Uang Dalam Perekonomian Pengertian Uang Uang adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi Uang memiliki dua nilai, yaitu nilai nominal dan nilai riil. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam lembar atau koin uang Nilai riil adalah berkaitan dengan daya beli ◦ Dipengaruhi oleh inflasi ◦ Dipengaruhi oleh nilai waktu Sejarah Uang Uang dikenal pertama kali di negeri Cina lebih kurang 2700 SM oleh Huang (Kaisar Kuning). Sejarah purba juga telah mencatat bahwa orang Assyria, Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar. Cikal bakal uang diawali dengan kegiatan tukar menukar barang atau disebut dengan istilah barter. Seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia, maka barter mulai mengalami kesulitan. Faktor yang menyebabkan sulitnya barter, di antaranya adalah: 1. Kesulitan untuk menemukan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan dan mau menukarkan barangnya. 2. Tidak adanya standar nilai untuk dipertukarkan. Syarat Uang Barang Syarat agar sebuah benda dapat digunakan sebagai uang, yakni; 1. dapat diterima; 2. setiap waktu dapat ditukar dengan barang apa saja; 3. sulit mendapatkannya. Benda-benda yang dijadikan sebagai alat pertukaran berupa kulit binatang, kerang dari laut dan benda-benda yang memiliki syarat di atas. Benda itu kemudian disebut uang barang. Uang barang tidak dapat terus dipergunakan sebagai alat pertukaran. Disebabkan karena ada kesulitan dalam ukuran, berat dan bentuk. Mulai mencari benda/logam yang memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tidak mudah rusak. Diterima oleh umum. Mudah disimpan dan mudah dibawa-bawa. Harganya tinggi walaupun dalam jumlah yang kecil. Sifatnya sama dan dapat saling mengganti. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai. Harganya tetap dalam jangka waktu panjang. Dipakai Logam EMAS dan PERAK Dengan terbatasnya jumlah logam, orang mencari benda lain untuk dijadikan uang. Akhirnya, dibuatlah uang dari bahan kertas, hal tersebut karena beberapa alasan sebagai berikut: 1. Jumlahnya dapat memadai sesuai dengan kebutuhan 2. Biaya pembuatannya tidak terlalu mahal. 3. Mudah disimpan dan dibawa-bawa. 4. Penerimaan uang kertas oleh masyarakat diantaranya karena adanya kepercayaan. Pengertian Uang secara Ekonomi Uang dapat diartikan sebagai segala benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Rudiger Dornbusch, Stanley Fischer dan Richard Startz (1998): uang adalah instrumen pembayaran atau media yang digunakan dalam pertukaran. Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai media pertukaran, standar nilai atau sarana untuk menabung atau penyimpan daya beli. Persyaratan Uang 1. 2. Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya. Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, diantaranya: a) b) c) d) e) f) g) Tahan lama dan tidak mudah rusak Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai. Mudah disimpan dan dibawa. Nilainya relatif stabil. Jumlahnya tidak berlebihan. Terdiri atas berbagai nilai nominal. Harganya tetap dalam jangka panjang Fungsi Uang 1. 2. Fungsi Asli a. Uang sebagai alat tukar (medium of exchange) b. Uang sebagai satuan hitung (a unit of account) Fungsi Turunan a. Uang sebagai alat pembayaran yang sah. b. Uang sebagai alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan. c. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi. d. Uang sebagai standar pencicilan utang. Uang sebagai pendorong ekonomi Uang yang beredar di masyarakat dapat mendorong daya beli. Peningkatan daya beli mendorong permintaan terhadap suatu barang di pasar. Tingginya permintaan dapat memicu produsen untuk memproduksi barang dan jasa. Hal tersebut menunjukkan uang berfungsi sebagai pendorong kegiatan ekonomi. Jenis Uang 1. 2. Uang Kartal Uang kartal adalah uang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran. Uang kartal berbentuk logam dan kertas yang benar-benar beredar sebagai alat pembayaran dalam masyarakat. Uang Giral Uang giral merupakan saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah, namun hanya berlaku pada kalangan tertentu saja. ◦ Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro (BG). Tahapan Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia Alat Pembayaran Uang Elektronik di Indonesia Teori Kuantitas Uang Teori ini menjelaskan bahwa dalam keseimbangan jangka panjang, perubahan penawaran uang dalam perekonomian menyebabkan perubahan yang proporsional terhadap tingkat harga Teori Kuantitas Uang dari Irving Fisher Beberapa variabel yang mempengaruhi: 1. Jumlah uang dalam perekonomian pada periode waktu tertentu 2. Kecepatan peredaran uang 3. Harga barang 4. Jumlah barang 5. Volume dari demand deposit dalam perekonomian 6. Kecepatan peredaran uang dalam demand deposit Proses Penciptaan Uang Penawaran uang (money suppy) = currency + demand (checking account) deposit • Sistem perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian Motivasi Memegang Uang John Maynard Keynes: motivasi orang memegang uang tunai: 1. Motivasi spekulasi 2. Motivasi transaksi 3. Motivasi berjaga-jaga UU Uang di Indonesia Mata Uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Rupiah. Pasal 11 Undang-Undang No.7 Tahun 2011 tentang Mata Uang memberikan mandat bagi Bank Indonesia menjadi satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan Pengeluaran, Pengedaran dan/atau Pencabutan Rupiah. UNDANG-UNDANG No.7 Tahun 2011 tentang MATA UANG Pasal 21 (1) Rupiah wajib digunakan dalam: a. Setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran; b. Penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau c. Transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi: a. Transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara; b. Penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar negeri; c. Transaksi perdagangan internasional; d. Simpanan di bank dalam bentuk valuta asing; atau e. Transaksi pembiayaan internasional. Pasal 23 1. Setiap orang dilarang menolak untuk menerima Rupiah yang penyerahannya dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah dan/atau untuk transaksi keuangan lainnya di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali karena terdapat keraguan atas keaslian Rupiah. 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk pembayaran atau untuk penyelesaian kewajiban dalam valuta asing yang telah diperjanjikan secara tertulis. Pasal 33 (1) Setiap orang yang tidak menggunakan Rupiah dalam: a. Setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran; b. Penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau c. Transaksi keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) Pasal 33 (2) Setiap orang dilarang menolak untuk menerima Rupiah yang penyerahannya dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah dan/atau untuk transaksi keuangan lainnya di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali karena terdapat keraguan atas keaslian Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).