HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERSALINAN MACET DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012 PRE-ECLAMPSIA AND OBSTRUCTED LABOR RELATIONSHIP WITH THE INCIDENCE OF ASPHYXIA IN NEWBORNS IN LOCAL PUBLIC SERVICE AGENCY REGIONAL GENERAL HOSPITAL DR. ABIDIN ZAINOEL BANDA ACEH IN 2012 NING APRILIA1, NURLAILA RAMADHAN S2 Mahasiswa Prodi D-III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh 2 Tenaga Pengajar Prodi D-III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh 1 Inti Sari Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut (Manuaba, 2002). Berbagai kemungkinan yang menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum diantaranya persalinan preterm, persalinan macet, preeklamsia dan eklamsia, persalinan dengan tindakan, faktor bayi dan banyak faktor lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara preeklamsia dan persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi adalah semua ibu yang melahirkan. Jumlah sampel sebanyak 87 responden, teknik pengambilan sampel dengan metode Sistematika Random Sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Agustus sampai 12 Agustus 2012 .Teknik pengumpulan data dengan cara melihat catatan pada buku register. Teknik analisa data menggunakan statistik sederhana uji chisquare ( α = 0.05 Hasil penelitian tidak ada hubungan antara preeklamsia dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir dengan pvalue 0.078 ( P > 0,05). ada hubungan antara persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir dengan Pvalue 0,022 (P < 0,05). Kata Kunci : Preeklamsia, Persalinan Macet, Kejadian Asfiksia Abstract Asphyxia neonatorum is a state of the baby is not able to breathe spontaneously and regularly, so as to lower the O2 and CO2 is increasing its lead to bad consequences in the lives of more (Manuaba, 2002). A variety of possible Abidin Banda Aceh in 2012. This study is a retrospective analytical approach. The population is all women who give birth. Total sample of 87 respondents, the sampling technique Systematic Random Sampling method. The research was carried out on August 11 through August 12, 2012. Techniques of data collection by viewing the record in a register. Data analysis techniques causes for the occurrence of asphyxia neonatorum include preterm labor, obstructed labor, preeclampsia and eclampsia, delivery by action, baby factors and many other factors. The purpose of research to determine the relationship between pre-eclampsia and obstructed labor with the incidence of asphyxia in newborns in Public Service District General Hospital dr. Zainoel using simple statistical chi-square test (α = 0.05 results there is no relationship between the incidence of preeclampsia with asphyxia in newborns with pvalue 0078 (P> 0.05). Obstructed labor is no relationship between the incidence of asphyxia in newborn born with pvalue 0.022 (P <0.05). Keyword: Preeclampsia, Labor Loss, Genesis Asphyxia PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) menunjukkan di Indonesia terdapat Angka Kematian Ibu sekitar 307 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi di Indonesia 35 per 1000 kelahiran hidup. (Azwar, 2005). Tingginya Angka Kematian Bayi tersebut disebabkan oleh asfiksia neonatorum (49-60 %), infeksi (24-34 %), permaturus/BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) (15-20 %), trauma persalinan (2-7 %) dan cacat bawaan (1-3%). (Manuaba, 2002). Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut (Manuaba, 2002). Berbagai kemungkinan yang menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum diantaranya persalinan preterm, persalinan macet, preeklamsia dan eklamsia, persalinan dengan tindakan, faktor bayi dan banyak faktor lainnya. (JNPK-KR, 2007). Di Propinsi Aceh tahun 2011 Angka Kematian Bayi berkisar 23 per 10.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Kota Banda Aceh terdapat angka kematian bayi pada tahun 2011 adalah 5 per 1000 kelahiran hidup. (Yulizar, 2012). Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah “ Adakah hubungan antara preeklampsia dan persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012?” Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara preeklampsia dan persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012?” Tujuan Khusus a. Diketahuinya hubungan antara preeklampsia dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012?”. b. Diketahuinya hubungan antara persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012?”. Manfaat Penelitian Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dan berkepentingan. 1. Bagi Peneliti Untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan mutu pelayanan dalam penanganan bayi risiko tinggi, terutama penanganan asfiksia yang disebabkan karena preeklamsia dan persalinan macet yang merupakan penerapan ilmu dari materi kuliah yang sudah didapatkan serta merupakan pengalaman pertama dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 2. Bagi Profesi 3. 4. Untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan mutu pelayanan dalam penanganan bayi risiko tinggi, terutama penanganan asfiksia yang disebabkan karena preeklamsia dan persalinan macet. Bagi IPTEK Menambah kajian dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak khususnya Neonatologi serta memacu untuk penemuan tehnik penanganan dan perawatan pada bayi yang lahir yang lebih efektif dan efisien. Bagi Masyarakat Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat bisa memahami tentang bahaya dari asfiksia pada bayi baru lahir serta memahami proses masa transisi bayi setelah proses persalinan khususnya persalinan dengan kasus preeklamsia dan persalinan macet. METODE PENELITIAN Kerangka Konsep Berbagai kemungkinan yang menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum diantaranya persalinan macet, preeklamsia dan eklamsia, faktor bayi dan banyak faktor lainnya (JNPK-KR, 2007). Namun karena keterbatasan waktu penulis hanya meneliti dua variabel saja yaitu preeklamsia dan persalinan macet. Variabel Independen Preeklamsia Persalinan Macet Variabel Dependen Asfiksia Neonatorum Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional study yaitu untuk mengetahui hubungan antara preeklamsia dan persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Pendekatan cross sectional study yaitu suatu pendekatan dengan tidak menggunakan subyek penelitian yang sama secara berulang dalam pengukuran data (Arikunto, 2002). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh baik yang bayinya mengalami asfiksia maupun yang tidak mengalami asfiksia yang berjumlah 672 orang. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin (Notoatmodjo, 2005). = 1+ ( ) Keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan (ketepatan yang diujikan 0,1) Maka perhitungan besarnya sampel adalah : 672 = 1 + 672 (0,01) 672 = 1 + 6,72 672 = 7,72 n = 87 sampel Adapun tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan tehnik sistematika random sampling, yaitu dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel yang diinginkan. yaitu 672: 87 = 8, maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen mempunyai nomor kelipatan 8, yakni 16, 24, 33, 40, 48 dan seterusnya sampai 87. Lokasi dan Waktu Penelitian Peneliti ini telah dilaksanakan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada tanggal 11 Agustus sampai dengan 12 Agustus 2012. Teknik Pengumpulan Data Yaitu menggunakan data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku register dan catatan rekam medik Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Pengolahan dan Analisa Data Data dalam penelitian ini dapat diolah dengan cara editing, coding, transferring dan tabulating. Analisa data dilakukan secara bertahap dari analisa univariat dan analisa bivariat. a. Analisa Univariat Analisa ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel. b. Analisa bivariat Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistic dengan menggunakan uji data kategori Chi Square Test (X2) pada tinngat kemaknaan 95% (0,05). HASIL PENELITIAN Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Asfiksia Neonatorum No. 1 2 Kejadian Asfiksia Asfiksia Tidak Asfiksia Total Frekuensi % 50 37 87 57,5 42,5 100 Berdasarkan Tabel 5.1 diatas menunjukan bahwa distribusi frekuensi kejadian asfiksia di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh mayoritas dengan kejadian Asfiksia yaitu sebanyak 50 responden (57,5%). Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Preeklamsia Pada Ibu Bersalin No. 1 2 Preeklamsia Preeklamsia Tidak Preeklamsia Total Frekuensi 29 58 % 33,3 66,7 87 100 Berdasarkan Tabel 5.2 diatas menunjukan bahwa distribusi preeklamsia di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh mayoritas pada kategori tidak preeklamsia yaitu sebanyak 58 responden (66,7%). Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Persalinan Macet No. 1 2 Persalinan Macet Macet Tidak Macet Total Frekuensi 32 55 87 % 36,8 63,2 100 Berdasarkan Tabel 5.3 diatas menunjukan bahwa distribusi frekuensi persalinan macet di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh mayoritas pada kategori tidak macet yaitu sebanyak 55 responden (63,2%). Tabel 5.4 Hubungan Preeklamsia Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir N Preeklamsia o Kejadian Asfiksia Asfiksia Tdk Asfiksia Total 1 Preeklamsia 21 (72,4%) 8 (27,6%) 29 (100%) 2 Tidak Preeklamsia 29 (50,0%) 29 (50,0%) 58 (100%) Total 50 (57,5%) 37 (42,5%) 87 (100%) Uji Statisti k Pvalue 0.078 Berdasarkan Tabel 5.4 diatas dapat dilihat dari keseluruhan ibu yang mengalami preeklamsia yaitu sebanyak 29 orang sebagian besar bayinya asfiksia yaitu sebanyak 21 bayi (72,4%), sedangkan dari keseluruhan ibu yang tidak mengalami preeklamsia yaitu sebanyak 58 orang sebagian besar bayinya tidak asfiksia yaitu sebanyak 29 bayi (50,0%). Setelah dilakukan uji statistik dengan Chi Square test diperoleh nilai p = 0.078 (p > 0.05), dengan demikian hipotesa yang menyatakan ada hubungan antara preeklamsia dengan kejadian asfiksia pada neonatorum di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tidak terbukti (ditolak). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara preeklamsia dengan kejadian asfiksia. Tabel 5.4 Hubungan Persalinan Macet Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir N o Persalin an Macet Kejadian Asfiksia Asfiksia Tdk Asfiksia Total Pvalue 1 Macet 24 (75,0%) 8 (25,0%) 32 (100%) 2 Tidak Macet 26 (47,3%) 29 (52,7%) 55 (100%) 50 (57,5%) 37 (42,5%) 87 (100%) Total Uji Statistik 0.022 Berdasarkan Tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan ibu yang mengalami persalinan macet yaitu sebanyak 32 orang sebagian besar bayinya mengalami asfiksia yaitu sebanyak 24 bayi (75,0%), sedangkan dari keseluruhan ibu yang tidak mengalami persalinan macet yaitu sebanyak 55 orang sebagian besar bayinya tidak mengalami asfiksia yaitu sebanyak 29 bayi (52,7%). Setelah dilakukan uji statistik dengan Chi Square test diperoleh nilai p = 0.022 (p < 0.05), dengan demikian hipotesa yang menyatakan ada hubungan antara persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada neonatorum di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh terbukti (diterima). Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara persalinan macet dengan kejadian asfiksia. PEMBAHASAN 1. Hubungan Preeklamsia dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Hasil penelitian menunjukan dari keseluruhan ibu yang mengalami preeklamsia yaitu sebanyak 29 orang sebagian besar bayinya asfiksia yaitu sebanyak 21 bayi (72,4%), sedangkan dari keseluruhan ibu yang tidak mengalami preeklamsia yaitu sebanyak 58 orang sebagian besar bayinya tidak asfiksia yaitu sebanyak 29 bayi (50,0%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara preeklamsia dengan kejadian asfiksia dengan nilai p= 0,078 (p>0,05), karena jumlah yang mengalami asfiksia lebih banyak pada responden yang tidak mengalami preeklamsia. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori yang menyatakan berbagai kemungkinan yang menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum diantaranya persalinan preterm, persalinan macet, preeklamsia dan eklamsia, persalinan dengan tindakan, faktor bayi dan banyak faktor lainnya. (JNPK-KR, 2007). Preeklamsia adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan, terjadi setelah minggu ke-20 gestasi. Ditandai dengan hipertensi dan proteinuria, edema juga dapat terjadi (WHO, 2001). Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan Rizki (2010) yang menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara preeklamsia dan eklamsia dengan kejadian asfiksia pada neonatorum juga tidak sesuai dengan hasil penelitian diatas. Peneliti berasumsi tidak terdapatnya hubungan antara preeklamsia dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir mungkin karena disebabkan sampel yang terlalu sedikit atau alat ukur yang masih lemah. Selain itu banyaknya faktor yang menyebabkan asfiksia neonatorum seperti persalinan macet, persalinan preterm, dan lainnya, sehingga faktor preekamsia dapat terttutupi oleh faktor tersebut. 2. Hubungan Persalinan Macet dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Berdasarkan hasil penelitian menunjukan dari keseluruhan ibu yang mengalami persalinan macet yaitu sebanyak 32 orang sebagian besar bayinya mengalami asfiksia yaitu sebanyak 24 bayi (75,0%), sedangkan dari keseluruhan ibu yang tidak mengalami persalinan macet yaitu sebanyak 55 orang sebagian besar bayinya tidak mengalami asfiksia yaitu sebanyak 29 bayi (52,7%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir dengan nilai p=0,022 (p<0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan berbagai kemungkinan yang menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum diantaranya persalinan preterm, persalinan macet, preeklamsia dan eklamsia, persalinan dengan tindakan, faktor bayi dan banyak faktor lainnya. (JNPK-KR, 2007). Menurut Hanifa (2002) partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks dikanan garis waspada persalinan fase aktif. Partus macet adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin (anak). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2000) juga didapatkan terbukti adanya hubungan yang bermakmana antara persalinan lama dengan kejadian asfiksia pada neonatorum. Peneliti berasumsi persalinan macet dapat menyebabkan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir, karena semakin lama janin berada di pintu panggul, maka janin akan mengalami hipoksia sehingga terjadilah asfiksia. Pada saat peneliti melakuka penelitian, peneliti menemukan data ibu yang melahirkan dengan persalinan preterm hamper sebagian bayinya megalami asfiksia. KESIMPULAN 1. Tidak Ada hubungan antara Preeklamsia dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan nilai p = 0,078 (p > 0.05). 2. Terdapat hubungan antara Persalinan macet dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan nilai p = 0,022 (p < 0.05). SARAN 1. Bagi Peneliti Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti dalam menangani asfiksia neonatorum yang disebabkan oleh persalinan macet dan preeklamsia 2. Bagi Profesi Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan dan mutu pelayanan dalam penanganan bayi risiko tinggi, terutama penanganan asfiksia yang disebabkan karena preeklamsia dan persalinan macet. 3. Bagi IPTEK Diharapkan dapat menambah kajian dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak khususnya Neonatologi serta memacu untuk penemuan tehnik penanganan dan perawatan pada bayi yang lahir yang lebih efektif dan efisien. 4. Bagi Masyarakat Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat bisa memahami tentang bahaya dari asfiksia pada bayi baru lahir. DAFTAR PUSTAKA Hanifa. 2007.Ilmu kebidanan. Yayasan bina pustaka sarwono prawihardjo. Jakarta JNPK-KR, 2007. Pelatihan asuhan persalinan normal asuhan esencial persalinan, Revisi 2007: Jakarta Manuaba, 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta. WHO, 2001. Safe Motherhood Modul Eklamsia-Materi Pendidikan Kesehatan. Jakarta : EGC.