AIR EMOTO Agustus 2006, saya membaca terjemahan dari tiga buku air hasil karya Masaru Emoto yaitu: “The Hidden Messages in Water”, “The Secret Life of Water” dan “The True Power of Water” yang telah diterjemahkan dalam 24 bahasa dan merupakan best seller menurut versi New York Times. Dr. Masaru Emoto berlatar belakang pendidikan Hubungan International, Fakultas Humaniora dan Sains di Universitas Yokohama, Jepang. Ketertarikannya mengenai misteri air diawali setelah ia membaca sebuah buku yang menyimpulkan bahwa selama jutaan tahun belum pernah dapat ditemukan kristal salju yang sama atau identik. Timbul pertanyaan dalam benaknya “Bagaimana kalau ia membekukan air dan melihat kristalnya?” Atas bantuan seorang rekannya Kazuya Ishibashi pada bulan September 1994 ia telah berhasil mendapatkan gambar kristal es pertama yang berbentuk hexagonal atau segi enam. Keberhasilan penemuan ini merupakan titik awal untuk Emoto berkarya lebih lanjut, dan telah membuat kita tercengang dengan pesan-pesannya, bagaimana seharusnya kita menyikapi dan memanfaatkan air dalam hubungannya dengan keseimbangan alam dan kehidupan kita di planet bumi ini. Dalam pemotretan untuk mendapatkan kristal air, Emoto menempatkan tetesan-tetesan air 0.5 cc di dalam lima puluh cawan petri diameter 5 cm yang kemudian dibekukan dalam freezer pada suhu minus 25 derajat Celcius, tetesan-tetesan air itu telah menjadi butir-butir es bundar kecil dan lalu dibiarkan mendingin selama 3 jam sampai dengan suhu minus 5 derajat Celcius, pada saat ini kristal-kristal es akan muncul dalam waktu 2 menit yang akan segera meleleh secepat munculnya. Setiap kristal diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 200 kali. Dan dengan alat foto berkecepatan tinggi dilakukan pemotretan, hasilnya ada yang terbentuk kristal sempurna, tidak sempurna dan tidak terbentuk kristal sama sekali. Kristal yang terbentuk selalu dengan pola-pola hexagonal atau segi enam, yaitu pola yang paling stabil seperti bentuk pada batu quartz. Emoto mulai meneliti air kran dari berbagai tempat di Tokyo, kemudian kota-kota lainnya di Jepang dan seterusnya ke berbagai kota-kota di dunia dari berbagai Benua. Hasilnya, ternyata dari air kran tidak terbentuk kristal, hal ini disebabkan air kran sudah diberi kaporit sebagai anti kuman. Hanya beberapa tempat di dunia yang air krannya bisa terbentuk kristal seperti Vancouver di Kanada, Buenos Aires di Argentina, Manaus di Brazil dan Katano di sebelah Selatan Osaka di Jepang, hal ini karena tempat-tempat tersebut berlokasi dekat dengan sumber air alam, di mana airnya berasal dari air tanah. Air yang telah tercemar seperti yang berasal dari sungai, danau, bendungan, air hujan, tidak dapat terbentuk kristal. Air yang belum tercemar yaitu yang berasal dari mata air, pegunungan dan hulu sungai menghasilkan kristal pola-pola segi enam yang indah. Emoto tidak berhenti sampai di sini, ia mencoba memberi pesan kepada air dan hasilnya sangat menakjubkan. Air yang sudah tercemar seperti air kran, air bendungan diberi pesan kata “Terima kasih” ternyata dapat membentuk kristal. Air yang belum tercemar dari mata air, hulu sungai, pegunungan, yang dikatakan “Bodoh” tidak terbentuk kristal! Ternyata air dapat menerima pesan! Kemudian Emoto menaruh nasi dalam tiga stoples kaca. Pada salah satu stoples diucapkan kata “Terima kasih”, pada stoples kedua “Bodoh” dan pada stoples ketiga tidak dikatakan apa-apa. Nasi yang ditaruh pada stoples yang mendapat ucapan terima kasih mengalami peragian serta mengeluarkan aroma yang enak. Nasi di dalam stoples yang mendapat ucapan ”Bodoh!” menjadi berwarna hitam serta menebarkan bau yang sangat menyengat, begitu juga nasi dalam stoples yang tidak dikatakan apa-apa mengeluarkan bau yang tidak enak. Emoto membawa ketiga stoples tersebut ke sebuah sekolah dasar, dan sekitar 500 orang murid-murid secara bersamaan mengucapkan “Terima kasih” kepada nasi di dalam ketiga stoples. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, nasi di dalam ketiga stoples itu mengalami peragian dan mulai menebarkan aroma sedap. Hal ini menunjukkan bahwa yang sekarat dan membusuk pun dapat dihidupkan atau dipulihkan kembali oleh perhatian penuh kasih yang tulus, katakata yang menyejukkan dan pikiran positif. Dari hasil pemotretan kristal-kristal airnya, Emoto menyimpulkan bahwa air menerima pesan lewat vibrasi atau getaran dan ini disebutnya “Hado”. Hado adalah frekwensi atau getaran dan resonansi. Semua benda yang ada di dunia ini mempunyai gelombang atau Hado. Hado dapat diartikan sebagai fluktuasi gelombang. Kalau dua orang bertemu dan tidak cocok berarti mereka mempunyai panjang gelombang yang tidak sama. Contoh Hado dalam hubungan antar manusia adalah kisah seorang laki-laki dan wanita bertemu lalu saling jatuh cinta. Ketika mereka bertemu, Hado merekapun bertemu sehingga terbentuklah resonansi. Selama mereka tidak dipengaruhi faktor luar, hubungan keduanya dapat bertahan lama. Kemudian Emoto membuat mesin Hado yang dapat mendeteksi getaran. Orang sakit mempunyai frekwensi getaran tersendiri dari penyakitnya. Dengan mengetahui frekwensinya, kita mendapatkan type, panjang, tinggi dan kerapatan gelombang. Dengan prinsip sederhana, Emoto membuat pesan pada air Hado dengan type, panjang, tinggi dan kerapatan gelombang yang berbalikkan dengan gelombang penyakit, sehingga penyakit akan mereda. Seperti yang kita ketahui, gelombang terdiri dari bukit dan lembah, Emoto membuat Hado air penyembuh dengan gelombang kebalikkannya, bukit dijadikan lembah dan lembah dijadikan bukit. Hado adalah energi, dan energi mengikuti pikiran, pesan yang datang dari pikiran bisa ditulis di bagian dalam gelas dan terbaca oleh air, jadi selain diucapkan, Hado air dapat dibuat dengan pesan tulisan. Selain Hado air yang diminumkan ke pasien, Hado suara atau musik juga bisa digunakan. Lagu-lagu tertentu cocok untuk penyembuhan penyakit tertentu. Kebanyakan sekarang ini orang pergi ke apotek untuk menemukan jalan keluar bagi penyakit mereka, tetapi mungkin suatu hari mereka bukan mendapatkan resep obat tetapi resep musik dan pergi ke toko musik untuk menyembuhkan mereka. Penelitian Emoto terus berlanjut, dari berbagai emosi yang muncul pada manusia ternyata resonansinya menyebabkan penyakit pada organ tubuh. Dengan penelitian mesin Hadonya Emoto membuat hubungan antara Hado “emosi” dengan Hado “organ tubuh”, “penyakit yang timbul” dan “emosi yang hilang”. Seperti contoh, emosi “marah” akan menyebabkan resonansi di “organ hati” dan menyebabkan penyakit “hepatitis” dan emosi yang hilang adalah “perasaan menyayangi”. Untuk mengobati penyakit hepatitis, orang tersebut diberikan Hado “perasaan menyayangi”. Kemudian ia bersama seorang ahli diet Dr. Akiko Sugara mengadakan penelitian dalam makanan, setiap jenis makanan yang diteliti diberi nilai Hado, angka Hado tertinggi adalah 21, ada yang positif dan negatif. Semua jenis makanan yang diteliti, dikelompokkan ke dalam: sayur-sayuran, buah-buahan, daging dan telur, kacang-kacangan yang masing-masing mempunyai angka tersendiri untuk “Hado imunitas”, “Hado anti stres” dan “Hado anti depresi”. Air bersifat sensitif, ia akan merespon setiap kata yang kita ucapkan. Bila kita mengirimkan Hado yang baik kepada air dengan mengatakan kata-kata positif ataupun doa, air akan mempersembahkan kristal-kristal yang indah. Air dengan ucapan “Cinta” terbentuk kristal yang indah, dengan ucapan “Terima kasih” juga terbentuk kristal yang indah, tetapi dengan ucapan “Cinta dan Terima kasih” akan terbentuk kristal yang paling indah. Kristal yang begitu indah juga terbentuk dengan ucapan “Cinta dan Syukur”. Mungkin perlu dicoba kristal air yang terbentuk dari ucapan “Cinta kasih, Syukur dan Terima kasih”. Doa dapat mengubah air, danau Biwa sebuah danau terbesar di Jepang telah tercemar oleh sejenis ganggang dari Kanada, airnya kotor dan mengeluarkan bau. Tanggal 25 Juli 1999, dihadiri sekitar 350 orang, diadakan pembacaan doa sebanyak sepuluh kali di bawah pimpinan Master Shioya yang pada saat itu berumur 97 tahun. Satu bulan kemudian harian Kyoto memuat artikel utama dengan judul “Tidak ada pertumbuhan ganggang asing yang signifikan pada musim panas tahun ini, bau pun sudah nol”. Dengan peningkatan penggunaan alat-alat gelombang elektromagnetik, Hado bumi menjadi terganggu. Alat-alat ini seperti oven microwave, ponsel, TV dan komputer juga mengganggu si pemakai. Air mineral yang sebelumnya terbentuk kristal, dipanaskan selama 15 detik dalam oven microwave, menjadi tidak terbentuk kristal. Sepertinya pada zaman sekarang ini dalam kehidupan kita sehari-hari tidak mungkin tidak menggunakan alat-alat tersebut. Dengan mengucapkan “Cinta dan Terima kasih” setiap kali menggunakan alat-alat gelombang elektromagnetik ternyata mampu melindungi kita dari efek buruk alat-alat tersebut. Air mineral yang ditaruh dekat TV atau komputer tidak terbentuk kristal, ternyata setelah diberi ucapan “Cinta dan Terima kasih”, dari air mineral ini dapat terbentuk kristal kembali seperti sebelumnya. Dengan mengucapkan ”Cinta dan Terima kasih” setiap kali kita minum dan makan, maka kita telah memberikan Hado yang baik untuk tubuh kita. Dengan konsep Hado dan ucapan “Cinta dan Terima kasih”, Emoto mengajak kita bersama-sama untuk memanfaatkan air secara benar, menjaga dan memperbaiki keseimbangan alam sehingga dapat mengubah dunia menjadi lebih baik. Jakarta, September ’06. Bunjamin Dharma