BAB 7 RENCANA PEMELIHARAAN PENDAHULUAN Pada dasarnya, proses perencanaan pekerjaan pemeliharaan sama dengan perencanaan dari setiap kegiatan konstruksi. Oleh karena itu, prinsip-prinsip dasar perencanaan harus dipahami dengan baik sebelum mempertimbangkan rencana pemeliharaan secara khusus. Perencanaan harus dilihat sebagai proses berpikir. Apapun kegiatan yang dilakukan, secara sadar ataupun tidak, perencanaan pasti dilakukan. Di beberapa kasus memang tidak dilakukan secara tertulis di atas kertas, tetapi sebuah proses perencanaan akan dilakukan untuk mencapai dari titik A ke titik B, atau untuk membuat produk suatu prduk. Sejalan dengan perkembanganpembuatan produk atau proses kegiatan yang menjadi lebih kompleks, maka dibutuhkan sebuah perencanaan tertulis di atas kertas dan juga panduan manual mulai dibuat. Pada awalnya bisa saja hanya berupa catatan sederhana, kemudian dikembangkan menjadi perencanaan yang berbasis komputer. Perubahan representasi perencanaan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks tergantung pada banyak faktor. Penggunaan perencanaan yang canggih dan kompleks mungkin muncul sebagai sesuatu yang cerdas, tetapi dalam kenyataannya itu hanyalah representasiproses berpikir. TUJUAN PERENCANAAN Perencanaan, sebagai proses intelektual, mencakupi semua kegiatan dengan tujuan tertentu, baik dinyatakan secara terang-terangan ataupun tidak. Dalam industri konstruksi, perencanaan sering tidak diberikan kredibilitas yang memadai. Hal ini disebabkan tidak cukup perhatian kepada tujuan perencanaan, yang mengarah kepada kegagalan untuk menghasilkan program yang konsisten dengan tujuan perencanaan. Pada dasarnya, perencanaan berkaitan dengan penyediaan informasi manajemen, dan tujuan yang diperlukan informasi ini akan menjadi faktor utama dalam menentukan cara yang paling tepat untuk memproduksinya. Fungsi utama dari manajemen suatu proyek adalah kontrol. Untuk mengontrol sesuatu menyiratkan pengukuran, perbandingan dengan patokan, menarik kesimpulan dan mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan perencanaan proyek. Beberapa aspek dalam proyek memerlukan kontrol. Yang paling jelas di antaranya adalah waktu.Program pembangunan biasanya sangat berkaitan dengan waktu. Namun, program ini tidak 1 hanya alat pengendalian waktu, dan mungkin perlu digunakan untuk beberapa tujuan lainnya. Aspek lainnya adalah kualitas. Kualitas standar yang ditetapkan melalui gambar dan spesifikasi, dan ini dapat dilihat sebagai merupakan model proyek. Untuk menjadi sukses, perlu program untuk memberikan suatu prediksi model proyek yang akurat, sehingga status proyek dapat ditentukan. Proses pada dasarnya berlangsung sejalan dengan proyek, dan kontrol sebagai sistem pengambilan tindakan. Akan sangat berguna jika sistem perencanaan juga bertindak sebagai diagnostik alat: misalnya, bagaimana status dicapai yaitu, program memberikan catatan sejarah yang dapat digunakan untuk melakukan diagnosis proyek kesulitan. Jika program ini berhasil dalam menyediakan model kontrol, harus sesuai untuk tujuan pengelolaan, dan harus mencakup informasi yang bersifat relevan dan realistis. Proses perencanaan tidak berakhir dengan dimulainya proyek. Sebuah sistem yang baik harus bersifat dinamis, dalam arti bahwa bergerak sejalan dengan proyek. Seringkaliprogram perencanaan konstruksi sangatlah kaku dan tidak ada revisi. Jika program tersebut dinamis, harus mampu merespon perubahan dan fleksibel. Sistem perencanaan bertindak sebagai bantuan untuk pengambilan keputusan dan memberikan kesempatan bagi manajemen untuk mengajukan pertanyaan dan mengevaluasi konsekuensi tindakan alternatif. KOMPONEN PROGRAM Dalam diskusi di bawah ini istilah 'proyek' yang digunakan, harus dilihat dalam konteks yang sangat luas yang mencakup perencanaan pekerjaan pemeliharaan. 1. Langkah Kerja Setiap proyek terdiri dari dari serangkaian langkah-langkah yang harus diambil untuk bergerak menuju pencapaian tujuan akhir. Proyek tidak selalu membagi diri menjadi suatu langkah-langkah kegiatan. Memang pada proyek konstruksi untuk gedung baru, serangkaian kegiatan dapat dengan mudah diidentifikasi, dan dapat dibuat urutan-urutan yang merupakan proses konstruksi. Tapi beberapa proyek akan sulit mengidentifikasinya. Cara pembagian suatu proyek menjadi langkah-langkah kegiatan sangat penting bagi keberhasilan atau proses perencanaan. Yang harus diperhatikan pertama kali adalah tujuan untuk program yang sedang diproduksi serta kualitas data yang tersedia. Program diproduksi untuk berbagai tujuan, dan tidak mungkin bahwa satu rincian program ini akan melayani setiap tujuan. Contohnya, sebuah program mungkin tidak memiliki cukup detail karena program ini tidak dipecah menjadi kegiatan yang cukup, sementara di kasus lainnya program 2 yang sangat detail dan rinci mungkin tidak sesuai untuk seorang manajer senior yang hanya membutuhkan gambaran umum. 2. Skala waktu / durasi kegiatan Setelah proyek dipecah menjadi serangkaian kegiatan, persyaratan berikutnya adalah skala waktu dan durasi terhadap masing-masing kegiatan. Sistem perencanaan yang baik bisa menghasilkan data sendiri untuk memungkinkan prediksi rasional tentang durasi kegiatan yang akan dibuat. Pekerjaan pemeliharaan jelas berbeda dengan pekerjaan baru (membuat proyek baru). Yang perlu dikhawatirkan adalah dalam hal pekerjaan pemeliharaan memerlukan prediksi yang tepat untuk siklus kegiatan rutin. 3. Urutan kegiatan Sebagian besar dari proses perencanaan berkaitan dengan urutan kegiatan secara logis. Masalahnya di sini suatu proses, cenderung membutuhkan pemecahan proyek menjadi serangkaian kegiatan dan ini cukup sulit. Oleh karenanya agar perencanaan benar-benar dinamis, kegiatan yang dipecah-pecah tersebut harus dihubungkan dengan suatu cara. Jika suatu program ingin beroperasi dengan baik, dengan kontrol yang efektif, maka gambaran yang akurat tentang kondisi proyek sangat penting. Untuk mendapatkan ini perlu untuk mengetahui pengaruh kemajuan dari sejumlah kegiatan pada sebuah proyek. Berbagai teknik perencanaan digunakan untuk pekerjaan bangunan, mulai dari bar chart sederhana hingga sistem jaringan yang canggih. Yang pertama memiliki keuntungan dari presentasi visual yang sangat baik tetapikegiatan tidak saling terhubung, sehingga sulit untuk menilai posisi keseluruhan proyek. Di sisi lain, sistem jaringan yang canggih kurang komunikatif. Untuk mengatasi kekurangan ini, digunakan komputer dengan softwareuntuk pekerjaan konstruksiyang lebih murah dan lebih cepat dengan memiliki representasi grafis yang jelas, sehingga memungkinkan potensi networks untuk dimanfaatkan. Secara umum yang utama dalam perencanaan pemeliharaan adalah untuk berkomunikasi dan memberikan informasi secara jelas. 4. Perekaman Perkembangan Kegiatan Akhir dalam perencanaan atau program adalah metode pencatatan kemajuan aktual terhadap apa yang telah direncanakan. Dalam hal pencatatan kemajuan dan meningkatkan presentasi yang user-friendly, telah dikembangkan software komputer yang menyediakan sarana untuk melakukan praktek analisis dengan lebih leluasa. 3 Yang paling penting, mengingat karakteristik pekerjaan pemeliharaan adalah data manajemen, dan ini adalah pertanyaan untuk memilih software atau database yang benar atau paket perangkat lunak dan juga struktur data dengan cara yang paling tepat. PERENCANAAN PEMELIHARAAN 1. Lingkup perencanaan pemeliharaan Ada sejumlah aspek pemeliharaan yang membutuhkan perencanaan, yang mungkin belum tentu menjadi bagian dari program pemeliharaan formal yang direncanakan. Contohnya, telah ditetapkannyabagi lembaga program inspeksi perencanaan untuk memverifikasi bahwa persyaratan telah dilengkapi, atau pertimbangan untuk mengoperasikan pengganti dari kebijakan perencanaan, sebagai bagian dari program pemeliharaan preventif. Hal ini dapat beroperasi secara terpisah dari program pemeliharaan yang direncanakan. Proses ini memerlukan ilmiah pendekatan, permintaan data yang baik, dan menunjukkan bahwa lingkup nyata perencanaanpemeliharaan lebih luas dari sekadar merencanakan serangkaian kegiatan siklik pada bar chart. 2. Rencana versus pemeliharaan terencana Pada pengorganisasian pemeliharaan terdapat dua jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak terencana. Keseimbangan antara keduanya akan bervariasi,tergantung pada sifat dari organisasi yang bersangkutan dan sikapnya terhadap pemeliharaan gedung. Akan ada keseimbangan optimal yang tepat bagi organisasi yang bersangkutan. Rendahnya tingkat pemeliharaan yang direncanakan dalam organisasi tidak selalu mencerminkan sikap buruk, karena mungkin cocok untuk situasi yang diberikan. Hal ini sangat mungkin untuk dalam kasus di mana pengenalan sistem canggih dalam perencanaan tidak dibenarkan. Sebagai contoh, pemilik kebun yang terdiri dari satu bangunan sederhana dapat memilih untuk melakukan semua perawatan hanya berdasarkan perencanaan yang diulang setiap empat tahun. Mungkin ada keadaan ketika sebuah kebijakan pengganti yang direncanakan adalah layak, namun pada prakteknya ini tidak mungkin. Dalam ruang lingkup yang kecil hal ini mungkkin akan cukup memuaskan. Namun, dalam ruang lingkup yang besar dapat mengakibatkan pelayanan yang buruk serta salah satu aspe menjadi tidak efisien. 3. Siklus Pemeriksaan Terencana Perencanaan inspeksi mungkin didorong oleh berbagai faktor, termasuk persyaratan wajib. Frekuensi dari beberapa inspeksi dapat ditentukan dengan jelas, terutama dalam kasus inspeksi komponen bahan yang dibeli. Siklus ini bisa lebih pendek daripada yang seharusnya dan bahkan bisa 4 berbeda.Contohnya, beberapa item mesin mungkin memerlukan pemeriksaan enam-bulanan dan mesin yang lain bisa sampai tahunan. Kesadaran untuk menginpeksi dalam interval enam-bulanan bisa dibuat, jika biaya yang dikeluarkan akan lebih kecil dalam hal pengantisipasian sebelum masalah terjadi. Jika periode mengkoordinasikannya. inspeksi telah diidentifikasi, maka akan memungkinkan untuk Namun, informasi yang dikumpulkan selama inspeksi mungkin menyarankan revisi siklus inspeksi masa depan. Sebagai contoh, bisa saja dicatat bahwa item memburuk sejalan dengan penggantinya, tetapi dengan ketidakpastian pada diagnosis. Hal ini dapat membuat pemeriksaan yang akan datang dibuat dalam siklus yang lebih pendek. Keuntungan Pemeriksaan Terencana dapat mengurangi biaya perbaikan darurat, mengurangi biaya perbaikan atau penggantian dan menghemat biaya yang berhubungan dengan kegagalan komponen bangunan. Sisi negatifnya adalah keluarnya biaya untuk melakukan kegiatan pemeriksaan terencana tersebut dan dapat menyebabkan kerusakan juga. 4. Keputusan Melakukan Penggantian Keputusan melakukan penggantian terbagi menjadi dua kategori. Yang pertama adalah keputusan melakukan penggantian berdasarkan biaya untuk memperbaiki suatu item. Masalahnya ialah menentukan waktu penggantian item tersebut atau yang lebih baik lagi memprediksi kapan waktu penggantian tersebut akan terjadi. Yang kedua adalah keputusan penggantian dengan pendekatan analitis. Pendekatan ini dapat dipakai dalam kasus penggantian item yang lebih mahal. Merupakan keputusan yang terbaik karena dapat menentukan biaya pemeliharaan yang akan datang ke nilai saat ini ketika dikombinasikan dengan biaya pemeliharaan komponen baru apakah masih layak atau lebih baik diganti Pendekatan lain untuk keputusan melakukan penggantian adalah dengan mengadopsi kebijakan penggantian yang direncanakan secara siklus. Hal ini juga dapat dimodelkan secara statistik untuk membantu manajer. 5. Siklus Pemeliharaan Terencana Jika terdapat beberapa item dimasukkan dalam program pemeliharaan terencana yang perlu dipertanyakan, maka untuk hal ini, persyaratan utama akan ditentukan dari periode siklus. Contoh jelas adalah frekuensi dekorasi. Ada jumlah data yang cukup tersedia pada siklus dekorasi dan sejumlah keputusan model juga telah diproduksi untuk izin analisis masalah. Ini akan membuat akun: Biaya pengecatan untuk setiap siklus, mengingat bahwa setiap ulangan mungkin lebih mahal di siklus lagi karena kerusakan yang lebih besar. 5 Siklus pengaruh terhadap tingkat umum dari kerusakan, dan probabilitas percepatan lengkap kegagalan komponen. Biaya gangguan terhadap proses produktif, baik untuk kegagalan komponen dan dekorasi operasi. Estetika pengaruh yang mungkin memiliki biaya tersembunyi, misalnya layanan pelanggan. Penyusunan siklus pemeliharaan terencana juga dipengaruhi oleh faktor seperti lingkungan, kondisi iklim sekitar bangunan, fungsi pemakaian bangunan, kondisi fisik bangunan. 6. Perencanaan lanjutan atas pemeliharaan sebelumnya Perbandingan antara pekerjaan yang terencana dan tidak terencana tergantung pada keputusan manajemen pemeliharaan gedung. Terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan yang bergantung pada keadaan bangunan dan karakteristik penggunannya. Penting untuk mengetahui mengenai umur komponen dari bangunan, kapan komponen tersebut harus diperiksa ataupun diganti. Pendekatan yang dipilih sebaiknya adalah pendekatan yang dapat mengakomodasi pekerjaan yang telah direncanakan dengan tidak direncanakan secara seimbang. Diperlukan kehatihatian dalam menentukan penggunaan anggaran, pekerja dan material untuk memenuhi pekerjaan pemeliharaan. Waktu yang diperlukan untuk menanggapi suatu pekerjaan yang harus diselesaikan juga merupakan hal penting yang harus diprioritaskan dalam perencanaan ini, lalu sifat kerusakan pada komponen bangunan, komponen maupun hal-hal yang berkaitan erat dengan kesehatan dan keselamatan pada pengguna bangunan, dan hal lainnya sesuai dengan ketentuan tentang pemeliharaan bangunan, contoh: terkait dengan sifat kerusakan pada komponen bangunan adalah rusaknya atap bangunan, pekerjaan ini harus segera ditangani karena apabila atap yang rusak tidak segera ditangani akan menyebabkan kerusakan pada komponen bagian lainnya. PROGRAM PEMELIHARAAN TERENCANA Tujuan dari program pemeliharaan yang direncanakan sangat beragam, sehingga banyak jenis program yang akan ditemui. Penerapan prinsip-prinsip dasar perencanaan sangatlah penting. Lebih khusus lagi, penting untuk mendefinisikan tujuan pemeliharaan rencana yang akurat di awal, untuk memastikan relevansi dan untuk memungkinkan perencanaan secara realistis dirumuskan. Tujuan-tujuan ini dapat mencakup semua atau kombinasi dari berikut ini : Untuk membantu memastikan bahwa kerusakan utama diperbaiki. Untuk mempertahankan kondisi bangunan pada tingkat yang dapat diterima dan mencegah kerusakan yang tidak semestinya dari struktur bangunan. 6 Untuk menjaga utilitas dari warisan sebagai aktiva, dan mempertahankan nilainya. Untuk mempertahankan jasa rekayasa dan utilitas dalam kondisi optimum untuk menjaga kondisi lingkungan bangunan, dan karenanya produktifnya kapasitas. Dengan perencanaan yang efektif, menjamin pemeliharaan yang dilakukan, selama beberapa tahun, dalam urutan yang masuk akal yang mencerminkan prioritas pertimbangan hati-hati. Oleh perencanaan yang tepat, memastikan bahwa operasi pemeliharaan dilakukan paling cara yang efektif untuk memastikan bahwa nilai terbaik untuk uang sedang diperoleh dan terbaik digunakan adalah yang terbuat dari sumber daya yang langka. Untuk menyediakan alat untuk manajemen keuangan, dalam pengendalian anggaran tertentu, dan untuk membantu manajer pemeliharaan di penawaran untuk sumber daya keuangan. Sebagai bagian dari skenario fasilitas manajemen yang lebih luas, untuk membantu manajemen untuk berhubungan diprogram perbaikan dan pemeliharaan untuk tuntutan lain dan alternatif, seperti pemugaran, pembangunan kembali atau perubahan kebijakan leasing. Pemeliharaan memiliki karakteristik sendiri yang lebih rumit perencanaan proses. Karakteristik tersebut di antaranya adalah : Pekerjan pemeliharaan ditandai oleh sejumlah besar pekerjaan kecil, dan upaya untuk memprogram pekerjaan secara terperinci hingga ke menit, dalam jangka pendek, jelas tidak realistis. Tersebarnya banyak sifat pekerjaan merupakan faktor utama yang harus diambil pada saat perencanaan, karena memiliki dampak yang besar pada efisiensi dan ekonomi. Pekerjaan individu sering sederhana dalam hal urutan, tetapi sebenarnya lebih dari itu, ada kebutuhan untuk mempertimbangkan kelogisan, daripada metode kerja rinci. Sebagian besar dari pekerjaan yang sangat kecil mungkin memerlukan kehadiran sejumlah perdagangan, koordinasi yang sulit. Hal ini membuat pencapaian kesinambungan kerja untuk perdagangan individu sulit. Isi pekerjaan pemeliharaan item yang mungkin tidak menentu ketika sebuah perintah atau instruksi yang diberikan. Penerapan kebijakan untuk barang-barang darurat yang akan diperhatikan, sebagai bagian dari rencana kunjungan ke lokasi. 7 Program kerja dengan hati-hati dibangun untuk menghadapi gangguan dari beberapa penyebab potensial seperti penarikan sumber daya untuk menangani pekerjaan darurat, kondisi iklim, masalah akses, dan kemundurn anggarn. Perbaikan darurat menimbulkan masalah yang sangat spesifik karena mereka tidak terduga, dan memerlukn respon yang cepat. Secara umum, kategori berikut ini program perawatan dapat diidentifikasi : Jangka panjang atau lebih lama lima tuhun Jangka menengah tahunan Jangka pendek bulanan, mingguan atau bahkan harian 1. Program jangka panjang Tujuan dari program jangka panjang dirinci tugas secara detail. Jangan sampai pemrograman jangka panjang diberikan perincian yang tidak perlu, karena hal itu hanya akan membingungkan. Untuk menghasilkan program pemeliharaan jangka panjang mungkin hanya memerlukan sistemasi yang luas dari historis yang ada. Program jangka panjang dapat dibuat untuk berbagai tujuan, yaitu : Penetapan pengeluaran yang diperlukan untuk pemeliharaan selama waktu, dalam rangka untuk menempatkan dan menjaga stok bangunan dalam kondisi yang dapat diterima. Program jangka panjang dapat digunakan untuk pengeluaran rencana aliran dengan cara yang paling efektif sesuai dengan keadaan. Perbaikan yang penting memerlukan perencanaan ke depan secara hati-hati, harus konsisten dengan sumber daya keuangan yang tersedia, dan untuk memastikan bahwa perbaikan tersebut tidak mengganggu waktu dari organisasi. Perencanaan jangka panjang berguna untuk penganggaran untuk sumber daya keuangan. Namun, harus diingat bahwa sumber daya lainnya, terutama tenaga kerja dan bahan, harus tersedia, luas pada waktu yang tepat. Menentukan cakupan manajemen fasilitas untuk menggunakan perawatan jangka panjang yang direncanaksn, yang harus diintegrasikan dengan usaha jangka panjang lainnya seperti yang berkaitan dengan proyek-proyek modal baru, renovasi, pembongkaran dan perubahan penggunaan saham bangunan. 2. Program Intermediate/program jangka menengah Periode dari perencanaan jangka menengah biasanya adalah satu tahun, dalam periode yang berjalan dapat pula dilakukan revisi untuk menyesuaikan terhadap keadaan sebenarnya di lapangan. 8 Perencanaan jangka menengah merupakan perluasan dari perencanaan jangka panjang. Kedua jenis perencanaan ini saling berkaitan dan saling mendukung. Jika ada kebutuhan spesifik yang akan dimasukkan ke perencanaan jangka menengah maka perlu dilakukan revisi pada perencanaan jangka panjang. Program Jangka Menengah dapat dibuat untuk berbagai tujuan, diantaranya: Membantu manajer menentukan alokasi penggunaan anggaran tahunan. Perencanaan jangka menengah berfungsi untuk mengontrol & mengevaluasi kegiatankegiatan yang berkaitan dengan penggunaan uang. Membantu pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor, dengan memastikan waktu, persiapan penawaran pada waktu perencanaan. Menyediakan prediksi/perkiraan terhadap jumlah sumber daya material maupun komponen yang dibutuhkan selama satu tahun berjalan, agar jumlah antar permintaan dengan persediaan tetap terjaga & seimbang secara kuantitas. Program pemeliharaan tahunan harus memungkinkan pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan pada waktu yang paling tepat. Contoh kegiatan-kegiatan dari program jangka menengah : Pekerjaan individual Pembagian pekerjaan besar dan pekerjaan rutin Pembagian program yang dikerjakan langsung dan pekerjaan yang menggunakan jasa kontraktor Pengalokasian pengeluaran ke tiap-tiap pekerjaan dengan membagi ke yang lebih rinci, seperti biaya upah pekerja. Langkah-langkah perencanaan program jangkan menengah di antaranya adalah : Identifikasi jenis kegiatan(item) yang termasuk di dalam program Mengidentifikasi komponen apa saja yang ada dalam program jangka menengah. Identifikasi Kapasitas Pekerjaan dan Biaya Mengidentifikasi pekerjaan yang sanggup dikerjakan secara langsung atau harus menggunakan jasa kontraktor. Menentukan Urutan Pekerjaan Pada langkah ini dibutuhkan komputerisasi agae pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. Penyediaan Mekanisme Pengontrolan Membandingkan pekerjaan yang termasuk perencanaan jangka menengah antara hasil pekerjaan yang telah dikerjakan dengan hasil yang direncanakan sebelumnya 9 3. Program jangka pendek Perencanaan jangka pendek biasanya dibuat per bulan. Pada awal tahun, perencanaan kegiatan jangka pendek diuraikan menjadi 12 beban kerja dengan nilai yang terbatas. Bisa juga menggunakan jangka wktu 4 bulanan. Di tingkat operasional terdapat pula program mingguan dan harian. Perencanaan jangka pendek merupakan perluasan dari perencanaan jangka menengah, kedua program ini saling melengkapi satu sama lain dan keduanya ditekankan pada penggunaan terbaik (best use) terhadap tenaga kerja. Program jangka pendek menjalankan perencanaan dari program jangka menengah dan memberikan umpan-balik terhadap program jangka menengah, disamping untuk pengawasan dan kontrol selama setahun penuh. PENGENDALIAN MANAJEMEN Ada beberapa komponen yang perlu hadir agar sistem kontrol dapat efektif : Didirikan benchmark atau standar kinerja Pengukuran kinerja Perbandingan kinerja terhadap yang dibutuhkan Tindakan korektif. Komponen tambahannya adalah adanya informasi yang memuaskan. Metode pengendalian, dalam hal sangat sederhana, biasanya dapat dikategorikan menjadi: Yang fokus pada nilai-nilai fisik pengukuran seperti kualitas, tetapi mungkin juga mencakup kinerja output. Yang fokus pada nilai-nilai keuangan dan yang secara intrinsik terkait dengan waktu manajemen. 1. Sifat Biaya Biaya dibagi menjadi 4 elemen: Pekerja Material/bahan komponen Plant Overhead 10 Biaya plant dimasukkan ke dalam overhead bila penggunaanya secara tidak langsung untuk umum. Biaya langsung merupakan biaya yang dapat diidentifikasi dengan dan dialokasikan ke suatu kegiatan. Biaya yang tidak termasuk ke dalam biaya langsung merupakan biaya tidak langsung. Overhead didefinisikan sebagai kumpulan dari biaya tak langsung. Biaya tetap tidak berpengaruh terhadap output, tetapi akan berubah-ubah terhadap waktu. 2. Penyerapan dan Biaya Marjinal Ada dua cara untuk melibatkan biaya tidak langsung dalam produksi. Dalam menyerap biaya, semua biaya langsung dan tidak langsung dikenakan biaya per unit produksi, sehingga biaya satuan telah menyerap sebagian dari biaya tetap. Jika output turun,maka makin sedikit unit diproduksi untuk berbagi biaya tersebut, sehingga mereka semua akan harus mengambil tambahan: yaitu, biaya per unit meningkat. Sebaliknya juga berlaku, jika produksi meningkat, biaya per unit juga turun. Oleh karena itu secara teori, biaya per unit dari penambahan satu unit lagi itu lebih sedikit dari biaya sebelumnya unit sebelumnya. 3. Standard costing Yang penting, dan berguna, konsep adalah bahwa standar biaya. Ini adalah yang telah ditetapkan biaya, berasal dari catatan sebelumnya, dengan memperhatikan standar normal efisiensi, yang digunakan sebagai dasar dalam menetapkan harga dan biaya. Jadwal, atau tingkat untuk pekerjaan pemeliharaan, atau data historis, internal dalam organisasi, mungkin digunakan sebagai dasar untuk menurunkan biaya standar. 4. Penganggaran dan Pengawasan Penggunaannya Anggaran didefinisikan sebagai laporan keuangan dan/atau kuantitatif, disusun dandisetujui sebelum jangka waktu tertentu, dari suatu kebijakan yang akan dikejar selamaperiode itu, untuk tujuantertentu. Di dalamnya bisa termasuk pendapatan,pengeluaran dan modal kerja.Kontrol anggaran didefinisikan sebagai pembentukan anggaran, yangmenghubungkan tanggung jawab eksekutif dengan kebutuhan pengambilan kebijakan, danperbandingan yang kontinu atas fakta aktual dengan penganggaran/yang telah dianggarkan,baik untuk mengamankan/menjaga tujuan kebijakan dengan tiap aksi setiap individu, atauuntuk menyediakan dasar untuk revisinya. 5. Struktur anggaran pemeliharaan Dengan cara yang sama bahwa anggaran master sectionalised, anggaran departemen dibagi di bawah judul anggaran yang disebut. Meskipun demikian, hubungan anggaran departemen dengan 11 anggaran keseluruhan sangat penting, dan harus disertai oleh pernyataan kebijakan. Rincian anggaran pemeliharaan dapat dilakukan dalam beberapa cara : 6. Menurut jenis biaya Oleh jenis pekerjaan, misalnya gangguan perdagangan Dengan membangun atau bagian dari sebuah bangunan Secara elemental Oleh yang akan melaksanakan pekerjaan. Pelaporan Biaya Sistem informasi pemeliharaan harus dirancang untuk melaporkan biaya aktual terhadap apa yang direncanakan. Hal ini harus dilakukan secara berkala, biasanya setiap bulan. Manajemen informasi harus dibuat secepat mungkin, dan mungkin lebih baik untuk mengorbankan akurasi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan ini. Variasi Biaya dilaporkan dapat dianalisa lebih lanjut oleh penyebab, untuk membantu manajemen keputusan-keputusan. Jika standar biaya telah digunakan, misalnya, mungkin berguna untuk melaporkan varians dalam laporan keuangan. Teknik statistik mungkin nilai di sini, di bahwa beberapa varian dari biaya standar yang diharapkan. Hal ini varians di luar apa yang akan diharapkan yang dari kepentingannya. 7. Estimasi Biaya Estimasi biay perlu mempehatikan beberapa biaya yang berbeda : Biaya yang dianggarkan dari laporan aslinya. Biaya yang terjadi/aktual, yang mungkin dikenakan revisi pada periode berikutnya. Biaya yang diakui (commited cost), yang merupakan konsekuensi dari keputusanireversibel. Anggaran asli tentu saja telah memasukkan unsur-unsur dari jenis ini. Yangjuga penting dalam laporan interim (sementara) adalah biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugasyang sudah dimulai, yang mungkin berbeda dari prediksi asli. Variasi dari angka anggaran di biaya yang diprediksi atas item yang direncanakan dimasa depan, karena informasi tambahan baru diketahui. 8. Tindakan Korektif Tergantung pada penyebab varian dalam anggaran, dan juga kualitas yang terkait informasi manajemen yang dihasilkan, ada beberapa skenario yang mungkin. Jika anggaran sedang, atau kemungkinan akan berlebih maka keputusan perlu dilakukan untuk melaksanakan beberapa 12 pekerjaan dari program, atau mungkinmenghematnya dalam pekerjaan yang tidak terprogram/lainlain. 13