13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
Pemasaran
memperkenalkan,
umumnya
dan
dipandang
menyerahkan
sebagai
barang
dan
tugas
jasa
untuk
kepada
menciptakan,
konsumen.
Sesungguhnya, orang-orang pemasaran melakukan pemasaran lebih kompleks dari
hal-hal tersebut. Seorang pemasar dituntut untuk dapat lebih sigap membaca situasi
dan kondisi seorang konsumen.
Pemasaran adalah salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan di
dalam sebuah perusahaan untuk dapat mempertahankan kegiatan usahanya secara
berkesinambungan. Pemasaran mencakup semua kegiatan perusahaan untuk
beradaptasi dengan lingkungannya secara kreatif dan menguntungkan.
Pemasaran merupakan hal yang begitu mendasar sehingga tidak dapat
dipandang sebagai suatu fungsi yang terpisah. Pemasaran merupakan keseluruhan
bisnis yang dilihat dari hasil akhirnya, yaitu dari sudut pandang pelanggan. Oleh
karena itu, keberhasilan usaha tidak ditentukan oleh produsen melainkan oleh
pelanggan.
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu inti dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu
pemasaran perlu diperhatikan dengan baik oleh para pemasar. Pada akhirnya seorang
pemasar dituntut untuk dapat mengerti apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para
konsumen.Pemasaran telah didefinisikan dalam banyak cara dan dikemukakan oleh
beberapa ahli dalam pemasaran. Berikut ini pengertian pemasaran menurut Philip
Kotler dan Gary Armstrong (2003;7) :
“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.”
Pengertian pemasaran menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2001;6) adalah :
“Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep,
haraga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk
13
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi.”
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan
individu dan kelompok dalam membuat rencana, menentukan harga, promosi serta
mendistribusikan barang dan jasa dengan berorientasi kepada konsumen yang ada dan
potensial sehingga dapat memuaskan konsumen dan pihak yang terkait dengan
perusahaan. Strategi pemasaran yang tepat memberikan kekuatan pada perusahaan
untuk bersaing dengan perusahaan lainnya sehingga memeberikan keuntungan pada
perusahaan tersebut.
2.1.2 Pengertian Manajemen Pamasaran
Aktivitas pemasaran dalam perusahaan tentunya dipengaruhi oleh manajemen
pemasarannya. Oleh karena itu maka manajemen perusahaan merupakan hal penting
yang memiliki peranan yang kuat dalam mencapai tujuan.n sedangkan tugas dari
manajemen pemasaran itu sendiri adalah melakukan perencanaan mengenai
bagaimana mencari peluang pasar untuk melakukan pertukaran barang dan jasa
dengan konsumen. Setelah itu, manajemen pemasaran mengimplementasikan rencana
tersebut dengan cara melaksanakan strategi-strategi pemasaran untuk menciptakan
dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan konsumen demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk dapat mengetahui lebih jauh mengenai manajemen pemasaran, berikut
ini pendapat beberapa ahli tentang manjemen pemasaran :
Menurut Boyd, Walker, Larreche (2000;18) adalah :
“Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan, mengendalikan program-program yang menyangkut
pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk,
jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan.”
Kotler (2002;9) pengertian manajemen pemasaran adalah sebagai berikut:
“Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang
14
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dan organisasi.”
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan yang terdiri dari
serangkaian
proses
menyeluruh
seperti
proses
menganalisis,
merencanakan
pelaksanaan pemikiran, mengkoordinasikan dan pengendalian program-program
nemgenai penetapan harga, distribusi, promosi dari produk perusahaan untuk
menciptakan pertukaran yang sesuai dengan sasaran perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2.2 Pengertian Bauran Pemasaran
Dalam mendesain program pemasaran strategis terdapat banyak pengambilan
keputusan yang penting. Penetapan strategi bauran pemasaran memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan untuk menjadi pemenang
dari persaingan usaha dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen secara
ekonomis dan menyenangkan serta dapat berkomunikasi secara efektif kepada
konsumen dengan menyusun bauran pemasaran yang tepat. Perusahaan membentuk
sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari konsumen, alat-alat
ini membentuk suatu bauran pemasaran.
Menurut Boyd, Walker, Larreche (2000:21) :
“Bauran pemasaran adalah kombinasi dari variabel-variabel pemasaran
yang dapat
dikendalikan oleh manajer untuk menjalankan strategi
pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan di dalam pasar
sasaran tertentu.”
Menurut Basu Swastha (2000 :42) bauran pemasaran adalah :
“Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yakni : produk,
struktur harga, kegiatan promosi, dan system distribusi.”
Sedangkan Pemasaran menurut Kotler (2007;23), yaitu :
15
“ Marketing Mix (marketing mix) is a set of marketing tools that
companies use to constantly mancapai marketing purposes target
market".
Dari definisi tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa bauran
pemasaran merupakan sebuah alat yang dipergunakan oleh sebuah perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan terhadap produknya dan perangkat tersebut akan
menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan.
Kotler menjelaskan terdapat empat elemen bauran pemasaran yang biasa
disebut 4P yaitu : product, price, place dan promotion untuk produk .Namun untuk
bidang jasa menjadi 7P yaitu selain 4P diatas ditambah dengan people, physical
evidence, dan process di penelitian ini kami meneliti website toko jual beli online
yaitu tokobagus.com yang bergerak di bidang jasa yaitu hanya mewadahi penjualpembeli di indonesia, sehingga kami lebih membahas bagian jasa.
2.2.1 Bauran Pemasaran Jasa
Unsur-unsur bauran pemasaran untuk perusahaan jasa:
1. Product
Products, merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa saja (baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
2. Price
Price, keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis,
seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga dengan berbagai kelompok pelanggan.
3. Promotion
Promotion adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.Yang dimaksud dengan
komunikasi
pemasaran
adalah
aktivitas
pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan pasar
16
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahan yang bersangkutan.
4. Place
Place, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
para pelanggan
potensial.
Keputusan
ini meliputi
keputusan
untuk
berkomunikasi langsung, seperti penjual mencantumkan no handphone.
5. People
Merupakan orang-orang yang terlibat langsung dan saling mempengaruhi
dalam proses pertukaran dari produk jasa. Dalam hubungannya dengan
pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai service provider sangat
mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan.
6. Physical Evidence
Physical evidence, karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan
potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya.ini
menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan
pembelian semakin besar.Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam
bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan
jalan menawarkan bukti fisik dari kakateristik jasa.
7. Process
Process, mempakan Prosedur, mekanisme dan arus aktivitas aktual saat jasa
yang disampaikan mempakan sistem panyajian atau operasi jasa.
2.3 Pengertian Jasa
Bidang jasa mempunya ruang lingkup yang sangat luas dan sangat
beranekaragam. Banyak dari berbagai sektor atau pada elemen masyarakat pada
bidang jasa. Seperti pada sektor pemerinta seperti kantor pos, kantor pelayanan pajak,
kantor polisi, rumah sakit, pemadam kebakaran dan seterusnya. Pada sektor bisnis
seperti perhotelan, perusahaan asuransi, penerbangan, pusat perbelanjaan, perbankan
dan seterusnya. Menurut Kotler and Keller (2007) mengemukakan pengertian jasa
(service) sebagai:
17
"Service is any act or performance offered by one party to another party, in
principle, intangible and does not cause displacement kepemilikan.Produksi
services can be tied or not tied to a physical product".
Sedangkan menurut Tjiptono (2005;7) mengemukakan:
"Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan scsuatu".
Dari beberapa defmisi diatas dapat diartikan bahwa didalam jasa terdapat aspek
interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak konsumen tidak
dapat menyadari secara langsung dari aktifitas jasa yang diberikan pemberi jasa.
2.3.1 Karakteristik Jasa
Karakteristik jasa bertujuan untuk membedakan dari produk nyata. Menurut
Kotler and Keller (2007) jasa memiliki empat karakteristik yang sangat berpengaruh
dalam perancangan suatu program pemasaran dan pengambilan keputusan dalam
upaya untuk meningkatkan kualitasnya. Keempat karakteristik tersebut adalah :
1. Tidak berwujud (intangibility)
Sifat jasa yang tidak berwujud mengakibatkan suatu jasa tidak dapat dicium,
dilihat, diraba, dirasa dan didengar sebelum membelinya. Dengan demikian
konsumen harus mencari tentang informasi terlebih dahulu tentang jasa yang
akan konsumen beli atau konsumsi.
2. Tidak dapat dipisahkan (inseperability)
Jasa umumnya diproduksi da dikonsumsi secara bersamaan.Jika jasa itu
dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalah bagian dari jasa. Karena
konsumen juga hadir pada saat jasa itu dilakukan, maka interaksi penyedia
jasa dan konsumen merupakan cirri utama dari pemasaran jasa.
3. Keragaman (variability)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarized output artinya
terdapat banyak variasi kualitas, bentuk dan jenis. Sehingga tergantung pada
siapa yang menyediakan, kapan serta dimana jasa tersebut dilakukan.
18
4. Daya tahan (perisbality)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Sehingga mengakibatkan bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut
akan berlalu begitu saja. Kondisi seperti ini tidak akan menjadi suatu
permasalahan jika permintaannya konstan. Tetapi pada kenyataannya
permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi
faktor musiman. Oleh karena itu perusahaan jasa harus dapat mengevaluasi
kapasitasnya guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
2.3.2 Klasifikasi Jasa
Penawaran sebuah perusahaan jasa terhadap pasar biasanya meliputi beberapa
jenis jasa. Komponen jasa ini merupakan bagian kecil dari keseluruhan penawaran
perusahaan tersebut. Sebuah penawaran sebenamya terdiri dari dua sisi ekstrim yaitu
murni berupa barang pada satu sisi dan jasa murni pada sisi lainnya. Menurut
Tjiptono (2005;6) penawaran jasa dapat dibedakan menjadi lima, yaitu :
1. Produk fisik murni
Penawaran yang hanya berupa barang berwujud.Misalnya sabun mandi, pasta
gigi.Tanpa ada jasa yang menyertai produk tersebut.
2. Produk fisik dengan jasa pendukung
Penawaran ini terdiri atas produk fisik disertai dengan jasa yang diperuntukan
untuk meningkatkan daya tarik pada konsumen.Misalnya pada restoran yang
menyediakan jasa delivery service untuk memenuhi keinginan konsumennya.
3. Campuran
Penawaran yang terdiri dari barang dan jasa yang besar porsinya hampir sama.
Jasa utama yang didukung dengan barang dan jasa minor . Penawaran yang
terdiri atas suatu jasa pokok yang bersama-sama dengan jasa tembahan atau
barang pendukung. Contohnya seperti penumpang pesawat yang membeli jasa
transportasi yang mana selama menempuh perjalanan ada beberapa unsur yang
produk fisik yang terlibat diantaranya penyediaan makanan dan minuman,
majalah atau surat kabar dan kaskus masuk ke jasa Utama yang didukung
dengan barang. Penawaran yang diberikan hampir seluruhnya berupa jasa.
Seperti biro jasa konsultasi psikologi dan lainnya.
19
2.3.3 Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa
Menurut Gronroos yang dikutip oleh Tjiptono (2005;30) mengemukakan
bahwa pemasaran jasa tidak hanya berupa pemasaran eksternal tetapi juga terdapat
pemasaran internal dan interaktif.
2.4 Pengertian Kepercayaan
Trust atau kepercayaan merupakan pondasi dari bisnis. Suatu transaksi bisnis
antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling mempercayai.
Kepercayaan (trust) ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnis,
melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan. Trust telah
dipertimbangkan sebagai katalis dalam berbagai transaksi antara penjual dan pembeli
agar kepuasan konsumen dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan (Yousafzai
et.al., 2003).
Beberapa literatur telah mendefinisikan trust dengan berbagai pendekatan
(Mukherjee dan Nath, 2003). Pada awalnya trust banyak dikaji dari disiplin
psikologi, karena hal ini berkaitan dengan sikap seseorang. Pada perkembangannya,
trust menjadi kajian berbagai disiplin ilmu (Riegelsberger et al., 2003; Murphy dan
Blessinger, 2003; Kim dan Tadisina, 2003), termasuk menjadi kajian dalam ecommerce. Menurut Yousafzai et al. (2003) setidaknya terdapat enam definisi yang
relevan dengan aplikasi pembelian secara online. Hasil identifikasi dari berbagai
literatur tersebut dapat dikemukakan
sebagai berikut:
• Morgan dan Hunt (1994) mendefinisikan bahwa trust akan terjadi apabila
seseorang memiliki kepercayaan diri dalam sebuah pertukaran dengan mitra yang
memiliki integritas dan dapat dipercaya.
• Mayer et al. (1995), mendefinisikan trust adalah kemauan seseorang untuk peka
terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada harapan bahwa orang lain akan
melakukan tindakan tertentu pada orang yang mempercayainya, tanpa tergantung
pada kemampuannya untuk mengawasi dan mengendalikannya.
• Rousseau et al. (1998), mendefinisikan trust adalah wilayah psikologis yang
merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap
perhatian atau perilaku yang baik dari orang lain.
20
• Gefen (2000), mendefinisikan trust adalah kemauan untuk membuat dirinya peka
pada tindakan yang diambil oleh orang yang dipercayainya berdasarkan pada rasa
kepercayaan dan tanggung jawab.
• Ba dan Pavlou (2002), mendefinisikan trust adalah penilaian hubungan seseorang
dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu menurut harapan orang
kepercayaannya dalam suatu lingkungan yang penuh ketidak-pastian. Berdasarkan
definisi di atas, maka dapat dinyatakan bahwa trust adalah kepercayaan pihak tertentu
terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan
bahwa orang yang dipercayainya tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara
baik sesuai yang diharapkan.
• Ding Mao (2005), keyakinan bahwa kata atau janji seseorang dapat dipercaya dan
seseorang akan memenuhi kewajibannya dalam sebuah hubungan pertukaran. Dan
dalam penelitian nya ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan konsumen
dalam berbelanja internet secara langsung yang kemudian mempengaruhi niat beli:
1. Reputasi
Meliputi unsur suatu situs internet dikenal banyak orang, mempunyai reputasi
yang baik, dan juga popularitas yang di miliki oleh situs.
2. Ukuran
Meliputi ukuran situs dan pemain pasar online.
3. Dirasakan kualitas layanan
Karakteristik situs yang memiliki produk yang lengkap, penjual yang yang
cepatdan tepat dalam mengirim barang, dan dan garasnsi serta jaminan dari
produk yang di jual nya.
4. Dirasakan kualitas situs web
Meliputi secara keseluruhan situs ini dsangat mudah dalam mengakses dan
meng opesikannya, secara visual baik, dan juga kemudahan situs dalam
memperoleh informasi yang di inginkan.
5. Kepercayaan situs
Yaitu meliputi tingkat kepercayaan dari situs, kepercayaan situs dalam
berbisnis, dan juga kepercayaan situs dalam menjaga komitmen.
6. Pengambilan resiko
Tikat kehati-hatian dalam memilih penjual baru, pengaruh reputasi dalam
memilih penjual, dan kemampuan membeli di penjual yang sama.
21
7. Minat beli
Keinginan melakukan transaksi dengan pihak ketiga dan keinginan membeli
kembali.
Berikut ini adalah beberapa saran yang dianjurkan kepada pembeli online
sebelum berbelanja online terkait masalah kepercayaan wikipedia.com (2013), yaitu:
a. Setia kepada penjual yang dikenal.
b. Bertanya kepada konsumen “independen atau lainnya” tentang pengalaman
berbelanja online mereka.
c. Memastikan bahwa terdapat informasi kontak menyeluruh tentang produk
pada website.
d. Memastikan bahwa penjual online telah memiliki trust mark atau trust seal.
e. Memastikan bahwa penjual online menyatakan secara tegas bahwa terdapat
kebijakan kerahasiaan (privacy policy). Seperti misalnya: penjual online
menyatakan bahwa tidak akan memberikan informasi pribadi pembeli
kepada pihak lain tanpa persetujuan dari pihak pembeli.
f. Memastikan bahwa website online shopping memiliki fasilitas penjamin
keamanan dan kerahasiaan kartu kredit seperti Secure Sockets Layer (SSL).
SSL ini berfungsi untuk mencegah pencurian informasi kartu kredit oleh
hacker.
2.5 Niat Beli
Pembelian merupakan fungsi dari dua faktor, yaitu : (1) niat beli dan (2)
pengaruh lingkungan dan/atau perbedaan individu. Niat beli merupakan rencana untuk
membeli barang atau jasa tententu. Pada perencanaan pembelian dapat dikategorikan
menjadi tiga, yakni :
(1) Pembelian dengan penuh perencanaan, yaitu barang dan merek telah
dipilih sebelum ke toko.
(2) Pembelian dengan perencanaan yang tidak penuh, yaitu niat untuk
membeli produk tetapi merek ditangguhkan hingga sampai di toko.
22
(3) Pembelian tanpa perencanaan, yaitu barang dan merek ditentukan ketika
sudah sampai di toko, dan pembelian dengan jenis ini sering dikatakan
sebagai pembalian impulsif (Engel et al., 1993).
Lingkungan yang mempengaruhi pembelian terdiri dari: budaya, kelas sosial,
pengaru pribadi, keluarga dan situsi. Perbedaan individu yang mempengaruhi
pembelian terdiri dari: sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
Munculnya internet dan perkembangan toko online telah melahirkan beberapa
studi yang melihat niat konsumen untuk membeli online. Ada beberapa bukti bahwa
konsumen online tidak hanya berkepentingan dengan nilai dari sebuah teknologi,
tetapi juga lebih immersive serta nilai hedonis (Childers et al., 2001).
(Utomo, Lestraningsih, dan Suhari, 2011), niat beli adalah rencana untuk
membeli barang atu jasa di waktu kedepan. Dimensi niat beli pada suatu toko website
online terdiri dari :
(1) Pembelian dengan perencanaan yang tidak penuh, adalah suatu niat melakukan
pembelian ke toko online dalam waktu dekat.
(2) Pembelian tanpa perencanaan, adalah suatu pembelian apabilan menemukan
barang yang di inginkan akan melakukan pembelian langsung melalui toko online.
(3) Pembelian dengan penuh perencanaan, adalah pembelian dengan meluangka
waktu untuk membeli barang melalui toko online.
(4) Rekomendasi melakukan pembelian, adalah upaya dalam memberikan rekomendsi
suatu toko online kepada orang lain.
2.6 Hubungan kepercayaan konsumen terhadap niat beli secara online
Setiap penjual dan pembeli tentu menginginkan produk atau jasa yang mereka
tawarkan dapat memenuhi keinginan mereka sehingga menumbuhkan niat beli
konsumen tubuh dengan dijalin oleh kepercayaan konsumen itu sendiri terhadap suatu
situs jual beli.
Secara teoritis, banyak ahli yang memberikan pandangan nya terhadap
hubungan kepercayaan konsumen terhadap niat beli. Menurut Wolfinbarger dan
Gilly (2000), belanja secara online banyak memberikan kebebasan dan kontrol
23
kepada konsumen karena dapat diakses dan memungkinkan untuk membandingbandingkan produk dan harga. Koufaris dan Hampton-Sosa (2002), membuktikan
bahwa ada hubungan positif antara kontrol, manfaat, dan kemudahan yang dirasakan
dalam menggunakan situs web. Sehingga jika konsumen menemukan suatu situs yang
mudah digunakan, bermanfaat, dan aman digunakan, mereka lebih suka untuk
melakukan pembelian pada situs web tersebut. Oleh karena itu, jika konsumen
mendapatkan pengalaman yang baik dalam bertransaksi secara online dan merasa
yakin tentang transaksi online ataupun belanja di toko online, mereka cenderung
memiliki niat beli yang lebih tinggi pada situs toko online. Dengan adanya dasar
kepercayaan dan pengalaman mereka sebelumnya pada suatu toko online, mereka
akan lebih suka merekomendasikan toko online mereka kepada orang lain.
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa kepercayaan dapat tumbuh dari
faktor kemudahan, manfaat, dan kenikmatan secara hedonis yang mendukung
konsumen untuk memiliki niat beli secara online.
Penelitian sebelumnya pada hubungan antara kepercayaan konsumen dan niat
beli oleh McKnight dan Chervany (2002) menemukan bahwa pengalaman dalam
berbelanja online memiliki peringkat tinggi dalam kepercayaan untuk melakukan niat
beli online online.
Sehingga pemaparan teoritis di atas kita tidak dapat menganggapnya absolute
atau mutlak seperti halnya yang ada didalam teori, oleh karena itu perlu diadakan
sebuah penelitian yang objektif mengenai kepercayaan konsumen berhubungan
terhadap niat beli online.
24
Download