UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KACANG PANJANG (Vigna cylindrica (L) Skeels TERHADAP BAKTERI Bacillus subtilis DAN Escherichia coli ARTIKEL Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Farmasi Oleh : FANI KUROIDAH 050111a015 PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2016 1 HALAMAN PERSETUJUAN Artikel dengan judul “ UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KACANG PANJANG (Vigna cylindrica (L) Skeels TERHADAP BAKTERI Bacillus subtilis DAN Escherichia coli ” yang disusun oleh : Nama : FANI KUROIDAH Nim : 050111a015 Program Studi : FARMASI Telah disetujui oleh pembimbing skripsi Program Studi Farmasi Ungaran, 30 Januari 2017 Pembimbing Utama Niken Dyahariesti ,S.farm.,Apt.,M.Si NIDN. 0609118702 2 THE ANTIBACTERIAL ACTIVITIES TEST OF (Vigna cylindrica (L) Skeels LEAVES AGAINST BACTERIA Bacillus subtilis AND Escherichia coli Niken Dyahariesti, Jatmiko Susilo, Fani Kuroidah ABSTRAK Background : (Vigna cylindrica (L) Skeels leaves contain chemical compounds of saponins and polyphenols which allegedly can inhibit and kill bacteria Bacillus subtilis and Escherichia coli. Objective : This study aimed to determine the antibacterial activity of (Vigna cylindrica (L) Skeels leaves which can kill bacteria Bacillus subtilis and Escherichia coli comparable to ciprofloxacin. Study design : This was an experimental study and this study used post-test control. Ciprofloxacin for positive control group, aquadest for negative control group, treatment 1, 2 and 3 with the concentrations of 25% b/v, 50% b/v and 100% b/v. Antibacterial activity test used liquid dilution method. The data about the number of the colonie was analyzed by using the one way ANAVA. Results : The extract of (Vigna cylindrica (L) skeels, in the concentrations of 50% b/v and 100% b/v has the ability to kill bacteria Bacillus subtilis (p-value 0,290, pvalue 1,000) and Escherichia coli (p-value 0,079, p-value 1,000) shown comparable to ciprofloxacin. Suggestion : It needs to do toxicity test. Keywords :(Vigna cylindrica (L) skeels leaves, antibacterial, Bacillus subtilis and Escherichia coli. 3 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KACANG PANJANG (Vigna cylindrica (L) Skeels) TERHADAP BAKTERI Bacillus subtilis DAN Escherichia coli Niken Dyahariesti, Jatmiko Susilo, Fani Kuroidah INTISARI Latar Belakang : Daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) skeels) mengandung senyawa kimia saponin dan polifenol yang diduga dapat menghambat dan membunuh bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) skeels) dapat membunuh bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli yang sebanding dengan ciprofloxacin. Rancangan penelitian : Penelitian eksperimental dengan desain post tes control design. Kelompok kontrol positif Ciprofloxacin, kelompok kontrol negatif Aquades. Perlakuan 1, 2 dan 3, konsentrasi 25% b/v, 50% b/v dan 100% b/v. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode dilusi cair, data jumlah koloni bakteri dianalisis dengan uji one way ANAVA. Hasil : Ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) skeels) pada konsentrasi 50% b/v dan 100 % b/v memiliki kemampuan membunuh bakteri Bacillus subtilis (p-value 0,290, p-value 1,000) dan Escherichia coli (p-value 0,079, p-value 1,000) sebanding dengan ciprofloxacin. Saran : Perlu dilakukan uji toksisitas. Kata kunci : Daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) skeels), antibakteri, Bacillus subtilis dan Escherichia coli. 4 PENDAHULUAN Indonesia adalah negara beriklim tropis sehingga memudahkan perkembangbiakan mikroorganisme, baik yang patogen maupun non patogen. Keadaan iklim yang demikian menyebabkan timbulnya banyak penyakit infeksi yang memerlukan antibiotik sebagai salah satu obat utama (Nelwan, 2006). Penyakit infeksi biasanya disebabkan oleh beberapa mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur (Jawetz, 2005). Bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi contohnya Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Angka prevalensi terjadinya infeksi bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis di Indonesia masih berfluktuasi. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi infeksi bakteri Escherichia coli dan Bcillus subtilis adalah 9,0% (rentang : 4,2% - 18,9%), tertinggi dipropinsi NAD (18,9%) dan terendah di D.I.Yogyakarta (4,2%). Sejalan dengan hasil survei morbiditas infeksi bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis pada tahun 2010 angka morbiditas menurut kelompok umur 12–17 bulan sebesar 14,43%, kelompok umur 24–29 bulan sebesar 12,37% sedangkan propinsi terkecil pada kelompok umur 54-59 bulan yaitu 2,06%. Dalam beberapa tahun terakhir terdapat peningkatan angka resistensi terhadap antibiotik (Salni,2011). Kejadian resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik mendorong peneliti untuk menemukan senyawa antibakteri baru. Tanaman obat sejak dulu digunakan sebagai sumber untuk mengobati penyakit infeksi maupun non infeksi. Sampai saat ini seperempat dari obat-obat modern yang beredar diseluruh dunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari tanaman. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa Sari Buah Anggur Merah (Vitis vinifera) memiliki kandungan flavonoid, saponin, dan polifenol dengan konsentrasi 100% v/v memiliki kemampuan membunuh bakteri Bacillus subtilis yang ditunjukkan dengan diameter zona bunuh rata-rata sebesar 12,0 mm, sedangkan bakteri E.coli ditunjukkan dengan diameter zona bunuh rata-rata 10,5 mm. Daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) Skeels) merupakan tanaman yang banyak orang mengonsumsinya sebagai makanan, sayuran, dan lalapan. Daun dan akarnya mengandung saponin dan polifenol (Hutapea, 1994). Berdasarkan data tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) Skeels) terhadap bakteri Bacillus subtilis dan bakteri Escherichia coli. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) Skeels mempunyai efek terhadap antibakteri. 5 METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat : Autoklaf, oven, ose steril, obyek glass, lampu spiritus, inkase, cawan petri, batang pengaduk, incubator, pipet tetes, gelas ukur, tabung reaksi, labu takar, mikropipet, yellow tips. Bahan : Daun kacang panjang, aquades, media Na. CARA PENELITIAN Determinasi Tanaman Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang. Persiapan Sampel Daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) Skeels sebanyak 300 gram yang segar dikumpulkan dan dilakukan sortasi basah dengan cara memisahkan bahan-bahan asing seperti kerikil dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel dengan cara dicuci dibawah air mengalir kemudian ditiriskan lalu dipotong kecil-kecil kemudian dijemur, setelah kering kemudian diserbuk dengan cara diblender. Serbuk yang didapatkan kemudian diayak dengan ayakan no 30 mesh. Ekstrak Daun Kacang Panjang Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi, serbuk daun kacang panjang dimaserasi menggunakan etanol 70%, diperoleh maserat kemudian diuapkan menggunakan waterbath pada suhu 50 ºC sampai diperoleh ekstrak kental daun kacang panjang. Kemudian dibuat konsentrasi 25% b/v, 50% b/v, 100% b/v. Prosedur Kerja Pembuatan suspensi bakteri Bacillus subtilis dan E. coli Pembuatan ekstrak Daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) skeels) Pembuatan seri konsentrasi ekstrak daun kacang panjang 25% b/v, 50% b/v, 100% b/v Uji antibakteri dengan metode dilusi cair Analisis data Gambar 1. Skema prosedur kerja 6 Analisa Data Analisa data yang dipakai adalah uji Anova Satu Jalan dan dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%. HASIL PENELITIAN Determinasi Tanaman Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang. Hasil determinasi tanaman adalah sebagai berikut : Kunci determinasi : Famili 108. Papilionaceae 1c-13b-23a-24b-25b-26b-27b-28c29a-30a-32a-33b-34b-35a-Genus24. Vigna. 1a. Vigna cylindrica[L]Skeels. (Backer & van den Brink. 1968). Pengujian Senyawa Aktiv Untuk mengetahui kandungan pada ekstrak daun kacang panjang senyawa polifenol dan saponin, maka di lakukan identifikasi senyawa aktiv daun kacang panjang. Tabel 1. Hasil Uji Identifikasi Senyawa Aktif Daun Kacang Panjang (Vigna cylindrica (L) skeels) No 1 2 Senyawa Uji daun kacang panjang 0,1 gram ekstrak, dimasukkan ke dalam tabung reaksi + aquades, dipanaskan selama 2-3 menit, didinginkan setelah dingin dikocok dengan kuat. 0,1 gram ekstrak dimasukkan tabung reaksi + aquades sampai sampai terendam lalu dipanaskan + FeCl3. Gambar 2. Saponin Hasil Terbentuknya busa yang stabil Terjadi perubahan warna menjadi biru hingga kehitaman Keterangan + Saponin + Polifenol Gambar 3. Polifenol 7 Identifikasi Bakteri Untuk mengetahui perbedaan antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Tabel 2. Identifikasi Bakteri Basillus subtilis dan E. Coli Bakteri pengecatan gram Warna Bakteri Nama Bakteri Positif Ditetesi cat gram A Mengandung kristal Bacillus violet bakteri warna subtilis unggu dilihat dan di mikroskop Negatif Ditetesi cat gram D Berwarna merah E.Coli Gambar 4. Bakteri Basillus subtilis Gambar 5. Bakteri E.coli Tabel 3. Jumlah pertumbuhan koloni bakteri Basillus subtilis No Kelompok Perlakuan Pertumbuhan Mean SD 1 Kontrol Positif 0,0 0,0 2 Kontrol Negatif 20 2,0 3 Ekstrak daun kacang panjang konsentrasi 25% b/v 11,672,08 4 Ekstrak daun kacang panjang konsentrasi 50 % b/v 1,31,53 5 Ekstrak daun kacang panjang konsentrasi 100 % b/v 0,0 0,0 Tabel 4. Jumlah pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli No Kelompok Perlakuan Pertumbuhan Mean SD 1 Kontrol Positif 0,0 0,0 2 Kontrol Negatif 18 2,0 3 Ekstrak daun kacang panjang konsentrasi 25 % b/v 10,672,08 4 Ekstrak daun kacang panjang konsentrasi 50 % b/v 2,31,5 5 Ekstrak daun kacang panjang konsntrasi 100 % b/v 0,0 0,0 Keterangan : Mean : Rata – rata SD : Standar Defisiasi 8 Uji Anava Satu Jalan dan Uji Post Hoc Tabel 5. Hasil Uji Anava Satu Jalan ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) skeels) terhadap daya hambat Bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli Bakteri F Signifikan B.subtilis 112,531 0,000 E.coli 88,250 0,000 Tabel 6. Hasil Uji Post Hoc daya hambat bakteri ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) skeels) terhadap daya hambat Bakteri Bacillus subtilis Pasangan perlakuan p-value Kesimpulan Kontrol (-) vs Kontrol (+) 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (-) vs 25% 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (-) vs 50% 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (-) vs 100% 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (+) vs 25 % 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (+) vs 50% 0,290 Berbeda Tidak Bermakna Kontrol (+) vs 100% 1,000 Berbeda Tidak Bermakna 25% vs 50% 0,000 Berbeda Bermakna 25% vs 100 % 0,000 Berbeda Bermakna 50% vs 100 % 0,290 Berbeda Tidak Bermakna Tabel 7. Hasil Uji Post Hoc daya hambat bakteri ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylindrica (L) skeels) terhadap daya hambat Bakteri Escherichia coli Pasangan perlakuan p-value Kesimpulan Kontrol (-) vs kontrol (+) 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (-) vs 25% 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (-) vs 50% 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (-) vs 100% 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (+) vs 25 % 0,000 Berbeda Bermakna Kontrol (+) vs 50% 0,079 Berbeda Tidak Bermakna Kontrol (+) vs 100% 1,000 Berbeda Tidak Bermakna 25% vs 50% 0,000 Berbeda Bermakna 25% vs 100% 0,000 Berbeda Bermakna 50% vs 100% 0,079 Berbeda Tidak Bermakna Tabel 8. Hasil pengamatan daya bunuh Bacillus subtilis Konsentrasi Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Konsentrasi 25% +++ +++ +++ Konsentasi 50% + + Konsentrasi 100% Kontrol Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Kontrol Media Kontrol (-) +++ +++ +++ Kontrol (+) Kontrol Pertumbuhan +++ +++ +++ 9 Tabel 9. Hasil pengamatan daya bunuh bakteri Escherichia coli Konsentrasi Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Konsentrasi 25% +++ ++ ++ Konsentrasi 50% + + + Konsentrasi 100% Kontrol Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Kontrol Media Kontrol (-) +++ +++ +++ Kontrol (+) Kontrol Pertumbuhan +++ +++ +++ Keterangan (+++) : Pertumbuhan bakteri banyak ( Bakteri tumbuh bergerombol ) (++) : Pertumbuhan bakteri sedang ( Bakteri tumbuh seperti noda-noda kecil dan ada juga yang tumbuh bergerombol ) (+) : Pertumbuhan bakteri sedikit (Bakteri tumbuh seperti noda-noda kecil dan tidak bergerombol. (-) : Tidak terjadi pertumbuhan bakteri PEMBAHASAN Determinasi terhadap tanaman bertujuan untuk mengidentifikasi tanaman yang akan digunakan dalam penelitian berdasarkan ciri-ciri fisik sehingga tanaman tersebut adalah benar-benar tanaman yang akan diteliti serta menghindari kesalahan dalam pengumpulan bahan utama dan mencegah kemungkinan tercampurnya tanaman yang diteliti dengan tanaman yang lain. Identifikasi senyawa saponin pada daun kacang panjang dilakukan dengan menggunakan metode fitokimia untuk membuktikan adanya senyawa saponin yang terdapat didalam daun kacang panjang. Hasil pengujian saponin ditunjukkan dengan adanya busa yang stabil 2-3 selama 15 menit. H3C CH3 H3C CH3 + Cl- + HCl CH3 CH3 HO+ HO saponin buih stabil Gambar 6. Reaksi Senyawa Pengujian Saponin Identifikasi senyawa polifenol pada daun kacang panjang dilakukan dengan menggunakan metode fitokimia untuk membuktikan adanya senyawa polifenol yang terdapat didalam daun kacang panjang. Hasil pengujian saponin ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna menjadi biru hingga kehitaman. 10 HO OH H OH + Fe3+ OH HO HO polifenol + Fe(OH)3 OH HO HO warna hitam Gambar 7. Reaksi Senyawa Pengujian Polifenol Identifikasi bakteri bertujuan untuk membedakan antara bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif. Hasil pengujian identifikasi bakteri didapatkan bakteri Bacillus subtilis dalam pengecetan gram tahan terhadap gram A. Warna bakteri mengandung kristal violet, sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri jenis ini akan berwarna ungu di bawah mikroskop, dan pada bakteri Escherichia coli akan berwarna merah, karena warna ungu dapat dilunturkan mengikat cat gram D sebagai warna kontras. pengujian identifikasi bakteri dapat dikatakan bahwa bakteri gram positif yaitu bakteri Bacillus subtilis dan untuk bakteri gam negatif yaitu bakteri gram Escherichia coli. Uji aktivitas antibakteri bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylinndrica (L) Skeels) terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Uji aktivitas anti bakteri dilakukan dengan menggunakan metode dilusi cair. Hal ini dikarenakan ekstrak daun kacang panjang yang berupa larutan, sehingga dalam penentuan KBM tidak mengalami kesulitan, khususnya dalam hal pengamatan karena akan mudah mengamati jumlah koloni bakteri apabila menggunakan metode dilusi cair. Disamping itu keuntungan dari metode dilusi cair antara lain ekstrak dan media dapat terdistribusi merata, sehingga kontak antara campuran media dan ekstrak dengan bakteri lebih efektif, lebih mudah dikerjakan dan lebih cepat. Serta metode ini dapat menunjukkan secara langsung nilai pertumbuhan koloni dari ekstrak uji terhadap bakteri yang diujikan. Ekstrak daun kacang panjang yang digunakan untuk pengujian aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis dan bakteri Escherichia coli yaitu konsentrasi 25% b/v, 50% b/v, dan 100% b/v. Penelitian ini mengunakan lima macam kontrol. Kontrol positif berisi 10 ml media, 100 µl suspensi bakteri dan 1 ml larutan ciprofloxacin dengan konsentrasi 15 µg/ml untuk bakteri Bacillus subtilis dan konsentrasi 2 µg/ml untuk bakteri Escherichia coli. Kontrol positif digunakan sebagai pembanding terhadap perlakuan untuk melihat kadar hambat bakteri dari ekstrak daun kacang panjang yang setara dengan antibiotik ciprofloxacin dengan konsentrasi 15 µg/ml untuk bakteri Bacillus subtilis dan 2 µg/ml untuk bakteri Escherichia coli. 11 Kontrol negatif berisi 10 ml media, 100 µl suspensi bakteri, dan 1 ml aquades, kontrol negatif berisi aquades karena aquades digunakan sebagai pelarut ekstrak daun kacang panjang, untuk mengetahui apakah pelarut aquades mempengaruhi aktivitas atau tidak terhadap bakteri uji. Kontrol pertumbuhan berisi 10 ml media dan 100 µl suspensi bakteri. Kontrol pertumbuhan digunakan untuk mengetahui apakah media yang digunakan untuk bakteri mampu berkembang biak atau tidak. Kontrol media berisi 10 ml media, kontrol media digunakan untuk mengetahui apakah media yang digunakan untuk bakteri steril atau tidak. Kontrol ekstrak berisi 10 ml media, 1 ml ekstrak masing-masing konsentrasi. Kontrol ekstrak digunakan untuk mengetahui apakah ekstrak yang digunakan sudah terkontaminasi bakteri atau tidak. Hasil yang diperoleh dari masing-masing kelompok perlakuan kontrol positif dan kontrol negatif dari bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli yaitu : kontrol positif steril karena berisi ciprofloxacin dan bakteri. Sedangkan kontrol negatif terdapat banyak pertumbuhan koloni bakteri karena berisi aquades dan bakteri. Sedangkan pada kelompok perlakuan 1,2 dan 3 untuk bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli pada konsentrasi 25% b/v terdapat sedikit pertumbuhan koloni bakteri. Pada konsentrasi 50% b/v terdapat lebih sedikit pertumbuhan koloni bakteri dibanding dengan konsentrasi 25% b/v. Dan pada konsentrasi 100% b/v tidak terdapat pertumbuhan koloni bakteri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kacang panjang dengan konsentrasi 25% b/v sudah dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri dan pada konsentrasi 100% b/v sudah dapat membunuh bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli yang sebanding dengan kontrol positif yaitu ciprofloxacin dan bakteri. Hasil uji anava satu jalan untuk bakteri Bacillus subtilis didapatkan nilai signifikan 0,000 dan bakteri Escherichia coli didapatkan nilai signifikan 0,000 ( tabel 5). Berdasarkan hasil uji anava terhadap bakteri Bcillus subtilis dan Escherichia coli didapatkan nilai signifikan < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna sehingga dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil uji LSD untuk kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak daun kacang panjang dengan konsentrasi 50% terhadap daya hambat Bacillus subtilis dan Escherichia coli didapatkan nilai signifikan masing-masing sebesar 10,290 dan 0,079 (tabel 6 dan 7). Hasil uji LSD untuk kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak daun kacang panjang dengan konsentrasi 100% terhadap daya hambat bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli didapatkan nilai signifikan masing-masing sebesar 1,000 dan 1,000 (tabel 6 dan 7). nilai signifikan uji LSD > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaaan yang signifikan artinya dalam pengujian uji aktivitas anti bakteri kontrol positif dan konsentrasi 100% b/v terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli yaitu sama. Berdasarkan hasil pengamatan daya bunuh bakteri ekstrak daun kacang panjang didapatkan bahwa konsentrasi 50% b/v dan 100% b/v sudah dapat membunuh bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli yang sama dengan kontrol positif ciprofloxacin dosis 15 µl/mg untuk bakteri Bacillus subtilis dan ciprofloxacin dosis 2 µg/ml untuk bakteri Escherichia coli. (tabel 6 dan tabel 7). Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylinndrica (L) Skeels) memiliki pengaruh terhadap kadar bunuh 12 bakteri pada gram positif yaitu Bacillus subtilis dan gram negatif Eschericia coli. Hasil tersebut ditunjukkan dengan konsentrasi 50% b/v dan 100% b/v ekstrak daun kacang panjang telah berhasil menimbulkan daya bunuh bakteri pada Bacillus subtilis dan Eschericia coli. Ekstrak daun kacang panjang lebih poten terhadap bakteri Bacillus subtilis yang ditunjukkan dari hasil uji LSD dengan pasangan perlakuan kontrol positif vs 50% b/v dan 50% b/v vs 100% b/v dan didapatkan nilai 0,290 (tabel 6 dan 7). KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylinndrica (L) Skeels) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis dan Escherichia coli. 2. Ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylinndrica (L) Skeels) konsentrasi 50% b/v dan 100% b/v dapat membunuh bakteri Bacillus subtilis dan bakteri Escherichia coli yang sebanding dengan ciprofloxacin 15 µg/ml untuk bakteri Bacillus subtilis (p-value 0,290, p-value 1,000) dan ciprofloxacin 2 µg/ml untuk bakteri Escherichia coli (p-value 0,079, pvalue 1,000) B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui KBM pada bakteri jenis lainnya dengan mengunakan ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylinndrica (L) Skeels). 2. Perlu dilakukan uji aktivitas antibakteri pada ekstrak daun kacang panjang (Vigna cylinndrica (L) Skeels) dengan mengunakan metode yang berbeda. UCAPAN TERIMAKASIH Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dan Ibu Dosen Prodi Farmasi dan staf karyawan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Hutapea,J.R.,1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta. 2. Jawetz, E, J. Melnick, et al., 2005. Jakarta : EGC Jawetz, melnick & Adelberg Mikrobiologi Kedokteran. 3. Nelwan, R.H.H., 2006. Demam:Tipe dan Pendekatan. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata M., dan Setiati, S., Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Keempat. Jilid Ketiga. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam. 1697-1699. 13