strategi kreatif produser dalam mempertahankan

advertisement
STRATEGI KREATIF PRODUSER DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI PROGRAM DAKWAH MAMAH&AA BER-AKSI
DI STASIUN TELEVISI INDOSIAR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)
Oleh :
INAYATUL FITRIAH
NIM. 1110051000102
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
STRATEGI KREATIF PRODUSER DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI PROGRAM DAKWAH MAMAH&AA BER-AKSI
DI STASIUN TELEVISI INDOSIAR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)
Oleh :
INAYATUL FITRIAH
NIM. 1110051000102
Dibawah Bimbingan
DR.H. Sunandar, M.Ag
NIP. 1962026 199403 1 002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 H/2014 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi
ini
berjudul
STRATEGI
MEMPERTAHANKAN
KREATIF
EKSISTENSI
PRODUSER
PROGRAM
DALAM
DAKWAH
MAMAH&AA BER-AKSI DI STASIUN TELEVI INDOSIAR telah diujikan
dalam sidang munaqosah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Agustus 2014, skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 28 Agustus 2014
Sidang Munaqosah
Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. Jumroni, M.Si
Fita Fathurokmah, M.Si
NIP. 19830610 200912 2 001
NIP. 19630515 199203 1 006
Anggota
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf, MA
NIP.
Umi Musyarrofah, MA
NIP. 1971081 6199703 2002
Pembimbing
DR. H. Sunandar, M.Ag
NIP. 1962026 199403 1 002
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang disajikan utnuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk mendapat gelar Srajana Komunikasi
Penyiaran Islam (S.Kom.I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya ,
atau merupakan plagiat dari karya ilmiah orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Agustus 2014
INAYATUL FITRIAH
ABSTRAK
Judul
:
Penulis /NIM :
Pembimbing :
Strategi Kreatif Produser Dalam Mempertahankan
Eksistensi Program Dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di
Stasiun Televisi Indosiar.
Inayatul Fitriah/ 1110051000102
Dr. H. Sunandar, MA
Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi
sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat
baik berbangsa bahkan beragama, Informasi merupakan kebutuhan penting dalam
kehidupan manusia. Program dakwah unggulan di stasiun Indosiar adalah
Program Mamah&Aa ber-Aksi, yaitu sebuah talkshow yang menghadirkan
narasumber atau tamu yang memiliki suatu keistimewaan untuk memberikan
inspirasi kepada pemirsa. Namun kurun waktu berjalan program Mamah&Aa berAksi itu mulai merosot dengan kurang nya minat khalayak untuk menonton
program tersebut. Kurangnya peminat khalayak utuk program tersebut adalah
suatu tantangan untuk mencari solusi bagaimana agar programnya tetap bertahan,
menarik minat pemirsa dan menaikkan popularitas juga rating program. Sehingga
bisa menghasilkan tayangan yang bermutu.
Berdasarkan latarbelakang diatas, Bagaimanakah tindakan kreatif atau
trik-trik yang diterapkan produser program Mamah&Aa ber-Aksi dalam upaya
mempertahankan eksistensi programnya di stasiun Indosiar?
Menurut Fred Wibowo, kunci sukses dari setiap program televisi sebagai
berkat perencanaan dan sikap kreatif menadi faktor yang paling penting dalam
memproduksi program televisi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Karena
penelitian ini membutuhkan observasi di lapangan, dan juga peneliti melakukan
wawancara kepada para narasumber yang berkaitan dengan peneltian ini. Adapun
metode yang digunakan adalah metode deskriptif, karena peneliti ingin
menjabarkan atau menggambarkan tindakan kreatif atau trik-trik yang diterapkan
produser program Mamah&Aa ber-Aksi dalam upaya mempertahankan eksistensi
programnya di stasiun Indosiar.
Setelah tahap demi tahapan penelitian terlaksana, maka diperoleh hasil
bahwa terdapat kesesuaian antara teori dengan praktik yang terjadi di lapangan. 13
elemen strategi kreatif Naratama yaitu target penonton, bahasa naskah, format
acara, punching line, gimmick funfare, clip hanger, tune and bumper, penataan
artistik, music and fashion, ritme dan birama acara, logo dan music track, untuk
i’d tune, general rehearsel, dan interactive program diterapkan oleh produser
Mamah&Aa ber-Aksi dalam upaya mempertahankan eksistensi program
Mamah&Aa ber-Aksi ditambah dengan beberapa strategi khusus lainnya yang
belum pernah peneliti jumpai sebelumnya.
Keyword : Strategi Kreatif, ProduserProgram Televisi, Mempertahankan
Eksistens
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia Nya yang tak terhingga bagi penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyususnan skripsi ini yang berjudul “Strategi Kreatif Produser
Dalam Mempertahankan Eksistensi Program Dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di
Stasiun Televisi Indosiar.” ini dengan baik dan lancar.
Skripsi ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I). dalam penyusunan skripsi ini, penulis
menyadari banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan keterbatasan ilmu yang
penulis miliki. Namun karena adanya semangat , doa dan bantuan dari berbagai
pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sudah sepatutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada semua pihak
yang telah membantu. Sebuah kata yang tulus penulis sampaikan kepada:
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi H. Arief Subhan , MA,
Wakil Dekan I, Suparto, M.Ed. Ph.D, Wakil Dekan II, Drs Jumroni, M.Si,
Wakil Dekan III, Dr.Sunandar, MA.
2. Rachmat Baihaky,MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
3. Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam.
4. Dr. H.Sunandar, MA. Selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan
banyak membantu dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis
ii
selama proses penyusunan skripsi. Semoga Allah SWT selalu memberikan
keberkahan kepada Beliau.
5. Mamah Hj. Euis Sustini dan Bapak H. Usep Saepudin yang telah banyak
membantu memberikan segala do’a, semangat baik materi dan non materi,
terimakasih sudah menjadi orang tua yang sempurna bagi penulis.
6. Kakak-kakak ku yang tercinta atas dukungan materi dan non materi yang
telah di berikan kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
UIN SyarifHidyatullah Jakarta.
8. Staff Tata Usaha, Perpustakaan dan Karyawan UIN SyarifHidayatullah
Jakarta.
9. Sahabat KPI D angkatan 2010, Rika Alisha, Anggy Agustin, Cory Carlina
, Erfa Dwi Jayanti, Izzatunnisa, Arista Rahma, Dwi Novita, Isyana
Tunggal Dewi, Itta Bahsyita Firman, Intan Purwatih, Karlia Zainun,
Nurmalisa,dkk terimakasih atas tawa dan tangis yang diberikan selama ini,
semoga kebahagian akan turut serta dalam langkah kita kedepan nanti.
10. Andriyansyah dan Elfandi Agustin yang telah menemani dan memberi
semangat
11. Teman teman DnK TV Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Pak
Dedy yang telah memberikan banyak ilmu yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
12. Pak Danindra Nur Purnamasidhi selaku produser program Mamah&Aa
ber-Aksi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk penulis
iii
13. Seluruh crew program Mamah&Aa ber-Aksi yang telah membantu dan
melancarkan penulis.
Harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca,
khususnya mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
Demikian pengantar dalam penelitian ini, akhir kata penulis berharap
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya.
Jakarta, Agustus 2014
Inayatul Fitriah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................
1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................
5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ................................................................
6
E. Kajian Pustaka.......................................................................
7
F. Metodologi Penelitian ...........................................................
9
G. Sistem Penulisan. .................................................................. 13
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Strategi Kreatif .................................................... 15
1. Strategi Kreatif ................................................................ 15
2. Tinjauan Tentang Strategi Kreatif Produksi Program
Siaran Televisi. ................................................................ 19
B. Pengertian Produser .............................................................. 24
1. Produser .......................................................................... 24
2. Tinjauan Tentang Tugas Produser Dalam Produksi
Siaran Televisi ................................................................. 25
3. Media Massa Televisi ..................................................... 26
v
C. Pengertian Program ............................................................... 29
D. Format Program Televisi....................................................... 31
E. Dakwah Melalui Media Televisi ........................................... 34
F. Pengertian Eksistensi ............................................................ 37
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Stasiun Televisi Indosiar ............................................. 38
B. Profil Program Mamah&Aa Ber-Aksi .................................. 42
C. Profil Produser Program Mama&Aa ber-Aksi ...................... 50
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
A. Langkah–Langkah Strategi Kreatif Produser Program
Mamah&Aa ber-Aksi ............................................................ 53
1. Target Penonton .............................................................. 53
2. Bahasa Naskah ................................................................ 56
3. Format Acara................................................................... 58
4. Punching Line ................................................................. 62
5. Gimmick and Funfare ..................................................... 63
6. Clip Hanger..................................................................... 64
7. Tune and Bumper ............................................................ 66
8. Penataan Artistik ............................................................. 67
9. Music and Fasion ............................................................ 68
10. Ritme dan Birama Acara ................................................. 70
11. Logo dan Music Track untuk ID Tune .......................... 70
12. General Rehearsel (GR) .................................................. 71
13. Interactive Program ........................................................ 72
vi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 77
B. Saran ..................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Rincian Program Mamah&Aa ber-Aksi ........................................... 46
Tabel 2
Tim Mamah&Aa ber-Aksi ................................................................. 48
Tabel 3
Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 21 – 27 April 2014 ........... 49
Tabel 4
Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 28 Aprii – 4 Mei 2014 ....... 49
Tabel 5
Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 5 – 11 Mei 2014 ................ 50
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Logo Indosiar .............................................................................. 41
Gambar 2
Logo Program Mamah & Aa ber-Aksi di Indosiar ..................... 46
Gambar 3
Produser Mamah&Aa ber-Aksi bersama Mamah Dedeh ........... 50
Gambar 4
Tata panggung program Mamah&Aa ber-Aksi. ......................... 67
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era
globalisasi sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek
kehidupan
masyarakat
baik
berbangsa
bahkan
beragama,
Informasi
merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu
sudah pasti membutuhkan informasi guna menambahkan wawasan. Informasi
biasanya diperoleh melalui berbagai media massa, salah satunya yakni televisi,
yang sampai saat ini masih memegang peringkat teratas sebagai media massa
yang paling banyak diminati dibanding koran, radio, dan internet.
Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat populer di
tengah-tengah masyarakat. Hampir di setiap tempat-tempat umum, kantor,
rumah, bahkan di tempat tidur. Oleh karena itu, setiap informasi yang di
sampaikan melalui media televisi akan sangat mudah sampai ketengah
kalangan masyarakat. Demikian pula, jika yang disampaikan melalui televisi
adalah pesan-pesan tabligh, maka akan lebih cepat tersosialisasikan kepada
khalayak.
Dalam dunia pertelevisian tidak terlepas dari beberapa programprogram televisi, yang dimaksud dengan program televisi menurut kamus
WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus
Webster International volume 2 lebih merinci lagi, yakni: program adalah
1
2
suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan
penyusunan “butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada
diudara. Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television
programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi
dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical
programming) setiap harinya.1
Menjadwalkan program siaran tidak semudah yang kita bayangkan
mengingat penata program harus jeli memperhatikan apa yang disenangi
penonton, selain kapan penonton biasa duduk di depan pesawat televisi.
Karena itu, untuk menyusun program siaran diperlukan sistem pemprograman
siaran. Dengan sistem itu diharapkan acara-acara yang hadir di layar kaca
televisi dapat membuat asik penonton, dapat disenangi penonton, bahkan bisa
menjadi panutan penonton.
Menayangkan program keagamaan agar dapat diterima dengan baik
oleh masyarakat itu tidaklah mudah. Inilah bagian terpenting dalam menyusun
program keagamaan yang akan disiarkan untuk pemirsa, bagaimana agar
program tersebut tidak monoton sehingga penonton tidak cepat bosan, maka
dibutuhkan perencanaan yang matang agar program menjadi menarik, tampil
beda, serta sangat ditunggu-tunggu penontonnya.
Salah satu bentuk tayangan yang ditampilkan stasiun televisi adalah
talk show. Talk show merupakan sebuah acara yang menampilkan pembicara,
biasanya lebih dari satu orang, untuk membahas suatu tema atau topik tertentu.
Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh presenter.
1
RM Soenarto, Programa Televisi, (Jakarta: Cikini Raya, 2007), Hlm. 1
3
Indosiar adalah suatu stasiun televisi swasta yang cukup terkenal
dikalangan masyarakat dan mempunyai banyak program yang menarik. Salah
satunya program dakwah yang sangat diminati oleh masyarakat sekitar.
Tayangan talk show Mamah&Aa ber-Aksi adalah salah satu program
dakwah. Acara ini ditayangkan di pagi hari setiap hari Senin-Minggu jam 6.00
pagi yang membahas topik yang berbeda-beda mengenai kasus sehari-hari
dalam rumah tangga yang juga memberikan solusi perspektif Islam. Selain itu
dalam acara ini selalu dihadiri oleh ibu-ibu majelis taqlim sebagai
audiencenya, juga menghadirkan bintang tamu yang dapat berinteraktif
langsung dengan narasumber, tidak hanya yang di studio saja, namun pemirsa
yang di rumah pun bisa bertanya langsung dengan telepon interaktif. Program
ini banyak mengambil hati pemirsa, terbukti dengan account Facebook, Skype
dan twitter yang dimiliki program ini untuk menampung curhatan atau
pertanyaan dari pemirsanya akan dijawab langsung oleh Mamah Dedeh dalam
acaranya.
Nara sumber pada acara talkshow tersebut adalah Mamah Dedeh yang
dikenal energik dan selalu bersemangat dalam berdakwah. Sosok ini
mempunyai ciri khas yang mungkin sangat mudah tersimpan di benak orang
yang mengenal atau pernah melihatnya. Acara ini pun dibawakan oleh seorang
presenter bernama Abdel Achrian yang sebelumnya memang dikenal sebagai
komedian mampu menghidupkan suasana, bahkan mencairkan keadaan,
sehingga acara ini banyak digemari para pemirsanya.
4
Salah satu mata acaranya atau program dakwah unggulan di stasiun
Indosiar adalah Program Mamah&Aa ber-Aksi, yaitu sebuah talkshow yang
menghadirkan narasumber atau tamu yang memiliki suatu keistimewaan untuk
memberikan inspirasi kepada pemirsa. Namun seiring dengan kurun waktu
yang berjalan, program Mamah&Aa ber-Aksi itu mulai merosot dengan
berkurangnya minat khalayak untuk menonton program tersebut. Dengan
berkurangnya minat khalayak untuk menonton, merupakan sebuah tantangan
dalam mencari solusi, bagaimana agar programnya tetap bertahan dan tetap
digemari oleh masayarakat pada umumnya.
Sebagai sebuah program acara televisi, Mamah&Aa ber-Aksi tidak
lepas dari persaingan merebut hati pemirsa televisi khususnya masyarakat
sekitar. Seperti kata Lauren Zalaznick (Cable TV Bravo), yang mengatakan
bahwa “ kesuksesan sebuah bisnis televisi adalah ketika penonton menikmati
tayangan dan tidak mau berpindah ke program lain”2. Hal tersebut tentu
menjadi tantangan bagi setiap produser. Dapat penulis tegaskan, produser
mana yang tidak ingin programnya disambut hangat oleh pemirsa dan
bertahan tayang selama bertahun-tahun.
Seorang produser acara televisi harus mengkaji siapa penonton
programnya, apa isi programnya yang akan ditonton, kapan dan mengapa
seseorang menonton program acara yang akan diproduksinya, dimana dan
bagaimana seseorang menonton program acara yang hendak diproduksi.3
2
Sidarta GM, Berita Untuk Mata Dan Telinga, (Yogyakarta : Mara Pustaka, 2012), hlm.23
Purnama Suwardi, Seputar Bisnis & Produksi Siaran Televisi, ( Padang : TVRI Sumbar,
2006), hlm.28.
3
5
Loyalitas pemirsa dalam menyaksikan sebuah tayangan televisi
biasanya
diukur
melalui
sebuah
riset
rating
yang
pada
akhirnya
mempengaruhi perolehan iklan dan keuntungan yang didapatkan. Televisi
cenderung berkiblat pada ratting yang menentukan layak tidaknya suatu
program acara Mamah&Aa ber-Aksi yang ditayangkan mendapatkan pemirsa
atau penonton yang banyak. Rating menjadi faktor utama yang menentukan
selera audiens, mutu acara, serta menentukan keputusan dan staregi televisi.
Berdasarkan latar belakang
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih dalam dengan mengakat judul “Strategi Kreatif Produser
Dalam Mempertahankan Eksistensi Program Dakwah Mamah&Aa berAksi Di Stasiun Televisi Indosiar”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan maka penulis
membatasi
penelitian
ini
pada
strategi
kreatif
produser
dalam
mempertahankan eksistensi program dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di
Indosiar, yang dibatasi pada episode ke-158 Tinggalkan Kecemasan pada
tgl 03 mei 2014. Alasan memilih ini karena ketika tema nya berjudul
tinggalkan kecemasan, rating/sharenya tinggi selama bulan mei 2014,
dengan rating 1,7 dan sharenya 16,8.
2. Rumusan masalah
Permasalahan yang berkaitan dengan dunia pertelevisian sangatlah
luas, oleh karena itu, maka penelitian ini berangkat dari rumusan masalah
6
yaitu “Bagaimanakah tindakan kreatif atau trik-trik yang diterapkan
produser program Mamah&Aa ber-Aksi dalam upaya mempertahankan
eksistensi programnya di stasiun Indosiar”
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan startegi produser yang diterapkan untuk
mempertahankan eksistensi program dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di
Indosiar.
2. Mengetahui format program Mama&Aa ber-Aksi.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis/ akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam segi
keilmuan komunikasi, terutama bagi peminat media tentang proses strategi
produser program di media televisi. Dan juga diharapkan dapat berguna
bagi pengembangan pengetahuan ilmiah di bidang dakwah Islam,
khususnya program keagamaan melalui media televisi.
2. Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna di masa yang akan datang.
Dapat menjadi masukan bagi lembaga penyelenggara siaran televisi,
terutama terkait dengan proses produksi program televisi.
7
E. Kajian Pustaka
Sebelum mengadakan suatu penelitian untuk penyusunan skripsi ini,
maka langkah awal penulis tempuh adalah dengan mengadakan tinjauan
pustaka terlebih dahulu melalui beberapa hasil penelitian yang membahas
tentang strategi produser. Agar terhindar dari kesamaan penelitian dengan
skripsi- skripsi sebelumnya yang dilihat di perpustakaan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Fakultas Dakwah dan Iimu
Komunikasi sebagai berikut :
1. Strategi Komunikasi Presenter Pada Siaran Berita Dinamika Di Televisi
Megaswara Bogor. Oleh Ahmad Syaoqillah, mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah. Pokok bahasan skripsi ini adalah peran presenter dalam
menyiarkan berita, sehingga menarik perhatian penonton ketika cara
presenter menyiarkan berita tersebut.4
2. Strategi Komunikasi Stasiun Televisi Lokal Dalam Meningkatkan
Eksistensi. Study Pada Cahaya Televisi (CTV) Banten. Oleh Ummul
Fauziah Rahmah, penelitiannya berisi tentang bagaimana strategi
komunikasi yang dilakukan ( CTV) dalam mempertahankan eksitensinya
sebagai televisi lokal di daerah Banten. Subjek dan Objek penelitian ini
berbeda dengan penulis. Subjek penelitian dalam judul ini adalah stasiun
televisi Cahaya Televisi (CTV), sedangkan objek penelitiannya yaitu
4
Ahmad Syaoqillah, Strategi Komunikasi Presenter Pada Siaran Berita Dinamika Di
Televisi Megaswara Bogor, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
8
strategi komunikasi CTV Banten dalam meningkatkan eksistensi sebagai
televisi lokal.5
3. Strategi Produser dalam Meningkatkan Rating Program Musik Dahsyat.
Oleh Guntur Mahardika, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Penelitian Dalam skripsi
tersebut membahas tentang bagaimana
strategi
produser
dalam
meningkatkan rating program agar tidak kalah saing dengan program
sejenis. Di mana metode penelitian yang diambil adalah deskriptif
kualitatif dengan objek penelitiannya adalah strategi produser program
musik Dahsyat dalam meningkatkan rating dan subjek penelitiannya
adalah produser sebagai key informan dan beberapa penonton sebagai
informan.6
4. Strategi Produser Dalam Meningkatakan Rating Program Sentilan
Sentilan Di Metro Tv, Oleh Ulfa Kusuma Cahyati, mahasiswi Universitas
Mercu Buana Jakarta. Penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi
produser dalam meningkatkan rating suatu program talkshow di stasiun
televisi.Tema dan format acara dalam program tersebut berbeda dengan
program yang ingin penulis teliti
5
Ummul Fauziah Rahmah,Strategi Komunikasi Stasiun Televisi Lokal Dalam
Meningkatkan Eksistensi. Study Pada Cahaya Televisi (CTV)Banten, Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6
Guntur Mahardika,Strategi Produser dalam Meningkatkan Rating Program Musik
Dahsyat, jurusanIlmuKomunikasiUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
9
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif dan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan Kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat
diamati. Kark dan Miller memberikan pengertian penelitian Kualitatif
sebagai tradisi penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan
orang-orang disekitar objek penelitian dalam bahasa dan peristilahan
sendiri.7
“Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengeksplorasikan dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau
kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.”8
Berdasarkan beberapa definis diatas, penelitian melakukan
penelitian dengan menguraikan fakta-fakta yang didapat dan berdasarkan
hasil dari penelitian dilapangan, kemudian diolah, dikaji dan dianalisis
agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan.
2. Sumber Data.
Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu,
7
Lexy J. Meloeng, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), edisi revisi cet. Ke-26, hal 3
8
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Sosial, ( Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), hal 13
10
Data Primer diperoleh melalui proses penelitian langsung dari partisipasi
atau sasaran penelitian, yaitu langsung dari wawancara produser Danindra
Nur Purnamasidhi, pendukung acara yaitu Mamah Dedeh dan Abdel, serta
tim kreatif Effendi Alian.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan – catatan atau
dokumentasi berupa foto yang terkait dengan penelitian dari lembaga yang
diteliti ataupun referensi dan buku-buku dari perpustakaan.
3. Subjek dan Objek Penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
produser program dakwah Mamah&Aa ber-Aksi sedangkan yang menjadi
Objek adalah Strategi Kreatif Produser dalam mempertahankan Eksistensi
Program Dakwah Mamah&Aa ber-Aksi di Indosiar.
4. Waktu dan Tempat Penelitian.
Penelitian ini akan berlangsung di PT. Indosiar Visual Mandiri,
National Television Broadcasting Station. JL.Damai No.11 Daan
Mogot.Phone: (62-21) 567-2222, 568-8888. Bulan penelitian April - Mei
2014.
5. Teknik Pengumpulan Data.
Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data
yang dilakukan yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan
mengambil langsung terhadap objek atau penggantinya (misal: film,
rekonstruksi, video, dan sejenisnya)9. Ada dua macam observasi:
9
Nazar Bakry, Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu
Jaya, 1994), h. 36
11
1) Observasi Partisipan
Observasi partisipan adalah observasi yang memungkinkan periset
atau peneliti mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam
situasi riil, di mana terdapat setting yang riil tanpa dikontrol dan
diatur secara sistematis seperti riset eksperimental, misalnya10.
2) Observasi Non Partisipan
Observasi
non
partisipan
adalah
observasi
yang
dalam
pelaksanaanya tidak melibatkan penelitian sebagai partisipasi atau
kelompok yang diteliti11.
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
observasi
partisipan disini saya ikut serta di lapangan dan saya sempat
memegang divisi tem kreatif karena Observasi dilakukan secara
langsung di lapangan dengan cara menyaksikan dan mengamati proses
produksi program tersebut. Observasi dilakukan seminggu empat kali
pada proses produksi program Mama&Aa ber-Aksi selama bulan
April–Mei 2014.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknis dalam upaya menghimpun data yang
akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah
tertentu yang sesuai dengan data12. Ada dua jenis wawancara, yaitu:
10
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kenanga, 2010),
h.112
11
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), h. 83
12
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian dan Pendekatan Suatu Praktek, (Jakarta:
Bhinneka cipta, 1996), Cet ke-10, h.72
12
1) Wawancara Terstruktur (Structural Interview)
Wawancara terstruktur adalah suatu cara mengumpulkan data atau
informasi dengan menggunkan pedoman wawancara, yang
merupakan bentuk spesifik yang berisi instruksi yang mengarahkan
peneliti dalam melakukan wawancara. Wawancara jelas ini dikenal
juga sebagai wawancara sistematis atau wawancara terpimpin13.
2) Wawancara Mendalam (Depth Interview)
Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau
informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan
agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini
dilakukan dengan berulang-ulang secara intensif14.
Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah jenis
Wawancara Terstruktur (Structural Interview). Wawancara dilakukan
secara langsung kepada produser program Mama&Aa ber-Aksi
Danindra Nur Purnamasidhi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh
informasi yang berhubungan dengan laporan penelitian. Pada
wawancara ini dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, baik
yang telah digariskan maupun yang nantinya muncul secara spontan
dan dilakukan kepada sumber atau pihak yang telah ditetntukan.
c. Dokumentasi.
Dokumentasi tersebut berupa tulisan-tulisan berbentuk catatan,
buku, naskah, teks materi, dokumen ataupun arsip-arsip, yang terkait
13
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana 2010), Cet
Ke-5, h. 101
14
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktek Riset Komunikasi, h. 102
13
dengan pembahasan penelitian ini. Dari dokumentasi tersebut, nantinya
penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan memperlajari
bahan tertulis sehingga dapat membantu penulis dalam mencari
informasi yang terkait dengan permasalahan penelitian.
6. Teknik Analisis Data.
Data yang sudah terkumpul diolah dan dianalisis. Metode yang
digunakan adalah metode analisis deskriptip, yaitu laporan tentang data
dengan cara menerangkan, memberi gambaran, serta menginterprestasikan
data yang sudah terkumpul, kemudian membuat kesimpulan atas data
tersebut.
G. Sistem Penulisan.
Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sistematis, untuk itu
penulis membaginya menjadi lima bab, yaitu tiap–tiap bab terdiri dari sub–sub
sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai Latar belakang masalah, batasan
dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang relevan digunakan
sebagai dasar pemikiran dan memberikan arah dalam melakukan
penelitian dan definisi konsep.
14
BAB III
GAMBARAN UMUM
Memuat Tentang Sejarah Indosiar Dan Pekembangannya, Visi Dan
Misi Indosiar, Struktur Organisasi Perusahaan Indosiar, Dan
Program Dakwah Mamah dan Aa ber-Aksi.
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasan
objek penelitian.
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dan saran dari penulis
berdasarkan apa yang telah penulis teliti.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Strategi Kreatif
1. Strategi Kreatif
Strategi Kreatif merupakan dua kata berbeda yang terdiri dari kata
strategi dan kreatif. Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) memiliki arti yaitu, rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran. Strategi adalah program umum untuk pencapaian
tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata ”program” dalam
definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang
dimainkan oleh manager dalam perumusan strategi organisasi. Strategi
memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai tujuan
organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya
organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.1
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi,
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan
yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan
bagaimana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi perlu disusun secara
luas, sehingga taktik operasional komunikasi dapat segerah disesuaikan
dengan faktor-faktor yang berpengaruh.2
1
Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi,
(Jakarta:Kencana, 2009), hlm.136.
2
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya),2004 Cet Ke-6, hlm 28 & 33.
15
16
Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau
membeli program yang akan ditawarkan kepada audiens. Dengan
demikian, audiens atau penonton adalah pasar karenanya setiap media
penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih dahulu memiliki suatu
rencana pemasaran strategi yang berfungsi sebagai paduan dalam
menggunakan sumber daya yang dimiliki.
Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisi situasi, yaitu
suatu studi terinci mengenai kondisi pasar audien yang mencakup
segmentasi audiens dan tingkat persaingan yang ada.3
Dari pengertian di atas dapat penulis menyimpulkan bahwa semua
tujuan strategi tidak dapat dipisahkan karena semua saling berkaitan untuk
mencapai kualitas dari hasil yang berkaitan untuk mencapai kualitas
maupun kuantintas dari hasil yang ingin dicapai dari sebuah tujuan.
Beberapa strategi lainnya adalah dengan tetap mempertahankan
program-program yang berhasil pada posisinya yang sekarang. Audiens
umumnya sudah terbiasa dengan jadwal program yang menjadi
kegemarannya.
Perubahan
jadwal
program
itu
dapat
kehilangan
audiensnya.4
Perencanaan strategi (strategi planning) adalah proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program
strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan
3
Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi,
(Jakarta:Kencana, 2009), hlm. 236.
4
Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi,
(Jakarta:Kencana,2009),hlm. 308.
17
penetapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan
kebijaksanaan telah diimplementasikan.Untuk mencapai suatu tujuan
yang diinginkan, penentuan strategi yang baik sangat di perlukan.
Demikian halnya dibidang media penyiaran, strategi yang diperlukan,
yaitu5:
a. Berfikir seperti pemirsa. Pengelola media penyiaran berada dalam
bisnis dan dua klien yang berbeda, yaitu : pemirsa dan pemasang
iklan. Tanpa ada pemirsa yang mengikuti siaran maka pengelola
media penyiaran tidak akan pernah berhasil untuk menarik peminat
pemasangan iklan.
b. Pengelola media penyiaran harus menganggap waktu siaran bernilai
penting setiap detiknya dan harus menggunakan detik siaran itu
dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau pemirsa.
Media penyiaran harus menyaksikan siarannya sendiri, menerima
kritik dan melakukan perbaikan setiap hari.
c. Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang
lain agar mau menyaksikan acara yang disuguhkan. Oleh karena itu,
pengelola media penyiaran harus bisa membuat atau memproduksi
program-program acara yang mampu menarik minat pemirsa.
Keberhasilan suatu program bergantung pada perencanaan dan
pelaksanaan strateginya. Namun, perlu di ingat bahwa dalam pembuatan
strategi penyiaran harus tetap berpedoman pada undang-undang
5
Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi,
(Jakarta:Kencana,2009),hlm. 248
18
penyiaran dan kode etik yang berlaku sehingga tidak menimbulkan
penyimpangan-penyimpangan yang dapet merugikan berbagai pihak.
Di sini dapat dipahami bahwa strategi adalah suatu perencanaan
yang dilakukan beberapa orang, yang dijadikan pedoman atau taktik
dalam tindakan operasional untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan Kreatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) berarti memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk
menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta; pekerjaan yang
menghendaki kecerdasan dan imajinasi.6 Dan menurut Creative
Education Foundation pengertian kreatif adalah suatu kemampuan yang
dimiliki seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan mereka
menemukan
pendekatan-pendekatan
atau
terobosan
baru
dalam
menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tertentu yang
biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru
atau unik dan berbeda serta lebih baik dari sebelumnya.7
Berdasarkan pada makna dari kata strategi kreatif maka, dapat
penulis simpulkan maksud dari strategi kreatif adalah rencana khusus dan
penentuan atau penyusunan rencana cerdas pemimpin berupa terobosanterobosan baru dalam upaya tercapainya suatu tujuan.
6
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan Dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm.
465.
7
Indra
Prawita,
Perencanaan
Program
Televisi
http://www.slideshare.net/Rezka_Judittya/perencanaan-program-televisi-by-indra-prawira, akses
hari selasa, 08 mei 2014, pukul 23.30 WIB.
19
2. Tinjauan Tentang Strategi Kreatif Produksi Program Siaran Televisi.
Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya menujukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya.8
Di industri penyiaran, strategi digunakan dalam berkompetisi dengan
stasiun penyiaran lain dalam rangka memperebutkan audiens. Satu stasiun
penyiaran selalu merencanakan programnya secara strategis, yaitu merancang
acara sebaik mungkin, sehingga tetap menarik dan menjaga ketertarikan
pemirsanya.9
Namun demikian, karena industri penyiaran merupakan industri
kreatif, sehingga strategi yang digunakan pun, harus strategi dan kreatif.
Menurut Fred Wibowo, kunci sukses dari setiap program televisi sebagai
berkat perencanaan dan sikap kreatif menadi faktor yang paling
penting dalam memproduksi program televisi.10
Ada 13 eleman strategi kreatif dalam produksi acara, yaitu:
a. Target Penonton
Sebelum merencanakan suatu program, seorang produser perlu
mengkaji
secara
teliti
tentang
target
penonton,
yaitu
segmen
audiens/penonton yang menjadi sasaran program. Klasifikasi target
penonton menjadi 3, yaitu:
8
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung : PT. Alumni, 1986),
hlm. 97
9
Hidajanto Djmal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran, hlm. 135.
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program, hlm. 21.
10
20
1) Usia, penggolongan segmentasi audiens berdasarkan usia, menurut
Keputusan
Komisi
Penyiaran
Indonesia
(KPI)
Nomor
009/SK/KPI/8/2004 tentang pedoman perilaku penyiaran dan standar
program siaran KPI, pasal 65 yaitu11 :
a) Klasifikasi A : tayangan untuk Anak, yakni khalayak berusia di
bawah 12 tahun.
b) Klasifikasi R : tayangan untuk Remaja, yakni khalayak berusia 12
– 18 tahun.
c) Klasifikasi D : tayangan untuk Dewasa, yakni khalayak berusia >
18 tahun.
d) Klasifikasi SU : tayangan untuk Semua Umur.
2) Jenis Kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan
3) Status Sosial, menurut Lloyd Warner, kelas sosial dapat dibagi
menjadi enam bagian, yaitu12 :
a) Kelas atas atas (A+)
b) Kelas atas bagian bawah (A)
c) Kelas menengah atas (B+)
d) Kelas menengah bawah (B)
e) Kelas bawah bagian atas (C+)
f) Kelas bawah bagian bawah (C)
11
Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik,(Bandung : Simbiosa Rekatam
Media, 2006), hlm. 235.
12
Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi,
(Jakarta:Kencana, 2009), hlm. 174.
21
b. Bahasa Naskah
Naskah merupakan penjabaran ide dalam huruf-huruf atau bahanbahan berita yang siap untuk diset. Bahasa naskah terkait dengan kata-kata
yang digunakan dalam naskah, baik drama maupun nondrama. Bahasa
naskah yang ditulis oleh penulis naskah perlu menjadi perhatian khusus,
karena bahasa naskah yang tidak sesuai dengan target penonton bisa
menjadi faktor kegagalan suatu program, sebagai contoh, penggunaan
istilah asing yang terlalu banyak pada program dengan target penonton
kelas C (kelas bawah bagian bawah) akan membingungkan penonton dan
akhirnya membuat penonton meninggalkan program bersangkutan.
c. Format Acara
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu
konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain
produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang
disesuaikan dengan tujuan target pemirsa acara tersebut.
d. Punching Line
Punching Line adalah kejutan-kejutan dalam dialog naskah
dimainkan oleh para pemain yang sengaja dituliskan untuk menghentak
perhatian penonton yang mulai jenuh dan bosan. Kejutan naskah dapat
berupa komedi, celetukan, pertanyaan, tangisan, dan ungkapan peribahasa.
e. Gimmick and Funfare
Gimmick adalah trik-trik yang digunakan untuk mendapatkan
perhatian penoton dalam bentuk sound effect, musik ilustrasi, adegan
22
suspense (tegang), mimik, ekspresi dan akting pemain, jokes (kelucuan),
teknik editing dan penggerakan kamera. Sedangkan Funfare adalah
puncak acara yang dimeriahkan dengan kegembiraan, kemewahan,
keindahan, dan kebersamaan. Biasanya funfare diletakkan di akhir acara
dimana seluruh pendukung acara naik ke panggung dan bernyanyi
bersama, namun bisa juga dipakai sebagai kemeriahan pembukaan acara.
f. Clip Hanger
Clip hanger adalah sebuah scene atau shot yang ditambahkan
karena adegan terpaksa dihentikan oleh commercial break (iklan). Clip
hanger digunakan untuk membuat penonton dengan membuat penonton
penasaran pada apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga penonton tidak
pindah kelain channel.
g. Tune and Bumper
Opening tune merupakan identitas pembuka acara dengan durasi
30 detik sampai 2,5 menit, dan bumper adalah identitas perantaran acara
dengan durasi 5 detik. Penggunaan bumper dikenal sebagai sebuah prinsip
The Golden 5 Seconds. Tune dan bumper harus dibuat semenarik mungkin
karena selalu diputar ulang setiap memulai ataupun mengakhiri tayangan
dan paling sering dihafal oleh pemirsa.
h. Penataan Artistik
Penataan artistik atau sering disebut tata panggung pada suatu
program juga menjadi identitas program. Tata artistik untuk setiap
program tidak sama, hal ini karena tata artistik disesuaikan dengan
23
referensi acara yang diproduksi. Selain itu penataan artistik juga menjadi
panduan bagi kameramen dalam menetukan blocking pengambilan
gambar.
i. Music and Fashion
Selain isi siaran, penonton juga senang memperhatikan Wardrobe
dan Make up pengisi acara, juga musik yang menjadi ilustrasi program.
“ without good music and up-date fashion, your program would
not be watched by your targeted viewers” (tanpa musik yang bagus dan
fashion terkini, program anda tidak akan disaksikan oleh target penonton
anda).
j. Ritme dan Birama Acara
Ibarat sebuah lagu, acara televisi harus mempunyai Intro Refrain,
Coda dan Improvisasi yang dibungkus dalam sebuah aransemen musik.
Sehingga dalam naskah drama maupun nondrama, setiap ketuk birama dan
ritme acara dari awal hingga akhir harus sudah diperhitungkan, hal ini
untuk menghindari kejenuhan penonton.
k. Logo dan Music Track untuk ID Tune
Sebuah program acara televisi harus mempunyai logo dan music
track (musik untuk identitas acara) yang familiar bagi penonton. Logo
acara yang baik adalah yang mudah diingat, dan music track yang baik
adalah yang enak untuk dinikmati.
24
l. General Rehearsel (GR)
Yaitu latihan yang dilakukan sebelum syuting berlangsung. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi ketika
produksi. Yang menjadi perhatian ketikan GR yaitu camera blocking, tata
lampu, dan tata suara.
m. Interactive Program
Yaitu suatu percakapan atau interaksi timbal balik dengan pemirsa
di rumah. Selain digunakan untuk mengetahui minat pemirsa terhadap
suatu tayangan, interaktif dengan pemirsa juga bermanfaat untuk
pengembangan ide-ide kratif acara selanjutnya. Dengan adanya interaktif
dengan pemirsa, pemirsa akan merasa dilibatkan dan semakin tetarik pada
program bersangkutan.
B. Pengertian Produser
1. Produser
Produser adalah seseorang yang ditunjuk mewakili Produser
Pelaksana (Execuutive
Producer) untuk
melaksanakan apa
yang
dikehendaki oleh Produser Pelaksana. Oleh karena itu seorang produser
harus memiliki kemampuan berpikir dan menuangkan ide pemikiran /
pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu program acara secara
baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan
bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur produksi yang
25
terkait.13 Atau dapat dikatakan produser adalah orang yang memiliki
gagasan/ide kreatif, yang bisa jadi dari pikirannya sendiri maupun saran
dari luar, teman kerja atau masyarakat.
Gagasan/ide kreatif tersebut selanjutnya akan dituangkan dalam
sebuah rundown sheet yang akan dijadikan panduan oleh pengarah acara
selama produksi berlangsung. Sebagai pemilik ide atau gagasan tersebut,
maka produser pulalah yang menentukan siapa orang yang akan menjadi
narasumber dalam produksinya.
Dalam kerjanya, produser merupakan pemimpin, koordinator, dan
penanggug jawab pada sebuah produksi program acara. 14 Karena dalam
memproduksi program acara, produser tidak bekerja sendiri, melainkan
ada banyak crew yang membantu dibelakangnya sesuai dengan porsi kerja
masing-masing.
2. Tinjauan Tentang Tugas Produser Dalam Produksi Siaran Televisi
Produser merupakan pemimpin dalam produksi acara/program
televisi. Namun, tugas seorang produser tidak terbatas sebagai pemimpin
saja, melainkan memiliki tugas yang beragam, antara lain :
a. Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi acara televisi
b. Membuat design produksi.
c. Menentukan tim kreatif.
d. Menentukan satuan kerja produksi.
13
Drs. Tommy Suprapto, MS, Berkarir di Bidang Broadcasting,(Yogyakarta : Media
Pressindo, 2006)
14
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta : Pinus Book Publisher,
2007), hlm.45.
26
e. Bersama dengan pengarah Acara memilih dan menentukan pengisi
acara.
f. Menyusun anggaran biaya produksi.
g. Melakukan koordinasi promosi dan publikasi.
h. Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.15
3. Media Massa Televisi
Media massa televisi merupakan alat komunikasi massa yang dapat
menjangkau masyarakat dalam jumlah besar dan luas. Komunikasi massa
melalui media televisi mengandung pengertian yaitu proses komunikasi
antara komunikator (organisasi media massa) dengan komunikan
(khalayak) yang tersebar luas, heterogen dan anonim melalui sarana media
televisi.
Proses komunikasi massa (melalui media televisi) terdiri atas
beberapa unsur yaitu: sumber (komunikator), transmitter, saluran (media),
penerima (komunikan), umpan balik dan tujuan, serta gangguan (noise)
yang ada di semua unsur tersebut. Adanya unsur umpan balik (feedback)
adalah yang membedakan model komunikasi ini dengan model
komunikasi sebelumya (model komunikasi Lasswell), yang menganggap
bahwa dalam proses komunikasi massa tidak ada umpan balik (zero
feedback).16
Model komunikasi DeFleur memberikan penjelasan lebih lengkap
tentang fenomena komunikasi massa, namun dalam hal ini, sumber atau
15
Drs. Tommy Suprapto, MS, Berkarir di Bidang Broadcasting,(Yogyakarta : Media
Pressindo, 2006)
16
Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media,
Budaya dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 20.
27
komunikator memperoleh umpan balik yang terbatas dari audiensnya.17
Dalam teori ini dikatakan bahwa umpan balik dalam komunikasi massa itu
ada, tapi datangnya terlambat (delayed). Orang (pemirsa televisi) mencoba
memberikan respon terhadap apa yang disajikan media massa, respon itu
berupa komentar, pendapat, saran, kritik, dan sebagainya, yang
disampaikan kepada stasiun penyiaran atau program bersangkutan.
Televisi sebagai salah satu media massa mempunyai fungsi dan
kedudukan yang sama seperti halnya media massa lainnya, di antaranya
sebagai sumber informasi, menghibur, mepengaruhi, mendidik, dan
kontrol sosial.
Tiga fungsi utama media massa terhadap masyarakat/audiens yaitu:
1) Media berfungsi untuk memberitahu audien mengenai apa yang terjadi
di sekitar mereka (surveying the environment).
2) Melalui pandangan yang diberikan media terhadap berbagai hal yang
terjadi, maka audien dapat memahami lingkungan sekitarnya secara
lebih akurat (correlation of environment part).
3) Pesan media berfungsi menyampaikan tradisi dan nilai-nilai sosial
kepada generasi audiens selanjutnya (transmit social norms and
customs). Menurut Lasswell, penyampaian warisan sosial ini
merupakan fungsi media yang paing kuat.18
17
Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media,
Budaya dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 20.
18
Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media,
Budaya dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 83.
28
Media massa televisi mempunyai keistimewaan dan daya tarik
tersendiri dibandingkan dengan media massa lainnya (surat kabar, majalah,
radio, dan sebagainya). Dengan sifatnya yang audio-visual, mayoritas
masyarakat lebih suka menonton televisi daripada mendengarkan radio,
ataupun membaca surat kabar. Karena sifatnya yang audio-visual jugalah,
pesan-pesan yang disampaikan media televisi lebih mudah untuk
dimengerti, dipahami, dan diterima oleh masyarakat.
Media televisi bisa menciptakan suasana tertentu, yaitu para
pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk
menyaksikan. Penyampaian isi pesan melalui media televisi seolah-olah
langsung dari komunikator ke komunikan. Informasi yang disampaikan
televisi, akan mudah dipahami karena jelas terdengar dan terlihat.19
Daya tarik media televisi begitu besar, sehingga membuat polapola aktivitas kehidupan manusia berubah total sebelum dan sesudah
munculnya salah satu media massa elektronik ini. Media televisi menjadi
panutan baru (news religius) bagi kehidupan masyarakat. Tidak menonton
televisi sama saja dengan makhluk buta yang hidup dalam tempurung.20
Media televisi tampaknya telah diasosiasikan dengan pesan (yang
berbeda dan selalu diingat), organisasi (kompleks dan besar), distribusi
(sumber universal bagi semua), teknologi tinggi dengan profesi baru
19
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1996), h. 8.
20
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1996), h. 23.
29
(pembuat berita/cerita televisi), bintang televisi serta pembawa acara
televisi.21
Kelebihan media televisi dibandingkan media massa lainnya antara
lain: Pertama, televisi bisa menembus jarak dan ruang. Kedua, sasaran
media televisi dapat menjangkau massa cukup besar. Ketiga, daya
rangsang seseorang terhadap media televisi cukup tinggi, hal ini
disebabkan karena kekuatan suara dan gambar yang dimiliki televisi.
Keempat, informasi yang diberikan televisi disampaikan lebih singkat,
jelas, dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi
pesan dalam menangkap siaran televisi.
Namun, kehadiran televisi sebagai media komunikasi massa bisa
membawa dampak positif maupun negatif bagi penikmatnya, tergantung
dari bagaimana mereka (para pemirsa televisi) bisa memanfaatkan media
massa tersebut.
C. Pengertian Program
Secara
teknis
penyiaran
televisi,
program
televisi
(television
programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perncanaan siaran televisi
dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical
programming) setiap harinya untuk merebut perhatian pemirsa.22
Menjadwalkan
program
tidaklah
semudah
yang
dibayangkan,
mengingat penata program harus jeli memerhatikan apa yang disenangi
21
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1996), h. 4.
22
RM Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran (Jakarta:
FFTV-IKJ Press,2007),hlm.1-3
30
penonton, selain kapan penonton biasa duduk di depan pesawat televisi. Untuk
menyusun program siaran diperlukan adanya sistematika kerja seorang
programmer agar susunan acaranya menjadi enak ditonon.
Terhadap sepuluh macam strategi dalam merancang program yang
digunakan oleh hampir semua stasiun penyiaran di dunia diantaranya:
1. Dayparting
Adalah satu langkah dalam perencanaan yang membagi setiap hari dalam
beberapa slot waktu yang dinilai cocok dan pas untuk diudarakan.
2. Theming
Adalah penentuan tema tertentu yang diudarakan pada saat khusus seperti
hari libur, atau menentukan satu minggu dengan tema tertentu seperti pada
program “Discovery Channel’s dengan ‘Animal Week’ ”
3. Stripping
Adalah penayangan satu program sindikasi jenis series setiap hari dalam
seminggu.
4. Stacking
Adalah
teknik
untuk
memengaruhi
audiensce
dengan
cara
mengelompokkan bersama beberapa program dengan tema yang mirip satu
program dengan program berikutnya.
5. Counterprogramming
Adalah langkah perancangan satu program tandingan terhadap program
yang berhasil di stasiun penyiaran lain, yang bertujuan untuk menarik
audiensce dari stasiun pesaing tersebut.
31
6. Bridging
Digunakan bila suatu stasiun penyiaran mencoba mencegah audiensce
untuk berpindah channel dalam satu jeda waktu (the main evening breaks),
dimana semua stasiun penyiaran berhenti dengan programnya.
7. Tentpoling
Adalah langkah perencanaan slot waktu pagi program acara yang baru,
sebelum dan sesudah program unggulan yang sudah mempunyai audiensce
yang cukup besar.
8. Hammocking
Langkah ini mirip dengan tentpoling, namun program baru ini ditempatkan
diantara dua program unggulan yang sudah mempunyai audiensce yang
cukup besar.
9. Crossprogramming
Adalah pemilihan jenis program dalam urutan jadwalnya dari tayangan
satu program, yang memiliki relevansi tema.
10. Hotswiching
Adalah penentuan jeda komersial yang tepat, agar penonton tidak
mengubah kanal ke kanal televisi yang lain.23
D. Format Program Televisi
Perkembangan kreativitas program televisi saat ini telah melahirkan
berbagai betuk program televisi yang sangat beragam. Keunikan program
23
Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin. Dasar-dasar Penyiaran Sejarah,
Organiasi,Operasional, dan Regulasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),cet,ke-1,
hlm.136.
32
televisi berjalan seiring dengan trend atau gaya hidup masyarakat yang saling
mempengaruhi. Sehingga munculah ide yang menampilkan format baru pada
program televisi agar memudahkan produser, sutradara, dan penulis naskah
menghasilkan karya yang spektakuler.
Dalam penyiaran radio dan televisi, kata format merupakan istilah
yang sudah amat dikenal, terutama sekali oleh kelompok kerja produksi.
Menurut Naratam, kunci keberhasilan suatu program televisi ialah penentuan
format acara televisi tersebut. Adapun definisi format menurut Naratama
adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan
menjadi landasan kreativitas dan design produksi yang akan terbagi dalam
berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa
acara tersebut.24
Hal yang sering dilupakan dalam percakapan sehari-hari adalah
membedakan pengertian format dalam tiga dimensi yang terkandung di
dalamnya. Sesungguhnya kata format memiliki tiga pengertian sekaligus,
yaitu: Format program, Format Produksi, dan Format Siaran.
Format acara dakwah di TV memiliki beberapa jenis25, diantaranya:
1. Monolog
Seorang ulama membawakan satu topik dan menjabarkannya
berdasarkan pandangan agama. Cara ini bila tidak dibawakan dengan
menarik, maka tidak akan disukai oleh penonton karena terlihat sangat
monoton dan membuat pemirsanya merasa jenuh dengan program itu.
24
Naratama, Menjadi Sutradara televisi, (Jakarta; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,
2004), hlm.63
25
Purnomo, “ Dakwah Kontemporer,” hlm. 100-101
33
Dalam kondisi tertentu masih ditampilkan, misalnya untuk ulama di luar
kota, karena peralatan syuting yang dibawa terbatas.
2. Dialog
Dakwah seperti ini belum lama dikembangkan, yaitu sejak TV
swasta mulai mengudara. Dialog dipandu oleh pembawa acara, kemudian
ada satu orang atau lebih ulama atau narasumber, bintang tamu dan peserta
diskusi. Dakwah dengan format ini umumnya digemari pemirsa karena ada
interaksi antar pengisi acara, sehingga terasa acara menjadi hidup. Dialog
ini juga dilaksanakan dalam siaran langsung (live).
Bentuk dialog yang lain adalah MOS (man on the street),
gabungan antara dialog di studio dengan komentar orang-orang yang
ditemui di jalanan atau berbagai tempat.
3. Film Cerita
Dakwah dapat juga dikemas dalam bentuk fim cerita, dengan
berbagai isinya, baik drama, sejarah maupun sinetron yang akhir-akhir ini
makin mempopulerkan Indonesia. Film dakwah Islam diharapkan tidak
hanya berkutat pada tataran religious formalitas belaka, tetapi berani
menyentuh permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat (baik masalah
agama dan sosial).
4. Liputan Perjalanan
Liputan perjalanan ke tempat-tempat yang bernilai sejarah Islam,
umumnya cukup menarik. Peninggalan kuno pada zaman kejayaan Islam
yang ada di Spanyol, Maroko, Mesir, dan sebagainya, merupakan
informasi sejarah Islam yang banyak digemari pemirsa.
34
5. Siaran Langsung Shalat Tarawih
Yang dimaksud di sini adalah siaran langsung shalat tarawih di
Masjidil Haram selama bulan Ramadhan, yang disiarkan oleh TV Saudi
Arabia ke 50 negara. Negara-negara yang berminat menyiarkan di
wilayahnya bisa memint untuk memperolehnya secara cuma – Cuma.
6. Kuis Berhadiah
Format dakwah Islam yang lain adalah diselenggarakannya acara
siaran langsung talk show pada bulan Ramadhan, dengan menyertakan
acara tebakan berhadiah (kuis). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
adalah seputar pengetahuan agama Islam. Acara seperti cukup banyak
menarik perhatian pemirsa.
Metode atau format acara di TV, ditentukan oleh berbagai macam
hal, yaitu;
a. Alokasi biaya untuk acara dakwah
b. Prasarana (peralatan, studio) yang dimiliki
c. SDM pengelola acara dakwah
d. Daya jangkau stasiun.
E. Dakwah Melalui Media Televisi
Dakwah merupakan aktivitas atau usaha untuk mengubah individu atau
masyarakat kepada situasi yang lebih baik dalam berbagai persoalan menurut
ajaran Islam, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menurut Samsul Munir Amin, dakwah adalah suatu aktivitas yang
dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam
35
kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan
menjalankannya
dengan
baik,
dalam
kehidupan
individual
maupun
bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di
akhirat, dengan menggunakan berbagai media dan cara-cara tertentu.26
Dakwah juga diartikan sebagai kegiatan ajakan dalam bentuk lisan,
tulisan, atau yang lain, yang dilakukan secara sadar dalam usaha memengaruhi
orang lain, baik secara individu maupun kelompok agar timbul suatu
pengertian, kesadaran, penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama
sebagai suatu pesan yang disampaikan tanpa ada unsur paksaan.27
Dengan demikian dakwah bisa dikatakan sebagai suatu strategi
penyampaian nilai-nilai Islam pada umat manusia demi terwujudnya tata
kehidupan yang imani dan realitas hidup yang Islami. Dapat juga dikatakan
sebagai agen mengubah manusia ke arah kehidupan yang lebih baik.
Pemahaman dakwah akan terasa sempit jika dakwah diartikan hanya sebatas
melalui podium atau mimbar. Dakwah dalam arti luas tidak sebatas pada
mimbar saja, karena dakwah melalui mimbar hanya satu dari sekian banyak
metode dakwah.
Selain itu, tema dari dakwah Islam juga tidak berkisar pada masalahmasalah hablun minallah saja seperti salat, puasa, zakat, haji dan tema-tematema ritual keagamaan lainnya. Masalah-masalah hablunn minannas seperti
masalah peningkatan sumber daya manusia (umat), ekonomi, demokrasi, etos
26
Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam (Jakarta: Amzah, 2008), h. 8.
Muzayyin Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi (Jakarta: Bumi Aksara,
1993), Cetakan ke 2, h. 6.
27
36
kerja, dan sebagainya juga merupakan tema-tema sentral yang juga menjadi
masalah bagi kepentingan umat Islam.
Secara umum, metode dakwah sendiri dapat dikelompokan menjadi
tiga macam, yaitu da’wah bil hal, da’wah bil qalam, dan da’wah bil lisan.
Da’wah bil hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata, yaitu aktivitas dakwah
melalui keteladanan dan tindakan amal nyata. Da’wah bil qalam adalah
dakwah yang dilakukan melalui tulisan di media cetak seperti buku, majalah
dan surat kabar; dan internet. Da’wah bil lisan adalah dakwah yang dilakukan
dengan lisan, di antaranya dengan ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain
sebagainya.
Dakwah harus dilakukan secara dinamis mengikuti perkembangan
zaman. Di era modern saat ini, dengan perkembangan teknologi komunikasi
yang semakin tinggi, da’wah bil lisan dapat dikembangkan melalui publikasi
penyiaran dengan menggunakan media penyiaran seperti radio dan televisi.28
Dengan menggunakan media massa, maka jangkauan dakwah tidak lagi
terbatas pada ruang dan waktu.
Efisiensi dan efektifitas dakwah dapat terpenuhi jika menggunakan
media massa khususnya televisi, karena ciri-ciri dari media televisi antara lain
menimbulkan keserempakan dan mampu menjangkau komunikan (mad’u)
yang bersifat heterogen.
Untuk berdakwah pada masyarakat yang majemuk tidak membutuhkan
waktu yang lama, pesan-pesan ajaran agama Islam yang disampaikan dengan
28
11.
Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam (Jakarta: Amzah, 2008), h.
37
menggunakan media massa dapat diterima secara serempak dan bersama-sama
dalam jumlah khalayak yang besar dan tentu saja sarana ini dapat
memudahkan tugas para juru dakwah.
F. Pengertian Eksistensi
Eksistensi Menurut kamus besar Bahasa Indonesia : “Eksistensi adalah
keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan”. Ini sesuai dengan
asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari,
melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti,
melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya
kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensipotensinya”29.
Dimana keberadaan yang di maksud adalah pengaruh atas ada atau
tidak adanya kita. Eksistensi ini perlu “diberikan” orang lain kepada kita,
karena dengan adanya respon dari orang di sekeliling kita ini membuktikan
bahwa keberadaan kita diakui. Tentu akan terasa sangat tidak nyaman ketika
kita ada namun tidak satupun orang menganggap kita ada, oleh karena itu
pembuktian akan keberadaan kita dapat dinilai dari beberapa orang yang
menanyakan kita atau setidaknya merasa sangat membutuhkan kita jika kita
ada. Sehingga maksud dari eksistensi di sini adalah keberadaan program, yaitu
program Mamah & Aa ber-Aksi di Indosiar.
29
http://blog.elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/pengertian-trend-menurut-para-ahli.pdf
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Stasiun Televisi Indosiar
1. Sejarah dan Perkembangan
Indosiar memulai siarannya dalam bentuk siaran percobaan pada
November 1994. Pada siaran percobaannya, Indosiar hanya menampilkan
daftar kota yang akan dijangkau siarannya & pada sore hari menampilkan
iklan dalam aquarium.Indosiar resmi mengudara pada 11 Januari 1995.
Dalam siarannya, Indosiar banyak menekankan kebudayaan. Salah satu
program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan
wayang pada malam minggu.
Bentuk logo Indosiar yang sangat mirip dengan bentuk logo
Television Broadcasts Limited, Hongkong. Awalnya, Indosiar memang
banyak menayangkan drama-drama Hongkong. Seperti misalnya serial
Return of The Condor Heroes yang dibintangi oleh Andy Lau, To Liong
To yang dibintangi oleh Tony Leung yang keduanya cukup populer di
kalangan penonton.
Selain itu, Indosiar juga memopulerkan sinetron-sinetron Indonesia
yang bertemakan cinta dan keluarga (dimulai sejak munculnya
Tersanjung), acara-acara realitas yang melibatkan emosi penonton dan
SMS secara langsung (dimulai sejak munculnya AFI), infotainment KISS
(Kisah Seputar Selebritis), dan juga program berita seperti Fokus dan
38
39
Patroli. Indosiar juga menayangkan kartun yang cukup banyak setiap hari
Minggu yaitu dari pukul 06.30 sampai 12.00 WIB. Kartun yang pernah
populer di Indosiar adalah Dragon Ball, Digimon, Pokemon, Bleach,
Naruto, Gundam, dan lain-lain.Direktur Utama Indosiar saat ini adalah E.
Loe Soei Kim.
Pada awal Mei 2013, Indosiar Karya Media resmi bergabung
dengan Surya Citra Media dan membuat stasiun televisi ini dikendalikan
oleh satu perusahaan media yang juga menguasai SCTV. Pada
pertengahan 2013, Indosiar berhasil memperoleh hak siar Liga Utama
Inggris untuk musim kompetisi 2013-2014 hingga 2015-2016 bersama
SCTV dan Nexmedia.1
Fasilitas-fasilitas
yang dimiliki
Indosiar
dalam menunjang
usahanya antara lain2:
a. Indosiar memiliki 4 studio 1, dengan luas area 595 m2 kapasitas 200
tempat duduk penonton, studio 2, dengan luas area 464 m2, studio 3
dengan luas area 426 m2, dan studio 4 dengan luas area 173 m2.
Studio-studio tersebut dirancang dengan baik dan merupakan jenis
studio dengan kualitas tinggi yang dapat digunakan untuk berbagai
keperluan.
b. Masing-masing studio dilengkapi dengan peralatan standart studio,
yaitu fasilitas Vixion Mixer Digital dengan Digital Video Effect.
Seperangkat Still Store dan Character Generator satu kanal, (Singel
1
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Indosiar,diakses 01 mei 2014
Company Profile PT.Indosiar Visual Mandiri, Tbk, 2007, h 1.
40
Character Generator), sistem tata lampu (lighting) yang computerizer
dan audio control serta alat perekam secara digital, dan tata suara fold
back system yang terdiri dari speaker maupun microphone studio
untuk memperkecil kemungkinan feedback.
c. Postproduction meliputi fasilitas editing, audio dubbing, tape transfer,
subtitleing, computer grapic dan tape library, Outdoor Broadcast.
d. Peralatan ini digunakan langsung untuk diluar studio manapun di
lapangan terbuka yang terletaknya jauh dari stasiun Indosiar. Fasilitas
yang terdapat dalam OB (Outdoor Broadcast) ini umumnya sama
dengan kemampuan studio.
Fasilitas outdoor broadcast antara lain meliputi :
a. 3 unit Mobile Outdoor Broadcast ( “Mobile OB”) dengan fasilitas
lengkap dan kemampuan yang menyamai studio.
b. Flyaway broadcast system, yang dapat berfungsi seperti studio mini
untuk lokasi yang tidak dijangkau oleh Mobile OB.
c. Electronik Field Production (“EFP”). Electronik Field Production
merupakan sebuah fasilitas sebagai penunjang kebutuhan sebuah
program untuk melakukan liputan atau pembuatan drama di luar area
studio.
Sebuah tayangan yang memiliki rating tinggi tergantung pada
kualitas program yang baik dan penempatan jam tayang yang tepat.
Semakin baik kualitas program maka akan semakin tinggi rating yang
akan diperoleh. Memahami hal tersebut Indosiar harus berupaya untuk
41
menyiarkan program yang berkualitas serta memahami minat dan selera
masyarakat. Misalnya pada pagi hari, program siaran lebih banyak
ditujukan kepada wanita, dan pada hari minggu pada anak-anak.
2. Visi dan Misi PT. Indosiar Visual Mandiri
Visi dan Misi stasiun televisi Indosiar adalah menjadi terkemuka
dengan tayangan yang berkualitas yang bersumber pada in-house
production, kreatifitas dan sumber daya manusia yang handal dan televisi
Indosiar mempunyai beberapa misi yaitu, Futuristic, Innovative,
Satisfactory, dan Humanity, yang dilambang dengan gambar ikan FISH,
yang dapat diartikan sebagai berikut:
a. Futuristic, dilambangkan dengan ikan terbang berenang sangat tepat
yang berarti Indosiar berorientasi maju dengan terobosan baru.
b. Innovative, dilambangkan dengan ikan terbang berenang mampu
terbang setinggi-tingginya yang menjadi trensetter dengan ide orisinil.
c. Satisfactory, dilambangkan dengan sisik ikan untuk mempermudah
berenang didalam air.Artinya Indosiar mengutamakan kepuasan
masyarakat, dan
42
d. Humanity, dilambangkan dengan ikan yang tak akan tenggelam karena
memiliki kantung udara ditubuhnya. Artinya, Indosiarpeduli terhadap
lingkungan sekitar.
Untuk mengetahui sebuah stasiun, logo bisa dilihat dari ciri yang
disebut ID (Identity) stasion. ID PT Indosiar Visual Mandiri Tbk adalah
seekor ikan terbang yang mengembangkan sayapnya. Dengan ID stasiun
yang khas inilah, Indosiar ingin penontonnya mengetahui di stasiun mana
saluran mereka saat ini. Indosiar juga memiliki motto atau logos yaitu “
Indosiaar Memang Untuk Anda” Motto itu mempunyai arti bahwa
Indosiar itu memang diperuntukkan bagi segala usia, juga segala lapisan
masyarakat. Selain itu motto ini dibuat agar Indosiar senantiasa dekat
dengan masyarakat melalui tayangan program-program yang menarik.
Yang semata-mata untuk memuaskan pemirsanya.3
B. Profil Program Mamah&Aa Ber-Aksi
1. Latar Belakang Program Acara Mamah&Aa Ber-Aksi
Program dakwah di Indosiar yaitu Mamah&Aa Sakinah awal
tayang pada tahun 2007 di stasiun televisi Indosiar, kurun waktu berjalan
program tersebut berkembang dengan pesat karena Mamah Dedeh yang
dikenal energik dan selalu bersemangat dalam berdakwah. Sosok ini
mempunyai ciri khas yang mungkin sangat mudah tersimpan di benak
orang yang mengenal atau pernah melihatnya. Acara ini pun dipandu oleh
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Indosiar,diakses 01 mei 2014
43
Abdel yang sebelumnya memang dikenal sebagai comedian mampu
menghidupkan suasana, bahkan mencairkan keadaan, sehingga acara ini
banyak digemari para pemirsanya.
Setelah program ini berjalan selama 3 tahun di stasiun televisi
Indosiar, Mamah Dedeh mengambil keputusan untuk pindah program ke
stasiun televisi Antv disebabkan karena ada suatu permasalahan. Tetapi
walaupun Mamah Dedeh shootting di stasiun televisi tetangga, pihak crew
indosiar tetap menayangkan program-program Mamah Dedeh secara
tapping.
Pada tahun 2013, Mamah Dedeh kembali bergabung dengan crew
Indosiar untuk melanjutkan program yang dulu pernah hilang di Indosiar.
Ketika itu lah program Mamah Dedeh tayang kembali dengan membawa
nama program yang baru yaitu program Mamah&Aa ber-Aksi. Disini
cuman nama program nya saja yang berbeda tetapi isi dalam program dan
presenter tetap seperti yang dahulu. Mungkin perubahan program ini
hanya sedikit membedakan dengan program yang lalu yaitu menambahkan
bintang tamu dari kalangan Aksi dan para artis papan atas.4
2. Gambaran Umum Program Mama&Aa ber-Aksi
Mamah&Aa ber-Aksi adalah program ceramah Islami berdurasi 90
menit yang dipandu oleh Ustazah Dedeh Rosyidah Syarifudin. Program
yang tayang pada pukul 06.00 WIB ini mengulas berbagai masalah
mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat yang dikemas secara ringan,
4
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta, 24 Mei 2014
44
lucu dan menghibur sesuai dengan syariat Islam yang berlandaskan Al
Quran dan Hadis. Walaupun acara ini dikemas dengan sedemikian rupa,
namun tidak menghilangkan esensi ataupun inti dari isi ceramah. Sosok
Mama Dedeh dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos namun tegas
dalam menyampaikan tausiahnya, sangat menarik dan ditunggu-tunggu
oleh pemirsa. Ditambah lagi hadir nya Abdel dengan gaya khas
komediannya menambah segar program ini.
Shootting program ini dilakukan secara on air/siaran siaran
langsung dan tapping/rekaman pada setiap hari rabu, kamis, dan jum’at
dengan dihadiri oleh sekitar 300 jamaah majelis taklim yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia yang dilaksanakan distudio 3 Indosiar.
Selain itu dalam program ini, Mamah Dedeh, akan ber Partner
bersama Lima lulusan terbaik Program Dakwah “AKSI” Indosiar tersebut,
yang memiliki karakter unik dan gaya khas masing-masing, yang akan
dihadirkan secara bergantian dalam setiap episodenya. Kolaborasi Mamah
dengan Ustadz/ustadzah Muda ini, diharapkan mampu memberikan nuansa
berbeda, dan yang pasti keduanya memiliki audiensce yang berbeda pula.
Dengan perpaduan keduanya kami yakin Program Mamah&Aa ber-AKSI
ini dapat merangkul penonton dari semua kalangan usia
“sebenarnya melibatkan para penceramah muda dari 5 finalis
program Aksi, akan menumbuhkan emosi dan minat muslimin
indonesia untuk menyaksikan program Mama&Aa ber-Aksi ini,
karena akan tercipta perpaduan gaya Klasik dan Modern (mewakili
orang tua & anak muda sekarang). Selain itu masing-masing
mereka punya karakter unik, seperti zacky mubarock dengan gaya
khas ceramahnya persis seperti alm. Zainudin mz, pele dengan
45
gaya keluguannya sering bercerita tentang pengalaman pribadinya
dll, tentu ini akan memiliki nilai plus untuk program ini.”5
Program Mamah&Aa ber-Aksi dimasukan ke dalam jenis acara
Variety Talkshow Religi, yaitu program yang berisi perbincangan
(ceramah) dari narasumber atau host kepada para audiensce-nya, yang
membahas tentang tema tertentu.
Karakter dari program Mamah&Aa ber-Aksi yaitu menarik,
mendidik, serta memberikan pesan moral dan agama namun tetap berusaha
untuk menghibur pemirsa. Selain itu, content dari acara ini difokuskan
pada bagain sosok Mama Dedeh dengan gaya bicaranya yang ceplas
ceplos namun tegas dalam menyampaikan tausiahnya, sangat menarik dan
lucu dan menghibur ketika membawakan ceramah kepada para jamaahnya,
namun tetap pada konteks tema.6
Program Mamah&Aa ber-Aksi ditayangkan dalam lima segmen di
setiap episodenya. Setiap episodenya akan membahas satu tema besar dan
masing-masing segmen akan membahas sub tema dengan diselingi
pertanyaan dari para jamaah, baik itu dari bintang tamu maupun jamaah
lainnya.
Berikut ini adalah rincian program (program detail) Mamah&Aa
ber-Aksi. (Lihat tabel 1 pada halaman berikutnya).
5
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta, 24 Mei 2014.
6
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-AksiDanindra Nur P ,
Jakarta, 24 Mei 2014.
46
Tabel 1
Rincian Program Mamah&Aa ber-Aksi
Nama Program
Mamah&Aa ber-Aksi
Jenis Program
Variety Religi/Program Agama
Format Program
Talkshow
Jenis Produksi
Multicamera – Live On Tape
Jenis Siaran
Nasional
Waktu Siaran
Setiap hari pukul 06.00 – 07.30 WIB.
Durasi
90’ (Incl. CB)
Sasaran
Semua usia perempuan dan laki-laki
Narasumber Mamah Dedeh dan Abdel sebagai
Kriteria
Host, akan terlibat di dalamnya 5 Finalis dari
acara AKSI Indosiar dan Ustadz/ustazah lain
memberi ceramah kepada jamaah.
3. Visi dan Misi Program
Visi dari program Mamah&Aa ber-Aksi yaitu berkewajiban
memberikan tontonan yang bermanfaat bagi pemirsanya, sedangkan
misinya adalah bagaimana kita (para pekerja media) di dunia broadcasting
dan bisnis dapat memberikan tayangan yang ringan dan bermanfaat bagi
pemirsanya.7
7
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-Aksi Danindra Nur P ,
Jakarta, 24 Mei 2014.
47
4. Tujuan dan Sasaran program
a. Memberikan wacana, tuntunan, dan ulasan mengenai Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Menghibur dengan memberikan lelucon/candaan selama ceramah,
namun tetap memberikan tuntuan agama.8
5. Segmentasi Pemirsa
Target penonton Mamah&Aa ber-Aksi terdiri dari berbagai
kalangan dan dengan latar belakang yang berbeda-beda, di antaranya:
a. Kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas (ABC+).
b. Semua umur baik perempuan dan laki-laki (male & female).9
6. Tim Program Mamah& Aa ber-Aksi
Tim Mamah&Aa ber-Aksi merupakan tim inti yang melewati
semua tahapan proses produksi. Biasanya tim ini akan dibantu oleh crew
produksi lapangan seperti camera person, audio, lighting, director, floor
director dan lain-lain, ketika proses pelaksanaan produksi.
Berikut ini adalah susunan tim program Mamah&Aa ber-Aksi.
(lihat tabel 2).
8
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-Aksi Danindra Nur P ,
Jakarta, 24 Mei 2014.
9
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mama&Aa Ber-Aksi Danindra Nur P ,
Jakarta, 24 Mei 2014.
48
Tabel 2
Tim Mamah&Aa ber-Aksi
No.
1
Jabatan
Kepala Departemen
Produksi
Nama
Roan Y. Anpira
2
Eksekutif Produser
Taryatman
3
Produser
Abdul MusthadJafar
DanindraNur P.
4
5
Creative
Production Assistance
(PA)
MahesaDjaja
Effendi Alian
DwiErnawati
InongTanjung
Taufik Hidayat
Denny Ramadhan
7. Rating dan Share
Rating dan share program Mamah&Aa ber-Aksi biasa dibilang
cukup baik. Pada setiap minggunya memperoleh rating dan share rata-rata
di atas 10%. Hal itu bisa dilihat dari komparasi program (program
comparation+all station) yang diterbitkan oleh AC Nielsen setiap
minggunya yang menghasilkan data bahwa Mamah&Aa ber-Aksi rata-rata
mendapatkan rating share di atas 10%.
Program Mamah&Aa ber-Aksi rata-rata unggul dalam hal rating
share dengan para pesaingnya/program lainnya, baik itu program yang
tayang pada jam tersebut (jam tayang program Mamah&Aa ber-Aksi)
maupun program Agama lainnya. Itu artinya, program Mamah&Aa berAksi masih diminati dan disukai para pemirsanya.
49
Seperti penuturan Danindra Nur P yang mengatakan “…Rating
share-nya alhamdulillah Mamah&Aa ber-Aksi masih disukai oleh jamaah
pemirsa, sekarang itu rating share rata-rata di atas 10%.”10
Berikut ini adalah rating share program Mamah&Aa ber-Aksi yang
dihimpun dari lembaga survei AC Nielsen selama tiga minggu, antara 21
April s.d. 11 Mei 2014. Bertanda warna merah berarti itu rating share
tinggi dalam sebulan (lihat tabel 3, 4, dan 5)
Tabel 3
Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 21 – 27 April 2014 .11
TEMA
Qolbun Salim (Hati Yang Lurus)
Memelihara Sifat Malu
Islam Memuliakan Wanita
Pernikahan Sebagai Suatu Ibadah
Hakekat Halal dan Haram
Hukum Bernazar
Khusnul Khotimah
TVR
10
1.1
1.2
1.3
1.4
1.4
10
TVS
11
11.1
12.1
13.1
14.1
14.6
10.8
HARI
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Tabel 4
Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 28 Aprii – 4 Mei 2014.12
TEMA
Keangkuhan Sosial
Wanita Penghuni Surga
Allah Menyukai Tobat Hambanya
Kemuliaan dan Keutamaan Bulan Rajab
Bahaya Fitnah Dalam Hidup
Tinggalkan Kecemasan
Iman dan Amal Saleh
10
TVR
1.2
1.4
0.9
1.4
1.2
1.7
0.8
TVS
13.2
14.1
9.6
13.4
12,0
16.8
10,0
HARI
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah&Aa ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014.
11
Dokumen Pribadi tim Mamah&Aa ber-Aksi (Source: Nielsen Media Research: Week
0648 Program Research/Indosiar/ Danindra).
12
Dokumen Pribadi tim Mamah&Aa ber-Aksi (Source: Nielsen Media Research: Week
0648 Program Research/Indosiar/ Danindra).
50
Tabel 5
Rating dan Share Mamah&Aa ber-Aksi 5 – 11 Mei 2014.13
TEMA
Kenali Dirimu, Maka Kau Kenal Tuhanmu
Membanggakan Diri
Hakekat Perjalanan Isra' Mi'raj
Jangan Letih Dalam Kebaikan
Bakti Pada Orang Tua (Birrul Walidain)
Amarah Sumber Masalah
Tajam Kebawah Tumpul Keatas
TVR
1,3
1,2
1,4
1,4
1,2
1,3
1,5
TVS
13.2
11.3
14.2
14.3
12,8
14.5
16,5
HARI
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
C. Profil Produser Program Mama&Aa ber-Aksi
Gambar 3
Produser Mamah&Aa ber-Aksi bersama Mamah Dedeh
Nama Lengkap
: Danindra Nur Purnamasidhi
Tempat/Tanggal Lahir
: Magelang, 5 September 1963
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Bidang Studi
Internasional
Universitas
Hubungan
Nasional
–
Jakarta.
13
Dokumen Pribadi tim Mamah&Aa ber-Aksi (Source: Nielsen Media Research: Week
0648 Program Research/Indosiar/ Danindra).
51
Jabatan
: Producer
Pada
Production
Operation
Department PT. Indosiar Visual Mandiri –
Jakarta.
Pengalaman Kerja
: 1991 – 1993 : Staf Bagian Pemerintahan
Umum Di Pemerintahan kabupaten Klaten,
Jawa Tengah.
1993 – 1994 : Staf Marketing Di Pt.
Indoreka Multi Mediapro, Jakarta
1994 – Sekarang : Karyawan Pt Indosiar
Visual
Mandiri,
Jakarta,
Dengan
Pengalaman Sbb :
1994 – 2000 : Staf Unit Officer Pada Drama
Production Department.
2000 – 2003 : Supervisor Unit Officer Pada
Drama Production Department.
2003 – 2010 : Produser Pelaksana Pada
Drama Production Department.
2006
–
2013
:
Merangkap
Sebagai
Koordinator Studio Alam Indosiar di Desa
Cibungur,
Kec.
Bungursari,Purwakarta,
Jawa Barat.
2010
–
Sekarang
:
Producer
Production Operation Department.
Pada
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
Strategi kreatif program siaran televisi merupakan sebuah cara atau trik
yang diterapkan untuk tercapainya tujuan program. Dan berdasarkan
hasil
penelitian lapangan yang dilakukan oleh penulis pada program Mamah&Aa
ber-Aksi di Indosiar mengenai strategi kreatif yang diterapkan oleh produser
program Mamah&Aa ber-Aksi, yang dibatasi pada episode ke-158 Tinggalkan
Kecemasan pada tgl 03 mei 2014.
Alasan penulis memilih episode 158 karena, ketika pada tema tersebut
rating dan sharenya tinggi selama bulan Mei 2014, maka penulis dapat
mendeskripsikan bahwa ketika di episode tersebut tema masalah itu merupakan
masalah yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, mengandung
kontroversial dan konflik diantara masyarakat dan masalah itu menyangkut
dengan kepentingan masyarakat banyak dan masyarakat membutuhkan informasi
serta jawaban yang jelas mengenai permasalahan tersebut.
Strategi kreatif yang di perlukan oleh seorang Produser harus memiliki
strategi yang jitu agar acara atau produksi yang dihasilkan dapat berjalan sukses
dan disukai oleh penonton. Untuk itu dalam strategi kreatif harus melewati
berbagai elemen-elemen pendukung dari keberhasilan tersebut. Elemen-elemen
tersebut antara lain:
52
53
A. Langkah–Langkah Strategi Kreatif Produser Program Mamah&Aa berAksi
1. Target Penonton
Target penonton atau target audiens adalah memilih satu atau
beberapa segmen audiens yang akan menjadi fokus kegiatan–kegiatan
pemasaran program dan promosi.1 Secara Teoritis, Penetapan target
audiens audiens diperlukan karena umumnya khalayak audiens memiliki
sifat yang sangat heterogen, sehingga akan sulit bagi media penyiaran
untuk bisa melayani semuanya. Oleh sebab itu, dengan memahami segmen
audiensnya, maka praktisi penyiaran dapat menentukan bagaimana cara
menjangkaunya,
program
apa
yang
dibutuhkan,
dan
bagaimana
mempertahankan audiens dari program pesaing.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, target penonton yang
dituju oleh produser program Mamah&Aa ber-Aksi, yaitu :
“target penonton kita itu kelas B dan C, karena yang menyaksikan
program ini adalah kalangan bagian menengah ke bawah. Yang
dimaksud dengan kelas B yaitu kelas menengah ke bawah dan
kelas C yaitu kelas bagian bawah.”
Berdasarkan pengklasifikasian segmentasi
audiens tersebut,
produser program Mamah&Aa ber-Aksi menetapkan target audiensnya di
kelas sosial menengah ke bawah, untuk kategori usia dewasa dan tanpa
membedakan jenis kelamin. Menurut Danindra Nur Purnamasidhi,
alasannya adalah :
1
Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi,
(Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 185
54
“program Mamah&Aa ber-Aksi ini kan lebih membahas tema yang
bersifat umum seperti permasalahan yang sering dihadapi umat
muslim sehari-hari. Solusi permasalahan dihadirkan dari sudut
pandang yang sesuai dengan ajaran agama dan syariat Islam, jadi
kita pikir pesan akan mudah tersampaikan dan cukup bisa
mencerna kepada semua umur.”2
Berdasarkan temuan di lapangan tersebut apa yang dilakukan produser
dengan menetapkan target/sasaran penontonnya adalah telah sesuai dengan
tugas produser ketika merencanakan sebuah produksi siaran televisi. Dengan
mengetahui secara pasti siapa target penontonnya, maka akan mempermudah
bagi produser dalam mengambil keputusan terkait produksi acaranya, karena
produser tahu apa yang dibutuhkan oleh target penontonnya itu. Sebagaimana
disebutkan oleh Naratama, “Kalau anda sudah mengenal karakter penonton
Anda maka Anda sudah mempunyai jaminan 75% karya Anda akan sukses
dan disukai banyak orang.3
Kenyataan di lapangan juga mempertegas tepatnya sasaran produser
memilih target audiens dewasa. Ungkap produser Mamah&Aa ber-Aksi :
“Rata-rata penelpon interaktif Mamah&Aa ber-Aksi adalah bapakbapak dan ibu-ibu, jika dipersentase rata-rata penelpon untuk program
Mamah&Aa ber-Aksi sebanyak 80 persen.”4
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa target
penonton yang di terapkan oleh produser program Mamah&Aa ber-Aksi
adalah tepat dan sesuai dengan konsep program, yang di lihat dari para
2
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014.
3
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014.
4
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014.
55
penelpon sebanyak 80% adalah kalangan dewasa.Yang menjadikan keunikan
pada penetapan target penonton program Mamah&Aa ber-Aksi cara produser
mendekatkan diri dengan pemirsanya.
Jadi, sebelum merencanakan produksi, produser senantiasa bergaul,
meminjam istilah Jokowi yaitu “blusukan” ke berbagai lapisan masyarakat,
menanyakan apa yang sekiranya mereka (orang-orang yang ditemui produser)
ingin saksikan. Dengan cara yang seperti itu, produser dapat mempublikasikan
secara langsung program Mamah&Aa ber-Aksi dan juga mendapatkan
berbagai masukan atau inspirasi yang tidak disengaja, menegaskan :
“aku tuh nggak bisa melihat atau membiarkan orang-orang
disekelilingku diam, pasti aku ajak ngobrol, nah dari obrolan itu aku
dapat banyak keuntungan buat mengembangkan program sekaligus
cari materi.”5
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis melihat bahwa produser tidak
hanya memperhatikan perkembangan program, tapi juga kebutuhan penonton.
Sempat pada saat interview dengan Danindra Nur Purnamasidhi,
sembari menjawab pertanyaan yang penulis ajukan, produser juga bertukar
pesan melalui media sosial dengan teman lamanya yang sudah pempunyai
banyak pengalaman. Kemudian setelah itu produser mengatakan bahwa beliau
suka bertukar pikiran dengan teman-teman lamanya untuk mempublikasikan
program Mamah&Aa ber-Aksi. Agar peminat penontonnya meningkat,
sehingga rating acara program Mamah&Aa ber-Aksi mempunyai rating yang
tinggi.
5
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014.
56
Menurut penulis, hal tersebut merupakan bentuk kegigihan produser
dalam usahanya mempertahankan eksitensi program. Produser tidak hanya
berpangku tangan kepada tim marketing dalam mempublikasikan programnya,
melainkan terlibat langsung guna tercapainya target penonton program
Mamah&Aa ber-Aksi.
2. Bahasa Naskah
Talkshow atau perbincangan atau dialog merupakan bagian dari
program faktual yang menyajikan informasi yang akurat dan langsung ,
sehingga naskah untuk talkshow tidak sama seperti naskah drama. Naskah
talkshow pada umumnya berupa pertanyaan yang dimaksudkan untuk
menggali
informasi
mendalam
terkait
narasumber
dan
tema
yang
diperbincangkan. Pertanyaan disusun sesuai dengan kaidah–kaidah penulisan
berita, yaitu rumus 5W+1H yang terdiri dari What (apa), Who (siapa), Where
(di mana), When (kapan), Why (mengapa), dan How (bagaimana).6
Penulis naskah berita di stasiun Indosiar menganut pada struktur
penulisan naskah pada umumnya, yang mana secara garis besar struktur berita
televisi terdiri dari tiga bagian, yaitu 7 :
a. Awal (pembuka), yaitu pengait (hook) atau titik awal yang memberikan
fokus yang jelas kepada pemirsa mengenai esensi atau pokok dari
berita/informasi yang hendak disampaikan. Hal ini memberi suatu fokus
dan alasan kepada permisa untuk tertarik dan bersedia menyimak acara.
6
7
Sidarta GM, Berita untuk Mata dan Telinga,(Yogyakarta : Mara Pustaka, 2012), hlm. 51
Sidarta GM, Berita untuk Mata dan Telinga,(Yogyakarta : Mara Pustaka, 2012), hlm. 89
57
b. Pertengahan. Karena semua rincian cerita tidak bisa dijejalkan diawal,
sehingga cerita dikembangkan di bagian pertengahan, yang akan
menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa.
c. Akhir (penutup), yaitu rangkuman isi dengan mengulang butir terpenting
atau menarik makna penting dari informasi, manfaatnya bagi pemirsa, atau
perkembangan peristiwa yang diharapkan akan terjadi.
Untuk naskah Program Mamah&Aa ber-Aksi sendiri, lebih pada
gambaran umum informasi yang hendak digali. Produser tidak meninggalkan
penggunaan rumus 5W+1H, namun untuk pengembangan pertanyaan apabila
terdapat statement yang menarik saat dialog berlangsung, produser
mempercayakan kepada pembawa acara/host untuk membuat pertanyaan di
luar naskah yang produser berikan.
Naskah program Mamah&Aa ber-Aksi tidak sama seperti naskah
drama, sebagaimana dijelaskan oleh produser :
“karena program Mamah&Aa ini bukan drama, jadi naskahnya bersifat
semi script, yaitu naskah tanpa adanya dialog atau skenario. Itu isinya
Cuma treatment, treatment itu nanti dikembangkan oleh presenternya,
jadi naskahnya tidak berupa pertanyaan kaku seperti apa bla bla bla, di
mana bla bla bla, kapan, bagaimana. Tidak seperti itu, tapi berupa halhal rinci yang menggiring narasumber untuk menjawab 5W+1H itu
multak harus terjawab kalau dalam teori jurnalistik,”8
Kemudian mengenai bahasa naskah maupun bahasa obrolan, adalah
menggunakan bahasa santai tapi formal, yaitu bahasa-bahasa yang easy
listening dan tidak membingungkan pemirsa, dan tentunya menggunakan
8
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
58
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena sasaran audiens program
Mamah&Aa ber-Aksi merupakan khalayak dengan kelas sosial B-C, sehingga
sebisa mungkin meminimalisir penggunaan bahasa asing. Kalaupun terpaksa
terdapat dialog dengan bahasa asing, maka host akan menjelaskan kepada
permisa.
Berdasarkan penjelasan di muka, dapat peneliti pahami bahwa dalam
pembuatan naskah program Mamah&Aa ber-Aksi, produser mempunyai
beberapa pertimbangan yaitu:
a. Terjawabnya unsur 5W+1H yang ingin diketahui pemirsa.
b. Dialog harus mempunyai alur yang jelas mulai dari opening hingga
clossing.
c. Terdapat titik klimaks dalam dialog yang mampu menarik perhatian
pemirsa.
d. Tidak adanya informasi yang terlewatkan dari narasumber.
Dengan menerapkan strategi kreatif berupa bahasa naskah, produser
program Mamah&Aa ber-Aksi telah melakukan tugasnya yaitu membuat
trearment.
3. Format Acara
Berhasil atau tidaknya sebuah program televisi adalah ditentukan
dengan design/konsep program itu sendiri. Tidak mudah untuk menarik
perhatian khalayak untuk menyaksikan sebuah program keagamaan, hal ini
disebabkan karena image yang melekat di masyarakat bahwa program
59
keagamaan atau program realigi seperti kuliah subuh, ceramah, tausiah, dan
sebagainya yang berunsurkan agama tidak menarik dan dinilai membosankan.
Maka dari itu dalam mendesign program Mamah&Aa ber-Aksi di
Indosiar proses yang dilaluinya pun tidak mudah. Dengan design yang
sederhana, program Mamah&Aa ber-Aksi tampil ingin berbeda dari program
keagamaan lainnya baik dari design atau formatnya. Di bawah ini merupakan
tahapan-tahapan yang dilalui oleh tim-tim yang bekerja dalam mendesign
program Mamah&Aa ber-Aksi.
a. Ide/Gagasan
Berawal dari sebuah ide/gagasan, program Mamah&Aa ber-Aksi
diproduksi. Ide ini muncul karena Indosiar ingin membuat suatu program
keagamaan dengan konteks curhat langsung dengan narasumber atau
dalam format talkshow realigi. Mengikuti segmentasi dari Indosiar sendiri
yang kebanyakan sasarannya adalah ibu-ibu, maka Indosiar membuat
suatu program agama dalam format talkshow agar tidak membosankan
ketika menontonnya. Dipilih Mamah Dedeh selaku narasumber menurut
produser Mamah&Aa ber-Aksi karena ikon Mamah Dedeh yang dikenal
energik dan selalu bersemangat dalam berdakwah.
Melihat tayangan program-program keagamaan yang ada baik di
stasiun televisi yang sama maupun pada stasiun televisi lain, tim kreatif
yang berada di bawah departeman produksi mencoba menampilkan sebuah
program keagamaan yang berbeda dari program lainnya. Yang
membedakanya disini yaitu seseorang yang mencurahkan isi hatinya
60
kepada pendengar atau narasumber untuk merasakan langsung, bukan
hanya berbicara semata, karena ketika seseorang memiliki suatu masalah
mereka bukan hanya bercerita namun juga meminta solusinya yang tepat.
Judul Mamah&Aa ber-Aksi dipilih dengan harapan agar program
ini dapat dengan mudah diterima dimasyarakat, dan agar lebih mudah
menghafalkan nama acara tersebut dan adanya nama Mamah Dedeh
karena sudah melekat di hati pemirsa terutama ibu-ibu yang sudah nyaman
untuk curhat dengan Mamah. Setelah itu tersusunlah sebuah konsep oleh
tim kreatif yang berada di bawah departeman produksi mengenai program
ini.
Dalam pencarian ide untuk menentukan tema pada tahap pra
produksi ide ini didapatkan dari mana saja, baik dari pustaka maupun
dalam braismeeting (meeting pra produksi). Pencarian ide untuk tema
materi yang akan di tayangkan produser dan kerabat kerja program
Mamah&Aa ber-Aksi mempertimbangkan beberapa hal di antaranya:
1) Apakah tema itu cukup menarik
2) Di manakah letak kontroversinya
3) Permasalahan apa yang sering terjadi dalam rumah tangga
Pada poin ketiga mengenai permasalahn yang sering terjadi dalam
rumah tangga itu bisa diambil dari keluhan atau curhatan pemirsa yang
ditayangkan melalui email, facebook atau twitter dengan pertanyaan yang
sama kepada program acara tersebut dan nantinya ditampung oleh tim
kreatif sebagai bahan pertimbangan untuk memilih tema yang akan
61
diangkat. Ide merupakan dasar dari tayanganya suatu program yang layak
ditonton. Jika ide tersebut dapat diwujudkan dalam suatu acara maka
disusunlah kebutuhannya baik secara teknis maupun nonteknis.
b. Sasaran Program
Target Program Mamah&Aa ber-Aksi adalah umat islam baik pria
maupun wanita mulai dari anak-anak, tua dan muda. Akan tetapi target
utama Program Mamah&Aa adalah ibu-ibu muslimah dan remaja
muslimah.9 Program ini juga dikhususkan bagi umat muslim yang mau
belajar tentang agama Islam. Dengan bahasan yang santai dan ringan agar
pemirsa yang menyaksikan tidak merasa bosan dan dapat dengan mudah
dimengerti. Target ini di pilih berdasarkan data yang diperoleh pada
observasi yang dilakukan sebelumnya. Dalam wawancara Danindra Nur
Purnamasidhi, selaku produser acara menyatakan bahwa:
“Program Mamah&Aa ber-Aksi disajikan untuk semua golongan
dan usia. Tetapi sasaran utamanya ada yaitu ibu-ibu dan remaja
muslimah. Program ini disajikan bagi siapa saja yang berminat
untuk belajar lebih dalam tetntang agama islam, namun dengan
bahasa yang santai dan ringan yng dibawakan oleh Mamah Dedeh
dan Abdel yang pembawaannya komedi”.10
c. Tujuan Program
Setiap program televisi yang tayang pasti memiliki tujuan, tujuan
ini adalah yang mendasarkan lahirnya program tersebut. Untuk itu dalam
bab ini peneliti akan menguraikan tujuan dari terbentuknya Program
9
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
10
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
62
Mamah&Aa ber-Aksi. Program Mamah&Aa ber-Aksi di tayangkan di
Indosiar dengan tujuan utamanya adalah menghadirkan program realigi di
tengah masyarakat dengan harapan selain dapat dengan mudah diterima
dengan baik oleh masyarakat juga diharapkan bisa menjadi suatu tontonan
sekaligus tuntunan agar menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan
warrahmah serta bisa lebih bertaqwa.
Program Mamah&Aa ber-Aksi ini juga berusaha memberikan
jawaban atas permasalahan-permasalahan keseharian yang ada di
masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan dalam rumah
tangga dalam perspektif Islam. Seiring dengan tujuannya ini yakni
mengentaskan permasalahan yang ada dalam rumah tangga sejalan dengan
target atau sasaran acara ini yakni ibu-ibu majlis ta’lim yang pada
umumnya telah berkeluarga.
Dengan mengutamakan keunggulan dalam hal kualitas materi serta
penyajian program religi dan informasi, program Mamah&Aa ber-Aksi
tidak terlalu lama membutuhkan waktu untuk diterima di hati masyarakat.
Karena masyarakat senang dengan panyajian materi yang di bawakan
Mamah dan Abdel dengan penuh canda namun tetap berada pada tujuan
kaidahnya.
4. Punching Line
Penggunaan punching line (kejutan-kejutan dalam dialog naskah)
dalam program Mamah&Aa ber-Aksi menjadi salah satu pertimbangan
produser. Dalam produksi program Mamah&Aa ber-Aksi, Punching line pada
beberapa tayangan.
63
Dalam tayangan Mamah&Aa ber-Aksi, Punching line digunakan
disaat Mamah sudah menyampaikan tausiahnya melewati batasan waktu yang
ada dan disaat itulah Abdel sebagai rekan pengisi acara memberitahukan
untuk melanjutkan pada segment selanjutnya, seperti segment tanya jawab.
Dan pada naskah juga berisi jokes-jokes atau kelucuan yang membuat suasan
menjadi tidak terlalu membosankan bagi para penontonnya.
Contohnya yaitu pada saat produksi dengan teman Tinggalkan
kecemasan. Ketika itu para penonton mengantuk dan merasa jenuh Abdel di
perintah oleh Asiten Produser untuk membuat suasana menjadi lebih ceria.
Kata-kata yang di ucapkan Asiten Produser seperti “ abdel ada yang ngatuk
tuh bikin ketawa keadaan studio dong”, lalu Abdel berbicara kepada penonton
“ bu semalam abis bergadang ya bu? Ngatuk banget sepertinya”.
5. Gimmick and Funfare
Gimmick adalah trik-trik yang digunakan untuk mendapatkan
perhatian penoton dalam bentuk sound effect, musik ilustrasi, adegan suspense
(tegang), mimik, ekspresi dan akting pemain, jokes (kelucuan), teknik editing
dan penggerakan kamera.
Sedangkan Funfare adalah puncak acara yang dimeriahkan dengan
kegembiraan, kemewahan, keindahan, dan kebersamaan. Biasanya funfare
diletakkan di akhir acara dimana seluruh pendukung acara naik ke panggung
dan bernyanyi
pembukaan acara.
bersama, namun bisa juga dipakai sebagai kemeriahan
64
Contoh dari Gimmick pada program Mamah&Aa ber-Aksi, Mamah
Dedeh dan Abdel sebagai tokoh atau pengisi acara pada program tersebut
melakukan trik-trik yaitu seperti Mamah yang menyampaikan tausiahnya
dengan menggebu-gebu dengan menggunakan suara yang lantang, sehingga
para penonton menjadi tegang, misalnya di saat ada penonton yang bertanya
kepada Mamah Dedeh lalu Mamah menjawabnya dengan jelas dan tegas.
Selain itu Abdel juga sering melakukan hal-hal lucu yang membuat penontong
menjadi tertawa sehingga membuat acara tersebut tidak membosankan,
misalnya Abdel yang sering melakukan candaan kepada penonton terutama
kepada penonton yang mengatuk.
Contoh dari Funfare dalam program Mamah&Aa ber-Aksi ini ada nya
bernyanyi bersama dengan para penonton disaat awal dan akhir acara program
Mamah&Aa ber-Aksi dengan menyanyikan lagu khasnya yang berjudul
Mamah&Aa.
Berdasarkan penemuan di lapangan dan hasil wawancara tersebut
menunjukkan bahwa penerapan gimmick dan funfare memang dibutuhkan.
Strategi kreatif gimmick dan funfare dimanfaatkan oleh produser program
Mamah&Aa ber-Aksi untuk menutupi kekurangan serta untuk menarik minat
penonton.
6. Clip Hanger
Untuk menarik perhatian pemirsa dan membuat pemirsa bertahan
menyaksikan program Mamah&Aa ber-Aksi, maka di setiap mengakhiri
65
segment, pembawa acara/host akan membuat Clip Hanger. Hal ini ditegaskan
oleh produser:
“Ada, clip hanging namanya. Itu host kita perintahkan untuk membuat
penasaran pemirsa dulu. Itu hampir di setiap akhir segment
menggunakan clip hanging.”
Clip hanger diciptakan oleh pembawa acara sebelum mengakhiri
segment perbincangan untuk membuat rasa penasaran pemira terhadap
kelanjutan acara, sebagai contoh, kata-kata yang biasa diucapkan host program
Mamah&Aa ber-Aksi sebelum mengakhiri segment adalah “Pemirsa, jangan
ke mana-mana karena nanti Mamah ... masih akan berbagi ilmu dengan kita,
tentunya setelah yang satu ini.”11
Yang biasa dilakukan produser program Mamah&Aa ber-Aksi
sebelum taping maupun live adalah produser terlebih dahulu mem-briefing
host dan memberitahukan kisah paling menarik dari tema, sehingga host akan
mengetahui kapan dan di mana dia akan menciptakan clip hanger untuk bisa
menahan penonton agar tidak memindahkan channel tayangannya.12
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, tampak bahwa produser
program Mamah&Aa ber-Aksi mengetahui secara mendalam di mana letak
kartu AS materinya dan kapan akan memanfaatkan kartu AS tersebut sebagai
sebuah strategi jitu dalam menahan pemirsa. Dengan begitu, pemirsa yang
mungkin akan mengganti channel televisi, menjadi berubah pikiran dan
mengurunkan niat karena merasa penasaran dan takut melewatkan tayangan
selanjutnya. Contohnya disaat penontonya mulai jenuh dan durasi sudah habis
11
12
Observasi pada bulan April – Mei 2014.
Observasi pada bulan April – Mei 2014.
66
si Abdel mengatakan kata-kata tersebut “Pemirsa, jangan ke mana-mana
karena nanti Mamah ... masih akan berbagi ilmu dengan kita, tentunya setelah
yang satu ini.”
7. Tune and Bumper
Tune atau Opening tune yang dalam teori merupakan identitas
pembuka acara dengan durasi 30 detik sampai 2,5 menit, maka di lapangan,
opening tune program Mamah&Aa ber-Aksi atau oleh produser disebut OBB
(opening bilboard) berdurasi 23 detik.13
Dalam pembuatan opening tune, produser Mamah&Aa ber-Aksi
mengaku kurang begitu memperhatikan durasi, karena yang menjadi
perhatiannya adalah efektivitas opening tune tersebut untuk diingat pemirsa,
seperti disampaikan oleh produser :
“Opening tune program Mamah&Aa ber-Aksi merupakan sebuah
opening tune sederhana, hal tersebut sengaja dibuat demikian oleh
produser program Mamah&Aa ber-Aksi dengan tujuan agar lebih
mudah diingat oleh pemirsa.”14
Sedangkan bumper yang digunakan untuk pemenggalan tiap segment
program Mama&Aa ber-Aksi merupakan penggalan dari opening tune dengan
durasi 11 detik.
Materi opening tune program Mamah&Aa ber-Aksi berupa animasi
grafis dengan dominasi warna abu-abu untuk background, biru untuk tulisan
Mamah&Aa ber-Aksi dan warna warni untuk lambang nya.
13
Observasi pada bulan April-Mei 2014
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
14
67
Tidak ada makna khusus opening tune program Mamah&Aa ber-Aksi.
“ Itu hanya supaya mudah diingat saja,” ujar produser.15
Seperti halnya beberapa strategi kreatif yang telah penulis paparkan di
atas, produser program Mamah&Aa ber-Aksi tidak melewatkan perhatiannya
pada tune dan bumper. Tune dan bumper dibuat sederhana agar mudah diingat
oleh pemirsa. Terdapat perbedaan antara teori dan praktik yang terjadi di
lapangan. Jika dalam teori, Naratama menyebutkan bahwa bumper merupakan
prinsip the Golden 5 Seconds karena durasinya hanya 5 detik, yang terjadi di
lapangan, yaitu pada program Mamah&Aa ber-Aksi, bumper berdurasi 11
detik. Menurut penulis hemat waktu, hal tersebut tidak menjadi masalah
selama durasi bumper tidak melebihi durasi Id Tune.
8. Penataan Artistik
Dalam sebuah teori, artistik kaitannya dengan televisi adalah
segala sesuatu, baik teknik maupun pemahaman yang terdapat dalam
suatu kegiatan pengkomposisian dekorasi suatu program acara dengan
tujuan
diperoleh
nilai–nilai
estetis/keindahan.16
Gambar. 4 tata panggung program Mamah&Aa ber-Aksi.
15
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
16
voelcahyadi.files.wordpress.com/2013/02/tata-artistik-01-pertemuan-1.pptx, materi
kuliah Prodi Televisi Dan Film Fakultas Sastra Universitas Jember 2013.
68
Tata panggung di dalam program Mamah&Aa ber-Aksi berbentuk
lingkaran dan mamah dedeh berada di posisi tengah. Hal tersebut di karenakan
supaya mamah dapat menyampaikan tausiahnya kepada seluruh penoton dan
sekaligus dapat menjadi pusat perhatian di sekeliling penonoton. Serta
memudahkan Mamah dedeh berinteraksi dengan para penontonnya dan
memudahkan kameramen untuk mem blocking.
9. Music and Fasion
Musik dan fashion merupakan elemen pendukung dalam produksi
siaran televisi. Menurut Eva Arifin, musik adalah merupakan bagian yang
sangat penting dan berpengaruh, dapat dikatakan musik adalah “Nyawa”
dalam produksi penyiaran radio dan broadcasting televisi.17
Demikian pula bagi program Mamah&Aa ber-Aksi, disampaikan oleh
produser:
“Ilustrasi musik digunakan untuk membuat penonton terlena, kan
musik itu menetramkan jiwa ya, maka seringnya dipilih musik
kosidahan. Fungsi lainnya adalah untuk menghibur penonton supaya
tidak bosan dengan tayang religi.”18
Berdasarkan penjelasan di muka, menunjukkan bahwa musik
merupakan bagian penting pada program Mamah&Aa ber-Aksi. Musik
backsound yang digunakan dalam program Mamah&Aa ber-Aksi disebut
17
Eva Arifin,Broadcasting to be Broadcasting,(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010). hlm150
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
18
69
ilustrasi. Di program ini mengacu pada sebuah teori bahwa musik produksi
siaran televisi, dibagi 3 macam, yaitu 19 :
a. IT Sound, yaitu jenis suara yang dihasilkan secara alami oleh bendabenda yang terlihat atau terpampang di layar televisi (suara ombak ketika
shooting di laut, suara tembakan ketika terlihat pistol meledak, dan lain–
lain). Sehingga IT Sound adalah jenis suara yang tidak boleh dihilangkan
dari layar ketika tayangan berlangsung.
b. Ilustrasi (illustration) adalah musik pengiring yang digunakan untuk
mempertegas atau menjadi bumbu suatu tayangan, juga bisa menambah
daya tarik tayangan.
c. Sound Effect, yaitu tambahan suara
untuk
lebih
mempertegas arti,
makna shot atau adegan. Sound effect berhubungan erat dengan
dramatisasi, yaitu usaha untuk tetap mengikat penonton agar tidak
mengalihkan perhatiannya dari tayangan kita.
Untuk program Mamah&Aa ber-Aksi, terdapat satu ilustrasi musik
yang paling sering digunakan, yaitu : “ instrumen lagu kosidahan berjudul
Mamah&Aa, ini karena sesuai dengan program Mamah&Aa ber-Aksi.
Sedangkan fashion, yang menjadi perhatian adalah tata busana dan tata
rias talent. Fashion yang dipakai oleh mamah dan abdel lebih bersifat formal
namun santai.
Berdasarkan pada apa yang penulis amati selama penelitian dan hasil
wawancara
19
dan
observasi,
penulis
menyimpulkan
bahwa
produser
Bambang Semedhi, Sinematografi-Videografi suatu Pengantar, (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2011), hlm. 76-79.
70
Mamah&Aa ber-Aksi menggunakan element Music and Fasion dalam
produksinya sebagai salah satu strategi kreatif produser. Penulis memahami
suatu hal, bahwa meskipun terlihat simpel ternyata memperhatikan dan
menata secara matang fashion dari talent berpengaruh pada nilai estetika
sebuah program.
10. Ritme dan Birama Acara
Ritme dan birama acara dalam program Mama&Aa ber-Aksi tampak
dari iringan ilustrasi musik yang digunakan pada setiap episodenya.
Kemudian setelah hasil wawancara seputar bahasa naskah, penulis
dapat menyimpulkan bahwa dalam membuat naskah program Mamah&Aa
ber-Aksi, produser juga memperhatikan ritme dan birama acara yaitu dengan
menempatkan materi perbincangan yang tepat pada segment yang tepat untuk
menahan pemirsa memindahkan channel.
Dari sisi penggunaan ilustrasi juga memperlihatkan bahwa terdapat
penempatan klimaks dialog yang diisaratkan melalui backsound. Di mana
klimaks bisa berupa perbincangan yang makin seru, mengharukan, ataupun
menggugah empati, dan hal ini dapat direncanakan karena produser telah
melakukan riset sebelumnya.
11. Logo dan Music Track untuk ID Tune
Program Mamah&Aa ber-Aksi ini mempunyai logo dan musik track
khusus. Hal ini dikuatkan oleh Danindra Nur P :
71
“Kemudian mengenal logo Mama&Aa ber-Aksi tidak mempunyai
makna apa-apa. Logo itu diambil dari Islamic Pattern untuk menunjukan
bahwa ini adalah sebuah program religi”
Telah penulis jelaskan sebelumnya mengenai id’s program atau
opening tune program program Mamah&Aa ber-Aksi yang berupa animasi
grafis pada pembahasan mengenai tune dan bumper.
Id tune program Mamah&Aa ber-Aksi merupakan karya in house
Indosiar, “itu memotong dari instrumen yang ada, yang sesuai aja dengan
program Mamah&Aa ber-Aksi,” tegas produser.
Setelah pada hasil interview tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
strategi kreatif terkait logo dan music track meskipun diterapkan pada
program Mamah&Aa ber-Aksi, namun tidak menjadi sesuatu yang mendapat
perhatian khusus oleh produser.
12. General Rehearsel (GR)
General Rehearsel merupakan latihan yang dilakukan sebelum syuting
berlangsung. Tujuan dilakukannya general rehearsel menurut Naratama
adalah untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi ketika produksi,
dan yang menjadi perhatian ketika general rehearsel yaitu camera bloking,
tata lampu, dan tata suara.20
Di lapang, general rehearsel sering dilakukan, disampaikan oleh
produser :
20
Naratama,Menjadi Sutradara Televisi, (Jakarta : Grasindo, 2006), hlm. 111
72
“Sebelum shooting kami selalu melakukan GR, terutama untuk Ibu-ibu
jamaah yang hadir di Studio, antara nya: Menghafal tagline Mamah&Aa berAksi, Latihan bertanya serta tagline pertanyaan bagi Ibu-ibu yang akan
bertanya pada Mamah Dedeh, Menghafal gerakan serempak mengikuti irama
theme song. Hal ini wajib dilakukan agar pada saat pelaksanaan shooting tidak
terjadi lagi kesalahan-kesalahan teknis dan non teknis yang bisa menghambat
kelancaran shooting.”21
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menegtahui bahwa bagi program
Mamah&Aa ber-Aksi, general rehearshel merupakan strategi yang digunakan
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan mencairkan narasumber dapat
relaks saat produksi berlangsung. Hal tersebut telah sesuai dengan teori yang
ada.
13. Interactive Program
Interactive program yaitu melibatkan pemirsa dalam diskusi maupun
wawancara. Pada program Mamah&Aa ber-Aksi yaitu dengan memanfaatkan
line telpon, e-mail, twitter dan skype ketika produksi bersifat live, tujuannya
untuk melibatkan pemirsa dan memisahkan jarak antara program Mamah&Aa
ber-Aksi dengan pemirsa, sebagaimana dikemukakan oleh Danindra Nur P :
“Tujuannya melibatkan pemirsa yang sedang menyaksikan dirumah
agar bisa berinteraksi langsung dengan mamah dedeh. Itu juga
membantu ketika kehabisan materi pertanyaan.”22
21
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah& Aa Ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
22
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah&Aa ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
73
Interaktif program juga dimanfaatkan oleh program Mamah&Aa berAksi untuk mengetahui respon penonton. Seperti yang sudah penulis jelaskan
pada bab sebelumnya, selama ini program Mamah&Aa ber-Aksi untuk
mengetahui minat dan respon permisa Indosiar yaitu dengan memanfaatkan
media jejaring sosial seperti email, twitter,dan skype. Contoh disini memakai
jejaring sosial seperti email, twitter, dan skype yaitu seseorang mengirimkan
pertanyaan lewat email, twitter, skype dan pada saat itu juga akan di jawab
oleh Mamah Dedeh. Interaktif program secara langsung hanya dilakukan
ketika produksi program Mamah&Aa ber-Aksi bersifat live.
Selain itu, penelepon interaktif digunakan oleh produser program
Mamah & Aa ber-Aksi untuk membantu host ketika kehabisan materi untuk
diperbincangkan.
“ Interaktif dengan permisa kita gunakan untuk menegtahui minat
pemirsa terhadap program Mamah & Aa ber-Aksi. Kemudian
interaktif juga bermanfaat untuk pengembangan ide-ide kreatif acara
selanjutnya, karena tidak jarang pemirsa program Mamah&Aa berAksi ini bukan bertanya saja tapi justru menyampaikan kesan dan
memberi saran yang membangun,”23
Berdasarkan data wawancara tersebut, penulis dapat melihat bahwa
produser program Mamah & Aa ber-Aksi memanfaatkan dengan baik moment
ketika produksi live telpon agar dapat menyapa pemiranya secara langsung
dan manfaat interaktif program juga dirasakan secara langsung baik oleh
produser maupun host.
23
Wawancara Pribadi dengan Produser Program Mamah&Aa ber-Aksi Danindra Nur P,
Jakarta,02 Mei 2014
74
Berbagi
strategi
kreatif
diterapkan
oleh
produser
demi
mempertahankan eksistensi program Mamah & Aa ber-Aksi. Beberapa
strategi kreatif tersebut adalah terkait dengan target penonton, bahasa naskah,
format acara, punching line, gimmick funfare, clip hanger, tune and bumper,
penataan artistik, music and fashion, ritme dan birama acara, logo dan music
track, untuk i’d tune, general rehearsel, dan interactive program. Dan dari 13
elemen strategi kreatif tersebut, yang menjadi perhatian khusus produser
adalah target penonton, naskah, format acara, clip hanger, serta interaktif
ketika produksi live. Strategi khusus lain nya adalah tema yang menarik,
penempatan slot/waktu dan karakteristik siaran.
Penerapan berbagai strategi kreatif tersebut rupanya cukup efektif.
Terbukti program Mamah & Aa ber-Aksi masih tetap mengudara dan kini
sudah memperoleh dukungan sponsor. Upaya yang dilakukan oleh produser
program Mamah & Aa ber-Aksi dan tim mungkin akan lebih efektif jika
dibarengi dengan publikasi yang maksimal. Selain memanfaatkan slot iklan
Indosiar, media jejaring sosial seperti facebook dan twitter serta branding
mobil Indosiar seperti yang sudah dilakukan saat ini. Mungkin program
Mamah & Aa ber-Aksi bisa juga bekerja sama dengan media patner lain
seperti radio, koran, dan majalah, ataupun space baliho.
Terkait tugas produser, di sini produser program Mamah &Aa berAksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik mulai dari
pra produksi, produksi, paska produksi, juga evaluasi. Selama pra produksi,
produser program Mamah & Aa ber-Aksi melakukan perencanaan dan
75
persiapan, mancari ide, menentukan tema, konsep, mencari narasumber,
menetukan crew yang akan dilibatkan, dan menjadwalkan kegiatan produksi.
Ketika produksi, produser berada di tempat untuk mengawasi dan
memastikan produksi berjalan lancar sekaligus menjadi program director.
Sedangkan paska produksi, produser melakukan pengawasan pada proses
editing hingga penanyangan program Mamah & Aa ber-aksi selanjutnya
melakukan evaluasi dan memuat inovasi.
Dalam pemilihan crew
produksi, mengkoordinasi crew selama
produksi dan menenatapkan kebijakan serta mengambil keputusan untuk
penegmbangan program Mamah & Aa ber-Aksi, memperlibatkan bahwa
produser telah memenuhi tugasnya sebagai pemimpin dalam sebuah kelompok
kerja produksi siaran televisi.
Dari hasil penelitian, penulis juga menemukan beberapa kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada program Mamah & Aa ber-Aksi. Kelebihan
tersebut antara lain, pertama dapat dikatakan bahwa produser dan crew
program Mamah & Aa ber-Aksi merupakan orang yang hebat dan pekerja
keras, karena dalam keterbatasan daya manusia tetapi tetap dapat berkarya
secara kontinu. Kedua, apa yang terjadi di balik layar produksi program di
stasiun Indosiar memperlihatkan bahwa sumber daya manusia di stasiun
Indosiar adalah orang-orang yang multitallenta, karena setiap individu bisa
meraangkap jabatan dalam satu kelompok kerja produksi.
Kekurangannya adalah karena keterbatasan sumber daya manusia,
membuat ide dan kreativitas dalam berinovasi untuk pengembangan program
76
Mamah & Aa ber-Aksi menjadi terbatas dan lambat. Meskipun demikian
apresiasi yang sangat besar penulis sampaikan atas semangat yang tidak
pernah padam dari produser dan tim sehingga program Mamah & Aa ber-Aksi
dapat bertahan sampai saat ini.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi kreatif
produser program Mamah&Aa ber-Aksi di stasiun Indosiar, penulis
menyimpulkan bahwa apa yang diterapkan oleh produser pada program
Mamah&Aa ber-Aksi bukanlah strategi yang asal–asalan melainkan telah
melalui berbagai evaluasi. Di samping menerapkan kriteria strategi kreatif
menurut Naratama yang terdiri dari 13 eleman yaitu target penonton, bahasa
naskah, format acara, punching line, gimmick funfare, clip hanger, tune and
bumper, penataan artistik, music and fashion, ritme dan birama acara, logo dan
music track, untuk i’d tune, general rehearsel, dan interactive program.
Produser juga menerapkan berbagai trik-trik tersebut dari 13 elemen pada
program Mamah&Aa ber-Aksi dalam upayanya mempertahankan eksistensi
program. Kreativitas produser tercermin dalam upayanya memecahkan
problem dan kendala yang ada selama ini.
Jadi didalam tema tinggalkan kecemasan sudah menggunakan 13
elemen tersebut, dengan digunakan 13 elemen program Mamah & Aa berAksi mendapatkan rating/sharenya tinggi pada bulan Mei 2014.
Evalusi dan inovasi rutin dilakukan pada program Mamah&Aa berAksi untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas program baik
dari sisi materi maupun kemasan, karena selain bertujuan untuk memberi
informasi dan pendidikan, program ini merupakan bagian dari bisnis industri
77
78
kreatif televisi, sehingga penonton merupakan faktor penting dalam perjalanan
program Mamah&Aa ber-Aksi, karena tanpa penonton Mamah&Aa ber-Aksi
tak mungkin dapat terus mengudara sampai sekarang.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan penulis sebagai bahan pertimbangan
produser untuk kemajuan program dan stasiun penyiaran adalah sebagai
berikut :
1. Kepada pengelola program Mamah&Aa ber-Aksi, alangkah baiknya jika
program Mamah&Aa ber-Aksi bisa ditayangkan secara langsung/live.
Dengan ditayangkan secara live, maka tidak hanya jamaah yang ada di
studio saja yang bisa bertanya langsung pada Mamah Dedeh, tapi jamaah
yang ada di rumah juga bisa bertanya langsung pada Mamah Dedeh.
2. Selain itu, untuk setting, dekorasi dan suasana panggung (lokasi shooting)
hendaknya dirubah dalam jangka waktu tertentu (per minggu atau per
bulan), agar pemirsa di rumah tidak bosan dan lebih tertarik untuk
menyaksikan program Mamah&Aa ber-Aksi.
3. Melakukan promosi program dan penjualan program kepada pengiklan
dengan lebih gencar. Manfaatkan semua media promosi yang ada sehingga
stasiun Indosiar dan seluruh programnya dapat dikenal lebih luas.
4. Bagi program Mamah&Aa ber-Aksi, selalu berikan inovasi baru demi
kemajuan program.
5. Maksimalkan penerapan strategi kreatif yang selama ini telah diterapkan
agar program Mamah&Aa ber-Aksi semakin baik ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, Bandung : Simbiosa
Rekatam Media, 2006.
Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin. Dasar-dasar Penyiaran Sejarah,
Organiasi,Operasional, dan Regulasi, cet ke-1, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011.
Hidajanto Djmal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran
Meloeng J, Lexy Metode Penelitian Kualitatif, edisi revisi cet. Ke-26, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa:
Media, Budaya dan Masyarakat, Bogor: Ghalia Indonesia 2010.
Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi,
Jakarta:Kencana, 2009.
Muzayyin Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Cetakan ke 2,
Jakarta: Bumi Aksara, 1993.
Naratama, Menjadi Sutradara televisi, Jakarta; PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2004.
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung : PT. Alumni,
1986.
Onong
Uchjana Effendy,
Rosdakarya, 2006.
Dinamika
Komunikasi,
Bandung:
PT.Remaja
Purnomo, “ Dakwah Kontemporer,”
RM Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran,
Jakarta: FFTV-IKJ Press,2007.
Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam, Jakarta: Amzah,
2008.
Sidarta GM, berita untuk mata dan telinga, Yogyakarta : Mara Pustaka, 2012.
Soenarto RM, Programa Televisi, Jakarta: Cikini Raya, 2007.
Sunadar, Telah Format Program Keagamaan Di TelevisiSwasta (Study Deskriptif
Analisi Televisi Pendidikan Indonesia),Tesis, Program Pascsarjana IAIN
SunanKalijaga, Yogyakarta Program StudiPendidikan Islam,1998.
Suwardi Purnama, Seputar Bisnis & Produksi Siaran Televisi, Padang : TVRI
Sumbar, 2006
Syamsir Salam, MS dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan Dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Balai Pustaka, 2005.
Tommy Suprapto, MS, Berkarir di Bidang Broadcasting,Yogyakarta : Media
Pressindo, 2006.
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi, Jakarta:
PT Rineka Cipta, 1996.
Internet
bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, akses pada hari Selasa, 6 Mei 2014,
pukul 18.53 WIB.
Indra Prawita, Perencanaan Program Televisi,
http://www.slideshare.net/Rezka_Judittya/perencanaan-program-televisi-by-indraprawira, akses hari selasa, 08 Mei 2014, pukul 23.30 WIB.
Offocial website Indosiar, www.Indosiar.co.id.
http://id.wikipedia.org/wiki/Indosiar,diakses 01 Mei 2014.
Form Wawancara
Kepada
: Pak Danindra Nur P.
Tempat
: Kantor Indosiar, Jakarta Barat
1. Bagaimana latar belakang dibuatnya program Mamah dan AA
Beraksi?
Setelah kurang lebih 2 (dua) tahun (2011 - 2013) Mamah Dedeh dan AA
Abdel tidak mengisi program religi di Indosiar, maka ada wacana untuk
menghadirkan kembali mereka berdua ke Indosiar. Hal ini disebabkan
masih bagusnya rating dan share program " Mamah dan AA So Iusi
Keluarga Sakinah"
yang terus ditayangkan secara ulangan selama 2
(dua) tahun tersebut. Setelah Mamah dan AA sepakat untuk mengisi
kembali program religi di lndosiar, maka kami tampilkan kembali mereka
berdua dalam format dan set yang baru dan program terse but kita beri
nama "Mamah dan AA Ber-Aksi''.
2. Tujuan dibuatnya program Mamah dan AA Beraksi?
Menyambung jawaban pertanyaan no. 1, maka bisa dijelaskan bahwa
banyak sekali permintaan dari penggemar program "Mamah dan AA" di
lndosiar
yang
menginginkan Mamah Dedeh dan AA Abdel
kembali mengisi acara di Indosiar. Untuk itu Indosiar mengapresiasi
keinginan mereka dengan menghadirkan kembali mereka berdua di
lndosiar, tentunya dengan tampilan yang berbeda dengan penampilan
mereka 2 (dua) tahun yang lalu.
3. Kenapa memilih nama Mamah dan AA Beraksi? Adakah makna
dari logo Mamah dan AA Beraksi maupun?
Mamah dan AA Ber-Aksi awalnya adalah gabungan antara Mamah Dedeh
dan
AA
Abdeldengan
para
finalis program AKSI(AkademiSyiar
Indosiar) yang mana program tersebut berhasil menelurkan para da'I
muda berbakat. Namun belakangan kami tidak lagi melibatkan para
finalis
AKSI di program
Mamah dan AA Ber-Aksi.
Tetapi nama
program terse but tidak berubah karena kata Ber-Aksi pengertiannya
menjadi Aksi Mamah Dedeh dan AA Abdel.
Kemudianmengenai logo Mamah dan AA Ber-Aksi tidak mempunyai
makna apa-apa. Logo itu diambil dari Islamic Pattern untuk menunjukkan
bahwa ini adalah sebuah program religi.
4. Apa yang membedakan program ini dengan talkshow lain? Apakah
ada strategi khusus? Apa saja proses-proses untuk mempertahankan
program ini?
kalau kemasan besarnya itu hampir sama, kemasannya kan curhat. tapi di
sini perbedaanya sebenarnya kita mau coba lebih mengangkat sisi
humanisnya
kita di beberapa episode
terutama yang
live suka
mendatangkan bintang tamu.
5. Kapan program Mamah dan AA Beraksi pertama kali tayang? Dan
tema apa yang ditayangkan? Dan apa alasan memilih tema tersebut
sebagai tayangan perdana?
Program Mamah dan AA Beraksi ditayangkan pertama kali pada hari
Senin, 4 November 2013 secara taping. Tema yang ditayangkan pertama
kaliadalah"Tahta, Harta danWanita''.Tidak ada alasan khusus mengapa
tema tersebut yang ditayangkan perdana
karena tema apapun yang
diangkat akan selafu menarik ketika tausiahnya dibawakan oleh
Mamah Dedeh.
6. Ada perubahan tidak dari penayangan pertama kali sampai sekarang?
Tentunya ada perbedaan dan perubahan tayangan terkini dibandingkan ketika
baru pertama kali ditayangkan. Perubahan-perubahan itu akan terus dan selalu
dilakukan agar masyarakat tidak bosan dengan tampilan yang itu-itu saja.
Selain itu perubahan yang dilakukan tentunya juga melihat perkembangan
yang terjadi di masyarakat dewasa ini.
7. Kenapa memilih jam tayang pada setiap hari pukul6 pagi?
Untuk pertanyaan ini yang berhak menjawab adalah dari Bagian Program.
8. Siapa sajakah sasaran/target audiens Mamah dan AA Beraksi? Kenapa?
Target utama audiens program "Mamah dan AA Ber-Aksi"
ini adalah
keluarga. Dart segi usia, target audiensnya tidak dibatasi. Dari anak-anak
sampai dengan orang yang sudah cukup umur.
Secara kelas juga kami berusaha masuk ke seluruh kelas dari yang lowerlower sampai ke upper-upper. Hal ini karena program "Mamah dan AA BerAksi" adalah program religi yang tidak mempunyai batasan audiens.
9. Kenapa hanya ada satu narasumber dalam satu kali tayang?
Program ini memang special dibuat untuk 1 (satu) orang narasumber, yaitu
Mamah Dedeh sesuai dengan nama program ini yaitu Mamah dan AA
Beraksi. Kami pernah juga memproduksi program religi yaitu OBAT HATL
sebagai paying program. Di program ini ada 3 (tiga) orang Ustadz dan
Ustadzah yang menjadi narasumbernya secara bergantian.
10. Bagaimana cara membuat penonton agar tidakjenuh?
Dalam hal ini peranan host sebagai pembawa acara sangat menentukan.
Dengan modal sebagai seorang comedian, AA Abdel diharapkan mampu
merubah suasana yang mulai membosankan menjadi segar kembali dengan
joke-jokenya.
11. Adakah trik khusus yang dilakukan untuk menarik perhatian pemirsa?
Kalau trik khusus sii kita tidak punya, cuman dalam suatu program kita
harus mempunyai kerjasama yang baik:dengan crew yang lain.
12. Kenapa penonton/audiens di studio Ibu-ibu semua?
Sebenarnya kami tidak mengkhususkan penontonlaudiens yang hadir di
studio harus Ibu-IbuIWanita. Kami juga membuka kesempatan untuk BapakBapak atau dari Kalangan MahasiswalPelajar untuk hadir di studio, hanya
saja mereka terkendala oleh pelaksanaan waktu shooting yang bersamaan
dengan aktivitas keseharian mereka. Berbeda dengan Ibu-ibu yang memiliki
waktu agak longgar.
13. Hal apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan program dan
menarik
minat
pemirsa/pemasang
iklan
guna
mempertahankan
eksistensi program?
Mungkin kita seperti televisi lain mempublikasin lewat iklan atau kalau
saya sedang iseng saya suka promosi program saya ke ternan-ternan saya
supaya ikut nonton film produksi saya, suapaya saya dan temen saya bisa
bertuker pikiran.
14. Sebelum shooting, apakah ada GR?
Sebelum shooting kami selalu melakukan GR, terutama untuk Ibu-ibu
jamaa'aj yang hadir di Studio, antara :
-
Menghafal tagline Mamah dan AA Beraksi
-
Latihan bertanya serta tagline pertanyaan bagi Ibu-ibu yang akan
bertanya pada Mamah Dedeh
-
Menghafal gerakan serempak mengikuti irama theme song
Hal ini wajib dilakukan agar pada saat pelaksanaan shooting tidak terjadi lagi
kesalahan-kesalahan teknis dan non teknis yang bisa menghambat kelancaran
shooting.
15. Mengenai interaktif dengan pemirsa, tujuannya apa?, kemudian
bagaimana
menarik
pemirsa
untuk
ikut
berinteraksi
dengan
narasumber?
Sudah kita ketahui bersama bahwa Mamah Dedeh sangat hafal dan menguasai
Kitab Suci AI-Qur 'an, baik bacaan, isi, terjemahan dan penerapannya. Hal ini
menjadi modal utama Mamah Dedeh dalam menyampaikan tausyiah-
tausyiahnya. Mamah Dedeh juga sangat ahli dalam menjabarkan AI-Qur 'an
kaitannya dengan kejadian sehari-hari di masyarakat. Problem apapun yang
terjadi di masyarakat yang ditanyakan ke Mamah Dedeh, Insya Allah akan
dijawab dengan lugas dan mudah dimengerti. Sehubungan dengan itu maka
kami memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat terutama yang
mempunyai masalah, ataupun yang ingin mengetahui tentang aturan-aturan
dalam Islam untuk bertanya kepada Mamah Dedeh, baik secara langsung
maupun melalui social media apapun, seperti e-mail,skype, twitter, telepon,
surat, dll. Pada saat siaran langsung kami membuka link telepon dan skype
untuk pemirsa agar dapat bertanya langsung kepada Mamah Dedeh.
Sedangkan apabila siaran tunda kami memberikan banyak kesempatan kepada
para jama 'ah di studio untuk bertanya langsung kepada Mamah Dedeh, dan
juga kami akan membacakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah masuk
melalui e-mail.
16. Bagaimana strategi kreatif produser dalam mempertahankan eksistensi
program ini?
Tim Kreatif selalu berusaha untuk menampilkan hal-hal baru sesuai dengan
perkembangan yang terjadi di dunia dewasa ini, baik itu dari tema yang akan
diangkat, tampilan program, dialog-dialog antar pengisi acara. Dan masih
banyak lagi. Diharapkan dengan adanya hal-hal baru bisa membuat program
ini terus diminati dan dicintai pemirsa.
17. Apa pertimbangan produser dalam memilih host?
Pertimbangan dalam memilih Host adalah Sosok public figure yang
mempunyai sense of humor yang tinggi dan juga pandai dan mampu
menerjemahkan tausyiah yang dibawakan oleh Mamah Dedeh. Pertimbangan
ini diambil agar program ini tidak terlihat monoton dan membosankan,
diselingi juga dengan joke-joke segar yang tentunya tidak menyimpang dari
kaidah-kaidah keIslaman.
SUSUNAN KERABAT KERJA “MAMAH DAN AA BER-AKSI”
1. Pengarah Produksi
: INDRA YUDHISTIRA
2. Penanggung Jawab Produksi
LOENGGANA
:
3. Penanggung Jawab Operasional Produksi
: EGGE DP YULIANTO
4. Produser Eksekutif
: TARYATMAN
5. Produser
: ABDUL MUSTHAD JAFAR
ANDRI
NOVARA
DANINDRA NUR P.
6. Koordinator Pengarah Acara
: HENDRA SUHENDRA
7. Pengarah Acara
: WILANTORO
8. Asisten Pengarah Acara
: TAUFIK HIDAYAT
DENNY RAMADHAN
9. Kreatif
: MAHESA DJAJA
EFFENDI ALIAN
DWI ERNAWATI
INONG TANJUNG
10. Pengarah Lapangan
: MURJIYANTO
11. Penanggung Jawab Kru Produksi
: SYAFNI RAHMAN
12. Koordinator Penata Kamera
: DONALD E. POSSUMAH
13. Penata Kamera
: CAHYONO HADI
MARWOTO
M. HUSNI THAMRIN
HERMAWAN
DEDE WAHYUDIN
MAMAN
14. Koordinator Penata Cahaya
: BUDI SISWANTO
15. Penata Cahaya
: DEDDY NURJAYA
SUGIMAN
16. Koordinator Penata Suara
: GANDA HERNAWAN
17. Penata Suara
: TITUS S. RENWARIN
BUDI
PRINGGO WAHONO
18. Koordinator VTR
: HUSIN ZAINAL ABIDIN
19. VTR
: SUKARSA TASLIM
BAGOES
MAULANA
YUDHISTIRA
20. Koordinator Pengarah Teknik
: SONNY HASANUDDIN
21. Pengarah Teknik
: RUDDY SYARIFUDDIN
22. Maintenance
: MUNADI
KRISTIADI
23. Elektrikal
: ABDUL HADI
24. Fasilitas
: TONY FERDINAN
M. YUNUS
25. Presentasi
: ROYADI
ANDRIOS
JOENDIN
25. VTR On Air
: RUDI
26. PABX
: YAYAN SUPRIYATNA
27. IT
: CUCUK PUJI H.
ZALDY
28. Penanggung Jawab Artistik
: SUHENDRO WIHTONO
29. Koordinator Set Desain dan Art
: KT. NGURASUARDIARTHA
30. Koordinator Properti dan Set
:I GUSTIPUTUDARMAYUDA
31. Penata Set
: IBNU SAMALI
32. Efek Cahaya
: MULYADI
33. Artistik
: NYOMAN KARUNIA
SUPARDI
HENDRO
34. Properti
: ANDI YUSWIRIANDI
EMEN
35. Pembangun Set
: RAHMAT HIDAYAT
SUWARNO
CECEP
DEDEN
DEDI SUPRIYADI
MAMAN SURYAMAN
36. Penata Busana
: TEGUH WAHYONO
37. Penata Rias
: Tim ELLIPS
38. Penanggung Jawab Paska Produksi
: SAPTO W. TANTIONO
39. Penyunting Gambar
: GOZALI WAHID
40. Penyelaras Suara
: ARLAN
YUDI RUSYADI
41. Penata Musik
: SAPTANTO
42. Penata Grafis
: JAMIL SYUKRI
HAMAM NASHRUDIN
43. Penanggung Jawab Penunjang Produksi
: HILMY Z. RUSTAM
44. Koordinator Artis
: JOSRIZAL
45. Koordinator Administrasi
: WAHYUDI DEWANTO
46. Asisten Administrasi
: AGUS SUPRIYADI
47. Booking Fasilitas
: GUNAWAN MARWAH
48. Unit Officer
: M. YUSUF
49. Promo On Air
: PADMONOBO
50. Pengemudi
: IMAM SRI BASONO
MAULANA SANUSI
51. Pembantu Umum
: Tim ISS
52. Theme Song
: “MAMAH DAN AA”
Ciptaan :
NABAWY
AGUS
AN-
Form Wawancara
Kepada : Mamah Dedeh (Narasumber)
Tempat : Studio 3 Indosiar, Jakarta Barat
1. Sejak kapan Mamah mulai menjadi narsum di program Mamah & Aa
ber-Aksi?
Sejak tahun 2007
2. Sejak kapan Mamah mulai berdakwah?
Semejak remaja, di usia bangsa belasan tahun mamah udah ceramah, karna
bapak saya seorang ceramah
3. Bagaimana perasaan mamah bisa berdakwah atau menjadi narasumber
di program ini?
Tidak ada perasan apa-apa. Biasa-biasa aja. Karna dakwah saya mulai dari
kecil, emang kerjaan kita dakwah keluarga kita mah semua. Tidak ada
perasaan apa-apa biasa saja.
4. Apakah tema yang diangkat itu dari usul dari Mamah atau dari
produser?
Tema itu dari produser saya tinggal ngebahas aja.
5. Apakah sebelum shotting ada brifieng?
Tidak ada sama sekali, jadi kita datang dari tim kreatif kita diberi skripsinya,
dan kadang-kadang saya tinggal baca judul yang saya baca sekilan dan saya
tahu kemana arahnya itu terserah saya.
6. Dalam rapat evaluasi apakah mamh hadir?
Ehh, karna kesibukan saya yang luar biasa yang mengevaluasi hanya tim saja
dan saya hanya dapat beritanya saja. karna jadwal saya sangat padat jadi gak
pernah ikut rapat.
7. Dalam berceramah selama ini apakah mamah pernah meras jenuh?
Tidak ada yah, karna saya enjoy di tempat saya ini, jadi saya tidak ada
perasan jenuh, justru saya banyak variasi temen banyak karna saya sering
kemana-mana.
8. Pertanyaan yang dari email apakah sebelum shooting berlangsung itu
sudah di beri tahu?
Tidak, pertanyaan itu ditanyakan langsumng ke saya ketika berhadapan
langsung dengan abadel saat shooting itu berlangsung. Jadi semua pertanyaan
yang ditanyakan ke saya baik itu belalui emai, face book, interaktif, dan juga
yang di studio jadi itu spontan langsung ditanyakan ke saya saat itujuga.
9. Lalu mah apakah pertanyaan yang di studio itu dari jamaahnya sendiri
atau dari tim kreatif?
Tidak ada rekayasa sama sekali, anda bisa lihat walaupun ada yang pegang
kertas itu karna mereka takut grogi, karna disenter kamera. Jadi mereka tulis
dulu, jadi sama sekali tidak ada rekayas sama sekalihadi semua sepontan.
10. Bagaiman mamah menjawab denganpertanyaan yang diluar tema?
Itu tidak masalah, makannya saya mah di manp,pun saya ceramah baik di
masyarakat atau di manapun judul ceramahnya apa pertanyaannya silahkan,
pertanyaannya apapun akan saya tampung
11. Persiapan apa yang mamah lakukan sebelum shooting?
tidak ada persiapan sama sekali. Mandi, ganti baju, sayajalan.
12. Sampai di lokasi shooting biasanya jam berapa?
Biasanya jam 02:30 atau jam 03:00 pagi saya berangkat dan jam 03:30 sudah
sampai di lokasi.
13. Kenapa jam 03:30 sudah di lokasi, sedangkan live jam 06:30?
kan tapping dulu baru live.
14. Dalam sehari bisa berapa kali take?
Tergantung kebutuhan, misalnya saya mau berangkat umroh. Nah itu bisa
empat atau lima kali take. Atau misal saya mau ceramah sekian hari di luar
kota juga biisa empat atau lima. Kalau biasa-biasa dua kali, satu tapping dan
satu live tergantung kebutuhan.
15. Adakah hambatan mamah dalam berdakwah di tv?
Tidak ada sama sekali, mau di tv mau di masyarakat itu tidak ada hambatan
menurut saya. Kama itu semua merupakan kewajiabn saya dan saya enjoy
biasa saja jadinya.
16. Apakah ada perbedaan berdakwah di tv dan di luar?
Menurut saya tidak ada, kama semuanya merupakan kewajiban saya. Sama
saja semuanya yang penting kita kembali kepada al-quran dan hadits.
17. Apa harapan mamah untuk permisa yang di rumah?
Saya berharap dakwah saya bisa diterima dan langsung diamalkan
Form Wawancara
Kepada : Abdel Achrian (Host)
Tempat : Kampung Habibi , Cibubur Jakarta Timur
1. Seberapa penting peran presenter dalam program acara mamah dan Aa
berAksi?
"Karena kita bicara tentang dunia broadcast, untuk dunia broadcast tidak ada
satu fungsi atau satu profesi yang lebih menonjol dibandingkan dari proses yg
lain. Jadi kalau kita mempertanyakan seberapa penting profesi presenter sama
pentig dengan keberadaan audiomen, dan keberadaan cameramen maupun juga
keberadaan produsernya".
2. Menurut anda, apa pengertian dari presenter itu sendiri?
"Karena kita bicara tentang dunia broadcast, untuk dunia broadcast tidak ada
satu fungsi atau satu profesi yang lebih menonjol dibandingkan dati proses yg
lain. Jodi kalau kita mempertanyakan seberapa penting protest presenter sama
pentig dengan keberadaan audiomen, dan keberadaan cameramen maupun juga
keberadaan produsernyamengolah dan bagaimana dia juga bisa melakukan
improvisasi dalam menyampaikan pesan tersebut.".
3. Apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang prsenter yang profesional ?
"Yang dibutuhkan yaitu kemampuan berbicara, karena kalau sekarang
sebenarnya apa yang di bicara kan yang penting cara bagaimana
menyampaikana informasinya itu benar. Untuk menjadi prof kemampuan
berbicara menjadi salah satu hal syarat menjadi seorang presenter profesional,
namun menyampaikan informasi yang benar dan sesuai fakta itu menjadi yang
paling penting. Karena informasi itu akan di sebarkan kepada khalayak."
4. Hal-hal apa saja yang terpenting dari perjalanan proses produksi menurut
anda?
"5emua rangkaian proses produksi penyiaran itu penting. Karena kita bicara
masalah hulu dan hilir, dari hulu nya kita melakukan sebuah persiapan teknis,
persia pan materi termasuk juga persiapan narasumber. Nah Ketika persiapan
itu memadai maka kita akan menghasilkan sebuah tayangan yang berkualitas.
Tetapi ketika kita di hulu saja tidak memiliki sebuah kesiapan, maka dipastikan
dalam penyampaian pun juga orang akan melihat ketidaksiapan itu sendiri
sebetutnya".
5. Kesulitan apa saja yang anda rasakan saat produksi sedang berlangsung
! dan bagaimana cara mengatasinya ?
"sampai jauh ini tidak ada kesulitan sampai saat ini, paling masalahnya di
pertanyaan oleh ibu-ibu yang keluar dari temanya. Dan itu pasti kita akan
sebisa kita menjawab pertanyaan tersebut."
6. Bagaimana koordinasi anda sebagai presenter dengan produser ?
"Klta biasanya berkoordinasi sebelum acara itu naik, bahkan untuk
menentukan tema,termasuk juga narasumber biasanya akan ada koordinasi
awal antara produser ngan presenter. Karena presenter juga harus tahu apa
yang diingikan oleh produser, produser akan menggangkat sebuah tema dan
kemudian mau mengarahkan kemana itu adalah tanggung jawab produser
yang kemudian dibicarakan dan dikomunikasikan dengan presenter."
7. Bagaimana cara yg efektif untuk menguasai jalannya siaran pada saat
membawakan acara ?
"Untuk membawakan acara dengan baik kita harus bisa beradaptasi dengan
cameraman, soundman serta semua tim produksi dngn canda sehingga
suasana menjadi cairo Saya juga harus bisa beradaptasi dengan narasumber
dikarenakan banyak narasumber ketika di Tv itu tidak bisa bicara sehingga
tug as saya yaitu berusaha memberikan energi yang baik kepada situasi dan
kondisi yang ada".
8. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan host pada sa at produksi ?
"Yang jelas host harus menghormati unsur SARA (suku ras dan agama)
dengan tidak memojokkan orang suku tertentu melainkan membawa
kepentingan masyarakat. Yang kedua host tidak boleh memojokkan dan
mendiskreditkan narasumber".
9. Bagaimana cara anda menjaga perfomen agar tetap maksimal dalam
situasi dan kondisi tertentu ?
"Satu berpikir positif kepada siapa saja. orang ada yang like dan dislike, ada
yang pro dan kontra. kedua saya harus menjaga kesehatan. ketiga saya harus
sounding diri saya bahwa saya adalah yg terbaik dan maka akan terjadi hal yg
terbaik".
10. Apa saja yang dilakukan host pada sa at pasca produksi ?
"Pasca produksi, kadang - kadang kita evaluasi tapi kadang - kadang juga
enggak tergantung kondisinya kalau ada yang harus diomongin segera, abis
syuting kita bisa ngobrol dulu enggak paling 15 sampai 20 menit, kalau
emang ngggak ada yang dibicarakan ya kita bisa langsung pulang qitu".
11. Apa harapan anda untuk program mamah dan aa beraksi kedepan nya?
"Horopannva tentu acara ini terus berlangsung dengan balk, kemudian
respon dari masyarakat juga semakin tinggi, dan pengen nya program ini
berjalan terus smpe akhir jaman, dan program ini bermanjaot buat para
penontonya ".
Dokumentasi
Foto bersama Produser, Asisten produser, Kameramen
Di luar studio 3 Indosiar
Foto keadaan studio sedang Shooting live Mamah&Aa ber-AksiDi
studio 3 Indosiar
Foto bersama Mamah Dedeh dan Abdel
Di studio 3 Indosiar
Foto bersama crew Indosiar dan penonton program Mamah&Aa berAksi di studio 3 Indosiar
Download