UANG Sejarah Perkembangan Oleh : MAIZA FIKRI, ST, M.M [email protected] Blog : Meiza86 Uang adalah segala sesuatu yang merupakan media pertukaran atau alat pembayaran yang diterima secara umum Syarat uang : syarat psikologis, yakni harus dapat memuaskan keinginan orang yang memilikinya syarat teknis : Tahan lama atau tidak mudah rusak Nilainya stabil Mudah dibawa-bawa Dapat dibagi-bagi Jumlahnya mencukupi Barter Adalah suatu pertukaran barang dengan barang Alasan mengapa barter sulit untuk dilakukan : Tidak adanya unit umum untuk mengukur dan menyatakan nilai barang dan jasa yang dimaksud Harus ada double coincidence of wants Ada kesulitan bila harus melakukan perjanjian di masa depan Sulit melakukan penyimpanan Uang Komoditi Adalah komoditi-komoditi yang dipakai sebagai uang Kamoditi itu adalah ternak, tembakau, bir atau anggur, minyak zaitun, besi emas, perak, permata, dan lain-lain Uang Kertas Alasan dikeluarkan uang kertas adalah : Persediaan emas dan perak bahan baku uang logam terbatas Majunya perekonomian menuntut agar uang lebih ringkas, lebih sederhana, dan tetap disukai orang. Uang Giral atau uang bank Adalah dana yang disiman di rekening koran (demand deposit) di bank-bank umum dan sewaktu-waktu dapat dicairkan melaui cek, bilyet giro, atau perintah pembayaran. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum Fungsi Uang Fungsi Asli Uang 1. Alat Tukar 2. Alat satuan hitung (pengukur nilai) Fungsi Turunan : 1. Alat penimbun kekayaan 2. Alat pemindah kekayaan 3. Standar pembayaran yang ditangguhkan Jenis-jenis uang 1. Bahan : Uang logam Uang kertas 2. Lembaga yang mengeluarkan: Uang kartal : uang logam dan kertas yang dikelurkan pemerintah (bank sentral) dan berlaku umum di masyarakat Uang giral : dana yang disimpan dalam rekening koran di bank-bank umum dan dapat digunakan untuk melakukan pembayaran dengan cek, bilyet giro, atau perintah membayar 3. Nilai Intrinsik Uang benilai penuh (intrinsik): adalah uang berdasarkan bahan pembuatannya. Uang tidak bernilai penuh. TEORI NILAI UANG Teori Barang : suatu benda diterima sebagai uang karena benda tersebut dari bahan yang mempunyai nilai tinggi Teori logam (katalistik) : uang diterima masyarakat karena bahannya terbuat dari logam yang bernilai tinggi. Misalnya uang emas. Pelopornya adalah Adam Smith Terori nilai batas : uang diterima masyarakat karena adanya keperluan masyarakat akan barang dan adanya kepercayaan terhadap uang. Peloprnya adalah Carl Manger Teori Nominalisme : benda diterima sebagai uang karena besarnya nominal yang tertera dalam benda tersebut TEORI NILAI UANG Teori Nominalisme : benda diterima sebagai uang karena besarnya nominal yang tertera dalam benda tersebut Teori pendukung dari teori ini adalah : Teori Perjanjian (konvensi), pelopornya adalah Thomas Aquinas Teori Kebiasaan Teori Kenegaraan Teori Tuntutan, dipelopori oleh J. S. Mill Teori Realisme (fungsi), dipelopori oleh David Hume Biaya Memegang Uang Adalah pengorbanan bunga yang seharusnya diperoleh jika uang ditanamkan dalam bentuk aktiva atau investasi yang beresiko Permintaan dan Penawaran Uang Permintaan uang adalah kebutuhan memegang uang Penawaran uang adalah jumlah uang yang dicetak pemerintah Uang dalam arti sempit (narrow Maney atau M1) terdiri dari : Mata uang kertas dan logam, Rekening koran, Traveler’s cheque, simpanan lain yang mudah dicairkan Permintaan dan Penawaran Uang Uang dalam arti luas (broad money atau M2) terdiri dari : semua unsur M1, tabungan, deposito jangka pendek, pasar uang dana bersama, Permintaan Uang J. M. Kaynes berpendapat bahwa nilai uang tergantung pada pendapatan dan tingkat suku bunga uang di pasar. Semakin tinggi pendapatan, semakin rendah suku bunga, permintaan terhadap uang semakin tinggi. Secara matematis dapat ditulis : m = M1 (i,y) + M2 (i) Dimana : M = Jumlah Uang beredar M1 = Jumlah uang secara sempit i = suku bunga y = jumlah transaksi M2 = jumlah uang secara luas Teori Keynes ini dikenal dengan nama Teori Pilihan Likuiditas (The Liquidity Preference Theory) Motif memegang uang : 1. Tujuan transaksi (transaction motive) 2. motif berjaga-jaga (precautionery motive) 3. Tujuan spekulasi (speculative motive) Kurva Permintaan Uang Suku Bunga (%) r D’ D 0 Jumlah Uang Beredar M Penawaran Uang Adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu Bila bank sentral memperbanyak jumlah uang yang beredar, maka penawaran uang akan bertambah Kurva Penawaran Uang Suku Bunga (%) r 0 S E S’ E’ M’ M Jumlah Uang Beredar M Keseimbangan Dalam Pasar Uang D’ 6 S E’ N 4 E D S’ 0 M’’ S D r Suku Bunga (%) r Suku Bunga (%) S’ D E’ 6 E 4 D’ D S S M’ Uang Perubahan suku bunga dan akibatnya pada penawaran dan permintaan uang M M’ 0 Uang Pergeseran kurva permintaan uang pada tingkat suku bunga 6% M Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar : 1. Pendapatan 2. Tingkat suku bunga 3. Selera masyarakat 4. Harga barang 5. Kemudahan dan kepastian mendapatkan kredit 6. Kekayaan yang dimiliki masyarakat Uang dn Inflasi Jumlah uang yang beredar sangat mempengaruhi inflasi Teori kuantitas mengatakan bahwa permintaan uang dalam masyarakat dipengaruhi oleh kecepatan uang beredar, tingkat harga, dan jumlah transaksi perekonomian Rumusnya adalah : M X V = P X T atau P = (M X V) / T Dimana : M = Permintaan uang V = kecepatan peredaran uang P = harga barang T = jumlah barang yang diperdagangkan Uang dn Inflasi Seringkali T diganti dengan besarnya outpu sebuah negara (Y), sehingga rumusnya bisa menjadi Rumusnya adalah : M X V = P X Y Standar Moneter Adalah benda pengukur atau patokannya dijadikan uang dalam perekonomian suatu negara Standar moneter yang digunakan dapat berupa logam dan kertas Yang perlu diperhatikan dalam standar moneter adalah ukuran, ciri-ciri khusus, dan jumlah uang yang beredar Standar Logam (metalic standard) Adalah penetapan logam tertentu untuk dijadikan mata uang dalam perekonomian, misalnya standar emas dan standar perak Standar logam terbagi menjadi : Standar tunggal, menggunakan standar emas. Ada beberapa model penggunaan standar tunggal emas : Standar emas penuh, sistem keuangan menggunakan uang emas yang beredar dalam masyarakat dan dijamin sepenuhnya oleh penguasa moneter Standar inti emas, sistem keuangan menggunakan persediaan emas dalam negeri yang dijadikan sebagai cadangan untuk pembayaran ke luar negeri dan sebagai jaminan uang kertas yang dikeluarkan Standar wesel emas, sistem keuangan tidak menukar emas dengan uang kertas yang dibawa kepadanya. Bank sentral menyimpan emas untuk persediaan pembelian saham investasi luar negeri Standar Kembar (Bimetallism) Standar moneter berdasarkan pada dua logam, yakni emas dan perak sebagai alat pembayaran yang sah, dapat dijadikan uang secara bebas (free coinage), dan memiliki perbandingan yang tetap berdasarkan undang-undang Hukum Gresham (gresham Law) berbunyi “bad money drives out good money” artinya uang yang nilainya turun akan mendesak uang yang nilainya baik. Hukum ini berlaku bagi negara-negara yang menerapkan standar kembar Standar Pincang Menggunakan emas dan perak. Uang emas sebagai standarnya, tetapi mata uang perak tetap beredar tanpa ada batasan perbandingan yang jelas Standar Kertas (standar kepercayaan) Adalah sistem keuangan yang menggunakan uang kertas sebagai alat ukur dalam perekonomian. Tiap kesatuan uang tidak diukur dengan berat logam tertentu tetapi dengan nominalnya.