P U T U S A N Nomor 327/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: 1. DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI Cq. KANWIL DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT sekarang DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT, berkedudukan di Jalan Dr. Radjiman No.6 Bandung, yang diwakili oleh Dr. H. Asep Hilman, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini memberikan kuasa kepada H.J.J. BUDI PRASTIO,S.H.,MH,Dkk Tim Bantuan Hukum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berkedudukan di Kantor Gubernur Jawa Barat Jalan Diponegoro Nomor. 22 Kota Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 November 2016 selanjutnya disebut sebagai Pembanding I semula Tergugat I; 2. PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS, berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman No.16 Kabupaten Ciamis, yang diwakili oleh Bupati Ciamis, dalam hal ini memberikan kuasa kepada AEP,SH.,MH.,Dkk beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No.16, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23 Maret 2017, selanjutnya disebut sebagai Pembanding II semula Tergugat II; 3. SMKN 2 KABUPATEN CIAMIS, berkedudukan di Jalan Sadananya No.21 Maleber Kabupaten Ciamis, yang diwakili oleh Kepala SMKN 2 Ciamis, dalam hal ini memberikan kuasa kepada AEP,SH.,MH.,Dkk beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No.16, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Maret 2017, selanjutnya disebut sebagai Pembading III semula Tergugat III; Lawan 1. JOHNNI JOHAR JOHOR, IR, Islam, Wiraswasta, beralamat di Jln. Galaxi selatan IV, Margahayuraya BRT U II No.204 RT.002 RW.007 Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung; Halaman 1 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 2. ARISMAYA DJALIL ANWAR, Islam, Wiraswasta, beralamat di Jln. Siliwangi No.57 RT.001 RW.003 Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis; Keduanya dalam hal ini memberikan kuasa kepada Dik Dik Chandra, S.H., Advokat, beralamat dijalan Kalangsari II, No. 6, Kota Tasikmalaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 18 April 2017 selanjutnya disebut sebagai Para Terbanding semula Para Penggugat; dan KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN CIAMIS, berkedudukan di Jalan Drs. H. Soejoed No.14 Kabupaten Ciamis, yang diwakili oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis, dalam hal ini memberikan kuasa kepada SUWONDO,Aptnh.,Dkk berkedudukan di Jalan Drs. H. Soejoed No.14, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 September 2016, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding semula Turut Tergugat; PENGADILAN TINGGI tersebut; Membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 21 Juli 2017, Nomor 327/ PEN.PDT / 2017 / PT.BDG tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini; . Telah membaca Berkas perkara serta salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 9 Maret 2017 Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms. serta surat – surat yang berhubungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatan tanggal 5 September 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 5 September 2016 dalam Register Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms, telah mengajukan gugatan sebagai berikut : 1. Bahwa, orang tua Para Penggugat yaitu Almarhum A. Djalil Anwar semasa hidupnya memiliki sebidang tanah yang telah bersertifikat sejak tahun 1982 dengan Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber, luas 3.739 m2 yang terletak di Blok Sukarena, Desa Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, asal konversi bekas hak milik adat C No. 543, Persil No.22.S.II; Halaman 2 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 2. Bahwa, adapun batas-batas tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber, Surat Ukur No. 2365/1982, tanggal 12 Oktober 1982 adalah sebagai berikut : 3. - Sebelah Utara : Selokan; - Sebelah Timur : Tanah milik Adat; - Sebelah Selatan : Selokan; - Sebelah Barat : Tanah Kalungguhan; Bahwa, pada tahun 1986 tanpa seijin orang tua Para Penggugat sebagian tanah milik orang tua Para Penggugat tersebut yang berada di sebelah barat dahulu dikenal tanah kalungguhan yaitu seluas 614 m2 telah dikuasai secara melawan hukum oleh SMKN 2 Kabupaten Ciamis (Tergugat III); 4. Bahwa tanah yang sekarang dikuasai oleh SMKN 2 Kabupaten Ciamis dengan Sertifikat Hak Pakai No. 10, luas 32.350 m2 atas namaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan RI cq. Kanwil Departemen Pendidikan Pemerintah Daerah Jawa Baratsekarang Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat(Tergugat I) yang mana sebagian tanah tersebut seluas 614 m2 adalah merupakan bagian dari tanah milik orang tua Para Penggugat sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber; 5. Bahwa sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Daerah dan Keputusan Menteri Pendidikan RI No. 030/M/2001, tanggal 7 Maret 2001 tentang Penghapusan Barang Milik / Kekayaan Negara Departemen Pendidikan Nasional Dengan Tindak Lanjut dialihkan Kepada Pemerintah Daerah sehingga asset SMKN 2 Ciamis meliputi Sertifikat Hak Pakai No. 10, telah menjadi asset milik Tergugat II; 6. Bahwa sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa tanggung jawab pengelolaan pendidikan setingkat SMA/SMK berada di bawah Pemerintahan Propinsi, sehingga asset SMKN 2 Ciamis meliputi Sertifikat Hak Pakai No. 10, dikembalikan kepada Tergugat I; 7. Bahwa, Para Penggugat merasa dirugikan dengan penguasaan tanah milik orang tua Para Penggugat secara malawan hukum dan Para Penggugat sudah berulang kali menanyakan status tanah tersebut kepada Tergugat II dan Tergugat III tapi jawabannya selalu berbelit-belit dan tidak ada penyelesaian; Halaman 3 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 8. Bahwa, Para Penggugat baru menemukan titik terang setelah masalah tersebut dimediasikan oleh Turut Tergugat dan telah diukur ulang serta telah diberi tanda patok yang mana terdapat sebagian bidang tanah milik orang tua Para Penggugat berada dalam areal Tergugat III (Sertifikat Hak Pakai No. 10); 9. Bahwa, Para Penggugat telah berkali-kali meminta kepada Tergugat II dan Tergugat III agar mengembalikan sebagaian tanah milik orang tua Para Penggugat atau mengganti kerugian kepada Para Penggugat, namun selalu mendapatkan jawaban yang tidak pasti. Oleh karena itu Para Tergugat tersebut secara bersama-sama telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum yang sangat merugikan Para Penggugat; 10. Bahwa, atas Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat tersebut, Para Penggugat telah dirugikan yaitu tidak dapat memiliki, menguasai, menikmati dan memanfaatkan sebagian tanah peninggalan orang tua Para Penggugat seluas 614 m2; 11. Bahwa, disamping itu jika tanah tersebut dihitung disewakan maka Para Penggugat telah dirugikan karena hilangnya uang sewa tanah yaitu : - Harga sewa pertahun dengan taksiran 1 ha sawah menghasilkan 4 ton gabah sekali panen dengan panen 3 X setahun : 0,0614 X 4 Ton = 245,6 Kg gabah X 3 panen = 736,8 Kg X Rp. 10.000,- - = 7.368.000,- x 30 tahun = Rp.221.040.000,- Kerugian immaterial = Rp.200.000.000,- Jumlah =Rp.421.040.000,- 12. Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Penggugat menuntut agar Para Tergugat dihukum untuk : a. menyerahkan tanah milik orang tua Para Penggugat seluas 614 m2 (enam ratus empa belas meter persegi) yang sekarang digunakan oleh Tergugat III, yang terletak dan dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber, Surat Ukur No. 2365/1982, tanggal 12 Oktober 1982, dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara : Selokan; - Sebelah Timur : Tanah milik Adat; - Sebelah Selatan : Selokan; - Sebelah Barat : Tanah Kalungguhan; Halaman 4 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. b. secara tanggung renteng membayar ganti rugi kepada Para Penggugat sebesar Rp.421.040.000,-(empat ratus dua puluh satu juta empat puluh ribu rupiah); 13. Bahwa, agar gugatan ini tidak illusoir maka Para Penggugat mohon agar diletakan sita jaminan (Conservatoir Beslag) dahulu terhadap objek yang dikuasaidan atau sita jaminan persamaan terhadap objek yang dikuasai oleh Para Tergugat yaitu berupa tanah dan bangunan Sertifikat Hak Pakai No. 10, Kelurahan Maleber yang terletak dan dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis; 14. Bahwa, gugatan a-quo didukung oleh alat bukti yang sah menurut hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 180 ayat (1) HIR, oleh karenanya patut untuk dikabulkan disertai dengan putusan serta merta (Uit voerbar bij voeraad)meskipun ada upaya banding, kasasi maupun verzet; 15. Bahwa, untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Ciamis untuk menetapkan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) perhari yang harus dibayar Para Tergugat bila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap; 16. Bahwa Para Penggugat telah berkali-kali mencoba menyelesaikan masalah ini dengan Para Terguggat secara musyawarah kekeluargaan namun selalu mendapat tanggapan yang tidak baik dari Para Terguggat, sehingga tidak ada jalan lain lagi selain mengajukan masalah ini di Pengadilan Negeri Ciamis agar permasalahan ini dapat diperiksa, diadili dan diputus oleh yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri Ciamis cq. yang terhormat majelis Hakim yang memeriksa perkara ini. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka Para Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Ciamis berkenan untuk menerima gugatan Penggugat dan selanjutnya memberikan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diletakan atastanah dan bangunan Sertifikat Hak Pakai No. 10, Kelurahan Maleber yang terletak dan dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis; 3. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum yang sangat merugikan Para Penggugat; 4. Menyatakan Para Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah seluas 614 m2 yang terletak dan dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Halaman 5 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber, Surat Ukur No. 2365/1982, tanggal 12 Oktober 1982, dengan batas-batas sebagai berikut : 5. - Sebelah Utara : Selokan; - Sebelah Timur : Tanah milik Adat; - Sebelah Selatan : Selokan; - Sebelah Barat : Tanah Kalungguhan; Menghukum Para Tergugat agar : a. menyerahkan tanah milik orang tua Para Penggugat seluas 614 m2 (enam ratus empa belas meter persegi) yang sekarang digunakan oleh Tergugat III, yang terletak dan dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber, Surat Ukur No. 2365/1982, tanggal 12 Oktober 1982, dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara : Selokan; - Sebelah Timur : Tanah milik Adat; - Sebelah Selatan : Selokan; - Sebelah Barat : Tanah Kalungguhan; b. secara tanggung renteng membayar ganti rugi kepada Para Penggugat sebesar Rp.421.040.000,- (empat ratus dua puluh satu juta empat puluh ribu rupiah); 6. Menghukum Para Tergugat untuk mengosongkan tanah objek sengketa berikut bangunan yang berada di atasnya dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis; 7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap hari Tergugat lalai melaksanakan isi putusan perkara ini terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap; 8. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap isi putusan perkara ini; 9. Mebebankan biaya perkara kepada Para Tergugat; 10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet; Atau : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya. Halaman 6 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat I memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut : A. DALAM EKSEPSI 1. Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi Kompetensi 1.1. Eksepsi Error in Persona 1.1.1 Gugatan Diskualifikasi in Person (Gemis aanhoedanigheid) Bahwa Penggugat tidak memiliki kapasitas (legal standing) untuk menggugat dalam perkara a quo. Melihat gugatan Penggugat yang teregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.CMS., tanggal 5 September 2016 dengan tanggal yang sama, artinya Para Penggugat dalam hal ini baru mempermasalahkan tanah dan bangunan dan/atau objek sengketa dalam perkara a quo pada tanggal 5 September 2016. Namun akan tetapi, merujuk pada Sertipikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986 Surat Ukur Nomor 44/1986 tanggal 7 Januari 1986 atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Cq. Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Maka dapat diperoleh kesimpulan jangka waktu antara Sertipikat Hak Pakai tersebut terbit pada tahun 1986 dan dihubungkan dengan diajukannya gugatan a quo oleh Para Penggugat pada tahun 2016 yaitu kurang lebih 30 (tiga puluh) tahun. Bahwa atas dasar hal tersebut apabila memperhatikan bunyi pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang menyebutkan:“Pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksaaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan atau tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut. Bahwa dalam penjelasan Ketentuan tersebut dijabarkan berkenaan dengan tujuan dari bunyi pasal 32 ayat (2) yaitu agar pada satu pihak untuk tetap berpegang pada sistem publikasi negatif dan pada lain pihak untuk secara seimbang memberikan kepastian hukum kepada pihak yang dengan itikad baik menguasai sebidang tanah dan didaftar sebagai pemegang hak dalam buku tanah, dengan sertifikat sebagai tanda buktinya, yang menurut UUPA berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Halaman 7 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Bahwa terhadap hal tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya Para Penggugat sudah tidak lagi mempunyai kapasitas (legal standing) untuk menggugat dalam perkara a quo. mengingat bunyi ketentuan tersebut diatas hanya memberikan Hak kepada Para Penggugat untuk mempermasalahkan perkara a quo dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Bahwa berdasarkan keseluruhan alasan-alasan hukum di atas maka menjadi sangat terang dan jelas di dalam perkara a quo bahwa Para Penggugat tidak memiliki hubungan hukum dengan objek sengketa, sehingga dengan kedudukan yang demikian maka jelaslah sudah bahwa Penggugat adalah Penggugat yang tidak memiliki legal standing atau menurut hukum dinyatakan sebagai penggugat yang tidak memiliki kualifikasi (diskualifikasi in person). Bahwa kedudukan para Penggugat yang tidak memiliki kapasitas (legal standing) ini patut untuk dikualifikasikan sebagai cacat error in persona, hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh M. Yahya Harahap, SH., (2005: 111) bahwa apabila yang bertindak sebagai Penggugat orang yang tidak memenuhi syarat (diskualifikasi) karena disebabkan Penggugat dalam kondisi tidak mempunyai hak untuk menggugat perkara yang disengketakan, hal tersebut karena Penggugat bukan merupakan pihak yang secara hukum khususnya menurut sistem hukum pertanahan yang dianut di Indonesia sebagai pihak yang memiliki sertipikat sebagai alas hukum yang kuat yang membuktikan hak seseorang atas kepemilikan suatu tanah, maka gugatan tersebut harus dinyatakan cacat formal karena mengandung diskualifikasi in person. Bahwa permasalahan mengenai pentingnya kapasitas (legal standing) dari suatu pihak yang berperkara khususnya Penggugat juga telah diangkat menjadi yurisprudensi Mahkamah Agung RI sebagaimana putusan Nomor 294 K/Sip/1971 tanggal 7 Juli 1971 juncto putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 114/1970/Perd/PTB tanggal 10 Nopember 1970 juncto PNI Bandung Nomor 215/1967/Sipil tanggal 4 Juni 1968 yang menyatakan bahwa suatu gugatan haruslah diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum dengan apa yang digugatnya, sehingga gugatan yang secara salah diajukan tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat diterima. 1.1.1. Gugatan Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium). Bahwa Para Penggugat di dalam surat gugatannya yang teregister dalam Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.CMS tanggal 5 September 2016 perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan melalui kepaniteraan Halaman 8 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Pengadilan Negeri Ciamis harus dinyatakan kurang pihak. Karena apabila para Penggugat mengklaim sebagai pihak yang berhak atas sebidang tanah dengan SHM no. 234 dengan luas 3.739 m2 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Agraria pada Tanggal 21 Oktober 1982 atas nama H. A. Djalil Anwar sebagai alat bukti Para Penggugat (dalam hal ini para Penggugat merupakan anak/ahli waris dari almarhum H. A. Djalil Anwar) seharusnya para Penggugat dalam Surat Gugatannya mencantumkan seluruh ahli waris dari almarhum H. A. Djalil Anwar berdasarkan Surat Keterangan Waris yang ditandatangani oleh seluruh ahli waris pada tanggal 25 Mei 2011 kemudian disahkan oleh Lurah Ciamis pada tanggal 10 April 2012 yang selanjutnya disahkan oleh Camat Ciamis pada Tanggal 13 November 2013 dengan nama-nama ahli waris dari Almarhum H. Abdul Djalil Anwar sebagai berikut: - Dr. H. Atang Al Mahboeb; - Suhanah; - Drs. Noor Rasyid Anwar; - Noor Rachman Anwar; - Noorjaman Djalil Anwar (Almarhum); - Tatang Noorchiat DA; - N. ST. Noor hayati; - Drs. Arismaya Djalil Anwar; - Johnni Johan Johor, Ir.; - Yoyo Sutaryo; - Heri Al Azhar Bahwa bukankah Para Ahli Waris tersebut secara hukum dilindungi dan/atau mendapatkan hak atas harta peninggalan dari almarhum H. A. Djalil Anwar, karena melihat bunyi ketentuan Pasal 874 Kitab UndangUndang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesie) yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 874 Segala harta peninggalan seseorang yang meninggal dunia, adalah kepunyaan para ahli warisnya menurut undang-undang, sejauh mengenai hal itu dia belum mengadakan ketetapan yang sah. Bahwa selain daripada ahli waris H. A. Djalil Anwar masih ada pihak yang perlu ditarik juga sebagai Tergugat yaitu Bapak Dede H. BA sebagai Kepala Bagian Tatapraja Setwilda Tk. II Ciamis selaku pemilik sebidang tanah yang terletak di Desa Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis yang telah melepaskan hak atas tanah melalui Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Halaman 9 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Tanah tertanggal 10 Januari 1986 kepada Drs. Sonjaya sebagai Pimpinan Proyek Peningkatan SMTA dan Teknologi Jabar bertindak untuk dan atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 475/XIII/3/1985, disaksikan oleh Kepala Desa Maleber dan Pegawai Kantor Kecamatan Ciamis; Bahwa berdasarkan keseluruhan alasan-alasan hukum di atas maka menjadi sangat terang dan jelas di dalam perkara a quo bahwa Para Penggugat tidak memiliki hubungan hukum dengan objek sengketa, sehingga dengan kedudukan yang demikian maka jelaslah sudah bahwa Penggugat adalah Penggugat yang tidak memiliki legal standing atau menurut hukum dinyatakan sebagai penggugat yang tidak memiliki kualifikasi (diskualifikasi in person). Berkaitan dengan hal tersebut agar menjadi terang dan jelas seharusnya Penggugat menarik pula seluruh pihak-pihak tersebut di atas, sehingga gugatannya tersebut tidak kekurangan pihak. Bahwa selaras dengan apa yang disampaikan oleh M. Yahya Harahap, S.H., (2005: 112) : Bentuk error in persona yang lain disebut plurium litis consortium. Pihak yang bertindak sebagai penggugat atau yang ditarik sebagai tergugat : - tidak lengkap, masih ada orang yang mesti ikut bertindak sebagai penggugat atau ditarik tergugat; - oleh karena itu, gugatan mengandung error in persona dalam bentuk plurium litis consortium, dalam arti gugatan yang diajukan kurang pihaknya. Hal tersebut juga mengacu pada yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 186/R/Pdt/1984 tanggal 18 Desember 1985 juncto putusan PT Samarinda Nomor 178/1983 tanggal 21 September 1984 juncto PN Samarinda Nomor 96/1982 tanggal 5 Maret 1983 yang menyatakan bahwa karena tidak menarik pihak yang seharusnya ditarik sebagai pihak maka gugatan dinyatakan mengandung cacat error in persona dalam bentuk plurium litis consortium. Yurisprudensi tersebut semakin diperkuat oleh yurisprudensi Mahkamah Agung RI yang lain dalam putusan Nomor 1125 K/Pdt/1984 tanggal 18 September 1983 juncto putusan PT Bandung Nomor 454/1982 tanggal 9 Juni 1983 juncto putusan PN Bandung Nomor 6/1982 tanggal 25 Agustus 1982 yang menyatakan bahwa judex factie salah menerapkan tata tertib beracara yang tidak menyertakan pihak yang memiliki relevansi namun tidak ditarik menjadi pihak di dalam suatu perkara. Hal senada juga Halaman 10 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. ditegakkan di dalam yurisprudensi Mahkamah Agung yang lain yaitu dalam putusan Nomor 621 K/ Sip/1975 tanggal 25 Mei 1977 yang menyatakan bahwa dengan tidak menarik pihak ketiga yang memiliki keterkaitan dengan gugatan yang diajukan penggugat maka mengandung cacat plurium litis consortium. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas kiranya sudah cukup alasan hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). 1.2. Gugatan para Penggugat dapat dikatakan Prematur Bahwa Para Penggugat di dalam surat gugatannya yang teregister dalam Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.CMS tanggal 5 September 2016 perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis harus dinyatakan Prematur, karena seharusnya para Penggugat mengajukan gugatannya setelah ada surat ukur yang sah yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis dan disaksikan oleh para pihak terkait yang sah. Bahwa pada Posita angka 8 dalil para Penggugat yang menyebutkan “baru menemukan titik terang setelah masalah tersebut dimediasikan dan telah diukur ulang serta telah diberi tanda patok yang mana terdapat sebagian bidang tanah milik orang tua para Penggugat berada dalam areal Tergugat III” tetapi para Penggugat tidak dapat membuktikan Surat Ukur atau keterangan apapun dengan jelas. Hal tersebut tertuang dalam Berita Acara Pengembalian Batas Sertipikat Hak Milik Nomor 234/Maleber tanggal 25 Maret 2010, pada poin ke 4 disebutkan diduga terdapat sebagian bidang tanah HM.No.234/Maleber seluas 614 m² (enam ratus empat belas meter persegi) yang kondisi fisiknya saat ini berada di dalam areal sekolah SMKN 2 Ciamis, namun demikian juga berita acara tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum yang sah dan mengikat para pihak, karena pada saat pelaksanaan pengukuran ulang berdasarkan Berita Acara Pengembalian Batas Sertipikat Hak Milik Nomor 234/Maleber tanggal 25 Maret 2010 tidak dihadiri oleh pejabat berwenang di lingkungan SMKN 2 Ciamis melainkan dihadiri oleh pesuruh sebagai perwakilan dari SMKN 2 tersebut; Hal tersebut selaras dengan apa yang tertuang dalam ketentuan Pasal 24 PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang berbunyi : Halaman 11 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. (1) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal dari konversi hak- hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik, dianggap cukup untuk mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebani-nya; (2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah yang bersang-kutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara ber-turut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulu-pendahulunya, dengan syarat : a. Penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya; b. Penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya. Bahwa mengenai gugatan prematur, hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh M. Yahya Harahap, S.H. “mengenai Gugatan yang diajukan Prematur, menjadi dasar bagi hakim untuk menjatuhkan putusan negatif dalam bentuk gugatan dinyatakan tidak dapat diterima”. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas kiranya sudah cukup alasan hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk berkenan menjatuhkan putusan dengan amar yang menyatakan menolak gugatan para Penggugat atau setidaktidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). 2. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie) Exceptio Dominii; Bahwa menjadi kewajiban hukum sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata yang ada, maka para Penggugat wajib untuk membuktikan seluruh dalil-dalilnya sebagaimana dinyatakan di dalam Surat Gugatan tertanggal 5 September 2016 yang diajukan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal yang sama. Karena, barang siapa yang mendalilkan maka dia yang harus membuktikan sebagaimana diisyaratkan dalam: - Pasal 163 HIR Halaman 12 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Barang siapa yang mengatakan mempunyai barang suatu hak, atau menyebutkan suatu kejadian atau meneguhkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya haknya itu atau adanya kejadian itu. - Pasal 1865 KUHPerdata Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai suatu hak atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut. Bahwa berdasarkan uraian pada bagian eksepsi materiil ini, maka dapat dibuktikan bahwa gugatan dari para Penggugat tersebut sama sekali tidak berdasarkan atas fakta hukum. Karenanya sudah cukup alasan hukum agar kiranya Pengadilan Negeri Ciamis seyogianya menyatakan eksepsi Tergugat I tersebut adalah sangat tepat dan beralasan dan selanjutnya menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). B. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Tergugat I dengan ini mohon agar hal-hal yang telah dikemukakan dalam bagian Eksepsi secara mutatis mutandis masuk dalam bagian Pokok Perkara ini; 2. Bahwa Tergugat I dengan ini MENOLAK dengan tegas, bulat dan utuh, seluruh dalil para Penggugat sebagaimana tertuang di dalam Surat Gugatannya tertanggal 5 September 2016 yang diajukan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal yang sama dan diberi registerasi perkara Nomor : 15/PDT.G/2016/PN.CMS, kecuali untuk hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya oleh Tergugat I; 3. Bahwa perlu Tergugat I jelaskan berkenaan dengan kronologis dikuasainya tanah dan bangunan yang saat ini telah bersertipikat Hak Pakai Nomor 10 tanggal 27 Oktober Tahun 1986, antara lain yaitu : a. Bahwa pada tahun 1980 SMKN 2 Ciamis merupakan Sekolah Filial dari STM Negeri Tasikmalaya berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0207/0/1980 Tanggal 30 Juli 1980 tentang Penunggalan Sekolah. Ditetapkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut adalah karena terdapat 83 (delapan puluh tiga) Sekolah Filial di beberapa Propinsi di Indonesia yang telah menunjukan perkembangan yang memuaskan serta ditambah animo Halaman 13 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. masyarakat setempat yang cukup besar untuk masuk ke sekolahsekolah filial tersebut. b. Bahwa pada tanggal 4 Januari 1986 Kepala Kantor Agraria a/n. Bupati Kepala Daerah TK. II Ciamis menerbitkan Fatwa Tata Guna Tanah untuk Pertimbangan Penetapan Hak Pakai Nomor 227/FTGT/HP/1986 tertanggal 4 Januari 1986 yang dimohonkan oleh Kondin Kepala STM Negeri Ciamis berlamat di Jl. R.E. Martadinata No. 23 Desa Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dengan Luas Tanah 32.350 m²; c. Bahwa pada Tanggal 10 Januari 1986 telah dibuat dan ditandatanganinnya Surat Pernyataan Melepasan Hak Atas Tanah antara Dede H. BA sebagai Kepala Bagian Tatapraja Setwilda Tk. II Ciamis selaku pemilik sebidang tanah yang terletak di Desa Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dengan Drs. Sonjaya sebagai Pimpinan Proyek Peningkatan SMTA dan Teknologi Jabar bertindak untuk dan atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 475/XIII/3/1985, disaksikan oleh Kepala Desa Maleber dan Pegawai Kantor Kecamatan Ciamis; d. Bahwa pada tanggal 11 Januari 1986 berdasarkan Copy Kuitansi Kantor Agraria Daerah TK. II Ciamis Pimpinan Proyek Peningkatan SMTA dan Teknologi Jabar bertindak untuk dan atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 475/XIII/3/1985 membayar biaya perolehan Hak Pakai sampai dengan penyelesaian Sertifikat kepada Kantor Agraria Daerah TK. II Ciamis sebesar Rp. 855.250 (delapan ratus lima puluh lima ribu dua ratus lima puluh rupiah); e. Bahwa pada tanggal 27 Oktober Tahun 1986 Kepala Kantor Agraria menerbitkan Sertifikat Hak Pakai Nomor 10 dengan Nama Pemegang Hak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI c/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat; f. Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010 berdasarkan Surat Permohonan Pengukuran Pengembalian Batas dari Drs. Arismaya Djalil Anwar (kuasa Djalil Anwar, pemegang hak milik Nomor 234/Maleber) serta berdasarkan Surat Tugas Pengukuran dari Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis No. 1407/2010 tertanggal 26 November 2009, telah dilaksanakan pengembalian batas Sertifikat Hak Milik No. 234/Maleber Halaman 14 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. yang dituangkan dalam Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik No. 234/Maleber oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis; g. Bahwa dari Hasil pelaksanaan Pengukuran Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik No. 234/Maleber, yang semula pengakuan dari sdr. Arismaya Djalil Anwar luas tanah dimaksud adalah 1260 m² ternyata setelah dilakukan pengukuran ulang luas tanah dimaksud adalah seluas 614 m², diduga kondisi fisiknya saat ini berada di dalam areal sekolah SMKN 2 Ciamis, namun demikian berita acara tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para pihak karena pada saat pelaksanaan pengukuran ulang tidak dihadiri oleh pejabat berwenang di lingkungan SMKN 2 Ciamis melainkan dihadiri oleh pesuruh yang ada di SMKN 2 tersebut; h. Bahwa pada Tanggal 14 November 2014 Drs. Arismaya Djalil Anwar selaku ahli waris dari Djalil Anwar pernah mengajukan gugatan yang ditujukan kepada SMKN 2 Ciamis sebagai Tergugat I, Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis sebagai Tergugat II, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai Tergugat III, dan Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis sebagai Turut Tergugat yang teregister dalam Perkara Nomor 24/Pdt.G/2014/PN.Cms; i. Bahwa pada Tanggal 07 Januari 2015 perkara tersebut dicabut melalui Penetapan Ketua Pengadilan 24/Pen.Pdt.G/2014/PN.Cms dengan Negeri alasan Ciamis akan Nomor mengusahakan penyelesaian diluar Pengadilan/Mediasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa; j. Bahwa setelah mencabut perkara dan akan melakukan upaya penyelesaian sengketa diluar Pengadilan/Mediasi belum mendapatkan kejelasan, para ahli waris tersebut melayangkan gugatannya kembali melalui Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 5 September 2016 yang teregister dalam perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms yang dalam salah satu gugatannya meminta agar para Tergugat mengembalikan tanah milik orang tua para Penggugat seluas 614 m² tersebut atau mengganti kerugian immaterial kepada pada Penggugat atas tanah tersebut sebesar Rp. 421.040.000 (empat ratus dua puluh satu juta empat puluh ribu rupiah); Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Maka tanah dan bangunan SMKN 2 Ciamis yang teregister dengan Sertipikat Hak Pakai Nomor 10 tertanggal 27 Halaman 15 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Oktober 1986 atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI c/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat secara hukum sah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat Cq. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat/ Tergugat I, karena sampai dengan saat ini belum ada satu lembaga peradilan manapun yang menyatakan bahwa Sertipikat Hak Pakai Nomor 10 tertanggal 27 Oktober 1986 atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI c/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat tidak sah secara hukum. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas kiranya sudah cukup alasan hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). 4. Bahwa setelah diteliti dengan seksama gugatan Para Penggugat tertanggal 5 September 2016 secara khusus menarik Tergugat I pada posita angka 4 dan 6. Namun dalam posita tersebut Para Penggugat sama sekali tidak mempermasalahkan tindakan Tergugat I, begitupun pada bagian Petitum dari Gugatan Para Penggugat tertanggal 5 September 2016 yang mana tidak ada tuntutan dari Para Penggugat yang mengarah langsung kepada Tergugat I. Bahwa selanjutnya dilihat dari judul gugatan Para Penggugat tertanggal 5 September 2016 yang mana tertulis Gugatan Perbuatan Melawan Hak/Hukum. terhadap dalil tersebut kiranya perlu Tergugat I ketengahkan bagian mana dari Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana dituduhkan oleh para Penggugat tersebut khususnya yang dilakukan oleh Tergugat I. Bahwa seharusnya para Penggugat menguraikan terlebih dahulu secara jelas dan terperinci unsur-unsur perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUH Perdata dihubungkan dengan perbuatan masing-masing para Tergugat. Padahal untuk dapat dikatakan bahwa seseorang telah melakukan perbuatan melawan hukum, sehingga dapat dikenakan Pasal 1365 KUH Perdata, unsur-unsur perbuatan melawan hukum dari Pasal 1365 KUH Perdata tersebut haruslah terpenuhi seluruhnya. Jika ada salah satu unsur yang tidak terpenuhi/tidak dapat dibuktikan oleh pihak Penggugat, maka oleh hukum harus dianggap tidak terjadi perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad). Halaman 16 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Bahwa unsur-unsur perbuatan melawan hukum sebagaimana ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata sebagaimana diuraikan oleh Munir Fuady, SH., MH., LL.M (2012:10-14) adalah : a. Adanya suatu perbuatan; Suatu perbuatan melawan hukum diawali dari suatu perbuatan si pelakunya. Bahwa perbuatan tersebut meliputi baik berbuat sesuatu (dalam arti aktif) maupun tidak berbuat sesuatu (dalam arti pasif), misalkan tidak berbuat sesuatu padahal seseorang memiliki kewajiban hukum untuk melakukannya. b. Perbuatan tersebut melawan hukum; Bahwa perbuatan dimaksud haruslah perbuatan yang melawan hukum. c. Adanya kesalahan dari pihak pelaku; Bahwa agar dapat dikenakan Pasal 1365 KUH Perdata tentang Perbuatan Melawan Hukum, undang-undang dan yurisprudensi mensyaratkan agar pada pelaku haruslah mengandung unsur kesalahan (schuldelement) dalam melaksanakan perbuatan tersebut. Oleh karena itu maka TANGGUNG JAWAB TANPA KESALAHAN (STRICT LIABILITY) TIDAK TERMASUK TANGGUNG JAWAB BERDASARKAN KEPADA PASAL 1365 KUH PERDATA. Jikapun dalam hal tertentu diberlakukan tanggung jawab tanpa kesalahan (strict liability), hal tersebut tidaklah didasari atas Pasal 1365 KUH Perdata tetapi didasarkan pada undang-undang lain (yang memang mengisyaratkan diberlakukannya tanggung jawab mutlak). Bahwa karena Pasal 1365 KUH Perdata mensyaratkan adanya unsur “kesalahan” (schuld) dalam suatu perbuatan melawan hukum maka perlu diketahui bagaimanakah cakupan dari unsur kesalahan tersebut. Suatu tindakan dianggap oleh hukum mengandung unsur kesalahan sehingga dimintakan tanggung jawabnya secara hukum jika memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : - ada unsur kesengajaan; - ada unsur kelalaian (negligence, culpa); dan - tidak ada alasan pembenar atau alasan pemaaf (recht- vaardigingsgrond). d. Adanya kerugian bagi korban; Unsur kerugian sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata meliputi kerugian materiil dan kerugian imateriil. e. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian. Halaman 17 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Hubungan kausal antara perbuatan yang dilakukan dengan kerugian yang terjadi juga merupakan syarat dari suatu perbuatan melawan hukum. Bahwa kelima unsur-unsur tersebut haruslah terpenuhi seluruhnya. Jika ada salah satu unsur yang tidak terpenuhi/tidak dapat dibuktikan oleh para Penggugat, maka oleh hukum harus dianggap tidak terjadi perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige Daad). Bahwa terhadap hal tersebut di atas, khususnya berkenaan dengan “unsur perbuatan tersebut melawan hukum” kiranya perlu Tergugat I sampaikan terlebih dahulu sampai sejauhmana Perbuatan Melawan Hukum dapat diterapkan di dalam perkara a quo : a. Pengertian Perbuatan Melawan Hukum Sebelum tahun 1838 Pada periode ini di negeri Belanda belum terbentuk kodifikasi Burgerlijk Wetboek (BW), sehingga pelaksanaan perlindungan hukum terhadap perbuatan melawan hukum belum jelas dan belum terarah. b. Pengertian Perbuatan Melawan Hukum Periode tahun 1838 s.d 1919 Bahwa “Melawan Hukum” ditafsirkan sebagai perbuatan yang dianggap melanggar pasal-pasal hukum tertulis (on wet), artinya bahwa apabila seseorang mendalilkan orang lain telah melakukan perbuatan melawan hukum maka harus ada bukti-bukti yang menunjukan bahwa terdapat suatu peraturan hukum yang memang telah dilanggar; c. Pengertian Perbuatan Melawan Hukum setelah Tahun 1919 Bahwa setelah tahun 1919 khususnya pasca putusan Hoge Raad tanggal 31 Januari 1919 dalam perkara Lindenbaum versus Cohen, telah terjadi perkembangan yang mengartikan Perbuatan Melawan Hukum tidak hanya sebatas pada onwetmatige daad saja, namun juga mencakup perbuatanperbuatan sebagai berikut : a) Perbuatan yang bertentangan dengan hak orang lain; b) Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri; c) Perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan; d) Perbuatan yang bertentangan dengan kehati-hatian atau keharusan dalam pergaulan masyarakat yang baik. Bahwa perbuatan melawan hukum dianggap terjadi dengan melihat adanya perbuatan dari pelaku yang diperkirakan memang melanggar undangundang, bertentangan dengan hak orang lain, bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku, bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum, atau bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, namun demikian suatu perbuatan Halaman 18 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. yang dianggap sebagai perbuatan melawan hukum ini tetap harus dapat dipertanggungjawabkan apakah mengandung unsur kesalahan atau tidak. a. Bahwa suatu perbuatan dianggap sebagai perbuatan yang bertentangan dengan hak orang lain (inbreuk op eens anders recht), yang menurut Pasal 1365 KUH Perdata dianggap melanggar hak-hak seseorang yang diakui oleh hukum. William C. Robinson, sebagaimana disunting oleh Munir Fuady, SH., MH., LL.M (2002 : 5) bahwa istilah perbuatan dalam suatu perbuatan melawan hukum meliputi : - Nonfeasance yaitu tidak berbuat sesuatu yang diwajibkan oleh hukum; - Misfeasance perbuatan yaitu mana perbuatan merupakan yang dilakukan kewajibannya secara atau salah, merupakan perbuatan yang dia mempunyai hak untuk melakukannya; - Malfeasance yaitu perbuatan yang dilakukan padahal pelakunya tidak berhak melakukannya. b. Bahwa suatu perbuatan dianggap sebagai perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri (recht-splicht) apabila seseorang melanggar suatu kewajiban yang diberikan oleh hukum baik secara tertulis (wettelijk plicht) maupun tidak tertulis yaitu hak orang lain menurut undang-undang (wettelijk recht). c. Bahwa suatu perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan manakala tindakan yang melanggar kesusilaan yang oleh masyarakat telah diakui sebagai hukum tidak tertulis. d. Bahwa suatu perbuatan yang bertentangan dengan kehati-hatian atau keharusan dalam pergaulan masyarakat yang baik (zorgvuldigheid) tidak saja yang digariskan di dalam hukum yang sifatnya tertulis namun juga keharusan dalam masyarakat secara tidak tertulis. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, lalu dibagian manakah Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukumnya ? Para Penggugat sama sekali tidak mampu menguraikan mengenai bagian-bagian mana dari perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I sehingga memenuhi kriteria sebagai suatu perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur di dalam Pasal 1365 KUH Perdata. Sehingga dengan demikian sudah sepatutnya terhadap dalil yang kabur dan tidak Halaman 19 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. berdasar hukum tersebut maka seyogianya patutlah untuk ditolak dan dikesampingkan. Bahwa terhadap uraian-uraian tersebut diatas dengan tidak adanya relevansi dan/atau hubungan hukum antara Tergugat I dengan para Penggugat, maka sudah sepantasnya yang mulia Majelis Hakim Yang Memeriksa perkara a quo untuk mengeluarkan Tergugat I dalam perkara Perdata yang teregister di Pengadilan Negeri Ciamis Nomor : 15/PDT.G/2016/PN.CMS., tertanggal 5 September 2016 dan sekaligus menyatakan menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). 5. Bahwa berkenaan dengan dalil gugatan Penggugat Nomor: 15/PDT.G/2016/PN.CMS Tanggal 5 September 2016. Pada posita angka 1 sampai dengan angka 16 yang intinya menyatakan:“ Bahwa orang tua para Penggugat yaitu almarhum A. Djalil Anwar semasa hidupnya memiliki sebidang tanah yang telah bersertifikat sejak tahun 1982 dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 234/Maleber, Luas 3.739 m² yang terletak di Blok Sukarena, Desa Maleber, Kecamatan Ciamis. “Bahwa tanah yang sekarang dikuasai oleh SMKN 2 Kabupaten Ciamis dengan Sertifikat Hak Pakai No. 10, luas 32.350 m² atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI cq. Kanwil Departemen Pendidikan Pemerintah Daerah Jawa Barat sekarang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Tergugat I) yang mana seluas tanah tersebut seluas 614 m² dalah merupakan bagian dari tanah milik orang tua para Penggugat sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber. “Bahwa para Penggugat menuntut agar para Tergugat menyerahkan tanah milik orang tua para Penggugat seluas 614 m² yang sekarang digunakan oleh SMKN 2 Ciamis/Tergugat III serta secara tanggung renteng menuntut para Tergugat membayar uang ganti rugi sebesar Rp. 421.040.000,-(empat ratus dua puluh satu juta empat puluh ribu rupiah). Bahwa terhadap dalil tersebut, Penggugat tidak memiliki kapasitas (legal standing) untuk menggugat dalam perkara a quo. Melihat gugatan Penggugat yang teregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.CMS., tanggal 5 September 2016 dengan tanggal yang sama, artinya Para Penggugat dalam hal ini baru mempermasalahkan tanah dan bangunan dan/atau objek sengketa dalam perkara a quo pada tanggal 5 September 2016. Namun akan tetapi, merujuk pada Sertipikat Hak Halaman 20 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Pakai Nomor 10 Tahun 1986 Surat Ukur Nomor 44/1986 tanggal 7 Januari 1986 atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Cq. Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Maka dapat diperoleh kesimpulan jangka waktu antara Sertipikat Hak Pakai tersebut terbit pada tahun 1986 dan dihubungkan dengan diajukannya gugatan a quo oleh Para Penggugat pada tahun 2016 yaitu kurang lebih 30 (tiga puluh) tahun. Bahwa atas dasar hal tersebut apabila memperhatikan bunyi pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang menyebutkan: “Pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksaaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan atau tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut.“ Bahwa dalam penjelasan Ketentuan tersebut dijabarkan berkenaan dengan tujuan dari bunyi pasal 32 ayat (2) yaitu agar pada satu pihak untuk tetap berpegang pada sistem publikasi negatif dan pada lain pihak untuk secara seimbang memberikan kepastian hukum kepada pihak yang dengan itikad baik menguasai sebidang tanah dan didaftar sebagai pemegang hak dalam buku tanah, dengan sertifikat sebagai tanda buktinya, yang menurut UUPA berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Bahwa terhadap hal tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya Para Penggugat sudah tidak lagi mempunyai kapasitas (legal standing) untuk menggugat dalam perkara a quo. mengingat bunyi ketentuan tersebut diatas hanya memberikan Hak kepada Para Penggugat untuk mempermasalahkan perkara a quo dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Bahwa berdasarkan keseluruhan alasan-alasan hukum di atas maka menjadi sangat terang dan jelas di dalam perkara a quo bahwa Para Penggugat tidak memiliki hubungan hukum dengan objek sengketa, sehingga dengan kedudukan yang demikian maka jelaslah sudah bahwa Penggugat adalah Penggugat yang tidak memiliki legal standing atau menurut hukum dinyatakan sebagai penggugat yang tidak memiliki kualifikasi (diskualifikasi in person). Bahwa kedudukan para Penggugat yang tidak memiliki kapasitas (legal standing) ini patut untuk dikualifikasikan sebagai cacat error in persona, hal Halaman 21 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh M. Yahya Harahap, SH., (2005: 111) bahwa apabila yang bertindak sebagai Penggugat orang yang tidak memenuhi syarat (diskualifikasi) karena disebabkan Penggugat dalam kondisi tidak mempunyai hak untuk menggugat perkara yang disengketakan, hal tersebut karena Penggugat bukan merupakan pihak yang secara hukum khususnya menurut sistem hukum pertanahan yang dianut di Indonesia sebagai pihak yang memiliki sertipikat sebagai alas hukum yang kuat yang membuktikan hak seseorang atas kepemilikan suatu tanah, maka gugatan tersebut harus dinyatakan cacat formal karena mengandung diskualifikasi in person. Bahwa permasalahan mengenai pentingnya kapasitas (legal standing) dari suatu pihak yang berperkara khususnya Penggugat juga telah diangkat menjadi yurisprudensi Mahkamah Agung RI sebagaimana putusan Nomor 294 K/Sip/1971 tanggal 7 Juli 1971 juncto putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 114/1970/Perd/PTB tanggal 10 Nopember 1970 juncto PNI Bandung Nomor 215/1967/Sipil tanggal 4 Juni 1968 yang menyatakan bahwa suatu gugatan haruslah diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum dengan apa yang digugatnya, sehingga gugatan yang secara salah diajukan tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat diterima. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas kiranya sudah cukup alasan hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). 6. Bahwa Para Penggugat di dalam surat gugatannya yang teregister dalam Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.CMS tanggal 5 September 2016 perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis harus dinyatakan kurang pihak. Karena apabila para Penggugat mengklaim sebagai pihak yang berhak atas sebidang tanah dengan SHM no. 234 dengan luas 3.739 m2 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Agraria pada Tanggal 21 Oktober 1982 atas nama H. A. Djalil Anwar sebagai alat bukti Para Penggugat (dalam hal ini para Penggugat merupakan anak/ahli waris dari almarhum H. A. Djalil Anwar). Seharusnya para Penggugat dalam Surat Gugatannya mencantumkan seluruh ahli waris dari almarhum H. A. Djalil Anwar berdasarkan Surat Keterangan Waris yang ditandatangani oleh seluruh ahli waris pada tanggal 25 Mei 2011 kemudian disahkan oleh Lurah Ciamis pada tanggal 10 April 2012 yang selanjutnya Halaman 22 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. disahkan oleh Camat Ciamis pada Tanggal 13 November 2013 dengan nama-nama ahli waris dari Almarhum H. Abdul Djalil Anwar sebagai berikut: - Dr. H. Atang Al Mahboeb; - Suhanah; - Drs. Noor Rasyid Anwar; - Noor Rachman Anwar; - Noorjaman Djalil Anwar (Almarhum); - Tatang Noorchiat DA; - N. ST. Noor hayati; - Drs. Arismaya Djalil Anwar; - Johnni Johan Johor, Ir.; - Yoyo Sutaryo; - Heri Al Azhar Bahwa bukankah Para Ahli Waris tersebut secara hukum dilindungi dan/atau mendapatkan hak atas harta peninggalan dari almarhum H. A. Djalil Anwar, karena melihat bunyi ketentuan Pasal 874 Kitab UndangUndang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesie) yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 874 Segala harta peninggalan seseorang yang meninggal dunia, adalah kepunyaan para ahli warisnya menurut undang-undang, sejauh mengenai hal itu dia belum mengadakan ketetapan yang sah. Bahwa selain daripada ahli waris H. A. Djalil Anwar masih ada pihak yang perlu ditarik juga sebagai Tergugat yaitu Bapak Dede H. BA sebagai Kepala Bagian Tatapraja Setwilda Tk. II Ciamis selaku pemilik sebidang tanah yang terletak di Desa Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dan yang menandatangani Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah kepada Drs. Sonjaya sebagai Pimpinan Proyek Peningkatan SMTA dan Teknologi Jabar bertindak untuk dan atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 475/XIII/3/1985, disaksikan oleh Kepala Desa Maleber dan Pegawai Kantor Kecamatan Ciamis; Bahwa berdasarkan keseluruhan alasan-alasan hukum di atas maka menjadi sangat terang dan jelas di dalam perkara a quo bahwa Para Penggugat tidak memiliki hubungan hukum dengan objek sengketa, sehingga dengan kedudukan yang demikian maka jelaslah sudah bahwa Penggugat adalah Penggugat yang tidak memiliki legal standing atau Halaman 23 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. menurut hukum dinyatakan sebagai penggugat yang tidak memiliki kualifikasi (diskualifikasi in person). Berkaitan dengan hal tersebut agar menjadi terang dan jelas seharusnya Penggugat menarik pula seluruh pihak-pihak tersebut di atas, sehingga gugatannya tersebut tidak kekurangan pihak. Bahwa selaras dengan apa yang disampaikan oleh M. Yahya Harahap, S.H. (2005 : 112) : Bentuk error in persona yang lain disebut plurium litis consortium. Pihak yang bertindak sebagai penggugat atau yang ditarik sebagai tergugat : - tidak lengkap, masih ada orang yang mesti ikut bertindak sebagai penggugat atau ditarik tergugat; - oleh karena itu, gugatan mengandung error in persona dalam bentuk plurium litis consortium, dalam arti gugatan yang diajukan kurang pihaknya. Hal tersebut juga mengacu pada yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 186/R/Pdt/1984 tanggal 18 Desember 1985 juncto putusan PT Samarinda Nomor 178/1983 tanggal 21 September 1984 juncto PN Samarinda Nomor 96/1982 tanggal 5 Maret 1983 yang menyatakan bahwa karena tidak menarik pihak yang seharusnya ditarik sebagai pihak maka gugatan dinyatakan mengandung cacat error in persona dalam bentuk plurium litis consortium. Yurisprudensi tersebut semakin diperkuat oleh yurisprudensi Mahkamah Agung RI yang lain dalam putusan Nomor 1125 K/Pdt/1984 tanggal 18 September 1983 juncto putusan PT Bandung Nomor 454/1982 tanggal 9 Juni 1983 juncto putusan PN Bandung Nomor 6/1982 tanggal 25 Agustus 1982 yang menyatakan bahwa judex factie salah menerapkan tata tertib beracara yang tidak menyertakan pihak yang memiliki relevansi namun tidak ditarik menjadi pihak di dalam suatu perkara. Hal senada juga ditegakkan di dalam yurisprudensi Mahkamah Agung yang lain yaitu dalam putusan Nomor 621 K/ Sip/1975 tanggal 25 Mei 1977 yang menyatakan bahwa dengan tidak menarik pihak ketiga yang memiliki keterkaitan dengan gugatan yang diajukan penggugat maka mengandung cacat plurium litis consortium. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas kiranya sudah cukup alasan hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). Halaman 24 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 7. Bahwa Para Penggugat di dalam surat gugatannya yang teregister dalam Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.CMS tanggal 5 September 2016 perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis harus dinyatakan Prematur, karena seharusnya para Penggugat mengajukan gugatannya setelah ada surat ukur yang sah yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis dan disaksikan oleh para pihak terkait yang sah. Bahwa pada Posita angka 8 dalil para Penggugat yang menyebutkan “baru menemukan titik terang setelah masalah tersebut dimediasikan dan telah diukur ulang serta telah diberi tanda patok yang mana terdapat sebagian bidang tanah milik orang tua para Penggugat berada dalam areal Tergugat III” tetapi para Penggugat tidak dapat membuktikan Surat Ukur atau keterangan apapun dengan jelas. Hal tersebut tertuang dalam Berita Acara Pengembalian Batas Sertipikat Hak Milik Nomor 234/Maleber tanggal 25 Maret 2010, pada poin ke 4 disebutkan diduga terdapat sebagian bidang tanah HM.No.234/Maleber seluas 614 m² (enam ratus empat belas meter persegi) yang kondisi fisiknya saat ini berada di dalam areal sekolah SMKN 2 Ciamis, namun demikian berita acara tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum yang sah dan mengikat para pihak, karena pada saat pelaksanaan pengukuran ulang berdasarkan Berita Acara Pengembalian Batas Sertipikat Hak Milik Nomor 234/Maleber tanggal 25 Maret 2010 tidak dihadiri oleh pejabat berwenang di lingkungan SMKN 2 Ciamis melainkan dihadiri oleh pesuruh sebagai perwakilan dari SMKN 2 tersebut; Hal tersebut selaras dengan apa yang tertuang dalam ketentuan Pasal 24 PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang berbunyi : (1) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal dari konversi hak- hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik, dianggap cukup untuk mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebani-nya; (2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang Halaman 25 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. tanah yang bersang-kutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara ber-turut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulupendahulunya, dengan syarat : a. Penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya; b. Penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya. Bahwa mengenai gugatan prematur, hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh M. Yahya Harahap, S.H. (2005 : 444) “mengenai Gugatan yang diajukan Prematur, menjadi dasar bagi hakim untuk menjatuhkan putusan negatif dalam bentuk gugatan dinyatakan tidak dapat diterima”. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas kiranya sudah cukup alasan hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). 8. Bahwa berdasarkan uraian kronologis yang telah Tergugat I sampaikan pada angka 3 Bagian Pokok Perkara ini perlu Tergugat I sampaikan kembali bahwa Gugatan para Penggugat dalam perkara a quo telah lampau waktu (Verjaring), hal tersebut dikarenakan pada saat diterbitkannya Sertifikat Hak Pakai No. 10 pada tanggal 27 Oktober tahun 1986 para Penggugat baru mempermasalahakan Objek Sengketa dalam perkara a quo pada tanggal 22 Desember 2009 (setelah 23 Tahun) melalui suratnya Nomor 001/XII22/KBHD/2009 yang ditujukan kepada Bupati Ciamis c/q. Asisten Bidang Pemerintahan Perihal Pemberitahuan Untuk Pengembalian Hak Atas Tanah. Bahwa apabila yang dijadikan sebagai objek gugatan dalam parkara a quo adalah tanah milik Tergugat I dengan Sertifikat Hak Pakai No. 10 yang diterbitkan pada tanggal 27 Oktober tahun 1986 adalah tidak tepat sama sekali, karena Sertifikat Hak Pakai No. 10 yang di terbitkan oleh Kepala Kantor Agraria Kabupaten Ciamis telah berjalan lebih kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung tanggal diterbitkannya. Berdasarkan pasal 32 ayat (2) PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, menyebutkan “… pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut Halaman 26 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. pelaksaaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan atau tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut”. Hal tersebut juga selaras dengan apa yang tertuang dalam ketentuan Pasal 24 PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang berbunyi: (1) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal dari konversi hak- hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik, dianggap cukup untuk mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebani-nya; (2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah yang bersang-kutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara ber-turut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulupendahulunya, dengan syarat : a. Penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya; b. Penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya. Bahwa dikarenakan gugatan Penggugat telah lampau waktu (verjaring) dan tidak melaksanakan apa yang di isyaratkan dalam ketentuan Pasal 24 PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah maka kami mohon dengan hormat kepada Majelis Hakim yang memeriksa Perkara a quo, gugatan Para Penggugat haruslah ditolak atau setidak tidaknya tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). 9. Bahwa menjadi kewajiban hukum sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata yang ada, maka para Penggugat wajib untuk membuktikan seluruh Halaman 27 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. dalil-dalilnya sebagaimana dinyatakan di dalam Surat Gugatan tertanggal 5 September 2016 yang diajukan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal yang sama. Karena, barang siapa yang mendalilkan maka dia yang harus membuktikan sebagaimana diisyaratkan dalam: - Pasal 163 HIR Barang siapa yang mengatakan mempunyai barang suatu hak, atau menyebutkan suatu kejadian atau meneguhkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya haknya itu atau adanya kejadian itu. - Pasal 1865 KUHPerdata Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai suatu hak atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut. 10. Bahwa selanjutnya terhadap dalil para Penggugat yang menghendaki agar Pengadilan Negeri Ciamis menjatuhkan dwangsom kepada Para Tergugat, hal tersebut dituangkan Para Penggugat pada Posita angka 15 halaman 4 dan pada bagian Petitum angka 7 Halaman 6 yang menyatakan : Posita angka 15 Halaman 4 Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Ciamis untuk menetapkan uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) perhari yang harus dibayar para Tergugat bila lalai dalam melaksnakan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap; Petitum angka 7 Halaman 6 Menghukum Para Tergugat membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap hari Tergugat lalai melaksankan isi putusan perkara ini terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap.“ Bahwa permohonan tersebut jelas adalah permohonan yang mengada-ada, tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan secara hukum karena suatu tuntutan uang paksa (dwangsom) tidak berlaku untuk putusan hakim yang mengandung hukuman untuk membayar sejumlah uang. Hal tersebut secara tegas dan jelas diatur dalam Pasal 606 (a) Rv. (Reglement op de Rechtsvordering/ Reglemen Acara Perdata) yang menyebutkan : ”Sepanjang suatu keputusan hakim mengandung untuk sesuatu yang lain daripada membayar sejumlah uang, maka dapat ditentukan, bahwa sepanjang atau setiap kali terhukum tidak memenuhi hukuman tersebut, Halaman 28 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. olehnya harus diserahkan sejumlah uang yang besarnya ditetapkan dalam keputusan hakim, dan uang tersebut dinamakan uang paksa”; Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas kiranya sudah cukup alasan hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard) 11. Bahwa berkenaan dengan dalil gugatan Penggugat dalam Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.CMS tanggal 5 September 2016 perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis. Pada posita angka 13 yang intinya menyatakan bahwa: “Bahwa, agar gugatan ini tidak illusoir maka para Penggugat mohon agar diletakan sita jaminan (Conservatoir Beslag) dahulu terhadap objek yang dikuasai dan atau sita jaminan persamaan terhadap objek yang dikuasai oleh para Tergugat yaitu berupa tanah dan bangunan Sertifikat Hak Pakai Nomor 10, Kelurahan MAleber yang terletak dan dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadanaya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis.“ Bahwa Sita Jaminan tersebut di atas tidak dapat dibenarkan, karena tanah dan bangunan SMKN 2 Kabupaten Ciamis adalah Barang tidak bergerak milik negara yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan : a. Sertifikat Hak Pakai No. 10, luas 32.350 m² atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI cq. Kanwil Departemen Pendidikan Pemerintah Daerah Jawa Barat sekarang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat; b. Fatwa Tata Guna Tanah untuk Pertimbangan Penetapan Hak Pakai Nomor 227/FTGT/HP/1986 tertanggal 4 Januari 1986 yang dimohonkan oleh Kondin Kepala STM Negeri Ciamis berlamat di Jl. R.E. Martadinata No. 23 Desa Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dengan Luas Tanah 32.350 m²; c. Surat Pernyataan Melepasan Hak Atas Tanah antara Dede H. BA sebagai Kepala Bagian Tatapraja Setwilda Tk. II Ciamis selaku pemilik sebidang tanah yang terletak di Desa Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dengan Drs. Sonjaya sebagai Pimpinan Proyek Peningkatan SMTA dan Teknologi Jabar bertindak untuk dan atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor Halaman 29 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 475/XIII/3/1985, disaksikan oleh Kepala Desa Maleber dan Pegawai Kantor Kecamatan Ciamis; Bahwa larangan dilakukannya Sita Jaminan terhadap Barang Milik Negara/Daerah juga diatur dalam peraturan perudang-undangan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 50 Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang selengkapnya menyatakan sebagai berikut : ”Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap : a. Uang atau surat berharga milik negara/daerah baik yang berada pada instansi pemerintah, maupun pada pihak ketiga; b. Uang yang harus disetor pada pihak ketiga kepada negara/daerah; c. Barang bergerak milik negara/daerah baik yang berada pada instansi pemerintah maupun pada pihak ketiga; d. Barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik negara/daerah; e. Barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara/daerah yang diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan” Bahwa kewajiban untuk mengamankan Barang Milik Negara/Daerah Provinsi Jawa Barat juga sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai berikut: 1. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 6 tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah; Bahwa larangan menyita barang milik pemerintah ini dinyatakan pula secara tegas oleh M. YAHYA HARAHAP, SH. dalam bukunya yang berjudul : ”Permasalahan dan Penerapan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag)”, Penerbit Pustaka Bandung, 1990, Halaman 157-159 ”, antara lain menyatakan : ”LARANGAN MENYITA MILIK PEMERINTAH” : ”Walaupun pokok uraian hanya menyebut sita jaminan terhadap milik pemerintah atau milik negara, hal ini tidak mengurangi maksud jangkauannya meliputi juga harta milik negara yang sedang dikuasai oleh seorang tergugat”. ”Sita jaminan terhadap harta milik negara dan pihak ketiga, tegas-tegas dilarang”. ”Penyitaan terhadap milik pemerintah yang kebetulan dikuasai seorang tergugat jelas`merupakan pelanggaran yang mengandung kekeliruan”. Halaman 30 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang Tergugat I uraikan tersebut di atas, maka Tergugat I DENGAN TEGAS MENOLAK seluruh dalil dari Penggugat sebagaimana tertuang di dalam surat gugatannya Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.CMS tanggal 5 September 2016 perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis, dan oleh karena itu sudah cukup alasan kiranya bagi Turut Tergugat II untuk menyampaikan permohonan kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang Terhormat yang memeriksa perkara a quo agar kiranya juga sependapat dengan Turut Tergugat II dan selanjutnya menyatakan bahwa gugatan dari Penggugat tertanggal 5 September 2016 posita angka 13 adalah bertentangan dengan fakta yang nyata dan bertentangan dengan kebenaran hukum sehingga amat sangat pantas untuk ditolak dan dikesampingkan. 12. Bahwa terhadap posita poin 14 halaman 4 dan Petitumnya poin 10 halaman 6 surat gugatannya tertanggal 5 September 2016, para Penggugat pada intinya memohon kepada Pengadilan Negeri Ciamis agar putusan dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet. Bahwa dalil para Penggugat tersebut jelas merupakan dalil yang mengadaada, tidak berdasar hukum dan bertentangan dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia, sebagaimana diuraikan sebagai berikut : a. Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil, antara lain menyatakan: ”Selanjutnya Mahkamah Agung memberikan petunjuk, yaitu Ketua Pengadilan Negeri dan Hakim Pengadilan Agama tidak menjatuhkan putusan serta merta, kecuali dalam hal-hal sebagai berikut : antara lain Gugatan berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) dan mempunyai hubungan dengan pokok gugatan yang diajukan”. ”Adanya pemberian jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang/objek eksekusi, sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain, apabila ternyata dikemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama”. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas kiranya sudah cukup alasan hukum bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan menolak gugatan para Halaman 31 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). b. Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 tahun 2001 tanggal 20 Agustus 2001 tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil, antara lain menyatakan: ”Berhubung dengan hal tersebut, sekali lagi ditegaskan agar Majelis Hakim yang memutus perkara serta merta hendaknya berhati-hati dan dengan sungguh-sungguh memperhatikan dan berpedoman pada Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan putusan serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) tersebut”. Bahwa berdasarkan uraian pada bagian Pokok Perkara ini, maka dapat dibuktikan bahwa dalil gugatan para Penggugat dari Posita angka 1 sampai dengan Posita angka 16 serta Petitum angka 1 sampai dengan angka 10 tersebut sama sekali tidak berdasarkan atas fakta hukum. Karenanya sudah cukup alasan hukum agar kiranya Pengadilan Negeri Ciamis seyogianya menyatakan eksepsi Tergugat I tersebut adalah sangat tepat dan beralasan dan selanjutnya menolak gugatan para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). C. DALAM PETITUM Bahwa berdasarkan seluruh uraian-uraian yang telah disampaikan sebagaimana tersebut di atas, kiranya tidaklah berlebihan dan sangat beralasan hukum apabila Tergugat I dengan ini memohon agar kiranya Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis Yang Terhormat, yang memeriksa perkara a quo berkenan untuk mengadili dan selanjutnya memutus perkara sebagai berikut: DALAM EKSEPSI : 1. Menerima dan menyatakan Eksepsi Tergugat I tepat dan beralasan; 2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard); 3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini menurut hukum. DALAM POKOK PERKARA : 1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Halaman 32 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini menurut hukum. ATAU : Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, maka Tergugat I mohon kiranya dapat memberikan Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat II dan Tergugat III memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut : I. DALAM EKSEPSI 1. Bahwa Tergugat II dan Tergugat III dengan tegasmenolak seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat, kecuali terhadap dalil-dalil yang diakui dan dinyatakan secara tegas dan bulat oleh Tergugatdalam persidangan perkara ini; 2. Bahwa terhadap Gugatan Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms yang diajukan oleh Para Penggugat, Tergugat II dan Tergugat III menyatakan bantahan terhadap Gugatan Para Penggugat dengan alasan sebagai berikut : a. Obscuur libel, bahwa Para Penggugat dalam Angka 3 Posita Gugatannya mendalilkan, ‘Bahwa pada tahun 1986 tanpa seizin orang tua Para Penggugat sebagian tanah milik oran tua Para Penggugat tersebut yang berada disebelah barat dahulu dikenal tanah kalungguhan yaitu seluas 614 M2(enam ratus empat belas meter persegi) telah dikuasai secara melawan hukum oleh SMKN 2 Kabupaten Ciamis (Tergugat III). Terhadap dalil tersebut, Tergugat III menolak dengan tegas, karna Objek Gugatan tidak jelas karna berdasarkanSertifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986, tanggal 7 Januari 1986, atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI C/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Objek Gugatan berada dalam Penguasaan Tergugat III dan perolehannya sah berdasarkan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 8 ayat (3) Reglement Opde Burgelijke RechtVordening (RV) dijelaskan bahwa suatu gugatan harus memenuhi beberapapersyaratan antara lain harus memuat fakta-fakta dan dalildalil konkritmengenai adanya hubungan hukum yang merupakan dasar serta alasan-alasandari pada tuntutan (Middelen van den eis) atau yang dikenal denganFundamentum Petendi, apabila gugatan Penggugat dicermati dan ditelitisecara seksama maka diketahui bahwa tanah yang terletak di Blok Sukarena, Desa Maleber, Kecamatan Ciamis, Halaman 33 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. KabupatenCiamis yang Penggugat memuat tidak menjadi obyeksengketa fakta-fakta, dalam dalil-dalilkonkrit gugatan mengenai hubungan hukum antara Penggugat dan Tergugat, karena obyek sengketa adalah berupa tanah maka harus jelasbukti konkrit kepemilikan hak atas tanahyang otentik dan sah menurut hukum. Tergugat II dan Tergugat III berpendapat bahwa Penggugat telah salah dalam menafsirkan Pasal 1365 BW, sehingga dalil Penggugat sebagaimana pada Angka 3 Posita Gugatannya adalah suatu kebohongan dan akal-akalan Penggugat saja. Perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud Pasal 1365 BW adalah bilamana terjadi pelanggaran yaitu berupa penguasaan tanpa izin terhadap sebidang tanah yang nyata-nyata dan sah sesuai ketentuan hukum yang berlaku adalah Hak seseorang, sehingga menimbulkan kerugian bagi Pemegang Hak Tanah tersebut. Dengan demikian jelas bahwa unsur mutlak yang harus dipenuhi dalam perbuatan melawan hukum dalam Perkara ini adalah unsur alas hak dan unsur kerugian. Unsur-unsur perbuatan melawan hukum yang harus dipenuhi adalah adanya perbuatan hukum, adanya kerugian, adanya kesalahan serta adanya hubungan kausal antara perbuatan hukum dan kerugian yang timbul; b. Error in Persona, Tergugat II dan Tergugat III menyatakan bahwa Para Penggugat tidak memiliki kapasitas untuk menggugat dalam Perkara a quo. Hal tersebut dikaitkan antara tanggal Gugatan dan Tanggal terbitnya Sertifikat Hak Milik Nomor 234, tanggal 21 Oktober 1982, atas nama H.A Djalil Anwar dan Sertifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986, tanggal 7 Januari 1986, atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI C/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, maka Gugatan Para Penggugat dapat dinyatakan Daluarsa. Memperhatikan ketentuan 1967 BW (Burgerlijk Wetboek) menyebutkan "segala tuntutan hukum, baik yang bersifat perbendaan maupun yang bersifat perorangan, hapus karena daluwarsa dengan lewatnya 30 (tiga puluh) Tahun, sedangkan siapa yang menunjukkan akan adanya daluwarsa itu tidak usah mempertunjukkan suatu alas hak, lagi pula tidak dapatlah dimajukan terhadapnya suatu tangkisan yang didasarkan pada itikadnya yang buruk".Berdasarkan ketentuan 1967 BW tersebut diatas maka Jelas dan Tegas bahwa Para Penggugat tidak memiliki kapasitas untuk menggugat, karna Gugatan Penggugat adalah Halaman 34 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. dinyatakan Daluarsa, karna Terbitnya Sertifikat dan Tanggal Gugatan telah melampaui 30 Tahun. Ketentuan tentang Daluarsa tersebut diperkuat dengan Pasal 32 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang berbunyi :‘Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut’. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka sangat jelas dan nyata bahwa dalam perkara a quo ini Para Penggugat sudah tidak memiliki hubungan hukum dengan Objek Sengketa, maka dengan demikian dalam perkara a quo ini harus dinyatakan cacat formal karena Para Penggugat dinyatakan sebagai Penggugat yang tidak memiliki kualifikasi/diskualifikasi in person. Dengan demikian mohon kiranya Majelis Hakim menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima/Niet ontvankelijke verklaard. Hal itu sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI berdasarkan Putusan Nomor 294 K/SIP/1971, tanggal 7 Juli 1971, yang menyatakan bahwa suatu gugatan haruslah diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum dengan apa yang digugatnya, sehingga gugatan yang secara salah diajukan tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat diterima. c. Dari uraian diatas, maka sangat jelas sekali bahwa apa yang telah diuraikan oleh Penggugat, baik dalam Posita Gugatan maupun Petitum Gugatan, dari tinjauan yuridis dapat disimpulkan bahwa tuntutan Penggugat sebagaimana yang dinyatakan baik dalam Posita Gugatan maupun Petitum Gugatan akan berakibat hukum terhadap batalnya Sertifikat Hak Milik Nomor 234, tanggal 21 Oktober 1982, atas nama H.A Djalil Anwar dan Sertifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986, tanggal 7 Januari 1986, atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI C/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Halaman 35 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Provinsi Jawa Barat. Secara Yuridis Formal tidak dapat dibantah lagi bahwa tuntutan-tuntutan hukum Penggugat ini berhubungan erat dengan “Sertifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986, tanggal 7 Januari 1986",yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Agraria Kabupaten Ciamis. Dengan demikian sangat jelas dan tak terbantahkan lagi, bahwa walaupun Objek Gugatan yang dipersoalkan oleh Penggugat adalah selisih tanah seluas 614 M2 (enam ratus empat belas meter persegi), yang berakibat terjadinya pembatalan sertifikat. dalam Posita Gugatan dan Petitum Gugatan, Penggugat mempersoalkan terbitnya Serifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986, tanggal 7 Januari 1986, yang jelasjelas merupakan Produk Pejabat Tata Usaha Negara. Sehingga jelas dan nyata sekali bahwa secara yuridis Objek Gugatan dalam perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms adalah Pembatalan Sertifikat, makatuntutan hukum atas Gugatan Penggugat harus dilakukan atau diselesaikan dalam lingkup Pengadilan Tata Usaha Negara bukan dalam lingkup Pengadilan Negeri. Dengan demikian mohon kiranya agar Majelis Hakim mengabaikan atau setidaknya mengesampingkan Gugatan Penggugat. II. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Tergugat II dan Tergugat III mohon agar Jawaban dalam Eksepsi tersebut di atas merupakan satu kesatuanyang tak terpisahkan dengan jawaban dalam pokok perkara sepertidiuraikan di bawah ini; 2. BahwaTergugat II dan Tergugat III menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat, kecualiyang diakui dan dinyatakan secara tegas dan bulat serta menguntungkan Para Tergugat dalam persidangan perkara ini; 3. Bahwa Tergugat II dan Tergugat III perlu menjelaskan Riwayat perolehan Sertifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986, tanggal 7 Januari 1986, atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI C/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat kepada Majelis Hakim yang memeriksa Perkara ini agar Majelis Hakim dalam memutus Gugatan Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms ini dapat memenuhi rasa keadilan bagi Pihak-pihak yag berperkara. Adapun kronologisnya adalah sebagai berikut : 3.1 Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0207/O/1980, tanggal 30 Juli 1980, tentang Penunggalan Sekolah, SMKN 2 Ciamis yang merupakan Sekolah Filial dari STM Negeri Tasikmalaya, bersama 83 (delapan puluh tiga) sekolah Filial lainnya di Provinsi Jawa Barat ditetapkan sebagai sekolah yang dapat Halaman 36 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. menyelenggarakan proses pendidikan secara mandiri karena perkembangan yang memuaskan serta animo masyarakat terhadap keberadaan SMKN 2 Ciamis cukup besar; 3.2 Bahwa Kepala Kantor Agraria a/n. Bupati Kepala Daerah Tk. II Ciamis, pada tanggal 4 Januari 1986, telah mengeluarkan Fatwa Tata Guna Tanah sebagai dasar pertimbangan penetapan Hak Pakai Nomor 222/FTGT/HP/1986, yang dimohonkan oleh Kondin Kepala STM Negeri Ciamis, beralamat di Jalan R.E Martadinata Nomor 23 Desa Maleber, Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis terhadap tanah 3.3 Bahwa Dede H, BA selaku Kepala Bagian Tata Praja Setwilda Tk. II Ciamis dan Drs. Sonjaya selaku Pimpinan Proyek Peningkatan SMTA dan Teknologi Jawa Barat, pada tanggal 10 Januari 1986 telah membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas sebidang tanah yang terletak di Desa Maleber, Kecamatan Ciamis, disaksikan Kepala Desa Maleber dan Pegawai Kantor Kecamatan Ciamis; 3.4 Bahwa sebagai tindak lanjut penandatangan Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah tersebut, maka pada tanggal 11 Januari 1986, pimpinan proyek seluas 32.350 M2 (tiga puluh dua ribu tiga ratus lima puluh meter persegi);Peningkatan SMTA dan Tenologi Jawa Barat yang bertindak untuk dan atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 475/XIII/1985, telah membayar biaya Perolehan Hak Pakai sampai dengan Penyelesaian Sertifikat kepada Kantor Agraria Daerah Tk. II Ciamis sebesar Rp 855.250,- (delapan ratus lima puluh lima ribu dua ratus lima puluh rupiah) atas sebidang tanah seluas 32.350 M2 (tiga puluh dua ribu tiga ratus lima puluh meter persegi); 3.5 Bahwa pada tanggal 27 Oktober 1986, Kepala Kantor Agraria menerbitkan Sertifikat Hak Pakai Nomor 10/1986 dengan Pemegang Hak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI c/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat; 3.6 Bahwa terhadap Sertifikat Hak Pakai Nomor 10/1986, hingga saat ini belum mengalami perubahan baik luas, batas maupun nama pemegang Hak atas Sertifikat tersebut. 3.7 Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010, Penggugat Drs. Arismaya Djalil Anwar secara sepihak telah mengajukan Permohonan Pengembalian Halaman 37 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Batas ke Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis dan hasil Pengukuran tersebut dituangkan dalam Berita Acara Pengembalian Batas oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis; 3.8 Bahwa terhadap Permohonan Pengembalian Batas yang dimohonkan oleh Saudara Drs. Arismaya Djalil Anwar secara sepihak tersebut tidaklah memenuhi kekuatan hukum yang mengikat, karna pada saat Pengukuran ulang Pengembalian batas tersebut tidak dihadiri oleh Pejabat yang berwenang di SMKN 2 Ciamis selaku Pengguna Barang maupun Pejabat di Lingkup Pemerintah Kabupaten Ciamis selaku Pengelola Barang. Pada saat Pengukuran Pengembalian Batas tersebut dari Pihak SMKN 2 Ciamis hanya dihadiri oleh Pesuruh yang notabene tidak memiliki kapasitas apapun dalam menunjukan atau menetapkan batas tanah di Lingkungan SMKN 2 Ciamis serta bukan atas perintah Pejabat yang berwenang; 4. Bahwa Berdasarkan Uraian Riwayat Perolehan Sertifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986, tanggal 7 Januari 1986, atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI C/q Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat diatas, maka Jelas dan Nyata bahwa Sertifikat Hak Pakai Nomor 10/1986 adalah sah menurut hukum. Mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa Perkara ini untuk menolak Gugatan Para Penggugat atau setidak-tidaknya Gugatan Penggugat tidak dapat diterima/niet ontvankelijke verklaard; 5. Bahwa pada tanggal 14 November 2014, Drs. Arismaya Djalil Anwar melalui Kuasa Hukum nyaBudi Fathur &Partner, mengajukan Gugatan ke Pengadilan Negeri Ciamis, dengan Objek Sengketa yang sama dalam Nomor Perkara Nomor 24/Pdt.G/2014/PN.Cms; 6. Bahwa terhadap Gugatan Nomor Perkara Nomor 24/Pdt.G/2014/PN.Cms, Pihak Penggugat berdasarkan telah Penetapan 24/Pen.Pdt.G/2014/PN.Cms mencabut Ketua Gugatan Pengadilan dengan dalih dan telah Negeri akan ditetapkan Ciamis Nomor mengusahakan penyelesaian di luar Pengadilan/Mediasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternativ Penyelesaian Sengketa; 7. Bahwa dalam Angka 3 dan 4 Posita Gugatannya, Penggugatmenyatakanbahwatanah yang menjadi ObjekPerkara seluas 614 M2 (enam ratus empat belas meter persegi) adalah milik Penggugat yang merupakan bagian dari tanah milik orang tua Para Penggugat sesuai Halaman 38 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Sertifikat Hak Milik Nomor 234/Maleber. Terhadap hal tersebut, Tergugat II menolak dengan tegas karena pengakuan Para Penggugat tersebut tidak disertai bukti dan dasar kepemilikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.Dengan demikian maka jelas dan tidak terbantahkan lagi bahwa Gugatan Para Penggugat adalah tidak sah dan tidak berdasar sama sekali, karenafakta-faktadanbukti-bukti yang menjadi dasar Gugatan Penggugat yang disampaikan oleh Para Penggugat baik dalam Posita Gugatan maupun Petitum Gugatan bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga jelas gugatan yang diajukan Penggugat mengandung cacat hukum. Atas dasar hal tersebut diatas, mohon kiranya agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini mengabaikan Gugatan Penggugat dan dinyatakan tidak dapat diterima (nietonvantkelijkeverklaard). Hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 6.K/Sip/1973, tanggal 21 Agustus 1973, yang inti amar Putusannya adalah ‘Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima karena dasar gugatan tidak sempurna, dalam hal ini karena hak Penggugat atas tanah sengketa tidak jelas serta Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 480 K/Sip/1975 tanggal 02 Juli 1974 yang menyebutkan ‘bahwa harus menyebutkan dengan jelas dan tegas surat bukti dan nama pemegang hak’; 8. Bahwa Para Penggugat tidak berkedudukan sebagai Pihak yang mempunyai kepentingan atas Tanah Objek Sengketa tersebut, karena Para Penggugat tidak dapat membuktikan bukti kepemilikan atas Tanah Objek Sengketa yang diakui oleh Para Penggugat seluas 614 M2 (enam ratus empat belas meter persegi) dimaksud sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sehingga karenanya layak dan patut menurut hukum Penggugat didiskualifikasi kedudukannya sebagai Penggugat dari perkara ini; 9. Bahwa Pendaftaran tanah bersifat kelembagaan (dahulu ada lembaga adat) dan publikatif,sehingga terpenuhi azas konstitutif dan publisitas, dengan demikian pendaftaran tanah bersifat pula erga omnes yang berarti mengikat publik maka dengan demikian berlaku pula Hukum Publik dan Hukum Administrasi Negara serta wajib dipatuhi oleh setiap warga negara. Oleh karenanya apabila terjadi persengketaan/perbuatan melawan hukum yang melanggar azas legalitas (melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melanggar Azas- azas Umum Pemerintahan yang baik/AAUPB) maka menjadi kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara untuk membatalkannya; Halaman 39 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 10. Bahwa dalam Angka 7 Posita Gugatannya Para Penggugat menyatakan bahwa Penggugat merasa dirugikan dengan Penguasaan tanah milik orang tua Para Penggugat secara melawan hukum. Terhadap pernyataan Penggugat diatas, Tergugat II dan Tergugat III menolak dengan tegas penyataan Para Penggugat sebagaimana dimaksud pada Posita Gugatannya.Terhadap perbuatan melawan hukum atau lebih dikenal dengan istilah onrechtmatigdaad, yang ditujukan kepada Tergugat II dan Tergugat III oleh Para Penggugat adalah dalil yang tidak beralasan dan berdasar sama sekali. Bahwa Perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud Pasal 1365 BW adalah bilamana terjadi pelanggaran yaitu berupa penguasaan tanpa izin terhadap sebidang tanah yang nyata-nyata dan sah sesuai ketentuan hukum yang berlaku adalah Hak seseorang, sehingga menimbulkan kerugian bagi Pemegang Hak Tanah tersebut. Dengan demikian jelas bahwa unsur mutlak yang harus dipenuhi dalam perbuatan melawan hukum dalam Perkara ini adalah unsur alas hak dan unsur kerugian. Unsur-unsur perbuatan melawan hukum yang harus dipenuhi adalah adanya perbuatan hukum, adanya kerugian, adanya kesalahan serta adanya hubungan kausal antara perbuatan hukum dan kerugian yang timbul. Bilamana terjadi salah satu unsur perbuatan melawan hukum tidak terpenuhi maka berdasarkan ketentuan hukum, maka oleh hukum harus dianggap tidak terjadi perbuatan melawan hukum; 11. Bahwa Para Penggugat sebagaimana Angka 11 pada Posita Gugatannya menyatakan mengalami kerugian sebesar Rp421.040.000 (empat ratus dua puluh satu juta empat puluh ribu rupiah).Terhadap pernyataan Para Penggugat diatas, Tergugat II berpendapat bahwa besaran kerugian yang di utarakan oleh Para Penggugat dalam Gugatannya tidaklah berdasar sama sekali karena tidak disertai dengan fakta-fakta dan bukti-bukti terperinci yang dapat menjelaskan bentuk dan besaran kerugian yang dialami oleh Penggugat.Bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 588K/Sip/1983,tanggal 28 Mei 1984, menyatakan “Tuntutan Penggugat mengenai ganti rugi karena tidak disertai dengan bukti-bukti harus ditolak” dan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 51 K/Sip/1974, tanggal 29 Mei 1975, yang menyatakan“ Dalam hal adanya tuntutan ganti rugi harus dibuktikan”. Dengan demikian patut kiranya Majelis Hakim yang memeriksa Perkara A quo untuk menyatakan Gugatan Para Penggugat ditolak; 12. Bahwa Tergugat II dan Tergugat III berpendapat bahwa SMKN 2 Ciamis merupakan Barang tidak bergerak dan merupakan Barang Milik Halaman 40 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Negara/Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Tergugat II dan Tergugat III menyatakan bahwa Gugatan Penggugat disusun secara tidak cermat dan tidak jelas, akibatnya Gugatan Penggugat menjadi gelap/samar-samar/kabur (Obscuur Libel), karena dalam Posita Gugatan dan Petitum Gugatan, Penggugat mengemukakan dalil-dalil Permohonan kepada Majelis Hakim agar dilakukan permohonan serta merta (uit voerbaar bij voorraad), Sita Jaminan serta Dwangsom kepada Para Tergugat tanpa disertai dengan alasanalasan dari pada tuntutan (Middelen van den eis) dan dasar-dasar pertimbangan hukumnya yang dinyatakan dalam Posita Gugatan. Dalam Pasal 50 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara menyatakan ‘Pihak manapun dilarang melakukan penyitan terhadap barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik negara/daerah’. Berdasarkan hal tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa Perkara ini agar menolak atau mengesampingkan Gugatan Para Penggugat; 13. Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan dan dijelaskan oleh Tergugat II dan Tergugat III diatas, adalah sangat beralasan sekaliapabila Pengadilan Negeri Ciamis melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang menangani Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms untuk mengabaikan seluruh Gugatan Penggugat. Selanjutnya adalah beralasan pula menurut hukum apabila Pengadilan Negeri Ciamis menyatakan bahwa Obyek Gugatan sebidang tanah seluas ± 614 M2(enam ratus empat belas meter persegi), untuk ditolak atau setidaknya tidak dapat diterima, karena pengakuan Para Pengugat terhadap Objek Sengketa tidak disertai dengan bukti dan fakta yang sah menurut hukum karena selisih tanah yang dimaksud oleh Para Penggugat adalah milik Tergugat sebagaimana dimaksud dalam sertifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986, tanggal 27Oktober 1986. Karena Perolehan Hak Pakai atas Tanah tersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria Nomor 1 Tahun 1966 tentang Pendaftaran Hak Pakai dan Hak Pengelolaan, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata cara pemberian Hak Pakai dan Hak Pengelolaan serta Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Halaman 41 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Kolusi dan Nepotisme serta berdasarkan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB). Berdasarkan dalil-dalil sebagaimana telah dikemukakan oleh Tergugat, maka Tergugat memohon kepada Pengadilan Negeri Ciamis melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms ini, berkenan untuk memutuskan perkara ini dengan amar putusannya berbunyi sebagai berikut : I. DALAM EKSEPSI : 1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima/Niet ontvankelijke verklaard. II. DALAM POKOK PERKARA: 1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menghukum Penggugat untuk membayar secara keseluruhan biaya yang timbul dalam perkara ini. Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Turut Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut : DALAM EKSEPSI 1. Gugatan cacat materil Bahwa mengingat materi perkara No. 15/Pdt.G/2016/PN.Cms merupakan pengulangan dari gugatan sebelumnya yang mana subjek dan objeknya sama dengan perkara terdahulu No. 24/Pdt.G/2014/PN.Cms yang sudah DICABUT oleh Penggugat berdasarkan Surat Permohonan Pencabutan Perkara Perdata tanggal 5 Januari 2015 yang menyatakan mencabut perkaranya dengan alasan akan mengusahakan penyelesaian diluar Pengadilan/Mediasi, maka sudah selayaknya dinyatakan mengandung cacat materil. 2. Gugatan cacat formil karena Daluarsa Bahwa gugatan para penggugat mengandung cacat formil karena gugatan penggugat Kadaluarsa, karena yang menjadi objek perkara adalah Sertipikat Hak Milik No.234/Kel.Maleber yang diterbitkan pada tanggal 1210-1982 dan Sertipikat Hak Pakai No.10/Kel.Maleber yang terbit pada tanggal 27-10-1986 sehingga memenuhi unsur daluarsa sesuai Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah. Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut Halaman 42 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu telah tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut. 3. Adalah kesalahan para Penggugat, bahwa para Penggugat telah sekian lama, tanpa sesuatu alasan yang sah telah berdiam diri, telah tidak mengajukan gugatan sehingga para Penggugat sekarang sudah tidak dapat lagi membuktikan dalil yang menjadi dasar gugatan. Bahwa sudah jelas gugatan para Penggugat mengandung cacat formil yaitu kadaluarsa (exceptio temporis). 4. Gugatan Error in Persona Bahwa gugatan para Penggugat error in persona karena kurang pihak. Adalah seharusnya para Penggugat menarik Kepala Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis sebagai pihak dikarenakan berdasarkan kewenangannya menerbitkan C.No.543 Persil 22 S.II serta riwayat tanah yang menjadi dasar penerbitan sertifikat hak milik No.234/Kelurahan Maleber yang menjadi objek a quo. Bahwa berdasarkan segala sesuatu yang diuraikan diatas, dengan ini mohon kepada yang terhormat Majelis Hakim menerima Eksepsi Turut Tergugat dengan menyatakan gugatan para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard). DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Turut Tergugat dengan tegas menolak dalil gugatan Para Penggugat kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas. 2. Bahwa benar Turut Tergugat telah menerbitkan Sertipikat Hak Milik No.234/Kel.Maleber berdasarkan Konversi Milik Adat asal C.No.543 Persil.No.22 S.II tanggal 12-10-1982 Surat Ukur Sementara No.2365/1982 Tanggal 12-10-1982 Luas 3.739 m2 tercatat atas nama A.Djalil Anwar yang terletak di Blok Sukarena, Desa Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis dengan batas-batas sebagai berikut : Utara : Selokan Timur : Tanah milik adat Selatan : Selokan Barat : Tanah milik adat, tanah kalungguhan Halaman 43 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 3. Bahwa benar Turut Tergugat menerbitkan Sertipikat Hak Pakai No.10/Kel. Maleber tanggal 27-10-1986 Gambar Situasi No.44/1986 Tanggal.7-1-1986 Luas 32.350 m2 tercatat atas nama DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI cq. KANWIL DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAWA BARAT yang perolehannya berdasarkan Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah dari Sdr.Ade Hadori BA asal Persil 14 dan 25, yang dibuat oleh dan dihadapan Camat Ciamis tanggal 10 Januari 1986 seluas 32.350 m2, dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat tanggal 6-10-1986 No.593.321/SK/Ditag/1986 terletak di Blok Karangsari, Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis yang diatasnya kini berdiri SMKN 2 Ciamis, dengan batas-batas sebagai berikut : Utara : Yeyet/Rahlan/Perikanan Timur : Jalan dari Sukajadi ke Maleber / Wiharma / Ruspendi Selatan : Mahdi/Colil Anwar Barat : Ahmad/Natawinarya/Hatijah 4. Bahwa penerbitan atas kedua Sertipikat tersebut adalah telah sesuai ketentuan hukum serta perundang-undangan yang berlaku yaitu Undangundang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria jo. Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah yang berlaku pada saat penerbitan dengan memperhatikan segala syarat formil baik secara yuridis maupun fisik. 5. Bahwa berdasarkan Surat Permohonan Pengukuran Pengembalian Batas dari Drs. Arismaya Djalil Anwar terhadap Sertipikat Hak Milik No.234/Kel. Maleber telah dilaksanakan Pengukuran Pengembalian Batas berdasarkan Surat Tugas Pengukuran dari Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis tanggal 26 November 2009 No.1407/2009 dengan hasil bahwa diduga terdapat sebagian bidang tanah Hak Milik No.234/Kel. Maleber seluas 614 m2 yang kondisi fisiknya saat ini berada didalam areal sekolah SMKN 2 Ciamis. Bahwa atas dasar kesepakatan para pihak yang hadir pada saat pengukuran pengembalian batas telah dipasang patok beton yang berada didalam areal sekolah SMKN 2 Ciamis sebagai batas dari sertipikat Hak Milik No.234/Kel. Maleber sesuai Berita Acara Pengembalian Batas tanggal 25 Maret 2010. 6. Bahwa terhadap adanya kekeliruan letak dalam Sertipikat Hak Milik No.234/Kel.maleber dan Sertipikat Hak Pakai No.10/Kel. Maleber, seperti yang tercantum dalam dalil gugatan Penggugat, adalah bukan suatu persoalan hukum yang begitu saja dipersalahkan kepada Turut Tergugat Halaman 44 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. melainkan terdapatnya kesalahan penunjukkan dan penetapan batas oleh para pihak kepada petugas pengukuran pada saat dilaksanakan pengukuran seperti yang termuat dalam Gambar Situasi (akan disampaikan dalam pembuktian). Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, Turut Tergugat mohon dengan hormat Pengadilan Negeri Ciamis berkenan memutuskan : 1. Menerima Eksepsi Turut Tergugat 2. Menolak gugatan Para Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet Onvankelijk Verklaard). Menimbang, bahwa atas Jawaban dari Para Tergugat tersebut, Para Penggugat telah mengajukan Repliknya secara tertulis tanggal 14 Desember 2016, dan selanjutnya atas Replik dari Para Penggugat tersebut, Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III serta Turut Tergugat telah mengajukan Dupliknya secara tertulis masing-masing tanggal 29 Desember 2016; Membaca putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 9 Maret 2017 Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms. yang amar selengkapnya sebagai berikut: DALAM EKSEPSI: Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III serta Turut Tergugat untuk seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA : 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian ; 2. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum yang sangat merugikan Para Penggugat; 3. Menyatakan Para Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah seluas 614 m2 yang terletak dan dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber, Surat Ukur No. 2365/1982, tanggal 12 Oktober 1982, dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara : Selokan; - Sebelah Timur : Tanah milik Adat; - Sebelah Selatan : Selokan; - Sebelah Barat : Tanah Kalungguhan; 4. Menghukum Para Tergugat agar : Halaman 45 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. a. menyerahkan tanah milik orang tua Para Penggugat seluas 614 m2 (enam ratus empa belas meter persegi) yang sekarang digunakan oleh Tergugat III, yang terletak dan dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber, Surat Ukur No. 2365/1982, tanggal 12 Oktober 1982, dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara : Selokan; - Sebelah Timur : Tanah milik Adat; - Sebelah Selatan : Selokan; - Sebelah Barat : Tanah Kalungguhan; 5. Menghukum Para Tergugat untuk mengosongkan tanah objek sengketa berikut bangunan yang berada di atasnya dikenal dengan SMKN 2 Kabupaten Ciamis, Jln. Sadananya, No. 21, Maleber, Kabupaten Ciamis; 6. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap isi putusan perkara ini; 7. Menolak petitum Para Penggugat untuk selain dan selebihnya; 8. Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat membayar biaya perkara yang sampai saat ini ditetapkan sebesar Rp. 2.173.000,- (dua juta seratus tujuh puluh tiga ribu rupiah); Menimbang, bahwa akta pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Ciamis yang menyatakan bahwa pada tanggal 16 Maret 2017 Pembanding I semula Tergugat I telah mengajukan permohonan agar perkaranya yang diputus oleh Pengadilan Negeri 15/Pdt.G/2016/PN Cms. tanggal 9 Maret2017 Ciamis Nomor diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding ; Menimbang, bahwa akta pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Ciamis yang menyatakan bahwa pada tanggal 23 Maret 2017 Pembanding II & III semula Tergugat II & III telah mengajukan permohonan agar perkaranya yang diputus oleh Pengadilan Negeri Ciamis Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms. tanggal 9 Maret2017 diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding ; Menimbang, bahwa atas permohonan banding tersebut Wakil Panitera Pengadilan Negeri Ciamis telah meminta bantuan kepada Ketua Pengadilan Halaman 46 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Negeri Bandung untuk memberitahukan Permohonan Banding tersebut Kepada Terbanding I semula Pengugat I tertanggal 31 Maret 2017 dan relaas belum kembali; Menimbang, bahwa risalah pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh Juru Sita pada Pengadilan Negeri Ciamis yang menyatakan bahwa pada tanggal 16 Maret 2017 dan tanggal 23 Maret 2017 permohonan banding tersebut telah disampaikan dan diberitahukan secara sah dan saksama kepada Pihak Terbanding II semula Penggugat II pada tanggal 31 Maret 2017 dan kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 31 Maret 2017 ; Mernimbang, bahwa sehubungan permohonan banding tersebut Pembanding I semula Tergugat I telah mengajukan memori bandingnya tertanggal 8 Mei 2017 dan diterima oleh Kepaniteraan Perdata Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 8 Mei 2017 dan diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Terbanding I & II semula Penggugat I & II pada tanggal 16 Mei 2017 sedangkan kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 12 Mei 2017; Menimbang, bahwa sehubungan permohonan banding tersebut selanjutnya Pembanding II & III semula Tergugat II & III juga telah mengajukan memori bandingnya tertanggal 3 April 2017 dan diterima oleh Kepaniteraan Perdata Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 6 April 2017 dan diberitahukan dan diserahkan kepada Terbanding I semula Penggugat I dengan bantuan melalui surat tertanggal 12 April 2017 dari Wakil Panitera Pengadilan Negeri Ciamis, kepada Ketua Pengadilan Negeri Bandung agar memberitahukan dan menyerahkan Memori Banding tersebut akan tetapi relaas tidak kembali, sedang kepada Terbanding II semula Penggugat II pada tanggal 12 April 2017 sedangkan kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 12 April 2017; Menimbang, bahwa menanggapi Memori banding Pembanding I semula Tergugat I dan Pembanding II & III semula Tergugat II & III tersebut Kuasa Terbanding I & II semula Penggugat I & II telah mengajukan Kontra memori bandingnya tertanggal 30 Mei 2017 dan tertanggal 19 April 2017 dan diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 30 Mei 2017 dan tanggal 25 April 2017 dan telah diberitahukan kepada Pembanding I semula Tergugat I melalui surat Wakil Panitera untuk meminta bantuan Ketua Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 5 Juni 2017 dan Relaas belum Halaman 47 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. kembali sedangkan untuk Pembanding II & III semula Tergugat II & III tanggal 3 Mei 2017; Menimbang, bahwa pemberitahuan pemeriksaan berkas (inzage) perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms, yang dibuat oleh Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Ciamis telah memberikan kesempatan kepada Pembanding II & III semula Tergugat II & III pada tanggal 2 Juni 2017, kepada Terbanding I & II semula Penggugat I & II pada tanggal 16 Juni 2017 dan kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 2 Juni 2017 sedangkan Kepada Pembanding I semula Tergugat I, Wakil Panitera Pengadilan Negeri Ciamis telah meminta bantuan Ketua Pengadilan Negeri Bandung dengan suratnya tertanggal 5 Juni 2017 dan sampai sekarang relaas belum kembali, untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura, tenggang waktu untuk mengajukan upaya hukum banding adalah 14 hari setelah putusan dijatuhkan atau setelah pemberitahuan putusan; Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Ciamis Nomor : 15/Pdt.G/2016/PN Cms diucapkan pada tanggal 9 Maret 2017 dengan di hadiri kedua belah pihak dan Pembanding I semula Tergugat I mengajukan banding pada tanggal 16 Maret 2017 dan Pembanding II & III semula Tergugat II & III tanggal 23 Maret 2017 ,berarti banding tersebut di ajukan masih dalam tenggang waktu 14 hari setelah putusan diucapkan, sehingga sesuai dengan tenggang waktu yang di tentukan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura ; Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding I semula Tergugat I dan Pembanding II & III semula Tergugat II & III telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa Pembanding I semula Tergugat I dalam memori bandingnya tanggal 8 Mei 2017 pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut : Halaman 48 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Bahwa Pembanding mohon kepada Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang terhormat, agar berkenan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dan selanjutnya memberikan putusan sebagai berikut: 1) Menerima Permohonan Banding dan Memori Banding tertanggal 8 Mei 2017 dari Pembanding; 2) Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Ciamis tertanggal 9 Maret 2017 dalam Perkara Perdata Nomor : 15/PDT.G/2016/PN.CMS untuk seluruhnya. MENGADILI SENDIRI: 1. Menolak gugatan yang diajukan oleh para Terbanding dahulu para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan para Terbanding dahulu Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard). 2. Menghukum para Terbanding untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini menurut hukum. ATAU : Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat berpendapat lain, maka Pembanding/ semula Pembantah mohon kiranya dapat memberikan Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Menimbang, bahwa Pembanding II & III semula Tergugat II & III dalam memori bandingnya tanggal 3 April 2017 pada pokoknya mengemukakan halhal sebagai berikut : 1. Bahwa Pihak Pembanding/semula Pihak Tergugatmenerima sebagian Pertimbangan Hukum (Ratio persangkaan-persangkaan Decidendi)Majelis Majelis Hakim Tingkat Hakim serta Pertama yang menguntungkan Pihak Pembanding/semula Pihak Tergugat. Akan tetapi Pihak Pembanding/semula Pihak Tergugat merasa keberatan dengan Putusan Pengadilan Negeri Ciamis dalam Perkara Nomor 15/Pdt.G/2017/PN.Cms, tertanggal 09Maret 2017, baik dalam Eksepsi maupundalamPokok Perkara; 2. Bahwa kepada Majelis Hakim Tingkat Banding, Pihak Pembanding/semula Pihak Tergugatmohon agar diperiksa kembali Posita dan Petitum Gugatan Pihak Terbanding/semula Pihak Penggugat untukdalam Pokok Perkara. Hal ini merujuk pada Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung tanggal 9 Oktober 1975 No. 951 K/SIP/1973; Halaman 49 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 3. Bahwa Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung tanggal 9 Oktober 1975 No. 951 K/SIP/1973, menyatakan “Pemeriksaan Tingkat Banding yang seolah-olah seperti di Tingkat Kasasi yang hanya memperhatikan apa yang diajukan oleh Pembanding, adalah salah; seharusnya pemeriksaan Banding mengulangi pemeriksaan keseluruhannya, baik mengenai fakta maupun penerapan hukum”. Oleh karenanya Peradilan Judex factie, khususnya Pengadilan Tinggi Bandung mempunyai kewenangan untuk memeriksa kembali fakta-fakta dan penerapan hukumnya; 4. Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Ciamis Pihak Pembanding semula Pihak Tergugat menilai Majelis Hakim kurang cukup dalam memberikan Pertimbangan hukumnya/onvoldoendo gemotiveerd sebagaimana yang tertuang dalam berkas Putusan Pengadilan Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms tanggal 09Maret 2017. Akibatnya Majelis Hakim tidak dapat memberikan Putusan dalam Pokok Perkara yang tentunya bertentangan dengan Asas Hukum Proses Peradilan yang bersifat tuntas, cepat, murah dan sederhana serta berkekuatan hukum dan berkepastian hukum. Dengan demikian patut kiranya Putusan tersebut untuk dibatalkan sebagaimana tertuang di dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor RI dalam putusannya No.638 K/Sip/1969 tanggal 22 Juli 1970 yang menyatakan bahwa: “Putusanputusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoendo gemotiveerd) harus dibatalkan’. 5. Bahwa Pihak Pembanding/semula Pihak Tergugat berpendapat bahwa alasan atau dasar keberatan Pembanding menolak pertimbangan hukum Majelis Hakim adalah sebagai berikut : 5.1 Bahwa pada Tentang Pokok Permasalahan pada Angka I Halaman 80 dari 91 Putusan Perdata Gugatan Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms, Majelis Hakim menyatakan : ‘menimbang bahwa berdasarkan bukti surat bertanda P-I yang bersesuaian dengan bukti surat bertanda T.I-8 berupa Surat keterangan Ahli Waris A. Djalil Anwar tertangal 25 Mei 2011 diketahui bahwa dari perkawinan A. Djalil Anwar dengan isterinya yang bernama Hj. Siti Juhro Harahap ( yang telah meninggal pada tanggal 29 Agustus 2004) telah dilahirkan 11 (sebelas) orang anak Halaman 50 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. diantaranya Dr. H. Atang Al Mahboeb, Suhanah, Drs. Noor Rasyid Anwar, Noor Rahman Anwar, Noorjaman Djalil Anwar, Johnnie Johar Johor Ir, Yoyo Sutaryo, tatang Noorochiat, Noor Hayati, Drs. Arismaya Djalil Anwar dan Heri Al-Azhar, didukung dengan bukti surat bertanda P-2 berupa Sertifikat Hak Milik Nomor 234/Maleber, Surat Ukur Sementara No. 2365/1982 tanggal 12 Oktober 1982 atas nama A. Djalil Anwar yang mana dalam bukti Surat tersebut diketahui bahwa Sertifikat Hak Milik Nomor 234/Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dengan luas 3739 m2 adalah benar atas nama A. Djalil Anwar; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat bertanda P-6 berupa bukti Surat Berita acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik No. 234/Maleber diketahui bahwa dari hasil pengukuran ulang tanah A. Djalil Anwar pada tanggal29 November 2009 pada angka 4 menerangkan ada dugaan terdapat sebagian tanah milik A. Djalil Anwar seluas 614 m2 yang kondisi fisiknya berada didalam area sekolah SMKN 2 Ciamis; Menimbang, bahwa selama proses pemeriksaan perkara ini dalam pemeriksaan obyek setempat, Turut Tergugat dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ciamis, mengakui adanya sengketa tanah yang didalilkan Para Penggugat, meskipun telah dilakukan Kabupaten pengukuran Ciamis, oleh Badan dengan mana Pertanahan Turut Nasional Tergugat telah mencocokan gambar ukur yang dibawa oleh Turut Tergugat sebagaimana bukti surat T.T-6, maka timbul persangkaan bagi Majelis Hakim bahwa tanah seluas 614 M2 yang menjadi sengketa dalam perkara ini adalah terdapat kekeliruan dalam pengukuran bidang tanah Objek sengketa perkara a quo mengenai sudut, meskipun telah ada Sertifikat Hak Pakai; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis Hukum berpendapat bahwa tanah seluas 614 M2 yang menjadi sengketa dalam perkara ini yang letaknya berada di area SMKN 2 Ciamis adalah benar milik dari orang tua para Penggugat yaitu A. Djalil Anwar. Terhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim diatas, Pembanding semula Tergugat II dan Tergugat III, dengan tegas tidak dapat menerima pertimbangan hukum sebagaimana telah diuraikan Halaman 51 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. diatas. Sebagaimana telah diuraikan pada Jawaban serta Duplik Pembanding semula Tergugat II dan Tergugat III, maka pada Memori Banding ini Pembanding akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut : a. Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010, Penggugat Drs. Arismaya Djalil Anwar secara sepihak telah mengajukan Permohonan Pengembalian Batas ke Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis dan hasil Pengukuran tersebut dituangkan dalam Berita Acara Pengembalian Batas oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis; b. Bahwa terhadap Permohonan Pengembalian Batas yang dimohonkan oleh Saudara Drs. Arismaya Djalil Anwar secara sepihak tersebut tidaklah memenuhi kekuatan hukum yang mengikat, karna pada saat Pengukuran ulang Pengembalian batas tersebut tidak dihadiri oleh Pejabat yang berwenang di SMKN 2 Ciamis selaku Pengguna Barang maupun Pejabat di Lingkup Pemerintah Kabupaten Ciamis selaku Pengelola Barang. Pada saat Pengukuran Pengembalian Batas tersebut dari hanya dihadiri oleh Pesuruh di lingkungan SMKN 2 Ciamis yang jelas-jelas tidak memiliki kapasitas dan kewenangan apapun dalam menunjukan atau menetapkan batas tanah serta bukan atas perintah Pejabat yang berwenang; c. Bahwa Berita Acara Pengembalian Batas yang menurut Turut Tergugat adalah Produk dari Kantor Pertanahan dalam pelaksanaan penandatanganan saksi seharusnya dilakukan oleh Petugas Kantor Pertanahan namun dalam kenyataannya Berita Acara itu di bawa oleh Sdr. Arismaya Djalil Anwar dan meminta Saksi Tergugat sdr. Suherman yang merupakan Pesuruh di SMKN 2 Ciamis untuk menandatangani Berita Acara tersebut diatas Motor. Terbanding semula Penggugat telah memanfaatkan keluguan Saksi Suherman untuk memuluskan tujuannya; d. Bahwa didalam Berita Acara dinyatakan bahwadiduga terdapat sebagian bidang tanah SHM No. 234/Maleber seluas 614 M2(enam ratus empat belas meter persegi) yang kondisi fisiknya saat ini berada dalam areal SMKN 2 Ciamis; Halaman 52 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. e. Bahwa berdasarkan uraian pada huruf a sampai d maka dapat di ambil kesimpulan : 1. Bahwa mekanisme pengukuran ulang yang dimohon oleh Pihak Terbanding semula Penggugat tidak dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 2. Bahwa didalam Pasal 80 Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1994 tentang Pendaftaran Tanah telah dinyatakan secara tegas bahwa sebelum dilaksanakan bidang tanah, Petugas ukur dari Kantor Pertanahan terlebih dahulu menetapkan batasbatas bidang tanah dan pemohon memasang tanda-tanda batas sesuai ketentuan dalam Pasal 19, 20, 21, 22 dan 23. Penetapan batas bidang tanah dilakukan oleh Kepala Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada pemohon pengukuran dan kepada pemegang hak atas bidang yang berbatasan. Pemberitahuan dilakukan selambatlambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum penetapan batas dilaksanakan; 3. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Berita Acara Pengembalian Batas, tertanggal 25 Maret 2010, adalah tidak sah dan bertentangan dengan ketentuan yang berlaku karena mekanisme pengukuran tidak sesuai dengan Pasal 80 Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1994 tentang Pendaftaran Tanah, Pihak SMKN 2 Ciamis selaku Pihak yang berbatasan langsung dengan bidang tanah yang akan diukur tidak menerima pemberitahuan tertulis dari Kantor Pertanahan sebagaimana ketentuan. Berita Acara tersebut juga tidak memiliki Kepastian Hukum karena pada Angka 4 dinyatakan bahwa diduga terdapat sebagian Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1994 tentang Pendaftaran Halaman 53 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Tanah bidang tanah HM. No. 234/Maleber seluas 614 M2 (enam ratus empat belas meter persegi) yang kondisi fisiknya saat ini berada didalam areal sekolah SMKN 2 Ciamis; 4. Bahwa Pembanding semula Tergugat II dan Tergugat III menilai bahwa Keputusan Majelis Hakim yang telah mengabulkan Gugatan Penggugat karena pertimbangan hukumnya berdasarkan Berita Acara Pengukuran Ulang adalah premateur dan cenderung tidak memenuhi rasa keadilan, karena Berita Acara Pengukuran Ulang tersebut jelas tidak sah dan tidak memiliki Kepastian Hukum karena tidak sesuai dengan Ketentuan Paraturan Perundang-undangan; 5. Bahwa dalam Berita Acara Pengukuran Ulang tersebut, yang menandatangani Berita Acara dari Pihak SMKN 2 Ciamis adalah Sdr. Suherman, seorang pesuruh di SMKN 2 Ciamis serta tidak memiliki kewenangan apapun dalam memberikan keputusan atau hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan Pengukuran Ulang. Sehingga jelas bahwa Berita Acara tersebut adalah Cacat Hukum. Perlu diketahui bahwa proses penandatanganan yang dilakukan oleh Sdr. Suherman dipaksa oleh Penggugat untuk menandatangani. 5.2 Bahwaterhadap pertimbangan hukum tentang perbuatan meawan hukumatau lebih dikenal dengan istilah onrechtmatigdaad, yang ditujukan kepada Pembanding semula Tergugat II dan Tergugat III oleh Para Penggugat adalah dalil yang tidak beralasan dan berdasar sama sekali. Bahwa Perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud Pasal 1365 BW adalah bilamana terjadi pelanggaran yaitu berupa penguasaan tanpa izin terhadap sebidang tanah yang nyata-nyata dan sah sesuai ketentuan hukum yang berlaku adalah Hak seseorang, sehingga menimbulkan kerugian bagi Pemegang Hak Tanah tersebut. Dengan demikian jelas bahwa unsur mutlak yang harus dipenuhi dalam perbuatan melawan hukum dalam Perkara ini adalah : 1. unsur alas hak; dan Halaman 54 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 2. unsur kerugian. Sedangkan Unsur-unsur perbuatan melawan hukum yang harus dipenuhi adalah : 1. adanya perbuatan hukum; 2. adanya kerugian; 3. adanya kesalahan; 4. adanya hubungan kausal antara perbuatan hukum dan kerugian yang timbul. Mengenai unsur mutlak yang harus dipenuhidalam perbuatan hukum yaitu unsur alas hak; Pembanding semula Tergugat akan menjelaskan bahwadalam Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms, baik Pihak Terbanding semula Penggugat maupun Pihak Pembanding semula Tergugat, masing-masing memiliki Alas Hak terhadap Objek Sengketa tersebut. Pihak Terbanding memiliki Alas Hak SHM Nomor 234/Maleber sedangkan Pihak Pembanding memiliki Alas Hak Sertifikat Hak Pakai Nomor 10 Tahun 1986. Terhadap kedua alas Hak tersebut sama-sama memiliki kekuatan hukum yang kuat serta diakui sebagai dokumen negara yang sah.Hingga Nomor15/Pdt.G/2016/PN.Cms Pengadilan Negeri Ciamis, di putus belum Putusan oleh ada Perkara Majelis Hakim Putusan yang membatalkan kedua alas Hak tersebut. Sehingga jelas dengan demikian bahwa tidak ada Perbuatan Hukum yang dilakukan oleh Pembanding terhadap Tanah Sengketa; Mengenai Unsur Kerugian; Oleh sebab sebagaimana telah diuraikan diatas, maka jelas bahwa Pihak Terbanding tidak dirugikan oleh Pihak Terbanding karena tidak ada tanah Terbanding yang dikuasai secara melawan hukum oleh Pihak Pembanding; Apabila Majelis Hakim menimbang bahwa Pembanding semula Tergugat telah menguasai secara melawan hukum terhadap tanah milik Pihak Terbanding semula Penggugat, maka terhadap kedua Alas Hak Sertifikat Hak Milik Nomor 234/Maleber dan Sertifikat Hak Pakai Nomor 10/Tahun 1986 harus ada Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang membatalkan kedua Alas Hak tersebut untuk menentukan kepemilikan tanah seluas 614 M2 (enam ratus empat belas meter persegi). Sehingga dengan demikian dapat Halaman 55 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. diketahui siapa pemilik yang sah terhadap tanah seluas 614 M2 tersebut. Dengan demikian terhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim yang memutus Perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN.Cms, Pembanding menolak pertimbangan hukum Majelis Hakim yang tidak mempertimbangkan Perkara inisecara menyeluruh dan mendalam sehingga mengakibatkan Putusan yang tidak memenuhi rasa keadilan. 6. Bahwaterhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim tentang pembuktian dan saksi-saksi, Pembanding semula Tergugat menilai bahwa Majelis Hakim kurang teliti dan kurang mempertimbangkan alat bukti yang di hadirkan dan saksi-saksi dari Pihak Pembanding tidak dipertimbangkan sama sekali, sehingga hal penting yang diberikan oleh Saksi-saksi dari Pihak Pembanding tidak menjadi suatu rujukan atau hal yang dapat membuat terang perkara ini. 7. Bahwa pada saat Pemeriksaan Setempat/Gerechtelijk Plaatsopneming, Majelis Hakim telah menghadirkan Para Pihak Berperkara beserta Saksisaksi. Namun pada waktu pelaksanaan Pemeriksaan Setempat, Pembanding berpendapat bahwa Majelis Hakim lebih mendengarkan keterangan dari Terbanding semula Penggugat serta menggali informasi hanya berdasarka hasil Berita Acara Pengukuran Ulang yang tentunya informasi yang diperoleh tidak akan membuat lebih terang duduk permasalahan. Seharusnya Majelis Hakim yang memeriksa Perkara, pada saat itu menghadirkan pula Petugas ukur yaitu Sukaryo, Agus Hajarisman serta Penunjuk batas dalam penerbitan SHM 234/Maleber yaitu K. Suryana, sehingga Majelis Hakim dapat menggali informasi dari mereka bagaimana proses pengukuran ulang dilaksanakan, dari Titik Awal mana pengukuran ulang tersebut hingga prosedur apa saja yang ditempuh dalam rangka pengukuran ulang tersebut. Dengan demikian maka diharapkan Majelis Hakim dapat memperoleh informasi yang valid tentang terbitnya Berita Acara Pengukuran Ulang Sertifikat Hak Milik Nomor 234/Maleber tersebut. Bahwa pada saat Pemerikasaan Setempat Pihak Pembanding menghadirkan Kepala Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah untuk meminta keterangan tentang keabsahan pengukuran ulang yang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2009. Bahwa menurut Kepala Seksi Pengukuran dan Pendaftaran, bahwa titik Halaman 56 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. awal pengukuran Pengukuran ulang seharusnya disepakati oleh Para Pihak yang memiliki bidang yang berbatasan sehingga akan apa yang dituangkan pada Berita Acara Pengukuran Ulang telah disepakati oleh Para Pihak dan tidak menimbulkan asumsi dugaan-dugaan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara. Bahwa Pembanding akan melaksanakan Pengukuran ulang terhadap luas tanah SMKN 2 Ciamis guna mencari kebenaran terhadap Sertifikat Hak Pakai Nomor 10/Tahun 1986. Berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka Pembanding semula Tergugat mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Bandung melalui Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutuskan : 1. Menerima Permohonan Banding Pembanding/Turut Tergugat tersebut diatas; 2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 4 Juni 2013 No. 13/Pdt.G/2012/PN.Cms, menjadi sebagai berikut : MENGADILI: DALAM EKSEPSI : Mengabulkan Eksepsi Pembanding/semula Tergugat DALAM POKOK PERKARA : 1. Menolak gugatan Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya; dan 2. Apabila Ketua Pengadilan Tinggi Bandung melalui Majelis Hakim Pengadilan Tinggi yang memeriksa, mengadili, memberikan pertimbangan hukum dan memberikan putusan atas perkara ini berpendapat lain, berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, Mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono) berdasarkan nilai-nilai keadilan, kelayakan dan kepatutan yang berlaku dalam masyarakat; 3. Menghukum Termohon Banding untuk membayar seluruh biaya yang timbul dari Perkara ini pada Tingkat Banding. Menimbang, bahwa Para Terbanding semula Para Penggugat dalam mengajukan Kontra memori banding atas memori banding Pembanding I semula Tergugat I tertanggal 30 Mei 2017 pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut : 1. Bahwa, Surat Kuasa Khusus Pembanding Tidak Sah dan Cacat Hukum Halaman 57 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. A. Pemberi Kuasa tidak mempunyai kedudukan mewakili Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. - Bahwa dalam Memori Bandingnya Halaman 1 Pembandingdalam mengajukanpermohonanbanding terhadap putusan Nomor : 15/Pdt.G./2016/PN.Cms., Pembanding bertindak berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 593/8082/Set-Disdik tertanggal 02 November 2016 bertindak selaku Tergugat I; - Bahwa, dalam Surat Kuasa tersebut yang bertindak sebagai Pemberi Kuasa adalah Drs. M. Hilman, M.Pd., selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang jabatanya telah berakhir pada bulan Pebruari 2017 dan digantikan oleh DR. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si.; - Bahwa, permohonan banding merupakan perbuatan atau tindakan upaya hukum terhadap putusan peradilan tingkat pertama yang diajukan oleh Pembanding, yang mana dalam perkara aquo Pembanding mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Ciamis Nomor : 15/Pdt.G./2016/PN.Cms. tanggal 16 Maret 2017, sedangkan Drs. M. Hilman, M.Pd. sejak bulan Pebruari 2017 tidak menjabat lagi sebagai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sehingga tidak dapat mewakili Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat; - Bahwa, dengan demikian Surat Kuasa Khusus Nomor : 593/8082/SetDisdik tertanggal 02 November 2016 tidak dapat dijadikan dasar untuk mengajukan banding karena Drs. M. Hilman, M.Pd. (Pemberi Kuasa) tidak lagi mempunyai kedudukan mewakili Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat; B. Dalam Surat Kuasa tidak terdapat kekuasaan untuk mengajukan Memori Banding. - Bahwa, memperhatikansecarasaksamaSuratKuasaKhusus Nomor : 593/8082/Set-Disdik tertanggal 02 November 2016 adalah surat kuasa khusus untuk mewakili Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat selaku Tergugat Ibukansebagai Pembanding untuk mengajukan permohonan banding, dan dalam Surat Kuasa Khusus tersebut tidak disebutkan kekuasaan Penerima Kuasa untuk membuat, menandatangani dan atau menyerahkan Memori Banding; - Bahwa, berdasarkan hal tersebut di atas karena Penerima Kuasa tidak diberikan kekuasaan secara khusus untuk membuat memori banding maka memori banding dari Pembanding tidak harus dipertimbangkan Halaman 58 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. sama sekali oleh Pengadilan Tinggi Jawa barat, dan harus dikesampingkan; 2. Tanggapan terhadap keberatan-keberatan Pembanding. Bahwa, Pembanding dalam Memori Bandingnya telah mengajukan keberatan-keberatan terhadap Putusan Pengadilan Negeri Ciamis, Tanggal 9 Maret 2017, Nomor :15/Pdt.G./2016/PN.Cms., sebagaimana diuraikan dalam memori banding halaman 24 sampai dengan 36. Bahwa, Para Terbanding menolak keberatan-keberatan Pembanding dan Para Terbanding menerima seluruh pertimbangan putusan Pengadilan Negeri Ciamis dalam perkara Nomor : 15/Pdt.G./2016/PN.Cms., karena menurut Para Terbanding bahwa Judex FactiPengadilan Negeri Ciamis tidak salah dalam menerapkan hukum dalam perkara a-quo. A. TANGGAPAN TERHADAP KEBERATAN PERTAMA - Bahwa, Keberatan Pertama yang ajukan oleh Pembanding dalam memori bandingnya halaman 24 sampai dengan halaman 28 pada pokoknya menyatakan : “Bahwa Judex Facti telah lalai mempertimbangkan persoalan mengenai kewenangan mengadili secara absolut dari Pengadilan Negeri Ciamis dalam perkara aquo terkait dengan persoalan yang menjadi objek sengketa in casu yaitu berkenan dengan batas luas tanah dan bukan merupakan sengketa kepemilikan”. - Bahwa, keberatan Pembanding tersebut sangat keliru sebab dan tidak mendasar sebab objek gugatan Para Penggugat / Para Terbanding bukanlah Ketetapan (beschiking) yang menjadi objek Sengketa Tata Usaha Negara; - Bahwa, Pokok Gugatan Para Penggugat adalah mengenai Perbuatan Melawan Hukum yaitusengketa kepemilikan tanah, dalam hal ini mengenai tuntutan pengembalian dan atau penyerahan tanah milik orang tua Para Penggugat yang dikuasai oleh orang lain (Para Tergugat) secara melawan hukum atau tanpa alas hak yang sah menurut hukum yang termasuk ke dalam yurisdiksi (kewenangan) Peradilan Umum bukan masuk kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara. Gugatan Para Penggugat mengenai Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat sebagai Pejabat Negara tunduk pada yurisdiksi Pengadilan Negeri / Umum; Halaman 59 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Hal ini sebagaimana Kaidah Hukum Yurisprudensi Mahkamah Agung RI yang menyatakan : a. “Berdasarkan Yurisprudensi, perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh Pejabat Negara tunduk pada yurisdiksi Pengadilan Negeri / Umum.” (Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 981 K/Sip/1972, tanggal 31-10-1974); b. “Meskipun sengketa ini terjadi akibat Surat Keputusan Tata Usaha Negara, tapi jika didalam perkara menyangkut Pembuktian Hak Kepemilikan atas Tanah maka atas tanah tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke Peradilan Umum, karena merupakan sengketa Perdata.”(Putusan Mahkamah Agung RI No. 88 K/TUN/1993, tanggal 9 September 1994); c. “Kewajiban untuk mengganti kerugian karena perbuatan yang melanggar hukum juga berlaku terhadap Badan-Badan Pemerintah.” (Putusan Mahkamah Agung RI No. 729 K/Sip/1975, tanggal 29 Nopember 1976 : Himpunan Kaidah Hukum Putusan Perkara Dalam Buku Yurisprudensi MA RI Tahun 1969 – 2001, Mahkamah Agung RI, hal. 63); - Bahwa, berdasarkan uraian-uraian di atas maka Para Terbanding dengan tegas menolak keberatan tersebut karena Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis yang memeriksa dan mengadili perkara Nomor : 15/Pdt.G./2016/PN.Cms., telah sangat jelas, rinci dan sempurna dalam memberikan pertimbangan hukum dalam putusan a quo, sehingga putusan perkara perdata Nomor : 15/Pdt.G./2016/PN.Cms., tanggal 9 Maret 2017 harus dipertahankan dan dikuatkan; B. TANGGAPAN TERHADAP KEBERATAN KEDUA - Bahwa, KeberatanKedua yang ajukan oleh Pembanding dalam memori bandingnya halaman 28 sampai dengan halaman 29 pada pokoknya menyatakan : “Bahwa Pembanding merasa berkebaratan terhadap Pertimbangan Judex Factie dalam Putusan Pengadilan Negeri Ciamis, tertanggal 9 Maret 2017, Nomor : 15/Pdt.G./2016/PN.Cms., yang mengabaikan permasalahan Legal Standing terkait representasi dari kedudukan Para Terbanding yang mempersoalkan tanah waris tanpa melibatkan ahli waris yang lain (9 ahli waris); - Bahwa, terhadap keberatan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis telah sebagaimana mempertimbangkannya diuraikan dalam secara putusan lengkap halaman 69. dan jelas Dan Para Halaman 60 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Terbanding sangat sependapat dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis dalam perkara aquo; - Bahwa, pokok gugatan Para Penggugat adalah gugatan mengenai sengketa kepemilikan tanah yaitu Para Penggugat menuntut penyerahan tanah milik orang tua Para Penggugat yang dikuasai oleh Para Tergugat / Para Pembanding secara melawan hukum (bukan sengketa antar ahli waris / sengketa pembagian warisan) sehingga tidak diharuskan semua ahli waris turut serta menggugat. Hal ini sesuai dengan kaidah hukum yurisprudensi Mahkamah Agung RI dalam putusan Nomor : 244 K/Sip/1959, tanggal 5-1-1959, yang menyatakan : “Gugatan untuk penyerahan kembali harta warisan yang dikuasai oleh seseorang tanpa hak, dapat diterima walaupun dalam gugatan ini tidak semua ahli waris turut serta ataupun disertakan (i.c. saudara kandung penggugat tidak ikut serta ataupun diikutsertakan), karena tergugat dalam hal ini tidak dirugikan dalam pembelaannya.” C. TANGGAPAN TERHADAP KEBERATAN KETIGA - Bahwa, KeberatanKetigayang ajukan oleh Pembanding dalam memori bandingnya halaman 30 sampai dengan halaman 35 pada pokoknya menyatakan bahwa “Bukti P-6 berupa Berita Acara Pengembalian Batas” secara formil maupun materil masih mengandung cacat hukum”. - Bahwa Para Terbanding menolak keberatan tersebut sebab Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis yang memeriksa dan mengadili perkara Nomor : 15/Pdt.G./2016/PN.Cms., telah benar dalam memberikan pertimbangan hukum a quo berdasarkan fakta-fakta dan alat bukti yang terungkap di persidangan; - Bahwa, Bukti P-6 berupa Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional RI Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis, tanggal 25 Maret 2010, sudah sangat jelas mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dan telah dibuat oleh badan yang berwenang yaitu Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis (Turut Tergugat) serta sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bahkan Turut Tergugat sendiri yang diwakli oleh Bapak Suwondo, A.Ptnh. (Kasi Konflik dan Perkara) dan Bapak Aan Rosmala (Kasi Survai, Pengukuran dan Pemetaan) di dalam persidangan dan pada saat Pemeriksaan Setempat (Discentie) telah menyatakan bahwa Halaman 61 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional RI Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis, tanggal 25 Maret 2010 adalah sah secara hukum; - Bahwa, pelaksanaan pengukuran untuk Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber sampai diterbitkannya Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber dilaksanakan berdasarkan arahan dan usulan dari Pembanding II / Tergugat II pada saat Rapat Tim Penyelesaian Tanah Pemerintah Kabupaten Ciamis pada tanggal 14 Januari 2010 antara yang dihadiri oleh Para Pembanding dan Para Terbanding (vide : Bukti P-13). Dan sebelum dilakukan pengukuran telah diperlihatkan Surat Tugas Pengkuran dari Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis Nomor : 1407/2009, tertanggal 26 Nopember 2009 dan pemberitahuan kepada Pembanding III / Tergugat III. - Bahwa, dalam pelaksanaan pengukuran Pembanding III / Tergugat III mendelegasikan kepada H. Yeyen (Kepala Urusan Tata Usaha SMKN 2 Ciamis), dan H. yeyen memerintahkan kepada Saksi Suherman untuk menghadiri dan menyaksikan pengukuran ulang tanah Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber. Sehingga pengukuran tersebut telah dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan prosedur; - Bahwa, dalil keberatan Para Pembanding sangat tidak benar dan hanya mengada-ada mengenai permohonan Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber hanya dilakukan sepihak oleh Drs. Arismaya Djalil Anwar; - Bahwa, dari fakta-fakta yang tertuang dalam Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber dilakukan oleh Petugas Ukur Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis dan diketahui oleh Kasi Survey, Pengukuran dan Pemetaan serta Kasubsi Pengukuran dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis; - Bahwa, tidak benar penandatanganan saksi Suherman dalam Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber dilakukan dan dipaksa oleh Drs. Arismaya Djalil Anwar sebab berdasarkan keterangan Saksi Suherman di persidangan menyatakan : Bahwa saksi tahu ada pengukuran tanah di SMKN 2 Ciamis karena saksi mendampingi orang yang melakukan pengukran tersebut; Halaman 62 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Bahwa, saksi disuruh oleh H. Yeyen (Kepala Urusan Tata Usaha SMKN 2 Ciamis) sebagai saksi dari SMKN 2 Ciamis untuk menghadiri dan menyaksikan pengukuran ulang tanah Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber; Setelah selesai melakukan pengukuran saksi melapor kepada H. Yeyen atasan di Sekolah; Bahwa, dari fakta-fakta di atas serta melihat fakta tandatangan dalam Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber telah dilakukan dengan benar, dan saksi Suherman di Persidangan mengakui penandatanganan Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber sama sekali tidak dipaksa; - Bahwa berdasarkan Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber telah terdapat sebagian bidang tanah HM No. 234/Maleber seluas 614 m2 (enam ratus empat belas meter persegi) yang kondisi fisiknya saat ini berada dalam areal sekolah SMKN 2 Ciamis. - Bahwa, tidak hanya berdasarkan alat-alat bukti baik surat maupun keterangan saksi saja, untuk mendapatkan keyakinan dan membuat perkara ini terang benderang maka Majelis Hakim telah melaksanakan Pemeriksaan Setempat ke lokasi tanah sengketa dan berdasarkan hasil Pemeriksaan Setempat diperoleh fakta : Bahwa menurut Turut Tergugat Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik Nomor : 234/Maleber adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum; Para Pembanding / Para Tergugat oleh Majelis Hakim diberikan hak untuk membuktikan dan atau melakukan pengukuran tanah Sertifikat hak Pakai Nomor 10 akan tetapi Para Pembanding tidak menggunakan haknya; Bahwa benar terjadi perubahan bentuk tanah milik orang tua Para Penggugat / Para Terbanding menjadi kecil (menyempit) karena sebagiannya masuk ke dalam area SMKN 2 Ciamis; - Bahwa, dalam acara Pemeriksaan Setempat telah dihadiri oleh Para Pihak yang salah satunya adalah Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis sebagai lembaga yang melaksanakan pengukuran yang diwakli oleh Bapak Suwondo, A.Ptnh. (Kasi Konflik dan Perkara) dan Bapak Aan Rosmala (Kasi Survai, Pengukuran dan Pemetaan) dan kepada Para Halaman 63 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Pembanding / Para Tergugat oleh Majelis Hakim diberikan hak untuk membuktikan dan atau melakukan pengukuran tanah Sertifikat hak Pakai Nomor 10 akan tetapi Para Pembanding menolak dan tidak menggunakan haknya; - Bahwa, sebaliknya Para Pembanding dalam pengajuan penerbitan Sertifikat Hak Pakai No. 10 dan mendirikan bangunan SMKN 2 Ciamis tanpa pemberitahuan sama sekali kepada Para Terbanding selaku pemilik tanah yang berbatasan langsung dengan SMKN 2 Ciamis, sehingga mengakibatkan sebagian tanah milik Para Terbanding seluas 614 M2 digunakan oleh Para Pembanding secara melawan hukum; D. TANGGAPAN TERHADAP KEBERATAN KEEMPAT - Bahwa, KeberatanKeempat yang ajukan oleh Pembanding dalam memori bandingnya halaman 35 sampai dengan halaman 36pada pokoknya menyatakan keberatan terhadap keterangan Saksi Sdr. Dede Hadori; - Bahwa Para Terbanding menolak keberatan tersebut sebabketerangan saksi Sdr. Dede Hadori merupakan keterangan saksi di bawah sumpah dan mempunyai kekuatan hukum yang sah sebagai alat bukti. - Bahwa, keterangan saksi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan saksi sendiri; - Bahwa, Majelis Hakim dalam memutuskan perkara aquo tidak hanya berdasarkan keterangan saksi sdr. Dede Hadori sendiri tetapi didukung dan bersesuaian dengan keterangan saksi lainnya yaitu keterangan saksi Herman Supriadi, saksi Mustahidin, saksi Anda Suwanda, saksi Dahman, saksi Suherman dan alat bukti surat / tertulis lainnya; Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka Para Terbanding semula Para Penggugat mohon agar Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan memutus perkara dalam tingkat Banding ini berkenan memutuskan sebagai berikut : 1. Menyatakan Permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Tergugat Tidak Dapat Diterima; 2. Menolak Permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Tergugat; 3. Mengabulkan gugatan Para Penggugat / Para Terbanding untuk seluruhnya; Halaman 64 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. 4. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Ciamis Nomor : 15/Pdt.G/2016/PN.Cms., tanggal 9 Maret 2017. 5. Menghukum Para Pembanding semula Para Tergugat untuk membayar perkara. Menimbang, bahwa Para Terbanding semula Para Penggugat dalam mengajukan Kontra memori banding atas memori banding Pembanding II & III semula Tergugat II & III tertanggal 19 April 2017 pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut : 1. Bahwa Surat Kuasa Khusus Pembanding tidak sah dan cacat hokum karena dibuat sebelum perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms. Diputus oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Ciamis; 2. Bahwa Para Pembanding telah salah dalam mencantumkan alamat Para Terbanding; 3. Bahwa Para Terbanding menerima seluruh pertimbangan putusan Pengadilan Negeri Ciamis dalam perkara Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms. Karena menurut para Terbandingbahwa judex facti Pengadilan Negeri Ciamis tidak salah dalam perkara a quo. 4. Bahwa Keberatan-keberatan yang diajukan oleh Para Pembanding dalam memori bandingnya halaman 3 dan 4 yang menyatakan pihak pembanding semula pihak Tergugat menilai majelis kurang cukup dalam memberikan pertimbangan hukumnya; 5. Bahwa Para Pembanding semula Tergugat II & III dalam memori bandingnya menolak pertimbangan hokum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis; 6. Bahwa keberatan Para Pembanding dalam Memori Bandingnya keberatan terhadap pertimbangan hokum unsure-unsur Perbuatan Melawan Hukum; Atas alasan-alasan tersebut diatas Para Terbanding semula Para Penggugat agar Pengadilan Tinggi menyatakan Permohonan Banding Para Pembanding semula para Tergugat tidak dapat diterima atau menolak Permohonan banding Para Pembanding semula Para Tergugat dan menguatkan putusan pengadilan Negeri Ciamis tanggal 9 Maret 2017 Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms. Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding memeriksa dan meneliti secara cermat dan saksama berkas perkara, beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Ciamis Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms, tanggal 9 Maret 2017 dan telah pula membaca dengan seksama Berita Acara persidangan serta Memori banding yang diajukan 0leh Para Pembanding Halaman 65 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. semula Para Tergugat dan juga Kontra Memori banding yang diajukan Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah keliru dalam menilai fakta yang terbukti dipersidangan maupun dalam penerapan hukumnya, khususnya mengenai dikabulkannya gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat untuk sebagian dengan pertimbangan, bahwa Para Terbanding semula Para Penggugat memiliki tanah bersertifikat sejak tahun 1982 dengan Sertifikat Hak Milik Nomor.234/Maleber seluas 3.739 m2 (bukti P-2) dimana tanah tersebut berbatasan langsung dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor.10 tahun 1986 seluas 32.350 m2 (bukti T.I-5) dan sejak tahun 1993 telah didirikan bangunan sekolahan STMN. Ciamis (bukti T.I-6, 12, 13) dimana tanah Sertifikat Hak Pakai Nomor.10 tersebut berasal tanah bengkok Desa yang kemudian didirikan bangunan yang dipakai untuk Sekolah STMN Ciamis sampai sekarang dan tidak ada masalah sampai gugatan ini diajukan dan yang dipermasalahkan tanah Para Terbanding semula Para Penggugat masuk ditanah yang dipakai sekolahan tersebut seluas 614 m2 dan kalau dihitung tanah perkara dikuasai Para Pembanding semula Para Tergugat dihitung sejak diterbitkannya Sertifikat Hak Pakai Nomor.10 tahun 1986 sampai ada gugatan tahun 2016 yakni sudah 30 tahun dipakai untuk sekolahan STMN 2 Ciamis dan dikuasai Para Pembanding semula Para Tergugat dan tidak ada yang mempermasahkan dan disamping itu berdasarkan pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang berbunyi: “Pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksaaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan atau tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut.“ Menimbang, bahwa atas pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut diatas maka sudah sewajarnya putusan Pengadilan Negeri Ciamis Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms, tanggal 9 Maret 2017 harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat akan mengadili sendiri dengan pertimbangan sebagai berikut: DALAM EKSEPSI: Menimbang, bahwa maksud dan tujuan eksepsi Para Pembanding semula Para Tergugat adalah sebagai mana dalam jawabannya; Halaman 66 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Menimbang, bahwa pada pokoknya Para Pembanding semula Para Tergugat mengajukan eksepsi sebagai berikut: A. Eksepsi Pembanding I semula Tergugat I: 1. Eksepsi Prosesual diluar eksepsi Kopetensi. 1.1. Eksepsi Error in Persona. 1.1.1. Gugatan Diskualifikasi in Person (Gemis aanhoedanigheid). 1.1.2. Gugatan Gugatan kurang pihak (Plurium Litis Consortium). 1.2. Gugatan Para Penggugat dapat dikatakan Prematur. 2. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie). B. Eksepsi Pembanding II & III semula Tergugat II & III: 1. Eksepsi Obscuur Libel. 2. Eksepsi Error In Persona; C. Eksepsi Turut Terbanding semula Turut Tergugat. 1. Gugatan Cacat Materiil. 2. Gugatan Cacat Formil karena Daluarsa; 3. Gugatan Error In Persona; Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Majelis Hakim Tingkat Pertama telah dengan tepat dan benar mempertimbangkannya, oleh karena itu Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat atas pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri dan pertimbangan mengenai eksepsi tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding dalam memutus eksepsi Pembanding I semula Tergugat I, Pembanding II & III semula Tergugat II & III dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat, dan Majelis Hakim Tingkat Banding, oleh karena itu menyatakan bahwa eksepsi tersebut harus dinyatakan ditolak seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA; Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat adalah sebagai mana tersebut diatas; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dengan seksama gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat, Majelis Hakim berpendapat bahwa pada pokoknya Para Terbanding semula Para Penggugat adalah sebagai salah seorang ahli waris A. Djalil Anwar dan sebagai salah seorang ahli waris dari A. Djalil Anwar dan sekaligus sebagai salah seorang yang berhak atas tanah dan bangunan sebagaimana termuat dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 234 Desa Maleber Kecamatan Ciamis Halaman 67 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Kabupaten Ciamis. Selanjutnya dalam gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat mendalilkan, Para Pembanding semula Tergugat I, II dan III tanpa seijin orang tua Para Terbanding semula Para Penggugat sebagian tanah milik orang tua Para Terbanding semula Para Penggugat yang berada di sebelah barat dahulu dikenal dengan tanah kalungguhan seluas 614 m² telah dikuasai secara melawan hukum oleh SMKN 2 Kabupaten Ciamis, meskipun Para Terbanding semula Para Penggugat telah berkali-kali meminta kepada Para Pembanding semula Tergugat II & III agar mengembalikan sebagian tanah milik orang tua Para Terbanding semula Para Penggugat atau mengganti kerugian kepada orang tua Para Terbanding semula Para Penggugat, namun selalu mendapatkan jawaban yang tidak pasti. Oleh karena itu Para Pembanding semula Para Tergugat tersebut secara bersama-sama telah melakukan perbuatan melawan hukum yang sangat merugikan Para Terbanding semula Para Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut, Turut Terbanding semula Turut Tergugat mengajukan jawaban yang pada pokoknya membenarkan telah menerbitkan Sertifikat Hak Milik No..234/ Kel.Maleber berdasarkan Konversi Milik Adat asal C.No.543 Persil No.22 S.II tanggal 12-10-1982 Surat Ukur Sementara No2365/1982 tanggal 12-10-1982 Luas 3.739 m² tercatat atas nama A. Djalil Anwar yang terletak di Blok Sukarena, Desa Maleber, Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis; Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut Pembanding I semula Tergugat I membantahnya, dengan dalil bantahan yang pada pokoknya, bahwa pada tanggal 25 Maret 2010 berdasarkan Surat Permohonan Pengukuran Pengembalian Batas dari Drs. Arismaya Djalil Anwar (kuasa Djalil Anwar), pemegang hak milik No.234/Maleber serta berdasarkan Surat tugas pengakuan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis No.1407/2010 tertanggal 26 November 2009, telah dilaksanakan pengembalian batas Sertifikat Hak Milik No.234/Maleber oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis. Hasil pelaksanaan pengukuran pengembalian batas Sertifikat Hak Milik No.234/Maleber, yang semula pengakuan dari Sdr. Arismaya Djalil Anwar luas tanah dimaksud adalah 1260 m² ternyata setelah dilakukan pengukuran ulang luas tanah dimaksud adalah seluas 614 m², diduga kondisi fisiknya saat ini berada di di dalam areal sekolah SMKN 2 Ciamis, namun berita acara tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat Para Pihak karena pada saat pelaksanaan pengukuran ulang Halaman 68 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. tidak dihadiri oleh pejabat berwenang di lingkungan SMKN 2 Ciamis melainkan dihadiri oleh pesuruh yang ada di SMKN 2 Ciamis tersebut; Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut Pembanding II & III semula Tergugat II & III membantahnya, dengan dalil bantahan yang pada pokoknya, bahwa dalam angka 3 dan 4 posita gugatannya, Para Terbanding semula Para Penggugat menyatakan bahwa tanah yang menjadi objek perkara seluas 614 m² adalah milik Para Terbanding semula Para Penggugat yang merupakan bagian dari tanah milik orang tua Para Terbanding semula Para Penggugat sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 234/Maleber, terhadap hal tersebut Pembanding II & III semula Tergugat II & III menolak dengan tegas karena pengakuan Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut tidak disertai bukti dan dasar kepemilikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku; Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut di atas telah dibantah oleh Para Pembanding semula Para Tergugat maupun Turut Terbanding semula Turut Tergugat, maka sesuai Pasal 163 HIR dan Pasal 1865 BW ditentukan bahwa beban pembuktian dibebankan kepada siapa yang mendalilkan, dan oleh karena yang mendalilkan adalah Para Terbanding semula Para Penggugat maka beban pembuktian diberikan terlebih dahulu kepada Para Terbanding semula Para Penggugat, selanjutnya Para Pembanding semula Para Tergugat maupun Turut Terbanding semula Turut Tergugat juga dibebani untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat dan Para Pembanding semula Para Tergugat maupun Turut Terbanding semula Turut Tergugat maka para pihak harus bisa membuktikan dalil gugatannya maupun dalil sangkalannya; Menimbang, bahwa sebagaimana dalam pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis berdasarkan bukti surat bertanda P-1 yang bersesuaian dengan bukti surat bertanda T.I-8 berupa Surat Keterangan Ahli Waris A. Djalil Anwar tertanggal 25 Mei 2011 diketahui bahwa dari perkawinan A. Djalil Anwar dengan isterinya yang bernama Hj. Siti Juhro Harahap (yang telah meninggal pada tanggal 29 Agustus 2004 ) telah dilahirkan 11 (sebelas) orang anak diantaranya Dr.H.Atang Al Mahboeb, Suhanah, Drs. Noor Rasyid Anwar, Noor Rachman Anwar, Noorjaman Djalil Anwar (Almarhum), Tatang Noorochiat DA, N. St. Noor Hayati, Drs. Arismaya Djalil Anwar, Johnni Johan Johor,Ir, Yoyo Sutaryo dan Herii Al Azhar, didukung dengan bukti surat bertanda P-2 berupa Sertifikat Hak Milik Nomor: 234/Maleber, Surat Ukur Sementara No.2365/1982 tanggal 12 Oktober 1982 atas Halaman 69 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. nama A. Djalil Anwar yang mana dalam bukti surat tersebut diketahui bahwa Sertifikat Hak Milik Nomor 234/ Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dengan luas 3739 m2 adalah benar atas nama A. Djalil Anwar; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat bertanda P-6 berupa bukti Surat Berita Acara Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik No.234/ Maleber diketahui bahwa dari hasil pengukuran ulang tanah A. Djalil Anwar pada tanggal 26 November 2009 pada angka 4 menerangkan ada dugaan terdapat sebagian tanah milik A. Djalil Anwar seluas 614 m² yang kondisi fisiknya berada didalam area sekolah SMKN 2 Ciamis; Menimbang, bahwa selama proses pemeriksaan perkara ini dalam pemeriksaan obyek setempat,Turut Terbanding semula Turut Tergugat dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ciamis, mengakui adanya sengketa tanah yang didalikan Para Terbanding semula Para Penggugat, meskipun telah dilakukan pengukuran oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ciamis, dengan mana Turut Terbanding semula Turut Tergugat telah mencocokan gambar ukur yang dibawa oleh Turut Terbanding semula Turut Tergugat sebagaimana bukti surat T.T-6, maka timbul persangkaan bagi Majelis Hakim bahwa tanah seluas 614 m² yang menjadi sengketa dalam perkara ini, adalah terdapat kekeliruan dalam pengukuran bidang tanah objek sengketa perkara a quo mengenai sudut, meskipun telah ada sertifikat hak pakai; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa tanah seluas 614 m² yang menjadi sengketa dalam perkara ini yang letaknya berada di area sekolah SMKN 2 Ciamis adalah benar milik dari orang tua para penggugat yaitu A. Djalil Anwar; Menimbang, bahwa di persidangan Para Terbanding semula Para Penggugat telah menghadirkan tiga orang saksi masing-masing bernama saksi HERMAN SUPRIADI, saksi MUSTAHIDIN dan saksi Drs. DEDE HADORI; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat bertanda P-6 diperkuat dengan keterangan saksi Herman Supriadi menerangkan bahwa saksi mengetahui tanah sengketa dalam perkara ini adalah milik H. Jalil Anwar yang memiliki 11 (sebelas) orang anak termasuk Para Terbanding semula Para Penggugat dan saksi mengetahui hal tersebut karena saksi yang menggarap tanah sawah milik orang tua Para Terbanding semula Para Penggugat sejak tahun 1982 sampai dengan tahun 1983, kemudian setelah saksi berhenti menggarap tanah tersebut saksi mengetahui Halaman 70 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. ada bangunan lain di lokasi tanah yang pernah digarap saksi tersebut yaitu bangunan SMKN 2 Ciamis; Menimbang, bahwa saksi Herman Supriadi mengetahui bahwa tanah yang pernah digarapnya sudah bersertifikat sejak tahun 1982 karena pada saat itu pernah datang petugas dari Kantor Agraria dan petugas dari desa untuk mengukur tanah sawah milik orang tua Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut namun saksi tidak tahu luas tanah sawah tersebut dan batas-batasnya; Menimbang, bahwa di persidangan saksi Mustahidin mengetahui bahwa bentuk tanah milik A. Jalil Anwar sekarang berbentuk agak miring atau kincup karena tanah tersebut terambil oleh bangunan SMKN 2 Ciamis kurang lebih sebesar 10 meter sampai dengan 13 meter dan saksi juga dari dulu mengetahui bahwa ada patok agraria diujung perbatasan dari Tanah milik A. Jalil Anwar; Menimbang, bahwa saksi Dede Hadori menerangkan yang terlibat dalam pembangunan SMKN 2 Ciamis adalah Sdr. Kondin perwakilan SMKN 2 Ciamis, Sdr. Sugiman dari Kecamatan, Kepala Kelurahan, Drs. Kandi dari Bappeda, Sdr. Carta Sugiarta dari BPN dan stafnya Sdr. Idad dan Sdr. Bustari namun pada saat pengukuran tanah untuk bangunan SMKN 2 Ciamis tersebut tidak pernah dihadiri dan disaksikan oleh ahli waris A. Jalil Anwar maupun oleh warga lain yang tanahnya berbatasan dengan bangunan SMKN 2 Ciamis. Selain itu saksi menerangkan bahwa luas tanah milik A. Jalil Anwar sekitar kurang lebih 3,2 hektar dan tanah tersebut letaknya berdekatan dengan bangunan SMKN 2 Ciamis; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat Para Terbanding semula Para Penggugat telah berhasil membuktikan bahwa Para Terbanding semula Para Penggugat adalah ahli waris dari A. Djalil Anwar sekaligus pemilik dari tanah sengketa seluas 614 m² sebagaimana dimaksud Para Terbanding semula Para Penggugat dalam surat gugatannya, oleh karena itu Para Terbanding semula Para Penggugat telah dapat membuktikan gugatannya; Menimbang, bahwa yang menjadi masalah sekarang sengketa tanah seluas 614 m2 tersebut telah dikuasai oleh Para Pembanding semula Para Tergugat sebelum tanah dibeli oleh A. Djalil Anwar ( orang tua Para Terbanding semula Para Penggugat) karena tanah yang telah bersertifikat hak pakai Nomor.10 sebelumnya sebagai tanah bengkok dan pada tahun 1986 baru ditingkatkan menjadi Sertifikat Hak Pakai Nomor.10 (bukti T.I-5) dan selanjutnya atas Sertifikat Hak Pakai Nomor.10 telah didirikan bangunan untuk STMN 2 Ciamis (bukti T.II, III-3, T.I-11 dan T.I-12) dengan demikian sejak tahun 1986 sampai gugatan ini diajukan yakni Halaman 71 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. tanggal 5 September 2016 berarti sudah 30 tahun Sertifikat Hak Pakai Nomor. 10 yang menurut gugatan ini tanah sengketa masuk dikuasi STMN 2 Ciamis seluas 614 m2, maka Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding akan mempertimbangkan sebagai berikut : 1. Bahwa tanah perkara seluas 614 m2 (sebagian tanah Sertifikat Hak Milik Nomor.234/Maleber bukti P-2) yang dikuasai Para Pembanding semula Para Tergugat yang sebelumnya adalah tanah Bengkok Desa yang ditingkatkan setatusnya menjadi tanah Sertifikat Hak Pakai Nomor 10 sejak tahun 1986 dan telah didirikan bangunan STMN 2 Ciamis maka sejak didirikan sekolah STMN 2 Ciamis tersebut sampai gugatan ini diajukan (gugatan diajukan tanggal 5 September 2016) maka Para Terbanding semula Para Penggugat membiarkan keadaan tanahnya sebagian dikuasai Para Pembanding semula Para Tergugat maka sesuai yurisprodensi Mahkamah Agung Nomor.200/K/Sip/1975 tanggal 11 Desember 1975 yang pada pokoknya mengemukakan “Gugatan Penggugat dinyatakan ditolak, bukan atas alasan kadaluwarsa, melaikan karena Penggugat telah bersikap diam diri selama 30 tahun lebih terhadap tanahnya yang dikuasai orang lain, maka dengan sikap diam diri tersebut, Penggugat dianggap oleh hukum telah melepaskan haknya, karena lamanya waktu berjalan (Rechtsverwerking)”; 2. Bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 32 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang berbunyi :‘Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut’. 3. Bahwa diatas tanah perkara terdapat bangunan gedung sekolahan STMN 2 Ciamis dimana bangunan gedung tersebut dipakai untuk kepetingan umum/sosial dan apabila tanah sengketa harus dikembalikan kepada Para Terbanding semula Para Penggugat maka bangunan sekolahan tersebut dengan sendirinya akan rusak dan disamping itu untuk kepastian hukum dimana tanah perkara sudah dikuasai pihak Para Pembanding semula Para Tergugat sudah cukup lama; Halaman 72 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Menimbang, bahwa atas pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa meskipun tanah perkara milik Para Terbanding semula Para Penggugat akan tetapi Para Terbanding semula Para Penggugat telah bersikap diam diri selama bertahun2 dikuasai orang lain maka Para Terbanding semula Para Penggugat dianggap oleh hukum telah melepaskan haknya oleh karena itu gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat harus lah ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan pokok telah dinyatakan ditolak maka gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat selain dan selebihnya juga harus ditolak; Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan yang terurai diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri Ciamis Nomor 15/Pdt.G/2016/PN Cms tanggal 9 Maret 2017 haruslah dibatalkan dan Majelis Hakim Tingkat Banding akan mengadili sendiri yang amarnya sebagaimana tersebut dibawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat ditolak dan Para Terbanding semula Para Penggugat dipihak yang dikalahkan baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam peradilan tingkat banding, maka semua biaya dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepadanya ; Mengingat, Undang-Undang RI Nomor : 20 Tahun 1947 tentang banding dan Peraturan Perundang Undangan lainnya yang terkait ; MENGADILI Menerima permohonan banding dari Pembanding I semula Tergugat I dan Pembanding II & III semula Tergugat II & III ; Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Ciamis 15/Pdt.G/2016/PN Cms, tanggal 9 Maret 2017 yang Nomor dimohonkan banding tersebut, dan MENGADILI SENDIRI : DALAM EKSEPSI : Menolak Eksepsi Pembanding I semula Tergugat I, Pembanding II & III semula Tergugat II & III dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat untuk seluruhnya; Halaman 73 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. DALAM POKOK PERKARA. Menyatakan Gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat ditolak seluruhnya; Menghukum Para Terbanding semula Para Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding ditaksir sebesar Rp.150.000,00 (seratus limapuluh ribu rupiah); Demikian diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim,pada hari Senin tanggal 2 Oktober 2017 oleh kami AGUS HARIYADI, S.H.,M.H. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jawa Barat selaku Ketua Majelis dengan DR.HJ.M.D. ELY MARIANI.S.H.,M.Hum. dan DR.H.RIDWAN RAMLI,S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam Peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 21 Juli 2017 Nomor 327/ Pen / Pdt / 2017 / PT.BDG. putusan mana diucapkan pada hari Kamis, tanggal 5 Oktober 2017 dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan Hakim – Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh HJ. NENDEN KHAERANI, S.H., Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua Ttd Ttd DR.HJ. M. D. ELY MARIANI, S.H.,M.Hum. AGUS HARIYADI, S.H.,M.H. Ttd DR.H. RIDWAN RAMLI, S.H.,M.H. Panitera Pengganti , Ttd HJ. NENDEN KHAERANI, S.H, Halaman 74 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG. Perincian Biaya : - Materai ............……. Rp. 6.000,- - Redaksi ..................... Rp. 5.000,- - Pemberkasan .................. Jumlah Rp. 139.000,Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah ) Halaman 75 dari 75 halaman Putusan Perdata No. 327/PDT/2017/PT.BDG.