BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produk makanan kini beragam jenisnya dengan berbagai variasi dan
teknik pengolahan. Berbagai ide kreatif pengolahan produk pertanian semakin
bermunculan dengan dukungan teknologi pengolahan yang ada. Seiring
berkembangnya zaman, pola pikir konsumen terhadap produk yang akan
dipilih juga semakin berkembang. Terlebih lagi untuk produk makanan yang
dikonsumsi karena berhubungan dengan efek yang akan ditimbulkan bagi
tubuh. Sekarang ini customer oriented sudah mulai berubah dan konsumen
cenderung untuk memilih mengkonsumsi makanan yang berkualitas dan baik
bagi kesehatan.
Salah satu produk makanan yang digemari saat ini adalah olahan ikan.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang kaya akan asam
amino baik esensial maupun non esensial, vitamin, mineral dan rendah kalori
sehingga baik untuk kesehatan. Berbeda dengan negara maju yang konsumsi
ikannya cukup besar, konsumsi ikan di Indonesia tergolong rendah bila
dibandingkan dengan negara lain. Apalagi di DIY khususnya, berdasarkan
data dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY konsumsi ikan di daerah ini
adalah yang paling rendah di Indonesia. Namun pada beberapa tahun
belakangan ini konsumsi ikan di DIY cenderung mengalami peningkatan dari
1
2
tahun ke tahun. Hal ini ditunjukkan dengan data tingkat konsumsi ikan di
Tingkat konsumsi (kg/kapita/tahun)
DIY tahun 2011 – 2014 seperti terdapat pada Gambar 1.1.
34.76
31.64
38
35.62
24.3
Nasional
17.16
14.54
DIY
10.81
2011
2012
2013
2014
Tahun
Gambar 1.1. Tingkat Konsumsi Ikan Masyarakat
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, 2105
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
angka konsumsi ikan masyarakat adalah dengan cara membuat gerakan “ayo
makan ikan”. Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan yang ada di DIY,
gerakan ayo makan ikan ini diwujudkan dengan berbagai cara salah satunya
dengan memberikan bantuan dalam bentuk sosialisasi, bantuan mesin dan
juga peralatan kepada kelompok pengolah ikan. Tujuannya adalah untuk
mendorong dan meningkatkan perkembangan Usaha Mikro Kecil (UMK)
yang mengolah produk berbahan dasar ikan agar dapat tumbuh dan
berkembang sehingga dapat memajukan usahanya. Selain itu kegiatan
pengolahan ikan juga bertujuan untuk mengingkatkan nilai tambah ikan dan
3
mempunyai prospek peluang usaha yang bagus bila dikelola dengan baik
tanpa mengesampingkan kualitas produk yang dihasilkan.
Dampak positif secara tidak langsung dengan berkembangnya UMK
yaitu juga dapat menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar. Peningkatan
angka konsumsi ikan di masyarakat dapat dicapai dengan berbagai cara. Salah
satu caranya adalah melalui perantara usaha olahan ikan. Bertambahnya
UMK yang mengolah hasil perikanan secara tidak langsung dapat
berkontribusi dalam peningkatan angka konsumsi ikan di masyarakat.
Menurut Kepala Bagian Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP)
Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, diketahui bahwa UMK yang mengolah
hasil perikanan untuk konsumsi jumlahnya mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun.
Meningkatnya konsumsi ikan ini dijadikan sebagai peluang bisnis
yang bagus dan menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah UMK yang
menghasilkan produk berbasis ikan. Kini jumlah UMK olahan ikan semakin
berkembang dengan berbagai macam produk olahan. Produk olahan ikan
banyak digemari karena banyak sekali variasinya. Contohnya dapat dibuat
menjadi makanan ringan seperti ikan crispy, dibuat menjadi abon, nugget,
bakso, bandeng presto dan lain-lain.
Keberlanjutan usaha atau Business Sustainability (BS) merupakan
salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap usaha. BS dapat dicapai
apabila UMK mampu menjalankan proses bisnisnya dengan baik sehingga
mampu unggul dengan pesaingnya. Salah satu cara untuk mencapai BS adalah
4
dengan pelaksanaan Manajemen Rantai Pasok (MRP). Pelaksanaan MRP
sudah banyak diterapkan pada industri-industri besar karena MRP
memandang proses logistik secara lebih luas sehingga mampu menjalankan
proses bisnisnya dengan lebih baik.
UMK merupakan usaha yang menjalankan proses bisnisnya dalam
skala mikro kecil dan sebagian besar proses bisnis serta proses produksinya
belum berjalan secara sistematis. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi
UMK olahan ikan seperti sulitnya mendapat pasokan bahan baku yang
kontinyu, belum adanya perencanaan dan penjadwalan produksi yang
dilakukan serta kurangnya pemahaman pada aktivitas-aktivitas manajerial
dalam usaha terkait pada aliran material, informasi dan finansial yang
termasuk dalam cakupan MRP. UMK harus dikelola dengan baik agar
permasalahan dalam proses bisnis yang dihadapi dapat dihindari.
Critical Success Factor (CSF) adalah faktor-faktor yang terdapat
dalam suatu organisasi yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah UMK olahan ikan. CSF
pelaksanaan MRP di UMK olahan ikan ini perlu diketahui, tujuannya agar
usaha tersebut dapat memfokuskan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Identifikasi CSF pelaksanaan MRP dapat
dilakukan untuk melihat faktor atau kegiatan apa saja yang berpengaruh pada
keberhasilan pelaksanaan MRP. Dengan CSF, tujuan yang ingin dicapai dapat
diinterpretasikan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus
dilakukan serta informasi apa yang dibutuhkan.
5
Penelitian mengenai implementasi MRP di UKM sebelumnya pernah
dilakukan oleh Hestiani (2013) dan hasilnya menunjukkan bahwa penerapan
MRP tidak berhubungan dengan performa UKM, akan tetapi 53,75%
responden mempunyai skor di atas median data MRP. Sementara itu Chin et
al (2012) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa UKM berada pada
posisi yang baik untuk menerapkan MRP dan dapat memberikan dampak
yang positif bagi UKM.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apa saja CSF yang mendukung pelaksanaan MRP dan sejauh
mana tingkat pelaksanaan MRP pada UMK olahan ikan. Selain itu juga untuk
mengetahui apakah hubungan CSF dan pelaksanaan MRP di UMK olahan
ikan terhadap performa usaha .
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sejauh mana tingkat pelaksanaan MRP pada UMK olahan ikan ?
2. Apa sajakah CSF pelaksanaan MRP pada UMK olahan ikan ?
3. Adakah pengaruh CSF terhadap performa UMK olahan ikan ?
4. Adakah hubungan antara pelaksanaan MRP dengan performa UMK
olahan ikan?
6
C. Batasan Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah UMK olahan ikan yang
berada di Kabupaten Sleman, DIY.
2. UMK yang menjadi objek penelitian adalah yang terdaftar di Dinas
Kelautan dan Perikanan DIY.
3. Olahan ikan yang dimaksud adalah khusus olahan konsumsi seperti aneka
makanan kering dan frozen berbahan baku ikan.
4. Hasil perikanan tidak terbatas pada satu jenis ikan atau olahan.
5. Analisa CSF hanya dilakukan pada 7 faktor yang telah teridentifikasi.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Identifikasi tingkat pelaksanaan MRP pada UMK olahan ikan.
2. Mengetahui hubungan CSF terhadap performa usaha pada UMK olahan
ikan.
3. Mengetahui hubungan pelaksanaan MRP dengan performa usaha pada
UMK olahan ikan.
E. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi dan referensi kepada usaha mikro kecil
maupun pihak yang ingin melakukan penelitian di bidang yang sama
7
mengenai identifikasi CSF dan pengaruh pelaksanaan manajemen rantai
pasok terhadap performa usaha pada industri mikro kecil olahan ikan.
Download