STRATEGI KREATIF PRODUSER DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PROGRAM DAKWAH MAMAH&AA BER-AKSI DI STASIUN TELEVISI INDOSIAR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I) Oleh : INAYATUL FITRIAH NIM. 1110051000102 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M STRATEGI KREATIF PRODUSER DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PROGRAM DAKWAH MAMAH&AA BER-AKSI DI STASIUN TELEVISI INDOSIAR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I) Oleh : INAYATUL FITRIAH NIM. 1110051000102 Dibawah Bimbingan DR.H. Sunandar, M.Ag NIP. 1962026 199403 1 002 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi ini berjudul STRATEGI MEMPERTAHANKAN KREATIF EKSISTENSI PRODUSER PROGRAM DALAM DAKWAH MAMAH&AA BER-AKSI DI STASIUN TELEVI INDOSIAR telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Agustus 2014, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 28 Agustus 2014 Sidang Munaqosah Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Drs. Jumroni, M.Si Fita Fathurokmah, M.Si NIP. 19830610 200912 2 001 NIP. 19630515 199203 1 006 Anggota Penguji I Penguji II Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf, MA NIP. Umi Musyarrofah, MA NIP. 1971081 6199703 2002 Pembimbing DR. H. Sunandar, M.Ag NIP. 1962026 199403 1 002 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang disajikan utnuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapat gelar Srajana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya , atau merupakan plagiat dari karya ilmiah orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, Agustus 2014 INAYATUL FITRIAH ABSTRAK Judul : Penulis /NIM : Pembimbing : Strategi Kreatif Produser Dalam Mempertahankan Eksistensi Program Dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di Stasiun Televisi Indosiar. Inayatul Fitriah/ 1110051000102 Dr. H. Sunandar, MA Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat baik berbangsa bahkan beragama, Informasi merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Program dakwah unggulan di stasiun Indosiar adalah Program Mamah&Aa ber-Aksi, yaitu sebuah talkshow yang menghadirkan narasumber atau tamu yang memiliki suatu keistimewaan untuk memberikan inspirasi kepada pemirsa. Namun kurun waktu berjalan program Mamah&Aa berAksi itu mulai merosot dengan kurang nya minat khalayak untuk menonton program tersebut. Kurangnya peminat khalayak utuk program tersebut adalah suatu tantangan untuk mencari solusi bagaimana agar programnya tetap bertahan, menarik minat pemirsa dan menaikkan popularitas juga rating program. Sehingga bisa menghasilkan tayangan yang bermutu. Berdasarkan latarbelakang diatas, Bagaimanakah tindakan kreatif atau trik-trik yang diterapkan produser program Mamah&Aa ber-Aksi dalam upaya mempertahankan eksistensi programnya di stasiun Indosiar? Menurut Fred Wibowo, kunci sukses dari setiap program televisi sebagai berkat perencanaan dan sikap kreatif menadi faktor yang paling penting dalam memproduksi program televisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Karena penelitian ini membutuhkan observasi di lapangan, dan juga peneliti melakukan wawancara kepada para narasumber yang berkaitan dengan peneltian ini. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif, karena peneliti ingin menjabarkan atau menggambarkan tindakan kreatif atau trik-trik yang diterapkan produser program Mamah&Aa ber-Aksi dalam upaya mempertahankan eksistensi programnya di stasiun Indosiar. Setelah tahap demi tahapan penelitian terlaksana, maka diperoleh hasil bahwa terdapat kesesuaian antara teori dengan praktik yang terjadi di lapangan. 13 elemen strategi kreatif Naratama yaitu target penonton, bahasa naskah, format acara, punching line, gimmick funfare, clip hanger, tune and bumper, penataan artistik, music and fashion, ritme dan birama acara, logo dan music track, untuk i’d tune, general rehearsel, dan interactive program diterapkan oleh produser Mamah&Aa ber-Aksi dalam upaya mempertahankan eksistensi program Mamah&Aa ber-Aksi ditambah dengan beberapa strategi khusus lainnya yang belum pernah peneliti jumpai sebelumnya. Keyword : Strategi Kreatif, ProduserProgram Televisi, Mempertahankan Eksistens i KATA PENGANTAR Alhamdulilah, segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia Nya yang tak terhingga bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan skripsi ini yang berjudul “Strategi Kreatif Produser Dalam Mempertahankan Eksistensi Program Dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di Stasiun Televisi Indosiar.” ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I). dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Namun karena adanya semangat , doa dan bantuan dari berbagai pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada semua pihak yang telah membantu. Sebuah kata yang tulus penulis sampaikan kepada: 1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi H. Arief Subhan , MA, Wakil Dekan I, Suparto, M.Ed. Ph.D, Wakil Dekan II, Drs Jumroni, M.Si, Wakil Dekan III, Dr.Sunandar, MA. 2. Rachmat Baihaky,MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. 3. Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. 4. Dr. H.Sunandar, MA. Selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan banyak membantu dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis ii selama proses penyusunan skripsi. Semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan kepada Beliau. 5. Mamah Hj. Euis Sustini dan Bapak H. Usep Saepudin yang telah banyak membantu memberikan segala do’a, semangat baik materi dan non materi, terimakasih sudah menjadi orang tua yang sempurna bagi penulis. 6. Kakak-kakak ku yang tercinta atas dukungan materi dan non materi yang telah di berikan kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini. 7. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidyatullah Jakarta. 8. Staff Tata Usaha, Perpustakaan dan Karyawan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 9. Sahabat KPI D angkatan 2010, Rika Alisha, Anggy Agustin, Cory Carlina , Erfa Dwi Jayanti, Izzatunnisa, Arista Rahma, Dwi Novita, Isyana Tunggal Dewi, Itta Bahsyita Firman, Intan Purwatih, Karlia Zainun, Nurmalisa,dkk terimakasih atas tawa dan tangis yang diberikan selama ini, semoga kebahagian akan turut serta dalam langkah kita kedepan nanti. 10. Andriyansyah dan Elfandi Agustin yang telah menemani dan memberi semangat 11. Teman teman DnK TV Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Pak Dedy yang telah memberikan banyak ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis. 12. Pak Danindra Nur Purnamasidhi selaku produser program Mamah&Aa ber-Aksi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk penulis iii 13. Seluruh crew program Mamah&Aa ber-Aksi yang telah membantu dan melancarkan penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. Demikian pengantar dalam penelitian ini, akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya. Jakarta, Agustus 2014 Inayatul Fitriah iv DAFTAR ISI ABSTRAK ......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................. 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 6 E. Kajian Pustaka....................................................................... 7 F. Metodologi Penelitian ........................................................... 9 G. Sistem Penulisan. .................................................................. 13 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengertian Strategi Kreatif .................................................... 15 1. Strategi Kreatif ................................................................ 15 2. Tinjauan Tentang Strategi Kreatif Produksi Program Siaran Televisi. ................................................................ 19 B. Pengertian Produser .............................................................. 24 1. Produser .......................................................................... 24 2. Tinjauan Tentang Tugas Produser Dalam Produksi Siaran Televisi ................................................................. 25 3. Media Massa Televisi ..................................................... 26 v C. Pengertian Program ............................................................... 29 D. Format Program Televisi....................................................... 31 E. Dakwah Melalui Media Televisi ........................................... 34 F. Pengertian Eksistensi ............................................................ 37 BAB III GAMBARAN UMUM A. Profil Stasiun Televisi Indosiar ............................................. 38 B. Profil Program Mamah&Aa Ber-Aksi .................................. 42 C. Profil Produser Program Mama&Aa ber-Aksi ...................... 50 BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Langkah–Langkah Strategi Kreatif Produser Program Mamah&Aa ber-Aksi ............................................................ 53 1. Target Penonton .............................................................. 53 2. Bahasa Naskah ................................................................ 56 3. Format Acara................................................................... 58 4. Punching Line ................................................................. 62 5. Gimmick and Funfare ..................................................... 63 6. Clip Hanger..................................................................... 64 7. Tune and Bumper ............................................................ 66 8. Penataan Artistik ............................................................. 67 9. Music and Fasion ............................................................ 68 10. Ritme dan Birama Acara ................................................. 70 11. Logo dan Music Track untuk ID Tune .......................... 70 12. General Rehearsel (GR) .................................................. 71 13. Interactive Program ........................................................ 72 vi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 77 B. Saran ..................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii DAFTAR TABEL Tabel 1 Rincian Program Mamah&Aa ber-Aksi ........................................... 46 Tabel 2 Tim Mamah&Aa ber-Aksi ................................................................. 48 Tabel 3 Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 21 – 27 April 2014 ........... 49 Tabel 4 Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 28 Aprii – 4 Mei 2014 ....... 49 Tabel 5 Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 5 – 11 Mei 2014 ................ 50 viii DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Logo Indosiar .............................................................................. 41 Gambar 2 Logo Program Mamah & Aa ber-Aksi di Indosiar ..................... 46 Gambar 3 Produser Mamah&Aa ber-Aksi bersama Mamah Dedeh ........... 50 Gambar 4 Tata panggung program Mamah&Aa ber-Aksi. ......................... 67 ix BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat baik berbangsa bahkan beragama, Informasi merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu sudah pasti membutuhkan informasi guna menambahkan wawasan. Informasi biasanya diperoleh melalui berbagai media massa, salah satunya yakni televisi, yang sampai saat ini masih memegang peringkat teratas sebagai media massa yang paling banyak diminati dibanding koran, radio, dan internet. Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat populer di tengah-tengah masyarakat. Hampir di setiap tempat-tempat umum, kantor, rumah, bahkan di tempat tidur. Oleh karena itu, setiap informasi yang di sampaikan melalui media televisi akan sangat mudah sampai ketengah kalangan masyarakat. Demikian pula, jika yang disampaikan melalui televisi adalah pesan-pesan tabligh, maka akan lebih cepat tersosialisasikan kepada khalayak. Dalam dunia pertelevisian tidak terlepas dari beberapa programprogram televisi, yang dimaksud dengan program televisi menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus Webster International volume 2 lebih merinci lagi, yakni: program adalah 1 2 suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan penyusunan “butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada diudara. Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya.1 Menjadwalkan program siaran tidak semudah yang kita bayangkan mengingat penata program harus jeli memperhatikan apa yang disenangi penonton, selain kapan penonton biasa duduk di depan pesawat televisi. Karena itu, untuk menyusun program siaran diperlukan sistem pemprograman siaran. Dengan sistem itu diharapkan acara-acara yang hadir di layar kaca televisi dapat membuat asik penonton, dapat disenangi penonton, bahkan bisa menjadi panutan penonton. Menayangkan program keagamaan agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat itu tidaklah mudah. Inilah bagian terpenting dalam menyusun program keagamaan yang akan disiarkan untuk pemirsa, bagaimana agar program tersebut tidak monoton sehingga penonton tidak cepat bosan, maka dibutuhkan perencanaan yang matang agar program menjadi menarik, tampil beda, serta sangat ditunggu-tunggu penontonnya. Salah satu bentuk tayangan yang ditampilkan stasiun televisi adalah talk show. Talk show merupakan sebuah acara yang menampilkan pembicara, biasanya lebih dari satu orang, untuk membahas suatu tema atau topik tertentu. Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh presenter. 1 RM Soenarto, Programa Televisi, (Jakarta: Cikini Raya, 2007), Hlm. 1 3 Indosiar adalah suatu stasiun televisi swasta yang cukup terkenal dikalangan masyarakat dan mempunyai banyak program yang menarik. Salah satunya program dakwah yang sangat diminati oleh masyarakat sekitar. Tayangan talk show Mamah&Aa ber-Aksi adalah salah satu program dakwah. Acara ini ditayangkan di pagi hari setiap hari Senin-Minggu jam 6.00 pagi yang membahas topik yang berbeda-beda mengenai kasus sehari-hari dalam rumah tangga yang juga memberikan solusi perspektif Islam. Selain itu dalam acara ini selalu dihadiri oleh ibu-ibu majelis taqlim sebagai audiencenya, juga menghadirkan bintang tamu yang dapat berinteraktif langsung dengan narasumber, tidak hanya yang di studio saja, namun pemirsa yang di rumah pun bisa bertanya langsung dengan telepon interaktif. Program ini banyak mengambil hati pemirsa, terbukti dengan account Facebook, Skype dan twitter yang dimiliki program ini untuk menampung curhatan atau pertanyaan dari pemirsanya akan dijawab langsung oleh Mamah Dedeh dalam acaranya. Nara sumber pada acara talkshow tersebut adalah Mamah Dedeh yang dikenal energik dan selalu bersemangat dalam berdakwah. Sosok ini mempunyai ciri khas yang mungkin sangat mudah tersimpan di benak orang yang mengenal atau pernah melihatnya. Acara ini pun dibawakan oleh seorang presenter bernama Abdel Achrian yang sebelumnya memang dikenal sebagai komedian mampu menghidupkan suasana, bahkan mencairkan keadaan, sehingga acara ini banyak digemari para pemirsanya. 4 Salah satu mata acaranya atau program dakwah unggulan di stasiun Indosiar adalah Program Mamah&Aa ber-Aksi, yaitu sebuah talkshow yang menghadirkan narasumber atau tamu yang memiliki suatu keistimewaan untuk memberikan inspirasi kepada pemirsa. Namun seiring dengan kurun waktu yang berjalan, program Mamah&Aa ber-Aksi itu mulai merosot dengan berkurangnya minat khalayak untuk menonton program tersebut. Dengan berkurangnya minat khalayak untuk menonton, merupakan sebuah tantangan dalam mencari solusi, bagaimana agar programnya tetap bertahan dan tetap digemari oleh masayarakat pada umumnya. Sebagai sebuah program acara televisi, Mamah&Aa ber-Aksi tidak lepas dari persaingan merebut hati pemirsa televisi khususnya masyarakat sekitar. Seperti kata Lauren Zalaznick (Cable TV Bravo), yang mengatakan bahwa “ kesuksesan sebuah bisnis televisi adalah ketika penonton menikmati tayangan dan tidak mau berpindah ke program lain”2. Hal tersebut tentu menjadi tantangan bagi setiap produser. Dapat penulis tegaskan, produser mana yang tidak ingin programnya disambut hangat oleh pemirsa dan bertahan tayang selama bertahun-tahun. Seorang produser acara televisi harus mengkaji siapa penonton programnya, apa isi programnya yang akan ditonton, kapan dan mengapa seseorang menonton program acara yang akan diproduksinya, dimana dan bagaimana seseorang menonton program acara yang hendak diproduksi.3 2 Sidarta GM, Berita Untuk Mata Dan Telinga, (Yogyakarta : Mara Pustaka, 2012), hlm.23 Purnama Suwardi, Seputar Bisnis & Produksi Siaran Televisi, ( Padang : TVRI Sumbar, 2006), hlm.28. 3 5 Loyalitas pemirsa dalam menyaksikan sebuah tayangan televisi biasanya diukur melalui sebuah riset rating yang pada akhirnya mempengaruhi perolehan iklan dan keuntungan yang didapatkan. Televisi cenderung berkiblat pada ratting yang menentukan layak tidaknya suatu program acara Mamah&Aa ber-Aksi yang ditayangkan mendapatkan pemirsa atau penonton yang banyak. Rating menjadi faktor utama yang menentukan selera audiens, mutu acara, serta menentukan keputusan dan staregi televisi. Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam dengan mengakat judul “Strategi Kreatif Produser Dalam Mempertahankan Eksistensi Program Dakwah Mamah&Aa berAksi Di Stasiun Televisi Indosiar”. B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan maka penulis membatasi penelitian ini pada strategi kreatif produser dalam mempertahankan eksistensi program dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di Indosiar, yang dibatasi pada episode ke-158 Tinggalkan Kecemasan pada tgl 03 mei 2014. Alasan memilih ini karena ketika tema nya berjudul tinggalkan kecemasan, rating/sharenya tinggi selama bulan mei 2014, dengan rating 1,7 dan sharenya 16,8. 2. Rumusan masalah Permasalahan yang berkaitan dengan dunia pertelevisian sangatlah luas, oleh karena itu, maka penelitian ini berangkat dari rumusan masalah 6 yaitu “Bagaimanakah tindakan kreatif atau trik-trik yang diterapkan produser program Mamah&Aa ber-Aksi dalam upaya mempertahankan eksistensi programnya di stasiun Indosiar” C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan startegi produser yang diterapkan untuk mempertahankan eksistensi program dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di Indosiar. 2. Mengetahui format program Mama&Aa ber-Aksi. D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis/ akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam segi keilmuan komunikasi, terutama bagi peminat media tentang proses strategi produser program di media televisi. Dan juga diharapkan dapat berguna bagi pengembangan pengetahuan ilmiah di bidang dakwah Islam, khususnya program keagamaan melalui media televisi. 2. Praktis Penelitian ini diharapkan dapat berguna di masa yang akan datang. Dapat menjadi masukan bagi lembaga penyelenggara siaran televisi, terutama terkait dengan proses produksi program televisi. 7 E. Kajian Pustaka Sebelum mengadakan suatu penelitian untuk penyusunan skripsi ini, maka langkah awal penulis tempuh adalah dengan mengadakan tinjauan pustaka terlebih dahulu melalui beberapa hasil penelitian yang membahas tentang strategi produser. Agar terhindar dari kesamaan penelitian dengan skripsi- skripsi sebelumnya yang dilihat di perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Fakultas Dakwah dan Iimu Komunikasi sebagai berikut : 1. Strategi Komunikasi Presenter Pada Siaran Berita Dinamika Di Televisi Megaswara Bogor. Oleh Ahmad Syaoqillah, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. Pokok bahasan skripsi ini adalah peran presenter dalam menyiarkan berita, sehingga menarik perhatian penonton ketika cara presenter menyiarkan berita tersebut.4 2. Strategi Komunikasi Stasiun Televisi Lokal Dalam Meningkatkan Eksistensi. Study Pada Cahaya Televisi (CTV) Banten. Oleh Ummul Fauziah Rahmah, penelitiannya berisi tentang bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan ( CTV) dalam mempertahankan eksitensinya sebagai televisi lokal di daerah Banten. Subjek dan Objek penelitian ini berbeda dengan penulis. Subjek penelitian dalam judul ini adalah stasiun televisi Cahaya Televisi (CTV), sedangkan objek penelitiannya yaitu 4 Ahmad Syaoqillah, Strategi Komunikasi Presenter Pada Siaran Berita Dinamika Di Televisi Megaswara Bogor, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. 8 strategi komunikasi CTV Banten dalam meningkatkan eksistensi sebagai televisi lokal.5 3. Strategi Produser dalam Meningkatkan Rating Program Musik Dahsyat. Oleh Guntur Mahardika, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Penelitian Dalam skripsi tersebut membahas tentang bagaimana strategi produser dalam meningkatkan rating program agar tidak kalah saing dengan program sejenis. Di mana metode penelitian yang diambil adalah deskriptif kualitatif dengan objek penelitiannya adalah strategi produser program musik Dahsyat dalam meningkatkan rating dan subjek penelitiannya adalah produser sebagai key informan dan beberapa penonton sebagai informan.6 4. Strategi Produser Dalam Meningkatakan Rating Program Sentilan Sentilan Di Metro Tv, Oleh Ulfa Kusuma Cahyati, mahasiswi Universitas Mercu Buana Jakarta. Penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi produser dalam meningkatkan rating suatu program talkshow di stasiun televisi.Tema dan format acara dalam program tersebut berbeda dengan program yang ingin penulis teliti 5 Ummul Fauziah Rahmah,Strategi Komunikasi Stasiun Televisi Lokal Dalam Meningkatkan Eksistensi. Study Pada Cahaya Televisi (CTV)Banten, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6 Guntur Mahardika,Strategi Produser dalam Meningkatkan Rating Program Musik Dahsyat, jurusanIlmuKomunikasiUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. 9 F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati. Kark dan Miller memberikan pengertian penelitian Kualitatif sebagai tradisi penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan orang-orang disekitar objek penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri.7 “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengeksplorasikan dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.”8 Berdasarkan beberapa definis diatas, penelitian melakukan penelitian dengan menguraikan fakta-fakta yang didapat dan berdasarkan hasil dari penelitian dilapangan, kemudian diolah, dikaji dan dianalisis agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan. 2. Sumber Data. Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu, 7 Lexy J. Meloeng, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), edisi revisi cet. Ke-26, hal 3 8 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Sosial, ( Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hal 13 10 Data Primer diperoleh melalui proses penelitian langsung dari partisipasi atau sasaran penelitian, yaitu langsung dari wawancara produser Danindra Nur Purnamasidhi, pendukung acara yaitu Mamah Dedeh dan Abdel, serta tim kreatif Effendi Alian. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan – catatan atau dokumentasi berupa foto yang terkait dengan penelitian dari lembaga yang diteliti ataupun referensi dan buku-buku dari perpustakaan. 3. Subjek dan Objek Penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah produser program dakwah Mamah&Aa ber-Aksi sedangkan yang menjadi Objek adalah Strategi Kreatif Produser dalam mempertahankan Eksistensi Program Dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di Indosiar. 4. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini akan berlangsung di PT. Indosiar Visual Mandiri, National Television Broadcasting Station. JL.Damai No.11 Daan Mogot.Phone: (62-21) 567-2222, 568-8888. Bulan penelitian April - Mei 2014. 5. Teknik Pengumpulan Data. Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: a. Observasi Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengambil langsung terhadap objek atau penggantinya (misal: film, rekonstruksi, video, dan sejenisnya)9. Ada dua macam observasi: 9 Nazar Bakry, Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1994), h. 36 11 1) Observasi Partisipan Observasi partisipan adalah observasi yang memungkinkan periset atau peneliti mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam situasi riil, di mana terdapat setting yang riil tanpa dikontrol dan diatur secara sistematis seperti riset eksperimental, misalnya10. 2) Observasi Non Partisipan Observasi non partisipan adalah observasi yang dalam pelaksanaanya tidak melibatkan penelitian sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti11. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipan disini saya ikut serta di lapangan dan saya sempat memegang divisi tem kreatif karena Observasi dilakukan secara langsung di lapangan dengan cara menyaksikan dan mengamati proses produksi program tersebut. Observasi dilakukan seminggu empat kali pada proses produksi program Mama&Aa ber-Aksi selama bulan April–Mei 2014. b. Wawancara Wawancara adalah teknis dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data12. Ada dua jenis wawancara, yaitu: 10 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kenanga, 2010), h.112 11 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 83 12 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian dan Pendekatan Suatu Praktek, (Jakarta: Bhinneka cipta, 1996), Cet ke-10, h.72 12 1) Wawancara Terstruktur (Structural Interview) Wawancara terstruktur adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan menggunkan pedoman wawancara, yang merupakan bentuk spesifik yang berisi instruksi yang mengarahkan peneliti dalam melakukan wawancara. Wawancara jelas ini dikenal juga sebagai wawancara sistematis atau wawancara terpimpin13. 2) Wawancara Mendalam (Depth Interview) Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan berulang-ulang secara intensif14. Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah jenis Wawancara Terstruktur (Structural Interview). Wawancara dilakukan secara langsung kepada produser program Mama&Aa ber-Aksi Danindra Nur Purnamasidhi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan laporan penelitian. Pada wawancara ini dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, baik yang telah digariskan maupun yang nantinya muncul secara spontan dan dilakukan kepada sumber atau pihak yang telah ditetntukan. c. Dokumentasi. Dokumentasi tersebut berupa tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku, naskah, teks materi, dokumen ataupun arsip-arsip, yang terkait 13 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana 2010), Cet Ke-5, h. 101 14 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktek Riset Komunikasi, h. 102 13 dengan pembahasan penelitian ini. Dari dokumentasi tersebut, nantinya penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan memperlajari bahan tertulis sehingga dapat membantu penulis dalam mencari informasi yang terkait dengan permasalahan penelitian. 6. Teknik Analisis Data. Data yang sudah terkumpul diolah dan dianalisis. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptip, yaitu laporan tentang data dengan cara menerangkan, memberi gambaran, serta menginterprestasikan data yang sudah terkumpul, kemudian membuat kesimpulan atas data tersebut. G. Sistem Penulisan. Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sistematis, untuk itu penulis membaginya menjadi lima bab, yaitu tiap–tiap bab terdiri dari sub–sub sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai Latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang relevan digunakan sebagai dasar pemikiran dan memberikan arah dalam melakukan penelitian dan definisi konsep. 14 BAB III GAMBARAN UMUM Memuat Tentang Sejarah Indosiar Dan Pekembangannya, Visi Dan Misi Indosiar, Struktur Organisasi Perusahaan Indosiar, Dan Program Dakwah Mamah dan Aa ber-Aksi. BAB IV ANALISIS PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasan objek penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dan saran dari penulis berdasarkan apa yang telah penulis teliti. BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengertian Strategi Kreatif 1. Strategi Kreatif Strategi Kreatif merupakan dua kata berbeda yang terdiri dari kata strategi dan kreatif. Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti yaitu, rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran. Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata ”program” dalam definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manager dalam perumusan strategi organisasi. Strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.1 Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi perlu disusun secara luas, sehingga taktik operasional komunikasi dapat segerah disesuaikan dengan faktor-faktor yang berpengaruh.2 1 Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta:Kencana, 2009), hlm.136. 2 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya),2004 Cet Ke-6, hlm 28 & 33. 15 16 Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau membeli program yang akan ditawarkan kepada audiens. Dengan demikian, audiens atau penonton adalah pasar karenanya setiap media penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategi yang berfungsi sebagai paduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisi situasi, yaitu suatu studi terinci mengenai kondisi pasar audien yang mencakup segmentasi audiens dan tingkat persaingan yang ada.3 Dari pengertian di atas dapat penulis menyimpulkan bahwa semua tujuan strategi tidak dapat dipisahkan karena semua saling berkaitan untuk mencapai kualitas dari hasil yang berkaitan untuk mencapai kualitas maupun kuantintas dari hasil yang ingin dicapai dari sebuah tujuan. Beberapa strategi lainnya adalah dengan tetap mempertahankan program-program yang berhasil pada posisinya yang sekarang. Audiens umumnya sudah terbiasa dengan jadwal program yang menjadi kegemarannya. Perubahan jadwal program itu dapat kehilangan audiensnya.4 Perencanaan strategi (strategi planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan 3 Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta:Kencana, 2009), hlm. 236. 4 Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta:Kencana,2009),hlm. 308. 17 penetapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan.Untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan, penentuan strategi yang baik sangat di perlukan. Demikian halnya dibidang media penyiaran, strategi yang diperlukan, yaitu5: a. Berfikir seperti pemirsa. Pengelola media penyiaran berada dalam bisnis dan dua klien yang berbeda, yaitu : pemirsa dan pemasang iklan. Tanpa ada pemirsa yang mengikuti siaran maka pengelola media penyiaran tidak akan pernah berhasil untuk menarik peminat pemasangan iklan. b. Pengelola media penyiaran harus menganggap waktu siaran bernilai penting setiap detiknya dan harus menggunakan detik siaran itu dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau pemirsa. Media penyiaran harus menyaksikan siarannya sendiri, menerima kritik dan melakukan perbaikan setiap hari. c. Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain agar mau menyaksikan acara yang disuguhkan. Oleh karena itu, pengelola media penyiaran harus bisa membuat atau memproduksi program-program acara yang mampu menarik minat pemirsa. Keberhasilan suatu program bergantung pada perencanaan dan pelaksanaan strateginya. Namun, perlu di ingat bahwa dalam pembuatan strategi penyiaran harus tetap berpedoman pada undang-undang 5 Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta:Kencana,2009),hlm. 248 18 penyiaran dan kode etik yang berlaku sehingga tidak menimbulkan penyimpangan-penyimpangan yang dapet merugikan berbagai pihak. Di sini dapat dipahami bahwa strategi adalah suatu perencanaan yang dilakukan beberapa orang, yang dijadikan pedoman atau taktik dalam tindakan operasional untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Kreatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta; pekerjaan yang menghendaki kecerdasan dan imajinasi.6 Dan menurut Creative Education Foundation pengertian kreatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru atau unik dan berbeda serta lebih baik dari sebelumnya.7 Berdasarkan pada makna dari kata strategi kreatif maka, dapat penulis simpulkan maksud dari strategi kreatif adalah rencana khusus dan penentuan atau penyusunan rencana cerdas pemimpin berupa terobosanterobosan baru dalam upaya tercapainya suatu tujuan. 6 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm. 465. 7 Indra Prawita, Perencanaan Program Televisi http://www.slideshare.net/Rezka_Judittya/perencanaan-program-televisi-by-indra-prawira, akses hari selasa, 08 mei 2014, pukul 23.30 WIB. 19 2. Tinjauan Tentang Strategi Kreatif Produksi Program Siaran Televisi. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menujukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.8 Di industri penyiaran, strategi digunakan dalam berkompetisi dengan stasiun penyiaran lain dalam rangka memperebutkan audiens. Satu stasiun penyiaran selalu merencanakan programnya secara strategis, yaitu merancang acara sebaik mungkin, sehingga tetap menarik dan menjaga ketertarikan pemirsanya.9 Namun demikian, karena industri penyiaran merupakan industri kreatif, sehingga strategi yang digunakan pun, harus strategi dan kreatif. Menurut Fred Wibowo, kunci sukses dari setiap program televisi sebagai berkat perencanaan dan sikap kreatif menadi faktor yang paling penting dalam memproduksi program televisi.10 Ada 13 eleman strategi kreatif dalam produksi acara, yaitu: a. Target Penonton Sebelum merencanakan suatu program, seorang produser perlu mengkaji secara teliti tentang target penonton, yaitu segmen audiens/penonton yang menjadi sasaran program. Klasifikasi target penonton menjadi 3, yaitu: 8 Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung : PT. Alumni, 1986), hlm. 97 9 Hidajanto Djmal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran, hlm. 135. Fred Wibowo, Teknik Produksi Program, hlm. 21. 10 20 1) Usia, penggolongan segmentasi audiens berdasarkan usia, menurut Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nomor 009/SK/KPI/8/2004 tentang pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran KPI, pasal 65 yaitu11 : a) Klasifikasi A : tayangan untuk Anak, yakni khalayak berusia di bawah 12 tahun. b) Klasifikasi R : tayangan untuk Remaja, yakni khalayak berusia 12 – 18 tahun. c) Klasifikasi D : tayangan untuk Dewasa, yakni khalayak berusia > 18 tahun. d) Klasifikasi SU : tayangan untuk Semua Umur. 2) Jenis Kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan 3) Status Sosial, menurut Lloyd Warner, kelas sosial dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu12 : a) Kelas atas atas (A+) b) Kelas atas bagian bawah (A) c) Kelas menengah atas (B+) d) Kelas menengah bawah (B) e) Kelas bawah bagian atas (C+) f) Kelas bawah bagian bawah (C) 11 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik,(Bandung : Simbiosa Rekatam Media, 2006), hlm. 235. 12 Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta:Kencana, 2009), hlm. 174. 21 b. Bahasa Naskah Naskah merupakan penjabaran ide dalam huruf-huruf atau bahanbahan berita yang siap untuk diset. Bahasa naskah terkait dengan kata-kata yang digunakan dalam naskah, baik drama maupun nondrama. Bahasa naskah yang ditulis oleh penulis naskah perlu menjadi perhatian khusus, karena bahasa naskah yang tidak sesuai dengan target penonton bisa menjadi faktor kegagalan suatu program, sebagai contoh, penggunaan istilah asing yang terlalu banyak pada program dengan target penonton kelas C (kelas bawah bagian bawah) akan membingungkan penonton dan akhirnya membuat penonton meninggalkan program bersangkutan. c. Format Acara Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan target pemirsa acara tersebut. d. Punching Line Punching Line adalah kejutan-kejutan dalam dialog naskah dimainkan oleh para pemain yang sengaja dituliskan untuk menghentak perhatian penonton yang mulai jenuh dan bosan. Kejutan naskah dapat berupa komedi, celetukan, pertanyaan, tangisan, dan ungkapan peribahasa. e. Gimmick and Funfare Gimmick adalah trik-trik yang digunakan untuk mendapatkan perhatian penoton dalam bentuk sound effect, musik ilustrasi, adegan 22 suspense (tegang), mimik, ekspresi dan akting pemain, jokes (kelucuan), teknik editing dan penggerakan kamera. Sedangkan Funfare adalah puncak acara yang dimeriahkan dengan kegembiraan, kemewahan, keindahan, dan kebersamaan. Biasanya funfare diletakkan di akhir acara dimana seluruh pendukung acara naik ke panggung dan bernyanyi bersama, namun bisa juga dipakai sebagai kemeriahan pembukaan acara. f. Clip Hanger Clip hanger adalah sebuah scene atau shot yang ditambahkan karena adegan terpaksa dihentikan oleh commercial break (iklan). Clip hanger digunakan untuk membuat penonton dengan membuat penonton penasaran pada apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga penonton tidak pindah kelain channel. g. Tune and Bumper Opening tune merupakan identitas pembuka acara dengan durasi 30 detik sampai 2,5 menit, dan bumper adalah identitas perantaran acara dengan durasi 5 detik. Penggunaan bumper dikenal sebagai sebuah prinsip The Golden 5 Seconds. Tune dan bumper harus dibuat semenarik mungkin karena selalu diputar ulang setiap memulai ataupun mengakhiri tayangan dan paling sering dihafal oleh pemirsa. h. Penataan Artistik Penataan artistik atau sering disebut tata panggung pada suatu program juga menjadi identitas program. Tata artistik untuk setiap program tidak sama, hal ini karena tata artistik disesuaikan dengan 23 referensi acara yang diproduksi. Selain itu penataan artistik juga menjadi panduan bagi kameramen dalam menetukan blocking pengambilan gambar. i. Music and Fashion Selain isi siaran, penonton juga senang memperhatikan Wardrobe dan Make up pengisi acara, juga musik yang menjadi ilustrasi program. “ without good music and up-date fashion, your program would not be watched by your targeted viewers” (tanpa musik yang bagus dan fashion terkini, program anda tidak akan disaksikan oleh target penonton anda). j. Ritme dan Birama Acara Ibarat sebuah lagu, acara televisi harus mempunyai Intro Refrain, Coda dan Improvisasi yang dibungkus dalam sebuah aransemen musik. Sehingga dalam naskah drama maupun nondrama, setiap ketuk birama dan ritme acara dari awal hingga akhir harus sudah diperhitungkan, hal ini untuk menghindari kejenuhan penonton. k. Logo dan Music Track untuk ID Tune Sebuah program acara televisi harus mempunyai logo dan music track (musik untuk identitas acara) yang familiar bagi penonton. Logo acara yang baik adalah yang mudah diingat, dan music track yang baik adalah yang enak untuk dinikmati. 24 l. General Rehearsel (GR) Yaitu latihan yang dilakukan sebelum syuting berlangsung. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi ketika produksi. Yang menjadi perhatian ketikan GR yaitu camera blocking, tata lampu, dan tata suara. m. Interactive Program Yaitu suatu percakapan atau interaksi timbal balik dengan pemirsa di rumah. Selain digunakan untuk mengetahui minat pemirsa terhadap suatu tayangan, interaktif dengan pemirsa juga bermanfaat untuk pengembangan ide-ide kratif acara selanjutnya. Dengan adanya interaktif dengan pemirsa, pemirsa akan merasa dilibatkan dan semakin tetarik pada program bersangkutan. B. Pengertian Produser 1. Produser Produser adalah seseorang yang ditunjuk mewakili Produser Pelaksana (Execuutive Producer) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Produser Pelaksana. Oleh karena itu seorang produser harus memiliki kemampuan berpikir dan menuangkan ide pemikiran / pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur produksi yang 25 terkait.13 Atau dapat dikatakan produser adalah orang yang memiliki gagasan/ide kreatif, yang bisa jadi dari pikirannya sendiri maupun saran dari luar, teman kerja atau masyarakat. Gagasan/ide kreatif tersebut selanjutnya akan dituangkan dalam sebuah rundown sheet yang akan dijadikan panduan oleh pengarah acara selama produksi berlangsung. Sebagai pemilik ide atau gagasan tersebut, maka produser pulalah yang menentukan siapa orang yang akan menjadi narasumber dalam produksinya. Dalam kerjanya, produser merupakan pemimpin, koordinator, dan penanggug jawab pada sebuah produksi program acara. 14 Karena dalam memproduksi program acara, produser tidak bekerja sendiri, melainkan ada banyak crew yang membantu dibelakangnya sesuai dengan porsi kerja masing-masing. 2. Tinjauan Tentang Tugas Produser Dalam Produksi Siaran Televisi Produser merupakan pemimpin dalam produksi acara/program televisi. Namun, tugas seorang produser tidak terbatas sebagai pemimpin saja, melainkan memiliki tugas yang beragam, antara lain : a. Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi acara televisi b. Membuat design produksi. c. Menentukan tim kreatif. d. Menentukan satuan kerja produksi. 13 Drs. Tommy Suprapto, MS, Berkarir di Bidang Broadcasting,(Yogyakarta : Media Pressindo, 2006) 14 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta : Pinus Book Publisher, 2007), hlm.45. 26 e. Bersama dengan pengarah Acara memilih dan menentukan pengisi acara. f. Menyusun anggaran biaya produksi. g. Melakukan koordinasi promosi dan publikasi. h. Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.15 3. Media Massa Televisi Media massa televisi merupakan alat komunikasi massa yang dapat menjangkau masyarakat dalam jumlah besar dan luas. Komunikasi massa melalui media televisi mengandung pengertian yaitu proses komunikasi antara komunikator (organisasi media massa) dengan komunikan (khalayak) yang tersebar luas, heterogen dan anonim melalui sarana media televisi. Proses komunikasi massa (melalui media televisi) terdiri atas beberapa unsur yaitu: sumber (komunikator), transmitter, saluran (media), penerima (komunikan), umpan balik dan tujuan, serta gangguan (noise) yang ada di semua unsur tersebut. Adanya unsur umpan balik (feedback) adalah yang membedakan model komunikasi ini dengan model komunikasi sebelumya (model komunikasi Lasswell), yang menganggap bahwa dalam proses komunikasi massa tidak ada umpan balik (zero feedback).16 Model komunikasi DeFleur memberikan penjelasan lebih lengkap tentang fenomena komunikasi massa, namun dalam hal ini, sumber atau 15 Drs. Tommy Suprapto, MS, Berkarir di Bidang Broadcasting,(Yogyakarta : Media Pressindo, 2006) 16 Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 20. 27 komunikator memperoleh umpan balik yang terbatas dari audiensnya.17 Dalam teori ini dikatakan bahwa umpan balik dalam komunikasi massa itu ada, tapi datangnya terlambat (delayed). Orang (pemirsa televisi) mencoba memberikan respon terhadap apa yang disajikan media massa, respon itu berupa komentar, pendapat, saran, kritik, dan sebagainya, yang disampaikan kepada stasiun penyiaran atau program bersangkutan. Televisi sebagai salah satu media massa mempunyai fungsi dan kedudukan yang sama seperti halnya media massa lainnya, di antaranya sebagai sumber informasi, menghibur, mepengaruhi, mendidik, dan kontrol sosial. Tiga fungsi utama media massa terhadap masyarakat/audiens yaitu: 1) Media berfungsi untuk memberitahu audien mengenai apa yang terjadi di sekitar mereka (surveying the environment). 2) Melalui pandangan yang diberikan media terhadap berbagai hal yang terjadi, maka audien dapat memahami lingkungan sekitarnya secara lebih akurat (correlation of environment part). 3) Pesan media berfungsi menyampaikan tradisi dan nilai-nilai sosial kepada generasi audiens selanjutnya (transmit social norms and customs). Menurut Lasswell, penyampaian warisan sosial ini merupakan fungsi media yang paing kuat.18 17 Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 20. 18 Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 83. 28 Media massa televisi mempunyai keistimewaan dan daya tarik tersendiri dibandingkan dengan media massa lainnya (surat kabar, majalah, radio, dan sebagainya). Dengan sifatnya yang audio-visual, mayoritas masyarakat lebih suka menonton televisi daripada mendengarkan radio, ataupun membaca surat kabar. Karena sifatnya yang audio-visual jugalah, pesan-pesan yang disampaikan media televisi lebih mudah untuk dimengerti, dipahami, dan diterima oleh masyarakat. Media televisi bisa menciptakan suasana tertentu, yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan. Penyampaian isi pesan melalui media televisi seolah-olah langsung dari komunikator ke komunikan. Informasi yang disampaikan televisi, akan mudah dipahami karena jelas terdengar dan terlihat.19 Daya tarik media televisi begitu besar, sehingga membuat polapola aktivitas kehidupan manusia berubah total sebelum dan sesudah munculnya salah satu media massa elektronik ini. Media televisi menjadi panutan baru (news religius) bagi kehidupan masyarakat. Tidak menonton televisi sama saja dengan makhluk buta yang hidup dalam tempurung.20 Media televisi tampaknya telah diasosiasikan dengan pesan (yang berbeda dan selalu diingat), organisasi (kompleks dan besar), distribusi (sumber universal bagi semua), teknologi tinggi dengan profesi baru 19 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 8. 20 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 23. 29 (pembuat berita/cerita televisi), bintang televisi serta pembawa acara televisi.21 Kelebihan media televisi dibandingkan media massa lainnya antara lain: Pertama, televisi bisa menembus jarak dan ruang. Kedua, sasaran media televisi dapat menjangkau massa cukup besar. Ketiga, daya rangsang seseorang terhadap media televisi cukup tinggi, hal ini disebabkan karena kekuatan suara dan gambar yang dimiliki televisi. Keempat, informasi yang diberikan televisi disampaikan lebih singkat, jelas, dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran televisi. Namun, kehadiran televisi sebagai media komunikasi massa bisa membawa dampak positif maupun negatif bagi penikmatnya, tergantung dari bagaimana mereka (para pemirsa televisi) bisa memanfaatkan media massa tersebut. C. Pengertian Program Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perncanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya untuk merebut perhatian pemirsa.22 Menjadwalkan program tidaklah semudah yang dibayangkan, mengingat penata program harus jeli memerhatikan apa yang disenangi 21 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 4. 22 RM Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran (Jakarta: FFTV-IKJ Press,2007),hlm.1-3 30 penonton, selain kapan penonton biasa duduk di depan pesawat televisi. Untuk menyusun program siaran diperlukan adanya sistematika kerja seorang programmer agar susunan acaranya menjadi enak ditonon. Terhadap sepuluh macam strategi dalam merancang program yang digunakan oleh hampir semua stasiun penyiaran di dunia diantaranya: 1. Dayparting Adalah satu langkah dalam perencanaan yang membagi setiap hari dalam beberapa slot waktu yang dinilai cocok dan pas untuk diudarakan. 2. Theming Adalah penentuan tema tertentu yang diudarakan pada saat khusus seperti hari libur, atau menentukan satu minggu dengan tema tertentu seperti pada program “Discovery Channel’s dengan ‘Animal Week’ ” 3. Stripping Adalah penayangan satu program sindikasi jenis series setiap hari dalam seminggu. 4. Stacking Adalah teknik untuk memengaruhi audiensce dengan cara mengelompokkan bersama beberapa program dengan tema yang mirip satu program dengan program berikutnya. 5. Counterprogramming Adalah langkah perancangan satu program tandingan terhadap program yang berhasil di stasiun penyiaran lain, yang bertujuan untuk menarik audiensce dari stasiun pesaing tersebut. 31 6. Bridging Digunakan bila suatu stasiun penyiaran mencoba mencegah audiensce untuk berpindah channel dalam satu jeda waktu (the main evening breaks), dimana semua stasiun penyiaran berhenti dengan programnya. 7. Tentpoling Adalah langkah perencanaan slot waktu pagi program acara yang baru, sebelum dan sesudah program unggulan yang sudah mempunyai audiensce yang cukup besar. 8. Hammocking Langkah ini mirip dengan tentpoling, namun program baru ini ditempatkan diantara dua program unggulan yang sudah mempunyai audiensce yang cukup besar. 9. Crossprogramming Adalah pemilihan jenis program dalam urutan jadwalnya dari tayangan satu program, yang memiliki relevansi tema. 10. Hotswiching Adalah penentuan jeda komersial yang tepat, agar penonton tidak mengubah kanal ke kanal televisi yang lain.23 D. Format Program Televisi Perkembangan kreativitas program televisi saat ini telah melahirkan berbagai betuk program televisi yang sangat beragam. Keunikan program 23 Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin. Dasar-dasar Penyiaran Sejarah, Organiasi,Operasional, dan Regulasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),cet,ke-1, hlm.136. 32 televisi berjalan seiring dengan trend atau gaya hidup masyarakat yang saling mempengaruhi. Sehingga munculah ide yang menampilkan format baru pada program televisi agar memudahkan produser, sutradara, dan penulis naskah menghasilkan karya yang spektakuler. Dalam penyiaran radio dan televisi, kata format merupakan istilah yang sudah amat dikenal, terutama sekali oleh kelompok kerja produksi. Menurut Naratam, kunci keberhasilan suatu program televisi ialah penentuan format acara televisi tersebut. Adapun definisi format menurut Naratama adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan design produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.24 Hal yang sering dilupakan dalam percakapan sehari-hari adalah membedakan pengertian format dalam tiga dimensi yang terkandung di dalamnya. Sesungguhnya kata format memiliki tiga pengertian sekaligus, yaitu: Format program, Format Produksi, dan Format Siaran. Format acara dakwah di TV memiliki beberapa jenis25, diantaranya: 1. Monolog Seorang ulama membawakan satu topik dan menjabarkannya berdasarkan pandangan agama. Cara ini bila tidak dibawakan dengan menarik, maka tidak akan disukai oleh penonton karena terlihat sangat monoton dan membuat pemirsanya merasa jenuh dengan program itu. 24 Naratama, Menjadi Sutradara televisi, (Jakarta; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), hlm.63 25 Purnomo, “ Dakwah Kontemporer,” hlm. 100-101 33 Dalam kondisi tertentu masih ditampilkan, misalnya untuk ulama di luar kota, karena peralatan syuting yang dibawa terbatas. 2. Dialog Dakwah seperti ini belum lama dikembangkan, yaitu sejak TV swasta mulai mengudara. Dialog dipandu oleh pembawa acara, kemudian ada satu orang atau lebih ulama atau narasumber, bintang tamu dan peserta diskusi. Dakwah dengan format ini umumnya digemari pemirsa karena ada interaksi antar pengisi acara, sehingga terasa acara menjadi hidup. Dialog ini juga dilaksanakan dalam siaran langsung (live). Bentuk dialog yang lain adalah MOS (man on the street), gabungan antara dialog di studio dengan komentar orang-orang yang ditemui di jalanan atau berbagai tempat. 3. Film Cerita Dakwah dapat juga dikemas dalam bentuk fim cerita, dengan berbagai isinya, baik drama, sejarah maupun sinetron yang akhir-akhir ini makin mempopulerkan Indonesia. Film dakwah Islam diharapkan tidak hanya berkutat pada tataran religious formalitas belaka, tetapi berani menyentuh permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat (baik masalah agama dan sosial). 4. Liputan Perjalanan Liputan perjalanan ke tempat-tempat yang bernilai sejarah Islam, umumnya cukup menarik. Peninggalan kuno pada zaman kejayaan Islam yang ada di Spanyol, Maroko, Mesir, dan sebagainya, merupakan informasi sejarah Islam yang banyak digemari pemirsa. 34 5. Siaran Langsung Shalat Tarawih Yang dimaksud di sini adalah siaran langsung shalat tarawih di Masjidil Haram selama bulan Ramadhan, yang disiarkan oleh TV Saudi Arabia ke 50 negara. Negara-negara yang berminat menyiarkan di wilayahnya bisa memint untuk memperolehnya secara cuma – Cuma. 6. Kuis Berhadiah Format dakwah Islam yang lain adalah diselenggarakannya acara siaran langsung talk show pada bulan Ramadhan, dengan menyertakan acara tebakan berhadiah (kuis). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah seputar pengetahuan agama Islam. Acara seperti cukup banyak menarik perhatian pemirsa. Metode atau format acara di TV, ditentukan oleh berbagai macam hal, yaitu; a. Alokasi biaya untuk acara dakwah b. Prasarana (peralatan, studio) yang dimiliki c. SDM pengelola acara dakwah d. Daya jangkau stasiun. E. Dakwah Melalui Media Televisi Dakwah merupakan aktivitas atau usaha untuk mengubah individu atau masyarakat kepada situasi yang lebih baik dalam berbagai persoalan menurut ajaran Islam, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Menurut Samsul Munir Amin, dakwah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam 35 kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya dengan baik, dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan berbagai media dan cara-cara tertentu.26 Dakwah juga diartikan sebagai kegiatan ajakan dalam bentuk lisan, tulisan, atau yang lain, yang dilakukan secara sadar dalam usaha memengaruhi orang lain, baik secara individu maupun kelompok agar timbul suatu pengertian, kesadaran, penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai suatu pesan yang disampaikan tanpa ada unsur paksaan.27 Dengan demikian dakwah bisa dikatakan sebagai suatu strategi penyampaian nilai-nilai Islam pada umat manusia demi terwujudnya tata kehidupan yang imani dan realitas hidup yang Islami. Dapat juga dikatakan sebagai agen mengubah manusia ke arah kehidupan yang lebih baik. Pemahaman dakwah akan terasa sempit jika dakwah diartikan hanya sebatas melalui podium atau mimbar. Dakwah dalam arti luas tidak sebatas pada mimbar saja, karena dakwah melalui mimbar hanya satu dari sekian banyak metode dakwah. Selain itu, tema dari dakwah Islam juga tidak berkisar pada masalahmasalah hablun minallah saja seperti salat, puasa, zakat, haji dan tema-tematema ritual keagamaan lainnya. Masalah-masalah hablunn minannas seperti masalah peningkatan sumber daya manusia (umat), ekonomi, demokrasi, etos 26 Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam (Jakarta: Amzah, 2008), h. 8. Muzayyin Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), Cetakan ke 2, h. 6. 27 36 kerja, dan sebagainya juga merupakan tema-tema sentral yang juga menjadi masalah bagi kepentingan umat Islam. Secara umum, metode dakwah sendiri dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu da’wah bil hal, da’wah bil qalam, dan da’wah bil lisan. Da’wah bil hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata, yaitu aktivitas dakwah melalui keteladanan dan tindakan amal nyata. Da’wah bil qalam adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan di media cetak seperti buku, majalah dan surat kabar; dan internet. Da’wah bil lisan adalah dakwah yang dilakukan dengan lisan, di antaranya dengan ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain sebagainya. Dakwah harus dilakukan secara dinamis mengikuti perkembangan zaman. Di era modern saat ini, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin tinggi, da’wah bil lisan dapat dikembangkan melalui publikasi penyiaran dengan menggunakan media penyiaran seperti radio dan televisi.28 Dengan menggunakan media massa, maka jangkauan dakwah tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu. Efisiensi dan efektifitas dakwah dapat terpenuhi jika menggunakan media massa khususnya televisi, karena ciri-ciri dari media televisi antara lain menimbulkan keserempakan dan mampu menjangkau komunikan (mad’u) yang bersifat heterogen. Untuk berdakwah pada masyarakat yang majemuk tidak membutuhkan waktu yang lama, pesan-pesan ajaran agama Islam yang disampaikan dengan 28 11. Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam (Jakarta: Amzah, 2008), h. 37 menggunakan media massa dapat diterima secara serempak dan bersama-sama dalam jumlah khalayak yang besar dan tentu saja sarana ini dapat memudahkan tugas para juru dakwah. F. Pengertian Eksistensi Eksistensi Menurut kamus besar Bahasa Indonesia : “Eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan”. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensipotensinya”29. Dimana keberadaan yang di maksud adalah pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. Eksistensi ini perlu “diberikan” orang lain kepada kita, karena dengan adanya respon dari orang di sekeliling kita ini membuktikan bahwa keberadaan kita diakui. Tentu akan terasa sangat tidak nyaman ketika kita ada namun tidak satupun orang menganggap kita ada, oleh karena itu pembuktian akan keberadaan kita dapat dinilai dari beberapa orang yang menanyakan kita atau setidaknya merasa sangat membutuhkan kita jika kita ada. Sehingga maksud dari eksistensi di sini adalah keberadaan program, yaitu program Mamah & Aa ber-Aksi di Indosiar. 29 http://blog.elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/pengertian-trend-menurut-para-ahli.pdf BAB III GAMBARAN UMUM A. Profil Stasiun Televisi Indosiar 1. Sejarah dan Perkembangan Indosiar memulai siarannya dalam bentuk siaran percobaan pada November 1994. Pada siaran percobaannya, Indosiar hanya menampilkan daftar kota yang akan dijangkau siarannya & pada sore hari menampilkan iklan dalam aquarium.Indosiar resmi mengudara pada 11 Januari 1995. Dalam siarannya, Indosiar banyak menekankan kebudayaan. Salah satu program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan wayang pada malam minggu. Bentuk logo Indosiar yang sangat mirip dengan bentuk logo Television Broadcasts Limited, Hongkong. Awalnya, Indosiar memang banyak menayangkan drama-drama Hongkong. Seperti misalnya serial Return of The Condor Heroes yang dibintangi oleh Andy Lau, To Liong To yang dibintangi oleh Tony Leung yang keduanya cukup populer di kalangan penonton. Selain itu, Indosiar juga memopulerkan sinetron-sinetron Indonesia yang bertemakan cinta dan keluarga (dimulai sejak munculnya Tersanjung), acara-acara realitas yang melibatkan emosi penonton dan SMS secara langsung (dimulai sejak munculnya AFI), infotainment KISS (Kisah Seputar Selebritis), dan juga program berita seperti Fokus dan 38 39 Patroli. Indosiar juga menayangkan kartun yang cukup banyak setiap hari Minggu yaitu dari pukul 06.30 sampai 12.00 WIB. Kartun yang pernah populer di Indosiar adalah Dragon Ball, Digimon, Pokemon, Bleach, Naruto, Gundam, dan lain-lain.Direktur Utama Indosiar saat ini adalah E. Loe Soei Kim. Pada awal Mei 2013, Indosiar Karya Media resmi bergabung dengan Surya Citra Media dan membuat stasiun televisi ini dikendalikan oleh satu perusahaan media yang juga menguasai SCTV. Pada pertengahan 2013, Indosiar berhasil memperoleh hak siar Liga Utama Inggris untuk musim kompetisi 2013-2014 hingga 2015-2016 bersama SCTV dan Nexmedia.1 Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Indosiar dalam menunjang usahanya antara lain2: a. Indosiar memiliki 4 studio 1, dengan luas area 595 m2 kapasitas 200 tempat duduk penonton, studio 2, dengan luas area 464 m2, studio 3 dengan luas area 426 m2, dan studio 4 dengan luas area 173 m2. Studio-studio tersebut dirancang dengan baik dan merupakan jenis studio dengan kualitas tinggi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. b. Masing-masing studio dilengkapi dengan peralatan standart studio, yaitu fasilitas Vixion Mixer Digital dengan Digital Video Effect. Seperangkat Still Store dan Character Generator satu kanal, (Singel 1 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Indosiar,diakses 01 mei 2014 Company Profile PT.Indosiar Visual Mandiri, Tbk, 2007, h 1. 40 Character Generator), sistem tata lampu (lighting) yang computerizer dan audio control serta alat perekam secara digital, dan tata suara fold back system yang terdiri dari speaker maupun microphone studio untuk memperkecil kemungkinan feedback. c. Postproduction meliputi fasilitas editing, audio dubbing, tape transfer, subtitleing, computer grapic dan tape library, Outdoor Broadcast. d. Peralatan ini digunakan langsung untuk diluar studio manapun di lapangan terbuka yang terletaknya jauh dari stasiun Indosiar. Fasilitas yang terdapat dalam OB (Outdoor Broadcast) ini umumnya sama dengan kemampuan studio. Fasilitas outdoor broadcast antara lain meliputi : a. 3 unit Mobile Outdoor Broadcast ( “Mobile OB”) dengan fasilitas lengkap dan kemampuan yang menyamai studio. b. Flyaway broadcast system, yang dapat berfungsi seperti studio mini untuk lokasi yang tidak dijangkau oleh Mobile OB. c. Electronik Field Production (“EFP”). Electronik Field Production merupakan sebuah fasilitas sebagai penunjang kebutuhan sebuah program untuk melakukan liputan atau pembuatan drama di luar area studio. Sebuah tayangan yang memiliki rating tinggi tergantung pada kualitas program yang baik dan penempatan jam tayang yang tepat. Semakin baik kualitas program maka akan semakin tinggi rating yang akan diperoleh. Memahami hal tersebut Indosiar harus berupaya untuk 41 menyiarkan program yang berkualitas serta memahami minat dan selera masyarakat. Misalnya pada pagi hari, program siaran lebih banyak ditujukan kepada wanita, dan pada hari minggu pada anak-anak. 2. Visi dan Misi PT. Indosiar Visual Mandiri Visi dan Misi stasiun televisi Indosiar adalah menjadi terkemuka dengan tayangan yang berkualitas yang bersumber pada in-house production, kreatifitas dan sumber daya manusia yang handal dan televisi Indosiar mempunyai beberapa misi yaitu, Futuristic, Innovative, Satisfactory, dan Humanity, yang dilambang dengan gambar ikan FISH, yang dapat diartikan sebagai berikut: a. Futuristic, dilambangkan dengan ikan terbang berenang sangat tepat yang berarti Indosiar berorientasi maju dengan terobosan baru. b. Innovative, dilambangkan dengan ikan terbang berenang mampu terbang setinggi-tingginya yang menjadi trensetter dengan ide orisinil. c. Satisfactory, dilambangkan dengan sisik ikan untuk mempermudah berenang didalam air.Artinya Indosiar mengutamakan kepuasan masyarakat, dan 42 d. Humanity, dilambangkan dengan ikan yang tak akan tenggelam karena memiliki kantung udara ditubuhnya. Artinya, Indosiarpeduli terhadap lingkungan sekitar. Untuk mengetahui sebuah stasiun, logo bisa dilihat dari ciri yang disebut ID (Identity) stasion. ID PT Indosiar Visual Mandiri Tbk adalah seekor ikan terbang yang mengembangkan sayapnya. Dengan ID stasiun yang khas inilah, Indosiar ingin penontonnya mengetahui di stasiun mana saluran mereka saat ini. Indosiar juga memiliki motto atau logos yaitu “ Indosiaar Memang Untuk Anda” Motto itu mempunyai arti bahwa Indosiar itu memang diperuntukkan bagi segala usia, juga segala lapisan masyarakat. Selain itu motto ini dibuat agar Indosiar senantiasa dekat dengan masyarakat melalui tayangan program-program yang menarik. Yang semata-mata untuk memuaskan pemirsanya.3 B. Profil Program Mamah&Aa Ber-Aksi 1. Latar Belakang Program Acara Mamah&Aa Ber-Aksi Program dakwah di Indosiar yaitu Mamah&Aa Sakinah awal tayang pada tahun 2007 di stasiun televisi Indosiar, kurun waktu berjalan program tersebut berkembang dengan pesat karena Mamah Dedeh yang dikenal energik dan selalu bersemangat dalam berdakwah. Sosok ini mempunyai ciri khas yang mungkin sangat mudah tersimpan di benak orang yang mengenal atau pernah melihatnya. Acara ini pun dipandu oleh 3 http://id.wikipedia.org/wiki/Indosiar,diakses 01 mei 2014 43 Abdel yang sebelumnya memang dikenal sebagai comedian mampu menghidupkan suasana, bahkan mencairkan keadaan, sehingga acara ini banyak digemari para pemirsanya. Setelah program ini berjalan selama 3 tahun di stasiun televisi Indosiar, Mamah Dedeh mengambil keputusan untuk pindah program ke stasiun televisi Antv disebabkan karena ada suatu permasalahan. Tetapi walaupun Mamah Dedeh shootting di stasiun televisi tetangga, pihak crew indosiar tetap menayangkan program-program Mamah Dedeh secara tapping. Pada tahun 2013, Mamah Dedeh kembali bergabung dengan crew Indosiar untuk melanjutkan program yang dulu pernah hilang di Indosiar. Ketika itu lah program Mamah Dedeh tayang kembali dengan membawa nama program yang baru yaitu program Mamah&Aa ber-Aksi. Disini cuman nama program nya saja yang berbeda tetapi isi dalam program dan presenter tetap seperti yang dahulu. Mungkin perubahan program ini hanya sedikit membedakan dengan program yang lalu yaitu menambahkan bintang tamu dari kalangan Aksi dan para artis papan atas.4 2. Gambaran Umum Program Mama&Aa ber-Aksi Mamah&Aa ber-Aksi adalah program ceramah Islami berdurasi 90 menit yang dipandu oleh Ustazah Dedeh Rosyidah Syarifudin. Program yang tayang pada pukul 06.00 WIB ini mengulas berbagai masalah mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat yang dikemas secara ringan, 4 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta, 24 Mei 2014 44 lucu dan menghibur sesuai dengan syariat Islam yang berlandaskan Al Quran dan Hadis. Walaupun acara ini dikemas dengan sedemikian rupa, namun tidak menghilangkan esensi ataupun inti dari isi ceramah. Sosok Mama Dedeh dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos namun tegas dalam menyampaikan tausiahnya, sangat menarik dan ditunggu-tunggu oleh pemirsa. Ditambah lagi hadir nya Abdel dengan gaya khas komediannya menambah segar program ini. Shootting program ini dilakukan secara on air/siaran siaran langsung dan tapping/rekaman pada setiap hari rabu, kamis, dan jum’at dengan dihadiri oleh sekitar 300 jamaah majelis taklim yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang dilaksanakan distudio 3 Indosiar. Selain itu dalam program ini, Mamah Dedeh, akan ber Partner bersama Lima lulusan terbaik Program Dakwah “AKSI” Indosiar tersebut, yang memiliki karakter unik dan gaya khas masing-masing, yang akan dihadirkan secara bergantian dalam setiap episodenya. Kolaborasi Mamah dengan Ustadz/ustadzah Muda ini, diharapkan mampu memberikan nuansa berbeda, dan yang pasti keduanya memiliki audiensce yang berbeda pula. Dengan perpaduan keduanya kami yakin Program Mamah&Aa ber-AKSI ini dapat merangkul penonton dari semua kalangan usia “sebenarnya melibatkan para penceramah muda dari 5 finalis program Aksi, akan menumbuhkan emosi dan minat muslimin indonesia untuk menyaksikan program Mama&Aa ber-Aksi ini, karena akan tercipta perpaduan gaya Klasik dan Modern (mewakili orang tua & anak muda sekarang). Selain itu masing-masing mereka punya karakter unik, seperti zacky mubarock dengan gaya khas ceramahnya persis seperti alm. Zainudin mz, pele dengan 45 gaya keluguannya sering bercerita tentang pengalaman pribadinya dll, tentu ini akan memiliki nilai plus untuk program ini.”5 Program Mamah&Aa ber-Aksi dimasukan ke dalam jenis acara Variety Talkshow Religi, yaitu program yang berisi perbincangan (ceramah) dari narasumber atau host kepada para audiensce-nya, yang membahas tentang tema tertentu. Karakter dari program Mamah&Aa ber-Aksi yaitu menarik, mendidik, serta memberikan pesan moral dan agama namun tetap berusaha untuk menghibur pemirsa. Selain itu, content dari acara ini difokuskan pada bagain sosok Mama Dedeh dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos namun tegas dalam menyampaikan tausiahnya, sangat menarik dan lucu dan menghibur ketika membawakan ceramah kepada para jamaahnya, namun tetap pada konteks tema.6 Program Mamah&Aa ber-Aksi ditayangkan dalam lima segmen di setiap episodenya. Setiap episodenya akan membahas satu tema besar dan masing-masing segmen akan membahas sub tema dengan diselingi pertanyaan dari para jamaah, baik itu dari bintang tamu maupun jamaah lainnya. Berikut ini adalah rincian program (program detail) Mamah&Aa ber-Aksi. (Lihat tabel 1 pada halaman berikutnya). 5 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta, 24 Mei 2014. 6 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-AksiDanindra Nur P , Jakarta, 24 Mei 2014. 46 Tabel 1 Rincian Program Mamah&Aa ber-Aksi Nama Program Mamah&Aa ber-Aksi Jenis Program Variety Religi/Program Agama Format Program Talkshow Jenis Produksi Multicamera – Live On Tape Jenis Siaran Nasional Waktu Siaran Setiap hari pukul 06.00 – 07.30 WIB. Durasi 90’ (Incl. CB) Sasaran Semua usia perempuan dan laki-laki Narasumber Mamah Dedeh dan Abdel sebagai Kriteria Host, akan terlibat di dalamnya 5 Finalis dari acara AKSI Indosiar dan Ustadz/ustazah lain memberi ceramah kepada jamaah. 3. Visi dan Misi Program Visi dari program Mamah&Aa ber-Aksi yaitu berkewajiban memberikan tontonan yang bermanfaat bagi pemirsanya, sedangkan misinya adalah bagaimana kita (para pekerja media) di dunia broadcasting dan bisnis dapat memberikan tayangan yang ringan dan bermanfaat bagi pemirsanya.7 7 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-Aksi Danindra Nur P , Jakarta, 24 Mei 2014. 47 4. Tujuan dan Sasaran program a. Memberikan wacana, tuntunan, dan ulasan mengenai Islam dalam kehidupan sehari-hari. b. Menghibur dengan memberikan lelucon/candaan selama ceramah, namun tetap memberikan tuntuan agama.8 5. Segmentasi Pemirsa Target penonton Mamah&Aa ber-Aksi terdiri dari berbagai kalangan dan dengan latar belakang yang berbeda-beda, di antaranya: a. Kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas (ABC+). b. Semua umur baik perempuan dan laki-laki (male & female).9 6. Tim Program Mamah& Aa ber-Aksi Tim Mamah&Aa ber-Aksi merupakan tim inti yang melewati semua tahapan proses produksi. Biasanya tim ini akan dibantu oleh crew produksi lapangan seperti camera person, audio, lighting, director, floor director dan lain-lain, ketika proses pelaksanaan produksi. Berikut ini adalah susunan tim program Mamah&Aa ber-Aksi. (lihat tabel 2). 8 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-Aksi Danindra Nur P , Jakarta, 24 Mei 2014. 9 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-Aksi Danindra Nur P , Jakarta, 24 Mei 2014. 48 Tabel 2 Tim Mamah&Aa ber-Aksi No. 1 Jabatan Kepala Departemen Produksi Nama Roan Y. Anpira 2 Eksekutif Produser Taryatman 3 Produser Abdul MusthadJafar DanindraNur P. 4 5 Creative Production Assistance (PA) MahesaDjaja Effendi Alian DwiErnawati InongTanjung Taufik Hidayat Denny Ramadhan 7. Rating dan Share Rating dan share program Mamah&Aa ber-Aksi biasa dibilang cukup baik. Pada setiap minggunya memperoleh rating dan share rata-rata di atas 10%. Hal itu bisa dilihat dari komparasi program (program comparation+all station) yang diterbitkan oleh AC Nielsen setiap minggunya yang menghasilkan data bahwa Mamah&Aa ber-Aksi rata-rata mendapatkan rating share di atas 10%. Program Mamah&Aa ber-Aksi rata-rata unggul dalam hal rating share dengan para pesaingnya/program lainnya, baik itu program yang tayang pada jam tersebut (jam tayang program Mamah&Aa ber-Aksi) maupun program Agama lainnya. Itu artinya, program Mamah&Aa berAksi masih diminati dan disukai para pemirsanya. 49 Seperti penuturan Danindra Nur P yang mengatakan “…Rating share-nya alhamdulillah Mamah&Aa ber-Aksi masih disukai oleh jamaah pemirsa, sekarang itu rating share rata-rata di atas 10%.”10 Berikut ini adalah rating share program Mamah&Aa ber-Aksi yang dihimpun dari lembaga survei AC Nielsen selama tiga minggu, antara 21 April s.d. 11 Mei 2014. Bertanda warna merah berarti itu rating share tinggi dalam sebulan (lihat tabel 3, 4, dan 5) Tabel 3 Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 21 – 27 April 2014 .11 TEMA Qolbun Salim (Hati Yang Lurus) Memelihara Sifat Malu Islam Memuliakan Wanita Pernikahan Sebagai Suatu Ibadah Hakekat Halal dan Haram Hukum Bernazar Khusnul Khotimah TVR 10 1.1 1.2 1.3 1.4 1.4 10 TVS 11 11.1 12.1 13.1 14.1 14.6 10.8 HARI Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Tabel 4 Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 28 Aprii – 4 Mei 2014.12 TEMA Keangkuhan Sosial Wanita Penghuni Surga Allah Menyukai Tobat Hambanya Kemuliaan dan Keutamaan Bulan Rajab Bahaya Fitnah Dalam Hidup Tinggalkan Kecemasan Iman dan Amal Saleh 10 TVR 1.2 1.4 0.9 1.4 1.2 1.7 0.8 TVS 13.2 14.1 9.6 13.4 12,0 16.8 10,0 HARI Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah&Aa ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014. 11 Dokumen Pribadi tim Mamah&Aa ber-Aksi (Source: Nielsen Media Research: Week 0648 Program Research/Indosiar/ Danindra). 12 Dokumen Pribadi tim Mamah&Aa ber-Aksi (Source: Nielsen Media Research: Week 0648 Program Research/Indosiar/ Danindra). 50 Tabel 5 Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 5 – 11 Mei 2014.13 TEMA Kenali Dirimu, Maka Kau Kenal Tuhanmu Membanggakan Diri Hakekat Perjalanan Isra' Mi'raj Jangan Letih Dalam Kebaikan Bakti Pada Orang Tua (Birrul Walidain) Amarah Sumber Masalah Tajam Kebawah Tumpul Keatas TVR 1,3 1,2 1,4 1,4 1,2 1,3 1,5 TVS 13.2 11.3 14.2 14.3 12,8 14.5 16,5 HARI Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu C. Profil Produser Program Mama&Aa ber-Aksi Gambar 3 Produser Mamah&Aa ber-Aksi bersama Mamah Dedeh Nama Lengkap : Danindra Nur Purnamasidhi Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 5 September 1963 Agama : Islam Pendidikan Terakhir : Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Bidang Studi Internasional Universitas Hubungan Nasional – Jakarta. 13 Dokumen Pribadi tim Mamah&Aa ber-Aksi (Source: Nielsen Media Research: Week 0648 Program Research/Indosiar/ Danindra). 51 Jabatan : Producer Pada Production Operation Department PT. Indosiar Visual Mandiri – Jakarta. Pengalaman Kerja : 1991 – 1993 : Staf Bagian Pemerintahan Umum Di Pemerintahan kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 1993 – 1994 : Staf Marketing Di Pt. Indoreka Multi Mediapro, Jakarta 1994 – Sekarang : Karyawan Pt Indosiar Visual Mandiri, Jakarta, Dengan Pengalaman Sbb : 1994 – 2000 : Staf Unit Officer Pada Drama Production Department. 2000 – 2003 : Supervisor Unit Officer Pada Drama Production Department. 2003 – 2010 : Produser Pelaksana Pada Drama Production Department. 2006 – 2013 : Merangkap Sebagai Koordinator Studio Alam Indosiar di Desa Cibungur, Kec. Bungursari,Purwakarta, Jawa Barat. 2010 – Sekarang : Producer Production Operation Department. Pada BAB IV ANALISIS PENELITIAN Strategi kreatif program siaran televisi merupakan sebuah cara atau trik yang diterapkan untuk tercapainya tujuan program. Dan berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh penulis pada program Mamah&Aa ber-Aksi di Indosiar mengenai strategi kreatif yang diterapkan oleh produser program Mamah&Aa ber-Aksi, yang dibatasi pada episode ke-158 Tinggalkan Kecemasan pada tgl 03 mei 2014. Alasan penulis memilih episode 158 karena, ketika pada tema tersebut rating dan sharenya tinggi selama bulan Mei 2014, maka penulis dapat mendeskripsikan bahwa ketika di episode tersebut tema masalah itu merupakan masalah yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, mengandung kontroversial dan konflik diantara masyarakat dan masalah itu menyangkut dengan kepentingan masyarakat banyak dan masyarakat membutuhkan informasi serta jawaban yang jelas mengenai permasalahan tersebut. Strategi kreatif yang di perlukan oleh seorang Produser harus memiliki strategi yang jitu agar acara atau produksi yang dihasilkan dapat berjalan sukses dan disukai oleh penonton. Untuk itu dalam strategi kreatif harus melewati berbagai elemen-elemen pendukung dari keberhasilan tersebut. Elemen-elemen tersebut antara lain: 52 53 A. Langkah–Langkah Strategi Kreatif Produser Program Mamah&Aa berAksi 1. Target Penonton Target penonton atau target audiens adalah memilih satu atau beberapa segmen audiens yang akan menjadi fokus kegiatan–kegiatan pemasaran program dan promosi.1 Secara Teoritis, Penetapan target audiens audiens diperlukan karena umumnya khalayak audiens memiliki sifat yang sangat heterogen, sehingga akan sulit bagi media penyiaran untuk bisa melayani semuanya. Oleh sebab itu, dengan memahami segmen audiensnya, maka praktisi penyiaran dapat menentukan bagaimana cara menjangkaunya, program apa yang dibutuhkan, dan bagaimana mempertahankan audiens dari program pesaing. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, target penonton yang dituju oleh produser program Mamah&Aa ber-Aksi, yaitu : “target penonton kita itu kelas B dan C, karena yang menyaksikan program ini adalah kalangan bagian menengah ke bawah. Yang dimaksud dengan kelas B yaitu kelas menengah ke bawah dan kelas C yaitu kelas bagian bawah.” Berdasarkan pengklasifikasian segmentasi audiens tersebut, produser program Mamah&Aa ber-Aksi menetapkan target audiensnya di kelas sosial menengah ke bawah, untuk kategori usia dewasa dan tanpa membedakan jenis kelamin. Menurut Danindra Nur Purnamasidhi, alasannya adalah : 1 Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 185 54 “program Mamah&Aa ber-Aksi ini kan lebih membahas tema yang bersifat umum seperti permasalahan yang sering dihadapi umat muslim sehari-hari. Solusi permasalahan dihadirkan dari sudut pandang yang sesuai dengan ajaran agama dan syariat Islam, jadi kita pikir pesan akan mudah tersampaikan dan cukup bisa mencerna kepada semua umur.”2 Berdasarkan temuan di lapangan tersebut apa yang dilakukan produser dengan menetapkan target/sasaran penontonnya adalah telah sesuai dengan tugas produser ketika merencanakan sebuah produksi siaran televisi. Dengan mengetahui secara pasti siapa target penontonnya, maka akan mempermudah bagi produser dalam mengambil keputusan terkait produksi acaranya, karena produser tahu apa yang dibutuhkan oleh target penontonnya itu. Sebagaimana disebutkan oleh Naratama, “Kalau anda sudah mengenal karakter penonton Anda maka Anda sudah mempunyai jaminan 75% karya Anda akan sukses dan disukai banyak orang.3 Kenyataan di lapangan juga mempertegas tepatnya sasaran produser memilih target audiens dewasa. Ungkap produser Mamah&Aa ber-Aksi : “Rata-rata penelpon interaktif Mamah&Aa ber-Aksi adalah bapakbapak dan ibu-ibu, jika dipersentase rata-rata penelpon untuk program Mamah&Aa ber-Aksi sebanyak 80 persen.”4 Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa target penonton yang di terapkan oleh produser program Mamah&Aa ber-Aksi adalah tepat dan sesuai dengan konsep program, yang di lihat dari para 2 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014. 3 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014. 4 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014. 55 penelpon sebanyak 80% adalah kalangan dewasa.Yang menjadikan keunikan pada penetapan target penonton program Mamah&Aa ber-Aksi cara produser mendekatkan diri dengan pemirsanya. Jadi, sebelum merencanakan produksi, produser senantiasa bergaul, meminjam istilah Jokowi yaitu “blusukan” ke berbagai lapisan masyarakat, menanyakan apa yang sekiranya mereka (orang-orang yang ditemui produser) ingin saksikan. Dengan cara yang seperti itu, produser dapat mempublikasikan secara langsung program Mamah&Aa ber-Aksi dan juga mendapatkan berbagai masukan atau inspirasi yang tidak disengaja, menegaskan : “aku tuh nggak bisa melihat atau membiarkan orang-orang disekelilingku diam, pasti aku ajak ngobrol, nah dari obrolan itu aku dapat banyak keuntungan buat mengembangkan program sekaligus cari materi.”5 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis melihat bahwa produser tidak hanya memperhatikan perkembangan program, tapi juga kebutuhan penonton. Sempat pada saat interview dengan Danindra Nur Purnamasidhi, sembari menjawab pertanyaan yang penulis ajukan, produser juga bertukar pesan melalui media sosial dengan teman lamanya yang sudah pempunyai banyak pengalaman. Kemudian setelah itu produser mengatakan bahwa beliau suka bertukar pikiran dengan teman-teman lamanya untuk mempublikasikan program Mamah&Aa ber-Aksi. Agar peminat penontonnya meningkat, sehingga rating acara program Mamah&Aa ber-Aksi mempunyai rating yang tinggi. 5 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014. 56 Menurut penulis, hal tersebut merupakan bentuk kegigihan produser dalam usahanya mempertahankan eksitensi program. Produser tidak hanya berpangku tangan kepada tim marketing dalam mempublikasikan programnya, melainkan terlibat langsung guna tercapainya target penonton program Mamah&Aa ber-Aksi. 2. Bahasa Naskah Talkshow atau perbincangan atau dialog merupakan bagian dari program faktual yang menyajikan informasi yang akurat dan langsung , sehingga naskah untuk talkshow tidak sama seperti naskah drama. Naskah talkshow pada umumnya berupa pertanyaan yang dimaksudkan untuk menggali informasi mendalam terkait narasumber dan tema yang diperbincangkan. Pertanyaan disusun sesuai dengan kaidah–kaidah penulisan berita, yaitu rumus 5W+1H yang terdiri dari What (apa), Who (siapa), Where (di mana), When (kapan), Why (mengapa), dan How (bagaimana).6 Penulis naskah berita di stasiun Indosiar menganut pada struktur penulisan naskah pada umumnya, yang mana secara garis besar struktur berita televisi terdiri dari tiga bagian, yaitu 7 : a. Awal (pembuka), yaitu pengait (hook) atau titik awal yang memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa mengenai esensi atau pokok dari berita/informasi yang hendak disampaikan. Hal ini memberi suatu fokus dan alasan kepada permisa untuk tertarik dan bersedia menyimak acara. 6 7 Sidarta GM, Berita untuk Mata dan Telinga,(Yogyakarta : Mara Pustaka, 2012), hlm. 51 Sidarta GM, Berita untuk Mata dan Telinga,(Yogyakarta : Mara Pustaka, 2012), hlm. 89 57 b. Pertengahan. Karena semua rincian cerita tidak bisa dijejalkan diawal, sehingga cerita dikembangkan di bagian pertengahan, yang akan menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. c. Akhir (penutup), yaitu rangkuman isi dengan mengulang butir terpenting atau menarik makna penting dari informasi, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan peristiwa yang diharapkan akan terjadi. Untuk naskah Program Mamah&Aa ber-Aksi sendiri, lebih pada gambaran umum informasi yang hendak digali. Produser tidak meninggalkan penggunaan rumus 5W+1H, namun untuk pengembangan pertanyaan apabila terdapat statement yang menarik saat dialog berlangsung, produser mempercayakan kepada pembawa acara/host untuk membuat pertanyaan di luar naskah yang produser berikan. Naskah program Mamah&Aa ber-Aksi tidak sama seperti naskah drama, sebagaimana dijelaskan oleh produser : “karena program Mamah&Aa ini bukan drama, jadi naskahnya bersifat semi script, yaitu naskah tanpa adanya dialog atau skenario. Itu isinya Cuma treatment, treatment itu nanti dikembangkan oleh presenternya, jadi naskahnya tidak berupa pertanyaan kaku seperti apa bla bla bla, di mana bla bla bla, kapan, bagaimana. Tidak seperti itu, tapi berupa halhal rinci yang menggiring narasumber untuk menjawab 5W+1H itu multak harus terjawab kalau dalam teori jurnalistik,”8 Kemudian mengenai bahasa naskah maupun bahasa obrolan, adalah menggunakan bahasa santai tapi formal, yaitu bahasa-bahasa yang easy listening dan tidak membingungkan pemirsa, dan tentunya menggunakan 8 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 58 bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena sasaran audiens program Mamah&Aa ber-Aksi merupakan khalayak dengan kelas sosial B-C, sehingga sebisa mungkin meminimalisir penggunaan bahasa asing. Kalaupun terpaksa terdapat dialog dengan bahasa asing, maka host akan menjelaskan kepada permisa. Berdasarkan penjelasan di muka, dapat peneliti pahami bahwa dalam pembuatan naskah program Mamah&Aa ber-Aksi, produser mempunyai beberapa pertimbangan yaitu: a. Terjawabnya unsur 5W+1H yang ingin diketahui pemirsa. b. Dialog harus mempunyai alur yang jelas mulai dari opening hingga clossing. c. Terdapat titik klimaks dalam dialog yang mampu menarik perhatian pemirsa. d. Tidak adanya informasi yang terlewatkan dari narasumber. Dengan menerapkan strategi kreatif berupa bahasa naskah, produser program Mamah&Aa ber-Aksi telah melakukan tugasnya yaitu membuat trearment. 3. Format Acara Berhasil atau tidaknya sebuah program televisi adalah ditentukan dengan design/konsep program itu sendiri. Tidak mudah untuk menarik perhatian khalayak untuk menyaksikan sebuah program keagamaan, hal ini disebabkan karena image yang melekat di masyarakat bahwa program 59 keagamaan atau program realigi seperti kuliah subuh, ceramah, tausiah, dan sebagainya yang berunsurkan agama tidak menarik dan dinilai membosankan. Maka dari itu dalam mendesign program Mamah&Aa ber-Aksi di Indosiar proses yang dilaluinya pun tidak mudah. Dengan design yang sederhana, program Mamah&Aa ber-Aksi tampil ingin berbeda dari program keagamaan lainnya baik dari design atau formatnya. Di bawah ini merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh tim-tim yang bekerja dalam mendesign program Mamah&Aa ber-Aksi. a. Ide/Gagasan Berawal dari sebuah ide/gagasan, program Mamah&Aa ber-Aksi diproduksi. Ide ini muncul karena Indosiar ingin membuat suatu program keagamaan dengan konteks curhat langsung dengan narasumber atau dalam format talkshow realigi. Mengikuti segmentasi dari Indosiar sendiri yang kebanyakan sasarannya adalah ibu-ibu, maka Indosiar membuat suatu program agama dalam format talkshow agar tidak membosankan ketika menontonnya. Dipilih Mamah Dedeh selaku narasumber menurut produser Mamah&Aa ber-Aksi karena ikon Mamah Dedeh yang dikenal energik dan selalu bersemangat dalam berdakwah. Melihat tayangan program-program keagamaan yang ada baik di stasiun televisi yang sama maupun pada stasiun televisi lain, tim kreatif yang berada di bawah departeman produksi mencoba menampilkan sebuah program keagamaan yang berbeda dari program lainnya. Yang membedakanya disini yaitu seseorang yang mencurahkan isi hatinya 60 kepada pendengar atau narasumber untuk merasakan langsung, bukan hanya berbicara semata, karena ketika seseorang memiliki suatu masalah mereka bukan hanya bercerita namun juga meminta solusinya yang tepat. Judul Mamah&Aa ber-Aksi dipilih dengan harapan agar program ini dapat dengan mudah diterima dimasyarakat, dan agar lebih mudah menghafalkan nama acara tersebut dan adanya nama Mamah Dedeh karena sudah melekat di hati pemirsa terutama ibu-ibu yang sudah nyaman untuk curhat dengan Mamah. Setelah itu tersusunlah sebuah konsep oleh tim kreatif yang berada di bawah departeman produksi mengenai program ini. Dalam pencarian ide untuk menentukan tema pada tahap pra produksi ide ini didapatkan dari mana saja, baik dari pustaka maupun dalam braismeeting (meeting pra produksi). Pencarian ide untuk tema materi yang akan di tayangkan produser dan kerabat kerja program Mamah&Aa ber-Aksi mempertimbangkan beberapa hal di antaranya: 1) Apakah tema itu cukup menarik 2) Di manakah letak kontroversinya 3) Permasalahan apa yang sering terjadi dalam rumah tangga Pada poin ketiga mengenai permasalahn yang sering terjadi dalam rumah tangga itu bisa diambil dari keluhan atau curhatan pemirsa yang ditayangkan melalui email, facebook atau twitter dengan pertanyaan yang sama kepada program acara tersebut dan nantinya ditampung oleh tim kreatif sebagai bahan pertimbangan untuk memilih tema yang akan 61 diangkat. Ide merupakan dasar dari tayanganya suatu program yang layak ditonton. Jika ide tersebut dapat diwujudkan dalam suatu acara maka disusunlah kebutuhannya baik secara teknis maupun nonteknis. b. Sasaran Program Target Program Mamah&Aa ber-Aksi adalah umat islam baik pria maupun wanita mulai dari anak-anak, tua dan muda. Akan tetapi target utama Program Mamah&Aa adalah ibu-ibu muslimah dan remaja muslimah.9 Program ini juga dikhususkan bagi umat muslim yang mau belajar tentang agama Islam. Dengan bahasan yang santai dan ringan agar pemirsa yang menyaksikan tidak merasa bosan dan dapat dengan mudah dimengerti. Target ini di pilih berdasarkan data yang diperoleh pada observasi yang dilakukan sebelumnya. Dalam wawancara Danindra Nur Purnamasidhi, selaku produser acara menyatakan bahwa: “Program Mamah&Aa ber-Aksi disajikan untuk semua golongan dan usia. Tetapi sasaran utamanya ada yaitu ibu-ibu dan remaja muslimah. Program ini disajikan bagi siapa saja yang berminat untuk belajar lebih dalam tetntang agama islam, namun dengan bahasa yang santai dan ringan yng dibawakan oleh Mamah Dedeh dan Abdel yang pembawaannya komedi”.10 c. Tujuan Program Setiap program televisi yang tayang pasti memiliki tujuan, tujuan ini adalah yang mendasarkan lahirnya program tersebut. Untuk itu dalam bab ini peneliti akan menguraikan tujuan dari terbentuknya Program 9 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 10 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 62 Mamah&Aa ber-Aksi. Program Mamah&Aa ber-Aksi di tayangkan di Indosiar dengan tujuan utamanya adalah menghadirkan program realigi di tengah masyarakat dengan harapan selain dapat dengan mudah diterima dengan baik oleh masyarakat juga diharapkan bisa menjadi suatu tontonan sekaligus tuntunan agar menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah serta bisa lebih bertaqwa. Program Mamah&Aa ber-Aksi ini juga berusaha memberikan jawaban atas permasalahan-permasalahan keseharian yang ada di masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan dalam rumah tangga dalam perspektif Islam. Seiring dengan tujuannya ini yakni mengentaskan permasalahan yang ada dalam rumah tangga sejalan dengan target atau sasaran acara ini yakni ibu-ibu majlis ta’lim yang pada umumnya telah berkeluarga. Dengan mengutamakan keunggulan dalam hal kualitas materi serta penyajian program religi dan informasi, program Mamah&Aa ber-Aksi tidak terlalu lama membutuhkan waktu untuk diterima di hati masyarakat. Karena masyarakat senang dengan panyajian materi yang di bawakan Mamah dan Abdel dengan penuh canda namun tetap berada pada tujuan kaidahnya. 4. Punching Line Penggunaan punching line (kejutan-kejutan dalam dialog naskah) dalam program Mamah&Aa ber-Aksi menjadi salah satu pertimbangan produser. Dalam produksi program Mamah&Aa ber-Aksi, Punching line pada beberapa tayangan. 63 Dalam tayangan Mamah&Aa ber-Aksi, Punching line digunakan disaat Mamah sudah menyampaikan tausiahnya melewati batasan waktu yang ada dan disaat itulah Abdel sebagai rekan pengisi acara memberitahukan untuk melanjutkan pada segment selanjutnya, seperti segment tanya jawab. Dan pada naskah juga berisi jokes-jokes atau kelucuan yang membuat suasan menjadi tidak terlalu membosankan bagi para penontonnya. Contohnya yaitu pada saat produksi dengan teman Tinggalkan kecemasan. Ketika itu para penonton mengantuk dan merasa jenuh Abdel di perintah oleh Asiten Produser untuk membuat suasana menjadi lebih ceria. Kata-kata yang di ucapkan Asiten Produser seperti “ abdel ada yang ngatuk tuh bikin ketawa keadaan studio dong”, lalu Abdel berbicara kepada penonton “ bu semalam abis bergadang ya bu? Ngatuk banget sepertinya”. 5. Gimmick and Funfare Gimmick adalah trik-trik yang digunakan untuk mendapatkan perhatian penoton dalam bentuk sound effect, musik ilustrasi, adegan suspense (tegang), mimik, ekspresi dan akting pemain, jokes (kelucuan), teknik editing dan penggerakan kamera. Sedangkan Funfare adalah puncak acara yang dimeriahkan dengan kegembiraan, kemewahan, keindahan, dan kebersamaan. Biasanya funfare diletakkan di akhir acara dimana seluruh pendukung acara naik ke panggung dan bernyanyi pembukaan acara. bersama, namun bisa juga dipakai sebagai kemeriahan 64 Contoh dari Gimmick pada program Mamah&Aa ber-Aksi, Mamah Dedeh dan Abdel sebagai tokoh atau pengisi acara pada program tersebut melakukan trik-trik yaitu seperti Mamah yang menyampaikan tausiahnya dengan menggebu-gebu dengan menggunakan suara yang lantang, sehingga para penonton menjadi tegang, misalnya di saat ada penonton yang bertanya kepada Mamah Dedeh lalu Mamah menjawabnya dengan jelas dan tegas. Selain itu Abdel juga sering melakukan hal-hal lucu yang membuat penontong menjadi tertawa sehingga membuat acara tersebut tidak membosankan, misalnya Abdel yang sering melakukan candaan kepada penonton terutama kepada penonton yang mengatuk. Contoh dari Funfare dalam program Mamah&Aa ber-Aksi ini ada nya bernyanyi bersama dengan para penonton disaat awal dan akhir acara program Mamah&Aa ber-Aksi dengan menyanyikan lagu khasnya yang berjudul Mamah&Aa. Berdasarkan penemuan di lapangan dan hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa penerapan gimmick dan funfare memang dibutuhkan. Strategi kreatif gimmick dan funfare dimanfaatkan oleh produser program Mamah&Aa ber-Aksi untuk menutupi kekurangan serta untuk menarik minat penonton. 6. Clip Hanger Untuk menarik perhatian pemirsa dan membuat pemirsa bertahan menyaksikan program Mamah&Aa ber-Aksi, maka di setiap mengakhiri 65 segment, pembawa acara/host akan membuat Clip Hanger. Hal ini ditegaskan oleh produser: “Ada, clip hanging namanya. Itu host kita perintahkan untuk membuat penasaran pemirsa dulu. Itu hampir di setiap akhir segment menggunakan clip hanging.” Clip hanger diciptakan oleh pembawa acara sebelum mengakhiri segment perbincangan untuk membuat rasa penasaran pemira terhadap kelanjutan acara, sebagai contoh, kata-kata yang biasa diucapkan host program Mamah&Aa ber-Aksi sebelum mengakhiri segment adalah “Pemirsa, jangan ke mana-mana karena nanti Mamah ... masih akan berbagi ilmu dengan kita, tentunya setelah yang satu ini.”11 Yang biasa dilakukan produser program Mamah&Aa ber-Aksi sebelum taping maupun live adalah produser terlebih dahulu mem-briefing host dan memberitahukan kisah paling menarik dari tema, sehingga host akan mengetahui kapan dan di mana dia akan menciptakan clip hanger untuk bisa menahan penonton agar tidak memindahkan channel tayangannya.12 Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, tampak bahwa produser program Mamah&Aa ber-Aksi mengetahui secara mendalam di mana letak kartu AS materinya dan kapan akan memanfaatkan kartu AS tersebut sebagai sebuah strategi jitu dalam menahan pemirsa. Dengan begitu, pemirsa yang mungkin akan mengganti channel televisi, menjadi berubah pikiran dan mengurunkan niat karena merasa penasaran dan takut melewatkan tayangan selanjutnya. Contohnya disaat penontonya mulai jenuh dan durasi sudah habis 11 12 Observasi pada bulan April – Mei 2014. Observasi pada bulan April – Mei 2014. 66 si Abdel mengatakan kata-kata tersebut “Pemirsa, jangan ke mana-mana karena nanti Mamah ... masih akan berbagi ilmu dengan kita, tentunya setelah yang satu ini.” 7. Tune and Bumper Tune atau Opening tune yang dalam teori merupakan identitas pembuka acara dengan durasi 30 detik sampai 2,5 menit, maka di lapangan, opening tune program Mamah&Aa ber-Aksi atau oleh produser disebut OBB (opening bilboard) berdurasi 23 detik.13 Dalam pembuatan opening tune, produser Mamah&Aa ber-Aksi mengaku kurang begitu memperhatikan durasi, karena yang menjadi perhatiannya adalah efektivitas opening tune tersebut untuk diingat pemirsa, seperti disampaikan oleh produser : “Opening tune program Mamah&Aa ber-Aksi merupakan sebuah opening tune sederhana, hal tersebut sengaja dibuat demikian oleh produser program Mamah&Aa ber-Aksi dengan tujuan agar lebih mudah diingat oleh pemirsa.”14 Sedangkan bumper yang digunakan untuk pemenggalan tiap segment program Mama&Aa ber-Aksi merupakan penggalan dari opening tune dengan durasi 11 detik. Materi opening tune program Mamah&Aa ber-Aksi berupa animasi grafis dengan dominasi warna abu-abu untuk background, biru untuk tulisan Mamah&Aa ber-Aksi dan warna warni untuk lambang nya. 13 Observasi pada bulan April-Mei 2014 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 14 67 Tidak ada makna khusus opening tune program Mamah&Aa ber-Aksi. “ Itu hanya supaya mudah diingat saja,” ujar produser.15 Seperti halnya beberapa strategi kreatif yang telah penulis paparkan di atas, produser program Mamah&Aa ber-Aksi tidak melewatkan perhatiannya pada tune dan bumper. Tune dan bumper dibuat sederhana agar mudah diingat oleh pemirsa. Terdapat perbedaan antara teori dan praktik yang terjadi di lapangan. Jika dalam teori, Naratama menyebutkan bahwa bumper merupakan prinsip the Golden 5 Seconds karena durasinya hanya 5 detik, yang terjadi di lapangan, yaitu pada program Mamah&Aa ber-Aksi, bumper berdurasi 11 detik. Menurut penulis hemat waktu, hal tersebut tidak menjadi masalah selama durasi bumper tidak melebihi durasi Id Tune. 8. Penataan Artistik Dalam sebuah teori, artistik kaitannya dengan televisi adalah segala sesuatu, baik teknik maupun pemahaman yang terdapat dalam suatu kegiatan pengkomposisian dekorasi suatu program acara dengan tujuan diperoleh nilai–nilai estetis/keindahan.16 Gambar. 4 tata panggung program Mamah&Aa ber-Aksi. 15 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 16 voelcahyadi.files.wordpress.com/2013/02/tata-artistik-01-pertemuan-1.pptx, materi kuliah Prodi Televisi Dan Film Fakultas Sastra Universitas Jember 2013. 68 Tata panggung di dalam program Mamah&Aa ber-Aksi berbentuk lingkaran dan mamah dedeh berada di posisi tengah. Hal tersebut di karenakan supaya mamah dapat menyampaikan tausiahnya kepada seluruh penoton dan sekaligus dapat menjadi pusat perhatian di sekeliling penonoton. Serta memudahkan Mamah dedeh berinteraksi dengan para penontonnya dan memudahkan kameramen untuk mem blocking. 9. Music and Fasion Musik dan fashion merupakan elemen pendukung dalam produksi siaran televisi. Menurut Eva Arifin, musik adalah merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh, dapat dikatakan musik adalah “Nyawa” dalam produksi penyiaran radio dan broadcasting televisi.17 Demikian pula bagi program Mamah&Aa ber-Aksi, disampaikan oleh produser: “Ilustrasi musik digunakan untuk membuat penonton terlena, kan musik itu menetramkan jiwa ya, maka seringnya dipilih musik kosidahan. Fungsi lainnya adalah untuk menghibur penonton supaya tidak bosan dengan tayang religi.”18 Berdasarkan penjelasan di muka, menunjukkan bahwa musik merupakan bagian penting pada program Mamah&Aa ber-Aksi. Musik backsound yang digunakan dalam program Mamah&Aa ber-Aksi disebut 17 Eva Arifin,Broadcasting to be Broadcasting,(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010). hlm150 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 18 69 ilustrasi. Di program ini mengacu pada sebuah teori bahwa musik produksi siaran televisi, dibagi 3 macam, yaitu 19 : a. IT Sound, yaitu jenis suara yang dihasilkan secara alami oleh bendabenda yang terlihat atau terpampang di layar televisi (suara ombak ketika shooting di laut, suara tembakan ketika terlihat pistol meledak, dan lain– lain). Sehingga IT Sound adalah jenis suara yang tidak boleh dihilangkan dari layar ketika tayangan berlangsung. b. Ilustrasi (illustration) adalah musik pengiring yang digunakan untuk mempertegas atau menjadi bumbu suatu tayangan, juga bisa menambah daya tarik tayangan. c. Sound Effect, yaitu tambahan suara untuk lebih mempertegas arti, makna shot atau adegan. Sound effect berhubungan erat dengan dramatisasi, yaitu usaha untuk tetap mengikat penonton agar tidak mengalihkan perhatiannya dari tayangan kita. Untuk program Mamah&Aa ber-Aksi, terdapat satu ilustrasi musik yang paling sering digunakan, yaitu : “ instrumen lagu kosidahan berjudul Mamah&Aa, ini karena sesuai dengan program Mamah&Aa ber-Aksi. Sedangkan fashion, yang menjadi perhatian adalah tata busana dan tata rias talent. Fashion yang dipakai oleh mamah dan abdel lebih bersifat formal namun santai. Berdasarkan pada apa yang penulis amati selama penelitian dan hasil wawancara 19 dan observasi, penulis menyimpulkan bahwa produser Bambang Semedhi, Sinematografi-Videografi suatu Pengantar, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 76-79. 70 Mamah&Aa ber-Aksi menggunakan element Music and Fasion dalam produksinya sebagai salah satu strategi kreatif produser. Penulis memahami suatu hal, bahwa meskipun terlihat simpel ternyata memperhatikan dan menata secara matang fashion dari talent berpengaruh pada nilai estetika sebuah program. 10. Ritme dan Birama Acara Ritme dan birama acara dalam program Mama&Aa ber-Aksi tampak dari iringan ilustrasi musik yang digunakan pada setiap episodenya. Kemudian setelah hasil wawancara seputar bahasa naskah, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam membuat naskah program Mamah&Aa ber-Aksi, produser juga memperhatikan ritme dan birama acara yaitu dengan menempatkan materi perbincangan yang tepat pada segment yang tepat untuk menahan pemirsa memindahkan channel. Dari sisi penggunaan ilustrasi juga memperlihatkan bahwa terdapat penempatan klimaks dialog yang diisaratkan melalui backsound. Di mana klimaks bisa berupa perbincangan yang makin seru, mengharukan, ataupun menggugah empati, dan hal ini dapat direncanakan karena produser telah melakukan riset sebelumnya. 11. Logo dan Music Track untuk ID Tune Program Mamah&Aa ber-Aksi ini mempunyai logo dan musik track khusus. Hal ini dikuatkan oleh Danindra Nur P : 71 “Kemudian mengenal logo Mama&Aa ber-Aksi tidak mempunyai makna apa-apa. Logo itu diambil dari Islamic Pattern untuk menunjukan bahwa ini adalah sebuah program religi” Telah penulis jelaskan sebelumnya mengenai id’s program atau opening tune program program Mamah&Aa ber-Aksi yang berupa animasi grafis pada pembahasan mengenai tune dan bumper. Id tune program Mamah&Aa ber-Aksi merupakan karya in house Indosiar, “itu memotong dari instrumen yang ada, yang sesuai aja dengan program Mamah&Aa ber-Aksi,” tegas produser. Setelah pada hasil interview tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa strategi kreatif terkait logo dan music track meskipun diterapkan pada program Mamah&Aa ber-Aksi, namun tidak menjadi sesuatu yang mendapat perhatian khusus oleh produser. 12. General Rehearsel (GR) General Rehearsel merupakan latihan yang dilakukan sebelum syuting berlangsung. Tujuan dilakukannya general rehearsel menurut Naratama adalah untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi ketika produksi, dan yang menjadi perhatian ketika general rehearsel yaitu camera bloking, tata lampu, dan tata suara.20 Di lapang, general rehearsel sering dilakukan, disampaikan oleh produser : 20 Naratama,Menjadi Sutradara Televisi, (Jakarta : Grasindo, 2006), hlm. 111 72 “Sebelum shooting kami selalu melakukan GR, terutama untuk Ibu-ibu jamaah yang hadir di Studio, antara nya: Menghafal tagline Mamah&Aa berAksi, Latihan bertanya serta tagline pertanyaan bagi Ibu-ibu yang akan bertanya pada Mamah Dedeh, Menghafal gerakan serempak mengikuti irama theme song. Hal ini wajib dilakukan agar pada saat pelaksanaan shooting tidak terjadi lagi kesalahan-kesalahan teknis dan non teknis yang bisa menghambat kelancaran shooting.”21 Berdasarkan hasil penelitian, penulis menegtahui bahwa bagi program Mamah&Aa ber-Aksi, general rehearshel merupakan strategi yang digunakan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan mencairkan narasumber dapat relaks saat produksi berlangsung. Hal tersebut telah sesuai dengan teori yang ada. 13. Interactive Program Interactive program yaitu melibatkan pemirsa dalam diskusi maupun wawancara. Pada program Mamah&Aa ber-Aksi yaitu dengan memanfaatkan line telpon, e-mail, twitter dan skype ketika produksi bersifat live, tujuannya untuk melibatkan pemirsa dan memisahkan jarak antara program Mamah&Aa ber-Aksi dengan pemirsa, sebagaimana dikemukakan oleh Danindra Nur P : “Tujuannya melibatkan pemirsa yang sedang menyaksikan dirumah agar bisa berinteraksi langsung dengan mamah dedeh. Itu juga membantu ketika kehabisan materi pertanyaan.”22 21 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 22 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah&Aa ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 73 Interaktif program juga dimanfaatkan oleh program Mamah&Aa berAksi untuk mengetahui respon penonton. Seperti yang sudah penulis jelaskan pada bab sebelumnya, selama ini program Mamah&Aa ber-Aksi untuk mengetahui minat dan respon permisa Indosiar yaitu dengan memanfaatkan media jejaring sosial seperti email, twitter,dan skype. Contoh disini memakai jejaring sosial seperti email, twitter, dan skype yaitu seseorang mengirimkan pertanyaan lewat email, twitter, skype dan pada saat itu juga akan di jawab oleh Mamah Dedeh. Interaktif program secara langsung hanya dilakukan ketika produksi program Mamah&Aa ber-Aksi bersifat live. Selain itu, penelepon interaktif digunakan oleh produser program Mamah & Aa ber-Aksi untuk membantu host ketika kehabisan materi untuk diperbincangkan. “ Interaktif dengan permisa kita gunakan untuk menegtahui minat pemirsa terhadap program Mamah & Aa ber-Aksi. Kemudian interaktif juga bermanfaat untuk pengembangan ide-ide kreatif acara selanjutnya, karena tidak jarang pemirsa program Mamah&Aa berAksi ini bukan bertanya saja tapi justru menyampaikan kesan dan memberi saran yang membangun,”23 Berdasarkan data wawancara tersebut, penulis dapat melihat bahwa produser program Mamah & Aa ber-Aksi memanfaatkan dengan baik moment ketika produksi live telpon agar dapat menyapa pemiranya secara langsung dan manfaat interaktif program juga dirasakan secara langsung baik oleh produser maupun host. 23 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah&Aa ber-Aksi Danindra Nur P, Jakarta,02 Mei 2014 74 Berbagi strategi kreatif diterapkan oleh produser demi mempertahankan eksistensi program Mamah & Aa ber-Aksi. Beberapa strategi kreatif tersebut adalah terkait dengan target penonton, bahasa naskah, format acara, punching line, gimmick funfare, clip hanger, tune and bumper, penataan artistik, music and fashion, ritme dan birama acara, logo dan music track, untuk i’d tune, general rehearsel, dan interactive program. Dan dari 13 elemen strategi kreatif tersebut, yang menjadi perhatian khusus produser adalah target penonton, naskah, format acara, clip hanger, serta interaktif ketika produksi live. Strategi khusus lain nya adalah tema yang menarik, penempatan slot/waktu dan karakteristik siaran. Penerapan berbagai strategi kreatif tersebut rupanya cukup efektif. Terbukti program Mamah & Aa ber-Aksi masih tetap mengudara dan kini sudah memperoleh dukungan sponsor. Upaya yang dilakukan oleh produser program Mamah & Aa ber-Aksi dan tim mungkin akan lebih efektif jika dibarengi dengan publikasi yang maksimal. Selain memanfaatkan slot iklan Indosiar, media jejaring sosial seperti facebook dan twitter serta branding mobil Indosiar seperti yang sudah dilakukan saat ini. Mungkin program Mamah & Aa ber-Aksi bisa juga bekerja sama dengan media patner lain seperti radio, koran, dan majalah, ataupun space baliho. Terkait tugas produser, di sini produser program Mamah &Aa berAksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik mulai dari pra produksi, produksi, paska produksi, juga evaluasi. Selama pra produksi, produser program Mamah & Aa ber-Aksi melakukan perencanaan dan 75 persiapan, mancari ide, menentukan tema, konsep, mencari narasumber, menetukan crew yang akan dilibatkan, dan menjadwalkan kegiatan produksi. Ketika produksi, produser berada di tempat untuk mengawasi dan memastikan produksi berjalan lancar sekaligus menjadi program director. Sedangkan paska produksi, produser melakukan pengawasan pada proses editing hingga penanyangan program Mamah & Aa ber-aksi selanjutnya melakukan evaluasi dan memuat inovasi. Dalam pemilihan crew produksi, mengkoordinasi crew selama produksi dan menenatapkan kebijakan serta mengambil keputusan untuk penegmbangan program Mamah & Aa ber-Aksi, memperlibatkan bahwa produser telah memenuhi tugasnya sebagai pemimpin dalam sebuah kelompok kerja produksi siaran televisi. Dari hasil penelitian, penulis juga menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada program Mamah & Aa ber-Aksi. Kelebihan tersebut antara lain, pertama dapat dikatakan bahwa produser dan crew program Mamah & Aa ber-Aksi merupakan orang yang hebat dan pekerja keras, karena dalam keterbatasan daya manusia tetapi tetap dapat berkarya secara kontinu. Kedua, apa yang terjadi di balik layar produksi program di stasiun Indosiar memperlihatkan bahwa sumber daya manusia di stasiun Indosiar adalah orang-orang yang multitallenta, karena setiap individu bisa meraangkap jabatan dalam satu kelompok kerja produksi. Kekurangannya adalah karena keterbatasan sumber daya manusia, membuat ide dan kreativitas dalam berinovasi untuk pengembangan program 76 Mamah & Aa ber-Aksi menjadi terbatas dan lambat. Meskipun demikian apresiasi yang sangat besar penulis sampaikan atas semangat yang tidak pernah padam dari produser dan tim sehingga program Mamah & Aa ber-Aksi dapat bertahan sampai saat ini. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi kreatif produser program Mamah&Aa ber-Aksi di stasiun Indosiar, penulis menyimpulkan bahwa apa yang diterapkan oleh produser pada program Mamah&Aa ber-Aksi bukanlah strategi yang asal–asalan melainkan telah melalui berbagai evaluasi. Di samping menerapkan kriteria strategi kreatif menurut Naratama yang terdiri dari 13 eleman yaitu target penonton, bahasa naskah, format acara, punching line, gimmick funfare, clip hanger, tune and bumper, penataan artistik, music and fashion, ritme dan birama acara, logo dan music track, untuk i’d tune, general rehearsel, dan interactive program. Produser juga menerapkan berbagai trik-trik tersebut dari 13 elemen pada program Mamah&Aa ber-Aksi dalam upayanya mempertahankan eksistensi program. Kreativitas produser tercermin dalam upayanya memecahkan problem dan kendala yang ada selama ini. Jadi didalam tema tinggalkan kecemasan sudah menggunakan 13 elemen tersebut, dengan digunakan 13 elemen program Mamah & Aa berAksi mendapatkan rating/sharenya tinggi pada bulan Mei 2014. Evalusi dan inovasi rutin dilakukan pada program Mamah&Aa berAksi untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas program baik dari sisi materi maupun kemasan, karena selain bertujuan untuk memberi informasi dan pendidikan, program ini merupakan bagian dari bisnis industri 77 78 kreatif televisi, sehingga penonton merupakan faktor penting dalam perjalanan program Mamah&Aa ber-Aksi, karena tanpa penonton Mamah&Aa ber-Aksi tak mungkin dapat terus mengudara sampai sekarang. B. Saran Adapun saran yang diberikan penulis sebagai bahan pertimbangan produser untuk kemajuan program dan stasiun penyiaran adalah sebagai berikut : 1. Kepada pengelola program Mamah&Aa ber-Aksi, alangkah baiknya jika program Mamah&Aa ber-Aksi bisa ditayangkan secara langsung/live. Dengan ditayangkan secara live, maka tidak hanya jamaah yang ada di studio saja yang bisa bertanya langsung pada Mamah Dedeh, tapi jamaah yang ada di rumah juga bisa bertanya langsung pada Mamah Dedeh. 2. Selain itu, untuk setting, dekorasi dan suasana panggung (lokasi shooting) hendaknya dirubah dalam jangka waktu tertentu (per minggu atau per bulan), agar pemirsa di rumah tidak bosan dan lebih tertarik untuk menyaksikan program Mamah&Aa ber-Aksi. 3. Melakukan promosi program dan penjualan program kepada pengiklan dengan lebih gencar. Manfaatkan semua media promosi yang ada sehingga stasiun Indosiar dan seluruh programnya dapat dikenal lebih luas. 4. Bagi program Mamah&Aa ber-Aksi, selalu berikan inovasi baru demi kemajuan program. 5. Maksimalkan penerapan strategi kreatif yang selama ini telah diterapkan agar program Mamah&Aa ber-Aksi semakin baik ke depannya. DAFTAR PUSTAKA Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, Bandung : Simbiosa Rekatam Media, 2006. Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin. Dasar-dasar Penyiaran Sejarah, Organiasi,Operasional, dan Regulasi, cet ke-1, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011. Hidajanto Djmal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran Meloeng J, Lexy Metode Penelitian Kualitatif, edisi revisi cet. Ke-26, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya dan Masyarakat, Bogor: Ghalia Indonesia 2010. Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, Jakarta:Kencana, 2009. Muzayyin Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Cetakan ke 2, Jakarta: Bumi Aksara, 1993. Naratama, Menjadi Sutradara televisi, Jakarta; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004. Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung : PT. Alumni, 1986. Onong Uchjana Effendy, Rosdakarya, 2006. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Purnomo, “ Dakwah Kontemporer,” RM Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, Jakarta: FFTV-IKJ Press,2007. Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam, Jakarta: Amzah, 2008. Sidarta GM, berita untuk mata dan telinga, Yogyakarta : Mara Pustaka, 2012. Soenarto RM, Programa Televisi, Jakarta: Cikini Raya, 2007. Sunadar, Telah Format Program Keagamaan Di TelevisiSwasta (Study Deskriptif Analisi Televisi Pendidikan Indonesia),Tesis, Program Pascsarjana IAIN SunanKalijaga, Yogyakarta Program StudiPendidikan Islam,1998. Suwardi Purnama, Seputar Bisnis & Produksi Siaran Televisi, Padang : TVRI Sumbar, 2006 Syamsir Salam, MS dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2005. Tommy Suprapto, MS, Berkarir di Bidang Broadcasting,Yogyakarta : Media Pressindo, 2006. Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996. Internet bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, akses pada hari Selasa, 6 Mei 2014, pukul 18.53 WIB. Indra Prawita, Perencanaan Program Televisi, http://www.slideshare.net/Rezka_Judittya/perencanaan-program-televisi-by-indraprawira, akses hari selasa, 08 Mei 2014, pukul 23.30 WIB. Offocial website Indosiar, www.Indosiar.co.id. http://id.wikipedia.org/wiki/Indosiar,diakses 01 Mei 2014. Form Wawancara Kepada : Pak Danindra Nur P. Tempat : Kantor Indosiar, Jakarta Barat 1. Bagaimana latar belakang dibuatnya program Mamah dan AA Beraksi? Setelah kurang lebih 2 (dua) tahun (2011 - 2013) Mamah Dedeh dan AA Abdel tidak mengisi program religi di Indosiar, maka ada wacana untuk menghadirkan kembali mereka berdua ke Indosiar. Hal ini disebabkan masih bagusnya rating dan share program " Mamah dan AA So Iusi Keluarga Sakinah" yang terus ditayangkan secara ulangan selama 2 (dua) tahun tersebut. Setelah Mamah dan AA sepakat untuk mengisi kembali program religi di lndosiar, maka kami tampilkan kembali mereka berdua dalam format dan set yang baru dan program terse but kita beri nama "Mamah dan AA Ber-Aksi''. 2. Tujuan dibuatnya program Mamah dan AA Beraksi? Menyambung jawaban pertanyaan no. 1, maka bisa dijelaskan bahwa banyak sekali permintaan dari penggemar program "Mamah dan AA" di lndosiar yang menginginkan Mamah Dedeh dan AA Abdel kembali mengisi acara di Indosiar. Untuk itu Indosiar mengapresiasi keinginan mereka dengan menghadirkan kembali mereka berdua di lndosiar, tentunya dengan tampilan yang berbeda dengan penampilan mereka 2 (dua) tahun yang lalu. 3. Kenapa memilih nama Mamah dan AA Beraksi? Adakah makna dari logo Mamah dan AA Beraksi maupun? Mamah dan AA Ber-Aksi awalnya adalah gabungan antara Mamah Dedeh dan AA Abdeldengan para finalis program AKSI(AkademiSyiar Indosiar) yang mana program tersebut berhasil menelurkan para da'I muda berbakat. Namun belakangan kami tidak lagi melibatkan para finalis AKSI di program Mamah dan AA Ber-Aksi. Tetapi nama program terse but tidak berubah karena kata Ber-Aksi pengertiannya menjadi Aksi Mamah Dedeh dan AA Abdel. Kemudianmengenai logo Mamah dan AA Ber-Aksi tidak mempunyai makna apa-apa. Logo itu diambil dari Islamic Pattern untuk menunjukkan bahwa ini adalah sebuah program religi. 4. Apa yang membedakan program ini dengan talkshow lain? Apakah ada strategi khusus? Apa saja proses-proses untuk mempertahankan program ini? kalau kemasan besarnya itu hampir sama, kemasannya kan curhat. tapi di sini perbedaanya sebenarnya kita mau coba lebih mengangkat sisi humanisnya kita di beberapa episode terutama yang live suka mendatangkan bintang tamu. 5. Kapan program Mamah dan AA Beraksi pertama kali tayang? Dan tema apa yang ditayangkan? Dan apa alasan memilih tema tersebut sebagai tayangan perdana? Program Mamah dan AA Beraksi ditayangkan pertama kali pada hari Senin, 4 November 2013 secara taping. Tema yang ditayangkan pertama kaliadalah"Tahta, Harta danWanita''.Tidak ada alasan khusus mengapa tema tersebut yang ditayangkan perdana karena tema apapun yang diangkat akan selafu menarik ketika tausiahnya dibawakan oleh Mamah Dedeh. 6. Ada perubahan tidak dari penayangan pertama kali sampai sekarang? Tentunya ada perbedaan dan perubahan tayangan terkini dibandingkan ketika baru pertama kali ditayangkan. Perubahan-perubahan itu akan terus dan selalu dilakukan agar masyarakat tidak bosan dengan tampilan yang itu-itu saja. Selain itu perubahan yang dilakukan tentunya juga melihat perkembangan yang terjadi di masyarakat dewasa ini. 7. Kenapa memilih jam tayang pada setiap hari pukul6 pagi? Untuk pertanyaan ini yang berhak menjawab adalah dari Bagian Program. 8. Siapa sajakah sasaran/target audiens Mamah dan AA Beraksi? Kenapa? Target utama audiens program "Mamah dan AA Ber-Aksi" ini adalah keluarga. Dart segi usia, target audiensnya tidak dibatasi. Dari anak-anak sampai dengan orang yang sudah cukup umur. Secara kelas juga kami berusaha masuk ke seluruh kelas dari yang lowerlower sampai ke upper-upper. Hal ini karena program "Mamah dan AA BerAksi" adalah program religi yang tidak mempunyai batasan audiens. 9. Kenapa hanya ada satu narasumber dalam satu kali tayang? Program ini memang special dibuat untuk 1 (satu) orang narasumber, yaitu Mamah Dedeh sesuai dengan nama program ini yaitu Mamah dan AA Beraksi. Kami pernah juga memproduksi program religi yaitu OBAT HATL sebagai paying program. Di program ini ada 3 (tiga) orang Ustadz dan Ustadzah yang menjadi narasumbernya secara bergantian. 10. Bagaimana cara membuat penonton agar tidakjenuh? Dalam hal ini peranan host sebagai pembawa acara sangat menentukan. Dengan modal sebagai seorang comedian, AA Abdel diharapkan mampu merubah suasana yang mulai membosankan menjadi segar kembali dengan joke-jokenya. 11. Adakah trik khusus yang dilakukan untuk menarik perhatian pemirsa? Kalau trik khusus sii kita tidak punya, cuman dalam suatu program kita harus mempunyai kerjasama yang baik:dengan crew yang lain. 12. Kenapa penonton/audiens di studio Ibu-ibu semua? Sebenarnya kami tidak mengkhususkan penontonlaudiens yang hadir di studio harus Ibu-IbuIWanita. Kami juga membuka kesempatan untuk BapakBapak atau dari Kalangan MahasiswalPelajar untuk hadir di studio, hanya saja mereka terkendala oleh pelaksanaan waktu shooting yang bersamaan dengan aktivitas keseharian mereka. Berbeda dengan Ibu-ibu yang memiliki waktu agak longgar. 13. Hal apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan program dan menarik minat pemirsa/pemasang iklan guna mempertahankan eksistensi program? Mungkin kita seperti televisi lain mempublikasin lewat iklan atau kalau saya sedang iseng saya suka promosi program saya ke ternan-ternan saya supaya ikut nonton film produksi saya, suapaya saya dan temen saya bisa bertuker pikiran. 14. Sebelum shooting, apakah ada GR? Sebelum shooting kami selalu melakukan GR, terutama untuk Ibu-ibu jamaa'aj yang hadir di Studio, antara : - Menghafal tagline Mamah dan AA Beraksi - Latihan bertanya serta tagline pertanyaan bagi Ibu-ibu yang akan bertanya pada Mamah Dedeh - Menghafal gerakan serempak mengikuti irama theme song Hal ini wajib dilakukan agar pada saat pelaksanaan shooting tidak terjadi lagi kesalahan-kesalahan teknis dan non teknis yang bisa menghambat kelancaran shooting. 15. Mengenai interaktif dengan pemirsa, tujuannya apa?, kemudian bagaimana menarik pemirsa untuk ikut berinteraksi dengan narasumber? Sudah kita ketahui bersama bahwa Mamah Dedeh sangat hafal dan menguasai Kitab Suci AI-Qur 'an, baik bacaan, isi, terjemahan dan penerapannya. Hal ini menjadi modal utama Mamah Dedeh dalam menyampaikan tausyiah- tausyiahnya. Mamah Dedeh juga sangat ahli dalam menjabarkan AI-Qur 'an kaitannya dengan kejadian sehari-hari di masyarakat. Problem apapun yang terjadi di masyarakat yang ditanyakan ke Mamah Dedeh, Insya Allah akan dijawab dengan lugas dan mudah dimengerti. Sehubungan dengan itu maka kami memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat terutama yang mempunyai masalah, ataupun yang ingin mengetahui tentang aturan-aturan dalam Islam untuk bertanya kepada Mamah Dedeh, baik secara langsung maupun melalui social media apapun, seperti e-mail,skype, twitter, telepon, surat, dll. Pada saat siaran langsung kami membuka link telepon dan skype untuk pemirsa agar dapat bertanya langsung kepada Mamah Dedeh. Sedangkan apabila siaran tunda kami memberikan banyak kesempatan kepada para jama 'ah di studio untuk bertanya langsung kepada Mamah Dedeh, dan juga kami akan membacakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah masuk melalui e-mail. 16. Bagaimana strategi kreatif produser dalam mempertahankan eksistensi program ini? Tim Kreatif selalu berusaha untuk menampilkan hal-hal baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi di dunia dewasa ini, baik itu dari tema yang akan diangkat, tampilan program, dialog-dialog antar pengisi acara. Dan masih banyak lagi. Diharapkan dengan adanya hal-hal baru bisa membuat program ini terus diminati dan dicintai pemirsa. 17. Apa pertimbangan produser dalam memilih host? Pertimbangan dalam memilih Host adalah Sosok public figure yang mempunyai sense of humor yang tinggi dan juga pandai dan mampu menerjemahkan tausyiah yang dibawakan oleh Mamah Dedeh. Pertimbangan ini diambil agar program ini tidak terlihat monoton dan membosankan, diselingi juga dengan joke-joke segar yang tentunya tidak menyimpang dari kaidah-kaidah keIslaman. SUSUNAN KERABAT KERJA “MAMAH DAN AA BER-AKSI” 1. Pengarah Produksi : INDRA YUDHISTIRA 2. Penanggung Jawab Produksi LOENGGANA : 3. Penanggung Jawab Operasional Produksi : EGGE DP YULIANTO 4. Produser Eksekutif : TARYATMAN 5. Produser : ABDUL MUSTHAD JAFAR ANDRI NOVARA DANINDRA NUR P. 6. Koordinator Pengarah Acara : HENDRA SUHENDRA 7. Pengarah Acara : WILANTORO 8. Asisten Pengarah Acara : TAUFIK HIDAYAT DENNY RAMADHAN 9. Kreatif : MAHESA DJAJA EFFENDI ALIAN DWI ERNAWATI INONG TANJUNG 10. Pengarah Lapangan : MURJIYANTO 11. Penanggung Jawab Kru Produksi : SYAFNI RAHMAN 12. Koordinator Penata Kamera : DONALD E. POSSUMAH 13. Penata Kamera : CAHYONO HADI MARWOTO M. HUSNI THAMRIN HERMAWAN DEDE WAHYUDIN MAMAN 14. Koordinator Penata Cahaya : BUDI SISWANTO 15. Penata Cahaya : DEDDY NURJAYA SUGIMAN 16. Koordinator Penata Suara : GANDA HERNAWAN 17. Penata Suara : TITUS S. RENWARIN BUDI PRINGGO WAHONO 18. Koordinator VTR : HUSIN ZAINAL ABIDIN 19. VTR : SUKARSA TASLIM BAGOES MAULANA YUDHISTIRA 20. Koordinator Pengarah Teknik : SONNY HASANUDDIN 21. Pengarah Teknik : RUDDY SYARIFUDDIN 22. Maintenance : MUNADI KRISTIADI 23. Elektrikal : ABDUL HADI 24. Fasilitas : TONY FERDINAN M. YUNUS 25. Presentasi : ROYADI ANDRIOS JOENDIN 25. VTR On Air : RUDI 26. PABX : YAYAN SUPRIYATNA 27. IT : CUCUK PUJI H. ZALDY 28. Penanggung Jawab Artistik : SUHENDRO WIHTONO 29. Koordinator Set Desain dan Art : KT. NGURASUARDIARTHA 30. Koordinator Properti dan Set :I GUSTIPUTUDARMAYUDA 31. Penata Set : IBNU SAMALI 32. Efek Cahaya : MULYADI 33. Artistik : NYOMAN KARUNIA SUPARDI HENDRO 34. Properti : ANDI YUSWIRIANDI EMEN 35. Pembangun Set : RAHMAT HIDAYAT SUWARNO CECEP DEDEN DEDI SUPRIYADI MAMAN SURYAMAN 36. Penata Busana : TEGUH WAHYONO 37. Penata Rias : Tim ELLIPS 38. Penanggung Jawab Paska Produksi : SAPTO W. TANTIONO 39. Penyunting Gambar : GOZALI WAHID 40. Penyelaras Suara : ARLAN YUDI RUSYADI 41. Penata Musik : SAPTANTO 42. Penata Grafis : JAMIL SYUKRI HAMAM NASHRUDIN 43. Penanggung Jawab Penunjang Produksi : HILMY Z. RUSTAM 44. Koordinator Artis : JOSRIZAL 45. Koordinator Administrasi : WAHYUDI DEWANTO 46. Asisten Administrasi : AGUS SUPRIYADI 47. Booking Fasilitas : GUNAWAN MARWAH 48. Unit Officer : M. YUSUF 49. Promo On Air : PADMONOBO 50. Pengemudi : IMAM SRI BASONO MAULANA SANUSI 51. Pembantu Umum : Tim ISS 52. Theme Song : “MAMAH DAN AA” Ciptaan : NABAWY AGUS AN- Form Wawancara Kepada : Mamah Dedeh (Narasumber) Tempat : Studio 3 Indosiar, Jakarta Barat 1. Sejak kapan Mamah mulai menjadi narsum di program Mamah & Aa ber-Aksi? Sejak tahun 2007 2. Sejak kapan Mamah mulai berdakwah? Semejak remaja, di usia bangsa belasan tahun mamah udah ceramah, karna bapak saya seorang ceramah 3. Bagaimana perasaan mamah bisa berdakwah atau menjadi narasumber di program ini? Tidak ada perasan apa-apa. Biasa-biasa aja. Karna dakwah saya mulai dari kecil, emang kerjaan kita dakwah keluarga kita mah semua. Tidak ada perasaan apa-apa biasa saja. 4. Apakah tema yang diangkat itu dari usul dari Mamah atau dari produser? Tema itu dari produser saya tinggal ngebahas aja. 5. Apakah sebelum shotting ada brifieng? Tidak ada sama sekali, jadi kita datang dari tim kreatif kita diberi skripsinya, dan kadang-kadang saya tinggal baca judul yang saya baca sekilan dan saya tahu kemana arahnya itu terserah saya. 6. Dalam rapat evaluasi apakah mamh hadir? Ehh, karna kesibukan saya yang luar biasa yang mengevaluasi hanya tim saja dan saya hanya dapat beritanya saja. karna jadwal saya sangat padat jadi gak pernah ikut rapat. 7. Dalam berceramah selama ini apakah mamah pernah meras jenuh? Tidak ada yah, karna saya enjoy di tempat saya ini, jadi saya tidak ada perasan jenuh, justru saya banyak variasi temen banyak karna saya sering kemana-mana. 8. Pertanyaan yang dari email apakah sebelum shooting berlangsung itu sudah di beri tahu? Tidak, pertanyaan itu ditanyakan langsumng ke saya ketika berhadapan langsung dengan abadel saat shooting itu berlangsung. Jadi semua pertanyaan yang ditanyakan ke saya baik itu belalui emai, face book, interaktif, dan juga yang di studio jadi itu spontan langsung ditanyakan ke saya saat itujuga. 9. Lalu mah apakah pertanyaan yang di studio itu dari jamaahnya sendiri atau dari tim kreatif? Tidak ada rekayasa sama sekali, anda bisa lihat walaupun ada yang pegang kertas itu karna mereka takut grogi, karna disenter kamera. Jadi mereka tulis dulu, jadi sama sekali tidak ada rekayas sama sekalihadi semua sepontan. 10. Bagaiman mamah menjawab denganpertanyaan yang diluar tema? Itu tidak masalah, makannya saya mah di manp,pun saya ceramah baik di masyarakat atau di manapun judul ceramahnya apa pertanyaannya silahkan, pertanyaannya apapun akan saya tampung 11. Persiapan apa yang mamah lakukan sebelum shooting? tidak ada persiapan sama sekali. Mandi, ganti baju, sayajalan. 12. Sampai di lokasi shooting biasanya jam berapa? Biasanya jam 02:30 atau jam 03:00 pagi saya berangkat dan jam 03:30 sudah sampai di lokasi. 13. Kenapa jam 03:30 sudah di lokasi, sedangkan live jam 06:30? kan tapping dulu baru live. 14. Dalam sehari bisa berapa kali take? Tergantung kebutuhan, misalnya saya mau berangkat umroh. Nah itu bisa empat atau lima kali take. Atau misal saya mau ceramah sekian hari di luar kota juga biisa empat atau lima. Kalau biasa-biasa dua kali, satu tapping dan satu live tergantung kebutuhan. 15. Adakah hambatan mamah dalam berdakwah di tv? Tidak ada sama sekali, mau di tv mau di masyarakat itu tidak ada hambatan menurut saya. Kama itu semua merupakan kewajiabn saya dan saya enjoy biasa saja jadinya. 16. Apakah ada perbedaan berdakwah di tv dan di luar? Menurut saya tidak ada, kama semuanya merupakan kewajiban saya. Sama saja semuanya yang penting kita kembali kepada al-quran dan hadits. 17. Apa harapan mamah untuk permisa yang di rumah? Saya berharap dakwah saya bisa diterima dan langsung diamalkan Form Wawancara Kepada : Abdel Achrian (Host) Tempat : Kampung Habibi , Cibubur Jakarta Timur 1. Seberapa penting peran presenter dalam program acara mamah dan Aa berAksi? "Karena kita bicara tentang dunia broadcast, untuk dunia broadcast tidak ada satu fungsi atau satu profesi yang lebih menonjol dibandingkan dari proses yg lain. Jadi kalau kita mempertanyakan seberapa penting profesi presenter sama pentig dengan keberadaan audiomen, dan keberadaan cameramen maupun juga keberadaan produsernya". 2. Menurut anda, apa pengertian dari presenter itu sendiri? "Karena kita bicara tentang dunia broadcast, untuk dunia broadcast tidak ada satu fungsi atau satu profesi yang lebih menonjol dibandingkan dati proses yg lain. Jodi kalau kita mempertanyakan seberapa penting protest presenter sama pentig dengan keberadaan audiomen, dan keberadaan cameramen maupun juga keberadaan produsernyamengolah dan bagaimana dia juga bisa melakukan improvisasi dalam menyampaikan pesan tersebut.". 3. Apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang prsenter yang profesional ? "Yang dibutuhkan yaitu kemampuan berbicara, karena kalau sekarang sebenarnya apa yang di bicara kan yang penting cara bagaimana menyampaikana informasinya itu benar. Untuk menjadi prof kemampuan berbicara menjadi salah satu hal syarat menjadi seorang presenter profesional, namun menyampaikan informasi yang benar dan sesuai fakta itu menjadi yang paling penting. Karena informasi itu akan di sebarkan kepada khalayak." 4. Hal-hal apa saja yang terpenting dari perjalanan proses produksi menurut anda? "5emua rangkaian proses produksi penyiaran itu penting. Karena kita bicara masalah hulu dan hilir, dari hulu nya kita melakukan sebuah persiapan teknis, persia pan materi termasuk juga persiapan narasumber. Nah Ketika persiapan itu memadai maka kita akan menghasilkan sebuah tayangan yang berkualitas. Tetapi ketika kita di hulu saja tidak memiliki sebuah kesiapan, maka dipastikan dalam penyampaian pun juga orang akan melihat ketidaksiapan itu sendiri sebetutnya". 5. Kesulitan apa saja yang anda rasakan saat produksi sedang berlangsung ! dan bagaimana cara mengatasinya ? "sampai jauh ini tidak ada kesulitan sampai saat ini, paling masalahnya di pertanyaan oleh ibu-ibu yang keluar dari temanya. Dan itu pasti kita akan sebisa kita menjawab pertanyaan tersebut." 6. Bagaimana koordinasi anda sebagai presenter dengan produser ? "Klta biasanya berkoordinasi sebelum acara itu naik, bahkan untuk menentukan tema,termasuk juga narasumber biasanya akan ada koordinasi awal antara produser ngan presenter. Karena presenter juga harus tahu apa yang diingikan oleh produser, produser akan menggangkat sebuah tema dan kemudian mau mengarahkan kemana itu adalah tanggung jawab produser yang kemudian dibicarakan dan dikomunikasikan dengan presenter." 7. Bagaimana cara yg efektif untuk menguasai jalannya siaran pada saat membawakan acara ? "Untuk membawakan acara dengan baik kita harus bisa beradaptasi dengan cameraman, soundman serta semua tim produksi dngn canda sehingga suasana menjadi cairo Saya juga harus bisa beradaptasi dengan narasumber dikarenakan banyak narasumber ketika di Tv itu tidak bisa bicara sehingga tug as saya yaitu berusaha memberikan energi yang baik kepada situasi dan kondisi yang ada". 8. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan host pada sa at produksi ? "Yang jelas host harus menghormati unsur SARA (suku ras dan agama) dengan tidak memojokkan orang suku tertentu melainkan membawa kepentingan masyarakat. Yang kedua host tidak boleh memojokkan dan mendiskreditkan narasumber". 9. Bagaimana cara anda menjaga perfomen agar tetap maksimal dalam situasi dan kondisi tertentu ? "Satu berpikir positif kepada siapa saja. orang ada yang like dan dislike, ada yang pro dan kontra. kedua saya harus menjaga kesehatan. ketiga saya harus sounding diri saya bahwa saya adalah yg terbaik dan maka akan terjadi hal yg terbaik". 10. Apa saja yang dilakukan host pada sa at pasca produksi ? "Pasca produksi, kadang - kadang kita evaluasi tapi kadang - kadang juga enggak tergantung kondisinya kalau ada yang harus diomongin segera, abis syuting kita bisa ngobrol dulu enggak paling 15 sampai 20 menit, kalau emang ngggak ada yang dibicarakan ya kita bisa langsung pulang qitu". 11. Apa harapan anda untuk program mamah dan aa beraksi kedepan nya? "Horopannva tentu acara ini terus berlangsung dengan balk, kemudian respon dari masyarakat juga semakin tinggi, dan pengen nya program ini berjalan terus smpe akhir jaman, dan program ini bermanjaot buat para penontonya ". Dokumentasi Foto bersama Produser, Asisten produser, Kameramen Di luar studio 3 Indosiar Foto keadaan studio sedang Shooting live Mamah&Aa ber-AksiDi studio 3 Indosiar Foto bersama Mamah Dedeh dan Abdel Di studio 3 Indosiar Foto bersama crew Indosiar dan penonton program Mamah&Aa berAksi di studio 3 Indosiar