A. Pendahuluan LGBT secara ilmiah dikenal dengan istilah

advertisement
LGBT|Musa Arifin
LGBT DALAM TAKARAN SOSIOLOGI HUKUM
Oleh Musa Aripin
Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Padangsidimpuan
e-mail: [email protected]
Abstract
One of current controversial phenomenon which many people talk about in
the society is the legalation of lesbian, gay, bisexual and transgender (LGBT)
from government. The assertion from LGBT community comes along with
bigger population growth of LGBT communities. The declaration done by
these communities directed to be national attention by publicating with some
big electronic media.
Kata Kunci : LBGT, Homoseks, Lesbian
mengahayati cinta dan menikmati kebahagiaan
A. Pendahuluan
LGBT secara ilmiah dikenal dengan
istilah
Homoseksualitas.
Homoseksualitas
seksual yang sama seperti dialami oleh orang
heteroseksual.
berasal dari bahasa Yunani yaitu homoios,
Homoseksualitas sendiri
sama dengan bahasa Latin sexus jenis kelamin
ketertarikan romantis dan
merupakan
perilaku
banyak
pengertian
macam
umum
mencakup
kecenderungan
seksual
antara
adalah
rasa
atau seksual atau
individu
berjenis
kelamin atau gender yang
sama.
terhadap kelamin yang sama, atau secara lebih
Sebagai orientasi
halus adalah suatu keterarahan kepada kelamin
mengacu kepada "pola berkelanjutan atau
yang sama homotropie; tropos arah, haluan.
disposisi untuk pengalaman seksual, kasih
Istilah
terlalu
sayang, atau ketertarikan romantis" terutama
menekankan aspek seksual dalam arti sempit.
atau secara eksklusif pada orang dari jenis
Maka
kelamin sama, "Homoseksualitas juga mengacu
homoseksualitas
dianjurkan
tampak
menggunakan
istilah
’homophili’ philein mencintai.
Sedangkan
defenisi
seksual,
homoseksualitas
pada pandangan individu tentang identitas
umum
pribadi
dan
adalah seorang homophil ialah seorang pria
ketertarikan,
atau wanita, tua atau muda, yang tertarik atau
keanggotaan
jatuh cinta kepada orang yang berjenis kelamin
berbagi itu.”
sosial
perilaku
dalam
berdasarkan
pada
ekspresi,
dan
komunitas
lain
yang
sama, dengan tujuan mengadakan persatuan
Kartono mendefenisikan homoseksual
hidup, baik untuk sementara maupun untuk
sebagai relasi seks jenis kelamin yang sama,
selamanya. Dalam persatuan ini, mereka
atau rasa tertarik dan mencintai jenis seks yang
52
Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016
sama. Homoseksual dapat dimasukkan ke
dalam
kajian
abnormalitas
seksual
yang
terdapat dalam psikologi abnormal.1
1. Faktor dalam berupa ketidak seimbangan
hormon-hormon seks di dalam tubuh
seseorang.
Sedangkan Dede Oetomo memberikan
2. Pengaruh lingkungan yang tidak baik atau
defenisi homoseksual sebagai orientasi atau
tidak menguntungkan bagi perkembangan
pilihan seks yang diarahkan kepada seseorang
kematangan seksual yang normal.
yang berjenis kelamin sama atau ketertarikan
3. Seseorang selalu mencari kepuasan relasi
orang secara emosional dan seksual kepada
homoseksual karena pernah menghayati
seseorang dari jenis kelamin yang sama.2
pengalaman
Pada
awalnya
istilah
homoseksual
digunakan untuk mendeskripsikan seorang pria
homoseksual
yang
menggairahkan pada masa remaja.
4. Seorang anak laki-laki pernah mengalami
yang memiliki orientasi seksual terhadap
pengalaman
sesamanya. Namun dalam perkembangannya,
sehingga timbul kebencian atau antipati
istilah
terhadap ibunya dan semua wanita.
homoseksual
digunakan
untuk
mendefenisikan sikap seorang individu (pria
traumatis
Lingkungan
dengan
dapat
memengaruhi
maupun wanita) yang memiliki orientasi
perkembangan
seksual terhadap sesamanya. Adapun ketika
homoseksual. Pada proses perkembangan anak
seorang
remaja yang normal, biseksualitas remaja akan
pria
memiliki
orientasi
seksual
seseorang
ibunya
untuk
terhadap sesama pria maka fenomena tersebut
berkembang
dikenal
sementara
Sebaliknya, apabila proses tersebut menjadi
fenomena wanita yang memiliki orientasi
abnormal yang dapat disebabkan oleh faktor-
seksual terhadap sesamanya disebut lesbian.
faktor eksogen atau endogen tertentu, maka
Baik gay maupun lesbian, keduanya memiliki
biseksualitas
citra yang negatif dalam masyarakat.
menjadi homoseksualitas.4
dengan
istilah
gay,
menjadi
menjadi
tersebut
heteroseksual.
akan
berkembang
Ayah mempunyai pengaruh besar dalam
B. Penyebab Homoseksual
Menurut Kartini, sebab-sebab perilaku
homoseksual, antara lain:
perkembangan peran seksual anak. Jika peran
ayah kecil atau tidak berperan sama sekali
3
1
Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan
Abnormalitas Seksual. (Bandung: CV. Mandar Maju. 1989),
hal. 247.
2
Dede Oetomo, Memberi Suara Pada yang Bisu,
(Yogyakrta: Galang Press 2001), hal. 6-7.
3
Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan
Abnormalitas Seksual.(Bandung: CV. Mandar Maju. 1989),
hal. 248.
dalam perkembangan anak, terutama dalam hal
4
Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan
Abnormalitas Seksual. (Bandung: CV. Mandar Maju. 1989),
hal. 249.
53
LGBT|Musa Arifin
pola asuh, maka akan muncul kesimpang
negara-negara
siuran peran jenis kelamin anak5.
sasarannya.6
Islam
turut
sama
menjadi
Dalam proses pembentukan identitas
Istilah LGBT umumnya diadaptasi
seksual, seorang anak pertama-tama akan
daripada singkatan „LGB‟ menggantikan frase
melihat pada orang tua mereka sendiri yang
gay yang sering digunakan untuk merujuk
berjenis kelamin sama dengannya. Anak laki-
kepada homoseksual lewat pertengahan 1980-
laki
anak
an. Kononnya, frase gay tidak mengacu kepada
perempuan melihat pada ibunya, dan kemudian
semua homoseksual seperti lesbian, biseksual,
mereka juga melihat pada teman bermain yang
dan transeksual.
melihat
pada
ayahnya,
dan
berjenis kelamin sama dengannya.
Di
Negara
Barat
seperti
Inggris,
belakangan ini banyak berita tentang tuntutanC. Sejarah Eksistensi
tuntutan kaum LBGT. Jumlah mereka semakin
Mulai dari Era Revolusi Perancis pada
1791 ketika sekularisme mulai mendapat
tempat sementara peran agama terutama gereja
tidak lagi relevan dalam sosial, politik dan
ekonomi hingga jatuhnya pemerintahan Turki
Usmaniyyah, masyarakat Barat yang pada
awalnya berada dalam zaman kegelapan mulai
membebaskan diri dari ikatan beragama.
Tindakan ini telah melahirkan satu masyarakat
pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,
yang menjadikan kehendak manusia tanpa
batasan (humanisme) sebagai tuhan sampai
munculnya
golongan
memperjuangkan
yang
orientasi
mulai
seks
berani
songsang
berdalilkan kebebasan berkendak dan hak asasi
manusia. Mulai dari sinilah penyakit moral ini
mulai tersebar ke seluruh dunia yang mana
5
Save M Dagun, Psikologi Keluarga : (Peranan
Ayah dalam Keluarga, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), hal.
104-105
bertambah, bukan sekadar pengamalnya tetapi
juga
mereka
mendukung
yang
bersimpati.
gerakan
menuntut
Mereka
hak
homoseksual ini tampaknya menjadi satu
syarat untuk seseorang itu diakui sebagai
pejuang hak asasi. Golongan yang bersimpati
melihat di sudut ruang kebebasan individu
yang patut diakui. Perdana Menteri Inggris
David Cameron antara lain pendukung hak
menikah kaum gay di Inggris. Walaupun
belakangan ini ada bantahan, tetapi pendirian
asal
Cameron
adalah
untuk
melegalkan
pernikahan kaum ini dari segi hukum.7
Di Athena Yunani, perlakuan seks
sesama gender sulit dilarang, karena mereka
menjalani
memilih
kehidupan
pasangan
bebas,
lawan
yaitu
jenis.
bebas
Mereka
6
LGBT: Hak Asasi Individu atau Penyakit Moral,
Artikel
diakses
pada
14
Maret
2016
Dari
http://karyaorbitaku.wordpress.com
7
Mohd Asri Zainal Abidin, "Seks Songsang Dalam
Dunia Yang Rencam", artikel diakses pada14 Maret 2016 Dari
http://drmaza.com
54
Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016
mementingkan
prinsip
kebebasan
tanpa
keberadaan dan hak-hak legal bagi orang-orang
paksaan. Melalui kombinasi dua perspektif
homoseksual, yang mencakup hak untuk
itulah, kemudian homoseksual dilihat sebagai
pernikahan dan kesatuan sipil, hak adopsi dan
perlakuan seks sesama gender dengan syarat
pengasuhan, hak kerja, hak untuk memberikan
dilakukan bukan dalam paksaan. Prinsip ini
pelayanan militer, dan hak untuk mendapatkan
berkembang hingga hari ini, dan dijadikan
jaminan sosial kesehatan.
dasar mendesak hukum negara agar melegalkan
pernikahan sejenis.8
Selama
Di negara Indonesia, sesuai dengan
Laporan Kementerian Kesehatan yang dikutip
beberapa
tahun,
beberapa
dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
Amerika
Serikat
memulai
mengungkap jumlah laki-laki berhubungan
pengkuliahan dalam bidang budaya gay dan
Seks dengan laki-laki (LSL) alias gay sudah
lesbian,
mencapai angka jutaan.11
universitas
di
sedang
Universitas
Harvard
memulainya sebagai jurusan sosiologi dan
Berdasarkan estimasi Kemenkes pada
psikologi pada akhir 1990-an. Kondisi itu
2012, terdapat 1.095.970 gay baik yang tampak
akhirnya memaksa negara Barat melakukan
maupun
penelitian ulang mengenai posisi hukum
memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak,
sehingga
yakni tiga juta jiwa pada 2011.
mengizinkan
pernikahan
sejenis
secara luas pada pertengahan 2011.9 Bahkan
Presiden
Amerika
Serikat
(AS),
tidak.
Sementara,
badan
PBB
Padahal, pada 2009 populasi gay hanya
Barack
sekitar 800 ribu jiwa. Mereka berlindung di
Obama, dalam wawancaranya dengan televisi
balik ratusan organisasi masyarakat yang
ABC News, menyatakan dukungannya kepada
mendukung kecenderungan untuk berhubungan
pernikahan sesama jenis. Menurut Obama,
seks sesama jenis.12
pasangan sesama jenis harus bisa menikah..10
Hubungan dan tindakan homoseksual
D. Pro Kontra Eksistensi LGBT
Dalam
telah dikagumi, serta dikutuk, sepanjang
ukuran
waktu
ke
waktu,
sejarah, tergantung pada bentuknya dan budaya
kelompok LGBT yang dahulu tertutup dan
tempat mereka didapati. Sejak akhir abad ke-
hampir
19, telah ada gerakan menuju hak pengakuan
maupun aktivitasnya. Memasuki reformasi,
tidak
pernah
terdengar
kegiatan
mulai menunjukkan kegiatannya dan mulai
8
Masyitah Ibrahim "Program Ikut Telunjuk Nafsu",
artikal
diakses
pada
14
Maret
2016
dari
http://www.utusan.com.my
9
Masyitah Ibrahim "Program Ikut Telunjuk Nafsu",
artikal
diakses
pada
14
Maret
2016
dari
http://www.utusan.com.my
10
Obama Dukung Pernikahan Sejenis, Artikel
diakses pada 14 Maret 2016 dari http://x22-28x.blogspot.com
11
Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di Indonesia
Artikel
diakses
pada
14
Maret
2016
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum.
12
Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di Indonesia
Artikel
diakses
pada
14
Maret
2016
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum.
55
LGBT|Musa Arifin
banyak LSM yang bergerak pada advokasi
keberadaan mereka sebagai prilaku individu,
LGBT.
apalagi
Kegiatan
serta
wacana-wacana
mengenai LGBT mulai berkembang dan di
diskusikan oleh banyak pihak. Semakin terbuka
kelompok
yang
dilegalkan
oleh
negara," jelas Firdaus kepada Covesia.13
Tidak hanya itu, ungkap Firdaus,
pula individu yang membuka dirinya sebagai
kampanye
LGBT, semakin terbukanya Indonesia terhadap
mengkhwatirkan
wacana LGBT.
berbagai lembaga internasional dalam bentuk
Belum lama ini ada diskusi di UNJ
legalisasi
LGBT
setelah
ini
semakin
didukung
oleh
kucuran dana yang besar.
tentang LGBT dipandang dari sisi sosiologis.
"Kemudian jika dihubungkan dengan
Salah satu pembicaranya adalah Guntur Romli
kondisi sosial budaya dan agama masyarakat,
(Tokoh Jaringan Islam Liberal). Dalam diskusi
regulasi untuk membatasi LGBT sudah sangat
tersebut
perlu dilakukan hari ini," ungkapnya.14
Guntur
menjelaskan
bagaimana
ketidaktahuan tentang LGBT dapat menjadi
Pro dan kontra permasalahan LGBT ini
sebuah ancaman dan seharusnya agama tidak
terkadang membawa masyarakat, bahkan tokoh
dipahami sebagai kutukan tentang fenomena
masyarakat membahas masalah ini secara di
tersebut.
luar kendali, seperti penghinaan yang tidak
Disisi
lain
terus
terkontrol dan adanya argumen yang mengada-
menyuarakan perlawanan terhadap LGBT.
ada untuk memperkuat pendapat mereka.
Dukungan
Sehingga menampakkan dari ketidak-dewasaan
terhadap
berbagai
wacana
pihak
DPR
untuk
membuat Rancangan Undang-Undang (RUU)
terhadap permasalahan LGBT tersebut.
Anti Penyimpangan Prilaku Seksual sebagai
bentuk regulasi untuk membatasi LGBT di
Indonesia ini terus mengalir.
E. Sebuah Analisis
1. LGBT dalam Pandangan Sosiologi
Sosiolog STKIP PGRI Padang, Firdaus
Dalam memahami perilaku individu,
menilai UU anti LGBT sangat perlu dibuat
sosiologi
seiring maraknya kampanye dan masifnya
hubungan antara pengaruh perilaku seorang
perjuangan legalisasi LGBT yang notabene
individu terhadap lingkungan dan dampak
tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya dan
lingkungan terhadap individu itu sendiri.
agama di Indonesia.
Lingkungan
"Secara sosial budaya dan agama, tidak
satupun suku bangsa dan agama di Indonesia
membenarkan
LGBT
dan
menerima
memusatkan
merupakan
perhatian
tempat
pada
perilaku
13
Ancam Mimpi Generasi Emas 2045, Sosiolog:
RUU Anti LGBT Penting untuk Indonesia - artikal diakses
pada 14 Maret 2016 dari: http://www.covesia.com
14
Ancam Mimpi Generasi Emas 2045, Sosiolog:
RUU Anti LGBT Penting untuk Indonesia - artikal diakses
pada 14 Maret 2016 dari: http://www.covesia.com
56
Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016
seorang
individu
namun
menunjukan perilaku menyimpang. Bagaimana
juga
seseorang dapat memainkan peran sosial yang
mempengaruhi lingkungan tempat si individu
menyimpang sangat terkait dengan sosialisasi
itu berada. Sosiologi melihat sosialisasi yang
yang ia dapat dalam sistem masyarakat tempat
muncul pada masa lalu seorang gay akan
ia berada. Seperti telah dijelaskan di atas,
menentukan perilaku individu tersebut, hal
keluarga dan lingkungan pergaulan akan sangat
inilah yang mempengaruhi perubahan orientasi
mempengaruhi pembentukan peranan sosial
seksualnya menjadi homoseksual.
seorang individu, hal ini dikarenakan keluarga
perilaku
dikembangkan,
individu
Dalam
itu
sendiri
konsep
fungsionalisme
dan lingkungan pergaulan merupakan salah
struktural yang dijelaskan oleh Tallcot Parsons,
satu sistem penopang masyarakat dimana
masyarakat dilihat sebagai sebuah hal yang
seorang individu memiliki intensitas interaksi
terdiri dari sistem maupun unsur dalam sistem
yang tinggi terhadapnya. Dalam konteksnya
(sub-sistem) yang akan menentukan bagaimana
sebagai salah satu bentuk penyimpangan sosial
kehidupan sosial dalam suatu masyarakat dapat
seorang gay pada
berjalan
sosialisasi untuk menjadi homoseksual dari
dengan
baik.
Menurut
teori
fungsionalisme struktural, maka ketika salah
satu
sistem
masyarakat
mestinya
maupun
tidak
dapat
sub-sistem
berfungsi
menyebabkan
terciptanya
memperoleh
lingkungan dan keluarganya.
dalam
sebagaimana
awalnya
Pada proses perkembangan anak remaja
yang
normal,
berkembang
biseksualitas
menjadi
remaja
akan
heteroseksual.
penyimpangan dalam diri seorang individu
Sebaliknya, apabila proses tersebut menjadi
yang terkait dengan sistem maupun sub-sistem
abnormal yang dapat disebabkan oleh faktor-
tersebut. Perilaku menyimpang yang muncul
faktor eksogen atau endogen tertentu, maka
dalam
biseksualitas
diri
seorang gay diakibatkan
oleh
tersebut
akan
berkembang
sosialisasi dari sistem maupun sub-sistem
menjadi homoseksualitas. Oleh karena itu,
dalam
tidak
yang menjadi objek erotiknya adalah benar-
semestinya. Beberapa unsur masyarakat yang
benar seorang dengan jenis kelamin yang
dapat
sama.15
masyarakat
dikatakan
yang
sebagai
berjalan
sistem
yang
membentuk masyarakat antara lain adalah
lingkungan keluarga dan pergaulan.
Dalam
sudut
pandang
Ayah mempunyai pengaruh besar dalam
perkembangan peran seksual anak. Jika peran
sosiologi,
ayah kecil atau tidak berperan sama sekali
penyimpangan dimungkinkan terjadi karena
seseorang menerapkan peranan sosial yang
15
Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan
Abnormalitas Seksual.(Bandung: CV. Mandar Maju. 1989),
hal. 249.
57
LGBT|Musa Arifin
dalam perkembangan anak, terutama dalam hal
apatis
pola asuh, maka akan muncul kesimpangsiuran
anaknya itu sebagai rival. Hal ini akan
peran jenis kelamin anak.16
mendorong seorang individu untuk cenderung
Mavis Hetherington mengatakan, anak
(terlalu
memendam
otoriter)
sikap
dan
menganggap
maskulinnya.
Sehingga
laki-laki yang ditinggalkan ayahnya sejak dini
terbentuk sikap pemalu, pendiam, lemah dan
berperilaku tidak maskulin. Selain itu anak
penyendiri dan berujung kepada penyimpangan
menjadi
ketergantungan,
orientasi seksual.
kurang tegas, dan tidak menyukai permainan
Sosialisasi
kurang
mandiri,
yang
muncul
dalam
yang melibatkan fisik. Keadaan tersebut bagi
lingkungan masyarakatnya akan menjelaskan
anak laki-laki akan mengakibatkan kurang
mengapa seseorang menjadi homoseksual, hal
memperlihatkan sikap sebagai seorang laki-
ini karena mereka terbiasa dengan lingkungan
laki.17
atau pergaulannya yang mendukung dirinya
Dalam proses pembentukan identitas
untuk
menjadi
seorang
homoseksual.
seksual, seorang anak pertama-tama akan
Contohnya adalah orang normal yang telalu
melihat pada orang tua mereka sendiri yang
sering bergaul dengan komunitas homoseksual,
berjenis kelamin sama dengannya. Anak laki-
sehingga dirinya terbawa dengan kebiasaan dan
laki
gaya hidup mereka.
melihat
pada
ayahnya,
dan
anak
perempuan melihat pada ibunya, dan kemudian
mereka juga melihat pada teman bermain yang
Pada dasarnya, negara kita adalah
berjenis kelamin sama dengannya.
Sosialisasi
seseorang
yang
melakukan
2. LGBT dalam Pandangan Hukum
dapat
mendorong
tindakan
maupun
negara yang berdasarkan atas negara hukum
pancasila.
Negara
yang
memiliki
aturan
perilaku menyimpang pada umumnya berasal
tersendiri, dalam mewujudkan keselarasan,
dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga
keserasian, dan keseimbangan pada tatanannya.
dan lingkungan pergaulannya. Terkait dengan
Aturan-aturan
masalah
diderivasikan
gay,
umumnya
sosialisasi
yang
didapat seorang gay dalam keluarga terjadi jika
ia
memiliki
ibu
yang
bersifat
selalu
tersebut
dala
hukum
selanjutnya
positif
yang
mengatur, mengikat, bahkan bisa memaksa.
Upaya-upaya
yang
dilakukan
oleh
memanjakan,
LGBT dalam mencapai tujuannya rupanya
sedangkan ia memiliki ayah yang bersikap
banyak yang menabrak peraturan perundang-
membelanya
atau
terlalu
undangan
yang
berlaku.
Mereka
hanya
16
Save M. Dagun, Psikologi Keluarga: Peranan Ayah
dalam Keluarga. (Jakarta: Rhineka Cipta, 1990), hal. 104-105
17
Save M. Dagun, Psikologi Keluarga: Peranan Ayah
dalam Keluarga. (Jakarta: Rhineka
mengandalkan satu pahaman tentang hukum
saja. Alih-alih berdiri dalam basis argumentasi
58
Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016
hak asasi, tetapi malah melupakan apa yang
melanggar kesusilaan, diancam pidana 6
menjad kewajibannya. Ingat! segala hak yang
(enam) tahun.
dimiliki
oleh
dirumuskan
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian
Perundang-Undangan
besar pengguna media sosial, adalah anak-anak
dengan membatasi hak tersebut agar tidak
dan cenderung lepas dari pemantauan orang tua
bertentangan dengan norma-norma sosial yang
mereka masing-masing. Manakalah LGBT
berlaku dimasyarakat (Vide: Pasal 28 J UUD
memilih gerakan melalui media sosial dengan
NRI 1945).
anggapan bahwa media sosial adalah media
melalui
manusia
Peraturan
telah
Salah satu propaganda yang banyak
ekspresi yang memang meleburkan batas-batas
dilakukan oleh LGBT, yaitu gerakan hegemoni
etika,
hingga
bisa
menjangkau
banyak
melalui media, baik melalui media cetak
kalangan. Maka pada poin tersebut gerakan
maupun melalui media sosial, yang telah
LGBT telah mematikan hukum positif yang
menjadi trend masa kini. Dan penghasutan-
berlaku di negeri ini.
penghasutan yang dilakukan oleh LGBT
Penyebaran atau propaganda LGBT
melalui media sosial, cenderung mengarahkan
dalam bentuk simualsi gambar-gambar tidak
opini publik bahwa apa yang mereka lakukan
senonoh. Itu sudah pasti, akan berdampak
adalah hal yang benar dan perlu dukungan
terhadap
moril.
pengguna media sosial terbanyak di Indonesia.
anak-anak
sebagai
salah
satu
Menelisik beberapa propaganda yang
Anak-anak, suatu waktu tidak mampu lagi
dilakukan itu, gerekan LGBT rupanya telah
membedakan limitasi antara kebaikan dan
mengarah ke sosialisasi orientasi seksual yang
keburukan. Bisa-bisa anak-anak kita “mati”
melanggar norma-norma kesusilaan yang ada
dalam kediriannya.
di Indonesia. Hal ini pun jika dikualifisir dalam
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat
Padahal, Pasal 15 UU Nomor 35 Tahun
2014 atas perubahan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
telah memberikan jaminan hak bagi setiap anak
untuk memperoleh perlindungan dari kejahatan
seksual. Dalam konteks ini, Kampanye LGBT
tentu berpotensi “merampas” hak-hak jutaan
anak Indonesia untuk terjamin masa tumbuh
kembangnya.
Propaganda LGBT, nampaknya tidak
dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau
cermat memperhatikan Undang-Undang, dalam
dokumen elektrik yang memiliki muatan yang
melancarkan aksi heroiknya. Para kaum LGBT,
undang-undang, tindakannya telah tergolong
sebagai peristiwa pidana. Tindak perbuatan
tersebut memenuhi kualifikasi Pasal 27 ayat 1
Juvcto Pasal 45 UUITE. Pasal a quo pada
intinya menyatakan: “Setiap orang dengan
sengaja
dan
tanpa
hak
mendistribusikan
hanya berpegang kepada Hak Asasi Manusia,
59
LGBT|Musa Arifin
tetapi lupa akan kekuatan hak asasi itu terbatasi
negara
oleh hak orang lain, termasuk hak anak-anak
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
kita di masa mendatang, bahwa tidak mungkin
Indonesia. Dengan berlindung pada ketentuan
dunia
HAM bahwa LGBT adalah hak seksual yang
realnya
dijungkirbalikan
dari
adikodratinya.
berkewajiban
melindungi
segenap
harus dilindungi oleh negara. Maka tak heran
Para pegiat LGBT selalu berlindung
mereka selalu menuntut untuk organisasi
atas nama HAM. Menurut logika mereka
LGBT
diresmikan
dan
aktifitas
LGBT
bahwa kaum LGBT harus dilindungi hak-
dilegalkan di Indonesia. bahkan hingga kini
haknya, terkhusus hak seksual mereka terhadap
mereka menuntut untuk dilegalkan nikah
sesama jenis. Dalih lainnya yang mereka
sesama jenis.
gadangkan bahwa di negeri Paman Sam
Apakah dalih ini benar atau tidak, ini
Amerika Serikat telah melegalkan nikah beda
dalih pembenaran saja. Justru kewajiban negara
agama,
dalam melindungi segenap bangsa Indonesia
maka
negara
adidaya
yang
mengedepankan HAM itu harus dicontoh oleh
dan
negara-negara lain dalam upaya melindungi
sebagaimana termaktub dalam pembukaan
hak hak warga negara. Bagaimana dengan
konstitusi tersebut justru akan dilanggar ketika
Indonesia ? dalam konteks keindonesiaan,
LGBT
apakah LBGT tengah menjalani konsep HAM
diperjuangan oleh para LGBT adalah nikah
ataukah justru melanggar HAM ?
sesama jenis, tak ada satupun penelitian bahwa
untuk
seluruh
dilegalkan.
menjawab apakah LGBT adalah hak Asasasi
nikah
yang harus dilindungi atau tidak.
keturunan,
Dalam UUD NRI 1945 pasal 1 ayat 3
tumpah
sesama
darah
Salah
jenis
satu
dapat
Indonesia
hal
yang
melanjutkan
yang ada malah menghambat
terjadinya regenerasi keturunan.
menegaskan bahwa negara Indonesia adalah
Sementara kewajiban negara dalam
negara hukum. Maka segala tindakan yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan
terjadi dalam wilayah NKRI harus diatur oleh
selruh tumpah darah Indonesia diantaranya
hukum, jika tidak maka itu merupakan
adalah dengan melanjutkan dan menjaga
tindakan
hukum.
keturunan. Maka tatkala ada tindakan yang
Untuk membedah persoalan LGBT, ada tiga
melanggar perintah pembukaan UUD NRI
alat ukur yang digunakan. Pertama, dari segi
1945 ini maka ia telah melanggar konstitusi.
melawan
yuridis, LGBT selalu berlindung pada pasal-
Selanjutnya,
pasal
tentang
HAM.
pasal HAM dalam Konstitusi kita, terutama
Memang benar bahwa diantara pilar negara
dalam pembukaan UUD NRI 1945 bahwa
demokrasi adalah perlindngan terhadap Hak
60
Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016
Asasi Manusia. Jika hanya sampai pada frasa
pernikahan sesama jenis yang digaungkan oleh
ini logikanya akan terlihat benar. Namun hak
para
asasi mana yang harus dilindungi oleh Negara,
perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal
apakah
ini
semua
harus
perlindungan
yang
kebablasan ?
pelaku
LGBT
dikembalikan
Perkawinan
justru
melanggar
kepada
Undang-Undang
segala
peraturan
serta
yang
Dalam konstitusi Indonesia telah jelas
mendukung. Pada pasal 2 ayat (1) Undang-
dan tegas diatur. Pada pasal 28 A hingga pasal
Undang tentang Perkawinan nomor 1 tahun
28 I UUD NRI 1945 jelas mengatur tentang
1979, diterangkan bahwa perkawinan adalah
HAM. Mulai dari hak untuk hidup hingga hak
sah apabila dilakukan menurut hukum masing-
untuk tidak mendapat diskriminasi serta hak
masing
fundamental lainnya wajib dilindungi oleh
Berdasarkan agama-agama yang berada di
negara.
Indonesia, bahkan secara sosial budaya tidak
Namun, lihat pasal 28j. ayat 2 (dua),
agamanya
satupun
yang
dan
membenarkan
dalam menjalankan hak dan kebebasannya,
menerima
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
individu apalagi kelompok.
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud
semata-mata
pelaku
LGBT
LGBT
sebagai
itu.
dan
pelaku
Kompilasi Hukum Islam, pasal 4
menjamin
menjelaskan bahwa perkawinan adalah sah
pengakuan serta penghormatan atas hak dan
apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
dengan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang
ketentuan yang adil sesuai pertimbangan moral,
Perkawinan.
nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban
Burgerlijk
umum dalam suatu masyarakat demokratis.
seorang
Bisa
penting
untuk
kepercayaan
digaris-bawahi
dalam
pasal
ini,
Kemudian
Wetboek
laki-laki
pada
pasal
menjelaskan
hanya
boleh
27
bahwa
terikat
beberapa
poin
perkawinan dengan satu orang perermpuan
bahwa
setiap
saja, dan seorang perempua hanya dengan satu
pemenuhan hak seseorang, wajib tunduk pada
laki-laki saja.
pembatasan oleh undang undang, menghormati
Ketiga peraturan tersebut, tidak ada
hak asasi orang lain serta sesuai dengan kaidah
yang
moral, agama, keamanan dan ketertiban umum.
pernikahan sejenis. Lanjut dalam Undang-
Kehadiran LGBT di Indonesia justru
Undang
menjelaskan
nomor
1
tahun
kebolehan
1974
tentang
menegaskan
bahwa
melanggar ketentuan di atas. Dari pasal ini bisa
Perkawinan,
kita bedah dalam bentuk ril. Bahwa melakukan
pernikahan hanya dilaksanakan oleh laki-laki
seks
dan perempuan dengan tujuan pemenuhan
sesama
jenis
dan
melangsungkan
jelas
tentang
61
LGBT|Musa Arifin
secara
sah
hak
seksualnya
dan
untuk
melanjutkan keturunan.
bukanlah masarakat yang menuntut kebebasan
Tidak ada satupun pasal di kitab
perundang-undangan
hingga kini terbukti dalam kajian sejarah
di
negeri
ini
yang
yang sebebas bebasnya. Nilai-nilai sosial dalam
masyarakat
menjadi
koridor
sosilogisnya.
membolehkan atau sekedar mengisyaratkan
Maka ruang sosial keindonesiaan tak mengenal
pembolehan seks sesama jenis dan nikah
LGBT, malah akan menjadi penyakit sosial
sesama jenis, tidak ada. Justru aktivitas LGBT
serta meresahkan dan menggagu tatanan sosial
melanggar
masyarakat Indonesia yang pekerti.
hak
asasi
orang
lain
untuk
mendapatkan kebutuhan seks sesama jenis
Ketiga, jika dilihat dalam segi filosofis,
sebagamana kodratnya dan melanggar hak
bisa ditemukan pada ideologi bangsa dan
asasi orang lain untuk mendapatkan keturunan.
landasan fundamental negara yakni Pancasila.
Ketentuan
ditegaskan
selanjutnya
adalah
yang
kehadiran
perlu
LGBT
Pada sila pertama pancasila dengan tegas
di
menyatakan bahwa Ketuhanan Yang Maha
Indonesia melanggar kaidah moral, agama dan
Esa. Maka salah satu landasan fundamental
ketertiban umum sebagaimana diatur dalam
negara ialah harus tunduk pada nilai Ketuhanan
pasal 28 J ayat 2 di atas. negara Indonesia
Yang Maha Esa. Itu artinya negara ini juga
adalah negara yang tunduk pada pertimbangan
harus tunduk pada ketentuan-ketentuan ajaran
nilai agama dan moral. Baik nilai moral dari
agama masing-masing pemeluknya.
agama maupun budaya serta adat masyarakat
Dalam pandangan Islam perilaku yang
yang masih berkembang hingga kini. Jika
lurus (tidak menyimpang) dikenal dengan nama
diteliti tidak ada satupun agama, budaya serta
fitrah dan ini merupakan sifat bawaan yang ada
adat istiadat bangsa dan negeri ini yang
sejak lahir. Dari sini disimpulkan bahwa dalam
membolehkan seks sesama jenis dan nikah
konsep fitrah, manusia pada dasarnya sudah
sesama jenis. Jika aktifitas LGBT dilegalkan,
memiliki
maka itu telah melanggar nilai agama dan
kebaikan. Karena itu, konsep fitrah tidak bisa
moral bangsa ini.
disamakan dengan teori tabularasa bahwa
Kedua, jika dilihat dari segi sosiologis,
didapati
masyarakat
Indonesia
sangatlah
kecenderungan
untuk
mengikuti
manusia lahir dalam keadaan netral tidak
memiliki potensi apa-apa.
religius. Kehidupan sosial masyakarat bangsa
Potensi kebaikan yang tertanam di
ini akan terganggu jika LGBT dibiarkan
dalam diri manusia sesuai fitrahnya adalah
merajalela. Secara sosiologis, kebebasan hidup
potensi untuk taat kepada Allah. Hal tersebut
warga bangsa ini dari zaman pra kemerdekaan
62
Yurisprudentia Volume 2 Nomor 1 Juni 2016
jelas, sebab tujuan penciptaan manusia adalah
LGBT melanggar ketentuan agama manapun,
menjadi hamba yang taat kepada-Nya:18
maka itu berarti LGBT juga melanggar
     
ketentuan hukum yang berlaku di negeri ini.
Dari pertimbangan yuridis, sosiologis,
dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.19
dan filosfis di atas, maka kita bisa membaca
dengan terang dan bisa memahami dengan jelas
bahwa LGBT bukan menjalankan HAM, justru
Untuk mencapai ketaatan tersebut tentu
LGBT telah melanggar HAM, melanggar
saja manusia telah dikaruniai pengetahuan
hukum, melanggar konstitusi, melanggar nilai-
tentang Allah sejak perjanjian primordial.
nilai pancasila serta melanggar nilai moral,
Penggunaan kata fitrah di dalam al-Qur’an:
20
budaya dan agama di Indonesia.
        
         
     
Maka hadapkanlah wajahmu dengan
Lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah
itu. tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan
manusia
tidak
21
mengetahui.
F. Penutup
Dapat
disimpulkan
secara
harus patuh pada sila pertama Pancasila yang
menegaskan keberadaan agama di Indonesia.
LGBT
melanggar
ketentuan
agama
manampun yang diakui di negara ini. Jika
18
QS. adz-Dzariyat: 56
Departemen Agama, al-Qur’an dan
Terjemahannya
20
Qs. Ar-Rum: 30
21
Departemen Agama, al-Qur’an dan
Terjemahannya
19
Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan
Abnormalitas Seksual, (Bandung: CV.
Mandar Maju. 1989)
Dede Oetomo, Memberi Suara pada yang Bisu,
(Yogyakrta: Galang Press 2001)
Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan
Abnormalitas Seksual.(Bandung: CV.
Mandar Maju. 1989)
bahwa
filisofi bernegara dan berbangsa negeri ini
dan
Daftar Kepustakaan
Kartini Kartono. Psikologi Abnormal dan
Abnormalitas Seksual, (Bandung: CV.
Mandar Maju. 1989)
Save M Dagun, Psikologi keluarga : (Peranan
Ayah dalam Keluarga, (Jakarta : Rineka
Cipta, 1990)
LGBT: Hak Asasi Individu atau Penyakit
Moral, Artikel diakses pada 14 Maret
2016
Dari
http://karyaorbitaku.wordpress.com
63
LGBT|Musa Arifin
Mohd Asri Zainal Abidin, "Seks Songsang
Dalam Dunia Yang Rencam", artikel
diakses pada14 Maret 2016 Dari
http://drmaza.com
Save M. Dagun, Psikologi Keluarga: Peranan
Ayah dalam Keluarga. (Jakarta:
Rhineka Cipta, 1990),
Masyitah Ibrahim "Program Ikut Telunjuk
Nafsu", artikal diakses pada 14 Maret
2016 dari http://www.utusan.com.my
Masyitah Ibrahim "Program Ikut Telunjuk
Nafsu", artikal diakses pada 14 Maret
2016 dari http://www.utusan.com.my
Obama Dukung Pernikahan sejenis, Artikel
diakses pada 14 Maret 2016 dari
http://x22-28x.blogspot.com
Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di Indonesia
Artikel diakses pada 14 Maret 2016
http://nasional.republika.co.id/berita/nasi
onal/umum.
Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di Indonesia
Artikel diakses pada 14 Maret 2016
http://nasional.republika.co.id/berita/na
sional/umum.
Ancam Mimpi Generasi Emas 2045, Sosiolog:
RUU Anti LGBT Penting untuk
Indonesia - artikal diakses pada 14
Maret
2016
dari:
http://www.covesia.com
Ancam Mimpi Generasi Emas 2045, Sosiolog:
RUU Anti LGBT Penting untuk
Indonesia - artikal diakses pada 14
Maret 2016 dari:
http://www.covesia.com
Kartini
Kartono. Psikologi Abnormal dan
Abnormalitas Seksual.(Bandung: CV.
Mandar Maju. 1989)
64
Download