Rumusan PKn di PTU - ESA103-Pendidikan Kewarganegaraan

advertisement
Pert.9
Dr. H.Syahrial / Pkn
1
Arti Demokrasi:
• Demokrasi, artinya pemerintahan rakyat, yaitu
pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan
yang sangat menentukan.
• Demokrasi, Yunani kuno, khususnya di kota
Athena,
• Kota-kota di daerah Yunani pada waktu itu kecilkecil.
• Kebijaksanaan pemerintah yang akan
dilaksanakan dan segala permasalahan mengenai
kemasyarakatan.
Dr. H.Syahrial / Pkn
2
Demokrasi Modern:
• Penduduk yang selalu bertambah sehingga
suatu musyawarah pada suatu tempat tidak
mungkin dilakukan.
• Masalah yang dihadapi oleh suatu
pemerintah makin rumit
• Setiap warga negara mempunyai kesibukan
masalah pemerintahan diserahkan kepada
orang mempunyai keahlian di bidang
pemerintahan negara.
Dr. H.Syahrial / Pkn
3
Makna Demokrasi:
• Demokrasi politik tentang pengakuan
hak-hak asasi manusia,
• Demokrasi dalam arti luas, juga
mencakup sistem ekonomi dan sistem
sosial.
Dr. H.Syahrial / Pkn
4
Asas Pokok Demokrasi:
• Pengakuan partisipasi politik
• Pengakuan hakikat dan martabat
manusia.
Dr. H.Syahrial / Pkn
5
Nilai Demokrasi:
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan
melembaga
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
teratur
4. Membatasi kekekarasan sampai minimum
5. Mengakui keanekaragaman
6. Menjamin tegaknya keadilan
Dr. H.Syahrial / Pkn
6
Ciri-ciri Demokrasi:
• Keputusan suara rakyat .
• Kebebasan individu dibatasi
oleh kepentingan bersama,
• kekuasaan merupakan amanat
rakyat,
• Kedaulatan ada ditangan
rakyat,
Dr. H.Syahrial / Pkn
7
Monarkh
i
Anarkhi/
Mobokra
si
Tyrani
Siklus
Sistem
Pemerinta
han
Demokra
si
Aristokra
si
Oligarkhi
Merah: Positif,
Putih Negatif
Dr. H.Syahrial / Pkn
8
Prinsip
Demokrasi
 Pembagian kekuasaan
 Sistem konstitusional
 Pemerintahan mayoritas
Otoriter
 Pemusatan kekuasaan
 Pemilu tidak demokratis
 Hanya satu partai politik
 Kepemiminan nasional tertutup
 Pemilu bebas
 Tidak ada kekebasan
 Parpol berfungsi
berpendapat
 Birokrasi pemerintahan sangat
besar
 Tidak ada perlindungan HAM
 Prinsip dogmatis dan doktrin
 Pers yang bebas
 Perlindungan HAM
 Peradilan yang bebas dll
Dr. H.Syahrial / Pkn
9
Jenis Demokrasi
 Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat terbagi kedalam :
 Demokrasi langsung
Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan
 Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat

 Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritasnya terdiri dari :
 (a) Demokrasi formal
 (b) Demokrasi Material
.
 (c) Demokrasi Campuran
 Berdasarkan Prinsip Idiologi, demokrasi dibagi dalam :
 demokrasi liberal
 demokrasi rakyat atau demokrasi proletar
 Berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan negara
 demokrasi sistem parlementer
 demokrasi sistem pemisahan / pembagian kekuasaan (presidensial)
Dr. H.Syahrial / Pkn
10
Demokrasi Orla:
• Pemilu tahun 1955 kurangnya kestabilan
• Keluar Dekrit pada tanggal 5 Juli 1959.
• Presiden Sukarno - demokrasi Terpimpin
• Penyimpangan dari UUD 1945
• Ideologi Pancasila - konsep Nasakom.
•
Ciri-cirinya:
• Mengaburnya sistem kepartaian
• Legislatif (DPR-GR) yang lemah
• Basic human right sangat lemah,
• Anti kebebasan Pers (Pembrangusan Harian Abdi dan
Pedoman)
• Sentralisasi kekuasaan
Dr. H.Syahrial / Pkn
11
Demokrasi Orba (66-98):
1. 5 Undang-undang Politik
2. asas tunggal Pancasila .
3. dominannya peranan militer, birokratisasi
dan sentralisasi politik,
4. pengebirian partai-partai politik,
5. massa mengambang,
6. Kontrol DPR lemah terhadap Presiden.
7. tujuan pemilu mempertahankan “status
quo”
8. Rekrutmen politik tertutup
Dr. H.Syahrial / Pkn
12
Landasan Demokrasi Reformasi:
•
•
•
•
•
•
Ketapan MPR No. VIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR
tentang referendum.
Ketetapan MPR No.X/MPR/1998 tentang Pokok-pokok Reformasi
Pembanguan Dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan
Nasional sebagai Haluan Negara.
Tap. MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih
dan Bebas KKN.
Tap. MPR No. XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden
dan Wakil Presiden Indonesia.Tap. MPR No.XVI/MPR/1998 tentang Politik
Ekonomi dalam Rangka Demokrasi Ekomomi.
Tap. MPR No.XVII/MPR/1998 tentang HAM
Tap MPR No.XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P-4 dan Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
Dr. H.Syahrial / Pkn
13
Jalur Pendidikan Demokrasi:
1. Pendidikan demokrasi secara formal
2. Pendidikan demokrasi secara informal
3. Pendidikan nonformal
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
14
Visi Pendidikan Demokrasi
Sebagai wahana substantis, pedagogis dan sosial cultural
untuk membangun cita-cita, nilai, konsep, prinsip, sikap
dan keterampilan demokrasi dalam diri warga negara
melalui pengalaman hidup dan berkehidupan demokrasi
dalamberbagai konteks.
Misi Pendidikan Demokrasi
Memfasilitasi warga negara berbagai akses dan secara
cerdas berbagai sumber informasi tentang demokrasi
dalam teori dan praktek untuk berbagai konteks
kehidupan dgn memiliki wawasan yang luas dan
memadai.
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
15
Demokrasi Parlementer:
• Demokrasi Parlementer di negara kita
telah dipraktekkan pada masa
berlakunya UUD 1945 periode pertama
(1945-1949) kemudian dilanjutkan pada
masa berlakunya RIS 1949 dan UUDS
1950.
• negara demokrasi dengan sistem kabinet
parlementer, kedudukan kabinet berada
di bawah DPR (Parlemen)
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
16
Demokrasi Terpimpin:
•
•
•
5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan suatu
keputusan yang dikenal dengan Dekrit Presiden.
Dekrit Presiden dipandang sebagai usaha untuk
mencari jalan keluar dari kemacetan politik
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki
kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan
yang dihadapi masyarakat pada waktu itu.
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
17
Pokok2 Demokrasi Terpimpin:
•
Demokrasi terpimpin bukanlah diktator, berlainan
dengan demokrasi sentralisme,
•
Demokrasi kepribadian dan dasar hidup bangsa
Indonesia;
•
Demokrasi di segala soal kenegaraan dan
kemasyarakatan
•
Permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan,
•
Oposisi yang membangun diharuskan dengan
hikmat kebijaksanaan:
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
18
Latar Belakang Demokrasi Pancasila:
•
Demokrasi Parlementer dan
terpimpin tidak cocok dengan
Indonesia
•
Demokrasi Pancasila
bersumberkan pada pola pikir
dan tata nilai sosial budaya
bangsa Indonesia
•
menghargai hak individu yang
tidak terlepas dari kepentingan
sosial.
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
19
Makna Demokrasi Pancasila:
• Hak-hak demokrasi harus disertai rasa
tanggung jawab
• Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan
• bertolak dari kekeluargaan dan gotongroyong
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
20
Penyimpangan Orba Berdemokrasi:
• Ketatanegaraan berdasarkan
kelembagaan.
• Praktek nya masa Orde Baru terdapat
berbagai penyimpangan
• Gerakan "Reformasi" dan jatuhnya
kekuasaan Orde Baru.
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
21
•
•
•
•
•
Pemilihan umum yang tidak jujur dan tidak
adil;
Pengekangan kebebasan berpolitik bagi Pegawai
Negeri Sipil (mono-loyalitas)
Pemilihan umum tidak kompetitif.
Intervensi pemerintah terhadap lembaga
peradilan;
Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan
pendapat,
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
22





Sistem kepartaian yang tidak otonom
tidak demokratis;
Maraknya praktek kolusi, korupsi, dan
nepotisme,
Menteri-menteri dan gubernur diangkat
menjadi anggota MPR;
Menciutkan partisipasi politik rakyat
(floating mass);
Pembatasan kebebasan pers dan media
massa melalui pencabutan SIUP
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
23
•
•
•
•
Pemilihan Umum Lebih Demokratis.
Partai Politik Lebih Mandiri
Pengaturan HAM
Lembaga Demokrasi Lebih
Berfungsi
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
24
Visi Demokrasi Reformasi:
• Diarahkan untuk membangun civil society
(masyarakat madani)
• active participant in democratic decision
making atau partisipan yang aktif dalam
pengambilan keputusan yang demokratis.
Sumber materi: Dr. Syahrial.2010.Impelentasi
Pancasila melalui PKn. Graha Ilmu. Yokyakarta.
25
Perkembangan demokrasi Reformasi
Kemajuan
kemunduran
 Partisipasi populer dan media
 Kewarganegaraan yang setara
massa relatif bebas tapi tidak
sepenuhnya independen
 Partai politik yang tidak
demokratis
 Pemerintahan yang tidak
transparan dan akuntabel.
 Inferioritas sipil dan ambisi
militer
(hak-hak sipil dan politik)
 Proses-proses supremasi
hukum dan pembrantasan
korupsi.
 Indeks demokrasi (4,9)
dilihat dari indikator :
otonomi, kompetisi,
pluralisasi dan solidaritas
Dr. H.Syahrial / Pkn
26
Pengertian:
• Istilah masyarakat madani (civil society) pertama kali
digunakan oleh filsuf Scotlandia, Adam Ferguson, untuk
menunjukkan masyarakat kota yang sudah tersentuh
peradaban maju, yaitu suatu masyarakat yang beradab
yang membedakan dirinya dengan masyarakat
pedalaman yang belum tersentuh kemajuan.
• civil society didefinisikan sebagai sebuah masyarakat
yang terdiri dari lembaga-lembaga otonom yang mempu
mengimbangi kekuasaan negara.
• Civil society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
menjadi masyarakat sipil, tetapi sering dikacaukan
dengan pembedaan sipil dan militer
Dr. H. Syahrial / Pkn
27
MM
citizenship
Demo
kratisa
si
Dr. H. Syahrial / Pkn
Kewarganegaraan harus meliputi
tiga unsur dalam masyarakat
madani, yaitu:
• Negara bersifat netral
dengan hidup yang baik
oleh warga negara.
• Kehidupan warga negara
dibimbing oleh keadilan
tertinggi
• Warga negara
memisahkan kepentingan
publik dengan privat.
• Masyarakat madani di
Indonesia sangat
dipengaruhi oleh proses
modrnisasi,.
28
Proses demokratisasi masyarakat madani:
• kebebasan untuk mendirikan dan ikut dalam organisasi
(termasuk partai politik).
• Kebebasan menyatakan pendapat,
• Hak untuk memilih,
• Hak untuk dipilih dalam jabatan publik.
• Hak pemimpin politik untuk dapat bersaing mendapatkan
dukungan dan suara rakyat.
• Hak untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber
alternatif.
• Pemilihan umum yang teratur, jujur dan adil.
• Adanya lembaga-lembaga yang dapat membuat kebijakan
pemerintah tergantung kepada suara yang diperolehnya.
Dr. H. Syahrial / Pkn
29
Terima Kasih
Dr. H.Syahrial / Pkn
30
Download