LGBT|Musa Arifin LGBT DALAM TAKARAN SOSIOLOGI HUKUM Oleh Musa Aripin Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Padangsidimpuan e-mail: [email protected] Abstract One of current controversial phenomenon which many people talk about in the society is the legalation of lesbian, gay, bisexual and transgender (LGBT) from government. The assertion from LGBT community comes along with bigger population growth of LGBT communities. The declaration done by these communities directed to be national attention by publicating with some big electronic media. Kata Kunci : LBGT, Homoseks, Lesbian mengahayati cinta dan menikmati kebahagiaan A. Pendahuluan LGBT secara ilmiah dikenal dengan istilah Homoseksualitas. Homoseksualitas seksual yang sama seperti dialami oleh orang heteroseksual. berasal dari bahasa Yunani yaitu homoios, Homoseksualitas sendiri sama dengan bahasa Latin sexus jenis kelamin ketertarikan romantis dan merupakan perilaku banyak pengertian macam umum mencakup kecenderungan seksual antara adalah rasa atau seksual atau individu berjenis kelamin atau gender yang sama. terhadap kelamin yang sama, atau secara lebih Sebagai orientasi halus adalah suatu keterarahan kepada kelamin mengacu kepada "pola berkelanjutan atau yang sama homotropie; tropos arah, haluan. disposisi untuk pengalaman seksual, kasih Istilah terlalu sayang, atau ketertarikan romantis" terutama menekankan aspek seksual dalam arti sempit. atau secara eksklusif pada orang dari jenis Maka kelamin sama, "Homoseksualitas juga mengacu homoseksualitas dianjurkan tampak menggunakan istilah ’homophili’ philein mencintai. Sedangkan defenisi seksual, homoseksualitas pada pandangan individu tentang identitas umum pribadi dan adalah seorang homophil ialah seorang pria ketertarikan, atau wanita, tua atau muda, yang tertarik atau keanggotaan jatuh cinta kepada orang yang berjenis kelamin berbagi itu.” sosial perilaku dalam berdasarkan pada ekspresi, dan komunitas lain yang sama, dengan tujuan mengadakan persatuan Kartono mendefenisikan homoseksual hidup, baik untuk sementara maupun untuk sebagai relasi seks jenis kelamin yang sama, selamanya. Dalam persatuan ini, mereka atau rasa tertarik dan mencintai jenis seks yang 52 Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016 sama. Homoseksual dapat dimasukkan ke dalam kajian abnormalitas seksual yang terdapat dalam psikologi abnormal.1 1. Faktor dalam berupa ketidak seimbangan hormon-hormon seks di dalam tubuh seseorang. Sedangkan Dede Oetomo memberikan 2. Pengaruh lingkungan yang tidak baik atau defenisi homoseksual sebagai orientasi atau tidak menguntungkan bagi perkembangan pilihan seks yang diarahkan kepada seseorang kematangan seksual yang normal. yang berjenis kelamin sama atau ketertarikan 3. Seseorang selalu mencari kepuasan relasi orang secara emosional dan seksual kepada homoseksual karena pernah menghayati seseorang dari jenis kelamin yang sama.2 pengalaman Pada awalnya istilah homoseksual digunakan untuk mendeskripsikan seorang pria homoseksual yang menggairahkan pada masa remaja. 4. Seorang anak laki-laki pernah mengalami yang memiliki orientasi seksual terhadap pengalaman sesamanya. Namun dalam perkembangannya, sehingga timbul kebencian atau antipati istilah terhadap ibunya dan semua wanita. homoseksual digunakan untuk mendefenisikan sikap seorang individu (pria traumatis Lingkungan dengan dapat memengaruhi maupun wanita) yang memiliki orientasi perkembangan seksual terhadap sesamanya. Adapun ketika homoseksual. Pada proses perkembangan anak seorang remaja yang normal, biseksualitas remaja akan pria memiliki orientasi seksual seseorang ibunya untuk terhadap sesama pria maka fenomena tersebut berkembang dikenal sementara Sebaliknya, apabila proses tersebut menjadi fenomena wanita yang memiliki orientasi abnormal yang dapat disebabkan oleh faktor- seksual terhadap sesamanya disebut lesbian. faktor eksogen atau endogen tertentu, maka Baik gay maupun lesbian, keduanya memiliki biseksualitas citra yang negatif dalam masyarakat. menjadi homoseksualitas.4 dengan istilah gay, menjadi menjadi tersebut heteroseksual. akan berkembang Ayah mempunyai pengaruh besar dalam B. Penyebab Homoseksual Menurut Kartini, sebab-sebab perilaku homoseksual, antara lain: perkembangan peran seksual anak. Jika peran ayah kecil atau tidak berperan sama sekali 3 1 Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. (Bandung: CV. Mandar Maju. 1989), hal. 247. 2 Dede Oetomo, Memberi Suara Pada yang Bisu, (Yogyakrta: Galang Press 2001), hal. 6-7. 3 Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual.(Bandung: CV. Mandar Maju. 1989), hal. 248. dalam perkembangan anak, terutama dalam hal 4 Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. (Bandung: CV. Mandar Maju. 1989), hal. 249. 53 LGBT|Musa Arifin pola asuh, maka akan muncul kesimpang negara-negara siuran peran jenis kelamin anak5. sasarannya.6 Islam turut sama menjadi Dalam proses pembentukan identitas Istilah LGBT umumnya diadaptasi seksual, seorang anak pertama-tama akan daripada singkatan „LGB‟ menggantikan frase melihat pada orang tua mereka sendiri yang gay yang sering digunakan untuk merujuk berjenis kelamin sama dengannya. Anak laki- kepada homoseksual lewat pertengahan 1980- laki anak an. Kononnya, frase gay tidak mengacu kepada perempuan melihat pada ibunya, dan kemudian semua homoseksual seperti lesbian, biseksual, mereka juga melihat pada teman bermain yang dan transeksual. melihat pada ayahnya, dan berjenis kelamin sama dengannya. Di Negara Barat seperti Inggris, belakangan ini banyak berita tentang tuntutanC. Sejarah Eksistensi tuntutan kaum LBGT. Jumlah mereka semakin Mulai dari Era Revolusi Perancis pada 1791 ketika sekularisme mulai mendapat tempat sementara peran agama terutama gereja tidak lagi relevan dalam sosial, politik dan ekonomi hingga jatuhnya pemerintahan Turki Usmaniyyah, masyarakat Barat yang pada awalnya berada dalam zaman kegelapan mulai membebaskan diri dari ikatan beragama. Tindakan ini telah melahirkan satu masyarakat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang menjadikan kehendak manusia tanpa batasan (humanisme) sebagai tuhan sampai munculnya golongan memperjuangkan yang orientasi mulai seks berani songsang berdalilkan kebebasan berkendak dan hak asasi manusia. Mulai dari sinilah penyakit moral ini mulai tersebar ke seluruh dunia yang mana 5 Save M Dagun, Psikologi Keluarga : (Peranan Ayah dalam Keluarga, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), hal. 104-105 bertambah, bukan sekadar pengamalnya tetapi juga mereka mendukung yang bersimpati. gerakan menuntut Mereka hak homoseksual ini tampaknya menjadi satu syarat untuk seseorang itu diakui sebagai pejuang hak asasi. Golongan yang bersimpati melihat di sudut ruang kebebasan individu yang patut diakui. Perdana Menteri Inggris David Cameron antara lain pendukung hak menikah kaum gay di Inggris. Walaupun belakangan ini ada bantahan, tetapi pendirian asal Cameron adalah untuk melegalkan pernikahan kaum ini dari segi hukum.7 Di Athena Yunani, perlakuan seks sesama gender sulit dilarang, karena mereka menjalani memilih kehidupan pasangan bebas, lawan yaitu jenis. bebas Mereka 6 LGBT: Hak Asasi Individu atau Penyakit Moral, Artikel diakses pada 14 Maret 2016 Dari http://karyaorbitaku.wordpress.com 7 Mohd Asri Zainal Abidin, "Seks Songsang Dalam Dunia Yang Rencam", artikel diakses pada14 Maret 2016 Dari http://drmaza.com 54 Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016 mementingkan prinsip kebebasan tanpa keberadaan dan hak-hak legal bagi orang-orang paksaan. Melalui kombinasi dua perspektif homoseksual, yang mencakup hak untuk itulah, kemudian homoseksual dilihat sebagai pernikahan dan kesatuan sipil, hak adopsi dan perlakuan seks sesama gender dengan syarat pengasuhan, hak kerja, hak untuk memberikan dilakukan bukan dalam paksaan. Prinsip ini pelayanan militer, dan hak untuk mendapatkan berkembang hingga hari ini, dan dijadikan jaminan sosial kesehatan. dasar mendesak hukum negara agar melegalkan pernikahan sejenis.8 Selama Di negara Indonesia, sesuai dengan Laporan Kementerian Kesehatan yang dikutip beberapa tahun, beberapa dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Amerika Serikat memulai mengungkap jumlah laki-laki berhubungan pengkuliahan dalam bidang budaya gay dan Seks dengan laki-laki (LSL) alias gay sudah lesbian, mencapai angka jutaan.11 universitas di sedang Universitas Harvard memulainya sebagai jurusan sosiologi dan Berdasarkan estimasi Kemenkes pada psikologi pada akhir 1990-an. Kondisi itu 2012, terdapat 1.095.970 gay baik yang tampak akhirnya memaksa negara Barat melakukan maupun penelitian ulang mengenai posisi hukum memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak, sehingga yakni tiga juta jiwa pada 2011. mengizinkan pernikahan sejenis secara luas pada pertengahan 2011.9 Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS), tidak. Sementara, badan PBB Padahal, pada 2009 populasi gay hanya Barack sekitar 800 ribu jiwa. Mereka berlindung di Obama, dalam wawancaranya dengan televisi balik ratusan organisasi masyarakat yang ABC News, menyatakan dukungannya kepada mendukung kecenderungan untuk berhubungan pernikahan sesama jenis. Menurut Obama, seks sesama jenis.12 pasangan sesama jenis harus bisa menikah..10 Hubungan dan tindakan homoseksual D. Pro Kontra Eksistensi LGBT Dalam telah dikagumi, serta dikutuk, sepanjang ukuran waktu ke waktu, sejarah, tergantung pada bentuknya dan budaya kelompok LGBT yang dahulu tertutup dan tempat mereka didapati. Sejak akhir abad ke- hampir 19, telah ada gerakan menuju hak pengakuan maupun aktivitasnya. Memasuki reformasi, tidak pernah terdengar kegiatan mulai menunjukkan kegiatannya dan mulai 8 Masyitah Ibrahim "Program Ikut Telunjuk Nafsu", artikal diakses pada 14 Maret 2016 dari http://www.utusan.com.my 9 Masyitah Ibrahim "Program Ikut Telunjuk Nafsu", artikal diakses pada 14 Maret 2016 dari http://www.utusan.com.my 10 Obama Dukung Pernikahan Sejenis, Artikel diakses pada 14 Maret 2016 dari http://x22-28x.blogspot.com 11 Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di Indonesia Artikel diakses pada 14 Maret 2016 http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum. 12 Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di Indonesia Artikel diakses pada 14 Maret 2016 http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum. 55 LGBT|Musa Arifin banyak LSM yang bergerak pada advokasi keberadaan mereka sebagai prilaku individu, LGBT. apalagi Kegiatan serta wacana-wacana mengenai LGBT mulai berkembang dan di diskusikan oleh banyak pihak. Semakin terbuka kelompok yang dilegalkan oleh negara," jelas Firdaus kepada Covesia.13 Tidak hanya itu, ungkap Firdaus, pula individu yang membuka dirinya sebagai kampanye LGBT, semakin terbukanya Indonesia terhadap mengkhwatirkan wacana LGBT. berbagai lembaga internasional dalam bentuk Belum lama ini ada diskusi di UNJ legalisasi LGBT setelah ini semakin didukung oleh kucuran dana yang besar. tentang LGBT dipandang dari sisi sosiologis. "Kemudian jika dihubungkan dengan Salah satu pembicaranya adalah Guntur Romli kondisi sosial budaya dan agama masyarakat, (Tokoh Jaringan Islam Liberal). Dalam diskusi regulasi untuk membatasi LGBT sudah sangat tersebut perlu dilakukan hari ini," ungkapnya.14 Guntur menjelaskan bagaimana ketidaktahuan tentang LGBT dapat menjadi Pro dan kontra permasalahan LGBT ini sebuah ancaman dan seharusnya agama tidak terkadang membawa masyarakat, bahkan tokoh dipahami sebagai kutukan tentang fenomena masyarakat membahas masalah ini secara di tersebut. luar kendali, seperti penghinaan yang tidak Disisi lain terus terkontrol dan adanya argumen yang mengada- menyuarakan perlawanan terhadap LGBT. ada untuk memperkuat pendapat mereka. Dukungan Sehingga menampakkan dari ketidak-dewasaan terhadap berbagai wacana pihak DPR untuk membuat Rancangan Undang-Undang (RUU) terhadap permasalahan LGBT tersebut. Anti Penyimpangan Prilaku Seksual sebagai bentuk regulasi untuk membatasi LGBT di Indonesia ini terus mengalir. E. Sebuah Analisis 1. LGBT dalam Pandangan Sosiologi Sosiolog STKIP PGRI Padang, Firdaus Dalam memahami perilaku individu, menilai UU anti LGBT sangat perlu dibuat sosiologi seiring maraknya kampanye dan masifnya hubungan antara pengaruh perilaku seorang perjuangan legalisasi LGBT yang notabene individu terhadap lingkungan dan dampak tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya dan lingkungan terhadap individu itu sendiri. agama di Indonesia. Lingkungan "Secara sosial budaya dan agama, tidak satupun suku bangsa dan agama di Indonesia membenarkan LGBT dan menerima memusatkan merupakan perhatian tempat pada perilaku 13 Ancam Mimpi Generasi Emas 2045, Sosiolog: RUU Anti LGBT Penting untuk Indonesia - artikal diakses pada 14 Maret 2016 dari: http://www.covesia.com 14 Ancam Mimpi Generasi Emas 2045, Sosiolog: RUU Anti LGBT Penting untuk Indonesia - artikal diakses pada 14 Maret 2016 dari: http://www.covesia.com 56 Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016 seorang individu namun menunjukan perilaku menyimpang. Bagaimana juga seseorang dapat memainkan peran sosial yang mempengaruhi lingkungan tempat si individu menyimpang sangat terkait dengan sosialisasi itu berada. Sosiologi melihat sosialisasi yang yang ia dapat dalam sistem masyarakat tempat muncul pada masa lalu seorang gay akan ia berada. Seperti telah dijelaskan di atas, menentukan perilaku individu tersebut, hal keluarga dan lingkungan pergaulan akan sangat inilah yang mempengaruhi perubahan orientasi mempengaruhi pembentukan peranan sosial seksualnya menjadi homoseksual. seorang individu, hal ini dikarenakan keluarga perilaku dikembangkan, individu Dalam itu sendiri konsep fungsionalisme dan lingkungan pergaulan merupakan salah struktural yang dijelaskan oleh Tallcot Parsons, satu sistem penopang masyarakat dimana masyarakat dilihat sebagai sebuah hal yang seorang individu memiliki intensitas interaksi terdiri dari sistem maupun unsur dalam sistem yang tinggi terhadapnya. Dalam konteksnya (sub-sistem) yang akan menentukan bagaimana sebagai salah satu bentuk penyimpangan sosial kehidupan sosial dalam suatu masyarakat dapat seorang gay pada berjalan sosialisasi untuk menjadi homoseksual dari dengan baik. Menurut teori fungsionalisme struktural, maka ketika salah satu sistem masyarakat mestinya maupun tidak dapat sub-sistem berfungsi menyebabkan terciptanya memperoleh lingkungan dan keluarganya. dalam sebagaimana awalnya Pada proses perkembangan anak remaja yang normal, berkembang biseksualitas menjadi remaja akan heteroseksual. penyimpangan dalam diri seorang individu Sebaliknya, apabila proses tersebut menjadi yang terkait dengan sistem maupun sub-sistem abnormal yang dapat disebabkan oleh faktor- tersebut. Perilaku menyimpang yang muncul faktor eksogen atau endogen tertentu, maka dalam biseksualitas diri seorang gay diakibatkan oleh tersebut akan berkembang sosialisasi dari sistem maupun sub-sistem menjadi homoseksualitas. Oleh karena itu, dalam tidak yang menjadi objek erotiknya adalah benar- semestinya. Beberapa unsur masyarakat yang benar seorang dengan jenis kelamin yang dapat sama.15 masyarakat dikatakan yang sebagai berjalan sistem yang membentuk masyarakat antara lain adalah lingkungan keluarga dan pergaulan. Dalam sudut pandang Ayah mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan peran seksual anak. Jika peran sosiologi, ayah kecil atau tidak berperan sama sekali penyimpangan dimungkinkan terjadi karena seseorang menerapkan peranan sosial yang 15 Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual.(Bandung: CV. Mandar Maju. 1989), hal. 249. 57 LGBT|Musa Arifin dalam perkembangan anak, terutama dalam hal apatis pola asuh, maka akan muncul kesimpangsiuran anaknya itu sebagai rival. Hal ini akan peran jenis kelamin anak.16 mendorong seorang individu untuk cenderung Mavis Hetherington mengatakan, anak (terlalu memendam otoriter) sikap dan menganggap maskulinnya. Sehingga laki-laki yang ditinggalkan ayahnya sejak dini terbentuk sikap pemalu, pendiam, lemah dan berperilaku tidak maskulin. Selain itu anak penyendiri dan berujung kepada penyimpangan menjadi ketergantungan, orientasi seksual. kurang tegas, dan tidak menyukai permainan Sosialisasi kurang mandiri, yang muncul dalam yang melibatkan fisik. Keadaan tersebut bagi lingkungan masyarakatnya akan menjelaskan anak laki-laki akan mengakibatkan kurang mengapa seseorang menjadi homoseksual, hal memperlihatkan sikap sebagai seorang laki- ini karena mereka terbiasa dengan lingkungan laki.17 atau pergaulannya yang mendukung dirinya Dalam proses pembentukan identitas untuk menjadi seorang homoseksual. seksual, seorang anak pertama-tama akan Contohnya adalah orang normal yang telalu melihat pada orang tua mereka sendiri yang sering bergaul dengan komunitas homoseksual, berjenis kelamin sama dengannya. Anak laki- sehingga dirinya terbawa dengan kebiasaan dan laki gaya hidup mereka. melihat pada ayahnya, dan anak perempuan melihat pada ibunya, dan kemudian mereka juga melihat pada teman bermain yang Pada dasarnya, negara kita adalah berjenis kelamin sama dengannya. Sosialisasi seseorang yang melakukan 2. LGBT dalam Pandangan Hukum dapat mendorong tindakan maupun negara yang berdasarkan atas negara hukum pancasila. Negara yang memiliki aturan perilaku menyimpang pada umumnya berasal tersendiri, dalam mewujudkan keselarasan, dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga keserasian, dan keseimbangan pada tatanannya. dan lingkungan pergaulannya. Terkait dengan Aturan-aturan masalah diderivasikan gay, umumnya sosialisasi yang didapat seorang gay dalam keluarga terjadi jika ia memiliki ibu yang bersifat selalu tersebut dala hukum selanjutnya positif yang mengatur, mengikat, bahkan bisa memaksa. Upaya-upaya yang dilakukan oleh memanjakan, LGBT dalam mencapai tujuannya rupanya sedangkan ia memiliki ayah yang bersikap banyak yang menabrak peraturan perundang- membelanya atau terlalu undangan yang berlaku. Mereka hanya 16 Save M. Dagun, Psikologi Keluarga: Peranan Ayah dalam Keluarga. (Jakarta: Rhineka Cipta, 1990), hal. 104-105 17 Save M. Dagun, Psikologi Keluarga: Peranan Ayah dalam Keluarga. (Jakarta: Rhineka mengandalkan satu pahaman tentang hukum saja. Alih-alih berdiri dalam basis argumentasi 58 Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016 hak asasi, tetapi malah melupakan apa yang melanggar kesusilaan, diancam pidana 6 menjad kewajibannya. Ingat! segala hak yang (enam) tahun. dimiliki oleh dirumuskan Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian Perundang-Undangan besar pengguna media sosial, adalah anak-anak dengan membatasi hak tersebut agar tidak dan cenderung lepas dari pemantauan orang tua bertentangan dengan norma-norma sosial yang mereka masing-masing. Manakalah LGBT berlaku dimasyarakat (Vide: Pasal 28 J UUD memilih gerakan melalui media sosial dengan NRI 1945). anggapan bahwa media sosial adalah media melalui manusia Peraturan telah Salah satu propaganda yang banyak ekspresi yang memang meleburkan batas-batas dilakukan oleh LGBT, yaitu gerakan hegemoni etika, hingga bisa menjangkau banyak melalui media, baik melalui media cetak kalangan. Maka pada poin tersebut gerakan maupun melalui media sosial, yang telah LGBT telah mematikan hukum positif yang menjadi trend masa kini. Dan penghasutan- berlaku di negeri ini. penghasutan yang dilakukan oleh LGBT Penyebaran atau propaganda LGBT melalui media sosial, cenderung mengarahkan dalam bentuk simualsi gambar-gambar tidak opini publik bahwa apa yang mereka lakukan senonoh. Itu sudah pasti, akan berdampak adalah hal yang benar dan perlu dukungan terhadap moril. pengguna media sosial terbanyak di Indonesia. anak-anak sebagai salah satu Menelisik beberapa propaganda yang Anak-anak, suatu waktu tidak mampu lagi dilakukan itu, gerekan LGBT rupanya telah membedakan limitasi antara kebaikan dan mengarah ke sosialisasi orientasi seksual yang keburukan. Bisa-bisa anak-anak kita “mati” melanggar norma-norma kesusilaan yang ada dalam kediriannya. di Indonesia. Hal ini pun jika dikualifisir dalam dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat Padahal, Pasal 15 UU Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak telah memberikan jaminan hak bagi setiap anak untuk memperoleh perlindungan dari kejahatan seksual. Dalam konteks ini, Kampanye LGBT tentu berpotensi “merampas” hak-hak jutaan anak Indonesia untuk terjamin masa tumbuh kembangnya. Propaganda LGBT, nampaknya tidak dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau cermat memperhatikan Undang-Undang, dalam dokumen elektrik yang memiliki muatan yang melancarkan aksi heroiknya. Para kaum LGBT, undang-undang, tindakannya telah tergolong sebagai peristiwa pidana. Tindak perbuatan tersebut memenuhi kualifikasi Pasal 27 ayat 1 Juvcto Pasal 45 UUITE. Pasal a quo pada intinya menyatakan: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan hanya berpegang kepada Hak Asasi Manusia, 59 LGBT|Musa Arifin tetapi lupa akan kekuatan hak asasi itu terbatasi negara oleh hak orang lain, termasuk hak anak-anak bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah kita di masa mendatang, bahwa tidak mungkin Indonesia. Dengan berlindung pada ketentuan dunia HAM bahwa LGBT adalah hak seksual yang realnya dijungkirbalikan dari adikodratinya. berkewajiban melindungi segenap harus dilindungi oleh negara. Maka tak heran Para pegiat LGBT selalu berlindung mereka selalu menuntut untuk organisasi atas nama HAM. Menurut logika mereka LGBT diresmikan dan aktifitas LGBT bahwa kaum LGBT harus dilindungi hak- dilegalkan di Indonesia. bahkan hingga kini haknya, terkhusus hak seksual mereka terhadap mereka menuntut untuk dilegalkan nikah sesama jenis. Dalih lainnya yang mereka sesama jenis. gadangkan bahwa di negeri Paman Sam Apakah dalih ini benar atau tidak, ini Amerika Serikat telah melegalkan nikah beda dalih pembenaran saja. Justru kewajiban negara agama, dalam melindungi segenap bangsa Indonesia maka negara adidaya yang mengedepankan HAM itu harus dicontoh oleh dan negara-negara lain dalam upaya melindungi sebagaimana termaktub dalam pembukaan hak hak warga negara. Bagaimana dengan konstitusi tersebut justru akan dilanggar ketika Indonesia ? dalam konteks keindonesiaan, LGBT apakah LBGT tengah menjalani konsep HAM diperjuangan oleh para LGBT adalah nikah ataukah justru melanggar HAM ? sesama jenis, tak ada satupun penelitian bahwa untuk seluruh dilegalkan. menjawab apakah LGBT adalah hak Asasasi nikah yang harus dilindungi atau tidak. keturunan, Dalam UUD NRI 1945 pasal 1 ayat 3 tumpah sesama darah Salah jenis satu dapat Indonesia hal yang melanjutkan yang ada malah menghambat terjadinya regenerasi keturunan. menegaskan bahwa negara Indonesia adalah Sementara kewajiban negara dalam negara hukum. Maka segala tindakan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan terjadi dalam wilayah NKRI harus diatur oleh selruh tumpah darah Indonesia diantaranya hukum, jika tidak maka itu merupakan adalah dengan melanjutkan dan menjaga tindakan hukum. keturunan. Maka tatkala ada tindakan yang Untuk membedah persoalan LGBT, ada tiga melanggar perintah pembukaan UUD NRI alat ukur yang digunakan. Pertama, dari segi 1945 ini maka ia telah melanggar konstitusi. melawan yuridis, LGBT selalu berlindung pada pasal- Selanjutnya, pasal tentang HAM. pasal HAM dalam Konstitusi kita, terutama Memang benar bahwa diantara pilar negara dalam pembukaan UUD NRI 1945 bahwa demokrasi adalah perlindngan terhadap Hak 60 Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016 Asasi Manusia. Jika hanya sampai pada frasa pernikahan sesama jenis yang digaungkan oleh ini logikanya akan terlihat benar. Namun hak para asasi mana yang harus dilindungi oleh Negara, perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal apakah ini semua harus perlindungan yang kebablasan ? pelaku LGBT dikembalikan Perkawinan justru melanggar kepada Undang-Undang segala peraturan serta yang Dalam konstitusi Indonesia telah jelas mendukung. Pada pasal 2 ayat (1) Undang- dan tegas diatur. Pada pasal 28 A hingga pasal Undang tentang Perkawinan nomor 1 tahun 28 I UUD NRI 1945 jelas mengatur tentang 1979, diterangkan bahwa perkawinan adalah HAM. Mulai dari hak untuk hidup hingga hak sah apabila dilakukan menurut hukum masing- untuk tidak mendapat diskriminasi serta hak masing fundamental lainnya wajib dilindungi oleh Berdasarkan agama-agama yang berada di negara. Indonesia, bahkan secara sosial budaya tidak Namun, lihat pasal 28j. ayat 2 (dua), agamanya satupun yang dan membenarkan dalam menjalankan hak dan kebebasannya, menerima setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan individu apalagi kelompok. yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata pelaku LGBT LGBT sebagai itu. dan pelaku Kompilasi Hukum Islam, pasal 4 menjamin menjelaskan bahwa perkawinan adalah sah pengakuan serta penghormatan atas hak dan apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai kebebasan orang lain dan untuk memenuhi dengan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang ketentuan yang adil sesuai pertimbangan moral, Perkawinan. nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban Burgerlijk umum dalam suatu masyarakat demokratis. seorang Bisa penting untuk kepercayaan digaris-bawahi dalam pasal ini, Kemudian Wetboek laki-laki pada pasal menjelaskan hanya boleh 27 bahwa terikat beberapa poin perkawinan dengan satu orang perermpuan bahwa setiap saja, dan seorang perempua hanya dengan satu pemenuhan hak seseorang, wajib tunduk pada laki-laki saja. pembatasan oleh undang undang, menghormati Ketiga peraturan tersebut, tidak ada hak asasi orang lain serta sesuai dengan kaidah yang moral, agama, keamanan dan ketertiban umum. pernikahan sejenis. Lanjut dalam Undang- Kehadiran LGBT di Indonesia justru Undang menjelaskan nomor 1 tahun kebolehan 1974 tentang menegaskan bahwa melanggar ketentuan di atas. Dari pasal ini bisa Perkawinan, kita bedah dalam bentuk ril. Bahwa melakukan pernikahan hanya dilaksanakan oleh laki-laki seks dan perempuan dengan tujuan pemenuhan sesama jenis dan melangsungkan jelas tentang 61 LGBT|Musa Arifin secara sah hak seksualnya dan untuk melanjutkan keturunan. bukanlah masarakat yang menuntut kebebasan Tidak ada satupun pasal di kitab perundang-undangan hingga kini terbukti dalam kajian sejarah di negeri ini yang yang sebebas bebasnya. Nilai-nilai sosial dalam masyarakat menjadi koridor sosilogisnya. membolehkan atau sekedar mengisyaratkan Maka ruang sosial keindonesiaan tak mengenal pembolehan seks sesama jenis dan nikah LGBT, malah akan menjadi penyakit sosial sesama jenis, tidak ada. Justru aktivitas LGBT serta meresahkan dan menggagu tatanan sosial melanggar masyarakat Indonesia yang pekerti. hak asasi orang lain untuk mendapatkan kebutuhan seks sesama jenis Ketiga, jika dilihat dalam segi filosofis, sebagamana kodratnya dan melanggar hak bisa ditemukan pada ideologi bangsa dan asasi orang lain untuk mendapatkan keturunan. landasan fundamental negara yakni Pancasila. Ketentuan ditegaskan selanjutnya adalah yang kehadiran perlu LGBT Pada sila pertama pancasila dengan tegas di menyatakan bahwa Ketuhanan Yang Maha Indonesia melanggar kaidah moral, agama dan Esa. Maka salah satu landasan fundamental ketertiban umum sebagaimana diatur dalam negara ialah harus tunduk pada nilai Ketuhanan pasal 28 J ayat 2 di atas. negara Indonesia Yang Maha Esa. Itu artinya negara ini juga adalah negara yang tunduk pada pertimbangan harus tunduk pada ketentuan-ketentuan ajaran nilai agama dan moral. Baik nilai moral dari agama masing-masing pemeluknya. agama maupun budaya serta adat masyarakat Dalam pandangan Islam perilaku yang yang masih berkembang hingga kini. Jika lurus (tidak menyimpang) dikenal dengan nama diteliti tidak ada satupun agama, budaya serta fitrah dan ini merupakan sifat bawaan yang ada adat istiadat bangsa dan negeri ini yang sejak lahir. Dari sini disimpulkan bahwa dalam membolehkan seks sesama jenis dan nikah konsep fitrah, manusia pada dasarnya sudah sesama jenis. Jika aktifitas LGBT dilegalkan, memiliki maka itu telah melanggar nilai agama dan kebaikan. Karena itu, konsep fitrah tidak bisa moral bangsa ini. disamakan dengan teori tabularasa bahwa Kedua, jika dilihat dari segi sosiologis, didapati masyarakat Indonesia sangatlah kecenderungan untuk mengikuti manusia lahir dalam keadaan netral tidak memiliki potensi apa-apa. religius. Kehidupan sosial masyakarat bangsa Potensi kebaikan yang tertanam di ini akan terganggu jika LGBT dibiarkan dalam diri manusia sesuai fitrahnya adalah merajalela. Secara sosiologis, kebebasan hidup potensi untuk taat kepada Allah. Hal tersebut warga bangsa ini dari zaman pra kemerdekaan 62 Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016 jelas, sebab tujuan penciptaan manusia adalah LGBT melanggar ketentuan agama manapun, menjadi hamba yang taat kepada-Nya:18 maka itu berarti LGBT juga melanggar ketentuan hukum yang berlaku di negeri ini. Dari pertimbangan yuridis, sosiologis, dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.19 dan filosfis di atas, maka kita bisa membaca dengan terang dan bisa memahami dengan jelas bahwa LGBT bukan menjalankan HAM, justru Untuk mencapai ketaatan tersebut tentu LGBT telah melanggar HAM, melanggar saja manusia telah dikaruniai pengetahuan hukum, melanggar konstitusi, melanggar nilai- tentang Allah sejak perjanjian primordial. nilai pancasila serta melanggar nilai moral, Penggunaan kata fitrah di dalam al-Qur’an: 20 budaya dan agama di Indonesia. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak 21 mengetahui. F. Penutup Dapat disimpulkan secara harus patuh pada sila pertama Pancasila yang menegaskan keberadaan agama di Indonesia. LGBT melanggar ketentuan agama manampun yang diakui di negara ini. Jika 18 QS. adz-Dzariyat: 56 Departemen Agama, al-Qur’an dan Terjemahannya 20 Qs. Ar-Rum: 30 21 Departemen Agama, al-Qur’an dan Terjemahannya 19 Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, (Bandung: CV. Mandar Maju. 1989) Dede Oetomo, Memberi Suara pada yang Bisu, (Yogyakrta: Galang Press 2001) Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual.(Bandung: CV. Mandar Maju. 1989) bahwa filisofi bernegara dan berbangsa negeri ini dan Daftar Kepustakaan Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, (Bandung: CV. Mandar Maju. 1989) Save M Dagun, Psikologi keluarga : (Peranan Ayah dalam Keluarga, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990) LGBT: Hak Asasi Individu atau Penyakit Moral, Artikel diakses pada 14 Maret 2016 Dari http://karyaorbitaku.wordpress.com 63 LGBT|Musa Arifin Mohd Asri Zainal Abidin, "Seks Songsang Dalam Dunia Yang Rencam", artikel diakses pada14 Maret 2016 Dari http://drmaza.com Save M. Dagun, Psikologi Keluarga: Peranan Ayah dalam Keluarga. (Jakarta: Rhineka Cipta, 1990), Masyitah Ibrahim "Program Ikut Telunjuk Nafsu", artikal diakses pada 14 Maret 2016 dari http://www.utusan.com.my Masyitah Ibrahim "Program Ikut Telunjuk Nafsu", artikal diakses pada 14 Maret 2016 dari http://www.utusan.com.my Obama Dukung Pernikahan sejenis, Artikel diakses pada 14 Maret 2016 dari http://x22-28x.blogspot.com Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di Indonesia Artikel diakses pada 14 Maret 2016 http://nasional.republika.co.id/berita/nasi onal/umum. Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di Indonesia Artikel diakses pada 14 Maret 2016 http://nasional.republika.co.id/berita/na sional/umum. Ancam Mimpi Generasi Emas 2045, Sosiolog: RUU Anti LGBT Penting untuk Indonesia - artikal diakses pada 14 Maret 2016 dari: http://www.covesia.com Ancam Mimpi Generasi Emas 2045, Sosiolog: RUU Anti LGBT Penting untuk Indonesia - artikal diakses pada 14 Maret 2016 dari: http://www.covesia.com Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual.(Bandung: CV. Mandar Maju. 1989) 64