sistem dan prosedur penetapan biaya kirim untuk ekspor dan impor

advertisement
SISTEM DAN PROSEDUR PENETAPAN BIAYA KIRIM
UNTUK EKSPOR DAN IMPOR PADA CV.MADOSIN
EXPRESS DI BATAM
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
YESIKA HUTAGALUNG
NIM. 12000911
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN
BATAM
2016
ABSTRAK
SISTEM DAN PROSEDUR PENETAPAN BIAYA KIRIM
UNTUK EKSPOR DAN IMPOR PADA CV.MADOSIN
EXPRESS DI BATAM
YESIKA HUTAGALUNG
NIM. 12000911
Sistem Dan Prosedur Biaya Kirim Untuk Ekspor Dan Impor Pada CV.
Madosin Express Tugas Akhir.Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Sistem dan Prosedur Biaya Ekspor dan Impor pada CV. Madosin
Express terhadap pendapatan yang didapatkan dalam sebulan dan juga banyaknya
customers perusahaan.Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang diperoleh langsung pada CV. Madosin Express oleh penulis Dari hasil
analisis yang dilakukan oleh penulis,bahwa biaya untuk ongkos kapal saja yang
di kenakan pada customers CV. Madosin Express cukup tinggi,dan dalam struktur
organisasi perlu adanya tambahan karyawan untuk bagian staff admin, sehingga
memungkinkan dapat meningkatkan pendapatan yang sebelumnya didapat CV.
Madosin Express dan juga dapat meningkatkan daya tarik Customers lama atau
baru untuk menggunakan jasa CV. Madosin Express.
Kata Kunci : Sistem dan Prosedur Biaya Ekspor dan Impor
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah
Negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan
dan teknologi maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para
pengusaha dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari
negara lain, tidak terkecuali Indonesia.
Kondisi perekonomian nasional yang semakin membaik akhir-akhir ini telah
mendorong meningkatnya pembangunan di berbagai sektor. Meningkatnya
pembangunan di berbagai sektor tersebut juga disebabkan oleh berkembangnya
teknologi, informasi, dan transportasi. Perkembangan teknologi, informasi dan
transportasi yang demikian pesat menuntut pelaku-pelaku bisnis mampu dalam
menghadapi tantangan berupa persaingan bisnis yang ketat.
Pelaku bisnis jasa ekspedisi baik jasa courier maupun jasa freight
forwarding juga dihadapkan pada perubahan lingkungan yang semakin cepat.
Perubahan lingkungan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
globalisasi ekonomi, demografi, geografi, perkembangan teknologi dan lain-lain.
Arus pengiriman barang atau dokumen di dalam negeri selama ini cenderung
mengalami peningkatan. Demikian juga arus perdagangan internasional baik
ekspor maupun impor juga mengalami peningkatan. Perkembangan perdagangan
baik domestik maupun internasional ini perlu didukung oleh sarana dan prasarana
yang bisa mempercepat pengiriman dokumen perdagangan maupun barang
dagangan atau contoh barang untuk ekspor/impor antar negara.
Usaha jasa ekspedisi memiliki peran sangat penting dalam rangka
meningkatkan percepatan pengiriman barang yang kini banyak dibutuhkan. Selain
itu jasa ekspedisi juga memegang peranan sangat penting dalam sirkulasi barang
antar wilayah atau negara. Belakangan usaha ini memperlihatkan perkembangan
yang cukup tajam dan keadaan ini terlihat dari jumlah perusahaan dalam bidang
ini terus bertambah, kemudian juga arus pengiriman barang/dokumen melalui jasa
ini.
Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut semakin beraneka ragam,
termasuk cara pembayarannya. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi
bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain
saling membutuhkan dan saling mengisi.
Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam,
iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan
tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya
yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak
langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu
negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat
didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan
tiap-tiap negara tersebut.
Transakasi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan istilah
ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih
dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang berdomisili
dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang
menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang
kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat
istiadat, dan cara yang berbeda-beda.
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem
pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui
oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan
untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
Membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.
Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan
pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara
penangan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan
perdagangan yang berbeda-beda.
Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke
negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan
dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting
dari perdagangan internasional.
Seiring dengan adanya banyak hubungan dagang dan kerja sama dengan
Negara- Negara lain,maka muncul lah peluang bisnis jasa pengiriman di Indonesia
atau biasa dikenal dengan nama ekspedisi, persaingan bisnis jasa pengiriman
barang di Indonesia pada saat ini meningkat,seiring dengan banyaknya perusahaan
– perusahaan yang sejenis yang bergerak dalam bidang yang sama.untuk
menghadapi persaingan tersebut,setiap perusahaan dituntut untuk mampu
meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha),dari total transaksi
jasa-jasa yang dikeluarkan untuk sektor transportasi apabila di asumsikan sekitar
10%-11% saja yang baru tergarap oleh perusahaan jasa pos dan kurir.
Tabel 1.1. Perkembangan Market Size Jasa Pos Dan Kurir di Indonesia
Market Size
Transaksi Jasa-Jasa
Tahun
Jasa Pos &
Pertumbuhan
Untuk Pengangkutan
2010
2011
2012
Kurir
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
52,386.5
5,999.9
57,463.0
6,581.3
62,495.7
7,157.7
Sumber: www.kppu.go.id
(%)
5.8
6.4
6.9
Berdasarkan Tabel 1.1 mengalami peningkatan setiap tahunnya,market size
jasa pos dan kurir Indonesia pada tahun 2013 mencapai Rp 5.9 Milliar,kemudian
tahun 2014 mencapai 6.5 Miliar dan terus naik hingga mencapai 7.1 Milliar di
tahun 2015.
Persaingan industri jasa pengiriman barang semakin ketat.. Hal ini
dikarenakan jumlah perusahaan yang bergerak di bidang tersebut semakin
banyak seperti jasa pengiriman JNE, Tiki, Cipa Ganti, DHL, FeDex, UPS dan
berbagai jasa pengiriman barang lainnya yang telah menjamur di seluruh
kawasan Indonesia.
Dalam menghadapi persaingan bisnis jasa yang sangat ketat, maka CV.
Madosin Express berusaha untuk menempatkan dirinya sebagai sebuah
perusahaan yang mampu memberikan pelayanan jasa ekspres dengan kualitas
yang baik dan biaya pengiriman yang cukup terjangkau kepada konsumen
CV. Madosin Express adalah Perusahaan jasa Ekspor dan Impor, dimana
perusahaan ini hanya membuka rute layanan jasa pengiriman barang BatamSingapura dan Singapura - Batam, ekspor batam ke Singapura hanya ada pada hari
Selasa, Kamis dan Sabtu. Sedangkan impor Singapura ke Batam ada Senin sampai
Jumat. CV. Madosin juga melayani penjemputan barang-barang dengan waktu
yang sudah ditentukan perusahaan sehingga para customers akan menyiapkan
barang ekspornya dengan waktu yang telah ditetapkan.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan sangat memperhatikan kualitas
dan
kepuasan
pelayanan
yang
ditawarkan
kepada
pelanggan. Untuk
menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan, hal yang harus diperhatikan
oleh penyedia jasa adalah memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan serta
keinginan pelanggannya. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku pembelian
pelanggan, sehingga dengan melakukan kegiatan tersebut penyedia jasa dapat
memenuhi kebutuhandan keinginan pelanggan. Hal ini tidak lain sebagai kontribusi
dari tujuan perusahaan yang berorientasi kepada kepuasan dan loyalitas
pelanggan. Karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah menciptakan
pelanggan yang merasa puas, dan akhirnya menjadi loyal pada perusahaan
tersebut, sehingga dapat memberikan manfaat. Diantaranya hubungan antara
pelanggan dengan perusahaan akan menjadi harmonis, memberikan dasar bagi
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan yang lama dan
membentuk suatu rekomendasi word of mount yang menguntungkan bagi
perusahaan, (Kotler, 2011:638).
Dengan berkembangnya bisnis ini, banyak perusahaan membuka usaha
pelayanan jasa ekspor dan impor di Kota Batam. Dengan persaingan yang
semakin ketat CV. Madsosin juga memiliki memiliki kendala dalama
menjalankan usahanya. Dengan demikaian penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Sistem Dan Prosedur Penetapan Biaya Kirim Untuk
Ekspor & Impor Pada CV. Madosin Express Batam”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang permasalahan dapat diidentifikasi
beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu
1. Bagaimana sistem dan penetapan biaya kirim untuk ekspor dan impor ?
2. Apa saja kendala dan keunggulan CV. Madosin Batam dalam proses
ekspor dan impor ?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada system dan prosedur penetapan
biaya kirim untuk ekspor & impor pada CV.Madosin Express Batam tahun
2013 – 2015
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan,
perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana
system dan prosedur penetapan biaya kirim untuk ekspor dan impor pada CV.
Madosin Express dengan adanya persaingan bisnis ?
E. Tujuan Penelitan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui
apakah sistem dan penetapan biaya ekspor dan impor pada CV. Madosin Express
dapat bersaing dengan ketatnya persaingan bisnis ini?
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang system yang baik dalam menjalankan bisnis
pelayanan jasa dan cara perhitungan biaya kirim ekspor dan impor dengan
mata uang yang tidak stabil serta sanginan yang banyak.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif pengukuran kinerja atau
gambaran bagi perusahaan dan menjadi masukan bagi perusahaan untuk
meningkatkan kualitas kinerjanya dan mensejahterakan karyawan.
3. Bagi pelanggan dan masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada calon pelanggan
mengenai kinerja perusahaan yang akan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan
pengambilan
keputusan
dalam
memilih
perusahaan
ekspedisi, supaya barang-barang yang di ekspor dan imbor sampai ke
tujuan dengan baik dan aman.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Kajian Teoritis
Pengertian Sistem dan Prosedur Setiap Perusahaan baik perusahaan kecil,
perusahaan menengah dan perusahaan besar harus memiliki system dan prosedur
dalam menjalankan usahanya.sistem yang ada pasti berbeda-beda antara
perusahaan.sistem dan prosedur yang dijalankan dalam perusahaan dibuat oleh
perusahaan itu sendiri dan dilakukan pengawasan atau survei,tentang bagaimana
system dan prosedur yang dijalankan dalam perusahaan tersebut berjalan dengan
baik dan bermanfaat atau sebaliknya
Menurut
Arifin
Rahman Sistem adalah
Webster
New
Collegiate
Dictionary bahwa terdapat kata “syn” dan “Histanai” yang berasal dari bahasa
Yunani berarti menempatkan bersama. Bahwa pengertian sistem adalah suatu
kumpulan pendapat pendapat, (collection of opinions), prinsip prinsip (principles),
dan lain lain yang membentuk suatu kesatuan yang berhubung hubungan satu
sama lain.Menurut Colin Cherry system Bahwa sistem adalah suatu keseluruhan
yang dibentuk dari banyak bagian suatu assambel dari berbagai macam sifat dan
bagian bagian tersebut.
Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat
dilakukan secara seragam. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi
suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu.Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Lilis
Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011) dalam buku yang berjudul “Sistem
Informasi Akuntansi” sebagai berikut: “Serangkaian langkah/kegiatan klerikal
yang tersusun secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan
harus diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan”.
Menurut Mulyadi (2010) dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi”
mengemukakan bahwa: “Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang”.Pengertian prosedur menurut M.Nafarin (2009:9) dalam buku
“Penganggaran Perusahaan” menjelaskan bahwa : 10 “Prosedur (Procedure)
adalah urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin
pelaksanaan kerja yang seragam”
1. Pengertian Ekspor
Menurut Amir MS (2009) pengertian ekspor adalah perdagangandengan
mengeluarkan barang dari dalam ke luar pabean indonesia dengan memenuhi
ketentuan-ketentuan berlaku. Sedangkan menurut Handani (2010) pengertian
ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean indonesia ke luar
negeri.
Menurut OP.Simorangkir Perdagangan internasional adalah perdagangan
yang dilaksanakan para pedagang antara negara yang berbeda, mengakibatkan
timbul akan valuta asing yang mempengaruhi neraca perdagangan Negara yang
bersangkutan. Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu
negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses
ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau
komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain.
Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan bea
cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari
perdagangan internasional, lawannya adalah impor. Ekspor merupakan aktivitas
atau proses atau kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Dimana Wilayah Republik Indonesia yang
meliputi wilayah darat , laut dan udara serta tempat-tempat di Zona Economy
Exclusive (ZEE) Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari
suatu negara ke negara lain. proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan
dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing
di tingkat internasioanal. strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah,
modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya.
strategi lainnya misalnnya franchise dan akuisisi.
Tujuan ekspor dan impor, kegiatan perdagangan 12 international melibatkan
minimal dua pihak, yaitu eksportir dan importir. pengertian ekspor dan pengertian
impor menurut para ahli telah mendefinisikan yang telah disimpulkan dimana
ekspor dan impor memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing dan ekspor
dan impor juga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi, dilihat dari tujuan
ekspor dan impor tersebut, untuk mengetahui ekspor dan impor .
Eksportir adalah untuk memperoleh keuntungan. harga barangbarang yang
diekspor tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan dalam di dalam
negeri. jika tidak lebih mahal eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang
yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan
keuntungan. dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa
devisa. semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara.
banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan ekspor suatu negara.
faktor-faktor tersebut ada yang berasal dan dalam negeri maupun keadaan di luar
negeri. Untuk mengembangkan ekspor, perusahaan dapat menerapkan kebijakankebijakan, menambah macam barang ekspor, memberi fasilitas kepada produsen
barang ekspor, mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri, menciptakan
iklim usaha yang kondusif, menjaga kestabilan barang pembuatan perjanjian
dagang internasional, peningkatan promosi dagang di luar negeri.
kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar
negeri lebih murah. kegiatan impor mempunyai dampak positif dan negatif
terhadap perekonomian dan masyarakat untuk melindungi produsen di dalam
negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah kota impor. selain untuk
melindungi produsen dalam negeri pembatasan impor juga mempunyai dampak
yang lebih luas terhadap perekomian suatu negara.
Menurut bea cukai, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean. Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi
wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di
Zona Ekonomi Ekslusif dan Landas Kontinen yang didalamnya berlaku
UndangUndang Kepabeanan. Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari
daerah pabean. Eksportir adalah orang yang melakukan kegiatan mengeluarkan
barang dari daerah pabean. Pemberitahuan pabean ekspor adalah pernyataan yang
dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban kepabeanan dibidang
ekspor dalam bentuk tulisan di atas formulir atau data elektronik. Bentuk dan isi
pemberitahuan
pabean
ekspor
ditetapkan
oleh
Menteri
Keuangan
c.q.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Nota Pelayanan Ekspor yang selanjutnya
disingkat dengan NPE adalah nota yang diterbitkan oleh Pejabat Pemeriksa
Dokumen Ekspor atau Sistem Komputer Pelayanan atas PEB yang disampaikan,
untuk melindungi pemasukan barang yang akan diekspor ke Kawasan Pabean
dan/atau pemuatannya ke sarana pengangkut. Kantor Pabean adalah Kantor
Pelayanan Utama Bea dan Cukai dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean. Kawasan Pabean adalah kawasan
dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang
ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(http://www.beacukai.go.id/index.html?page=faq/ekspor.html).
2.Dasar Hukum Ekspor
a. Undang-undang No.17 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang
No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.04/2007 tentang Ketentuan
Kepabeanan di Bidang Ekspor 6
c. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-40/BC/2008 jo. P06/BC/2009 jo. P-30/BC/2009 jo. P-27/BC/2010 tentang Tata Laksana
Kepabeanan di Bidang Ekspor
d. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-41/BC/2008 tentang
Pemberitahuan Pabean Ekspor
2) Prosedur Ekspor
Eksportir wajib memberitahukan barang yang akan diekspor kke kantor
pabean pemuatan dengan menggunakan PEB disertai Dokumen Pelengkap
Pabean. PEB disampaikan paling cepat 7 hari sebelum tanggal perkiraan ekspor
dan paling lambat sebelum barang ekspor masuk Kawasan Pabean. Permendag 64
tahun 2012 Menyatakan bahwa ETPIK (Eksportir Terdaftar Produk Industri
Kehutanan) adalah perusahaan industri kehutanan yang telah mendapatkan
pengkuan untuk melakukan ekspor produk kehutanan.
A. Tujuan Ekspor
a. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri
b. Menciptakan iklim usaha yang kondusif
c. Menjaga kestabilan kurs valuta asing
B. Manfaat Ekspor, yaitu:
d. Memperluas pasar bagi Indonesia
e. Menambah devisa Negara
f. Memperluas devisa Negara
g. Meningkatkan Daya Saing
Bagi negara yang melakukan perdagangan baik ekspor maupun impor maka
akan memiliki keuntungan dalam meningkatkan daya saing. Jika sebuah negara
memiliki produk sama dengan jumlah yang melimpah maka perlu meningkatkan
persaingan bisnis dengan melakukan transaksi penjualan ke luar negeri. Produk itu
akan bersaing di negara tujuan dengan keanekaragaman produk yang lebih besar.
Jadi, ekspor dan impor akan membantu produsen atau pengusaha untuk bersaing
dengan produl lain dalam hal kualitas maupun kuantitas.
a. Meningkatkan Keuntungan Bisnis
Mendapatkan keuntungan besar dalam bisnis menjadi salah satu langkah yang
dilakukan oleh semua produsen. Menjual produk ke luar negeri akan
meningkatkan keuntungan karena ada perbedaan nilai mata uang dan kondisi
ekonomi. Misalnya jika sebuah kerajinan yang dijual di dalam negeri hanya
memiliki nilai Rp100,000, (karena terlalu banyak produk sejenis), maka di luar
negeri produk bisa diekspor dengan nilai penjualan lebih dari Rp.1.000.000.
Kondisi ini akan membuat produsen memiliki keuntungan yang lebih besar.
b. Meningkatkan Skala Produksi
Melakukan ekspor dan impor bagi sebuah negara juga penting untuk
meningkatkan skala produksi. Jika skala produksi semakin tinggi maka peluang
keuntungan yang didapatkan juga akan semakin tinggi. Laju produksi yang
semakin tinggi akan sesuai dengan biaya yang berhubungan untuk menurunkan
biaya produksi karena ada penghematan yang bisa dilakukan untuk proses
tersebut.
c. Membuka Peluang Pasar yang Luas
Jika sebuah negara terlibat dalam sebuah hubungan ekpor dan impor maka
produsen dari negara tersebut akan bisa melihat tren pasar yang memberikan
keuntungan untuk bisnis. Mengambil keuntungan dari proses ekspor akan
membuat produsen bisa menemukan pasar yang lebih luas. Dengan cara ini
maka produsen dari sebuah negara bisa menemukan pasar yang lebih luas dan
menjadi pemimpin dalam pasar tersebut.
d. Menghindari Pasar Domestik yang Terlalu Tinggi
Menghindari pasar domestik menjadi salah satu alasan produsen melalukan
ekspor. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan akses penjualan dengan
angka tinggi dan keuntungan yang lebih maksimal. Beberapa produsen lebih
senang dengan pasar ini karena bisa mendapatkan keuntungan sepanjang tahun.
h. Meningkatkan Nilai Investasi
Ada berbagai jenis produk dan jasa yang terus berkembang setiap saat. Semua
negara menjadi pesaing untuk negara yang lebih kuat. Namun ekspor dan
impor
tetap
menjadi
aktifitas
perdagangan
internasional
yang
bisa
meningkatkan nilai investasi pada sebuah negara. Cara ini akan membuat
sebuah negara bisa mendapatkan keuntungan ganda dari proses ekspor dan
impor.
i. Meningkatkan Hubungan Kerjasama Internasional
Ekspor dan impor juga menjadi salah satu langkah yang penting untuk
meningkatkan hubungan kerjasama. Sebuah negara yang tidak memiliki
produk tertentu harus mendatangkan produk itu dari luaar negeri, begitu juga
sebaliknya. Aktifitas ini akan diatur oleh peraturan yang menghubungkan dari
satu negara ke negara lain. Kesepakatan perdagangan internasional inilah yang
meningkatkan hubungan kerjasama antar negara.
Ekspor dan impor menjadi salah satu kegiatan perdagangan dunia yang
banyak mempengaruhi sistem ekonomi pada sebuah negara. Bahkan dampak ini
juga dirasakan oleh Indonesia. Kemampuan untuk menghadapi dampak positif
dan negatif bagi pelaku perdagangan internasional harus dibaca secara cerdas.
Manfaat ekspor sebenarnya cukup banyak bagi bangsa dan negara,karena
dengan ekspor devisa suatu negara dapat naik. Hubungan kerjasama ekspor dan
impor memiliki peran yang penting untuk mengembangkan kondisi keuangan atau
ekonomi sebuah negara. Membeli atau menjual beberapa jenis produksi barang
atau jasa akan sangat bermanfaat untuk semua negara termasuk negara
berkembang dan negara maju. Berikut ini adalah manfaat dari melakukan
kerjasama ekspor dan Impor.
Kegiatan
ekspor
barang
merupakan
sistem
perdagangan
yang
memungkinkan seseorang mengadakan trading lintas negara. Saat ini pemerintah
berupaya meningkatkan devisa dengan menggenjot arus Ekspor barang. Prosedur
ekspor sebenarnya lebih mudah daripada kegiatan prosedur impor karena saat ini
lebih banyak aturan yang mengatur tentang impor daripada tentang ekspor,
terutama untuk masalah pembayaran pajak.
Pada kegiatan impor hampir semua barang dikenakan bea masuk dan pajak
impor lainnya, sedangkan pada saat ekspor lebih banyak barang yang tidak
dikenakan pajak ekspor maupun bea keluar. Untuk pajak ekspor yang dikenakan
diantaranya pada kegiatan ekspor kayu, rotan, juga CPO (crude palm oil). Untuk
kegiatan ekspor yang lainnya saat ini tidak dikenakan pajak ekspor antaral lain
adalah ekspor ikan, jagung, pisang, pakaian, alat elektronik dimulai saat eksportir
mempersiapkan barang yang akan diekspor dengan dilakukan packaging, stuffing
ke kontainer hingga barang siap untuk dikirim. Setelah barang siap dan sudah ada
jadwal kapal yang akan mengangkut barang tersebut, eksportir dapat mengajukan
dokumen kepabeanan yang dikenal dengan Pemberitahuan Barang Ekspor (PEB).
PEB tersebut berisi data barang ekspor diantaranya :
1)
Data Eksportir
2)
Data penerima barang
3)
Data Customs Broker (bila ada)
4)
Sarana pengangkut yang akan mengangkut
5)
Negara Tujuan
6) Detil barang, seperti jumlah dan jenis barang, dokumen yang menyertai, No
kontainer yang dipakai.
Setelah PEB diajukan ke kantor Bea Cukai setempat, akan diberikan
persetujuan Ekspor dan barang bisa dikirim ke pelabuhan yang selanjutnya bisa
dimuat ke kapal atau sarana pengangkut menuju negara tujuan. Setiap dokumen
PEB diwajibkan untuk membayar pendapatan negara bukan pajak yang dapat
dibayarkan di bank atau di kantor bea cukai setempat. Untuk besaran pajak ekspor
setiap barang juga berbeda-beda ditentukan dengan keputusan menteri keuangan.
Setiap barang yang akan diekspor mempunyai aturan sendiri-sendiri
tergantung akan barangnya. misalnya untuk barang yang berupa kayu, kayu yang
diekspor memerlukan dokumen Laporan Surveyor, endorsement dari Badan
Revitalisasi Industri Kayu, untuk barang lain yang berupa barang tambang juga
ada yang mensyaratkan untuk menggunakan laporan surveyor.
3. Langkah – Langkah Ekspor
Langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam proses ekspor :
a)
Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan Anda ekspor
tersebut termasuk barang yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan
untuk diekspor tetapi dengan pembatasan, atau barang yang bebas diekspor
(Menurut
undang-undang
dan
peraturan
di
Indonesia).
Untuk
mengetahuinya bisa dilihat di website www.insw.go.id
b)
Memastikan juga apakah barang Anda diperbolehkan untuk masuk ke
negara tujuan ekspor.
c)
Jika Anda sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem
pembayaran, menentukan quantity dan spek barang, dll, maka selanjutnya
Anda mempersiapkan barang yang akan Anda ekspor dan dokumendokumennya sesuai kesepakatan dengan buyer.
d)
Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai)
dengan
menggunakan
dokumen Pemberitahuan
Ekspor
Barang
(PEB) beserta dokumen pelengkapnya.
e)
Setelah eksportasi Anda disetujui oleh Bea Cukai, maka akan
diterbitkan dokumen NPE (Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit
NPE, maka secara hukum barang Anda sudah dianggap sebagai barang
ekspor.
f)
Melakukan stuffing dan mengapalkan barang Anda menggunakan moda
transportasi udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat.
g)
Mengasuransikan barang / kargo Anda (jika menggunakan term CIF)
h)
Mengambil pembayaran di Bank (Jika menggunakan LC atau
pembayaran di akhir
A. Kajian Teori Impor
1.Pengertian Impor
Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri
ke dalam daerah pabeanan Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku (Tandjung, 2011:379) Impor adalah melakukan
pembelian komoditi yang lebih berdaya guna dari Negara lain, dengan bersedia
membayar harganya dalam valuta asing (Amir M. S, 2004:1)
Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke
negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan
dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting
dari perdagangan internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal,
mereka dapat manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi
dibandingkan pasokan dari dalam negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor
yakni, pajak dan kuota.
Dua hal ini, baik ekspor maupun impor merupakan hubungan yang baik dan
memiliki tujuan masing-masing. Bila kegiatan ekspor dan impor berjalan baik,
maka ekonomi sebuah negara akan lebih maju.
Tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan.
Pemerintah mengenakan tarif (pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya
dibayar langsung oleh importir, yang kemudian akan membebankan kepada
konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya. Demikianlah sebuah produk
mungkin berharga terlalu tinggi dibandingkan produk yang berasal dari dalam
negeri. Ketika pemerintah asing menerapkan tarif, kemampuan perusahaan asing
untuk bersaing di Negara-negara itu dibatasi. Pemerintah juga dapat menerapkan
kuota pada produk impor, yang membatasi jumlah produk yang dapat dimpor.
Jenis hambatan perdagangan seperti ini bahkan lebih membatasi
dibandingkan tarif, karena secara eskpilit menetapkan batas jumlah yang dapat di
impor.
2. Manfaar Impor
Adapun Manfaar impor, adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan.
b. Memperoleh teknologi modern
c. Memperoleh bahan baku.
d. Mengatasi kekurangan barang di dalam negeri
e. Mendapatkan barang yang belum di produksi di dalam negeri
f. Mendapatkan kualitas serta produk yang di butuhkan
g. Menjaga kerja sama antar negara dalam hal perdagangan
h. Meningkatkan produk dan barang di pasar domestic
i. Menekan monopoli oleh produk tertentu.
3. Tujuan Impor
Berikut ini merupakan tujuan impor, yaitu:
a. Mengurangi keluarnya devisa keluar negeri
b. Memperkuat posisi neraca pembayaran
c. Memenuhi jebutuhan dalam negeri
Kegiatan impor yang dilakukan oleh setiap Negara memiliki dampak yang
banyak diantaranya dampak positif dan dampak negatif.
4. Dampak Positif
Adapun Dampak positif impor, yaitu:
a. Untuk Menumbuhkan rasa cinta produksi didalam negeri.
b. Untuk Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.
c. Untuk Mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang produksi
impor.
d. Untuk Memperkuat posisi neraca pembayaran.
4. Dampak Negatif
Sedangkan Dampak negatif impor, yaitu:
a. Jika terjadi aksi balas-membalas kegiatan atau aktivitas pembatasan kuota
impor, maka perdagangan internasional tersebut akan menjadi lesu.
Sehingga
dampak
selanjutnya
adalah
terganggunya
pertumbuhan
perekonomian negara-negara yang saling bersangkutan.
b. Dikarenakan produsen dalam negeri merasa tidak memiliki pesaing,
mereka akan cenderung kurang efisien didalam produksinya. Bahkan tidak
hanya hal itu, produsen tersebut juga kurang tertantang untuk dapat
meningkatkan mutu produksinya. Kegiatan pembatasan kuota impor oleh
suatu negara tersebut dapat mengakibatkan tindakan balasan dari negara
c. yang merasa dirugikan.
5. Keuntungan Perdagangan Internasional
Keuntungan yang timbul karena perdagangan internasional sebagai berikut.
a.
Mendapatkan Barang-Barang yang Dibutuhkan Konsumen/Produsen
Dalam Negeri
b.
Barang-barang yang dimaksud adalah barang yang tidak bisa diproduksi di
dalam negeri maupun yang sudah bisa diproduksi, tetapi masih belum
mencukupi kebutuhan masyarakat di dalam negeri. Perdagangan
internasional bermanfaat dalam mendapatkan barang-barang tersebut.
Sebagai contoh, Indonesia tidak mampu menghasilkan mesin-mesin berat
untuk pengolahan tekstil. Oleh karena itu, Indonesia melakukan
perdagangan dengan negara maju, seperti Amerika Serikat dan Korea
Selatan.
c.
Menambah Cadangan Devisa bagi Negara
Indonesia menjual barang dari dalam negeri untuk konsumen di luar
negeri. Transaksi penjualan ini bisa menggunakan mata uang lokal
(rupiah) maupun mata uang asing. Penggunaan mata uang asing akan
menambah cadangan devisa negara kita. Dengan kata lain, kekayaan
negara kita akan bertambah, mengingat devisa merupakan salah satu
bentuk kekayaan negara.
d.
Perbaikan Teknologi Produksi
Pada saat melakukan perdagangan dengan negara lain, secara langsung
maupun tidak langsung, kita belajar untuk menggunakan teknologi yang
lebih maju dari negara maju. Contohnya, dahulu Indonesia mengimpor
barang-barang elektronik dari Jepang, Korea, atau Amerika dalam bentuk
barang jadi.
Kini Indonesia mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sehingga Indonesia hanya mengimpor komponen-komponennya dan
dirakit di Indonesia untuk dijadikan barang jadi.
6. Kerugian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional dapat membawa kerugian sebagai berikut.
a. Perdagangan internasional menyebabkan masuknya produk luar negeri ke
dalam negeri. Hal ini sebenarnya bukan merupakan masalah besar apabila
konsumsi masyarakat terhadap barang dari luar negeri ini memang
dibutuhkan atau tidak mengurangi konsumsi terhadap barang lokal.
Kenyataannya,
sebagian
masyarakat
Indonesia
memiliki
sifat
konsumerisme terhadap produk luar negeri. Sifat ini tercermin dari
besarnya penggunaan produk luar negeri yang umumnya lebih mahal.
Bahkan, sebagian masyarakat Indonesia menganggap bahwa produk asing
memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi daripada buatan dalam negeri.
Anggapan seperti ini merupakan tantangan bagi produsen lokal untuk
memperbaiki kualitas barang yang diproduksinya dan mampu bersaing
dengan produk luar negeri.
b. Besarnya konsumsi terhadap barang buatan luar negeri akan berakibat
lebih buruk terhadap keberadaan industri kecil yang sedang tumbuh di
Indonesia. Apabila barang-barang lokal menjadi kurang bernilai dan
kurang diminati oleh masyarakat karena kalah oleh barang buatan luar
negeri, dikhawatirkan akan terjadi penyusutan jumlah industri kecil.
Pada perkembangan berikutnya, terjadi penurunan investasi pada
produksi kecil, bahkan matinya industri kecil tersebut. Pada gilirannya
nanti akan menimbulkan pengangguran yang tentu akan berakibat buruk
bagi perekonomian Indonesia.
7. Dampak Buruk Melakukan Impor dan Ekspor
Ekpor dan impor memang menjadi aktifitas kegiatan dagang secara
internasional. Mengikuti perkembangan ekspor dan impor ternyata juga
mendatangkan beberapa kerugian. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk
atau kerugian dari proses ekspor dan impor.
1) Menurunkan Pasar Domestik
Hal ini sering kita dengar dari beberapa persaingan produk dalam negeri
dengan produk impor. Misalnya beredarnya berbagai jenis produk impor
seperti buah, sayur, bumbu masakan dan berbagai produk lain dengan
harga yang ditawarkan lebih rendah dari produk dalam negeri. Cara ini
akan merugikan produsen dalam negeri. Untuk mengurangi dampak ini
maka sebaiknya negara membuat regulasi khusus untuk mengatur
persaingan produk impor.
2) Meningkatkan Ketergantungan Produk Tertentu
Seharusnya negara yang melakukan impor sebuah produk juga harus
mencari solusi untuk mengatasi kekurangan sebuah produk tertentu.
Melakukan impor terhadap produk yang dibutuhkan dalam jumlah besar
hanya akan membuat negara semakin tergantung kepada negara lain.
Sementara negara yang melakukan suplai produk akan mempermainkan
harga produk dalam negeri.
3) Merugikan Produsen Dalam Negeri
Melakukan impor berbagai jenis produk yang banyak dibuat oleh produsen
dalam negeri juga akan mematikan bisnis secara lambat. Perbedaan
berbagai jenis aturan untuk menentukan harga akan menjadi ancaman
serius untuk produsen dalam negeri. Hal inilah yang membuat ekpor dan
impor terkadang merugikan bagi penduduk negara berkembang.
Kesadaran masyarakat untuk mengetahui tentang manfaat ekspor dan
impor bisa meningkatkan cara pandang dalam memilih produk. Langkah
ini sangat penting untuk mengetahui keunggulan produk dalam negeri dan
luar negeri. Selain itu kebudayaan juga berpengaruh penting untuk
menentukan sikap terhadap kegiatan ekspor dan impor.
C. Pengertian Harga
Dalam perekonomian kita ssat ini, tidak lagi menggunakan sistem barter,
tetapi untuk mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang kita
menggunakan uang, istilah yang dipakai adalah harga. Beberapa pengertian dari
harga, antara lain : Menurut Swasta (2010), mengatakan bahwa harga adalah
jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Dan menurut Kotler dan Armstrong (2011), menjelaskan bahwa harga
adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah
dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dan
memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
1. Pengertian Harga Jasa
Keputusan dalam penetapan harga mempunyai dampak terhadap pelanggan
yang menggunakan jasa tersebut, istilah harga dalam bisnis jasa terdapat beberapa
sebutan, antara lain harga jasa atau tarif atau ongkos dan lain-lain, adapun
pengertian harga jasa sebagai berikut :
Menurut Lupiyoadi (2001 : 87), menerangkan bahwa harga jasa adalah sejumlah
uang (ditambah beberapa produk lain jika perlu) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari jasa pelayanan. Selanjutnya menurut
Mulyadi (2009) bahwa harga jasa adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
menutup biaya penuh yang bersangkutan dengan jasa untuk menghasilkan laba
yang dikehendaki atau sepadan dengan investasi yang ditanamkan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa harga jasa merupakan
sejumlah uang yang digunakan untuk menutup biaya penuh agar dapat
menghasilkan laba sesuai dengan apa yang yang lebih murah dapat meningkatkan
jumlah pemakai, tingkat pemakaian atau pembelian ulang dalam bentuk atau
kategori produk tertentu.
2. Faktor Pertimbangan Dalam Penetapan Harga Jasa
Menurut Tjiptono (2007), bahwa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
dalam penetapan harga jasa adalah sebagai berikut :
a. Elastisitas Harga Permintaan
Efektivitas program penetapan harga tergantung pada dampak perubahan
harga terhadap permintaan, karena itu perubahan unit penjualan sebagai akibat
perubahan harga perlu diketahui.
b. Faktor Persaingan
Reaksi pesaing terhadap perubahan harga merupakan salah satu faktor
penting yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan.
c. Faktor Biaya
Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel) merupakan faktor
pokok yang menentukan batas bawah harga. Artinya, tingkat harga minimal harus
bisa menutup biaya (setidaknya biaya variabel).
d. Faktor Lini Produk
Dalam banyak kasus, penetapan harga sebuah produk bisa berpengaruh
terhadap penjualan produk lainnya yang dihasilkan oleh perusahaan yang sama.
3. Prosedur Penetapan Harga
Menurut Swasta (2005), bahwa dalam penetapan harga terdapat beberapa
prosedur yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :
a. Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut
b. Mengestimasikan lebih dahulu reaksi dalam persaingan
c. Menentukan strategi harga untuk mencapai target pasar
d. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan
e. Memilih harga tertentu
D.Sistem dan Prosedur
Menurut Yogianto (2004) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren
D.Stalling,pendekatan
sistem
yang
lebih
menekankan
pada
prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut “ Suatu sistem adalah suatu jaringan yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Sedangkan prosedur menurut Yogianto (2007) mengutip dari Richard F.
Neuschel, didefinisikan sebagai berikut: “Suatu prosedur adalah urut-urutan yang
tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus
dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan
bagaimana mengerjakannya.
Definisi sistem menurut Mulyadi (2006) sebagai berikut:
1. Setiap sistem terdiri atas unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Pengertian prosedur menurut Zaki Baridwan (2009) adalah merupakan
urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian
atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap
transaksi yang sering terjadi.
E. PPJK
Pengurusan Pemberitahuan Pabean atas barang impor atau ekspor dilakukan
oleh pengangkut, importir, atau eksportir. Dalam hal pengurusan Pemberitahuan
Pabean tidak dilakukan sendiri, importir, atau eksportir dapat memberikan
kuasanya kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK).
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pengurusan pemenuhan kewajiban pabean untuk dan atas
kuasa importir atau eksportir.
Registrasi adalah kegiatan pendaftaran PPJK yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai untuk mendapatkan nomor identitas berupa Nomor Pokok
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (NP PPJK) dalam rangka akses
kepabeanan. Untuk dapat melakukan pengurusan jasa kepabeanan, PPJK wajib
memiliki nomor identitas berupa Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa
Kepabeanan (NP PPJK).
NP PPJK berlaku di seluruh Kantor Pabean di Indonesia dan berlaku sampai
dengan ada pencabutan oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya.
Hasil registrasi digunakan untuk melakukan penilaian dan pembuatan profil PPJK.
Penilaian dan profil PPJK digunakan sebagai salah satu dasar dalam pemberian
pelayanan dan/atau pengawasan kepabeanan kepada pengangkut, importir, dan
eksportir yang menguasakan pengurusan jasa kepabeanannya kepada PPJK.
Untuk mendapatkan Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan
(NP PPJK), PPJK wajib melakukan registrasi melalui media elektronik (website
bea cukai di www.beacukai.go.id). PPJK yang akan melakukan registrasi, wajib
memenuhi persyaratan :
1. kejelasan dan kebenaran alamat (existence);
2. kejelasan dan kebenaran identitas pengurus dan penanggung jawab
(responsibility);
3. mempunyai pegawai yang berkualifikasi Ahli Kepabeanan (competency); dan
4. kepastian penyelenggaraan pembukuan (auditable).
Pejabat Bea dan Cukai melakukan penelitian dan penilaian terhadap
pemenuhan persyaratan, berupa :
1. penelitian dan penilaian administrasi terhadap data;
2. penelitian lapangan;
Pejabat Bea dan Cukai memberikan keputusan atas registrasi paling lama 45
(empat puluh lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya data registrasi secara
lengkap dan benar.
PPJK yang telah mendapatkan NP PPJK sebelum melakukan kegiatannya wajib
menyerahkan jaminan kepada Kantor Pabean yang mengawasi.
Bentuk jaminan dapat berupa:
1. uang tunai;
2. jaminan bank; dan/atau
3. jaminan dari perusahaan asuransi
1. Besar Jaminan
Adapun Besar Jaminan, yaitu:
a. KPPBC Tipe A1 dan KPU BC sebesar Rp250.000.000,00
b. KPPBC Tipe A2 sebesar Rp150.000.000,00
c. KPPBC Tipe A3 sebesar Rp100.000.000,00
d. KPPBC Tipe A4 sebesar Rp50.000.000,00
e. KPPBC Tipe lainnya sebesar Rp25.000.000,00
PPJK yang telah mendapatkan Nomor Pokok PPJK, secara administrasi
berada di bawah pengawasan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
yang wilayah kerjanya membawahi domisili PPJK. PPJK yang akan melakukan
kegiatan selain dari KPPBC yang membawahi domisili PPJK, harus terlebih
dahulu :
1. menyerahkan bukti penerimaan jaminan dari KPPBC yang wilayah kerjanya
membawahi domisili PPJK; atau
2. menyerahkan bukti penerimaan jaminan dari KPPBC yang wilayah kerjanya
membawahi domisili PPJK dan menyesuaikan besarnya jaminan, dalam hal
besarnya jaminan yang telah diserahkan tidak mencukupi.
Dokumen yang perlu disiapkan untuk proses registrasi :
1. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
3. Surat Domisili Perusahaan dan Bagan/Peta Lokasi
4. API/APIT dan Perijinan dari DEPERINDAG
5. Pengukuhan PKP, NPWP Perusahaan
6. Akte Pendirian Perusahaan, Perubahan terakhir, beserta Skep Pengesahan
dari Departemen Kehakiman dan HAM
7. Bukti Kepemilikan Kantor/Gudang (sertifikat /perjanjian sewa)
8. Tanda Pengenal (KTP/Password) serta NPWP dari Direktur Utama, Direktur
dan Komisaris
9. Bagan Struktur Organisasi, Daftar Gaji (bulan terakhir)
10. Laporan Hasil Audit dan SKP dari Ditjen Pajak
11. Laporan Hasil Audit DJBC
12. Laporan Keuangan terakhir yang telah diaudit oleh KAP dan Laporan
Keuangan bulanan (lainnya) yang terakhir
13. Chart of Account (Bagan Akun)
14. Manual Sistem Akuntansi dan contoh print-out sistem akuntansi (jurnal
dan ledger, sesuai yang dilaporkan) bulan terakhir.
15. Ijazah pegawai bagian akuntansi
16. Hasil stock opname terakhir
17. Aplikasi dan dokumen L/C atau bukti pembayaran ke supplier ( contoh 1
bulan terakhir)
18. Sertifikat Ahli Kepabeanan milik pegawai perusahaan
19. Sertifikat ISO 9001/9002
20. Contoh PIB beserta lampirannya (B/L, invoice, surat kuasa, Packing List)
1 bulan terakhir
21. Foto Lokasi usaha dan aktifitas (tampak muka dan dalam)
Banyak alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan jasa PPJK,
diantaranya efisiensi dan kecepatan proses kepabeanan. Selain itu ada juga karena
perusahaan tersebut belum mengerti tentang proses kepabeanan, sehingga
memerlukan jasa PPJK untuk menguruskan proses pabean sekaligus menjadi
konsultan dalam bidang kepabeanan. Dalam suatu PPJK harus mempunyai
seorang ahli kepabeanan yang sudah lulus sertifikasi ahli kepabeanan dari
pemerintah (Bea Cukai)
Untuk dapat melakukan pengurusan jasa kepabeanan, PPJK wajib memiliki
nomor identitas berupa Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan
(NPPPJK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
63/PMK.04/2011 tentang Registrasi Kepabeanan. Pengertian registrasi adalah
kegiatan pendaftaran PPJK yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC) untuk mendapatkan nomor identitas berupa NPPPJK. Sebagai
informasi tambahan, dengan adanya PMK Nomor 59/PMK.04/2014 tentang
Registrasi Kepabeanan maka PMK Nomor 63/PMK.04/2011 tentang Registrasi
Kepabeanan telah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi, namun NPPJK yang
telah dimiliki oleh PPJK masih berlaku.
NPPPJK berlaku di seluruh Kantor Pabean di Indonesia dan berlaku sampai
dengan ada pencabutan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat yang
ditunjuknya. Hasil registrasi digunakan untuk melakukan penilaian dan
pembuatan profil PPJK. Penilaian dan profil PPJK digunakan sebagai salah satu
dasar dalam pemberian pelayanan dan pengawasan kepabeanan kepada
pengangkut, importir, dan eksportir yang menguasakan pengurusan jasa
kepabeanannya kepada PPJK.
2. Fungsi PPJK
Setiap perusahaan mungkin mampu melakukan hubungan dagang secara
langsung dengan perusahaan di luar negeri untuk mengimpor ataupun mengekspor
barang. Namun tidak semua perusahaan mau melakukan kegiatan ekspor dan
impor secara sendiri. Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan adalah
karena sulitnya proses penyelesaian kewajiban kepabeanan dalam kegiatan impor
atau ekspor.
Proses penyelesaian kewajiban kepabeanan, atau yang sering disebut
customs clearance, adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh orang
atau badan usaha yang melakukan kegiatan ekspor atau impor barang. Sebagian
dari kita berpendapat bahwa proses penyelesaian kewajiban kepabeanan sangat
sulit, berbelit-belit, rumit, dan perlu banyak duit. Namun tidak demikian dengan
pendapat dari orang-orang yang sudah ahli dibidang tersebut, mereka menganggap
bahwa proses penyelesaian kewajiban kepabeanan adalah kegiatan yang sangat
mudah, cepat, transparan, terbuka, efektif dan efisien.
Bagi perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dan melakukan kegiatan
ekspor atau impor sendiri, namun masih ragu atau belum mampu menyelesaikan
sendiri urusan penyelesaian kewajiban kepabeanan, perusahaan tersebut dapat
meminta bantuan dan asistensi kepada PPJK untuk menyelesaikannya.
3. Cara Memilih PPJK Yang Benar
Untuk mendapatkan informasi seputaran PPJK yang terdaftar Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai kita dapat melihatnya di situs www.beacukai.go.id.
Namun perlu diingat bahwa dalam memilih PPJK tidak sekedar berdasarkan
legalitas dari PPJK tersebut, namun kita juga mesti mengetahui tentang
kemampuan PPJK tersebut dalam melakukan kegiatan kepabeanan untuk
memenuhi keinginan kita sebagai pengguna jasa. Sebuah entitas PPJK yang
bernaung dalam sebuah perusahaan besar belum tentu dapat memenuhi harapan
kita sebagai pengguna jasa. Dalam memilih
PPJK ada baiknya jika
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Legalitas PPJK;
2. Kejelasan dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan;
3. Kejelasan dan keterbukaan informasi dalam penyelesaian pekerjaan;
4. Kemampuan PPJK dalam menyelesaikan masalah di lapangan;
5. Ketaatan PPJK pada perjanjian kerja yang telah disepakati;
6. Kejelasan tentang biaya-biaya yang timbul dalam proses kegiatan penyelesaian
kewajiban pabean.
F.Penelitian Terdahulu
1.Supratman (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas pendapatan
dan Sistem kerja ekspor dan impor PT.Sadana Express, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran system kerja yang ada dengan pengaruh dengan
efektivitas
pendapatan
PT.Sadana
Express,menganalisis
manajemen.hasil
penelitian menyatakan bahwa efektivitas pendapatan sangat berpengaruh dengan
cara kerja ekspor dan impor,semakin efektif cara ekspor dan impor maka
pendapatan perusahaan bisa bertambah dan biaya yang di keluarkan pelanggan
dapat lebih terjangkau dari ekspedisi laiinya.melakukan peninjauan tentang
manajemennya dan meningkatkan kualitas karyawan
2.Hendryanto (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “ Sistem dan Prosedur
penetapan harga ekspor dan impor pada PT.Bahtera Abadi Express di
Natuna,penelitian ini menjelaskan bahwa penetepan harga dapat di maksimalkan
dengan harga terjangkau dengan menghitung kembali biaya ongkos utunk sekali
pengiriman dan menata kembali manajemen yang ada dan melatih ketrampilan
karyawan perusahaan,sehingga dengan harga yang cukup terjangkau bisa
menghasilkan laba yang lebih tinggi.
3. Suryanti Lee (2013) dalam penelitian yang berjudul”Efektivitas system Ekspor
dan Impor pada PT.Hc Exindo Express”penelitian ini menjelaskan bahwa
efektivitas system ekspor dan impor dapat diketahui dari bagaimana kinerja
karyawan
dan
batas
kekuasaan
izin,menggunakan metode yang efektif.
perusahaan
dalam
mengurus
izin-
G.Kerangka Pemikiran
Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2013) kerangka pemikiran
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting Adapun
masalah - masalah yang dianggap penting dalam penelitian kali ini adalah
pengaruh Sistem Dan Prosedur Penetapan Biaya Kirim Untuk ekspor & Impor
Pada CV. Madosin Express di Batam. Berikut ini digambarkan kerangka
pemikiran:
Prosedur Ekspor
Customer atau supir membawa barang untuk diekspor ke CV.Mdosin
Express
Semua Barang Ekspor di bungkus kembali menggunakan kayu pallet
Staff Forwarder akan menyusun barang ekspor kedalam kapal
barang
Tiba di Singapur Supir agent CV.Madosin akan melakukan
penjemputan barang dari pelabuhan dan langsung mengantar ke
alamat yang dituju
Sumber: CV.Madosin Express Batam 2016
Prosedur Impor
Customer atau supir membawa barang untuk diekspor ke Dentrade
Enterprises PTE LTD
Semua Barang Ekspor di bungkus kembali menggunakan
kayu pallet
Staff Dentrade Enterprises melakukan Booking Data untuk
pengiriman barang
Supir Fowarder akan melakukan penjemputan barang ke
Dentrade Enterprises PTE LTD
Staff Fowarder akan menyusun barang ekspor kedalam kapal
barang
Tiba di pelabuhan Batam Supir CV.Madosin akan melakukan
penjemputan barang dari pelabuhan dan langsung mengantar
ke alamat yang dituju
Sumber: CV.Madosin Express Batam 2016
Menurut Penelitian sebelumnya Hendryanto (2011) dengan judul “Sistem
dan Prosedur penetapan Harga untuk Ekspor dan Impor pada PT Bahtera Abadi
Express di Natuna bahwa penetapan harga dapat dimaksimalkan dengan harga
yang terjangkau dengan menghitung kembali biaya ongkos kapal yang dibayarkan
kepada perusahaan Forwarder atau melihat barang jenis apa yang akan
dikirim,melakukan survey apakah dengan harga ongkos kapal yang dikenakan
dapat menambah pelanggan atau sebaliknya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2012) Metode Penelitian pada dasarnya merupakan
cara
ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut,terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu
cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada cirri-ciri keilmuan,yaitu rasional ,empiris, dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara masuk yang
masuk akal,sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara
yang dilakukan itu dapat diamat oleh indera manusia,sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. (Bedakan cara yang tidak
ilmiah,misalnya mencari uang yang hilang,atau provokator,atau tahanan yang
melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya,proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-lanhkah tertentu yang bersifat logis.
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono, (2012:7) Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode
baru,
karena
popularitasnya
belum
lama,
dinamakan
metode
postpositivistik karena berlandaskan pada filsaafat postpositivisme. Metode ini
disebut juga sebagai metode artistic, karena proses penelitian lebih bersifat seni
(kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil
penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif menurut Erlina
(2007:64), “Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadapat fenomena atau
populasi tertentu yang diperoleh oleh penelit dari subjek beberapa individu,
organisional, industry, atau perspektif lain”. Menurut Sugiono (2007:11),
“Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa pembuat
perbandingan atau menghubungkan variabel lain”.
B.Lokasi dan Jadwal Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa CV.Madosin Express
Batam di Blok H No 01,Sei Jodoh Batam
2. Jadwal Penelitian
Adapun masa penelitian penulis adalah mulai dari Mei 2016 sampai
dengan Juli 2016.
C.Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
Data kualitatif merupakan serangkaian observasi dimana tiap obeservasi yang
kemungkinannya tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka. (Soeratno dan
Arsyad, (2008).
1. Data primer, berupa data yang diperoleh langsung dari perusahaan
melalui wawancara dengan manajer cabang, kepala bagian keuangan
dan karyawan yang terkait langsung dengan objek yang diteliti, dan
kegiatan observasi yang kemudian akan diolah penulis.
2. Data sekunder, berupa data yang dikumpulkan melalui catatan dan
dokumen resmi perusahaan dan data yang telah diolah seperti sejarah
singkat perusahaan, struktur organisasi.
D.Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang tepat sangat diperlukan dan penting untuk
menentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data disini merupakan
suatu usaha untuk memperoleh bahan keterangan serta kenyataan yang benarbenar nyata dan dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Teknik Wawancara, Penulis melakukan tanya jawab dan diskusi secara
langsung
dengan pihak perusahaan, khusunya dengan bagian yang
berhubungan dengan objek penelitian.
2. Teknik Observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung maupun tidak langsung terhadap aktifitas yang
berhubungan dengan pengendalian intern persediaan pada CV.Madosin
Express Batam
3. Penelitian Kepustakaan (library Research), Penelitian kepustakaan
dilakukan sebagai guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai
pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut
dapat diperoleh dari literature, catatan kuliah serta tulisan lain yang
berhubungan dengan penelitian.
E.Metode Analisis Data
Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna
untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Metode yang
digunakan untuuk menganalisis deskriptif yang didasarkan pada penggambaran
yang mendukung analisa tersebut, analisis ini menekankan pada pemahaman
mengenai masalah-masalah dalam kehidupan social berdasarkan kondisi realitas
dan natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci yang sifatnya menjelaskan
secara uraian dalam bentuk kalimat.
Teknik Analisis data
1. Mengumpulkan data dan informasi tentnag persediaan berdasarkan hasil
wawancara.
2. Mempelajari dan mengkaji data dan informasi tentang persediaan.
3. Menguraikan sistem pengendalian intern dan mengaitkannya dengan
persediaan, sesuai pustaka yang ada.
4. Mempelajari penerapan PSAK No. 14 sebagai pendukung analisis SPI
sesuai dengan pustaka yang ada.
5. Menarik kesimpulan atas uraian dan penjelasan yang telah dilakukan.
Download