uang - STIE Mahardhika

advertisement
Nama Anggota Kelompok:
Ika Anggraeni
Siskha Safitri
Dita Pitaloka A.
Vivin Dwi I.
Nency Virna
Bozo Wimbo
Edi Kurniawan
(1431-0296)
(1431-0359)
(1431-0326)
(1431-0286)
(1431-0218)
(1431-0399)
(1431-0391)
Uang
Apa
itu
Uang ?
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional, uang
didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat
diterima secara umum (Barter) .
Sedangkan
dalam
ilmu
ekonomi
modern,
uang
didefinisikan
sebagainalat
pembayaran bagi pembelian
barang-barang dan jasa-jasa
serta kekayaan berharga
lainnya
serta
untuk
pembayaran utang.
Sejarah Uang
Pada mulanya, masyarakat belum mengenal
pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Untuk
memperoleh barang-barang yang tidak dapat
dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau
menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain
yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah
system “barter” yaitu barang yang ditukar dengan
barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitankesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Untuk
mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan
sebagai alat tukar.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam
pertukaran tetap ada. Karena benda-benda yang
dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan
sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan
(storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi
sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat
kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga
mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian
muncul apa yang dinamakan dengan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul
suatu anggapan kesulitan ketika perkembangan tukarmenukar yang harus dilayani dengan uang logam
bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan
perak) sangat terbatas.
Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan
untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga
diciptakanlah uang kertas. Uang kertas yang beredar
pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100%
dengan emas atau perak yang disimpan di pandai
emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat
ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada
perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi
menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat
pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan
'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.
Fungsi
Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi
sebagai perantara untuk pertukaran barang
dengan barang, juga untuk menghindarkan
perdagangan dengan cara barter. Fungsi
uang dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Fungsi Asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu :
 Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of
exchange yang dapat mempermudah pertukaran.
 Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of
account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan,
dan menghitung besar kecilnya pinjaman.
 Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan
nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang.
2. Fungsi Turunan
Fungsi Turunan antara lain:
 Uang sebagai alat pembayaran yang sah
 Uang sebagai alat pembayaran utang
 Uang sebagai alat penimbun kekayaan
 Uang sebagai alat pemindah kekayaan
 Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Syarat-syarat Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika
benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Pertama, benda itu harus diterima secara umum
(acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum
suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya
dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa.
Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama
(durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity),
jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta
tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah
dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari
waktu ke waktu (stability of value).
Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis,
yaitu:
 Uang Kartal (sering pula disebut sebagai common money)
Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
Jenis Uang Kartal Menurut Lembaga Yang Mengeluarkannya
Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat
dua jenis uang kartal,yaitu:
1. Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat
dari kertas yangmemiliki ciri-ciri :
 Dikeluarkan oleh pemerintah
 Dijamin oleh undang undang
 Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya
 Ditanda tangani oleh menteri keuangan
Namun, sejak berlakunya Undang-undang No. 13/1968, uang negara
dihentikan peredarannya dan diganti dengan Uang Bank.
2. Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa
uang logam dan uang kertas, Ciri-cirinya sebagai berikut.
 Dikeluarkan oleh Bank Sentral
 Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di Bank
Sentral
 Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di
Indonesia : Bank Indonesia)
 Ditandatangani oleh gubernur bank sentral.
Jenis Uang Kartal Menurut Bahan Pembuatnya
1. Uang Logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan
perak memenuhi syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas
dan perak yang cenderung tinggidan stabil, emas dan perak mudah
dikenali dan diterima orang. Uang Logam memiliki tiga nilai yaitu nilai
intrinsik, nilai tukar, dan nilai
2. Uang iral
Uang giral terdiri dari : Cek, Giro,Perintah Membayar, dan Telegraphic
transfer. Keuntungan menggunakan uang giral sebagai berikut:
 Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang
 Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang tidak
terbatas, nilainya sesuai dengan yang dibutuhkan (yang ditulis oleh
pemilik cek / bilyet giro)
 Lebih aman karena risiko uang hilang lebih kecil dan bila hilang bisa
segeradilapokan ke bank yang mengeluarkan cek / bilyet giro
dengan cara pemblokiran.
 Jenis Uang Menurut Nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas
uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan.
2) Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang
tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk
membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai
intrinsik uang tersebut.
Teori Nilai Uang
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu
 Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan
untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa
uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini
disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang
diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang
statis adalah:
1) Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan
sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang
emas dan uang perak.
1) Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan
masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
1) Teori NominalismeTeori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang
menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang.
 Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori
dinamis antara lain:
o Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat
tergantung pada jumlah uang yang beredar.
o Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh
Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang,
barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
o Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
o Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam
dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Permintaan dan Penawaran Uang
PERMINTAAN UANG
Permintaan uang diartikan sebagai kebutuhan masyarakat akan uang tunai.
Menurut JohnMaynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan
uang tunai oleh masyarakat.Ketiga motif tersebut yaitu:
1. Motif Transaksi (Transaction motive)
2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary motive)
3. Motif Spekulasi (Specualtive motive)
PENAWARAN UANG
Penawaran uang lebih populer dinyatakan dengan istilah jumlah uang yang
beredar. ecara sederhana penawaran uang atau jumlah uang yang beredar
terdiri atas uang logam,uang kertas, simpanan giro, deposito berjangka,
berbagai macam tabungan, dan rekeningvaluta asing milik swasta domestik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang adalah
sebagai berikut.
1. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin sedikit jumlah uang yang
beredar. Semakinrendah tingkat bunga, semakin banyak jumlah uang yang
beredar.
2. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin banyak uang yang
beredar karenasemakin sering melakukan transaksi.
3. Semakin banyak (padat) jumlah penduduk, semakin banyak dan
semakin cepat uangberedar.
4. Keadaan geografis di perkotaan lebih cepat dan lebih banyak jumlah
uang yangberedar dibanding di pedesaan.
5. Struktur ekonomi, negara agraris berbeda dengan negara industri,
negara industriperedaran uang lebih cepat dan lebih banyak.
6. Penguasaan IPTEK penduduk. Iptek negara yang lebih maju lebih banyak
dan lebihcepat uang beredar dibandingkan dengan negara yang
menerapkan teknologi yangsederhana.
7. Globalisasi industri di lingkungan dunia usaha. Semakin global dan arus
modalekonomi antarnegara yang semakin meningkat, uang yang beredar
juga dipengaruhioleh transaksi-transaksi internasional dalam hal ini kurs
uang mempengaruhiperedaran.
Download