cedera kepala berakibat mati lemas

advertisement
Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia
The Indonesian Association of Forensic Medicine
Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017
Proceeding Annual Scientific Meeting 2017
CEDERA KEPALA BERAKIBAT MATI LEMAS
Marlis Tarmizi1, Gatot Suharto2
Abstrak
Setiap dokter mungkin diminta untuk memeriksa
seseorang yang telah menderita luka akibat kecelakaan,
tindakan menyakiti diri sendiri, tindakan bunuh diri atau
tindakan pembunuhan. Hal ini penting bagi dokter untuk
memeriksa semua luka dengan hati-hati dan
mendeskripsikan luka dengan benar. Pemeriksaan dan
deskripsi luka dapat memiliki implikasi medico-legal
yang jauh jangkauannya, mungkin tidak nampak selama
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Banyak luka
dengan akibat bervariasi tergantung pada daerah tubuh
yang terluka. Sebuah luka tusuk pada anggota badan
mungkin tidak berakibat fatal, sedangkan cedera yang
mirip pada dada mungkin berakibat fatal. Cedera kepala
sangat diwaspadai karena peran penting otak dalam
mempertahankan kehidupan individu. Laporan kasus
pembunuhan terhadap seorang laki-laki teman
kencannya di perkebunan tebu dengan cara pemukulan
di kepala dengan sebatang pipa besi. Dari
pemeriksaaan luar didapatkan hampir seluruh wajah,
Leher, Dada tampak bintik perdarahan. Tampak
pelebaran pembuluh darah pada kedua selaput kelopak
mata kanan dan kiri. Selaput lendir mulut tampak
kebiruan. Pada anggota gerak atas dan bawah ujung jari
dan jaringan di bawah kuku tampak warna kebiruan.
Luka akibat kekerasan tumpul berupa luka memar pada
kepala, anggota gerak atas kiri; luka lecet pada anggota
gerak atas kanan; luka robek pada kepala. Luka akibat
kekerasan tajam berupa luka iris pada kepala, anggota
gerak atas kanan; luka tusuk pada dada. Dari
pemeriksaan dalam didapatkan luka akibat kekerasan
tumpul berupa luka memar pada kepala, leher;
tenggorokkan, kerongkongan. Sebab kematian adalah
kekerasan tumpul pada kepala yang mengakibatkan
rusaknya jaringan otak sehingga menyebabkan mati
lemas.
Kata Kunci: traumatologi, kekerasan tumpul, mati lemas
Afiliasi Penulis : 1. Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bagian
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro / RSUP Dokter Kariadi Semarang.2. Staf
Bagian Ilmu kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dokter Kariadi Semarang.
Korespondensi:
Marlis Tarmizi, [email protected] Telp.
(024) 8413993 Fax (024) 8313350
PENDAHULUAN
Setiap dokter mungkin diminta
untuk memeriksa seseorang yang telah
menderita luka akibat kecelakaan, tindakan
menyakiti diri sendiri, tindakan bunuh diri
atau tindakan pembunuhan.Hal ini penting
bagi dokter untuk memeriksa semua luka
dengan hati-hati dan mendeskripsikan luka
dengan benar. Pemeriksaan dan deskripsi
luka dapat memiliki implikasi medico-legal
yang jauh jangkauannya, mungkin tidak
nampak selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun.1
Banyak luka dengan akibat
bervariasi tergantung pada daerah tubuh
yang terluka. Sebuah luka tusuk pada
anggota badan mungkin tidak berakibat
fatal, sedangkan cedera yang mirip pada
dada mungkin berakibat fatal. Demikian
pula, efek dari pukulan ke dada mungkin
menimbulkan akibat yang minimal namun
konsekuensi dari pukulan yang sama untuk
bagian di kepala mungkin menjadi bencana
besar. Cedera kepala sangat diwaspadai
karena peran penting otak dalam
mempertahankan kehidupan individu.1
KASUS
Jenazah seorang laki-laki, umur ±
25 tahun ditemukan di kebun tebu yang jauh
dari pemukiman penduduk pada hari Rabu
tanggal 21 Desember 2016 pukul 06.30 WIB.
Jenazah dibawa oleh penyidik ke RSUP Dr.
Kariadi Semarang untuk otopsi. Pada
pemeriksaan luar ditemukan di daerah
berambut terdapat 2 buah luka memar dan
189 | I S B N 978-602-50127-0-9
Pekanbaru, 15-16 Juli 2017
Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017
8 buah luka terbuka. Wajah terdapat 2 buah
luka memar, sebuah luka terbuka dan
tampak bintik perdarahan hampir pada
seluruh wajah. Dada terdapat sebuah luka
terbuaka dan bintik perdarahan. Anggota
gerak atas dan bawah ujung jari dan jaringan
di bawah kuku tampak warna kebiruan.
Bagian tubuh tertentu, pada kedua selaput
kelopak mata tampak pelebaran pembuluh
darah. Kedua selaput biji mata tampak
pelebaran
pembuluh
darah,
bintik
perdarahan dan bercak perdarahan.
Mulut, bibir atas dan bawah serta
selaput lendir mulut tampak kebiruan.
Pemeriksaan dalam ditemukan 6 buah
resapan darah di kulit kepala bagian dalam,
6 buah resapan darah pada tulang
tengkorak, tampak pelebaran pembuluh
darah mengisi lekukan dalam otak. Terdapat
resapan darah di bawah selaput otak besar
sisi kiri. Pada pengirisan tampak bintik –
bintik perdarahan. Pada otak kecil tampak
pelebaran pembuluh darah, pada pengirisan
tampak bintik – bintik perdarahan. Terdapat
resapan darah pada seluruh tulang dasar
tengkorak sisi depan dan tengah.
Pada tenggorokan tampak buih halus. Pada
pengirisan dan penekanan paru kanan dan
kiri tampak keluar buih halus dan darah
warna merah gelap dan encer. Tampak
pelebaran pembuluh darah dan bintik
perdarahan pada permukaan jantung. pada
pengirisan hati keluar darah warna merah
gelap dan encer. Permukaan limpa licin,
warna merah kehitaman, pada pengirisan
keluar darah warna merah gelap dan encer.
190 | I S B N 978-602-50127-0-9
Marlis Tarmizi, Cedera Kepala.....
Gambar 1. Resapan darah pada kulit kepala
sisi dalam
Gambar 2.
tengkorak
Resapan
darah
pada tulang
Gambar 3. Resapan darah di bawah selaput
otak besar
Pekanbaru, 15-16 Juli 2017
Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017
Gambar 4. Pada pengirisan otak besar dan
otak kecil tampak bintik – bintik perdarahan
PEMBAHASAN
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari
semua aspek yang berkaitan dengan
kekerasan terhadap jaringan tubuh manusia
yang masih hidup.2 Luka adalah suatu
keadaan ketidak sinambungan jaringan
tubuh akibat kekerasan3
Kekerasan
mengenai
tubuh
seseorang dapat menimbulkan efek pada
fisik maupun psikisnya. Efek fisik berupa
Marlis Tarmizi, Cedera Kepala.....
luka-luka, yang kalau diperiksa dengan teliti
akan dapat diketahui jenis penyebabnya,
yaitu benda-benda mekanik, benda-benda
fisik, kombinasi mekanik-fisik dan zat-zat
kimia korosif.2 Pada kasus diatas kekerasan
karena benda tumpul terutama pada bagian
kepala. Kelainan pada kulit kepala seperti
halnya kelainan pada kulit lainnya, dapat
terjadi luka memar, lecet atau robek. Lukaluka itu mudah terjadi, karena kulitnya
menutupi dasar yang keras, disamping itu
luka yang ada sering merupakan petunjuk
adanya kelainan disebelah dalam.4 Pada
cedera kepala selain kelainan pada kulit
kepala dan patah tulang tengkorak, cedera
kepala
dapat
pula
mengakibatkan
perdarahan dalam rongga tengkorak berupa
perdarahan
epidural,
subdural
dan
subarakhnoid, kerusakan selaput otak dan
jaringan otak.3
Kelainan pada otak terjadi bila
jaringan otak mengalami benturan dengan
tulang atau bagian dalam duramater,
sehingga dapat menimbulkan memar otak,
robek otak dan edema otak.4 Hampir semua
perdarahan subdural disebabkan disebabkan
oleh trauma, hanya beberapa keadaan
seperti neoplasma serebrum, aneurisma
serebrum dan gangguan bekuan darah yang
bisa menyebabkan perdarahan subdural.5
DAFTAR PUSTAKA
1.
Simpson,S Forensic Medicine. Edition 12
2.
Dahlan Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik.
Pedoman Bagi Dokter Dan Penegak Hukum.
Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro 2007.
Ilmu
Kedokteran
Forensik.
Bagian
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
3.
191 | I S B N 978-602-50127-0-9
4.
Hoediyanto, Hariadi A. Ilmu Kedokteran
Forensik dan medikolegal Ed.7. Surabaya:
FK. Universitas Airlangga.
5.
Shahrom Abd Wahid. Patologi Forensik. FK.
Universitas Kebangsaan Malaysia.
Pekanbaru, 15-16 Juli 2017
Download