BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai

advertisement
BAB IV
PEMBAHAS AN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kebijaksanaan dan prosedur aset tetap
berwujud pada RS Prikasih dimana diadakan suatu penelitian. Adapun penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui cara dan metode yang digunakan oleh perusahaan dalam
melaksanakan pencatatan dan pembukuan terhadap aset tetap dan penyusutannya dalam
rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia berdasarkan P SAK mengenai Pedoman Penyajian dan
Pengugkapan Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual
dengan menggunakan konsep biaya historis.
IV.1
Penggolongan Aset Tetap
RS Prikasih mengklasifikasikan aset tetap berdasarkan definisi yang menyatakan
bahwa aset tetap memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Digunakan dan berfungsi dalam mendukung semua kegiatan perusahaan.
2. M emiliki manfaat dimasa depan.
3. Dimiliki maupun dikuasai oleh perusahaan.
4. M emiliki nilai ekonomis lebih dari satu periode
37 Berdasarkan data yang diperoleh penggolongan aset tetap terdiri dari :
1. Tanah merupakan aset yang digunakan sebagai lahan berdirinya rumah sakit.
2. Bangunan merupakan aset yang digunakan sebagai tempat melakukan
aktivitas rumah sakit.
3. Inventaris medis merupakan aset yang digunakan sebagai alat pendukung
kegiatan medis rumah sakit.
4. Inventaris kantor merupakan aset yang di jadikan sebagai alat pendukung
kegiatan operasional non-medis.
5. Kendaraan merupakan aset yang digunakan sebagai alat berkendara dalam
melakukan kegiatan.
Hal ini dapat menyimpulkan bahwa aset tetap yang dimiliki perusahaan sudah
dapat dikelompokan sesuai dengan pedoman dalam P SAK No.16. Bahwa aset tetap
tersebut dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa
untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif. Dan diharapkan
untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
IV.2
Pengakuan Aset Tetap
Suatu aset yang diakui sebagai aset tetap pada RS Prikasih apabila aset tersebut
diperoleh berdasarkan standar akuntansi keuangan dan memiliki masa manfaat yang
lebih dari satu periode. Pengakuan awal atas aset yang dimiliki dengan mencatat nilai
aset tetap yang sudah diakui sebagai kepemilikan oleh perusahaan.
38
Pengukuran-pengukuran tersebut harus dapat ukur dengan nilai ekonomi yang
andal. Yang jelas aset tetap diakui saat terjadi pengalihan kepemilikan dengan didukung
bukti bukti yang sah dan jelas. Dan umumnya aset yang diakui oleh RS prikasih
berdasarkan suatu transaksi pembelian dari pihak lain.
Rumah sakit Prikasih melakukan pembelian tunai atas aset tetap yang
mempunyai nilai atau harga yang relatif lebih rendah dan aset tetap tersebut dapat
langsung digunakan dalam kegiatan perusahaan. Perusahaan menempuh cara dengan
pembelian tunai atas aset tetapnya dengan pertimbangan bahwa dengan pembelian tunai
dapat memberikan keuntungan antara lain:
a.
Biaya pengeluaran lebih ringan atau rendah sehingga harga perolehan aset tetap
menjadi lebih ringan.
b.
Perusahaan dapat memperoleh potongan harga dari penjualan sehingga dapat
memperkecil biaya perolehan aset tetap tersebut.
Aset tetap perusahaan yang dapat diperoleh dengan cara pembelian tunai pada
tiga tahun terakhir meliputi :
39
Tabel 2
Pembelian Tunai tahun 2007
01-06-2007
205.200
Stetoscope Riester
Kas
01-03-2007
Klem Baby
205.200
251.750
Kas
04-05-2007
Troly Pel
04-05-2007
Setrika uap
01-05-2007
Gunting Epis Scisor Gernaby
251.750
261.137
Kas
261.137
280.440
Kas
280.440
446.500
Kas
01-07-2007
Presure infus 500 mj
446.500
522.500
Kas
01-06-2007
Regulator oksigen
522.500
538.650
Kas
01-03-2007
Stetoscope dewasa litmen
538.650
570.000
Kas
03-05-2007
Compresor
08-06-2007
Compresor 164D/5A002
01-05-2007
Alkes Bearing Hand Piece
01-12-2007
Blender puyer
570.000
641.250
Kas
641.250
646.000
Kas
646.000
665.000
Kas
665.000
721.050
Kas
11-04-2007
Compresor
721.050
731.500
Kas
01-07-2007
Kursi roda
731.500
760.000
kas
01-03-2007
Kursi Roda lokal
760.000
807.500
Kas
08-12-2007
Blender essence
02-10-2007
Spare Part komp
01-10-2007
M anset Tensi Patien M onitor
807.500
822.605
Kas
822.605
878.750
Kas
878.750
902.500
Kas
878,75
Sumber : RS Prikasih
40
Tabel 3
Pembelian Tunai Tahun 2008
07-07-2008
M anset tensimeter untuk obesitas
dewasa
13-03-2008
Standar infus SS kaki 5 Lokal
15-08-2008
M ayo Scissors CVD 140 MM
BC554R
166.250
Kas
166.250
285.000
Kas
285.000
337.013
Kas
05-06-2008
Rak Handuk S /S
337.013
427.500
Kas
15-08-2008
Baby-M etz Scissors del CVD 145
MM BC603R
427.500
433.200
Kas
15-08-2008
M etzenbaum Scissors CVD 200 MM
BC607R
05-06-2008
Infusion Stand S/S
15-08-2008
M ayo Hegar Neddle Holder 185 mm
17-11-2008
M eja perawat
433.200
470.250
Kas
470.250
475.000
Kas
475.000
480.938
Kas
480.938
593.750
Kas
22-08-2008
Cuff Adulff 13 cm latex free YP963T nihon kohden
07-07-2008
Bed Side Cabinet
17-10-2008
Kulkas PortabLe M erk Toshiba
593.750
730.089
Kas
730.089
807.500
Kas
807.500
926.250
Kas
05-06-2008
Instrument Trolly S /S.
926.250
1.045.000
Kas
15-08-2008
Hegar neddle holder HVY-SERR 205
MM BM 225R
1.045.000
1.049.513
Kas
1.049.513
Sumber : RS . Prikasih
41
Tabel 4
Pembelian Tunai Tahun 2009
03-09-2009
Stetoskop LITHMAN DEWASA
(INV)
12-08-2009
LOOP 4 D (INV) (
074/INV/RSPR/VI/09 )
712.500
Kas
712.500
855.000
Kas
02-12-2009
ACCU G-FORCE 95
855.000
855.000
Kas
19-11-2009
KABEL SPO2 M INDRAY PM
5000 (INV)
15-07-2009
TENSIM ETER DESK +
MANSET ANAK (INV)
855.000
940.500
Kas
940.500
1.140.000
Kas
19-11-2009
TIM BANGAN BAYI M ERK
TANITA JPN (INV)
1.140.000
1.154.250
Kas
03-11-2009
POM PA LIM BAH
SUBM ERSIBLE PUMP DFS750 (3") (INV)
1.154.250
1.805.000
Kas
25-03-2009
Tensimeter beroda W/O Riester
1.805.000
1.900.000
Kas
27-08-2009
AM BU SILICONE
RESUSCITATOR FOR
INFANT NO.1/ 251002 (
93/INV/RSPR/VIII )
25-03-2009
Adapter Telescope merk LG
3655
1.900.000
2.185.950
Kas
2.185.000
2.821.500
Kas
04-08-2009
LARYNGOSCOPE PACKAGE
VITAL (INV)
2.821.500
3.260.400
Kas
3.260.400
Sumber : RS .Prikasih
42
S edangkan Pembelian secara kredit atau angsuran akan dilakukan oleh
perusahaan bila harga aset tetap tersebut relatif mahal. Adapun pencatatan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk pembelian kredit pada tanggal 1 januari 2008 adalah
sebagai berikut:
Pada waktu pembelian Dameca Anesthesi jurnalnya :
M esin
485.304.740
Hutang
485.304.740
Apabila ada uang muka :
M esin
485.304.740
Hutang
363.978.555
Kas
121.326.185
Pada saat angsuran :
Hutang
363.978.555
Biaya bunga
121.326.185
Kas
485.304.740
Hutang dagang ditulis sebesar angsuran pokoknya sedangkan biaya bunga
dihitung dengan cara persentase bunga dikali dengan sisa hutang. Pada tanggal 1 Januari
2008 perusahaan membeli sebuah M esin seharga Rp 485.304.740.- uang muka 25%
sebesar Rp 121.326.185.- sisanya diangsur tiap tanggal 31 desember selama 3 tahun
dengan bunga sebesar 10% pertahun.
43
Pencatatan perolehan mesin dan pembayaran angsuran pembelian mesin tersebut
adalah sebagai berikut:
a.
1 Januari 2007 pada saat pembelian mesin
Jurnalnya adalah:
M esin
b.
Rp 485.304.740.Hutang
Rp 363.978.555.-
Kas
Rp 121.326.185.-
31 Desember 2007
Angsuran pertama
Rp 121.326.185.-
Biaya bunga (10% x 363.978.555)
Rp 36.397.856.Rp 157.724.041.-
Jurnalnya:
Hutang
Rp 121.326.185.-
Biaya bunga
Rp 36.397.856.-
Kas
c.
Rp 157.724.041.-
31 Desember 2008
Angsuran ke – dua
Rp 121.326.185.-
Biaya bunga ( 10% x 242.652.370.- )
Rp 24.265.237.Rp 145.591.422. 44
Jurnalnya:
Hutang
Rp 121.326.185.-
Biaya bunga
Rp 24.265.237.-
Kas
d.
Rp 145.591.422.-
31 Desember 2009
Angsuran ke – tiga
Rp 121.326.185.-
Biaya bunga ( 10% x 121.326.185,- )
Rp 12.132.619.-
Rp 133.458.804.Jurnalnya:
Hutang
Rp 121.326.185.-
Biaya bunga
Rp 12.132.619.-
Kas
Rp 133.458.804.-
Sesuai dengan PSAK No. 16 bahwa entitas harus mengevaluasi berdasarkan
prinsip pengakuan terhadap semua biaya perolehan aset tetap pada saat terjadinya. Biaya
tersebut meliputi biaya awal untuk memperoleh atau mengonstruksi aset tetap dan biaya
selanjutnya timbul untuk menambah, mengganti, dan memperbaikinya.
Sedangkan dalam pencatatan aset yang dilakukan dengan angsuran sebaiknya
dengan melihat PSAK No.30 mengenai sewa. Karena RS.Prikasih melakukan
pembayaran selama 3 tahun dari masa manfaat 5 tahun, Seperti klasifikasi yang
dijabarkan pada simpulan dan saran pada bab v.
45
IV.2.1 Harga Perolehan
Harga perolehan didapat ketika suatu aset yang dibeli atau telah menjadi milik
RS Prikasih yang dikarenakan adanya suatu transaksi pada perusahaan. Sebagai contoh
pencatatan daftar inventaris pada kamar perawatan pasien sebagai berikut :
Tabel 5
Daftar Inventaris Ruang Perawatan Mawar 1 E
Nama
Jml
Barang
Bed Side
1
Cabinet
1
Over Bed
2
Table
1
Standar
3
Infus
1
4
Rak TV
1
Sofa
Penunggu
5
Pasien
1
6
Kursi Lipat
1
7
TV 21 "
1
Kulkas
8
Portable
1
Pesawat
9
Telepon
1
10
Pispot
1
11
Urinal
1
12
AC
1
Regulator
13
O2
1
Troley Tea
14
Set
1
Sumber : RS Prikasih
No
S atuan
Thn Pemb
harga
perolehan
S tatus
Ket
Buah
23-Jun-08
850.000
Baik
RS Prikasih
Buah
23-Jun-08
4.800.000
Baik
RS Prikasih
Buah
Buah
23-Jun-08
23-Jun-08
500.000
2.700.000
Baik
Baik
RS Prikasih
RS Prikasih
Buah
Buah
Buah
23-Jun-08
10-Okt-08
22-Sep-08
1.200.000
185.000
1.100.000
Baik
Baik
Baik
RS Prikasih
RS Prikasih
RS Prikasih
Buah
22-Sep-08
975.000
Baik
RS Prikasih
Buah
Buah
Buah
Buah
22-Sep-08
18-Jul-08
18-Jul-08
105.000
175.000
200.000
Baik
Baik
Baik
Baik
RS Prikasih
RS Prikasih
RS Prikasih
Ex M wr lama
Baik
RS Prikasih
Baik
RS Prikasih
Buah
Buah
12-Jan-10
130.000
46
Dalam tabel diatas rumah sakit Prikasih telah melakukan pencatatan sesuai
dengan PSAK No. 16 dengan mencatat setiap harga perolehan berdasarkan adanya
pembelian inventaris yang kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tetap akan mengalir ke entitas dan dapat diukur secara andal. Pencatatan
tersebut digunakan RS Prikasih sebagai acuan pencatatan penyusutan yang kemudian
dimasukan dalam pencatatan neraca perusahaan.
IV.3
Pengukuran
Perusahaan masih menggunakan perhitungan dengan menggunakan cost model
dimana perhitungannya sebagai berikut : Biaya perolehan – (akumulasi penyusutan +
akumulasi penurunan nilai). Biasanya biaya yang dikeluarkan rumah sakit untuk
memperoleh aset tersebut adalah harga beli, pajak, biaya pemasangan, ongkos angkut,
biaya-biaya ini dimasukan sebagai harga perolehan aset tetap perusahaan.
Sebagai contoh pembelian patien monitors seharga Rp. 58.136.144 yang
termasuk biaya-biaya sebagai berikut :
1. Biaya ongkos angkut
2. Biaya instalasi
3. Pajak
Dalam P SAK No. 16 biaya perolehan meliputi bea impor dan pajak pembelian
yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain,
biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung yang termasuk (biaya imbalan
kerja, biaya penyiapan lahan, biaya penyerahan, biaya perakitan, biaya pengujian aset,
47
komisi profesional). Sedangkan biaya yang bukan merupakan biaya perolehan seperti
biaya pembukaan fasilitas baru, biaya pengenalan produk, biaya pengenalan bisnis dan
administrasi dan biaya overhead umum.
IV.4
Penyusutan
Dalam PSAK No. 16 tidak menentukan metode penyusutan yang harus
digunakan oleh rumah sakit. Sehingga setiap rumah sakit bebas menentukan metode
penyusutan aset tetap dan digunakan bila dapat dianggap baik bagi rumah sakit. M etode
penyusutan aset tetap harus ditetapkan secara konsisten dan berkelanjutan. Pada semua
aset tetap memungkinkan adanya penyusutan aset yang dikarenakan oleh beberapa
faktor yang mempengaruhi seperti habisnya masa manfaat yang dimiliki aset.
Penyusutan aset tetap dilakukan dengan cara mengalokasikan nilai perolehan aset
tetap dalam ukuran yang sama setiap periode akuntansi keperkiraan biaya selama
taksiran umur aset tetap yang bersangkutan. biaya perolehan dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau
rugi yang terjadi dicatat dalam operasi tahun berjalan.
Berdasarkan pengamatan (observasi) yang dilakukan terhadap kebijakan
perusahaan dalam penggunaan metode penyusutan ternyata perusahaan menggunakan
secara spesifik aset tetap, kecuali tanah. Sehingga hampir semua aset tetap semua
penyusutannya menggunakan metode garis lurus yang sama besar setiap tahunnya.
Besar kecilnya penyusutan selain ditentukan oleh harga perolehan, nilai sisa dan
masa manfaatnya juga ditentukan oleh metode penyusutan yang digunakan. Dari
48
berbagai metode penyusutan yang ada, RS prikasih menggunakan metode garis lurus
(Straight Line Method), dengan masa manfaat untuk masing-masing jenis aset tetap
adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Masa Manfaat Untuk Masing–Masing Jenis Aset Tetap
No
Je nis Aktiva Te tap
Masa Manfaat
1
Bangunan
20
2
Peralatan Non Medis
2
3
Peralatan Medis
5
4
Kendaraan
10
Sumber : RS . Prikasih
M asa manfaat aset ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan oleh
rumah sakit. Kebijakan manajemen aset suatu perusahaan mempengaruhi jumlah
penyusutan aset tetap setelah suatu waktu yang ditentukan atau setelah konsumsi dari
proporsi tertentu atas manfaat keekonomian yang diwujudkan dalam aset. Karenanya
masa manfaat suatu aset dapat lebih pendek daripada usia keekonomiannya. Estimasi
masa manfaat suatu aset tetap merupakan masalah pertimbangan yang berdasarkan pada
pengalaman perusahaan dengan aset serupa.
RS Prikasih menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan semua jenis
aset tetap yang dimiliki, dan alasan prosedurnya lebih sederhana dan cara
perhitungannya lebih mudah. Hal ini tidaklah bertentangan dengan SAK dengan syarat
penerapan metode tersebut harus konsisten. Dengan adanya penyusutan terhadap aset
tetap oleh perusahaan sudah benar, karena dengan adanya penyusutan perusahaan telah
49
mengalokasikan harga perolehan aset tetap ke periode akuntansi dimana aset tetap
tersebut telah memberikan manfaat bagi kegiatan perusahaan. Sehingga perusahaan
dapat memberikan keterangan yang benar mengenai aset tetap yang dimilikinya dan
laporan keuangan perusahaan dapat disajikan secara wajar.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memutuskan
penggunaan metode garis lurus untuk menyusutkan aset tetap yang dimilikinya adalah
sebagai berikut:
1.
Kegunaan fisik dari suatu aset tetap akan menurun secara proporsional setiap
periode.
2.
Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap atau
sama besar.
3.
Kegunaan ekonomi berkurang karena lewatnya waktu bukan karena penggunaan.
4.
Penggunaan tiap-tiap periode relatif tetap.
Dari anggapan diatas maka metode garis lurus yang digunakan oleh perusahaan
yang produksinya dari tahun ke tahun tidak banyak berfluktuasi. Sehingga perusahaan
harus memperhatikan penggunaan aset tetap, Apabila produksi setiap periode relatif
tetap penggunaan penyusutan dengan metode garis lurus tepat.
Analisa dalam kesesuaiannya dengan P SAK No.16, bahwa rumah sakit Prikasih
telah dapat menentukan umur manfaat yang berkaitan dengan adanya perkiraan daya
pakai aset yang bersangkutan, perkiraan keausan fisik, keusangan komersial dan teknis
diakibatkan perubahan peningkatan produksi, pembatasan penggunaan aset karena aspek
tertentu.
50
IV.4.1 Pencatatan Penyusutan
Pencatatan aset tetap dilakukan dengan menginput data pada komputer. Dimana
waktu aset tetap tersebut dibukukan maka beban penyusutan langsung dihitung. Dalam
perhitungan tersebut terdapat harga perolehan aset tetap, masa manfaat, beban
penyusutan, akumulasi penyusutan, serta nilai buku aset tetap tersebut.
Untuk taksiran nilai sisa dari aset tetap yang dimiliki perusahaan tersebut
menentukan berapa besarnya atau dengan kata lain nilai sisa aset tetap sama dengan nol.
Hal ini tidak menjadi masalah, namun lebih baik apabila perusahaan menentukan nilai
sisa suatu aset yang sudah habis masa manfaatnya agar dapat dijual atau ditukar dengan
aset lain baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
Adapun jurnal pencatatan yang dilakukan :
Biaya penyusutan
xxx
Akumulasi penyusutan
xxx
Aset tetap perusahaan mulai dilakukan penyusutannya pada saat aset tetap
tersebut digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Hal ini sudah tepat karena
pada saat kegiatan berlangsung maka timbul biaya penyusutan sebaagai akibat manfaat
yang didapatkan dari penggunaan aset tetap tersebut.
Berikut ini tabel penyusutan dengan metode garis lurus untuk masing-masing
kelompok aset tetap yang dimiliki perusahaan:
D = AC – SL
51
LT
D
= Depreciation (Beban depresiasi)
SL
= Salvage value (Nilai sisa)
AC
= Acquisition cost (Harga beli)
LT
= Life time (M asa manfaat)
Berikut ini perhitungan metode penyusutan salah satu aset tetap pada RS Prikasih
berupa Patien M onitor 7 Parameter dengan harga Rp. 42.098.870 dibeli pada 1 Februari
2007 yang diperkirakan memiliki masa manfaat 5 tahun. Berikut ini proses perhitungan
penyusutan :
Tabel 7
Tabel Depresiasi Peralatan Medis– Metode Garis Lurus
Tahun
ke
Tahun
2007
1
2008
2
2009
3
2010
4
2011
5
2012
Sumber : RS . Prikasih
Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
8.419.774
8.419.774
8.419.774
8.419.774
8.419.774
8.419.774
16.839.548
25.259.322
33.679.096
42.098.870
Nilai Buku
42.098.870
33.679.096
25.259.322
16.839.548
8.419.774
0
Penyusutan semua aset tetap pada RS Prikasih pada umumnya sama
menggunakan metode garis lurus. Dibedakan hanya dengan masa manfaat bagi setiap
penggolongan aset tetap.
Sebagai contoh RS Prikasih melakukan pembelian M obil Ambulance M erk
Travello yang dibeli pada tanggal 5 Juni 2008 dengan harga Rp. 159.000.000 dengan
masa manfaat 8 tahun :
Tabel 8
Tabel Depresiasi Kendaraan – Metode Garis Lurus
52
Tahun
ke
Tahun
2007
1
2008
2
2009
3
2010
4
2011
5
2012
6
2013
7
2014
8
2015
9
2016
10
2017
Sumber : RS . Prikasih
Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
15.900.000
15.900.000
15.900.000
15.900.000
15.900.000
15.900.000
15.900.000
15.900.000
15.900.000
15.900.000
15.900.000
31.800.000
47.700.000
63.600.000
79.500.000
95.400.000
111.300.000
127.200.000
143.100.000
159.000.000
Nilai Buku
159.000.000
143.100.000
127.200.000
111.300.000
95.400.000
79.500.000
63.600.000
47.700.000
31.800.000
15.900.000
0
Selanjutnya contoh penyusutan pada peralatan kantor, dimana RS Prikasih
melakukan pembelian Kalkulator print dr 120 tm 14 digit casio pada 9 September 2009
seharga Rp. 874.000 dengan masa manfaat selama 2 tahun :
Tabel 9
Tabel depresiasi Peralatan Kantor – Metode Garis Lurus
Tahun
ke
1
2
Tahun
2007
2008
2009
Beban
Penyusutan
437.000
437.000
Akumulasi
Penyusutan
437.000
437.000
Nilai Buku
874.000
437.000
0
Sumber : RS Prikasih
53
Penyusutan aset tetap yang dilakukan oleh RS Prikasih adalah dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset
tetap tersebut. M etode penyusutan dengan garis lurus dilakukan jika aset tetap tersebut
akan menghasilkan barang secara merata sepanjang umur hidupnya dan jumlah
penyusutan aktiva tetap untuk setiap periode adalah sama. Nilai residu / nilai buku tidak
ada atau nol.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan kecuali aset tetap tertentu yang telah
dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku yang dinyatakan
dengan nilai revaluasi, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sedangkan metode
revaluasi belum dapat dilakukan oleh RS Prikasih dan masih dalam tahap penyesuiaan
terhadap kemungkinan aset apa yang akan di nilai revaluasi.
Agar suatu aset tetap dapat selalu digunakan dalam kegiatan perusahaan, maka
perusahaan perlu mengeluarkan biaya tambahan, baik itu pengeluaran rutin maupun
tidak rutin.
Demikian juga dengan RS Prikasih agar aset tetap yang dimiliki selalu dalam
kondisi yang baik maka perlu dikeluarkan biaya yang langsung berhubungan dengan
pendayagunaan aset tetap tersebut.
Adapun biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit selama masa penggunaan aset
tetapnya yaitu:
1.
Reparasi dan pemeliharaan
Reparasi merupakan pengeluaran yang sifatnya biasa dan tidak biasa, apabila
untuk perbaikan karena kerusakan atau mengganti alat-alat yang rusak. M anfaat
54
biaya reparasi dan pemeliharaan bagi perusahaan adalah untuk menjaga agar aset
tetap dapat menjalankan fungsinya dalam perusahaan.
Biaya reparasi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
27/07/08 Biaya reparasi Komputer
Rp 5.000.000,-
Kas
Rp 5.000.000,-
23/09/08 Biaya reparasi mesin
Rp 8.000.000,-
Kas
Rp 8.000.000,-
20/10/08 Biaya perawatan Kendaraan Rp 15.000.000,Kas
20/12/08 Biaya Renovasi gedung
Rp 15.000.000,Rp 25.000.000,-
Kas
2.
Rp 25.000.000,-
Penambahan
Penambahan aset dengan memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aset
seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang rawat inap pasien.
Berdasarkan analisa terhadap metode penyusutan yang digunakan oleh rumah
sakit, sudah dapat sesuai dengan PSAK No.16 seperti di jabarkan diatas bahwa seluruh
aset tetap harus disusutkan secara terpisah. Kemudian jumlah yang disusutkan dari suatu
aset dialokasikan sepanjang umur manfaatnya.
IV.5
Pertukaran Aset
55
Pada standar akuntansi keuangan penggunaan pertukaran aset tetap dapat
dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan pada RS Prikasih pertukaran aset ada, dan tidak
membedakan sejenis/tidak sejenis aset yang digunakan. RS Prikasih juga tidak
membedakan apakah pertukaran tersebut ada substansi komersial atau tidak.
Harga perolehan aset tetap diukur dengan jumlah kas yang dibayar dalam
transaksi kas, atau sebesar nilai wajar dari aset yang diterima atau diserahkan,
tergantung mana yang lebih rendah. Untuk menyederhanakan, nilai wajar aset biasanya
ditetapkan sebesar harga pasar aset pada saat terjadi pertukaran.
Pertukaran aset sejenis melibatkan aset yang tipenya sejenis, dalam hal
pertukaran aset sejenis, aset yang baru mempunyai fungsi yang sama dengan aset yang
lama. Pertukaran aset tersebut ada baik pada tiap bagian unit maupun pertukaran antar
unit.
Sebagai contoh adanya pertukaran aset baru dengan pertukaran aset lama, apabila
pada kamar pasien ada aset yang akan ditukar dengan aset baru. Salah satu contoh
pencatatan aset atas pertukaran aset pada RS Prikasih, berupa Tempat Tidur 1 Crank
M anual HCB-7011 N / 70011 R dengan harga perolehan Rp. 3.800.000 yang telah
disusutkan menjadi Rp. 1.900.000 ditukar dengan barang baru yang dimiliki perusahaan,
maka jurnalnya :
15/09/2008
Tempat Tidur (Baru)
1.900.000
56
Akumulasi Penyusutan
Tempat Tidur (Lama)
1.900.000
3.800.000
Jumlah sebesar 1.900.000 yang dicatat mesin baru merupakan nilai buku yang
diserahkan yaitu harga perolehan 3.800.000 kemudian dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar 1.900.000.
Sedangkan aset yang tidak sejenis melibatkan berbagai macam aset, dalam hal
terjadi pertukaran aset tidak sejenis, maka aset baru yang diperoleh mempunyai fungsi
yang berbeda dengan aset yang diserahkan. Oleh karena itu, laba atau rugi harus diakui
jika pertukaran terjadi antara aset yang tidak sejenis.
Berdasarkan analisa pertukaran aset tetap dan sesuai dengan PSAK No. 16 maka
rumah sakit Prikasih sudah dapat mempertimbangkan dari pertukaran aset tersebut
memiliki keuntungan substansi komersial atau tidak pada masa depan. Karena pada
transaksi yang memiliki substansi komersial jika memiliki konfigurasi (resiko, waktu,
dan jumlah) arus kas yang diterima berbeda dengan yang diserahkan, nilai khusus
perusahaan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut akibat dari pertukaran.
VI.6
Penghentian Aset
Aset tetap yang menjadi subyek penyusutan seperti gedung, mesin, kendaraan,
dan sebagainya, setelah umur ekonomisnya habis akan segera diberhentikan dan diganti
dengan aset tetap sejenis yang baru. Suatu aset dapat dihentikan pemakaiannya apabila
aset yang digunakan tidak memiliki lagi manfaat di masa depan atau dilepaskan atas
57
kepemilikan aset tersebut. Kemudian aset tetap yang telah dihentikan dari pemakaian
(aset tetap dijadikan barang yang tidak terpakai) dan dijual (aset tetap dijual kepada
pihak lain).
M aka apabila aset tetap masuk dalam salah satu alasan tersebut perusahaan dapat
melakukan penghentian nilai aset. biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi
dicatat dalam operasi tahun berjalan.
Jurnal yang digunakan dalam penghentian aset tetap sebagai berikut :
Akumulasi penyusutan
xxx
Aset tetap
xxx
Untuk melukiskan akuntansi atas penghentian pemakaian aset tetap, misalkan
menghentikan pemakaian hospital bed crank yang memiliki harga perolehan Rp
4.940.000,00. Pada saat dihentikan, akumulasi depresiasi aset tetap juga berjumlah Rp
4.940.000,00. Dalam hal seperti ini, dikatakan bahwa aset tetap tersebut telah
didepresiasi penuh.
Jurnal untuk mencatat penghentian pemakaian aset diatas sebagai berikut :
Akumulasi penyusutan – Peralatan
4.940.000
Peralatan
4.940.000
Sedangkan dalam penghentian salah satu aset tetap yang diakui sebagi milik
perusahaan
adalah
SET
PERANGKAT
KOMPUTER
(lcd,utp,crimping
tools,connector,thecus,ram) sudah dihentikan akan tetapi penyusutannya belum penuh
58
maka aset tersebut tidak dapat menghasilkan keuntungan saat dijual. Sehinnga
perusahaan mengalami kerugian yang tercatat sebagai berikut : harga perolehan aset
tersebut Rp. 40.484.250 yang baru mecapai nilai penyusutan sebesar Rp. 24.290.550
M aka pencatatan jurnalnya sebagai berikut :
Akumulasi penyusutan
Rp. 24.290.550
Rugi penghentian aset tetap
Rp. 16.193.700
Perangkat komputer
VI.6
Rp. 40.484.250
Penyajian dan Pengungkapan Aset
Penyajian aset tetap dapat tercermin dari nilai penyusutan yang dicatat pada
laporan laba-rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan. Pada pengukuran awal
didapat perusahaan yang kemudian ditentukan jumlah tercatat bruto. M etode penyusutan
yang digunakan tampak telihat jelas dengan menggunakan metode garis lurus (Straight
Line Method) pada aset yang dimiliki, kecuali tanah.
Biaya penyusutan akan dilaporkan dalam perhitungan rugi laba yang akan
mengurangi pendapatan dari operasi perusahaan sedangkan perusahaan akumulasi
penyusutan akan dilaporkan dalam neraca yang akan mengurangi penilaian aset tetap.
Nilai yang berkaitan dengan aset tetap berdasarkan pengawasan nilai aset tetap
tersebut. Sehingga dapat dicatatkan dalam laporan keuangan bahwa aset tetap
perusahaan tersebut layak dan masih diakui sebagai aset.
59
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan RS Prikasih telah melakukan
pencatatan yang benar dalam perhitungan biaya penyusutan yang mnggunakan metode
garis lurus (Straight Line Method). Begitu juga dalam pencatatan dan pelaporannya
dalam laporan keuangan RS prikasih.
Jumlah aset tetap RS Prikasih : 646 jenis aset selama tahun 2007, 2008, 2009
Jenis
Harga
Perolehan
Umum
M edis
Kendaraan
Jumlah
7.027.799.302
3.954.700.800
318.000.000
11.300.500.102
Akumulasi
Penyusutan
3.513.899.651
790.940.160
31.800.000
4.336.639.811
Rugi Penurunan
Nilai
2.103.050.250
1.450.320.086
286.505.500
3.839.875.836
Carrying Amount
5.616.949.901
4.614.080.726
572.705.500
10.803.736.127
Berdasarkan analisa pada PSAK No. 16 mengenai pengungkapan aset tetap, RS
Prikasih telah melakukan kesesuaiannya sebagai berikut :
1. Dasar pengukurannya menentukan jumlah tercatat bruto,
2. Adaya metode penyusutan yang digunakan,
3. Adanya umur manfaat atau tarif yang digunakan,
4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi
rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.
60
Download