SISTEM DAN PROSEDUR PENETAPAN BIAYA KIRIM UNTUK EKSPOR DAN IMPOR PADA CV.MADOSIN EXPRESS DI BATAM TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: YESIKA HUTAGALUNG NIM. 12000911 PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM 2016 ABSTRAK SISTEM DAN PROSEDUR PENETAPAN BIAYA KIRIM UNTUK EKSPOR DAN IMPOR PADA CV.MADOSIN EXPRESS DI BATAM YESIKA HUTAGALUNG NIM. 12000911 Sistem Dan Prosedur Biaya Kirim Untuk Ekspor Dan Impor Pada CV. Madosin Express Tugas Akhir.Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Sistem dan Prosedur Biaya Ekspor dan Impor pada CV. Madosin Express terhadap pendapatan yang didapatkan dalam sebulan dan juga banyaknya customers perusahaan.Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung pada CV. Madosin Express oleh penulis Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis,bahwa biaya untuk ongkos kapal saja yang di kenakan pada customers CV. Madosin Express cukup tinggi,dan dalam struktur organisasi perlu adanya tambahan karyawan untuk bagian staff admin, sehingga memungkinkan dapat meningkatkan pendapatan yang sebelumnya didapat CV. Madosin Express dan juga dapat meningkatkan daya tarik Customers lama atau baru untuk menggunakan jasa CV. Madosin Express. Kata Kunci : Sistem dan Prosedur Biaya Ekspor dan Impor BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah Negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan dan teknologi maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, tidak terkecuali Indonesia. Kondisi perekonomian nasional yang semakin membaik akhir-akhir ini telah mendorong meningkatnya pembangunan di berbagai sektor. Meningkatnya pembangunan di berbagai sektor tersebut juga disebabkan oleh berkembangnya teknologi, informasi, dan transportasi. Perkembangan teknologi, informasi dan transportasi yang demikian pesat menuntut pelaku-pelaku bisnis mampu dalam menghadapi tantangan berupa persaingan bisnis yang ketat. Pelaku bisnis jasa ekspedisi baik jasa courier maupun jasa freight forwarding juga dihadapkan pada perubahan lingkungan yang semakin cepat. Perubahan lingkungan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain globalisasi ekonomi, demografi, geografi, perkembangan teknologi dan lain-lain. Arus pengiriman barang atau dokumen di dalam negeri selama ini cenderung mengalami peningkatan. Demikian juga arus perdagangan internasional baik ekspor maupun impor juga mengalami peningkatan. Perkembangan perdagangan baik domestik maupun internasional ini perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang bisa mempercepat pengiriman dokumen perdagangan maupun barang dagangan atau contoh barang untuk ekspor/impor antar negara. Usaha jasa ekspedisi memiliki peran sangat penting dalam rangka meningkatkan percepatan pengiriman barang yang kini banyak dibutuhkan. Selain itu jasa ekspedisi juga memegang peranan sangat penting dalam sirkulasi barang antar wilayah atau negara. Belakangan usaha ini memperlihatkan perkembangan yang cukup tajam dan keadaan ini terlihat dari jumlah perusahaan dalam bidang ini terus bertambah, kemudian juga arus pengiriman barang/dokumen melalui jasa ini. Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut. Transakasi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda. Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya Membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penangan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Seiring dengan adanya banyak hubungan dagang dan kerja sama dengan Negara- Negara lain,maka muncul lah peluang bisnis jasa pengiriman di Indonesia atau biasa dikenal dengan nama ekspedisi, persaingan bisnis jasa pengiriman barang di Indonesia pada saat ini meningkat,seiring dengan banyaknya perusahaan – perusahaan yang sejenis yang bergerak dalam bidang yang sama.untuk menghadapi persaingan tersebut,setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Menurut KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha),dari total transaksi jasa-jasa yang dikeluarkan untuk sektor transportasi apabila di asumsikan sekitar 10%-11% saja yang baru tergarap oleh perusahaan jasa pos dan kurir. Tabel 1.1. Perkembangan Market Size Jasa Pos Dan Kurir di Indonesia Market Size Transaksi Jasa-Jasa Tahun Jasa Pos & Pertumbuhan Untuk Pengangkutan 2010 2011 2012 Kurir (Rp. Miliar) (Rp. Miliar) 52,386.5 5,999.9 57,463.0 6,581.3 62,495.7 7,157.7 Sumber: www.kppu.go.id (%) 5.8 6.4 6.9 Berdasarkan Tabel 1.1 mengalami peningkatan setiap tahunnya,market size jasa pos dan kurir Indonesia pada tahun 2013 mencapai Rp 5.9 Milliar,kemudian tahun 2014 mencapai 6.5 Miliar dan terus naik hingga mencapai 7.1 Milliar di tahun 2015. Persaingan industri jasa pengiriman barang semakin ketat.. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan yang bergerak di bidang tersebut semakin banyak seperti jasa pengiriman JNE, Tiki, Cipa Ganti, DHL, FeDex, UPS dan berbagai jasa pengiriman barang lainnya yang telah menjamur di seluruh kawasan Indonesia. Dalam menghadapi persaingan bisnis jasa yang sangat ketat, maka CV. Madosin Express berusaha untuk menempatkan dirinya sebagai sebuah perusahaan yang mampu memberikan pelayanan jasa ekspres dengan kualitas yang baik dan biaya pengiriman yang cukup terjangkau kepada konsumen CV. Madosin Express adalah Perusahaan jasa Ekspor dan Impor, dimana perusahaan ini hanya membuka rute layanan jasa pengiriman barang BatamSingapura dan Singapura - Batam, ekspor batam ke Singapura hanya ada pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Sedangkan impor Singapura ke Batam ada Senin sampai Jumat. CV. Madosin juga melayani penjemputan barang-barang dengan waktu yang sudah ditentukan perusahaan sehingga para customers akan menyiapkan barang ekspornya dengan waktu yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan sangat memperhatikan kualitas dan kepuasan pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Untuk menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan, hal yang harus diperhatikan oleh penyedia jasa adalah memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan serta keinginan pelanggannya. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku pembelian pelanggan, sehingga dengan melakukan kegiatan tersebut penyedia jasa dapat memenuhi kebutuhandan keinginan pelanggan. Hal ini tidak lain sebagai kontribusi dari tujuan perusahaan yang berorientasi kepada kepuasan dan loyalitas pelanggan. Karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah menciptakan pelanggan yang merasa puas, dan akhirnya menjadi loyal pada perusahaan tersebut, sehingga dapat memberikan manfaat. Diantaranya hubungan antara pelanggan dengan perusahaan akan menjadi harmonis, memberikan dasar bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan yang lama dan membentuk suatu rekomendasi word of mount yang menguntungkan bagi perusahaan, (Kotler, 2011:638). Dengan berkembangnya bisnis ini, banyak perusahaan membuka usaha pelayanan jasa ekspor dan impor di Kota Batam. Dengan persaingan yang semakin ketat CV. Madsosin juga memiliki memiliki kendala dalama menjalankan usahanya. Dengan demikaian penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Sistem Dan Prosedur Penetapan Biaya Kirim Untuk Ekspor & Impor Pada CV. Madosin Express Batam” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pembahasan latar belakang permasalahan dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu 1. Bagaimana sistem dan penetapan biaya kirim untuk ekspor dan impor ? 2. Apa saja kendala dan keunggulan CV. Madosin Batam dalam proses ekspor dan impor ? C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada system dan prosedur penetapan biaya kirim untuk ekspor & impor pada CV.Madosin Express Batam tahun 2013 – 2015 D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan, perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana system dan prosedur penetapan biaya kirim untuk ekspor dan impor pada CV. Madosin Express dengan adanya persaingan bisnis ? E. Tujuan Penelitan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah sistem dan penetapan biaya ekspor dan impor pada CV. Madosin Express dapat bersaing dengan ketatnya persaingan bisnis ini? F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang system yang baik dalam menjalankan bisnis pelayanan jasa dan cara perhitungan biaya kirim ekspor dan impor dengan mata uang yang tidak stabil serta sanginan yang banyak. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif pengukuran kinerja atau gambaran bagi perusahaan dan menjadi masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kinerjanya dan mensejahterakan karyawan. 3. Bagi pelanggan dan masyarakat Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada calon pelanggan mengenai kinerja perusahaan yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam memilih perusahaan ekspedisi, supaya barang-barang yang di ekspor dan imbor sampai ke tujuan dengan baik dan aman. BAB II LANDASAN TEORI A.Kajian Teoritis Pengertian Sistem dan Prosedur Setiap Perusahaan baik perusahaan kecil, perusahaan menengah dan perusahaan besar harus memiliki system dan prosedur dalam menjalankan usahanya.sistem yang ada pasti berbeda-beda antara perusahaan.sistem dan prosedur yang dijalankan dalam perusahaan dibuat oleh perusahaan itu sendiri dan dilakukan pengawasan atau survei,tentang bagaimana system dan prosedur yang dijalankan dalam perusahaan tersebut berjalan dengan baik dan bermanfaat atau sebaliknya Menurut Arifin Rahman Sistem adalah Webster New Collegiate Dictionary bahwa terdapat kata “syn” dan “Histanai” yang berasal dari bahasa Yunani berarti menempatkan bersama. Bahwa pengertian sistem adalah suatu kumpulan pendapat pendapat, (collection of opinions), prinsip prinsip (principles), dan lain lain yang membentuk suatu kesatuan yang berhubung hubungan satu sama lain.Menurut Colin Cherry system Bahwa sistem adalah suatu keseluruhan yang dibentuk dari banyak bagian suatu assambel dari berbagai macam sifat dan bagian bagian tersebut. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011) dalam buku yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” sebagai berikut: “Serangkaian langkah/kegiatan klerikal yang tersusun secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan”. Menurut Mulyadi (2010) dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi” mengemukakan bahwa: “Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang”.Pengertian prosedur menurut M.Nafarin (2009:9) dalam buku “Penganggaran Perusahaan” menjelaskan bahwa : 10 “Prosedur (Procedure) adalah urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam” 1. Pengertian Ekspor Menurut Amir MS (2009) pengertian ekspor adalah perdagangandengan mengeluarkan barang dari dalam ke luar pabean indonesia dengan memenuhi ketentuan-ketentuan berlaku. Sedangkan menurut Handani (2010) pengertian ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean indonesia ke luar negeri. Menurut OP.Simorangkir Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilaksanakan para pedagang antara negara yang berbeda, mengakibatkan timbul akan valuta asing yang mempengaruhi neraca perdagangan Negara yang bersangkutan. Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor. Ekspor merupakan aktivitas atau proses atau kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dimana Wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat , laut dan udara serta tempat-tempat di Zona Economy Exclusive (ZEE) Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasioanal. strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. strategi lainnya misalnnya franchise dan akuisisi. Tujuan ekspor dan impor, kegiatan perdagangan 12 international melibatkan minimal dua pihak, yaitu eksportir dan importir. pengertian ekspor dan pengertian impor menurut para ahli telah mendefinisikan yang telah disimpulkan dimana ekspor dan impor memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing dan ekspor dan impor juga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi, dilihat dari tujuan ekspor dan impor tersebut, untuk mengetahui ekspor dan impor . Eksportir adalah untuk memperoleh keuntungan. harga barangbarang yang diekspor tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan dalam di dalam negeri. jika tidak lebih mahal eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan keuntungan. dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara. banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan ekspor suatu negara. faktor-faktor tersebut ada yang berasal dan dalam negeri maupun keadaan di luar negeri. Untuk mengembangkan ekspor, perusahaan dapat menerapkan kebijakankebijakan, menambah macam barang ekspor, memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor, mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri, menciptakan iklim usaha yang kondusif, menjaga kestabilan barang pembuatan perjanjian dagang internasional, peningkatan promosi dagang di luar negeri. kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. kegiatan impor mempunyai dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan masyarakat untuk melindungi produsen di dalam negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah kota impor. selain untuk melindungi produsen dalam negeri pembatasan impor juga mempunyai dampak yang lebih luas terhadap perekomian suatu negara. Menurut bea cukai, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Ekslusif dan Landas Kontinen yang didalamnya berlaku UndangUndang Kepabeanan. Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari daerah pabean. Eksportir adalah orang yang melakukan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Pemberitahuan pabean ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban kepabeanan dibidang ekspor dalam bentuk tulisan di atas formulir atau data elektronik. Bentuk dan isi pemberitahuan pabean ekspor ditetapkan oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Nota Pelayanan Ekspor yang selanjutnya disingkat dengan NPE adalah nota yang diterbitkan oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen Ekspor atau Sistem Komputer Pelayanan atas PEB yang disampaikan, untuk melindungi pemasukan barang yang akan diekspor ke Kawasan Pabean dan/atau pemuatannya ke sarana pengangkut. Kantor Pabean adalah Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean. Kawasan Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (http://www.beacukai.go.id/index.html?page=faq/ekspor.html). 2.Dasar Hukum Ekspor a. Undang-undang No.17 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.04/2007 tentang Ketentuan Kepabeanan di Bidang Ekspor 6 c. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-40/BC/2008 jo. P06/BC/2009 jo. P-30/BC/2009 jo. P-27/BC/2010 tentang Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Ekspor d. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-41/BC/2008 tentang Pemberitahuan Pabean Ekspor 2) Prosedur Ekspor Eksportir wajib memberitahukan barang yang akan diekspor kke kantor pabean pemuatan dengan menggunakan PEB disertai Dokumen Pelengkap Pabean. PEB disampaikan paling cepat 7 hari sebelum tanggal perkiraan ekspor dan paling lambat sebelum barang ekspor masuk Kawasan Pabean. Permendag 64 tahun 2012 Menyatakan bahwa ETPIK (Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan) adalah perusahaan industri kehutanan yang telah mendapatkan pengkuan untuk melakukan ekspor produk kehutanan. A. Tujuan Ekspor a. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri b. Menciptakan iklim usaha yang kondusif c. Menjaga kestabilan kurs valuta asing B. Manfaat Ekspor, yaitu: d. Memperluas pasar bagi Indonesia e. Menambah devisa Negara f. Memperluas devisa Negara g. Meningkatkan Daya Saing Bagi negara yang melakukan perdagangan baik ekspor maupun impor maka akan memiliki keuntungan dalam meningkatkan daya saing. Jika sebuah negara memiliki produk sama dengan jumlah yang melimpah maka perlu meningkatkan persaingan bisnis dengan melakukan transaksi penjualan ke luar negeri. Produk itu akan bersaing di negara tujuan dengan keanekaragaman produk yang lebih besar. Jadi, ekspor dan impor akan membantu produsen atau pengusaha untuk bersaing dengan produl lain dalam hal kualitas maupun kuantitas. a. Meningkatkan Keuntungan Bisnis Mendapatkan keuntungan besar dalam bisnis menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh semua produsen. Menjual produk ke luar negeri akan meningkatkan keuntungan karena ada perbedaan nilai mata uang dan kondisi ekonomi. Misalnya jika sebuah kerajinan yang dijual di dalam negeri hanya memiliki nilai Rp100,000, (karena terlalu banyak produk sejenis), maka di luar negeri produk bisa diekspor dengan nilai penjualan lebih dari Rp.1.000.000. Kondisi ini akan membuat produsen memiliki keuntungan yang lebih besar. b. Meningkatkan Skala Produksi Melakukan ekspor dan impor bagi sebuah negara juga penting untuk meningkatkan skala produksi. Jika skala produksi semakin tinggi maka peluang keuntungan yang didapatkan juga akan semakin tinggi. Laju produksi yang semakin tinggi akan sesuai dengan biaya yang berhubungan untuk menurunkan biaya produksi karena ada penghematan yang bisa dilakukan untuk proses tersebut. c. Membuka Peluang Pasar yang Luas Jika sebuah negara terlibat dalam sebuah hubungan ekpor dan impor maka produsen dari negara tersebut akan bisa melihat tren pasar yang memberikan keuntungan untuk bisnis. Mengambil keuntungan dari proses ekspor akan membuat produsen bisa menemukan pasar yang lebih luas. Dengan cara ini maka produsen dari sebuah negara bisa menemukan pasar yang lebih luas dan menjadi pemimpin dalam pasar tersebut. d. Menghindari Pasar Domestik yang Terlalu Tinggi Menghindari pasar domestik menjadi salah satu alasan produsen melalukan ekspor. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan akses penjualan dengan angka tinggi dan keuntungan yang lebih maksimal. Beberapa produsen lebih senang dengan pasar ini karena bisa mendapatkan keuntungan sepanjang tahun. h. Meningkatkan Nilai Investasi Ada berbagai jenis produk dan jasa yang terus berkembang setiap saat. Semua negara menjadi pesaing untuk negara yang lebih kuat. Namun ekspor dan impor tetap menjadi aktifitas perdagangan internasional yang bisa meningkatkan nilai investasi pada sebuah negara. Cara ini akan membuat sebuah negara bisa mendapatkan keuntungan ganda dari proses ekspor dan impor. i. Meningkatkan Hubungan Kerjasama Internasional Ekspor dan impor juga menjadi salah satu langkah yang penting untuk meningkatkan hubungan kerjasama. Sebuah negara yang tidak memiliki produk tertentu harus mendatangkan produk itu dari luaar negeri, begitu juga sebaliknya. Aktifitas ini akan diatur oleh peraturan yang menghubungkan dari satu negara ke negara lain. Kesepakatan perdagangan internasional inilah yang meningkatkan hubungan kerjasama antar negara. Ekspor dan impor menjadi salah satu kegiatan perdagangan dunia yang banyak mempengaruhi sistem ekonomi pada sebuah negara. Bahkan dampak ini juga dirasakan oleh Indonesia. Kemampuan untuk menghadapi dampak positif dan negatif bagi pelaku perdagangan internasional harus dibaca secara cerdas. Manfaat ekspor sebenarnya cukup banyak bagi bangsa dan negara,karena dengan ekspor devisa suatu negara dapat naik. Hubungan kerjasama ekspor dan impor memiliki peran yang penting untuk mengembangkan kondisi keuangan atau ekonomi sebuah negara. Membeli atau menjual beberapa jenis produksi barang atau jasa akan sangat bermanfaat untuk semua negara termasuk negara berkembang dan negara maju. Berikut ini adalah manfaat dari melakukan kerjasama ekspor dan Impor. Kegiatan ekspor barang merupakan sistem perdagangan yang memungkinkan seseorang mengadakan trading lintas negara. Saat ini pemerintah berupaya meningkatkan devisa dengan menggenjot arus Ekspor barang. Prosedur ekspor sebenarnya lebih mudah daripada kegiatan prosedur impor karena saat ini lebih banyak aturan yang mengatur tentang impor daripada tentang ekspor, terutama untuk masalah pembayaran pajak. Pada kegiatan impor hampir semua barang dikenakan bea masuk dan pajak impor lainnya, sedangkan pada saat ekspor lebih banyak barang yang tidak dikenakan pajak ekspor maupun bea keluar. Untuk pajak ekspor yang dikenakan diantaranya pada kegiatan ekspor kayu, rotan, juga CPO (crude palm oil). Untuk kegiatan ekspor yang lainnya saat ini tidak dikenakan pajak ekspor antaral lain adalah ekspor ikan, jagung, pisang, pakaian, alat elektronik dimulai saat eksportir mempersiapkan barang yang akan diekspor dengan dilakukan packaging, stuffing ke kontainer hingga barang siap untuk dikirim. Setelah barang siap dan sudah ada jadwal kapal yang akan mengangkut barang tersebut, eksportir dapat mengajukan dokumen kepabeanan yang dikenal dengan Pemberitahuan Barang Ekspor (PEB). PEB tersebut berisi data barang ekspor diantaranya : 1) Data Eksportir 2) Data penerima barang 3) Data Customs Broker (bila ada) 4) Sarana pengangkut yang akan mengangkut 5) Negara Tujuan 6) Detil barang, seperti jumlah dan jenis barang, dokumen yang menyertai, No kontainer yang dipakai. Setelah PEB diajukan ke kantor Bea Cukai setempat, akan diberikan persetujuan Ekspor dan barang bisa dikirim ke pelabuhan yang selanjutnya bisa dimuat ke kapal atau sarana pengangkut menuju negara tujuan. Setiap dokumen PEB diwajibkan untuk membayar pendapatan negara bukan pajak yang dapat dibayarkan di bank atau di kantor bea cukai setempat. Untuk besaran pajak ekspor setiap barang juga berbeda-beda ditentukan dengan keputusan menteri keuangan. Setiap barang yang akan diekspor mempunyai aturan sendiri-sendiri tergantung akan barangnya. misalnya untuk barang yang berupa kayu, kayu yang diekspor memerlukan dokumen Laporan Surveyor, endorsement dari Badan Revitalisasi Industri Kayu, untuk barang lain yang berupa barang tambang juga ada yang mensyaratkan untuk menggunakan laporan surveyor. 3. Langkah – Langkah Ekspor Langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam proses ekspor : a) Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan Anda ekspor tersebut termasuk barang yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan untuk diekspor tetapi dengan pembatasan, atau barang yang bebas diekspor (Menurut undang-undang dan peraturan di Indonesia). Untuk mengetahuinya bisa dilihat di website www.insw.go.id b) Memastikan juga apakah barang Anda diperbolehkan untuk masuk ke negara tujuan ekspor. c) Jika Anda sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem pembayaran, menentukan quantity dan spek barang, dll, maka selanjutnya Anda mempersiapkan barang yang akan Anda ekspor dan dokumendokumennya sesuai kesepakatan dengan buyer. d) Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai) dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) beserta dokumen pelengkapnya. e) Setelah eksportasi Anda disetujui oleh Bea Cukai, maka akan diterbitkan dokumen NPE (Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit NPE, maka secara hukum barang Anda sudah dianggap sebagai barang ekspor. f) Melakukan stuffing dan mengapalkan barang Anda menggunakan moda transportasi udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat. g) Mengasuransikan barang / kargo Anda (jika menggunakan term CIF) h) Mengambil pembayaran di Bank (Jika menggunakan LC atau pembayaran di akhir A. Kajian Teori Impor 1.Pengertian Impor Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah pabeanan Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku (Tandjung, 2011:379) Impor adalah melakukan pembelian komoditi yang lebih berdaya guna dari Negara lain, dengan bersedia membayar harganya dalam valuta asing (Amir M. S, 2004:1) Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota. Dua hal ini, baik ekspor maupun impor merupakan hubungan yang baik dan memiliki tujuan masing-masing. Bila kegiatan ekspor dan impor berjalan baik, maka ekonomi sebuah negara akan lebih maju. Tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan tarif (pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya. Demikianlah sebuah produk mungkin berharga terlalu tinggi dibandingkan produk yang berasal dari dalam negeri. Ketika pemerintah asing menerapkan tarif, kemampuan perusahaan asing untuk bersaing di Negara-negara itu dibatasi. Pemerintah juga dapat menerapkan kuota pada produk impor, yang membatasi jumlah produk yang dapat dimpor. Jenis hambatan perdagangan seperti ini bahkan lebih membatasi dibandingkan tarif, karena secara eskpilit menetapkan batas jumlah yang dapat di impor. 2. Manfaar Impor Adapun Manfaar impor, adalah sebagai berikut: a. Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan. b. Memperoleh teknologi modern c. Memperoleh bahan baku. d. Mengatasi kekurangan barang di dalam negeri e. Mendapatkan barang yang belum di produksi di dalam negeri f. Mendapatkan kualitas serta produk yang di butuhkan g. Menjaga kerja sama antar negara dalam hal perdagangan h. Meningkatkan produk dan barang di pasar domestic i. Menekan monopoli oleh produk tertentu. 3. Tujuan Impor Berikut ini merupakan tujuan impor, yaitu: a. Mengurangi keluarnya devisa keluar negeri b. Memperkuat posisi neraca pembayaran c. Memenuhi jebutuhan dalam negeri Kegiatan impor yang dilakukan oleh setiap Negara memiliki dampak yang banyak diantaranya dampak positif dan dampak negatif. 4. Dampak Positif Adapun Dampak positif impor, yaitu: a. Untuk Menumbuhkan rasa cinta produksi didalam negeri. b. Untuk Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri. c. Untuk Mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang produksi impor. d. Untuk Memperkuat posisi neraca pembayaran. 4. Dampak Negatif Sedangkan Dampak negatif impor, yaitu: a. Jika terjadi aksi balas-membalas kegiatan atau aktivitas pembatasan kuota impor, maka perdagangan internasional tersebut akan menjadi lesu. Sehingga dampak selanjutnya adalah terganggunya pertumbuhan perekonomian negara-negara yang saling bersangkutan. b. Dikarenakan produsen dalam negeri merasa tidak memiliki pesaing, mereka akan cenderung kurang efisien didalam produksinya. Bahkan tidak hanya hal itu, produsen tersebut juga kurang tertantang untuk dapat meningkatkan mutu produksinya. Kegiatan pembatasan kuota impor oleh suatu negara tersebut dapat mengakibatkan tindakan balasan dari negara c. yang merasa dirugikan. 5. Keuntungan Perdagangan Internasional Keuntungan yang timbul karena perdagangan internasional sebagai berikut. a. Mendapatkan Barang-Barang yang Dibutuhkan Konsumen/Produsen Dalam Negeri b. Barang-barang yang dimaksud adalah barang yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri maupun yang sudah bisa diproduksi, tetapi masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat di dalam negeri. Perdagangan internasional bermanfaat dalam mendapatkan barang-barang tersebut. Sebagai contoh, Indonesia tidak mampu menghasilkan mesin-mesin berat untuk pengolahan tekstil. Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan negara maju, seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan. c. Menambah Cadangan Devisa bagi Negara Indonesia menjual barang dari dalam negeri untuk konsumen di luar negeri. Transaksi penjualan ini bisa menggunakan mata uang lokal (rupiah) maupun mata uang asing. Penggunaan mata uang asing akan menambah cadangan devisa negara kita. Dengan kata lain, kekayaan negara kita akan bertambah, mengingat devisa merupakan salah satu bentuk kekayaan negara. d. Perbaikan Teknologi Produksi Pada saat melakukan perdagangan dengan negara lain, secara langsung maupun tidak langsung, kita belajar untuk menggunakan teknologi yang lebih maju dari negara maju. Contohnya, dahulu Indonesia mengimpor barang-barang elektronik dari Jepang, Korea, atau Amerika dalam bentuk barang jadi. Kini Indonesia mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga Indonesia hanya mengimpor komponen-komponennya dan dirakit di Indonesia untuk dijadikan barang jadi. 6. Kerugian Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dapat membawa kerugian sebagai berikut. a. Perdagangan internasional menyebabkan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri. Hal ini sebenarnya bukan merupakan masalah besar apabila konsumsi masyarakat terhadap barang dari luar negeri ini memang dibutuhkan atau tidak mengurangi konsumsi terhadap barang lokal. Kenyataannya, sebagian masyarakat Indonesia memiliki sifat konsumerisme terhadap produk luar negeri. Sifat ini tercermin dari besarnya penggunaan produk luar negeri yang umumnya lebih mahal. Bahkan, sebagian masyarakat Indonesia menganggap bahwa produk asing memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi daripada buatan dalam negeri. Anggapan seperti ini merupakan tantangan bagi produsen lokal untuk memperbaiki kualitas barang yang diproduksinya dan mampu bersaing dengan produk luar negeri. b. Besarnya konsumsi terhadap barang buatan luar negeri akan berakibat lebih buruk terhadap keberadaan industri kecil yang sedang tumbuh di Indonesia. Apabila barang-barang lokal menjadi kurang bernilai dan kurang diminati oleh masyarakat karena kalah oleh barang buatan luar negeri, dikhawatirkan akan terjadi penyusutan jumlah industri kecil. Pada perkembangan berikutnya, terjadi penurunan investasi pada produksi kecil, bahkan matinya industri kecil tersebut. Pada gilirannya nanti akan menimbulkan pengangguran yang tentu akan berakibat buruk bagi perekonomian Indonesia. 7. Dampak Buruk Melakukan Impor dan Ekspor Ekpor dan impor memang menjadi aktifitas kegiatan dagang secara internasional. Mengikuti perkembangan ekspor dan impor ternyata juga mendatangkan beberapa kerugian. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk atau kerugian dari proses ekspor dan impor. 1) Menurunkan Pasar Domestik Hal ini sering kita dengar dari beberapa persaingan produk dalam negeri dengan produk impor. Misalnya beredarnya berbagai jenis produk impor seperti buah, sayur, bumbu masakan dan berbagai produk lain dengan harga yang ditawarkan lebih rendah dari produk dalam negeri. Cara ini akan merugikan produsen dalam negeri. Untuk mengurangi dampak ini maka sebaiknya negara membuat regulasi khusus untuk mengatur persaingan produk impor. 2) Meningkatkan Ketergantungan Produk Tertentu Seharusnya negara yang melakukan impor sebuah produk juga harus mencari solusi untuk mengatasi kekurangan sebuah produk tertentu. Melakukan impor terhadap produk yang dibutuhkan dalam jumlah besar hanya akan membuat negara semakin tergantung kepada negara lain. Sementara negara yang melakukan suplai produk akan mempermainkan harga produk dalam negeri. 3) Merugikan Produsen Dalam Negeri Melakukan impor berbagai jenis produk yang banyak dibuat oleh produsen dalam negeri juga akan mematikan bisnis secara lambat. Perbedaan berbagai jenis aturan untuk menentukan harga akan menjadi ancaman serius untuk produsen dalam negeri. Hal inilah yang membuat ekpor dan impor terkadang merugikan bagi penduduk negara berkembang. Kesadaran masyarakat untuk mengetahui tentang manfaat ekspor dan impor bisa meningkatkan cara pandang dalam memilih produk. Langkah ini sangat penting untuk mengetahui keunggulan produk dalam negeri dan luar negeri. Selain itu kebudayaan juga berpengaruh penting untuk menentukan sikap terhadap kegiatan ekspor dan impor. C. Pengertian Harga Dalam perekonomian kita ssat ini, tidak lagi menggunakan sistem barter, tetapi untuk mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang kita menggunakan uang, istilah yang dipakai adalah harga. Beberapa pengertian dari harga, antara lain : Menurut Swasta (2010), mengatakan bahwa harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Dan menurut Kotler dan Armstrong (2011), menjelaskan bahwa harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dan memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. 1. Pengertian Harga Jasa Keputusan dalam penetapan harga mempunyai dampak terhadap pelanggan yang menggunakan jasa tersebut, istilah harga dalam bisnis jasa terdapat beberapa sebutan, antara lain harga jasa atau tarif atau ongkos dan lain-lain, adapun pengertian harga jasa sebagai berikut : Menurut Lupiyoadi (2001 : 87), menerangkan bahwa harga jasa adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk lain jika perlu) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari jasa pelayanan. Selanjutnya menurut Mulyadi (2009) bahwa harga jasa adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menutup biaya penuh yang bersangkutan dengan jasa untuk menghasilkan laba yang dikehendaki atau sepadan dengan investasi yang ditanamkan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa harga jasa merupakan sejumlah uang yang digunakan untuk menutup biaya penuh agar dapat menghasilkan laba sesuai dengan apa yang yang lebih murah dapat meningkatkan jumlah pemakai, tingkat pemakaian atau pembelian ulang dalam bentuk atau kategori produk tertentu. 2. Faktor Pertimbangan Dalam Penetapan Harga Jasa Menurut Tjiptono (2007), bahwa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penetapan harga jasa adalah sebagai berikut : a. Elastisitas Harga Permintaan Efektivitas program penetapan harga tergantung pada dampak perubahan harga terhadap permintaan, karena itu perubahan unit penjualan sebagai akibat perubahan harga perlu diketahui. b. Faktor Persaingan Reaksi pesaing terhadap perubahan harga merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan. c. Faktor Biaya Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel) merupakan faktor pokok yang menentukan batas bawah harga. Artinya, tingkat harga minimal harus bisa menutup biaya (setidaknya biaya variabel). d. Faktor Lini Produk Dalam banyak kasus, penetapan harga sebuah produk bisa berpengaruh terhadap penjualan produk lainnya yang dihasilkan oleh perusahaan yang sama. 3. Prosedur Penetapan Harga Menurut Swasta (2005), bahwa dalam penetapan harga terdapat beberapa prosedur yang harus dilalui yaitu sebagai berikut : a. Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut b. Mengestimasikan lebih dahulu reaksi dalam persaingan c. Menentukan strategi harga untuk mencapai target pasar d. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan e. Memilih harga tertentu D.Sistem dan Prosedur Menurut Yogianto (2004) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D.Stalling,pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut “ Suatu sistem adalah suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Sedangkan prosedur menurut Yogianto (2007) mengutip dari Richard F. Neuschel, didefinisikan sebagai berikut: “Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya. Definisi sistem menurut Mulyadi (2006) sebagai berikut: 1. Setiap sistem terdiri atas unsur-unsur. 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. 3. Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Pengertian prosedur menurut Zaki Baridwan (2009) adalah merupakan urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang sering terjadi. E. PPJK Pengurusan Pemberitahuan Pabean atas barang impor atau ekspor dilakukan oleh pengangkut, importir, atau eksportir. Dalam hal pengurusan Pemberitahuan Pabean tidak dilakukan sendiri, importir, atau eksportir dapat memberikan kuasanya kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK). Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengurusan pemenuhan kewajiban pabean untuk dan atas kuasa importir atau eksportir. Registrasi adalah kegiatan pendaftaran PPJK yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mendapatkan nomor identitas berupa Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (NP PPJK) dalam rangka akses kepabeanan. Untuk dapat melakukan pengurusan jasa kepabeanan, PPJK wajib memiliki nomor identitas berupa Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (NP PPJK). NP PPJK berlaku di seluruh Kantor Pabean di Indonesia dan berlaku sampai dengan ada pencabutan oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya. Hasil registrasi digunakan untuk melakukan penilaian dan pembuatan profil PPJK. Penilaian dan profil PPJK digunakan sebagai salah satu dasar dalam pemberian pelayanan dan/atau pengawasan kepabeanan kepada pengangkut, importir, dan eksportir yang menguasakan pengurusan jasa kepabeanannya kepada PPJK. Untuk mendapatkan Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (NP PPJK), PPJK wajib melakukan registrasi melalui media elektronik (website bea cukai di www.beacukai.go.id). PPJK yang akan melakukan registrasi, wajib memenuhi persyaratan : 1. kejelasan dan kebenaran alamat (existence); 2. kejelasan dan kebenaran identitas pengurus dan penanggung jawab (responsibility); 3. mempunyai pegawai yang berkualifikasi Ahli Kepabeanan (competency); dan 4. kepastian penyelenggaraan pembukuan (auditable). Pejabat Bea dan Cukai melakukan penelitian dan penilaian terhadap pemenuhan persyaratan, berupa : 1. penelitian dan penilaian administrasi terhadap data; 2. penelitian lapangan; Pejabat Bea dan Cukai memberikan keputusan atas registrasi paling lama 45 (empat puluh lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya data registrasi secara lengkap dan benar. PPJK yang telah mendapatkan NP PPJK sebelum melakukan kegiatannya wajib menyerahkan jaminan kepada Kantor Pabean yang mengawasi. Bentuk jaminan dapat berupa: 1. uang tunai; 2. jaminan bank; dan/atau 3. jaminan dari perusahaan asuransi 1. Besar Jaminan Adapun Besar Jaminan, yaitu: a. KPPBC Tipe A1 dan KPU BC sebesar Rp250.000.000,00 b. KPPBC Tipe A2 sebesar Rp150.000.000,00 c. KPPBC Tipe A3 sebesar Rp100.000.000,00 d. KPPBC Tipe A4 sebesar Rp50.000.000,00 e. KPPBC Tipe lainnya sebesar Rp25.000.000,00 PPJK yang telah mendapatkan Nomor Pokok PPJK, secara administrasi berada di bawah pengawasan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang wilayah kerjanya membawahi domisili PPJK. PPJK yang akan melakukan kegiatan selain dari KPPBC yang membawahi domisili PPJK, harus terlebih dahulu : 1. menyerahkan bukti penerimaan jaminan dari KPPBC yang wilayah kerjanya membawahi domisili PPJK; atau 2. menyerahkan bukti penerimaan jaminan dari KPPBC yang wilayah kerjanya membawahi domisili PPJK dan menyesuaikan besarnya jaminan, dalam hal besarnya jaminan yang telah diserahkan tidak mencukupi. Dokumen yang perlu disiapkan untuk proses registrasi : 1. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 3. Surat Domisili Perusahaan dan Bagan/Peta Lokasi 4. API/APIT dan Perijinan dari DEPERINDAG 5. Pengukuhan PKP, NPWP Perusahaan 6. Akte Pendirian Perusahaan, Perubahan terakhir, beserta Skep Pengesahan dari Departemen Kehakiman dan HAM 7. Bukti Kepemilikan Kantor/Gudang (sertifikat /perjanjian sewa) 8. Tanda Pengenal (KTP/Password) serta NPWP dari Direktur Utama, Direktur dan Komisaris 9. Bagan Struktur Organisasi, Daftar Gaji (bulan terakhir) 10. Laporan Hasil Audit dan SKP dari Ditjen Pajak 11. Laporan Hasil Audit DJBC 12. Laporan Keuangan terakhir yang telah diaudit oleh KAP dan Laporan Keuangan bulanan (lainnya) yang terakhir 13. Chart of Account (Bagan Akun) 14. Manual Sistem Akuntansi dan contoh print-out sistem akuntansi (jurnal dan ledger, sesuai yang dilaporkan) bulan terakhir. 15. Ijazah pegawai bagian akuntansi 16. Hasil stock opname terakhir 17. Aplikasi dan dokumen L/C atau bukti pembayaran ke supplier ( contoh 1 bulan terakhir) 18. Sertifikat Ahli Kepabeanan milik pegawai perusahaan 19. Sertifikat ISO 9001/9002 20. Contoh PIB beserta lampirannya (B/L, invoice, surat kuasa, Packing List) 1 bulan terakhir 21. Foto Lokasi usaha dan aktifitas (tampak muka dan dalam) Banyak alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan jasa PPJK, diantaranya efisiensi dan kecepatan proses kepabeanan. Selain itu ada juga karena perusahaan tersebut belum mengerti tentang proses kepabeanan, sehingga memerlukan jasa PPJK untuk menguruskan proses pabean sekaligus menjadi konsultan dalam bidang kepabeanan. Dalam suatu PPJK harus mempunyai seorang ahli kepabeanan yang sudah lulus sertifikasi ahli kepabeanan dari pemerintah (Bea Cukai) Untuk dapat melakukan pengurusan jasa kepabeanan, PPJK wajib memiliki nomor identitas berupa Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (NPPPJK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 63/PMK.04/2011 tentang Registrasi Kepabeanan. Pengertian registrasi adalah kegiatan pendaftaran PPJK yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk mendapatkan nomor identitas berupa NPPPJK. Sebagai informasi tambahan, dengan adanya PMK Nomor 59/PMK.04/2014 tentang Registrasi Kepabeanan maka PMK Nomor 63/PMK.04/2011 tentang Registrasi Kepabeanan telah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi, namun NPPJK yang telah dimiliki oleh PPJK masih berlaku. NPPPJK berlaku di seluruh Kantor Pabean di Indonesia dan berlaku sampai dengan ada pencabutan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya. Hasil registrasi digunakan untuk melakukan penilaian dan pembuatan profil PPJK. Penilaian dan profil PPJK digunakan sebagai salah satu dasar dalam pemberian pelayanan dan pengawasan kepabeanan kepada pengangkut, importir, dan eksportir yang menguasakan pengurusan jasa kepabeanannya kepada PPJK. 2. Fungsi PPJK Setiap perusahaan mungkin mampu melakukan hubungan dagang secara langsung dengan perusahaan di luar negeri untuk mengimpor ataupun mengekspor barang. Namun tidak semua perusahaan mau melakukan kegiatan ekspor dan impor secara sendiri. Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan adalah karena sulitnya proses penyelesaian kewajiban kepabeanan dalam kegiatan impor atau ekspor. Proses penyelesaian kewajiban kepabeanan, atau yang sering disebut customs clearance, adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan ekspor atau impor barang. Sebagian dari kita berpendapat bahwa proses penyelesaian kewajiban kepabeanan sangat sulit, berbelit-belit, rumit, dan perlu banyak duit. Namun tidak demikian dengan pendapat dari orang-orang yang sudah ahli dibidang tersebut, mereka menganggap bahwa proses penyelesaian kewajiban kepabeanan adalah kegiatan yang sangat mudah, cepat, transparan, terbuka, efektif dan efisien. Bagi perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dan melakukan kegiatan ekspor atau impor sendiri, namun masih ragu atau belum mampu menyelesaikan sendiri urusan penyelesaian kewajiban kepabeanan, perusahaan tersebut dapat meminta bantuan dan asistensi kepada PPJK untuk menyelesaikannya. 3. Cara Memilih PPJK Yang Benar Untuk mendapatkan informasi seputaran PPJK yang terdaftar Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kita dapat melihatnya di situs www.beacukai.go.id. Namun perlu diingat bahwa dalam memilih PPJK tidak sekedar berdasarkan legalitas dari PPJK tersebut, namun kita juga mesti mengetahui tentang kemampuan PPJK tersebut dalam melakukan kegiatan kepabeanan untuk memenuhi keinginan kita sebagai pengguna jasa. Sebuah entitas PPJK yang bernaung dalam sebuah perusahaan besar belum tentu dapat memenuhi harapan kita sebagai pengguna jasa. Dalam memilih PPJK ada baiknya jika mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Legalitas PPJK; 2. Kejelasan dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan; 3. Kejelasan dan keterbukaan informasi dalam penyelesaian pekerjaan; 4. Kemampuan PPJK dalam menyelesaikan masalah di lapangan; 5. Ketaatan PPJK pada perjanjian kerja yang telah disepakati; 6. Kejelasan tentang biaya-biaya yang timbul dalam proses kegiatan penyelesaian kewajiban pabean. F.Penelitian Terdahulu 1.Supratman (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas pendapatan dan Sistem kerja ekspor dan impor PT.Sadana Express, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran system kerja yang ada dengan pengaruh dengan efektivitas pendapatan PT.Sadana Express,menganalisis manajemen.hasil penelitian menyatakan bahwa efektivitas pendapatan sangat berpengaruh dengan cara kerja ekspor dan impor,semakin efektif cara ekspor dan impor maka pendapatan perusahaan bisa bertambah dan biaya yang di keluarkan pelanggan dapat lebih terjangkau dari ekspedisi laiinya.melakukan peninjauan tentang manajemennya dan meningkatkan kualitas karyawan 2.Hendryanto (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “ Sistem dan Prosedur penetapan harga ekspor dan impor pada PT.Bahtera Abadi Express di Natuna,penelitian ini menjelaskan bahwa penetepan harga dapat di maksimalkan dengan harga terjangkau dengan menghitung kembali biaya ongkos utunk sekali pengiriman dan menata kembali manajemen yang ada dan melatih ketrampilan karyawan perusahaan,sehingga dengan harga yang cukup terjangkau bisa menghasilkan laba yang lebih tinggi. 3. Suryanti Lee (2013) dalam penelitian yang berjudul”Efektivitas system Ekspor dan Impor pada PT.Hc Exindo Express”penelitian ini menjelaskan bahwa efektivitas system ekspor dan impor dapat diketahui dari bagaimana kinerja karyawan dan batas kekuasaan izin,menggunakan metode yang efektif. perusahaan dalam mengurus izin- G.Kerangka Pemikiran Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2013) kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting Adapun masalah - masalah yang dianggap penting dalam penelitian kali ini adalah pengaruh Sistem Dan Prosedur Penetapan Biaya Kirim Untuk ekspor & Impor Pada CV. Madosin Express di Batam. Berikut ini digambarkan kerangka pemikiran: Prosedur Ekspor Customer atau supir membawa barang untuk diekspor ke CV.Mdosin Express Semua Barang Ekspor di bungkus kembali menggunakan kayu pallet Staff Forwarder akan menyusun barang ekspor kedalam kapal barang Tiba di Singapur Supir agent CV.Madosin akan melakukan penjemputan barang dari pelabuhan dan langsung mengantar ke alamat yang dituju Sumber: CV.Madosin Express Batam 2016 Prosedur Impor Customer atau supir membawa barang untuk diekspor ke Dentrade Enterprises PTE LTD Semua Barang Ekspor di bungkus kembali menggunakan kayu pallet Staff Dentrade Enterprises melakukan Booking Data untuk pengiriman barang Supir Fowarder akan melakukan penjemputan barang ke Dentrade Enterprises PTE LTD Staff Fowarder akan menyusun barang ekspor kedalam kapal barang Tiba di pelabuhan Batam Supir CV.Madosin akan melakukan penjemputan barang dari pelabuhan dan langsung mengantar ke alamat yang dituju Sumber: CV.Madosin Express Batam 2016 Menurut Penelitian sebelumnya Hendryanto (2011) dengan judul “Sistem dan Prosedur penetapan Harga untuk Ekspor dan Impor pada PT Bahtera Abadi Express di Natuna bahwa penetapan harga dapat dimaksimalkan dengan harga yang terjangkau dengan menghitung kembali biaya ongkos kapal yang dibayarkan kepada perusahaan Forwarder atau melihat barang jenis apa yang akan dikirim,melakukan survey apakah dengan harga ongkos kapal yang dikenakan dapat menambah pelanggan atau sebaliknya. BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2012) Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut,terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan,yaitu rasional ,empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara masuk yang masuk akal,sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamat oleh indera manusia,sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. (Bedakan cara yang tidak ilmiah,misalnya mencari uang yang hilang,atau provokator,atau tahanan yang melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya,proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-lanhkah tertentu yang bersifat logis. A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2012:7) Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsaafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistic, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif menurut Erlina (2007:64), “Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadapat fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh penelit dari subjek beberapa individu, organisional, industry, atau perspektif lain”. Menurut Sugiono (2007:11), “Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa pembuat perbandingan atau menghubungkan variabel lain”. B.Lokasi dan Jadwal Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa CV.Madosin Express Batam di Blok H No 01,Sei Jodoh Batam 2. Jadwal Penelitian Adapun masa penelitian penulis adalah mulai dari Mei 2016 sampai dengan Juli 2016. C.Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif merupakan serangkaian observasi dimana tiap obeservasi yang kemungkinannya tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka. (Soeratno dan Arsyad, (2008). 1. Data primer, berupa data yang diperoleh langsung dari perusahaan melalui wawancara dengan manajer cabang, kepala bagian keuangan dan karyawan yang terkait langsung dengan objek yang diteliti, dan kegiatan observasi yang kemudian akan diolah penulis. 2. Data sekunder, berupa data yang dikumpulkan melalui catatan dan dokumen resmi perusahaan dan data yang telah diolah seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi. D.Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang tepat sangat diperlukan dan penting untuk menentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data disini merupakan suatu usaha untuk memperoleh bahan keterangan serta kenyataan yang benarbenar nyata dan dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Teknik Wawancara, Penulis melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan pihak perusahaan, khusunya dengan bagian yang berhubungan dengan objek penelitian. 2. Teknik Observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung maupun tidak langsung terhadap aktifitas yang berhubungan dengan pengendalian intern persediaan pada CV.Madosin Express Batam 3. Penelitian Kepustakaan (library Research), Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literature, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian. E.Metode Analisis Data Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Metode yang digunakan untuuk menganalisis deskriptif yang didasarkan pada penggambaran yang mendukung analisa tersebut, analisis ini menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan social berdasarkan kondisi realitas dan natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci yang sifatnya menjelaskan secara uraian dalam bentuk kalimat. Teknik Analisis data 1. Mengumpulkan data dan informasi tentnag persediaan berdasarkan hasil wawancara. 2. Mempelajari dan mengkaji data dan informasi tentang persediaan. 3. Menguraikan sistem pengendalian intern dan mengaitkannya dengan persediaan, sesuai pustaka yang ada. 4. Mempelajari penerapan PSAK No. 14 sebagai pendukung analisis SPI sesuai dengan pustaka yang ada. 5. Menarik kesimpulan atas uraian dan penjelasan yang telah dilakukan.