PENDIDIKAN KEJURUAN : JEMBATAN MASYARAKAT DAN DUNIA KERJA • KOKOM KOMARIAH • Email: kokom@uny_ac.id Ahli Teknisi PENDIDIKAN Teknisi MASYARAKAT Teknisi DUNIA KERJA Juru Teknik Juru Teknik Pembantu Tenaga Kasar MANAJEMEN PENDIDIKAN PROSES PENGELOLAAN SUMBER DAYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN Bukan angkatan Kerja 47,9 jt Penduduk Usia Kerja 148,7 jt Bekerja 47,9 jt jam kerja Normal > 35 j/m 60,2 jt jam kerja di Bawah norml < 35 j/m 28,9 jt Sementara tdk Bekerja 0 j/m 2,5 jt Angkatan Kerja 100,8 jt Penganggur setengah penganggur 12,90jt Bekerja parauh waktu 16,9 jt NASIONAL PROVINSI MANAJEMEN PENDIDIKAN KEJURUAN KABUPATEN/KOTA INSTITUSI KEBIJAKAN (POLICY) KEBIJAKSANAAN POLICY/KEBIJAKAN Rue & Byars (2000) menyatakan bahwa policy adalah: general guide to action that direct the attainment of objectives. Policy does not tell organizational members exactly what to do, but they do establish the boundaries within which they must operate”. Kebijaksanaan adalah merupakan arahan untuk bertindak dalam rangka pencapaian tujuan. Policy tidak menunjukkan secara pasti anggota organisasi untuk bertindak, tetapi hanya memberikan batas-batas (ruang lingkup) untuk bertindak KEBIJAKAN 2 Coulter & Robbins (1999) menyatakan bahwa “policy is a guide that establish parameters for making decisions”. Kebijakan adalah merupakan panduan yang berupa parameter-parameter yang dapat digunakan untuk membuat keputusan KEPUTUSAN2 /PERENCANAAN KEBIJAKAN POLICY 3 George C Edward III (1978) memberikan definisi kebijaksanaan negara adalah "Policy is government say and do, or do not do. It is the goals or purposes of government program.” Kebijaksanaan adalah apa yang dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah. Kebijaksanaan negara itu berupa sasaran atau tujuan dari program-program pemerintah KEBIJAKAN 4 Kebijakan publik pada dasarnya adalah suatu keputusan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu, mengatasi masalah tertentu, melakukan tujuan tertentu, yang dilakukan oleh instansi yang berwewenang dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan negara (Mustapadidjaja, 2002: 5). KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan publik pada dasarnya adalah suatu keputusan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh instasi yang berwewenang dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan PROSES KEBIJAKAN POLICY FORMULATION POLICY IMPLEMENTATION POLICY OUTPUT POLICY OUTCOME LINGKUNGAN KEBIJAKAN Ideologi INTEREST GROUP Politik Ekonomi Sosial POLICY MAKER POLICY FORMULATION POLICY IMPLEMANTATION Budaya POLICY OUTCOME Hankam Lingkungan POLICY OUTPUT PRESURE GROUP PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN SOCIAL WELFARE PEMERINTAH MILIK MASYARAKAT PEMERINTAH BERORIENTASI PELANGGAN PEMERINTAH ANTISIPATIF PEMERINTAH BERORIETNASI PASAR REINVENTING GOVERNMENT PEMERINTAHBER ORIENTASI MISI PEMERINTAH KATALIS PEMERINTAH YG KOMPETITIF PEMERINTAH ORIENTASI HASIL PEMERINTAH WIRAUSAHA SEMUA MENJADI SATU REINVENTING GOVERNMENT 1. Pemerintahan Katalis : mengarahkan ketimbang mengayuh (Catalytic Government : Steering rather than rowing) 2. Pemerintahan Milik Masyarakat : memberi wewenang ketimbang melayani (Community-Owned Government : Empowering rather than Serving) 3. Pemerintahan yang kompetitif : Menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan (competitive government : injecting Competition in to service delivery) 4. Pemerintahan yang digerakkan oleh Misi : mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan (Mission driven government : transferring rule-driven organization) REINVENTING GOVERNMENT 5. Pemerintahan yang berorientasi hasil : Membiayai hasil, bukan masukkan (Result oriented government : funding outcome, not input) 6. Pemerintahan berorientasi pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan bukan birokrasi (Customer-driven government : Meeting the needs of the customer, not bureaucracy)\ 7. Pemerintahan Wirausaha : Menghasilkan ketimbang membelanjakan (Enterprising Government : Earning rather than spending REINVENTING GOVERNMENT 8. Pemerintahhan Antisipatif : Mencegah daripada mengobati (Anticipatory Government : prevention rather than cure) 9. Pemerintahan berorientasi Pasar : mendongkrak perubahan melalui pesar (Market-oriented Government : leveraging change through out the market) 10. 10.Mengumpulkan semua menjadi satu (Put it all together) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN GIYONO, FT UNY 1. ISI 2. PROSES 6. BIAYA 7. SKL MANAJEMEN 3.TENAGA 5. EVALUASI 4. SARPRAS Posisi Perencanaan Kondisi sekarang Perencanaan KONDISI YG DIHARAPKAN SYSTEM SOCIAL : GETZEL INSTITUSI PERANAN HARAPAN PERILAKU YANG TAMPAK SISTEM SOSIAL INDIVIDU KEPRIBADIAN KEBUTUHAN ASAS-ASAS ORGANISASI (FAYOL) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Pembagian kerja Ada wewenang dan tanggungjawab Kesatuan perintah Kesatuan arah Kepentingan individu di bawah kepentingan umum Gaji pegawai Sentralisasi Keadilan Keterlibatan Ketertiban Kestabilan masa kerja LEADERSHIP 1. Leadership is a tool of management. Manager exercise leadership to influence employee to achieve organizational goal 2. Leadership is the process of influencing other people for the purpose of achieving shared goal 3. Managership is the authority to carry out these management function TEORI SIFAT OHIO STATE UNIVERSITY UNIVERSITY OF MICHIGAN TEORI PERILAKU MANAGERIAL GRID TEORI KEPEMIMPINAN DIRECTIVE TEORI KONTINGENCY FIEDLER’ CONTINGENCY PATH GOAL THEORY SUPPORTIVE PARTICIPATIVE ACHEVEMENT ORIENTED MANAGERIAL GRID (Blake and Mouton) Perhatian pada orang 9 8 7 Country Club Management (1.9) Perhatian pada bawahan Tinggi (9) produktivitas Rendah (1) Organization man Management (5.5) Perhatian pada bawahan Sedang (1) produktivitas Sedang (1) 6 5 4 3 2 1 Team Management (9.9) Perhatian pada bawahan Tinggi (9) produktivitas Tinggi (9) Impoverished Management (1.1) Perhatian pada bawahan Rendah (1) produktivitas Rendah(1) 2 3 4 Sweatshop Management (9.1) Perhatian pada bawahan Rendah (1) produktivitas Tinggi (1) 5 6 7 8 Perhatian pd produkktivitas 9 HUNAIAN KEPADATAN ATAP LANTAI USED FACTOR DAYA GUNA KAPASITAS BESAR RUANGAN PATOKAN DLM PERENCANAAN FISIK BANGUNAN KONDISI LINGKUNGAN STRUKTUR FISIK ISOLASI VENTILASI TATA RUANG PENCAHAYAAN FLEKSIBELITAS ESTETIKA MODEL PENYUSUNAN ANGGARAN FUND APPROACH PROGRAM APPROACH MODEL EMPIRIS MODEL ANALITIS MODEL ANGGARAN SURPLUS BERIMBANG DEFISIT PENGAWASAN Merupakan salah satu fungsi manajemen, yaitu suatu proses kegiatan untuk mengetahui sejauh mana rencana dapat dilaksanakan dan hasilnya tercapai HAKEKAT PENGAWASAN Mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan, dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan pelaksanaan tugas-tugas organisasi