PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITAS Studi Kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Anggrid Yanuarista NIM: 061334015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITAS Studi Kasus pada PT Macanan Jaya Cemerlang Klaten SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Anggrid Yanuarista NIM: 061334015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO • Manusia tidak masuk akal, tidak logis, dan egois. Bagaimanapun juga cintailah mereka. • Bila Anda berbuat baik, orang menuduh Anda mempunyai maksud tersembunyi. Bagaimanapun juga berbuat baiklah. • Bila Anda berhasil, Anda akan mendapat teman-teman yang palsu dan musuh-musuh yang sejati. Bagaimanapun juga raihlah keberhasilan. • Kejujuran dan keterusterangan membuat Anda rentan. Bagaimanapun juga jujurlah dan terusteranglah. • Kebaikan yang Anda lakukan hari ini besok akan dilupakan. Bagaimanapun juga berbuat baiklah. • Orang terkemuka yang mempunyai gagasan-gagasan paling hebat dapat ditembak oleh orang yang paling kerdil yang mempunyai pikiran paling picik. Bagaimanapun juga pikirkanlah yang hebat. • Orang bermurah hati kepada orang yang tertindas, tetapi hanya mengikuti para penindas. Bagaimanapun juga berjuanglah untuk orang-orang tertindas. • Apa yang Anda bangun selama bertahun-tahun mungkin dapat hancur dalam semalam saja. Bagaimanapun juga membangunlah. • Berikanlah milik Anda yang terbaik kepada dunia dan Anda akan disingkirkan. Bagaimanapun juga berikanlah milik Anda yang terbaik kepada dunia. “Any Way” Readers Digest, Des’ 82 Life is improvement, iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Dengan setulus hati skripsi ini kupersembahkan untuk: • My Lord Jesus Crist, thanks God for all story, spiritual force and miracle in my life... • My lovely Mom & Papa tersayang terimakasih untuk doa & dukungannya, luv u... • Eyang kakung & Eyang putri, uncle & aunty, terimakasih untuk doa’nya... • Dede’ kecilku tercinta (Frinsus, Valentine, Agnez, Akriz, Michelle, Nassa, Arell, Naell, Miranthie, Mirandha, Satria), aku yakin kalian adalah penerus bangsa, Cap: “The Best Quality” • Special Just for my Numero Uno, I luv u not “Because..”, but I love u “Although..” • For Street “Sweet Thirty Four Community” Chiyo (Akriz), Ndy (Nindya), Ibeth (Liza), Berry Piwit (Rurie), Orion (rien salabim), Vita, you’r my best friends, Luv u all... • My Friend in the Klaberz City Galih, Adhie, Rucie, Danie, thanks for all... • Mitha, Iwa Gede, Mz Adi, Mz Rudi, De’Deci, Rendy, makasih buat dukungannya.. • Penghuni Funky House..Reynoldy, Nicko, Prazz, Rickardus, Marcell, Fendy, thanks kawan buat doa kalian.. v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 11 Maret 2010 Penulis, (Anggrid Yanuarista) vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas, studi kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itulah penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah dengan sabar dan bijaksana memberikan pertanyaan-pertanyaan hingga penulis dapat dinyatakan lulus ujian sarjana. 6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah dengan sabar dan bijaksana memberikan pertanyaan-pertanyaan hingga penulis dapat dinyatakan lulus ujian sarjana. 7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Pendidikan dan Keguruan, yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan proposal penelitian ini. 8. Pimpinan PT. Macanan Jaya Cemerlang yang telah memberikan ijin untuk penelitian kepada penulis. 9. Bapak R.A. Nugroho Septianto selaku HRD – GA Manager yang telah memberikan ijin untuk penelitian kepada penulis. 10. Seluruh karyawan dan staf PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten yang telah memberikan dukungannya kepada penulis. 11. Seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan Politeknik LPP yang telah memberikan masukan dan kerjasama yang baik selama ini. Penulis (Anggrid Yanuarista) viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Anggrid Yanuarista Nomor Mahasiswa : 061344015 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas, studi kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 11 Maret 2010 Yang menyatakan (Anggrid Yanuarista) ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas Studi Kasus pada PT Macanan Jaya Cemerlang Klaten Anggrid Yanuarista Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2010 Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) komposisi masing-masing elemen biaya mutu, (2) produktivitas berkait laba, dan (3) hubungan antara biaya mutu dan produktivitas pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. Penelitian ini dilakukan bulan September sampai dengan November 2009. Langkah - langkah analisis data adalah sebagai berikut: (1) menghitung komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten dengan menggunakan analisis korelasi product moment dan uji signifikansi pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: (1) PT. Macanan Jaya Cemerlang telah memperhatikan pentingnya mutu, hal ini terlihat pada penurunan total biaya mutu tiap tahunya, dan adanya penurunan total biaya mutu terhadap total penjualan yang sudah berada di bawah 2,5 % dari total penjualan. Maksudnya bahwa peningkatan mutu di PT. Macanan Jaya Cemerlang dapat mempertahankan penjualan produk di pasaran sehingga produktivitasnya dapat dikatakan baik, (2) rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba perusahaan, dengan kata lain dampak produktivitas di perusahaan meningkatkan total laba perusahaan, (3) terdapat hubungan negatif antara biaya mutu dengan produktivitas, terbukti dari hasil perhitungan to sebesar –3,469 lebih kecil dari - tα; n-2 sebesar -2,920. Jumlah total biaya mutu semakin menurun dari tahun ke tahun. Produktivitas berkait laba dari kedua masukan yang diteliti yaitu bahan dan tenaga kerja dapat dikatakan meningkat meskipun sedikit berfluktuasi. Terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan produktivitas sehingga hipotesis diterima, yaitu jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin tinggi. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT The Correlation Between Quality Cost and Productivity A Case Study at Macanan Jaya Cemerlang Company Klaten Anggrid Yanuarista University of Sanata Dharma Yogyakarta 2010 The purpose of this research is to know: (1) the composition of elements of quality cost, (2) profit related to productivity, and (3) the correlation between quality cost and productivity in PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. This research was conducted from September to November 2009. The steps of data analysis are following: (1) calculating the composition of quality cost, (2) calculating the profit related to productivity, (3) determining the coefficient correlation between quality cost and productivity in PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten by using product moment correlation analysis and significant test at level of 0,05. The result of this research shows; (1) PT. Macanan Jaya Cemerlang has considered the importance of quality. It can perceived from the decline of total quality cost annually, and the decline of total quality cost towards the total of trade that has been under 2,5% from total of trade. It means that the increase of quality in PT. Macanan Jaya Cemerlang can be able to maintain the product sales in market; thus its productivity can be considered well; (2) the productivity ratio of material and direct labor increase years by years. It results the additional profit to the company; in the other word, the impact of productivity in company increases the total of company profit; (3) there is negative correlation between the quality cost to total of company profit. It can be perceived from the result of to calculation of -3,469 is smaller than – tα; n-2 of -2,920. The total amount of quality cost decreases years by years. The profit related productivity from both studied inputs, i.e. the material and labor increase although slightly fluctuate. There is negative and significant correlation between quality cost and productivity. This hypothesis is accepted, if quality cost is lower, the productivity increases. xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... ix ABSTRAK ........................................................................................................... x ABSTRACT ........................................................................................................... xi DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Batasan Masalah ......................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ...................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Halaman BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6 A. Tinjauan Teoritik.......................................................................... 6 1. Pengertian Mutu ................................................................... 6 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu ........................... 8 3. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Mutu ............................... 11 4. Biaya Mutu Optimal ............................................................ 19 5. Manfaat Informasi Biaya Mutu ............................................ 22 6. Produktivitas ........................................................................ 22 7. Mutu dan Produktivitas ........................................................ 29 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 30 C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 31 D. Rumusan Hipotesis ..................................................................... 33 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 34 A. Jenis Penelitian ........................................................................... 34 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 34 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 34 D. Sampel ......................................................................................... 35 E. Variabel Penelitian ..................................................................... 35 F. Pengumpulan Data ..................................................................... 38 G. Teknik Analisa Data ................................................................... 39 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Halaman BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 44 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan........................................................... 44 B. Lokasi Perusahaan ............................................................................ 45 C. Tujuan didirikannya Perusahaan ....................................................... 47 D. Struktur Organisasi ........................................................................... 49 E. Keuangan ........................................................................................... 57 F. Personalia ......................................................................................... 57 G. Produksi ............................................................................................. 60 H. Proses Produksi ................................................................................ 60 I. Pemasaran .......................................................................................... 63 BAB V. DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .. 64 A. Deskripsi Data ................................................................................... 64 B. Analisis Data . ................................................................................. 71 C. Pembahasan ....................................................................................... 90 BAB VI. PENUTUP ......................................................................................... 98 A. Kesimpulan ........................................................................................ 98 B. Keterbatasan ..................................................................................... 99 C. Saran .................................................................................................. 99 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 101 LAMPIRAN xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Data Jumlah Produksi .............................................................................. 64 Tabel 2 Data Jumlah Penjualan ............................................................................ 65 Tabel 3 Data Jumlah Jam Kerja dan Tarif per Jam Tenaga Kerja Langsung ..... 66 Tabel 4 Data Jumlah Pemakaian Bahan Baku ...................................................... 67 Tabel 5 Harga Bahan Baku per Kilogram ............................................................ 68 Tabel 6 Data Biaya Mutu ..................................................................................... 69 Tabel 7 Biaya Mutu .............................................................................................. 72 Tabel 8 Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Biaya Mutu .............................. 75 Tabel 9 Komposisi Biaya Mutu terhadap Total Penjualan ................................... 78 Tabel 10 Rasio Produktivitas Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ...................... 79 Tabel 11 KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ............................................. 81 Tabel 12 Biaya KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ................................... 82 Tabel 13 BKS Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ............................................. 84 Tabel 14 Dampak Produktivitas Berkait Laba ..................................................... 86 Tabel 15 Kenaikan Rasio ..................................................................................... 87 Tabel 16 Hubungan Antara Biaya Mutu dengan Produktivitas ........................... 89 Tabel 17 Data Jumlah Produksi tahun 2004-2008 ............................................... 105 Tabel 18 Jumlah Penjualan tahun 2004-2008 ....................................................... 106 Tabel 19 Jumlah Jam Kerja dan Tarif Tenaga Kerja Langsung per Jam ............. 107 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 21 Jumlah Pemakaian Bahan tahun 2004-2008 ......................................... 108 Tabel 22 Biaya Mutu tahun 2004.......................................................................... 110 Tabel 23 Biaya Mutu tahun 2005.......................................................................... 111 Tabel 24 Biaya Mutu tahun 2006.......................................................................... 112 Tabel 25 Biaya Mutu tahun 2007.......................................................................... 113 Tabel 26 Biaya Mutu tahun 2008.......................................................................... 114 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Pedoman Wawancara ...................................................................... 102 Lampiran 2. Data Penelitian ................................................................................. 105 Lampiran 3. Struktur Organisasi ........................................................................... 115 Lampiran 4. Surat Keterangan Ijin Penelitian ...................................................... 116 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia industri. Pasar semakin luas, peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan semakin ketat dan sulit. Pasar dibanjiri oleh berbagai macam produk sejenis namun berlainan merk yang berusaha merebut posisi pasar. Banyaknya produk yang memasuki pasar menjadikan konsumen selektif dalam memilih produk. Produk yang bermutu tinggi dengan harga yang relatif murah tentunya lebih mudah memperoleh posisi pasar. Dengan kata lain, produk yang memiliki daya saing tinggi akan mampu menguasai pasar. Hal ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Untuk itu perusahaan harus mampu menentukan strategi bersaing apa yang mesti dilakukan agar dapat menang dalam persaingan tersebut. Perusahaan akan semakin meningkat dengan adanya perusahaanperusahaan yang mampu berproduksi secara lebih efisien dan menghasilkan produk dengan daya saing yang tinggi. 1 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Perusahaan harus mampu bersaing agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kemampuan perusahaan dalam persaingan ditentukan oleh mutu dan harga produk yang dihasilkan. Perusahaan yang memperhatikan mutu produknya dapat menghasilkan penghematan yang besar sehingga dapat meningkatkan laba. Tetapi tujuan perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa tidak hanya diarahkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi melainkan juga harus memperhatikan tingkat mutu produk yang dihasilkan. Mutu produk dapat diukur berdasarkan biayanya yang sering disebut biaya mutu. Biaya mutu adalah biaya yang terjadi atau mungkin terjadi karena mutu yang buruk. Biaya mutu berkaitan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Kegiatan biaya mutu dilaksanakan untuk mencegah atau mendeteksi mutu yang tidak sama. Jika biaya pencegahan dan penilaian naik lebih dulu dibanding biaya kegagalan eksternal dan internal maka biaya mutu akan naik, dan produktivitas akan turun. Begitu juga sebaliknya, maka dengan kata lain antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat hubungan negatif. Dalam suatu usaha menghadapi persaingan yang ketat sedapat mungkin diusahakan peningkatan mutu sehingga biaya mutu dapat dikurangi untuk menghasilkan produk dengan mutu tinggi. Penyempurnaan mutu menawarkan manfaat ekonomik yang signifikan. Jika penyempurnaan mutu tersebut secara serempak dapat diikuti oleh penyempurnaan produktivitas sifatnya berhubungan, dan kenyataannya kedua hal tersebut merupakan isu-isu strategi penting dalam lingkungan pemanufakturan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 maju. Perusahaan harus berusaha secara berkesinambungan untuk menyempurnakan mutu dan produktivitas. Perbaikan mutu dapat meningkatkan produktivitas maupun sebaliknya. Sebagai contoh, apabila pengulangan kerja berkurang karena berkurangnya unit produk cacat, maka sedikit tenaga kerja dan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan output yang sama. PT Macanan Jaya Cemerlang merupakan perusahaan penerbit dan percetakan barang, yang berupa buku pelajaran dan majalah. Perusahaan ini menyadari pentingnya mengadakan pengawasan terhadap mutu. Mutu merupakan salah satu faktor utama dalam proses percetakan karena dalam proses tersebut tidak diperkenankan untuk membuat kesalahan yang berakibat pada rendahnya mutu produk dan menurunnya produktivitas. Untuk itu sebelum kesalahan-kesalahan itu terjadi harus diperlukan upaya pengendalian biaya mutu. Mutu dan produktivitas merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan memusatkan diri pada mutu dan produktivitas perusahaan akan tetap bersaing dalam pasar dunia, karena perusahaan yang menekankan mutu akan dapat meningkatkan mutu dalam suatu masa hal itu telah menghasilkan peningkatan produktivitas. Oleh karena itu penyempurnaan mutu dan peningkatan produktivitas harus selalu berjalan beriringan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: ”Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 B. Batasan Masalah Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Data yang diambil dalam penelitian adalah data bulanan tahun 2004-2008 tepatnya 60 bulan dengan pertimbangan bahwa data tersebut adalah data paling akhir yang dikeluarkan perusahaan untuk penelitian dan rentang waktunya tidak terlalu lama sehingga lebih akurat. 2. Produktivitas tenaga kerja langsung, penulis membatasi pada tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi yaitu tenaga kerja bagian produksi. 3. Produktivitas yang akan dibahas adalah produktivitas berkait laba. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana komposisi masing – masing biaya mutu di PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten periode 2004 – 2008? 2. Bagaimana produktivitas berkait laba pada PT Macanan Jaya Cemerlang Klaten periode 2004 – 2008? 3. Bagaimana hubungan biaya mutu dengan produktivitas berkait laba pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 D. Tujuan penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) komposisi masing – masing elemen biaya mutu, (2) produktivitas berkait laba, dan (3) hubungan antara biaya mutu dan produktivitas berkait laba pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangan pemikiran dan masukan bagi manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan biaya mutu, khususnya dalam hubungannya dengan produktivitas. 2. Bagi Penulis Menerapkan teori-teori yang diterima selama kuliah ke dalam praktek yang sebenarnya, dan menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi manajemen, khususnya biaya mutu. 3. Bagi Universitas Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini, memberi gambaran pada penelitian yang berhubungan serta dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan pada Universitas Sanata Dharma. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik 1. Pengertian Mutu Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, para pelaku usaha semakin dihadapkan pada berbagai masalah yang harus ditangani secara cermat dan tepat. Seringkali permasalahan yang ada dapat ditimbulkan dari dalam maupun luar perusahaan, dan keduanya mempunyai pengaruh yang besar bagi keberhasilan perusahaan dalam pencapaian keputusannya. Salah satu tujuan perusahaan pada umumnya yaitu pencapaian laba yang maksimal, selain itu perusahaan juga harus menjaga kelangsungan hidupnya pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Agar perusahaan semakin maju, mutu produk yang dihasilkan menjadi hal yang terpenting karena produk yang mutunya baik akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Pada perusahaan yang menekankan produk bermutu tidak terlepas adanya biaya yang berkaitan dengan mutu, yaitu biaya mutu. Biaya mutu berhubungan dengan sub kategori dari kegiatan terkait mutu yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan produk gagal (kegiatan kegagalan). Kegiatan biaya mutu dilaksanakan untuk mencegah atau mendeteksi mutu yang tidak sama. 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Jika biaya pencegahan dan penilaian naik lebih dulu dibanding biaya kegagalan eksternal dan internal maka biaya mutu akan naik, dan produktivitas akan turun. Begitu juga sebaliknya, maka dengan kata lain antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat hubungan. Karena mutu merupakan elemen yang terpenting dalam bersaing, oleh karena itu perusahaan akan terus berusaha meningkatkan mutu secara terus menerus atau rutin. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mutu didefinisikan sebagai baik atau buruknya sesuatu. Mutu adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan, mutu didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap produk dan jasa. Mutu didefinisikan sebagai tingkat keunggulan dan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu (R.A. Supriyono, 1994 : 377): a. Mutu Rancangan (quality of design) Mutu rancangan adalah suatu fungsi sebagai spesifikasi produk. Sebagai contoh mobil merk BMW dan Suzuki mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai alat transportasi namun keduanya mempunyai mutu rancangan yang berbeda. Mutu rancangan yang lebih tinggi biasanya ditunjukkan oleh 2 (dua) hal, yaitu: (1) tingginya biaya pemanufakturan, dan (2) tingginya harga jual. b. Mutu Kesesuaian (quality of conformance) Mutu kesesuaian adalah suatu ukuran bagaimana suatu produk memenuhi berbagai persyaratan atau spesifikasi. Jika produk memenuhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 spesifikasi rancangan produk tersebut cocok untuk dipergunakan. Sebagai contoh seorang pelanggan yang membeli jam tangan berlapis baja, mengharapkan bahwa jam tersebut berfungsi dengan baik dalam jangka waktu tertentu, namun ketika pertama kali dia memutar kunci jam tangan tersebut gagang putarannya patah, jenis penilaian mutu apa yang dibuat oleh pelanggan. Dari kedua jenis mutu tersebut di atas, mutu kesesuaian harus menerima tekanan yang lebih besar. Ketidaksesuaian untuk memenuhi persyaratan biasanya menimbulkan masalah besar bagi perusahaan. Jika para ahli mutu berbicara mengenai peningkatan mutu, mereka mengartikannya sebagai pengurangan kejadian ketidaksesuaian dengan harapan para pelanggan. Jadi untuk para ahli mutu, istilah mutu sinonim dengan kesesuaian untuk memenuhi persyaratan-persyaratan mengerjakannya secara benar saat pertama. Produk harus diproduksi sesuai dengan spesifikasi rancangannya. Persyaratan-persyaratan harus dipenuhi, jika produk ini tidak baik maka rancangannya harus dirubah. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Mutu produk dan jasa secara langsung dipengaruhi oleh sembilan faktor yang disebut “9M” sebagai berikut (A.V. Feigenbaum, 1989 : 54): PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 a. Market (Pasar) Jumlah produk baru yang ditawarkan dipasar terus tumbuh dan bertambah dengan hasil pengolahan teknologi - teknologi baru. Sehingga setiap perusahaan bisnis harus lebih fleksibel dan mampu berubah arah dengan cepat karena keadaan tersebut mengakibatkan konsumen cenderung untuk meminta dan lebih selektif dalam memilih produk untuk memenuhi kebutuhannya. b. Money (uang) Biaya-biaya kualitas yang dikaitkan dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan kualitas telah mencapai ketinggian yang tak terduga yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kenyataan ini telah memfokuskan perhatian para manajer pada bidang biaya kualitas sebagai salah satu dari titik lunak tempat biaya operasi dan kerugian dapat diturunkan untuk memperbaiki laba. c. Management (manajemen) Tanggungjawab kualitas dapat didistribusikan menjadi beberapa kelompok khusus. Hal ini telah menambah beban manajemen puncak khususnya dipandang dari bertambahnya kesulitan dalam mengalokasikan tanggungjawab yang tepat untuk mengkoreksi penyimpangan dari persyaratan-persyaratan kualitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 d. Men (manusia) Spesialisasi bidang-bidang pengetahuan yang bertambah menciptakan suatu permintaan akan ahli teknik sistem pada semua bidang spesialisasi. Untuk bersama merencanakan, mencipta dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang diinginkan. e. Motivation (motivasi) Motivasi akan tambahan hadiah uang para pekerja, memperkuat rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan yang positif bahwa mereka secara pribadi turut memberikan sumbangan atas tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini membimbing ke arah kebutuhan yang tidak pernah ada sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas. f. Materials (bahan) Perlunya batasan yang ketat dan jelas dalam memilih bahan baku disebabkan biaya produksi yang harus ditekan dan persyaratan mutu harus dicapai perusahaan. g. Machines and mechanism (mesin dan mekanisasi) Semakin besar perusahaan melakukan mekanisasi dan otomatisasi untuk menurunkan biaya mutu yang baik akan menjadi semakin krisis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 h. Modern information methods (metode informasi modern). Metode informasi dengan menggunakan informasi teknologi komputer adalah cara untuk mengendalikan mesin dan proses produksi sehingga sesuai dengan persyaratan mutu. i. Mounting product requirement (persyaratan proses produksi). Keamanan penting untuk meningkatkan mutu karena persyaratan yang harus dicapai menyebabkan perhatian harus konstan sehingga tidak ada faktor yang masuk dan menurunkan kehandalan proses atau sistem. 3. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Mutu Menurut R.A. Supriyono (1994: 379), biaya mutu adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena mutu yang buruk. Sedangkan menurut Hansen and Mowen (1997: 7), biaya mutu adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah dihasilkan produk yang jelek mutunya. Dari kedua definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa biaya mutu adalah dasar untuk mengevaluasi investasi dalam program mutu yang dinyatakan dalam pengertian perbaikan biaya, peningkatan laba dan lainya, yang intinya biaya mutu adalah landasan ekonomi untuk sistem mutu. Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya mutu berhubungan sub kategori dari kegiatan terkait dengan mutu: kegiatan pengendalian dan kegiatan produk gagal (kegiatan kegagalan). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Kegiatan pengendalian dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk mencegah atau mendeteksi mutu yang jelek (karena mutu yang jelek mungkin terjadi). Sedangkan kegiatan produk gagal dilaksanakan oleh suatu organisasi atau oleh pelanggannya untuk merespon mutu yang jelek (mutu yang jelek memang sudah terjadi). Biaya mutu harus dikendalikan dengan tepat oleh suatu perusahaan, karena: a. Dengan meningkatnya biaya mutu maka hasil produksi akan semakin rumit. b. Meningkatnya kesadaran akan biaya daur hidup produk termasuk di dalamnya biaya pemeliharaan, tenaga kerja dan suku cadang. c. Adanya kebutuhan akan insinyur dan pengelola mutu yang secara efektif dapat membeberkan biaya produksi dalam bahasa manajemen umum, yaitu uang. Biaya mutu yang terlalu tinggi menyebabkan harga pokok produk tinggi, sehingga produk menjadi tidak kompetitif. Kalau hal ini terjadi dalam jangka panjang dapat menurunkan produktivitas dan kemampuan kompetitif perusahaan. Biaya mutu yang terlalu tinggi juga menunjukkan ketidakefisienan manajemen dalam mengelola perusahaan. Pengendalian biaya mutu dapat memotivasi departemen yang mampu bertanggungjawab terhadap program perbaikan mutu, karena biaya mutu dapat dijadikan standar atau ukuran prestasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya mutu merupakan alat bantu manajemen sebagai berikut: 1. Metode penilaian efektivitas program mutu secara menyeluruh. 2. Salah satu cara penentuan jumlah usaha optimal di antara berbagai tindakan yang berhubungan dengan mutu. 3. Metode penentuan lingkup permasalahan dan prioritas tindakan. Agar biaya mutu dapat direncanakan, diukur dan dikendalikan maka diperlukan sistem akuntansi biaya mutu yang kemudian disajikan dalam laporan biaya mutu. Laporan biaya mutu dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan jangka pendek dan jangka panjang serta untuk mengevaluasi usaha yang telah dilakukan manajemen dalam rangka menjaga mutu produk. Menurut R. A. Supriyono (1994: 379), biaya mutu dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) jenis biaya, yaitu: 1. Biaya pencegahan Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah mutu yang jelek pada produk atau jasa yang akan dihasilkan. Contoh: perencanaan mutu, pelaporan mutu, peninjauan desain, pemilihan dan evaluasi pemasok. 2. Biaya penilaian Biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan pelanggan. Contoh: biaya pemeriksaan bahan baku, pengawasan, penilaian proses, dan penilaian produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 3. Biaya produk gagal internal Adalah biaya yang terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan dan dideteksi sebelum dikirim pihak luar. Contoh : pengerjaan ulang, penghentian mesin, pengujian ulang, dan perubahan desain. 4. Biaya produk gagal eksternal Biaya produk gagal eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan dan kebutuhan pelanggan setelah barang dikirim kepelanggan. Contoh: kehilangan pelanggan karena produk jelek, biaya jaminan, dan perbaikan. Pada dasarnya biaya mutu dapat dibedakan menjadi 2 (dua) golongan berdasarkan sifat terjadinya, yaitu: (a) biaya pengendalian yang meliputi: biaya pencegahan serta biaya penilaian, (b) biaya kegagalan yang meliputi: biaya kegagalan internal dan eksternal. Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur dari masing - masing kelompok biaya mutu di atas (A.V. Feigenbaum, 1989:105): 1. Biaya pencegahan. a. Perencanaan mutu. Perencanaan mutu merupakan biaya yang berkaitan dengan menerjemahkan rancangan produk, persyaratan mutu konsumen yang dalam kendali pembuatan yang spesifik dalam mutu bahan, dan produk melalui metode, prosedur dan instruksi formal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 b. Kendali proses. Merupakan biaya yang berkaitan dengan waktu yang digunakan oleh semua karyawan untuk menelaah dan menganalisis proses pembuatan produk. c. Perancangan dan pengembangan peralatan informasi mutu. Merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu, yang digunakan oleh karyawan untuk merancang dan mengembangkan pengukuran mutu produk dan proses, data, kendali, dan perlengkapan yang berkaitan. d. Pelatihan mutu dan pengembangan tenaga kerja. Pelatihan mutu merupakan biaya pengembangan dan pengoperasian program formal pelatihan mutu pada seluruh operasi perusahaan, yang dirancang untuk melatih karyawan dalam hal pemahaman dan penggunaan program-program dan teknik-teknik untuk kendali mutu dan keterandalan dan keamanan. e. Telaah rancangan produk. Telaah rancangan produk merupakan biaya pengevaluasian produk pra produksi untuk keperluan evaluasi mutu, keterandalan dan aspek keamanan rancangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 f. Pengembangan manajemen dan sistem kualitas. Pengembangan dan manajemen sistem merupakan biaya keseluruhan rekayasa sistem kualitas dan manajemen dan dukungan untuk pengembangan sistem kualitas. 2. Biaya penilaian a. Pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan. Pengujian dan pemeriksaan bahan-bahan yang dibeli merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan, juga menyertakan biaya pemeriksaan keliling ke pabrikpabrik penjual untuk mengevaluasi bahan-bahan yang dibeli. b. Pengujian penerimaan laboratorium. Pengujian penerimaan laboratorium merupakan biaya semua pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas bahan yang dibeli. c. Penyiapan pengujian atau pemeriksaan. Menyiapkan pengujian atau pemeriksaan merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang dipakai untuk menyiapkan produk dan peralatan yang berkaitan dengan pengujian. d. Audit kualitas Audit kualitas merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang dipakai oleh karyawan untuk melakukan audit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 e. Peninjauan rekayasa produk dan penyerahan pengiriman Pengiriman merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang dipakai untuk meninjau kembali data pengujian dan pemeriksaan sebelum penyerahan produk untuk dikirimkan. f. Pengujian lapangan Pengujian lapangan merupakan biaya yang dipergunakan pada waktu diadakan pengujian lapangan terhadap produk ditempat pelanggan sebelum penyerahan akhir. Biaya-biaya ini dapat termasuk biaya bepergian dan beban. 3. Biaya kegagalan internal a. Afkiran (scarp) Afkiran merupakan biaya bahan sisa atau tidak dipergunakan karena tidak mencapai tingkat kualitas yang diisyaratkan. b. Pengerjaan ulang Biaya pengerjaan ulang merupakan biaya yang dikeluarkan karena adanya produk cacat sehingga perlu dilakukan pengerjaan ulang agar produk tersebut mencapai kualitas yang diisyaratkan. c. Perubahan rancangan produk Biaya yang dikaitkan dengan waktu yang menyangkut perubahan rancangan produk agar sesuai dengan yang diharapkan. Biaya ini juga menyangkut bahan-bahan produk. yang digunakan dalam rancangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 d. Downtime Downtime merupakan biaya karena ada kerusakan mesin ataupun terjadinya produk cacat sehingga mengakibatkan adanya waktu yang hilang. 4. Biaya Kegagalan Eksternal a. Keluhan dalam jaminan Keluhan dalam jaminan merupakan semua biaya untuk mengatasi keluhan lapangan yang spesifik dalam masa jaminan untuk penyelidikan, perbaikan atau penggantian. b. Keluhan di luar jaminan Biaya yang dapat dikategorikan dalam biaya yang tidak dapat diukur (hidden cost) karena dapat mengakibatkan hilangnya konsumen sehingga penjualan menjadi berkurang. c. Pelayanan produk Pelayanan produk merupakan semua biaya pelayanan produk yang diterima secara langsung yang diakibatkan oleh pengoreksian ketidaksempurnaan atau pengujian khusus atau pengoreksian terhadap kecacatan. d. Penarikan produk Penarikan produk merupakan biaya - biaya yang berkaitan dengan kerugian karena penarikan produk seperti biaya transportasi saat menarik produk, biaya pengembalian produk pada konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 e. Retur penjualan Perusahaan memberikan kesempatan kepada pelanggan yang mendapatkan produk rusak atau tidak sesuai dengan pesanan untuk melakukan retur atas barang yang dikirim. Perusahaan akan mengganti barang yang tidak sesuai dengan pesanan. Biaya yang timbul karena penarikan barang dari pelanggan, biaya pengiriman produk kembali ke pelanggan dan gaji karyawan yang menangani retur dimasukkan kedalam retur penjualan. Pengembalian barang karena kerusakan produk, yang dihitung sebesar harga jual yang digunakan oleh perusahaan, tidak termasuk dalam aktivitas mutu sehingga harus dipisahkan dari biaya retur penjualan. 4. Biaya Mutu Optimal Menurut R. A. Supriyono (1994: 382), para manajer bertanggungjawab untuk menilai tingkat optimal mutu dan untuk menentukkan jumlah relatif yang harus dikeluarkan untuk setiap kelompok tersebut. Dalam hal ini terdapat dua pandangan mengenai biaya mutu yang optimal, yaitu: (1) tingkat mutu yang dapat diterima (acceptable quality level), tingkat mutu ini didasarkan atas pandangan tradisional, (2) pengendalian secara total (total quality control), tingkat mutu ini didasarkan atas pandangan yang diadopsi dari perusahaanperusahaan kelas dunia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Setiap pandangan menawarkan kepada para manajer mengenai informasi tentang bagaimana biaya-biaya mutu harus dimanajemenkan. Ada dua pandangan mengenai biaya mutu optimal yaitu pandangan tradisional dan pandangan kelas dunia (R.A. Supriyono, 1994: 382): a. Distribusi optimal biaya mutu: pandangan tradisional Menurut pandangan tradisional, distribusi optimal biaya mutu adalah keseimbangan optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Jika biaya pengendalian naik, biaya kegagalan akan turun. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya pencegahan dan penilaian, maka perusahaan harus secara kontinyu meningkatkan usahausahanya untuk mencegah atau mendeteksi ketidaksesuaian unit-unit produk yang dihasilkan dengan persyaratan-persyaratannya. Pada akhirnya suatu titik akan dicapai, yang menunjukkan keseimbangan antara peningkatan biaya pencegahan dan penilaian dengan biaya kegagalan. Setelah titik tersebut, peningkatan usaha pencegahan dan penilaian mengakibatkan biaya yang lebih besar dari pada biaya penurunan kegagalan. Tanpa adanya perubahan dalam teknologi, titik tersebut mencerminkan tingkat minimum biaya mutu total. Standar mutu yang dianggap tepat dalam pendekatan tradisional adalah tingkat mutu yang dapat diterima (Acceptable Quality level, AQL). AQL merupakan standar mutu yang sederhana yang mentolerir kemungkinan terjadinya sejumlah tertentu produk rusak yang akan diproduksi dan dijual. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 b. Distribusi optimal biaya mutu: pandangan kelas dunia. Menurut pandangan kelas dunia, standar mutu yang dianggap tepat yaitu konsep kerusakan nol (zero defect). Kerusakan nol adalah standar kinerja yang mengharuskan produk dan jasa yang diproduksi dan dijual sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sedangkan tingkat biaya mutu optimal tercapai jika tidak ada produk rusak. Inti pandangan ini adalah: 1. Semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar dapat mengurangi biaya kegagalanya sehingga tercapai trade-off. 2. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian. 3. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara permanen. Ada 3 perbedaan penting biaya mutu kontemporer dengan biaya mutu tradisional yaitu: a. Biaya pengendalian tidak mengikat tanpa batas ketika mendekati kondisi tanpa cacat nol. b. Biaya pengendalian dapat naik kemudian turun ketika mendekati kondisi untuk cacat nol. c. Biaya produk gagal dapat ditekan menjadi nol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 5. Manfaat Informasi Biaya Mutu Menurut R.A. Supriyono (1994 : 380 - 413) informasi biaya mutu dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain dapat digunakan untuk: a. Mengidentifikasikan peluang laba atau penghematan biaya dapat meningkatkan laba. b. Mengambil keputusan capital budgeting dan keputusan investasi c. Menekan biaya pembelian dan biaya yang berkaitan dengan pemasok. d. Pengidentifikasian pemborosan dalam aktivitas yang tidak dikehendaki pelanggan. e. Pengidentifikasian sistem yang berlebihan f. Menentukan apakah biaya-biaya mutu telah didistribusikan secara tepat. g. Menentukan tujuan dalam anggaran dan perencanaan laba h. Mengidentifikasi masalah-masalah mutu. i. Dijadikan sebagai alat manajerial untuk ukuran perbedaan tentang hubungan masukan dan keluaran. j. 6. Dijadikan sebagai ukuran penilaian kinerja yang objektif. Produktivitas Produktivitas berhubungan dengan memproduksi keluaran (output) secara efisien, dengan menggunakan kuantitas masukan sesedikit mungkin (Supriyono, 1994 : 414): PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 a. Penentuan pengukur produktivitas Produktivitas berkaitan dengan memproduksi keluaran secara efisien dan khususnya ditujukan pada hubungan keluaran dengan masukan yang digunakan untuk memproduksi keluaran tersebut. Biasanya perbedaan kombinasi atau bauran masukan dapat digunakan untuk menghasilkan tingkat keluaran tertentu. Efisiensi produktif total adalah titik yang memenuhi dua kondisi yang memuaskan, yaitu: 1. Untuk setiap bauran masukan tertentu dapat menghasilkan keluaran dalam jumlah tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian masukan untuk menghasilkan keluaran tersebut, meskipun mungkin hanya satu unit. 2. Dengan menggunakan bauran masukan tertentu yang memuaskan sebagaimana kondisi pertama, bauran yang memiliki biaya paling rendah yang dipilih. Kondisi pertama disebabkan oleh hubungan teknis, oleh sebab itu dinamakan efisiensi teknis. Kondisi kedua disebabkan oleh hubungan relatif harga masukan dan oleh karena itu disebut efisiensi harga. Program peningkatan produktivitas berkaitan dengan gerakan ke arah produktif total. Sebagai contoh peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan: 1. Menggunakan semua masukan dalam jumlah yang lebih sedikit untuk menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama, atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 2. Menghasilkan keluaran yang lebih banyak dengan menggunakan masukan yang sama. Pengukuran perubahan produktivitas produktivitas, sehingga berhubungan usaha-usaha dengan untuk pengukuran meningkatkan produktivitas dapat dievaluasi. Pengukuran dapat juga bersifat prospektif dan sebagai masukan untuk pembuatan keputusan strategik. Ukuran-ukuran produktivitas dapat dikembangkan untuk satu masukan secara terpisah atau untuk semua masukan secara bersama-sama. b. Pengukuran produktivitas parsial Pembahasan mengenai pengukuran produktivitas parsial mencakup: (1) penentuan produktivitas parsial, (2) ukuran-ukuran parsial dan pengukuran perubahan produktivitas, (3) keunggulan ukuran-ukuran parsial, dan (4) kelemahan ukuran-ukuran parsial. 1. Penentuan ukuran produktivitas parsial Produktivitas masukan tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio keluaran terhadap masukan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Rasio produktivitas = Keluaran : Masukan Karena yang diukur hanya produktivitas satu masukan, maka ukuran tersebut dinamakan ukuran produktivitas parsial. Jika masukan dan keluaran tersebut keduanya diukur dalam kuantitas fisik maka ukuran ini dinamakan ukuran produktivitas operasional. Jika keluaran dan masukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 dinyatakan dalam nilai uang, misalnya rupiah maka ukuran ini dinamakan ukuran produktivitas finansial. Sebagai contoh, misalnya dalam tahun 1993 PT. Teknikatama memproduksi produk A sebanyak 55.000 unit dengan menggunakan 11.000 jam kerja karyawan maka rasio produktivitas tenaga kerja adalah sebanyak: 55.000 : 11.000 = 5. Unit setiap jam kerja, karena unit-unit tersebut dinyatakan dalam ukuran fisik, maka ukuran tersebut dinamakan ukuran operasional. 2. Ukuran-ukuran parsial dan ukuran perubahan Rasio produktivitas tenaga kerja pada contoh PT. Teknikatama untuk tahun 1993 sebesar 5 unit untuk satu jam kerja tersebut adalah produktivitas yang dialami oleh perusahaan tersebut. Jika rasio tersebut berdiri sendiri-sendiri tanpa berhubungan dengan yang lain, rasio tersebut hanya memberikan informasi yang sedikit mengenai efisiensi produktif atau informasi mengenai apakah perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan produktivitas. Namun mungkin saja perusahaan menyusun laporan mengenai peningkatan atau penurunan efisiensi produktivitas dengan mengukur perubahan dalam produktivitas periode sebelumnya, sehingga ukuran produktivitas saat ini harus dibandingkan dengan periode sebelumnya. Dalam hal ini produktivitas periode sebelumnya tersebut dinamakan periode dasar dan berfungsi sebagai kriteria atau standar untuk mengukur perubahan dalam efisiensi produktif. Periode sebelumnya digunakan sebagai kriteria atau standar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 dapat dipilih sesuai periode yang diinginkan, misalnya tahun sebelumnya atau periode yang diperlukan untuk memproduksi batch produk yang terakhir. Untuk evaluasi strategik periode dasar biasanya dipilih pada awal tahun. Sebagai contoh, jika PT. Teknikatama menggunakan tahun 1993 sebagai periode dasar maka standar produktivitas tenaga kerja adalah 5 unit produk A dalam satu jam kerja. Pada akhir tahun 1993 manajemen perusahaan tersebut memutuskan untuk mencoba prosedur baru dalam merakit produk dalam tahun 1994 dengan harapan prosedur baru tersebut dapat menggunakan tenaga kerja lebih efisien. Dalam tahun 1994, produk A diproduksi 550.000 dengan menggunakan jam kerja 100.000 jam, maka: a. Besarnya rasio produktivitas dalam tahun 1994 adalah: 550.000 : 100.000 = 5,5 unit produk per jam b. Perubahan produktivitas tenaga kerja dari tahun dasar 1993 ke 1994 adalah sebesar: 5,5 – 5 = 0,5 unit per jam. Perubahan tersebut merupakan peningkatan yang signifikan dalam produktivitas tenaga kerja dan merupakan bukti pendukung keunggulan proses perakitan baru. 3. Keunggulan ukuran-ukuran parsial Ukuran-ukuran parsial sebagai ukuran produktivitas mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 a. Memungkinkan manajer untuk memusatkan pada penggunaan masukan tertentu. b. Ukuran operasional parsial lebih mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas karyawan operasional. Misalnya para karyawan dihubungkan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan per jam atau jumlah produk yang dihasilkan per satuan baret. Jadi ukuran-ukuran operasional parsial dapat menyediakan umpan balik yang dapat dengan mudah dihubungkan dan dimengerti oleh karyawan operasional karena menggunakan ukuran-ukuran yang berkaitan dengan masukan yang dapat dikendalikannya. c. Untuk kepentingan operasional seringkali standar kinerja digunakan bersifat jangka pendek. Sebagai contoh standar yang digunakan dapat berupa rasio-rasio batch produksi sebelumnya. d. Dengan menggunakan standar parsial, produktivitas dalam satu tahun itu sendiri dapat ditelusuri. 4. Kelemahan-kelemahan ukuran parsial Meskipun ukuran-ukuran parsial sebagai ukuran produktivitas mempunyai beberapa keunggulan, namun ukuran-ukuran ini sekaligus mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut: (1) Ukuran parsial dapat digunakan secara terpisah, atau tidak dihubungkan dengan ukuran-ukuran lainya dapat menyesatkan, (2) Penurunan produktivitas merupakan salah satu jenis masukan mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 lainnya. Perubahan tingkat produktivitas masukan ini mungkin memang diharapkan oleh manajemen jika keseluruhan biaya menurun, namun akibat yang bersifat menyeluruh ini tidak dapat tercermin dalam pengukuran produktivitas parsial. c. Pengukuran produktivitas total Pengukuran produktivitas total adalah pengukuran produktivitas berkait laba, karena perubahan laba dari periode dasar ke periode selanjutnya sebagian disebabkan oleh perubahan produktivitas. Pengukuran produktivitas berkait laba adalah alat ukur untuk menilai jumlah perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas. Pengkaitan produktivitas berkait laba dijelaskan oleh aturan sebagai berikut: Perubahan laba karena perubahan produktivitas = (biaya masukan yang akan digunakan periode ini dalam kondisi tidak ada perubahan produktivitas) – (biaya masukan kini yang sesungguhnya digunakan). Adapun tahap – tahap yang digunakan untuk menerapkan aturan berkait laba tersebut sebagai berikut: 1. Menghitung masukan yang akan digunakan untuk periode ini tanpa memperhitungkan (netral) terhadap perubahan produktivitas. KNP = Keluaran Kini : Rasio produktivitas periode dasar KNP = Kuantitas masukan netral produktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 2. Menghitung biaya KNP total Biaya KNP total = ∑ (KNP x H) 3. Menghitung biaya kini sesungguhnya (BKS) BKS = ∑ (KS x H) 4. Menghitung dampak produktivitas terhadap laba (DPBL) DPBL = Biaya KNP total – BKS 7. Mutu dan Produktivitas Menurut R.A.Supriyono (1994 : 429), peningkatan mutu mungkin meningkatkan produktivitas dan mungkin sebaliknya. Sebagai contoh, jika pengerjaan kembali produk rusak dapat dikurangi dengan cara memproduksi produk rusak lebih sedikit, maka biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi produk yang sama lebih sedikit. Pengurangan jumlah produk rusak berarti meningkatkan mutu, pengurangan jumlah masukan yang digunakan berarti meningkatkan produktivitas. Karena sebagian besar peningkatan mutu dapat mengurangi jumlah sumber-sumber yang digunakan untuk memproduksi dan menjual keluaran organisasi, maka sebagian besar peningkatan mutu dapat meningkatkan produktivitas. Jadi peningkatan mutu umumnya dapat tercermin dalam ukuranukuran produktivitas. Namun ada cara lain untuk meningkatkan produktivitas selain melalui peningkatan mutu. Suatu perusahaan mungkin memproduksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 barang dengan kerusakan kecil atau nol, namun masih mempunyai proses yang tidak efisien. Peningkatan mutu memungkinkan pengurangan biaya mutu dan peningkatan produktivitas peningkatan mutu ditandai dengan semakin berkurangnya pengerjaan ulang, penggunaan bahan baku, tenaga kerja, inspeksi produk jadi, sehingga biaya mutu yang dikeluarkan juga semakin berkurang. Berkurangnya penggunaan bahan baku, tenaga kerja atau masukan lain yang digunakan untuk memproduksi output dalam jumlah yang sama besar atau lebih besar menunjukkan adanya suatu peningkatan produktivitas. Sebagai contoh, jika pengerjaan kembali produk rusak dapat dikurangi dengan cara memproduksi produk yang rusak lebih sedikit, atau jika memungkinkan meniadakan produk rusak, maka biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi produk yang sama dapat lebih sedikit. Pengurangan produk yang rusak berarti meningkatkan produktivitas. Hal ini akan mengakibatkan penghematan biaya yang besar disertai dengan peningkatan produktivitas. Produktivitas yang semakin meningkat dan biaya yang semakin sedikit akan memberikan peluang pasar yang lebih baik dan perusahaan akan dapat mempertahankan usahanya. B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan tentang hubungan antara biaya mutu terhadap produktivitas adalah penelitian yang dilakukan oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Vincentia Nora Laksminingrum (1997) dimana objeknya adalah PT. SARI HUSADA Yogyakarta, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PT. SARI HUSADA pada tahun 1991-1996 biaya mutu mempengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas. Dimana semakin minimal biaya mutu, produktivitas akan semakin naik, yang artinya ada hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan produktivitas. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pamuji (2001) di mana objeknya pada PT. PRIMISSIMA Sleman, hasil penelitiannya meunjukan bahwa PT. PRIMISSIMA pada tahun 1999 – 2001, biaya mutu mempengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas. Dimana pada saat biaya pengendalian naik maka produktivitas ikut naik. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ani Rukmiwati (2007) di mana objeknya pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten, hasil penelitiannya meunjukan bahwa PT. Macanan Jaya Cemerlang pada tahun 2004 – 2005, berdasarkan hasil analisis regresi linier, maka terdapat hubungan positif antara biaya mutu dan produktivitas. Masing – masing biaya mutu mempunyai perilaku yang sama terhadap produktivitas. Biaya mutu mempengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas. C. Kerangka Berfikir Mutu dan produktivitas merupakan kunci keberhasilan perusahaan di dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Karena itu, suatu perusahaan harus dapat melaksanakan pengukuran mutu dan produktivitas. Pengendalian mutu tradisional menggunakan tingkat mutu yang dapat diterima (AQL) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 sedangkan pengendalian mutu yang maju menggunakan pengendalian mutu secara total (TQC) yang berusaha agar kerusakan nol. Produktivitas dan penyempurnaan mutu keduanya saling berhubungan. Dalam suatu usaha yang mengahadapi persaingan ketat, perusahaan-perusahaan tersebut harus memberikan perhatian yang lebih besar pada mutu dan produktivitas, khususnya karena adanya potensi untuk menurunkan biaya dan meningkatkan mutu produk. Bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan pemanufakturan maju, persaingan yang ada sangat intensif dan mutu dapat menawarkan suatu keunggulan daya saing yang penting. Jika pandangan konvensional mengenai mutu dinilai salah, maka perusahaan yang mengetahui kesalahan ini dapat memanfaatkan pengetahuannya dengan mengurangi produk rusak dan sekaligus menurunkan biaya mutu total mereka. Tingkat optimal biaya mutu terjadi jika tidak ada produk rusak. Sebagai contoh perusahaan memutuskan untuk meningkatkan mutu masukan bahan mentahnya melalui implementasi program pemilihan pemasok. Tujuan keputusan tersebut adalah untuk mengidentifikasikan dan menggunakan para pemasok yang dapat memenuhi standar mutu tertentu. Seiring dengan penerapan program ini, terjadi peningkatan biaya dalam perusahaan tersebut, misalnya untuk menelaah pemasok, negosiasi kontrak dan sebagainya. Pada awal mulanya, biaya pencegahan dan penilaian lainya mungkin besarnya masih tetap sebesar tingkat saat ini. Namun, pada saat program pemilihan pemasok telah dapat diterapkan secara penuh maka akan terbukti adanya pengurangan biaya kegagalan, misalnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 pengerjaan kembali yang semakin berkurang, keluhan pelanggan yang semakin sedikit, dan perbaikan kembali yang semakin sedikit, selanjutnya perusahaan mungkin dapat memutuskan untuk memotong kembali biaya inspeksi penerimaan bahan, mengurangi tingkat aktivitas keterterimaan produk, dan sebagainya. Pada akhirnya, perusahaan dapat mengurangi biaya untuk semua kelompok biaya mutu, dan mutu dapat ditingkatkan. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin tinggi. Oleh karena itu, sejalan dengan kerangka berfikir tersebut dapat diduga semakin rendah biaya mutu semakin tinggi produktivitas, dengan kata lain ada hubungan negatif antara biaya mutu dengan produktivitas. D. Rumusan Hipotesis Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah, yang harus diajukan dan dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin tinggi, dengan kata lain bahwa antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat hubungan negatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaaan atau mengungkap permasalahan sesuai dengan waktu, dan tempat tertentu. Studi kasus pada penelitian ini adalah hubungan antara biaya mutu dengan produktivitas. Kesimpulan yang diberikan dari hasil penelitian ini hanya dapat berlaku terhadap objek yang diteliti. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian akan dilakukan di PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan September hingga bulan November tahun 2009. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah pimpinan perusahaan, kepala bagian personalia, kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran, dan kepala bagian keuangan (staf yang mewakili) PT. Macanan Jaya Cemerlang yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara. 34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Adapun objek dari penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, personalia, produksi, pemasaran, dan biaya mutu. D. Sampel Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya mutu tahun 2004-2008, pada PT Macanan Jaya Cemerlang yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara. E. Variabel Penelitian 1. Jenis variabel penelitian Dalam penelitian ini ada 2 (dua) jenis variabel yang akan diteliti dan dibahas, yaitu variabel biaya mutu menjadi independent variable, dan variabel produktivitas menjadi dependent variable. a. Variabel bebas (independent variable) Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 33) variabel independen sering disebut variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam kasus ini yang menjadi variabel bebasnya adalah biaya mutu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 b. Variabel terikat (dependent variable). Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 33) variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada kasus ini yang menjadi variabel terikat adalah: produktivitas yang berkaitan dengan memproduksi keluaran secara efisien dan khususnya ditujukan pada hubungan keluaran dengan masukan yang digunakan untuk memproduksi keluaran tersebut. Produktivitas tersebut dapat diukur dengan melakukan perbandingan antara kualitas output dibagi dengan kualitas input. 2. Pengukuran variabel a. Variabel bebas (independent variable). Pada variabel bebas pengukuran biaya mutu dapat diukur dengan menggunakan skala interval (skala yang menggunakan angka sebenarnya), oleh karena itu korelasi termasuk dalam kategori uji statistik parametrik. Menurut J. Sarwono (2006 : 149) besarnya korelasi adalah 0 s/d 1, korelasi dapat positif, yang artinya searah: jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin besar juga. Korelasi negatif, yang artinya berlawanan arah: jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin mengecil. Patokan hasil penghitungan korelasi pearson (Pearson Product Moment Correlation) sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 < 0,20 hubungan dapat dianggap tidak ada 0,20 – 0,40 hubungan ada tetapi rendah > 0,40 – 0,70 hubungan cukup > 0,70 – 0,90 hubungan tinggi > 0,90 – 1,00 hubungan sangat tinggi Rumus yang digunakan adalah sebagi berikut: n∑ xy − (∑ x)(∑ y) r= {n ∑ x 2 − (∑ x) 2 }{n ∑ y 2 − (∑ y) 2 } Keterangan: r : Koefisien korelasi X : Biaya mutu Y : Produktivitas berkait laba n : Jumlah sampel (tahun) b. Variabel terikat (dependent variable). Pada variabel terikat pengukuran produktivitas dapat diukur dengan melakukan perbandingan antara kualitas jumlah produk yang dihasilkan/keluaran (output) dibagi dengan kualitas jumlah bahan yang digunakan/masukan (input), yang diperoleh dari data tahun 2004-2008. Rasio produktivitas = Keluaran : Masukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 F. Pengumpulan Data 1. Data yang diperlukan Data yang diperlukan untuk biaya mutu adalah: biaya perencanaan mutu tahun 2004-2008, biaya pelatihan mutu tahun 2004-2008, biaya sanitasi tahun 2004-2008, biaya reparasi dan pemeliharaan tahun 2004-2008, biaya inspeksi bahan tahun 2004-2008, biaya penerimaan proses tahun 2004-2008, biaya penerimaan produk tahun 2004-2008, sisa bahan tahun 2004-2008, Downtime tahun 2004-2008, biaya untuk pengerjaan ulang tahun 2004-2008, serta penyesuaian keluhan tahun 2004-2008, dan ganti rugi atau garansi tahun 2004-2008. Data yang diperlukan untuk biaya produktivitas berkait laba adalah: data produksi tahun 2004-2008, data penjualan tahun 2004-2008, data jumlah jam kerja dan tarif per jam tenaga kerja langsung tahun 2004-2008, data jumlah pemakaian bahan baku tahun 2004-2008, data harga bahan baku tahun 2004-2008, pada PT Macanan Jaya Cemerlang yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantara, Klaten Utara. 2. Teknik pengumpulan data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data guna mendukung penelitian ini adalah : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 a). Metode Wawancara Metode wawancara adalah cara observasi yang bersifat langsung. Penulis mengajukan pertanyaan secara langsung tentang data-data yang dibutuhkan penulis kepada pengurus atau pengelola perusahaan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara ini akan dilakukan kepada pimpinan perusahaan atau staf yang mewakili, guna mendapatkan informasi berupa gambaran umum perusahaan, diantaranya adalah: sejarah berdirinya perusahaan, lokasi perusahaan, visi misi dan tujuan didirikanya perusahaan, faktor yang mendukung tercapainya tujuan perusahaan, termasuk didalamnya berupa hal-hal yang berkaitan dengan biaya mutu dan produktivitas. b). Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengutip atau menyalin data-data yang ada di perusahaan. Teknik ini untuk memperoleh data, catatan, serta arsip yang dapat mendukung analisis data. Data tersebut antara lain data struktur organisasi, data personalia perusahaan, data produksi tahun 2004-2008, data pemasaran, dan data biaya mutu tahun 2004-2008. G. Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 1. Untuk menjawab masalah pertama dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. Menghitung total biaya mutu Menghitung total biaya mutu dengan rumus sebagai berikut (Indriyo Gito Sudarmo, 1984: 188): TQC = QCC + QAC Keterangan: TQC = Total Quality Control QCC = Quality Control Cost (Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian) QAC = Quality Assurance Cost (Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kegagalan eksternal). b. Menghitung komposisi biaya mutu Menghitung presentase biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal terhadap total biaya mutu dan total penjualan. Kriteria penarikan kesimpulan dari hasil perhitungan adalah: Komposisi biaya mutu di perusahaan dikatakan baik jika kenaikan biaya pencegahan dan biaya penilaian mengakibatkan penurunan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. 2. Untuk menjawab masalah kedua dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. Menghitung rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja Rasio Produktivitas Bahan Jumlah produk yang dihasilkan = ------------------------------------Jumlah bahan yang digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Jumlah produk yang dihasilkan Rasio Produktivitas Tenaga Kerja = ------------------------------------Jumlah jam yang digunakan b. Menghitung produktivitas berkait laba 1). Menghitung kuantitas masukan netral produktivitas (KNP) Keluaran Kini KNP = ----------------------------------------Rasio produktivitas periode dasar Keluaran kini yang dimaksud adalah jumlah produksi tahun 2005, 2006, 2007, dan 2008, sedangkan rasio produktivitas periode dasar yang digunakan adalah rasio produktivitas tahun 2004. 2). Menghitung biaya KNP total Biaya KNP total = ∑ (KNP x H) 3). Menghitung Biaya Kini Sesungguhnya (BKS) BKS = ∑ (KS x H) 4). Menghitung dampak produktivitas terhadap laba (DPBL) DPBL = biaya KNP total – BKS Kriteria penarikan kesimpulan dari hasil perhitungan adalah: Produktivitas perusahaan dikatakan baik jika dari tahun ke tahun produktivitas bahan dan produktivitas tenaga kerja langsung mengalami peningkatan. Peningkatan produktivitas ini menaikkan laba total perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 3. Untuk menjawab masalah ketiga dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut: a. Menghitung Analisis Koefisien Korelasi Product Moment Menghitung analisis koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (J. Supranto, 1985 : 197 – 198): n∑ XY −(∑ X )(∑ Y ) r= {n∑ X 2 −(∑ X ) 2 }{n∑ Y 2 −(∑ Y ) 2 } X = Biaya mutu Y = Produktivitas berkait laba n = Jumlah sampel (tahun) Bila r = 1, hubungan x dan y sempurna dan positif Bila r = -1, hubungan x dan y sempurna dan negatif Bila r = 0, hubungan x dan y lemah sekali atau tidak ada b. Menguji apakah benar – benar ada hubungan antara biaya mutu dengan produktivitas dengan menggunakan analisis t test dengan taraf signifikasi 5 %, dengan alasan bila penulis menerima hipotesis tersebut adalah: 1. Hipotesis nol (Ho) menunjukkan tidak ada hubungan antara biaya mutu dengan produktivitas. 2. Hipotesis Alternatif (Ha) menunjukkan ada hubungan negatif antara biaya mutu dan produktivitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 3. Dengan kriteria pengujian: Ha ditolak dan Ho diterima bila tο < = tα, n-2, yang berarti tidak ada hubungan antara biaya mutu dengan produktivitas. Ha diterima dan Ho ditolak bila tο > - tα, n-2, yang berarti ada hubungan negatif antara biaya mutu dan produktivitas. tα dicari berdasarkan tabel. r n−2 tο = ------------1− r 2 Keterangan: tο = t-test r = koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas n = jumlah sampel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan penerbit dan percetakan PT. Macanan Jaya Cemerlang merupakan salah satu anak perusahaan PT. Intan Pariwara, yang berdiri pada tanggal 20 Juli 1978. PT. Intan Pariwara merupakan badan hukum dengan nomor akte 12/78 dengan notaris H. Subekti, SH. Pada awalnya PT. Intan Pariwara berbentuk CV, kemudian pada tanggal 8 November 1982 bentuk Penerbit Intan Pariwara berubah menjadi bentuk perseroan terbatas dengan nama PT. Intan Pariwara Penerbit dan Percetakan. Sejak berdirinya PT. Intan Pariwara mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kemudian untuk mengembangkan karyawan agar menjadi lebih professional maka PT. Intan Pariwara dipecah menjadi Intan Group, pada tanggal 1 Februari 1992, adapun Intan Group terdiri dari: 1. PT. Intan Pariwara 2. PT. Sinar Dahana Inti Boga 3. PT. Balarajasa Bakti Satya 4. PT. Macanan Jaya Cemerlang 5. PT. Karanganom Laksanto 44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 PT. Macanan Jaya Cemerlang resmi berdiri pada tanggal 1 Februari 1992 bersama dengan pecahnya PT. Intan Pariwara menjadi Intan Group. B. Lokasi Perusahaan PT. Macanan Jaya Cemerlang menempati area seluas 8.000 m2, dengan lokasi di Desa Macanan, yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Pemilihan Lokasi pabrik PT. Macanan Jaya Cemerlang sudah tepat karena terletak hampir di ujung timur kota dan lokasinya terletak di dekat jalan raya selain itu juga satu lokasi dengan PT. Intan Pariwara yang merupakan Induk PT. Macanan Jaya Cemerlang. Hal ini memudahkan komuniksi dan hubungan antar perusahaan tersebut. Penempatan ini sudah ditinjau dari faktor – faktor yang mendukung proses produksi dan telah memikirkan sejauh mana pengembangan perusahaan di masa yang akan datang. Didalam pemilihan lokasi pabrik di Klaten, PT. Macanan Jaya Cemerlang memiliki beberapa alasan diantaranya sebagai berikut: 1. Penempatan pabrik didekat perbatasan kota, memungkinkan perusahaan memperoleh fasilitas – fasilitas produksi dengan cepat dan lancar, karena kemudahan dalam hal transportasi, selain itu juga memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan yang akan datang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 2. Dekat dengan sumber tenaga kerja Tersedianya tenaga kerja yang cukup memadai di sekitar lokasi perusahaan baik dari segi kualitas memudahkan perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang murah. 3. Dekat dengan pasar Yang dimaksud dengan pasar di sini adalah konsumen, salah satu yang termasuk dalam konsumen tersebut yaitu instansi – instansi pendidikan seperti sekolah mulai dari SD, SLTP, SMU hingga Perguruan Tinggi, dan orang – orang yang membutuhkan barang hasil produksinya. Karena cukup strategis maka dengan seikitnya perusahaan akan lebih mudah dalam menjalankan pemasarannya. 4. Dekat dengan jalan raya PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan transportasi dan komunikasi yaitu yang menghubungkan pabrik dengan pasar, bahan baku, dan tenaga kerja baik yang ada di dalam kota maupun di luar kota Klaten, sehingga memperlancar usaha perusahaan. Selain pertimbangan-pertimbangan strategis di atas masih ada pertimbangan yang lain yaitu faktor sosial diantaranya: 1. Membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang bekerja di daerah sekitarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 2. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam masalah industri percetakan. 3. Membantu pemerintah dalam usaha meningkatkan pendapatan nasional. C. Tujuan Didirikannya Perusahaan PT. Macana Jaya Cemerlang terletak di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara, Kabupaten Klaten berkerak dibidang percetakan. Terutama pembuatan buku dan apapun yang berkaitan dengan kertas. Dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya ini PT. Macana Jaya Cemerlang selalu berusaha untuk mencapai tujuanya antara lain: 1. Mendukung dan berperan serta pada program pemerintah dalam bidang pendidikan dengan jalan pengadaan buku – buku pelajaran bagi siswa sekolah. 2. Mendukung dan berperan serta pada program pemerintah dalam bidang ketenaga kerjaan. Peran aktif tersebut diwujudkan dengan membuka lapangan kerja dan membuka kesempatan pada masyarakat umum. 3. Mengadakan buku – buku bacaan yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat umum. 4. Memperoleh laba perusahaan bagi kesejahteraan karyawannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 Faktor – faktor yang menunjang perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah: 1). Bahan baku Untuk mendapatkan bahan baku PT. Macanan Jaya Cemerlang tidak mengalami kesulitan karena akses untuk mendapatkan bahan baku ke beberapa kota penghasil bahan baku kertas dan bahan baku pendukung lainnya mudah dijangkau. 2). Pasar Konsumen produk – produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang telah tersebar diseluruh wilayah Indonesia terutama di Jawa. Dengan demikian letak perusahaan cukup baik mengingat Klaten relatif dekat dengan kota – kota besar di pulau Jawa. 3). Tenaga Kerja PT. Macanan Jaya Cemerlang tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh tenaga kerja, baik yang terdidik maupun yang tidak terdidik. Hal ini disebabkan banyaknya lembaga pendidikan yang ada dan padatnya penduduk di pulau Jawa. 4). Transportasi Letak perusahaan dekat dengan jalan raya sehingga cukup menguntungkan perusahaan dalam pengangkutan, baik pengangkutan bahan baku, hasil produksi maupun pengangkutan bahan – bahan lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 D. Struktur Organisasi Organisasi dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Struktur organisasi berfungsi sebagai bagan yang mengatur, memberi wewenang, tanggung jawab, dan menghubungkan tiap bagan departemen. Bentuk dan struktur organisasi PT. Macanan Jaya Cemerlang adalah garis dan staf. Sebagaimana lazimnya sebuah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas para pemegang saham mempunyai kekuasaan tertinggi yang di dalam mengawasi kegiatan sehari – hari diwakili oleh Dewan Komisaris. Kegiatan perusahaan sehari – hari dikelola oleh Dewan Direksi yang dibantu oleh staf – stafnya. Dewan Direksi terdiri atas dua orang Direktur, yaitu: 1. Direktur Keuangan/Administrasi : Drs. Irwan Gunawan 2. Direktur Operasional : Sugeng Sentosa Direktur Keuangan/Administrasi dan Direktur Operasional dibantu oleh: 1. Staf Kesekretariatan, dan 2. Komite Sistem Mutu Direktur Keuangan/Administrasi membawahi: a. Manajer Keuangan yang terdiri dari: 1. Kepala Bagian Pembukuan, yang membawahi staf pembukuan. 2. Kepala Bagian Pajak, yang membawahi staf pajak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 b. Manajer HRD yang terdiri dari: 1. Kepala Bagian Personalia/Umum, yang terdiri dari: a. Supervisor keamanan yang membawahi operator keamanan. b. Staf rumah tangga yang membawahi pembantu operator rumah tangga. c. Staf transportasi yang membawahi operator transportasi. d. Staf administrasi dan umum. Direktur Operasional membawahi: a. Manajer Produksi, yang terdiri dari: 1. Kepala Bagian Logistik, yang membawahi: a). Staf logistik, membawahi: Operator Logistik b). Operator Logistik, membawahi: Pembantu Operator Logistik c). Pembantu Operator Logistik, membawahi: Pelaksana Logistik d). Pelaksana Logistik. 2. Kepala Bagian Cetak, membawahi: a). Koordinator cetak, membawahi: Staf Cetak b). Staf Cetak, membawahi: Operator Cetak c). Operator Cetak, membawahi: Pembantu Operator Cetak d). Pembantu Operator Cetak, membawahi: Pelaksana Cetak e). Pelaksana Cetak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 3. Kepala Bagian Finishing, membawahi: a). Koordinator Finishing, membawahi: Staf Finishing b). Staf Finishing, membawahi: Supervisor Finishing c). Supervisor Finishing, membawahi: Operator Finishing d). Operator Finishing, membawahi: Pembantu Operator Finishing e). Pembantu Operator Finishing, membawahi: Pelaksana Finishing f). Pelaksana Finishing. 4. Kepala Bagian Barang Jadi, membawahi: a). Staf Barang Jadi, membawahi: Supervisor Barang Jadi b).Supervisor Barang Jadi, membawahi: Pembantu Operator Barang Jadi c).Pembantu Operator Barang Jadi, membawahi: Pelaksana Barang Jadi d). Pelaksana Barang Jadi 5. Kepala Bagian Pra Cetak, membawahi: 1). Koordinator Pra Cetak, membawahi: Operator Pra Cetak 2). Operator Pra Cetak, membawahi: Pembantu Operator Pra Cetak 3). Pembantu Operator Pra Cetak b. Manajer Pemasaran, terdiri dari: 1. Kepala Bagian Pemasaran, membawahi: Koordinator Pemasaran 2. Koordinator Pemasaran, membawahi: Staf Pemasaran 3. Staf Pemasaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 c. Kepala Bagian Pembelian d. Manajer PPIC, terdiri dari: 1. Kepala Bagian PPIC, membawahi: Koordinator PPIC 2. Koordinator PPIC, membawahi: Staf PPIC 3. Staf PPIC, membawahi: Supervisor PPIC 4. Supervisor PPIC, membawahi: Pembantu Operator PPIC 5. Pembantu Operator PPIC, membawahi: Pelaksana PPIC 6. Pelaksana PPIC. e. Manajer IT, terdiri dari: Staf IT f. Kepala Bagian Tehnik, terdiri dari: 1. Koordinator Tehnik, membawahi staf Tehnik 2. Staf Tehnik g. Kepala Bagian Operasional. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing pengurus adalah sebagai berikut: 1. Direktur Keuangan/Administrasi: a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan keuangan dan administrasi perusahaan. b. Merencanakan dan membuat anggaran dalam menyediakan dana yang berhubungan dengan kelancaran kegiatan perusahaan. c. Mengatur semua kegiatan pembukuan perusahaan dalam merumuskan segala pembukuan perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 d. Membantu pimpinan perusahaan dalam merumuskan segala kebijakan yang berkaitan dengan bidang administrasi dan keuangan. e. Kerja sama dengan bagian lain dalam memecahkan permasalahan yang bersangkutan dengan kepentingan bersama demi kelangsungan hidup perusahaan. 2. Direktur Operasional a. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas operasional perusahaan. b. Merencanakan, merumuskan, dan menetapkan kebijakan – kebijakan perusahaan untuk melaksanakan peraturan pemerintah yang berlaku. c. Merencanakan, merumuskan, dan menetapkan kebijakan – kebijakan perusahaan dalam bidang operasional. d. Memberikan bimbingan kepada manajer produksi, manajer pemasaran, kepala bagian pembelian, manajer PPIC, manajer IT, kepala bagian tehnik, dan kepala bagian operasional. 3. Staf Kesekretariatan a. Mengarsip file/laporan tentang hasil perusahaan, meliputi pembelian, penjualan dan sebagainya. b. Menyiapkan acara kerja direktur dan bagian – bagian yang lain dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan direktur. c. Menjalankan pekerjaan dalam hubunganya dengan surat menyurat. d. Melakukan pengelolaan surat masuk yang meliputi pengambilan dan penerimaan surat, penyortiran, pencatatan, dan pendistribusian surat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 e. Melakukan pengiriman surat dari perusahaan yang meliputi pencatatan dan penyimpanan secara langsung maupun pengiriman melalui pos/angkutan jasa lain. f. Melakukan pengiriman dan penerimaan berita telekomunikasi faximile dari dan untuk perusahaan. g. Memberikan pelayanan tata usaha pimpinan perusahaan h. Menyimpan, menyusut, dan merawat usul penghapusan arsip. 4. Komite Sistem Mutu Bertanggungjawab atas keseluruhan pelaksanaan pengendalian mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 5. Manajer Keuangan Bertugas mengawasi dan mengkoordinir bagian – bagian keuangan dan akuntansi. 6. Manajer HRD Bertugas membantu Direktur dalam mengelola sumber daya manusia dan kesejahteraannya. 7. Manajer Produksi Bertugas atau bertanggungjawab untuk mengawasi serta mengkoordinir bagian – bagian di bawahnya, seperti: bagian logistik, cetak, finishing, barang jadi, dan bagian pra cetak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 8. Manajer Pemasaran Bertanggungjawab dalam mengawasi serta menentukan daerah pemasaran. 9. Kepala Bagian Pembelian Bagian ini bertugas untuk mengurusi pembelian bahan baku yang akan digunakan sebagai bahan produksi. 10. Kepala Bagian Tehnik Bertanggungjawab dalam mengawasi peralatan mekanik maupun peralatan listrik serta pemeliharaannya. 11. Kepala Bagian Operasional Bertanggungjawab atas seluruh aktivitas operasional perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 KOMISARIS / PEMEGANG SAHAM DIREKTUR KEUANGAN / ADMINISTRASI DIREKTUR OPERASIONAL SUGENG SENTOSA DRS IRWAN GUNAWAN MANAGER ACCUNTANSI/ KEUANGAN MANAGER HRD – GA R.A. NUGROHO SEPTIANTO KABAG KABAG PEMBUKUA PAJAK UMUL N WAHYUNI BAROKAH KABAG PERSONALIA – UMUM YULIN EKO NUR KOMITE SITEM MUTU MANAGER PRODUKSI ANDIKA TRIANGGONO KABAG CETAK HERU SUSANTO KABAG FINISHING MAR MAENDRA 3 3 STAF CETAK STAF FINISHING 2 2 2 STAF LOGISTIK STAF CETAK KABAG KABAG PEMBELIAN SRI NURCAHYA KABAG PPIC GIYATNO 1 2 1 2 2 KOORD KOORD PEMASAR PERWAKILAN SOLO KOORD KOORD TEHNIK 1 11 12 1 2 1 12 STAF FINISHING STAF BARANG STAF STAF PEMASAR STAF PERWAKILAN STAF STAF STAF TEHNIK 6 12 1 2 SVP SPV VINISHING BARANG JADI SPV 2 1 1 STAF PEMBUKU STAF PAJAK STAF RUMAH 2 2 STAF STAF ADM STAF TRANSPOR & UMUM KESEKRET KABAG BRG JADI FX. DANANG MANAGER PPIC KABAG PEMASAR AN MARSIO 5 KABAG LOGISTIK ROBIT MANAGER PEMASARA N PRA CETAK HERY PURWANTO 34 10 3 32 31 2 OPRT OPRT OPRT OPRT OPRT OPRT 19 5 26 87 1 11 2 PEMB OPRT RUMAH PEMB OPRT PEMB OPRT PEMB OPRT PEMB OPRT BARANG STAF PEMB OPRT PPIC 2 33 245 9 1 PELKS PELKS PELKS PELKS PELKS Total Karyawan Tetap : 390 orang karyawan MANAGER IT ANTO KABAG TEHNIK HENGKY KABAG OPERASIONA L SUPORT EDI KRIS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 E. Keuangan Kompensasi bonus yang diberikan perusahaan kepada manajer dan karyawan perusahaan diberikan berdasarkan pencapaian target tahunan dan performen. Cara mengendalikan keuangan pada PT. Macanan Jaya Cemerlang yaitu berdasarkan RUPS, dan struktur modalnya berdasarkan modal dalam negeri . Modal dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penunjang dalam proses produksi, dan sangat menentukan pelaksanaan proses produksi. Modal dalam suatu perusahaan dapat berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman atau kombinasi modal sendiri dan modal pinjaman. Modal pada PT. Macanan Jaya Cemerlang berasal dari modal sendiri dan kerjasama dengan pihak lain. F. Personalia Karyawan merupakan sumber daya yang paling penting bagi setiap perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah, maupun perusahaan besar dan karyawan pula penentu maju mundurnya perusahaan. Sebagai timbal baliknya, karyawan perlu mendapat perthatian dari perusahaan, baik itu berupa gaji/upah maupun jaminan kesejahteraan. Adanya jenjang karir melalui kesempatan promosi bagi karyawan merupakan salah satu bentuk penghargaan, loyalitas karyawan terhadap perusahaan sesuai kemampuan, keterampilan dalam bidang kerjaannya. Kesempatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan yang berarti pula peningkatan efisiensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 dan efektivitas perusahaan. Selengkapnya akan dijelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan karyawan yang ada di PT. Macanan Jaya Cemerlang: 1. Recruitment Karyawan Recruitment pegawai di PT. Macanan Jaya Cemerlang dilakukan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan departemen yang kekurangan pegawai. Perekrutan ini dapat berasal dari dalam perusahaan dengan mutasi pegawai, atau dapat pula dilakukan dari luar perusahaan melalui seleksi terhadap para pelamar. 2. Jumlah Karyawan Jumlah karyawan menunjukkan jumlah pekerja/orang yang terlibat dalam proses produksi sesuai dengan jabatannya dalam perusahaan. Karyawan di PT. Macanan Jaya Cemerlang berjumlah: a. Total Karyawan Tetap: 390 orang karyawan b. Total Karyawan Harian: 303 orang karyawan 3. Sistem Penggajian Gaji/upah merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah terlibat dalam proses produksi secara langsung maupun tidak langsung. a. Upah bulanan tetap yaitu gaji pokok yang diberikan setiap bulan dalam jumlah tetap bagi karyawan tetap sesuai tingkat jabatan, kemampuan dan masa kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 b. Upah harian yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu bagi karyawan harian sesuai jumlah hari bekerja dalam satu minggu. c. Upah borongan yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu bagi karyawan borongan sesuai jumlah hasil kerja (jumlah output yang dihasilkan) dalam satu minggu. 4. Jam Kerja Jumlah jam kerja menunjukkan jumlah waktu bagi karyawan untuk memulai dan mengakhiri pekerjaannya. PT. Macanan Jaya Cemerlang tidak mengadakan perbedaan jam kerja bagi karyawan produksi maupun karyawan staf, kecuali bagian keamanan yang mempunyai jam kerja sendiri berdasarkan shift kerja. a. Normal Shift 1). Hari Senin sampai dengan hari Jumat, jam kerja dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 15.45 WIB. 2). Hari Sabtu, jam kerja dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. b. Shift panjang 1). Shift I dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB. 2). Shift II dimulai dari pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 07.00 WIB. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 G. Produksi Produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang berbagai jenis yaitu semua yang dapat dihasilkan dari kertas, sesuai dengan permintaan atau pesanan yang diminta oleh konsumen sebagai pihak pemesan. Diantaranya yaitu sebagai berikut: 1. Buku – buku pelajaran untuk sekolah mulai dari SD, SLTP, SMU dan Perguruan tinggi 2. Novel – novel dari berbagai pengarang baik novel remaja maupun roman. 3. Brosur – brosur 4. Kalender 5. Majalah 6. Koran H. Proses Produksi Proses produksi merupakan tahap yang diperlukan dalam pengolahan bahan baku menjadi barang jadi untuk menciptakan nilai tambah atau kegunaan bahan atau jasa dengan menggunakan faktor – faktor produksi dan sumber daya yang ada dalam proses produksi PT. Macanan Jaya Cemerlang ini dilakukan oleh bagian produksi. Pelaksanaan produksinya ini masih dibagi dalam beberapa bagian bidang kerja di perusahaan. Berikut ini adalah proses produksi yang dilakukan oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 1. Persiapan bahan baku kertas Proses persiapan bahan baku kertas dilakukan pada tahap paling awal karena bahan utama dari PT. Macanan Jaya Cemerlang. Disamping itu juga diperlukan bahan – bahan pendukung seperti tinta, kardus, lem, dan benang. Bahan utama yaitu kertas yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang disimpan di gudang yang letaknya jauh dari tempat proses pertama dimulai. Untuk mengangkut kertas tersebut ke tempat proses pengolahan akan dimulai diperlukan kendaraan untuk mengangkutnya yaitu truk dan fourclep. Bahan baku kertas tersebut didatangkan dari beberapa kota seperti Jakarta dan Surabaya. 2. Proses pembuatan naskah Sebelum dilakukan proses percetakan naskah yang akan dicetak perlu diproses terlebih dahulu untuk dijadikan film. Dalam proses ini diperlukan beberapa ahli dalam menggambar dan menulis. 3. Proses percetakan Pada dasarnya proses percetakan adalah proses penggandaan dan percetakan naskah ke dalam kertas. Proses ini dikerjakan dengan dua jenis mesin. Dua mesin ini sebenarnya mempunyai cara kerja yang hampir sama, yang membedakan kedua jenis dan ukuran kertas yang digunakan dalam proses percetakan. Jenis ukuran kertas yang digunakan untuk membuat buku menggunakan mesin yang kecil, sedangkan untuk membuat koran diperlukan mesin yang besar sebab dalam hal ini kertas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 yang digunakan untuk membuat koran masih berupa gulungan dengan ukuran yang lebar. Dalam proses pembuatan koran ini selalu disertai dengan proses pelipatan. 4. Proses pelipatan dan penyusunan. Proses pelipatan adalah proses melipat kertas yang telah dicetak dalam bentuk lembaran menjadi bentuk buku, brosur, atau koran. Dalam proses ini diikuti dengan proses penataan lembaran yang sesuai dengan urutan yang telah ditentukan. 5. Proses penjahitan dan pengeleman Proses penjahitan dan pengeleman adalah proses penyatuan kertas hasil cetakan menjadi sebuah buku. Proses penjahitan kertas yang telah disusun menjadi buku dijahit dengan kawat. Proses penjahitan ini dilakukan pada buku – buku yang tidak tebal. Sedangkan buku – buku yang tebal disatukan dengan proses pengeleman. 6. Proses pemotongan Proses pemotongan adalah proses yang dilakukan untuk merapikan sisi – sisi buku yang biasanya tidak sama panjangnya, menjadi sebuah buku yang sama ukurannya dengan yang lain. 7. Perpeking Setelah melewati beberapa tahap proses di atas maka lembaran kertas yang telah berbentuk buku kemudian dipak dengan menggunakan plastik sebelum disimpan dan dikirim ke gudang barang jadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 I. Pemasaran Pangsa pasar PT. Macanan Jaya Cemerlang mencakup seluruh daerah atau kota – kota besar yang ada diseluruh Indonesia. PT. Macanan Jaya Cemerlang tidak melakukan promosi, dan untuk pendistribusian juga dilakukan langsung ke proyek, hal ini dikarenakan PT. Macanan hanya melakukan pencetakan barang pesanan, bukan bagian penerbit. Bagian penerbitan dilakukan oleh PT. Intan Pariwara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan data penelitian terhadap biaya mutu tahun 2004 – 2008 dapat dideskripsikan jumlah produksi (tabel 1), jumlah penjualan (tabel 2), jumlah jam kerja langsung dan tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi (tabel 3), jumlah pemakaian bahan (tabel 4), jumlah harga bahan baku (tabel 5), komposisi biaya mutu (tabel 6). 1. Data produksi Tabel 1 Data Jumlah Produksi PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun Jumlah 2004 15.476.800 2005 16.987.970 2006 18.035.721 2007 20.342.654 2008 23.532.752 Jumlah produksi PT Macanan Jaya Cemerlang dari tahun 2004 – 2008 mengalami peningkatan. Dari tabel diketahui produksi tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 1.511.170 (9,76 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 produksi naik 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 1.047.751 (6,16 %), tahun 2007 naik 2.306.933 (11,34 %), tahun 2008 naik 3.190.098 (15,68 %) Hasil analisa dari data jumlah produksi yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Macanan Jaya cemerlang sudah dapat menjaga/meningkatkan mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaannya. Terbukti dengan adanya jumlah persentase dan jumlah produksi yang terus meningkat. 2. Data penjualan Tabel 2 Data Jumlah Penjualan PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah 75.543 98.632 131.784 164.869 219.362 Jumlah penjualan PT. Macanan Jaya Cemerlang dari tahun 2004 – 2008 mengalami peningkatan. Dari tabel diketahui penjualan tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 23.089.000.000 (30,56 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 penjualan naik 33.152.000.000 (33,61 %), tahun 2007 penjualan naik 33.085.000.000 (25,10 %), dan pada tahun 2008 naik 54.493.000.000 (33,05 %). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah penjualan dari produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang semakin banyak. 3. Data Jam Kerja Langsung Tabel 3 Data Jumlah Jam Kerja Langsung dan Tarif Biaya Tenaga Kerja langsung per Jam Departemen Produksi PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL) 978.834,87 997.433,76 1.051.124,13 1.038.172,28 834.982,13 Tarif per Jam (Rp) 395,6 527,5 719,38 894,9 932,32 Jumlah jam kerja langsung dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, dan tarif per jam dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Dari tabel di atas diketahui jumlah jam kerja langsung tahun 2005 dibanding tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 18.598,89 (1,90 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 jumlah jam kerja langsung naik 53.690,37 (5,38 %), 2007 jumlah jam kerja langsung turun 12.951,85 (1,23 %), dan pada tahun 2008 turun 203.190,15 (19,57 %). Sedangkan banyaknya jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi tahun 2005 dibanding tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 131,9 (33,34 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 tahun 2006 jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi naik 191,88 (36,37 %), tahun 2007 jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi naik 175,52 (24,39 %), dan pada tahun 2008 naik 37,42 (4,18). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan benar – benar memperhatikan gaji yang diberikan, agar dapat menjamin kesejahteraan karyawan PT. Macanan Jaya Cemerlang dengan baik. 4. Data Pemakaian Bahan Tabel 4 Data Jumlah Pemakaian Bahan PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Jenis Bahan Baku Kertas Tinta Kardus Lem Benang Total 2004 3.762.872 2.504.034 1.986.400 802.350 368.308 9.423.964 2005 2006 2007 2008 3.973.643 2.750.240 2.161.328 925.150 432.076 10.242.437 4.227.399 2.809.130 2.419.104 958.947 444.556 10.859.136 4.696.300 2.990.212 2.819.870 1.250.830 560.171 12.317.383 4.980.590 3.534.030 3.230.986 1.789.930 638.124 14.173.660 Jumlah pemakaian bahan dari tahun 2004 – 2008 terus meningkat. Dari tabel di atas diketahui pemakaian bahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 818.473 (8,68 %). Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 pemakaian bahan naik 616.699 (6,02 %), 2007 pemakaian bahan naik 1.458.247 (13,42 %), dan tahun 2008 naik 1.856.277 (15,07 %). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Dapat disimpulkan bahwa jumlah pemakaian bahan yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. 5. Data Harga Bahan Baku Tabel 5 Data Harga Bahan Baku PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Jenis Bahan Baku Kertas Tinta Kardus Lem Benang Harga rata - rata 2004 (Rp) 1.545 1.050 929 792 544 4.860 2005 (Rp) 1.560 1.070 947 798 550 4.925 2006 (Rp) 1.830 1.350 985 895 670 5.730 2007 (Rp) 2.100 1.438 1.020 918 769 6.245 2008 (Rp) 2.168 1.450 1.108 942 785 6.450 Harga bahan baku dari tahun 2004 – 2008 terus mengalami kenaikan. Dari tabel di atas diketahui jumlah harga bahan baku dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak Rp 65 (1,33 %). Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 jumlah harga bahan baku naik Rp 805 (14,04 %), tahun 2007 jumlah harga bahan baku naik Rp 515 (8,99 %), dan tahun 2008 naik Rp 205 (3,28 %). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 6. Data Komposisi Biaya Mutu Tabel 6 Data Komposisi Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 (dalam rupiah) Elemen Biaya Mutu Biaya Pencegahan Perencanaan mutu Pelatihan Mutu Reparasi dan Pemeliharaan Alat Sanitasi Jumlah Biaya Penilaian Inspeksi Bahan Penerimaan Proses Penerimaan Produk Jumlah Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan Downtime Pengerjaan Ulang Jumlah Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan Garansi Jumlah Total Biaya Mutu 2004 2005 2006 2007 2008 190.611.038 73.859.087 88.851.879 250.983.402 100.392.487 117.987.295 341.348.298 110.396.488 124.872.917 397.467.211 113.408.271 130.423.856 399.564.349 114.821.293 135.963.740 78.590.977 431.912.981 101.735.093 571.098.277 102.873.125 679.490.828 109.876.209 751.175.547 113.075.398 763.424.780 64.873.298 70.982.472 68.935.274 204.791.044 67.236.826 76.936.529 79.983.081 224.156.436 70.264.210 78.893.283 93.978.392 243.135.885 78.925.829 90.863.264 99.142.631 268.931.724 80.276.019 100.342.851 164.895.736 345.514.606 427.287.213 30.836.482 678.982.630 1.137.106.325 314.387.289 26.836.486 587.396.276 928.620.051 217.320.521 20.875.375 487.274.321 725.470.217 98.264.395 17.982.734 357.287.470 473.534.599 12.835.381 9.034.387 20.987.380 42.857.148 50.789.281 49.724.560 24.981.249 10,726,311 823.482 73.845.276 124.634.557 71.582.385 121.306.945 43.787.354 68.768.603 20,954,286 31.680.597 4.385.289 5.208.771 1.898.444.907 1.845.181.709 1.716.865.533 1.525.322.467 1.157.005.305 Dari tabel di atas diketahui jumlah total biaya mutu di perusahaan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Biaya pencegahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak Rp 139.185.296 (32,22 %). Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 jumlah biaya pencegahan naik Rp 108.392.551 (18,98 %), PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 tahun 2007 total biaya mutu naik Rp 71.684.719 (10,55 %), dan tahun 2008 naik Rp 12.249.233 (1,63 %). Biaya penilaian pada tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044, dan tahun 2005 sebesar Rp 224.156.436 sehingga ada peningkatan sebesar Rp 19.365.392 (9,45 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 8,47 % pada tahun 2006, 10,60 % pada tahun 2007, 28,48 % pada tahun 2008. Biaya kegagalan internal pada tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325, dan tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051 sehingga ada penurunan sebesar Rp 208.486.274 (18,33 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan sebesar 21,87 % pada tahun 2006, 34,73 % pada tahun 2007, 90,94 % pada tahun 2008. Biaya biaya kegagalan eksternal pada tahun 2004 sebesar Rp 124.634.557, dan tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945 sehingga ada penurunan sebesar Rp 3.327.612 (2,67 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 43,31 % pada tahun 2006, 53,93 % pada tahun 2007, 83,56 % pada tahun 2008. Total biaya mutu pada tahun 2004 sebesar Rp 1.898.444.907, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan sebesar Rp 53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 % pada tahun 2007, 24,15 % pada tahun 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Hasil analisis komposisi biaya mutu tahun 2004-2008 yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang tersebut jika dikaitkan dengan teori pandangan tradisional dan pandangan kelas dunia maka dapat disimpulkan bahwa PT. Macanan Jaya Cemerlang lebih cenderung pada pandangan kelas dunia, yang mana dalam pandangan kelas dunia dikatakan bahwa, semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar dapat mengurangi biaya kegagalannya sehingga tercapai trade-off. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara permanen. Hal tersebut sesuai dengan keberhasilan PT. Macanan Jaya Cemerlang dalam mengurangi produk rusak dan sekaligus menurunkan biaya mutu total (TQC) perusahaan dari tahun 2004-2008 yang mana tahun 2004 sebanyak Rp 1.898.444.907, tahun 2005 sebanyak Rp 1.845.181.709, tahun 2006 sebanyak Rp 1.716.865.533, tahun 2007 sebanyak Rp 1.525.322.467, dan tahun 2008 sebanyak Rp 1.157.005.305. B. Analisis Data Dalam sub bab ini penulis akan menyajikan analisis data dalam bentuk tabel agar lebih mudah membahasnya. Berikut adalah hasil analisis tersebut: 1. Komposisi biaya mutu a. Menghitung Total Quality Cost (TQC) Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa jumlah TQC, dapat dilihat pada tabel tabel 7 halaman 72. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 b. Menghitung komposisi elemen biaya mutu. Komposisi biaya mutu terhadap total biaya mutu tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel 8, dan komposisi biaya mutu terhadap total penjualan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel 9 halaman 78. Tabel 7 Data Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 (dalam rupiah) Elemen Biaya Mutu Biaya Pencegahan Perencanaan mutu Pelatihan Mutu Reparasi dan Pemeliharaan Alat Sanitasi Jumlah Biaya Penilaian Inspeksi Bahan Penerimaan Proses Penerimaan Produk Jumlah QCC Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan Downtime Pengerjaan Ulang Jumlah Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan Garansi Jumlah QAC TQC 2004 2005 2006 2007 2008 190.611.038 73.859.087 88.851.879 250.983.402 100.392.487 117.987.295 341.348.298 110.396.488 124.872.917 397.467.211 113.408.271 130.423.856 399.564.349 114.821.293 135.963.740 78.590.977 431.912.981 101.735.093 571.098.277 102.873.125 679.490.828 109.876.209 751.175.547 113.075.398 763.424.780 64.873.298 70.982.472 68.935.274 204.791.044 636.704.025 67.236.826 76.936.529 79.983.081 224.156.436 795.254.713 70.264.210 78.893.283 93.978.392 243.135.885 922.626.713 78.925.829 90.863.264 99.142.631 268.931.724 1.020.107.271 80.276.019 100.342.851 164.895.736 345.514.606 1.108.939.386 427.287.213 30.836.482 678.982.630 1.137.106.325 314.387.289 26.836.486 587.396.276 928.620.051 217.320.521 20.875.375 487.274.321 725.470.217 98.264.395 17.982.734 357.287.470 473.534.599 12.835.381 9.034.387 20.987.380 42.857.148 50.789.281 73.845.276 124.634.557 49.724.560 71.582.385 121.306.945 24.981.249 43.787.354 68.768.603 10,726,311 20,954,286 31.680.597 823.482 4.385.289 5.208.771 1.261.740.882 1.898.444.907 1.049.926.996 1.845.181.709 794.238.820 1.716.865.533 505.215.196 1.525.322.467 48.065.919 1.157.005.305 Data Biaya Mutu PT. Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 digunakan untuk menghitung TQC (Total Quality Cost). Analisis ini digunakan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 mengetahui berapa jumlah TQC dengan menjumlahkan QAC (Quality Assurance Cost) dan QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004-2008. Biaya pencegahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak Rp 139.185.296 (32,22 %). Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 jumlah biaya pencegahan naik Rp 108.392.551 (18,98 %), tahun 2007 total biaya mutu naik Rp 71.684.719 (10,55 %), dan tahun 2008 naik Rp 12.249.233 (1,63 %). Biaya penilaian pada tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044, dan tahun 2005 sebesar Rp 224.156.436 sehingga ada peningkatan sebesar Rp 19.365.392 (9,45 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 8,47 % pada tahun 2006, 10,60 % pada tahun 2007, 28,48 % pada tahun 2008. Jumlah QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004 sebesar Rp 636,704,025, dan tahun 2005 sebesar Rp 795.254.713 sehingga ada kenaikan sebesar 24,90 %. Tahun 2006 QCC naik 16,01 %, tahun 2007 naik sebesar 10,56 % dari tahun sebelumnya, dan tahun 2008 naik sebesar 8,70 % dari tahun sebelumnya. Biaya kegagalan internal pada tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325, dan tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051 sehingga ada penurunan sebesar Rp 208.486.274 (18,33 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan sebesar 21,87 % pada tahun 2006, 34,73 % pada tahun 2007, 90,94 % pada tahun 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Biaya kegagalan eksternal pada tahun 2004 sebesar Rp 124.634.557, dan tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945 sehingga ada penurunan sebesar Rp 3.327.612 (2,67 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 43,31 % pada tahun 2006, 53,93 % pada tahun 2007, 83,56 % pada tahun 2008. Jumlah QAC (Quality Assurance Cost) pada tahun 2004 sebesar Rp 1.261.740.882, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.049.926.996, sehingga ada penurunan sebesar 16,79 %. Tahun 2006 QAC turun sebesar 24,35 % dari tahun sebelumnya, tahun 2007 turun sebesar 36,39 % dari tahun sebelumnya, dan tahun 2008 turun sebesar 90,48 % dari tahun sebelumnya. Hasil perhitungan QAC tiap tahunnya diperoleh dari penjumlahan masing – masing jumlah biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal tiap tahunnya. Setelah diketahui jumlah QCC dan QAC, dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, maka dapat diketahui jumlah TQC (Total Quality Cost). Untuk mengetahui berapa jumlah TQC yaitu dengan cara menjumlahkan QAC (Quality Assurance Cost) dan QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004-2008. Jumlah total biaya mutu atau TQC pada tahun 2004 sebesar Rp 1.898.444.907, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan sebesar Rp 53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 % pada tahun 2007, 24,15 % pada tahun 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Dari uraian di atas dapat diketahui perbandingan kenaikan QCC dan penurunan QAC seperti tampak pada tabel berikut. Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 QCC 24,90 % 16,01 % 10,56 % 8,70 % QAC 16,79 % 24,35 % 36,39 % 90,48 % Rata – rata kenaikan persentase QCC adalah sebesar 15,04 %, dan rata – rata untuk persentase penurunan QAC adalah sebesar 42,00%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari perbandingan rata – rata persentase kenaikan QCC (15,04%) lebih rendah dari rata – rata persentase penurunan QAC. Dengan demikian komposisi biaya mutu pada PT. Macanan Jaya Cemerlang sudah baik. Tabel 8 Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun Biaya Pencegahan Elemen Biaya Mutu Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal Biaya kegagalan Eksternal Total Biaya Mutu Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % 2004 2005 2006 2007 431.912.981 571.098.277 679.490.828 751.175.547 22,7 31 39,6 49,2 204.791.044 224.156.436 243.135.885 268.931.724 10,8 12,1 14,2 17,6 1.137.106.325 928.620.051 725.470.217 473.534.599 59,9 50,3 42,2 31 124.634.557 121.306.945 68.768.603 31.680.597 6,6 6,6 4 2,2 1.898.444.907 1.845.181.709 1.716.865.533 1.525.322.467 100 100 100 100 2008 763.424.780 66 345.514.606 29,9 42.857.148 3,7 5.208.771 0,4 1.157.005.305 100 Dari tabel komposisi biaya mutu terhadap total biaya mutu di atas diketahui bahwa jumlah biaya pencegahan, tahun 2004 sebesar Rp 431,912,981 (22,7%), PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 dan tahun 2005 sebesar Rp 571.098.277 dengan jumlah persentase sebesar 31% dengan kenaikan (32,22 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan pada tahun 2006 sebesar Rp 679.490.828 dengan jumlah persentase sebesar 39,6%, dengan kenaikan (18,98 %). Tahun 2007 sebesar Rp 751.175.547 dengan jumlah persentase sebesar 49,2%, dengan kenaikan (10,55 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 763.424.780 dengan jumlah persentase sebesar 66%, dengan kenaikan (1,6 %). Jumlah biaya penilaian tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044 dengan jumlah persentase sebesar 10,8%, dan tahun 2005 sebesar Rp 224.156.436 dengan jumlah persentase sebesar 12,1%, dengan kenaikan (9,45 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan pada tahun 2006 sebesar Rp 243.135.885 dengan jumlah persentase sebesar 14,2%, dengan kenaikan (8,47 %), tahun 2007 sebesar Rp 268.931.724 dengan jumlah persentase sebesar 17,6%, dengan kenaikan (10,60 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 345.514.606 dengan jumlah persentase sebesar 29,9%, dengan kenaikan ( 28,48 %) . Jumlah biaya kegagalan internal tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325 dengan jumlah persentase sebesar 59,9%, tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051 dengan jumlah persentase sebesar 50,3%, sehingga ada penurunan sebesar 18,33 % . Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan pada tahun 2006 sebesar Rp 725.470.217 dengan jumlah persentase sebesar 42,2%, dengan penurunan (21,87 %), tahun 2007 sebesar Rp 473.534.599 dengan jumlah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 persentase sebesar 31 %, dengan penurunan (34,73 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 42.857.148 dengan jumlah persentase sebesar 3,7 %, dengan penurunan (90,94 %). Jumlah biaya kegagalan eksternal tahun 2004 sebesar Rp 124.634.557 dengan jumlah persentase sebesar 6,6 %, tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945 dengan jumlah persentase sebesar 6,6%, sehingga mengalami penurunan (2,67 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan pada tahun 2006 sebesar Rp 68.768.603 dengan jumlah persentase sebesar 4%, dengan penurunan (43,31 %), tahun 2007 sebesar Rp 31.680.597 dengan jumlah persentase sebesar 2,2%, dengan penurunan (53,93 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 5.208.771 dengan jumlah persentase sebesar 0,4%, dengan penurunan (83,56 % ). Jumlah total biaya mutu atau TQC pada tahun 2004 sebesar Rp 1.898.444.907, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan sebesar Rp 53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Sehingga secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 % pada tahun 2007, 24,15 % pada tahun 2008. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan terhadap biaya total ternyata persentase biaya kegagalan semakin kecil (mendekati nol), dengan demikian ada indikasi komposisi biaya mutu semakin baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Selanjutnya untuk mengetahui perbandingan biaya mutu terhadap total penjualan dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9 Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Penjualan PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun Jumlah Penjualan (000.000) Elemen Biaya Mutu Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal % Biaya kegagalan Eksternal Rp % Total Biaya Mutu (TBM) Rp Rasio TBM terhadap total penjualan % Rp % Rp % Rp 2004 75.543 431.912.981 0,57 204.791.044 0,27 1.137.106.325 1,5 124.634.557 0,16 1.898.444.907 2,5 2005 98.632 571.098.277 0,58 224.156.436 0,23 928.620.051 0,94 121.306.945 0,12 1.845.181.709 1,87 2006 131.784 679.490.828 0,51 243.135.885 0,18 725.470.217 0,55 68.768.603 0,05 1.716.865.533 1,3 2007 164.869 751.175.547 0,45 268.931.724 0,16 473.534.599 0,29 31.680.597 0,02 1.525.322.467 0,92 2008 219.362 763.424.780 0,35 345.514.606 0,16 42.857.148 0,02 5.208.771 0,002 1.157.005.305 0,53 Berdasarkan tabel di atas rasio total biaya mutu terhadap total penjualan pada tahun 2004 sebesar 2,5%, tahun 2005 sebesar 1,87%, tahun 2006 sebesar 1,3%, tahun 2007 sebesar 0,92%, tahun 2008 sebesar 0,53 %. Dari uraian di atas dapat dilihat dari tahun 2004-2008 rasio total biaya mutu terhadap total penjualan terus mengalami penurunan dari 2,5% pada tahun 2004 menjadi 0,53% pada tahun 2008. Maka dapat disimpulkan bahwa komposisi biaya mutu terhadap total penjualan sudah baik. 2. Produktivitas berkait laba a. Menghitung rasio produktivitas. Rasio produktivitas masukan bahan dan tenaga kerja langsung tahun 20042008 dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Tabel 10 Rasio Produktivitas Bahan dan Tenaga Kerja Langsung PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun 2004 Rasio Produktivitas Bahan 15.476.800 = 1,64 9.423.964 Kenaikan Rasio Produktivitas Tenaga Kerja Langsung Kenaikan - - 5,49 % 7,78 % 13,29 % 7,63 % 9,80 % 4,13 % 4,17 % 4,10 %). 2005 2006 2007 2008 Dari data rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung tahun 2004 sebesar 1,64 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,68 exemplar, tahun 2005 sebesar 1,73 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,73 exemplar sehingga ada kenaikan sebesar (5,49 % ). Tahun 2006 sebesar 1,53 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,53 exemplar ada penurunan sebesar (13,29 %). Selanjutnya secara berturut- turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebesar 1,68 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,68 exemplar dengan kenaikan (9,80 %), dan tahun 2008 sebesar 1,75 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,75 exemplar dengan kenaikan (4,17 %). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Rasio produktivitas tenaga kerja langsung tahun 2004 sebesar 15,8 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 15,8 exemplar, tahun 2005 sebesar 17,03 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 17,03 exemplar sehingga ada kenaikan sebesar (7,78 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan tahun 2006 sebesar 17,16 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 17,16 exemplar dengan kenaikan (7,63 %), tahun 2007 sebesar 17,87 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 17,87 exemplar dengan kenaikan (4,13 %), dan tahun 2008 sebesar 28,2 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 28,2 exemplar, dengan kenaikan (4,10 %). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung sudah baik, karena dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. b. Menghitung KNP (kuantitas masukan netral produktivitas). Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya KNP bahan dan tenaga kerja langsung pada tahun 2005, 2006, 2007, dan 2008 bila menggunakan rasio produktivitas tahun dasar (2004), sehingga dapat diketahui adanya peningkatan atau penurunan produktivitas, dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Tabel 11 Kuantitas Masukan Netral Produktivitas (KNP) PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun KNP Bahan (kg) KNP Tenaga Kerja Langsung (jam) 2005 2006 2007 2008 Dari data kuantitas masukan netral produktivitas (KNP), dapat dilihat KNP bahan tahun 2005 sebanyak 10.358.512,29 kg, tahun 2006 sebanyak 10.997.390,85 kg sehingga ada kenaikan sebesar (6,17 %). Selanjutnya secara berturut - turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebanyak 12.404.057,32 kg (12,79 %), dan tahun 2008 sebanyak 14.349.239,02 kg (15,68 %). Sedangkan KNP tenaga kerja langsung untuk tahun 2005 sebanyak 1.075.187.975 kg, tahun 2006 sebanyak 1.141.501,329 kg sehingga ada kenaikan sebesar (6,17 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebanyak 1.287.509,747 kg (12,79 %), dan tahun 2008 sebanyak 1.489.414,684 kg (15,68 %). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Secara keseluruhan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 KNP bahan dan KNP tenaga kerja langsung terus mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas masukan netral produktivitas (KNP) sudah baik. c. Menghitung Biaya KNP Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya biaya KNP kedua jenis masukan yaitu bahan dan tenaga kerja langsung secara total, sehingga diketahui biaya yang harus dikeluarkan jika perusahaan tidak mengalami perubahan produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung (lihat tabel 12). Tabel 12 Biaya KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun 2005 2006 2007 2008 KNP Bahan = 10.358.518,29 TKL = 1.075.187,975 Biaya KNP Total Bahan = 10.997.390,85 TKL = 1.141.501,329 Biaya KNP Total Bahan = 12.404.057,32 TKL = 1.287.509,747 Biaya KNP Total Bahan = 14.349.239,02 TKL = 1.487.414,684 Biaya KNP Total Harga Masukan (H) 4.925 527,5 5.730 719,38 6.245 894,9 6.450 932,32 Biaya KNP (Rp) 51.015.702.578 567.161.656,8 51.582.864.235 63.015.049.571 821.173.226,1 63.836.222.797 77.463.337.963 1.152.192.473 78.615.530.436 92.552.591.679 1.386 .746.458 93.939.338.137 Dari data KNP bahan dan tenaga kerja langsung pada PT. Macanan Jaya Cemerlang tahun 2004-2008, dapat dilihat bahwa untuk KNP bahan tahun 2005 adalah sebanyak 10.997.390,85 kg dengan harga masukan Rp 4.925 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 , tahun 2006 adalah sebanyak 10.997.390,85 kg dengan harga masukan Rp 5.730, tahun 2007 adalah sebanyak 12.404.057,32 kg dengan harga masukan Rp 6.245, tahun 2008 adalah sebanyak 14.349.239,02 kg dengan harga masukan Rp 6.450. KNP tenaga kerja langsung tahun 2005 sebanyak 1.075.187,975 jam dengan harga masukan Rp 527,5, tahun 2006 sebanyak 1.141.501,329 dengan harga masukan Rp 719,38, tahun 2007 sebanyak 1.287.509,747 dengan harga masukan Rp 894,9, tahun 2008 sebanyak 1.487.414,684 dengan harga masukan Rp 932,32. Biaya KNP total tahun 2005 sebesar Rp 51.582.864.235, tahun 2006 sebesar Rp 63.836.222.797 sehingga ada kenaikan (23,75 %). Selanjutnya secara berturut – turut terjadi kenaikan tahun 2007 sebesar Rp 78.615.530.436 (23,15 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 93.939.338.137 ( 19,49 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata kenaikan persentase biaya KNP 22,13 %. Hasil analisa KNP bahan dan tenaga kerja langsung pada PT. Macanan Jaya Cemerlang tahun 2004-2008, yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa biaya KNP dari tahun 2004-2008 sudah baik, karena terus meningkat. Hal tersebut jelas akan membawa dampak baik terhadap laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Mengapa dikatakan demikian karena jika biaya KNP terus meningkat maka perbandingan antara biaya KNP dan BKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 tidak akan menyebabkan kerugian. Dengan catatan jumlah BKS tidak melebihi jumlah biaya KNP perusahaan. Oleh sebab itu maka sebaiknya perusahaan harus dapat terus mempertahankan kondisi biaya KNP yang sudah baik. Dikatakan baik karena biaya KNP pada PT. Macanan Jaya Cemerlang sudah dapat menunjukkan adanya pengaruh yang baik terhadap produktivitas berkait laba, dengan kata lain selisih perbandingan antara biaya KNP dan BKS bahan dan TKL telah berhasil meningkatkan laba perusahaan. d. Menghitung BKS (Biaya Kini Sesungguhnya). Biaya masukan kini sesungguhnya untuk bahan dan tenaga kerja langsung tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut: Tabel 13 BKS Bahan dan Tenaga Kerja Langsung PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun KS Harga Masukan (H) 2005 Bahan = 10.242.437 TKL = 997.433,76 BKS Total Bahan = 10.859.136 TKL = 1.051.124,13 BKS Total Bahan = 12.317.383 TKL = 1.038.172,28 BKS Total Bahan = 14.173.660 TKL = 834.982,13 BKS Total 4.925 527,5 2006 2007 2008 5.730 719,38 6.245 894,9 6.450 932,32 Biaya Kini Sesungguhnya (BKS) 50.444.002.225 526.146.308,4 50.970.148.533,4 62.222.849.280 756.157.676,6 62.979.006.956,6 76.922.056.835 929.060.373.3 77.851.117.200 91.420.107.000 778.470.539,4 92.198.577.540 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Dari tabel data BKS bahan dan tenaga kerja langsung dapat dilihat BKS bahan tahun 2005 sebanyak 10.242.437 kg dengan harga masukan Rp 4.925, tahun 2006 sebanyak 10.859.136 kg dengan harga masukan Rp 5.730, tahun 2007 sebanyak 12.317.383 kg dengan harga masukan Rp 6.245, tahun 2008 sebanyak 14.173.660 kg dengan harga masukan Rp 6.450. BKS tenaga kerja langsung tahun 2005 sebanyak 997.433,76 jam dengan harga masukan Rp 527,5, tahun 2006 sebanyak 1.051.124,13 dengan harga masukan Rp 719,38, tahun 2007 sebanyak 1.038.172,28 dengan harga masukan Rp 894,9, tahun 2008 sebanyak 834.982,13 dengan harga masukan Rp 932,32. Biaya BKS total tahun 2005 sebesar Rp 50.970.148.533,4, tahun 2006 sebesar Rp 62.979.006.956,6 sehingga ada kenaikan sebesar (23,56%), tahun 2007 sebesar Rp 77.851.117.200 ( 23,61 %), tahun 2008 sebesar Rp 92.198.577.540 (18,27 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata kenaikan persentase biaya kini sesungguhnya (BKS) adalah sebesar 21,81 %. Hasil analisa data BKS bahan dan tenaga kerja langsung tahun 2004-2008, dapat disimpulkan bahwa biaya kini sesungguhnya (BKS) sudah baik karena terus mengalami peningkatan. Akan tetapi peningkatan BKS tidak melebihi jumlah kenaikan pada KNP sehingga dengan hal ini, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 maka data tersebut dapat menunjukkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan laba setiap tahunnya, yaitu mulai dari tahun 2004-2008. Oleh sebab itu maka sebaiknya perusahaan harus dapat terus mempertahankan kondisi BKS bahan dan tenaga kerja langsung yang sudah baik. Dikatakan baik karena BKS bahan dan TKL pada PT. Macanan Jaya Cemerlang sudah dapat menunjukkan adanya pengaruh yang baik terhadap produktivitas berkait laba, dengan kata lain selisih perbandingan antara biaya KNP dan BKS bahan dan TKL telah meningkatkan laba perusahaan. e. Menghitung Dampak Produktivitas Berkait Laba (DPBL) Dampak perubahan produktivitas dari semua input (bahan dan tenaga kerja langsung) terhadap total laba perusahaan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel 14 sebagai berikut: Tabel 14 Dampak Produktivitas Berkait Laba PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun 2005 2006 2007 2008 Biaya KNP Total (Rp) 51.582.864.235 63.836.222.797 78.615.530.436 93.939.338.137 BKS (Rp) 50.970.148.533,4 62.979.006.956,6 77.851.117.200 92.198.577.540 DPBL (Rp) 612.715.701,6 857.215.840,4 764.413.227 1.740.760.591 Biaya KNP total tahun 2005 sebesar Rp 51.582.864.235, tahun 2006 sebesar Rp 63.836.222.797 sehingga ada kenaikan sebesar (23,75 %). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebesar Rp 78.615.530.436 (23,15%), tahun 2008 sebesar Rp 93.939.338.137 ( 19,49 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata kenaikan persentase biaya KNP 22,13 %. Biaya BKS total tahun 2005 sebesar Rp 50.970.148.533,4, tahun 2006 sebesar Rp 62.979.006.956,6 sehingga ada kenaikan sebesar (23,56%). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebesar Rp 77.851.117.200 (23,61 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 92.198.577.540 (18,27 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata kenaikan persentase biaya kini sesungguhnya (BKS) adalah sebesar 21,81 %. DPBL pada tahun 2005 sebesar Rp 612.715.701,6, tahun 2006 sebesar Rp 857.215.840,4 sehingga ada kenaikan sebesar (39,90 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan pada tahun 2007 sebesar Rp 764.413.227 (10,83 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 1.740.760.591 (127,72 %). Tabel 15 Kenaikan Rasio Tahun Rasio Produktivitas Bahan Rasio Produktivitas Tenaga Kerja Langsung Rata - rata DPBL 2005 2006 2007 2008 5,49% 13,29% 9,80% 4,17% 7,78% 7,63% 4,13% 4,10% 6,63% 10,46% 6,96% 4,16% 39,90% 10,83% 127,72% - PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas berkait laba semakin baik, karena dampak produktivitas berkait laba (DPBL) terus meningkat. Produktivitas berkait laba adalah alat ukur untuk menilai jumlah perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas. Hasil analisa menunjukan bahwa perhitungan rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung memperlihatkan bahwa peningkatan rasio produktivitas memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap peningkatan laba yang diperoleh perusahaan, atau dengan kata lain dampak produktivitas di perusahaan mampu meningkatkan laba perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkan biaya kini sesunguhnya (BKS) semua jenis masukan yang digunakan dengan biaya kuantitas netral produktivitas (KNP), yang mana hasil dari perbandingan tersebut diketahui BKS lebih kecil daripada biaya KNP. 3. Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas a. Mencari besarnya nilai korelasi (r) n ∑ XY − (∑ X)(∑Y ) r= {n ∑ X 2 − (∑ X) 2 }{n∑Y 2 − (∑Y ) 2 } PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Tabel 16 Hubungan Antara Biaya Mutu dengan Produktivitas Tahun (n) X (biaya Mutu dalam Rupiah) 2005 1,845,181,709 Y (Produktivitas Berkait Laba dalam Rupiah) 612,715,701.6 2006 1,716,865,533 857,215,840.4 2007 2008 1,525,322,467 1,157,005,305 Jumlah 6,244,375,014 r= 764,413,227 1.740.760.591 3,975,105,360 XY (Milyar Rupiah) (Milyar Rupiah) (Milyar Rupiah) 3,404,695,540 375,420,531 1.130.571.805 2,947,627,260 734,818,997 2,326,608,630 1,338,661,280 584,327,587 3,030,247,435 1.471.724.331 1,165,976,669 10,017,592,710 4,724,814,550 2.014.069.238 5,782,342,043 (4X5.782.342.043) − (6.244.375.014X3.885.615.363) (4X10.017.592.710) − (6.244.375.014)2 X (4X4.724.814.550) − (3.975.105.360)2 r= 22.583.363.760m − 24.263.233.950m 40.070.370.840m − 38.992.219.320mX 18.899.258.200m −15..801.462.620m r= −1.679.870.190 1.078.151.520X 3.097.795.580 r = −0,926 b. Menguji hasil r to = to = r n−2 1− r 2 −0,926 4 − 2 1− (−0,926) 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 to = −1,309561759 0,142524 to = −1,309561759 0,377523509 to = −3,469 Dari hasil uji r diperoleh nilai to sebesar –3,469 yang ternyata lebih kecil dari nilai -t 0,05:2 sebesar -2,920. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif yang sangat kuat dan nyata antara biaya mutu dan produktivitas berkait laba pada PT. Macanan Jaya Cemerlang. C. Pembahasan Berikut ini akan penulis sajikan pembahasan secara rinci tentang hasil analisis data yang telah dikemukakan. 1. Komposisi biaya mutu a. Total Biaya Mutu Total biaya mutu di perusahaan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Penurunan ini dapat dilihat pada jumlah total biaya mutu tahun 2004 sebesar Rp1.898.444.907, tahun 2005 sebesar Rp1.845.181.709, tahun 2006 sebesar Rp1.716.865.533, tahun 2007 sebesar Rp1.525.322.467, tahun 2008 sebesar Rp1.157.005.305. Penurunan ini cukup berarti bagi perusahaan meskipun hanya sedikit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 untuk tahun 2004 ke 2005. Hal ini cukup tampak jika dilihat dari nilai uang yang semakin turun dibandingkan harga bahan dan biaya tenaga kerja yang terus meningkat, dengan kata lain perusahaan telah melakukan penghematan biaya. Artinya bahwa komposisi total biaya mutu di PT. Macanan Jaya Cemerlang sudah baik. b. Komposisi masing – masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu. 1). Komposisi biaya pencegahan terhadap total biaya mutu Persentase biaya pencegahan terhadap total biaya mutu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ingin berusaha meningkatkan mutu produknya. Besarnya kenaikan itu dapat dilihat pada besarnya komposisi biaya pencegahan terhadap total biaya mutu tahun 2004 sebesar 22,7 %; tahun 2005 sebesar 31 %; tahun 2006 sebesar 39,6 %; tahun 2007 sebesar 49,2 %; tahun 2008 sebesar 66 %. 2). Komposisi biaya penilaian terhadap total biaya mutu Persentase biaya penilaian terhadap total biaya mutu juga semakin besar dari tahun ke tahun yang artinya perusahaan ingin meningkatkan mutu produknya. Besarnya kenaikan itu dapat dilihat pada besarnya komposisi biaya penilaian terhadap total biaya mutu pada tahun 2004 sebesar 10,8 %; tahun 2005 sebesar 12,1 %; tahun 2006 sebesar 14,2; tahun 2007 sebesar 17,6 %; tahun 2008 sebesar 29,9 %. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 3). Komposisi biaya kegagalan internal terhadap total biaya mutu Persentase biaya kegagalan internal terhadap total biaya mutu terus menurun sepanjang tahun 2004 – 2008. Hal ini terjadi karena adanya usaha perusahaan untuk menurunkan biaya ini dengan meningkatkan biaya pencegahan dan biaya penilaian. Besarnya penurunan itu dapat dilihat pada besarnya komposisi biaya kegagalan internal terhadap total biaya mutu tahun 2004 sebesar 59,9 %; tahun 2005 sebesar 50,3 %; tahun 2006 sebesar 42,2 %; tahun 2007 sebesar 31%; tahun 2008 sebesar 3,7 %. 4). Komposisi biaya kegagalan eksternal terhadap total biaya mutu Persentase biaya ini untuk tahun 2004 dan tahun 2005 adalah tetap dan untuk tahun berikutnya semakin turun. Hal ini berarti usaha perusahaan untuk menurunkan biaya kegagalan eksternal dapat dikatakan berhasil dengan baik. Besarnya komposisi tersebut dapat dilihat pada tahun 2004 sebesar 6,6 %; tahun 2005 sebesar 6,6 %; tahun 2006 sebesar 4 %; tahun 2007 sebesar 2,2 %; tahun 2008 sebesar 0,4 %. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa komposisi masing – masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu pada PT Macanan Jaya Cemerlang sudah baik. c. Komposisi biaya mutu terhadap total penjualan Persentase biaya mutu secara total terhadap total penjualan mengalami penurunan yang sangat berarti dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 akibat semakin turunnya jumlah biaya mutu total dan meningkatnya jumlah penjualan dari tahun ke tahun. Penurunan persentase biaya mutu terhadap total penjualan tersebut dapat dilihat pada besarnya komposisi pada tahun 2004 sebesar 2,5 %; tahun 2005 sebesar 1,87 %; tahun 2006 sebesar 1,3 %; tahun 2007 sebesar 0,92 %; tahun 2008 sebesar 0,53 %. PT. Macanan Jaya Cemerlang telah memperhatikan pentingnya mutu, hal ini terlihat pada penurunan total biaya mutu tiap tahunya, dan adanya penurunan total biaya mutu terhadap total penjualan yang sudah berada di bawah 2,5 % dari total penjualan. Artinya bahwa peningkatan mutu di PT. Macanan Jaya Cemerlang dapat mempertahankan penjualan produk di pasaran sehingga produktivitasnya dapat dikatakan baik. Meskipun dilihat dari aspek total biaya mutu, komposisi masing – masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu, dan komposisi biaya mutu terhadap total penjualan sudah baik, hendaknya manajemen harus tetap memperhatikan jumlah biaya mutu yang sebaiknya dipertahankan, agar persentase biaya mutu terhadap total penjualan dapat lebih rendah dari 2,5 %. Untuk mempertahankan persentase tersebut jangan sampai menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Dengan kata lain usaha perusahaan dalam menurunkan biaya mutu jangan hanya ditekankan pada penurunan jumlah biaya sisa bahan, downtime, pengerjaan ulang, penyesuaian keluhan dan garansi, melainkan juga dengan memperbaiki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 perencanaan mutu, pelatihan mutu, sanitasi, penerimaan produk, inspeksi bahan, penerimaan proses, reparasi dan pemeliharaan alat. 2. Produktivitas berkait laba a). Rasio Produktivitas Bahan Dari perhitungan rasio produktivitas bahan yaitu jumlah produksi (keluaran) dibanding jumlah bahan yang digunakan (masukan) dapat dilihat efisiensi penggunaan bahan tersebut. Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil rasio produktivitas bahan pada tahun 2004 sebesar 1,64 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,64 exemplar, tahun 2005 sebesar 1,73 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,73 exemplar . Rasio produktivitas bahan tahun 2006 menurun sebesar 0,23 dibanding rasio produktivitas bahan pada tahun 2005 menjadi sebesar 1,5 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,5 exemplar. Penurunan rasio produktivitas bahan pada tahun 2006 ini disebabkan perusahaan membutuhkan jumlah bahan yang lebih banyak untuk program peningkatan mutunya. Hal ini dicapai salah satunya dengan penambahan jumlah bahan untuk mendapatkan komposisi bahan yang lebih tepat standar penggunaannya melalui pelatihan mutu. Rasio produktivitas tahun 2007 meningkat lagi menjadi sebesar 1,68 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,68 exemplar, dan tahun 2008 sebesar 1,75 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,75 exemplar. Kenaikan rasio produktivitas bahan tahun 2007 dibandingkan tahun 2006 ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 menunjukkan usaha perusahaan dengan pelatihan mutunya tidak sia – sia . Secara umum meskipun terjadi penurunan rasio produktivitas bahan pada tahun 2006 dibandingkan tahun 2005, dapat dikatakan bahwa rasio produktivitas bahan sudah baik. Rasio produktivitas bahan semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba perusahaan. Dengan kata lain, dampak produktivitas di perusahaan meningkatkan total laba perusahaan. Bahan baku merupakan komponen utama untuk menghasilkan suatu keluaran, maka harus diperhatikan mutu dari bahan baku itu sendiri. Semakin baik mutu bahan yang digunakan, kemungkinan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar akan semakin mudah, sehingga rasio produktivitas biaya bahan yang tinggi akan terus dapat ditingkatkan. b). Rasio produktivitas tenaga kerja langsung Secara keseluruhan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 rasio produktivitas tenaga kerja langsung mengalami kenaikan terus. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya usaha peningkatan mutu perusahaan menjadikan tenaga kerja yang ada semakin ahli dan terampil serta dibutuhkan jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit. Dengan demikian waktu penyelesaian produk menjadi semakin sedikit selain karena berkurangnya pengerjaan ulang. Setelah dilakukan analisis data diketahui rasio produktivitas tenaga kerja langsung pada tahun 2004 sebesar 15,8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar 15,8 exemplar, tahun 2005 sebesar 17,03 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar 17,03 exemplar, tahun 2006 sebesar 17,16 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar 17,16 exemplar, tahun 2007 sebesar 17,87 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar 17,87 exemplar tahun 2008 sebesar 28,2 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar 17,87 exemplar. Secara umum rasio produktivitas tenaga kerja langsung dapat dikatakan sudah baik. Rasio produktivitas tenaga kerja langsung semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba perusahaan. Dengan kata lain, dampak produktivitas di perusahaan meningkatkan total laba perusahaan. Meskipun dilihat dari aspek rasio produktivitas bahan dan rasio produktivitas tenaga kerja langsung sudah baik, hendaknya manajemen harus tetap memperhatikan lagi rasio produktivitas bahan agar dapat terus meningkat, atau paling tidak stabil angkanya, yaitu dengan cara menggunakan bahan baku yang baik dan memilih pemasok yang tepat. Sedangkan rasio produktivitas tenaga kerja yang sudah baik sebaiknya tetap dipertahankan, dengan cara melakukan pelatihan mutu terhadap para tenaga kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 3. Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas Dari perhitungan koefisien korelasi product moment dan uji signifikasi hasil r diketahui terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan produktivitas. Hal ini ditunjukkan dalam analisis, dimana diperoleh hasil koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas sebesar – 0,926 dan setelah diuji dengan hasil r (t - test) diperoleh to sebesar –3,469. Nilai to sebesar –3,469 tersebut lebih kecil dari -tα, n-2 (t 0,05;4-2) sebesar -2,920. Dengan demikian hipotesis diterima yaitu Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan produktivitas, yaitu semakin minimal biaya mutu maka produktivitas akan semakin meningkat. Hal ini didukung oleh pandangan kelas dunia yang mengatakan bahwa semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar dapat mengurangi biaya kegagalanya sehingga tercapai trade-off. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara permanen dan mutu dapat ditingkatkan. Peningkatan mutu umumnya mengarah pada peningkatan produktivitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. macanan Jaya Cemerlang Klaten, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian diatas adalah: 1. Komposisi biaya mutu di perusahaan sudah baik, dalam arti kenaikan biaya pencegahan dan biaya penilaian mengakibatkan penurunan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Hal ini menyebabkan total biaya mutu dari tahun ke tahun semakin minimal. Pernyataan ini dapat dilihat pada komposisi biaya mutu total terhadap total penjualan (lihat tabel 8 dan 9 pada halaman 75 dan 78). 2. Produktivitas berkait laba di perusahaan sudah baik dalam arti dari tahun ke tahun produktivitas bahan dan produktivitas tenaga kerja langsung mengalami peningkatan. Peningkatan produktivitas ini menaikkan laba total perusahaan (lihat tabel 14 pada halaman 86). 3. Terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dan produktivitas berkait laba. Artinya semakin minimal biaya mutu semakin baik produktivitas berkait laba. 98 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 B. Keterbatasan Di dalam penulisan skripsi ini terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Penelitian hanya dilakukan pada satu perusahaan saja. 2. Penulis tidak dapat mengecek keaslian data yang diberikan secara lebih detail. C. Saran Setelah penulis mengadakan penelitian dan melihat keadaan perusahaan secara langsung, berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka penulis mencoba memberikan beberapa saran, dengan harapan bermanfaat bagi perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan perusahaannya. 1. Meskipun dilihat dari aspek total biaya mutu, komposisi masing – masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu, dan komposisi biaya mutu terhadap total penjualan sudah baik, hendaknya manajemen harus tetap memperhatikan jumlah biaya mutu yang sebaiknya dipertahankan, agar persentase biaya mutu terhadap total penjualan dapat lebih rendah dari 2,5 %. Untuk mempertahankan persentase tersebut jangan sampai menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Dengan kata lain usaha perusahaan dalam menurunkan biaya mutu jangan hanya ditekankan pada penurunan jumlah biaya sisa bahan, downtime, pengerjaan ulang, penyesuaian keluhan dan garansi, melainkan juga dengan memperbaiki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 perencanaan mutu, pelatihan mutu, sanitasi, penerimaan produk, inspeksi bahan, penerimaan proses, reparasi dan pemeliharaan alat. 2. Meskipun dilihat dari aspek rasio produktivitas bahan dan rasio produktivitas tenaga kerja langsung sudah baik, hendaknya manajemen harus tetap memperhatikan lagi rasio produktivitas bahan agar dapat terus meningkat, atau paling tidak stabil angkanya, yaitu dengan cara menggunakan bahan baku yang baik dan memilih pemasok yang tepat. Sedangkan rasio produktivitas tenaga kerja yang sudah baik sebaiknya tetap dipertahankan, dengan cara melakukan pelatihan mutu terhadap para tenaga kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 DAFTAR PUSTAKA Feigenbaum. A.V. (1989). Kendali Mutu Terpadu. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hansen, Don.R. & Mowen, Maryane.M. (1997). Akuntansi Manajemen. Jilid 2. Jakarta. Erlangga. Indriyo, Gitosudarmo. (1984). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Revisi, Cetakan pertama, Yogyakarta : BPFE. Laksminingrum,V.N. (1997). Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Rukmiwati, Ani. (2007). Hubungan Biaya Mutu Dengan Produktivitas, Yogyakarta: Universitas Teknologi Yogyakarta. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Supranto, J. (1985). Statistik Teori dan Aplikasi, Jilid I, Edisi IV, Jakarta: Erlangga. Supriyono. R.A. (1994). Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta: BPFE. 101 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 103 PEDOMAN WAWANCARA A. BAGIAN ORGANISASI DAN KEUANGAN 1. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan? 2. Kapan tahun berdiri dan mulai beroperasi? 3. Apa alasan pemilihan lokasi perusahaan? 4. Apa visi dan misi perusahaan? 5. Faktor-faktor apa yang menunjang perusahaan dalam mencapai tujuannya? 6. Apa bentuk perusahaan dan status hukumnya? 7. Bagaimana struktur organisasi serta pembagian wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan? 8. Apakah ada kompensasi (bonus) yang diberikan perusahaan kepada manajer dan karyawan perusahaan? 9. Bagaimana cara memperoleh modal, sumber modal dan penggunaan modal pada perusahaan? 10. Bagaimana struktur modal yang ada pada perusahaan? 11. Bagaimana cara untuk mengendalikan keuangan pada perusahaan? B. BAGIAN PRODUKSI 1. Bagaimana cara mendapatkan bahan baku? 2. Bagaimana cara untuk mendapatkan bahan pembantu yang digunakan oleh perusahaan? 3. Produk apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 104 4. Bagaimana proses pengolahan produk yang dihasilkan oleh perusahaan? 5. Bagaimana sistem penyimpanan produk yang dilakukan oleh perusahaan? C. BAGIAN PEMASARAN 1. Bagaimana pangsa pasar perusahaan? 2. Bagaimana promosi yang dijalankan oleh perusahaan? 3. Bagaimana saluran distribusinya? 4. Bagaimana cara menentukan harga? D. BAGIAN PERSONALIA 1. Bagaimana sistem perekrutan karyawan pada perusahaan? 2. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada pada perusahaan? 3. Bagaimana sistem penggajianya? 4. Bagaimana sistem jam kerja yang diberlakukan dalam perusahaan? 5. Bagaimana sistem penempatan karyawan pada bagian-bagian yang ada di perusahaan? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 104 4. Bagaimana proses pengolahan produk yang dihasilkan oleh perusahaan? 5. Bagaimana sistem penyimpanan produk yang dilakukan oleh perusahaan? C. BAGIAN PEMASARAN 1. Bagaimana pangsa pasar perusahaan? 2. Bagaimana promosi yang dijalankan oleh perusahaan? 3. Bagaimana saluran distribusinya? 4. Bagaimana cara menentukan harga? D. BAGIAN PERSONALIA 1. Bagaimana sistem perekrutan karyawan pada perusahaan? 2. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada pada perusahaan? 3. Bagaimana sistem penggajianya? 4. Bagaimana sistem jam kerja yang diberlakukan dalam perusahaan? 5. Bagaimana sistem penempatan karyawan pada bagian-bagian yang ada di perusahaan? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 105 PEDOMAN DOKUMENTASI A. Data yang dibutuhkan adalah: 1. Struktur organisasi perusahaan. 2. Biaya perencanaan mutu tahun 2004-2008. 3. Biaya pelatihan mutu tahun 2004-2008. 4. Biaya sanitasi tahun 2004-2008. 5. Biaya reparasi dan pe-meliharaan tahun 2004-2008. 6. Biaya inspeksi bahan tahun 2004-2008. 7. Biaya penerimaan proses tahun 2004-2008. 8. Biaya penerimaan produk tahun 2004-2008. 9. Sisa bahan tahun 2004-2008. 10. Downtime tahun 2004-2008. 11. Biaya untuk pengerjaan ulang tahun 2004-2008. 12. Penyesuaian keluhan tahun 2004-2008. 13. Ganti rugi atau garansi tahun 2004-2008. 14. Produksi tahun 2004-2008. 15. Penjualan tahun 2004-2008. 16. Jumlah pemakaian bahan baku tahun 2004-2008. 17. Harga bahan baku tahun 2004-2008. 18. Jumlah jam kerja dan tarif per jam tenaga kerja langsung tahun 20042008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 17 DATA JUMLAH PRODUKSI Tahun 2004-2008 Bulan Jumlah Produksi Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Produksi 2004 892,362 940,235 970,860 1,100,230 1,245,310 1,340,260 1,390,368 1,405,600 1,570,490 1,750,000 1,840,380 1,970,000 15.476.800 2005 925,207 997,870 1,120,375 1,170,370 1,265,320 1,350,360 1,410,278 1,525,390 1,620,370 1,779,980 1,850,390 1,972,060 16,987,970 2006 995,460 1,102,327 1,270,240 1,295,120 1,320,520 1,410,278 1,535,348 1,620,340 1,689,740 1,790,860 1,895,008 2,110,480 18,035,721 2007 1,003,489 1,130,280 1,375,950 1,410,620 1,510,230 1,635,188 1,670,390 1,789,120 1,898,720 1,945,030 2,222,857 2,750,780 20,342,654 2008 1,210,570 1,395,960 1,450,650 1,598,820 1,678,908 1,790,850 1,869,780 1,972,836 1,965,770 2,498,883 2,850,780 3,248,945 23,532,752 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 18 JUMLAH PENJUALAN Tahun 2004-2008 (dalam jutaan rupiah) Bulan Jumlah Penjualan Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Penjualan 2004 2005 2,160 2,570 3,240 4,345 5,067 5,709 6,230 7,460 8,206 9,076 10,334 11,146 75.543 2006 3,650 4,765 5,390 5,785 6,590 7,479 8,790 9,786 10,584 11,498 12,126 12,189 98,632 2007 5,360 6,299 7,273 8,190 9,387 10,094 11,380 13,276 14,186 15,196 15,298 15,845 131.784 2008 7,459 8,596 9,740 10,374 11,690 13,879 14,887 15,590 16,893 17,875 18,896 18,990 164.869 11,973 12,998 13,693 14,867 15,795 16,809 18,997 19,693 21,990 22,873 23,689 25,985 219.362 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 19 JUMLAH JAM KERJA DAN TARIF TENAGA KERJA LANGSUNG PER JAM DEPARTEMEN PRODUKSI Tahun 2004-2008 (dalam jutaan rupiah) Bulan Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total JTKL Tarif Per Jam 2004 2005 Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL) 2006 2007 2008 24,890.20 36,987.50 47,526.67 52,873.70 67,825.65 74,925.72 86,983.42 99,903.53 101,965.73 120,494.32 127,474.14 136,984.29 38,685.54 48,976.17 57,853.72 68,865.05 76,945.32 88,782.22 97,953.51 122,965.74 125,634.22 128,874.54 141,897.73 150,896,50 45,902.24 51,851.12 63,364.15 72,535.12 81,792.42 92,553.11 112,635.22 121,604.02 123,474.23 132,367.43 140,391,10 153,045.07 53,155.15 64,354.25 74,035.52 85,462.12 95,473.21 112,435.36 119,225.32 121,314.43 127,467.56 132,161,28 139,015.01 146,234.35 20,690.26 25,987.40 34,366.17 40,373.21 54,725.15 60,925.72 71,583.32 83,313.33 93,165.12 111,423.02 115,445.24 122,984.19 978.834,87 997.433,76 1,051,124.13 1,138,172.28 834,982.13 395,6 527,5 719,38 894,9 932,32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 20 JUMLAH PEMAKAIAN BAHAN Tahun 2004-2008 Bulan Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Total Pemakaian Bahan Hal:1 Jumlah Bahan Kertas Tinta 2004 Kardus 150,760 172,930 193,982 243,639 233,752 280,624 324,851 340,725 386,947 421,864 473,835 538,963 3.762.872 99,789 105,241 114,598 120,762 148,396 193,674 201,345 214,123 219,354 325,196 358,272 403,284 2.504.034 92,945 95,270 104,588 110,452 118,346 130,634 141,320 130,423 157,630 264,136 317,373 323,283 1.986.400 9.423.964 Lem Benang 20,745 25,260 34,278 46,482 53,090 66,624 72,310 80,421 89,230 98,146 105,260 110,504 802.350 8,345 9,704 11,230 14,358 23,402 28,053 32,134 36,015 41,426 48,215 55,176 60,250 368.308 Kertas Tinta 2005 Kardus 176,890 181,182 203,546 212,642 220,823 244,631 330,725 395,437 402,523 423,546 534,935 646,763 3.973.643 107,321 112,578 118,702 132,384 173,753 205,327 213,146 216,382 315,157 323,273 413,464 418,753 2,750,240 95,893 99,780 110,621 113,498 124,232 129,581 150,413 192,315 251,243 272,342 298,137 323,273 2.161.328 10.242.437 Lem Benang 28,165 33,261 42,692 51,394 59,670 68,350 79,251 83,260 92,103 99,260 130,504 157,240 925,150 17,816 21,684 23,296 25,367 28,198 31,745 39,598 42,157 44,528 48,369 51,253 58,065 432.076 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Hal:2 Bulan Jumlah Bahan Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Total Pemakaian Bahan 2006 Kertas 197,635 212,625 217,479 223,732 242,621 274,692 309,328 396,429 425,964 473,836 589,075 663,983 4,227,399 Tinta 121,496 126,743 132,384 153,703 214,120 225,348 226,784 305,152 319,695 321,462 326,753 335,490 2,809,130 Kardus 105,371 110,547 112,762 118,376 125,694 131,547 176,412 219,051 308284 325,196 337,602 348,262 2.419.104 10.859.136 2007 Lem 36,501 40,673 48,324 50,973 58,357 69,240 73,162 82,173 89,254 93,584 127,230 189,476 958,947 Benang 19,580 22,097 24,369 26,148 30,230 35,216 40,129 42,139 45,235 50,314 53,065 56,034 444,556 Kertas 228,930 238,487 242,345 265,742 294,603 299,792 348,715 397,480 474,673 556,586 653,985 694,962 4,696,300 Tinta 129,743 142,084 156,703 220,280 227,343 239,604 257,192 269,575 295,482 336,753 349,480 365,973 2,990,212 Kardus 110,376 115,732 122,694 138,753 205,125 210,186 216,302 305,150 316,273 320,864 328,653 429,762 2,819,870 12.317.383 2008 Lem 90,350 92,683 94,492 96,897 98,352 100,604 105,360 108,413 110,680 115,746 117,273 119,980 1,250,830 Benang 14,953 19,471 25,753 29,164 30,015 39,456 45,215 55,179 60,950 69,187 76,483 94,345 560,171 Kertas 211,340 218,614 249,625 274,871 329,715 345,517 442,561 456,542 464,905 639,573 648,793 698,534 4,980,590 Tinta 197,810 203,619 213,732 240,325 304,851 310,755 313,440 321,574 337,035 346,143 313,603 431143 3,534,030 Kardus 152,093 157,750 210,278 238,345 249,769 267,893 275,370 315,483 326,856 339,582 343,673 353,894 3,230,986 14.173.660 Lem 103,260 106,758 119,482 129,340 134,654 141,320 153,423 168,730 174,933 179,530 185,453 193,047 1,789,930 Benang 20,370 25,642 28,163 32,005 37,456 43,215 52,179 60,953 69,187 76,483 94,345 98,126 638,124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 21 BIAYA MUTU Tahun 2004 (dalam rupiah) Elemen Biaya Mutu Bulan Biaya Pencegahan Perencanaan mutu Pelatihan Mutu Reparasi dan Pemeliharaan Alat Sanitasi Jumlah Total Biaya Penilaian Inspeksi Bahan Penerimaan Proses Penerimaan Produk Jumlah Total Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan Downtime Pengerjaan Ulang Jumlah Total Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan Garansi Jumlah Total Jumlah Biaya Maret April Mei Juni Juli Total Biaya Januari Februari Agustus 9,542,993 2,876,072 4,968,153 10,251,987 3,234,368 5,619,439 10,936,572 4,768,653 6,198,373 11,472,564 5,619,339 6,227,390 12,574,982 6,098,123 6,249,567 13,837,650 6,127,372 6,459,295 14,753,967 6,244,517 7,257,689 15,947,352 6,452,250 7,936,586 1,876,909 2,357,678 2,896,755 3,934,968 4,798,752 5,819,839 6,796,673 4,368,520 2,586,907 2,986,854 4,793,409 2,789,894 3,857,935 4,983,902 3,850,965 3,998,654 5,015,729 3,998,752 4,867,832 5,143,767 4,567,899 4,896,258 5,396,153 4,890,498 5,658,452 27,735,679 1,389,932 50,265,796 28,845,785 1,854,949 51,368,075 29,753,467 2,136,568 52,678,269 31,954,687 2,346,577 53,965,297 32,658,843 2,457,842 55,736,488 2,897,632 3,250,364 2,985,365 3,498,652 3,192,767 3,548,904 3,367,598 4,267,839 3,548,314 4,495,478 September Oktober November Desember 17,425,364 7,657,683 8,573,364 20,567,069 7,736,579 8,796,974 24,536,378 8,472,160 9,985,768 28,764,160 8,571,971 10,579,281 190,611,038 73,859,087 88,851,879 8,127,472 9,346,517 10,352,752 10,684,983 11,597,679 78,590,977 431,912,981 5,424,392 5,619,832 6,598,270 5,683,975 6,896,573 6,787,682 5,887,089 7,509,358 6,849,467 5,964,097 8,657,472 6,959,595 6,052,752 9,746,527 7,497,689 6,159,513 9,867,795 7,976,586 64,873,298 70,982,472 68,935,274 204,791,044 34,395,067 2,537,345 56,897,392 36,675,478 2,635,565 57,636,568 37,564,837 2,824,674 58,667,475 38,569,830 2,937,578 59,854,658 39,687,923 3,140,311 60,173,356 43,789,239 3,251,467 60,746,687 45,656,378 3,323,674 60,992,569 427,287,213 30,836,482 678,982,630 1,137,106,325 3,656,468 5,319,432 3,976,484 6,586,463 4,265,396 7,246,351 4,787,023 8,325,161 5,376,762 8,389,863 5,787,154 8,546,524 6,948,318 8,973,453 50,789,281 73,845,276 124,634,557 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 22 BIAYA MUTU Tahun 2005 (dalam rupiah) Elemen Biaya Mutu Bulan Biaya Pencegahan Perencanaan mutu Pelatihan Mutu Reparasi dan Pemeliharaan Alat Sanitasi Jumlah Total Biaya Penilaian Inspeksi Bahan Penerimaan Proses Penerimaan Produk Jumlah Total Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan Downtime Pengerjaan Ulang Jumlah Total Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan Garansi Jumlah total Jumlah Biaya Maret April Mei Juni Juli Total Biaya Januari Februari Agustus 12,654,937 3,334,368 5,619,430 13,976,542 4,776,653 6,398,573 14,772,568 5,627,339 6,627,350 15,894,982 6,998,123 7,249,564 17,537,950 7,127,372 7,458,275 18,753,957 8,244,617 8,567,649 20,945,259 9,152,953 9,953,586 22,764,328 9,657,674 10,573,264 2,357,678 2,856,755 3,914,960 4,798,752 5,829,839 6,796,674 8,128,472 11,946,057 September Oktober November Desember 23,867,865 10,366,573 11,796,374 26,556,348 10,972,160 13,985,768 29,764,163 11,571,431 14,779,186 33,494,503 12,563,224 14,978,276 250,983,402 100,392,487 117,987,295 12,256,782 13,984,763 14,087,476 14,776,885 101,735,093 571,098,277 4,489,338 2,996,205 3,797,945 4,698,163 3,584,768 3,979,654 4,797,352 4,097,752 4,497,832 4,989,765 4,269,539 4,896,551 5,087,453 5,279,637 5,677,452 5,289,537 5,946,527 6,598,770 5,476,456 6,857,650 7,496,723 6,067,683 7,384,923 7,679,856 6,198,576 7,697,659 7,786,964 6,295,160 8,699,463 8,789,482 6,679,771 9,875,672 8,996,765 7,167,572 10,246,734 9,785,087 67,236,826 76,936,529 79,983,081 224,156,436 20,689,398 934,834 40,872,656 21,384,759 985,297 41,976,234 23,048,392 1,786,522 45,875,298 23,827,681 1,864,946 46,982,743 25,758,367 2,166,528 47,369,275 26,298,657 2,386,546 48,678,259 27,456,774 2,457,872 49,568,297 27,987,368 2,547,345 50,796,418 28,679,675 2,675,563 51,497,395 28,967,857 2,874,684 52,736,568 29,589,785 2,997,578 54,667,475 30,698,576 3,158,771 56,375,658 314,387,289 26,836,486 587,396,276 928,620,051 2,154,938 2,948,365 2,885,365 3,497,652 3,192,760 3,536,904 3,367,598 4,267,549 3,568,314 4,425,478 3,696,468 5,319,432 3,976,484 6,586,463 4,265,376 7,246,361 4,986,023 8,216,562 5,475,762 8,357,362 5,987,154 8,543,524 6,168,318 8,636,733 49,724,560 71,582,385 121,306,945 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 23 BIAYA MUTU Tahun 2006 (dalam rupiah) Elemen Biaya Mutu Bulan Biaya Pencegahan Perencanaan mutu Pelatihan Mutu Reparasi dan Pemeliharaan Alat Sanitasi Jumlah Total Biaya Penilaian Inspeksi Bahan Penerimaan Proses Penerimaan Produk Jumlah Total Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan Downtime Pengerjaan Ulang Jumlah Total Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan Garansi Jumlah Total Jumlah Biaya Maret April Mei Juni Juli Total Biaya Januari Februari Agustus September Oktober November Desember 17,895,952 4,976,753 19,537,950 5,527,430 20,786,957 6,678,023 23,945,259 7,127,372 24,764,328 8,245,617 25,867,865 9,172,753 26,556,348 9,657,674 29,764,264 10,356,573 35,486,543 10,872,160 37,876,296 11,591,431 38,879,345 12,564,224 39,987,191 13,626,478 341,348,298 110,396,488 6,093,573 2,387,934 6,427,340 2,856,753 7,249,524 3,979,760 7,478,276 4,798,652 8,567,643 5,876,819 9,953,546 6,798,654 10,573,214 8,198,461 11,795,374 11,976,847 12,285,758 12,656,742 13,876,456 13,978,763 14,678,279 14,387,475 15,893,934 14,976,265 124,872,917 102,873,125 679,490,828 3,483,124 3,076,462 3,972,650 4,478,162 3,594,798 4,493,832 4,795,352 4,397,652 4,896,351 4,986,762 4,796,459 5,675,452 5,087,443 5,399,657 6,598,650 5,289,150 5,986,727 7,496,423 5,456,456 6,896,640 7,679,786 6,067,523 7,386,723 8,786,274 6,198,275 7,697,276 9,729,482 7,545,160 8,785,463 10,496,165 8,179,271 9,878,672 11,385,085 8,697,532 10,996,754 12,768,242 70,264,210 78,893,283 93,978,392 243,135,885 15,023,623 666,423 36,928,743 15,242,936 714,834 37,026,547 16,026,456 786,634 38,164,238 17,224,564 854,834 38,672,656 17,815,423 985,297 39,276,235 18,032,447 1,786,522 40,498,632 18,436,278 1,865,956 41,175,298 19,121,353 2,176,548 41,582,743 19,527,547 2,386,546 42,367,275 20,034,751 2,467,872 42,978,259 20,324,821 2,797,345 44,067,267 20,510,322 3,386,564 44,536,428 217,320,521 20,875,375 487,274,321 725,470,217 739,872 808,719 787,232 944,268 868,719 1,785,429 954,298 1,907,523 1,763,489 2,968,365 1,907,403 3,497,652 2,187,836 3,536,904 2,354,738 4,267,649 2,685,365 4,835,478 3,170,943 5,369,532 3,593,756 6,586,473 3,967,598 7,279,362 24,981,249 43,787,354 68,768,603 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 24 BIAYA MUTU Tahun 2007 (dalam rupiah) Elemen Biaya Mutu Bulan Biaya Pencegahan Perencanaan mutu Pelatihan Mutu Reparasi dan Pemeliharaan Alat Sanitasi Jumlah Total Biaya Penilaian Inspeksi Bahan Penerimaan Proses Penerimaan Produk Jumlah Total Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan Downtime Pengerjaan Ulang Jumlah Total Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan Garansi Jumlah Total Jumlah Biaya Januari Februari 26,837,950 4,128,712 6,427,140 27,796,857 5,507,430 7,249,524 28,948,759 6,578,021 7,438,376 29,628,842 7,127,372 8,167,649 31,746,721 8,245,645 9,393,526 32,967,695 9,172,753 10,273,414 33,756,748 9,657,672 11,295,654 34,864,264 10,356,573 12,385,756 3,979,760 4,798,654 5,876,819 6,799,654 8,498,062 9,786,415 4,278,152 3,897,758 3,873,045 4,795,052 4,397,652 4,403,732 4,926,742 4,796,859 4,996,351 5,187,433 5,399,657 5,735,452 5,289,150 5,996,837 6,875,650 5,796,456 6,895,750 7,446,423 3,373,016 607,632 24,786,531 4,503,722 684,834 25,873,134 4,986,371 726,734 26,992,752 5,690,545 754,814 27,895,036 6,815,650 883,297 28,639,424 286,934 458,076 326,731 596,912 429,754 627,632 512,431 685,735 596,912 747,232 2,857,753 Maret April Mei Juni Juli Total Biaya Agustus September Oktober November Desember 35,476,543 11,872,160 13,076,476 36,876,296 12,571,431 14,275,679 38,879,345 13,564,024 15,075,934 39,687,191 14,626,478 15,364,728 397,467,211 113,408,271 130,423,856 10,279,847 12,656,742 13,978,763 14,587,475 15,776,265 109,876,209 751,175,547 6,267,223 7,896,783 8,379,770 6,858,265 8,697,276 9,936,274 7,565,130 9,988,563 10,728,482 8,179,271 10,198,672 11,276,165 8,797,532 10,999,764 12,185,045 10,985,423 11,697,693 13,306,242 78,925,829 90,863,264 99,142,631 268,931,724 7,018,764 986,357 29,607,482 8,123,734 1,449,687 30,137,813 9,612,741 1,865,956 31,083,464 10,786,324 2,174,658 31,930,971 11,446,742 2,386,546 32,321,314 12,247,845 2,465,874 33,887,631 13,658,941 2,996,345 34,131,918 98,264,395 17,982,734 357,287,470 473,534,599 607,632 858,560 684,835 944,268 757,232 1,585,427 858,710 2,947,523 994,258 3,168,365 1,763,479 3,797,652 2,907,403 4,536,904 10,726,311 20,954,286 31,680,597 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN Tabel 25 BIAYA MUTU Tahun 2008 (dalam rupiah) Elemen Biaya Mutu Bulan Biaya Pencegahan Perencanaan mutu Pelatihan Mutu Reparasi dan Pemeliharaan Alat Sanitasi Jumlah Total Biaya Penilaian Inspeksi Bahan Penerimaan Proses Penerimaan Produk Jumlah Total Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan Downtime Pengerjaan Ulang Jumlah Total Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan Garansi Jumlah Total Jumlah Biaya Januari Februari Maret April 26,707,910 4,285,626 27,796,657 5,417,652 28,961,287 6,576,021 29,628,862 7,116,327 6,272,748 2,934,753 7,242,832 3,979,180 8,487,249 4,798,145 4,278,132 3,584,353 8,379,750 4,705,052 4,897,657 9,939,274 156,242 246,289 387,624 61,927 176,242 Mei Total Biaya Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 31,741,091 8,491,635 32,667,085 9,187,123 33,816,748 10,375,134 34,861,664 11,237,684 35,762,497 11,872,160 37,875,879 12,571,431 38,916,538 13,564,024 40,828,131 14,126,476 399,564,349 114,821,293 9,937,982 5,878,689 10,274,564 6,792,764 10,995,364 8,498,262 12,085,726 9,791,790 13,027,527 11,271,987 13,252,844 12,975,293 14,075,934 13,980,982 14,564,728 15,697,185 15,746,242 16,476,368 135,963,740 113,075,398 763,424,780 4,926,642 5,996,844 10,728,472 5,187,453 6,498,790 11,276,165 5,289,140 7,896,783 12,185,045 5,796,456 8,697,576 13,346,242 6,267,623 9,189,763 14,897,624 7,098,265 9,798,672 15,478,432 8,165,130 10,199,764 16,287,239 8,479,271 10,897,993 16,765,288 9,797,432 11,186,764 17,264,573 10,285,423 11,497,892 18,347,632 80,276,019 100,342,851 164,895,736 345,514,606 276,244 373,656 479,392 376,153 472,987 597,697 472,652 527,828 656,373 527,468 607,917 726,574 625,743 654,115 838,473 726,474 726,819 967,392 826,473 796,854 1,586,274 937,682 883,297 2,768,443 1,786,554 986,356 3,397,180 2,746,343 1,192,283 3,797,397 3,377,353 1,565,986 4,784,561 12,835,381 9,034,387 20,987,380 42,857,148 63,782 197,232 64,187 210,887 65,872 220,924 66,878 254,232 68,378 286,249 69,837 326,289 70,186 373,656 71,897 472,987 72,293 574,828 73,671 637,647 74,574 654,116 823,482 4,385,289 5,208,771 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 STRUKTUR ORGANISASI KOMISARIS / PEMEGANG SAHAM DIREKTUR KEUANGAN / ADMINISTRASI DRS. IRWAN GUNAWAN MANAGER ACCUNTANSI/ KEUANGAN KABAG PEMBUKU AN WAHYUNI 5 STAF PEMBUK UAN KOMITE SITEM MUTU MANAGER HRD – GA R.A. NUGROHO SEPTIANTO KABAG PAJAK UMUL BAROKAH 2 STAF PAJAK DIREKTUR OPERASIONAL SUGENG SENTOSA KABAG LOGISTIK ROBIT KABAG PERSONALIA – UMUM YULIN EKO NUR 1 STAF RUMAH TANGGA 1 STAF TRANSPO RTASI 2 STAF ADM & UMUM 2 STAF KESEKRE TARIATA 2 STAF LOGISTIK MANAGER PRODUKSI ANDIKA TRIANGGON KABAG CETAK HERU SUSANTO KABAG FINISHING MAR MAENDRA 3 STAF CETAK 3 STAF FINISHIN G 2 STAF CETAK 2 STAF FINISHIN G 1 STAF BARANG JADI 12 SPV VINISHIN G 1 BARANG JADI 6 SVP KEAMANAN 34 OPRT KEAMANAN 10 OPRT TRANSPORTASI 19 PEMB OPRT RUMAH TANGGA Total Karyawan Tetap Total Karyawan Harian : 390 orang karyawan : 303 orang karyawan MANAGER PEMASAR AN KABAG BRG JADI FX. DANANG KABAG PRA CETAK HERY PURWANTO KABAG PEMBELIAN SRI NURCAHYA KABAG PPIC GIYATNO 1 KOORD PRA CETAK 2 1 KOORD PERWAKILAN PEMASAR SOLO AN 2 KOORD PPIC 11 STAF PRA CETAK 12 1 STAF STAF PEMASAR PERWAKILAN AN SOLO 2 STAF PPIC 2 SPV PPIC 3 OPRT LOGISTIK 32 OPRT CETAK 31 OPRT FINISHIN G 2 OPRT PRA CETAK 5 PEMB OPRT LOGISTIK 26 PEMB OPRT CETAK 87 1 PEMB PEMB OPRT OPRT BARANG FINISHING JADI 11 STAF PRA CETAK 2 PELKS LOGISTIK 33 PELKS CETAK 245 PELKS FINISHIN G 9 PELKS BARANG JADI KABAG PEMASAR AN MARSIO MANAGE R PPIC 2 PEMB OPRT PPIC 1 PELKS PPIC MANAGE R IT ANTO KABAG TEHNIK HENGKY 2 KOORD TEHNIK 1 STAF IT 12 STAF TEHNIK KABAG OPERASION AL SUPORT EDI KRIS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI