Ac=TM 1- PS PED-SEJ - ESA103-Pendidikan Kewarganegaraan

advertisement
PENDIDIKAN PANCASILA
(Pendahuluan) TM 1
Dosen Koordinator: Dr. H. Syahrial Syarbaini. MA.
VISI dan MISI MPK
Visi kelompok MPK di perguruan tinggi
merupakan sumber nilai dan pedoman
dalam
pengembangan
dan
penyelenggaraan program studi guna
mengantar mahasiswa memantapkan
keperibadiannya
sebagai
mansuia
indonesia seutuhnya
Misi kelompok MPK di perguruan tinggi
membantu
mahasiswa
memantapkan
keperibadiannya agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
keagamaan
dan
kebudayaan,
rasa
kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang
hayat dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan
ilmu
pengetahuan,
teknologi dan seni yang dimilikinya dengan
rasa tanggung jawab.
Dr. Syahrial Syarbaini.,MA. Koord PP UEU
MKU di Perguruan Tinggi
• Tujuan Pendidikan Tinggi dalam UU No 12 tahun12
yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil,
kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
•Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh
mahasiswa harus mengikuti pembelajaran mata kuliah
dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general
education). Sebagian dari MKDU telah dinyatakan
dalam UU No 12 tahun 2012 sebagai mata kuliah
wajib, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan
Bahasa Indonesia
Dr. Syahrial Syarbaini.,MA. Koord PP UEU
Kuliah Pend. Pancasila
Memberikan pedoman kepada setiap insan untuk
mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalahmaslah pembangunan bangsa dan Negara dalam
perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology dan
dasar Negara Republik Indonesia.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 60%
keberhasilan seseorang tidak ditentukan pada penguasaan
bidang ilmunya, namun pada kepribadiannya.
Dengan menyadari pentingnya kepribadian ini diharapkan
mahasiswa lebih tertarik pada mata kuliah Pend. Pancasila
dan Kewarganegaraan ini..
Dr. Syahrial Syarbaini.,MA. Koord PP
Pokok Bahasan Kajian PP
•
Pancasila dalam kajian Sejarah Bangsa Indonesia
•
Pancasila Sebagai Dasar Negara
•
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
•
Pancasila Sebagai Sistem FiIsafat
•
Pancasila Sebagai Sistem Etika
•
Pancasila Karakter Bangsa
•
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
•
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Dr. Syahrial Syarbaini.,MA. Koord PP
Latar Belakang
 SK No. 43/DKTI/Kep/2006 tentang Ramburambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Keperibadian di Perguruan
Tinggi (termasuk PP)
Surat Edran Dirjen Dikti No.2393/D/T/2009
tentang Penyelenggaraan
Perkuliahan
Pancasila di Perguruan Tinggi.
Dr. Syahrial Syarbaini.,MA. Koord PP
Latar Belakang
 Gerakan merevitalisasi Pancasila sangat mengembirakan
 MPR mencanangkan empat pilar berbangsa
UU. No. 12 tahun 2012 : Kur-nas setiap perguruan tinggi wajib
menyelenggarakan mata kuliah Pancasila,Kewarganegaraan, Agama
dan Bahasa Indonesia
Dr. Syahrial Syarbaini.,MA. Koord PP UEU
Dasar-dasar Pendidikan Pancasila
Dasar Filosofis
Dasar Sosiologi
Dasar Yuridis
Tujuan Pendidikan Pancasila
Capaian pendidikan Pancasila
Dr. Syahrial Syarbaini.,MA. Koord PP
Dasar Filosofis Pancasila
Pancasila tidak muncul dari sekedar pikiran logis-rasional,
tetapi digali dari akar budaya masyarakat bangsa Indonesia
sendiri
Pancasila disebut mengandung nilai-nilai dasar filsafat
(philosophische grondslag)
Nilai Pancasila telah melalui pematangan sehingga dijadikan
dasar negara
Pancasila sebagai sumber nilai dalam penyelenggaraan
kenegaraan
Dasar Sosiologi Pancasila
Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia
Pancasila bisa diterima sebagai ideologi pemersatu.
Pancasila sebagai keperibadian dan jati diri bangsa
Nilai Pancasila dikedepankan sebagai solusi
Pelestarian nilai-nilai Pancasila dilakukan khususnya lewat proses
pendidikan formal
Dasar Yuridis Pendidikan
Pancasila
Pancasila sebagai norma dasar negara dlm Pem UUD45
Secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang
sah, kekuatan hukum berlaku, dan kekuatan hukum mengikat.
Perundang-undangan sampai pada tingkat rendah bersumber dari
Nilai Pancasila
Lembaga negara tingkat pusat sapai daerah bertugas penjabaran
nilai dasar Pancasila menjadi nilai-nilai instrumental
Tujuan Pendidikan Pancasila
1
2
Memperkuat Pancasila sebagai dasar
falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila
Memberikan pemahaman dan penghayatan
atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa
Tugas Pribadi, Keompok,
Presentasi, Kuis
Kehadira
n 75%
Sumber utama :
Dr. Syahrial Syarbaini. 2014. Pendidikan Pancasila. Esa Unggul Press.
Pert. 1
s.d. 7
Pertemuan. 8
s.d. 14
: 10
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
Silahkan bertanya
Dr. Syahrial Syarbaini.,MA. Koord PPKN UEU
Judul diskusi PP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pancasila dalam konteks Sejarah Perjuangan bangsa (Nilai-nilai Pancasila
dalam kejayaan Nasional, perjuangan melawan sistem penajahan serta
Proklamasi 1945.)
Pancasila dalam konteks Sejarah Perjuangan bangsa(Perjuangan
mempertahankan dan mengisi Kemerdekaan)
Pancasila sebagai dasar negara (sebagai ideologi hubungannya dengan
Pembukaan UUD45)
Pancasila sebagai ideologi Nasional dan ideologi terbuka)
Pancasila sebagai ideologi Nasional ((Dalam lingkungan Liberalisme,
komunisme dan agama)
Pancasila sebagai sistem filsafat (cara berpikir dan pengertian filsafat)
Pancasila sebagai sistem filsafat(Nilai-Nilai Pancasila Sebagai keseimbangan
antara Hak dan kewajiban)
Pancasila dalam kontek ketatanegharaan RI(Dinamika pelaksanaan UUD 1945)
Silakan Pilihan Tema Diskusi ini
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pancasila sebagai Etika politik Bangsa (Etika politik, Nilai-moral dan
Norma,Nilai dasar, instrumental dan Praksis,
Pancasila sebagai Etika politik Bangsa (Makna Nilai sila-sila Pancasila seta
Ertika Politik bernegara)
Pancasila dalam kontek ketatanegharaan RI (Sistem ketatanegaraan RI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945)
Pancasila sebagai nilai-nilai karakter bangsa (Karakter nasional dan
global)
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu : (ilmu dalam
perspektif historis, aspek penting dalam ilmu pengetahuan, Pilar-pilar
ilmu:
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu: ( Landasan
pengembangan ilmu pengetahuan dan strategi pengembangan IPTEK
Pancasila sebagai dasar nilai)
Pancasila sebagai paradigma kehidupan (Pancasila paradigma
pembangunan dan aktualisasi Pancasila dalam kehidupan)
PANCASILA ERA PRA & ERA
KEMERDEKAAN
TM 1
D.H.Syahrial/ (Dosen Koord PP)
PENDAHULUAN
Soekarno pernah mengatakan “jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”.
Kompetensi dalam kajian ini adalah:
Mampu melakukan kajian dengan suatu proses kajian memanfaatkan
berbagai literatur dan tokoh sehingga menghasilkan kajian tentang
kebenaran sejarah Pancasila yang komprehensif.
Dengan metode kajian literatur dan wawancara mendalam, mahasiswa
diharapkan dapat mengkaji sejarah Pancasila secara utuh dari berbagai
perspektif.
Menunjukkan hasil kemampuan membandingkan, mempersamakan dan
membedakan pendapat yang berkembang mengenai sejarah Pancasila.
Dalam kondisi perbedaan pendapat mengenai sejarah Pancasila yang
dilihat berdasarkan berbagai perspektif, mahasiswa harus dapat
memutuskan kajian sejarah mana yang sesuai dengan pemahaman dan
analisis yang telah dilakukan.
Dr. H.Syahrial
Nilai Pancasila pada zaman Sriwijaya
Dr. H.Syahrial
Nilai Pancasila pada zaman Majapahit
Dr. H.Syahrial
Nilai Pancasila pada zaman tersebut
disebut: Pancasila Krama
1. Tidak boleh berjiwa dengki
2. Tidak boleh berbohong
3. Tidak boleh mabuk minuman keras
4. Tidak boleh mencuri
5. Tidak boleh melakukan kekerasan
Dr. H.Syahrial
Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan
Sistem Penjajahan
Kemasukan bangsa Barat seiring
dengan keruntuhan Majapahit sebagai
akibat perselisihan dan perang
saudara, yang berarti nilai-nilai
nasionalisme sudah ditinggalkan
pada zaman penjajahan ini apa yang
telah dicapai oleh bangsa Indonesia
pada zaman Sriwijaya dan Majapahit
menjadi hilang
Kedaulatan negara
dihancurkan,
hilang, persatuan
kemakmuran lenyap, wilayah dinjak-injak
oleh penjajah.
Dr. H.Syahrial
Perjuangan Sebelum Abad XX
Pada abad ke XVII dan XVIII perlawanan terhadap penjajah digerakkan oleh
pahlawan
Perlawanan secara fisik terjadi secara sendiri-sendiri di setiap daerah terhadap
Hindia Belanda
Tidak adanya persatuan serta koordinasi dalam melakukan perlawanan
sehingga tidak berhasilnya bangsa Indonesia mengusir kolonialis
Membuktikan betapa
menghadapi penjajahan
pentingnya
rasa
persatuan
Dr. H.Syahrial
(nasionalisme)dalam
Kebangkitan Nasional 1908 Menuju
Kemerdekaan
Perubahan perjuangan dgn gerakan organisasi dan pendidikan
Lahirnya organiosasi Budi Utomo
Lahirnya nasionalisme dgn Sumpah Pemuda.
Perjuangan melalui organisasi politik tahun 1930an
Semboyan Kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan
kekuatan sendiri
Perjuangan bangsa Indonesia di Jaman Jepang dengan
penuh penderitaan
Janji kemerdekaan oleh Jepang dengan terbentuknya
BPUPKI
Dr. H.Syahrial
Pancasila Pra Kemerdekaan
1.
Sidang pertama BPUPKI 29 Mei 1945
2.
Pidato Muhammad Yamin
negara Indonesia merdeka.
3.
Pidato Ir. Soekarno (1 Juni 1945) Lahir Pancasila
untuk menamakan lima dasar negara merdeka.
4.
Piagam Jakarta (22 Juni 1945) memuat
Pancasila dalam alinia ke empat.
5.
Terbentuk PPKI, dengan fungsi:
I.
Mewakili seluruh Bangsa Indonesia
II. Sebagai pembentuk Negara
III. Berwenang secara hukum meletakkan
dasar negara (pokok kaidah negara
fundamental).
Dr. H.Syahrial
“lima asas dasar
Proklamasi Kemerdekaan RI
1. Titik puncak perjuangan Bangsa Indonesia
2. Sebagai sumber lahirnya NKRI
3. Merupakan norma utama dari tata hukum Indonesia
4. The Founding Fathers yang begitu teliti mempertimbangkan berbagai
kemungkinan dan keadaan agar dapat melahirkan dasar negara yang dapat
diterima semua lapisan masyarakat Indonesia
PANCASILA ERA
ORDE LAMA – REFORMASI
TM 1
Dr. H. Syahrial / Pkn
INDIKATOR
Menguasai pengetahuan tentang kajian sejarah Pancasila pada era pra-kemerdekaan,
era kemerdekaan, era Orde Lama, era Orde Baru, dan era Reformasi.
Mampu mengelola perbedaan pendapat mengenai perbedaan versi sejarah Pancasila
menjadi khasanah yang harus digali lebih dalam tentang kebenaran dan kedalaman
kajian sejarah Pancasila tersebut.
Memiliki sikap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil dari pengambilan
kajian Pancasila yang dipandang benar berdasarkan hasil kajian yang dilakukan atas
pencapaian kerja kelompok, komunikasi, estetis, etis, apresiatif dan pastisipatif.
Dr. H. Syahrial / Pkn
Latar belakang kelahiran Orde
lama:
Pemilu 1955 gagal memenuhi harapan masyarakat (Silih
bergantinya kabinet, Badan kostituante gagal membuat UUD
baru, sistem pemerintahan liberal tidak stabil dll)
Presiden menyatakan negara dalam keadaan
bahaya, sehingga mengeluarkan Dektrik Presiden 5
Juli 1959
Dekrik Preside berisi: Bubarkan Konstituante,
kembali ke UUD 1945 dan dibentuknya MPRS,
DPAS.
Dr. H. Syahrial / Pkn
Pandangan Orde Lama Terhadap Pancasila
Pancasila sebagai ideologi negara secara hegemonik
Ir. Soekarno memberi tafsir Pancasila dalam doktrin
“Manipol/USDEK untu memayungi berbagai golongan yang ada”
Golongan
yang
berseberangan
memilih
taktik
“Gerilya”
dengan
menggunakan jargon-jargon Ir. Soekarno dengan agenda yang berbeda.

Golongan anti komunis mengkosilidasikan secara murni paham
Pancasila dengan menyingkirkan komunis yg ateisme

Konflik politik dengan pristiwa puncak G30S.

Orla bubar
Dr. H. Syahrial / Pkn
Pancasila tekanan dari pihak
pemerintah orde lama
Ketika Sukarno berkuasa Pancasila pernah diperas menjadi Trisila
(Ketuhanan, Kebangsaan dan Gotong Royong), kemudian menjadi Ekasila
(Gotong Royong) dan ditampilkan dalam NASAKOM (Nasionalisme, agama
dan komunisme).
Ajaran ini bernuansa sekulerisme ekstrem yang tidak mentoleransi
agama dan orang beragama.
Dr. H. Syahrial / Pkn
Pancasila Orde Baru
Konsolidasi Orde Baru
Tututan Orba diawali dgn “Tri Tura”.
Tugas Utama menciptakan ketertiban politik dan
kemantapan ekonomi.
Kebijakan politik cenderung otoriter/monopolistik.
Demi stabilitas memposisikan secara dominan sila-3
Lahirlah P-4.
Pemerintah mengajukan 5 paket UU yg dijiwai asas
tunggal Pancasila ttg:
1. Sus-duk MPR/DPR
2.
Pemilu
3.
Kepartaian dan Golkar
4.
Ormas, dan
5.
Referendum
Dr. H. Syahrial / Pkn
Azas Tunggal Pancasila
a. Orde baru secara eksplisit tidak mengakui 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila.
b. Butir-butir P-4 mendidik secara halus ketaatan individu kepada kekuasaan dan
tidak ada butir yang mencantumkan kewajiban negara terhadap rakyatnya.
c. Pengalaman Pancasila dengan membentuk citra pembangunan sebagai ideologi
sehingga rekayasa mendukung Bapak pembangunan melalui kebulatan tekad
rakyat.
d. Asas mempunyai makna dasar, landasan dan pedoman pokok sehingga perbedaan
hanya dalam program.
e. Pancasila sebagai satusatunya asas berarti pencantuman asas lain sesuai aspirasi,
ciri khas dan karakteristik partai politik tidak diperkenalkan lagi.
Dr. H. Syahrial / Pkn
Pancasila Tekanan Dari Pihak
Orde Baru
Di zaman Orde Baru, Pancasila dijadikan asas tunggal dalam pembangunan dengan
tafsiran Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4). Tidak boleh ada tafsiran lain
dan tidak boleh ada yang bertentangan dengan asas tunggal, termasuk dalam
pembangunan sosial budaya.
Partai politik, Organisasi Masyarakat dan budaya cenderung kearah penyeragaman.
Pengaruh Suharto sangat kuat yang dapat mengubah tafsiran Pancasila dalam realita
kehidupan kenegaraan’
Pada awalnya dia tidak menerima paham keagamaan (Islam), kemudian menerima isi
Pancasila dengan ajaran Islam, seperti mengeluarkan Undang-Undang Peradilan Agama,
Undang-Undang Zakat, Perbankan Syariah dan lain-lain.
Dr. H. Syahrial / Pkn
NASAKOM (Orla)
P4 -Asas Tunggal (Orba)
Pancasila Dlm
Realita Politik
pluralisme antara
sekulerisme - paham
religius (Refor)
Demokrasi - dalam
Perubahan UUD 1945
(Refor)
Dr. H. Syahrial / Pkn
Pancasila Era Reformasi
1. Suatu asumsi bahwa Pancasila sebagai alat legitimasi politik inilah latar belakang gerakan
Reformasi.
2. P-4 dicabut dgn Tap. MPR XVIII/1998
3. Dalam sementara waktu Pancasila identik dengan rejim Orde Baru.
4. Terkesampingannya Pancasila sementara waktu berakibat konflik-konflik harizontal dan
vertikal secara masif sehingga melemahnya sendi-sendi Persatuan
5. Kesepakatan pancasila sebagai dasar negara dinyatakan dalam Tap. MPR No. XVIII/1998 “..
Pancasila ... Harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”.
6. Tap MPR No. III/2000 menyatakan “ sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila”.
Dr. H. Syahrial / Pkn
Pancasila Masa Reformasi
Di era reformasi pengaruh masyarakat sangat kuat,
khususnya lembaga swadaya masyarakat yang
mengusung isu atas nama demokrasi dan hak asasi
manusia, seperti gerakan untuk menarik Pancasila ke
arah pluralisme yang sekulerisme juga tidak kalah
gencar secara terbuka untuk melawan paham religius.
Paham pluralisme sekuler menyatakan bahwa ajaran
ketuhanan dianggap tidak ada kaitannya dengan
hukum, ekonomi, politik dan sains.
 Paham ketuhanan tidak dibawa-bawa dalam urusan
masyarakat. Sementara dalam pemahaman masyarakat
Indonesia yang religius menyatakan bahwa tidak ada
ajaran agama apapun yang mengajarkan Tuhannya tidak
berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Ketuhanan Religus (Theisme) adalah Ketuhanan Yang
Maha Kuasa yang hadir dalam semua kehidupan
manusia.
Dr. H. Syahrial / Pkn
UU No. 12 tahun
2012 yg
menempatkan
Pendidikan
Pancasila wajib di
PT
Sekretariat Wakil
Presiden th. 2008/2009
secara intensif
melakukan diskusi utk
merevitalisasi sosialisasi
nilai-nilai Pancasila.
Kebangkitan
Pancasila
kembali Era
Reformasi
UU No. 12 tahun 201
tentang pembentukan
Per-UU-an :
menempatkan Pancasila
sebagai sumber dari
segala sumber hukum”.
2009 Dikti membentuk
Tim Pengkajian
Pendidikan Pancasila di PT
dengan
menyelenggarakan
Kongres Pancasila di
berbagai universitas.
MPR-RI
mensosialisasikan
“Empat Pilar
kebangsaan” dimana
dlmnya Pancasila.
Dr. H. Syahrial / Pkn
pembinaan dan
pengembangan
moral
mengatasi krisis
dan disintegrasi
Mondial,
Revitalisasi Pancasila
Kebangsaan
Akademis,
suasana
kehidupan di
bidang hukum
secara kondusif.
Spiritual,
landasan etik,
moral,
religiusitas,
Dr. H. Syahrial / Pkn
Diskusikanlah Tema Berikut !
1. Nilai-nilai Pancasila dalam dinamika sejarah
perjuangan menuju kermerdekaan NKRI
2. Bagaimanakah dampaknya Pancasila menjadi
alat legitimasi rejim politik dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara?
Dr. H. Syahrial / Pkn
Download