10-‐Kesehatan

advertisement
10-­‐Kesehatan Bismila-­‐Hir Rahma-­‐Nir Rahim Assalamu’Alaikum! Jalan Allah menuju Kesehatan Sahabat-­‐sahabatku terkasih dalam Allah, ini adalah topik yang tidak hanya sangat menarik, namun bermanfaat. Ini merupakan infromasi yang sangat penting karena mempengaruhi hidup setiap jiwa manusia di bumi…kesehatan! Seseorang pernah mengatakan, kesehatan bukanlah segalanya tetapi tanpa kesehatan, segalanya tidak berarti! Anda boleh menjadi orang yang paling kaya, tetapi jika anda kehilangan kesehatan anda, bahkan sebuah ruangan penuh dengan emas pun tidak dapat dinikmati! Demikianlah tujuan kita untuk mencari tahu bagaimana kita memelihara pemberian Allah yaitu kesehatan. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyanyang kepada setiap keluarga manusia. Kepedulian-­‐Nya kepada kita jauh lebih besar daripada orangtua kita di dunia merawat kita. Sebagaimana orangtua kita memberikan nasihat pada masa anak-­‐anak, lebih lagi Allah memberikan kepada kita pedoman yang teliti untuk menjaga kesehatan kita. Mengikuti pedoman-­‐Nya akan menjaga jiwa kita dari polusi dosa dari dunia ini! Kita perlu banyak berdoa (du’a) tentang persoalan ini yang merupakan “menjaga kesehatan”. Untuk menikmati kesehatan, kita harus memperhatikan nasihat yang telah diturunkan. Perhatikan firman yang tertulis yang harus dilakukan dengan memelihara kesehatan. “Mereka menanyakan kepadamu tentang anggur dan judi. Katakanlah, pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya….” Sura 2:219 Al-­‐Baqara. Allah mengetahui keduanya, efek penghancur kesehatan dari anggur (alcohol) seburuk efek penghancur jiwa dari judi. Jadi Dia memberitahu kita akan bahaya-­‐bahaya ini sehingga kita dapat diajarkan untuk menghindari hal tersebut. Perhatikan firman dari Nabi Solaiman (Taurat) Amsal 20:1 “Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-­‐huyung karenanya.” Dan kemudian kata Yesaya…(Taurat) Yesaya 5:11 “Celakalah mereka yang bangun pagi-­‐pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-­‐duduk sampai malam hari, sedan badannya dihangatkan anggur!” Kita bisa melihat dengan jelas bahwa minuman beralkohol sangat jelas dilarang (haram) kepada para pengikut Allah. Jika kita berharap diantara ‘Mutakin’ (Orang benar), kita akan menghindari semua penggunaan alcohol sebagai minuman. Keselamatan Kesehatan Allah! Adakah jenis-­‐jenis lain yang banyak digunakan untuk makanan yang dengan jelas dilarang Allah? Dan mengapa Allah tidak memberikan kepada kita pedoman yang jelas atas mana yang ‘halal’ (sah) dan yang ‘haram’ (najis)? Allah adalah Pencipta dan Pencipta mengetahui bahan bakar yang terbaik untuk digunakan menjalankan tubuh manusia. Manusia sekarang mengkonsumsi jenis-­‐jenis makanan yang sangat berbahaya untuk dicerna ke dalam sistem. Dalam hal yang sama, anda tidak akan memasukkan bahan bakar kotor ke dalam kendaraan anda, begitu juga kita hanya memasukkan makanan paling murni ke dalam sistem kehidupan kita. Setiap orang yang pernah membeli mobil dan berharap menggunakannya dengan bijak, akan mengambil waktu untuk mempelajari ‘buku pedoman penggunaan’ yang pabrikan telah masukkan, sehingga pemilik mobil mendapatkan penggunaan maksimal mobil untuk bertahun-­‐tahun lamanya. Betapa lebih penting lagi tubuh kita? Tubuh yang diberikan Allah kepada kita telah diciptakan untuk membawa kemuliaan dan hormat kepada-­‐Nya. Bukankah seharusnya sangat penting untuk mengambil waktu mengenali arti “keselamatan kesehatan”? Manusia akan menghabiskan bertahun-­‐tahun untuk mendidik diri mereka menjadi ahli dalam berdagang atau bekerja, tetapi tidak terdidik mengenai bagaimana memelihara kesehatan! Adakah makanan dan minuman yang berbahaya, yang kita masih tidak ketahui? (Zabur) Mazmur 67:2 “supaya jalan-­‐Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-­‐Mu diantara segala bangsa.” Bukan sebuah rahasia bahwa Allah menginginkan semua bangsa untuk mengalami kesehatan. Dia ingin pekabaran kesalamatan kesehatan untuk dibawakan kepada semua orang. Allah hanya ingin kesehatan terbaik menjadi bagian semua manusia ciptaan-­‐Nya. Dia telah memberitahukan kepada anak-­‐anak manusia apa itu kesehatan terbaik sementara kita tinggal di planet bumi. Halal dan Haram! Di dalam Taurat yang diberikan kepada Musa, Allah telah menguraikan kepada kita binatang halal dan haram. Al-­‐Quran meneguhkan Kitab yang diberikan kepada Musa, Sura 46:12 dan Sura 6:154. Disini, Taurat mencatat binatang haram yang tidak boleh dimakan. Dalam Imamat Pasal 11 dengan jelas diuraikan binatang halal dan haram. Imamat 11:3 “Kamu boleh makan semua hewan yang berkuku belah, yaitu yang kukunya terpisah sama sekali, serta yang memamah biak diantara kawanan ternak.” Itu berarti binatang apapun yang berkuku belah (yang memiliki kuku terpisah, seperti lembu, rusa, kambing, domba, dll) dan yang memamah biak. Inilah yang Allah anggap binatang yang halal untuk dimakan. Dan disebutkan binatang yang haram, dan yang pertama yang dicatat binatang haram adalah ‘unta’. Allah memberikan kepada kita sebabnya...Imamat 11:4 “Akan tetapi, dari antara hewan yang memamah biak atau yang berkuku belah itu, jenis-­‐jenis berikut inilah yang tidak boleh kamu makan: unta, hewan yang memang memamah biak namun tak berkuku belah, itu haram bagimu.” Meskipun unta memamah biak, tetapi hewan yang tidak berkuku belah. Unta tidak memiliki kuku. Itu sebabnya unta dianggap haram untuk dimakan. Daftar selanjutnya dari yang haram..marmot (pelanduk), kelinci, babi (babi hutan) dan bahkan semua ciptaan yang merambat dan menjalar seperti tikus, marmut, kadal, cicak, ular, terkecuali yang seperti belalang. Imamat 11. Binatang haram seperti unta, kuda, keledai, dll, diciptakan sebagai binatang untuk beban, untuk membawa manusia dan mengantarkan barang-­‐barangnya. Tetapi tidak pernah dimaksudkan untuk makanan. Babi termasuk diantara yang paling najis. Sejak hari-­‐hari nasihat ini, alamiah babi tidak berubah. Babi masih tetap haram sebagai makanan. Pasal 11 juga mencatat unggas dan makhluk hidup air yang Allah anggap aman (halal) dan yang haram untuk dimakan. Imamat 11:9 menyebutkan ikan-­‐ikan yang halal merupakan ikan yang bersirip dan bersisik. Makhluk hidup air yang tidak bersirip dan bersisik termasuk haram. Seperti belut, udang, udang laut, remis, tiram, semua ikan bertempurung dan ikan tanpa sirip dan sisik. Ini termasuk haram dan dilarang sebagai makanan. Diantara unggas, burung pemangsa, seperti rajawali, elang, burung hantu, dll, termasuk haram. Yang lain burung pemakan bangkai seperti gagak, heriang, sejenis elang pemakan bangkai, dll. Ini juga termasuk diantara yang haram. Ingatlah bahwa ‘keselamatan kesehatan’ Allah untuk semua bangsa. Dia tidak mengambil kelompok tertentu sebagai satu-­‐satunya yang menikmati kesehatan yang baik. Dia menginginkan semua bangsa untuk menikmati kesehatan. Allah ingin semua termasuk diantara “Mutakin”, Dia hanya ingin yang terbaik untuk kita. Oleh sebab itu, Dia memberitahukan keselamatan kesehatan-­‐Nya kepada semua bangsa. Para pembaca yang budiman, Allah melihat minat besar anda di dalam pikiran. Keselamatan Kesehatan untuk Mutakin Sebagaimana kita hidup di zaman akhir dari sejarah bumi ini, menjadi hal yang lebih penting bagi kita untuk menyimak lebih dekat mengenai kesehatan kita. Hanyalah melalui pikiran kita, Allah bisa berkomunikasi dengan kita melalui Ruh Suci Allah dan melalui Firman-­‐Nya. Demikian jika pikiran kita tersumbat dengan makanan haram, kita bisa mengerti pesan-­‐pesan Allah kepada kita. Seperti Allah menunjukkan Kehendak-­‐Nya kepada kita dalam hal makanan, kita harus berserah dalam kehendak-­‐Nya sesuai keterangan apa yang seharusnya kita makan. Kesehatan Terbaik Sekarang, jika itu adalah keinginan anda untuk mendapatkan kesehatan terbaik, adalah bijak untuk meninggalkan semua daging untuk makanan, bahkan dari binatang halal sekalipun. Kita perlu kembali kepada pola makan Eden. Ini harus menjadi cita-­‐cita kita dan tujuan baik dalam pola makan dan gaya hidup. Dalam rumah Eden semula, mereka tidak memakai daging sebagai makanan. Dalam Taman Kebahagiaan hanyalah buah-­‐buahan, biji-­‐bijian, dan kacang-­‐kacangan yang dimakan. Setelah manusia berdosa, sayur-­‐sayuran ditambahkan dalam daftar makanan. Kejadian 3:18. Tidak sampai saat air bah, hewan dan hanya binatang halal yang diijinkan untuk dimakan. Alasannya karena bumi telah rusak oleh air bah dan butuh waktu bertahun-­‐tahun untuk beberapa pohon berbuah dan muncul kembali. Demikianlah binatang halal diijinkan untuk dimakan, selama periode sulit ini. Tetapi untuk mendapatkan kesehatan terbaik, keselamatan kesehatan, jauh lebih baik untuk menjauhkan diri dari penggunaan semua jenis daging untuk makanan. Dalam rumah Eden semula, kita memiliki pola makan yang ideal untuk manusia. Kejadian 1:29 “Berfirmanlah Allah, Lihat, Aku memberikan kepadamu segalam tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon yang buahnya berbiji. Itulah yang akan menjadi makananmu.” Ini termasuk biji-­‐bijian, buah-­‐buahan, kacang-­‐kacangan. Setelah dosa masuk, Allah memasukkan sayur-­‐sayuran atau tumbuh-­‐
tumbuhan di lading. Kejadian 3:18 “…tumbuh-­‐tumbuhan di padang akan menjadi makananmu.” Namun, jika kita memakai daging untuk makanan, adalah kewajiaban kita untuk ‘’dapat membedakan mana yang najis dan mana yang halal..” Imamat 11:47. Itulah kewajiban kita sesungguhnya untuk menyenangkan Allah dan berserah kepada jalan-­‐Nya. Semua yang bekerja keras untuk menjadi diantara ‘Hanif’ dan termasuk diantara ‘Mutakin’ akan senang hati menyerah dalam kehendak Allah. Para pembaca budiman, apakah itu pilihanmu hari ini? Inilah harapan kami untuk anda sekalian. Semoga damai abadi Allah tinggal bersama anda hari ini! 
Download