PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL FERMENTASI DAUN GAMAL, SABUT KELAPA, BATANG PISANG, BEKATUL DAN EM 4 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TERUNG (Solanum melongena) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: THOMAS DANANG PRIAMBONO 111434034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL FERMENTASI DAUN GAMAL, SABUT KELAPA, BATANG PISANG, BEKATUL DAN EM 4 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TERUNG (Solanum melongena) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: THOMAS DANANG PRIAMBONO 111434034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN DUC IN ALTUM “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap” (Luk. 5:4) Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan kepada: Orang Tuaku Tercinta Kakakku Tersayang Keluarga dan Saudara Sahabat Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL FERMENTASI DAUN GAMAL, SABUT KELAPA, BATANG PISANG, BEKATUL DAN EM 4 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TERUNG (Solanum melongena) Thomas Danang Priambono 111434034 Universitas Sanata Dharma Salah satu kendala yang dihadapi petani tanaman terung ungu adalah masalah tingginya harga pupuk anorganik. Solusi penanggulangan menggunakan pupuk organik cair yang cukup efektif dan dampak yang ditimbulkan tidak berbahaya bagi lingkungan dan organisme yang lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara nyata yang dihasilkan dari pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 terhadap pertumbuhan tanaman terung ungu yakni tinggi batang tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian ekperimental. Percobaan dilakukan pada 50 sampel tanaman terung ungu yang terdiri dari 4 perlakuan dan 1 kontrol. Aplikasi pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dilakukan seminggu dua kali selama dua bulan dengan menghitung tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan tanaman. Aplikasi pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 memberikan pengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Kata kunci: Pupuk Organik Cair, Tanaman Terung Ungu. vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL FERMENTASI DAUN GAMAL, SABUT KELAPA, BATANG PISANG, BEKATUL DAN EM 4 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TERUNG (Solanum melongena) Thomas Danang Priambono 111434034 Universitas Sanata Dharma One of the difficulties faced by the farmers eggplant purple is a problem the high price of inorganic fertilizer. Reduction solution use fertilizer liquid organic effective and impacts generated harmless for the environment and organisms another. The research was conducted to obtain influence significantly resulting from fertilizer liquid organic of fermentation leaves gamal, palm oil, a banana stem, bran and EM 4 on the growth of plants eggplant purple the tall stalks plants, number of leaves and diameter of plant stalks. The research is experimental research .Experiments performed on 50 sample eggplant purple plant consist of 4 treatment and control 1. Fertilizer liquid organic application of fermentation gamal leaves, palm oil, a banana stem, bran and EM 4 was conducted twice a week for two months by counting tall plant, number of leaves and trunk diameter. The result showed that increased plant growth. Application fertilizer liquid organic result of fermentation gamal leaves, palm oil, a banana stem, bran and EM 4 impact significantly to growth tall plant, number of leaves and diameter of the stem. Keywords : liquid organic fertilizer, eggplants. viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 Terhadap Pertumbuhan Tanaman Terung (Solanum melongena). Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dorongan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melindungi dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. 2. Bapak Rohandi Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. 4. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi. 5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan mengajari penulis selama perkuliahan di Pendidikan Biologi. 6. Segenap Staf Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dan melayani segala keperluan akademik penulis. ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7. Bapak dan Ibu, saudara-saudaraku, dan segenap keluarga yang selalu memberikan dorongan semangat kepada penulis untuk mendukung penulis dalam menjalankan tugas studi. 8. Teman-teman “Virion” Pendidikan Biologi angkatan 2011 yang selalu bersama-sama berjuang, memberikan semangat, dukungan, waktu, perhatian selama melaksanakan studi di Pendidikan Biologi dari awal masuk perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 9. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan yang telah memberikan doa bantuan dan dukungan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi dunia pendidikan dan bagi pembaca umumnya. Penulis x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Batasan Masalah........................................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3 E. Manfaat penelitian ........................................................................................ 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5 A. Dasar Teori ................................................................................................... 5 1. Pengertian pupuk .................................................................................. 5 2. Macam-Macam Pupuk .......................................................................... 8 3. Kandungan Pupuk dan Manfaatnya .................................................... 12 4. Pengertian Pupuk Kompos Cair .......................................................... 17 5. Klasifikasi Pupuk Kompos Cair ......................................................... 18 6. Effective Mikroorganisme (EM) ........................................................ 20 7. Biogas ................................................................................................. 21 xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8. Manfaat Pupuk Kompos Cair ............................................................. 23 9. Unsur-unsur yang terdapat dalam daun gamal, sabut kelapa, batang . 27 pisang, bekatul dan EM 4: ............................................................................. 27 10. Deskripsi Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.) .............. 30 11. Unsur yang terdapat dalam tanah........................................................ 32 Hubungan tanah dan tanaman ........................................................................ 33 B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 35 C. Hipotesis..................................................................................................... 37 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 38 A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 38 B. Alat dan Bahan ........................................................................................... 39 C. Cara Kerja .................................................................................................. 40 D. Metode Analisis data .................................................................................. 42 E. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 45 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 45 A. Data dan Analisis Data ............................................................................... 45 1. Pertumbuhan tinggi tanaman terung (Solanum melongena) ............... 45 2. Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Daun Terung (Solanum melongena) 47 3. Pertumbuhan diameter batang terung (Solanum melongena) ............. 49 B. PEMBAHASAN ........................................................................................ 51 BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN ............................................................................................................................... 61 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 66 A. Kesimpulan ................................................................................................ 66 B. Saran ........................................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sumber Bahan Organik ......................................................................... 10 Tabel 2.2. Kandungan hara pupuk kimia .............................................................. 10 Tabel 2.3. Kandungan hara makro kotoran padat dan cair ................................... 19 Tabel 2.4. Komponen Biogas ................................................................................ 22 Tabel 2.5. Keunggulan Jenis Pupuk ...................................................................... 26 Tabel 3.1. Tinggi tanaman terung ......................................................................... 42 Tabel 3.2. Jumlah daun ......................................................................................... 42 Tabel 3.3. Diameter batang ................................................................................... 43 Tabel 4.1. Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Batang Dalam Perlakuan Beda ........... 45 Tabel 4.2. Analisis Uji Anova untuk Tinggi tanaman .......................................... 46 Tabel 4.3. Analisis Uji Duncan ............................................................................. 47 Tabel 4.4. Pertumbuhan Jumlah Daun Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume Pupuk Organik Cair .............................................................................................. 47 Tabel 4.5. Analisis Uji Anova untuk Jumlah Daun .............................................. 48 Tabel 4.6. Uji Duncan ........................................................................................... 49 Tabel 4.7. Pertumbuhan Diameter Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume pupuk Organik Cair ................................................................................. 49 Tabel 4.7. Analisis Uji Anova untuk diameter batang .......................................... 50 Tabel 4.8. Uji Duncan ........................................................................................... 51 Tabel 5.1. Proses penelitian Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA kelas XII Kurikulum 2013. ................................................................................................... 63 Tabel 5.2. Hasil penelitian Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA kelas XII kurikulum 2013 ..................................................................................................... 64 A. Tabel Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Batang Dalam Perlakuan Beda ............. 79 B. Pertumbuhan Jumlah Daun Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume Pupuk Organik Cair .......................................................................................................... 79 C. Tabel Pertumbuhan Diameter Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume pupuk Organik Cair ................................................................................. 80 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. (a) Tanaman gamal dan (b) Daun gamal ............................................. 28 Gambar 4.1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung Ungu pada hari ke 10 setelah pemindahan bibit ................................................................................................... 54 Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Daun pada hari ke 20 setelah pemindahan bibit ............................................................................................................................... 55 Gambar 4.3. Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman pada hari ke 10 setelah pemindahan dari bibit. ........................................................................................... 57 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I. Data Hasil Pengukuran Tanaman Terung ......................................... 70 Lampiran II. Hasil Pertumbuhan Rata-rata Tanaman Terung (Solanum melongena) ............................................................................................................................... 79 Lampiran IV. Uji Anova ....................................................................................... 81 Lampiran V. Rancangan Hasil Penelitian untuk Pendidikan ................................ 84 Lampiran VI. Gambar Hasil Penelitian tanaman Terung (Solanum melongena) 123 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman terung (Solanum melongena) termasuk suku Solanaceae, dan merupakan tanaman setahun yang berbentuk perdu. Buahnya beraneka ragam, buahnya tunggal, walaupun bunganya terdapat dalam satu tandan, tetapi yang dapat menjadi buah hanya satu saja. Hampir setiap orang menyukai terung, namun ada sementara orang yang tidak suka. Pernyataan bahwa makan buah terung menyebabkan badan lemas tidaklah beralasan ilmiah, yang benar bila dimasak menjadi lemas. Buah terung banyak mengandung vitamin A, B, dan C. Terung dapat ditanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi (Husin Kaderi, 2006). Beberapa jenis terung yang dikenal antara lain terung kopek, buahnya bulat panjang dengan ujungnya tumpul warna buahnya ada yang ungu dan ada pula yang hijau keputih-putihan; terung craigi, buahnya bulat panjang dengan ujungnya runcing ada yang lurus dan ada pula yang bengkok warnanya ungu; terung bogor atau terong kelapa, buahnya bulat besar berwarna putih atau hijau keputih-putihan dan rasanya renyah agak getir hanya untuk lalab mentah; dan terung glatik atau terung lalab buahnya seperti terung bogor tetapi kecil-kecil warnanya ungu atau putih keungu-unguan rasanya langau tetapi tidak getir banyak dimakan mentah sebagai lalab terutama di Jawa Barat. Setelah tua buah keempat terung itu warna kulitnya menjadi kuning. Manfaat pupuk dalam budidaya tanaman pertanian sangat penting untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan dari suatu tanaman tersebut. 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 Beberapa petani mengeluhkan tingginya harga pupuk untuk mencukupi kebutuhan akan pertanian mereka dan hal ini akan berakibat pada menurunya hasil panen dan kualitas produk yang dihasilkan oleh tanaman. Kondisi seperti ini perlu segera dicarikan jalan keluar dengan cara menemukan teknik pemupukan yang efisien atau menyediakan pupuk alternatif yang efektif dan murah. Bertolak dari itu maka penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan bahan organik dalam pengguna pupuk organik cair yang berbeda pemberian volume pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung ungu (Solanum melongena) dan diharapkan pemberian pupuk organik cair ini mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung ungu (Solanum melongena). B. Rumusan Masalah 1. Apakah pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena)? 2. Apakah pemberian volume pupuk organik cair yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml, dan 400 ml mempengaruhi pertumbuhan tinggi batang, jumlah daun dan diameter batang pada tanaman terung ungu? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 C. Batasan Masalah Agar penelitian terarah dan untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah, sebagai berikut: 1. Subjek penelitian Pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4. 2. Objek penelitian Tanaman terung ungu (Solanum melongena) 3. Parameter Pertumbuhan pada tanaman terung yaitu: tinggi tanaman (cm) diukur dari batang yang muncul diatas permukaan tanah sampai titik tumbuh, diameter batang (cm) diukur 5 cm diatas permukaan tanah. D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung (Solanum melongena). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 E. Manfaat penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pertanian terutama tentang pengaruh pupuk organik cair yang diberikan pada suatu tanaman. 2. Bagi pertanian Sebagai masukan informasi bagi petani dalam membuat pupuk organik cair dan dapat diaplikasikan pada bidang pertanian terutama pada budidaya tanaman. 3. Bagi Sistem Pembelajaran Sebagai masukan informasi mengenai khasiat tanaman-tanaman yang tumbuh di wilayah Indonesia dan juga sebagai metode dalam mengenalkan alam sekitar pada proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Pengertian pupuk Pupuk, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, apalagi bagi para petani. Pupuk merupakan material yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman agar mampu berproduksi dengan baik, dengan cara ditambahkan pada media tanam atau tanaman. Pupuk mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm), Fe, Mn, Zn, CI, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm). Tujuan pemberian pupuk diantaranya adalah untuk memperbaiki sifat fisis, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Selain itu, pupuk juga banyak diberikan agar tanaman (tumbuhan yang diusahakan manusia) dapat tumbuh, berkembang dan menghasilkan sesuai yang diharapkan. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Manusia selalu menutut lebuh terhadap kemampuan tanaman. Rekayasa genetika dan lingkungan dilakukan agar tanaman memberikan kinerja 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 yang lebih baik. Dengan bantuan hasil tanaman tersebut, unsur yang semula berada dalam tanah masuk ke dalam tubuh manusia. Tumbuhan pada dasarnya tidak memerlukan pupuk. Karena tumbuhan mampu mengambil unsur hara yang tersedia di ingkungan hidupnya. Pada lahan yang tidak terusik manusia, kesuburan tanah selalu meningkat, karena terdapat berbagai materi dan energi di tempat tersebut. Mineral dari jeluk (kedalaman) tanah yang lebih dalam diangkut ke daun dan digugurkan ke permukaan tanah. Gas-gas di udara terutama CO2 dijerat dan digunakan sebagai penyusun tubuh tumbuhan. Tumbuhan selalu hidup bersama dengan lelembut (mikrobia). Serasa tumbuhan menjadi makanan dan sumber energi bagi lelembut tersebut untuk terus bekerja. Hasil perombakan digunakan kembali oleh tumbuhan. Interaksi mineral dan bahan organik yang terus menerus itu, akan diikuti ketersediaan hara dan lengas yang semakin besar, sehingga memberikan lingkungan yang terbaik bagi tumbuhan. Semakin berkurangnya campur tangan manusia terhadap suatu lahan, maka lahan tersebut akan bertambah subur. Sebaliknya, semakin banyak campur tangan manusia, maka akan dibutuhkan semakin banyak pula masukan yang harus diberikan agar lahan tetap dalam kondisi subur. Semakin intensif lahan dikelola, semakin banyak pula pupuk yang diperlukan (Sutedjo, 2010). Selain mengandung hara tanaman, bahan pupuk pada umumnya mengandung bahan-bahan lain, diantaranya yaitu: a. Zat pembawa atau karier (carrier). Daubel superfosfat (DS): zat pembawanya adalah CaSO4 dan hara namanya fosfor. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 b. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (impurities) atau campuran bahan lain dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA (zwavelzuure amoniak) sering mengandung kotoran sekitar 3 % berupa khlor, asam bebas (H2SO4) dan sebagainya. c. Bahan mantel (coated) ialah bahan yang melapisi pupuk dengan maksud agar mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang, nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin agar lebih menarik. Bahan yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax, dan sebaginya. Pupuk yang bermantel harganya lebih mahal dibandingkan tanpa mantel. d. Filler (pengisi). Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya tinggi sering diberi filler agar ratio fertilizer dapat sesuai dengan yang diinginkan, juga dengan maksud agar mudah disebar lebih merata. Dalam praktik perlu diketahui istilah-istilah khusus yang sering digunakan dalam pupuk antara lain ialah: a) Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan adar hara tanaman utama (N, P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika yellow 15-1012 berarti kadar N 15 %, P2O5 10 % dan K2O 12 %. b) Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N, P dan K yang dinyatakan dalam total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari grade fertilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 4:3:5. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 c) Mixed fertilizer atau pupuk campur ialah pupuk yang berasal dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakaiannya. Misalnya pupuk Urea, TSP, dan KCI dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk majemuk yaitu pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari pabriknya (Sutedjo, 2010). 2. Macam-Macam Pupuk Dalam praktik sehari-hari, pupuk biasa dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan. Pembagian itu berdasarkan sumber bahan pembuatannya, bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya. a. Pupuk berdasarkan sumber bahan Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: 1) Pupuk organik atau pupuk alami Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari sumbernya. Keunggulannya adalah dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air secara efektif. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik dari pada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian dan limbah kota (sampah). Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari pada sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah sungai Nil, Euphrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun (Sutedjo, 2010). Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah, dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan berdampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pertanian Industri 10 Tabel 2.1 Sumber Bahan Organik Limbah dan Jerami dan sekam padi, residu gulma,daun, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang, sabut kelapa Limbah dan Kotoran padat, limbah ternak Residu ternak cair, limbah pakan ternak, tepung tulang, cairan proses biogas Pupuk Hijau Gliriside, terrano, mukuna, turi, lamtoro, centrosema, albisia Tanaman Air Azola, ganggang biru, rumput laut, enceng gondok, gulma air lainya Penambat Mikroorganisme, mikoriza, nitrogen rhizobium, biogas Limbah padat Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, kelapa sawit, pengalengan makanan, pemotongan hewan Limbah cair Alkohol, kertas, bumbu masak (MSG), kelapa sawit (POME) Sampah Tinja, kencing, dapur, kota dan pemukiman Limbah rumah tangga 2) Pupuk kimia atau pupuk buatan Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia dapat dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Berikut ini adalah kandungan hara dari pupuk kimia unsur tunggal: Tabel 2.2. Kandungan hara pupuk kimia Jenis pupuk Unsur hara ZA N TSP P DSP P SP-26 P KCI atau MOP K PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan komoditasnya. Pupuk kimia dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya lebih “murni” daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat dikalkulasi (Sutedjo, 2010). b. Pupuk berdasarkan bentuk fisik Secara fisik, pupuk dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1) Pupuk padat Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk padatan biasanya diaplikasikan ke tanah/media tanam. 2) Pupuk cair Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk cair diberikan secara disemprot ke tubuh tumbuhan. c. Pupuk berdasarkan kandungannya Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan seperti pada pengelompokan jenis dari pupuk kimia. Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena mengandung hara mikro (micronutrients). Beberapa merek pupuk majemuk modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan efektifitas penyerapan hara yang diberikan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 3. Kandungan Pupuk dan Manfaatnya Seperti yang sudah diketahui bersama, bahwa pupuk baik pupuk organik maupun pupuk kimia memiliki banyak sekali manfaat bagi tumbuhan dan tanaman. Untuk lebih jelasnya, lihat pada manfaat-manfaat pupuk berikut ini : 1) Pupuk Urea [(CO (NH2)2 ] Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyaawaan NH4 (ammonia) dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi,. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat jumlah yang banyak. Agar tidak menggangu kadar biuret dalam urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. 2) Pupuk SP 36 (Superphospat 36) SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang di tambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah. 3) Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium) Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 Sifat nitrogen (pembawa nitrogen) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. 4) Pupuk KCI (Kalium Klorida) Pembuatan pupuk KCI melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCI. Kalium klorida (KCI) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalent yang esensial bagi tanaman (Sutedjo, 2010). Peran utama kalium ialah sebagi activator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCI dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60 %. Manfaat dari pupuk Kalium (KCI) ini adalah: a. Berfungsi mengurangi efek negatif dari pupuk N, b. Memperkuat batang tanaman, c. Serta meningkatkan pembentukan hijau dan karbohidrat pada buah dan d. Ketahanan tenaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah, tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadangkadang tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesis terganggu. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5) 14 Pupuk kompos Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu: mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, a. Bebas dari biji tanaman liar (gulma), b. Tidak berbau dan mudah digunakan c. Memperbaiki derajat keasaman tanah, d. Sangat berguna untuk menyuburkan tanaman (Sutedjo, 2010). Jenis pupuk diatas mengandung unsur makro yang sangat dibutuhkan tanaman. Unsur makro tersebut antara lain: a. Nitrogen Unsur nitrogen atau N merupakan unsur hara yang sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman. Transformasi nitrogen sangatlah kompleks. Lebih dari 98 % unsur N di dalam tanah tidak tersedia untuk tanaman akibat terakumulasi di dalam bahan organik atau terjerat dalam mineral. Pemenuhan kebutuhan unsur N melalui pupuk kandang sangat diperlukan karena unsur ini merupakan unsur yang paling banyak hilang setelah pemanenan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Secara umum fungsi unsur nitrogen sebagai berikut: a) Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun. b) Membuat daun lebih tampak hijau karena nitrogen meningkatkan butir-butir hijau daun. c) Memperbanyak anakan. d) Meningkatkan mutu dan jumlah hasil. Akibat yang bias terjadi jika kekurangan unsur nitrogen antara lain: a) Tanaman merana, pertumbuhannya kerdil. b) Daun kecil dan berwarna pucat c) Daun bagian bawah mudah kering/mati d) Hasilnya rendah b. Pospat Fungsi unsur Pospat adalah sebagai berikut : a) Memperpanjang akar sehingga batang kuat. b) Mempercepat pemasakan buah. c) Memperbaiki mutu dan jumlah hasil. Akibat yang bias terjadi jika kekurangan unsur pospat antara lain: a) Tanaman kerdil. b) Daun bagian tepi dan ujung berwarna keunguan. c) Buah lambat masak dan biji kurang berisi. d) Buah salah bentuk dan kualitas turun. 15 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 c. Kalium Fungsi kalium: a) Memperbaiki pertumbuhan tanaman. b) Meningkatkan ketahanan serangan hama. c) Memperbaiki mutu hasil. Kekurangan kalium berakibat: a) Pinggir daun bintik-bintik putih kemerahan b) Daun mengkerut/melengkung dan berwarna kekuningan, merah. c) Pertumbuhan tanaman kerdil, mudah patah. d) Buah kecil sering ada bercak luka dan kualitas menurun. d. Calsium (Ca) Fungsi kalsium adalah berguna bagi komponen dinding sel, sedangkan jika kekurangan kalsium akan berakibat tanaman bagian bawah berwarna pucat, daun muda kekuningan, tampak layu dan akar salah bentuk. e. Magnesium (Mg) Magnesium berfungsi sebagai penyusun klorofil. Kekurangan magnesium akan mengakibatkan daun hijau pucat tulang daun berwarna kinung, daun jenis rerumputan bergaris-garis. f. Sulfur/belerang Sulfur/belerang bermanfaat untuk penyusunan protein. Kekurangan sulfur akan mengakibatkan tanaman tinggi semampai sama seperti kekurangan nitrogen, akan tetapi buah matang lambat. Selain unsur hara makro, pupuk juga memiliki kandungan unsur hara mikro. Unsur hara mikro merupakan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 unsur-unsur kimia alam yang berperan dalam proses pertumbuhan tanaman. Unsur ini memang hanya diperlukan tanaman dalam jumlah yang sedikit. 4. Pengertian Pupuk Kompos Cair Pupuk kompos cair adalah ekstrak dari hasil pembusukan bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang mengandung unsur haranya lebih dari satu unsur. Dengan mengekstrak sampah organik tersebut kita bisa mengambil seluruh nutriens yang terkandung pada sampah organik tersebut. Selain nutriens kita juga sekaligus menyerap mikroorganisme, bakteri, fungi, protozoa, dan nematode. Pupuk kompos cair mengandung unsur kalium yang berperan penting dalam setiap metabolisme tanaman, yaitu dalam sintesis asam amino dan protein dari ion-ion ammonium serta berperan dalam memelihara tekanan turgor dengan baik sehingga memungkinkan lancarnya proses-proses metabolisme dan menjamin kesinambungan pemanjangan sel. Pupuk kompos cair selain mengandung nitrogen yang menyusun dari semua protein, asam nukleat dan klorofil juga mengandung unsur hara mikro antara lain unsur Mz, Zn, Fe, S, B, Cad an Mg. Unsur hara mikro tersebut berperan sebagai katalisator dalam proses sintesis protein dan pembentukan klorofil. Kompos cair ini kaya akan nutriens organik dan anorganik yang dibutuhkan oleh tanaman dan dapat diaplikasikan dengan cara penyemprotan dan juga dapat digunakan sebagai pengendali hama pada daun (Bio-kontrol), mudah sekali diserap oleh tanaman sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman (Sutedjo, 2010). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 Pupuk cair limbah organik pada dasarnya limbah dari bahan organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk, limbah cair banyak mengandung unsur hara (N.P.K). Penggunaan pupuk cair dapat membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara secara cepat dibandingkan dengan pupuk cair anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah dapat langsung digunakan oleh tanaman. Pupuk organik cair apabila dicampur dengan pupuk organik padat, dapat mengaktifkan unsur hara dalam pupuk organik padat. 5. Klasifikasi Pupuk Kompos Cair a. Pupuk kandang cair Pupuk kandang cair merupakan pupuk kandang berbentuk cair berasal dari kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urin hewan atau kotoran hewan yang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Umumnya urin hewan cukup banyak dan yang telah dimanfaatkan oleh petani adalah urin sapi, kerbau, kuda, babi, dan kambing. Pupuk kandang cair dibuat dari kotoran ternak yang masih segar, bisa dari kotoran kambing, domba, sapi, dan ayam. Petani organik di Kenya membuat pupuk kandang cair dari 30-50 kg kotoran hewan yang masih segar dimasukkan dalam karung goni yang terbuat dari serat kasar jerami diikat kuat, ujung karung diikatkan pada sebuah tongkat sepanjang 1 m untuk menggantung karung pada drum, kemudian karung tersebut direndam dalam drum PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 kerukuran 200 L yang berisi air. Secara berkala 3 hari sekali kotoran dalam karung diaduk dengan mengangkat dan menurunkan tongkat beserta karung. Untuk melarutkan pupuk kandang dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Pupuk kandang yang melarut siap digunakan bila air sudah berwarna coklat gelap dan tidak berbau. Cara penggunaan pupuk kandang cair dengan disiramkann ke tanah bagian perakaran tanaman dengan takaran satu bagian pupuk kandang cair dicampur dengan satu atau dua bagian air. Ampas dari pupuk kandang cair dimanfaatkan sebagai mulsa (Sutedjo, 2010). Tabel 2.3. Kandungan hara makro kotoran padat dan cair Jenis Jenis Kandungan Hara Makro ( % ) ternak kotoran Nitrogen Fosfor Kalium Kalsium Kuda Padat 0.56 0.13 0.23 0.12 Cair 1.24 0.004 1.26 0.32 Kerbau Padat 0.26 0.08 0.14 0.33 Cair 0.62 1.34 Domba Padat 0.65 0.22 0.14 0.33 Cair 1.43 0.01 0.55 0.11 Sapi Padat 0.33 0.11 0.13 0.26 Cair 0.52 0.01 0.56 0.007 Babi Padat 0.57 0.17 0.38 0.06 Cair 0.31 0.05 0.81 - PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. 20 Pupuk cair limbah organik Sama seperti dengan limbah padat organik, limbah cair juga mengandung unsur hara, khususnya NPK dan bahan organik lainnya., sehingga limbah cair dari bahan organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Penggunaan dari pupuk ini pun juga dapat membantu memperbaiki struktur tanah. Dari sebuah penelitian di Cina menunjukkan menggunakan limbah organik cair dalam pertanian dapat meningkatkan produksi pertanian tersebut melebihi dari penggunaan bahan organik lainnya, sehingga penggunaan pupuk buatan yang mengandung bahan-bahan kimia muali tergeser. Sebelum melakukan penanaman, petani di Cina mencampurkan limbah organik cair dengan tanah di area persawahan dengan dosis 23 ton/hektar setiap 3 hari., sedangkan pupuk kimia digunakan sebagai pupuk lanjutan dengan pengaplikasian dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 1 : 1. Perbandingan ini mampu memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan hasil. 6. Effective Mikroorganisme (EM) Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah. EM sendiri adalah kultur camuran dari mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Sebagian besar mengandung mikroorganisme Lactobacillus sp. bakteri penghasil asam laktat, serta dalam jumlah sedikit bakteri fotosintetik Streptomyces sp. dalam ragi. EM mampu meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah organik sehingga sangat bagus digunakan untuk mempercepat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 pengomposan sampah organik atau kotoran hewan, meningkatkan ketersediaan nitrisi tanaman serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme patogen. EM diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman secara berkelanjutan. EM tidak mengandung mikroorganisme yang secara genetik telah dimodifikasi tetapi terbuat dari kultur campuran berbagai spesies yang terdapat dalam lingkungan alami. 7. Biogas Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradabel atau setiap limbah organik yang biodegradabel dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas dapat juga digunakan sebagi bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik. Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat popular digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih dari pada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbondioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 pemanasan global bila dibandingkan dengan karbondioksida. Karbon dalam biogas merupakan karon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran fosil. Tabel 2.4. Komponen Biogas Komponen % Metana (CH4) 55-75 Karbondioksida (CO2) 25-45 Nitrogen (N2) 0-0.3 Hidrogen (H2) 1-5 Hidrogen sulfide (H2S) 0-3 Oksigen (O2) 0.1-0.5 Biogas memiliki kandungan energi yang cukup besar. Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar 6.000 waat jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah., LPG, butane, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil. Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanamann. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lainlain tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah, dan padi (Sutedjo, 2010). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8. 23 Manfaat Pupuk Kompos Cair Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pupuk kompos cair, antara lain: a. Menyehatkan lingkungan Sebagai materi akhir atau sisa suatu proses, sampah biasanya diatasi dengan mengangkutnya dari tempat sampah pemukiman dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah akhir atau membakarnya. Padahal jika dilihat dari jumlah penduduk yang terus meningkat, perubahan tingkat pola konsumsi, pola penyediaan kebutuhan hidup, serta iklim dan musim, cara seperti ini kurang mampu untuk mengatasi masalah sampah, dikarenakan sampah yang dihasilkan setiap harinya terus mengalami peningkatan. Hal tersebut beresiko menimbulkan berbagai masalah. Salah satu cara penanganan sampah yang efektif dan efisien adalah dengan mendaur ulang. Sampah organik dengan sampah non organik dipisahkan. Sampah non organik dapat didaur ulang menjadi biji plastik, sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Daur ulang sampah organik menjadi produk pupuk tidak hanya dapat menyuburkan tanaman, tetapi juga turut menyehatkan lingkungan. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga tidak meninggalkan residu pada tanaman, sehingga tanaman menjadi aman untuk dikonsumsi. b. Revitalisasi Produktivitas tanah Pada dasarnya, penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus hingga tahap tertentu ternyata dapat berakibat buruk bagi kondisi hara tanah. Pupuk anorganik akan terakumulasi di dalam tanah dan menyebabkan kekurangan hara. Tanah yang sering diberi pupuk anorganik lama kelamaan akan menjadi keras sehingga PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 menyebabkan tanah tersebut sulit untuk diolah dan menggangu pertumbuhan tanaman. Untuk mengatasinya dapat digunakan pupuk organik yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan permeabilitas tanah, dan mengurangi ketergantungan lahan pada pupuk anorganik. Selain itu, pupuk organik juga berperan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme tanah. Efek positif yang ditimbulkan yaitu dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme tanah sehingga tanah menjadi gembur dan mudah menyerap air (Sutedjo, 2010). Berikut ini beberapa fungsi dari pupuk organik bagi tanah: a) Secara fisik Menggemburkan tanah Memperbaiki aerasi dan drainase Meningkatkan pengikatan antar partikel Meningkatkan kapasitas mengikat Mencegah erosi dan longsor Merevitalisasi daya olah tanah b) Secara kimia Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) Meningkatkan ketersediaan unsur hara Meningkatkan proses pelapukan bahan mineral PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 c) Secara biologi Menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri, serta mikroorganisme menguntungkan lainnya, sehingga perkembangan tanaman lebih cepat (Sutedjo, 2010). c. Menekan biaya Penggunaan pupuk anorganik pada umumnya lebih disukai oleh petani dibandingkan dengan penggunaan pupuk organik. Hal ini disebabkan penggunaan pupuk anorganik lebih praktis dan mudah untuk diterapkan serta hasilnya lebih cepat terlihat. Hal ini menyebabkan banyak petani yang mengalami ketergantungan pada pupuk anorganik. Kondisi ini akan sangat terasa ketika terjadi kelangkaan pupuk anorganik. Harga dari pupuk anorganik tersebut akan melambung tinggi, sehingga akan memberatkan petani. Dikarenakan belum membudayanya penggunaan pupuk organik pada lahan tanaman para petani, sosialisasi sangat diperlukan sekali. Sosialisasi yang berkesinambungan anak memberikan dampak secara langsung kepada petani untuk melakukan perubahan penggunaan pupuk. Ketika para petani sudah menggunakan pupuk organik, yang mana harga dari pupuk organik lebih murah daripada pupuk anorganik tentu saja akan mengurangi biaya operasional lahan dan dapat meningkatkan hasil panen, dan tentu saja dapat meningkatkan kesejahteraan para petani (Sutedjo, 2010). d. Meningkatkan Kualitas Produk Tanaman yang dipupuk dengan menggunakan pupuk organik biasanya akan lebih berkual;itas. Tanaman sayuran yang dipupuk dengan pupuk organik akan lebih segar dan enak, serta memiliki daya tahan yang lama. Misalnya, wortel organik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 dapat disimpan sekitar 3-4 minggu, kubis organik dapat disimpan sampai 1 minggu, sedangkan jika kubis anorganik hanya dapat bertahan kurang dari 1 minggu, kubis organik juga memiliki bobot lebih berat dibandingkan dengan kubis anorganik, yakni sekitar 2 kg/buah. Sementara itu, selada organik dapat tahan disimpan selama 7 hari, sedangkan anorganik hanya tahan disimpan 2 hari. Tanaman buah pun kualitasnya menjadi lebih baik dengan pupuk organik. Tanaman salak yang dipupuk menggunakan pupuk organik dapat menghasilkan buah yang rasanya lebih manis. Selain itu, daya fruitset atau persentase bunga yang menjadi buah jauh lebih banyak. Begitu pula makanan yang diolah dari bahan organik, akan memiliki daya tahan penyimpanan yang lebih baik dari pada non organik. Nasi yang diolah dari beras organik dapat tahan selama 24 jam tanpa dimasukkan ke dalam alat pemanas, sedangkan nasi anorganik hanya akan bertahan selama 12 jam (Sutedjo, 2010). Secara umum keunggulan pupuk organik dengan anorganik adalah sebagai berikut: Jenis pupuk Organik Tabel 2.5. Keunggulan Jenis Pupuk Keunggulannya Mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi jumlahnya sedikit. Dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga menjadi gembur. Memiliki daya simpan air tinggi. Beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan penyakit. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan Memiliki residual efek yang positif, sehingga pertumbuhan dan produktivitas tanaman yang ditanam pada musim berikutnya tetap baik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Anorganik 9. 27 Hanya mengandung satu atau beberapa unsur, tetapi dalam jumlah banyak Tidak dapat memperbaiki struktur tanah, bahkan dapat membuat tanah menjadi keras jika digunakan dalam jangka waktu lama Dapat membuat tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit Pupuk anorganik mudah menguap dan tercuci, sehingga pengaplikasian yang tidak tepat akan sia-sia karena adanya unsur yang hilang akibat menguap. Unsur-unsur yang terdapat dalam daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4: a. Daun Gamal Tanaman gamal (Gliricidia maculata) adalah naman jenis perdu dari kerabat polong-polongan (suku Fabaceae atau Leguminosae). Penyebaran alami tidak jelas karena telah dibudidayakan sejak lama, tetapi bukti kuat menunjukkan bahwa penyebarannya terbatas pada hutan musim kering gugur daun di dataran rendah pesisir Pasifik dan beberapa lembah pedalaman di Amerika Tengah dan Meksiko. Tanaman ini sekarang sudah menyebar diseluruh daerah tropika termasuk Indonesia (Nasir, 2013). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (a) 28 (b) Gambar 1. (a) Tanaman gamal dan (b) Daun gamal Dalam taksonomi, tumbuhan ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Subfamili : Faboideae Genus : Gliricidia Species : Gliricidia maculata atau Gliricidia sepium Kandungan hara yang terdapat pada daun gamal yaitu nitogen yang akan membantu dalam membangun kesuburan tanah, terutama apabila dilaksanakan dalam waktu yang nisbi panjang (Rahman Sutanto, 2002). b. Sabut kelapa Di dalam sabut kelapa terdapat beberapa komponen dasar yakni: 1) Selulosa Selulosa ialah senyawa organik yang berfungsi sebagai komponen struktur tumbuhan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 2) Hemiselulosa Hemiselulosa tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang dan lebih mudah larut dalam air. 3) Lignin Pada batang tanaman lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu tanaman dapat berdiri tegak (Abdullah Saleh, 2009). c. Batang pisang Batang pisang mengandung zat-zat mineral, kadar airnya cukup tinggi sedangkan kadar karbohidratnya sedikit. Susunan kimiawi dari batang pisang sebagai berikut: Air : 92,5 % Protein : 0,35 % Karbohidrat : 4,4 % Zat Fosfor : 135 mgr per 100 gr batang Zat Kalium : 213 mgr per 100 gr batang Zat Kalsium : 122 mgr per 100 gr batang (Suprihatin, 2011). d. Bekatul Bekatul banyak mengandung karbohidrat yang mencapai 51-55 gr/100 gr bekatul. Bekatul juga mengandung protein, lemak, asam lemak esensial, serat, vitamin E kompleks, serta vitamin b kompleks. Selain itu bekatul juga mengandung mineralmineral yang bermanfaat seperti kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Zat Besi (Fe), Kalium (K), Seng (Zn) da lain sebagainya. Bekatul juga merupakan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 sumber makanan yang baik bagi bakteri. Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi serta protein nabati, bekatul adalah sumber makanan yang lengkap bagi bakteri pengurai dan sebagai bahan tambahan untuk menghasilkan pupuk organik cair yang berkualitas (Suprihatin, 2011). 10. Deskripsi Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.) Terung termasuk salah satu sayuran buah yang banyak digemari oleh berbagai kalangan karena mengandung kalsium, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor dan zat besi (Soetasad, 2000). Buah terung dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk berbagai sayur atau lalapan, juga mengandung gizi yang cukup tinggi dan komposisinya lengkap. Terung merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia, terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Dari kawasan tersebut, terung kemudian disebarkan ke Cina pada abad ke-5, selanjutnya disebarluaskan ke Karibia, Afrika Tengah, Afrika Timur, Afrika Barat, Amerika Selatan, dan daerah tropis lainnya. Terung disebarkan pula ke Negara-negara subtropis, seperti Spanyol, dan Negara lain di kawasan Eropa, karena daerah penyebarannya sangat luas, sebutan untuk terung sangat beraneka ragam yaitu eegplant, gardenegg, aubergine, melongene, eierplant, atau eirefruch (Astawan, 2009). Tinggi pohon terung 40-150 cm, memiliki daun dengan ukuran panjang 10-20 cm dan lebar 5-10 cm, bunga berwarna putih hingga ungu dengan lima mahkota bunga. Berbagai varietas terung tersebar luas di dunia, perbedaannya terletak pada bentuk, ukuran, dan warnanya (USDA, 2010). Tergantung varietas terungnya, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 terung memiliki sedikit perbedaan konsistensi dan rasa. Secara umum terung memiliki rasa pahit dan konsistensi yang menyerupai spons. Varietas awal terung memiliki rasa pahit, tetapi terung yang telah mengalami proses penyilangan memiliki perbaikan rasa. Terung merupakan jenis tanaman yang memiliki kedekatan dengan tanaman kentang, tomat, dan paprika (Foodreference, 2010). Klasifikasi ilmiah tanaman terung ungu: Gambar 2.1. Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena) Kerajaan : Plantae Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Asteridae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum Species : S. Melongena Nama binominal : Solanum melongena L PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 11. Unsur yang terdapat dalam tanah Kesuburan tanah adalah: kemampuan tanah untuk dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan berimbang untuk pertumbuhan. Kesuburan tanah dapat ditentukan oleh: Ketersediaan unsur hara yang cukup dan berimbang. Kondisi tata air tanah yang optimal. Kondisi tata udara tanah yang optimal. Kondisi mikrobia tanah yang baik. Hubungan kesuburan tanah dengan sifat kimia, fisika dan biologi tanah adalah sebagai berikut : Kesuburan tanah Sifat kimia tanah Sifat fisika tanah Sifat biologi tanah Kesuburan tanah terus mengalami kemerosotan atau degradasi, hal ini dapat disebabkan oleh panen setiap musim dan jerami dibawa keluar, adanya peristiwa erosi top soil, adanya bencana alam (banjir, tanah longsor), pencemaran lingkungan oleh limbah industri, sistem perladangan berpindah dan iklim kering yang berkepanjangan. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu dilakukan pengelolaan kesuburan tanah secara tepat dan benar, termasuk didalamnya tindakan pemupukan berimbang spesifik lokasi (Angga, 2011). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 Penemuan Justus von Leibig (1803-1873): (Dalam www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/upload/2012/04/Bahan_kuliah_kesuburan_tanah_dan_pemupukan-1.pdf). Hampir seluruh C dalam tanaman bersumber dari CO2 udara. Hydrogen dan oksigen berasal dari air. Logam-logam alkali diperlukan oleh tanaman. Fosfat dibutukan tanaman untuk pembentukan biji. Tanaman menyerap semua yang diperlukannya tanpa membedakannya dari dalam tanah. Hukum Minimum J.v.Leibig “The Law of The Minumum” berbunyi pertumbuhan tanaman dibatasi oleh unsur hara tanaman yang jumlahnya sangat rendah, sedangkan faktor-faktor lainnya berada dalam keadaan cukup (Dalam www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/upload/2012/04/Bahan_kuliah_kesuburan_tanah_dan_pemupukan-1.pdf).. Hubungan tanah dan tanaman Dasar-dasar pengharaan tanamann: Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman dipengaruhi 3 faktor utama: Faktor tanah, faktor iklim, faktor tanaman. Faktorfaktor tersebut ada yang dapat di kontrol dan sedikit dapat di kontrol. Kemampuan tanah menyediakan unsur hara essensial bagi tanaman terbatas tergantung sifat dan ciri tanah. Ada kriteria unsur hara essensial bagi tanaman: a. Defisiensi unsur hara tersebut menyebabkan tanaman tubuh tidak normal, mati lebih awal. b. Fungsi unsur hara tersebut spesifik, tidak dapat diganti unsur lain. c. Mempunyai peranan langsung dalam proses metabolisme tanaman. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 Ditemukan 16 unsur hara essensial (9 unsur hara makro dan 7 unsur hara mikro). Unsur hara makro terdiri dari C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, sedangkan untuk unsur hara mikro terdiri atas Cu, Fe, Zn, Mn, Mo, B, Cl. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi larutan tanah : pH tanah dan potensial redoks (Eh). Unsur hara dalam larutan tanah bersumber dari mineral primer, pupuk, bahan organik, atmosfer, dll. Ada 2 faktor penting yang mempengaruhi konsentrasi unsur hara dalam tanah yaitu pH tanah mempengaruhi kelarutan unsur-unsur yang mempunyai keseimbangan dengan fase padat, contohnya: kelarutan Al, Ca, P, Fe, dll dan potensial redoks (Eh) berhubungan dengan faktor aerasi tanah dan jumlah respirasi mikrobia tanah serta jumlah oksigen yang berdifusi ke dalam tanah, contohya: denitrifikasi ion Nitrat (NO3), reduksi Cu2+, reduksi Fe+3 menjadi Fe+2, dll (Angga, 2011). Siklus hara dalam sistem pertanian yakni unsur-unsur hara yang terdapat dalam udara akan diserap oleh tanaman dan tanah selanjutnya tanaman akan melakukan penyerapan unsur hara yang berada dalam tanah untuk melakukan metabolism. Tanaman yang sudah mati atau gugur akan menjadi endapan dan diserap oleh tanah, karena terjadinya penguapan, pencucian, erosi dan fiksasi tanah kehilangan unsur haranya, sehingga dibutuhakn pemupukan untuk membantu memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi dalam tanah. Pemupukan ini dapat berupa pupuk buatan dan pupuk organik yaitu pupuk kandang, kompos, pupuk hijau. Setelah tanah tercukupi oleh unsur yang dibutuhkan maka tanaman dapat melakukan metabolisme dan dapat menghasilkan produk yang dapat di panen (Anonim, 2012). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 SIKLUS HARA DALAM SISTEM PERTANIAN Atmosfer Tanaman Panen Residu Tanah Pupuk Pupuk buatan Pupuk organik Kehilangan Penguapan Pencucian Erosi Fiksasi B. Kerangka Berpikir Pada dasarnya banyak petani telah mengerti dalam budidaya terung, tetapi kendala yang dihadapi oleh petani saat ini adalah harga pupuk yang semakin melambung dan hampir tidak terjangkau oleh petani, hal ini menyebabkan sebagian besar tidak mampu memberikan pupuk sesuai takaran yang dianjurkan. Kondisi yang seperti ini perlu segera dicarikan jalan keluar dengan cara menemukan teknik pemupukan yang efisien atau menyediakan pupuk alternatif yang efektif dan murah serta ramah lingkungan. Banyaknya bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dalam pemupukan misalnya sisa sayuran yang sudah tidak terpakai, daun yang sudah mulai kering, limbah sabut kelapa, batang pisang, dan masih banyak lagi bahan yang dapat dimanfaatkan dalam pemupukan serta dapat memenuhi unsur hara dalam tanah. Pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari fermentasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 daun gamal, batang pisang, bekatul dan EM4 ini diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung ungu, sehingga pupuk hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dapat diterapkan petani dalam memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman terung ungu, karena banyak unsur yang terdapat dalam bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair tersebut yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman terung ungu. Unsur-unsur tersebut yaitu daun gamal memiliki kandungan nitrogen didalamnya yang membuat daun tanaman terung ungu tidak cepat menguning, sabut kelapa memiliki kandungan Kalium (K), fosfor (P), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg), serta Natrium dan beberapa mineral lainnya. Unsur yang paling dominan pada sabut kelapa yaitu kalium (K) yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh pada tanaman serta dapat meningkatkan fotosintesis pada tanaman, batang pisang memiliki unsur nitrogen yang dapat menggantikan pupuk urea dalam pemanfaatannya sebagai pupuk, bekatul memiliki unsur protein, lemak, asam lemak esensial, serat, vitamin E kompleks serta vitamin B kompleks. Selain itu bekatul juga mengandung mineralmineral yang bermanfaat seperti kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Zat Besi (Fe), kalium (K), Seng (Zn) dan lain sebagainya, bekatul dalam proses pembuatan pupuk organik cair memiliki fungsi sebagai sumber makanan yang baik bagi bakteri. Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi serta protein nabati, bekatul adalah sumber makanan yang lengkap bagi bakteri pengurai. EM 4 yang digunakan pada fermentasi pupuk organik cair ini berfungsi sebagai bakteri PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 pengurai dan juga dapat mempercepat pembuatan pupuk organik cair, menambah mikroorganisme tanah dan menambah kesuburan tanah. C. Hipotesis 1. Diduga pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terung ungu (Solanum melongena) yakni pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman terung ungu (Solanum melongena). 2. Pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dalam volume yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml dan 400 ml dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman terung ungu, jumlah daun dan diameter batang tanaman. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang dilakukan dengan menguji jenis pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dengan tanaman terung. Penelitian ini sendiri bersifat kuantitatif diskriptif. Pengaruh pemberian pupuk organik cair ini akan dilihat berdasarkan tinggi batang tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman. Penelitian ini didesain menjadi satu faktor yakni pemberian volume pupuk organik cair pada tanaman. Macam volume terdiri dari tiga taraf yakni volume pertama (A) 100 ml, volume kedua (B) 200 ml, volume ketiga (C) dan volume keempat (D). Selain itu penelitian ini juga didesain menggunakan kontrol negatif tanpa diberi perlakuan (E). Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, dan variabel kontrol. Variabel terikat terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman. Variabel bebas terdiri atas pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dengan beda volume. Sedangkan variabel kontrol terdiri atas pH tanah, air, suhu, cahaya, pupuk kandang. 38 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 B. Alat dan Bahan 1. Alat : a. Poli bag sebanyak 50 buah ukuran 40 cm x 50 cm b. Penggaris/meteran c. Gelas ukur d. Ember 2. Bahan : a. Biji terung ungu (Solanum melongena) b. Pupuk organik cair (hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4). c. Proses pembuatan pupuk organik cair: Daun gamal sebanyak 5 kg diremas-remas sampai hancur. Sabut kelapa sebanyak 5 kg dipoton kecil-kecil/dicacah. Batang pisang sebanyak 5 kg di potong kecil-kecil. Bekatul 5 kg dan EM 4 sebanyak 1 liter. Bahan-bahan yang sudah dihancurkan, kemudian dicampur dengan air sebanyak 10 liter. Kemudian bahan-bahan tersebut diaduk dan ditutup rapat. Setiap satu minggu sekali diaduk kembali agar bahan-bahan tersebut dapat terurai dengan baik. Setelah tiga minggu pupuk organik cair siap untuk digunakan dalam pemupukan tanaman. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 C. Cara Kerja 1. Tahap persiapan a. Menyiapkan alat dan bahan b. Setelah alat dan bahan siap, semaikan biji terung ± 7 – 12 hari c. Sebelum dipindakan terlebih dahulu disiapkan polibag yang sudah terisi dengan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 d. Setelah polibag terisi diamkan terlebih dalulu kira-kira 2-3 hari agar tanah dan pupuk dapat tercampur dengan baik. e. Setelah itu baru hasil semaian sudah dapat di pindah ke polibag yang sudah terisi dengan tanah. 2. Tahap pelaksanaan a. Bibit terung yang sudah di pindahkan ke dalam polibag siap diberi perlakuan. b. Perlakuan pertama : sebagai kontrol c. Perlakuan kedua : pemberian pupuk organik cair dengan volume 100 ml d. Perlakuan ketiga : pemberian pupuk organik cair dengan volume 200 ml e. Perlakuan keempat : pemberian pupuk organik cair dengan volume 300 ml f. Perlakuan kelima : pemberian pupuk organik cair dengan volume 400 ml. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 3. Tahap perawatan a. Tanaman terung disiram setiap sore hari b. Dilakukan juga penyemprotan hama menggunakan pestisida organik untuk mengurangi hama yang menyerang tanaman. c. Menyiangi rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman agar penyerapan makanan oleh tanaman dapat maksimal. d. Pemupukan dilakukan seminggu 2 kali dengan konsentrasi 10 ml dan diencerkan pada 1 liter air, dan untuk pemberian pupuk sesuai perlakuan yang sudah ditentukan. 4. Tahap pengambilan data a. Data diambil setiap tiga (3) hari sekali yaitu mengukur tinggi batang tanaman, menghitung jumlah daun setiap polibag, dan mengukur diameter batang setiap tanaman yaitu sebelum pemupukan diberikan pada tanaman. b. Pengambilan data dilakukan setiap sore hari. c. Data yang sudah diperoleh kemudian dimasukkan dalam tabel pengamatan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 D. Metode Analisis data Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian menggunakan uji Anova pola faktorial terdiri dari 1 faktor dengan 5 kombinasi perlakuan dan masing-masing perlakuan menggunakan 10 kali ulangan. Adapun faktor perlakuan sebagai berikut pada tabel 3.1: Tabel 3.1. Tinggi tanaman terung Perl aku an Ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A0 A1 A2 A3 A4 Keterangan: Perlakuan : Pemberian volume pupuk organik cair A0 : Kontrol ( tanpa pemberian pupuk organik cair ) A1 : Volume pupuk organik cair 100 ml A2 : Volume pupuk organik cair 200 ml A3 : Volume pupuk organik cair 300 ml A4 : Volume pupuk organik cair 400 ml Tabel 3.2. Jumlah daun Perl aku an A0 A1 A2 A3 A4 Ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 Keterangan: Perlakuan : Pemberian volume pupuk organik cair A0 : Kontrol ( tanpa pemberian pupuk organik cair ) A1 : Volume pupuk organik cair 100 ml A2 : Volume pupuk organik cair 200 ml A3 : Volume pupuk organik cair 300 ml A4 : Volume pupuk organik cair 400 ml Tabel 3.3. Diameter batang Perl aku an Ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A0 A1 A2 A3 A4 Keterangan: Perlakuan : Pemberian volume pupuk organik cair A0 : Kontrol ( tanpa pemberian pupuk organik cair ) A1 : Volume pupuk organik cair 100 ml A2 : Volume pupuk organik cair 200 ml A3 : Volume pupuk organik cair 300 ml A4 : Volume pupuk organik cair 400 ml Data mengenai pertumbuhan tanaman terung yang telah diperoleh selama masa pengamatan dilanjutkan dengan pengujian statistik menggunakan uji Anova one factor between subject design. Digunakan level signifikan α = 0,05 dan Microsoft Excel 2010. Bila probabilitas p lebih kecil dari α, maka significant. Perhitungan Anova one between subject design menggunakan program SPSS dan untuk perhitungan dengan Microsoft Excel jika nilai Fobs > Fcrit maka hasilnya signifikan. Pengujian stastik ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan yang sungguh memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tinggi batang, diameter batang dan jumlah daun pada tanaman terung ungu. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 E. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dimulai dari awal persiapan sampai pengambilan data yaitu pada bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Dusun Demen, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data dan Analisis Data Data hasil pengukuran pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena) dengan perlakuan pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan tinggi tanaman terung (Solanum melongena) Tabel 4.1. Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume Pupuk Organik Cair No Perlakuan A B C D E 1 39 29.5 15.5 25.5 28.9 2 39.5 24 46 37.5 32.8 3 51.5 22 34.5 40.5 32 4 47 34.5 49.1 34.5 28.5 5 29.5 27.5 28 21 28.8 6 44.5 28.6 28.2 30.2 20 7 48.5 34.9 25.3 34.4 31.5 8 44 36.8 28.2 30 34.6 9 51.5 37.2 40.9 36.5 31 10 53 27.5 42.6 26.5 51.6 Rata-rata 44.8 30.25 33.83 31.66 31.97 Keterangan: A : Perlakuan 100 ml B : Perlakuan 200 ml C : Perlakuan 300 ml D : Perlakuan 400 ml E : Tanpa Perlakuan (Kontrol) 45 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 46 4.1 di atas menunjukan bahwa pertumbuhan rata-rata tinggi batang tanaman terung ungu dalam perlakuan beda volume yang diberikan pada tanaman yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml dan 400 ml. Perlakuan A menunjukkan pertambahan tinggi batang tanaman yang menonjol yakni dilihat dari rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman 44.8 cm rata-rata tinggi ini lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan B, C, D dan E yang menunjukkan nilai rata-rata dari 30-33 cm, hal ini dapat disebabkan karena unsur yang tedapat dalam pupuk organik cair meningkatkan hara dalam tanah dan membantu tanaman dalam melakukan metabolisme dan proses fotosintesis. Tabel 4.2. Analisis Uji Anova untuk Tinggi tanaman Source of Variation Between Groups Within Groups SS 1390.67 9 2646.53 1 Total 4037.21 df MS F P-value F crit 4 347.6697 5.911564 0.000654 2.578739 45 58.8118 49 Tabel 4.2 analisis uji anova menunjukkan bahwa nilai Fobs > F crit 5.92 > 2.57, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil yang diperoleh menunjukkan perdedaan yang nyata atau signifikan. Hal ini berarti pemberian pupuk organik cair dengan perbedaan volume yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml dan 400 ml mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman terung ungu. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 Tabel 4.3. Analisis Uji Duncan Perlakuan N Subset for alpha= 0.05 1 B 10 30.2500 D 10 31.6600 E 10 31.9700 C 10 33.8300 A 10 Sig. 2 44.8000 .350 1.000 Hasil uji Duncan memperkuat hasil yang signifikan pada uji anova yakni terlihat pada tabael 4.3 perlakuan A berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E. 2. Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Daun Terung (Solanum melongena) Tabel 4.4. Pertumbuhan Jumlah Daun Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume Pupuk Organik Cair No Perlakuan A B C D E 1 50 33 10 19 19 2 44 15 46 38 24 3 71 16 21 55 22 4 62 22 44 31 23 5 18 17 18 15 20 6 88 27 25 19 17 7 59 21 23 33 26 8 54 18 20 22 39 9 55 23 28 32 21 10 85 21 32 27 43 Rata-rata 58.6 21.3 26.7 29.1 25.4 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 Keterangan: A : Perlakuan 100 ml B : Perlakuan 200 ml C : Perlakuan 300 ml D : Perlakuan 400 ml E : Tanpa Perlakuan (Kontrol) Tabel 4.4 diatas menunjukkan pertumbuhan rata-rata jumlah daun dengan perlakuan beda pemberian volume pupuk organik cair. Perlakuan A menunjukkan pertumbuhan rata-rata jumlah daun yang menonjol yakni 58.6 helai dibandingkan dengan perlakuan B, C, D dan E yang memiliki rata-rata 21-29 helai daun. Pada setiap perlakuan jumlah daun yang dihitung hasilnya menunjukkan peningkatan dan penurunan, hal ini dapat disebabkan oleh nitrogen dalam tanah setelah pemupukan dapat mempercepat pertumbuhan daun pada tanaman terung, jika tanaman tersebut kekurangan unsur nitrogen akan mengakibatkan gugurnya daun, sehingga hasil perhitungan daun menjadi tidak stabil. Tabel 4.5. Analisis Uji Anova untuk Jumlah Daun Source of Variation Between Groups Within Groups Total SS 9018.68 7025.9 16044.58 df MS 4 F 2254.67 14.44088 P-value F crit 1.16399 2.578739 45 156.1311 49 Hasil Uji Anova pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Fobs > Fcrit 14.44 > 2.57 maka dapat dikatakan hasil yang diperoleh dari pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 menunjukkan perbedaan yang nyata atau signifikan. Hal ini bisa terjadi karena unsur nitrogen pada pupuk organik cair mempercepat tumbuhnya tunas daun. Tabel 4.6. Uji Duncan a Duncan Subset for alpha = 0.05 perlakuan N 1 B E C D A Sig. 10 10 10 10 10 21.3000 25.4000 26.7000 29.1000 .211 2 58.6000 1.000 Hasil uji analisis Duncan menunjukkan perbedaan dari perlakuan yang diberikan pada tanaman terung ungu. Perlakuan A berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E. 3. Pertumbuhan diameter batang terung (Solanum melongena) Tabel 4.7. Pertumbuhan Diameter Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume pupuk Organik Cair No Perlakuan A B C D E 1 2.92 1.8 1.3 1.7 1.7 2 2.92 1.8 2.2 1.8 1.7 3 2.92 2 2 2.4 1.9 4 2.92 1.8 2.2 1.8 1.6 5 2.1 1.6 1.5 1.6 1.8 6 2.3 2.1 1.7 1.7 1.6 7 2.1 1.8 1.6 1.9 1.9 8 2.92 1.8 1.6 1.6 2 9 2.92 1.8 2.1 1.9 1.7 10 2.4 1.9 2.2 1.8 2.3 Rata-rata 2.642 1.84 1.84 1.82 1.82 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Keterangan: A : Perlakuan 100 ml B : Perlakuan 200 ml C : Perlakuan 300 ml D : Perlakuan 400 ml E : Tanpa Perlakuan (Kontrol) Tabel 4.7 diatas menunjukkan perbedaan dari perlakuan yang diberikan pada tanaman terung. Perlakuan A menunjukkan rata-rata pertumbuhan diameter batang yakni 2.65 cm, perlakuan B memiliki rata-rata 1.84 cm, perlakuan C memiliki rata-rata 1.84, perlakuan D memiliki rata-rata 1.82 dan perlakuan E memiliki rata-rata 1.82. Tabel 4.7. Analisis Uji Anova untuk diameter batang Between Groups Within Groups Total Sum of Squares Mean Square df 5.278752 4 3.30676 45 0.073484 8.585512 49 F crit F P-value 1.319688 17.95896 7.0482 2.578739 Hasil uji anova pada tabel 4.7 menunjukkan hasil yakni F obs > F crit 17.95 > 2.57, maka dapat dikatakan bahwa hasil tersebut signifikan. Jadi, pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan diameter batang tanaman terung ungu. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 Tabel 4.8. Uji Duncan a Duncan Subset for alpha = 0.05 perlakuan N 1 D E B C A Sig. 10 10 10 10 10 1.8200 1.8200 1.8400 1.8400 .883 2 2.6420 1.000 Tabel 4.8 analisis uji Duncan menunjukkan perbedaan pertumbuhan diameter batang tanaman terung ungu yakni pada perlakuan A berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E. B. PEMBAHASAN Pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena) dengan perlakuan pemberian pupuk organik cair haasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dengan beda volume yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml, 400 ml dan kontrol secara keseluruhan mengalami peningkatan dalam pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman terung dapat diamati melalui tinggi batang rata-rata tanaman pada tabel 4.1, pada tabel 4.4 pertumbuhan rata-rata jumlah daun, dan pada tabel 4.7 pertumbuhan rata-rata diameter batang tanaman. Ketiga tabel dari tiga parameter yang diukur menunjukkan adanya pertumbuhan tanaman terung yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena) dari tiga parameter yang diukur sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung (Solanum melongena) Hasil analisis data tinggi rata-rata tanaman menunjukkan bahwa nilai signifikan. Hal ini berarti bahwa pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman. Perlakuan A menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman yang cupuk menonjol dibandingkan dengan perlakuan B, C, D dan E, hal ini dapat disebabkan oleh volume yang diberikan pada perlakuan A cukup untuk meningkatkan pertambahan tinggi batang tanaman. Perlakuan A menunjukkan hasil yang menonjol dibandingkan dengan perlakuan yang lain, hal ini dapat disebabkan oleh kadar pemberian pupuk organik cair tidak menimbulkan kelebihan hara yang dibutuhkan oleh tanaman terung ungu. Menurut Lingga (2004) penggunaan zat pengatur tumbuh dapat mempengaruhi pembentukan jaringan berbagai organ maupun sistem organ tanaman diantaranya merangsang perkembangan akar, tunas, meningkatkan proses fisiologi tanaman dan meningkatkan proses penyerapan hara dan mencegah terjadinya gugur bunga. Perlakuan B, C, D juga menunjukkan peningkatan pada pertumbuhan tinggi tanaman, namun peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman tidak terlihat menonjol dibandingkan dengan perlakuan A, hal ini dapat dipengaruhi oleh kelebihan unsur hara yang diberikan pada tanaman. Menurut pendapat Lingga (2004) kadar unsur hara dalam tanah berlebih dapat menurunkan kualitas hasil panen dan dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Pengaruh dari cahaya matahari juga dapat mempengaruhi proses fotosintesis karena cahaya yang cukup akan melancarkan aktivitas fotosintesis pada tanaman terung ungu, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 hal ini diperkuat dengan tata letak tanaman perlakuan A cukup menerima cahaya matahari dibandingkan dengan perlakuan B, C dan D. Perlakuan E juga menunjukkan pertambahan tinggi tanaman, hal ini dapat disebabkan oleh pencampuran tanah dan pupuk kandang karena dalam pupuk kandang terdapat unsur hara yang dibutuhkan dalam melakukan metabolisme tanaman terung, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang tanpa diberi pupuk tambahan. Selain itu penggunaan zat pengatur tumbuh dapat memperbaiki sistem perakaran, meningkatkan proses penyerapan hara dari dalam tanah, meningkatkan jumlah klorofil dan meningkatkan proses fotosintesis, memperbanyak pembentukan cabang, menambah jumlah kuncup dan bunga serta mencegah gugurnya bunga dan buah, selanjutnya dapat meningkatkan hasil panen (Gerbang Pertanian, 2011). Anonim- a (2007) dan Anonim- b mengatakan bahwa pemberian pupuk organik cair yang mengandung unsur N, P, K, Mg, dan Ca akan menyebabkan terpacunya sintesis dan pembelahan dinding sel secara antiklinal sehingga akan mempercepat pertambahan tinggi tanaman. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 Gambar 4.1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung Ungu pada hari ke 10 setelah pemindahan bibit 2. Pertumbuhan Jumlah daun Tanaman Terung (Solanum melongena) Respon pertumbuhan pada jumlah daun terlihat berbeda dari setiap perlakuan pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4, hal ini terbukti pada hasil analisis uji anova terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman terung ungu yang menunjukkan hasil yang signifikan antara perlakuan A, B, C, D dan E. Perlakuan A terlihat berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E, hal ini dapat dilihat pada hasil Uji Duncan. Perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan jumlah daun dapat disebabkan oleh unsur nitrogen yang terdapat pada daun gamal yang dapat mempercepat pertumbuhan tunas daun. EM 4 juga dapat mempengaruhi pertambahan jumlah daun yang terdapat pada tanaman terung ungu, karena manfaat dari terung ungu dapat digunakan sebagai pupuk daun (Gerbang Pertanian, 2011). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Daun pada hari ke 20 setelah pemindahan bibit Dari gamabar 4.2 dapat dilihat pertumbuhan tunas yang baru pada tanaman, hal ini dapat dipengaruhi oleh unsur nitrogen yang terdapat pada daun gamal yang dapat mempercepat pertumbuhan tunas yang baru pada daun tanaman. Senyawa-senyawa hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk senyawa organik yang kemudian dibebaskan dalam bentuk ATP untuk pertumbuhan tanaman. Asam humat dan asam fulvat berperan dalam meningkatkan kualitas tanah seperti membantu menstabilkan pH, mengatur pergerakan dan penyaluran unsur hara dalam tanah, juga akan menciptakan lingkungan yang sesuai bagi perkembangbiakan mikroorganisme yang berguna bagi tanaman pada tanah. Asam humat mempunyai kemampuaan untuk berinteraksi dengan ion logam, oksida, hidroksida, mineral dan bahan organik yang beracun. Peranan penting asam humat bagi tanaman adalah membantu pergerakan hara menuju ke akar tanaman terutama unsur hara mikro (Surono, 2013). Dari berbagai peran yang ditunjukkan oleh asam humat dan asam fulvat terhadap perubahan sifat kimia dan biokimia, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 khususnya pada pelepasan P (Fosfor) dalam tanah, pupuk kandang sapi, jerami padi dan pangkasan daun gamal (Gliricidia sepium) dapat digunakan sebagai bahan organik yang mampu menghasilkan asam humat dan asam fulvat dalam jumlah yang cukup untuk membongkar P yang terjerap dalam tanah. Pupuk kandang sapi mengandung 10,98% asam humat dan 2,68% asam fulvat (Setyawan, 2004). Jerami padi mengandung mengandung kadar C (kalsuim) asam humat sebesar 15,94% dan kadar C asam fulvat 7,71% (Minardi, 2005). Pangkasan daun Gliricidia sepium mengandung 22,19% - 25,5% asam humat dan 8,12% - 10,56% asam fulvat. 3. Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Terung (Solanum melongena) Respon terhadap pertumbuhan batang tanaman terung ungu dapat dilihat pada data rata-rata pengamatan yang menunjukkan pertambahan besar diameter batang tanaman. Uji anova menunjukkan hasil yang signifikan pada setiap perlakuan untuk pemberian volume pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4. Hal ini dapat disebabkan oleh kandungan nitrogen pada daun gamal yang berperan dalam memcau pembelahan jaringan meristem dan merangsang pertumbuhan batang. Perbedaan yang nyata dapat dilihat pada uji analisis Duncan yang menunjukkan perlakuan A berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E (Gerbang Pertanian, 2011). Unsur hara fosfor dan kalium pada pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 berperan dalam memacu pembelahan jaringan meristem dan merangsang pertumbuhan pada batang. Pada perlakuan E juga menunjukkan peningkatan pertumbuhan diameter PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 batangnya, hal ini dapat disebabkan oleh perbandingan pupuk kandang dan tanah yakni 2:1 yang sudah mencukupi untuk meningkatkan pertumbuhan diameter batang tanaman terung ungu. Gambar 4.3. Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman pada hari ke 10 setelah pemindahan dari bibit. 4. Pengamatan faktor lingkungan Hasil pengamatan faktor lingkungan yaitu suhu dan ph tanah selama penelitan menunjukkan suhu berkisar antara 25˚ - 30˚ C dan ph tanah berkisar antara 6,4 – 6,8. Faktor lingkungan sebagai pendukung dalam penelitian ini meliputi suhu (berkisar 25˚- 30˚ C) dan ph (6,4 – 6,8), kisaran suhu tersebut sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung (Budiman, 2008). Derajat keasaman yang diukur pada saat penelitian 6,4 – 6,8 sehingga sudah sesuai untuk pertumbuhan tanaman terung. Berdasarkan hasil pengamatan selama dua (2) bulan dapat dilihat bahwa suhu udara lingkungan pemeliharaan pada penelitian berkisar antara 25˚ – 30˚ C. Menurut Budiman (2008), bahwa suhu udara 20˚ - 30˚ C merupakan suhu yang cocok untuk tanaman terung. Jadi suhu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 udara pada saat melakukan penelitian masih berada pada kisaran suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman terung. Berdasarkan hasil pengukuran pH media tanam tanaman terung pada saat melakukan penelitian untuk perlakuan volume 100 ml pH 6,4, 200 ml pH 6,4, 300 ml pH 6,7, 400 ml 6,8, dan kontrol pH 6,8. Menurut Budiman (2008), tanah memiliki pH antara 6,8-7,3 adalah kondisi kimia tanah yang cocok untuk tanaman terung. Pada penelitian ini menunjukkan adanya pH media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman terung, karena pH media tanamnya sudah sesuai untuk pertumbuhan tanaman terung yaitu 6,4 –6,8. Dari hasil penelitian faktor perbandingan antara pupuk kandang dan tanah yaakni 2:1 yang dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terung ungu terlihat sama, hal ini dapat dipengaruhi unsur hara pada pupuk kandang sudah mencukupi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman terung ungu, sehingga tanaman tidak akan mengalami kekahatan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Jika tanaman mengalami kekahatan (kekurangan unsur kalium) maka tanaman tersebut tidak akan tumbuh maksimal atau dapat dikatakan pertumbuhannya kerdil. Kalium sangat dibutuhkan pada proses pertumbuhan tanaman, karena fungsi dari kalium adalah untuk pertumbuhan tanaman, sehingga dapat mengaktifkan beberapa enzim dan memegang peranan penting dalam keseimbangan air (Angga, 2011). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 5. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada penelitian masih ada keterbatasan dalam penelitian yang dialami oleh peneliti yakni: a) Kurangnya pengenceran dalam pemberian pupuk pada tanaman Mengenai pengenceran pupuk yang dibuat harus sesuai dengan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut, sehingga unsur hara dapat tercukupi dengan maksimal. Peneliti belum maksimal dalam membuat pengenceran yang dibutuhkan oleh tanaman, dalam penelitian ini pengenceran yang dibuat yakni 10 ml pupuk dicampur dengan air 1 liter. b) Keterbatasan alat ukur Dalam penelitian ini alat ukur harus berfungsi dengan maksimal karena kesalahan dalam pengukuran akan berakibat pada kesalahan dalam pengambilan data. Peneliti belum menggunakan alat ukur yang lengkap yakni alat ukur yang digunakan dalam mengukur diameter batang menggunakan tali dan dibentangkan pada penggaris sehingga data yang dihasilkan kurang maksimal, hal ini dikarenakan diameter batang tanaman terung ungu tidak berkayu karena tanaman terung ungu termasuk dalam tanaman perdu, sehingga jika menggunakan jangka sorong dapat mengakibatkan patahnya batang tanaman. Dengan menggunakan tali yang dililitkan ke batang dan dibentangkan pada penggaris dapat menghemat waktu, namun hasil yang diperoleh kurang valid, jadi seharusnya untuk alat yang digunakan dalam pengukuran menggunakan jangka sorong, sehingga data atau hasil yang diperoleh menunjukkan data atau hasil yang valid. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 c) Variasi volume pemberian pupuk organik cair Dalam penelitian ini volume pupuk organik cair yang diberikan pada tanaman sudah bervariasi akan tetapi masih tingginya volume yang diberikan pada tanaman menyebabkan semua perlakuan rata-rata memiliki perbedaan yang tidak mencolok. d) Pengambilan data Pengambilan data harus konsisten atau teratur sehingga data yang diperoleh tidak terjadi loncatan yang terlalu panjang selisihnya. Dalam penelitian ini cara pengambilan data masih belum sesuai dengan selang hari yang sudah ditentukan sehingga data yang diperoleh terlihat adanya peningkatan dan penurunan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII semester ganjil yakni bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan sub bab metode ilmiah. 1. Kompetensi Inti : KI.1 : Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI.2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI.3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 61 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KI.4 : 62 Mengolah, menalar, mengkaji dan menciptakan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 2. Kompetensi Dasar KD 1.2 : Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. KD 2.1 : Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. KD 3.1 : Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eskternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan. KD 4.1 : Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 3. Analisis Proses dan Produk Penelitian a. Proses Penelitian Karakter yang dapat diperoleh siswa dari proses penelitian ini berdasarkan tahap tahap metode ilmiah pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Proses penelitian Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA kelas XII Kurikulum 2013. K.D 2.1 Metode Ilmiah Karakter yang diperoleh siswa Berperilaku ilmiah: Perumusan masalah Rasa ingin tahu teliti, tekun, jujur dalam menemukan terhadap data dan fakta, suatu permasalahan disiplin, tanggung di kehidupan seharijawab, dan peduli hari, obyektif, dalam observasi dan terbuka. eksperimen, berani dan Perumusan tujuan Tekun dan teliti santun dalam penelitian dalam merumuskan mengajukan pertanyaan tujuan penelitian dan berargumentasi, Perumusan hipotesis Berpikir logis, peduli lingkungan, tanggung jawab, teliti gotong royong, Penyusunan prosedur Teliti, displin, tekun bekerjasama, cinta penelitian dalam menyusun damai, berpendapat sebuah prosedur secara ilmiah dan kritis, penelitian responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pelaksanaan penelitian Analisis data Pembahasan hasil penelitian Penarikan kesimpulan 64 Bertanggung jawab, teliti, kerjasama antar kelompok, jujur, kreatif, mandiri dalam pelaksanaan penelitian Berpikir logis, jujur, terampil dalam mengolah data Teliti, jujur, berpikir logis,tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu permasalahan Jujur terbuka dalam menyimpulkan hasil penelitian b. Hasil penelitian Hasil penelitian ini dapat berupa fakta, konsep, dan prinsip yang dapat dilihat pada tabel 5.2. berikut ini: Tabel 5.2. Hasil penelitian Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA kelas XII kurikulum 2013 K.D 4.1 Fakta Konsep Prinsip Merencanakan dan Hasil Metode yang Adanya unsur melaksanakan pemberian digunakan hara di dalam percobaan tentang pupuk organik dalam pupuk yang faktor luar yang cair POC hasil penelitian dapat mempengaruhi fermentasi pengaruh mempengaruhi proses daun gamal, pemberian pertumbuhan pertumbuhan dan sabut kelapa, pupuk tanaman perkembangan batang pisang, organik cair antara lain tanaman, dan bekatul dan hasil yaitu nitrogen melaporkan secara EM 4 fermentasi (N), fosfat (P), tertulis dengan mempengaruhi daun gamal, dan kalium PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI menggunakan parameter tatacara penulisan pertumbuhan ilmiah yang benar. tanaman terung yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman. Pemberian dosis konsentrasi tiap perlakuan memberikan hasil 65 sabut kelapa, (K). batang pisang, bekatul dan EM 4 ini adalah metode eksperimen. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yang menunjukkan perbedaan dari setiap perlakuan. 4. Penerapan pada Pembelajaran Dari hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 diterapkan pada materi pembelajaran Biologi SMA kelas XII yakni Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, karena sesuai dengan K.D 4.1 Merencanakan dan Melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan, dan pengolahan data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, dan EM 4 berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terung ungu (Solanum melongena). 2. Pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dalam volume yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml dan 400 ml menunjukkan pengaruh beda secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman terung ungu. B. Saran a. Dapat membuat perbandingan pengenceran untuk pemberian pupuk pada tanaman, sehingga data yang diperoleh dapat terlihat perbedaan yang nyata dari setiap perlakuan. b. Perbandingan media tanam yaitu tanah dan pupuk kandang (1:1) harus disesuaikan dengan perlakuan yang akan diberikan pada tanaman, sehingga perlakuan yang akan diteliti dapat menunjukkan hasil yang berbeda. 66 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Abdullah Saleh, Meilina M.D Pakpahan, Nowra Angelina. 2009. Pengaruh Konsentrasi Pelarut, Temperatur Dan Waktu Pemasakan pada Pembuatan Pulp dari Sabut Kelapa Muda. Jurnal Teknik Kimia, No.3. Vol 16. Agustus 2009. Angga. 2011. Unsur-unsur hara tanah. Dalam Staff.ipb.ac.id/files/2011/04/09.-Unsur-unsur hara Tanah.pdf. Anonim. 2012. Bahan Kuliah Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Dalam www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/uploads/2012/04/Bahan_kuliah_kesuburan_tanah_dan_Pemupuka n-1.pdf. Diakses pada 1 Agustus 2015. Anonim-a. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.). Dalam Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XV, No. 2, Oktober 2007. Anonim-b. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L. Dalam Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XV, No. 2, Oktober 2007. Nasir. 2013. Tanaman Gamal (Gliricidia maculata). Dalam digilib.unila.ac.id/896/8/Bab % 2011.pdf. Astawan, M. 2009. Departemen Teknologi Pangan Dan Gizi IPB. Dalam http://www.masenchipz.com/bahaya-laten-sosis. 01 Agustus 2015. Budiman, Eriyandi. 2008. Budidaya Terung. Bandung: CV. Wahana Iptek. Foodreference. 2010. Eggplant. Dalam http:www.foodreference.com/htlm/arteggplant2.htlm. Diakses tanggal 1 Agustus 2015. Gerbang Pertanian. 2011. Dalam http://www.gerbangpertanian.com/2011/04/perbedaan-em4-mol-danpgpr.html. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2015. Husin Kaderi. 2006. Pengaruh Penambahan Urea dan Bahan Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan Terong (Solanum melongena L) di Tanah Sulfat Masam. Temu Teknis Tenaga Fungional Pertanian 2006. Balai Penelitian Pertanian. Kalimantan Selatan. Lingga. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. Minardi. 2005. Pengaruh Kualitas Bahan Organik Pupuk P terhadap Ketersediaan dan Serapan P Jagung Manis (Zea mays saccharata Strurt) pada Andisol Tawangmangu. Fakultas Pertanian Sebelas Maret. Surakarta.pdf Rahman Sutanto. 2002. Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta. Setyawan,G. 2004. Pengaruh Macam Bahan Organik terhadap Ketersediaan P pada tanah Alfisol. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.pdf Soetasad, A. Adi. 2000. Budidaya Terung Lokal dan Terung Jepang. Penebar Swadaya. Jakarta 67 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Soekarno, B.P.W, Surono, Hendra. 2013. Optimalisasi Peran Kompos Bioaktif dengan Penambahan Asam Humat dan asam Fulvat untuk meningkatkan Ketahanan Tanaman Mentimun terhadap serangan Pythium sp. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik Vol.15, No 1, 35:43ISSN 1411-0903. Maret 2013. Suprihatin. 2011. Proses Pembuatan Pupuk Cair dari Batang Pohon Pisang. Jurnal Teknik Kimia Vol.5, No.2. April 2011. Sutedjo,M.M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta, Rineka Cipta. USDA. 2010. Eggplant (Solanum melongena L.). Dalam http://plants.usda.gov/plantguide/doc/pg_some. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2015. 68 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 69 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran I. Data Hasil Pengukuran Tanaman Terung 28 Juni 1 Juli 5 Juli 8 Juli 12 Juli 15 Juli 18 Juli 23 Juli 26 Juli 29 Juli 2 Agustus 5 Agustus 8 Agustus 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2 3 2.5 3.2 2.4 3.1 2.7 3.2 2.5 5.2 3 2.9 4.5 4 4.5 3 4.4 2.2 2.4 3 2 2.2 2.8 2.7 2 3.5 2.8 5.6 3 2.4 4.4 4.5 4.5 3.1 3.6 2.8 2.6 2.4 2.4 2.7 3.4 2.6 2.9 4.5 3.2 6.9 4.4 4.3 5.7 4.8 5.5 4.7 5.6 3.3 4 2.1 4 4.1 4.1 4.8 4.5 5.7 4.5 7.5 6.2 5.5 6.6 5.7 6.9 5.7 7.8 4.5 5 2.5 8 6.6 5.3 6 5 7 5.9 9.2 7.5 6.5 7.9 7.5 7.3 6.7 8.5 5.2 6.2 3.2 8.4 7.3 7 6.8 6.5 7.8 6.9 10 9.3 7.5 8.8 8.4 9 8.4 9.3 7 7.5 4.1 9.8 9.1 8 8.8 8.8 9 7.1 11.1 9.9 8.3 9.6 9.5 9.5 9.4 11.1 8.1 8.2 5 11 10.5 9.3 10.5 10 10.5 8.5 12.5 11.5 11 11.5 10.8 11.5 11.8 13.5 10 9.5 6.5 13 12.5 10.8 11.5 12.5 12 10.8 14.5 14.5 13.4 13.3 13 13.2 14 15.5 11.5 10.5 8 16 15 13 14.5 15.5 13.8 13 16.5 17 15.1 15.2 15.5 15.7 17.7 19 14.5 13 10.5 19.5 18.5 16 19.5 19.5 14 13 17.5 17 15.5 17 16.5 16.5 18.1 20.2 15.7 13.1 11.3 20 19 16 20.5 21 16.2 15 20.2 20.5 16.1 20 20.5 18.6 22.3 24 17.2 15.7 13 22.4 21.7 19.2 23 23 21.2 20 30 23 19.5 23 30 24.5 31.5 35 21 18.6 15 26.4 25 23 27.5 28 24 22 32.5 31 22.2 32.5 34 28.5 35 37.4 22.5 19.5 16.5 28 26 24 27 28.5 34 34.5 46 43 29 45 45.5 41.5 47.5 50.5 29 25 22.5 36 32 31 36.5 36.5 12 Agustus 24 Juni 200 ml 21 Juni 100 ml 16 Juni perlakuan A. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung dengan beda perlakuan (dalam cm) 41.5 42 54 49.5 32 47 51 46.5 54 55.5 32 26 25 37 30.5 31 38 39.5 70 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 300 ml 400 ml 2.3 4 4 2.5 3 1.9 3.5 2.3 2.2 2.8 3.6 3.4 2.5 4 3.5 2 3.5 2.8 4.1 3 2 2 2 3.6 3.8 3.5 3 2.5 2 2 2 2.8 3.4 3 3 4.5 3.5 2 3.4 3 3.5 3.3 2.3 2 2.2 4 3.5 3.1 3.5 2.8 2.8 2.8 2.4 3.6 3.6 3.2 3.5 4.5 4.5 2.8 3.9 3.3 4.1 3.9 3.2 2.8 2.7 5 5.7 4.6 5 4.5 4.1 4.2 3.5 5 5.3 4.3 4.3 5.7 4.9 3.6 4.5 5.3 5.1 5.1 4 3.7 4 7 7.4 6.5 6.6 6 4.6 5.9 5.6 6.5 7.1 6 6.8 8.1 6.5 4.8 5.5 6.5 5.6 6.5 5.5 5 4.8 7.5 8.2 7.3 7.7 6.7 5.7 6.8 6.5 7.5 8.5 7.4 7 9.3 7.5 6.8 6.7 7.2 6.5 7.3 6.3 6.2 7 9 9.6 7.3 9.4 7 6.5 8 7.7 9 10 9 8 9.8 8.5 7.6 8.1 8.8 7.6 8.5 7.6 7 9 10 10.3 7.8 11 8 8.1 9.3 8.5 9.9 11.9 10 8.5 11 9.4 9.1 8.4 9.6 8.5 9.9 9.4 8 10.5 11.5 11.6 10.8 13 10.4 10.4 10.5 10 12 13 12 9.8 12.9 10.5 10.8 9.5 11 11 12 11.1 9.2 13 14 12.5 12.5 15.5 13 11.8 12 12.7 13.5 15.5 14.5 10.5 14.5 11.5 12.5 11.2 12.7 12.5 13.5 13.5 11 18 17 14.2 16.5 18 16.4 14.5 14 14.1 15.5 19.5 17.5 12.8 16.5 14.2 15.5 12.5 14.5 15 16.5 16.5 13 18 17 14.4 18.5 19.2 18.8 14.7 15 14 16 21.5 19.2 13 17 13.5 16 12.5 16.5 15 17.5 17.5 13.2 21.2 19.5 15 23.7 21.5 23 17 15 16 18 25 22 12 19.3 15.7 18.5 14.2 18.5 18 19 20.7 15 28 23.5 16.5 32.5 25 31 21.4 20 19 21.5 32 29 17.5 23.5 23 23.5 17.3 23 23.5 23 26.5 18 29 22.5 16.9 37.5 27.2 34.5 23 20 20.5 23 33 32 18.5 26.5 24.5 25 17.5 23.5 24.5 24.5 28 20 38 31 19 47.5 34.5 47 29 25.5 26 28 43 40 24 37 38.5 32 21 30 34.5 31 37 25.5 39.5 31.5 19.5 48.5 37.5 51 31.5 30.5 27.5 31 44.5 46 28 41.5 44 36.5 24.5 33 38.5 33 38.5 28.5 71 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kontro l 2.6 2.2 3 3 2.2 3 1.5 3.4 3 2.4 2.9 2 2.5 2.6 2 2 1.9 1.9 2 2.3 2.7 2.7 3 3.8 2.5 3.5 2 2.6 2.5 3.1 4.6 3.8 4.2 4.4 4 4 3 3.5 3.9 3.7 5.7 7 7.7 6 5 5.3 5 4.5 5.5 6.3 6.5 7.7 8.3 7 6.5 6 6 5.5 6.3 7.4 7.3 9.2 8.6 8.3 8.4 6.5 7.3 7 7.5 10 8.2 10 9.9 9.2 9.5 7.6 8.9 8 8.9 11.8 10 11 11.3 10.7 11 9 10.5 10.5 10.5 14.5 11 13 14 12.5 13 10.5 12.3 12 13 18.5 14.5 17 16.5 14.5 16 12.5 15 14 16 26 14.2 16.3 16.3 15.5 17.5 13 16.5 14.7 17 27.3 17.5 19.2 19.6 17 205 15 17.5 17 19 34 20.6 24 25 30.5 26 17 21 21.5 23 42.5 22 25 25.5 21 23.5 18 23 24.5 24 43 28 33 33 27 29 21.5 30.5 33.5 31 54 31.5 35 35 31.5 31 23 33 38 34 54 72 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 8 8 7 6 10 7 8 6 9 9 7 6 5 8 6 7 8 6 7 6 7 7 8 6 8 8 8 8 10 10 7 7 6 7 7 8 9 6 7 7 10 8 9 7 10 9 8 9 10 8 7 8 7 9 9 8 8 7 8 6 10 8 8 7 10 10 8 10 10 7 8 9 7 10 10 8 6 7 7 8 11 10 10 9 10 12 10 10 11 7 8 8 8 10 11 8 7 8 9 9 11 10 10 9 11 12 11 11 13 9 8 8 11 13 11 9 8 10 10 11 13 20 25 11 28 24 16 31 34 10 9 9 13 12 17 13 11 13 12 26 23 34 38 10 43 34 30 40 48 23 10 10 17 16 17 15 15 21 16 39 30 49 47 16 54 46 37 51 58 22 12 18 18 20 19 17 15 21 18 12 Agustus 8 Agustus 5 Agustus 2 Agustus 29 Juli 26 Juli 23 Juli 7 9 8 7 8 8 6 7 7 9 8 8 4 9 7 9 9 8 7 8 18 Juli 7 9 9 7 8 8 6 7 7 9 8 8 5 9 8 8 8 7 7 9 15 Juli 6 9 8 6 6 7 7 7 7 8 6 7 4 8 8 7 7 7 6 7 12 Juli 5 Juli 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 5 6 4 6 6 6 6 6 6 6 8 Juli 1 Juli 21 Juni 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 6 6 5 5 5 5 5 28 Juni 200 ml 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 Juni 100 ml 16 Juni perlakuan B. Pertumbuhan Jumlah daun Tanaman Terung dengan beda perlakuan 48 41 50 62 32 74 58 55 64 71 32 18 25 24 22 23 21 17 38 23 55 48 76 66 22 92 63 58 59 89 37 19 20 26 21 31 25 22 27 25 73 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 300 ml 400 ml 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 6 5 5 5 6 5 6 5 4 6 5 4 5 5 5 5 5 5 6 6 7 6 6 6 7 6 7 6 5 7 6 6 6 6 6 6 6 7 8 7 7 6 7 7 8 7 8 8 7 8 8 7 8 7 7 8 7 8 8 7 8 5 8 7 8 8 9 9 8 8 8 6 8 9 8 9 8 9 8 7 8 4 8 7 8 8 10 9 7 6 6 6 6 8 7 7 7 8 5 6 6 5 6 7 5 7 8 8 6 4 5 7 5 7 5 6 7 8 5 7 7 6 7 8 6 8 7 9 6 6 6 8 6 7 6 6 8 8 7 9 8 8 8 8 7 9 8 10 8 7 7 9 7 8 8 8 9 8 7 10 9 9 9 9 8 9 9 10 7 8 7 10 7 9 8 8 10 9 7 8 8 8 10 11 8 7 8 9 8 9 8 12 8 11 10 9 11 10 8 12 11 13 10 12 10 11 11 12 9 11 10 12 9 11 11 11 12 12 10 31 13 24 12 13 11 12 15 17 10 15 14 13 10 11 15 12 12 12 11 34 11 33 12 13 13 15 24 25 12 16 35 24 11 13 19 15 24 13 12 35 18 40 16 16 15 15 31 30 12 22 42 36 11 17 29 17 30 16 12 50 24 45 33 35 22 30 47 45 24 37 58 44 23 26 40 24 42 29 14 50 26 48 22 29 28 25 33 36 23 43 60 35 19 23 37 27 36 32 74 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kontro l 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 6 6 6 6 6 4 5 6 6 6 6 7 8 7 7 5 7 7 7 8 8 7 8 9 9 7 7 7 9 9 9 7 7 7 7 8 7 6 9 7 7 5 6 7 7 8 6 7 8 8 8 6 7 8 8 9 5 7 8 8 9 7 8 8 9 10 6 9 7 7 11 7 8 8 9 11 6 8 8 8 10 9 10 9 9 9 8 9 8 9 12 11 9 10 10 10 9 9 8 10 16 12 13 11 11 11 10 10 10 11 25 15 16 20 11 17 12 17 35 17 28 16 22 21 13 15 12 16 34 17 28 29 31 27 22 23 18 27 46 20 39 23 28 26 27 23 21 30 43 25 47 75 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1.2 1.2 1.2 1.5 1.2 1.3 1.3 1.3 1.4 1.5 1.4 1.4 1.2 1.6 1.6 1.5 1.6 1.6 1.5 1.5 1.5 1.5 1.6 1.7 1.5 1.7 1.6 1.6 1.8 1.9 1.6 1.6 1.5 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.8 1.8 1.6 1.7 1.8 1.9 1.8 1.8 1.8 1.8 2.2 2.1 1.9 1.9 1.7 2.1 2.4 2.4 2 2.1 2.1 2 1.8 2 2.1 2.3 2 2.3 2.3 2.2 2.3 2.3 2.2 2 2 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.6 2.1 2.2 2.2 2.3 2.3 2.1 2.5 2.5 2.4 2.5 2.5 2.3 2 2 2.4 2.4 2.4 2.3 2.4 2.4 2 2.3 2.5 2.5 2.5 2.1 2.7 2.6 2.5 2.5 2.7 2.3 2.3 2.1 2.5 2.6 2.5 2.3 2.4 2.6 2.1 12 Agustus 1.5 1.5 1.5 1.6 1.5 1.5 1.5 1.5 1.6 1.6 1.5 1.5 1.3 1.7 1.8 1.7 1.7 1.7 1.7 1.6 8 Agustus 1.5 1.5 1.5 1.6 1.5 1.5 1.5 1.5 1.6 1.6 1.5 1.5 1.2 1.6 1.7 1.5 1.7 1.7 1.7 1.6 5 Agustus 1.2 1.2 1.2 1.3 1.3 1.2 1.2 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1 1.4 1.6 1.4 1.5 1.5 1.4 1.3 2 Agustus 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1 1.3 1.3 1.2 1.3 1.2 1.3 1.2 29 Juli 1.1 1.2 1 1.1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.8 1.1 1.1 1 1 1 1 1 26 Juli 8 Juli 1 0.9 1 1.1 1 1 1 1 1 1 0.8 1 0.8 1.1 1.1 1 1.1 1.1 1.1 1 23 Juli 5 Juli 0.9 0.8 0.8 1 1 0.9 0.8 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 1 1 0.8 1 0.8 0.8 0.8 18 Juli 1 Juli 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 1 1.5 1 1 0.8 0.8 0.6 0.6 0.8 1 0.7 0.6 0.8 0.8 0.8 15 Juli 28 Juni 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.8 1 0.7 0.8 0.8 0.8 0.8 12 Juli 24 Juni 200 ml 21 Juni 100 ml 16 Juni perlakuan C. Pertumbuhan diameter batang dengan beda perlakuan 2.8 2.6 2.9 3 2.3 3.2 2.9 2.9 2.9 3.2 2.6 2.4 2.2 2.7 2.5 2.5 2.6 2.6 2.7 2.4 3 3 3 3 2.9 3.1 2.9 3 3 3.2 2.6 2.4 2.6 2.6 2.6 2.8 2.6 2.6 2.6 2.7 76 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 300 ml 400 ml 0.8 0.8 0.6 0.8 0.8 0.7 0.8 0.8 0.8 0.7 0.6 0.8 0.7 0.8 0.8 0.6 0.7 0.7 0.8 0.8 0.8 0.8 0.6 0.8 0.8 0.7 0.8 0.8 0.8 0.7 0.6 0.8 0.7 0.8 0.8 0.6 0.7 0.7 0.8 0.8 0.8 0.8 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 1 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 1 1 1.1 0.9 1 1.1 1.2 1.1 1.3 0.9 1 1.1 1 1 1 1 1 1.3 1.1 1 1.3 1.1 1 1.3 1 1 1.3 1 1 1.3 0.9 1 1.1 1 1 1.2 1 1 1.2 1.1 1 1.2 1 1 1.2 1 1 1.2 1 1 1.2 1 1 1.2 1.1 1 1.3 1.1 1 1.2 1.2 1.3 1.6 1.2 1.2 1.3 1.3 1.3 1.4 1.3 1.2 1.2 1.2 1.3 1.2 1.2 1.2 1.3 1.5 1.4 1.3 1.3 1.5 1.3 1.3 1.4 1.4 1.5 1.5 1.5 1.3 1.4 1.3 1.3 1.3 1.4 1.4 1.4 1.5 1.4 1.5 1.6 1.6 1.6 1.4 1.6 1.6 1.6 1.7 1.6 1.4 1.6 1.5 1.6 1.5 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.5 1.7 1.9 1.6 1.4 1.6 1.6 1.6 1.8 1.8 1.4 1.7 1.5 1.6 1.4 1.6 1.6 1.6 1.8 1.6 1.5 1.9 1.8 2 1.5 1.7 1.7 1.8 1.9 1.8 1.5 1.8 1.6 1.8 1.5 1.7 1.7 1.7 2 1.5 1.6 2.3 2.2 2.3 1.6 1.8 1.8 2 2.1 2.1 1.6 2 1.8 2.2 1.7 1.9 1.9 1.9 2.3 1.9 1.6 2.5 2.5 2.7 1.8 2 2 2 2.3 2.3 1.8 2.2 2.2 2.4 2 2.1 2.1 2.1 2.4 2 1.8 2.6 2.5 2.7 2 2.3 2 2.1 2.6 2.5 2 2.2 2.4 2.4 2 2.1 2.2 2.1 2.5 2.1 1.8 2.6 2.4 2.7 2 2.3 2.1 2.2 2.4 2.5 2 2.4 2.6 2.5 2 2.3 2.3 2.1 2.5 2 2 2.8 2.5 2.9 3.3 2.4 2.2 2.4 2.8 2.7 2 2.6 2.9 2.7 2.2 2.4 2.3 2.3 2.7 2.5 2.1 3 2.6 3 2.3 2.4 2.4 2.4 2.9 2.9 2.3 2.6 3.1 2.6 2.4 2.3 2.6 2.3 2.7 2.6 77 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kontro l 0.7 0.8 0.6 0.8 0.7 0.7 0.6 0.7 0.8 0.8 7 0.8 0.6 0.8 0.7 0.7 0.6 0.7 0.8 0.8 0.8 1 0.8 1.1 0.8 1.1 0.8 1 0.8 1.1 0.8 0.9 0.8 1 0.8 1 0.8 1 0.8 1.1 1 1.1 1.1 1 1.2 1 1.1 1 1.1 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.3 1.1 1.2 1.2 1.2 1.3 1.4 1.5 1.4 1.4 1.4 1.1 1.4 1.4 1.5 1.6 1.4 1.5 1.5 1.5 1.5 1.2 1.3 1.3 1.4 1.8 1.6 1.6 1.7 1.6 1.7 1.4 1.5 1.5 1.6 1.9 1.6 1.8 1.8 1.8 1.8 1.5 1.6 1.8 1.8 2.1 1.8 1.9 1.9 1.8 1.9 1.5 1.9 1.8 1.9 2.3 1.9 2.1 2.1 1.8 2.3 1.8 2 1.9 2.2 2.5 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2 2.2 2.2 2.3 2.7 2.1 2.2 2.3 2.2 2.2 1.8 2.2 2.3 2.3 3 2.2 2.3 2.6 2.2 2.3 2 2.5 2.4 2.5 3 2.3 2.5 2.6 2.4 2.5 2.2 2.6 2.8 2.6 3.1 2.4 2.5 2.5 2.4 2.5 2.3 2.5 2.7 2.5 3.1 78 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 Lampiran II. Hasil Pertumbuhan Rata-rata Tanaman Terung (Solanum melongena) A. Tabel Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume Pupuk Organik Cair No Perlakuan A B C D E 1 39 29.5 15.5 25.5 28.9 2 39.5 24 46 37.5 32.8 3 51.5 22 34.5 40.5 32 4 47 34.5 49.1 34.5 28.5 5 29.5 27.5 28 21 28.8 6 44.5 28.6 28.2 30.2 20 7 48.5 34.9 25.3 34.4 31.5 8 44 36.8 28.2 30 34.6 9 51.5 37.2 40.9 36.5 31 10 53 27.5 42.6 26.5 51.6 Rata-rata 44.8 30.25 33.83 31.66 31.97 B. Pertumbuhan Jumlah Daun Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume Pupuk Organik Cair No Perlakuan A B C D E 1 50 33 10 19 19 2 44 15 46 38 24 3 71 16 21 55 22 4 62 22 44 31 23 5 18 17 18 15 20 6 88 27 25 19 17 7 59 21 23 33 26 8 54 18 20 22 39 9 55 23 28 32 21 10 85 21 32 27 43 Rata-rata 58.6 21.3 26.7 29.1 25.4 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 C. Tabel Pertumbuhan Diameter Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume pupuk Organik Cair No Perlakuan A B C D E 1 2.92 1.8 1.3 1.7 1.7 2 2.92 1.8 2.2 1.8 1.7 3 2.92 2 2 2.4 1.9 4 2.92 1.8 2.2 1.8 1.6 5 2.1 1.6 1.5 1.6 1.8 6 2.3 2.1 1.7 1.7 1.6 7 2.1 1.8 1.6 1.9 1.9 8 2.92 1.8 1.6 1.6 2 9 2.92 1.8 2.1 1.9 1.7 10 2.4 1.9 2.2 1.8 2.3 Rata-rata 2.642 1.84 1.84 1.82 1.82 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 Lampiran IV. Uji Anova A. Uji Anova Tinggi Batang Tanaman Terung Source of Variation Between Groups Within Groups SS 1390.67 9 2646.53 1 Total 4037.21 df MS 45 58.8118 49 Perlakuan N Subset for alpha= 0.05 1 2 B 10 30.2500 D 10 31.6600 E 10 31.9700 C 10 33.8300 A 10 44.8000 .350 P-value F crit 4 347.6697 5.911564 0.000654 2.578739 B. Uji Duncan Sig. F 1.000 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 C. Uji Anova Jumlah Daun Tanaman Terung Source of Variation Between Groups Within Groups SS df 9018.68 7025.9 Total 16044.58 MS 4 2254.67 14.44088 45 156.1311 49 D. Uji Duncan Subset for alpha = 0.05 perlakuan N 1 B E C D A Sig. 10 10 10 10 10 21.3000 25.4000 26.7000 29.1000 .211 F 2 58.6000 1.000 P-value F crit 1.16399 2.578739 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI E. Uji Anova Diameter Batang Tanaman Terung Between Groups Within Groups Total Sum of Squares Mean Square df 5.278752 4 3.30676 45 0.073484 8.585512 49 Subset for alpha = 0.05 N 1 D E B C A Sig. 10 10 10 10 10 1.8200 1.8200 1.8400 1.8400 .883 F P-value 1.319688 17.95896 7.0482 F. Uji Duncan perlakuan F crit 2 2.6420 1.000 2.578739 83 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 Lampiran V. Rancangan Hasil Penelitian untuk Pendidikan SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan : SMA Kelas : XII Kompetensi Inti: 1. Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, mengkaji dan menciptakan dalam ranah konkret dan ranah abstrak dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kompetensi Dasar 1.2 Menyadari dan mengagumi pola piker ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. Materi Pokok Pembelajaran Penilaian PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 1. Pertumbuahan 1. Konsep Tugas dan pertumbuhan dan Observasi Perkembangan perkembangan Portofolio Faktor luar dan faktor dalam pada pertumbuhan 1. Merencanakan dan melaksanakan percobaan Mengkaji hasil kerja ilmiah (contoh kerja ilmiah) Bagaimana langkah-langkah melakukan percobaan menurut kerja ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji contoh karya ilmiah dari berbagai sumber Alokasi Waktu Sumber Belajar 5 minggu x 4 JP Video pertumbuha n dan perkembang an Buku Biologi Kelas XII 86 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kompetensi Dasar 2.1 Materi Pokok Berperilaku ilmiah: 1. Merencanakan teliti, jujur terhadap data dan dan fakta, disiplin, melaksanakan tanggung jawab, dan percobaan peduli dalam observasi Mengkaji hasil dan eksperimen, berani kerja ilmiah dan santun dalam (contoh kerja mengajukan pertanyaan ilmiah) dan berargumentasi, Bagaimana peduli lingkungan, langkah-langkah gotong royong, melakukan bekerjasama, cinta percobaan damai, berpedapat menurut kerja secara ilmiah dan kritis, ilmiah dari hasil responsif dan proaktif diskusi dan dalam setiap tindakan mengkaji contoh dan dalam melakukan karya ilmiah dari pengamatan dan berbagai sumber. percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. Pembelajaran Mengamati Mengamati pertumbuhan pada tumbuhan Membaca teks pertumbuhan pada tumbuhan Menanya Siswa distimulir untuk membuat pertanyaan yang menuntut berpikir kritis tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar Tes Konsep pertumbu han dan perkemba ngan Tugas Observasi Kerja ilmiah, sikap ilmiah dan keselama tan kerja 87 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar Mengumpulkan Data Portofolio (Eksperimen/Eksplorasi) Laporan percobaa Menggali informasi tentang konsep n pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup melalui tayangan video. Diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan menggunakan LKS. Diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan. 88 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kompetensi Dasar 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Mengasosiasi Membaca dan menganalisis grafik pertumbuhan dari LKS untuk mendapatkan konsep pertumbuhan dan perkembangan. Menarik kesimpulan tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dan mempresentasikan menggunakan berbagai media Mengkomunikasikan Presentasi hasil kajian dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan. Mengamati Mengkaji hasil kerja ilmiah (contoh kerja ilmiah) Bagaimana langkah- Test Membuat outline perencanaan percobaan Pemahaman tentang hasil percobaan dan kesimpulan Pemahaman tentang halhal yang harus dilakukan dalam melakukan percobaan Pemahaman tentang faktor luar dan faktor dalam terhadap pertumbuhan Alokasi waktu Sumber Belajar 89 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI langkah percobaan menurut kerja ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji contoh karya ilmiah dari berbagai sumber. Menanya Memberikan pertanyaan tentang langkah-langkah eksperimen dan penyusunan laporan hasil eksperimen. Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) Mendiskusikan rancangan dan usulan penelitian tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan Melaksanakan eksperimen sesuai dengan usulan yang disusun dan sudah disepakati setiap kelompok Melakukan pengamatan eksperimen, mencatat 90 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI data. Mengasosiasikan Mengolah data hasil eksperimen Menjawab permasalahan Menyimpulkan hasil pengamatan Menarik kesimpulan dari hasil diskusi mengenai usulan penelitian. Mengkomunikasikan Menyusun usulan penelitian tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam bentuk laporan tertulis. Melaporkan hasil eksperimen secara lisan (presentasi) dan tertulis. 91 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XII/1 Mata Pelajaran : IPA Biologi Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan Alokasi Waktu : 2 x 4 JP A. Kompetensi Inti : KI.1 : Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI.2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI.3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI.4 : Mengolah, menalar, mengkaji dan menciptakan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator : KD 1.2 : Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. KD 2.1 : Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. KD 3.1 : Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eskternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan. KD 4.1 : Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 Indikator: 1.1.1 Bersyukur kepada Tuhan atas ciptaan-Nya, makhluk hidup dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan. 1.2.1 Menyadari akan adanya bioproses yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui pola pikir secara ilmiah. 2.1.1 Teliti dalam melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui observasi. 2.1.2 Tanggung jawab terhadap data yang diperoleh dalam melakukan observasi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui presentasi di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.1.3 Proaktif dalam diskusi kelompok mengenai konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui penyusunan peta konsep. 3.1.1 Memetakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui tabel pengamatan dalam percobaan. 3.1.2 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui ekperimen. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4.1.1 95 Merencanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui rancangan penelitian. 4.1.2 Melakukan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan membandingkan parameter yang digunakan dalam percobaan. 4.1.3 Melaporkan hasil percobaan dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar melalui karya ilmiah. C. Tujuan Pembelajaran 1.2.1.1 Siswa dapat menyadari akan adanya bioproses yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan pola pikir secara ilmiah. 2.1.1.1 Siswa secara teliti dalam melakukan observasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 2.1.2.1 Siswa mampu bertanggung jawab terhadap data hasil observasi yang diperoleh dari hasil pengamatan melalui presentasi yang dilaksanakan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.1.3.1 Siswa proaktif dalam diskusi kelompok mengenai konsep pertumbuhan dan perkembangan melalui penyusunan peta konsep. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.1.1.1 96 Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui eksperimen. 3.1.2.1 Siswa mampu membuat tabel pengamatan dalam percobaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 4.1.1.1 Siswa mampu membuat rancangan penelitian mengenai faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 4.1.2.1 Siswa mampu melakukan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan cara membandingkan parameter yang digunakan dalam percobaan. 4.1.3.1 Siswa mampu membuat karya ilmiah dari hasil percobaan yang dilakukan dengan tatacara penulisan ilmiah yang benar. D. Materi Ajar Konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan Merencanakan dan melakukan percobaan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 E. Metode Pembelajaran: 1. Pendekatan : Scientific learning 2. Model : Diskusi, persentasi kelompok, pemberian tugas di kelas maupun di luar kelas. 3. Metode : Pengamatan, Diskusi, Ceramah, Eksperimen, Tugas F. Alat/Media Dan Sumber Pembelajaran Alat/Media Pembelajaran - Alat Leptop LCD Sumber Pembelajaran: Buku Biologi Kelas XII, Power Point, Internet, makalah, artikel, laporan hasil penelitian, lingkungan sekolah. G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan pertama (4 JP) Tahap Kegiatan Belajar Alokasi Waktu Pendahuluan - Guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam. - Guru meminta salah satu siswa untuk membuka pembelajaran dengan berdoa. - Guru mengecek kehadiran siswa. 10 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI - 98 Guru memberi motivasi untuk pembelajaran yang akan berlangsung sesuai dengan materi - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa dibagi menjadi empat kelompok dan memberikan LKS untuk setiap kelompok Kegiatan Inti Mengamati - 115 menit Siswa melihat gambar yang ditampilkan di depan kelas yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan. Menanya - Siswa diberikan pertanyaan terkait gambar yang ditampilkan di depan kelas yakni: apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ? Mengeksplorasi - Siswa di dalam kelompok diberikan LKS 1 - Guru memberikan tema yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok yakni Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Terung Ungu (Solanum melongena) Mengasosiasikan - Siswa membuat rancangan penelitian sesuai dengan metode ilmiah mengenai pengaruh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 pemberian pupuk cair organik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara berkelompok Mengkomunikasikan - Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas - Guru dan siswa dalam kelompok yang lain menanggapi kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok - Guru mengklarifikasi setiap kelompok yang belum terarah pada tema yang diberikan dan belum sesuai dengan penulisan ilmiah Penutup - Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan sikap proaktif dan tanggung jawab - Siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang sudah berlangsung - Siswa diberi tugas untuk melakukan percobaan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan dengan mengacu pada rancangan yang sudah dibuat oleh kelompok - Siswa diberi waktu melakukan pengamatan terhadap percobaan selama 2 minggu - Pembelajaran diakhiri dengan doa 10 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 2. Pertemuan kedua (4 JP) Tahapan Kegiatan Belajar Alokasi Waktu Pendahuluan - Guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk mengawali 10 menit pelajaran dengan berdoa. - Guru menanyakan kehadiran siswa. - Guru bertanya mengenai materi pertemuan sebelumnya. - Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan Inti Mengamati - Mengamati pertumbuhan pada tumbuhan melalui percobaan. - Siswa membuka kembali rancangan yang sudah dibuat dalam kelompok untuk ditindak lanjuti dalam percobaan. Menanya - Guru memberikan pertanyaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. 115 menit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Mengeksplorasi - Siswa di dalam kelompok diberikan LKS 2 - Siswa diminta untuk mendiskusikan mengenai faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. - Siswa diminta untuk membuat rancangan penelitian sesuai dengan tema yang sudah diberikan yakni pengaruh pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mengasosiasikan - Siswa mampu menganalisis faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. - Dari tabel pengamatan yang sudah dibuat siswa dapat membandingkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. - Siswa dapat menarik kesimpulan dari faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan 101 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 perkembangan. Mengkomunikasikan - Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. - Kelompok yang lain menanggapi presentasi dari kelompok yang lain. - Guru mengklarifikasi hasil presentasi kelompok. Penutup - Siswa diminta untuk merefleksikan dari 10 menit pembelajaran yang telah berlangsung - Pembelajaran ditutup dengan berdoa. H. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar 1. Metode Penilaian : Tes (Uraian) dan Non Tes (Tugas, Observasi dan Portofolio) 2. Teknik Penilaian : Pengamatan (Sikap dan Ketrampilan) dan Tes (Pengetahuan) 3. Instrumen : Soal, Kunci Jawaban, Rubrik Penilaian, Pendoman Skoring, lembar Observasi (Terlampir). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lembar Kerja Siswa 1 Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan A. Tujuan Menjelaskan gambar pada pertumbuhan dan perkembangan B. Alat dan Bahan Kartu gambar berbagai pertumbuhan dan perkembangan C. Cara kerja - Amati kartu gambar berbagai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan A B C D 103 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI E F - Diskripsikan gambar diatas! - Jawablah pertanyaan ini secara berkelompok 1. 104 Berdasarkan gambar diatas jelaskan tentang pengertian pertumbuhan dan perkembangan? 2. Sebutkan contoh dari: a. Pertumbuhan: ……………………….. b. Perkembangan: ……………………… 3. Pertumbuhan dibedakan menjadi berapa macam? Sebutkan dan jelaskan! 4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan! - Persentasikan hasil diskusi didepan kelas. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 Kunci Jawaban LKS 1. - Pengertian pertumbuhan dan perkembangan: Pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya yang bersifat irreversibel (Tidak dapat kembali seperti semula). Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah banyaknya sel-sel pada jaringan. - Perkembangan adalah suatu perubahan kualitatif yang melibatkan perubahan struktur fungsi yang lebih kompleks 2. Contoh: - Pertumbuhan: tinggi batang, diameter batang, jumlah daun, lebar daun. - Perkembangan: munculnya tunas, tunas daun, munculnya bunga dan buah. 3. Pertumbuhan dibedakan menjadi dua macam yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. - Pertumbuhan primer adalah proses yang terjadi pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang, ditandai dengan pertumbuhan memanjang pada tumbuhan. - Pertumbuhan sekunder adalah proses pertumbuhan pada kambium atau pertumbuhan menyamping, contohnya pertambahan diameter batang, tunas daun muncul, munculnya bunga dan buah. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan: - Faktor internal contohnya hormon yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan (auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI - 106 Faktor eksternal contohnya kondisi fisik kimia lingkungan, seperti pH tanah, suhu, air, sumber nutrisi, oksigen dan cahaya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 Lembar kerja Siswa 2 A. Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan B. Tujuan : - Memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan - Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan C. Alat dan Bahan : Alat tulis D. Langkah Kerja : - Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang. - Amati dan cermati studi kasus mengenai pengaruh pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 yang berperan besar dalam budidaya tanaman yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. - Pilihlah satu tumbuhan yang anda anggap kurang perkembangannya dalam budidaya tanaman untuk diujikan dengan pemberian pupuk organik cair. - Diskusikan dengan teman satu kelompok untuk membuat rancangan penelitian sesuai dengan langkah metode ilmiah. - Lakukan percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Pengamatan dilaksanakan selama 2 minggu. Hasil dianalisis dan dilaporkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 E. Hasil Hasil percobaan dibuat dengan system pelaporan dalam bentuk karya ilmiah diketik dengan mencakup : Judul, Rumusan masalah, Tujuan, Alat dan bahan, Langkah Kerja, Data dan Analisis Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran, serta Daftar Pustaka. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Instrumen Penilaian Kinerja Observasi Kelas : …………….. Kelompok : …………….. No Aspek 1 1 2 3 Persiapan a. Perumusan Judul b. Penentuan Masalah c. Penyiapan Alat dan Bahan Pelaksanaan a. Kehadiran kerja di lapangan b. Partisipasi Kerja di lapangan c. Tanggung jawab pengembalian peminjamanan alat d. Kebersihan Laporan a. Kelengkapan isi laporan Skor 2 3 109 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 Rubrik Penilaian Kinerja Aspek yang dinilai Persiapan a. Judul b. Penentuan masalah Skor 1 3 5 1 3 5 c. Penyiapan alat dan bahan 1 5 5 Pelaksanana a. Kehadiran kerja di lapangan b. Partisipasi kerja di lapangan 1 3 5 1 3 5 Kriteria Penelitian Jika judul salah Jika judul lengkap dan kurang tepat Judul lengkap dan tepat Jika masalah ada dan salah Jika masalah ada dan kurang tepat Jika masalah ada dan tepat Mempersiapkan alat dan bahan namun salah Mempersiapkan alat dan bahan dengan benar namun kurang lengkap Mempersiapkan alat dan bahan dengan benar dan lengkap Kehadiran < 50 % Kehadiran 50 – 80 % Kehadiran 80 % Tidak ada partisipasi dalam praktikum Ada partisipasi namun hanya di awal praktikum Ada partisipasi dari awal sampai akhir praktikum PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aspek yang dinilai c. Tanggung jawab dalam pengembalian alat Skor 1 3 5 d. Kebersihan 1 3 5 Laporan a. Ketepatan waktu pengumpulan laporan 1 3 5 Keterangan: Baik Kurang Sangat Kurang Nilai Akhir =5 =3 =1 = Kriteria Penelitian Pengemalian alat dalam keadaan rusak dan tidak pada tempatnya Pengembalian alat baik dan kurang sesuai dengan tempatnya Pengembalian alat baik dan tepat pada tempatnya Alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan kotor dan berantakan Alat dan bahan sudah bersih namun kurang tertata dengan rapi Alat dan bahan bersih dan tertata dengan rapi Lebih dari waktu yang telah ditentukan dan salah Tepat waktu namun masih kurang benar laporannya Tepat waktu dan laporan benar 111 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Format Laporan Tertulis A. Acara Praktikum (5) a. Judul : b. Hari/Tanggal : c. Tempat : B. Rumusan Masalah (5) C. Tujuan Praktikum (5) D. Hipotesis (5) E. Alat, Bahan, dan Cara Kerja (15) F. Hasil Pengamatan (20) G. Pembahasan (25) H. Kesimpulan (15) I. Daftar Pustaka (5) Pedoman Penilaian Nilai = 112 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rubrik Penilaian Laporan Tertulis Hasil Percobaan Aspek yang dinilai A. Acara Praktikum Skor 1 2 3 4 5 B.Rumusan Masalah 1 2 3 4 5 C. Tujuan Praktikum 1 2 3 4 5 D. Hipotesis 1 2 3 Kriteria Penelitian Hanya menyantumkan 1 komponen dan tidak lengkap. Hanya mencantumkan 1 komponen yang lengkap. Hanya mencantumkan 2 komponen yang lengkap Salah satu komponen tidak tercantum dengan lengkap Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar Judul, hari/tanggal, dan Tempat Tidak mencantumkan perumusan masalah Rumusan masalah tidak sesuai dengan percobaan yang dilakukan Rumusan masalah masih terkait dengan topik percobaan, namun masih menggunakan bahasa yang menimbulkan makna ganda Rumusan masalah sesuai dengan topik percobaan serta jelas namun kurang lengkap Rumusan masalah jelas, tepat dan sesuai dengan topik percobaan yang dilakukan Tidak mencantumkan tujuann praktikum Tujuan praktikum tidak sesuai dengan percobaan yang dilakukan Tujuan praktikum masih terkait dengan topik, namun penggunaan bahasa yang kurang jelas menimbulkan makna ambigu Tujuan praktikum sesuai dengan topik percobaan serta jelas namun kurang lengkap Mencantumkan tujuan praktikum dengan tepat, jelas dan sesuai dengan percobaan yang dilakukan Tidak mencantumkan hipotesis Hipotesis tidak sesuai dengan topik percobaan yang dilakukan Hipotesis yang dirumuskan masih 113 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 5 E. Alat, Bahan, dan Cara Kerja 0 5 10 15 F. Hasil Pengamatan 5 10 15 20 G. Pembahasan 5 10 15 20 25 H. Kesimpulan 5 10 terkait topik percobaan, namun penggunaan bahasa yang kurang jelas menimbulkan makna ganda Hipotesis sesuai dengan topik percobaan serta jelas namun kurang lengkap Hipotesis sesuai dengan topik percobaan jelas, tepat, dan lengkap Tidak mencantumkan komponen Mencantumkan 2 komponen lengkap Salah satu komponen tidak tercantumkan dengan lengkap Mencantumkan dengan lengkap, jelas, dan benar semua komponen Mencantumkan hasil pengamatan dan tidak tertata dengan rapi dan benar Data pengamatan kurang lengkap tetapi parameter yang diamati sudah lengkap Data hasil pengamatan tidak dilengkapi judul tabel Data hasil pengamatan lengkap, jelas dan benar dalam tabel pengamatan Poin-poin yang dibahas kurang lengkap serta tidak sesuai dengan teori pendukung Poin-poin yang dibahas sudah lengkap namun belum didukung dengan teori Pembahasan sudah didukung dengan teori, namun poin-poin pembahasan kurang lengkap Pembahasan sudah didukung dengan teori, serta mencakup poin-poin pembahasan, namun ada yang kurang lengkap/tepat Pembahasan jelas, lengkap, mencakup poin-poin pembahasaan dan didukung dengan teori Kesimpulan yang ditulis kurang lengkap Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan namun masih mencantumkan bagian yang seharusnya ditulis di pembahasan 114 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 I. Daftar Pustaka 1 2 3 4 5 Kesimpulan ditulis dengan singkat dan sudah sesuai dengan tujuan Daftar Pustaka berasal dari sumber kurang terpercaya, serta tidak sesuai dengan sumber yang dicantumkan di pembahasan Daftar Pustaka berasal dari sumber yang kurang terpercaya dan kurang lengkap serta penulisan yang kurang tepat Daftar Pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang terpercaya Daftar Pustaka berasal dari sumber terpercaya dan sesuai dengan yang ditulis namun penulisannya kurang lengkap Daftar Pustaka dari sumber terpercaya (buku, jurnal, artikel, situs pendidikan, dll) serta lengkap dan sesuai dengan yang ditulisankan dalam pembahasan 115 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 Instrumen Tes Tertulis Mengingat (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Indikator 3.1.1 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruh i pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui ekperimen. 1 2,3 4.1.1 Merencanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruh i pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui rancangan penelitian. Menciptakan (C6) Jumlah Kisi-kisi soal 3 4,5 2 Soal 1. Pertumbuhan dan Perkembangan a. Sebutkan pengertian tumbuhan!(10) dari pertumbuhan dan perkembangan pada PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. 117 Sebutkan dan jelaskan macam-macam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan!(10) 2. Jelaskan macam-macam faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan!(20) 3. Jelaskan macam-macam faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan!(15) Perhatikan permasalah berikut! Manfaat pupuk dalam budidaya terung sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tamanan terung akan tetapi karena harga pupuk semakin melambung dan hampir tidak terjangkau oleh petani menyebabkan sebagian besar tidak mampu memberikan pupuk sesuai takaran yang telah dianjurkan. Kondisi seperti ini perlu segera dicarikan jalan keluar dengan cara menemukan teknik pemupukan yang efisien atau menyediakan pupuk alternatif yang efektif dan murah. Disamping itu petani juga belum memanfaatkan limbah organik yang tidak terpakai menjadi bahan pembuatan pupuk organik cair, contohnya batang pisang yang sudah tidak digunakan, sabut kelapa, bekatul, dan lain-lain. 4. Berdasarkan permasalahan diatas, solusi apa yang ditawarkan dalam bentuk sebuah penelitian? Rumuskan dalam bentuk Judul, Rumusan Masalah, dan Tujuan masalah!(30) 5. Berdasarkan Judul yang telah dibuat pada soal no 4 buatlah hipotesisnya!(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118 Kunci Jawaban Soal Test Tertulis 1. Pertumbuhan dan Perkembangan a. Pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya yang bersifat irreversibel (Tidak dapat kembali seperti semula). Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah banyaknya sel-sel pada jaringan. Sedangkan perkembangan adalah suatu perubahan kualitatif yang melibatkan perubahan struktur serta fungsi yang lebih kompleks. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu: a. Gen Gen adalah subtansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. b. Hormon Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Misalnya hormon auksin berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru. Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119 tunas. Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat. Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun dan Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun. 1. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah: faktor yanhg berasal dari luar tumbuhan seperti air, suhu, pH, cahaya matahari, Oksigen. 2. Judul: Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman terung di polibag. Rumusan masalah: Apakah ada pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman terung? Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman terung. 3. Diduga pupuk organik cair berpengaruh terhadap pertumbuhan pada tanaman terung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penilaian Tes No Nama Siswa 1 2 Butir Soal 3 4 Skor 5 Jumlah Nilai Skor Siswa 1 2 3 4 5 dst. Rubrik Penilaian Soal 1 Skor 0 1 2-10 11-20 2 0 1-5 6-16 3 4 5 17-20 0 1 5-10 11-15 0 1-12 13-21 22-30 0 1 5-10 11-15 Aspek Tidak menjawab sama sekali Menjawab tetapi tidak benar Menjawab pertanyaan a dan b benar tetapi kurang lengkap Menjawab pertanyaan a dan b secara benar dan lengkap Tidak menjawab pertanyaan sama sekali Menjawab tetapi tidak benar Menjawab benar tetapi kurang lengkap Menjawab benar dan lengkap Tidak menjawab sama sekali Menjawab tetapi tidak benar Menjawab benar tetapi kurang lengkap Menjawab benar dan lengkap Tidak menjawab sama sekali Menjawab kurang tepat Menjawab benar tetapi kurang lengkap Menjawab benar dan lengkap Tidak menjawab sama sekali Menjawab tetapi tidak benar Menjawab benar tetapi kurang lengkap Menjawab benar dan lengkap 120 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Instrumen Penilaian Observasi No Aspek Indikator Baik 1 Ketelitian 2 Tanggung jawab 3 Proaktif Teliti dalam pengamatan Teliti dalam melaporkan hasil Bertanggung jawab terhadap tugas kelompok Mengerjakan tugas kelompok bersama teman kelompok lain Tanggung jawab dalam kelompok untuk kegiatan praktikum Aktif dalam kelompok Aktif bertanya Berani mempertahankan pendapat Kategori: Baik =5 Kurang =3 Sangat Kurang =1 Nilai Akhir = Keterangan Nilai 91 - 100 81 - 90 75 - 80 65 - 74 < 65 Kategori Amat Baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Kategori Kurang Sangat Kurang 121 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rubrik Penilaian Observasi No 1 Aspek yang dinilai Keaktifan Skor Kriteria Penilaian 1 Jika hanya memenuhi satu indikator seperti aktif mengemukakan pendapat, aktif bertanya, atau aktif menanggapi pendapat Jika memenuhi dua indikator seperti aktif mengemukakan pendapat, aktif bertanya, atau aktif menanggapi pendapat Jika memenuhi indikator bertanya yakni aktif mengemukakan pendapat, aktif bertanya, atau aktif menanggapi pendapat Jika hanya terkait satu indikator seperti tanggung jawab, mengerjakan tugas kelompok, atau menghargai pendapat orang lain, atau tanggung jawab terhadap kelompok Jika hanya memenuhi 2 indikator seperti bertanggung jawab, mengerjakan tugas kelompok, menghargai pendapat orang lain, atau bertanggung jawab terhadap kelompok Jika ketiga indikator terpenuhi bertanggung jawab terhadap kelompok, mengerjakan tugas kelompok, dan menghargai pendapat orang lain Jika hanya memenuhi satu indikator seperti mampu berpendapat dan tidak takut salah, mampu mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, atau berani mempertahankan pendapat Jika hanya dua indikator seperti mampu berpendapat dan tidak takut salah, mampu mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, atau berani mempertahankan pendapat Jika ketiga indikator terpenuhi mampu berpendapat dan tidak takut salah, mampu mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, dan berani mempertahankan pendapat 2 3 2 Kerjasama 1 2 3 3 Percaya Diri 1 2 3 122 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran VI. Gambar Hasil Penelitian tanaman Terung (Solanum melongena) Gambar 1. Pupuk Organik Cair Gambar 2. Lokasi Penelitian Gambar 3. Pengukuran Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Gambar 4. Pengukuran Diameter batang 123 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 5. Tata letak Tanaman Terung Gambar 6. Pertumbuhan Generatif Tanaman Terung Gambar 7. Pertumbuhan Generatif Tanaman Terung Gambar 8. Daun kekurangan unsur Nitrogen 124 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 9. Hama kutu putih Gambar 10. Hama belalang kelihatan daun berlubang Gambar 11. Hasil akhir penelitian tanaman terung (Solanum melongena) pada tanggal 12 Agustus 2015 125