kep-817/k/jf/2002 tentang prosedur kegiatan baku penilaian d

advertisement
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
NOMOR: KEP-817/K/JF/2002
TENTANG
PROSEDUR KEGIATAN BAKU PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
BAGI JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
DI LINGKUNGAN APARAT PENGAWASAN INTERNAL PEMERINTAH
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
Menimbang
:
a. bahwa untuk menunjang kelancaran proses penilaian
dan penetapan angka kredit bagi jabatan fungsional
auditor di lingkungan Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah, perlu adanya pengaturan prosedur kegiatan
baku penilaian dan penetapan angka kredit bagi jabatan
fungsional auditor di lingkungan Aparat Pengawasan
Internal Pemerintah;
b. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Kepala
Badan
Pembangunan
Pengawasan
tentang
Prosedur
Keuangan
dan
Kegiatan
Baku
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Bagi Jabatan
Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan
Internal Pemerintah;
Mengingat
:
1.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974
Nomor 55; Tambahan Lembaran Negara Nomor 43)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 169; Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3890);
-22.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Tahun 1994 Nomor 22; Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3547);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang
Wewenang
Pengangkatan,
Pemindahan,
dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Tahun 2000 Nomor 193; Tambahan Lembaran
Negara 4014);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Tahun 2000 Nomor 196; Tambahan Lembaran
Negaran 4017) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
12
Tahun
2002
(Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32; Tambahan
Lembaran Negara 4193);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Tahun 1980 Nomor 50; Tambahan Lembaran
Negara 3176);
6.
Keputusan Presiden Nomor 155/M Tahun 1999;
7.
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun
2002;
8.
Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 48 Tahun 2002;
9.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 19/1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya;
10.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara
Nomor
17/KEP/M.PAN/4/2002
tentang
Penyesuaian Penamaan Jabatan Fungsional Auditor;
-311.
Keputusan Bersama Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara, Sekretaris Jenderal Badan
Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Nomor: 10 Tahun 1996,
Nomor: 49/SK/S/1996, Nomor: KEP-386/K/1996
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Auditor dan Angka Kreditnya;
12.
Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor: 13.00.00-125/K/1997 tentang
Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Auditor dan Angka Kredit di Lingkungan
Aparatur Pengawasan Fungsional Pemerintah;
13.
Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan
Nomor:
KEP-06.00.00-080/K/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
DAN PEMBANGUNAN TENTANG PROSEDUR KEGIATAN
BAKU PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT BAGI
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN APARAT
PENGAWASAN INTERNAL PEMERINTAH.
Pasal 1
Prosedur Kegiatan Baku Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Bagi Jabatan Fungsional
Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah merupakan acuan bagi
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, pejabat pengusul angka kredit, tim penilai
angka kredit, dan pejabat fungsional auditor di lingkungan Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah dalam proses penilaian dan penetapan angka kredit jabatan fungsional auditor .
Pasal 2
Prosedur Kegiatan Baku Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Bagi Jabatan Fungsional
Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah sebagaimana tercantum
-4dalam Lampiran Keputusan ini, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Pasal 3
Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang membina karir melalui jabatan fungsional
auditor, kenaikan pangkat dan jabatannya tidak lagi didasarkan pada kenaikan pangkat
reguler tetapi terutama tergantung pada perolehan angka kredit selama dalam penugasan dan
sertifikat peran yang diperoleh sesuai dengan jenjang jabatannya, berlaku Prosedur Kegiatan
Baku Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan
Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
Pasal 4
Penetapan angka kredit dilakukan oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
melalui Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SKPAK), berdasarkan usulan dari Pejabat
Fungsional Auditor melalui Pejabat Pengusul Angka Kredit.
Pasal 5
Ketentuan lebih lanjut yang belum diatur dalam Prosedur Kegiatan Baku Penilaian dan
Penetapan Angka Kredit Bagi Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah ini, akan diatur oleh Sekretaris Utama.
Pasal 6
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Desember 2002
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
ttd
ARIE SOELENDRO
PENILAIAN dan PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
REPUBLIK INDONESIA
PROSEDUR KEGIATAN BAKU
(Standard Operating Procedures)
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
DI LINGKUNGAN
APARAT PENGAWASAN INTERNAL PEMERINTAH
Lampiran Keputusan
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor: KEP – 817/K/JF/2002
Tanggal: 03 Desember 2002
1
Ringkasan Eksekutif
PROSEDUR KEGIATAN BAKU PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA
KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
DI LINGKUNGAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
I. PENDAHULUAN
a. Umum
1. Dalam Kepmenpan 19/1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan
Angka Kreditnya serta ketentuan-ketentuan pelaksanaannya, dinyatakan
bahwa perolehan angka kredit Pejabat Fungsional Auditor ditetapkan
oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit setelah melalui
proses pengumpulan dan penilaian angka kredit yang melibatkan Pejabat
Pengusul, Tim Penilai, Sekretariat Tim Penilai, dan Pejabat Fungsional
Auditor yang bersangkutan.
2. Mengingat pentingnya proses penilaian hingga penetapan angka kredit
dipandang perlu terdapat suatu prosedur kegiatan baku sebagai acuan
bagi pejabat terkait untuk menjamin tercapainya perlakuan yang sama,
obyektif, dan profesional sesuai ketentuan yang berlaku, serta
terselenggaranya proses penetapan angka kredit secara tepat waktu..
b. Tujuan
1. Terwujudnya penetapan angka kredit secara tepat waktu, sebagai dasar
untuk kenaikan pangkat, bahan perencanaan kepesertaan diklat, dan
penjenjangan serta pengembangan karir Auditor.
2. Menyediakan acuan bagi Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka
Kredit, Pejabat Pengusul, Tim Penilai, Sekretariat Tim Penilai, dan PFA
yang bersangkutan mengenai kegiatan yang harus dilaksanakan, waktu
pelaksanaan kegiatan dan dokumen-dokumen yang terkait.
3. Menjamin tercapainya transparansi dan keseragaman dalam proses
penilaian dan penetapan angka kredit sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Ruang Lingkup
1. Pedoman Pelaksanaan Pengumpulan dan Penetapan Angka Kredit
digunakan untuk Pejabat Fungsional Auditor yang berada di lingkungan
BPKP dan APIP lainnya
2. Pedoman ini mengatur mengenai pelaksanaan penetapan angka kredit
dengan Penilaian Terpusat dan Penilaian Setempat.
2
3. Penilaian Terpusat adalah penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai
Pusat yang berkedudukan di BPKP Pusat untuk Auditor di lingkungan
BPKP dan APIP lainnya dengan jabatan Auditor Ahli Madya dan
Auditor Ahli Utama.
4. Penilaian Setempat adalah penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai
pada masing-masing organisasi/unit pengawasan untuk jabatan Auditor
Ahli Pertama sampai dengan Auditor Ahli Muda dan Auditor Pelaksana
sampai dengan Auditor Penyelia.
d. Sistematika Penyajian.
Deleted: ¶
¶
Penyajian prosedur-prosedur dalam pedoman ini secara garis besar terdiri
dari:
a. Uraian pendahuluan yang berisikan garis besar prosedur yang akan
dijelaskan.
b. Pejabat/pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan prosedur.
c. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan prosedur.
d. Dokumen-dokumen yang digunakan dan dihasilkan dari prosedur
yang dilaksanakan.
e. Waktu pelaksanaan kegiatan.
f. Langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan.
g. Bagan alir kegiatan untuk memberikan kemudahan pemahaman
dalam pelaksanaan prosedur-prosedur.
II. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Angka Kredit
1. Angka kredit dalam Jabatan Fungsional Auditor dinilai berdasarkan
norma hasil, sesuai dengan jenjang jabatan atau peran PFA yang
bersangkutan. Angka kredit dapat diberikan bila PFA yang bersangkutan
telah selesai melaksanakan penugasan yang diberikan dengan
menunjukkan bukti yang menyatakan bahwa penugasan yang
dilaksanakan telah memperoleh suatu hasil.
Tugas Limpah
2. Apabila pada suatu unit organisasi tidak terdapat PFA yang sesuai
dengan peran yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan
pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 Kep Menpan No.
19/1996 atau berdasarkan pertimbangan lainnya dari Kepala/Pimpinan
Unit Organisasi, PFA lain yang setingkat di atas atau di bawahnya, dapat
melakukan kegiatan tersebut (tugas limpah) berdasarkan penugasan
secara tertulis dari Kepala/Pimpinan Unit Organisasi yang bersangkutan.
3
Atasan Langsung
3. Dalam setiap penugasan yang berbentuk Tim Mandiri, Atasan Langsung
PFA yang menandatangani SPMK adalah sebagai berikut:
a. Atasan Langsung PFA dengan peran sebagai Anggota Tim dan Ketua
Tim adalah Pengendali Teknis.
b. Atasan Langsung PFA dengan peran sebagai Pengendali Teknis
adalah Pengendali Mutu.
c. Atasan Langsung PFA dengan peran sebagai Pengendali Mutu adalah
Kepala/Pimpinan Unit Kerja atau Pejabat setingkat eselon I atau
eselon II yang membawahkannya.
4. Untuk penugasan yang tidak berbentuk Tim Mandiri, Atasan Langsung
PFA yang menandatangani SPMK adalah Atasan Langsung yang telah
ditetapkan pada setiap awal tahun oleh Kepala/Pimpinan Unit Kerja atau
Pejabat setingkat eselon I atau eselon II yang membawahkannya.
Pejabat Pengusul Angka Kredit
5. Pejabat Pengusul Angka Kredit untuk Penilaian Terpusat adalah:
a. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi di lingkungan Sekretariat
Utama BPKP
b. Direktur di lingkungan Deputi BPKP.
c. Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen di lingkungan Inspektorat
Jenderal Departemen.
d. Sekretaris Inspektorat Utama atau Kepala/Pimpinan unit organisasi
(Eselon II) yang membidangi kepegawaian di lingkungan Inspektorat
Utama LPND.
e. Inspektur di lingkungan Inspektorat LPND.
f. Kepala Pusat, dan Kepala Perwakilan di lingkungan BPKP.
g. Kepala Bawasda Provinsi/Kabupaten/Kota di lingkungan unit
pengawasan Pemerintah Daerah.
6. Pejabat Pengusul Angka kredit untuk Penilaian Setempat adalah:
a. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi di lingkungan Sekretariat
Utama BPKP.
b. Direktur di lingkungan Deputi BPKP
c. Kepala Bagian/Sub-unit organisasi (Eselon III) yang membidangi
kepegawaian di lingkungan Inspektorat Jenderal Departemen dan
Inspektorat Utama LPND.
d. Kepala Sub-bagian TU atau Pejabat di bidang kepegawaian di
lingkungan Inspektorat LPND.
e. Kepala Bagian Tata Usaha atau pejabat struktural lain di lingkungan
Pusat-pusat dan Perwakilan BPKP.
f. Kepala Bagian Tata Usaha (TU) atau Sekretaris Bawasda di
lingkungan Bawasda Provinsi/Kabupaten/Kota.
4
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
7. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk Auditor Ahli
Madya dan Auditor Ahli Utama di lingkungan BPKP dan APIP lainnya
adalah Sekretaris Utama BPKP.
8. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk Auditor Ahli
Pertama dan Auditor Ahli Muda serta Auditor Pelaksana, Auditor
Pelaksana Lanjutan, dan Auditor Penyelia adalah:
a. Sekretaris Utama di lingkungan Sekretariat Utama BPKP.
b. Deputi di lingkungan Deputi BPKP.
c. Inspektur Jenderal di lingkungan Inspektorat Jenderal Departemen.
d. Inspektur Utama di lingkungan Inspektorat Utama LPND.
e. Inspektur di lingkungan Inspektorat LPND.
f. Kepala Pusat dan Kepala Perwakilan di lingkungan Pusat-pusat dan
Perwakilan BPKP
g. Kepala Bawasda Provinsi/Kabupaten/Kota.
Tim Penilai Angka Kredit
9. Susunan keanggotaan Tim Penilai terdiri dari PFA dan Pejabat Struktural
dengan jumlah sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang dengan rincian
sebagai berikut:
a. Seorang ketua merangkap anggota
b. Seorang wakil ketua merangkap anggota
c. Seorang sekretaris merangkap anggota
d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota
Jumlah Anggota Tim Penilai yang berasal dari PFA harus lebih besar dari
jumlah pejabat struktural.
10. Jumlah Anggota Tim Penilai harus ganjil dengan ketentuan 1 (satu) orang
Anggota Tim Penilai untuk kurang lebih 50 (lima puluh) orang PFA yang
dinilai. Jumlah Anggota Tim Penilai ditentukan berdasarkan kemampuan
dalam melakukan penilaian dengan memperhatikan jumlah PFA yang
dinilai dan batasan waktu penilaian yang harus dipenuhi sebagaimana
diuraikan dalam BAB V.
Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit
11. Sekretariat Tim Penilai dipimpin oleh Sekretaris Tim Penilai. Jumlah staf
sekretariat tim penilai ditetapkan berdasarkan pertimbangan Pejabat
yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dengan berdasarkan pada
kemampuan dalam melakukan tata administrasi dokumentasi penilaian
dan penetapan angka kredit dengan persyaratan harus dapat aktif
melakukan kegiatan kesekretariatan.
5
Periode Penilaian Angka Kredit
12. Bulan Januari dan Juli untuk penilaian dan penetapan angka kredit
reguler.
13. Bulan Maret dan September atau bulan sebelumnya berdasarkan yang
mana yang dianggap memungkinkan berdasarkan keputusan Pejabat
yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk penilaian dan
penetapan angka kredit tambahan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan
bahwa SK PAK tersebut harus ditetapkan sebelum tanggal kenaikan
pangkat dan batas waktu pengajuan dokumen usulan kenaikan pangkat
ke BKN
14. Setiap saat dibutuhkan atau tidak terikat pada periode tertentu untuk
penilaian dan penetapan angka kredit keperluan lain, seperti pada saat
pembebasan sementara, perpindahan ke jabatan di luar jabatan
fungsional auditor, pindah unit kerja, dan pengangkatan pertama atau
pengangkatan kembali sebagai PFA.
III. INTISARI PEDOMAN
a. Prosedur I – Prosedur Prosedur Pengumpulan dan Pengusulan Angka
Kredit.
1. Sub-prosedur I.1 - pengumpulan angka kredit oleh PFA
i. Pengumpulan angka kredit oleh PFA (flowchart I.1.1.a – e)
ii. Pengadministrasian SPMK serta penyampaian DUPAK kepada
Pejabat Pengusul Angka Kredit (flowchart I.1.2)
2. Sub-prosedur I.2 - penerimaan dan penelitian usulan angka kredit oleh
Pejabat Pengusul Angka Kredit.
Penelitian kelengkapan DUPAK serta Penyampaian DUPAK kepada
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit melalui
Sekretariat Tim Penilai (flowchart I.2).
b. Prosedur II - Prosedur Penilaian dan Penetapan Angka Kredit.
1. Sub-prosedur II.1 - penilaian angka kredit.
i. Penelitian kelengkapan DUPAK (flowchart II.1.1)
ii. Penilaian DUPAK oleh Tim Penilai dan Rapat Penilaian Angka Kredit
(flowchart II.1.2)
2. Sub-prosedur II.2 - penetapan angka kredit.
i. Penyerahan hasil penilaian oleh Sekretariat Tim Penilai kepada
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit (flowchart II.2.1)
ii. Penelaahan dan penandatanganan SK PAK oleh Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit (flowchart II.2.2)
6
3. Sub-prosedur II.3 – pendistribusian keputusan angka kredit.
i. Pendistribusian SK PAK (lihat flowchart II.3.1)
ii. Penyusunan Laporan Semester Tim Penilai oleh Sekretariat Tim
Penilai (lihat flowchart II.3.2)
7
IV. ALUR KEGIATAN
Atasan
Langsung
PFA
PFA
Pejabat Pengusul
Angka Kredit
Pejabat yg
Berwenang
Menetapkan
Angka Kredit
Sekretariat
Tim Penilai
Angka
Kredit
Tim Penilai
Angka Kredit
DUPAK dan
Berkas
Pendukung
Terkait
II.1.1
Penelitian
Pendahuluan
Kelengkapan
DUPAK
II.1.2
Penelitian
Lanjutan dan
Penilaian
DUPAK
Melakukan
Kegiatan
I.1.1.a – d
Membuat
SPMK dan
Bukti
Pendukung
I.1.1.a – d
Î
Review
SPMK
I.1.2
Mengadministrasikan
SPMK
I.1.2
I.2
Menyusun
DUPAK
Penelitian dan
Penandatanganan
DUPAK
Î
Î
Î
II.1.2
Rapat Tim
Penilai
II.2.2
Penelaahan dan
penandatangan
SK PAK
SK PAK
Tertandatangani
SK PAK
II.2.1
Í
Î
SK PAK
II.3.1
Penggandaan
dan
Distribusi SK
PAK
SK PAK
Pejabat Lain yg Berkepentingan
SK PAK
8
II.1.2
Í
Konsep
SK PAK
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF ...........................................................................................................
i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................. ix
DAFTAR BAGAN ALIR KEGIATAN ........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................... xi
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
BAB
II
UMUM ............................................................................................................
DASAR HUKUM ...........................................................................................
TUJUAN ..........................................................................................................
RUANG LINGKUP ........................................................................................
SISTEMATIKA ...............................................................................................
KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT DALAM JABATAN
FUNGSIONAL AUDITOR
A. BIDANG KEGIATAN AUDITOR ...............................................................
B. ANGKA KREDIT............................................................................................
B A B III
5
7
PEJABAT DAN PROSEDUR TERKAIT
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
B A B IV
1
1
3
3
4
PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR..........................................................
ATASAN LANGSUNG PFA.........................................................................
PEJABAT PENGUSUL ANGKA KREDIT .................................................
PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA
KREDIT ...........................................................................................................
TIM PENILAI ANGKA KREDIT .................................................................
SEKRETARIAT TIM PENILAI ....................................................................
TIM PENILAI TEKNIS .................................................................................
WAKTU PELAKSANAAN ..........................................................................
JARINGAN PROSEDUR ...............................................................................
9
10
11
11
12
13
14
14
16
PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENGUSULAN ANGKA
KREDIT (PROSEDUR I)
A. UMUM ............................................................................................................
B. PEJABAT TERLIBAT DALAM PROSEDUR .............................................
C. KRITERIA PENGUMPULAN DAN PENGUSULAN ANGKA
KREDIT ...........................................................................................................
• Kriteria Pengumpulan Angka Kredit oleh PFA ...........................
• Kriteria Penerimaan dan Penelitian Usulan Angka Kredit
oleh Pejabat Pengusul ......................................................................
vii
18
18
19
19
21
D. DOKUMEN YANG DIPERLUKAN ...........................................................
• Dokumen dalam Pengumpulan Angka Kredit yang
Disiapkan oleh PFA .........................................................................
• Dokumen dalam Penerimaan dan Penelitian Usulan Angka
Kredit oleh Pejabat Pengusul ..........................................................
E. WAKTU PELAKSANAAN ..........................................................................
• Waktu Pelaksanaan Pengumpulan Angka Kredit oleh PFA .....
• Waktu Pelaksanaan Penerimaan dan Penelitian Usulan
Angka Kredit oleh Pejabat Pengusul .............................................
F. KEGIATAN PEMBENTUK PROSEDUR ...................................................
• Kegiatan dalam Sub-Prosedur Pengumpulan Angka Kredit
oleh PFA (Sub-Prosedur I.1) ............................................................
• Kegiatan dalam Sub-Prosedur Penerimaan dan Penelitian
DUPAK oleh Pejabat Pengusul (Sub-Prosedur I.2) .....................
G. BAGAN ALIR KEGIATAN ..........................................................................
BAB
V
22
22
26
26
26
27
28
28
29
30
PROSEDUR PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
(PROSEDUR II)
A. UMUM ............................................................................................................
B. PEJABAT TERLIBAT DALAM PROSEDUR .............................................
C. KRITERIA PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT ..........
• Kriteria Penilaian Angka Kredit......................................................
• Kriteria Penetapan Angka Kredit....................................................
• Kriteria Pendistribusian Keputusan Angka kredit ......................
D. DOKUMEN YANG DIPERLUKAN ...........................................................
• Dokumen dalam Penilaian Angka Kredit – yang
Diselenggarakan oleh Sekretariat Tim Penilai .............................
• Dokumen dalam Penilaian Angka Kredit – yang
Diselenggarakan oleh Tim Penilai .................................................
• Dokumen dalam Penetapan Angka Kredit ..................................
• Dokumen dalam Pendistribusian Keputusan Angka Kredit .....
E. WAKTU PELAKSANAAN ..........................................................................
• Waktu Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit ................................
• Waktu Pelaksanaan Penetapan Angka Kredit .............................
• Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Keputusan Angka
Kredit ..................................................................................................
F. KEGIATAN PEMBENTUK PROSEDUR ...................................................
• Kegiatan dalam Sub-Prosedur Penilaian Angka Kredit
(Sub-Prosedur II.1) ...........................................................................
• Kegiatan dalam Sub-Prosedur Penetapan Angka Kredit
(Sub-Prosedur II.2) ...........................................................................
• Kegiatan dalam Sub-Prosedur Pendistribusian Keputusan
Angka Kredit (Sub-Prosedur II.3) ..................................................
G. BAGAN ALIR KEGIATAN ..........................................................................
viii
38
38
39
39
40
40
41
41
41
41
42
42
42
44
45
45
45
47
47
48
DAFTAR TABEL
Tabel I.
Pejabat Terkait Dalam Prosedur Kegiatan Baku Penilaian dan
Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor ................................... 17
Tabel II.
Tabel Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penilaian dan Penetapan Angka
Kredit Reguler dan Tambahan ........................................................................... 57
ix
DAFTAR BAGAN ALIR KEGIATAN
Prosedur
Pengumpulan
dan Pengusulan
Angka Kredit
Sub-Prosedur
Pengumpulan
Angka Kredit
Kode
Flowchart
I.1.1.e
Pengumpulan Angka Kredit Unsur
Kegiatan Bidang Pendidikan
Pengumpulan Angka Kredit Unsur
Kegiatan Bidang Pengawasan
Pengumpulan Angka Kredit Unsur
Kegiatan Bidang Pengembangan
Profesi
Pengumpulan Angka Kredit Unsur
Kegiatan Bidang Penunjang
Review SPMK
I.1.2
Pengadministrasian SPMK
I.1.1.a
I.1.1.b
I.1.1.c
I.1.1.d
Penilaian dan
Penetapan
Angka kredit
Penerimaan
dan Penelitian
DUPAK oleh
Pejabat
Pengusul
Penilaian
Angka kredit
I.2
II.1.1
II.1.2
Penetapan
Angka kredit
II.2.1
II.2.2
Pendistribusian
Keputusan
Angka kredit
Kegiatan
II.3.1
II.3.2
Penyampaian DUPAK dan berkas
terkait lainnya kepada Pejabat
Pengusul
Penelitian Kelengkapan DUPAK
Penyampaian DUPAK dan berkas
terkait lainnya kepada Pejabat yg
Berwenang Menetapkan Angka
Kredit
Penelitian pendahuluan
kelengkapan berkas DUPAK
Penyerahan berkas untuk dinilai
oleh Tim Penilai
Penelitian lanjutan berkas DUPAK
Rapat Tim Penilai
Penerimaan kembali berkas
penilaian dari Tim Penilai
Penyerahan SK PAK kepada
Pejabat yg Berwenang Menetapkan
Angka kredit.
Penelaahan dan Penandatangan SK
PAK
Penggandaan dan pendistribusian
SK PAK
Penyusunan Laporan Semesteran
Pelaksanaan Tugas Tim Penilai
x
Pelaksana
Hal
PFA
31
PFA
32
PFA
33
PFA
34
Atasan
Langsung PFA
PFA
35
36
Pejabat
Pengusul
Angka kredit
37
Sekretariat
Tim Penilai
49
Tim Penilai
50
Sekretariat
Tim Penilai
53
Pejabat yg
Berwenang
Menetapkan
Angka kredit
Sekretariat
Tim Penilai
Sekretariat
Tim Penilai
54
55
56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I.
Lampiran II.
Lampiran III.
Lampiran IV.
Lampiran Va.
Lampiran Vb.
Lampiran VI.
Lampiran VII – 1
Lampiran VII – 2
Lampiran VIII.
Lampiran IX.
Lampiran X.
Lampiran XI.
Lampiran XII.
Lampiran XIII.
Lampiran XIV.
Lampiran XV.
Lampiran XVI.
Lampiran XVII.
Lampiran XVIII.
Lampiran XIX.
Lampiran XX.
Lampiran XXI.
Lampiran XXII.
Lampiran XXIII.
Lampiran XXIV.
Lampiran XXV.
Lampiran XXVI.
Lampiran XXVII.
Surat Keputusan Pengangkatan Anggota Tim Penilai
Surat Keputusan Pengangkatan Anggota Tim Teknis Penilai
Surat Keputusan Pengangkatan Sekretaris dan Staf Sekretariat
Tim Penilai
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan (SPMKPendidikan)
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan
Auditor Trampil (SPMK – Pengawasan I)
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penggerakkan,
Pembinaan, dan Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Auditor
Ahli (SPMK – Pengawasan 2)
Formulir Anggaran Waktu Pengawasan
Pengantar Surat Tugas
Surat Tugas
Kartu Penugasan Kegiatan Pengawasan
Routing Slip – Konsep Laporan Hasil Audit
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi
Auditor Trampil/Ahli (SPMK – Pengembangan)
Daftar/Laporan Pelaksanaan PKS
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Pengawasan
(SPMK – Penunjang)
Laporan Angka Kredit (LAK)
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
Buku Agenda Pejabat Pengusul
Surat Pengantar/Nota Dinas Pengantar Penyampaian DUPAK
Buku Agenda Sekretariat Tim Penilai
Routing Slip Penilaian Angka kredit
Daftar Penelitian Pengujian Kelengkapan Dokumen Angka
Kredit
Kartu Angka Kredit
Lembar Perhitungan Angka kredit (LPAK)
Daftar Penjelasan Perbedaan Angka kredit (DPPAK)
Berita Acara Penilaian Angka Kredit (BAPAK)
Surat Keputusan Penetapan Angka kredit (SK PAK)
Surat Pengantar Penyampaian Tanda Tangan Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka kredit
Surat Pengantar Penyampaian SK Penetapan Angka Kredit
Laporan Semester Tim Penilai Angka Kredit
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Dalam rangka pembinaan Pejabat Fungsional Auditor (PFA)
di lingkungan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
(APIP), telah ditetapkan Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 19/1996 tentang
Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya.
2. Sebagai petunjuk pelaksanaannya telah diterbitkan Keputusan
Bersama, Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara,
Sekretaris Jendral Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala BPKP
No. 10 Tahun 1996; No. 49/SK/S/1996; No. KEP-386/K/1996;
tanggal 6 Juni 1996, tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya.
3. Sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya telah diterbitkan
Keputusan Kepala BPKP No. 13.00.00-125/K/1997; tanggal 5
Maret 1997, tentang Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya di
Lingkungan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah.
4. Dalam ketentuan sebagaimana tersebut dalam angka 1 sampai
dengan 3 diatas, dinyatakan bahwa perolehan angka kredit
Pejabat Fungsional Auditor ditetapkan oleh Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit setelah melalui proses
pengumpulan dan penilaian angka kredit yang melibatkan
Pejabat Pengusul, Tim Penilai, Sekretariat Tim Penilai, dan
Pejabat Fungsional Auditor yang bersangkutan.
5. Mengingat pentingnya proses penilaian hingga penetapan angka
kredit dipandang perlu terdapat suatu prosedur kegiatan baku
sebagai acuan bagi pejabat terkait untuk menjamin tercapainya
perlakuan yang sama, obyektif, dan profesional sesuai ketentuan
yang berlaku, serta terselenggaranya proses penetapan angka
kredit secara tepat waktu.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55;
Tambahan Lembaran Negara Nomor 43) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3890).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994
Nomor 22; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547).
-1-
3. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 193; Tambahan
Lembaran Negaran 4014);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 193; Tambahan Lembaran Negaran 4014) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2002 (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32; Tambahan
Lembaran Negaran 4193);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
6. Keputusan Presiden Nomor 155/M Tahun 1999.
7. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 46 Tahun 2002.
8. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen; sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan dengan Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2002.
9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 19 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan
Angka Kreditnya.
10. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor
17/KEP/M.PAN/4/2002
tentang
Penyesuaian
Penamaan Jabatan Fungsional Auditor.
11. Keputusan Bersama, Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara, Sekretaris Jendral Badan Pemeriksa Keuangan, dan
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, No.
10 Tahun 1996; No. 49/SK/S/1996; No. KEP-386/K/1996
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan
Angka Kreditnya.
12. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 13.00.00-125/K/1997 tentang Petunjuk
Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya di Lingkungan Aparat Pengawasan
Fungsional Pemerintah.
-2-
13. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
C. TUJUAN
Penyusunan Prosedur Kegiatan Baku Penilaian dan Penetapan
Angka Kredit JFA bertujuan untuk :
1. Terwujudnya penetapan angka kredit secara tepat waktu,
sebagai dasar untuk kenaikan pangkat, bahan perencanaan
kepesertaan diklat, dan penjenjangan serta pengembangan karir
Auditor.
2. Menyediakan acuan bagi Pejabat yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit, Pejabat Pengusul, Tim Penilai, Sekretariat Tim
Penilai, dan PFA yang bersangkutan mengenai kegiatan yang
harus dilaksanakan, waktu pelaksanaan kegiatan dan dokumendokumen yang terkait.
3. Menjamin tercapainya transparansi dan keseragaman dalam
proses penilaian dan penetapan angka kredit sesuai ketentuan
yang berlaku.
D. RUANG
LINGKUP
1. Prosedur Kegiatan Baku Penilaian dan Penetapan Angka
Kredit JFA (lebih lanjut disebut dengan Prosedur Kegiatan
Baku) disusun untuk dilaksanakan dalam lingkungan:
a. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP);
b. Inspektorat Jenderal Departemen;
c. Inspektorat Utama/Inspektorat pada Lembaga Pemerintah
Non Departemen (LPND);
d. Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
e. Unit Kerja Bidang Pengawasan pada Instansi Pemerintah
lainnya .
2. Prosedur Kegiatan Baku ini mencakup proses penilaian dan
penetapan angka kredit melalui Penilaian Terpusat dan
Penilaian Setempat.
3. Penilaian Terpusat adalah penilaian yang dilakukan oleh Tim
Penilai Pusat yang berkedudukan di BPKP Pusat untuk Auditor
di lingkungan BPKP dan APIP lainnya dengan jabatan Auditor
Ahli Madya dan Auditor Ahli Utama.
-3-
4. Penilaian Setempat adalah penilaian yang dilakukan oleh Tim
Penilai pada masing-masing organisasi/unit pengawasan untuk
jabatan Auditor Ahli Pertama sampai dengan Auditor Ahli
Muda dan Auditor Pelaksana sampai dengan Auditor Penyelia.
E. SISTEMATIKA
1. Prosedur Kegiatan Baku disusun secara sistematis dan terinci
untuk memberikan kemudahan bagi para Pejabat Fungsional
Auditor dan Pejabat terkait lainnya untuk memahami
prosedur-prosedur yang dilaksanakan dan dokumendokumen/informasi-informasi yang dipersiapkan.
2. BAB I menguraikan hal-hal yang bersifat umum, dasar hukum,
tujuan, ruang lingkup dan sistematika penyusunan.
3. BAB II menguraikan bidang kegiatan auditor dan angka kredit.
4. BAB III menguraikan pejabat dan prosedur terkait dalam
pengumpulan dan penetapan angka kredit.
5. BAB IV menguraikan prosedur pengumpulan dan pengusulan
angka kredit.
6. BAB V menguraikan prosedur penilaian dan penetapan angka
kredit.
-4-
BAB II
KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT
DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
F. BIDANG
KEGIATAN
AUDITOR
1. Bidang kegiatan yang dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional
Auditor adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Kep
MENPAN No. 19/1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya, terdiri dari:
•
•
Unsur Utama:
a. Pendidikan;
b. Pengawasan; dan
c. Pengembangan Profesi Pengawasan.
Unsur Penunjang:
d. Penunjang Tugas Pengawasan.
2. Bidang kegiatan Pendidikan, meliputi:
a. Mengikuti
pendidikan
sekolah
dan
memperoleh
gelar/ijazah;
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan di bidang
pengawasan serta memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau sertifikat.
3. Bidang kegiatan Pengawasan, meliputi:
a. Pembinaan dan penggerakan pengawasan, yaitu:
(1) Menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan dan
kebijakan lainnya.
(2) Menyiapkan Rencana Induk Pengawasan (RIP).
(3) Menyiapkan kebijakan pengawasan tahunan.
(4) Menyiapkan Rencana Kerja Pengawasan Tahunan
(RKPT).
(5) Menyiapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan
(PKPT).
(6) Menyusun Pedoman dan atau Sistem Pengawasan.
(7) Memutakhirkan
Pedoman
dan
atau
Sistem
Pengawasan.
(8) Menyusun petunjuk pelaksanaan (juklak) dan atau
petunjuk teknis (juknis) pengawasan.
(9) Memutakhirkan juklak dan atau juknis pengawasan.
(10) Menyusun ukuran kinerja di bidang pengawasan.
(11) Membina dan menggerakkan Aparat Pengawasan
Fungsional (APF).
(12) Menelaah peraturan perundang-undangan.
(13) Melaksanakan penyuluhan di bidang pengawasan.
(14) Melaksanakan asistensi dan konsultasi di bidang
pengawasan.
-5-
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
Membuat laporan akuntabilitas.
Mengkaji laporan hasil audit akuntabilitas.
Membuat laporan hasil pengawasan.
Mengkaji laporan hasil pengawasan.
Mengkaji kebijakan keuangan dan pembangunan.
Memantau pelaksanaan RKPT.
Memantau pelaksanaan PKPT.
Mengkaji dan menyempurnakan RIP.
Mengkaji aspek strategis.
Memaparkan hasil pengawasan.
Mengkaji hasil Diklat pengawasan.
Gelar Pengawasan.
b. Pelaksanaan Pengawasan, yaitu:
(1) Melaksanakan pemeriksaan akuntan.
(2) Melaksanakan audit keuangan dan atau ketaatan.
(3) Melaksanakan audit operasional.
(4) Melaksanakan audit khusus.
(5) Melaksanakan audit akuntabilitas.
(6) Menguji dan menilai dokumen (melaksanakan audit
buril).
(7) Melaksanakan penelitian di bidang pengawasan.
(8) Mengkaji hasil pengawasan.
(9) Mengkompilasi laporan.
(10) Meringkas hasil pengawasan untuk pihak yang
berkompeten.
(11) Mengkaji kinerja obyek pengawasan.
(12) Mengkaji sistem pengendalian manajemen obyek
pengawasan.
(13) Mengkaji hasil audit (peer review).
(14) Memantau tindak lanjut hasil pengawasan.
(15) Mempersiapkan bahan untuk tujuan tertentu.
(16) Mengumpulkan data dan atau informasi intelijen.
(17) Memproses penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR).
(18) Memberikan kesaksian dalam peradilan kasus hasil
pengawasan.
4. Bidang kegiatan Pengembangan Profesi Pengawasan, meliputi:
a. Membuat karya ilmiah/karya tulis di bidang pengawasan.
b. Menerjemahkan/menyadur karya tulis ilmiah di bidang
pengawasan.
c. Berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan di bidang
pengawasan.
d. Melakukan pelatihan di kantor sendiri.
e. Berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan (ekspose)
draft/ pedoman/modul/fatwa di bidang pengawasan.
f. Melakukan studi banding di bidang pengawasan.
-6-
5. Bidang kegiatan Penunjang Tugas Pengawasan, meliputi:
a. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai.
b. Mengikuti seminar, lokakarya, konferensi, atau kongres di
bidang pengawasan.
c. Menjadi anggota organisasi profesi.
d. Menjadi Tim Penilai Jabatan Fungsional Auditor.
e. Memperoleh penghargaan atau tanda jasa.
f. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya.
g. Duduk dalam kepanitiaan intra atau antar instansi.
6. Kegiatan pengawasan lainnya yang disepadankan
Dengan berkembangnya kebutuhan akan pelaksanaan
pengawasan dan diversifikasi tugas Auditor, terdapat kegiatan
Auditor yang belum termasuk dalam kegiatan-kegiatan
pengawasan sebagaimana tersebut diatas. Terhadap hal tersebut
akan diterbitkan ketentuan tersendiri yang mengatur mengenai
kesetaraan kegiatan dan perolehan angka kreditnya.
G. ANGKA KREDIT
1. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan
atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai
oleh Pejabat Fungsional Auditor (PFA) yang digunakan
sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan
pangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor.
2. Kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit Auditor
adalah bidang kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf A
di atas, dengan pengelompokan perolehan Angka Kredit sebagai
berikut:
a. Unsur Utama, terdiri dari:
(1) Pendidikan;
(2) Pengawasan; dan
(3) Pengembangan Profesi Pengawasan.
b. Unsur Penunjang.
3. Angka kredit dalam Jabatan Fungsional Auditor dinilai
berdasarkan norma hasil, sesuai dengan jenjang jabatan atau
peran PFA yang bersangkutan. Angka kredit dapat diberikan
bila PFA yang bersangkutan telah selesai melaksanakan
penugasan yang diberikan dengan menunjukkan bukti yang
menyatakan bahwa penugasan yang dilaksanakan telah
memperoleh suatu hasil.
4. Apabila pada suatu unit organisasi tidak terdapat PFA yang
sesuai dengan peran yang seharusnya untuk melaksanakan
kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 Kep
Menpan No. 19/1996 atau berdasarkan pertimbangan lainnya
dari Kepala/Pimpinan Unit Organisasi, PFA lain yang setingkat
-7-
di atas atau di bawahnya, dapat melakukan kegiatan tersebut
(tugas limpah) berdasarkan penugasan secara tertulis dari
Kepala/Pimpinan Unit Organisasi yang bersangkutan.
5. Pemberian angka kredit atas hasil penugasan sebagaimana
dimaksud pada angka 4 di atas adalah sebagaimana diatur
dalam Pasal 9 Kep Menpan No. 19/1996, yaitu sebagai berikut :
a. Auditor Ahli yang melaksanakan kegiatan dengan peran
setingkat lebih tinggi dari yang seharusnya, angka kredit
yang diperolehnya sebesar 110% dari setiap angka kredit
butir kegiatan untuk peran yang seharusnya.
b. Auditor Ahli yang melaksanakan kegiatan dengan peran
setingkat lebih rendah dari yang seharusnya, angka kredit
yang diperolehnya sebesar 90% dari setiap angka kredit
butir kegiatan untuk peran yang seharusnya.
c. Auditor Penyelia, Auditor Pelaksana Lanjutan dan Auditor
Pelaksana yang melaksanakan kegiatan pada jenjang
setingkat lebih rendah, angka kredit yang diperoleh adalah
sebesar angka kredit minimal dari butir kegiatan pada
jenjang jabatan yang seharusnya, sedangkan jika setingkat
lebih tinggi memperoleh angka kredit maksimal dari butir
kegiatan pada jenjang yang seharusnya.
-8-
BAB III
PEJABAT DAN PROSEDUR TERKAIT
H. PEJABAT
FUNGSIONAL
AUDITOR
1. Pejabat Fungsional Auditor (PFA) adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pengawasan pada instansi pemerintah.
2. Jenjang Jabatan PFA terdiri dari:
a. Auditor Ahli, dengan jenjang jabatan tertinggi sampai
dengan terendah adalah sebagai berikut:
(1) Auditor Ahli Utama;
(2) Auditor Ahli Madya;
(3) Auditor Ahli Muda;
(4) Auditor Ahli Pertama.
b. Auditor Trampil, dengan jenjang jabatan tertinggi sampai
dengan terendah adalah sebagai berikut:
(1) Auditor Penyelia;
(2) Auditor Pelaksana Lanjutan;
(3) Auditor Pelaksana.
3. Auditor Ahli adalah Auditor yang berijazah serendah-rendahnya
Strata 1/ Diploma IV dengan kualifikasi pendidikan yang
ditentukan oleh Instansi Pembina, mempunyai sertifikat yang
dipersyaratkan sesuai jenjang jabatannya, serta dalam
melaksanakan tugas pengawasan dilandasi oleh pengetahuan,
metodologi, dan teknik analisis yang didasarkan atas disiplin
ilmu pengawasan.
4. Auditor Trampil adalah auditor yang berlatar pendidikan
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau Diploma II/III dengan
kualifikasi pendidikan yang ditentukan oleh Instansi Pembina,
mempunyai sertifikat masuk auditor trampil, serta dalam
melaksanakan tugas pengawasan mempergunakan prosedur dan
teknik kerja yang telah ditentukan di bidang pengawasan.
5. Auditor Ahli dan Auditor Trampil dalam pelaksanaan
penugasannya bertindak sesuai dengan peran dalam Tim
Mandiri sebagai:
a. Auditor Ahli Utama, berperan sebagai Pengendali Mutu
(PM) untuk kegiatan Pembinaan dan Penggerakan
Pengawasan.
b. Auditor Ahli Madya, berperan sebagai:
(1) Pengendali Teknis (PT) untuk kegiatan Pembinaan dan
Penggerakan Pengawasan; atau
(2) Pengendali Mutu (PM) untuk kegiatan Pelaksanaan
Pengawasan.
c. Auditor Ahli Muda, berperan sebagai:
-9-
(1) Ketua Tim (KT) untuk kegiatan Pembinaan dan
Penggerakan Pengawasan; atau
(2) Pengendali Teknis (PT) untuk kegiatan Pelaksanaan
Pengawasan.
d. Auditor Ahli Pertama, berperan sebagai:
(1) Anggota Tim (AT) untuk kegiatan Pembinaan dan
Penggerakan Pengawasan; atau
(2) Ketua Tim (KT) untuk kegiatan Pelaksanaan
Pengawasan.
e. Auditor Penyelia, Auditor Pelaksana Lanjutan, Auditor
Pelaksana, berperan sebagai Anggota Tim (AT) untuk
kegiatan Pelaksanaan Pengawasan.
Melakukan tugas secara mandiri adalah melakukan tugas dalam
suatu tim pengawas mandiri yang merupakan kerja bersama
tetapi tanggung jawab hasil pelaksanaan tugas dan kewenangan
pelaksanaan tugas tetap melekat pada masing-masing PFA
tersebut.
6. Uraian tugas dan tanggung jawab Pengendali Mutu, Pengendali
Teknis, Ketua Tim, dan Anggota Tim mengacu pada ketentuan
terkait.
7. Seorang Auditor yang telah mempunyai sertifikat peran sebagai
Anggota Tim/Ketua Tim/Pengendali Teknis/Pengendali Mutu
tetapi tidak melaksanakan tugas sesuai dengan perannya karena
alasan kepentingan penugasan, berlaku ketentuan tugas limpah
ke bawah atau ke atas sesuai Kepmenpan No. 19/1996 Pasal 9.
I.
ATASAN
LANGSUNG PFA
1. Dalam setiap penugasan yang berbentuk Tim Mandiri, Atasan
Langsung PFA yang menandatangani SPMK adalah sebagai
berikut:
a. Atasan Langsung PFA dengan peran sebagai Anggota Tim
dan Ketua Tim adalah Pengendali Teknis.
b. Atasan Langsung PFA dengan peran sebagai Pengendali
Teknis adalah Pengendali Mutu.
c. Atasan Langsung PFA dengan peran sebagai Pengendali
Mutu adalah Kepala/Pimpinan Unit Kerja atau Pejabat
setingkat eselon I atau eselon II yang membawahkannya.
2.
Untuk penugasan yang tidak berbentuk Tim Mandiri, Atasan
Langsung PFA yang menandatangani SPMK adalah Atasan
Langsung yang telah ditetapkan pada setiap awal tahun oleh
Kepala/Pimpinan Unit Kerja atau Pejabat setingkat eselon I atau
eselon II yang membawahkannya.
- 10 -
J.
PEJABAT
PENGUSUL
ANGKA KREDIT
1. Pejabat Pengusul Angka Kredit adalah pejabat di bidang
kepegawaian
atau
melakukan
fungsi
pengelolaan
kepegawaian yang menandatangani usulan peroleh angka
kredit PFA untuk disampaikan kepada Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
2. Pejabat Pengusul Angka Kredit untuk Penilaian Terpusat
berbeda dengan Pejabat Pengusul Angka Kredit untuk Penilaian
Setempat (Instansi).
3. Pejabat Pengusul Angka Kredit untuk Penilaian Terpusat adalah:
a. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi di lingkungan
Sekretariat Utama BPKP
b. Direktur di lingkungan Deputi BPKP.
c. Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen di lingkungan
Inspektorat Jenderal Departemen.
d. Sekretaris Inspektorat Utama atau Kepala/Pimpinan unit
organisasi (Eselon II) yang membidangi kepegawaian di
lingkungan Inspektorat Utama LPND.
e. Inspektur di lingkungan Inspektorat LPND.
f. Kepala Pusat, dan Kepala Perwakilan di lingkungan BPKP.
g. Kepala Bawasda Provinsi/Kabupaten/Kota di lingkungan
unit pengawasan Pemerintah Daerah.
4. Pejabat Pengusul Angka kredit untuk Penilaian Setempat adalah:
a. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi di lingkungan
Sekretariat Utama BPKP.
b. Direktur di lingkungan Deputi BPKP
c. Kepala Bagian/Sub-unit organisasi (Eselon III) yang
membidangi kepegawaian di lingkungan Inspektorat
Jenderal Departemen dan Inspektorat Utama LPND.
d. Kepala Sub-bagian TU atau Pejabat di bidang kepegawaian
di lingkungan Inspektorat LPND.
e. Kepala Bagian Tata Usaha atau pejabat struktural lain di
lingkungan Pusat-pusat dan Perwakilan BPKP.
f. Kepala Bagian Tata Usaha (TU) atau Sekretaris Bawasda di
lingkungan Bawasda Provinsi/Kabupaten/Kota.
K. PEJABAT YANG
BERWENANG
MENETAPKAN
ANGKA KREDIT
1. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit adalah
Pejabat yang menandatangani keputusan mengenai besaran
angka kredit yang diperoleh Auditor.
2. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk
Auditor Ahli Madya dan Auditor Ahli Utama adalah Sekretaris
Utama BPKP.
3. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk
Auditor Ahli Pertama dan Auditor Ahli Muda serta Auditor
- 11 -
Pelaksana, Auditor Pelaksana Lanjutan, dan Auditor Penyelia
adalah:
a. Sekretaris Utama di lingkungan Sekretariat Utama BPKP.
b. Deputi di lingkungan Deputi BPKP.
c. Inspektur Jenderal di lingkungan Inspektorat Jenderal
Departemen.
d. Inspektur Utama di lingkungan Inspektorat Utama LPND.
e. Inspektur di lingkungan Inspektorat LPND.
f. Kepala Pusat dan Kepala Perwakilan di lingkungan Pusatpusat dan Perwakilan BPKP
g. Kepala Bawasda Provinsi/Kabupaten/Kota.
L. TIM PENILAI
ANGKA KREDIT
1. Tim Penilai Angka Kredit adalah Tim yang dibentuk oleh
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit yang
bertugas membantu dalam proses penilaian dan penetapan
angka kredit Pejabat Fungsional Auditor.
2. Penunjukan Tim Penilai dilakukan dengan keputusan Pejabat
yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. Contoh surat
keputusan (SK) dapat dilihat pada Lampiran I.
3. Susunan keanggotaan Tim Penilai terdiri dari PFA dan Pejabat
Struktural dengan jumlah sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang
dengan rincian sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Seorang ketua merangkap anggota
Seorang wakil ketua merangkap anggota
Seorang sekretaris merangkap anggota
Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota
4. Jumlah Anggota Tim Penilai yang berasal dari PFA harus lebih
besar dari jumlah pejabat struktural.
5. Pejabat yang diangkat sebagai Anggota Tim Penilai harus
memiliki jenjang kepangkatan minimal setara dengan PFA yang
angka kreditnya dinilai, serta memiliki keahlian dan
kemampuan di bidang pengawasan agar kompetensi penilaian
dapat dilakukan secara efektif, dan dapat aktif melakukan
penilaian.
6. Pejabat yang diangkat sebagai Sekretaris Tim Penilai adalah
sebagai berikut:
a. Sekretaris Tim Penilai Pusat adalah pejabat di lingkungan
Pusat Pembinaan JFA atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
Sekretaris Utama BPKP.
b. Sekretaris Tim Penilai Setempat adalah pejabat yang
mengurusi bidang kepegawaian pada unit organisasi
masing-masing.
- 12 -
7. Jumlah Anggota Tim Penilai harus ganjil dengan ketentuan 1
(satu) orang Anggota Tim Penilai untuk kurang lebih 50 (lima
puluh) orang PFA yang dinilai. Jumlah Anggota Tim Penilai
ditentukan berdasarkan kemampuan dalam melakukan
penilaian dengan memperhatikan jumlah PFA yang dinilai dan
batasan waktu penilaian yang harus dipenuhi sebagaimana
diuraikan dalam BAB V.
8. Dalam hal jumlah PFA dalam satu unit kerja adalah 50 (lima
puluh) orang atau kurang, maka jumlah tim penilai ditetapkan
berdasarkan
pertimbangan
Pejabat
yang
Berwenang
Menetapkan Angka Kredit dengan tidak menutup kemungkinan
bergabung dengan tim penilai unit organisasi PFA terdekat.
Penggabungan Tim Penilai antar unit kerja pengawasan dapat
dilakukan berdasarkan pertimbangan Instansi Pembina.
9. Untuk unit pengawasan yang melakukan penggabungan
penilaian angka kredit PFA, maka pembentukan Tim Penilai,
Sekretariat Tim Penilai, dan Tim Teknis Penilai dilakukan oleh
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit pada
instansi/unit pengawasan yang jumlah PFA-nya lebih besar.
10. Masa jabatan tim penilai adalah 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
Anggota tim penilai yang telah menduduki 2 (dua) kali masa
jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 (satu) kali masa jabatan.
11. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dapat
mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti dalam hal terdapat
Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai sepanjang diperlukan
untuk memenuhi jumlah minimum Anggota Tim Penilai yang
dipersyaratkan.
12. Dalam hal terdapat anggota tim penilai yang berhenti atau
karena satu dan lain hal tidak dapat melaksanakan tugas sebagai
anggota tim penilai, maka kedudukannya diganti pejabat lain
dengan sisa masa kerja dari anggota yang diganti.
M. SEKRETARIAT
TIM PENILAI
1. Sekretariat Tim Penilai dibentuk untuk membantu
pelaksanaan tugas Pejabat yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit dan Tim Penilai dalam bidang administrasi.
2. Pembentukan dan penunjukan pegawai yang bertugas pada
Sekretariat Tim Penilai dilakukan dengan keputusan Pejabat
yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. Contoh surat
keputusan (SK) sebagaimana pada Lampiran III.
3. Sekretariat Tim Penilai dipimpin oleh Sekretaris Tim Penilai.
- 13 -
4. Jumlah staf sekretariat tim penilai ditetapkan berdasarkan
pertimbangan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka
Kredit dengan berdasarkan pada kemampuan dalam melakukan
tata administrasi dokumentasi penilaian dan penetapan angka
kredit dengan persyaratan harus dapat aktif melakukan kegiatan
kesekretariatan.
5. Pelaksanaan tugas Sekretariat Tim Penilai dipertanggung
jawabkan oleh Sekretaris Tim Penilai kepada Ketua Tim Penilai.
N. TIM PENILAI
TEKNIS
1. Tim Penilai Teknis adalah Tim yang dibentuk oleh Pejabat
yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit yang anggotanya
terdiri dari para ahli di bidangnya baik PNS atau bukan PNS
yang mempunyai keahlian dan kemampuan teknis yang
diperlukan dalam penilaian kegiatan yang bersifat khusus.
2. Penunjukan Anggota Tim Penilai Teknis dilakukan dengan
keputusan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
Contoh surat keputusan (SK) sebagaimana pada Lampiran II.
3. Tim Penilai Teknis menerima tugas dan bertanggung jawab
kepada Ketua Tim Penilai Angka Kredit dengan tugas pokok
memberikan pendapat dan masukan dalam memberikan
kegiatan yang bersifat khusus.
4. Tim Penilai Teknis dapat berupa suatu Komite yang berkaitan
dengan penilaian kegiatan PFA, seperti Komite untuk
memberikan rekomendasi pengesahan Karya Tulis/Karya
Ilmiah yang disusun oleh PFA.
O. WAKTU
PELAKSANAAN
1. Pengumpulan angka kredit merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan sejalan dengan penugasan PFA. Kegiatan ini
dilakukan terus menerus dan sesegera mungkin agar
pendokumentasian bahan-bahan penilaian yang diperlukan
tertata lebih baik.
2. Penilaian dan penetapan angka kredit dilakukan pada:
a. Bulan Januari dan Juli untuk penilaian dan penetapan
angka kredit reguler.
(1) Penilaian angka kredit reguler dilakukan sesuai dengan
ketentuan minimal waktu penilaian angka kredit
sebagaimana diatur dalam Kep Menpan No. 19/1996.
(2) Periode yang dinilai adalah kegiatan selama satu
semester (Januari s.d Juni dan Juli s.d Desember).
- 14 -
(3) Pada kegiatan penilaian angka kredit reguler, semua
PFA diwajibkan untuk menyampaikan DUPAK dan
berkas pendukungnya.
(4) Keputusan penilaian angka kredit reguler
dapat
digunakan untuk kenaikan pangkat pada periode
kenaikan pangkat berikutnya (1 April atau 1 Oktober).
b. Bulan Maret dan September atau bulan sebelumnya
berdasarkan yang mana yang dianggap memungkinkan
berdasarkan
keputusan
Pejabat
yang
Berwenang
Menetapkan Angka Kredit untuk penilaian dan penetapan
angka kredit tambahan. Dalam hal ini perlu
dipertimbangkan bahwa SK PAK tersebut harus ditetapkan
sebelum tanggal kenaikan pangkat..
(1) Penilaian angka kredit tambahan dilakukan agar PFA
yang belum memenuhi angka kredit kumulatif untuk
kenaikan pangkat dapat memenuhinya dalam kurun
waktu kurang dari dua bulan setelah periode penilaian
reguler terakhir.
(2) Penilaian angka kredit tambahan hanya diberlakukan
bagi PFA yang telah menyampaikan DUPAK reguler
periode terakhir.
Contoh: PFA yang tidak menyampaikan DUPAK reguler
per 31 Desember 2001, tidak dapat menyampaikan
DUPAK tambahan walaupun angka kredit sampai
dengan periode Januari dan Februari 2002 diperkirakan
dapat memenuhi angka kredit kumulatif minimal untuk
kenaikan pangkat per 1 April 2002. Penilaian dan
penetapan angka kreditnya baru dapat dilakukan pada
penilaian reguler Juli 2002.
(3) Kegiatan penilaian ini hanya dilakukan untuk usulan
dari PFA yang berdasarkan prakiraan dalam kurun
waktu kurang dari dua bulan dapat memenuhi angka
kredit kumulatif yang dibutuhkan untuk kenaikan
pangkat.
Contoh: PFA yang angka kreditnya per 31 Desember
2001 berdasarkan SK PAK yang terbit pada bulan
Februari 2002 belum mencukupi untuk naik pangkat per
1 April 2002 hanya karena kurang 2 (dua) angka kredit,
maka PFA tersebut dapat mengajukan DUPAK
tambahan periode Januari dan Februari 2002 apabila
selama bulan tersebut telah diselesaikan tugas
pengawasan
dan
memperoleh
angka
kredit
kekurangannya, dengan SK PAK yang ditetapkan
selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2002.
c. Setiap saat dibutuhkan atau tidak terikat pada periode
tertentu untuk penilaian dan penetapan angka kredit
keperluan lain, seperti:
- 15 -
(a) Pembebasan sementara karena PFA tidak dapat
memperoleh angka kredit kumulatif minimal yang
ditentukan dalam jangka waktu yang ditentukan.
(b) Pembebasan sementara karena PFA melaksanakan
tugas di luar kegiatan JFA untuk jangka waktu lebih
dari 6 (enam) bulan, misalnya diangkat dalam
jabatan struktural.
(c) Pembebasan sementara karena PFA melaksanakan
tugas belajar dengan jangka waktu lebih dari 6
(enam) bulan.
(d) Pembebasan sementara karena PFA menjalani cuti di
luar tanggungan negara bukan karena persalinan.
(e) Pembebasan sementara karena PFA dijatuhi
hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
PP No. 30/1980 dengan tingkatan hukuman disiplin
sedang atau berat.
(f) Pembebasan sementara karena PFA dikenakan
pemberhentian sementara sebagai Pegawai Negeri
Sipil berdasarkan PP No. 4/1966.
(g) PFA akan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
berkenaan dengan sertifikasi JFA (jika diperlukan
untuk memenuhi persyaratan mengikuti sertifikasi).
(h) PFA pindah unit kerja.
(i) Pengangkatan
pertama/pengangkatan
kembali
sebagai PFA.
Periode yang dinilai adalah kegiatan mulai dari periode
sebelumnya yang telah dinilai sampai dengan kegiatan
terakhir selesai (bagi yang diangkat dalam jabatan struktural
sampai dengan tanggal pelantikan) berdasarkan norma
hasil.
P. JARINGAN
PROSEDUR
1. Prosedur Kegiatan Baku ini berbentuk jaringan prosedur dan
sub-prosedur yang terkait satu dengan yang lainnya dalam
kegiatan penilaian dan penetapan angka kredit yang harus
dilaksanakan oleh PFA dan Pejabat terkait lainnya.
2.
Secara garis besar, prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan
oleh PFA maupun Pejabat yang terkait lainnya dapat dilihat
pada tabel dan uraian sebagai berikut:
- 16 -
TABEL I
PEJABAT TERKAIT DALAM PROSEDUR KEGIATAN BAKU
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
Jaringan Prosedur
Prosedur I
Sub P.
I.1
Pejabat Terkait
Sub P.
I.2
Prosedur II
Sub P.
II.1
Sub P.
II.2
Sub P.
II.3
PFA
Atasan Langsung PFA
Pejabat Pengusul
Pejabat Berwenang
Menetapkan Angka kredit
Sekretariat Tim Penilai
Tim Penilai
Pejabat/Pihak
Berkepentingan Lainnya,
mis. BKN
a. Prosedur I - Prosedur Pengumpulan dan Pengusulan Angka
Kredit.
1) Prosedur ini terdiri dari dua sub-prosedur, yaitu:
• Sub-prosedur I.1 - pengumpulan angka kredit oleh
PFA
• Sub-prosedur I.2 - penerimaan dan penelitian usulan
angka kredit oleh Pejabat Pengusul Angka Kredit.
2) Pejabat yang terlibat dalam prosedur adalah PFA,
Atasan Langsung PFA, dan Pejabat Pengusul Angka
Kredit.
3) Prosedur ini secara lengkap diuraikan dalam BAB IV.
b. Prosedur II - Prosedur Penilaian dan Penetapan Angka
Kredit.
1) Prosedur ini terdiri dari tiga sub-prosedur, yaitu:
• Sub-prosedur II.1 - penilaian angka kredit.
• Sub-prosedur II.2 - penetapan angka kredit.
• Sub-prosedur II.3 – pendistribusian keputusan angka
kredit.
2) Pejabat yang terlibat dalam prosedur adalah Pejabat
yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, Tim
Penilai, dan Sekretariat Tim Penilai.
3) Prosedur ini secara lengkap diuraikan dalam BAB V.
- 17 -
BAB IV
PROSEDUR PENGUMPULAN DAN
PENGUSULAN ANGKA KREDIT
(PROSEDUR I)
A. UMUM
1. Prosedur pengumpulan dan pengusulan angka kredit
merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan PFA, Atasan
Langsung PFA dan Pejabat Pengusul Angka Kredit, terdiri
dari sub-prosedur pengumpulan angka kredit dan subprosedur penerimaan dan penelitian usulan angka kredit.
2. Sub-prosedur pengumpulan angka kredit terdiri dari kegiatankegiatan yang dilakukan oleh PFA dalam mendokumentasikan
hasil kegiatan/penugasan dan menghitung angka kredit yang
diperoleh, hingga memperoleh persetujuan Atasan Langsung
atas angka kredit yang telah dihitung.
3. Sub-prosedur penerimaan dan penelitian usulan angka kredit
terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PFA dalam
menyampaikan DUPAK sampai dengan penyampaian DUPAK
oleh Pejabat Pengusul Angka Kredit kepada Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit melalui Sekretariat Tim
Penilai.
4. Pengumpulan angka kredit merupakan kegiatan yang dilakukan
terus menerus dan sesegera mungkin dengan waktu yang telah
ditentukan. Untuk itu pejabat yang terlibat hendaknya
mengetahui secara persis kapan harus melaksanakan kegiatankegiatan yang terkait dengan pelaksanaan prosedur. Waktu
pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada Tabel II.
B. PEJABAT
TERLIBAT
DALAM
PROSEDUR
1. Pejabat Fungsional Auditor (PFA)
a. PFA bertanggung jawab atas terlaksananya tertib
administrasi angka kredit masing-masing.
b. PFA berkewajiban membuat SPMK Penugasan Unsur
Pendidikan, Pengawasan, Pengembangan Profesi, serta
Unsur
Penunjang
Pengawasan
segera
setelah
melaksanakan suatu kegiatan.
c. PFA berkewajiban menyusun DUPAK dan melengkapinya
dengan bukti pendukung serta menyampaikan kepada
Pejabat Pengusul Angka Kredit pada waktu-waktu yang
telah ditentukan sebagaimana diatur dalam huruf E.
- 18 -
2. Atasan Langsung PFA
a. Perhitungan angka kredit oleh PFA dalam SPMK harus
mendapat persetujuan dari Atasan Langsung yang
bersangkutan.
b. Atasan Langsung PFA bertanggung jawab atas kewajaran
perhitungan angka kredit yang diajukan PFA yang berada
di bawah supervisinya dan berkewajiban untuk melakukan
pemantauan serta mengingatkan PFA untuk menyampaikan
SPMK segera setelah melaksanakan suatu kegiatan.
3. Pejabat Pengusul Angka Kredit
Pejabat Pengusul Angka Kredit bertanggung jawab:
a. Atas penerimaan DUPAK dan bukti
pendukung
perhitungan angka kredit dari PFA.
b. Mengingatkan PFA untuk menyampaikan DUPAK dan
meneliti kelengkapan bukti pendukung.
c. Menyampaikan DUPAK Kepada Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit melalui Sekretaris Tim Penilai.
C. KRITERIA
PENGUMPULAN
& PENGUSULAN
ANGKA KREDIT
Kriteria ini diperlukan untuk mengevaluasi apakah angka kredit
yang diajukan oleh PFA dapat diterima, baik dari segi
pemenuhan norma hasil maupun kelengkapan bukti pendukung.
Kriteria Pengumpulan
Angka Kredit Oleh
PFA
1. Angka Kredit dari kegiatan mengikuti pendidikan formal dan
memperoleh gelar/ijazah dikategorikan sebagai sub unsur
pendidikan apabila pendidikan formal yang diselesaikan oleh
PFA sesuai dengan bidang tugas yang bersangkutan. Jenis
(kualifikasi) pendidikan formal yang sesuai dengan bidang
tugas
PFA
yang
bersangkutan,
ditetapkan
oleh
Kepala/Pimpinan Unit Organisasi masing-masing setelah
mendapat persetujuan dari instansi pembina.
Angka kredit yang diberikan untuk pendidikan formal dengan
gelar/ijazah yang setara dengan yang telah dimiliki atau lebih
tinggi namun tidak sesuai dengan bidang tugas PFA yang
bersangkutan dikategorikan ke dalam angka kredit unsur
penunjang (lihat uraian angka 14).
2. Angka kredit dari kegiatan mengikuti pendidikan dan pelatihan
kedinasan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPL) dapat diberikan apabila sesuai dengan
bidang tugasnya dan ditugaskan oleh Kepala/Pimpinan Unit
Organisasi.
- 19 -
Pendidikan dan pelatihan di luar kedinasan dapat diberikan
angka kredit apabila ditugaskan oleh pimpinan unit organisasi
dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan
PFA sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Angka kredit dari kegiatan pengawasan dapat diberikan apabila
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah diatur atau
disepadankan dengan persetujuan Instansi Pembina dengan
kegiatan dalam Lampiran 1A dan 1B Kepmenpan No. 19/1996.
4. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan
menyusun karya ilmiah/karya tulis di bidang pengawasan dan
menerjemahkan/menyadur karya tulis ilmiah di bidang
pengawasan dapat diberikan apabila memenuhi kriteria
penilaian karya ilmiah/karya tulis dalam Surat Keputusan
Kepala BPKP No. KEP-13.00.00-125/K/1997, Angka VII huruf c
1).
5. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan
berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan buku atau majalah
di bidang pengawasan dapat diberikan apabila Auditor yang
bersangkutan berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan buku
dan majalah di bidang pengawasan sebagai Redaktur/Editor
ataupun pengurus.
6. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan
pelatihan di kantor sendiri (PKS) dapat diberikan apabila
materi-materi yang dibahas terkait dengan pengawasan.
Rencana waktu kegiatan PKS harus dimasukkan dalam
perencanaan awal tahun unit pengawasan yang bersangkutan.
7. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan
berpartisipasi secara aktif sebagai pemapar/penyaji dalam
pemaparan (ekspose) draft/pedoman/ modul/fatwa di bidang
pengawasan apabila diselenggarakan oleh unit pengawasan atau
instansi yang bergerak dalam bidang pengawasan atau
diselenggarakan untuk mendukung pengembangan profesi
pengawasan.
8. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan
studi banding di bidang pengawasan dapat diberikan apabila
kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan
profesi pengawasan.
9. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan,
mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai dapat
diberikan apabila diklat tersebut diselenggarakan oleh instansi
pembina atau yang ditunjuk oleh instansi pembina.
- 20 -
10. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan
mengikuti seminar, lokakarya, konferensi, atau kongres dapat
diberikan apabila dilakukan dalam lingkup bidang pengawasan
atau memperluas cakrawala pengawasan dan merupakan
penugasan dari Pimpinan Unit Organisasi.
11. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan
menjadi anggota organisasi profesi dapat diberikan apabila
organisasi tersebut merupakan organisasi profesi/keahlian yang
beranggotakan individu-individu yang memiliki profesi/
keahlian yang sama/sejenis, bersifat internasional/nasional/
provinsi dan diakui oleh instansi pembina atau Pemerintah.
12. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan
menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Auditor dapat
diberikan apabila yang bersangkutan telah bertugas sekurangkurangnya 1 (satu) tahun.
13. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan
memperoleh penghargaan atau tanda jasa dapat diberikan
apabila penghargaan/tanda jasa tersebut diberikan oleh
Pemerintah Republik Indonesia atau negara asing atau
organisasi ilmiah atau organisasi profesi atas prestasi dalam
pengabdian kepada nusa, bangsa, dan negara.
14. Angka kredit penunjang tugas pengawasan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan lainnya dapat diberikan apabila memperoleh
gelar/ijazah setingkat lebih tinggi namun tidak sesuai dengan
kriteria kualifikasi pendidikan sebagaimana disebutkan dalam
angka 1 di atas atau memperoleh gelar/ijazah yang setara
dengan yang telah dimiliki sebelumnya.
15. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan duduk
dalam kepanitiaan intra atau antar instansi dapat diberikan
apabila kepanitiaan tersebut dibentuk oleh instansi pemerintah
dan untuk satu kali kepanitiaan dalam satu tahun anggaran.
16. PFA tidak dapat mengajukan angka kredit untuk kegiatan unsur
pengawasan, pengembangan profesi pengawasan, dan
penunjang pengawasan apabila telah lebih dari satu tahun atau
dua kali periode penilaian reguler setelah kegiatan tersebut
selesai dilaksanakan.
Kriteria Penerimaan
& Penelitian Usulan
Angka Kredit Oleh
Pejabat Pengusul
17. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dapat
diterima oleh Pejabat Pengusul dari PFA yang bersangkutan
apabila dilampiri dengan SPMK yang telah disetujui oleh
Atasan Langsung PFA dan dokumen-dokumen pendukung
lainnya.
- 21 -
D. DOKUMEN
YANG
DIPERLUKAN
Dokumen merupakan media perekam suatu kejadian atau
kegiatan. Dokumen diperlukan sebagai bukti bahwa kegiatan
telah dilaksanakan atau sebagai perintah untuk melaksanakan
kegiatan berikutnya. Dokumen tersebut dibuat/disusun sebagai
bagian dari kegiatan penugasan Auditor, misalnya surat tugas,
formulir KM dan ada yang disusun setelah kegiatan dalam rangka
penilaian angka kredit, seperti SPMK dan DUPAK.
Dokumen Dalam
Pengumpulan Angka
Kredit Yang
Disiapkan Oleh PFA
Untuk menciptakan tertib administrasi dan pemrosesan tepat
waktu, PFA menyusun Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan
(SPMK) untuk setiap kegiatan yang telah selesai dilaksanakan dan
dilengkapi dokumen pendukung kegiatannya.
SPMK disusun sebanyak dua rangkap, lembar pertama digunakan
untuk pengajuan DUPAK sedangkan lembar kedua diarsipkan oleh
PFA sebagai arsip yang bersangkutan.
1. Dokumen yang diperlukan dalam
pendidikan, adalah sebagai berikut:
penilaian
kegiatan
a. Memperoleh gelar/ijazah pendidikan formal:
(1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan
(SPMK-Pendidikan), sebagaimana dicontohkan pada
Lampiran IV.
(2) Foto copy surat ijin mengikuti pendidikan di luar
kedinasan atau surat keputusan penugasan belajar bagi
yang tugas belajar.
(3) Foto copy ijazah/STTB/Diploma/Akte yang disahkan/
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang berdasarkan
ketentuan pendidikan nasional.
(4) Foto copy Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
Depdiknas
tentang
persamaan
ijazah,
untuk
ijazah/Diploma/Akte yang diperoleh dari luar negeri.
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan di bidang
pengawasan serta memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan (STTPL) atau sertifikat:
(1) SPMK – Pendidikan
(2) Salinan/foto copy surat tugas.
(3) Foto copy dari STTPL/sertifikat yang ditandasahkan
oleh penyelenggara diklat atau pejabat pengelola
kepegawaian.
c. Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan berkaitan
dengan tugas pengawasan selain dari kedinasan:
(1) SPMK – Pendidikan.
(2) Salinan/foto copy surat tugas.
(3) Foto copy sertifikat/STTPL yang ditandasahkan oleh
penyelenggara
diklat
atau
pejabat
pengelola
kepegawaian.
- 22 -
2. Dokumen yang diperlukan dalam
pengawasan, adalah sebagai berikut:
penilaian
kegiatan
a. Penilaian kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh PFA
dalam jenjang trampil:
(1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelaksanaan
Pengawasan Auditor Trampil (SPMK – Pengawasan I),
sebagaimana dicontohkan pada Lampiran Va.
(2) Foto copy formulir anggaran waktu pengawasan,
sebagaimana dicontohkan pada Lampiran VI.
(3) Foto copy Surat Tugas, sebagaimana dicontohkan pada
Lampiran VII.
(4) Foto copy Kartu Penugasan Kegiatan Pengawasan,
sebagaimana dicontohkan pada Lampiran VIII.
(5) Dokumen
yang
menunjukkan
hasil
kegiatan
pengawasan yang dapat berupa foto copy sampul
laporan hasil pengawasan atau routing slip penyusunan
laporan hasil pemeriksaan/pengawasan, sebagaimana
dicontohkan pada Lampiran IX.
(6) Dokumen pendukung lainnya.
b. Penilaian kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh PFA
dalam jenjang ahli:
(1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penggerakan,
Pembinaan, dan Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan
Auditor Ahli (SPMK – Pengawasan 2) sebagaimana
dicontohkan pada Lampiran Vb.
(2) Formulir anggaran waktu pengawasan, sebagaimana
dicontohkan pada Lampiran VI.
(3) Foto copy Surat Tugas, sebagaimana dicontohkan pada
Lampiran VII.
(4) Kartu Penugasan Kegiatan Pengawasan, sebagaimana
dicontohkan pada Lampiran VIII.
(5) Dokumen
yang
menunjukkan
hasil
kegiatan
pengawasan yang dapat berupa foto copy sampul
laporan hasil pengawasan atau routing slip penyusunan
laporan hasil pemeriksaan/pengawasan.
(6) Dokumen pendukung lainnya.
c. Routing slip penyusunan laporan hasil pemeriksaan /
pengawasan diperlukan sebagai media untuk meyakini
bahwa penugasan telah selesai dilaksanakan, dalam rangka
memenuhi persyaratan norma hasil.
d. Dokumen (1) s.d (4) merupakan dokumen yang wajib
dilampirkan dalam berkas SPMK kegiatan pengawasan
sedangkan dokumen (5) dan (6) merupakan dokumen
alternatif yang dilampirkan jika Tim Penilai merasa bahwa
hal tersebut diperlukan sebagai bagian dari proses meyakini
perhitungan angka kredit yang disampaikan oleh PFA.
- 23 -
3. Dokumen yang diperlukan dalam penilaian kegiatan
pengembangan profesi pengawasan, adalah sebagai berikut:
a. Menyusun karya ilmiah/karya tulis di bidang pengawasan:
(1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan
Profesi Auditor (SPMK – Pengembangan), sebagaimana
dicontohkan pada Lampiran X.
(2) Buku asli atau majalah asli atau makalah asli atau
guntingan media massa yang memuat tulisan tersebut
atau foto copy-nya yang disahkan oleh Kepala/
Pimpinan Unit Organisasi.
(3) Surat Keterangan dari pihak penyelenggara pertemuan
untuk karya ilmiah/karya tulis yang disampaikan dalam
pertemuan ilmiah.
b. Menerjemahkan/menyadur karya tulis ilmiah di bidang
pengawasan:
(1) SPMK – Pengembangan.
(2) Buku asli atau majalah asli atau makalah asli atau
guntingan media massa yang memuat tulisan tersebut
atau foto copy-nya yang disahkan oleh Kepala/
Pimpinan Unit Organisasi.
c. Berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan di bidang
pengawasan:
(1) SPMK – Pengembangan.
(2) Buku asli atau majalah asli atau guntingan media massa
atau surat keterangan dari pihak penerbitan yang
memuat peranan/jabatan PFA yang bersangkutan atau
foto copy-nya yang disahkan oleh Kepala/Pimpinan
Unit Organisasi.
d. Melakukan pelatihan di kantor sendiri (PKS):
(1) SPMK – Pengembangan.
(2) Foto copy daftar/laporan pelaksanaan PKS yang
disusun oleh Koordinator PKS pada unit pengawasan
yang bersangkutan dan ditandatangani oleh Kepala/
Pimpinan Unit Organisasi.
Bentuk daftar/laporan pelaksanaan PKS dapat disusun
sesuai dengan kebutuhan atau berdasarkan contoh
sebagaimana dalam Lampiran XI.
e. Kegiatan berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan
(ekspose)
draft/pedoman/modul/fatwa
di
bidang
pengawasan:
(1) SPMK – Pengembangan.
(2) Undangan.
(3) Foto copy daftar hadir.
(4) Draft/pedoman/modul/fatwa yang dipaparkan.
- 24 -
f.
Kegiatan melakukan studi banding di bidang pengawasan:
(1) SPMK – Pengembangan.
(2) Foto copy surat tugas studi banding.
(3) Resume hasil studi banding.
4. Dokumen yang diperlukan dalam penilaian kegiatan penunjang
tugas pengawasan, adalah sebagai berikut:
a. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai:
(1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang
Pengawasan (SPMK – Penunjang), sebagaimana
dicontohkan pada Lampiran XII.
(2) Foto copy surat dari penyelenggara yang disertai jadwal
dan jumlah jam.
b. Mengikuti seminar, lokakarya, konferensi, atau kongres:
(1) SPMK – Penunjang.
(2) Foto copy sertifikat seminar/lokakarya/konfrensi.
(3) Foto copy Surat Penugasan.
c. Menjadi anggota organisasi profesi:
(1) SPMK – Penunjang.
(2) Foto copy kartu anggota.
(3) Surat keputusan dari organisasi profesi, jika PFA yang
bersangkutan merupakan pengurus organisasi profesi
tersebut.
d. Menjadi Anggota Tim Penilai Angka Kredit Jabatan
Fungsional Auditor:
(1) SPMK – Penunjang.
(2) Foto copy atas salinan keputusan sebagai Tim Penilai
yang dilegalisir oleh Pejabat yg Berwenang Menetapkan
Angka Kredit atau pejabat lain yang ditunjuk.
e. Memperoleh penghargaan atau tanda jasa:
(1) SPMK – Penunjang.
(2) Foto copy piagam penghargaan atau tanda jasa yang
ditandasahkan oleh pejabat yg menangani kepegawaian.
f.
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya:
(1) SPMK – Penunjang.
(2) Foto copy surat ijin mengikuti pendidikan di luar
kedinasan.
(3) Foto copy ijazah/STTB/Diploma/Akte yang disahkan/
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang berdasarkan
ketentuan pendidikan nasional.
(4) Foto copy Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
Depdiknas
tentang
persamaan
ijazah,
untuk
ijazah/Diploma/Akte yang diperoleh dari luar negeri.
- 25 -
g. Duduk dalam kepanitiaan intra atau antar instansi:
(1) SPMK – Penunjang.
(2) Foto copy penugasan kepanitiaan yang ditandasahkan
oleh Kepala/ Pimpinan Unit Organisasi.
Kepanitiaan yang dapat diusulkan untuk dinilai angka
kreditnya adalah hanya satu kali kepanitiaan dalam satu
tahun.
Dokumen Dalam
Penerimaan &
Penelitian Usulan
Angka Kredit Oleh
Pejabat Pengusul
5. Laporan Angka Kredit (LAK) disusun oleh PFA sebagai
lembar rekapitulasi dari SPMK dalam satu periode penilaian
sebagaimana dicontohkan pada Lampiran XIII.
6. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
disampaikan oleh PFA sebagaimana dicontohkan pada
Lampiran XIV. Setiap penyampaian DUPAK kepada Pejabat
Pengusul dilengkapi dengan:
a. LAK, SPMK yang telah disetujui oleh Atasan Langsung, dan
dokumen pendukung terkait lainnya.
b. Foto copy SK PAK periode sebelumnya, untuk PFA yang
akan naik pangkat dilampirkan juga dengan foto copy SK
PAK yang digunakan pada kenaikan pangkat sebelumnya.
7. Buku Agenda Pejabat Pengusul digunakan untuk mencatat
DUPAK yang diterima oleh Pejabat Pengusul. Contoh Buku
Agenda Pejabat Pengusul dapat dilihat pada Lampiran XV.
8. Surat Pengantar/Nota Dinas Pengantar Penyampaian DUPAK
yang disiapkan oleh Pejabat Pengusul untuk menyampaikan
DUPAK kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka
Kredit. Contoh Surat Pengantar/Nota Dinas Pengantar
Penyampaian DUPAK dapat dilihat pada Lampiran XVI.
E. WAKTU
PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pengusulan
angka kredit ditentukan berdasarkan tahapan kegiatan sesuai
dengan sub-sub prosedur yang dilaksanakan dan periode
pelaksanaan kegiatan penilaian dan penetapan angka kredit yaitu
reguler, tambahan, dan untuk keperluan lain dengan batasanbatasan yang ditetapkan. Batasan waktu yang ditetapkan
seharusnya ditepati sehingga proses kegiatan dapat berlangsung
secara tertib dan tepat waktu.
Waktu Pelaksanaan
Pengumpulan Angka
Kredit Oleh PFA
1. Segera setelah selesai melaksanakan kegiatan PFA wajib
menyusun SPMK dan menyampaikannya kepada Atasan
Langsung untuk memperoleh persetujuan.
2. Untuk penilaian dan penetapan angka kredit reguler, PFA wajib
menyampaikan DUPAK paling lambat pada:
a. Tanggal 5 Juli (Minggu I bulan Juli) untuk penilaian dan
penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan
Juli. Usulan ini berisikan kegiatan PFA yang telah selesai
- 26 -
(sesuai dengan norma hasil) dari tanggal 1 Januari sampai
dengan 30 Juni tahun berjalan.
b. Tanggal 5 Januari (Minggu I bulan Januari) untuk penilaian
dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan
Januari. Usulan ini berisikan kegiatan PFA yang telah
selesai dari tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Desember
tahun lalu.
3. Untuk penilaian dan penetapan angka kredit tambahan, PFA
dapat menyampaikan DUPAK paling lambat pada:
a. Tanggal 5 Maret (Minggu I bulan Maret) untuk penilaian
dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan
Maret. Usulan ini berisikan kegiatan PFA yang telah selesai
dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Januari atau akhir
Februari sebagai batas waktu terakhir penyampaian yang
ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit.
b. Tanggal 5 September (Minggu I bulan September) untuk
penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan
pada bulan September. Usulan ini berisikan kegiatan PFA
yang telah selesai dari tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Juli
atau akhir Agustus sebagai batas waktu terakhir
penyampaian yang ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit.
4. Untuk penilaian dan penetapan angka kredit keperluan lain,
PFA segera menyampaikan DUPAK setelah keputusan yang
berkaitan dengan keperluan lain tersebut diterima oleh PFA
yang bersangkutan.
Waktu Pelaksanaan
Penerimaan &
Penelitian Usulan
Angka Kredit Oleh
Pejabat Pengusul
5. Pejabat Pengusul wajib meneliti kelengkapan DUPAK yang
disampaikan oleh PFA dan bila terdapat kekurangan data,
meminta PFA yang bersangkutan untuk melengkapi dengan
batasan waktu sebagai berikut:
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler
a. Selambat-lambatnya tanggal 10 bulan Juli (Minggu II bulan
Juli) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan
diadakan pada bulan Juli.
b. Selambat-lambatnya tanggal 10 bulan Januari (Minggu II
bulan Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit
yang akan diadakan pada bulan Januari.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan
a. Selambat-lambatnya tanggal 8 bulan Maret (Minggu II bulan
Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
akan diadakan pada bulan Maret.
b. Selambat-lambatnya tanggal 8 bulan September (Minggu II
bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka
kredit yang akan diadakan pada bulan September.
- 27 -
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain
Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah diterima
dari PFA.
6. Pejabat Pengusul wajib menyampaikan berkas DUPAK PFA
kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
melalui Sekretariat Tim Penilai dengan batasan waktu
penerimaan berkas oleh Sekretariat Tim Penilai sebagai berikut
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler
a. Selambat-lambatnya tanggal 20 Juli (Minggu III bulan Juli)
untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan
diadakan pada bulan Juli.
b. Selambat-lambatnya tanggal 20 Januari (Minggu III bulan
Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
akan diadakan pada bulan Januari.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan
a. Selambat-lambatnya tanggal 10 Maret (Minggu II bulan
Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
akan diadakan pada bulan Maret.
b. Selambat-lambatnya tanggal 10 September (Minggu II bulan
September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit
yang akan diadakan pada bulan September.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain
Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah selesainya
kegiatan penelitan DUPAK tersebut.
B. KEGIATAN
PEMBENTUK
PROSEDUR
Kegiatan Dalam
Sub-Prosedur
Pengumpulan Angka
Kredit Oleh PFA
(Sub Prosedur I.1)
1. Kegiatan pengumpulan angka kredit oleh PFA terdiri dari
langkah-langkah:
PFA (Flowchart I.1.1.a-d)
a. Melaksanakan tertib administrasi terhadap dokumendokumen yang dipergunakan dan dibutuhkan dalam
penilaian angka kredit.
b. Membuat
(SPMK)
setelah
selesai
kegiatan
dan
meyampaikan kepada Atasan Langsung PFA untuk
mendapat persetujuan.
Atasan Langsung PFA (Flowchart I.1.1.e)
a. Memantau dan mengingatkan PFA untuk membuat SPMK
b. Meneliti kelengkapan SPMK serta meneliti ketepatan dan
kewajaran angka kredit.
c. Apabila terdapat keraguan atas perhitungan angka kredit
PFA dalam SPMK yang diajukan, Atasan Langsung yang
- 28 -
bersangkutan dapat melakukan koreksi dan memberikan
catatan pada SPMK dimaksud.
d. Menandatangani SPMK yang diajukan oleh PFA.
2. Kegiatan pengadministrasian SPMK serta penyampaian DUPAK
dan berkas terkait lainnya kepada Pejabat Pengusul, terdiri dari
langkah-langkah:
PFA (Flowchart I.1.2)
a. Menerima dan mengarsipkan SPMK yang telah
ditandatangani oleh Atasan Langsung.
b. Pada waktu-waktu yang telah ditentukan, menyiapkan
DUPAK dan dokumen-dokumen terkait lainnya.
c. Menyampaikan DUPAK beserta dokumen-dokumen terkait
lainnya kepada Pejabat Pengusul.
Kegiatan Dalam
Sub-Prosedur
Penerimaan &
Penelitian DUPAK
Oleh Pejabat
Pengusul
(Sub Prosedur I.2)
3. Kegiatan penelitian kelengkapan DUPAK serta Penyampaian
DUPAK dan berkas terkait lainnya kepada Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka kredit melalui Sekretariat Tim
Penilai, terdiri dari langkah-langkah:
Pejabat Pengusul Angka Kredit (Flowchart I.2)
a. Mengingatkan PFA untuk menyampaikan DUPAK.
b. Menerima DUPAK dan dokumen-dokumen terkait lainnya
dari PFA dan mencatat tanggal penerimaannya dalam Buku
Agenda Pejabat Pengusul.
c. Melakukan penelitian kelengkapan berkas DUPAK yang
disampaikan. Jika terdapat kekurangan, meminta PFA
untuk melengkapi berkas.
d. Dalam hal dijumpai keraguan atau kejanggalan atas hasil
kegiatan pengawasan, Pejabat Pengusul dapat menanyakan
hal tersebut kepada Atasan Langsung PFA yang
bersangkutan dan bila perlu menyampaikan kepada
Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan.
e. Menandatangani DUPAK.
f. Membuat Surat/Nota Dinas Pengantar Penyampaian
DUPAK sebanyak 2 (dua) rangkap.
g. Menyampaikan berkas DUPAK kepada Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka kredit melalui Sekretariat
Tim Penilai.
h. Menerima kembali rangkap ke-2 (tembusan) Surat/Nota
Dinas Penyampaian DUPAK dari Sekretariat Tim Penilai
sebagai tanda bukti penyerahan berkas penilaian angka
kredit.
i. Mencatat tanggal kirim dan penerimaan DUPAK ke/dari
Sekretariat Tim Penilai pada Buku Agenda.
j. Untuk Penilaian Terpusat, berkas penilaian disampaikan
kepada Sekretaris Utama BPKP melalui Sekretariat Tim
Penilai yang berkedudukan di Pusat Pembinaan JFA.
Sedangkan untuk Penilaian Setempat, berkas penilaian
- 29 -
disampaikan kepada masing-masing Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka kredit melalui Sekretariat
Tim Penilai setempat.
PFA
Memberikan informasi yang diperlukan dan melengkapi
dokumen-dokumen lainnya yang diminta oleh Pejabat
Pengusul.
Atasan Langsung PFA
Memberikan informasi yang diperlukan oleh Pejabat Pengusul,
jika diminta.
G. BAGAN ALIR
KEGIATAN
Sub-Prosedur
Pengumpulan Angka
Kredit Oleh PFA
(Sub-Prosedur I.1)
1. Pengumpulan angka kredit oleh PFA
a. Kegiatan Pendidikan (lihat flowchart I.1.1.a).
b. Kegiatan Pengawasan (lihat flowchart I.1.1.b).
c. Kegiatan Pengembangan Profesi (lihat flowchart I.1.1.c).
d. Kegiatan Penunjang (lihat flowchart I.1.1.d).
e. Reviu SPMK oleh Atasan Langsung (lihat flowchart I.1.1.e).
2. Pengadministrasian SPMK serta Penyampaian DUPAK kepada
Pejabat Pengusul (lihat flowchart I.1.2).
Sub-Prosedur
Penerimaan dan
Penelitian Usulan
Angka kredit oleh
Pejabat Pengusul
(Sub-Prosedur I.2)
3. Penelitian kelengkapan DUPAK serta Penyampaian DUPAK
kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
melalui Sekretariat Tim Penilai (lihat flowchart I.2).
- 30 -
BAB V
PROSEDUR PENILAIAN DAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT
(PROSEDUR II)
F. UMUM
1. Prosedur penilaian dan penetapan angka kredit merupakan
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Tim
Penilai, Tim Penilai Angka kredit dan Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka kredit.
2. Prosedur ini terdiri dari sub-prosedur penilaian angka kredit,
sub-prosedur penetapan angka kredit, dan sub-prosedur
pendistribusian Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SK
PAK).
3. Sub-prosedur penilaian angka kredit terdiri dari kegiatankegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Tim Penilai dalam
mengadministrasikan DUPAK dan penilaian yang dilakukan
oleh Tim Penilai.
4. Sub-prosedur penetapan angka kredit terdiri dari kegiatankegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Tim Penilai yang
menyerahkan hasil penilaian Tim Penilai kepada Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit sampai dengan
penerbitan SK PAK.
5. Sub-prosedur pendistribusian SK PAK terdiri dari kegiatankegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Tim Penilai dalam
mengadministrasikan berkas penilaian dan pendistribusian SK
PAK kepada Pejabat yang berkepentingan serta penyampaian
Laporan Semester Kegiatan Tim Penilai kepada Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka kredit.
6. Penilaian angka kredit merupakan kegiatan yang dilakukan
dalam rangka penetapan jumlah angka kredit yang diperoleh
PFA atas kegiatan-kegiatan dan penugasan-penugasan yang
telah dilaksanakan. Waktu pelaksanaan kegiatan penilaian,
penetapan, dan pendistribusian SK PAK dapat dilihat pada
Tabel II.
- 31 -
G. PEJABAT
TERLIBAT
DALAM
PROSEDUR
1. Sekretariat Tim Penilai
a. Sekretariat Tim Penilai Bertanggung jawab atas kegiatan
tata usaha serta penyimpanan berkas untuk kepentingan
penetapan angka kredit PFA.
b. Sekretariat Tim Penilai bertugas memberikan bantuan
teknis dan administratif untuk kelancaran pelaksanaan
tugas Tim Penilai dan Pejabat yang Berwenang Menetapkan
Angka kredit.
c. Apabila diperlukan, untuk kelancaran kegiatan penilaian
dapat ditugaskan Pejabat/Pegawai dalam jangka waktu
terbatas untuk memberikan bantuan teknis kepada Tim
Penilai, terutama untuk melakukan penelitian pendahuluan
atas berkas DUPAK dari PFA.
2. Tim Penilai Angka Kredit
a. Tim Penilai Angka Kredit bertanggung jawab terhadap
penilaian angka kredit dalam rangka membantu Pejabat
yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
b. Tim Penilai memiliki tugas:
(1) Meneliti kelengkapan dan kebenaran berkas angka
kredit yang diajukan oleh PFA.
(2) Melaksanakan penilaian terhadap setiap DUPAK .
(3) Menyampaikan berkas dan hasil penilaian kepada
Sekretariat Tim Penilai.
(4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
yang berhubungan dengan penetapan angka kredit.
3. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
a. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit harus
mengirimkan contoh tanda tangan dan paraf kepada Kepala
BKN untuk kepentingan administrasi kepegawaian.
b. Dalam hal terjadi perubahan atau pergantian Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit, maka yang
bersangkutan harus segera mengirimkan contoh tanda
tangan dan parafnya kepada Kepala BKN.
H. KRITERIA
PENILAIAN &
PENETAPAN
ANGKA KREDIT
Kriteria ini diperlukan untuk menentukan apakah DUPAK yang
telah diteliti oleh Tim Penilai dapat diputuskan jumlah angka
kreditnya.
Kriteria Penilaian
Angka Kredit
1. Penilaian angka kredit dilakukan berdasarkan DUPAK yang
diserahkan oleh Pejabat Pengusul.
- 32 -
2. Anggota Tim Penilai menilai DUPAK dari PFA yang pangkat/
jabatannya sama
atau lebih rendah dari pangkat/jabatan
Anggota Tim Penilai tersebut.
3. Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang turut dinilai,
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit dapat
mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
4. Dalam hal Ketua Tim Penilai yang dinilai, maka Ketua Tim
Penilai akan dijabat langsung oleh Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka kredit.
5. Hasil penilaian angka kredit yang dilakukan oleh Tim Penilai
merupakan keputusan yang diambil dalam persidangan Tim
Penilai.
6. Selama kegiatan penilaian, PFA tidak diperkenankan untuk
memberikan informasi atau tanggapan lainnya mengenai berkas
DUPAK yang bersangkutan tanpa adanya permintaan dari
Anggota Tim Penilai.
Kriteria Penetapan
Angka Kredit
7. Penetapan angka kredit dilakukan oleh Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit berdasarkan keputusan
yang diambil dalam persidangan Tim Penilai Angka Kredit.
8. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit menelaah
kembali kebenaran pemberian angka kredit oleh Tim Penilai.
Kriteria
Pendistribusian
Keputusan Angka
Kredit
9. Terhadap keputusan Pejabat yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit tentang penetapan angka kredit tidak dapat
diajukan keberatan.
10. Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SK PAK)
didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
11. Sebagai bagian dari transparansi proses penilaian, dengan seijin
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, PFA dapat
meminta Sekretariat Tim Penilai untuk memperlihatkan
dokumen-dokumen penilaian milik PFA yang bersangkutan.
12. Permintaan untuk melihat dokumen penilaian sebagaimana
disebutkan diatas disampaikan secara tertulis kepada Pejabat
yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit disertai alasan.
13. Apabila dalam kurun waktu lima belas hari kerja setelah
diterimanya permintaan tersebut belum diberikan jawaban oleh
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, tanpa
alasan yang jelas atas keterlambatan tersebut maka permintaan
dianggap dapat dipenuhi.
- 33 -
14. Dokumen-dokumen penilaian milik PFA yang diperlihatkan
dilakukan pada tempat kedudukan Sekretaris Tim Penilai
dengan dihadiri wakil dari Tim Penilai Angka Kredit.
15. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit sebelum
mengijinkan atau tidak mengijinkan permintaan PFA tersebut
diatas, terlebih dahulu hendaknya meminta pertimbangan Tim
Penilai Angka kredit terlebih dahulu. Keputusan yang
dikeluarkan bersifat final.
I.
DOKUMEN
YANG
DIPERLUKAN
Dokumen Dalam
Penilaian Angka
Kredit – yang
diselenggarakan oleh
Sekretariat Tim
Penilai.
Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pejabat-pejabat
terkait dalam penilaian dan penetapan angka kredit
didokumentasikan secara memadai.
1. Buku Agenda Sekretariat Tim Penilai untuk mencatat tanggal
penerimaan berkas DUPAK, nomor serta tanggal SK PAK,
sebagaimana tersebut pada Lampiran XVII.
2. Routing Slip Penilaian Angka Kredit merupakan lembar
pencatat tahapan yang dilaksanakan dalam penilaian angka
kredit yang direkatkan pada Berkas DUPAK. Contoh Routing
Slip dapat dilihat pada Lampiran XVIII.
3. Daftar Kelengkapan Dokumen Angka Kredit merupakan lembar
pengujian kelengkapan berkas DUPAK, sebagaimana dapat
dilihat pada Lampiran XIX.
4. Kartu Angka Kredit JFA, merupakan kartu mengenai perolehan
angka kredit untuk masing-masing PFA.Contoh Kartu Angka
Kredit dapat dilihat pada Lampiran XX.
Dokumen Dalam
Penilaian Angka
Kredit – yang
diselenggarakan oleh
Tim Penilai.
5. Lembar Perhitungan Angka Kredit (LPAK) merupakan lembar
untuk mencatat hasil penelitian dan penilaian atas setiap
DUPAK. Contoh LPAK dapat dilihat pada Lampiran XXI.
6. Daftar Penjelasan Perbedaan Angka Kredit (DPPAK)
merupakan daftar untuk mencatat perbedaan dan penjelasan
atas perbedaan yang terjadi antara hasil penilaian oleh Tim
Penilai dengan DUPAK yang disampaikan. Contoh DPPAK
dapat dilihat pada Lampiran XXII.
7. Berita Acara Penilaian Angka Kredit (BA-PAK) merupakan
berita acara pelaksanaan penelitian dan penilaian dalam rangka
penetapan angka kredit berdasarkan hasil keputusan
persidangan Tim Penilai. Contoh BA-PAK dapat dilihat pada
Lampiran XXIII.
8. Kartu Angka Kredit, LPAK, DPPAK, dan BA-PAK dibuat untuk
masing-masing PFA.
- 34 -
Dokumen Dalam
Penetapan Angka
Kredit
9. Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SK PAK) yang
ditandatangani oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit merupakan lembar penetapan angka kredit
berdasarkan hasil penilaian oleh Tim Penilai atas DUPAK
yang diusulkan. Contoh SK PAK dapat dilihat pada Lampiran
XXIV.
10. Contoh tanda tangan dan paraf dari Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit disampaikan ke BKN dengan
menggunakan surat pengantar sebagaimana tersebut pada
Lampiran XXV.
Dokumen Dalam
Pendistribusian
Keputusan Angka
Kredit
11. Sekretariat Tim Penilai menyerahkan SK PAK kepada pihak
yang berkepentingan dengan menggunakan surat pengantar
sebagaimana tersebut pada Lampiran XXVI .
12. Sekretariat Tim Penilai bertanggung jawab menyusun laporan
semester mengenai pelaksanaan tugas Tim Penilai dan setelah
ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai, menyampaikannya
kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
Contoh laporan ini dapat dilihat pada Lampiran XXVII.
J.
WAKTU
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Waktu Pelaksanaan
Penilaian Angka
Kredit
Waktu pelaksanaan kegiatan penilaian dan penetapan angka
kredit ditentukan berdasarkan tahapan-tahapan kegiatan sesuai
sub-Sub-Prosedur yang dilaksanakan dan periode pelaksanaan
penilaian dan penetapan angka kredit yaitu reguler, tambahan,
dan untuk keperluan lain.
1. Sekretariat Tim Penilai menyelenggarakan Buku Agenda
setiap saat penerimaan berkas DUPAK.
2. Sekretariat Tim Penilai melakukan penelitian pendahuluan atas
kelengkapan berkas DUPAK yang disampaikan, jika terdapat
kekurangan dapat meminta PFA yang bersangkutan untuk
melengkapi dengan batasan waktu sebagai berikut:
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler
a. Selambat-lambatnya tanggal 25 Juli (Minggu III bulan Juli)
untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan
diadakan pada bulan Juli.
b. Selambat-lambatnya tanggal 25 Januari (Minggu III bulan
Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
akan diadakan pada bulan Januari.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan
a. Selambat-lambatnya tanggal 14 Maret (Minggu II bulan
Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
akan diadakan pada bulan Maret.
- 35 -
b. Selambat-lambatnya tanggal 14 September (Minggu II bulan
September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit
yang akan diadakan pada bulan September.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain
Selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari setelah
diterimanya DUPAK.
2. Sekretariat Tim Penilai menyiapkan undangan penyelenggaraan
rapat Tim Penilai dengan batasan waktu sebagai berikut:
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler
a. Selambat-lambatnya tanggal 22 Juli (Minggu III bulan Juli)
untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan
diadakan pada bulan Juli.
b. Selambat-lambatnya tanggal 22 Januari (Minggu III bulan
Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
akan diadakan pada bulan Januari.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan
a. Selambat-lambatnya tanggal 15 Maret (Minggu III bulan
Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
akan diadakan pada bulan Maret.
b. Selambat-lambatnya tanggal 15 September (Minggu III
bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka
kredit yang akan diadakan pada bulan September.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain
Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah selesai
kegiatan penelitian kelengkapan berkas DUPAK.
3. Sekretariat Tim Penilai menyerahkan semua berkas DUPAK
kepada Tim Penilai selambat-lambatnya pada:
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler
a. Tanggal 27 Juli (Minggu IV bulan Juli) untuk penilaian dan
penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan
Juli.
b. Tanggal 27 Januari (Minggu IV bulan Januari) untuk
penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan
pada bulan Januari.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan
a. Tanggal 15 Maret (Minggu III bulan Maret) untuk penilaian
dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan
Maret.
b. Tanggal 15 September (Minggu III bulan September) untuk
penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan
pada bulan September.
- 36 -
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain
Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah selesai
kegiatan penelitian kelengkapan berkas DUPAK.
4. Tim Penilai melakukan penelitian lanjutan berkas penilaian dan
memberikan penilaian terhadap DUPAK, dalam batas waktu
antara penyerahan berkas oleh Sekretariat hingga Rapat
Penilaian.
5. Tim Penilai menyelenggarakan rapat selambat-lambatnya pada:
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler
a. Minggu I bulan Februari; dan
b. Minggu I bulan Agustus.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan
a. Minggu III bulan Maret; dan
b. Minggu III bulan September.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain
Selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari setelah
diterimanya berkas penilaian tersebut dari Sekretariat Tim
Penilai.
Waktu Pelaksanaan
Penetapan Angka
Kredit
6. Sekretariat Tim Penilai menyerahkan hasil penilaian kepada
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dalam
batas waktu sebagai berikut:
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler
a. Selambat-lambatnya pada tanggal 10 Februari (Minggu II
bulan Februari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit
yang diadakan pada bulan Januari; dan
b. Selambat-lambatnya pada tanggal 10 Agustus (Minggu II
bulan Agustus) untuk penilaian dan penetapan angka kredit
yang diadakan pada bulan Juli.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan
a. Selambat-lambatnya pada tanggal 22 Maret (Minggu IV
bulan Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit
yang diadakan pada bulan Maret; dan
b. Selambat-lambatnya pada tanggal 22 September (Minggu IV
bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka
kredit yang diadakan pada bulan September.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain
Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah
selesainya rapat Tim Penilai Angka Kredit.
7. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
berkewajiban untuk menelaah dan menandatangani SK PAK
- 37 -
selambat-lambatnya satu minggu setelah diterimanya berkas
penilaian dari Sekretariat Tim Penilai. SK PAK diberi tanggal
yang sama dengan penandatangan BA-PAK.
8. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
mengembalikan SK PAK kepada Sekretariat Tim Penilai segera
setelah ditandatangani.
Waktu Pelaksanaan
Pendistribusian
Keputusan Angka
Kredit
9. Sekretariat Tim Penilai mendistribusikan SK PAK kepada
Pejabat/pihak yang berkepentingan dalam batas waktu
sebagai berikut:
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler
a. Selambat-lambatnya tanggal 20 Februari (Minggu III bulan
Februari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
diadakan pada bulan Januari; dan
b. Selambat-lambatnya tanggal 20 Agustus (Minggu III bulan
Agustus) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
diadakan pada bulan Juli.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan
a. Selambat-lambatnya tanggal 25 Maret (Minggu IV bulan
Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang
diadakan pada bulan Maret; dan
b. Selambat-lambatnya tanggal 25 September (Minggu IV
bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka
kredit yang diadakan pada bulan September.
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain
Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah
ditandatanganinya SK tersebut oleh Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit.
10. Sekretariat Tim Penilai menyusun dan menyerahkan laporan
kegiatan Tim Penilai Angka Kredit setiap semester kepada
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, paling
lambat pada Minggu II Bulan April dan Minggu II Oktober,.
B. KEGIATAN
PEMBENTUK
PROSEDUR
Kegiatan Dalam
Sub-Prosedur
Penilaian Angka
Kredit
(Sub-Prosedur II.1)
1. Kegiatan penelitian kelengkapan DUPAK terdiri dari langkahlangkah:
Sekretariat Tim Penilai (Flowchart II.1.1)
a. Memantau perolehan angka kredit setiap PFA melalui
penatausahaan yang optimal atas Kartu Angka Kredit.
b. Menerima DUPAK dari Pejabat Pengusul Angka Kredit,
menandatangani Surat/Nota Dinas Penyampaian DUPAK
sebagai tanda bukti penerimaan, dan menyerahkan rangkap
- 38 -
c.
d.
e.
f.
g.
h.
ke-2 (tembusan) dari surat/nota dinas tersebut kepada
Pejabat Pengusul Angka Kredit.
Mencatat penerimaan DUPAK tersebut dalam Buku Agenda
sesuai dengan tanggal penerimaannya, dan melengkapi
dengan Routing Slip Penilaian Angka Kredit.
Sekretaris Tim Penilai membagikan DUPAK kepada Staf
Sekretariat atau Pejabat/Pegawai yang ditugaskan untuk
diteliti kelengkapannya.
Staf Sekretariat atau Pejabat/Pegawai menuangkan hasil
penelitian DUPAK ke dalam Lembar Pengujian
Kelengkapan Dokumen Angka Kredit. Jika dari hasil
penelitian ditemui adanya kekurangan, maka meminta PFA
yang bersangkutan untuk melengkapinya.
Staf Sekretariat atau Pejabat/Pegawai mengembalikan hasil
penelitian kepada Sekretaris Tim Penilai.
Sekretaris Tim Penilai berkoordinasi dengan Ketua Tim
Penilai dalam menentukan pembagian tugas penilaian
kepada Anggota Tim Penilai. Setiap DUPAK dinilai oleh 2
(dua) orang Anggota Tim Penilai.
Menyerahkan DUPAK dan kertas kerja pengujian lainnya
kepada masing-masing Anggota Tim Penilai.
2. Kegiatan Penilaian Angka Kredit, terdiri dari langkah-langkah:
Sekretariat Tim Penilai.
a. Sekretaris Tim Penilai berkoordinasi dengan Ketua Tim
Penilai dalam menentukan waktu dan tempat pelaksanaan
rapat Tim Penilai.
b. Menyelenggarakan rapat sesuai dengan jadual yang
ditetapkan.
Tim Penilai (Flowchart II.1.2)
a. Berkoordinasi dengan Sekretaris Tim Penilai dalam
menentukan pembagian tugas penilaian kepada Anggota
Tim Penilai atau Anggota Tim Teknis Penilai.
b. Melakukan rapat persiapan pelaksanaan penilaian yang
ditujukan untuk mengevaluasi pelaksanaan penilaian
sebelumnya dan menciptakan kesamaan pandangan dalam
melakukan penilaian pada kegiatan berjalan.
c. Menerima DUPAK untuk dinilai .
d. Meneliti kembali kelengkapan dokumen dan kepatuhan
kriteria sebagaimana dipersyaratkan dari setiap usulan
kegiatan yang memperoleh angka kredit.
e. Melakukan penilaian terhadap DUPAK yang diajukan.
Setiap DUPAK akan dinilai oleh 2 (dua) orang Anggota Tim
Penilai.
f. Apabila terdapat perbedaan hasil penilaian angka kredit
yang dilakukan oleh 2 (dua) orang Anggota Tim Penilai,
maka keputusan pemberian angka kredit diambil dalam
sidang pleno Tim Penilai.
- 39 -
g. Hasil perhitungan angka kredit dituangkan dalam LPAK
yang ditandatangani oleh Tim Penilai.
h. Apabila terdapat perbedaan yang cukup material antara
DUPAK dengan LPAK, Anggota Tim Penilai bersama
dengan Sekretariat Tim Penilai mengupayakan untuk
melakukan konfirmasi kepada PFA/Atasan Langsung yang
bersangkutan.
i. Perbedaan antara hasil penilaian Tim Penilai dengan
DUPAK dituangkan ke dalam DPPAK yang ditandatangani
oleh Ketua Tim Penilai.
j. Keputusan sidang pleno Tim Penilai dituangkan dalam BAPAK yang ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai dan
dijadikan dasar pembuatan konsep SK PAK.
k. Menyerahkan konsep SK PAK, BA-PAK, DPPAK, LPAK,
LPKDAK dan DUPAK kepada Sekretariat Tim Penilai.
Kegiatan Dalam
Sub-Prosedur
Penetapan Angka
Kredit
(Sub-Prosedur II.2)
3. Kegiatan penyerahan hasil penilaian kepada Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit, terdiri dari langkahlangkah:
Sekretariat Tim Penilai (Flowchart II.2.1)
a. Menerima konsep SK PAK, BA-PAK, DPPAK, LPAK,
LPKDAK, dan DUPAK yang telah dinilai oleh Tim Penilai.
b. Menuangkan konsep SK PAK dalam surat keputusan.
c. Menyampaikan SK PAK, DUPAK, BA-PAK, LPAK,
LPKDAK dan DPPAK kepada Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit untuk ditandatangani.
4. Kegiatan penelaahan dan penandatanganan SK PAK terdiri dari
langkah-langkah:
Pejabat yg Berwenang Menetapkan AK (Flowchart II.2.2)
a. Menerima dan menelaah kembali kebenaran SK PAK yang
disampaikan oleh Sekretariat Tim Penilai.
b. Dapat mengubah angka kredit yang diberikan oleh Tim
Penilai, apabila ternyata setelah ditelaah ulang diketahui
terdapat kesalahan dalam pemberian angka kredit.
c. Menandatangani SK PAK dan menyerahkan kembali semua
dokumen penilaian kepada Sekretaris Tim Penilai.
Kegiatan Dalam
Sub-Prosedur
Pendistribusian
Keputusan Angka
kredit
(Sub-Prosedur II.3)
5. Kegiatan pendistribusian SK PAK, terdiri dari langkahlangkah:
Sekretariat Tim Penilai (Flowchart II.3.1)
a. Menerima kembali SK PAK dan berkas lainnya dari
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit.
b. Menggandakan SK PAK yang telah ditandatangani dengan
jumlah sekurang-kurangnya 6 (enam) rangkap untuk
didistribusikan kepada:
(1) PFA yang bersangkutan;
- 40 -
(2) Pejabat Pengusul;
(3) Pusbin JFA;
(4) Kepala BKN u.p Deputi Mutasi Kepegawaian/Kanwil
BKN yang bersangkutan;
(5) Pejabat lain yang berkepentingan; dan
(6) Lembar asli, yang yang merupakan arsip pada pada
Sekretariat Tim Penilai.
c. Mengirimkan SK PAK kepada PFA yang bersangkutan dan
para pejabat/pihak yang berkepentingan.
d. Mencatat SK PAK dalam Kartu Angka Kredit masingmasing PFA.
e. Mengarsipkan SK PAK yang telah ditandatangani, konsep
SK PAK, DUPAK, BA-PAK, LPAK, LPKDAK dan DPPAK
beserta berkas usulan angka kredit lainnya.
f. Menyerahkan berkas yang berhubungan dengan penetapan
angka kredit Auditor Pelaksana, Auditor Pelaksana
Lanjutan, Auditor Penyelia, Auditor Ahli Pertama dan
Auditor Ahli Muda (Auditor dengan Penilaian Setempat)
yang dimutasikan ke unit kerja yang lain, kepada Pimpinan
Unit Kerja yang lama untuk disampaikan kepada Pimpinan
Unit Kerja yang Baru.
6. Kegiatan Penyusunan Laporan Semester Tim Penilai, terdiri dari
langkah-langkah:
Sekretariat Tim Penilai (Flowchart II.3.2)
a. Menyusun Laporan Semester kegiatan Tim Penilai.
b. Menyerahkan laporan tersebut kepada Ketua Tim Penilai
untuk ditandatangani.
c. Menyampaikan laporan semester yang telah ditandatangani
Ketua Tim Penilai kepada Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit yang ditembuskan ke Pusat
Pembinaan JFA.
C. BAGAN ALIR
KEGIATAN
Sub-Prosedur
Penilaian Angka
Kredit
(Sub-Prosedur II.1)
1. Kegiatan penelitian kelengkapan DUPAK (lihat flowchart
II.1.1)
Sub-Prosedur
Penetapan Angka
Kredit
(Sub-Prosedur II.2)
3. Penyerahan hasil penilaian oleh Sekretariat Tim Penilai
kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
(lihat flowchart II.2.1).
2. Penilaian DUPAK oleh Tim Penilai dan Rapat Penilaian
Angka Kredit (lihat flowchart II.1.2)
4. Penelaahan dan penandatanganan SK PAK oleh Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit (lihat flowchart II.2.2).
- 41 -
Sub-Prosedur
Pendistribusian
Keputusan Angka
Kredit
(Sub-Prosedur II.3)
5. Pendistribusian SK PAK (lihat flowchart II.3.1).
6. Penyusunan Laporan Semester Tim Penilai oleh Sekretariat
Tim Penilai (lihat flowchart II.3.2).
- 42 -
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN/
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/INSPEKTUR UTAMA ………/ INSPEKTUR ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI ………/KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
NOMOR: ……………….
TENTANG
PENGANGKATAN ANGGOTA TIM PENILAI ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN……………
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN/
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/INSPEKTUR UTAMA ………/ INSPEKTUR ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI ………/KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
Menimbang
: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan jabatan fungsional auditor di
lingkungan …………… telah ditunjuk Pejabat Yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit bagi Pejabat Fungsional Auditor;
b. bahwa dalam menjalankan kewenangannya Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit bagi pejabat Fungsional Auditor dibantu
oleh Tim Penilai Pusat/Sekretariat Utama/Deputi/Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Pengawasan/Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pengawasan/Pusat Informasi Pengawasan/Perwakilan Badan
Pengawasan dan Pembangunan/Departemen/Lembaga Pemerintah
Non Departemen/Badan Pengawasan Daerah; *)
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/Sekretaris Utama/Deputi/
Kepala Pusat/Inspektur Jenderal Departemen/Inspektur Utama/
Inspektur/Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
Provinsi/Kepala
Badan
Pengawasan
Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota *) tentang pengangkatan anggota Tim
Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan
Pusat/Sekretariat
Utama//Pusat
Pendidikan
dan
Pelatihan
Pengawasan/Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan/Pusat
Informasi Pengawasan/ Perwakilan Badan Pengawasan dan
Pembangunan/
Departemen/Lembaga
Pemerintah
Non
Departemen/Badan Pengawasan Daerah; *)
Mengingat
: 1. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
19/1996 tanggal 2 Mei 1996 Tentang Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya;
2. Keputusan Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara, Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Nomor: 10 tahun
1996, Nomor: 49/SK/S/1996, Nomor: Kep-386/K/1996 tanggal 6
Juni 1996 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya;
3. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor: 13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 Tentang
Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Auditor dan Angka Kreditnya di Lingkungan Aparan Pengawasan
Fungsional Pemerintah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
:
:
Mengangkat Anggota Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional
Auditor
di
Lingkungan
Pusat/Sekretariat
Utama/Deputi/
Pusdiklatwas/ Puslitbangwas/Pusinfowas/ Perwakilan BPKP/
Departemen/LPND/ Bawasda *) yang selanjutnya disebut Tim
Penilai dengan susunan Anggota Tim sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
: a. Menugaskan Anggota Tim Penilai Pusat/Sekretariat Utama/
Pusdiklatwas / Puslitbangwas / Pusinfowas / Perwakilan BPKP /
Departemen/LPND/Bawasda *) untuk:
1) Membantu Kepala BPKP/Sekretaris Utama/Deputi/Kepala Pusat/
Inspektur Jenderal/Inspektur Utama/Inspektur/Kepala Perwakilan
BPKP Propinsi/Kepala Bawasda *) selaku Pejabat Yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit;
2) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
BPKP/Sekretaris
Utama/Deputi/Kepala
Pusat/
Inspektur
Jenderal/Inspektur Utama/Inspektur/Kepala Perwakilan BPKP
Propinsi/Kepala Bawasda *) yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit.
b. Untuk melaksanakan tugas tersebut Tim Penilai Pusat/Sekretariat
Utama/ Pusdiklatwas / Puslitbangwas / Pusinfowas / Perwakilan
BPKP / Departemen/LPND/Bawasda *) mempunyai fungsi:
1) Meneliti kelengkapan dan kebenaran berkas-berkas yang
dipersyaratkan dari setiap usulan penetapan angka kredit;
2) Melaksanakan penelitian terhadap setiap usulan penetapan angka
kredit;
3) Menyampaikan berkas hasil penilaiannya kepada Sekretariat Tim
Penilai untuk dibuatkan SKPAK;
4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan angka
kredit.
c. Masa kerja Tim Penilai adalah 5 (lima) tahun.
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : …………..……………….
Pada tanggal : ……………………………
a/n. KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN /
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA
PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/ INSPEKTUR
UTAMA ……… / INSPEKTUR ………/
KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
………………………………..
NIP …………………………..
Tembusan:
1. Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan
Pejabat Fungsional Auditor;
2. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit;
3. Pejabat Pengusul;
4. …;
5. Yang bersangkutan (untuk diindahkan dan dilaksanakan);
Pertinggal.
*) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN
:
KEPUTUSAN KEPALA BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN / SEKRETARIS UTAMA /
DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR
JENDERAL DEPARTEMEN ………/
INSPEKTUR UTAMA ……… / INSPEKTUR
………/ KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
NOMOR
TANGGAL
Nomor
Urut
NAMA
NIP
Jabatan
1
2
3
4
: …..………………………..
: ….…………………………
Pangkat/
Golongan
Ruang
5
Jabatan
Dalam Tim
Penilai
6
Ditetapkan di : …………..……………….
Pada tanggal : ……………………………
a/n. KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN /
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA
PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/ INSPEKTUR
UTAMA ……… / INSPEKTUR ………/
KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
………………………………..
NIP …………………………..
*) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN/
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/INSPEKTUR UTAMA ………/ INSPEKTUR ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI ………/KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
NOMOR: ……………….
TENTANG
PENGANGKATAN ANGGOTA TIM PENILAI TEKNIS
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN……………
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN/
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/INSPEKTUR UTAMA ………/ INSPEKTUR ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI ………/KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
Menimbang
: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan jabatan fungsional di lingkungan
BPKP dan APIP lainnya telah ditunjuk Pejabat Yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit bagi Pejabat Fungsional Auditor;
b. bahwa dalam menjalankan kewenangannya Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit bagi Pejabat Fungsional Auditor telah
mennjuk Tim Penilai;
c. bahwa untuk membantu kelancaran tugas Tim Penilai di Lingkungan
Pusat/Sekretariat Utama/Deputi/Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan/Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan/Pusat
Informasi Pengawasan/ Perwakilan Badan Pengawasan dan
Pembangunan/
Departemen/Lembaga
Pemerintah
Non
Departemen/Badan Pengawasan Daerah; *)
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b,
dan c, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan/Sekretaris Utama/Deputi/ Kepala
Pusat/Inspektur
Jenderal
Departemen/Inspektur
Utama/
Inspektur/Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
Provinsi/Kepala
Badan
Pengawasan
Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota *) tentang pengangkatan Anggota Tim
Penilai Teknis di Lingkungan Pusat/Sekretariat Utama/Deputi/Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan/Pusat Penelitian dan
Pengembangan
Pengawasan/Pusat
Informasi
Pengawasan/
Perwakilan
Badan
Departemen/Lembaga
Pengawasan Daerah; *)
Mengingat
Pengawasan
dan
Pembangunan/
Pemerintah
Non
Departemen/Badan
: 1. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
19/1996 tanggal 2 Mei 1996 Tentang Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya;
2. Keputusan Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara, Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Nomor: 10 tahun
1996, Nomor: 49/SK/S/1996, Nomor: Kep-386/K/1996 tanggal 6
Juni 1996 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya;
3. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor: 13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 Tentang
Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Auditor dan Angka Kreditnya di Lingkungan Aparan Pengawasan
Fungsional Pemerintah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERTAMA
: Mengangkat Anggota Tim Penilai Teknis Jabatan Fungsional Auditor di
Lingkungan
Pusat/Sekretariat
Utama/Deputi/
Pusdiklatwas/
Puslitbangwas/Pusinfowas/ Perwakilan BPKP/ Departemen/LPND/
Bawasda *) yang selanjutnya disebut Tim Penilai Teknis dengan susunan
Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA
: a. Menugaskan kepada Tim Penilai Teknis Pusat / Sekretariat
Utama/Deputi/ Pusdiklatwas/ Puslitbangwas/Pusinfowas/ Perwakilan
BPKP/ Departemen/LPND/ Bawasda *) untuk:
1) Memberikan pendapat dan masukan kepada Tim Penilai maupun
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dalam
melakukan penilaian dan penetapan angka kredit;
2) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
BPKP/Sekretaris Utama/Deputi/Kepala Pusat/Inspektur Jenderal
/Inspektur Utama/ Inspektur/Kepala Perwakilan BPKP
Provinsi/Kepala Bawasda yang berhubungan dengan penetapan
angka kredit.
b. Untuk melaksanakan tugas tersebut Tim Penilai Teknis Pusat /
Sekretariat Utama/Deputi/ Pusdiklatwas/ Puslitbangwas/Pusinfowas/
Perwakilan BPKP/ Departemen/LPND/ Bawasda *) mempunyai
fungsi:
1) …………;
2) ………….;
5) …………...
c. Masa kerja Tim Penilai Teknis adalah 5 (lima) tahun.
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : …………..……………….
Pada tanggal : ……………………………
a/n. KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN /
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA
PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/ INSPEKTUR
UTAMA ……… / INSPEKTUR ………/
KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
………………………………..
NIP …………………………..
Tembusan:
1. Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan
Pejabat Fungsional Auditor;
2. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit;
3. Pejabat Pengusul;
4. …;
5. Yang bersangkutan (untuk diindahkan dan dilaksanakan);
Pertinggal.
*) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN
:
KEPUTUSAN KEPALA BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN / SEKRETARIS UTAMA /
DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR
JENDERAL DEPARTEMEN ………/
INSPEKTUR UTAMA ……… / INSPEKTUR
………/ KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
NOMOR
TANGGAL
Nomor
Urut
NAMA
NIP
Jabatan
1
2
3
4
: …..………………………..
: ….…………………………
Pangkat/
Golongan
Ruang
5
Jabatan
Dalam Tim
Penilai Teknis
6
Ditetapkan di : …………..……………….
Pada tanggal : ……………………………
a/n. KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN /
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA
PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/ INSPEKTUR
UTAMA ……… / INSPEKTUR ………/
KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
………………………………..
NIP …………………………..
*) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN : III
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN/
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/INSPEKTUR UTAMA ………/ INSPEKTUR ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI ………/KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
NOMOR: ……………….
T ENTANG
PENUNJUKAN PEGAWAI YANG BERTUGAS PADA
SEKRETARIAT TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
DI LINGKUNGAN …………………
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN/
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/INSPEKTUR UTAMA ………/ INSPEKTUR ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI ………/KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
Menimbang :
bahwa untuk melaksanakan Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan/Sekretaris Utama/Deputi/Kepala Pusat/Inspektur Jenderal
/Inspektur Utama/Inspektur/Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan Provinsi/Kepala Badan Pengawasan Daerah *), Nomor:
……… tentang Pengangkatan Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional
Auditor
di
Lingkungan
Badan
Pengawasan
Keuangan
dan
Pembangunan/Sekretariat Utama/ Deputi/ Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan/
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan/ Pusat
Informasi Pengawasan/ Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembagunan/Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen/Badan
Pengawasan Daerah; *) perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan/ Sekretaris Utama/Deputi/
Kepala Pusat/Inspektur Jenderal /Inspektur Utama/Inspektur/Kepala Badan
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Provinsi/Kepala Badan
Pengawasan Daerah *) tentang Penunjukan Pegawai yang Bertugas pada
Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor di
Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/Sekretariat
Utama/ Deputi/ Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan/
Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pengawasan/ Pusat Informasi Pengawasan/
Perwakilan
Badan
Pengawasan
Keuangan
dan
Pembagunan/
Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen/Badan Pengawasan
Daerah; *);
Mengingat
: 1. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
19/1996 tanggal 2 Mei 1996 Tentang Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya;
2. Keputusan Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara, Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Nomor: 10 tahun
1996, Nomor: 49/SK/S/1996, Nomor: Kep-386/K/1996 tanggal 6
Juni 1996 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya;
3. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor: 13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 Tentang
Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Auditor dan Angka Kreditnya di Lingkungan Aparan Pengawasan
Fungsional Pemerintah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERTAMA
:
Menunjuk pegawai yang bertugas pada Sekretariat Tim Penilai Pusat/
Sekretariat Utama / Deputi / Pusdiklatwas / Puslitbangwas / Pusinfowas /
Perwakilan BPKP/ Departemen / LPND / Bawasda *) dengan susunan
Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA
:
Sekretariat Tim Penilai Pusat/ Deputi / Pusdiklatwas / Puslitbangwas /
Pusinfowas / Perwakilan / Departemen / LPND / Bawasda *) bertugas
memberikan bantuan teknis dan administrasi untuk kelancaran tugas Tim
Penilai.
KETIGA
:
Dalam melaksanakan tugasnya sekretariat mempunyai fungsi:
a. Meneliti kelengkapan berkas usul penetapan angka kredit;
b. Menyiapkan bahan yang diperlukan untuk penilaian dan penetapan
angka kredit;
c. Menyiapkan undangan rapat dan penyelenggaraan rapat Tim Penilai;
d. Menyampaikan Keputusan Pejabat Yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit kepada Kepala/Pimpinan unit kerja Pejabat Fungsional
Auditor yang bersangkutan;
e. Menyusun laporan semesteran tentang pelaksanaan tugas Tim Penilai
dan menyampaikannya kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit dan pejabat lain sesuai dengan ketentuan;
f. Melaksanakan tugas lain.
KEEMPAT
:
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : …………..……………….
Pada tanggal : ……………………………
a/n. KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN /
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA
PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/ INSPEKTUR
UTAMA ……… / INSPEKTUR ………/
KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
………………………………..
NIP …………………………..
Tembusan:
1. Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan
Pejabat Fungsional Auditor;
2. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit;
3. Pejabat Pengusul;
4. …;
5. Yang bersangkutan (untuk diindahkan dan dilaksanakan);
Pertinggal.
*) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN
:
KEPUTUSAN KEPALA BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN / SEKRETARIS UTAMA /
DEPUTI/KEPALA PUSAT/INSPEKTUR
JENDERAL DEPARTEMEN ………/
INSPEKTUR UTAMA ……… / INSPEKTUR
………/ KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
NOMOR
TANGGAL
Nomor
Urut
NAMA
NIP
Jabatan
1
2
3
4
: …..………………………..
: ….…………………………
Pangkat/
Golongan
Ruang
5
Jabatan
Dalam Sekretariat
Tim Penilai
6
Ditetapkan di : …………..……………….
Pada tanggal : ……………………………
a/n. KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN /
SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA
PUSAT/INSPEKTUR JENDERAL
DEPARTEMEN ………/ INSPEKTUR
UTAMA ……… / INSPEKTUR ………/
KEPALA PERWAKILAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN PROVINSI ………/
KEPALA BADAN PENGAWASAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………*)
………………………………..
NIP …………………………..
*) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN IV
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN
Masa penilaian : Tgl…………………..s/d tgl…………………..
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: ...............................................
: ................................................
: ...............................................
: ................................................
: ................................................
Menyatakan bahwa :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: ...............................................
: ................................................
: ................................................
: ...............................................
: ................................................
telah melakukan Kegiatan Pendidikan sebagai berikut :
No
Uraian Sub Unsur
Butir Kegiatan
Angka Kredit
Keterangan
1
1.
2.
3.
dst.
2
3
4
5
Demikian pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..................,.........................
Atasan langsung
NIP
LAMPIRAN Va
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAKSANAAN
PENGAWASAN AUDITOR TRAMPIL
Masa penilaian : Tgl. ………….. s/d tgl. ………………
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: .................................................
: .................................................
: .................................................
: .................................................
: .................................................
Menyatakan bahwa :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: .................................................
: .................................................
: .................................................
: ..................................................
: .................................................
telah melakukan Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan sebagai berikut :
No
1
1.
2.
3.
dst.
Uraian Kegiatan
Pelaksanaan Pengawasan
2
Tanggal
3
Satuan
Hasil
4
Jumlah
Jam
5
Jumlah
Kredit
6
Keterangan
7
Pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
..........................,.............…
Atasan langsung
NIP. ………………………………
LAMPIRAN Vb
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGGERAKAN, PEMBINAAN DAN
PELAKSANAAN PENGAWASAN AUDITOR AHLI
Masa penilaian : Tgl……………………s/d tgl…………………….
Yang bertandatangan tangan di bawah ini :
Nama
: .................................................................
NIP
: .................................................................
Pangkat/Golongan ruang
: .................................................................
Jabatan
: .................................................................
Unit Kerja
: .................................................................
Menyatakan bahwa :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: .................................................................
: .................................................................
: .................................................................
: .................................................................
: .................................................................
telah melakukan Kegiatan Penggerakan, Pembinaan dan Pelaksanaan Pengawasan sebagai
berikut :
No
1
1.
2.
3.
dst.
Uraian Kegiatan
Penggerakan, Pembinaan dan
Pelaksanaan Pengawasan
2
Tangga
l
Satuan
Hasil
Jumlah
Jam
Jumlah
Kredit
Keterangan
3
4
5
6
7
Pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
.......................,.............................
Atasan langsung
NIP
LAMPIRAN
LAMPIRAN VI
KOP SURAT
Nama
Obyek Audit
:
FORMULIR ANGGARAN WAKTU PENGAWASAN
Kegiatan/Program
……………………
yang Diaudit
:
PERSIAPAN
............s/d...........
No
P E L A K S A N A A N
Pendahuluan
Audit Lanjutan
..........s/d.........
..........s/d..........
Jenis Kegiatan
I
........................
PERSIAPAN AUDIT
1 …
2 …
3 …
Sub Jumlah I
II PELAKSANAAN AUDIT
A. Pendahuluan
1 …
2 …
3 …
B. Audit Lanjutan
1 …
2 …
3 …
Sub Jumlah II
III PENYELESAIAN AUDIT
1 …
2 …
3 …
Sub Jumlah III
Jumlah Hari Audit yg Dianggarkan
Pengendali
Mutu
(HP)
Pengenda
li Teknis
(HP)
PENYELESAIAN
........s/d............
Ketua
Tim
(HP)
Anggota
Tim
(HP)
…,……………. 2002
Pengendali Teknis,
…,……………. 2002
Ketua Tim,
............................
.......................
…,……………. 2002
Pengendali Mutu
Menyetujui,*)
…,……………. 2002
Kepala ……………
Jumlah
(HP)
............................
............................
Catatan:
*) diisi dengan nama dan jabatan dari Pejabat Struktural sebagai alat perencanaan dan
pengendalian tugas-tugas Audit.
Untuk tugas-tugas diluar Audit menggunakan formulir anggaran waktu yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
LAMPIRAN VII - 1
KOP
Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
:
S/ /
1 (satu)
Audit ………
atas .....................
SURAT
/200X
……………. 200X
Yth : Kepala .....................
di ……….
Bedasarkan Surat Keputusan Kepala ................................... Nomor: ............. tanggal
.............. 2000 tentang …, kami menugaskan tim sebagaimana Surat Tugas
terlampir, untuk melaksanakan Audit Operasional atas kegiatan ......................
Penugasan ini akan dilaksanakan selama ... (.......) hari kerja mulai tanggal
200X sampai dengan
............ 200X.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih.
Kepala,
...........................
NIP ...................
......
LAMPIRAN VII - 2
KOP
ST-
SURAT
SURAT TUGAS
/
/
/200X
Kepala .............................................................................. menugaskan kepada:
1
2
Pengendali Mutu
Pengendali Teknis
3
4
5
Ketua Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
untuk melaksanakan Audit ……… atas kegiatan .....................................
Jangka waktu pelaksanaan tugas ini adalah selama .. (........) hari kerja mulai tanggal
..... 2002 sampai dengan ...... 2002.
Kepala,
.................
NIP .......................
LAMPIRAN VIII
(NAMA LEMBAGA) ............................................
KARTU PENUGASAN KEGIATAN PENGAWASAN
Nomor: ……………………………………………
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
Nama kegiatan pengawasan
Identitas obyek pengawasan
a. Nama obyek pengawasan
b. Alamat dan nomor telepon
: ......................................................................................
: ......................................................................................
: ......................................................................................
......................................................................................
: ......................................................................................
Rencana pengawasan nomor
Uraian singkat kegiatan pengawasan
a. Program pengawasan
: .....................................................................................
b. Sasaran pengawasan
: ......................................................................................
c. Tujuan pengawasan :
Laporan dikirimkan/ditujukan kepada
: ......................................................................................
Pelaksana pengawasan
a. Pengendali Mutu
: ......................................................................................
b. Pengendali Teknis :
c. Ketua Tim
: ......................................................................................
d. Anggota Tim
: ......................................................................................
e. Anggota Tim
: ......................................................................................
Pengawasan dilakukan berdasarkan Surat Tugas
a. Nomor
: ......................................................................................
b. Tanggal
: ......................................................................................
c. Direncanakan mulai pada tanggal
: ......................................................................................
d. Direncanakan selesai pada tanggal
: ......................................................................................
e. Realisasi tanggal pelaksanaan
: Mulai dari ……………………. s. d ...........................
Anggaran waktu hari produktif Tim Pengawasan
Dilaksanakan oleh: Anggaran Waktu Realisasi
a. Pengendali Mutu
:
........................................
................................ hari
................ hari
b. Pengendali Teknis
:
........................................
................................ hari
................ hari
c. Ketua Tim
:
........................................
................................ hari
................ hari
d. Anggota Tim
:
........................................
................................ hari
................. hari
e. Anggota Tim
:
........................................
................................ hari
................ hari
Rencana mulai pengawasan bulan : ………..………
Rencana penerbitan laporan bulan : ...............................
Realisasi mulai pengawasan bulan : …..……………
Realisasi penerbitan laporan bulan : ..............................
Konsep laporan direncanakan selesai selambat-lambatnya pada tanggal
: ..............................................
Realisasi penyelesaian konsep laporan pada tanggal
:
Laporan Hasil Pengawasan
a. Nomor
: ......................................................................................
b. Tanggal
: ......................................................................................
Pengendali Mutu,
………………….,……………………… 20..
Pengendali Teknis,
(…………………………………….)
NIP ………………….
(…………………………………….)
NIP ………………….
Kepal/Pimpinan Unit Organisasi Pengawasan,
(…………………………………….)
NIP ………………….
LAMPIRAN X
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI
AUDITOR TRAMPIL/AHLI *)
Masa penilaian : Tgl……………………s/d tgl…………………….
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ...................................................
Menyatakan bahwa :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: .....................................................
: .....................................................
: …..................................................
: .....................................................
: .....................................................
telah melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi sebagai berikut :
No
Uraian Kegiatan
Pengembangan Profesi
Tanggal
Satuan
Hasil
Jumlah
Hari
Jumlah
Kredit
Keterangan
1
1.
2.
3.
dst.
2
3
4
5
6
7
Pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
.......................,..................
Atasan langsung
NIP
*) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN XI
DAFTAR/LAPORAN PELAKSANAAN PKS
I. Unit Kerja
:i
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Indent: Left: 0.38"
:ii
II. Periode
Formatted: Bullets and Numbering
III. Materi dan Jadwal Pelaksanaan PKS:
No.
1.
2.
3.
Dst.
Formatted: Bullets and Numbering
Waktu Pelaksanaan PKSiii
Jam Pelaksanaan
Hari
Tanggal
Kegiatan
Materi PKS
iv
Formatted Table
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Bullets and Numbering
IV. Rekapitulasi Keterlibatan JFA dalam PKS
No.
1.
2.
3.
Dst
Nama
v
Formatted: Bullets and Numbering
Pelaksanaan PKS
Jabatan
vi
vii
Pemrasaran
Notulis
viii
ix
Peserta
x
Jumlah
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Bullets and Numbering
xi
…………………,……………………..
Mengetahui,
Koordinator PKS
Deleted: ¶
<#>PKS 1: …¶
<#>PKS 2: …¶
dst.¶
¶
No.
... [1]
Formatted: Centered
Formatted Table
Formatted: Centered
_______________________
NIP …………………….xii
_______________________
NIP ……………………….xiii
Ket.
Daftar ini dilampirkan dengan notulen pelaksanaan PKS
Deleted: ¶
……………….,……………..¶
¶
Koordinator¶
¶
¶
¶
………………….¶
NIP……………¶
Deleted: *) Sebagai Peserta atau
Pemrasaran atau Notulis¶
Deleted: Ctt. Dilampirkan dengan
rincian pelaksanaan PKS¶
TATA CARA PENGISIAN
DAFTAR/LAPORAN PELAKSANAAN PKS
Formatted: Centered
Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Font: Bold
i
Diisi dengan mencantumkan nama unit organisasi (minimal eselon II), misalnya Pusat
Pembinaan JFA
Formatted: Font: 12 pt
ii
Diisi dengan periode yang dilaporkan, misalnya Periode Januari s.d Maret 2002; atau
Periode Januari s.d Juni 2002
iii
Diisi dengan hari, tanggal, dan jam dimulainya s.d jam berakhirnya pelaksanaan PKS
iv
Diisi dengan judul atau materi yang di-PKS-kan
v
Diisi dengan nama-nama PFA yang berada pada unit organisasi
vi
Diisi dengan jabatan dari PFA yang bersangkutan.
vii
Diisi dengan jumlah PKS dimana PFA yang bersangkutan bertindak sebagai pemrasaran
viii
Diisi dengan jumlah PKS dimana PFA yang bersangkutan bertindak sebagai notulis
ix
Diisi dengan jumlah PKS dimana PFA yang bersangkutan menjadi peserta
x
Diisi dengan jumlah PKS yang diikuti oleh PFA yang bersangkutan (kumulatif dari 7+8+9)
xi
Diisi dengan nama kota, tanggal, bulan, dan tahun disusunnya daftar/laporan pelaksanaan
PKS
Formatted: Font: 12 pt
xii
Diisi dengan Nama/NIP dari Kepala/Pimpinan Unit Organisasi
xiii
Diisi dengan Nama/NIP dari Koordinator PKS pada unit organisasi yang bersangkutan.
LAMPIRAN XII
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG PENGAWASAN
Masa penilaian : Tgl……………………s/d tgl…………………….
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: ......................................................
: ......................................................
: ......................................................
: ......................................................
: .......................................................
Menyatakan bahwa :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: .....................................................
: ......................................................
: .....................................................
: .....................................................
: .....................................................
telah melakukan Kegiatan Pengawasan sebagai berikut :
No
Uraian Kegiatan
Penunjang Pengawasan
Tanggal
Satuan
Hasil
Jumlah
Jam
Jumlah
Kredit
Keterangan
1
1.
2.
3.
Dst.
2
3
4
5
6
7
Demikian pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..................,....................…...
Atasan langsung
NIP
LAMPIRAN XIII
LAPORAN ANGKA KREDIT
Masa penilaian : Tgl…………………..s/d tgl…………………..
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
NIP
Pangkat/Golongan ruang
Jabatan
Unit Kerja
: ............................................................
: ............................................................
: ...........................................................
: .............................................................
: ............................................................
telah melakukan Kegiatan sebagai berikut :
No
Uraian Sub Unsur
1
I.
1.
2
UNSUR UTAMA
Kegiatan Pendidikan
a. …
b. …
Jumlah Kegiatan Pendidikan
Kegiatan Penggerakan, Pembinaan dan
Pelaksanaan Pengawasan
a. …
b. …
Jumlah Kegiatan Penggerakan, Pembinaan
dan Pelaksanaan Pengawasan
Kegiatan Pengembangan Profesi
a. …
b. …
Jumlah Pengembangan Profesi
Jumlah Unsur Utama
2.
3.
II
4.
Jumlah
Angka Kredit
3
Keterangan
4
UNSUR PENUNJANG
Kegiatan Penunjang Pengawasan
a. …
b. …
Jumlah Kegiatan Penunjang Pengawasan
JUMLAH
..................,.......................
NIP
Page 7: [1] Deleted
Hendra Sukmana
11/29/2002 4:33 AM
a.PKS 1: …
b.PKS 2: …
dst.
No.
Nama
1.
2.
3.
…
…
…
…
dst
No.
Nama
Jabatan
Pelaksanaan PKS
PKS 1
PKS 2
PKS … (dst)
Waktu Status Waktu Status Waktu Status
…hari
…..*) …hari …..*) …hari …..*)
Jabatan
…hari
Pelaksanaan PKS
Pemrasaran
1.
2.
Dst
Jumlah
Notulis
Peserta
Jumlah
Angka
Kredit
…..
LAMPIRAN XIV
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
AUDITOR TRAMPIL/AHLI ……………… 1)
NOMOR : ........................ 2)
MASA PENILAIAN : TANGGAL ......................, s/d ....................... 3)
ORGANISASI : ............................................. 4)
I. KETERANGAN PERORANGAN
1 NAMA
5)
2 NIP/NOMOR SERI KARPEG
6)
3 TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR
7)
4 JENIS KELAMIN
8)
5 PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN
ANGKA KREDITNYA
9)
6 PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT
10)
7 JABATAN AUDITOR/TMT
11)
8 MASA KERJA DALAM PANGKAT TERAKHIR
12)
9 UNIT KERJA
13)
II. UNSUR YANG DINILAI
No. UNSUR DAN KEGIATAN
1
1
2
3
UNSUR UTAMA
14)
ANGKA KREDIT MENURUT
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
4
5
6
7
8
9
15)
15)
15)
16)
16)
16)
III. LAMPIRAN BAHAN YANG DINILAI :
17)
1.
2.
3.
4.
dst
IV. CATATAN PEJABAT PENGUSUL : .............................................. 18)
.........................,.................
Pejabat Pengusul
..........................................
NIP
V. PENDAPAT TIM PENILAI : ........................................................19)
.........................., ................
Ketua Tim Penilai
...........................................
NIP
PETUNJUK PENGISIAN : DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
Formulir ini disiapkan oleh Auditor yang akan diusulkan penetapan Angka Kreditnya.
Sebelum ditandatangani oleh pejabat pengusul, harus dicek dulu kebenarannya.
Formulir ini sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) lembar, lembar ke-2 (dua) yang berisi
“UNSUR YANG DINILAI” bisa ditambah apabila tidak mencukupi.
NO.
NOMOR
URUT
URAIAN
1
1)
Coret yang tidak perlu.
2
2)
Diisi oleh Pejabat Pengusul : Nomor Daftar Usul Penetapan
Angka Kredit dari Unit Kerja yang bersangkutan.
3
3)
Tulislah tanggal masa penilaian Angka Kredit sbb.
TANGGAL MULAI PENILAIAN
a. Bagi Auditor yang belum pernah mendapat penetapan Angka
Kredit, diisi Tanggal Mulai Melaksanakan Tugas.
b. Bagi Auditor yang sudah mempunyai Penetapan Angka Kredit
(PAK), masa penilaian dihitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya
sesudah masa penilaian PAK terakhir.
TANGGAL AKHIR MASA PENILAIAN
Diisi dengan tanggal akhir masa penilaian
4
4)
Diisi dengan Organisasi APFP.
5
5)
Tulislah nama Auditor yang
diusulkan PAK-nya sesuai SK
Pengangkatannya.
6
6)
Tulislah NIP dan Nomor Seri Karpeg yang bersangkutan.
7
7)
Tulislah
tempat, tanggal, bulan dan tahun kelahiran Auditor
yang bersangkutan sesuai dengan SK Pengangkatan.
8
8)
Diisi dengan Jenis Kelamin.
9
9)
Diisi
dengan
pendidikan
formal terakhir yang sudah
dicantumkan dalam SK Terakhir atau PAK terakhir.
10
10)
Diisi dengan pangkat, golongan ruang, dan tanggal terhitung
mulai menduduki pangkat tersebut.
11
11)
Diisi
dengan Jabatan
Auditor, dan tanggal terhitung mulai
menjabat, sesuai dengan SK.
12
12)
Diisi Masa Kerja dalam pangkat terakhir
13
13)
Tulislah nama unit kerja yang bersangkutan.
14
14)
Diisi dengan Unsur Utama dan atau Unsur Penunjang dengan
penomoran angka Arab. Selanjutnya setiap unsur tersebut ditulis
rinciannya sesuai
dengan butir kegiatan pengawasan yang
telah dilakukan dan diusulkan PAK- nya pada masa tersebut.
Halaman
ini
diisi
sesuai
dengan kebutuhan, dan dapat
ditambahkan halaman lain jika diperlukan.
15
15)
Diisi
dengan
Angka
Kredit
sebelumnya), yang diusulkan
lama
(menurut
PAK
saat ini , dan jumlah lama +
baru berdasarkan data yang ada pada Pejabat Pengusul.
16
16)
Diisi dengan Angka Kredit lama ( menurut PAK sebelumnya),
yang diusulkan saat ini, dan jumlah lama + baru berdasarkan data
penilaian dari Tim Penilai.
17
17)
Cantumkan nama berkas-berkas yang dilampirkan dalam Daftar
Usul Penetapan Angka Kredit ini.
18
18)
dan Diisi dengan catatan Pejabat Pengusul, tempat dan tanggal
pengusulan, Nama dan NIP Pejabat Pengusul.
19
19)
dan Diisi dengan Pendapat Tim Penilai, tempat dan tanggal
penilaian, Nama dan NIP Ketua Tim Penilai.
LAMPIRAN XV
BUKU AGENDA PEJABAT PENGUSUL
Kolom-kolomnya terdiri dari:
1. Nomor Urut
:
2. Laporan Angka Kredit
:
•
Diterima Tanggal
:
•
Nama
:
•
Jabatan
:
•
Pangkat/Golongan
:
•
Unit Kerja
:
•
Jumlah Surat Tugas
:
•
Masa Penilaian
:
•
Angka Kredit yg Diusulkan :
3. Diteruskan DUPAK tanggal
:
4. Diterima SK PAK tanggal
:
5. Catatan
:
Kolom-kolom tersebut masih dapat disesuaikan menurut kebutuhan.
LAMPIRAN XVI
Kop Surat
SURAT PENGANTAR / NOTA DINAS… 1)
Nomor :…………………………
Kepada
Dari
Hal
: Sekretaris Tim Penilai …………………2)
: Pejabat Pengusul…….…….……………3)
: Penyampaian DUPAK
Bersama ini kami kirimkan berkas DUPAK …… sebanyak ……sebagai berikut:
No.
Nama
NIP
Periode Penilaian
Keterangan
1.
2.
Demikian untuk diproses lebih lanjut.
………….., ……………….
Jabatan
Nama…………
NIP………….
Cat.
1) Surat Pengantar digunakan apabila Pejabat Pengusul dan Sekretaris Tim Penilai
berbeda unit organisasi
Nota Dinas digunakan apabila Pejabat Pengusul dan Sekretaris Tim Penilai dalam unit
organisasi yang sama
2) dan 3) lihat Bab III huruf C
LAMPIRAN XVII
BUKU AGENDA SEKRETARIAT TIM PENILAI
Kolom-kolomnya terdiri dari :
1. Nomor Urut
:
2. Nama
:
3. Jabatan
:
4. Pangkat/Golongan
:
5. Masa Penilaian
:
6. Tanggal diterima DUPAK :
7. Tanggal Berita Acara Penilaian Angka Kredit
:
8. Nomor dan Tanggal SK PAK
:
9. Nomor dan Tanggal Surat Pengantar
Penyampaian SK PAK kepada yang berkepentingan :
Kolom-kolom tersebut masih dapat disesuaikan menurut kebutuhan
LAMPIRAN XVIII
Routing Slip
Penilaian Angka Kredit
Tim Penilai ………
Nama PFA
:
NIP
:
Pangkat/Jabatan
:
Unit Kerja
:
No.
Kegiatan
1.
DUPAK diterima di Sekretariat
2.
Penelitian Kelengkapan DUPAK
oleh Sekretariat
3.
DUPAK diserahkan ke Tim Penilai
4.
Penyerahan Hasil Penilaian ke
Sekretariat
5.
Konsep PAK diserahkan ke Pejabat
Penandatangan Angka Kerdit
6.
PAK ditandatangani
7.
PAK dikirmkan ke Unit Kerja Yang
Bersangkutan
Penanggung
Jawab
1
Tanggal
2
Tanggal
3
Tanggal
4
Tanggal
LAMPIRAN XIX
DAFTAR KELENGKAPAN DOKUMEN ANGKA KREDIT
I.
Nama
NIP
Pangkat/Gol.
Jabatan
II.
: …...........................................................
: …...........................................................
: ...............................................................
:................................................................
IDENTITAS PFA
Unit Kerja
TMT Kepangkatan
TMT Jabatan
: ................................................
: ................................................
: ................................................
Tanggal
: ................................................
SK PAK TERAKHIR
Nomor
Periode
: ................................................................
: ...............................................................
III. KELENGKAPAN DUPAK
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Apakah PFA menyertakan DUPAK dalam usulan angka kreditnya?
Apakah table keterangan perorangan pada DUPAK telah diisi dengan lengkap?
Apakah table unsure yang dinilai pada DUPAK telah diisi dengan lengkap?
Apakah lampiran bahan yang dinilai pada DUPAK telah diisi dengan lengkap?
Apakah DUPAK ditandatangani oleh Pejabat Pengusul?
Catatan Tim Penilai Terhadap Formulir Dupak Yang Diajukan:
Ya
Tidak
V
IV. KELENGKAPAN BAHAN YANG DINILAI*)
(Beri tanda V = Ada & X = Tidak Ada)
A. Pendidikan
Jenis bukti yang diperlukan
(disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan, mengacu pada uraian di BAB IV huruf D.1)
a. SPMK-Pendidikan
b. Foto copi surat penugasan (untuk diklat)
c. Surat ijin pendidikan di luar kedinasan (untuk pendidikan formal)
d. - Foto copi Ijazah/STTB/Akte (untuk pendidikan formal); atau
- Foto copi STTPL (untuk diklat)
e. SK Dikti untuk lulusan LN (untuk pendidikan formal
Uraian Ringkas Kegiatan Pendidikan dan Check-list Kelengkapan Bukti:
Uraian Ringkas
Kegiatan
a
b
Jenis Bukti
c
d
e
1.
2.
3.
dst
B. Pengawasan
Jenis bukti yang diperlukan:
(disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan, mengacu pada uraian di BAB IV huruf D.2)
a. SPMK-Pengawasan
b. Foto copy formulir anggaran waktu pengawasan
c. Foto copi surat tugas
d. Foto copi kartu penugasan kegiatan pengawasan
e. Foto copy hasil kegiatan (cover laporan/routing slip laporan)
f. Dokumen pendukung lainnya …….
Uraian Ringkas
Kegiatan
a
b
Jenis Bukti
c
d
e
f
1.
2.
3.
Dst
C. Pengembangan Profesi Pengawasan
Jenis bukti yang diperlukan:
(disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan, mengacu pada uraian di BAB IV huruf D.3)
a. SPMK-Pengembangan Profesi
b. - Buku/majalah/makalah asli atau foto copinya yang berisi karya ilmiah/karya tulis
(untuk kegiatan menyusun atau menerjemahkan/menyadur karya tulis/karya
ilmiah)
- Buku/majalah/makalah asli atau foto copinya atau surat keterangan yang berisi
peranan/jabatan PFA dalam penerbitan di bidang pengawasan (untuk kegiatan
berpartisipasi aktif dalam penerbitan di bidang pengawasan).
- Foto copy daftar/laporan pelaksanaan PKS (untuk kegiatan PKS)
- Draft/pedoman/modul/fatwa yang dipaparkan (untuk kegiatan ekspose)
- Foto copy surat tugas studi banding (untuk kegiatan studi banding)
c.
-
Surat keterangan dari pihak penyelenggara pertemuan (untuk karya tulis/karya
ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah)
- Undangan (untuk kegiatan ekspose)
- Resume hasil studi banding (untuk kegiatan studi banding)
d. Foto copy daftar hadir (untuk kegiatan ekspose)
Uraian Ringkas
Kegiatan
Jenis Bukti
b
c
a
d
1.
2.
3.
dst
D. Penunjang
Jenis bukti yang diperlukan:
(disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan, mengacu pada uraian di BAB IV huruf D.4)
a. SPMK-Penunjang
b. - Foto copy surat dari penyelenggara diklat (untuk kegiatan mengajar)
- Foto copy sertifikat seminar (untuk kegiatan mengikuti seminar)
- Foto copy kartu anggota organisasi profesi (untuk kegiatan menjadi anggota
organisasi profesi)
- .Foto copy SK penunjukan sebagai Anggota Tim Penilai (untuk kegiatan menjadi
Anggota Tim Penilai)
- Foto copy piagam penghargaan atau tanda jasa (untuk kegiatan memperoleh
penghargaan atau tanda jasa)
- Foto copy surat ijin mengikuti pendidikan di luar kedinasan (untuk kegiatan
pendidikan yang tidak termasuk dalam unsur utama)
- Foto copy penugasan kepanitiaan (untuk kegiatan kepanitiaan intra atau antar
organisasi)
c. - Foto copy surat penugasan seminar (untuk kegiatan mengikuti seminar)
- Foto copy surat keputusan dari organisasi profesi (untuk kegiatan menjadi pengurus
organisasi profesi)
- Foto copy ijazah/STTB/Diploma/Akte yang ditandasahkan (untuk kegiatan
pendidikan yang tidak termasuk dalam unsur utama)
d. - Foto copy surat keputusan Dirjen Dikti Depdiknas tentang persamaan ijazah yang
diperoleh dari luar negeri (untuk kegiatan pendidikan yang tidak termasuk dalam
unsur utama)
Uraian Ringkas
Kegiatan
a
Jenis Bukti
b
c
d
1.
2.
3.
dst
Diteliti Oleh
:............................................................ Direview Oleh
:........................................................
Tanggal
:............................................................ Tanggal
:........................................................
Paraf
:............................................................ Paraf
:........................................................
LAMPIRAN XX
KARTU ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
Nama
:
NIP
:
Karpeg
:
Tempat, Tgl. Lahir
:
Jenis Kelamin
:
Pendidikan tertinggi :
Unit Organisasi
:
Jabatan/Pangkat dan Golongan
1. Jabatan :
t.m.t
Pangkat/golongan
2. Jabatan :
t.m.t
Pangkat/golongan
3. Jabatan :
t.m.t
Pangkat/golongan
4. Jabatan :
t.m.t
Pangkat/golongan
Periode
Pendidikan
Unsur Utama
Pengawasan Pengembangan
Profesi
Jumlah
Unsur
Penunjang
Jumlah Unsur
Utama dan Unsur
Penunjang
Keterangan
LAMPIRAN XXI
LEMBAR PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
Nama
NIP
Pangkat/Gol. Ruang/Tmt
Jabatan
Pendidikan Terakhir
No.
Urut
Unsur
Kegiatan
4)
Sub-unsur
Kegiatan
4)
: 1)
: 1)
: 1)
: 1)
: 1)
Butir
Kegiatan
4)
Unit Organisasi
Masa Penilaian
Peran
5)
Jam
Rencana
Realisasi
6)
7)
:
:
2)
3)
Angka
Kredit/Jam
Total
Angka
Kredit
8)
9)
10)
........................,.......11)
Ketua Tim Penilai
.................................1)
NIP...................
Petunjuk Pengisian Lembar Perhitungan Angka Kredit
Lembar Perhitungan angka kredit ini merupakan Kertas Kerja Penilaian yang dibuat untuk
setiap auditor dan berisi jumlah angka kredit yang diperoleh auditor dalam masa penilaian
tertentu
Nomor
1
1
Nomor
Urut
2
1)
Uraian
2
2)
Tulislah unit organisasi dimana Auditor bekerja
3
3)
Tulislah masa penilaian yang dilakukan
4
4)
Tulislah unsur kegiatan, sub unsur kegiatan dan butir kegiatan sesuai
dengan formulir kendali mutu
5
5)
Tulislah peran Auditor dalam setiap unsur kegiatan
6
6)
Tulislah jumlah jam yang direncanakan akan diperoleh auditor untuk
setiap unsur kegiatan
7
7)
Tulislah jumlah realisasi jam yang akan diperoleh auditor untuk
setiap unsur kegiatan
8
8)
Tulislah jumlah angka kredit yang dapat diperolehnya setiap jam
9
9)
Tulislah total angka kredit yang diperoleh untuk seluruh jumlah jam
yang telah dilaksanakannya
10
10)
Tulislah total angka kredit yang diperoleh selama masa penilaian
tersebut
11
11)
Tulislah tempat dan tanggal penetapan penilaian
12
12)
Tulislah nama Ketua Tim Penilai dan NIP-nya
3
Tulislah nama, NIP, pangkat/gol.ruang/tmt, jabatan dan pendidikan
terakhir auditor
LAMPIRAN XXII
PERBEDAAN ANGKA KREDIT
Nama :
Instansi :
No.
Penetapan Angka Kredit
Masa Penilaian Tgl. ……. s.d ………..
Angka Kredit Menurut
Pejabat
Tim
Perbedaan
Pengusul
Penilai
1 Unsur Utama
a. Pendidikan
1) Pendidikan Formal dan mencapai
gelar/ijazah.
2) Pendidikan dan latihan kedinasan
dan mendapat surat tanda tamat
pendidikan dan latihan kedinasan.
b. Pengawasan
c. Pengembangan Profesi
2
PENUNJANG
Jumlah
Penjelasan perbedaan :
Lihat Lampiran
Jakarta,
………… 2……
Anggota Tim Penilai,
Anggota Tim Penilai,
…………………………….
…………………………….
Ketua Tim Penilai,
…………………………….
PENJELASAN PERBEDAAN ANGKA KREDIT
Nama :
Instansi :
No.
Masalah
I
Diusulkan
Diakui TP
PENDIDIKAN
1
……………………………
2
…………………………….
3
………………………….
II
PELAKSANAAN PENGAWASAN
1
……………………………
2
………………………………..
3
………………………………..
III
PENGEMBANGAN PROFESI
1
…………………………………..
2
……………………………………….
3
………………………………………..
III
PENUNJANG
1
……………………………………………
2
……………………………………..
3
………………………………………………….
Jumlah
Anggota Tim Penilai,
Anggota Tim Penilai,
…………………………….
…………………………….
Ketua Tim Penilai,
…………………………….
Selisih
LAMPIRAN XXIII
BERITA ACARA PENILAIAN ANGKA KREDIT
Nomor :.......................
Pada hari ini, .............s/d hari.......................tanggal.......................s/d ........................, yang
bertanda tangan dibawah ini, sesuai dengan surat keputusan Kepala BPKP/ Deputi Kepala
BPKP/Kepala
Pusat/Kepala
Perwakilan
BPKP
Propinsi
*)
......................
Nomor................................., tanggal............................. tentang pengangkatan Tim Penilai
Pusat / Deputi/ Pusdiklatwas/ Puslitbangsiswas/Perwakilan telah melakukan penelitian dan
penilaian pelaksanaan kegiatan dalam rangka penetapan angka kredit, terhadap :
I. KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama
2. NIP
3. Nomor Seri KARPEG
4. Pangkat/Golongan ruang, tmt
5. Tempat dan tanggal lahir
6. Jenis Kelamin
7. Pendidikan Tertinggi
8. Jabatan Fungsional Auditor, tmt
9. Unit Kerja
hasil penilaian angka kredit tercantum dalam lampiran Berita Acara ini.
*) Coret yang tidak perlu
Anggota Tim Penilai,
Anggota Tim Penilai,
…………………………….
…………………………….
Ketua Tim Penilai,
…………………………….
LAMPIRAN XXIV
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
NOMOR : KEP-…… /……../2002
Masa Penilaian Tanggal …….. 200X s/d ………….200X
KETERANGAN PERORANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama
NIP/Nomor Seri Karpeg
Tempat dan tanggal lahir
Jenis kelamin
Pendidikan tertinggi
Pangkat/Gol. Ruang/TMT
Jabatan auditor/TMT
Unit kerja
PENETAPAN ANGKA KREDIT
LAMA
1
UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
B. Pengawasan
C. Pengembangan Profesi
-
-
-
-
-
-
-
-
UNSUR PENUNJANG
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
2
BARU
-
-
ANGKA KREDIT
UNTUK KENAIKAN
PANGKAT
>
-
-
-
-
-
-
-
<
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN
UNSUR PENUNJANG
DAPAT/TIDAK DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK KENAIKAN PANGKAT/JABATAN:
………………………, DENGAN MEMPERHATIKAN PERSYARATAN LAINNYA.
TMT: ………………..
Ditetapkan di
Pada tanggal
: ……
: ……………. 200X
………………………..
Selaku
Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit,
…………………………..
NIP …………….
Kepada
Alamat
: ………………………..
: ………………………
Tembusan:
1.
Atasan langsung ;
2.
Pejabat Pengusul;
…
…
………………
Arsip.
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
PENETAPAN ANGKA KREDIT
1
2
3
NOMOR
URUT
1)
2)
3)
4
4)
5
6
7
5)
6)
7)
8
8)
9
10
9)
10)
11
12
13
11)
12)
13)
14
14)
15
15)
17
17)
NO
U R A I AN
Tulislah nama Organisasi APFP dimana Auditor bertugas.
Tulislah nomor urut Penetapan Angka Kredit.
Tulislah masa penilaian angka kredit, sebagai berikut :
TANGGAL MULAI PENILAIAN
a. Bagi auditor yang belum pernah mendapat Penetapan Angka Kredit (PAK) , diisi
Tanggal Mulai Melaksanakan Tugas.
b. Bagi auditor yang sudah mempunyai Penetapan Angka Kredit (PAK), masa
penilaian dihitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya dari PAK terakhir.
TANGGAL AKHIR MASA PENILAIAN
Contoh :
a. Untuk penilaian s/d Januari, akhir masa penilaian tanggal 31 Januari.
b. Untuk penilaian s/d Juli, akhir masa penilaian tanggal 31 Juli.
Tulislah nama Pegawai Negeri Sipil yang diusulkan penetapan angka kreditnya
sesuai dengan daftar Usul Penetapan Angka Kredit.
Tulislah NIP Auditor yang bersangkutan.
Tulislah nomor seri KARPEG auditor yang bersangkutan.
Tulislah pangkat dan golongan ruang auditor yang bersangkutan terakhir dan tanggal
mulai berlakunya pangkat
dan golongan ruang tersebut.
Tulislah nama Propinsi/Kabupaten/Kodya tempat kelahiran PNS yang bersangkutan,
serta tanggal, bulan dan tahun dilahirkan sesuai dengan SK Pertama.
Cukup jelas.
Tulislah pendidikan tertinggi terakhir auditor sesuai Daftar Usul Penetapan Angka
Kredit
Tulislah jabatan terakhir auditor dan tanggal mulai berlakunya jabatan tersebut.
Tulislah unit kerja auditor yang bersangkutan.
Tulislah angka kredit dari sub-unsur Pendidikan yang diperoleh auditor dalam masa
penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir
(lajur lama), perolehan dalam masa sekarang (lajur baru) dan jumlahnya. Kolom
terakhir ( Angka Kredit untuk Kenaikan Pangkat) tidak diisi.
Tulislah angka kredit dari sub-unsur Pengawasan yang diperoleh auditor dalam masa
penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir
(lajur lama), perolehan dalam masa sekarang (lajur baru) dan jumlahnya. Kolom
terakhir ( Angka Kredit untuk Kenaikan Pangkat) tidak diisi.
Tulislah angka kredit dari sub-unsur Pengembangan Profesi yang diperoleh auditor
dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka
kredit terakhir (lajur lama), perolehan dalam masa sekarang (lajur baru) dan
jumlahnya. Kolom terakhir ( Angka Kredit untuk Kenaikan Pangkat) tidak diisi.
Tulislah angka kredit dari sub-unsur Penunjang yang diperoleh auditor dalam masa
penilaian sebelumnya sesuai dengan Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit
terakhir (lajur lama), perolehan dalam masa sekarang (lajur baru) dan jumlahnya.
Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 20 % dari jumlah angka kredit
kumulatif minimal yang ditentukan, yaitu jumlah maksimal yang dapat
diperhitungkan untuk diusulkan kenaikan pangkat / jabatannya.
18
NOMOR
URUT
18)
19
19)
20
20)
21
21)
22, 23
24
25
22), 23)
24)
25)
NO
U R A I AN
Merupakan penjumlahan dari unsur utama dan unsur penunjang. Kolom terakhir
merupakan angka kredit kumulatif minimal yang harus dicapai untuk dapat
diusulkan kenaikan pangkat / jabatannya.
Diisi dengan “Dapat “ apabila jumlah Angka Kredit yang diperoleh :
- Unsur Utama Minimal 80% dari angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan.
- Unsur Penunjang Minimal 20% dari angka kredit kumulatif minimal yang
ditentukan.
- Pengembangan Profesi Minimal sesuai ketentuan.
Tulislah terhitung mulai tanggal berapa kenaikan pangkat / jabatan tersebut dapat
dipertimbangkan.
Tulislah tanggal penetapan angka kredit tersebut yang merupakan tanggal
ditandatanganinya formulir oleh pejabat yang berwenang.
Tulislah nama, NIP pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
Tulislah nama, NIP auditor yang ditetapkan angka kreditnya.
Tulislah alamat unit kerja auditor pada saat penetapan angka kredit.
LAMPIRAN XXV
Kop Surat
SURAT PENGANTAR
Nomor :………………
Kepada
Dari
Hal
:……………………..
:……………………..
: Tanda Tangan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Bersama ini kami sampaikan contoh tanda tangan Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit sebagai berikut:
No.
Nama
NIP
Tanda Tangan
Paraf
Demikian kami sampaikan untuk diperguanakan sebagaimana mestinya.
…………….., ………………..
Jabatan……………..
Nama…………………
NIP……………….
LAMPIRAN XXVI
Kop Surat
Nomor
Lampiran
Perihal
:
2)
:
3)
: Penyampaian Surat Keputusan
Penetapan Angka Kredit
A.n................4)
…….........................19......1)
Kepada Yth.
Kepala BAKN/Kanwil BAKN
di..........................5)
SURAT PENGANTAR
Dengan ini kami sampaikan Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit JFA untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
NO
NAMA/NIP
1
2
NOMOR
3
TANGGAL
4
6)
7)
8)
9)
Diterima tanggal.................................
...................................................12)
NIP
PENETAPAN ANGKA
KREDIT
KETERANGAN
..................................................10)
…….............................................11)
NIP
5
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT
SURAT PENGANTAR
NO
NOMOR URUT
URAIAN
1
1
2
1)
3
Tulislah nama kota dan tanggal dibuat/ditetapkan surat
pengantar
2
2)
Tulislah nomor dan kode surat pengantar
3
3)
Tulislah banyaknya lampiran secara kualitatif/kuantitatif
4
4)
Tulislah nama auditor pada urutan teratas (apabila kolektif)
dengan menyebut jumlah seluruhnya. Apabila perorangan,
cukup ditulis auditor yang bersangkutan
5
5)
Tulislah nama kota alamat BAKN yang dituju
6
6)
Tulislah nomor urut sesuai dengan banyaknya PAK yang
dikirim
7
7)
Tulislah nama-nama auditor yang diusulkan PAK-nya
8
8)
Tulislah nomor PAK masing-masing auditor yang diusulkan
9
9)
Tulislah tanggal PAK masing-masing auditor yang diusulkan
10
10)
Tulislah nama jabatan secara lengkap pejabat yang
berwenang menandatangani surat pengantar
11
11)
Tulislah nama lengkap pejabat
menandatangani surat pengantar
12
12)
Diisi oleh penerimaan PAK (oleh petugas BAKN/penerima)
yang
berwenang
LAMPIRAN XXVII
Kop Surat
Nomor
Lampiran
Perihal
:
: 1 (satu) berkas
: Laporan Semester …… Tahun ………
Pelaksanaan Tugas Tim Penilai
Kepada Yth.
………………….
Selaku Pejabat Yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit
Di
……………………
Dengan ini kami sampaikan Laporan Semesteran Pelaksanaan Tugas Tim Penilai, semesteran :
…………. Tahun takwim …… sebagai berikut :
I.
II.
III.
IV.
V.
Jumlah Pejabat Fungsional Auditor per …………..
1. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang sedang dalam
penilaian/penelitian terdiri dari :
1) Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang diterima sebelum
semester pelaporan
2) Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang diterima dalam
semester pelaporan
2. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang telah selesai dinilai dan
diteruskan pada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
3. Sisa DUPAK Akhir Semester Pelaporan
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang telah disetujui dan diterbitkan
Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit
1. Jumlah Pejabat Fungsional Auditor yang naik pangkat per ………….
2. Jumlah Pejabat Fungsional Auditor yang tidak naik pangkat
3. Jumlah Pejabat Fungsional Auditro yang diberi Nota Peringatan
4. Jumlah Pejabat Fungsional Auditor yang dibebaskan sementara
5. Jumlah Pejabat Fungsional Auditor yang diberhentikan
(Daftar Terlampir)
Hal-hal lain yang perlu disampaikan :
…………….
……………...
………………
……………..
……………..
………………
……………..
……………..
……………..
……………..
…………….
KETUA TIM PENILAI
Pusat/Sekretariat Utama/Deputi/Pusdiklatwas/
Puslitbangwas/Pusinfowas/Perwakilan BPKP/
Departemen/LPND/Bawasda*)
………………………………….
NIP……………………………..
Tembusan:
Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor – BPKP di Jakarta
*) coret yang tidak perlu
LAMPIRAN SURAT
Nomor
:
Tanggal
:
DAFTAR RINCIAN PENILAIAN
PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR
PADA ……………(diisi nama unit organisasi)
I. Pejabat Fungsional Auditor yang Naik Pangkat per ………….
No.
Nama
NIP
Jabatan
Angka Kredit
Pengb.
Penddk. Pengws.
Penjg
Profesi
Jumlah
Keterangan
1.
2.
Dst
II. Pejabat Fungsional Auditor yang Tidak Naik Pangkat
No.
Nama
NIP
Jabatan
Angka Kredit
Pengb.
Penddk. Pengws.
Penjg
Profesi
Jumlah
Keterangan
1.
2.
Dst
III. Pejabat Fungsional Auditro yang Diberi Nota Peringatan
No.
Nama
NIP
Jabatan
Angka Kredit
Pengb.
Penddk. Pengws.
Penjg
Profesi
Jumlah
Alasan
Penerbitan Nota
Peringatan
1.
2.
Dst
IV. Pejabat Fungsional Auditor yang Dibebaskan Sementara
No.
Nama
NIP
Jabatan
Angka Kredit
Pengb.
Penddk. Pengws.
Penjg
Profesi
Jumlah
Alasan
Pembebasan
Sementara
1.
2.
Dst
V. Pejabat Fungsional Auditor yang Diberhentikan
No.
1.
2.
Dst
Nama
NIP
Jabatan
Angka Kredit
Pengb.
Penddk. Pengws.
Penjg
Profesi
Jumlah
Alasan
Pemberhentian
Download