EKONOMI KESEHATAN KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Dari Berbagai Sumber HAKIKAT PEMBANGUNAN Upaya/intervensi/program/proyek/kegiatan untuk mewujudkan keadaan hidup yang lebih berkualitas Bisa bersifat: Pengembangan Pemberdayaan Peningkatan Penguatan Dll yang bersifat penambahan kualitas Menuntut daya kesinambungan upaya dan sumber TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MEWUJUDKAN KONDISI SEHAT Kondisi riil GAP Kondisi Harapan On the whole, three factors influence a nation’s health: 1. Economic growth 2. Advances in public health and medical research 3. The use of medical care services (Getzen, 2007) TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI Mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat: Pemenuhan kebutuhan Peningkatan pendapatan Stabilitas harga Berkembangnya bisnis dan investasi KRITERIA MENILAI PERTUMBUHAN MAKROEKONOMI Tingkat Inflasi Tingkat Pengangguran Tingkat Produktifitas Output dan Pendapatan Nasional (GDP, GNP dan GNI) KRITERIA MENILAI “ECONOMIC OUTCOME”: 1. Efficiency : allocative efficiency 2. Equity: fairness 3. Economic Growth: Kenaikan total output dalam ekonomi (GDP) 4.Stability: kondisi dimana output berkembang, tingkat inflasi rendah, dan tingkat unemployment yang rendah KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN. Pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk belajar di sekolah. Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih produktif, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Keadaan ini terutama terjadi di negara-negara sedang berkembang, dimana proporsi terbesar dari angkatan kerja masih bekerja secara manual (Atmawikarta, 2002). Di Indonesia sebagai contoh, tenaga kerja lakilaki yang menderita anemia menyebabkan 20% kurang produktif jika dibandingkan dengan tenaga kerja laki-laki yang tidak menderita anemia. Selanjutnya, anak yang sehat mempunyai kemampuan belajar lebih baik dan akan tumbuh menjadi dewasa yang lebih terdidik. Dalam keluarga yang sehat, pendidikan anak cenderung untuk tidak terputus jika dibandingkan dengan keluarga yang tidak sehat. CONTOH GLOBAL Productivity loss karena Schistosomiasis Peningkatan produktifitas diukur dari fertilitas wanita, tingkat pendidikan anak, output harian pekerja di pertanian pisang Mushkin: loss in GNP due to malaria Indonesia: Produktifitas pekerja di perkebunan karet yang tidak kena defisiensi anemia 20% lebih tinggi. Dengan pengobatan selama 60 hari produktifitas meningkat 15% (Sorkin, 1982) STUDI WILFRED MALENBAUM (1973) Seberapa jauh sebenarnya peningkatan alokasi sumber daya untuk kesehatan akan mempengaruhi pembangunan? Peningkatan disebabkan karena program kes. (pencegahan penyakit) atau karena faktor2 lain seperti infra struktur? X1= 133 + 0.34 X2 + 0.038 X3 – 0.13 X4 – 0.00095X5 – 0.024 X6 (output pertanian dipengaruhi oleh pekerja pertanian, pupuk, infant mortality, physician-population ratio dan tingkat buta huruf) EFEK PEMBANGUNAN TERHADAP PENYAKIT/ MASALAH KESEHATAN Pendapatan yang meningkat berkaitan dengan industrialisasi, yang seringkali menimbulkan ancaman terhadap kesehatan masyarakat: polusi udara, polusi air, risiko kerja, banjir dll Jalan tol: meningkatnya kecelakaan, transmisi penyakit (nyamuk, lalat tsetse di Afrika dll) Proyek Reklamasi menyebabkan Schistosomiasis (water snail hidup subur di habitat tsb berperan sbg intermediate host untuk transmisi penyakit) Gaya hidup: efek negatif stress, kanker, jantung, stroke, HIV AIDS dll (Transisi Epidemiologi) HUMAN DEVELOPMENT (UNDP, 1998) Human development is a process of enlarging people’s choices. Enlarging people’s choices is achieved by expanding human capabilities and functioning At all levels of development the three essential capabilities for human development are for people to: • To lead long and healthy lives, • To be knowledgeable, and • To have access to the resources needed for a decent standard of living HDI The HDI is a summary measure for assessing long-term progress in three basic dimensions of human development: a long and healthy life, access to knowledge and a decent standard of living. Just as in the 2013 HDR, a long and healthy life is measured by life expectancy. Access to knowledge is measured by: i) mean years of education among the adult population, which is the average number of years of education received in a lifetime by people aged 25 years and older; and ii) expected years of schooling for children of school-entry age, which is the total number of years of schooling a child of school-entry age can expect to receive if prevailing patterns of age-specific enrolment rates stay the same throughout the child's life. Standard of living is measured by Gross National Income (GNI) per capita expressed in constant 2011 international dollars converted using purchasing power parity (PPP) rates. PARAMETER PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM/HDI) Kesehatan: Umur Harapan Hidup Pendidikan: Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah Ekonomi: Kemampuan Daya Beli Peringkat INDONESIA: 108 dari 187 negara (2013) Medium human development KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN. Pada tingkat makro, penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan ekonomi jangka panjang. Beberapa pengalaman sejarah besar membuktikan berhasilnya tinggal landas ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang cepat didukung oleh terobosan penting di bidang kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit dan peningkatan gizi Hal ini antara lain terjadi di Inggris selama revolusi industri, Jepang dan Amerika Selatan pada awal abad ke-20, dan pembangunan di Eropa Selatan dan Asia Timur pada permulaan tahun 1950-an dan tahun 1960-an. Informasi yang paling mengagumkan adalah penelusuran sejarah yang dilakukan oleh Prof. Robert Fogel, yang menyatakan bahwa peningkatan ketersediaan jumlah kalori untuk bekerja, selama 200 tahun yang lalu mempunyai kontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan per kapita seperti terjadi di Perancis dan Inggris. Melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja dan pemberian kalori yang cukup, Fogel memperkirakan bahwa perbaikan gizi memberikan kontribusi sebanyak 30% terhadap pertumbuhan pendapatan per kapita di Inggris. Bukti-bukti makroekonomi menjelaskan bahwa negara-negara dengan kondisi kesehatan dan pendidikan yang rendah, mengahadapi tantangan yang lebih berat untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan jika dibandingkan dengan negara yang lebih baik keadaan kesehatan dan pendidikannya. Pada Tabel 1 dibawah ini ditunjukkan tingkat pertumbuhan dari beberapa negara sedang berkembang pada periode 1965-1994. Pengelompokan negara-negara tersebut didasarkan atas tingkat pendapatan dan angka kematian bayi (sebagai proksi dari seluruh keadaan penyakit pada tahun 1965). Tabel tersebut menjelaskan di negara-negara dengan tingkat angka kematian bayi yang rendah menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada periode tertentu. Tabel 1: Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita, 19651994 ( Didasarkan atas Pendapatan dan Angka Kematian Bayi, 1965) Angka Kematian Bayi AKB< 50 (AKB),1965 Tahun Dasar Pendapatan, 1965 GDP < US$ 750 GDP US$ 750-1500 GDP US$ 1500-3000 GDP US$ 3000-6000 GDP > US$ 6000 Sumber: WHO-SEAR, 2002 5.9 2.8 1.9 AKB 50-100 AKB 100-150 AKB > 150 3.7 3.4 1.8 1.7 -0.5 1.0 1.1 1.1 0.3 - 0.1 -0.7 2.5 - Terdapat korelasi yang kuat antara tingkat kesehatan yang baik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Secara statistik diperkirakan bahwa setiap peningkatan 10% dari angka harapan hidup (AHH) waktu lahir akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi minimal 0.3–0.4% pertahun, jika faktorfaktor pertumbuhan lainnya tetap. Dengan demikian, perbedaan tingkat pertumbuhan tahunan antara negara-negara maju yang mempunyai AHH tinggi (77 tahun) dengan negaranegara sedang berkembang dengan AHH rendah (49 tahun) adalah sekitar 1.6%, dan pengaruh ini akan terakumulasi terus menerus. HUBUNGAN ANTARA GDP,THE DAN STATUS KESEHATAN DI SUATU NEGARA Peranan kesehatan diantara berbagai faktor pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan dalam Diagram 1 dibawah ini. Dalam diagram tersebut dapat dilihat, pembangunan ekonomi disatu fihak, merupakan fungsi dari kebijakan dan institusi (kebijakan ekonomi, pemerintahan yang baik, dan penyediaan pelayanan publik), dan faktor masukan (sumber daya manusia, teknologi, dan modal perusahaan) dilain fihak. Kesehatan mempunyai peranan ekonomi yang sangat kuat terhadap sumber daya manusia dan modal perusahaan melalui berbagai mekanisme seperti digambarkan Kesehatan yang buruk akan memberikan pengaruh buruk terhadap pertumbuhan ekonomi, hal ini antara lain terjadi di subSahara Afrika dan Asia Selatan. Beban berat yang diakibatkan oleh penyakit dan pengaruh gandanya terhadap produktivitas, kependudukan, dan pendidikan mempunyai peranan dalam kinerja ekonomi yang buruk dan kronis di negara-negara Afrika. Studi terbaru yang dilakukan oleh Bloom dan Sachs, menemukan bahwa lebih dari setengahnya dari keterbelakangan pertumbuhan di negara-negara Afrika jika dibandingkan dengan dengan negara-negara di Asia Timur, secara statistik dapat diterangkan oleh beban berat akibat penyakit, kependudukan, dan geografis jika dibandingkan dengan variabelvariabel tradisional dari ekonomi makro dan politik pemerintahan. Sebagai contoh, tingginya angka prevalensi penyakit malaria menunjukkan hubungan yang erat dengan penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar satu persen atau lebih setiap tahunnya. KESEHATAN DAN KEMISKINAN Berbagai indikator kesehatan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah jika dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan tinggi, memperlihatkan bahwa angka kesakitan dan kematian secara kuat berkorelasi terbalik dengan pendapatan, seperti terlihat dalam Tabel 2 dibawah ini. Studi lain dilakukan oleh Bank Dunia yang membagi keadaan kesehatan antara kelompok penduduk berpenghasilan tinggi dan rendah pada negara-negara tertentu. TABEL 2: ANGKA HARAPAN HIDUP DAN TINGKAT KEMATIAN, MENURUT TINGKAT KEMAJUAN PEMBANGUNAN NEGARA (1995-2000) Tingkat Pembangunan Negara Penduduk (1999) Juta Rata-rata Pendapatan Tahunan (US$) Angka Harapan Hidup (Tahun) Angka Kematian Bayi (Per-1000) Angka Kematian Anak Balita (Per-1000) Sangat Terbelakang 643 296 51 100 159 Pendapatan Rendah 1777 538 59 80 120 Pendapatan Menengah-Bawah 2094 1200 70 35 39 Pendapatan Menengah-Atas 573 4900 71 26 35 Pendapatan Tinggi 891 25730 78 6 6 Sub-Sahara Afrika 642 500 51 92 151 Sumber: Human Development Report 2001, Table 8, and CMH Calculation using World Development Indicators of the World Bank Sebagai contoh, tingkat kematian anak pada quantil termiskin di Bolivia dan Turki diperkirakan empat kali lebih besar dibandingkan dengan tingkat kematian pada quantil terkaya. Dengan demikian kebijakan yang diarahkan untuk menanggulangi penyakit malaria dan kekurangan gizi secara langsung merupakan implementasi dari kebijakan mengurangi kemiskinan. Sumber: Unicef SIKLUS PEWARISAN KEMISKINAN ANTAR GENERASI Kemiskinan (gangguan kesehatan dan gizi ) Ibu Hamil Rendah IQ dan EQ Bayi Balita Gangguan Pertumbuhan & Perkembangan Fisik & Otak Pendidikan Kesejahteraan Sosial Ekonomi (rendah) Sumber: Ascobat Gani (2000) Mutu Tenaga Kerja rendah SIKLUS KESAKITAN DAN KEMISKINAN (DFID, 2000) Kemiskinan Menurunnya kualitas hidup Menurunnya produktivitas Menurunnya kemampuan belajar Menurunnya tabungan, Meningkatnya hutang, dll Kesakitan Meningkatnya faktor resiko personal dan lingkungan Meningkatnya malnutrisi Menurunnya akses ke Pengetahuan, informasi Menurunnya kemampuan mengakses pelayanan THE MULTIDIMENSIONAL POVERTY INDEX (MPI) Like development, poverty is multidimensional — but this is traditionally ignored by headline money metric measures of poverty. The Multidimensional Poverty Index (MPI), published for the first time in the 2010 Report, complements monetary measures of poverty by considering overlapping deprivations suffered at the same time. The index identifies deprivations across the same three dimensions as the HDI and shows the number of people who are multi-dimensionally poor (suffering deprivations in 33% or more of weighted indicators) and the number of deprivations with which poor households typically contend with. It can be deconstructed by region, ethnicity and other groupings as well as by dimension, making it an apt tool for policymakers. THE MULTIDIMENSIONAL POVERTY INDEX (MPI) PENDEKATAN ASPEK DEMOGRAFI Hal yang paling merugikan, namun kurang diperhatikan, biaya yang tinggi dari kematian bayi dan anak dapat ditinjau dari aspek demografi. Keluarga miskin akan berusaha mengganti anaknya yang meninggal dengan cara memiliki jumlah anak yang lebih banyak. Jika keluarga miskin mempunyai banyak anak maka keluarga tersebut tidak akan mampu melakukan investasi yang cukup untuk pendidikan dan kesehatan untuk setiap anaknya. Dengan demikian, tingginya beban penyakit pada keluarga yang memiliki banyak anak akan menyebabkan rendahnya investasi untuk kesehatan dan pendidikan untuk setiap anaknya. Bukti empiris tentang adanya hubungan antara tingkat fertilitas dengan tingkat kematian anak adalah sangat kuat. Negara-negara yang memiliki angka kematian bayi kurang dari 20, mempunyai angka rata-rata tingkat fertilitas (Total Fertility Rate) sebesar 1.7 anak. Negara-negara dengan tingkat kematian bayi diatas 100 mempunyai angka rata-rata tingkat fertilitas 6,2 anak. Pola ini menuntun pengertian kita bahwa negaranegara yang mempunyai tingkat kematian bayi yang tinggi mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk tercepat di dunia dengan segala konsekwensinya. Ketika angka kematian anak menurun, disertai dengan turunnya tingkat kesuburan, secara keseluruhan tingkat pertumbuhan penduduk juga menurun dan rata-rata umur penduduk akan meningkat. Ratio ketergantungan penduduk juga akan menurun. Perubahan demografi ini akan mendorong keseluruhan peningkatan GNP per kapita dan pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya proporsi penduduk usia kerja secara langsung meningkatkan GNP per kapita. KESEHATAN SEBAGAI INVESTASI Investasi Sektor Sosial (Gizi, Kes, Pendidikan) Kemiskinan Berkurang Ekonomi Meningkat Perbaikan Gizi Tumbuh Kembang Fisik Dan Mental Anak Peningkatan Kualitas SDM Peningkatan Produksi DI SAAT KRISIS EKONOMI, PEMBANGUNAN KESEHATAN HARUS DITINGKATKAN, BUKAN DIKURANGI Karena: • Mencegah terjadinya generasi rendah mutu • Merupakan salah satu upaya pengentasan kemiskinan • Kesehatan adalah hak asasi manusia KESIMPULAN Ada hubungan timbal balik antara pembangunan dan status kesehatan Kesehatan dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara serta tingkat kemiskinannya Kesehatan adalah investasi: secara makro bagaimana meningkatkan aloksi dana yang cukup? Tools: CBA, DALY, QALY KESIMPULAN Kesehatan merupakan agenda global bersama masalah kemiskinan dan pengembangan SDM dalam rangka pencapaian MDG’s Investasi dalam SDM akan meningkatkan tingkat perekonomian suatu negara (Commission on Macroeconomics and Health -CMH) HAL YANG PERLU DIPELAJARI KURVA LORENZ INDEKS GINI SDG’s TERKAIT BIDANG KESEHATAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN INDIKATORNYA SOURCES Ede Surya (2009) Mardiati Nadjib (2011) Arum Atmawikarta (2002) Ascobat Gani (2000) Thomas Getzen (2007) Alan Sorkin (1982) Unicef, UNDP, World Bank