PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN / SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ASIH RAHAYU NIM - - JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN / SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ASIH RAHAYU NIM - - JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA i ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN / SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ASIH RAHAYU NIM - - JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA iii iv v vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Ketika kehidupan memberikan seribu alasan untuk menangis, maka tunjukkan bahwa kita mempunyai sejuta alasan untuk tetap tersenyum. PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: . Bapak (Suwardi) dan Ibu (Lasiyem) sebagai wujud baktiku kepada beliau, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya untukku. . Saudara-saudaraku (mas Eko Sunardi dan Wiji Astuti) yang selalu mendukungku dan memberiku semangat, serta mengajarkan sebuah arti kesabaran dan ketabahan. . Nenekku (mbah Surip) yang selalu mendoakanku. . Keluarga besarku yang saya sayangi. . Sahabat-sahabatku (zulia, mbak wirin, sri, sugi, mas pete, febri”brengos”, mbak lis, yuli, mas wid, putri”mbah’e”, mpok atik, mbak ulya, mbak afifah, riha, umi, bitha, wulan, tika, mbak asiah, zum”parkidi”) yang telah menemaniku dan memberiku semangat. . Mas Tompel (Akbar Wisnu Wicaksono) menemaniku, serta memberikanku semangat . Rekan-rekan pemuda-pemudi Karang Taruna Dusun Prampelan Desa Sumberejo yang telah mengajarkanku sebuah pengorbanan dan perjuangan serta loyalitas. . Keluarga besar posko . Teman-Teman PGMI angkatan KKN yang di Magelang. . vii telah membantuku, KATA PENGANTAR بسم هللا الرحمن الرحيم Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bagian-bagian Tumbuhan melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps pada Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Semarang Tahun Pelajaran Kecamatan Pabelan Kabupaten . Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan sauri tauladannya, sehingga kita dapat mengikuti ajaran-ajaran serta Sunnahnya yang Ia sebarkan dan Ia tinggalkan sebagai bekal kita di kehidupan akhirat kelak. Suatu kebanggan tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih setulusnya kepada: . Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. . Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. viii . Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah . Bapak Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. selaku Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini. . Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. . Ibu Nur Khasanah S.Pd.I. selaku Kepala Sekolah MI Miftahul Huda Sumberejo beserta guru-guru yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Miftahul Huda Sumberejo . . Bapak A.Slamet Trimidzi, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran IPA kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo yang telah membantu terlaksananya penelitian . Siswa-siswi kelas IV Al-jabar MI Miftahul Huda Sumberejo yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. . Teman – teman PGMI yang selalu bersama dalam suka dan duka. . Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan dunia akhirat, amiin. ix Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca bagi umumnya. Salatiga, Agustus Penulis Asih Rahayu x ABSTRAK Rahayu, Asih. . Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bagian-bagian Tumbuhan Melalui Strategi pembelajaran Mind Maps Pada Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran . Skripsi, Jurusan Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Mind Maps Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi pembelajaran Mind Maps. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan strategi pembelajaran Mind Maps dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi bagian-bagian tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran ?. Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari ) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian lainnya. ) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Bagian-bagian Tumbuhan. ) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan. ) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo yang berjumlah siswa, yang terdiri dari siwa laki-laki dan siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran Mind Maps pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi bagianbagian tumbuhan. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes pada setiap siklus yaitu pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak siswa atau dengan nilai rata-rata . Pada siklus II meningkat menjadi siswa yang tuntas atau > dengan nilai ratarata dan siswa yang tidak tuntas. xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................... I LEMBAR BERLOGO ............................................................................ Ii JUDUL .................................................................................................... Iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... Iv PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. V PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... Vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... Vii KATA PENGANTAR ............................................................................. Viii ABSTRAK .............................................................................................. Xi DAFTAR ISI ........................................................................................... Xii DAFTAR TABEL ................................................................................... Xvi DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. Xvii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….................................................. B. Rumusan Masalah ....................................................................... C. Tujuan Penelitian ........................................................................ D. Manfaat Penelitian ….....……………………….......................... xii E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Pencapaian............................. F. Definisi Operasional .................................................................... G. Metodologi Penelitian ................................................................. H. Sistematika Penulisan .................................................................. BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Belajar ............................................................................ . Pengertian Belajar ................................................................. . Ciri-ciri Belajar ...................................................................... . Unsur-unsur Belajar .............................................................. . Prinsip-prinsip Belajar ........................................................... B. Hakikat Hasil Belajar .................................................................. . Pengertian Hasil Belajar ........................................................ . Macam-macam Hasil Belajar ................................................ . Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .………............... C. Hakikat Pembelajaran IPA di SD/MI ...........……...................... . Pembelajaran IPA ....…..………………….......................... a. Hakikat Mata Pelajaran IPA ...……………..................... b. Fungsi IPA ....................... ..…………………................. c. Tujuan IPA ................................ ...…………………...... d. Ruang Lingkup IPA .....….............................................. xiii . Materi Bagian-bagian Tumbuhan ........................................ a. Akar ............................................................................... b. Batang ................……………………………………… c. Daun ............................................………...…………… d. Bunga ................................... …………………………. D. Hakikat Strategi Pembelajaran Mind Maps .....……………….. . Pengertian Strategi ....……………………………………... . Mind Maps ...........…………………………………………. a. Pengertian Mind Maps ...........…………………………. b. Langkah-langkah Membuat Mind Maps .....…………… c. Manfaat Mind Maps ........................................................ d. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Mind Maps ........... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Miftahul Huda Sumberejo ................. B. Profil Sekolah ............................................................................. C. Fasilitas Sarana dan Prasarana ......…………………………… D. Tenaga Pendidik dan Staf .............………………...................... E. Subyek Penelitian ..........................……………..……………... F. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... . Deskripsi Pelaksanaan Siklus I …………………………… xiv . Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................…………………………………... . Siklus I .................................................................................. . Siklus II ...………………………………………………….. B. Pembahasan .........……………………………………………… BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. B. Saran ........................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. Lampiran-lampiran Daftar Riwayat Hidup xv DAFTAR TABEL Tabel . Fasilitas, Sarana dan Prasarana MI Miftahul Huda Sumberejo.... Tabel . Tenaga Pendidik dan Staf MI Miftahuk Huda Sumebrejo Tabel . Nama Siswa Kelas IV Al-jabar MI Miftahul Huda Sumberejo ... Tabel . Nilai Siswa Siklus I ..................................................................... Tabel . Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada ..... Siklus I ........................................................................................ Tabel . Hasil Pengamatan Guru Siklus I .................................................. Tabel . Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ............................................... Tabel . Nilai Siswa Siklus II .................................................................... Tabel . Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Siklus II ...................................................................................... Tabel . Hasil Pengamatan Guru Siklus II ............................................... Tabel . Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ……………………………... Tabel . Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM dari Siklus I ke Siklus II .................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR Gambar . Siklus Penelitian ................................................................. Gambar . Bagian-bagian Bunga ......................................................... Gambar . Contoh Mind Maps ............................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran Soal dan Kunci Jawaban Pre test dan Post Test Siklus I Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran Soal dan Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test Siklus II Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran Foto Pelaksanaan Lampiran Sampel Hasil Tes Siswa Lampiran Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran Daftar SKK xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatya. IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif) (Asih Widi Wisudawati, ). Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains merupakan pendidikan bidang studi dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi di dalamnya sebagai objeknya. Melalui pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan peserta didik memahami proses dan produk sains, nilai sains, memiliki sikap ilmiah, dan dapat menjadi warga negara yang bermoral serta tanggap terhadap masalah lingkungannya (Anna Poedjiadi: , ) Siswa merupakan makhluk individu yang unik yang mana masingmasing mempunyai perbedaan yang khas, seperti perbedaan intelegensi, minat bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, mereka berbeda pula dalam hal latar belakang kebudayaan, sosial, ekonomi dan keadaan orang tuanya. Sebagai guru harus dapat memahami perbedaan-perbedaannya itu. Siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Setiap siswa juga memiliki tempo perkembangan sendiri-sendiri, maka guru dapat memberikan pelajaran sesuai temponya masing-masing. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya peningkatan hasil belajar. Strategi pembelajaran yang klasik yang diterapkan di sekolah kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pembelajaran di kelas melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya, sehingga nantinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Agar pelajaran IPA khususnya pada materi bagian-bagian tumbuhan dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran yang tepat, sebagai seorang guru harus bisa memilih dan merencanakan strategi pembelajaran yang akan di gunakan dalam penyampaian berbagai masalah pendidikan. Strategi pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Sebagai mana kita ketahui bahwa strategi megajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar, dengan demikian yang perlu diperhatikan oleh guru adalah ketepatan memilih strategi pembelajaran. MI Miftahul Huda Sumberejo merupakan madrasah unggulan di desa Sumberejo. Seperti MI lain pada umumnya, MI ini telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), namun menurut hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan KTSP. Salah satu kendala utama adalah kurangnya antusias siswa untuk belajar, siswa lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan maupun pendapat. Atas dugaan di atas maka peneliti bersama-sama dengan guru sepakat untuk mencoba suatu tindakan alternatif untuk mengatasi masalah yang ada berupa penerapan strategi pembelajaran lain yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah strategi pembelajaran Mind Maps. Bagian-bagian tumbuhan merupakan materi yang di dalamnya memerlukan pemahaman dari sisi konsep dan dari sisi pendalaman materi terkait dengan membedakan komponen-komponen di materi tersebut, sehingga siswa memerlukan strategi yang tepat untuk mempelajarinya. Namun berdasarkan fakta yang penulis temukan di lapangan, MI Miftahul Huda Sumberejo dalam penggunaan strategi yang variatif masih belum digunakan. Proses KBM di madrasah tersebut masih sangat monoton yang menjadikan salah satu faktor belum tercapainya hasil belajar yang maksimal. Mind Maps merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya. Melalui strategi Mind Maps siswa dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir, hal ini menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada siswa. Strategi pembelajaran Mind Maps merupakan strategi yang bisa menjadi alternatif sebagai guru dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya pembelajaran IPA. Karena konsep strategi ini adalah pembelajaran yang di desain sedemikian rupa untuk menghasilkan suatu pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Mind Maps dapat didefinisikan sebagai sistem pembelajaran yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak (asosiatif dan imajinatif) sehingga mampu memaksimalkan penggunanya (Bunda Lucy, kapasitas dan potensi otak ). Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bagian-bagian Tumbuhan melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps pada Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran Kecamatan Pabelan ”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: “Apakah penerapan strategi pembelajaran Mind Maps dalam mata pelajaran IPA pada materi bagian-bagian tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran Kecamatan Pabelan ?”. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat dirumuskan bahwa penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran Mind Maps dalam mata pelajaran IPA pada materi bagianbagian tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo tahun pelajaran Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang . D. Manfaat Penelitian Dari segi sifatnya, manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua bagian, sebagai berikut: . Manfaat Teoritis Penelitain ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran serta informasi yang baru sehingga membantu proses belajar mengajar agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan hasil pembelajaran. . Manfaat Praktis: a. Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan belajar dengan strategi IPA melalui kegiatan pembelajaran pembelajaran mind maps yang dapat meningkatkan kemampuan siswa sehingga pembelajaran menjadi efektif dan bermakna b. Bagi Siswa, dapat memberikan suasana belajar menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang c. Bagi Sekolah, dapat dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan yang berbasis sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA d. Bagi masyarakat, diharapkan dapat bermanfaat sebagai alternatif pembelajaran sehingga belajar IPA menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Pencapaian Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka di dalam penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Jawaban sementara dari suatu penelitian ini biasanya disebut hipotesis (Notoatmodjo, bahwa : hipotesis ). Dari pendapat di atas, penulis menyimpulkan merupakan kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau mungkin salah. Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Penerapan strategi Mind Maps dalam pembelajaran IPA pada materi bagian-bagian tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo pelajaran Penelitian Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun . Tindakan Kelas diasumsikan berhasil apabila dilakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran, maka akan berdampak terhadap perilaku siswa dan hasil belajar. Penggunaan strategi pembelajaran Mind Maps ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penilaian (Direktorat Pendidikan Madrasah, ). Adapun indikator yang dirumuskan adalah: a. Secara Individu Siswa dapat mencapai nilai ≥ sesuai dengan KKM yang telah ditentukan dari sekolah pada materi Bagian-bagian Tumbuhan. b. Secara Klasikal Secara klasikal persentase sebanyak ≥ satu kelas mencapai nilai KKM yaitu dari total siswa dalam (Trianto, ). F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya penulis menguraikan arti katakata yang sesuai dalam judul. . Hasil Belajar Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes (Ahmad Susanto, : ). . Bagian tumbuhan Tubuh tumbuhan terdiri dari organ vegetatif meliputi akar, batang, dan daun yang merupakan organ pokok tubuh tumbuhan, serta organ reproduktif yaitu organ yang bertanggungjawab bagi perbanyakan tumbuhan, pada tumbuhan berbiji meliputi bunga, buah dan biji (Hartanto Nugroho, : ). . Strategi Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan (Abdul Majid, ). . Mind Maps Mind Maps adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind Maps adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Tony Buzan, ). G. Metodologi Penelitian . Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan penilitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penilitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki pembelajaran di kelasnya (Suharsimi Arikunto, Menurut Basrowi ( : : mutu praktik ). ), sebagaimana mengutip dari The First International Handbook of Action Research for Indonesian Educators, yang menyatakan batasan tentang Classroom Action Research (CAR) adalah bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh sekelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah secara menyeluruh. Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh beberapa pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam lingkup pendidikan yang dilaksanakan dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki maupun meningkatkan kualitas pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas ialah agar permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran di dalam kelas dapat dipecahkan. . Subyek Penelitian Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo Semarang yang terdiri dari Kecamatan Pabelan Kabupaten siswa. Dan guru mata pelajaran IPA kelas IV yaitu bapak A.Slamet Tirmidzi, S.Pd.I sebagai kolaborator dalam penelitian ini. . Langkah-langkah Penelitian Menurut Arikunto ( : ), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: ( ) Planning (rencana), ( ) Action (tindakan), ( ) Observation (pengamatan) dan ( ) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Tahap rencana (planning) Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: ) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Mind Maps (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ). ) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan. ) Mempersiapkan perlengkapan Mind Maps yang dibutuhkan. ) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian perhatian siswa. ) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran. ) Menyusun test formatif untuk siswa. ) Target yang diharapkan dalam penerapan strategi pembelajaran Mind Maps ini keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum. b. Tahap tindakan (action) Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi. c. Tahap pengamatan (observation) Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung, kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak. d. Tahap refleksi (reflection), meliputi: ) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. ) Evaluasi hasil observasi. ) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II. Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan selanjutnya. Gambar . Siklus Penelitian Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan Pengamatan ? . Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat pengumpul data dalam penelitian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal-soal, lembar observasi, RPP. . Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam PTK seperti pada umumnya suatu penelitian adalah dengan menggunakan instrumen. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara menggunakan metode: a. Pengamatan Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar, ). Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan kepada guru dan seluruh siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, aktivitas, dan hasil belajar terhadap materi Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan. b. Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, ). Untuk memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru dan siswa. c. Tes Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites (Asep Jihad, ). Tes yang digunakan peneliti berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. . Analisis Data Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni: a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif. b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa hasil informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis secara kualitatif (Kunandar, ). Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan di setiap siklusnya. a. Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif : ) penghitungan dengan rumus: M= Keterangan: M = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai kelas N = Jumlah siswa (Djamarah, digunakan b. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P= × Keterangan: P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, : ) H. Sistematika Penulisan Dari uraian di atas, dapat disusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut : BAB I Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator pencapaian, definisi operasional dan metodologi penelitian BAB II Menjelaskan tentang kajian landasan teori yang meliputi pengertian belajar, hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, tinjauan tentang bagian-bagian tumbuhan, tinjauan tentang strategi Mind Maps. BAB III Menjelaskan tentang gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan penelitian pelaksanaan siklus I, yang meliputi deskripsi yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan deskripsi pelaksanaan siklus II BAB IV Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil penelitian BAB V Bab ini adalah akhir dari uraian dalam penulisan skripsi yang berisi kesimpulan dan saran. BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Belajar . Pengertian Belajar Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Proses disini dalam arti adanya interaksi antara individu dengan suatu sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan, dan keterampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga individu itu berubah. Berubah dalam pengertian yang baik, yaitu dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap atau mengenai sikap, nilai, kebiasaan, pengetahuan, maupun kecakapan-kecakapan yang diperoleh yang merupakan penambahan atau peningkatan suatu peilaku (Ahmad Susanto, ). Menurut R. Gagne ( ) dalam Ahmad Susanto, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme beubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi anatara guru dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku. Tingkah laku tersebut ditetapkan dalam pengertian yang baik, yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap sikap, kebiasaan, pengetahuan maupun kecakapan-kecakapan. . Ciri-ciri Belajar Menurut Baharuddin dan Esa N.W dalam Sriyanti ( : ), mengemukakan ciri-ciri belajar meliputi: a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku. b. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen. c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. . Unsur-unsur Belajar Unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Setiap ahli pendidikan sesuai dengan aliran teori belajar yang dianutnya memberikan aksentuasi sendiri tentang hal-hal apa yang penting dipahami dan dilakukan agar belajar benar-benar belajar. Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme mengemukakan bahwa ada tujuh unsur utama dalam proses belajar, yang meliputi: ) Tujuan Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar atau pengalaman belajar akan efektif bila diarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi individu. ) Kesiapan Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan pengalaman belajar. ) Situasi Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang dimaksud situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain. ) Interpretasi Interpretasi yaitu melihat hubugan diantara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. ) Respon Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam mencapai tujuan belajar, maka anak membuat respon. Respon ini dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa usaha coba-coba (trial and eror). ) Konsekuensi Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif (kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa. ) Reaksi terhadap kegagalan Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya. Namun dapat juga membangkitkan siswa karena diamau belajar dari kegagalannya (Suyono, ). . Prinsip-prinsip Belajar Menurut Sukmadinata dalam Suyono ( ) megemukakan bahwa prinsip umum belajar sebagai berikut: a) Belajar merupakan bagian dari perkembangan. Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi erat hubungannya. Dalam perkembangan dituntut belajar, sedangkan melalui belajar terjadi perkembangan individu yang pesat. b) Belajar berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning). c) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara aktif. d) Belajar mencakup semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dan keterampilan hidup (life skill). e) Kegiatan belajar berlangsung di sembarang tempat dan waktu. Berlangsung di sekolah (kelas dan halaman sekolah), di rumah, di masyarakat, di tempat rekreasi, di alam sekitar, dalam bengkel kerja, di dunia industri, dan sebagainya. f) Belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpa guru. Berlangsung dalam situasi formal, informal, dan nonformal. g) Belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi. Biasanya terkait dengan pemenuhan tujuan yang kompleks, diarahkan kepada penguasaan, pemecahan masalah atau pencapaian sesuatu yang bernilai tinggi. Ini harus terencana, memerlukan waktu dan dengan upaya yang sungguh-sungguh. h) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang amat kompleks. i) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan. Hambatan dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan tugasnya, adanya hambatan dari lingkungan, kurangnya motivasi, kelelahan atau kejenuhan belajar. j) Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingan dari orang lain. Orang lain itu dapat guru, orang tua, teman sebaya yang kompeten dan lainnya. B. Hakikat Hasil Belajar . Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tersebut dipertegas oleh Nawawi dalam K. Ibrahim yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Ahmad Susanto, : ). Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Menurut Sunal, evaluasi adalah proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukan evaluasi ini dapat dijadikan sebagai feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu mencakup pengetahua, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (Ahmad Susanto, ). Jadi, hasil belajar merupakan suatu perubahan pada diri siswa baik dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik yang diperoleh dari kegiatan belajar. . Macam-macam Hasil Belajar a. Pemahaman Konsep Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampaun untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung ia lakukan (Ahmad Susanto, ). Menurut Carin dan Sund dalam Ahmad Susanto ( ) pemahaman dapat dikategorikan ke beberapa aspek, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: a) Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan menginterprestasikan sesuatu; ini berarti bahwa seseorang yang telah memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau mampu menjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain itu, bagi mereka yang telah memahami tersebut, maka ia mampu memberikan interpretasi atau menafsirkan secara luas sesuai dengan keadaan yang ada di sekitarnya, ia mampu menghubungkan dengan kondisi yang ada saat ini dan yang akan datang. b) Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang pernah dipelajari. Bagi orang yang benar-benar telah paham ia akan mampu memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai. c) Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman melibatkan proses mental yang dinamis; dengan memahami ia akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja tetapi mampu memberikan gambaran yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi saat ini. d) Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masinmasing tahap mempunyai kemampuan tersendiri, seperti, menerjemahkan, menginterpretasikan, aplikasi, analsis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan Konsep, menurut Dorothy I. Skeep dalam Ahmad Susanto ( ), konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abastrak. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Sehubungan dengan evaluasi produk ini, W.S Winkel (Ahmad Susanto, ) menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan sampai berapa jauh suatu tujuan instruksional telah tercapai; semua tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Berdasarkan pandangan Winkel ini, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. b. Keterampilan Proses Keterampilan proses merupakan keterampilan yang menagarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya. Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerjasama, bertanggungjawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan. Menurut Indrawati, keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampialn ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Keterampilan proses dibagi menjadi enam aspek: observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen. c. Sikap Sikap tidak hanya merupakan aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya. Menurut Azwar, sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu; komponen afektif yaitu perasaan yang menyangkut emosional; dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang. Menurut Sardiman (Ahmad Susanto, ), sikap merupakan kecenderungan unntuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Dalam hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif. . Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya, bahwa secara kodrat jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembenagn sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh lingkungannya. Berdasarkan teori Gestalt hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesipan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber- sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan (Ahmad Susanto, ). Menurut Wasliman (Ahmad Susanto, ), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. a. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. b. Faktor Eksternal Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terlibat sejumlah faktor yang saling memengaruhi. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktorfaktor tersebut. Ruseffendi dalam Ahmad Susanto ( ) mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu: a) Kecerdasan Anak Kemampuan intelegensi seseorang sangat memengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta permasalahan. terpecahkan Kecerdasan atau siswa tidaknya sangat suatu membantu pengajar untuk menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalkan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainnya. Kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil belajar yang dibawa sejak lahir. Alfred Binnet membagi intelegensi ke dalam tiga aspek kemampuan, yaitu: direction, adaption, dan criticism. Pertama, direction; artinya kemampuan untuk memusatkan kepada suatu adaptation; masalah artinya yang kemampuan dipecahkan. untuk Kedua, mengadakan adaptasi terhadap suatu masalah yang dihadapinya secara fleksibel di dalam menghadapi masalah. Ketiga, criticism; artinya kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri. b) Kesiapan dan Kematangan Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar, kematangan dan kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu, karena kematanagan ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak. c) Bakat Anak Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar. d) Kemauan Belajar Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar. Keengganan siswa untuk belajar mungkin disebabkan karena ia belum mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupan kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggungjawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penenti dalam mencapai keberhasilan belajar. e) Minat Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat yang besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Dari pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapai prestasi belajar yang diinginkan. f) Model Penyajian Materi Pelajaran Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh siswa tentunya berpengaruh secra positif terhadap keberhasilan belajar. g) Pribadi dan Sikap Guru Siswa pada umumnya dalam melakukan belajar tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga melalui contoh-contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini. Pribadi dan sikap guru yang baik ini tercermin dari sikapnya yang ramah, lemah lembut, penuh kasih sayang, membimbing dengan penuh perhatian, tidak cepat marah, tanggap terhadap keluhan atau kesulitan siswa, antusias dan semangat dalam bekerja dan mengajar, memberikan penilaian yang objektif, rajin, disiplin, serta bekerja penuh dedikasi dan bertanggungjawab dalam segala tindakan yang ia lakukan. h) Suasana Pengajaran Suasana belajar yang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif diantara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar dapat meningkat secara maksimal. i) Kompetensi Guru Guru yang profesional memiliki kemampuankemampuan diperlukan tertentu. dalam Kemampuan-kemampuan membantu siswa dalam itu belajar. Keberhasilan siswa belajar akan banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru yang profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya. j) Masyarakat Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ikut memengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan dibentuk oelh kondisi masyarakat daripada oelh keluarga dan sekolah. C. Hakikat Pembelajaran IPA di SD/MI . Pembelajaran IPA a. Hakikat Pembelajaran IPA Sains atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dengan segala isinya. Adapun hal-hal yang dipelajari dalam IPA adalah sebab-akibat, hubungan kausal dari kejadian-kejadian yang terjadi di alam (Depdiknas, ). Sedangkan, pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponenkomponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran (Asih Widi Wisudawati, ). b. Fungsi IPA Menurut Departemen Agama RI ( : ), fungsi mata pelajaran IPA antara lain: a) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. b) Mengembangkan keterampilan proses c) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. d) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. e) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. c. Tujuan IPA Menurut Departemen Agama RI ( : ), tujuan mata pelajaran IPA sebagai berikut: a) Memahami konseo-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. b) Memilki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan, tentang alam sekitar. c) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari bendabenda serta kejadian di lingkungan sekitar. d) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab, bekerjasama dan mandiri. e) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. f) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. g) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. d. Ruang Lingkup IPA Menurut Departemen Agama RI ( : ), ruang lingkup mata pelajaran IPA mencakup: a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya. b) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan c) Listrik dan magnnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan bendabenda langit lainnya. d) Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya. e) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaanda pelestariannya. . Materi Bagian-bagian Tumbuhan Secara umum tubuh tumbuhan dapat dibagi menjadi bagian, yaitu: a. Akar Akar merupakan bagian tumbuhan yang paling penting. Akar merupakan bagian tumbuhan yang arahnya tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh karena itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungya. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus ke tanah. Bagian-bagian Akar: a) Inti Akar Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. b) Rambut Akar Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah menyerap air dari dalam tanah. c) Tudung Akar Tudung akar terletak di bagian ujung akar, bagian ini melindungi akar saat menembus tanah. Jenis-jenis Akar a) Akar Serabut Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil), misalnya: kelapa, padi, jagung, dll. b) Akar Tunggang Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Jenis akar ini dimiliki oelh tumbuhan berkeping dua (dikotil), misalnya: kedelai, mangga, jeruk, dll. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain: akar isap contohnya akar benalu, akar tunjang contohnya akar pandan, akar lekat contohnya akar sirih, akar gantung contohnya akar pohon beringin, akar nafas contohnya akar pohon kayu api. Fungsi Akar a) Menyerap air dan zat hara b) Menunjang berdirinya tumbuhan c) Sebagai alat pernafasan d) Sebagai penyimpan makanan cadangan b. Batang Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Bagian-bagian batang a) Epidermis b) Korteks c) Endodermis d) Silinder pusat (stele) Dalam silinder pusat terdiri dari beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Jenis-jenis batang a) Batang berkayu Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, seadngkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini antara lain jati, mangga, jambu b) Batang rumput Batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya tanaman padi, jagung, dan rumput. c) Batang basah Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair, misalnya tumbuhan bayam. Fungsi batang a) Sebagi penopang Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuhan makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. b) Sebagai pengangkut Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. c) Sebagai peyimpan Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air. Misalnya padan tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan. d) Alat perkembangbiakan Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunaka batang. Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan antara lain untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati, untuk bahan makanan contohnya sagu, asparagus, untuk bahan industri contohnya tebu dan bambu (Budi Wahyono, ). c. Daun Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari batang. Daun pada umunya berbentuk tipis dan berwarna hijau. Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil ysng ada pada daun. Namun, daun ada juga yang berwarna kuning, merah, atau ungu. Bagian-bagian Daun Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Contoh daun yang memiliki bagian-bagian lengkap, antara lain daun pisang dan daun bambu. Di alam, kebanyakan tumbuhan memiliki adun yang tidak lengkap. Misalnya,ada daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga; ada pula daun yang hanya terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun padi dan jagung. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala. Bentuk-bentuk Tulang Daun a) Menyirip. Tulang daun jenis ini memiliki susuna seperti sirip-sirip ikan. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan jambu. b) Melengkung. Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun sirih, gadung, dan genjer. c) Menjari. Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya, tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas. d) Sejajar. Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-rumputan. Fungsi Daun a) Pembuatan makanan. Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses pertumbuhan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan. b) Pernapasan. Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. c) Penguapan. Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang melalui daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi. Bagi manusia, daun dapat digunakan sebagai bahan makanan, contohnya daun pepaya dan daun singkong; obat-obatan, contohnya daun jeruk dan jambu biji; rempah-rempah, contohnya daun salam. d) Bunga Bagian-bagian Bunga a) Kelopak, umumnya berwarna hijau dan berfungsi menutup bunga di saat masih kuncup. b) Mahkota, merupakan bagian bunga yang indah dan berwarna-warni c) Benang sari dengan serbuk sari sebagai alat kelamin jantan. d) Putik sari sebagai alat kelamin betina. e) Dasar dan tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga. Gambar Bunga dan Bagian-bagian Bunga Sempurna Sumber: Hartanto Nugroho ( ) Bunga yang memiliki tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dasar bunga, dan putik sari disebut bunga sempurna. Jika memiliki semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Jika memiliki semua bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina. Bunga yang memiliki benang sari dan putik disebut bunga hermafrodit. Fungsi Bunga Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga, pembuahan yang terjadi didahului dengan penterbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik (Budi Wahyono, ). D. Hakikat Strategi Pembelajaran Mind Maps . Pengertian Strategi Strategi pembelajaran adalah rangakaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan sumber belajar dan penilaian (asesmen) agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Strategi pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam megelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan (Suyono, Menurut Kozwa Sanjaya dalam Abdul Majid ( ). ) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Gerlach dan Ely dalam Abdul Majid ( ) juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa strategi adalah suatu cara yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Di dalam strategi tersebut mencakup tujuan kegiatan yang ingin dicapai, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. . Mind Maps a. Pengertian Mind Maps Mind Maps asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun -an. Menurutnya mind maps adalah sistem penyimpanan, penarikan data, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan. Mind Maps adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak (Tony Buzan, ). Mind Maps adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran. Pemetaan pikiran ini didasarkan pada kenyataan bahwa otak manusia terdiri dari satu juta sel otak atau setara dengan kali jumlah manusi di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus) dan ada sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti pohon yang menumbuhkan cabang ke sekililingnya (Tony Buzan, ) Masih dalam Tony Buzan mind maps juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Semua mind maps mempunyai kesamaan, semuanya menggunakan warna, semuanya memiliki stuktur alami yang memancar dari pusat. Dengan mind maps, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Mind Maps membantu dalam belajar, menyusun, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, dan mengelompokkannya dengan cara yang alami, memberi akses yang mudah dan langsung (ingatan yang sempurna) kepada apapun yang diinginkan. Dengan mind maps, akan semakin mudah dalam belajar dan mengetahui banyak hal (Tony Buzan, ) b. Langkah-langkah Membuat Mind Maps Sebelum memulai membuat mind maps, siapkan bahan-bahan untuk membuatnya, yaitu: Kertas kosong Pena dan pensil warna Adapun langkah-langkah dalam membuat mind maps, sebagai berikut: a) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. b) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita lebih terfokus, membantu kita lenih berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak. c) Gunakan warna. Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind maps lebih hidup, menambah energi pada pemikiran kreatif, dan menyenangkan. d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) sekaligus. Bila menghubungkan cabang-cabang, akan lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran. e) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata f) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind maps. g) Gunakan gambar. Karena seperti gambar sentral setiap gambar bermakna seribu kata. Gambar Sumber: Tony Buzan ( Contoh Mind Maps ) c. Manfaat Mind Maps Ada begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh saat menggunakan mind maps dalam kegiatan belajar mengajar, antara lain: a) Mind Maps mengunakan warna Dengan menggunakan warna itu arinya telah mengaktifkan otak kanan anak-anak. Warna bisa membantu dalam mengklasifikasi informasi dan juga dapat menstimulasi ide serta kreatifitas. b) Mind Maps adalah gambar Dapat dikatakan bahwa bahasa alami manusia adalah gambar bukan verbal. Bahasa alami ini lebih mudah dicerna bagi otak. Dari berbagai riset yang dilakukan di dunia, terbukti ada korelasi yang kuat antara mind maps dan daya ingat penggunanya. Secara umum, anak yang dibekali mind maps untuk mempelajari materi pelajaran memliki memori yang lebih baik daripada anak yang hanya membaca buku secara linier. c) Mind Maps membantu meyatukan asosiasi anak Dalam group mind maps, dapat membantu menyatukan asosiasi anak agar distorsi pemahaman pelajaran tidak terlalu jauh antara penulis buku, guru, dan siswa. Setiap kata kunci yang muncul ketika seorang guru mengajar langsung diikat dalam cabang mind maps sesuai dengan hierarkinya. Sekali lagi, penambahan gambar dan warna akan memperkuat asosiasi anak menjadi berlipat-lipat. d) Mind Maps merupakan alat bantu menguji kompetensi anak Apa yang dipelajari anak-anak tentu akan membentuk pemahaman atau map di dalam otaknya. Dengan melihat dan meminta anak mempresentasikan mind maps yang dibuatnya akan membantu menyelamiwhat happens inside the brain. Anak-anak dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan juga apa yang belum diketahui. Dalam konteks ini mind map merupakan eksternalisasi dari realitas internal siswa. e) Mind Maps memberikan gambaran besar Sebelum mengajar tentu setiap guru atau orang tua biasanya memiliki rencana pengajaran. Dengan me-mind map-kan rencana pengajaran yang di dalamnya termasuk seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan di kelas sampai pada penugasan maka jalannya kelas seolah sudah dapat dilihat secara detail dan terintegrasi. Sebelum memulai pelajaran, perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami arah pelajaran yang dilalui bersama padanjam tersebut. Harus ada kesepakatan dahulu mengenai materi yang akan disajikan. Mind map-kan poin-poin penting yang akan dibahas dan dikuasai anak setelah belajar agar mereka mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelajarannya. Hal ini akan membantu fokus, menimbulkan rasa ingin tahu, memunculkan pertanyaan-pertanyaan kreatif, sekaligus memenuhi kebutuhan kelas akan pemahaman mengenai arsitektur dasar dari keseluruhan pelajaran (Bunda Lucy, ). d. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Mind Maps a. Kelebihan Strategi Mind Maps: a) Cara penggunaan strategi ini cepat b) Strategi dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul di kepala c) Proses menggambar bisa memunculkan ide-ide yang lain d) Hasil gambaran yang sudah terbentuk bisa menjadi pasduan untuk menulis b. Kekurangan Strategi Mind Maps: a) Hanya siswa yang aktif yang terlibat b) Tidak sepenuhnya murid yang belajar c) Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan http://www.ras-eko.com/ Agustus pukul / diakses pada tanggal WIB BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Miftahul Huda Sumberejo Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Huda Sumberejo Sumberejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. , Desa Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan salah satu madrasah unggulan di Desa Sumberejo. MI Miftahul Huda Sumberejo luasnya ini berdiri di atas tanah yang m yang didirikan pada tahun . Tanah ini milik yayasan yang sudah memiliki sertifikat akte yang sah. Status MI Miftahul Huda Sumberejo ini sudah mendapat Akreditasi Sekolah dari Kementerian Agama dengan NSS: yang mendapat akreditasi A. B. Profil Sekolah . Visi: “Mencetak Generasi Muslim yang Beriman Bertakwa Berakhlak Mulia, Berkualitas, Peka terhadap Komunitasnya, serta Mampu Mengembangkan potensi yang dimiliki.” . Misi a. Menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT b. Membiasakan akhlak yang mulia c. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien berbasis komunitas d. Mengadakan training penguasaan teknologi informasi e. Menggali dan mengembangkan potensi anak didik . Tujuan a. Menguasai bacaan dan gerakan sholat b. Mampu mengaplikasikan sholat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari c. Mampu melaksanakan puasa ramadhan d. Menghormati orang tua, yang lebih tua, dan guru e. Mampu bergaul dengan baik di tengah-tengah komunitasnya f. Menguasai kurikulum Kemenag dan Kemendiknas C. Fasilitas, Sarana dan Prasarana Tabel . Fasilitas, Sarana, dan Prasarana MI Miftahul Huda Sumberejo No. Nama Jumlah Kondisi . Ruang Kepala Sekolah Baik . Ruang Komputer Baik . Ruang Perpustakaan Baik . Ruang Guru Baik . Ruang Kelas Baik . Ruang UKS Baik . Toilet Guru Baik . Toilet Siswa Baik . Koperasi Baik . Mushola Baik . Gudang Baik D. Tenaga Pendidik dan Staf Tabel Tenaga Pendidik dan Staf MI Miftahul Huda Sumberejo No. Nama Jabatan . Nur Khasanah, S.Pd.I Kepala Sekolah . Raudlotul Hidayah, S.Pd.I Wali Kelas . Lutfiana Putri, S.Pd.I Guru Kelas . Siti Mutiah, S.Pd.I Wali Kelas . Suprianto Guru Kelas . Nur Faizah, S.Pd.I Wali Kelas . Siti Zulaikah, S.Pd.I Guru Kelas . A.Slamet Tirmidzi, S.Pd.I Wali Kelas . Mohamad Safari, S.Pd.I Guru Kelas . Siti Mustianah S.Pd.I Wali Kelas . Etik FK, S.Pd.I Guru Kelas . Rika Umami, ST Wali Kelas . Sugiyanti, S.Pd.I Unit Perpustakaan . M. Safari, S.Pd.I Tata Usaha . Suharjo Penjaga Sekolah E. Subyek Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV Al-Jabar MI Miftahul Huda Sumberejo yang berjumlah siswa, terdiri dari perempuan yang pada tahun pelajaran laki-laki dan tercatat sebagai siswa di MI tersebut. Tabel Nama Siswa Kelas IV Al-jabar MI Miftahul Huda Sumberejo No. Nama Tahun Pelajaran Jenis Kelamin . Agung Nugroho L . Davva Candra Adinata L . Dhika Mukti Fidyatama L . Dimas Arya Praditya L . Dina Rahma Sari P . Dwi Cahyo Saputro L . Juwita Ariska Pratiwi P . Laily Naziatul Husna P . M. Akmal Baihaqi L . M. Anwi Salfan L . M. Rafa Shidiq L . M. Raikhan Arwana L . M. Zainul Mufit L . Mutia Febiana Ayu W. P . Nasitha Najwa P . Nayla A’la Amalia P . Nur Nilasari P . Nur Qurotul Nabila F. P . Retno Nindi Herlina P . Rohman Al Huda L . Saniatul Aulia P . Sofa Agustina P . Sofiati P . Tegar Setyaji L . Teso Permadi L Deska Naswa Aulia P F. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus dengan rincian sebagai berikut: . Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal Agustus . Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Adapun tahap perencanaan meliputi: ) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran mind maps. Adapun mata pelajaran yang dibahas adalah ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang bagian-bagian tumbuhan. ) Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran ) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Sabtu tanggal Agustus . ) Membuat instrumen penelitian yaitu: a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran. b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata tumbuhan. pelajaran IPA materi bagian-bagian b. Pelaksanakan Tindakan ) Pra Pembelajaran a) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung. b) Menyiapkan RPP. c) Menyiapkan lembar tes formatif. ) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam dan berdo’a. b) Absensi c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d) Tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. e) Pre test ) Kegiatan Inti Eksplorasi: a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang tumbuhan b) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya Elaborasi: a) Guru menjelaskan bagian-bagian akar serta fungsinya menggunakan mind maps b) Guru menjelaskan jenis-jenis akar serta ciri-cirinya menggunakan mind maps c) Guru menjelaskan fungsi akar menggunakan mind maps d) Guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan menggunakan mind maps Konfirmasi: a) Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui b) Guru dan siswa kesalahpahaman, bertanya memberikan jawab meluruskan penguatan dan kesimpulan c) Guru memberikan latihan soal sebagai bahan evaluasi (post test). ) Kegiatan Akhir a) Guru menyampaikan materi yang akan datang b) Guru menutup pelajaran dengan berdo’a bersama c) Guru mengucap salam c. Pengamatan atau Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu: ) Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. ) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung. d. Refleksi Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya: ) Sebagian siswa aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. ) Sebagian siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru. Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya: ) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif ) Dalam pembelajaran masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru ) Penggunaan waktu kurang efektif dan efisien. ) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. ) Mengatur ulang tempat duduk siswa ) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat pembelajaran. ) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan efisien. ) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam kelas. . Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal Agustus . Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Adapun tahap perencanaan meliputi: ) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran mind maps. Adapun mata pelajaran yang dibahas adalah ilmu pengetahuan alam (IPA) tentang bagianbagian tumbuhan. ) Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran ) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Senin tanggal Agustus . ) Membuat instrumen penelitian yaitu: a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran. b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan. b. Pelaksanakan Tindakan ) Pra Pembelajaran a) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung. b) Menyiapkan RPP. c) Menyiapkan lembar tes formatif. ) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam dan berdo’a. b) Absensi c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d) Tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. e) Pre test dan ) Kegiatan Inti Eksplorasi: a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang tumbuhan b) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya Elaborasi: a) Guru menjelaskan bagian-bagian batang menggunakan mind maps b) Guru menjelaskan jenis-jenis batang serta ciri-cirinya menggunakan mind maps c) Guru menjelaskan fungsi batang menggunakan mind maps d) Guru membagi siswa menjadi masing kelompok terdiri dari kelompok yang masingorang e) Guru memberikan kertas HVS dan spidol kepada masingmasing kelompok f) Guru meminta siswa untuk membuat sebuah mind maps mengenai materi batang Konfirmasi: a) Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan c) Guru memberikan latihan soal sebagai bahan evaluasi (post test) ) Kegiatan Penutup a) Guru menyampaikan materi yang akan datang b) Guru menutup pelajaran dengan berdo’a bersama c) Guru mengucap salam c. Pengamatan atau Observasi Dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sangat baik. Siswa juga paham bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran mind maps yang berlangsung, sehingga perhatian dan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan. Kondisi kelas juga sudah kondusif dan siswa aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran. d. Refleksi Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa hasil belajar pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena hampir semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif dengan menggunakan strategi pembelajaran mind maps. Selain itu hasil observasi dan hasil nilai yang didapat juga menunjukkan perubahan hasil yang sangat baik. Siswa juga terlihat lebih senang dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II ini, guru dan siswa aktif dalam peran masingmasing. Akhirnya hasil belajar yang diperoleh dari siklus II ini meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. Refleksi pada siklus II yaitu didapatkan satu strategi pembelajaran untuk mata pelajaran IPA. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa strategi pembelajaran mind maps dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan pada kelas IV di MI Miftahul Huda Sumberejo Tahun Pelajaran . A. Hasil Penelitian Metode yang sering digunakan pada pembelajaran MI Miftahul Huda Sumberejo sebelum diterapkannya strategi pembelajaran Mind Maps adalah metode ceramah, sehingga pemahaman siswa kurang dalam proses pembelajaran. Dari hasil prasiklus diperoleh nilai siswa pada mata pelajaran IPA sebagai pembanding antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi pembelajaran mind maps. Adapun nilai Ketuntasn Kriteria Minimum (KKM) kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo mata pelajaran IPA yaitu pada . . Siklus I Pada siklus I peneliti telah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran mind maps untuk mata pelajaran IPA kelas IV materi bagian-bagian tumbuhan. a. Data Hasil Penilaian Dari instrumen soal tes diperoleh nilai sebagai berikut: Tabel No. Nama Nilai Siswa Siklus I Pre Ket. Test Post Ket. Test . Agung Nugroho T TT . Davva Candra.A TT TT . Dhika Mukti F. TT T . Dimas Arya P. TT T . Dina Rahma S. TT TT . Dwi Cahyo S. TT TT . Juwita Ariska P. T T . Laily Naziatul.H T T . M. Akmal B. TT T . M. Anwi Salfan T T . M. Rafa Shidiq T T . M. Raikhan A. TT T . M. Zainul M. TT T . Mutia Febia A. T T . Nasitha Najwa TT TT . Nayla A’la A. T T . Nur Nilasari TT T . Nur Qurotul N. TT TT . Retno Nindi H. TT T . RohmanAl Huda TT T . Saniatul Aulia TT TT . Sofa Agustina T T . Sofiati T T . Tegar Setyaji TT TT . Teso Permadi T T . Deska Naswa A. TT TT Jumlah Rata-rata Persentase Keterangan: T: Tuntas TT: Tidak Tuntas KKM: Dari data nilai Siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa pada nilai post test siswa telah meningkat jika dibandingkan saat pre test. Siswa yang tuntas pada saat pre test sebanyak atau sebanyak siswa %, sedangkan siswa yang tuntas pada saat post test siswa atau meningkat siswa atau , jika dibandingkan saat pre test. Nilai rata-rata pada post test adalah atau % naik dari nilai rata-rata kelas saat pre test yang hanya Tabel atau . Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Siklus I Kegiatan Siklus I Siswa Tuntas Pre Test siswa Peningkatan Post Test siswa atau atau siswa atau % b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas IV yaitu Bapak A.Slamet Tirmidzi, S.Pd.I serta seluruh siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut: Tabel No. . Hasil Pengamatan Guru Siklus I Aspek yang diamati Persiapan guru dalam mengajar Skor √ a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan presensi √ c. Menyiapkan lembar observasi √ d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √ . √ Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan apersepsi a. Salam pembuka √ b. Mengkondisikan kelas √ c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ d. Memberikan motivasi untuk belajar . √ Ketepatan guru menggunakan strategi a. Guru paham mengenai mind maps √ b. Guru mampu menggunakan mind maps . Kemampuan guru dalam menguasai kelas a. Mampu membuat siswa lebih √ aktif bertanya b. Menciptakan suasana kelas √ yang menyenangkan . √ Kemampuan guru dalam menutup pelajaran a. Kesimpulan √ b. Melakukan evaluasi c. Memberikan tindak lanjut √ d. Salam penutup √ Tabel No. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Aspek Pengamatan . Siswa menjawab salam dengan semangat . Siswa merespon panggilan presensi dari Skor √ √ guru . Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √ . Siswa semangat mengikuti pembelajaran √ IPA . Siswa memberikan umpan balik dari √ penjelasan guru Keterangan: : tidak baik : baik : sangat baik c. Refleksi Tahap akhir dari siklus I ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya: ) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. ) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan Meskipun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran, namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya: ) Dalam pembelajaran masih ada siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru ) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan mengabaikan materi pelajaran karena siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan sebagian siswa kurang memahami soal dalam menjawab pertanyaan. ) Penggunaan waktu kurang efektif. ) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. ) Mengatur ulang tempat duduk siswa ) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran ) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat pembelajaran. ) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan efisien. . Siklus II Pada siklus ini digunakan untuk memaksimalkan penerepan strategi pembelajaran mind maps, dan juga memperbaiki kekurangan pada saat siklus I. Peneliti dan guru mencoba memancing keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai guru meminta siswa untuk mengatur ulang atau berpindah tempat duduk diurutkan sesuai dengan absen masing-masing. Penataan ulang tempat duduk tersebut diharapkan agar para siswa lebih berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, karena teman duduk sebangku tidak sama dengan yang sebelumnya. a. Data Hasil Penilaian Dari instrumen soal tes diperoleh nilai sebagai berikut: Tabel No. Nama Nilai Siswa Siklus II Pre Ket. Test Post Ket. Test . Agung Nugroho T T . Davva Candra A TT T . Dhika Mukti F. TT T . Dimas Arya P. TT T . Dina Rahma S. TT T . Dwi Cahyo S. T T . Juwita Ariska P. TT TT . Laily Naziatul H TT T . M. Akmal B. T T . M. Anwi Salfan TT T . M. Rafa Shidiq TT T . M. Raikhan A. T T . M. Zainul M. T T . Mutia Febia A. TT T . Nasitha Najwa TT TT . Nayla A’la A. T T . Nur Nilasari TT T . Nur Qurotul N. TT T . Retno Nindi H. TT TT . RohmanAl Huda TT T . Saniatul Aulia TT T . Sofa Agustina T T . Sofiati TT T . Tegar Setyaji T T . Teso Permadi T T . Deska Naswa A. TT T Jumlah . Rata-rata Persentase Keterangan: T: Tuntas TT: Tidak Tuntas KKM: Dari data nilai Siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa pada nilai post test siswa telah meningkat baik jika dibandingkan saat pre test. Siswa yang tuntas pada saat pre test sebanyak siswa atau %, sedangkan siswa yang tuntas pada saat post test sebanyak siswa atau meningkat siswa atau , jika dibandingkan saat pre test. Nilai rata-rata pada post test adalah atau % naik dari nilai rata-rata kelas saat pre test yang hanya atau . Akan tetapi dari pelaksanaan siklus II tersebut, masih ada bisa mencapai nilai KKM II telah mencapai siswa yang belum . Peningkatan dari siklus I ke siklus > sehingga, peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. Tabel Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM di Siklus II Kegiatan Siklus II Siswa Tuntas Pre Test siswa atau Peningkatan Post Test siswa atau siswa atau b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas IV yaitu Bapak A.Slamet Tirmidzi, S.Pd.I serta seluruh siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui tabel berikut: Tabel No. . Hasil Pengamatan Guru Siklus II Aspek yang diamati Skor √ Persiapan guru dalam mengajar a. Menyiapkan RPP √ b. Menyiapkan presensi √ c. Menyiapkan lembar observasi . d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √ Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan √ melakukan apersepsi a. Salam pembuka √ b. Mengkondisikan kelas . c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ d. Memberikan motivasi untuk belajar √ Ketepatan guru menggunakan strategi √ a. Guru paham mengenai mind maps . b. Guru mampu menggunakan mind maps √ Kemampuan guru dalam menguasai kelas √ a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya b. Menciptakan suasana kelas √ yang menyenangkan . √ Kemampuan guru dalam menutup pelajaran a. Kesimpulan b. Melakukan evaluasi √ c. Memberikan tindak lanjut √ d. Salam penutup √ Tabel No. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Aspek Pengamatan Skor √ . Siswa menjawab salam dengan semangat . Siswa merespon panggilan presensi dari guru . Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √ . Siswa semangat mengikuti pembelajaran IPA √ . Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan √ √ guru Keterangan: : tidak baik : baik : sangat baik B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Maps menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi bagian-bagian tumbuhan di kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo . Terdapat perbandingan dari hasil siklus I dan siklus II yang menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan tersebut, dari siklus I kemudian dilanjutkan ke siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari paparan hasil penelitian dari siklus I dan siklus II diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan sebagai berikut: Tabel Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM dari Siklus I ke Siklus II Kegiatan Jumlah Siswa Siklus I siswa atau Siklus II siswa atau Peningkatan siswa atau Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari siklus I ke siklus II siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak pada siklus II menjadi siswa atau siswa atau . Akan tetapi, masih ada dan terjadi peningkatan sebanyak siswa atau siswa yang belum dapat mencapai KKM, dikarenakan latar belakang siswa tersebut. Menurut guru kelas, siswa tersebut memang kurang semangat dan kurang motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga pencapaian hasil belajarnya pun kurang. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran IPA di kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya materi bagian-bagian tumbuhan banyak yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu . Selain itu, penggunaan strategi pembelajaran yang monoton juga menjadi salah penyebabnya. Peneliti berusaha melakukan inovasi dengan cara menerapkan strategi pembelajaran mind maps pada mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan. Dengan diterapkannya strategi pembelajaran mind maps tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Sumberejo . Selanjutnya, peneliti mulai melakukan tindakn siklus I dengan menggunakan strategi pembelajaran mind maps yang dilaksanakan pada tanggal Agustus . Pada siklus I ini sebagian siswa terlihat aktif mengikuti pembelajaran yang berlangsung, namun ada juga sebagian siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Sebelum pembelajaran diakhiri, guru membagikan soal tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan sekaligus sebagai acuan dalam melihat indikator keberhasilan pembelajaran. Dari hasil tes pada siklus I dapat diperoleh hasil peningkatan dari pre test ke post test. Pada saat pre test siswa yang tuntas sebanyak siswa atau meningkat menjadi siswa atau . Dari siklus I ini masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Meskipun ketuntasan belajar siswa telah mengalami peningkatan, namun belum dapat mencapai kriteria ketuntasan yaitu sebanyak ≥ siswa. Oleh karena itu, penelitian akan dilanjutkan ke siklus II. dari jumlah Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal Agustus , pada siklus II ini peneliti masih menggunakan strategi pembelajaran mind maps sekaligus memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Dalam pelaksanaan siklus II ini banyak siswa yang mulai aktif dan bersemangat sehingga pembelajaran pun berjalan kondusif dan menyenangkan. Sama pada siklus I, sebelum pembelajaran diakhiri guru melakukan tes untuk mengetahui tingkatkeberhasilan siswa dalam memahami materi sekaligus sebagai acuan indikator keberhasilan pembelajaran. Dari hasil tes pada siklus II, menunjukkan adanya peningkatan saat pre test dan post test. Pada saat pre test siswa yang tuntas sebanyak siswa atau meningkat pada saat post test menjadi siswa atau . Dari hasil peningkatan tersebut diketahui bahwa lebih dari siswa sudah berhasil mencapai KKM, sehingga penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Mind Maps pada mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di MI Miftahul Huda Sumberejo . Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I ini nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak siswa atau . Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas sebanyak atau . Pencapaian > siswa sesuai kriteria klasikal yang telah ditentukan, maka Penelitian Tindakan Kelas dinyatakan berhasil. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut: . Bagi Guru ) Agar pembelajaran berhasil dengan baik, maka seorang guru hendaknya selalu aktif dalam melibatkan siswa selama kegiatan belajar mengajar. ) Penggunaan strategi pembelajaran hendaknya bervariasi dan tidak monoton sehingga hasil pembelajaran dapat lebih maksimal. ) Guru diharapkan dapat memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. ) Agar memberikan motivasi dan arahan kepada dapat mencapai KKM siswa yang belum . . Bagi Siswa ) Siswa senantiasa mengembangkan kemampuannya untuk menambah pengetahuan dan wawasan, baik melalui dari guru maupun dengan cara membaca buku yang dapat menunjang terhadap peningkatan hasil belajar. ) Siswa diharapkan dapat bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang peserta didik yaitu belajar. . Bagi Sekolah ) Sekolah diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. ) Sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan kepada guru dalam pengembangan penggunaan strategi pembelajaran misal penyelenggaraan pendidikan maupun pelatihan dalam rangka menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai materi yang diajarkan agar penggunaan strategi pembelajaran pun dapat bervariasi. . Bagi Masyarakat Masyarakat khususnya para orang tua siswa diharapkan dapat memperhatikan kepentingan anaknya dalam hal pendidikan sehingga pendidikannya berjalan dengan lancar dan optimal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. Basrowi. . Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. . Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor : Ghalia Indonesia. Buzan, Tony. . Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Departemen Agama RI. . Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama RI. Departemen Pendidikan Nasional. . Pedoman penilaian buku pelajaran sains Sekolah Dasar. Jakarta : Pusat Perbukaan Depdiknas. Direktorat Pendidikan Madrasah. . Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama RI. Djamarah, Syaiful Bahri. . Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. http://www.ras-eko.com/ WIB. Jihad, Asep. / diakses pada tanggal Agustus pukul . Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kunandar. . Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Depok : PT Rajagrafindo Persada Lucy, Bunda. . Dahsyatnya Brain Smart Teaching “cara suoer jitu optimalkan kecerdasan otak dan prestasi belajar anak. Jakarta: Penebar Plus. Majid, Abdul. . Stategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nugroho, L. Hartanto. Penebar Swadaya. Poedjiadi, Anna. Imitama. . Struktur & Perkembangan Tumbuhan. Jakarta : . Ilmu dan Aplikasi Pendidikan bagian III. Jakarta: Sriyanti, Lilik, Suwardi dan Muna Erawati. STAIN Salatiga Press. . Teori-Teori Belajar. Salatiga: Susanto, Ahmad. . Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Susilo, Muhammad Joko. . Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan “manajemen pelaksanaan dan kesiapan sekolah menyongsongnya”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Suyono. . Belajar dan Pembelajaran “teori dan konsep dasar”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Trianto. . Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group. Wahyono, Budi. Depdiknas. . Ilmu Pengetahuan Alam . Jakarta : Pusat Perbukuan Wisudawati, Asih Widi. Aksara. . Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta : PT Bumi Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS I Sekolah : MI Miftahul Huda Sumberejo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok : Bagian-bagian Tumbuhan dan Fungsinya Kelas/Semeter : IV/I Alokasi Waktu : x menit A. Standar Kompetensi . Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. Kompetensi Dasar . Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya . Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya . Menjelaskan hubungan antara stuktur daun tumbuhan dengan fungsinya . Menjelaskan hubungan antara struktur bunga tumbuhan dengan fungsinya C. Indikator . Menjelaskan bagian-bagian akar serta fungsinya . Menjelaskan jenis-jenis akar serta ciri-cirinya . Menjelaskan fungsi akar D. Tujuan Pembelajaran . Melalui strategi mind map siswa dapat menjelaskan bagian-bagian akar serta fungsinya dengan benar dan tepat . Melalui strategi mind map siswa dapat menjelaskan jenis-jenis akar serta ciri-cirinya dengan baik dan benar . Melalui strategi mind map siswa dapat menjelaskan fungsi akar dengan baik dan benar E. Materi Pembelajaran Akar Akar merupakan bagian tumbuhan yang paling penting. Akar merupakan bagian tumbuhan yang arahnya tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh karena itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungya. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus ke tanah. Bagian-bagian Akar: a. Inti Akar Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. b. Rambut Akar Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah menyerap air dari dalam tanah. c. Tudung Akar Tudung akar terletak di bagian ujung akar, bagian ini melindungi akar saat menembus tanah. Jenis-jenis Akar a. Akar Serabut Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil), misalnya: kelapa, padi, jagung, dll. b. Akar Tunggang Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Jenis akar ini dimiliki oelh tumbuhan berkeping dua (dikotil), misalnya: kedelai, mangga, jeruk, dll. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain: akar isap contohnya akar benalu, akar tunjang contohnya akar pandan, akar lekat contohnya akar sirih, akar gantung contohnya akar pohon beringin, akar nafas contohnya akar pohon kayu api. Fungsi Akar a. Menyerap air dan zat hara b. Menunjang berdirinya tumbuhan c. Sebagai alat pernafasan d. Sebagai penyimpan makanan cadangan F. Metode pembelajaran . Metode Ceramah . Metode Tanya jawab . Metode Drill . Strategi Pembelajaran: Mind Map G. Alat, Sumber, dan Alat pembelajaran . Alat : papan tulis, kapur warna-warni . Sumber : buku paket mata pelajaran IPA kelas . Media : tumbuhan H. Langkah-langkah Pembelajaran . Kegiatan Awal a. Salam pembuka, dengan cara menyapa siswa tentang keadaan siswa dan kesipaan menerima pelajaran b. Guru melakukan presensi siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Memberikan apersepsi dan motivasi melalui tanya jawab tentang pembelajran e. Pre Test . Kegiatan Inti a. Eksplorasi c) Siswa dan guru bertanya jawab tentang tumbuhan d) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya b. Elaborasi g) Guru menjelaskan bagian-bagian akar serta fungsinya menggunakan Mind Map h) Guru menjelaskan jenis-jenis akar serta ciri-cirinya menggunakan mind map i) Guru menjelaskan fungsi akar menggunakan mind map j) Guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan menggunakan mind map c. Konfirmasi d) Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui e) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan Lampiran Soal Pre test dan Post Test SIKLUS I Isilah titik-titik pada bagan Mind Maps sesuai soal berikut dengan tepat! ( ) Pembuluh kayu berfungsi sebagai? ( ) Pembuluh tapis berfungsi sebagai? ( ) Rambut akar berfungsi sebagai? ( ) Dimana letak tudung akar? ( ) Salah satu dari ciri-ciri akar serabut? ( ) Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan? ( ) Contoh tumbuhan yang berakar serabut? ( ) Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan? ( ) Contoh tumbuhan yang berakar serabut? ( ) Fungsi utama akar? KUNCI JAWABAN: ( ) Mengangkut air dari tanah ke daun ( ) Mengangkut hasil fotosintesis ( ) Menyerap air dari dalam tanah ( ) Di bagian ujung akar ( ) Berbentuk seperti serabut ( ) Tumbuhan berkeping satu/monokotil ( ) Kelapa, padi, jagung ( ) Tumbuhan berkeping dua/dikotil ( ) Kedelai, mangga, jeruk ( ) menyerap air dan zat hara Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I LEMBAR PENGAMATAN GURU Nama guru : A.Slamet Tirmidzi, S.Pd.I Satuan Pendidikan : MI Miftahul Huda Sumberejo Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : IV/I (Ganjil) Alokasi Waktu : X Hari/Tanggal : Sabtu, Menit ( jpl) Agustus Berilah tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai unjuk kerja. No. . Aspek yang diamati Skor √ Persiapan guru dalam mengajar e. Menyiapkan RPP f. Menyiapkan presensi √ g. Menyiapkan lembar observasi √ √ h. Menyiapkan perlengkapan mengajar . √ Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan apersepsi e. Salam pembuka f. Mengkondisikan kelas √ √ g. Menyampaikan tujuan pembelajaran h. Memberikan motivasi untuk belajar . Ketepatan guru menggunakan strategi c. Guru paham mengenai mind maps √ √ Lampiran Lembar Pengamatan siswa Siklus I Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II Sekolah : MI Miftahul Huda Sumberejo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok : Bagian-bagian Tumbuhan dan Fungsinya Kelas/Semeter : IV/I Alokasi Waktu : x menit A. Standar Kompetensi . Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. Kompetensi Dasar . Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya . Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya . Menjelaskan hubungan antara stuktur daun tumbuhan dengan fungsinya . Menjelaskan hubungan antara struktur bunga tumbuhan dengan fungsinya C. Indikator . Menjelaskan bagian-bagian batang serta fungsinya . Menjelaskan jenis-jenis batang . Menjelaskan fungsi batang D. Tujuan Pembelajaran . Melalui strategi mind map siswa dapat menjelaskan bagian-bagian batang serta fungsinya dengan benar dan tepat . Melalui strategi mind map siswa dapat menjelaskan jenis-jenis batang dengan baik dan benar . Melalui strategi mind map siswa dapat menjelaskan fungsi batang dengan baik dan benar E. Materi Pembelajaran Batang Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh diatas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Bagian-bagian batang a. Epidermis b. Korteks c. Endodermis d. Silinder pusat (stele) Dalam silinder pusat terdiri dari beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Jenis-jenis batang a. Batang berkayu b. Batang batang rumput c. Batang basah Fungsi batang a. Sebagi penopang b. Sebagai pengangkut c. Sebagai peyimpan d. Alat perkembangbiakan F. Metode pembelajaran . Metode Ceramah . Metode Tanya jawab . Metode Drill . Strategi Pembelajaran: Mind Maps G. Alat, Sumber, dan Alat pembelajaran . Alat : papan tulis, kapur warna-warni, kertas HVS, spidol . Sumber : buku paket mata pelajaran IPA kelas . Media : tumbuhan H. Langkah-langkah Pembelajaran . Kegiatan Awal a. Salam pembuka, dengan cara menyapa siswa tentang keadaan siswa dan kesipaan menerima pelajaran b. Guru melakukan presensi siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Memberikan apersepsi dan motivasi melalui tanya jawab tentang pembelajran e. Pre Test . Kegiatan Inti a. Eksplorasi e) Siswa dan guru bertanya jawab tentang tumbuhan f) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya b. Elaborasi k) Guru menjelaskan bagian-bagian batang menggunakan Mind Map l) Guru menjelaskan jenis-jenis batang serta ciri-cirinya menggunakan mind map m) Guru menjelaskan fungsi batang menggunakan mind map n) Guru membagi siswa menjadi masing kelompok terdiri dari kelompok yang masingorang o) Guru memberikan kertas HVS dan spidol kepada masingmasing kelompok p) Guru meminta siswa untuk membuat sebuah Mind map mengenai materi batang c. Konfirmasi f) Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui g) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan h) Guru memberikan latihan soal sebagai bahan evaluasi (post test) d. Kegiatan Penutup a. Guru menyampaikan materi yang akan datang b. Guru menutup pelajaran dengan berdo’a bersama c. Guru mengucap salam I. Penilaian . Penilaian Sikap: Keaktifan . Penilaian Pengetahuan a. Bentuk Tes : Tes Tertulis b. Jenis tes : isian singkat . Penilaian Keterampilan: Keterampilan membuat Mind Maps Lamiran Soal Pre Test dan Post Test SIKLUS II Isilah titik-titik pada bagan Mind Maps sesuai soal berikut dengan tepat! ( ) Bagian terluar dari batang ialah? ( ) Jaringan apa yang terdapat dalam berkas pengangkut? ( ) Apa yang terkandung dalam batang berkayu? ( ) Sebutkan contoh tumbuhan yang memiliki batang berkayu? ( ) Apa ciri-ciri dari batang rumput? ( ) Sebutkan contoh tumbuhan yang memiliki batang rumput? ( ) Apa ciri-ciri dari batang basah? ( ) Sebutkan contoh tumbuhan yang bebatang basah? ( ) Fungsi utama dari batang ialah? ( )Manfaat batang bagi manusia ialah? KUNCI JAWABAN: ( ) Epidermis ( ) Xilem dan floem ( ) Kambium ( ) Jati, mangga, jambu, kopi ( ) Beruas dan berongga ( ) Padi, jagung, rumput ( ) Batang yang lunak dan berair ( ) Bayam ( ) Sebagai penopang ( )untuk membuat perabot rumah tangga Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II LEMBAR PENGAMATAN GURU Nama guru : A.Slamet Tirmidzi, S.Pd.I Satuan Pendidikan : MI Miftahul Huda Sumberejo Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : IV/I (Ganjil) Alokasi Waktu : X Hari/Tanggal : Senin, Menit ( jpl) Agustus Berilah tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai unjuk kerja. No. . Aspek yang diamati Skor √ Persiapan guru dalam mengajar e. Menyiapkan RPP √ f. Menyiapkan presensi g. Menyiapkan lembar observasi . √ h. Menyiapkan perlengkapan mengajar √ Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan √ melakukan apersepsi e. Salam pembuka √ f. Mengkondisikan kelas . g. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ h. Memberikan motivasi untuk belajar √ Ketepatan guru menggunakan strategi √ c. Guru paham mengenai mind maps d. Guru mampu menggunakan mind maps √ Lampiran Lampiran DOKUMENTASI Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran DAFTAR SKK Nama : Asih Rahayu NIM : - - Jurusan/Progdi : Tarbiyah Pendididkan Guru Madrasah Ibtida’iah (PGMI) Dosen PA No. : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd Nama Kegiatan Pelaksanaan Jabatan . OPAK STAIN Salatiga - September Peserta . Orientasi Pengenalan - September Peserta Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga . Orientasi Dasar Keislaman September Peserta September Peserta “Membangun Karakter Keislaman Bertaraf Internasional Bahasa” . Seminar Enterpreneurship dan Perkoperasian “Explore Nilai Your Enterpreneurship Talent” . Achievment Motivation September Peserta Training . Library User Education September Peserta . Seminar Nasional “Urgensi September Peserta Oktober Peserta - Oktober Peserta - Oktober Peserta November- Peserta Media dalam Pergulatan Politik” . Pra Youth Leadership Training “Surat Cinta Pembasmi Galau” . Pendidikan dan Latihan Calon Pramuka Pandega ke(PLCPP XXII) . IBTIDA’ Lembaga Dakwah Kampus (LDK) darul Amal . Gladi Wira Brigsus ke(GWB XIX) Brigade Khusus Desember Naga Sandhi STAIN Salatiga . Peringatan Maulud Nabi Januari Peserta Februari Peserta Muhammad SAW Tahun H . Seminar Nasional “Kepemimpinan dan Masa Depan Bangsa” . Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Maret Peserta - April Panitia Mei Peserta Juni Peserta Juli Peserta September peserta (PKTI) HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga . MAPABA PMII Joko Tingkir Salatiga “Membentuk Militansi Kader untuk Menuju Mahasiswa yang Ideal” . Seminar Nasional Entrepreneurship “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Generasi Muda “ . Seminar Festival Dakwah Milad LDK STAIN Salatiga . Seminar Nasional “Mengawal pengendalian BBM Bersubsidi, kebijakan BLSM yang tepat sasaran serta pengendalian inflasi dalam negeri sebagai dampak kenaikan harga BBM Bersubsidi” . Sosialisasi & Silaturahmi Nasional “Sosialisasi UU No. peran serta OJK” TH “Peran Pemerintah dalam Pengawasan LKM” . Seminar Nasional HMJ November Panitia Desember Peserta Januari Peserta - Peserta Tarbiyah STAIN Salatiga “Guru kreatif dalam Implementasi Kurikulum ” . Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) “Pengaruh lingkungan bermain terhadap pembentukan karakter pemuda” . Pelatihan Administrasi “Menciptakan kesergaman dalam Management Administrasi dan Keuangan Demi Menuju Tertib Organisasi” . Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) KEPROFESIAN Mei