16/11/2012 REAKSI TERHADAP BIG GOVERNMENT Sebagai akibat stagflasi pada tahun 1970-an muncul berbagai reaksi terhadap Big Government dalam tahun 1980-an, antara lain melalui gagasan: 2. KELAHIRAN REINVENTING GOVERNMENT • David Osborne & Ted Gaebler, Reinventing Government, 1993. • Michael Hammer & James Champy, Reengineering the Corporation, 1993. • David Osborne & Peter Plastrik, Banishing Bureacracy, 1996. DORONGAN KE ARAH REINVENTING GOVERNMENT 1. DI NEGARA MAJU • Trauma stagflasi tahun 1970-an dengan berbagai akibatnya. • Munculnya konsep swastanisasi, deregulasi, desentralisasi dan gerakan “balanced budget” pada tahun 1980-an. • Munculnya konsep baru “community-based development” dalam pembangunan. PARADIGMA PEMBERDAYAAN • Munculnya gerakan HAM. 1 16/11/2012 • Munculnya paradigma baru manajemen: “empowerment” yang dipicu oleh keajaiban pembangunan di Jerman dan Jepang. PERKEMBANGAN PERANAN TIGA MITRA A. NEGARA MAJU Sebelum PD II Setelah PD II sampai 1970-an 1980-an - kini 2. DI NEGARA BERKEMBANG • Kekecewaan pembangunan berdasarkan resep negara maju. • Hasil kajian Bank Dunia: korelasi negatif antara Big Government dengan pertumbuhan ekonomi. • Dampak gerakan Reinventing Government di negara maju. PENGERTIAN REINVENTING GOVERNMENT David Osborne & Ted Gaebler, Reinventing Government, 1993. • Dengan “reinvention” dimaksudkan “the fundamental transformation of public systems and organization to create dramatic increases in their effectiveness, efficiency, adaptability and capacity to innovate. This transformation is accomplished by changing their purpose, incentives, accountability, power structure, and culture” (pp. 13-14) G B G G B B NGO B. NEGARA BERKEMBANG Masih Daerah Jajahan G B Dampak Konsep dan Gejala Global? G: Government; B: Business; NGO: Non-Governmental Organization • Terjemahan bebas: … transformasi fundamental pada sistem dan organisasi publik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, kemampuan adaptasi dan inovasi secara dramatis. Transformasi ini dicapai melalui perubahan pada tujuan, insentif, akuntabilitas, struktur kekuasaan, dan kebudayaan yang ada. • Kata-kata kunci: transforfmasi; fundamental; perubahan dramatis. 2 16/11/2012 SEPULUH DALIL REINVENTING GOVERNMENT 1. Catalytic Government; Steering Rather than Rowing. Pemerintah lebih berperanan mengendalikan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dunia usaha dan masyarakat umum ketimbang melaksanakan kegiatan itu sendiri. 2. Community-Owned Government: Empowering Rather than Serving. 4. Mission-Driven Government: Transforming Rule-Driven Organizations. Kegiatan organisasi pemerintah lebih mengutamakan misi yang diembannya ketimbang peraturan untuk melaksanakan misi tersebut. 5. Results-Oriented Government: Funding Outcomes, Not Inputs. Pembiayaan pemerintah berorientasi kepada hasil yang akan dicapai bukan anggaran yang akan dibelanjakan; performance budgetting. Pemerintah yang dimiliki oleh masyarakat berusaha memberdayakan masyarakat menuju kemandiriannya ketimbang bertindak sebagai pemasok jasa yang dibutuhkan masyarakat. 3. Competitive Government: Injecting Competition into Service Delivery. Pemerintah meningkatkan efisiensi pemasokan jasa yang dibutuhkan masyarkat melalui persaingan sehat di antara para pemasok, baik perusahaan pemasok milik pemerintah mau pun swasta. 6. Customer-Driven Government: Meeting the Needs of the Customer, Not the Bureaucracy. Kegiatan aparatur pemerintah diarahkan kepada kepuasan pelanggan, bukan atasan dalam jajaran birokrasi. 7. Enterprising Government: Earning Rather than Spending. Pengeluaran pemerintah dimaksudkan untuk memperbesar kemampuannya meningkatkan penerimaannya di kemudian hari. 8. Anticipatory Government: Prevention Rather than Cure. Kegiatan pemerintah lebih 3 16/11/2012 dimaksudkan untuk mencegah terjadinya masalah ketimbang menanggulangi masalah. Pemerintah yang berorientasi pasar; perubahan diterapkan melalui kekuatan pasar. 9. Decentralized Government: From Hierarchy to Participation and Teamwork. Kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan dari atas ke bawah dan dari pusat ke pinggir, untuk meningkatkan partisipasi dan kerjasama para pelaku pembangunan. • Gaung Reinventing Government terdengar di seluruh dunia melalui ungkapanungkapan seperti: deregulasi, debirokratisasi, desentralisasi, demokratisasi, otonomisasi. 10. Market-Oriented Government: Leveraging Change Through the Market. LIMA STRATEGI David Osborne & Peter Plastrik, Banishing Bureaucracy, 1996. 1. The Core Strategy: Creating Clarity of Purpose. Penyatuan persepsi tentang Visi bersama yang hendak dicapai; dasar program dan kegiatan pembangunan. 2. The Consequences Strategy: Creating Consequences for Performance. Sisitem balas jasa yang wajar dan konsisten, melalui persaingan. • Konsep ini turut melahirkan Otonomi Daerah di Indonesia. 3. The Customer Strategy: Putting the Customer in the Driver’s Seat. Pemuasan pelanggan melalui pelayanan prima. 4. The Control Strategy: Shifting Control Away from the Top and Center. Pemberdayaan melalui redistribusi kekuasaan pengembilan keputusan. 5. The Culture Strategy: Creating an Entrepreneurial Culture. Pembentukan kebudayaan organisasi baru yang rasional dan manusiawi, yang mendorong kreativitas manusia yang beradab. 4 16/11/2012 KETERPADUAN LIMA STRATEGI 1 4 5 2 3 1. Pembentukan Visi Bersama; 2. Sistem Balas-Jasa yang Wajar dan Konsisten melalui Persaingan; 3. Pemuasan Pelanggan melalui Pelayanan Prima; 4. Pemberdayaan melalui Redistribusi Kekuasaan; 5. Pembentukan Kebudayaan Organisasi Baru: Rasional dan Manusiawi. 5