BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin penting, dengan adanya perkembangan sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik, seperti penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi, transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya sebagai konsekuensi logis. Saat ini terdapat beberapa negara yang telah mengembangkan sektor pariwisata, terbukti bahwa sektor pariwisata secara internasional berkontribusi nyata terhadap penciptaan peluang kerja, penciptaan usaha-usaha terkait pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, klub, taxi, dan usaha kerajinan seni atau souvenir. Bahkan menempati urutan kedua dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan Buku Saku Kota Yogyakarta (1995-1999), kedudukan Kota Yogyakarta sejak kemerdekaan hingga saat kini ialah menjadi Ibu Kota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh Gubernur yang saat ini dijabat oleh Sultan Hamengku Buwono X. Selain itu saat ini kota Yogyakarta juga menjadi Ibu Kota Pemerintah Kota Yogyakarta yang dipimpin oleh seorang Wali Kota. Wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta terbagi atas 14 wilayah Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW (Rukun Warga) dan 2.532 RT (Rukun Tangga). Kota 1 Yogyakarta memiliki beberapa julukan terkenal selain kota budaya, Kota Yogyakarta terkenal juga dengan julukan kota pelajar, kota gudeg dan kota pariwisata. Perkembangan dunia pariwisata di kota budaya ini semakin berkembang pesat, begitupun dalam perkembangan persaingan dalam bisnis hotel. Saat ini pembangunan hotel-hotel berkembang dengan sangat pesat, fungsi hotel bukan saja tempat menginap untuk tujuan wisata namun juga untuk tujuan lain seperti menjalankan kegiatan bisnis, mengadakan seminar atau sekedar untuk mendapatkan ketenangan. Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) PHRI di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (Maret 2015), hingga tahun 2015 dilihat secara general dari hotel budget, hotel bintang satu hingga hotel bintang lima, jumlah hotel di Kota Yogyakarta yang terdata oleh PHRI adalah 117 hotel. Dengan meningkatnya angka kunjungan wisatwan di Kota Yogyakarta, semakin banyak penyedia jasa akomondasi penginapan mulai dari hotel melati hingga hotel bintang lima. Persentase pertumbuhan kamar hotel di Kota Yogyakarta tertinggi pada tahun 2015, yakni 43.50%, dan terendah pada tahun 2010, yakni 12.61%. Dilihat dari jumlah kamar, hotel bintang empat menempati peringkat pertama, dengan total 4.448 kamar, selanjutnya bintang 3 dengan total 4.115 kamar, bintang 5 dengan total 2.672 kamar, dan hotel budget, bintang 1 dan 2 dengan total 1.712 kamar. Untuk menghadapi persaingan dan memberi nilai tambah, Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu sebagai hotel bintang empat menciptakan Smart Stylish Experience hotel dengan sentuhan budaya Yogyakarta. Peran promosi dalam 2 pemasaran sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis hotel. Menurut Morrison (2010:262), metode promosi tersebut terdiri dari periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), perdagangan (merchandhising), dan hubungan masyarakat (public relations). Humas (hubungan masyarakat) merupakan salah satu kegiatan Public Relations yang menangani hubungan antara lembaga dengan masyarakat. Kegiatan kehumasan berperan untuk publisitas, menampilkan hal-hal yang berhubungan dengan tujuan promosi, penyebaran informasi, perkenalan, citra dan jasa yang akan di sampaikan kepada khalayak atau publik, juga berperan untuk membina hubungan baik antara masyarakat dengan publik internal dan publik eksternal. Kehumasan dapat menciptakan komunikasi dua arah agar persepsi dan opini selalu positif sehingga akan memperoleh citra baik dari masyarakat atas nama lembaga atau perusahaan yang diwakilinya dan memudahkan tujuan promosi. Tugas dan tanggung jawab Public Relations adalah menciptakan, kepercayaan, kejujuran dan dapat memberikan atau mempublikasikan informasi yang baik kepada masyarakat, tentunya di dukung dengan pengetahuan dan strategi, serta teknik-teknik yang digunakan pada program yang hendak dilaksanakannya. Peran Public Relations di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu menjadi tugas Marketing Communications (Marcom) yang berada di dalam naungan Sales and Marketing Departement. Hotel tentu membutuhkan peran Public Relations, tidak hanya berupaya membangun citra baik hotel dan hubungan 3 yang saling menguntungkan antara hotel dengan konsumen untuk mencapai tujuan dari hotel yaitu memperoleh jumlah pengunjung yang tinggi. Public Relations juga bertugas merancang program dan promo produk dan jasa yang ditawarkan oleh hotel dan menyebarluaskannya. Berdasarkan paparan latar belakang masalah tersebut, maka penulis bermaksud untuk memaparkan peran Public Relations hotel dalam mempromosikan hotel yang dinaunginya dengan judul laporan Tugas Akhir “PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPROMOSIKAN HOTEL THE 1O1 YOGYAKARTA TUGU”. 4 B. Perumusan Masalah Penyampaian informasi yang baik mengenai Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu merupakan tugas penting bagi Public Relations hotel tersebut. Sehingga dalam Tugas Akhir ini, permasalahan yang akan diteliti oleh penulis adalah mengenai peran Public Relations di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu khususnya dalam hal mempromosikan hotel tersebut. Berdasarkan rumusan masalah, maka selanjutnya hal yang akan dungkap dalam Tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja aktivitas Public Relations di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu? 2. Apa peran Public Relations di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu dalam mempromosikan hotel tersebut? C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan aktivitas kerja yang dilakukan oleh Public Relations di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu. 2. Mendeskripsikan peran Public Relations di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu dalam mempromosikan hotel tersebut. 5 D. Manfaat 1. Manfaat Praktis Hasil dari Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu dalam menjalankan oprasional hotel dan penyajian informasi untuk mengadakan penelitian serupa. Selain itu, hasil dari Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi hotel (Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu atau hotel lainnya) untuk memaksimalkan kinerja Public Relations dalam mempromosikan hotelnya. 2. Manfaat Teoritis Secara teortis, hasil dari Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu kepariwisataan dan menambah kajian ilmu kepariwisataan khususnya ilmu perhotelan untuk mengetahui bagaimana peran Public Relations perhotelan dalam industri pariwisata. E. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa tinjauan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan, antara lain: 1. Tugas Akhir milik Ardita Vivi Haryani (2010) D3 Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret dengan judul “Aktivitas Marketing Public Relations Di Hotel Grand Setia Kawan 6 Solo” menyatakan bahwa Public Relations bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan kehumasan yang berkerjasama dengan pihak internal dan exsternal hotel didalam memberikan pelayanan kepada konsumen dan bertugas sebagai wakil perusahaan dengan pihak luar. Public Relations dihotel ini bersifat independen dan langsung bertanggung jawab kepada General Manager sehingga didalam struktur organisasinya berdiri sendiri dan tidak masuk ke dalam masing-masing departement. Garis besar karya ilmiah tersebut membahas mengenai aktivitas marketing Public Relations perhotelan secara umum, sementara penulis membahas mengenai peran Public Relations perhotelan untuk mempromosikan hotel yang dinaunginya. Persamaan karya ilmiah tersebut dengan Tugas Akhir penulis adalah kajian utama pembahasan mengenai Public Relation perhotelan. 2. Skripsi milik Herlan Setiawan (2013) Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “Pengaruh Public Relations Terhadap Keputusan Tamu Bisnis Untuk Menginap Di Hotel Grand Aquila Bandung” menyatakan bahwa Kegiatan public relations merupakan hal yang penting salam suatu hotel, karena memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah sebagai media untuk berhubungan dengan tamu yang menjadi sasaran juga mempengaruhi perilaku konsumen yang tentunya bertujuan untuk memberikan keuntungan kepada perusahaan. 7 Garis besar karya ilmiah milik Herlan Setiawan fokus dalam pembahasan pengaruh Public Relations hotel menarik minat tamu bisnis untuk menginap, sementara penulis membahas mengenai peran Pulic Relations dalam hotel atau perusahaan untuk melakukan promosi yang ditujukan untuk umum. Persamaan karya ilmiah tersebut dengan Tugas Akhir penulis adalah kajian utama pembahasan mengenai Public Relation perhotelan. Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, terlihat bahwa Tugas Akhir sesuai judul “Peran Public Relations Dalam Mempromosikan Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu”, belum pernah dikerjakan oleh siapapun sebelumnya. F. Landasan Teori Peran pemasaran tentunya sangat berpengaruh dalam industri pariwisata ini, karena pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Dalam dunia perhotelan pemasaran dilakukan oleh seorang Public Relations, Public Relations memiliki serangkaian tugas untuk memasarkan product industri pariwisata dan perhotelan. Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau perusahaan terhadap publik, menyusun rencana serta menjalankan programprogram komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik (Kasali, 1994:7). 8 Onong Uchjana dalam Effendy “Hubungan Masyarakat Suatu Komunikasi” (Ruslan, 1997:10) memberi kesimpulan mengenai peran utama Public Relations yang pada intinya adalah sebagai berikut : 1. Sebagai Communicator atau penghubung antara orang atau lembaga yang diwakilinya dengan publiknya. 2. Prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (Two Way Refficreciprocal Communications). Dalam hal ini, disatu pihak melakukan fungsi komunikasi merupakan bentuk penyebaran informasi, dilain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini (Public Opinion). 3. Membina Relationship, yang berupa membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publik sebagai target sasarannya, baik internal maupun eksternal publik. 4. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (Mutually Understanding), dengan saling memperoleh manfaat bersama (Mutually Simbiosis), antara lembaga atau organisasi perusahaan dan publiknya. 5. Peranan Back-up Management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen orang atau perusahaan. 6. Dijelaskan bahwa Public Relations melekat pada fungsi manajemen, berarti ia tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Proses tersebut dalam teorinya melalui tahapan yang dikenal dengan “POAC”, yaitu Planning (perencanaan), Organizing (perorganisasian), Actuating (penggiatan), dan Controling (pengawasan). 9 7. Membentuk Coorporate Image, artinya peranan Public Relations berupaya menciptakan citra diri bagi instansi atau lembaganya. 8. Menciptakan citra perusahaan merupakan tujuan (goals) akhir dari suatu aktifitas program kerja public relations campaign (kampanye public relations), baik untuk keperluan publikasi maupun promosi. G. Metode Penelitian Dalam pengerjaan laporan Tugas Akhir ini penelitian dilakukan di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu Jalan Margo Utomo (Mangkubumi) No. 103, Gowongan, Jetis, Kota Yogyakarta. Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan terhitung mulai tanggal 27 Januari 2016 sampai dengan 11 Mei 2016, selaku Public Relations. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan situasi nyata saat ini. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi nyata yang saat ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasiinformasi mengenai keadaan yang ada. Cevilla dkk (1993:73) menyatakan pada hakikatnya penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki. 10 1. Jenis Data a. Primer Data yang penulis dapatkan selama melakukan Praktek Kerja Lapangan, data ini berupa hasil wawancara dan observasi. Penulis melakukan wawancara dengan staff Public Relation selaku leader dimana posisi penulis ditempatkan selama Praktek Kerja Lapangan di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu mengenai peran Public Relations dalam hotel dan kegiatan yang berhubungan dengan industri pariwisata lainnya. b. Data Sekunder Data yang penulis dapatkan dari pihak manajemen digunakan sebagai acuan untuk menggambarkan dan mendiskripsikan peran dan standar kualitas yang ada di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu. Sehingga penulis dapat menggunakan data sekunder sebagai acuan untuk membuat laporan Tugas Akhir. 2. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Partisipan Melakukan pengamatan langsung ke lokasi yaitu Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu untuk mendapatkan informasi mengenai peran Public Relations perhotelan dalam mempromosikan hotelnya. 11 b. Wawancara Mengadakan wawancara langsung dengan staff Public Relations selaku leader di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu mengenai tugas, aktivitas dan peran Public Relations perhotelan dalam mempromosikan hotelnya. 3. Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data dengan mengumpulkan dasar-dasar teori guna pemecahan masalah dan data skunder yang ada kaitannya dengan objek penelitian. 12 H. Sistematika Penulisan Judul : “PERAN PUBLIC RELATIONS THE 1O1 YOGYAKARTA TUGU DALAM INDUSTRI PARIWISATA YOGYAKARTA” Agar lebih mudah memahami isi keseluruhan dari Tugas Akhir ini, maka penyusunan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari 4 (empat) bab diantaranya: BAB I PENDAHULUAN Berisi penguraian Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori, dan Metode Penelitian. BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Berisi Deskripsi Lokasi Penelitian dan Profil Objek Penelitian. BAB III PEMBAHASAN Berisi analisis terhadap data yang diperoleh berdasarkan pada landasan teori yang dipaparkan BAB I. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan. Saran dibuat berdasarkan hasil penelitian penulis yang berifat membangun. 13