Fungsi Uang dalam Sistem Ekonomi…1

advertisement
TEORI UANG
DAN
PERMINTAAN UANG
1
UANG……………..1


Pertukaran / barter mensyaratkan adanya
keinginan yang sama pada waktu yang
bersamaan (double coincidence of wants) dari
pihak-pihak yang melakukan pertukaran ini.
semakin beragam dan kompleks kebutuhan
manusia, semakin sulit menciptakan situasi
double coincidence of wants ini. Misalnya, pada
satu ketika seseorang yang memiliki beras
membutuhkan
garam.
Namun
saat
yang
bersamaan,
pemilik
garam
sedang
tidak
membutuhkan beras melainkan membutuhkan
daging, sehingga syarat terjadinya barter antara
beras dengan garam tidak terpenuhi
2
UANG……………..2


Keadaan demikian tentu akan mempersulit
muamalah antar manusia. Itulah sebabnya
diperlukan suatu alat tukar yang dapat diterima
oleh semua pihak. Alat tukar demikian kemudian
disebut uang. Pertama kali, uang dikenal dalam
peradaban Sumeria dan Babylonia.
Uang kemudian berkembang dan berevolusi
mengikuti
perjalanan
sejarah.
Dari
perkembangan inilah, uang kemudian bisa
dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu uang
barang, uang kertas dan uang giral atau uang
kredit.
3
Uang barang (commodity money)..1

Uang barang adalah alat tukar yang
memiliki nilai komoditas atau bisa
diperjualbelikan apabila barang tersebut
digunakan bukan sebagai uang. Namun
tidak semua barang bisa menjadi uang,
diperlukan tiga kondisi utama, agar suatu
barang bisa dijadikan uang, antara lain:
4
Uang barang (commodity money)..2
Kelangkaan (scarcity), yaitu persediaan
barang itu harus terbatas.
 Daya tahan (durability), barang tersebut
harus tahan lama.
 Nilai
tinggi, maksudnya barang yang
dijadikan uang harus bernilai tinggi,
sehingga tidak memerlukan jumlah yang
banyak dalam melakukan transaksi.

5
Uang barang (commodity money)..3

Dalam sejarah, pemakaian uang barang
juga pernah disyaratkan barang yang
digunakan sebagai barang kebutuhan
sehari-hari
seperti
garam.
Namun
kemudian uang komoditas atau uang
barang ini dianggap mempunyai banyak
kelemahan. Di antaranya, uang barang
tidak memiliki pecahan, sulit untuk
disimpan dan sulit untuk diangkut.
6
Uang barang (commodity money)..3


Kemudian pilihan terhadap barang yang bisa
digunakan sebagai uang, jatuh pada logamlogam mulia, seperti emas dan perak.
Ada sejumlah alasan mengapa emas dan perak
dipilih sebagai uang. Kedua logam tersebut
memiliki nilai tinggi, langka dan dapat diterima
secara umum sebagai alat tukar. Kelebihan
lainnya, emas dan perak dapat dipecah menjadi
bagian-bagian
yang
kecil
dengan
tetap
mempunyai nilai yang utuh. Selain itu logam
mulia ini juga tidak mudah susut atau rusak
7
Uang tanda/kertas (token money)...1

Ketika uang logam masih digunakan
sebagai uang resmi dunia, ada beberapa
pihak yang melihat peluang meraih
keuntungan dari kepemilikan mereka atas
emas dan perak. Pihak-pihak ini adalah
bank, orang yang meminjamkan uang dan
pandai emas (goldsmith) atau toko-toko
perhiasan.
Mereka
melihat
bukti
peminjaman, penyimpanan atau penitipan
emas dan perak di tempat mereka juga
bisa diterima di pasar.
8
Uang tanda/kertas (token money)...2


Ada beberapa keuntungan penggunaan uang
kertas, di antaranya biaya pembuatan rendah,
pengirimannya
mudah,
penambahan
dan
pengurangan lebih mudah dan cepat, serta dapat
dipecah-pecahkan dalam jumlah berapapun.
Namun kekurangan uang kertas juga cukup
signifikan, antara lain uang kertas ini tidak bisa
dibawa dalam jumlah yang besar dan karena
dibuat dari kertas, sangat mudah rusak.
9
Uang giral (deposit money).....1


Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh
bank-bank komersial melalui pengeluaran cek
dan alat pembayaran giro lainnya.
Uang giral ini merupakan simpanan nasabah di
bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat
dipindahkan kepada orang lain untuk melakukan
pembayaran. Artinya cek dan giro yang
dikeluarkan oleh bank manapun bisa digunakan
sebagai alat pembayaran barang, jasa dan utang.
Kelebihan uang giral sebagai alat pembayar
adalah:
10
Uang giral (deposit money).....2
Kalau hilang dapat dilacak kembali
sehingga tidak bisa diuangkan oleh yang
tidak berhak.
 Dapat dipindahtangankan dengan cepat
dan ongkos yang rendah.
 Tidak diperlukan uang kembali sebab cek
dapat ditulis sesuai dengan nilai transaksi.

11
Uang giral (deposit money).....3

Namun di balik kelebihan sistem ini,
sesungguhnya tersimpan bahaya besar.
Kemudahan perbankan menciptakan uang
giral – ditambah dengan instrumen bunga
bank -membuka peluang terjadinya
uang beredar yang lebih besar daripada
transaksi riilnya. Inilah yang kemudian
menjadi pertumbuhan ekonomi yang
semu (bubble economy).
12
Fungsi Uang dalam Sistem Ekonomi…1

Dalam system perekonomian manapun, fungsi
utama uang adalah sebagai alat tukar (medium
of exchange). Ini adalah fungsi utama uang. Dari
fungsi utama ini, diturunkan fungsi-fungsi yang
lain seperti uang sebagai standard of value
(pembakuan nilai), store of value (penyimpan
kekayan), unit of account (satuan penghitungan)
dan standard of defferred payment(pembakuan
pembayaran tangguh). Mata uang manapun
niscaya akan berfungsi seperti ini.
13
Fungsi Uang dalam Sistem Ekonomi…2


Namun ada satu hal yang sangat berbeda dalam
memandang uang, antara sistem kapitalis
dengan sistem Islam.
Dalam sistem perekonomian kapitalis, uang tidak
hanya sebagai alat tukar yang sah (legal tender)
melainkan juga sebagai komoditas. Menurut
sistem kapitalis, uang juga dapat diperjualbelikan
dengan kelebihan baik on the spot maupun
secara tangguh. Lebih jauh, dengan cara
pandang demikian, maka uang juga dapat
disewakan (leasing).
14
Fungsi Uang dalam Sistem Ekonomi…3

Dalam Islam, apapun yang berfungsi
sebagai uang, maka fungsinya hanyalah
sebagai medium of exchange. Ia bukan
suatu komoditas yang bisa dijualbelikan
dengan kelebihan baik secara on the spot
maupun bukan.
15
Fungsi Uang dalam Sistem Ekonomi…4


Satu fenomena penting dari karakteristik uang
adalah bahwa ia tidak diperlukan untuk
dikonsumsi, ia tidak diperlukan untuk dirinya
sendiri, melainkan diperlukan untuk membeli
barang yang lain sehingga kebutuhan manusia
dapat terpenuhi. Inilah yang dijelaskan oleh
Imam Ghazali bahwa emas dan perak hanyalah
logam yang di dalam substansinya (zatnya itu
sendiri) tidak ada manfaatnya atau tujuantujuaannya.
Menurut beliau, “ kedua-duanya tidak memiliki
apa-apa tetapi keduanya berarti segala-galanya”.
Keduanya ibarat cermin, ia tidak memiliki warna
namun ia bisa mencerminkan semua warna
16
Fungsi Uang dalam Sistem Ekonomi…5



Ketika uang diperlakukan sebagai komoditas oleh
sistem kapitalis, berkembanglah apa yang
disebut pasar uang.
Terbentuknya pasar uang ini menghasilkan
dinamika yang khas dalam perekonomian
konvensional, terutama pada sektor moneternya.
Pasar uang ini kemudian berkembang dengan
munculnya pasar derivatif, yang merupakan
turunan dari pasar uang. Pasar derivatif ini
menggunakan instrumen bunga sebagai harga
dari produk-produknya
17
Fungsi Uang dalam Sistem Ekonomi…6


Pada umumnya para ulama dan ilmuwan sosial
Islam menyepakati fungsi uang sebagai alat
tukar saja. Deretan ulama ternama seperti Imam
Ghazali, Ibnu Taymiyyah, Ibnul Qayyim alJauziyyah,
Ar-Raghib
al-Ashbahani,
Ibnu
Khaldun, al-Al-Maqrizi dan Ibnu Abidin dengan
jelas menandaskan fungsi pokok uang sebagai
alat tukar.
Bahkan Ibnul Qayyim mengecam sistem
ekonomi yang menjadikan fulus
(mata uang
logam dari kuningan atau tembaga) sebagai
komoditas biasa yang bisa diperjualbelikan
dengan
kelebihan
untuk
mendapatkan
keuntungan. Seharusnya mata uang itu bersifat
tetap, nilainya tidak naik dan turun.
18
Fungsi Uang dalam Sistem Ekonomi…7


Sekalipun jumhur ulama sepakat untuk tidak membolehkan
uang sebagai komoditas, ada juga pendapat minor yang
memandang mata uang sebagai komoditas. Mereka ini
tidak mewakili pandangan yang paling kuat dari
madzhabnya masing-masing Misalnya, dalam kitab Syarhul
Muntaha dalam fikih Hambali dikatakan bahwa tidak ada
riba pada fulus yang dijualbelikan satu per satu meskipun
hal itu dipergunakan secara luas karena telah keluar dari
illatnya yaitu takaran dan timbangan.
Demikian pula Syeikh Hasyim al-Ghouti al-Madani dari
madzhab Syafi’I, Syeikh Ilisy al-Maliki dari madzhab Maliki
dan Syeikh Syamsuddin Sarakhsi dalam kitabnya alMabsut. Semuanya menyatakan tidak berlaku riba pada
fulus meskipun secara luas dipakai sebagai alat tukar
19
Uang Kertas dalam Pandangan Islam..1


Uang kertas yang berlaku pada zaman sekarang disebut
fiat money. Dinamakan demikian karena kemampuan uang
untuk berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki daya beli
tidak disebabkan karena uang tersebut dilatarbelakangi
oleh emas.
Dulu ketika dunia masih mengikuti standar emas (gold
standard) memang benar uang dilatarbelakangi oleh emas.
Namun
rezim
ini
telah
lama
ditinggalkan
oleh
perekonomian dunia pada pertengahan dasa warsa1930-an
( Inggris meninggalkannya pada tahun 1931 dan seluruh
dunia telah meninggalkannya pada tahun 1976).
20
Uang Kertas dalam Pandangan Islam..2

Kini uang kertas yang beredar dalam
kehidupan kita sehari-hari menjadi alat
tukar karena pemerintah menetapkannya
sebagai alat tukar. Sekiranya pemerintah
mencabut
keputusannya
dan
menggunakan uang dari jenis lain, niscaya
uang kertas tersebut tidak akan memiliki
bobot sama sekali
21
Uang Kertas dalam Pandangan Islam..3

Lalu bagaimana hukum uang kertas ditinjau dari
sisi syariah. Ada yang berpendapat bahwa uang
kertas tidak berlaku riba sehingga kalau ada
orang
berhutang
Rp.
100.000
kemudian
mengembalikan
kepada
pemberi
hutang
sebanyak Rp. 120.000 dalam tempo 3 bulan tidak
termasuk riba. Mereka beranggapan bahwa yang
berlaku pada zaman Nabi SAW adalah uang emas
dan perak dan yang diharamkan tukar-menukar
dengan kelebihan adalah emas dan perak, karena
itu uang kertas tidak berlaku hukum riba
padanya.
22
Teori Permintaan Uang Menurut Mazhab Iqtishoduna

Menurut mazhab ini, permintaan uang hanya
ditujukan untuk transaksi dan berjaga-jaga atau
untuk investasi.

Permintaan uang untuk transaksi merupakan
fungsi dari tingkat pendapatan yang dimiliki
oleh seseorang (berhubungan positif)
23
Permintaan Uang menurut Mazhab Mainstream..1

Menurut
Metwally
permintaan
uang
dikategorikan untuk transaksi dan berjaga-jaga

Landasan filosofis dari teori dasar permintaan
uang untuk berjaga-jaga, bahwa Islam
mengarahkan sumber daya yang ada untuk
alokasi
secara
maksimum
dan
efisien.Pelarangan penimbunan Uang atau
Hoarding
money
merupakan
kejahatan
penggunaan uang yang harus diperangi.
24
Permintaan Uang menurut Mazhab Mainstream..2

Pengenaan pajak terhadap aset produktif yang
menganggur merupakan strategi utama yang
digunakan mazhab ini.
25
Permintaan Uang menurut Mazhab Mainstream..3
Md
= Md trans + Md Prec
Md
= f (Y/μ)
Dimana :
Md = Permintaan Uang dalam masyarakat Islam
Y = Pendapatan
μ = tingkat biaya karena menyimpan uang
dalam bentuk kas
26
Permintaan Uang Menurut Mazhab Alternatif..1

Menurut Choudhury, (1997), permintaan uang
adalah representasi dari keseluruhan kebutuhan
transaksi dalam sektor riil. Semakin tinggi
kapasitas dan volume sektor riil meningkat,
maka permintaan uang akan meningkat
27
Permintaan Uang Menurut Mazhab Alternatif..2
Md
= f (rb, y,p,S,X,Y)[θ]
+ +-+++
Dimana :
rb = rasio bagi hasil antara shahibul maal dan
dalam bank atau lembaga
S = Total pengeluaran nasional
y = Pendapatan riel
P = tingkat harga atau inflasi
X = Variabel sosio ekonomi
Y = Kebijakan pemerintah
mudaharib
keuangan
28
Download