PERILAKU PERAWATAN KEHAMILAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA JAWA DI DESA KALIORI KECAMATAN KALIBAGOR PRENATAL CARE BEHAVIOR IN JAVANESE CULTURE PERSPECTIVE IN KALIORI VILLAGE, DISTRICT OF KALIBAGOR Ni Putu Murniasih, Siti Masfiah, Bambang Hariyadi 1) Mahasiswa, 2-3)Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman ABSTRACT One of the causes of the high maternal mortality rate in Indonesia is the lack of knowledge about prenatal care and the cultural influences that have been passed down from generation to generation ancestors. This study aimed to determine the prenatal care in Javanese culture perspective Kaliori Village, District of Kalibagor. This study used a qualitative approach postpartum mothers as key informan and leaders and midwives as supporters informants are community. Data analysis was performed by content analysis. The results showed pregnant women performed rituals that were ngupati and mitoni, food taboos and believed in pregnancy myths. Pregnant women who live with their parents or they did parent in-laws have the intention to do that behavioral, but pregnant women who live alone do not have the intention to performed that. Pregnant women felt happy to get any attention from most influence person for them. Selecting the information obtained from of friends, internet, family and midwife was as control behavior. Midwife advice that pregnant women should not refrain from some food because it can cause anemia and low birth weight infants. Study recommend midwives and community leaders working together to provide socialization in prenatal care, especially related to food taboos and myths about pregnancy. Keywords: Care Pregnancy, Pregnant Women Tradition Kesmasindo, Volume 8(1) Januari 2016, Hal. 59-69 59 60 Jurnal Kesmasindo, Volume 8, Nomor 1, Januari 2016, Hal. 59-69 sebesar PENDAHULUAN Mortalitas dan morbiditas 17,33%. berdasarkan Sementara kelompok umur, pada wanita hamil dan bersalin kejadian adalah masalah besar di negara terbanyak adalah pada usia produktif berkembang. Negara berkembang (20-34 menyumbang 99% dari total kemudian pada kelompok umur >35 kematian ibu (Guiterrez et all, 2007). tahun sebesar 26,67% dan pada Kematian ibu ini biasanya disebut kelompok umur <20 tahun sebesar kematian maternal yaitu kematian 6,37%.( Profil Kesehatan Propinsi perempuan atau kematian Jawa Tengah 2012). dalam 42 hari setelah berakhirnya Berdasarkan hamil kematian tahun) maternal sebesar 66,96%, data kehamilan tanpa mempertimbangkan kesehatan umur dan jenis kehamilan, sebagai angka kematian ibu pada tahun 2012 komplikasi persalinan atau nifas, yaitu sebanyak 32 orang yang di dengan atau sebabkan oleh perdarahan sebanyak dan 6 orang, hipertensi dalam kehamilan manajemen kehamilan, tetapi bukan sebanyak 5 orang, infeksi sebanyak karena kecelakaan (Kadour, 2008). 1 orang dan penyebab lainnya adalah penyebab diperberat oleh terkait kehamilan Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan 20 (Profil Banyumas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2012 ). laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 orang. Kabupaten profil Berdasarkan survey kelahiran hidup, pendahuluan yang dilakukan dengan mengalami peningkatan bila cara melakukan wawancara terhadap dibandingkan dengan pada bidan desa di Desa Kaliori yaitu tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 masih ada ibu hamil yang melakukan kelahiran hidup. Sebesar 57,93% pantangan makanan pada saat hamil kematian maternal terjadi pada waktu dan nifas, pada waktu hamil sebesar kehamilan. Masih ada ibu hamil yang 24,74% dan pada waktu persalinan tidak mau melakukan perawatan AKI melakukan mitos mitos Ni Putu M, Perilaku Perawatan Kehamilan 61 kehamilan ke bidan karena merasa yang berjumlah satu orang. Informan kehamilan adalah hal yang biasa utama dipilih dengan menggunakan biasa saja terutama pada ibu hamil teknik purposive sampling yaitu ibu yang memiliki usia diatas 35 tahun dalam masa nifas. Analisis data dan sudah memiliki banyak anak. menggunakan model Bungin yaitu Selain itu masyarakat Desa Kaliori dengan masih menganut budaya Jawa dalam data, reduksi data, display data, masa kehamilannya seperti upacara verifikasi empat bulanan atau dalam istilah ditanyakan yaitu perilaku ibu, niat jawa ngupati yaitu suatu ritual yang ibu, sikap ibu, norma subjektif ibu dilakukan dan kontrol perilaku ibu. saat usia kehamilan melakukan data. pengumpulan Variabel yang berumur empat bulan. ritual ini tujuannya adalah agar bayi dalam HASIL DAN PEMBAHASAN kandungannya 1. Karakteristik Informan dilahirkan ke sehat dunia. sampai Kemudian Usia informan utama dalam upacara tujuh bulanan atau mitoni penelitian ini berusia diatas 30 yaitu suatu ritual yang dilaksanakan tahun, lainnya berusia 17 dan 22 saat seseorang tahun. Usia informan pendukung Maknanya (tokoh masyarakat) berusia 29 dan usia berusia kehamilan tujuh bulan. adalah bahwa pendidikan bukan 42 tahun. Usia hanya setelah dewasa akan tetapi pendukung semenjak berada dalam kandungan. Pendidikan terakhir (bidan) informan 27 tahun. informan utama mayoritas tamat Sekolah Menengah METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana Sekolah Menengah Pertama, Dasar sisanya dan Sekolah Atas. Pendidikan informan pendukung informan utama merupakan ibu nifas terakhir berjumlah enam orang dan informan (tokoh masyarakat) berpendidikan pendukung yaitu tokoh masyarakat Sekolah yang berjumlah dua orang dan bidan perguruan Menengah tinggi Atas dan Informan 62 Jurnal Kesmasindo, Volume 8, Nomor 1, Januari 2016, Hal. 59-69 pendukung (bidan) berpendidikan karyawan tamat perguruan tinggi. Pekerjaan pendukung (tokoh masyarakat) informan utama mayoritas sebagai ibu rumah tangga dan perangkat ibu rumah tangga dan sisanya Desa, sebagai (bidan) buruh pabrik dan swasta, informan informan pendukung perawatan kehamilan informan 2. Perilaku Ibu Hamil Ngupati Ritual Kehamilan Mitoni Seluruh informan melakukan ritual ngupati dan mitoni saat kehamilan namun cara melakukan ritualnya bervariasi. Tidak ada hubungannya dengan kesehatan 3 orang informan melakukan pantangan makanan namun jenis makanannya berbeda beda Ada hubungannya dengan kesehatan Tidak boleh makan ikan yang bersisik Tidak boleh makan daun melinjo Pantangan Makanan Tidak boleh makan nanas Tidak boleh makan udang Tidak boleh keluar saat mahgrib.Kalau keluar rambut tidak boleh di ikat Ibu hamil memakai sambetan disematkan di baju Mitos Kehamilan Tidak boleh membenci orang Tidak boleh membunuh binatang Tidak boleh tidur siang Gambar perawatan 1. Bagan kehamilan Berisiko terhadap kesehatan 3 informan melakukan mitos tersebut perilaku dalam penelitian ini yaitu seluruh dalam informan melakukan ritual pada perspektif budaya Jawa saat hamil berupa ngupati dan Berdasarkan gambar 1 perilaku mitoni namun dalam Ni Putu M, Perilaku Perawatan Kehamilan 63 melaksanakan ritual dengan cara boleh diikat. Seluruh informan dalam yang berbeda-beda. penelitian ini melakukan perilaku adalah ritual 4 Ngupati bulan masa tersebut kehamilan oleh masyarakat Jawa, diberikan ditandai mertuanya. dengan upacara pemberian makananan yang salah karena anjuran yang oleh orangtua atau Berdasarkan penelitian yang satu menunya adalah ketupat. dilakukan Mitoni ini pada Pengaruh budaya yang terdapat di bulan ke-7 kehamilan lingkungan responden cukup kuat dilaksanakan pada oleh Devy pertama. Kata pitu juga bisa seperti berarti untuk kehamilan dan persalinan. Hal ini memohon berkah kepada Tuhan dikarenakan pendidikan yang rendah untuk keselamatan calon orang dan budaya generasi sebelumnya tua dan anaknya. serta kepatuhan terhadap anjuran pitulungan Selain melakukan ritual adanya (2011) mitos seputar orang tua. Adanya pengaruh budaya ngupati dan mitoni 3 orang informan (mitos) utama pantangan cukup kuat mengakibatkan informan makanan yaitu tidak boleh makan lebih mempercayai budaya tersebut udang, ikan yang bersisik, daun dari pada anjuran tenaga kesehatan melinjo dan nanas. Informan utama (dokter dan bidan). melakukan seputar Hal kehamilan antara lain: tidak boleh penelitian membunuh binatang, tidak boleh Suryawati (2007) Pengaruh budaya tidur siang, ibu hamil memakai masih tampak pada praktik selama sambetan rempah kehamilan. Praktik tersebut terutama kain dilakukan oleh ibu hamil yang masih baju, tinggal dengan orang tua atau kerabat rempah kemudian yang berupa dibungkus disematkan di yang memiliki sejalan yang juga mempercayai beberapa mitos yaitu ini kehamilan dengan dilakukan kepercayaan oleh memakai gunting dan alat pemotong yang kuku, tidak boleh membenci orang, tradisi Jawa yang masih kental. tidak boleh keluar pada saat maghrib Kebudayaan dan apabila keluar rambut tidak pantangan yang harus dipenuhi oleh Jawa dan dijumpai 64 Jurnal Kesmasindo, Volume 8, Nomor 1, Januari 2016, Hal. 59-69 bapak atau ibu, misalnya tidak boleh orangtua atau mertua mereka. menyiksa atau membunuh binatang Informan dan tidak boleh mengejek orang informasi cacat supaya si bayi dapat lahir kehamilan yang baik ke teman dengan selamat dan tidak cacat. mereka 3. Niat berpengalaman, Ibu Hamil Berdasarkan hasil wawancara mendalam informan utama mencari mengenai perawatan yang lebih bidan, dan melalui internet. Namun 1 orang utama informan utama menyatakan tidak menyatakan bahwa Ibu hamil ada keinginan dalam mencari yang berusia lebih dari 20 tahun informasi lain yang terkait dengan dan memiliki anak lebih dari 2 perawatan kehamilan dikarenakan orang sudah cenderung keinginan untuk memiliki berpengalaman dalam melakukan melakukan perawatan kehamilan perilaku tersebut karena sudah sehingga informan utama hanya memiliki pengalaman berulang perlu mengulang perilaku tersebut ulang perawatan yang perspektif memberikan rasa nyaman dan mengenai kehamilan dalam budaya jawa. Namun ibu hamil memiliki keinginan dianggapnya aman pada saat hamil. yang berusia dibawah 20 tahun cenderung sudah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hindin dan Dibaba untuk melakukan perilaku tersebut (2013) karena anjuran dari orang tua atau sebagian besar ibu hamil yang mertua memiliki intensi untuk melakukan mereka menghormati karena tradisi untuk yang dipercayai oleh orang tua mereka. Informan utama (5 orang) menyatakan bahwa mereka menyebutkan bahwa perawatan kehamilan terhindar dari resiko melahirkan bayi BBLR karena niat merupakan faktor yang dalam sangat dominan memiliki keinginan untuk mencari penentuan perilaku ibu dalam informasi dari sumber lain selain melakukan dari kehamilannya. yang disarankan 4. Sikap Ibu Hamil oleh Sikap perawatan informan dalam Ni Putu M, Perilaku Perawatan Kehamilan 65 penelitian ini yaitu melakukan gak boleh kalau suami sih ya ritual nyuruh makan makanan yang ngupati pantangan kehamilan dan mitoni, makanan, mitos sangat penting bergizi hehehe”(YL) “bersyukur ya, karna dilakukan pada saat hamil. hal ini alhamdulillah dilakukan dengan harapan agar kayak gitu paling, berarti kan ibu dan anak yang dikandungnya perduli kayak gitu aja”(NR) selamat dan bisa lahir sempurna diperhatikan Sikap adalah respon tanpa ada cacat apapun karena ibu seseorang terhadap stimulus atau hamil merasa nyaman dan aman objek jika melakukan perilaku tersebut. melibatkan faktor pendapat dan Informan utama (2 orang) menyatakan bahwa sikap ibu tertentu yang sudah emosi yang bersangkutan. Sikap belum merupakan suatu tindakan dalam menanggapi nasehat dari atau suami dan mertua adalah biasa untuk bereaksi terhadap objek saja lingkungan dan sensitif hal ini aktifitas tetapi tertentu dikarenakan emosi ibu hamil yang penghayatan tidak (Notoatmodjo, 2007). stabil sehingga mudah marah. Namun 4 orang informan utama mengaku kesiapan sebagai terhadap objek 5. Norma Subjektif Ibu Hamil mengikuti Norma subjektif dalam teori nasehat yang diberikan oleh orang planned of behaviour memuat dua yang aspek pokok. berpengaruh dalam Menurut Ajzen pengambilan keputusan dengan (2005), aspek pertama adalah senang hati karena seberapa ibu hamil besar keyakinan merasa senang jika diperhatikan seseorang akan harapan normatif selama kehamilannya. Hal ini dari orang lain, bahwa orang atau seperti diungkapkan pada kutipan kelompok yang dianggap penting berikut: akan “Ya seneng sih keluarga semua mendukung pada bersangkutan. apa ya pada jaga, dibilangin sama ibu mana yang mendukung atau tidak seseorang yang Aspek kedua adalah seberapa besar motivasi 66 Jurnal Kesmasindo, Volume 8, Nomor 1, Januari 2016, Hal. 59-69 seseorang harapan untuk harapan mematuhi orang atau Orang yang berpengaruh dalam mengambil keputusan kelompok lain yang dianggap penting baginya. KR 43 tahun Suami NR 33 tahun Suami YL 22 tahun Suami, Mertua EA 17 tahun Suami, Mertua AN 30 tahun Suami, Mertua SM 30 tahun Suami Gambar 2. Bagan Orang yang Berpengaruh dalam Pengambilan Keputusan Berdasarkan 2 menyatakan bahwa diketahui bahwa ibu hamil yang memotivasi ibu masih tinggal bersama orangtua atau kehamilannya adalah suami, mertua mertua dan orang berpengaruh gambar yang dalam sangat pengambilan keluarga. orang dalam Dukungan yang masa yang diberikan berupa nasehat nasehat keputusan adalah suami dan mertua. mengenai Berbeda dengan ibu hamil yang mengantarkan tinggal sendiri suami adalah orang melakukan yang kehamilannya ke bidan atau dokter. berpengaruh pengambilan keputusan. dalam Hal ini perawatan ibu kehamilan, hamil waktu pemeriksaan Hal ini seperti pada kutipan berikut: “Semua mendukung, terutama seperti pada kutipan berikut : “Ya terutama ya suami, soalnya suami udah tinggal sendiri. Ada apa- semuanya apa ya suami, ya paling kalau lah”(NR) pas telpon orang tua ya orang “Ya suami, kalau tua ngasih semangat”(SM) diantar kerja ya diantar”AN) Seluruh informan utama selain itu ikut keluarga mendukung periksa ya Hal tersebut sejalan dengan Ni Putu M, Perilaku Perawatan Kehamilan 67 hasil penelitian Aprianawati (2009) pertama sih”(EA) yang menunjukkan bahwa dukungan “Belum sih mba, masih banyak keluarga akan mendatangkan rasa harus belajar lagi hehehe”(YL) senang, rasa aman, rasa puas, rasa Berdasarkan penelitian nyaman dan membuat orang yang yang dilakukan oleh Devy (2011), bersangkutan dalam mempersepsikan tindakan dukungan merasa emosional mendapat yang akan apa yang akan diambil atau mempengaruhi kesejahteraan jiwa memutuskan sesuatu hal yang dan kepuasan psikologis. terkait pemeriksaan kehamilan, 6. Kontrol Perilaku Ibu Hamil ibu Berdasarkan hasil hamil cenderung akan berembuk atau berdiskusi terlebih wawancara mendalam yaitu ibu dahulu hamil terutama pihak keluarga (suami, menyatakan sudah dengan orang perawatan kehamilan dan sudah tetangga bahkan bersama kepala melakukan yang terbaik selama dusun. karena mempunyai mertua, lain berpengalaman dalam melakukan kehamilannya tua, orang saudara), sudah pengalaman sebelumnya. Sedangkan informan SIMPULAN DAN SARAN utama SIMPULAN (2 orang) menyatakan belum melakukan yang terbaik selama kehamilannya 1. Perilaku ibu hamil karena melakukan menikah di usia muda dan belum kehamilan memiliki pengalaman. Hal ini budaya Jawa yaitu : seperti diungkapkan pada kutipan a. Ritual Kehamilan berikut: “Kayaknya dalam perawatan dalam perspektif Ibu hamil di Desa Kaliori belum sih melakukan ritual kehamilan mbak, masih kayak anak kecil yaitu ngupati dan mitoni. hehehe. Ya gimana ya kayak Walaupun cara melakukan belum kayak ibu-ibu lain, baru ritualnya bervariasi. 68 Jurnal Kesmasindo, Volume 8, Nomor 1, Januari 2016, Hal. 59-69 b. Pantangan Makanan keinginan untuk melakukan Ibu hamil di Desa Kaliori melakukan perilaku tersebut. pantangan 3. Ibu hamil di Desa Kaliori makanan yaitu tidak boleh melakukan perilaku perawatan makan nanas, daun melinjo, kehamilan ikan budaya Jawa karena hal tersebut yang bersisik, dan udang. dalam perspektif dianggap penting. c. Mitos Kehamilan 4. Orang yang mempengaruhi dan Ibu hamil di Desa Kaliori memotivasi ibu hamil di Desa melakukan mitos kehamilan Kaliori adalah keluarga, orang yaitu tidak boleh tidur siang, tua, mertua dan suami bagi yang tidak boleh keluar pada saat masih mahgrib dan apabila keluar orangtuanya. Namun ibu hamil pada saat magrib rambut yang tidak boleh diikat, tidak suami adalah orang yang sangat boleh membunuh binatang, berpengaruh tidak memberikan motivasi boleh membenci orang, memakai sambetan yang diselipkan di baju tinggal sudah tinggal dan bersama sendiri, selalu kepada ibu hamil. 5. Ibu hamil di Desa Kaliori sudah berupa gunting kuku atau memiliki peneti. melakukan perawatan kehamilan 2. Ibu hamil di Desa Kaliori pengalaman dalam dalam perspektif budaya Jawa. yang masih tinggal bersama Ibu orangtuanya melakukan yang terbaik selama keinginan memiliki sendiri melakukan untuk hamil merasa sudah masa kehamilannya. perawatan kehamilan dalam perspektif SARAN budaya Jawa. Namun ibu 1. Bagi Suami hamil yang sudah tinggal Bagi suami yang memiliki istri sendiri hamil sebaiknya ikut serta dalam tidak memiliki Ni Putu M, Perilaku Perawatan Kehamilan pemeriksaan kehamilan istri dan mengikuti penyuluhan yang 69 Devy S. Hakimi, Prabandari, dan Mardikanto 2011. diberikan oleh bidan mengenai Perawatan Kehamilan dalam perawatan kehamilan. Perspektif Budaya Madura di Desa Tambak dan Desa 2. Bagi Ibu Hamil Rapalaok Kecamatan Ibu hamil sebaiknya lebih sering Omben Kabupaten Sampang mencari : Jurnal Promosi Kesehatan informasi tentang perawatan kehamilan pada saat hamil. Vol 1, No.1, : 50-62. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2012. 3. Bagi Bidan Bidan Profil Kesehatan Provinsi sebaiknya melakukan pendekatan pada ibu hamil dan keluarganya melalui Jawa Tengah tahun 2012. Gutierrez. R, Gustavo, Vera.E, de kegiatan- Lean P, Vargas LF. 2007. kegiatan yang melibatkan ibu Risk Factors of Maternal hamil. Death in Mexico. Birth, 4. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti Volume 34, pp. 21-25. selanjutnya Hindin J M, Fantahun M, Dibaba diharapkan menambah variabel Y.2013. pengetahuan agar diketahui sejauh pregnancy intention on the mana pengetahuan informan use dalam melakukan perawatan kehamilan. The of effects antenatal of care services: systematic review and meta-analysis, Journal of Reproductive Health. Kaddour C, Souissi R, Haddad Z, DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. 2008. Attitudes, Personality and Magouri M, Milton- Saussi M, et al. 2008. University Causes and Risk Factors of Press & chicago, Il : Dorsey Maternal Mortality in the press. England. ICU, Critical Care, Volume keynes. Behavior. Zaghdoudi, Open 12 suppl 2 pp.492. Notoatmodjo S . 2003.Pendidikan dan Perilaku Rineka Kesehatan. Cipta. Jakart