SISTEM PENANGANAN IKAN HIDUP SELAMA TRANSPORTASI 1 A. Latar Belakang : 1. Permintaan ikan hidup pada awalnya hanya ditujukan untuk ikan-ikan ukuran kecil (bibit/ benih ikan) untuk tujuan budidaya. 2. Permintaan ikan telah berkembang pada jenis ikan konsumsi. 3. Permintaan ikan konsumsi di pasar dunia semakin meningkat. 4. Harga ikan hidup jauh lebih mahal dibandingkan ikan segar (2 – 3 kali). 2 B. Permasalahan : 1. Mempertahankan lama waktu ikan dalam keadaan hidup. 2. Menggunakan metode yang praktis dan efisien. 3. Biaya transportasi yang sangat mahal. 4. Rendahnya tingkat ketahanan hidup (survival-rate). 5. Ketidakstabilan transportasi. kondisi lingkungan ikan selama C. Penanganan : 3 Teknik Pengangkutan Media Air Media Non Air Sistem Terbuka Sistem Hibernasi Sistem Tertutup 4 Sistem Terbuka Puasakan Ikan, 1 – 2 hari Sasarannya: kotororan ikan dapat Direduksi, cegah penyakit & penc. Isi wadah dgn air bersih (ukuran besar) Memperbanyak volume udara Masukkan ikan Masukkan sejumlah helai Daun-daunan Memperbanyak kontak air dengan Atmosefer (+ oksigen) 5 Sistem Tertutup Air tdk berhubungan Langsung dgn udara Puasakan ikan Sasarannya: kotororan ikan dapat direduksi selama transportasi, dll. Masukkan air dlm kantong plastik Masukkan ikan dlm wadah Injeksi oksigen dlm wadah Respirasi ikan ( oks. min. 2 ppm) 6 Kelemahan Sistem Media Air Jlh produk yg diangkut relatif kecil Biaya angkut yang tinggi (kr airnya mencapai ¾ bgn) Kebocoran selama transportasi Terjadi kerusakan fisik ikan, stres, dll 7 Teknik Hibernasi Karantina / Puasa (1 hari) Ikan tidak diberi makan, dibiarkan dlm air yang mengalir, keluar kotoran. atau air tdk mengalir + aerator Siapkan wadah angkut (anti karat) Pingsangkan Ikan dalam air dingin Berikan oksigen, suhu 10 - 11°C, Waktu ± 3 jam, dinginkan sekam padi/ serutan kayu Ikan Pingsan Kemas ikan dgn kertas koran, siap sekam padi/ serutan kayu yang telah dingin Lanjutan !! 8 Hibernasi (lanjutan) Masukkan Ikan Dlm Wadah T:9-10°C Susun serutan kayu dlm dasar wadah (agak tebal), kemudian susunan ikan + Lapisan es curah (dlm plastik) + sekam Sunan Ikan, Es, Sekam Scr Berlapis Hindari kebocoran es & masuknya Sekam dlm insang ikan Tutup Wadah dgn Plasban (cegah masuknya O2) Transportasi T, 11 - 12°C Buka wadah & bersihkan ikan Dgn air laut sejuk Penerimaan (Aklimatisasi) Masukkan ikan dlm wadah Berisi air laut, T 20-25°C Air disirkulasi dgn oksigen Percepat penyadaran dgn Menggerakkan badan/ekor ikan Lapisan es & sekam Lapisan Ikan Sekam/Serutan Kayu Kelemahannya : Pekerjaan sangat kompleks + Butuh Tenaga Banyak + Terbatas utk Skala Komersial + Butuh Biaya Besar 9 10 Bahan-Bahan Kimia Pembius Etilen glikol Mofenil eter MS-22, Uretan CO2 yg Diglmbkn in air Penurunan suhu air (es) tanpa pemberian pakan Biji karet, singkong, ekstrak cengkeh 11 Bahan/Alat yang Dipakai Ikan, Udang, Kerang, dll. Es curah, plastik polietilen Serutan kayu, Karung goni, Kotak sterofoam, Isolasi Peti fiberglass, termometer, dll.