Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN OTAK-ATIK KATA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X-C SMAN 1 Rowosari Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016) Sawitri Retno Umirin, SPd Guru SMA 1 Rowosari ABSTRAKSI Pada Standar Kompetensi Memahami kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, semestinya siswa dapat memahami teori, konsep dan istilah-istilah ekonomi yang sangat banyak. Banyak materi dan istilah-istilah ekonomi yang asing menuntut siswa memahami konsep teori ekonomi secara cepat, karena waktu pembelajaran yang sangat singkat. Keadaan ini terlihat dari pembelajaran yang masih dominan menggunakan metode ceramah, tidak melibatkan siswa berinteraksi langsung dalam proses belajar mengajar, tidak memanfaatkan berbagai strategi, tidak memanfaatkan pendekatan dan model-model pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan karena ada permasalahan rendahnya prestasi siswa dalam materi kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Permainan Otak-Atik Kata pada materi kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dapat meningkatkan prestasi siswa kelas XC SMAN 1 Rowosari dalam istilah-istilah ekonomi yang banyak terdapat dalam materi ini. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan refleksi. Dalam penelitian menggunakan validasi teoritik dan validasi empirik. Validasi teoritik dilakukan dengan cara mengkaji kisi-kisi soal ulangan diakhir siklus sedangkan validasi empirik dilakukan dengan cara membandingkan data hasil ulangan tiap siklus dengan data sebelumnya. Berdasarkan pengamatan pada proses kegiatan meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa menggunakan permainan otak-atik kata, hasil dicatat dan dibandingkan dengan hasil siklus I dan Siklus II. Jika masih ada anak yang belum menunjukan adanya perubahan, maka kita beri kesempatan lagi untuk mengikuti kegiatan selajutnya. Indikator Keberhasilan setelah dilakukan penelitian, maka target yang ingin dicapai adalah pada kondisi awal sebagian kecil hasil belajar siswa menunjukkan prestasi belajar kebijakan pemerintah di bidang ekonomi (kurang dari 85%) mencapai nilai KKM yaitu 75, dan setelah dilakukan penelitian pada Siklus II pada kondisi akhir jumlah peserta didik yang mencapai nilai KKM (75) lebih dari 85%. Key Words : Standar Kompetensi, Permainan Otak-Atik Kata, Materi Ekonomi juga berisi materi yang sarat dengan Latar Belakang Masalah teori namun dengan alokasi waktu Materi ekonomi kelas X yang sangat terbatas. Pada Standar SMA dalam Kurikulum Tingkat Kompetensi Memahami kebijakan Satuan Pendidikan pada semester dua pemerintah di bidang ekonomi, semestinya siswa dapat memahami Ketuntasan Belajar / KKM 75 ) dan teori, dengan nilai rata-rata 68 %. konsep dan istilah-istilah ekonomi yang sangat banyak.Banyak Berdasarkan hasil evaluasi materi dan istilah-istilah ekonomi peningkatan yang kebijakan asing menuntut siswa prestasi pemerintah belajar di bidang memahami konsep teori ekonomi ekonomi melalui ulangan harian pada secara tanggal 4 Januari 2016 yang peneliti cepat, karena waktu pembelajaran yang sangat singkat. Keadaan dari Rowosari masih banyak peserta didik pembelajaran yang masih dominan yang belum mencapai batas Kriteria menggunakan metode ceramah, tidak Ketuntasan Minimal (KKM) seperti melibatkan tampak pada tabel berikut : langsung ini terlihat lakukan di kelas X-C SMAN 1 siswa dalam mengajar, proses tidak berbagai berinteraksi belajar memanfaatkan strategi, memanfaatkan model-model tidak pendekatan dan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Semua itu menyebabkan peserta didik merasa jenuh, bosan, dan pasif pada waktu proses Ekonomi. tertulispun Tabel. 1 Daftar pencapaian Nilai Ulangan Harian No Uraian Nilai 1 Nilai terendah 45 2 Nilai tertinggi 92 3 Nilai rerata 68 4 Prosentase mencapai 25 % belajar-mengajar Untuk hasil ulangan KKM 5 Prosentase tidak 75 % mencapai KKM banyak peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM dengan bukti 75 % (18 anak) Untuk mengatasi kesulitan mengalami kesulitan belajar kebijkan peningkatan prestasi tersebut, maka pemerintah perlu di bidang ekonomi. dilakukan upaya untuk Terbukti dari hasil belajar (ulangan meningkatkan prestasi belajar siswa harian) hanya 25 % (6 anak) yang pada mata pelajaran ekonomi. Salah tuntas satu di antaranya adalah melalui belajar (dengan Kriteria penerapan media pembelajaran yang sesuai, yang munculnya dapat gagasan merangsang baru Tujuan Penelitian bukan Berdasarkan permasalahan hanya sekedar menghafalkan materi yang akan dikaji tersebut di atas yang sudah ada dalam buku cetak maka mereka. Oleh sebab itu diperlukan penelitian tindakan kelas ini adalah metode belajar yang menarik bagi sebagai berikut: siswa yaitu dengan menggunakan 1. Tujuan Umum permainan otak-atik kata. Adapun Dari latar belakang di atas penulis mencoba yang menajadi tujuan dari tujuan penelitian ini umum adalah dari untuk sebuah penelitian meningkatkan prestasi belajar tindakan kelas yang berjudul ”Upaya kebijakan pemerintah di bidang Meningkatkan ekonomi secara umum Prestasi Belajar Kebijakan Pemerintah Di Bidang Ekonomi melalui Permainan Otak-Atik 2. Tujuan Khusus Penggunaan Adapun tujuan khusus dalam Kata pada penelitian ini adalah Untuk Siswa kelas X-C SMAN 1 Rowosari meningkatkan prestasi belajar Semester kebijakan pemerintah di bidang 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 “ ekonomi pada siswa kelas X-C SMAN 1 Rowosari semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Apakah melalui penggunaan permainan Otak-atik meningkatkan kebijakan kata prestasi pmerintah di dapat Manfaat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan berguna bagi siswa untuk belajar meningkatkan bidang kebijakan prestasi pemerintah di belajar bidang ekonomi siswa kelas X-C SMAN 1 ekonomi, sehingga siswa lebih peka Rowosari semester 2 tahun pelajaran dan mampu menganalisis masalah- 2015/2016?”. masalah ekonomi yang terjadi di sekitarnya, bermanfaat bagi guru agar dapat meningkatkan wawasan dan meningkatkan kemampuan guru menjadi acuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi penelitian berikutnya. di dalam kelas, berguna bagi sekolah dan masyarakat dalam upaya KERANGKA TEORI meningkatkan kualitas Sumber Daya Teori Prestasi Belajar Manusia yang sangat dibutuhkan a. dalam proses pembangunan. Secara Belajar memiliki pengertian yang lebih terinci manfaat penelitian ini tidak dapat dijelaskan cukup dengan adalah sebagai berikut : satu definisi saja, sebab tiap-tiap 1. Manfaat bagi siswa individu a. Siswa akan mendapat banyak tambahan pengetahuan Pengertian Belajar dapat mendefinisikan pengertian belajar menurut pola pikir masing-masing. Menurut Approach mengenai berbagai masalah (1971) ekonomi dilihat dari sudut ilmu mendidik b. Membangkitkan kemampuan belajar dalam Arsyad (2011:3), merupakan perubahan anak untuk mengungkapkan perilaku, sedangkan pikiran, ide dan gagasan adalah tindakan yang dapat diamati . serta pendapat dalam bidang Dengan kata lain perilaku adalah ekonomi. suatu tindakan yang dapat diamati 2. Manfaat bagi guru atau hasil yang diakibatkan oleh a. Memberikan wawasan baru bagi guru perilaku itu untuk lebih tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati. Untuk mengenal tentang teknik memperluas pengertian belajar di sini mengajar dengan metode akan dikemukakan definisi belajar bermain b. Guru menurut beberapa ahli : lebih terstimuli kreatif untuk dan selalu inovatif. (2007: 105) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana 3. Manfaat bagi Pepustakaan. Menambah 1) Menurut Gagne dalam Whandi perbendaharaan hasil penelitian yang dapat suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman 2) Abdillah dalam Aunurrahman d) Tingkah laku yang mengalami (2010:35) menyimpulkan bahwa perubahan karena belajar adalah usaha sadar yang menyangkut berbagai dilakukan oleh individu dalam kepribadian, baik fisik maupun perubahan tingkah laku yang psikis. baik melalui latihn dan Menyatakan bahwa aspek-aspek merupakan tindakan dan psikomotorik afektif, untuk memperoleh tujuan tertentu aspek 5) Dimyati dan Mudjiono (1999:7). pengalaman yang menyangkut kognitif, belajar belajar dan perilaku yang komplek sebagai tindakan, maka belajar hanya 3) Galloway (1972:27) mengatakan dialami oleh peserta didik belajar merupakan suatu proses sendiri. Peserta didik internal yang mencakup ingatan, penentu terjadinya atau tidak retensi, pengolahan informasi, terjadinya proses belajar. Proses emosi dan factor-faktor lain belajar berdasarkan memperoleh sesuatu yang ada di pengalaman- pengalaman sebelumnya. beberapa elemen berkat siswa lingkungan sekitar. Lingkungan 4) Purwanto (1990: 85) menyatakan ada terjadi adalah yang yang dipelajari oleh didik berupa keadaan peserta alam, mencirikan pengertian tentang benda-benda, hewan, tumbuhan, belajar yaitu : manusia a). Belajar merupakan suatu atau dijadikan hal-hal bahan yang belajar. perubahan tingkah laku Tindakan belajar tentang sesuatu b). Belajar merupakan suatu hal tersebut tampak sebagai perubahan yang terjadi melalui perilaku belajar yang tampak latihan atau pengalaman dari luar. c) Perubahan yang terjadi b. Proses Belajar dalam belajar relatif mantap Proses belajar-mengajar merupakan dan merupakan akhir dari inti dari proses pendidikan secara periode waktu yang cukup keseluruhan dengan guru sebagai panjang pemegang peran utama. Peristiwa belajar-mengajar banyak pada pandangan berbagai berakar dan Kebijakan Ekonomi a. Masalah Ekonomi konsep. Oleh karena itu, perwujudan Setiap Negara mempunyai masalah- proses belajar-mengajar dapat terjadi masalah ekonomi yang harus dicari dalam pemecahannya, begitu juga bangsa berbagai model. Weil mengemukakan 22 model mengajar Indonesia yang dikelompokkan ke dalam 4 hal, berkembang menghadapi beragam yaitu masalah di antaranya : standar hidup : proses perkembangan informasi, pribadi, interaksi yang sebagai rendah, sosial, dan modifikasi tingkah laku penduduk (Joyce & Weil, Models of teaching, ketergantungan 2010). rendahnya Suatu hasil proses belajar- Negara pertumbuhan dan tingkat yang produktivitas, pengangguran tinggi, tingkat yang tinggi, mengajar dikatakan betul-betul baik, ketergantungan terhadap produksi apabila memiliki ciri – ciri : pertanian dan ekspor barang-barang 1) Hasil itu tahan lama dan dapat primer, pasar yang tidak sempurna digunakan dalam kehidupan dan informasi yang tidak memadahi, oleh peserta didik serta dominasi, ketergantungan dan 2) Hasil itu merupakan kerapuhan dalam hubungan pengetahuan asli atau otentik. internasional (Suratno, 2007:115). Artinya b. Kebijakan pemerintah dalam pengetahuan itu seolah-olah telah merupakan bidang ekonomi kepribadian bagi diri setiap Dalam peserta didik, sehingga akan kebijakan dapat penggunaan pandangan mempengaruhi dan kamus istilah ekonomi diartikan sebagai alat-alat (variabel caranya instrumental) untuk mempengaruhi mendekati suatu permasalahan. atau mencapai tujuan yang telah (Sardiman, 2001: 48) ditentukan (variabel target). Kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang ekonomi di antaranya : 1) Kebijakan Moneter Kebijakan a) Penetapan Harga Eceran moneter adalah Tertinggi kebijakan pemerintah dibidang b) Penetapan Harga Terendah keuangan (melalui Bank Sentral) c) Upah Minimum Regional untuk mengatur jumlah uang 5) Kebijakan yang beredar agar sesuai dengan Negeri jumlah yang dibutuhkan dalam a) Devaluasi suatu b) Debirokrasi system perekonomian Perdagangan (Suratno, 2007:198). Kebijakan c) Proteksi moneter terdiri dari : d) Deregulasi a) Diskonto policy Luar e) Pengendalian Devisa b) Open market policy Kemampuan Istilah Ekonomi c) Tight money policy Kebijakan 2) Kebijakan Fiskal merupakan Kebijakan Fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluar pemerintah dan ekonomi materi yang sangat menarik karena sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-sehari, bahkan kebijakan ekonomi yang perpajakan (Suratno, 2007 : dijalankan 198). dirasakan langsung dampaknya oleh a) Kebijakan fiscal stabilisator siswa baik dampak positif maupun otomatis b) Kebijakan fiscal deskresioner 3) Kebijakan Produksi pemerintah seringkali dampak negatifnya. Istilah ekonomi merupakan suatu pembelajaran teori dan proses konsep- a) Proteksi konsep ekonomi yang di dalamnya b) Subsidi terdapat istilah-istilah ekonomi. c) Intensifikasi Kemampuan istilah ekonomi d) Ekstensifikasi di sini adalah pemahaman siswa e) Diversifikasi terhadap dasar kualitatif dimana 4) Kebijakan Penetapan Harga dan Upah fakta-fakta saling berkaitan dengan kemampuan menggunakan siswa pengetahuan untuk siswa dalam situasi baru (Trianto 2007:66). di kelas atau pembelajaran dalam Sehingga pemahaman siswa terhadap tutorial. Fungsi model pembelajaran istilah ekonomi dapat membantu adalah siswa memahami masalah ekonomi perancang pengajar dan para guru yang terjadi disekitarnya, mampu dalam melaksanakan pembelajaran menganalisis sebab terjadinya (Trianto, 2010: 51). masalah mampu membuat dan alternative-alternative pemecahan sebagai Namun pendapat di pedoman bagi berbeda atas, dengan dikemukakan masalah. bahwa model mengajar merupakan Model Pembelajaran suatu Dalam pembelajaran, kerangka konseptual berisi prosedur berbagai masalah sering dialami oleh mengorganisasikan guru. sehingga Untuk mengatasi berbagai sistematik yang dan pengalaman, perlu adanya beberapa masalah dalam pembelajaran, maka langkah yang efisien dan efektif perlu seperti ; adanya model- model pembelajaran yang dipandang dapat Permainan Otak-Atik Kata membantu guru dalam proses belajar Pembelajaran yang mengajar. Model dirancang untuk menyenangkan akan memudahkan mewakili sesungguhnya, siswa menyerap informasi materi walaupun model itu sendiri bukanlah yang sedang dipelajari, siswa bukan realitas dari dunia sebenarnya. Model hanya objek dalam pembelajaran pembelajaran dengan realitas adalah pola yang meningkatkan keaktifan digunakan sebagai pedoman dalam siswa dalam proses belajar mengajar merencanakan di di kelas siswa menjadi subjek dalam tutorial pembelajaran, banyak hal yang bisa kelompok pembelajaran maupun (Suprijono, 2011: 46). Sejalan dengan pendapat di dilakukan untuk membuat proses belajar-mengajar dikelas atas, model pembelajaran adalah menyenangkan suatu perencanaan atau suatu pola membosankan sehingga siswa akan yang digunakan sebagai pedoman nyaman dalam merencanakan pembelajaran mengajar. Saat siswa nyaman di dalam dan lebih proses tidak belajar- kelas kemampuan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang Kondisi Awal Guru belum menerapkan permainan Otak-Atak Kata dipelajari akan meningkat. Pra Siklus Prestasi belajar siswa masih rendah Permainan Otak-Atik Kata dalam penelitian ini merupakan salah Tindakan Guru menerapkan permainan Otak-Atak Kata Kondisi Akhir Kemampuan prestasi belajar siswa meningkat satu cara yang dipakai peneliti dalam upaya peningkatan prestasi belajar kebijakan kemampuan siswa pemerintah di Siklus I Guru menggunakan permainan OtakAtak Kata, dengan cara memisahkan siswa menjadi 2 dalam bidang ekonomi. Permainan Otak-Atik Kata ini merupakan istilah inovasi peneliti Siklus II Guru menggunakan permainan OtakAtak Kata, dengan cara memisahkan siswa menjadi 6 kelompok agar lebih menarik perhatian siswa, istilah ini terilhami dari Teka Teki Silang. pelajaran Setiap kali ekonomi masuk siswa jam Gambar 2. Kerangka Berpikir diberi pertanyaan seputar materi kebijakan Hipotesis Tindakan pemerintah dibidang ekonomi, saat Penelitian Tindakan Kelas ini anak tidak berhasil mengisi semua dilakukan karena ada permasalahan kolom dalam permainan Otak-Atik rendahnya kata siswa mendiskusikan kesulitan materi kebijakan pemerintah dalam dengan teman dan diberi penugasan bidang ekonomi. Hipotesis dalam untuk membuat tek-a-teki di rumah. penelitian Siswa menggunakan Permainan Otak-Atik yang menyelesaikan prestasi ini siswa adalah dalam dengan permainan dengan waktu tercepat Kata dan dengan jawaban yang tepat akan pemerintah dalam bidang ekonomi mendapatkan nilai. dapat meningkatkan prestasi siswa pada materi kebijakan kelas X-C SMAN 1 Rowosari dalam Kerangka Berfikir Gambar kerangka berfikir tersebut peneliti tuangkan dalam bentuk bagan sebagai berikut : istilah-istilah ekonomi yang banyak terdapat dalam materi ini. METODE PENELITIAN diperoleh langsung dari sumbernya. Setting Penelitian Dalam penelitian ini data primer 1. Tempat Penelitian diperoleh dari peserta didik kelas XC Penelitian tindakan kelas ini SMA Negeri 1 Rowosari Tahun dilakukan pada siswa di Kelas Pelajaran 2015/2016 dengan segala X-C SMANegeri 1 Rowosari bentuk kegiatan yang dilaksanakan di Kec. Rowosari kelas. 2. Waktu Penelitian 2. Data Sekunder, yaitu data Penelitian ini dilaksanakan pada yang diperoleh secara tidak langsung Januari–April tahun 2016 karena dari sumbernya. Data ini berupa pada semester tersebut prestasi dokumen-dokumen dan olah data belajar ekonomi siswa di Kelas yang diperoleh dari Tata Usaha SMA X-C SMANegeri 1 Rowosari Negeri masih siswa Kendal. Selain itu juga data dari guru lebih banyak yang ngobrol dan lain atau teman kolaborasi dalam kurang penelitian. kurang, karena konsentrasi dalam pelajaran ekonomi. 1 Rowosari Kabupaten Dalam penelitian ini menggunakan teknik dan Alat Pengambilan data Subyek Penelitian Untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa, subyek yang yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Dokumen buku daftar nilai lebih tepat agar penelitian ini dapat untuk mengambil data hasil tercapai dengan hasil yang baik belajar menunjukkan prestasi sesuai dengan harapan maka peneliti belajar kebijakan pemerintah di memilih peserta didik Kelas X-C bidang ekonomi pada kondisi SMAN 1 Rowosari sebagai subyek awal. penelitian yaitu berjumlah 24 anak, 2. Butir soal tes tertulis hasil masing-masing berjumlah 12 siswa belajar laki-laki dan 12 siswa perempuan. mengambil data hasil belajar Dengan Sumber Data ; menunjukkan prestasi belajar 1. Data Primer, yaitu data yang siklus 1 untuk 3. 4. 5. 6. kebijakan pemerintah di bidang cara mengkaji kisi-kisi soal ulangan ekonomi pada siklus 1. diakhir siklus sedangkan validasi Pedoman wawancara peserta empirik didik setelah siklus 1 untuk membandingkan data hasil ulangan mengambil data hasil tiap siklus dengan data sebelumnya. wawancara peserta didik Untuk data kualitatif yaitu hasil dengan cara setelah siklus 1. observasi, angket maupun Lembar angket untuk peserta wawancara divalidasi melalui didik setelah siklus 1 untuk metode triangulasi yaitu mengetahui tanggapan siswa memanfaatkan suatu data luar atau setelah data yang diperoleh dari beberapa mengikuti pembelajaran pada siklus 1. metode sehingga dapat diperoleh Butir soal tes tertulis hasil data yang sahih. Setelah langkah di belajar untuk siklus 2 untuk atas, maka selanjutnya data tersebut mengambil data hasil belajar dianalisis prestasi deskriptif belajar kebijakan menggunakan komparatif teknik dilanjutkan pemerintah di bidang ekonomi refleksi. Deskriptif komparatif yaitu pada siklus 2. membandingkan data prestasi belajar Pedoman setelah 7. dilakukan wawancara siklus 2 siswa pada kondisi awal, siklus 1, dan untuk siklus 2 serta melakukan refleksi yaitu membuat simpulan berdasarkan mengambil data hasil wawancara siswa setelah deskriptif komparatif, siklus 2. memberi Lembar angket untuk peserta tersebut didik setelah siklus 2 untuk lanjut siklus berikutnya. mengetahui tanggapan siswa Adapun setelah mengikuti pembelajaran pada siklus 2. Dalam penelitian menggunakan validasi teoritik dan validasi empirik. Validasi teoritik dilakukan dengan ulasan dan atas kemudian simpulan menentukan tindak langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari 2 siklus, yaitu : Pelaksanaan Siklus I Observator ini tugasnya harus a. Perencanaan mengamati anak 1) Menyiapkan materi kegiatan sampai peningkatan prestasi belajar (proses ekonomi siswa berlangsung 2) Menentukan jenis kegiatan akhir dari awal selama PBM Belajar Mengajar) dengan segala tindakan yang dilakukan oleh peningkatan prestasi belajar guru, ekonomi siswa istirahat baik di luar maupun di 3) Menyiapkan peralatan 4) Menyiapkan waktu simulasi d. Refleksi Hasil tes yang diperoleh peserta perangkat didik kemudian dianalisis yaitu observasi yang sesuai dengan dengan rencana pembelajaran pada kondisi awal. b. Tindakan kelas 1) Guru anak dalam ruangan. pembelajaran 5) Menyiapkan bahkan yaitu memberitahu materi/pokok bahasan pembelajaran selama membandingkan dengan tes Refleksi memperhatikan proses pembelajaran. Ada peningkatan apa pada anak didik selama mengikuti proses 2) Guru memberi pembelajaran dengan permainan contoh/mendemontrasikan otak – atik kata. Jika siswa pembelajaran belum menggunakan permainan otak-atik kata 3) Guru bersama-sama siswa menunjukkan prestasi belajar kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, maka kita beri melakukan permainan otak- kesempatan atik kata kegiatan pada tahap selanjutnya, 4) Siswa diberikan kesempatan untuk melakukannya sendiri c. Observasi / pengamatan untuk mengikuti yaitu siklus II. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Pada saat observasi guru yang 1) Menyiapkan materi kegiatan satu mengajar dan satunya lagi peningkatan prestasi belajar sebagai ekonomi siswa pengamat/observator. 2) Menentukan jenis kegiatan menggunakan permainan Otak- peningkatan prestasi belajar Atik kata yang disajikan dapat ekonomi siswa memotivasi anak untuk 3) Menyiapkan peralatan meningkatkan prestasi belajar 4) Menyiapkan ekonomi simulasi pembelajaran siswa dan mau mencobanya lagi sampai siswa 5) Menyiapkan perangkat observasi yang sesuai dengan rencana pembelajaran paham dan menemukan pengalaman yang menarik. c. Observasi b. Pelaksanaan Tindakan Seperti pada siklus I, Sebagai tindakan lanjut siklus II observasi ditujukan dari siklus I diadakan ulang pada pada perencanaan yang sama dengan mengalami perubahan maupun siklus yang belum. Namun pada siklus I, namun beberapa diadakan perubahan cara II ini siswa, baik yang yang menjadi fokus penyajian materi dan bentuk penelitian adalah siswa yang kegiatan yang lebih menarik dan belum menyenangkan bagi anak, atau tertarik dengan materi dan terutama yang belum anak menunjukan perubahan peningkatan ekonomi prestasi belajar siswa melalui permainan otak-atik kata. Pada tahap ini materi dan bentuk mengalami kegiatan perubahan yang sajikan, sehingga dalam kegiatan ini ada perubahan, antara lain: 1. Melakukan pengamatan perubahan yang terjadi pada anak selama kegiatan suasana kelas yang digunakan permainan lebih menarik lagi, agar anak berlangsung, yang sebelumnya tidak tertarik tertarik maupun belum. atau belum paham menjadi kita Otak-Atik 2. Melakukan baik kata yang pencatatan tertarik dan paham. Sehingga perubahan yang terjadi pada kegiatan meningkatkan prestasi anak belajar ekonomi siswa dengan dalam meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa di bidang ekonomi kelas X-C SMAN 1 3. Melakukan Kabupaten Kendal semester 2 tindakan yang dilakukan guru 2015/2016 dari kondisi awal rata- dalam rata yang pencatatan Rowosari menangani dialami hal-hal oleh anak didiknya. belajar pada proses kegiatan meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa menggunakan permainan otak-atik kata, hasil dicatat dan dibandingkan dengan hasil siklus I dan Siklus II. Jika masih ada anak yang belum menunjukan adanya perubahan, maka kita beri kesempatan lagi mengikuti kegiatan selajutnya. kebijakan rata-rata prestasi belajar menunjukkan Berdasarkan pengamatan pelajaran pemerintah di bidang ekonomi 68 menjadi d. Refleksi untuk prestasi tahun kebijakan prestasi pemerintah ekonomi menjadi belajar di bidang 85 pada kondisi akhir. 2. Peggunaan model pembelajaran Otak-Atik Kata dapat mengurangi kejenuhan peserta didik dalam belajar dan meningkatkan kerjasama kelas X-C SMAN 1 Rowosari Kabupaten Kendal semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal proses belajar mengajar rendah ke kondisi akhir proses belajar mengajar kebijakan pemerintah di PENUTUP bidang ekonomi sangat tinggi. Simpulan Berdasarkan penelitian yang sudah Adapun Implikasi dalam penelitian dilakukan di atas maka simpulan ini khususnya bagi guru Ekonomi yang dapat diambil adalah sebagai dapat memberikan informasi berikut ; referensi bagi guru ekonomi bahwa : 1. Peggunaan model pembelajaran 1. Pembelajaran ekonomi dengan Otak-Atik Kata dapat meningkatkan metode bermain otak-atik kata dapat prestasi belajar kebijakan pemerintah atau digunakan untuk meningkatkan DAFTAR PUSTAKA prestasi belajar peserta didik. 2. Pembelajaran ekonomi dengan metode bermain otak-atik kata dapat mengurangi kejenuhan peserta didik dalam belajar dan meningkatkan Rekomendasi Rekomendasi yang bisa disampaikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kepada teman-teman guru yang masalah bidang meggunakan ekonomi model Dimyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : reneka Cipta Joyce, Bruce & Marsha Weil. 2010. Model of Teaching.Amerika : A. Person dalam pembelajaran kebijakan pemerintah dalam Arsyad Azhar.2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Aunurrahman. 2010.Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta proses belajar mengajar. mengalami Adji, Wahyu, Suwendi dan Suratno, 2007. Ekonomi Jakarta : Erlangga dapat pembelajaran Pusat Bahasa Depdiknas. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka upaya Purwanto, Ngalim, M. 1990. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Rosda Karya 2. Bagi peserta didik, untuk terbiasa Sardiman,A.M. 2001. Interaksi dan motivasi belajar mengajar . Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Otak-Atik Kata sebagai pemecahan masalahnya. belajar dengan meggunakan model pembelajaran Otak-Atik Kata, agar kemampuan berkreasi dan bekerja Suhardjono, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara. sama lebih meningkat. 3. Untuk perpustakaan supaya selalu menambah bahan bacaan terutama yang berkaitan dengan inovasi, media atau alat, strategi, maupun metode pembelajaran. Suharsimi, Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.