BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi di Indonesia sudah berkembang sangat pesat. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Indonesia tahun 2014 menyatakan, pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. Tidak hanya itu, banyak masyarakat Indonesia kini sudah menggunakan smartphone yang digunakanuntuk mengakses internet, mendengarkan musik atau mengisi waktu dengan hiburan lainnya. Hal ini diperkuat dengan data-data riset yang dimiliki Google sampai padatahun 2015 yang menunjukkan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dalam hal penggunaan smartphone. Tercatat terjadi pertumbuhan dua kali lipat dari 14% menjadi 28% dalam tempo satu tahun terakhir. Indonesia juga disebutkan merupakan salah satu dari 12 negara di dunia yang tingkat penggunaan smartphone-nya lebih tinggi daripada komputer dengan perbandingan 28% untuk penggunaan smartphone dan 15% untuk penggunaan komputer. Faktanya, 62% pengguna di Indonesia yang disurvei mengatakan bahwa mereka memang hanya menggunakan smartphone dan tidak ada perangkat lainnya yang digunakan untuk mengakses internet. Kondisi ini mengantarkan Indonesia menjadi salah satu negara teratas di dunia 1 pengakses Internet via smartphone yakni nomor satu di Asia dan nomor tiga di dunia (Iqbal, 2015). Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai bidang termasuk kesehatan. Menurut Husni (2015) perkembangan teknologi informasi pada bidang kesehatan dapat dilihat pada suatu instansi kesehatan dalam mengolah data dengan hadirnya teknologi informasi. Instansi kesehatan menggunakan teknologi komputer untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam menyampaikan atau mengirim data dalam bentuk informasi. Hal ini perlu mendapat dukungan oleh perkembangan peralatan elektronika, seperti komputer atau software-software pendukung, khususnya di bidang informasi. Sedangkan menurut Afriezal Kamil (2014) perkembangan teknologi di bidang kesehatan telah berkembang dengan pesat. Berbagai jenis peralatan medis penunjang medis dan diagnosis juga telah berkembang. Banyak sekali dampak dari perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang berkembang saat ini, termasuk di Indonesia. Berbagai jenis fitur yang terdapat pada smartphone bisa dihubungkan dengan perangkat-perangkat kesehatan sehingga masyarakat bisa melakukan pemeriksaan kondisi tubuhnya dari rumah. Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Menurut Syukur dan Hernani (2001), Indonesia sangat kaya dengan berbagai spesies tumbuhan. Dari 40 ribu jenis tumbuhan yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia. Sekitar 26% telah dibudidayakan dan sisanya sekitar 74% masih tumbuh liar di hutan-hutan. Dari yang telah dibudidayakan, lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat tradisional. Jika dibandingkan dengan 2 pengobatan medis, tanaman obat memiliki keunggulan yaitu tidak menimbulkan efek samping. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Asvira (2012), menyebutkan bahwa tanaman obat atau herbal memiliki keunggulan tidak memiliki efek samping jika dibandingkan dengan pengobatan medis. Menurutnya tanaman yang menjadi obat herbal ini benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia dari alam. Pengolahan obat ini pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa pencampuran bahan kimia atau sintetis. Oleh sebab itulah, dipastikan bahwa obat-obatan herbal ini sama sekali tidak memiliki efek samping sehingga sangat aman digunakan. Namun sayangnya pada era masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari tanaman obat untuk kesehatan. Hal ini sejalan dengan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2007, bahwa dari penduduk Indonesia dengan keluhan sakit, 65.01% nya memilih pengobatan sendiri dengan obat dan 38.30% nya memilih obat tradisional (Fauzia, 2015). Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada memiliki data penelitian tentang tanaman obat di seluruh daerah Indonesia. Penelitian yang dilakukan pun menghasilkan data yang valid karena sudah teruji klinis. Ketika melakukan diskusi bersama dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Ika Puspita Sari (2014) terhadap penelitian ini ditemukan permasalahan terhadap data penelitian tersebut yaitu sosialisasi tentang data penelitian ini masih minim kepada masyarakat. Disinilah peran teknologi informasi. Dengan teknologi informasi dapat dibuat suatu sistem yang dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang 3 benar tentang mengenai cara tanaman obat tersebut diolah dan digunakan berdasarkan data penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Dalam tugas akhir ini, digunakan model ontology sebagai pengembangan sistem tersebut.Ontology merupakan cara merepresentasikan pengetahuan tentang makna objek, property diri dari suatu objek, serta relasi dari objek yang mungkin terjadi pada domain pengetahuan (Chandrasekaran & Josenson dalam Ramadhani, 2014).Ontology tanaman obat ini dikembangkan dengan tools Protege 4.3. Protege 4.3 disini berfungsi sebagai framework untuk membuat domain ontology, menyesuaikan form untuk entry data, memasukkan data, dan untuk menciptakan query ontology. Namun untuk menyampaikan informasi tentang tanaman obat ini kepada masyarakat Protege 4.3 masih dirasa sulit untuk digunakan. Sehingga pada tugas akhir ini dirancang sebuah mobile aplication pada OS Android sebagai media untuk berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan laporan layanan statistik independen StatCounter melalui GlobalStats-nya pada periode Desember 2013 sampai Desember 2014, sistem operasi Android adalah sistem operasi yang mendominasi smartphone di Indonesia dengan pembagian pasar sebesar 59,91% dibandingkan sistem operasi pada smartphone lainnya. Hal ini menjadi alasan dirancangnya sebuah aplikasi smartphone pada sistem operasi Android sebagai media menyampaikan informasi data penelitian Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada tentang tanaman obat di Indonesia kepada masyarakat, yang dimana saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menggunakan smartphone dengan sistem operasi Android sehingga dapat dengan mudah untuk digunakan. 4 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan permasalahan yaitu dimana masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum tahu dan paham akan kegunaan tanaman obat untuk kesehatan atau menyembuhkan penyakit. Maka dari itu perlu dibuat sebuah sistem rekomendasi pengobatan dengan menggunakan tanaman obat khususnya tanaman obat Indonesia dengan menggunakan model ontology yang berdasarkan data penelitian Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Untuk mempermudah masyarakat dalam menggunakan sistem ini, maka akan diimplementasikan dalam bentuk mobile application sistem operasi Android. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Melengkapi dan merancang kembali ontologi tanaman obat Indonesia yang telah dibuat sebelumnya oleh Aditya Firdi Rizali (2014) dengan data penelitian Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada tentang tanaman obat di Indonesia. 2. Mengembangkan dan mengintegrasikan dengan mobile application pada sistem operasi Android sebagai media untuk berinteraksi dengan user. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan informasi ke masyarakat tentang tanaman obat di Indonesia yang didasarkan pada data penelitian Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada tentang tanaman obat di Indonesia. 5 2. Membantu masyarakat dengan memberikan resep pengobatan dengan tanaman obat secara tepat. 1.5. Batasan Masalah Untuk mendapatkan pembahasan yang mengarah pada tujuan penelitian dan memudahkan proses pengolahan data, maka ditetapkan batasan-batasan masalah dalam penelitian ini. 1. Sistem ini didasarkan pada model ontology yang telah dikembangkan oleh Aditya Firdi Rizali (2014) dan diorganisir ulang dengan data tanaman obat yang diperoleh dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. 2. Menggunakan tools Protégé 4.3 untuk membuat model ontologinya. 3. Dirancang sebuah mobile application pada sistem operasi Android sebagai bentuk implementasi ontologi yang dibuat dan sebagai media untuk berinteraksi dengan user. 4. Sistem rekomendasi ini diimplementasikan dalam bentuk mobile application dengan menggunakan tools Android Studio dengan bahasa pemrograman Java dan AndroJena API untuk mengembangkan integrasi dengan model ontology. 5. Data yang diperoleh dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada berupa paper hasil penelitian mahasiswa-mahasiswa terdahulu tentang tanaman obat di Indonesia. Selain itu data diperoleh dengan hasil diskusi bersama dosen atau mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. 6 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini memuat penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II : DASAR TEORI Bab ini memuat dasar teori yang dijadikan dasar pengetahuan untuk menjalankan penelitian. Dasar teori ini meliputi pengertian tentang sistem pakar, ontologi, knowledge management, sistem operasi android, Protégé 4.3, Java, AndroJena, Android Studio, dan referensi tentang tanaman obat. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini memuat tentang bagaimana urutan proses perancangan dan pernegerjaan sistem rekomendasi berbasis ontologi untuk pengobatan alternatif menggunakan tanaman obat Indonesia pada smartphone sistem operasi Android. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat tentang hasil pengujian sistem serta analisis data yang dihasilkan dengan menampilkan bentuk screenshot sistem baik hasil ontologi dan program yang dibuatdengan Protégé dan Android Studio. 7 BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian ini serta saransaran yang disampaikan agar kedepannya penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan hasil yang lebih baik. 8