BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena yang terjadi pada pasar modal yang efisien yaitu terjadinya
penyimpangan atau ketidaknormalan dengan hasil yang diharapkan, yang sering
disebut dengan anomali pasar. Fenomena anomali pasar tidak konsisten terjadi karena
kadang terjadi dan kadang juga tidak terjadi di pasar modal. Jones (1996) dalam
Hartono (2010) menjelaskan bahwa anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik
atau strategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisien. Beberapa anomali
yang banyak mendapat perhatian adalah anomali karena strategi PER rendah (low P/E
ratios) dan anomali efek ukuran perusahaan (size effect). Selain itu, beberapa
penelitian terdahulu menemukan beberapa anomali pasar yang terjadi yaitu holiday
effect, January effect, day-of-the-week effect, dan earnings announcements.
Sebagian besar peneliti terdahulu seperti Abraham dan Ikenberry (1994),
Sumiyana (2008), Ullah et al. (2010), Christope et al (2009), Li dan Liu (2010), dan
Jones (2008) meneliti mengenai anomali pasar yang terkait dengan return saham
harian dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa return saham mempunyai variasi
yang berbeda-beda tergantung dari hari perdagangannya. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa return saham pada hari Senin mempunyai return yang rendah
dibandingkan dengan hari perdagangan yang lain. Fenomena ini disebut dengan
Monday effect.
1
Dari hasil penelitian Abraham dan Ikenberry (1994), Monday effect terjadi
karena adanya return saham yang negatif pada hari perdagangan sebelumnya, yaitu
pada hari Jumat. Apabila return saham pada hari Jumat positif maka sebesar 80%
return saham pada hari Senin akan positif. Begitu juga sebaliknya, apabila return
saham pada hari Jumat negatif maka sebesar 80% return saham pada hari Senin akan
negatif. Selain itu, dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa dengan adanya
investor individual maka saham perusahaan kecil maupun menengah akan cenderung
mengalami Monday effect.
Karena sebagian besar penelitian yang pernah dilakukan hanya sebatas pada
satu atau beberapa negara saja maka penulis tertarik untuk meneliti fenomena
Monday effect pada beberapa negara yang mewakili dua kawasan di dunia yaitu
kawasan Eropa Barat dan Asia Tenggara karena mempunyai tingkat rasionalitas yang
berbeda dalam mengambil keputusan investasi. Hal ini dijelaskan oleh Widyahartono
(2011) bahwa negara-negara Barat lebih rasional dibandingkan negara-negara di
kawasan Asia Tenggara. Dalam hal ini, negara-negara Barat lebih cenderung
menggunakan rasionalitasnya dengan baik.
Selain itu, pasar modal di Eropa Barat tergolong sebagai pasar yang sudah
berkembang (developed market), dimana para investor cenderung sophisticated dalam
pengambilan keputusan investasi. Sedangkan pasar modal di Asia Tenggara dapat
digolongkan menjadi less/developed market dimana para investornya cenderung
2
sebagai naive investor, yang kadang tidak memperhatikan rasionalitasnya dalam
mengambil keputusan.
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk menguji apakah terdapat fenomena
Monday effect yang terjadi di Eropa Barat dan Asia Tenggara.
1.2 Perumusan Masalah
Monday effect terjadi pada saat return saham pada hari Senin lebih rendah
dibandingkan dengan hari perdagangan yang lain. Beberapa penelitian yang
dilakukan sebelumnya seperti Abraham dan Ikenberry (1994), Sumiyana (2008),
Ullah et al. (2010), Christope et al (2009), Li dan Liu (2010), dan Jones (2008)
menemukan bahwa hasil penelitiannya adalah fenomena Monday effect tidak
konsisten terjadi. Salah satu penyebab terjadinya fenomena Monday effect adalah
terkait dengan pengambilan keputusan yang sifatnya rasional maupun irasional.
Tingkat rasionalitas akan mempengaruhi keputusan investasi, yang dalam hal ini,
negara-negara Barat lebih cenderung rasional. Karena masih sedikit penelitian yang
meneliti tentang dua kawasan di dunia maka dari itu pertanyaan penelitian dapat
dirumuskan dengan:
-
Apakah terjadi fenomena Monday effect di Asia Tenggara dan Eropa Barat?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji fenomena Monday effect di
Asia Tenggara dan Eropa Barat sehingga dapat digunakan sebagai informasi bagi
para investor terkait dalam pengambilan keputusan.
Apabila fenomena Monday effect terjadi yaitu return saham pada hari Senin
lebih rendah dibandingkan dengan hari perdagangan yang lainnya maka sebaiknya
para investor membeli saham. Hal tersebut dikarenakan akan lebih menguntungkan
apabila melakukan transaksi jual karena harga saham rendah pada hari Senin.
Sebaliknya apabila fenomena Monday effect tidak terjadi maka hal tersebut
menunjukkan bahwa para investor cenderung rasional dalam mengambil keputusan
investasi.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Dari adanya hasil penelitian ini, maka dapat diketahui apakah terdapat
fenomena Monday effect di kawasan Asia Tenggara dan Eropa Barat sehingga
dapat dijadikan informasi bagi investor untuk mengambil keputusan dalam
berinvestasi.
b. Dari adanya hasil penelitian ini, bagi akademisi maka akan dapat memperkaya
studi empiris yang dijadikan referensi seperti halnya dengan penelitianpenelitian terdahulu.
4
1.5 Batasan Penelitian
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks harga saham dari
beberapa negara-negara yang berada di kawasan Eropa Barat dan Asia
Tenggara. Negara-negara yang dijadikan sampel untuk mewakili kawasan
Eropa Barat adalah Jerman (^GDAXI), London (^FTSE), dan Perancis
(^FCHI). Negara-negara yang dijadikan sampel untuk mewakili kawasan Asia
Tenggara yaitu Indonesia (^JKSE), Malaysia (^KLSE), dan Singapura (^STI).
b. Data yang digunakan adalah indeks harga saham harian selama periode
pengamatan yaitu tahun 2011 hingga tahun 2012.
c. Penelitian ini hanya fokus pada fenomena Monday effect.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis ini adalah:
a. Bab I: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistem penulisan.
b. Bab II: Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi landasan teori dan beberapa penelitian sebelumnya yang
dijadikan referensi dalam pembuatan penelitian ini. Selain itu juga memuat
hipotesis yang digunakan.
5
c. Bab III: Metode Penelitian
Bab ini berisi metode pengumpulan data, sampel yang digunakan dalam
penelitian, periode waktu pengambilan sampel, dan metode analisis data.
d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasannya.
e. Bab V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, keterbatasan
penelitian, dan implikasi yang mencakup implikasi teoritis maupun praktis.
6
Download