Dampak Bagi Perseroan Menteri Perdagangan No. 44/2014 Perdagangan Logam timah dengan barbagai bentuknya November 2014 Dampak positif berupa berkurangnya kegiatan penambangan ilegal di dalam maupun di luar area kelolaan. Keteraturan pasokan timah yang jelas asal-usulnya diharapkan membuat proyeksi ekspor timah Indonesia dapat diperhitungkan, pasokan ke pasar global terjaga, sehingga harga jual timah di pasar global meningkat. Peraturan Menteri ESDM No. 7/2014 Reklamasi dan Pasca Tambang Februari 2014 Perseroan harus menambah provisi biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai ketentuan terbaru tersebut. TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN Tidak ada transaksi benturan kepentingan selama tahun pelaporan 2014. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Berikut adalah rincian saldo aset dan liabilitas dari transaksi Pihak Berelasi serta Sifat Transaksi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 172 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Informasi-Informasi Material Lain 31 Desember KETERANGAN (dalam Rp miliar) Saldo transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Kas dan Setara Kas Bank Deposito Berjangka Jumlah 2014 2013 205 249,6 125,1 343,7 330,1 593,3 3,38% 7,19% Aset Keuangan Lainnya Kas yang dibatasi penggunaannya Deposito berjangka - - Persentase terhadap jumlah aset - - 94,3 71,6 0,97% 0,87% Utang Bank Jangka Pendek 1.326,1 989,1 Persentase terhadap total liabilitas 31,99% 33,07% 15 10 0,36% 0,33% Kas di Bank 4,3 34,2 Aset kauangan lainnya 5,1 9,7 JUMLAH 9,4 43,9 Lainnya 37,4 37,4 - - Persentase terhadap jumlah aset Piutang Lain-lain Persentase terhadap jumlah aset Beban Akrual Tantiem Direksi dan Komisaris Persentase terhadap total liabilitas Aset yang Dimiliki Untuk Dijual Jiwasraya – jasa asuransi PT BNI Life Insurance AJTM – jasa asuransi 0,2 0,2 37,6 37,6 Jenis transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Kompensasi Manajemen Kunci 29,9 32,3 9,3 9,5 (89,6) (24,9) Kontribusi ke Program Pensiun 37,5 37,4 Jumlah Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi Pendapatan dan Beban Kauangan Pendapatan Keuangan Beban keuangan Jiwasraya LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 173 Adapun sifat hubungan dengan pihak berelasi tersebut diatas adalah sebagai berikut. PIHAK BERELASI HUBUNGAN Dewan Komisaris dan Direksi, Kepala Divisi dan Kepala Unit Bisnis Manajemen kunci SIFAT TRANSAKSI Gaji dan imbalan kerja Bank Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan deposito berjangka dan utang bank jangka pendek Bank Negara Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan utang bank jangka pendek Bank Rakyat Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan deposito berjangka dan utang bank jangka pendek Bank Syariah Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah Deposito berjangka BPD Sumsel Entitas berelasi dengan Pemerintah Deposito berjangka Bank Tabungan Negara Entitas berelasi dengan Pemerintah Deposito berjangka PT PAL Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Mitra DAK dalam pembangunan Chemical Tanker Hull 242 PT Sarana Karya Entitas berelasi dengan Pemerintah Mitra kerjasama satuan operasi untuk produksi aspal Buton RSBT Afiliasi Piutang lain-lain atas penggunaan fasilitas Perusahaan AJTM Entitas asosiasi Piutang subordinasi dan jasa asuransi Asuransi Jiwasraya Entitas berelasi dengan Pemerintah Jasa Asuransi Kebijakan Transaksi Berelasi Transaksi berelasi dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip transaksi yang umum dengan memperhatikan kualitas, harga, delivery dan kesinambungan operasional. Transaksi terjadi karena adanya kebutuhan perusahaan untuk mendapatkan jasa maupun barang dengan spesifikasi sesuai kebutuhan dan ketersediaan pihak counter-part untuk memberikan barang maupun jasa yang dibutuhkan. Reklasifikasi Akun Sesuai catatan pada Laporan Keuangan Audit Konsolidasian no.41, Laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014. Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut: Sebelum Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah Reklasifikasii Persediaan 2.461.256 (116.743) 2.344.513 Aset tetap 1.888.603 116.743 2.005.346 KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 5 Februari 2015, TI mengadakan perjanjian rekayasa, pengadaan dan konstruksi pembangunan pabrik tin intermediate dengan Hangzhou Shengchuang Company Limited (“Hangzhou”) dan Capital Jet Trading Limited (“Capital”) dengan nilai kontrak secara keseluruhan setara dengan US$11.500.000. Sesuai dengan perjanjian ini, Hangzhou akan menyediakan jasa konstruksi, sementara Capital akan melakukan pengolahan dana untuk pembangunan pabrik tin intermediate dan pelengkap pabrik tin chemical, yang terletak di Cilegon, Banten. Perjanjian ini juga menyebutkan bahwa Hangzhou dan Capital wajib untuk membeli produk intermediate sekurangkurangnya sebanyak 3.000MT/tahun dalam bentuk cair. Ketentuan mengenai pelaksanaan pembelian produk intermediate akan dituangkan dalam perjanjian terpisah. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 174 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Informasi-Informasi Material Lain Perjanjian ini diperkirakan akan selesai pada bulan Agustus 2015 dengan kurun waktu 6 (enam) bulan setelah pembayaran pertama yang terjadi pada tanggal 16 Februari 2015. ENTITAS ANAK USAHA Perseroan memiliki beberapa anak usaha yang menjalankan kegiatan usaha tertentu. Penjelasan singkat mengenai entitas anak usaha, kegiatan usaha yang dijalankan, nilai penjualan dan profitabilitasnya diuraikan dalam pembahasan singkat berikut. Indometal London Ltd Merupakan kepanjangan Perseroan dalam memperdagangkan logam timah di pasar ekspor, khususnya di LME. Seiring dengan meningkatnya produksi, volume penjualan logam timah melalui Indometal juga meningkat, mencapai nilai sebesar Rp4.998,1 miliar. Nilai beli logam timah sebesar Rp4.986,1 miliar, sehingga Indometal mencatatkan laba sebesar Rp6,2 miliar. PT Timah Industri Bergerak dalam industri pengolahan produk-produk hilir dari timah, yakni timah chemical. Pada tahun 2014, total pendapatan di tahun 2014 mecapai Rp142,8 miliar, sementara HPP adalah sebesar Rp118,9 milar, sehingga PT Timah Industri membukukan laba sebesar Rp23,8 miliar. PT Timah Eksplomin & PT Timah Investasi Mineral Bergerak dibidang eksplorasi bahan tambang timah dan non timah. Kedua anak usaha ini resmi digabungkan efektif sejak Desember 2014. Untuk tahun 2014, PT Timah Investasi Mineral berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp182,7 miliar, namun jumlah pengeluaran (HPP) mencapai nilai sebesar Rp179,5 miliar, sehingga mencatatkan laba usaha sebesar Rp3,2 miliar. PT Tanjung Alam Jaya TAJ bergerak dibidang pertambangan dan perdagangan batubara. Seiring dengan menipisnya cadangan, TAJ tidak lagi memproduksi batubara dari areal kelolaan. Permintaan ekspor yang menurun dan melemahnya harga batubara membuat TAJ menghentikan kegiatannya. PT Dok & Perkapalan Air Kantung DAK memberikan jasa layanan perbaikan maupun pembuatan kapal-kapal baik milik Perseroan maupun milik pihak ketiga lainnya. Pada tahun 2014, seiring dengan peningkatan kegiatan penambangan laut, DAK berhasil meningkatkan kuantitas penjualan jasa reparasi dan pembuatan kapal. Dengan volume penjualan jasa tersebut, pada tahun 2014 DAK mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp97,2 miliar, dengan membutuhkan biaya sebesar Rp84,1 miliar, sehingga DAK mencatatkan laba usaha sebesar Rp13,1 miliar. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 175 PT TIMAH (PERSERO) TBK.