4. Analysis of Return Differences • Sebelum mempresentasikan hasil dari studi ini, ada tiga isu yang harus diperhatikan: 1. Menguraikan variasi ukuran return. 2. Membahas masalah apakah lebih fokus ke AS-IF EPS matching atau EPS PS matching. 3. Mempertimbangkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan waktu LIFO disclosures. 1. Issue Metric Return Return di bagi menjadi dua, yaitu monthly dan weekly return metrics. • Untuk monthly returns, digunakan empat metrik, antara lain: - raw returns - residual returns untuk dua versi “market model” (Market model yang satu menggunakan the S & P 500 Index dan market model yang satu lagi menggunakan the equal-weighted CRSP Index). - residual return metric berdasarkan pada estimasi beta Rosenberg dan Marathe [1975] • Untuk weekly returns, digunakan: - raw returns, dan - Beberapa residual return metrics yang berdasarkan pada market model (menggunakan equal-weighted dan value-weighted indexes dengan beberapa perbedaan periode beta-estimation). • Variasi return metrics menghasilkan hasil yang identik, sehingga analysis dan diskusi berdasarkan raw returns. 2. Issue AS-IF EPS matching or Reported EPS matching • Untuk menilai ketepatan relatif dari dua matching schemes, dilakukan analisis terhadap perbedaan monthly return untuk kedua kelompok, untuk periode tujuh bulan sebelum, dan lima bulan yang dimulai dengan LIFO disclosure month. • Figure 1 (hlm. 375) memperlihatkan grafik Cumulative Average Return (CAR)untuk masing-masing two matchings. Setiap pasangan sejalan pada bulan pengungkapan dari perubahan perusahaan(bulan 0) dan CAR adalah perbedaan di dalam cumulative average returns diantara dua kelompok. Hasilnya: - Reported EPS matching menghasilkan significant returns yang tinggi pada saat periode “predisclosure” daripada AS-IF EPS matching. - AS-IF dianggap lebih pantas untuk menganalisis perbedaan return yang dekat dengan LIFO disclosure date. 3. Issue The Timing of LIFO Disclosures • Masalah waktu sangat penting dalam studi reaksi pasar. • Ada 2 issue yang dibahas, yaitu o Yang pertama, 40% " early disclosers” yang terdiri dari: - < 5% dari perubahan perusahaan ditemukan akan mengumumkan beralih ke LIFO sebelum kuartal ke-4 di tahun fiskal. - Sekitar 35% dari perusahaan perubahan mengumumkan beralih ke LIFO diakhir tahun ke-4. o Yang kedua, 60% “late disclosers” = tidak ada pengungkapan sebelum earnings announcement. • Pasar sudah mengantisipasi akan adanya perubahaan LIFO jauh sebelum public announcement. • Public announcement dari adopsi LIFO tidak menjadi hal yang terlalu penting dengan perubahan ekspektasi pasar. • Berdasarkan perbandingan perkiraan manajemen dari "LIFO effects" dengan efek sebenarnya, dan analisis dari para analysts' forecasts, dapat disimpulkan bahwa banyak informasi mengenai efek dari adopsi LIFO yang tidak diungkapkan sebelum prelim. date. • Adanya keinginan untuk lebih fokus pada periode langsung di sekitar tanggal pengungkapan, mendorong Ricks untuk menggunakan perdagangan lima hari perdagangan as a week daripada menggunakan pendekatan pendekatan calendarweek. o Prelim. date dipilih sebagai hari tengah dari lima hari periode perdagangan. Penggunaan lima hari periode perdagangan sebagai "minggu" digunakan di seluruh (yaitu perkiraan dalam estimasi beta dan dalam keselarasan returns dan residuals). o Perusahaan yang dikecualikan dari studi ini: jika perusahaan tersebut tidak terdapat pada CRSP daily tapes dalam beberapa kasus perusahaan tersebut missing return data dalam minggu pengungkapan LIFO. o Kriteria ini mengurangi sampel yang tadinya 275 pasang menjadi 241 pasangan o Untuk mengevaluasi dampak dari pengurangan 34 pasang, Ricks mengulangi monthly analysis dari perbedaan return pada 241 pasangan. o Grafik CAR dan hasil perbandingan statistik pada dasarnya sama dengan yang dilaporkan sebelumnya untuk 275 pasangan, sehingga pengecualian dari 34 pasangan itu dianggap tidak bermasalah. • Figure 2 (hlm 378) menampilkan perbedaan weekly cumulative average return antara dua kelompok, sejajar pada prelim. week dari perubahan perusahaan, dan mencakup periode waktu yang sama sebagai monthly analysis. Grafik ini menunjukkan penurunan yang cukup stabil untuk enam minggu sebelum prelim. week, dan berlanjut selama sekitar empat minggu setelah prelim. week. dari 241 perubahan perusahaan, dan 108 perusahaan mengungkap perubahan LIFO sebelum prelim. date ("early disclosers"). Hasilnya: • Dalam enam minggu sebelum prelim. week, rata-rata perbedaan return untuk 108 early disclosers adalah -6%, sedangkan untuk 133 late disclosers hanya -4%. • Dengan demikian, kedua kelompok berkontribusi pada predisclosure downward drift, tetapi efek yang lebih besar ditemukan dalam kelompok perubahan perusahaan yang telah membuat perubahan LIFO pada awal pengumuman. • Selain itu, hampir setengah dari enam minggu penurunan untuk 1,33 late disclosers terjadi pada akhir minggu sebelum prelim. week. • Dan untuk early dan late disclosers, pada periode dua minggu (prelim. week dan preceding week) diwakili oleh penurunan dua minggu terbesar pada 101 minggu di sekitar prelim. week. • Wilcoxon statistic digunakan untuk menguji signifikansi dari perbedaan weekly return antara kedua kelompok. • Figure 3 menunjukkan perbedaan return untuk masing-masing 101 minggu di sekitar prelim. week, serta signifikansi statistik dari perbedaan return. Hasilnya: • Perbedaan return pada prelim. week merupakan perbedaan mingguan yang terbesar pada 101 di sekitar prelim. week, • Uji statistik untuk minggu ini merupakan yang terbesar di 101-week period. • Probabilitas (berdasarkan hipotesis nol bahwa tidak terdapat perbedaan) pengamatian perbedaan return sama besarnya dengan perbedaan yang diamati pada prelim. week mengunjukkan hasil kurang dari 0,005. • Sunder (1973) memberikan beberapa bukti bahwa adopsi LIFO berhubungan dengan upward shift pada beta untuk perusahaan yang berubah di dalam studi ini. Sehingga, Ricks mempertimbangkan beta-shift hypothesis di dalam analisis mengenai perbedaan return mingguan. o Estimasi beta menggunakan equal-weighted dan value-weighted market indexes yang dihitung untuk pretest dan posttest periode. o Window period yang dikecualikan untuk estimasi beta adalah Juli 1974 sampai dengan Agustus 1975. Periode ini dipilih sebagai upaya untuk mengecualikan masa pengungkapan untuk semua perubahan perusahaan serta jangka waktu yang wajar di mana reaksi pasar sistematis dapat diharapkan. o 60 minggu sebelum periode ini (pretest) dan 60 minggu setelah periode ini (posttest) digunakan untuk memperkirakan dua jenis beta (equal-weighted and value-weighted) untuk perubahaan perusahaan dan no-change counterparts perusahaan tersebut. Hasilnya: • Posttest beta dari perusahaan-perusahaan yang berubah sedikit lebih tinggi daripada pretest beta, tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan. • No-change firms menunjukkan penurunan yang signifikan pada beta diantara dua periode, sehingga efek gabungan adalah peningkatan relatif dalam riskiness change firms. • Jika beta shifts mencerminkan perubahan dalam persepsi pasar yang relative riskiness dari dua kelompok, muncul pertanyaannya: bagaimana pergeseran relatif ini akan mempengaruhi hasil yang dilaporkan sebelumnya? Arah dari dampak ini akan bergantung pada tingkat market returns selama periode pengujian. Untuk sebagian besar "disclosure period", market experienced menunjukkan return yang positif. • Jika change firms berpengalaman dalam relative upward shift di dalam beta, maka perbedaan negatif di dalam residual yang ditemukan dengan menggunakan pretest beta yang "rendah", akan benar-benar lebih rendah dengan menggunakan beta dari periode posttest. Jadi, kinerja change firm yang relatif negatif di dekat prelim. date akan lebih jelas menggunakan estimasi posttes beta. • Sehingga, berdasarkan hasil, isu beta stationarity bukan merupakan maslaah yang krusial di dalam investigasi ini. 5. Return Differences and Industry Averages • Pada bagian ini, perbedaan return untuk dua periode waktu diuji sepanjang garis komposisi industri dan perubahan dalam harga grosir. • Perhatian yang mendorong dilakukannya analisis ini adalah adanya kemungkinan bahwa respon pasar terhadap adopsi LIFO mungkin bergantung pada industri-industri tertentu dari change firm. • Dapat dibayangkan, LIFO adoption dalam satu industri dapat dipandang sebagai "kabar baik", sementara perubahan akuntansi yang sama dalam industri lain dapat dipandang sebagai "kabar buruk." Artinya, jika harapan pasar terjadi penurunan inventory prices dalam industri tertentu, maka LIFO adoption dalam industri tersebut yang tidak akan dipandang antusias sebagai LIFO adoption pada industri dengan harga yang diharapkan terus meningkat. • Sehingga, untuk alasan ini, persentase perubahan indeks harga grosir, industri, diperkenalkan ke dalam analisis ini, sebagai proxy untuk tingkat inflasi yang diharapkan untuk industri. • Tabel 4 (hlm 382) memberikan tinjauan tentang distribusi industri dan perubahanperubahan dalam harga grosir untuk beberapa periode yang relevan. Juga termasuk perbedaan average return, oleh industri, untuk prelim. week dan 11 minggu periode di sekitarnya. • Kriteria yang paling mencolok dari tabel 4 ini adalah konsistensi, berbagai industri, tanggapan negatif terhadap change firms yang relatif dibandingkan no-change firms. Hasilnya: • Pada 11-week, perbedaan average return negatif untuk semua, kecuali dua industri (Food and Kindred Product dan Conglomerates), yang mewakili 94% dari total perusahaan yang dites. • Untuk prelim. week, perbedaan average return negatif untuk 17 dari 24 industri, yang mewakili 80% dari perusahaan yang ujian. • Beberapa tes lainnya (tidak dilaporkan) dilakukan untuk menentukan konsistensi, berbagai industri, dari reaksi pasar yang negatif. o Fokus pada prelim. week dan di sekitar 11-week period, perbedaan return, diperingkatan dan komposisi industri dari kedua bagian distribusi return, dibandingkan. o Analisis serupa dilakukan untuk highest 25% dan lowest 25% dari return distribution. Setiap perbandingan menunjukkan adanya distribusi industri yang cukup serupa diantara dua bagian (atau perempat) dari return distribution. Hasilnya: • Adanya respon negatif terhadap LIFO switch yang tampaknya cukup menjadi konsisten di seluruh industri dan tidak ada bukti bahwa sekelompok kecil industri "driving" hasilnya. • Konsistensi industri ini tampaknya akan meningkatkan kemungkinan bahwa reaksi pasar dianggap sebagai tanggapan terhadap perubahan informasi LIFO daripada berkaitan dengan unknown omitted variable. 6. Return Differences and the LIFO Earnings Effect • Berdasarkan functional fixation hypothesis, penurunan pada reported earnings berdasarkan perubahan LIFO switch. Yang menunjukkan bahwa security returns security returns akan berkorelasi dengan laba yang dilaporkan, terlepas dari metode akuntansi atau perbedaan dalam metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. • Beaver, Clarke, dan Wright [1979] melaporkan adanya hubungan positif signifikan antara residual returns dengan persentase dalam unexpected earnings. o Temuan ini, digabungkan dengan functional fixation hypothesis, akan menunjukkan bahwa penurunan EPS, karena LIFO adopsi, akan berkorelasi negatif dengan security returns. o Untuk menguji hal ini, Ricks menghubungkan persentasi penurunan EPS karena LIFO switch dengan perbedaan return diantara kedua kelompok selama beberapa periode waktu yang berbeda. o Periode waktu berkisar dari satu hari (prelim. date) terhadap pada 11-week period di sekitar prelim. date. o Hasil korelasi ini ada pada tabel 5 (hlm 384). Hasilnya: • Untuk masing-masing periode waktu diuji, perbedaan return berkorelasi negatif dengan above-com- puted LIFO effect dan signifikan kurang dari 0,05. • Jumlah total change firms pada tape of daily returns adalah 368. Kira-kira dua pertiga dari perusahaan-perusahaan ini (241) dimasukkan dalam matched-pair sample. Kinerja average return dari 368 perusahaan dibandingkan dengan 241 change firms untuk menentukan apakah hasil dari 241 pasangan dapat digeneralisasikan pada seluruh sampel change firms. o Analisa korelasi pada tabel 5 diulang untuk seluruh sampel 368 change firms dan dibandingkan untuk menganalisis hanya dengan menggunakan 241 change firms. Hasilnya: • Average residual returns, koefisien korelasi dan tingkat signifikansi, hampir sama untuk kedua kelompok. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk meragukan bahwa hasil dari matched-pair yang sama akan diperoleh jika "unmatched" change firms tepat dipasangkan.