14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout

advertisement
BAB 4
KONS EP
4.1
Landasan Teori
4.1.1
Teori Layout
Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)
adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan
kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini
bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout
adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif
dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima
informasi yang disajikan.
M enurut Frank F Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik
diperlukan adanya:
1.
Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat;
2.
Variasi, agar tidak monoton / membosankan;
3.
Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan,
serasi dan selaras;
4.
Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur
layout dan warna;
5.
Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan
antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyaman dan
14
keindahan;
6.
Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan;
7.
Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna gelap
dan terang.
4.1.1.1 Grid S ystem
Sebuah
grid
diciptakan
sebagai
solusi
terhadap
permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah
ruang.
Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk
mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. M elalui
grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah
sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi
dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari
penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk
menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan
secara estetik.
4.1.1.2 The symetrical grid
Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan
persis seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan
dua margin yang sama baik margin luar maupun margin dalam.
15
Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih
lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold (19021974) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran
halaman dengan proporsi 2 : 3.
4.1.2
Teori Warna
M enurut Russel, 1992, salah satu unsur yang paling serba guna untuk
sebuah desain adalah warna. Warna dapat menarik perhatian dan
membantu menciptakan sebuah mood (suasana hati). Bergantung pada
daya tarik suatu karya, warna dapat digunakan dengan beberapa alasan
berikut:
a. Warna merupakan sebuah alat untuk mendapat perhatian.
b. Warna dapat menyoroti unsur-unsur khusus secara realistis dalam warna
c. Warna memiliki bahasa psikologis yang menyusun mood karya tersebut.
M enurut Affendi, 1978, intesitas warna dapat dinaikan atau diturunkan
dengan cara:
a. M eletakkan di atas latar yang kontras-intesitas naik.
b. M eletakkan di atas latar yang analog-intesitas turun.
c. M encampur dengan abu-abu-intesitas turun.
16
4.1.3
Teori Tipografi
M enurut kutipan dari buku “ Tipografi dalam Desain Grafis”,
Danton Sihombing M FA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap
suatu statement visual, tetapi sudah menjadi sajian utama komunikasi
grafis yang berbentuk buku, katalog atau brosur. Baik sebagai pelengkap
suatu bentuk komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama, huruf
memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk
komunikasi grafis.
Tipografi bisa saja menjadi inti gagasan suatu komunikasi grafika dan
huruf menjadi satu-satunya visualisasi yang efektif. Kekeliruan atau
ketidak pekaan dalam tipografi bisa merusak hasil komunikasi grafis,
walaupun bentuk visualisasi lainnya telah dibuat dengan prima.
Untuk pemilihan jenis huruf atau font yang tepat, beberapa kriteria yang
harus, terpenuhi antara lain :
a. Clearity adalah bahwa suatu huruf mempunyai fungsi tertentu yaitu harus
dapat dilihat secara jelas.
b. Readability adalah keterbacaan dan jenis huruf tersebut.
c. Legibilit y lebih menekankan apakah kita mudah membacanya atau tidak.
d. Visibility lebih menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut.
17
4.1.4
Teori Ilustrasi
Drs. Soemarsono. D menyatakan bahwa ilustrasi dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu: utama dan pendamping. Ilustrasi utama digunakan untuk
menyajikan ide besar, ilustrasi pendamping untuk memperjelas ide utama.
Sementara menurut Andrew Loomis, Five P’s dan Five C’s
adalah dasar dalam menggambar objek dalam bukunya Succesful
Drawing. 5 P’s mencakup :
a. Proportion (Proporsional ) : proporsi objek dalam 3
dimensi (tinggi, kedalaman, dan ketebalan)
b. Placement (penempatan) : posisi objek di dalam sebuah
ruang
c. Perspective (perspektif) : hubungan antara sudut pandang
dengan subjek
d. Planes (Bidang) : penampakan permukaan yang terbentuk
oleh cahaya dan bayangan
e. Pattern (Pola) : pertimbangan akan penyusunan tones dari
subjek
5C’s mencakup:
a.
Conception (konsep) : visualisasi atas sebuah ide (rough
sketch).
18
b.
Construction (konstruksi) : sebuah upaya untuk
menyempurnakan bentuk dari kehidupan ataupun dari
pengetahuan dasar.
c.
Contour (kontur) : batas-batas dari bentuk dalam ruang,
berdasarkan sudut pandang.
d.
Character (karakter) : kualitas yang khusus dari masingmasing objek.
e.
Consistency (konsistensi) : seluruh esensi dari
konstruksi, pencahayaan, dan pattern tergabung sebagai
satu kesatuan.
4.1.5
Teori Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk merubah
sikap, pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan atau tidak langsung
melalui media ( Onong, 1986 ). Komunikasi berlangsung apabila antara
orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan mengenai hal yang
dikomunikasikan.
19
4.2
S trategi Kreatif
S trategi Komunikasi
4.2.1
Fakta kunci :
a. Orang cendrung mudah tertarik dan penasaran untuk dalam hal yang
aneh, untuk mereka ketahui lebih lanjut. Karena pada dasarnya manusia
itu selalu penasaran terhadap sesuatu.
b. Naga adalah salah satu mitologi yang sangat disukai.
4.2.2
Yang akan komunikasikan :
a. M emperkenalkan buku yang berjudul “The Legend of Dragon”
b. M emberikan illustrasi yang menarik.
c. Desain yang menarik untuk dilihat dan dikoleksi.
4.2.3
Tujuan publikasi :
a. Tujuannya adalah untuk membuat publikasi buku “The Legend of
Dragon” yang akan turut memajukan perkembangan buku berilustrasi di
Indonesia.
b. M embuat buku yang dapat bersaing dengan buku sejenis buatan luar
negeri yang memiliki kualitas baik yang memiliki sasaran pembaca
adalah remaja.
20
4.3
S trategi Design
4.3.2
Tone and Manner
Dalam
berkomunikasi
dengan
pembacanya,
buku
menampilkan nuansa Eropa abad pertengahan (medieval),
ini
yang
sehubungan dengan target audience buku ini yang merupakan kalangan
pencinta cerita-cerita medieval.
4.3.3
S trategi Verbal
Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa inggris formal,
sebuah bahasa internasional yang sudah dikenal dan dipakai hampir di
seluruh dunia.
4.3.4
S trategi Visual
Unsur pendekatan visual yang akan digunakan adalah:
a. Warna warna yang akan digunakan akan cendrung warna kuning
kecoklatan, seperti buku tua.
b. Layout yang menarik sesuai dengan tema Naga.
c. Teknik illustrasi menggunakan teknik Tradigital.
21
4.4
Pemilihan Item
a. Buku
b. Poster-poster
c. Kartu-kartu naga
d. Kotak display kartu naga
e. Kerangka naga
f. Pembatas buku
g. Display tambahan – menara api
22
Download