perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB II

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
DASAR TEORI
Rekondisi sepeda motor Honda C86 tahun 1986 bertujuan untuk
mengembalikan performa mesin dan memperbaiki semua komponen. Dasar teori
yang membantu dalam melakukan rekondisi didapat dari buku manual Honda C86
yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Dasar teori tersebut
menyangkut beberapa hal, antara lain: pengertian rekondisi dan modifikasi, proses
rekondisi dan modifikasi, bagian-bagian yang direkondisi dan modifikasi,
peralatan dan alat ukur yang digunakan, serta dasar teori yang mencangkup
rekondisi dan modifikasi sepeda motor Honda C86. Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan dibawah ini :
2.1. Pengertian Rekondisi dan Modifikasi
Rekondisi adalah mengembalikan kondisi suatu objek atau benda pada
keadaan semula atau standar dengan memperbaiki kerusakan yang ada (Andy
Huryoko: 2006).
Dalam hal ini merekondisi semua sistem pada sepeda motor yang mengalami
kerusakan agar berfungsi sebagaimana mestinya. Rekondisi yang dilakukan bisa
berupa perbaikan sistem kelistrikan, rangka, dan bagian mesin.
Sedangkan modifikasi adalah cara merubah bentuk suatu barang yang kurang
menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya serta
menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya (anonim: 2010).
Dalam hal ini memodifikasi komponen-komponen dari sepeda motor Honda
C86 sehingga mempunyai tampilan Clasik. Bagian-bagian tersebut antara lain:
lampu kepala, lampu belakang, sistem kelistrikan, rangka dan bodi sehingga
mempunyai tampilan Clasik.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
2.2. Proses Rekondisi dan Modifikasi
Proses rekondisi adalah suatu proses melakukan perbaikan pada suatu objek
atau benda agar dapat berfungsi kembali. Proses rekondisi ini menyangkut
perbaikan suatu sistem yang mula-mula tidak berfungsi atau berfungsi kurang
baik menjadi berfungsi dengan baik, dengan mencari kerusakan lalu diperbaiki.
Bila tidak dapat diperbaiki, maka diganti dengan yang baru.
Sedangkan proses modifikasi yaitu suatu proses merubah suatu objek atau
benda supaya mempunyai tampilan atau hal yang lebih baik dari yang semula.
Modifikasi juga bisa diartikan memberikan suatu inovasi pada suatu produk agar
produk tersebut berbeda dengan produk aslinya dengan tidak merubah fungsi dari
komponen tersebut.
2.3. Bagian yang Direkondisi dan Dimodifikasi
Mesin merupakan bagian yang tepenting dari suatu kendaraan. Apabila mesin
ini mengalami kerusakan maka kendaraan bisa dikatakn rusak. Hal- hal yang bisa
direkondisi pada bagian mesin antara lain:
1. Kepala silinder
Bagian paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder.
Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan
tempat katup, cam shaft,dan dudukan busi.
Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya
disekat dengan gasket (packing) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran
kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan
bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan
Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta
ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk
membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
Gambar 2.1 Kepala silinder
2. Blok Silinder
Blok silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston berada tepat
di tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan khusus agar tidak
cepat aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat pelumasan yang mencukupi
tetapi keausan lubang silinder tetap tak dapat dihindari. Karenanya dalam jangka
waktu yang lama keausan tersebut pasti terjadi. Keausan lubang silinder bisa saja
terjadi secara tidak merata sehingga dapat berupa keovalan atau ketirusan.
Masing-masing kerusakan tersebut harus diketahui untuk menentukan langkah
perbaikannya.
Cara mengukur keausan silinder:
a. Lepaskan blok silinder
b. Lepaskan piston
c. Ukur diameter lubang silinder dengan dial indikator bagian yang diukur
bagian atas, tengah dan bawah dari lubang silinder.Pengukuran dilakukan
dua kali pada posisi menyilang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
Gambar 2.2 Blok silinder
3. Piston
Piston mempunyai bentuk seperti silinder. Bekerja dan bergerak secara
translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder. Piston merupakan sumbu geser
yang terpasang presisi di dalam sebuah silinder. Dengan tujuan, baik untuk
mengubah volume dari tabung, menekan campuran bahan bakar dalam silinder.
Piston terdorong sebagai akibat dari ekspansi tekanan sebagai hasil pembakaran.
Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan
kecepatan tinggi dan terus menerus. Temperatur yang diterima oleh piston
berbeda-beda dan pengaruh panas juga berbeda dari permukaan ke permukaan
lainnya. Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah)
sebagai langah hisap, selanjutnya piston kembali ke TMA (titik mati atas) sebagai
langkah kompresi, selanjutnya piston kembali ke TMB (titik mati bawah) sebagai
langkah usaha, selanjutnya piston kembali ke TMA (titik mati atas) untuk
membuang gas sisa pembakaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
Gambar 2.3 Piston saat melakukan langkah kerja
Sumber: hmmunsika.blogspot.com
Bagian atas piston pada mulanya dibuat cembung untuk meningkatkan
efisiensi motor, terutama agar kompresi lebih terjaga. Bentuk permukaan yang
cembung gunanya untuk menyempurnakan pembakaran campuran udara dan
bahan bakar.
Gambar 2.4 Piston
Piston pada mesin pembakaran dalam digunakan untuk melakukan langkah
kerja yaitu langkah kompresi, langkah hisap, langkah usaha dan buang. Piston
bergerak di dalam silinder secara naik turun, gerakan naik turun ini diubah
menjadi gerak putar oleh poros engkol, piston ini dihubungkan ke poros engkol
oleh batang piston dan pena torak dilengkapi dengan cincin/ring kompresi dan
ring oli, cincin ini tetap dan mengikuti gerakan piston, fungsi dari ring piston
adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran oli atau dan kebocoran kompresi.
Celah antara torak dan silinder secara umum adalah 0,02-0,05 mm, bila terlalu
kecil torak akan bergesekan dengan dinding silinder dan mengakibatkan
kerusakan, sebaliknya jika terlalu besar akan terjadi kebocoran, hal ini akan
menyebabkan kompresi berkurang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Gambar 2.5 Celah ring pada silinder
Ring piston mesin empat langkah sedikit berbeda dangan ring piston mesin
dua langkah. Ring piston mesin empat langkah biasanya 3 buah, yang pertama dan
keduanya berfungsi sebagai ring kompresi, ring ketiga untuk mejaga oli tidak
masuk keruang pembakaran. Pemasangan ring piston dapat dilakukan tanpa alat
bantu tetapi harus hati-hati karena ring piston mudah patah.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ring piston empat langkah dapat
berakibat:
a. Dinding silinder bagian dalam cepat aus.
b. Mesin tidak stasioner.
c. Suara mesin pincang.
d. Tenaga mesin kurang.
e. Mesin sulit dihidupkan.
f. Kompresi mesin lemah.
4. Batang piston (Connecting rod)
Batang
Piston adalah lengan/stang yang menghubungkan antara Piston
dengang poros engkol atau As Bandul. Dan panjang stang piston berhubungan
dengan kapasitas/cc mesin biasa disebut Stroke/langkah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
Gambar 2.6 Batang piston (connecting rod)
Sumber: Andrialatberat36.blogspot.com
5. Poros engkol (crankshaft)
Fungsi poros engkol adalah mengubah gerak naik turun atau lurus piston
menjadi gerak putar. Poros engkol adalah salah satu komponen penting suatu
mesin, selain merubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar, poros engkol
juga menerima beban dan tekanan yang sangat tinggi dari hasil pembakaran oleh
piston untuk itu poros engkol haruslah terbuat dari bahan yang sangat kuat dan
tahan lama. Poros engkol atau crankshaft terbuat dari baja karbon tinggi.
Gambar 2.7 Poros engkol (crankshaft)
Sumber: Part katalog (1994)
Poros engkol terbuat dari baja karbon, bagian poros engkol antara lain:
-
Pena engkol, yaitu bagian yang berhubungan dengan batang piston, terdapat
dua tipe pena engkol yaitu tipe terpisah untuk motor satu silinder dan tipe
menyatu untuk motor multi silinder. Pada pena engkol tipe terpisah antara
pena engkol dengan batang piston dipasang bearing tipe jarum, sedangan pada
pena engkol tipe menyatu menggunakan metal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
-
Jurnal (crank journal), yaitu bagian yang berhubungan dengan bak engkol
(crank case). Pada tipe pena engkol terpisah crank journal ditumpu oleh
bearing (ball bearing), sedangkan tipe pena engkol menyatu ditumpu dengan
metal (insert type bearing).
-
Bobot balance (counterbalance weight), merupakan bagian yang berfungsi
untuk menyeimbangkan fluktuasi gaya yang yang bekerja pada poros engkol,
selama poros engkol putaran atau mesin hidup.
Gambar 2.8 Komponen-komponen poros engkol (crankshaft)
Sumber: Part katalog (1994)
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menangani
Separated type
counterbalance weight adalah:
a. Periksa kondisi permukaan bidang gesek balance dari keausan.
b. Periksa bearing poros bobot balance dari keausan.
c. Periksa bidang kontak gigi dari keausan.
6. Cara Kerja Mesin 4 Langkah Bensin
Dalam motor bensin 4 langkah, piston melakukan 2 kali langkah kerja dalam
1 kali langkah usaha antara lain :
a. Langkah langkah hisap
Pada langkah ini terjadi langakah hisap yaitu piston bergerak dari TMA
(titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah) yang didukung dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
membukanya katup hisap pada ruang silinder,pada saat itu campuran masuk
ke ruang bakar.
b.
Langkah kompresi
Pada langkah ini terjadi langkah kompresi yaitu piston bergerak dari TMB
(titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas) dan pada saat bersaman posisi
kedua katup menutup, pemicu pembakaran adalah percikan api dari busi dan
campuran bahan bakar yang bertekanan karena di kompresi.
c.
Langkah usaha
Pada langkah ini terjadi langkah usaha yaitu piston bergerak dari TMA
(titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah) dan saat bersamaan kedua katup
tertutup.
2.
Langkah buang
Pada langkah ini terjadi langkah buang yaitu piston bergerak dari TMB
(titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas) dan saat bersamaan katup buang
membuka untuk pembuangan gas buang sisa pembakaran.
Gambar 2.9 Proses langkah kerja mesin 4 langkah
Sumber: Bagustanjungbala.blogspot.com.
Kelebihan dan kekurangan mesin 4 langkah di banding 2 langkah yaitu:
a. Kelebihan
-
Lebih hemat bahan bakar.
-
Tidak menggunakan oli samping jadi lebih ekonomis.
-
Tenaga yang di hasilkan lebih stabil dan besar, jadi akselari yang di
hasilkan cocok untuk medan tanjakan.
-
Emisi gas buang lebih ramah lingkungan.
b. Kerugian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
-
Perawatan lebih sulit karena konstruksi lebih rumit di banding motor
2 langkah.
-
Oli mesin lebih cepat encer karna melumasi smua bagian mesin.
-
Suara mesin lebih kasar dan gaduh.
7. Transmisi
Transmisi adalah komponen mesin yang berfungsi untuk merubah
kecepatan dan tenaga putar dari mesin ke roda , sehingga dapat digunakan
untuk menggerakkan kendaraan . Seperti telah kita ketahui bahwa transmisi
terdiri atas beberapa tingkat kecepatan, salah satunya adalah sepeda motor
dengan 3 kecepatan . Bahkan ada juga yang lebih dari 3 kecepatan , bahkan
ada yang 5 sampai 6 kecepatan. Tujuan perubahan tingkat kecepatan ini
adalah untuk menghasilkan tenaga dan untuk merubah laju kecepatan
kendaraan. Seperti telah Anda ketahui bahwa dalam pengendaraan sepeda
motor setiap tingkat kecepatan memiliki fungsi yang berbeda dalam
pengendaraannya. Untuk start awal kita selalu menggunakan percepatan 1
atau gigi 1 , lalu kita rubah kecepatannya secara bertahap sesuai dengan
situasi dan kebutuhan dalam pengendaraan.
Pada sepeda motor gigi pemutar dihubungkan dengan as masuk transmisi
/ input shaft transmisi , jadi gigi yang pemutar mendapatkan tenaga putar dari
mesin . Sementara gigi yang diputar mendapat hubungan dengan output atau
as keluaran dari transmisi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
Gambar 2.10 Transmisi
Sumber: www.praoto.com
8. Kopling (clucth)
a. Fungsi kopling
Fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran
mesin dari poros engkol. Pada umumnya kopling terletak diantara primer
reduksi dan transmisi, atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol.
Ada dua jenis kopling yang digunakan pada sepeda motor yaitu:
1) Kopling Otomatis
Kopling Otomatis adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya
sentrifugal,
yang
menghubungkan
serta
memutuskan
tenaga
mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan
komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas
kopling dan pelat kopling merenggang, hal ini berbeda dengan susunan
pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat
dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan
pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol
belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada
pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling, hal ini
akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan
ke roda belakang.
2) Kopling Manual
Kopling Manual adalah kopling yang bekerja secara manual yang
dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah
putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju
transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan pelat kopling
merapat, akan tetapi putaran mesin dari poros engkol menuju ke transmisi
akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang.
Kopling adalah alat yang berfungsi sebagai berikut :
a. Dapat meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling).
b. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan
transmisi.
c. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara
berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan.
b. Bagian-bagian kopling
Gambar 2.11 Komponen-komponen kopling
Sumber: Riqoardiansyah.wordpress.com
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros
engkol digerakkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama
persneling.
Gambar 2.12 Rumah kopling dan Pusat kopling
Sumber: Part katalog (1994)
Untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai
susunan pelat-pelat gesek (kanvas kopling) dan pelat-pelat baja yang saling
bersentuhan.
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah
kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
b. Pelat pelat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya
terkait pada spie-spie pada pusat kopling).
Gambar 2.13 Rangkaian kanvas dan pelat kopling
Sumber: diecimoto.wordpress.com
c. Prinsip Kerja Kopling
1) Kopling Mekanik atau manual
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan
perseneling masuk, maka otomatis kopling bekerja menghubungkan putaran
mesin sampai ke poros primer persneling, putaran poros engkol diteruskan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
oleh roda gigi utama (primer) poros engkol ke roda gigi utama (primer)
kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena
kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegaspegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya
putaran ini diteruskan ke poros primer persneling.Apabila pada saat mesin
hidup dan persnelmg masuk, dan ditahan maka kopling menarik tuas dan tuas
mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga
pelat dasar mundur, dengan demikian pelat-pelat penjepit kanvas kopling
merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas
kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.
Pada saat kendaraan sedang berjalan proses pemindahan gigi adalah
sebagai berikut :
-
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, kopling akan memutar kam
pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki penahan bola
yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat.
-
Hal ini akan menyebabkan kamvas pengangkat terdorong dan
selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat
terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan oleh
pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat dan
kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi dengan
mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas dan pelat
kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi terputus.
9. Magnet motor
Magnet adalah alat yang menyelimuti lilitan tembaga (spul) yang membantu
lilitan tembaga untuk menghasilkan aliran listrik untuk system kelistrikan dan
pengapian. Sedangkan lilitan tembaga (spul) adalah alat yang menghasilkan aliran
listrik yang dibantu magnet agar terjadi aliran listrik untuk sistem kelistrikan dan
pengapian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
Gambar 2.14 Magnet sepeda motor
10. Sistem pengapian
Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada
saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam
silinder. Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik
sebagai penyempurna sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian elektronik
yang populer adalah sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition).
Sistem pengapian CDI merupakan system pengapian elektronik yang bekerja
dengan memanfaatkan pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan
kapasitor. Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh
saklar elektronik seperti halnya kontak platina (pada sistem pengapian
konvensional).
Sebagai pengganti kontak platina, pada sistem pengapian elektronik digunakan
SCR/Silicon Controlled Rectifier (yang disebut Thyristor switch). SCR bekerja
berdasarkan sinyal-sinyal listrik, sehingga pada sistem pengapian elektronik
didapatkan beberapa keuntungan yaitu :
a. Keuntungan Mekanik :
1) Tidak terdapat gerakan mekanik/gesekan antar komponen pada SCR,
sehingga tidak terjadi keausan komponen.
2) Tidak memerlukan perawatan/penyetelan dalam jangka waktu yang
pendek seperti pada sistem pengapian konvensional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
3) Kerja sistem pengapian elektronik stabil (karena tidak ada keausan
komponen) sehingga bahan bakar relatif ekonomis karena pembakaran
lebih sempurna.
4) Tidak sensitif terhadap air karena komponen sistem pengapian dapat
dikemas kedap air.
b. Keuntungan Elektrik:
1) Tegangan pengapian cukup besar dan konstan, sehingga pembakaran lebih
sempurna dan kendaraan mudah dihidupkan.
2) Busi menjadi lebih awet karena pembakaran lebih sempurna.
c. Adapun kekurangan sistem pengapian elektronik adalah :
1) Apabila terjadi kerusakan terhadap salah satu komponen di dalam unit
CDI, berakibat seluruh rangkaian CDI tidak dapat bekerja dan harus
diganti satu unit.
2) Biaya/harga penggantian unit CDI relatif lebih mahal.
Sistem Pengapian Elektronik (CDI) dibagi 2 :
-
Sistem Pengapian Magnet Elektronik (AC-CDI)
Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang
digunakan merupakan arus bolak-balik (AC).
-
Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI)
Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplay oleh
sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah
(DC).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
11. Sistem Pengapian Magnet Elektronik (AC-CDI)
Gambar 2.14 Sistem pengapian.
a. Komponen Sistem Pengapian AC-CDI
1. Alternator
-
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik
Ketika dua batang magnet yang dihadapkan kutub magnet selatan dan
kutub magnet utara, maka akan terjadi gaya tarik menarik di kedua kutub.
Gaya tarik menarik kedua kutub ini disebut garis gaya magnet.Ketika sebuah
kawat penghantar listrik dilewatkan di tengah-tengah garis gaya magnet maka
terjadi pemotongan garis gaya magnet, maka pada kawat itu akan timbul
tegangan induksi (Jalius Jama: 2008).
-
Gambar 2.16 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik
(Julius Jama, 2008)
Fungsi dari alternator yaitu sebagai sumber arus listrik AC (alternating
Current). Komponen altenator terdiri dari rotor dan stator.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
R
S
Gambar 2.17 Komponen Alternator
-
Cara kerja alternator
Ketika magnet (rotor) berputar dan melintasi kumparan, maka akan
timbul garis gaya magnet di sekitar kumparan. Apabila magnet telah melintasi
kumparan, maka terjadi pemotongan garis gaya magnet. Akibat terjadi
pemotongan garis gaya magnet, maka akan dihasilkan tegangan induksi pada
kumparan. Besarnya tegangan induksi yang dihasilkan tergantung kecepatan
magnet, besarnya medan magnet dan banyaknya lilitan pada stator.
2. Kunci Kontak (Ignition Switch), berfungsi sebagai saklar utama untuk
menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian pengapian (dan rangkaian
kelistrikan lainnya) pada sepeda motor. Kunci kontak untuk pengapian AC
merupakan tipe pengendali massa.
Gambar 2.18 Kunci kontak
Sumber: Pjmpart.indonetwork.co.id
3. Koil pengapian (Ignition Coil), berfungsi untuk menaikkan tegangan yang
diterima dari sumber tegangan (alternator) menjadi tegangan tinggi yang
diperlukan untuk pengapian. Dalam koil pengapian terdapat kumparan
primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan-tumpukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6
dengan jumlah lilitan 200
kumparan sekunder 0,05
0,9 mm,
400 kali, sedangkan diameter kawat pada
0,08 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 2000
15.000 kali. Karena perbedaan jumlah gulungan pada kumparan primer
dan sekunder tersebut, dengan cara mengalirkan arus listrik secara
terputus-putus pada kumparan primer (sehingga pada kumparan primer
timbul/hilang kemagnetan secara tiba-tiba), maka kumparan sekunder akan
terinduksi sehingga timbul induksi tegangan tinggi sebesar 20.000 volt.
Gambar 2.19 Komponen koil
(Julius Jama, 2008)
4. CDI adalah sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam dengan
memanfaatkan energi yang disimpan didalam kapasitor dan digunakan
untuk menghasilkan tegangan tinggi ke koil pengapian sehingga dengan
output tegangan tinggi koil akan menghasilkan bunga api di busi. Semakin
besar energi yang tersimpan didalam kapasitor maka semakin kuat bunga
api yang dihasilkan oleh busi. Keunggulan CDI dibandingkan platina
adalah sebagai berikut:
1. Tidak memerlukan penyetelan berkala.
2. Tegangan listrik yang dihasilkan lebih besar dan stabil.
3. Saat pengapian lebih tepat, sesuai putaran mesin.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
Gambar 2.20 CDI
Prinsip kerja CDI yaitu arus yang mengalir dari Pulser coil akan
mengalir menuju CDI. Arus yang mengalir menuju CDI akan disearahkan
oleh dioda kemudian sebagian arus akan disimpan oleh capasitor didalam
CDI dan sebagian lagi menuju komponen lain didalam CDI. Pada waktu
pengapian arus akan mengalir dari generator pulsa pada Pulser coil
menuju CDI. Arus ini merupakan arus sinyal pengapian. Arus dari
generator pulsa ini akan mengaktifkan SCR (thyrister). Setelah SCR aktif,
maka arus yang disimpan di dalam capasitor akan mengalir menuju
kumparan primer koil pengapian (M. Suratman: 2003).
5. Busi (spark plug) adalah salah satu bagian penting pada sistem pengapian.
Tujuan utama dari sistem pengapian adalah menghasilkan loncatan bunga
listrik pada kedua elektroda busi. Busi menerima tegangan listrik sekitar
10 KV sampai 14 KV. Pada saat terjadi proses pembakaran didalam mesin,
maka busi dapat mencapai temperatur sekitar 20000C.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
Gambar 2.21 Bagian-bagian busi
(Toyota, 1995)
Bagian tengah busi yang sering disebut elektroda tengah dibuat dari
bahan nikel campuran agar tahan terhadap suhu dan karat. Bagian tengah
sebagian dibalut oleh isolator keramik. Celah busi pada sepeda motor
berbeda-beda tetapi berkisar antara 0,7 mm
1,00 mm. Pada
kerenggangan tersebut didapatkan loncatan bunga api yang paling panas.
Busi digolongkan berdasarkan tingkat panasnya, antara lain: busi
panas, busi sedang, busi dingin. Busi dingin mempunyai ujung isolator
yang lebih pendek. Permukaan yang bersinggungan dengan api kecil dan
jalur radiasi (perambatan) panasnya pendek, maka mempunyai perambatan
panas yang baik dan temperatur elektroda tengah tidak akan naik terlalu
tinggi.
Sedangkan busi panas mempunyai ujung isolator yang panjang dan
mempunyai permukaan singgung dengan api yang luas, sehingga jalur
perambatan panas menjadi panjang dan radiasi panas menjadi kecil.
Gambar 2.22 Tipe Busi
(Toyota,1995)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
2.4. Peralatan dan Alat Ukur
Proses rekondisi dan modifikasi tidak bisa begitu saja dilakukan tanpa alat
penunjang. Sebelum menggunakan suatu
alat alangkah baiknya
mengkalibrasi alat tersebut agar mempunyai nilai yang tepat saat digunakan.
Peralatan yang sering digunakan antara lain :
-
Kunci pas, ring dan shock
-
Kunci T
-
Kunci L
-
Tang
-
Palu
-
Kompresor
-
Multimeter
-
Jangka sorong
commit to user
untuk
Download