Lecture Note: Rika Kharlina Ekawati , S.E., M.T.I 1 Sebelum dikenalnya uang, orang menggunakan sistem barter dalam perdagangan. Sistem barter merupakan sistem pertukaran antara barang dengan barang, atau barang dengan jasa atau sebaliknya. Namun, sistem ini ditinggalkan karena banyaknya kendala dalam melakukan pertukaran, serta mulai dikenalnya sarana pertukaran yang lebih efisien. 2 Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan Sulit menentukan nilai barang yang akan ditukarkan terhadap barang yang diinginkan Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dengan jasa yang dimiliki atau sebaliknya Sulit menemukan kebutuhan yang mau ditukarkan pada saat yang cepat sesuai dengan keinginan. 3 Setelah mengalami kesulitan dengan cara barter, manusia mulai memikirkan alternatif benda (alat) yang dapat digunakan untuk mempermudah pertukaran. Alat tersebut dikenal sebagai uang. Pertama kali manusia menggunakan barang/benda yang digunakan sebagai uang sehingga dinamakan uang barang. Barang yang digunakan sebagai alat tukar bisa bermacammacam, misalnya kerang, tembakau, gading, dan garam. 4 Manusia kemudian memakai emas dan perak untuk membuat uang dalam bentuk koin. Uang koin diciptakan oleh Croesus diYunani sekitar 560–546 SM. Dalam sejarah pemakaian uang kertas sebagai bahan uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar abad pertama Masehi pada masa Dinasti T’ang. Sedangkan di abad modern, Benjamin Franklin ditetapkan sebagai Bapak Uang Kertas karena ia yang pertama kali mencetak dolar dari bahan kertas yang semula digunakan untuk membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat. 5 6 Uang adalah sesuatu yang secara umum dapat diterima sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu, atau sebagai alat pembayaran hutang, atau sebagai alat untuk pembelian barang dan jasa. “A current medium of exchange in the form of coins and banknotes; coins and banknotes collectively.” (Oxford dictionary) 7 Menurut John Maynard Keynes, terdapat 3 motif yang mendasari seseorang memegang uang tunai (Liquidity Preference), yaitu: Transaction motive Precautionary motive (motif berjaga-jaga) Speculative motive 8 Mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan secara cepat Mempermudah dalam menentukan nilai (harga) dari barang dan jasa Memperlancar proses perdagangan secara luas Sebagai sarana menimbun kekayaan. 9 Ada jaminan Disukai umum Nilai yang stabil Mudah disimpan Mudah dibawa Tidak mudah rusak Mudah dibagi Suplai harus elastis. 10 Alat tukar-menukar Satuan hitung Alat penimbun kekayaan Standar pembayaran masa depan (pencicilan utang). 11 Berdasarkan bahan: uang logam dan uang kertas Berdasarkan nilai: bernilai penuh dan tidak bernilai penuh Berdasarkan kawasan: uang lokal, regional, dan internasional Berdasarkan lembaga penerbit: uang kartal dan uang giral. 12 Nominal dalam uang kartal telah tertera dan terbatas, sedangkan nominal uang giral harus ditulis terlebih dahulu sesuai kebutuhan dan jumlahnya tidak terbatas. Uang kartal dijamin oleh pemerintah, sedangkan uang giral hanya dijamin oleh bank penerbitnya. Uang kartal ada kepastian pembayaran seperti yang tertera dalam nominal uang, sedangkan uang giral belum ada kepastian pembayarannya. 13 Perkembangan jenis uang yang beredar di Indonesia setelah 1945 beragam Setelah tahun 1951, ditetapkan alat pembayaran yang sah adalah rupiah (Hukum Darurat No. 20 tanggal 27 September 1951 kemudian diperkuat dengan UU Pokok Perbankan No. 13 Tahun 1968) 14 Jenis-jenis mata uang sebelum tahun 1951: ORI (Uang Republik Indonesia) di pulau Jawa URIDAB (Uang Republik Indonesia Daerah Banten) URIPS (Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera) URITA (Uang Republik Indonesia Tapanuli) URIPSU (Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara) URIBA (Uang Republik Indonesia Baru Aceh) UDMP (Uang Dewan Mandat Pertahanan Daerah Palembang). 15