PEMERIKSAAN SEDIMEN URIN

advertisement
PEMERIKSAAN SEDIMEN URIN
Tugas
Browsing dan Tata Tulis Ilmiah
Editor
Fathin Karimatun Nisa
NIM : G0C016091
PROGRAM D3 ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
1
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE
Penafsiran secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengukur endapan urin
secara umum memberikan informasi yang cukup kepada mayoritas karakteristik
dan kebutuhan pengobatan. Pemeriksaan secara kuantitaif terhadap urin sangat
berguna untuk mendeteksi rangkaian perjalan dan gerak maju penyakit kelenjar
ginjal.
TEKNIK KUALITATIF
Pengujian sedimen adalah lebih reliabel ketika urin terkonsentrasi. Jika
spesimen terlalu cair, elemen-elemen sel mungkin lysed dan jumlah sedimen yang
didapatkan untuk pengujian, bahkan setelah disentrifusi, mungkin tidak
representatif. Urin tersebut harus yang baru dikeluarkan dan diuji tanpa
penundaan untuk mencegah kemerosotan. Puing sel dari urethral meatus dan
sekresi dari vagina mungkin mengkontaminasi spesimen urin kecuali kalau pasien
diperintahkan untuk pertama membersihkan gealat kelamin eksternal dengan baik
dengan sabun dan air sebelum mnegeluarkan kedalam wadah yang bersih.
Untuk mendapatkan endapan 10-15 ml urin seharusnya diambil dari
gabungan endapan urin dan tersentrifus dari kecepatan berstandar, biasanya 1500
sampai 2000 rpm selama 5 menit. Cairan supernatant dipour dan sedimen
resuspended kembali pada 1 ml dari zat cair yang sama. Jika sedimen jarang,
sedimen harus diuji dengan sedikit atau tanpa tambahan dilusi.
STAINS
Sedimen biasanya diuji tanpa zat warna karena tehnik ini umumnya
menyediakan informasi yang cukup untuk prnggunaan tutin.
SEDIMEN NORMAL
Sedimen normal tidak bebas dari sel atau cast tetapi mengandung sejumlah
terbatas elemen-elemen yang dibentuk. Definisi normalcy sulit untuk didapatkan,
tetapi keberadaan satu atau dua sel darah merah, satu atau dua leukosit dan sedikit
sel-sel epitel tidak selalu dianggap sebagai abnormal. Urin dari wanita yang
2
dewasa mengandung sejumlah besar sel-sel epitel dari dinding vagina. Penemuan
hyaline cast juga dianggap normal.
SEDIMEN PADA PENYAKIT
A. Sel-sel darah merah
Penemuan lebih dari satu atau dua sel darah merah adalah sebuah kondisi
abnormal. Penemuan itu bisa mengindikasikan berbagai penyakit renal/ginjal
dan sistemik, termasuk trauma pada ginjal. Juga mungkin mengikuti traumatic
cathetherization, passage of stones atau kontaminasi dari darah menstruasi.
Hematuria terajdi dengan pyelonephritis, tuberkolosis renal dari saluran yang
berhubungan dengan genital, cystitis, prostatitis, renal calculi, dan penyakit
saluran kemih lainnya yang berbahaya dan penyakit hemorr hagic seperti
hemophilia.
Keberadaan sejumlah besar sel darah putih biasanya menunjukkan infeksi
bakteri pada saluran kemih. Pyuria juga ditemukan pada glomerulonephritis
akut.
B. Sel-sel epitel
Sejumlah besar sel epitel renal menunjukkan degenerasi aktif tubular. Selsel ini di temukan pada urin pasien dengan tubular necrosis akut dan
necrotizing papillitis.
C. Cast
Cast sel darah merah menunjukkan adanya inflammotary akut atau
gangguan vascular pada glomelurus yang menyebabkan hematuria renal.
Mereka harus selalu dianggap sebagai patalogis dan mungkin satu-satunya
manifestasi dari glomerulonephritis akut, renal infarction, penyakit collagen
atau pelibatan ginjal dalam endocarditis bakteri subakut. Cast Sel darah putih
mungkin ditemukan pada urin dari pasien dengan glomerulonephritis akut,
nephrotic syndrome atau pyelonephritis.
3
Karena
pyelonephritis
secara
sempurna
asymptomatic
meskipun
menghancurkan jaringan renal, pengujian yang teliti dari sedimen urin untuk cast
leukosit adalah penting. Pada beberapa kasus mungkin hanya laboratorium
signifikan yang menemukan sebuah situasi asymptomatic. Cast sel-sel epitel
dibentuk dengan sel-sel tubular yang bergabung. Karena tubule adalah membran
hidup, tubulus selalu menggantikan dirinya sendiri. Kemudian, penemuan sebuah
sel epitel renal adalah tidak luar biasa.
Meskipun demikian, pada beberapa penyakit yang menghasilkan
kerusakan pada tubular epithelium, penampakan dari banyak cast epitel mungkin
menunjukkan kelebihan desquamation berlebihan seperti yang terjadi pada
nephrosis, eclampsia, amyloidosis dan pada keberadaan peracunan dengan logam
berat dan berbagai toxin atau racun lainnya. Hyline casts, terbentuk dari gel
protein Tamm-Horsfall,
menunjukkan kerusakan pada glomerular cappilary
membran. Kerusakan seperti itu mungkin permanen sebagai akibat dari demam
atau pengaruh postur (orthostatic, lordotic), tekanan emsional atau latihan yang
berat.
Granular cast, istilah “granular kasar” dan “granular halus” adalah
deskriptif, menunjukkan tingkat degenerasi yang telah terjadi pada inklusi yang
berkaitan dengan sel – sel yang telah rusak menjadi partikel kasar atau partikel
halus. Sementara sebuah cast granular sementara mungkin ditemukan pada
individual-individual normal, keberadaanya yang melebihi “cast sementara”
menunjukkan pyelonephritis. Granular cast juga ditemukan pada chronic lead
intoxication.
Waxy and fatty cast – cast-cast ini dikaitkan dengan tubulur inflammation
atau radang tubular dan degenerasi. Umumnya, waxy cats terbentuk pada tubulus
yang berkumpul/menyatu ketika urin mengalir melaluinya di kurangi. Baik wxy
maupun fatty cast ditemukan pada penyakit renal kronis.
D. Kristal
Jenis dan kuantitas presipitat kristal bervariasi dengan pH urin. Material
tak berbentuk adalah kurang penting. Kristal pada urin normal terbentuk
4
sebagai spesimen dingin. Kristal pada urin abnormal termasuk cystine, leucine
dan tyrosine, dan chlorestin.
E. Bakteri
Urin normal tidak mengandung bakteri. Jika tehnik yang baik dan tepat
digunakan untuk mendapatkan sampel dan jika spesimen dilindungi dari
pengkontaminasi sebelum pengujian, keberadaan bakteri pada sejumlah yang
signifikan mungkin menunjukkan infeksi saluran kemih. Keberadaan leukosit
membantu untuk membedakan antara “kontaminasi” dan “infeksi yang
sebenarnya”.
F. Yeast (ragi) dan parasit
Sel-sel yeast (candida albicans) mungkin indikatif dari moniliasis urin,
khususnya pada pasien dengan diabetes melitus. Yeast sering muncul sebagai
sebuah kontaminan pada urin dari pasien wanita dengan monilaisis vagina.
Mayoritas parasit yang diobservasi pada urin adalah kontaminan dari
material vagina atau fecal. Infestasi parasit saluran kemih mungkin dikaitkan
dengan adanya sel-sel darah merah, seperti pada schistosoma haematobium.
G. Spermatozoa
Spermatozoa sering dilihat pada urin yang mengikuti emisi nocturnal atau
hubungan seksual.
IDENTIFIKASI ELEMEN KHUSUS PADA SEDIMEN
A. Sel-sel darah merah
Sel-sel darah merah biasanya terlihat seperti potongan biconcave pucat,
membiaskan cahaya ketika dilihat dibawah magnifikasi berkekuatan tinggi.
Mereka tidak memiliki nuclei. Sel-sel darah merah yang dilihat pada sedimen
tak berwarna dan segar adalah pucat dalam warna; pada urin yang tidak segar,
sel darah merah “sel bayangan” tak berwarna; pada urin terkonsentrasi, sel
darah merah mungkin kecil; dan pada urin dilute, sel darah merah besar. Sel
5
darah merah harus dibedakan dari sel yeast, urate crystal dan oil droplet. Sel
yeast biasanya ovoid dan biasanya sering menunjukkan budding. Ammonium
biurate cryistal terjadi pada kuantitas yang besar dengan kisaran yang besar
pada ukuran kristal. Mineral oil dropplets juga sangat bervariasi pada ukuran
dan lebih refractile (bias cahaya) dan spherical (berbentuk bola).
B. Sel-sel darah putih
Jenis leukosit yang nampak pada urin adalah leukosit polymorphonuclear.
Kadang-kadang sulit untuk membedakan sel ini dari berbagai jenis sel epitel
karena kemerosotan struktur sel sebelum pengujian. Oleh karena itu, sel-sel ini
biasanya diperkirakan sebagai sesuatu yang sungguh ada baik analisis
kualitatif maupun kuantitatif dari sedimen urin. Leukosit yang memiliki nuclei
bersegmen, biasanya granular dan diperkirakan 1 ½ kali besar sel darah
merah. Neutrophils tertentu lebih besar daripada leukosit biasa dan
cytoplasmic gronular leukosit memiliki gerakan brownian.
C. Sel-sel epitel
Renal tubular epitheliel cells (sel-sel epitel tubular renal) adalah bulat dan
agak lebih besar daripada leukosit. Masing-masing mengandung nukleus besar
tunggal.
Bladder epitheliel cells lebih besar dari sel epitel tubular renal. Sel-sel ini
berkisar dari bentuk yang tinggi ke rata, ke cuboidal dan kemudian columnar.
Squamous epitheliel cells adalah sel datar yang besar dengan nuclei kecil
tunggal dan sitoplasma besar. Mayoritas sel ini adalah kontaminan dari vagina
atau vulva, tetapi aslinya pada urethra.
D. Casts
Munculnya sebuah cast, ukurannya dan inklusinya akan memberikan bukti
yang tidak dapat dibantah dari kondisi paling tidak pada satu nephron dari satu
ginjal sebelum passage of urine.
6
Secara praktis semua cast memiliki hyaline matrix, yang mungkin atau tidak
mengandung inklusi seperti desquamated cells dari sel darah merah, lapisan
tubulus atau sel nanah. Cast diklasifikasikan menurut material yang dikandung.
Casts sel darah merah membentuk 3 tahap:
(1) keberadaan sel-sel darah bebas
(2) sel-sel yang memburuk didalam sebuah matriks protein
(3) cast-cast darah yang homogen.
Casts sel darah putih biasanya tersusun dari banyak leukosit pada sebuah
cylindrical encasement dan menunjukkan asal mula renal.
Casts sel epitel dibentuk dari sel-sel tubular yang bergabung. Degenerasi
dari cast-cast sel yang memiliki ciri tersendiri menjadi material granular yang
kasar dan halus adalah fungsi dari usia dan memungkinkan kesimpulan bahwa ada
stasis pada nephron.
Hyaline casts adalah pucat, tanpa warna. Cast ini dapat dilihat dengan baik
ketika intensitas cahaya sangat dikurangi. Cast ini terbentuk dari gel protein yang
melewati membran kapilari glomerular.
Coarse granular cast mengandung mengandung material granular homogen
yang kasar. Cast ini jelas, tanpa warna dan tampak padat. Coarse granular cast
menunjukkan tahap awal degenerasi cast sel epitel. Cast-cast ini selanjutnya
memburuk ke dalam fine granular cast dan berakhir sebagai waxy cast atau fatty
cast.
Fine granular cast dibedakan dari coarse granular cast dengan adanya fine
granular material.
Waxy casts tersusun dari mtaerial kekuning-kuningan yang homogen. Cast
ini luas, dan tampak sangat rapuh. Cast ini bentuknya tidak teratur, menunjukkan
ciri terbelah dan kadang-kadang memiliki bentuk kotrek (seperti pembuka tutup
botol).
7
Fatty casts adalah cast granular kasar dimana granular mengandung
material lipoid. Granula ini sangat refrcatil.
Broad cast (renal failure cast) dari dua sampai enam kali seluas cast biasa.
Cast ini biasanya waxy, granular atau cellular. Cast ini muncul pada tubulus yang
menyatu sebagai hasil dari output urin yang menurun, agaknya berkaitan dengan
penyakit renal yang hebat.
E. Kristal
Berbagai kristal mungkin timbul pada urin. Ini dapat diidentifikasi dengan
kemunculan spesifiknya dan ciri daya larut, meskipun jarang secara klinis
signifikan. Meskipun demikian kristal cystine secara signifikan adalah
indikasi cysttinuria. Kristal ini tanpa warna, heksagonal, hampir rata, refraktil.
Kristal sulfonamide secara khusus terlihat seperti pancaran jarum kuning
kecoklatan. Kristal yang normalnya ditemukan pada urin asam adalah granular
kuning-merah, calcium oxalate berbentuk amplop atau octahedral, kristal asam
uric berbentuk prisma, yang tidak berbentuk, yang berwarna kuning atau
merah-coklat. Calcium carbonat berbentuk dumbbell dan besar, tanpa warna,
kristal fosfat triple berbentuk prisma terjadi pada urin alkalin.
F. Bakteri
Bakteri mungkin terlihat pada sedimen sebagai hasil apakah infeksi
saluran urin atau kontaminasi spesimen. Dua penyebab biasanya tidak dapat
dibedakan dengan pengujian sedimen, meskipun keberadaan sejumlah besar
leukosit bernada dari infeksi saluran urin. Basil lebih muda dikenali daripada
cocci, yang mungkin menjadi kesalahan untuk kristal tak berbentuk.
G. Yeast
Sel-sel yeast mungkin terlihat pada sedimen urin. Sel ini harus dibedakan
dari sel-sel darah merah. Sel ini berbeda dengan ovoid daripada bundar, tanpa
warna, variable dalam ukuran dan sering menunjukkan budding.
8
H. Parasit
Trichomonas vaginalis adalah parasit yang sering dilihat pada urin. Ini
adalah organisme dengan flagel anterior dan membran berombak-ombak.
Dalam penampakkannya, parsit tersebut mungkin menyerupai sel epitel yang
datar tetapi biasanya ditentukan dengan gerakan renang melalui sedimen dan
pergerakan flagel nya dan ciri membran berombak nya. Pada daerah geografi
tertentu, schistosoma haemotobrium mungkin terlihat.
I. Spermatozoa
Spermatozoa memiliki tubuh oval dan ekor panjang. Sperma tak berubah
bentuk.
J. Contaminat dan artifact
Benang kapas, rambut, granula starch, serat kayu dan serat wol dan
kontaminan lainnya harus dikenali dengan cukup untuk memastikan bahwa
substansi-substansi ini tidak menunjukkan beberapa penemuan signifikan pada
sedimen urin.
Sumber :
http://www.atlm.web.id/2016/11/pembahasan-pemeriksaan-sedimen-urine.html
(Rabu, 1 Maret 2017)
9
BIODATA
Nama
: FATHIN KARIMATUN NISA
Tempat Tanggal Lahir: Magelang, 14 Januari 1998
Alamat
: Sempu RT 06/ RW 04 Ngadirojo Secang Magelang
Pendidikan
:
SD
: SD Muhammadiyah Payaman
SMP
: SMP Negeri 5 Magelang
SMK
: SMK Kesdam IV/Diponegoro Magelang
PT
: D3 Analis Kesehatan Unimus
Hobi
: Menonton TV
Nama Ayah
: Muslim
Pekerjaan
: PNS
Nama Ibu
: Siti Mursidah
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Semarang, 1 Maret 2017
FATHIN KARIMATUN NISA
Download