RISK MANAGEMENT PADA BAGIAN OPERASI PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI Oleh : Arief Rakhmatullah, Denny Ardyanto ABSTRACT Risk management is the early program that must be done in making the hazard controlling and it is condition that must be fulfilled in achieving OHSAS 18001 certification ,so that it becomes excited to be researched.The purpose of this research is to identificate the hazard potential, evaluate the risk and controlling in operational section of PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak Grati.The research is the kind of field research because the collected data was the primary data that was gathered by interviewing and observing the P2K3 supervisor and officials. According to observing time point of view, the research is the kind of observational research that is analyzed descriptively. The target of the research is risk management in operational section of PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak Grati. The data that used was the primary data according to interview and observation and the secondary collected data from the company. The research time is from April to May 2009.The results of hazard identification in operational section that is started from the turbine until the harbor operational gets 189 hazard finding, the hazard potential that is the priority of the research gets 38 hazard finding, with moderate category or needs procedure to reduce the risk and the substantial or the work should not done until the risk can be reduced.Risk management should be done by a good competence team, and continuously in order to the control actions to reduce the risks. Keywords : risk management, hazard identification, risk assessment PENDAHULUAN Proses produksi dalam industri kelistrikan merupakan perpaduan antara berbagai unsur produksi seperti tenaga kerja, sarana produksi, metode produksi, sumber dana dan aliran informasi. Dari semua unsur produksi ini tenaga kerja adalah faktor yang paling penting, dikarenakan tenaga kerja memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pasokan listrik yang dihasilkan. Interaksi tenaga kerja dengan berbagai faktor bahaya dan risiko di tempat kerja tidak dapat dihindari, karena risiko merupakan sesuatu yang melekat dalam aktivitas kerja, kegiatan apapun yang kita lakukan pasti memiliki risiko bahaya. Upaya preventif dan langkah untuk melindungi tenaga kerja diperlukan risk management yang baik untuk memperkecil semua faktor risiko yang dapat menggangu keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Risk Management merupakan inti dari sistem manajemen K3, karena itu secara khusus OHSAS 18001 dan Permenaker 05/Men/1996 mempersyaratkan adanya pengelolaan risiko. Sebuah industri dapat menerapkan metode pengendalian risiko apapun sejauh metode tersebut mampu mengidentifikasi, menilai, mengevaluasi dengan melakukan pendekatan jangka pendek dan jangka panjang. Sebagai bagian dari proses manajemen, penerapan manajemen risiko bertujuan untuk membantu pihak manajemen beserta seluruh jajarannya guna mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan (Suardi, 2007). Risk management merupakan elemen SMK3 yang terdapat pada Permenaker 05/Men/1996 klausa 2.1 perencanaan, identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko: “identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko dari kesehatan, produk, barang dan jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu harus diperlihara dan ditetapkan prosedurnya” Risk Management adalah proses yang berupaya agar risiko atau masalah yang ada di tempat kerja dapat diidentifikasi, dievaluasi dan kemudian dikendalikan. Bagian terpenting dalam manajemen risiko ini adalah penilaian risiko yang selanjutnya dilakukan upaya pengendalian (Suwandi, 2006) Banyaknya potensi bahaya yang terjadi pada suatu perusahaan sehingga perlu penanganan yang baik agar tidak menimbulkan suatu kecelakaan. Selain itu kecelakaan juga akan menyebabkan kerugian biaya yang sangat besar, seperti yang digambarkan pada Accident Cost Iceberg yang menyatakan bahwa biaya kerugian akibat kecelakaan yang terlihat (seperti biaya untuk perawatan dokter dan biaya kompensasi) hanyalah sebagian kecil bila dibandingkan dengan biaya kerugian yang tidak tampak (seperti biaya yang harus dikeluarkan karena kerusakan bangunan, kerusakan peralatan, keterlambatan produksi, gaji selama tidak bekerja dan masih banyak lagi kerugian yang lain ). Upaya preventif dan langkah untuk melindungi tenaga kerja diperlukan pengetahuan tentang risk assessment dan risk management yang baik untuk memperkecil semua faktor risiko yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tenaga kerja. Hal ini diatur dalam Undangundang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja, Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) juga standar internasional OHSAS 18001 tentang SMK3 sebagai standar dalam bidang safety. Sebuah industri dapat menerapkan metode pengendalian risiko sejauh metode tersebut mampu mengidentifikasi, menilai, mengevaluasi dan mengendalikan sehingga dapat meminimalkan suatu risiko pada suatu industri. Pengoperasian instalasi listrik memiliki potensi terjadinya kecelakaan dan kerusakan yang cukup besar sehingga sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan keuntungan perusahaan. Melalui analisis dan penilaian potensi bahaya dan resiko, diupayakan tindakan mengeliminir atau pengendalian agar tidak menjadi bencana atau kerugian lainnya. Tujuan akhir dari risk assessment adalah risiko yang ada dapat berkurang pada tingkat yang dapat ditoleransi oleh manajemen. Dengan demikian secara keseluruhan risk assessment akan mendukung pelaksanaan yang baik pada suatu organisasi. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Bagian Operasi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak Grati. Penelitian dimulai pada bulan April 2009. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei 2009. Peneltian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif. Dilihat dari cara pengambilan data, maka penelitian ini bersifat observasional, karena data diperoleh melalui pengamatan dan tidak dilakukan perlakuan terhadap obyek penelitian selama penelitian berlangsung dan bersifat cross sectional karena pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan karena mendapatkan data primer dengan melakukan wawancara dengan Supervisor dan P2K3 maupun observasi di tempat kerja. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari identifikasi bahaya terdapat 189 temuan bahaya yang kemudian dilakukan penilaian risiko terhadap setiap temuan bahaya. Penilaian risiko dilakukan dengan menggunakan kriteria likelihood (kemungkinan) dan severity (keparahan) untuk menentukan tingkat bahaya yang ada termasuk trivial, tolerable, moderate, substantial dan untolerable. Hasil penilaian risiko dari bahaya setiap aktivitas bagian operasi (mulai dari pengoperasian turbin sampai pengoperasian pelabuhan). Penilaian ini menggunakan metode risk assessment PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak Grati disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini. 1 2 3 4 Pengoper asian Turbin Pengoper asian Main Fuel Pump Pengoper asian Tranfer Oil Pump Pengoper asian GT Stack Ancaman Pengeboman Penculikan Pembajakan Perompakan Pencurian Kejatuhan Obyek Terkena Steam Menabrak Radiasi Bocoran Air Panas Terhirup Terkena Mata Tertelan Terabsorbsi Kulit Terpapar Debu Tersengat Listrik Terpeleset Tersandung Suhu Tinggi Getaran Ledakan Aktivitas Kebisingan No Kebakaran Tabel 1.1 Hasil Identifikasi Potensi Bahaya dan Penilaian Resiko di Bagian Operasi PT. Indonesia Power UBP Perak Grati 12 13 14 15 16 17 18 Ancaman Pengeboman Pembajakan Penculikan Perompakan Pencurian Kejatuhan Obyek Terkena Steam Menabrak Terhirup Terkena Mata Tertelan Terabsorbsi Kulit Terpapar Debu Tersengat Listrik Radiasi Pengoperas ian C B D (Cantinous blow down) di HRSG Pengoperas ian C E P Pengoperas ian Sea water Boster Pump Pengoperas ian HP BFP Pengoperas ian LP BFP Pengoperas ian Vacuum Pump Pengoperas ian Gland Steam Pengoperas ian I A C Bocoran Air Panas 11 Aktivitas Terpeleset No Tersandung 10 Suhu Tinggi 9 Getaran 8 Ledakan 7 Kebisingan 6 Kebakaran 5 Pengoper asian Generato r Turbin Gas dan Uap Pengoper asian Exhaust Damper Pengoper asian HP & LP Circulati ng pump Pengoper asian Injeksi Kimia di HRSG Phospat & Hydrazin e Pengoper asian Penamba han Omoniak di HRSG Pengoper asian HRSG Stack 26 27 28 29 30 31 32 33 Pengoperas ian Water Intake Pengoperas ian Desalinatio n Plant Pengoperas ian Auxiliry Boiler Pengoperas ian Make Up Tank & Raw water tank Pengoperas ian Water Treatment Plant Pengoperas ian Hydrogen Plant Pengoperas ian Waste Water Treatment Plant Pengoperas ian Laboratori um Pengoperas ian Pengisian HSD Ancaman Pengeboman Pembajakan Tertelan Terabsorbsi Kulit Terpapar Debu Penculikan Perompakan Pencurian Kejatuhan Obyek Terkena Steam Menabrak Radiasi Bocoran Air Panas Terhirup Terkena Mata Tersengat Listrik 25 Aktivitas Terpeleset No Tersandung 24 Suhu Tinggi 23 Getaran 22 Ledakan 21 Pengoperas ian Lube Oil System Pengoperas ian Fire Fighting System Pengoperas ian Emergency Diesel Pengoperas ian Chlorine Plant Kebisingan 20 Pengoperas ian SAC Pengoperas ian Injeksi Kimia Kebakaran 19 34 35 Pengoperas ian Tangki Timbun HSD Pengoperas ian Pelabuhan Keterangan : Moderate Risk Tolerable Risk Substantial Trivial Risk KESIMPULAN DAN SARAN Kebijakan risk assessment yang dilakukan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak Grati sudah dilakukan dengan baik dan terorganisir secara baik, hanya saja tim yang melakukan risk assessment masih belum kompeten, sedangkan risk assessment sudah dilakukan secara rutin. Hal ini sudah sesuai dengan ISO 14001:1996 dan OHSAS 18001:1999 serta Permenaker RI No. Per-05/Men/1996 tentang SMK3 tetapi dalam penerapanya masih terdapat kekurangan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak Grati dapat disimpulkan bahwa bahaya yang ada di bagian operasi antara lain bahaya kebakaran, ledakan, kebisingan, getaran, suhu tinggi, tersandung, terpeleset, tersengat listrik, terpapar debu, terabsorbsi kulit, kebocoran air panas, menabrak dan radiasi. Hasil penelitian risk assessment pada bagian operasi di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak Grati diketahui tingkat risiko yang paling banyak adalah pada kategori moderate risk. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di PT. Indonesia Power baik Unit Bisnis Pembangkitan Perak Grati pengendalian yang dilakukan adalah fire fighting, rekayasa engineering dan penggunaan APD. DAFTAR PUSTAKA Budiono, S.A.M., Jusuf, R.M.S., dan Pusparini, A. 2003. Higiene Perusahaan Ekonomi, Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja. Edisi Kedua Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang: Universitas Diponegoro CCOSH (Canadian Center for Occupation Heakth and Safety). Risk Assessment. http://www.ccohs.ca/oshanswers/hs programs/risk_assessment.html (sitasi 9 desember 2008) Budiono. S.2003. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang: Universitas Dipenogoro Depnakertrans RI. 2006. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta Depnaker, 2000. Modul Pelatihan bagi Pengurus dan Anggota P2K3 Chapter Keselamtan dan Kesehatan Kerja. Jakarta Fkm Unair, 2009. Pedoman Penulisan dan tata cara ujian Skripsi.Surabaya;116 Goffur, Abdul. 2007. Risk Assessment. Package Training Course in Fercago Indonesia for H2S Safety Specialist Engineer. Jakarta Ichsan, Slamet. 2004. Penilaian risiko dan Kesehatan Kerja. Majalah ketiga No 10 Edisi Juli-Agustus 2004. Lapindo Brantas. 2007. Job Safety Analisis (JSA) Training Module. Matatula, Jack. 2008. Training Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja-Persyaratan OHSAS 18001:2007. Muchtar, Muhammad Suhud. 2007. Modul Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori Dan Terapan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Oil gas safety organization united kingdom.2000. Task Risk Assesment Guide. Shahab, Syukri. 2004. Sumber Daya Manusia dalam Penerapan Penilaian Risiko di Perusahaan. Majalah Hiperkes dan Keselamatan Kerja Vol. XXXVII No 2 April-Juni 2004. Jakarta Pusat. Suardi, Rudi. 2007. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PPM Suma`mur. 1997. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Haji Masagung Suma`mur. 1989. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Haji Masagung Susanto. 2008. Artikel Risk Assessment dan Upaya Pengembangan Jasa Konsultasi di Bidang Manajemen Risiko. Fraud Audit Task Force (FATF) BPKP Capacity Building Project Tarwaka. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Harapan Press: Surakarta Wijayanti, Susy. 2008. Risk Assessment pada Refinery dan Maintenance PT. ALP Petro Industri Pasuruan. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga