PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE

advertisement
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X
SMK PERTANIAN NEGERI MUSI RAWAS
Oleh: Ranti Yulia Santi
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Kooperatif Tipe Take and Give Terhadap Hasil Biologi
Siswa Kelas X SMK Pertanian Negeri Musi Rawas”. Rumusan Masalah pada penelitian ini
adalah “Adakah pengaruh model Take and Give terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X
SMK Pertanian Negeri Musi Rawas?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
model Take and Give terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMK Pertanian Negeri Musi
Rawas. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni menggunakan dua kelas yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMK Pertanian
Negeri Musi Rawas yang terdiri dari128 siswa dan dan sampelnya adalah kelas X.1 sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 32 siswa dan kelas X.2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 32
siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Data yang terkumpul menggunakan uji-t
pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 62 diperoleh thitung>ttabel (2,56>1,67), rata-rata nilai akhir
kelas eksperimen sebesar 76,41 dan pada kelas kontol sebesar 69,84, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh model kooperatif tipe Take and Give terhadap hasil belajar Biologi siswa
dengan materi sel di SMK Pertanian Negeri Musi Rawas.
Kata Kunci: Model Kooperatif, Take and Give, Hasil Belajar.
A. PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan teknologi saat ini
merupakan usaha untuk mengembangkan dan
berkembang dengan cepat seiring dengan
membina potensi Sumber Daya Manusia
kemajuan
(SDM)
zaman,
perkembangan
ini
diimbangi dengan upaya disegala bidang,
melalui
berbagai
kegiatan
pembelajaran”.
terutama dari dunia pendidikan. Yuliastini
Berdasarkan hasil wawancara yang
(2015:1) mengemukakan bahwa “Pendidikan
dilakukan di SMK Pertanian Negeri Musi
Rawas pada tanggal 21 Juli 2016 ditemukan
pencapaian, interaksi positif antar siswa,
bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas
harga diri dan sikap penerimaan pada siswa-
relatif masih rendah dan berlangsung satu
siswa lain yang berbeda.
arah. Di kelas tersebut siswa cenderung pasif,
Penelitian
dengan
menggunakan
tidak berani mengungkapkan pendapat atau
model Take and Give ini sebelumnya telah
pertanyaan, ada siswa yang sibuk sendiri saat
dilakukan oleh Fadilla (2014), dari hasil
guru sedang menyampaikan materi sehingga
penelitian tersebut menyatakan bahwa adanya
menyebabkan
atau
pengaruh yang signifikan setelah penerapan
Minimum
model Take and Give terhadap hasil belajar
(KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu
siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka
70. Dari 128 siswa hanya 86 siswa (67,2%)
perlu dilakukan
yang belum mencapai KKM sedangkan 42
“Pengaruh Model Take and Give Terhadap
siswa (32,8%) yang sudah mencapai KKM.
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Pertanian
dibawah
hasil
Kriteria
Model
belajar
rendah
Ketuntasan
pembelajaran
yang
dapat
penelitian dengan judul
Negeri Musi Rawas”.
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut
yaitu dengan menerapkan model Take and
B. LANDASAN TEORI
Give. Fitriyaningsih (2014:3) Take and Give
1. Model Pembelajaran Kooperatif
merupakan
model
pembelajaran
yang
Suprijono (2009:54) mengemukakan
didukung oleh penyajian data yang diawali
bahwa
dengan pemberian kartu kepada siswa. Di
konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
dalam kartu, ada catatan yang harus dikuasai
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang
atau dipahami oleh masing-masing siswa.
lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh
Siswa
guru”.
kemudian
mencari
pasangannya
“Pembelajaran
Sedangkan
adalah
Amri
(2010:67)
“Model
kooperatif
masing-masing untuk bertukar pengetahuan
menjelaskan
sesuai dengan apa yang didapatnya di kartu,
merupakan model pengajaran dimana siswa
lalu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
belajar dalam kelompok kecil yang memiliki
mengevaluasi siswa dengan menanyakan
tingkat kemampuan berbeda”. Selain itu
pengetahuan yang dimiliki dan pengetahuan
Isjoni
yang tidak sesuai dengan kartunya. Model
“Pembelajaran kooperatif adalah suatu model
Take and Give ini untuk membantu siswa
pembelajaran untuk menkondisikan siswa
memperdalam
untuk aktif dan saling memberi dukungan
dan
mempertajam
materi
pelajaran serta meningkatkan skill dasar,
bahwa
kooperatif
(2010:22)
dalam kelompok”.
menyatakan
bahwa
Berdasarkan definisi para ahli tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
Berdasarkan
disimpulkan
pendapat
bahwa
model
tersebut
pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus
adalah suatu desain yang dapat digunakan
pada penggunaan kelompok kecil untuk
sebagai salah satu cara agar terciptanya situasi
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
pembelajaran
belajar dengan struktur kelompok yang
peserta didik. Dalam sistem belajar mengajar,
bersifat heterogen yang diarahkan oleh guru
banyak sekali guru yang menggunakan model
untuk mencapai sebuah tujuan bersama.
pembelajaran Take and Give, salah satunya
2. Model Pembelajaran Take and Give
dalam penelitian ini saya menggunakan model
Trianto
(2011:51)
yang
menyenangkan
bagi
mengemukakan
pembelajaran Take and Give. Dalam hal ini
bahwa “Model pembelajaran adalah suatu
agar siswa lebih kreatif dan bersemangat
perencanaan atau suatu pola yang digunakan
dalam hal belajar mengajar.
sebagai pedoman dalam merencanakanan
Fatimah (2008:26-27) mengemuka-
pembelajaran di kelas atau pembelajaran
kan
tutorial, atau kerangka konseptual yang
pembelajaran Take and Give adalah:
menggambarkan prosedur sistematis dlam
a. Guru
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar”.
Langkah-langkah
menjelaskan
model
materi
sesuai
kompetensi kurang lebih 35 menit.
Joyce
b. Untuk mendapatkan penguasaan siswa,
Weil (dalam Rusman, 2012:133),
setiap siswa diberi masing-masing satu
berpendapat bahwa “Model pembelajaran
kartu untuk dipelajari (dihafal) lebih
adalah suatu rencana atau pola yang dapat
kurang 5 menit.
dan
digunakan
(rencana
untuk
Menurut
bahwa
membentuk
pembelajaran
jangka
kurikulum
c. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari
panjang),
pasangan
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
menerima
membimbing
setiap
pembelajaran
dikelas.
Sedangkan Fadilla (2014:2) mengemukakan
untuk
materi
siswa
saling memberi
dan
masing-masing,
dan
harus
mencatat
pasangannya pada kartu kontrol.
bahwa “Model pembelajaran adalah suatu
d. Demikian
pola mengajar yang digunakan oleh guru
peserta
dalam
menerima materi masing-masing.
menyusun
kurikulum,
mengatur
nama
selanjutnya
dapat
saling
sampai
memberi
setiap
dan
materi-materi pembelajaran dan petunjuk
e. Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan
bagaiman seharusnya guru mengajar di dalam
siswa pertanyaan yang sesuai dengan
kelas”.
kartunya,
f. Kesimpulan.
b. Setiap kartu berisi sub materi (materi
Huda (2014:242-242) mengemukakan
bahwa
Langkah-langkah
model
pembelajaran Take and Give adalah:
digunakan dalam proses pembelajaran.
mendesain
kelas
c. Guru menyiapkan kelas sebagaimana
mestinya.
a. Guru mempersiapkan kartu yang akan
b. Guru
sesuai dengan indikator pembelajaran).
sebagaimana
mestinya.
d. Guru menjelaskan materi sesuai dengan
indikator pembelajaran.
e. Untuk mendapatkan penguasaan siswa,
setiap siswa diberi masing-masing satu
c. Guru menjelaskan materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai.
kartu untuk dipelajari (dihafal) lebih
kurang 5 menit.
d. Untuk memantapkan penguasaan siswa,
f. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari
setiap siswa diberi masing-masing satu
pasangan untuk saling memberi dan
kartu untuk dipelajari atau dihafal.
menerima materi masing-masing, dan
e. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari
pasangan untuk saling memberi informasi.
setiap
siswa
harus
mencatat
nama
pasangannya pada kartu yang dipegangnya.
f. Demikian seterusnya hingga siswa dapat
saling memberi dan menerima materi
masing-masing.
siswa pertanyaan yang sesuai dengan
kartunya.
dengan keadaan.
mencatat
nama
sampai
setiap
pasangannya pada kartu.
g. Demikian
peserta
selanjutnya
dapat
saling
memberi
dan
menerima materi masing-masing.
h. Guru mengevaluasi pembelajaran, dengan
dengan kartunya.
i. Kesimpulan.
disimpulkan bahwa langkah-langkah model
pembelajaran Take and Give adalah:
i. Kesimpulan.
a. Guru menjelaskan materi kurang lebih 35
Hanafiah
bahwa
(2010:52-53)
Langkah-langkah
model pembelajaran Take and Give adalah:
a. Guru membuat kartu bagi sejumlah
peserta.
harus
Berdasarkan pendapat di atas, dapat
h. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai
mengemukakan
siswa
memberikan siswa pertanyaan yang sesuai
g. Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan
Sedangkan
setiap
menit.
b. Setiap siswa diberi masing-masing satu
kartu untuk dipelajari (dihafal) lebih
kurang 5 menit.
c. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari
pasangan untuk saling memberi dan
menerima materi masing-masing, dan
dan
setiap
kemampuan akademik.
siswa
harus
mencatat
nama
pasangannya pada kartu.
siswa
yang
kurang
c. Kecenderungan terjadinya
d. Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan
siswa pertanyaan yang sesuai dengan
memiliki
free
riders
dalam setiap kelompok, utamanya siswa
yang kurang akrab satu sama lain.
kartunya.
e. Kesimpulan
Huda
C. METODE PENELITIAN
(2014:243)
mengemukakan
1. Rancangan Penelitian
bahwa kelebihan dari model pembelajaran
bahwa “Desain penelitian adalah rencana atau
Take and Give adalah sebagai berikut:
a. Dapat
dimodifikasi
sedemikian
Arikunto (2010:90) mengemukakan
rupa
rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai
sesuai dengan keinginan dan situasi
ancar-ancar
pembelajaran.
dilaksanakan”.
b. Melatih siswa untuk bekerja sama dan
saling menghargai kemampuan orang lain.
c. Melatih siswa untuk berinteraksi secara
baik dengan teman sekelasnya.
d. Memperdalam
dan
kegiatan,
yang
Arikunto
akan
(2010:262)
mengemukakan bahwa “Metode penelitian
adalah
cara
yang
dipakai
dalam
mengumpulkan data”. Desain yang digunakan
berbentuk Pretest-postest Control Group
mempertajam
Design. Dalam penelitian ini, terdapat dua
pengetahuan peserta didik melalui kartu
kelompok sampel yaitu kelompok kelas
yang dibagikan.
eksperimen dan kelompok kelas kontrol.
e. Meningkatkan tanggung jawab peserta
Dimana
kelompok
eksperimen
diajarkan
didik, sebab masing-masing peserta didik
dengan model Take and Give, sedangkan
dibebani
kelompok kelas kontrol diajarkan dengan
pertanggungjawaban
atas
kartunya masing-masing.
Huda (2014:243) menjelaskan bahwa
menggunakan
model
konvensional.
Desain
pembelajaran
penelitian
yang
kelemahan dari model pembelajaran Take and
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
Give adalah sebagai berikut:
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Desain Penelitian
a. Kesulitan untuk mendisiplinkan peserta
didik dalam kelompok-kelompok.
b. Ketidak sesuaian skill antara siswa yang
memiliki kemampuan akademik yang baik
Kelas
Eksperimen
Kontrol
Pre-Test
Y1
Y1
Perlakuan
X
-
Sumber: Sugiyono, (2013:112)
Post-Test
Y2
Y2
Keterangan:
Y1
= Pretest
Y2
= Postest
X
= Pengaruh model pembelajaran
Take and Give
= Menggunakan model pembelajaran
konvensional
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2013:118). Jenis sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Simple Random Sampling, yaitu pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan
Arikunto (2010:161) mengemukakan
bahwa “Variabel penelitian adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian”. Penelitian ini
terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau
variabel penyebab, sedangkan variabel terikat
disebut
juga
variabel
akibat,
menurut
fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh
variabel lain. Variabel bebas pada penelitian
ini adalah model Take and Give, sedangkan
Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
2. Populasi dan Sampel
bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”. Berdasarkan pendapat tersebut,
maka populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X SMK Pertanian Negeri
Musi Rawas terlihat pada Tabel 3.2.
1
X.1
2
X.2
3
X.3
4
X.4
Jumlah
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
18
14
18
14
19
13
19
13
74
54
Cara
demikian
dilakukan
bila
anggota
populasi dianggap homogen.
Cara pengambilan sampel yaitu setiap
subjek yang terdaftar sebagai populasi, diberi
nomor urut mulai dari 1 sampai dengan
banyaknya kelas. Setiap nomor ditulis dalam
kertas kemudian digulung, dan dimasukkan
ke dalam kotak. Kemudian kocok semua
gulungan kertas yang ada dalam kotak,
sedemikian rupa agar gulungan kertas tersebut
berbaur secara tidak rata. Ambil satu kertas
gulungan kertas yang terambil pertama dari
kotak tersebut adalah kelas eksperimen,
kemudian dilakukan pengoncangan kedua
untuk mengetahui kelas kontrol, cara yang
dilakukan sama seperti pada pengoncangan
pertama, sehingga berdasarkan teknik tersebut
Tabel 3.2
Populasi Penelitian
Kelas
ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2013:120).
gulungan pertama, nama yang tertulis pada
Arikunto (2010:173) mengemukakan
No
secara acak tanpa memperhatikan strata yang
terpilihlah dua kelas X.1 sebagai kelas
Jumlah
32
32
32
32
128
(sumber: SMK Pertanian Negeri Musi Rawas)
eksperimen dan X.2 sebagai kelas kontrol,
jadi sampel dalam penelitian ini yang
berjumlah
Tabel 3.3.
siswa yang dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
Sampel Penelitian
2013:207). Teknik kuantitatif data yang
No. Kelas
L
P
Jumlah
1.
X.1
18
14
32
2.
X.2
18
14
32
Jumlah
36
28
64
Sumber: Tata Usaha SMK Pertanian Negeri Musi
Rawas Tahun Pelajaran 2016/2017.
dianalisis berupa angka-angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut serta penampilan dari hasilnya.
Adapun
3. Teknik Pengumpulan Data
langkah-langkah
yang
dilakukan untuk menganalisis data tes hasil
Teknik pengumpulan data yang akan
belajar yaitu: Menentukan skor rata-rata dan
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
simpangan
baku,
uji
normalitas,
uji
tes. Arikunto (2010:193) menyatakan bahwa
homogenitas,
uji
kesamaan
dua
rata-
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
rata/hipotesis.
yang
digunakan
keterampilan,
untuk
mengukur
pengetahuan,
inteligensi,
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
1. Hasil Penelitian
individu atau kelompok”. Tes pada penelitian
a. Deskripsi dan Analisis Pre-test Kelas
ini yang dipergunakan untuk mengukur hasil
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Penelitian ini dilakukan dari tanggal
belajar pada aspek kognitif.
Instrumen tes
22 Juli sampai 22 Agustus di SMK Pertanian
dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan
Negeri Musi Rawas tahun ajaran 2016/2017
dengan sampel penelitian siswa kelas X.1 (32
ganda sebanyak 20 soal.
siswa) sebagai kelas eksperimen dan siswa
4. Teknik Analisis Data
kelas X.2 (32 siswa) sebagai kelas kontrol.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
analisis
statistik/data bersifat kuantitatif karena data
Berdasarkan hasil perhitungan tes awal kelas
eksperimen dapat dilihat bahwa nilai rata-rata
kelas eksperimen 49,22 dan simpangan baku
kelas eksperimen 8,99 sedangkan nilai rata-
yang
diteliti
berupa
sampel
dengan
pengambilan sampel acak, dengan tujuan
menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono,
rata tes awal kelas kontrol 47,97 dan
simpangan
baku
kelas
kontrol
9,23.
Rekapitulasi nilai rata-rata dan simpangan
baku dari pre-test dapat dilihat pada Tabel
tersebut normal atau tidak. Rekapitulasi hasil
4.1.
uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.1
Rekapitulasi Data Hasil Pre-test
Kelas
N
Eksperimen
Kontrol
32
32
Nilai ratarata
)
49,22
47,97
Simpangan
Baku
8,99
9,23
Tabel 4.2.
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji
Normalitas Pre-test
dan nilai kelas kontrol 48,39. Hal ini
menunjukan bahwa kemampuan awal antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif
sama.
hitung
Eksperimen
Kontrol
Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut dapat
dilihat nilai rata-rata kelas eksperimen 49,67
2
Kelas
9,7232
8,5139
D
k
5
5
2
Ket.
tabel
11,070
11,070
Normal
Normal
Tabel 4.2 menunjukan nilai X2hitung
data pre-test untuk kelas eksperimen dan
kelas
kontrol
lebih
kecil
dari
X2tabel.
Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas
dengan menggunakan uji kecocokan X2hitung
(chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa pre-
Hipotesis yang diuji dalam penelitian
ini adalah “ada pengaruh model Take and
Give terhadap hasil belajar biologi siswa kelas
X SMK Pertanian Negeri Musi Rawas tahun
pelajaran 2016/2017”. Seperti yang telah
dijelaskan pada bab III sebelum pengujian
test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α
= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-1,
karena X2hitung
X2tabel.
2) Uji Homogenitas
hipotesis tersebut, terlebih dahulu menguji
Pengujian homogenitas sampel untuk
normalitas data, selanjutnya uji homogenitas
mengetahui seragam tidaknya varians-varians
varians antara kelas eksperimen dan kelas
sampel yang diambil dari kelas eksperimen
kontrol. Setelah itu menguji hipotesis dengan
dan kontrol, yang berasal dari populasi kelas
menggunakan uji-t.
X SMK Pertanian Negeri Musi Rawas pada
1) Uji Normalitas
pelajaran Biologi. Hipotesis yang digunakan
Uji
mengetahui
normalitas
apakah
digunakan
data
untuk
yang didapat
dalam uji homogenitas ini adalah sebagai
berikut:
berdistribusi normal atau tidak. Setelah
H0 : kedua varians sama/homogen
perhitungan skor rata-rata dan simpangan
Ha : kedua tidak sama/tidak homogen
baku dari tes awal selanjutnya diadakan
normalitas untuk mengetahui apakah data
Berdasarkan
perhitungan
tentang uji homogenitas Fhitung
statistik
Ftabel, maka
varians dari kedua kelas tersebut adalah
homogen. Hasil uji homogenitas varians pre-
Dengan demikian uji kesamaan dua
test pada taraf kepercayaan α =0,05 dapat
rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas
dilihat pada Tabel 4.3.
kontrol untuk data pre-test dapat dilihat pada
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji
Homogenitas Skor Pre-test
2
Kelas
Eksperi
men
8,9
9
Fhitung
DK
1,05
31
dan
31
Dengan
Ftabel
Kesimpu
lan
1,84
Homoge
n
melakukan
Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t
Terhadap Skor Pre-test
thitung
DK
ttabel
Keterangan
Kontrol
0,56
62
2,00
thitung< ttabel (H0
diterima)
perbandingan
antara Fhitung dan Ftabel. Hasil yang didapatkan
adalah Fhitung
Kelas
Eksperimen
Ftabel dari Tabel 4.3 tersebut,
Pada tabel 4.4 hasil perhitungan uji t
pada pre-test nilai
2,00)
dengan
<
taraf
(0,56 <
signifikan
0,05
diketahui bahwa data pre-test memiliki
varians yang homogen.
menggunakan uji dua pihak dan dk =
3) Uji Kesamaan Rata-rata
(
Uji
untuk
kesamaan
mengetahui
rata-rata
ada
atau
, hal ini berarti H0 diterima dan
tujuannya
Ha ditolak. Dengan demikian rata-rata skor
tidaknya
pre-test kelas eksperimen dan rata-rata skor
perbedaan kemampuan awal pada kelas
pre-test kelas kontrol adalah sama.
eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan
b. Deskripsi dan Analisis Post-test Kelas
data hasil analisis uji normalitas dan uji
homogenitas
yang
dilakukan
maka
Eksperimen dan Kelas Kontrol
uji
Kemampuan
akhir
siswa
dalam
kesamaan dua rata-rata untuk nilai Pre-test
penguasaan materi Sel merupakan hasil
menggunakan analisis uji t. Hipotesis yang
belajar
akan diuji yaitu:
pembelajaran. Kemampuan akhir diperoleh
Ho : µ1 = µ2 : Rata-rata hasil belajar siswa
melalui tes akhir (post-test). Pelaksanaan tes
pada kelas eksperimen sama
akhir bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dengan rata-rata hasil belajar
penggunaan model Take and Give di kelas X
siswa pada kelas kontrol.
SMK
Ha : µ1 ≠ µ2 : Rata-rata hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen tidak sama
dengan rata rata hasil belajar
siswa pada kelas kontrol.
siswa
setelah
Pertanian
mengikuti
Negeri
Musi
proses
Rawas.
Rekapitulasi nilai rata-rata dan simpangan
baku post-test dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5
Rekapitulasi Data Hasil Post-test
Kelas
N
Nilai
rata-
rata
Simpangan
)
Baku
Eksperimen
32
76,41
10,15
Kontrol
32
69,84
10,96
Berdasarkan
diketahui
Tabel
bahwa
skor
dari
post-test
didapatkan
baku dari tes awal selanjutnya diadakan
4.5
normalitas untuk mengetahui apakah data
tersebut normal atau tidak. Rekapitulasi hasil
tersebut,
rata-rata
yang
antara
kelas
uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.6.
eksperimen dengan kelas kontrol berbeda,
kelas eksperimen mendapatkan skor rata-rata
Tabel 4.6.
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji
Normalitas Post-test
lebih besar dari pada skor rata-rata kelas
kontrol.
2
Kelas
Berdasarkan
tabel
tersebut
dilihat adanya peningkatan skor rata-rata pretest
dan
post-test
dari
kedua
Eksperimen
Kontrol
kelas.
Rata-rata Nilai Siswa
5
5
2
Ket.
tabel
11,070
11,070
Normal
Normal
data tes akhir untuk kelas eksperimen dan
dilihat pada Gambar 4.1.
kelas
76.41
kontrol
lebih
kecil
dari
X2tabel.
69.88
70
60
6,2353
5,5813
Dk
Tabel 4.6 menunjukan nilai X2hitung
Peningkatan skor rata-rata tersebut dapat
80
hitung
dapat
Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas
49.22
50
47.97
40
Pre-test
30
Post-test
dengan menggunakan uji kecocokan X2hitung
(chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa data
20
10
tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas
0
Eksperimen Kontrol
kontrol
Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Hasil Pre-test
berdistribusi
normal
taraf
kepercayaan α =0,05 dan derajat kebebasan
(dk) = n-1, karena X2hitung
dan Post-test
pada
X2tabel.
1) Uji Normalitas
2) Uji Homogenitas
Uji
normalitas
digunakan
untuk
Pengujian homogenitas sampel untuk
mengetahui
apakah
data
yang didapat
mengetahui seragam tidaknya varians-varians
berdistribusi normal atau tidak. Setelah
sampel yang diambil dari kelas eksperimen
perhitungan skor rata-rata dan simpangan
dan kontrol. Hipotesis yang digunakan dalam
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
uji homogenitas ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data hasil analisis uji normalitas
H0 : kedua varians data sama/homogen
dan uji homogenitas yang dilakukan maka uji
Ha : kedua varians data tidak sama/tidak
kesamaan dua rata-rata menggunakan analisis
homogen
uji t. Hipotesis yang akan diuji yaitu:
statistik
Ho : µ1 ≤ µ2 : Rata-rata kelas eksperimen
tentang uji homogenitas Fhitung Ftabel, maka
kurang dari atau sama dengan
varians dari kedua kelas tersebut adalah
Nilai rata-rata kelas kontrol.
Berdasarkan
perhitungan
homogen. Hasil uji homogenitas varians tes
Ha : µ1 > µ2 : Rata-rata kelas eksperimen lebih
akhir pada taraf kepercayaan α =0,05 dapat
tinggi dari pada nilai rata-rata
dilihat pada Tabel 4.7.
kelas kontrol.
Tabel 4.7.
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji
Homogenitas Skor Post-test
2
Fta Kesimp
Kelas
Fhitung DK
ulan
bel
31
Ekspe 10,
1,8 Homog
1,17
dan
rimen 15
4
en
31
Dengan melakukan perbandingan
Dengan demikian uji kesamaan dua
rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk data post-test dapat dilihat pada
Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t
Terhadap Skor Post-test
antara Fhitung dan Ftabel. Hasil yang didapatkan
adalah Fhitung
Kelas
thitung
D ttabel
K
Ftabel dari Tabel 4.7 tersebut,
Eksperimen
Kontrol
2,56
6
1,671
diketahui bahwa post-test dari kedua kelas
memiliki varians yang homogen.
Pada tabel 4.8 hasil perhitungan uji t
untuk post-testnilai
3) Uji Kesamaan Rata-rata
Uji
untuk
kesamaan
mengetahui
rata-rata
ada
atau
Keteranga
n
thitung> ttabel
(Ha
diterima)
tujuannya
tidaknya
perbedaan kemampuan awal dan akhir siswa
>
1,671), dengan taraf signifikan
(2,56 >
0,05
menggunakan uji satu pihak dan dk =
(
hal ini berarti H0 ditolak dan
Ha diterima. Dengan demikian rata-rata skor
rincian 18 siswa laki-laki dan 14 siswa
post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari
perempuan.
pada rata-rata skor post-test kelas kontrol ada.
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
Jadi ada pengaruh model Take and Give
mendapatkan data dengan menggunakan tes
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X
tertulis, tes tertulis tersebut diberikan kepada
SMK Pertanian Negeri Musi Rawas.
kelas yang menjadi sampel penelitian yang
dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan
2. Pembahasan Penelitian
Sebelum
melaksanakan
kegiatan pembelajaran
penelitian
Biologi
dengan
model Take and Give pada materi Sel.
pada kedua kelas yang menjadi sampel
Pemberian
tes
awal
(pre-test)
penelitian, terlebih dahulu melakukan tes uji
dilaksanakan pada tanggal 04 Agustus 2016.
instrumen pada kelas XI.3 SMK Pertanian
Analisis data awal diperoleh bahwa data
Negeri Musi Rawas pada tanggal 30 Juli 2016
kedua kelompok sampel berdistribusi normal,
dengan jumlah siswa yang ikut melaksanakan
karena
adalah 34 siswa pada materi Sel mengunakan
homogenitas, sehingga dapat dikatakan bahwa
soal pilihan ganda sebanyak 30 soal yang
kedua kelompok eksperimen dan kelompok
telah dibuat oleh peneliti. Hasil dari analisis,
kontrol sama atau homogen. Pada hasil pre-
ternyata dari 30 soal yang diujikan, hanya 20
test dapat disimpulkan bahwa kemampuan
soal yang memenuhi kriteria soal yang dapat
awal
digunakan sebagai soal pre-test dan post-test
eksperimen dan kelas kontrol, tidak ada
pada penelitian.
perbedaan yang begitu besar dari kedua kelas
Berdasarkan informasi dari staf tata
kedua
siswa
kelompok
relatif
sama
dilakukan
antara
uji
kelas
tersebut.
usaha, maka diperoleh jumlah siswa kelas X
Setelah
kemampuan
awal
siswa
seluruhnya adalah 128 siswa yang terdiri dari
diketahui, dilanjutkan kegiatan pembelajaran
4 kelas. Setelah diadakan pemilihan sampel
dengan model Take and Give untuk kelas
dengan tehnik random atau acak yaitu dengan
eksperimen dan metode konvensional untuk
cara pengundian maka terpilih kelas X.1
kelas
sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32
dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan,
siswa dengan rincian 18 siswa laki-laki dan
yaitu pada tanggal 04, 11 dan 18 Agustus
14 siswa perempuan, kemudian X.2 sebagai
2016. Pelaksanaan pembelajaran untuk kelas
kelas kontrol yang berjumlah 32 siswa dengan
eksperimen dan kontrol jadwalnya di hari
kontrol.
Kegiatan
pembelajaran
yang sama tetapi jamnya yang berbeda.
Pada saat pertemuan pertama yakni
pada tanggal 04 Agustus 2016, jumlah siswa
siswa yang lain mengalami peningkatan dari
pada pertemuan pertama.
yang hadir untuk kelas eksperimen 32 siswa
Pada pertemuan ketiga yakni pada
lengkap sedangkan untuk kelas kontrol 32
tanggal 18 Agustus 2016, tidak terdapat
siswa
memulai
hambatan yang bearti, justru siswa sangat
dahulu
tertarik dengan menggunakan model Take and
langkah-langkah
Give. Siswa sudah mulai beradaptasi, hal ini
pelaksanaan model Take and Give. Pada saat
terlihat pada saat proses akhir pembelajaran,
proses pembelajaran berlangsung dengan
ketika
pembahasan materi tentang pengertian sel,
mengenai materi yang telah dipelajari selama
pada awal pembelajaran mungkin siswa
tiga kali pertemuan, banyak siswa yang
sedikit merasa kesulitan memahami dan
mampu
mengikuti
ditanyakan oleh peneliti.
lengkap.
pembelajaran
Sebelum
peneliti
menginformasikan
terlebih
pembelajaran
dengan
menggunakan model Take and Give
peneliti
memberikan
menjawab
pertanyaan
pertanyaan
yang
ini
Pada akhir penelitian dilakukan tes
karena termasuk pembelajaran baru bagi
akhir (post-test) Kemampuan akhir siswa
mereka. Peneliti juga sedikit kesulitan untuk
adalah dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus
mendisiplinkan
2016. Kelas eksperimen memperoleh nilai
siswa
dalam
kelompok-
kelompok.
rata-rata 76,41 dengan nilai terendah 50 dan
Pada pertemuan kedua yakni pada
nilai tertinggi 90. Selanjutnya dilakukan tes
tanggal 11 Agustus 2016, mengenai materi
akhir pada kelas kontrol memperoleh nilai
struktur sel tumbuhan dan hewan. Jumlah
rata-rata 69,84 memperoleh nilai terendah 45
siswa yang hadir untuk kelas eksperimen 32
dan nilai tertinggi 85.
siswa lengkap sedangkan untuk kelas kontrol
Nilai rata-rata hasil post-test kelas
32 lengkap. Disini siswa sudah mulai terlihat
eksperimen lebih besar di bandingkan dengan
tertarik dan berminat dalam belajar, ini dapat
nilai rata-rata hasil post-test kelas kontrol.
terlihat pada saat pemberian kartu yang berisi
Kemudian hasil perhitungan uji normalitas
sub materi pada setiap siswa, setiap siswa
menunjukan
bersemangat untuk mencari pasangannya
berdistribusi normal, begitu juga dengan hasil
masing-masing untuk menyampaikan sub
perhitungan uji homogenitas Fhitung < Ftabel
materi
maka kedua kelas eksperimen dan kelas
yang ada pada kartu, pada saat
penyampaian sub materi dari siswa satu ke
bahwa
kontrol adalah homogen.
data
kedua
kelas
Berdasarkan grafik 4.1 pada halaman
Penelitian
sebelumnya
yang
40, dan hasil perhitungan uji normalitas dan
memperkuat hasil dari penelitian ini, yaitu
uji homogenitas yang telah dilakukan, maka
penelitian yang dilakukan oleh Fadilla (2014:
kedua
dan
63) menyatakan bahwa setelah dilakukkan
yang
penerapan model pembelajaran kooperatif
digunakan adalah uji t. Sedangkan hipotesis
tipe Take and Give hasil belajar siswa SMK
terbukti karena thitung terletak pada daerah
Negeri 2 Boyolangu meningkat karena guru
penolakan H0 dan diterima Ha yaitu thitung >
memberi satu kartu untuk dipelajari dan
ttabel (2,56 > 1,67). Dengan demikian rata-rata
dihafal, kemudian siswa saling memberi dan
kelas eksperimen lebih besar dibandingan
menerima materi masing-masing. Selanjutnya
dengan rata-rata kelas kontrol, sehingga dapat
penelitian yang dilakukan oleh Rais (2015:
disimpulkan bahwa ada pengaruh model Take
63)
and Give terhadap hasil belajar biologi siswa
pembelajaran Take and Give lebih baik dari
kelas X SMK Negeri Musi Rawas.
pada
kelas
homogen
rata
berdistribusi
sehingga
uji
normal
hipotesis
menyimpulkan
pembelajaran
Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-
model
kelas
merupakan
eksperimen
lebih
tinggi
pembelajaran
model
bahwa
konvensional,
Take
model
karena
and
Give
pembelajaran
yang
dibandingkan kelas kontrol, terjadi perbedaan
memiliki sintaks, menuntut siswa mampu
nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan
memahami materi pelajaran yang diberikan
kontrol
guru dan teman sebaya atau siswa lainnya.
ini
dikarenakan
pada
kelas
eksperimen menggunakan model Take and
Give
yang
membantu
siswa
Berdasarkan uraian tersebut maka
untuk
model Take and Give ini dapat diterapkan
memperdalam dan mempertajam pengetahuan
oleh guru dalam proses kegiatan belajar
melalui kartu yang dibagikan. Hal ini sesuai
mengajar di kelas untuk meningkatkan hasil
dengan: Huda (2014:243) menjelaskan bahwa
belajar biologi siswa.
kelebihan dari model Take and Give yaitu: 1)
Memperdalam dan mempertajam pengetahuan
E. SIMPULAN DAN SARAN
peserta didik melalui kartu yang dibagikan; 2)
1. Simpulan
Meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata
dibebani
hasil belajar siswa kelas eksperimen (76,41)
pertanggungawaban atas kartunya masing-
lebih besar dari kelas kontrol (69,84) dari data
masing.
hasil post-test dianalisis dengan menggunakan
masing-masing
siswa
uji t hasilnya menunjukan nilai thitung > ttabel
(2,56 > 1,671). Maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh model Take and Give
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X
SMK Pertanian Negeri Musi Rawas.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran
yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan
hasil penelitian yaitu:
1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya
harus dapat mendisiplinkan siswa dalam
kelompok-kelompok.
2. Disarankan kepada peneiti selanjutnya
harus dapat menyesuaikan skill antara
siswa
yang
memiliki
kemampuan
akademik yang baik dan siswa yang
kurang memiliki kemampuan akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Pembelajaran.
Universitas Sriwijaya
Palembang:
Fitriyaningsih. 2014. Keefektifan Model Take
and Give terhadap Hasil Belajar IPA.
Journal of Elementary Education, JEE
3 (2), 42-49.
Hanafiah & Suhana. 2010. Konsep Strategi
Pembelajaran. Bandung: PT Refika
Aditama.
Huda, M. 2014. Mode-Model Pengajaran dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung:
Alfabeta.
Jihad, A., & Haris, A. 2012. Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Rais, H. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran
Take and Give terhadap Kemampuan
Pemecahan
Masalah
Matematis
Mahasiswa
Prodi
Pendidikan
Matematika STKIP YPM Bangko.
Skripsi tidak diterbitkan. Bangko.
Jurusan Matematika STKIP YPM
Bangko.
Amri & Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran
Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran
Mengembangkan
Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Fadilla, N., & Indrawati, V. 2014. Penerapan
Model Pembelajaran Cooperatif tipe
Take and Give pada Kompetensi
Dasar Teknik Pengolahan Makanan
untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas X Jasa Boga 3 SMK
Negeri 2 Boyolangu. e-journal boga,
03 (3), 56-67.
Sugiyono.
2013.
Metode
Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Fatimah, S. & Sukardi. 2008. Model
Pembelajaran,
Penilaian
Pembelajaran, Rencana Pelaksanaan
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu.
Jakarta: Bumi Aksara.
Yuliastini, S., dkk. 2015. Pengaruh Model
Take
And
Give
Berbantuan
Multimedia Interaktif terhadap Hasil
Belajar IPS. E-journal Edutech
Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan, 3 (1)
Download