abstraksi - Kemenag Sumut

advertisement
http://sumut.kemenag.go.id/
30/8/2013
PROSES PENENTUAN TUJUAN DIKLAT
Oleh : Idris Ritonga S.Ag MPd
Widyaiswara BDK Medan
ABSTRAKSI
Ritonga Idris : Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang proses penentuan tujuan
diklat. Proses penentuan tujuan diklat dilakukan dengan maksud mengetahui tahapantahapan yang harus dilakukan, mulai dari tahapan penyusunan kurikulum, Adapun tahapan
menyusun kurikulum sebagai berikut : Menetapkan kompetensi apa yang akan dicapai
peserta pada akhir diklat berdasarkan deskrepansi kompetensi kinerja yang diidentifikasi
pada saat melakukan analisis kebutuhan diklat ( AKD) Selanjutnya merumuskan Tujuan
Kurikuler Umum ( TKU/TPU yang kemudian dijabarkan kedalam Tujuan Kurikuler Khusus
TKK/TPK Kemudian dari TKK/ TPK dapat ditentukan mata diklat,/ mata sajian/ mata
pelajaran yang dijadikan dasar untuk mengidentifikas Pokok atau topik esensial Dan
terakhir berdasarkan hal tersebut diatas, disusun deskripsi singkat ,kemudian menetapkan
kompetensi apa yang akan dicapai peserta pada akhir diklat berdasarkan deskrepansi
kompetensi kinerja yang diidentifikasi pada saat melakukan analisis kebutuhan diklat maka
Selanjutnya dirumuskan Tujuan Kurikuler Umum , kemudian dijabarkan kedalam Tujuan
Kurikuler Khusus . Dari kedua tujuan ini dapat ditentukan mata diklat, yang dijadikan
dasar untuk mengidentifikasi pokok atau topik esensial dan terakhir berdasarkan hal
tersebut diatas, disusun deskripsi singkat untuk setiap mata diklat.
Keywood: Diklat dan Proses Penentuan Tujuan Diklat
I. PENDAHULUAN
Diklat merupakan suatu sistem yang proses kegiatannya harus dikelola secara
profesional dan proporsional secara utuh dan matang, sehingga penyelenggaraannya
pun harus terencana, terarah, dan tepat sasaran agar memiliki manfaat yang nampak
secara signifikan sesuai dengan konsep George F. Terry dalam Dann Suganda
(1994) tentang POAC (Planning, Organiting, Actuiting dan Controling) dalam teori
manajemen).
1
http://sumut.kemenag.go.id/
30/8/2013
Tujuan adalah sesuatu yang dicapai dalam suatu kegiatan. Mustahil suatu kegiatan
tidak ada tujuannya . Demikian juga halnya diklat , tentu ada tujuan yang ingin dicapai,
namun sebelum tujuan dicapai ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan
yaitu,
merumuskan tujuan
tujuan pelatihan yang dilandasi oleh upaya untuk
menghilangkan diskprepansi kinerja yang ditentukan pada proses analisis kebutuhan diklat.
Dengan berlandaskan kesenjangan kinerja tersebut, maka proses belajar dalam pelatihan
akan relevan dengan kebutuhan pegawai yang dilatih. Tujuan- tujuan diklat ini tergambar
dalam tujuan kurikuler yang tertuang dalam kurikulum. Namun sering dalam pelaksanaan
diklat langkah-langkah ini terabaikan dalam penentuan Tujuan Pembelajaran Umum dan
Tujuan Pembelajaraan khusus akibatnya hasil diklat tidak tercapai secara maksimal.
II. PEMBAHASAN
Proses Penentuan Tujuan Diklat dapat ditempuh melalui langkah sebagai berikut:
1. Tahapan Penyusunan Kurikulum .
Diklat
merupakan suatu kegiatan terencana tentu mempunyai tujuan yang harus
dicapai secara jelas dan terperinci. Tahapan demi tahapan akan menyatukan kepada
tujuan akhir yang diharapkan. Adapun tahapan menyusun kurikulum sebagai berikut:
a. Menetapkan kompetensi apa yang akan dicapai peserta pada akhir diklat
berdasarkan deskrepansi kompetensi kinerja yang diidentifikasi pada saat
melakukan analisis kebutuhan diklat ( AKD)
b. Selanjutnya merumuskan Tujuan Kurikuler Umum ( TKU/TPU yang kemudian
dijabarkan kedalam Tujuan Kurikuler Khusus TKK/TPK
c. Kemudian dari
TKK/ TPK dapat ditentukan mata diklat,/ mata sajian/ mata
pelajaran yang dijadikan dasar untuk mengidentifikas Pokok atau topik esensial
d. Dan terakhir berdasarkan hal tersebut diatas, disusun deskripsi singkat untuk
setiap diklat.
2
http://sumut.kemenag.go.id/
30/8/2013
2. Mengidentifikasi Kebutuhan Diklat.
Burton dan Merril ( 2009:7)
mengemukakan bahwa “suatu proses yang sistematis
dalam menentukan sasaran, mengidentifikasi ketimpangan antara sasaran dengan keadaan
nyata serta menetapkan prioritas tindakan Untuk melakukan suatu perencanaan yang baik
diperlukan penyiapan analisis empirik yang baik pula, agar diklat tersebut efektif dan
efisien serta harus berada dalam kerangka sistem yang dilaksanakan dengan pendekatan
yang sistematis dan terencana melalui tahapan-tahapan proses yang integral yaitu melalui :
1.
Analisis kebutuhan diklat (Training Needs Analysis);
2.
Proses penentuan tujuan diklat;
3.
Proses perencanaan program diklat;
4.
Proses pelaksanaan diklat;
5.
Dan proses evaluasi diklat.
Suatu analisis dalam semua kegiatan tentunya memiliki tujuan yang diharapkan, begitu
pula AKD (Analisis Kebutuhan Diklat) memiliki tujuan yang diinginkan sebagai berikut :
a)
Sebagai dasar penyusunan program diklat (menyusun Kurikulum);
b)
Sebagai pedoman organisasi dalam merancang bangun program diklat (menyusun
GBPP dan SAP)
c)
Sebagai bahan masukan untuk menyusun tindak lanjut (Action Plan) dalam
menentukan skala prioritas program;
d)
Sebagai alat rujukan dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja;
e)
Sebagai ancang-ancang dalam menghadapi adanya kebijakan baru;
f)
Sebagai bahan untuk peningkatan kompetensi baru yang harus dijadikan prioritas
kebutuhan diklat
Dalam melaksanakan identifikasi Kebutuhan diklat , langkah pertama yang harus
dilakukan adalah mengkaji dari unsur –unsur manajemen ( man, money, material, method,
machine market dan informasi) jika hasil temuan diskrepansi kinerja disebabkan oleh
adanya kekurangan, salah satu atau lebih dari unsur manajemen tersebut, harus dipenuhi,
sehingga diskrepansi dapat dihilangkan. Tetapi apabila diskrepansi tidak disebabkan oleh
kekurangan pada unsur manajemen , tetapi disebabkan kesenjangan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap prilaku , maka harus ditempuh alternatif terakhir yaitu diklat.
1.
Menetapkan Program Diklat Yang Panjang dan Berkesinambungan.
Proses perumusan tujuan diklat belum berarti apa-apa manakala belum diterjemahkan
kedalam suatu program kegiatan diklat. Setelah penentuan dan perumusan tujuan diklat
3
http://sumut.kemenag.go.id/
30/8/2013
selanjutnya dilakukan proses perencanaan program diklat yaitu menerjemahkan tujuan
diklat kedalam perencanaan program.
2.
Menyusun Kurikulum Diklat
Kurikulum diklat merupakan acuan yang dipedomani dalam kegiatan diklat .
Kurikulum dirancang berdasarkan analisis kebutuhan diklat. Kurikulum ini menjadikan
kegiatan ini dibuat pedoman dalam melaksanakan kegiatan diklat.
3. Menyusun Bahan Diklat
Dalam tahap perencanaan bahan diklat yang akan digunakan dalam suatu pelatihan
penyelenggara diklat perlu dan mutlak mengadakan rapat Persiapan antara tim
penyelenggara diklat dengan para fasilitator dan Widyaiswara. beberapa agenda
pertemuan yang perlu dibahas meliputi :
a. Kompetensi diklat yang akan dicapai.
b. Tujuan penyelenggara diklat
c. Jadwal penyelenggara diklat
d. Penentapan tim penyelenggara dan uraian tugas
e. Pendamping penyelenggara tim fasilitator dan widyaiswara sesuai jadwal
f.
Sarana dan prasarana diklat
g. Bahan ajar yang perlu dipersiapkan, digandakan dan lain-lain.
4.
Melaksanakan Diklat Sesuai Dengan Pedoman
Penyedian semua perencanaan selesai dilakukan langkah berikutnya adalah
tahap pelaksanaan diklat yang meliputi :
a. Pembukaan
:
Menandakan dimulai kegiatan pelaksanaan diklat
pengelola
hendaknya menyiapkann beberapa hal sebagai berikut :
1. Pejabat
yang akan membuka dan memberikan pengarahanb kepada peserta
dalam acara pembukaan diklat.
2. Petugas dalam acara pembukaan
4
http://sumut.kemenag.go.id/
30/8/2013
3. Laporan padapan acara pembukaan
4. Ruang dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam acara pembukaan seperti
sound system musik latar dan lain-lain.
5. Penerimaan yang terbuka dari
panitia penyelenggara akan menciptakan
lingkungan psikologis peserta yang menyenangkan dan ini sangat mendukung
dalam proses pembelajaran berikut.
b.
Penutupan.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan hampir sama dengan acara
pembukaan yang dikemukakan diatas.
5. Melaksanakan Monitoring .
Diklat memerlukan monitoring ( pengawasan )
dalam
pelaksanaannya,
Monitoring dimaksudkan agar komponen- komponen dapat berfungsi sesuai
dengan
ketentuan
yang
sudah
ditetapkan.
Komponen-komponen
diatas
mempunyai keterkaitan antara satu sama yang lainnya bagaikan mata rantai saling
kait
mengait sehingga menjadi suatu kekuatana yang utuh .
Disamping itu
berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa tujuan diklat itu tergambar
dalam Tujuan Kurikuler Umum dan Tujuan Kurikuler Khusus.
III.
PENUTUP/ KESIMPULAN
Proses penentuan tujuan diklat dilakukan mulai dari tahapan penyusunan
kurikulum,kemudian
menetapkan kompetensi apa yang akan dicapai peserta
pada akhir diklat berdasarkan deskrepansi kompetensi kinerja yang diidentifikasi
pada saat melakukan analisis kebutuhan diklat maka Selanjutnya dirumuskan
Tujuan Kurikuler Umum , kemudian dijabarkan
kedalam
Tujuan Kurikuler
Khusus . Dari kedua tujuan ini dapat ditentukan mata diklat, yang dijadikan
dasar
untuk
mengidentifikasi
pokok
atau
topik
esensial
dan terakhir
berdasarkan hal tersebut diatas, disusun deskripsi singkat untuk setiap mata diklat
5
http://sumut.kemenag.go.id/
30/8/2013
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2009. Modul bagi Pengelola Diklat, Lembaga Administrasi
Negara RI, Jakarta.
Abdorrakhman Gintngs, 2010. Materi Perkuliahan Konsentrasi PLS,
Program Pasca Sarjana (S2) UNINUS, Medan.
Marpaung, Dr, MSc., 1999. Training Need Assesment (TNA), LAN RI,
Jakarta.
Moh. Entang, dkk., 2009. Analisis Kebutuhan Pelatihan, Bahan Ajar
MOT), Pusdiklat Administrasi Kementerian Agama RI, Jakarta.
Hasibuan, M.S.P., 2000, Manajemen sumber daya manusia, Penerbit :Bumi
aksara, Jakarta.
Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik,
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Vincent, P. Costa dkk , (2000), Panduan Pelatihan Untuk Pengembangan
Sekolah, Jakarta: Depdiknas.
6
Download