peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas iv pada bidang

advertisement
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
43
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
IV PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN
DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI METODE PEMBERIAN
TUGAS DI SDN 2 BARUHARJO DURENAN TRENGGALEK
SEMESTER II TAHUN 2012/2013
Oleh:
Lilik Sri Andayani
SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) Meningkatkan prestasi belajar Matematika pada
siswa kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013
melalui tindakan pemberian tugas, dan (b) Memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran
Matematika melalui pemberian tugas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Durenan
Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 semester II yang berjumlah 37 siswa. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, tes, dan angket. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (a) Melalui pemberian tugas, dapat meningkatkan hasil prestasi belajar
dengan lebih baik dengan rata-rata nilai akhir sebelum siklus yaitu 62,11 dengan ketuntasan
belajar 29,73%, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73,92 dengan ketuntasan belajar
62,16% dan setelah selesai siklus II nilai rata-ratanya adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar
mencapai 100%; dan (b) Aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran juga semakin
baik karena siswa dan guru merasa nyaman dengan pemberian tugas dan kurikulum cepat
terselesaikan.
Kata kunci: prestasi belajar, matematika, pemberian tugas
Matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi
oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang
dan matematika diskrit. Untuk menguasai
dan mencipta teknologi dimasa depan
diperlukan penguasaan Matematika yang
kuat sejak dini. Namun dalam kenyataannya
prestasi siswa tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan rendah, hal itu dapat
dilihat dari nilai ulangan harian dan raport
sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh
guru yang hanya menggunakan metode
ceramah, urutan materi mengajar tidak
runtut, media yang digunakan hanya papan
tulis, dan guru tidak menggunakan metode
yang tepat. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah dengan pemberian tugas yang harus
dikerjakan di rumah. Pemberian tugas memang dianggap perlu oleh semua praktisi pendidikan karena pemberian tugas termasuk
dalam kegiatan intra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler ialah kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran yang telah ditentukan tetapi masih mendukung kegiatan
tatap muka yang dilakukan guru. Kegiatan
intra kurikuler bentuknya bisa tugas-tugas
maupun latihan-tatihan yang dapat dikerja-
44
Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ...
kan siswa di rumah dengan bantuan orang tua, saudara-saudara, maupun temannya.
(Depdikbud, 1996)
Dengan demikian, peneliti tertarik
menggunakan metode pemberian tugas dalam proses pembelajaran matematika dengan
pertimbangan pemberian tugas dari sekolah
membuat sebagian dari waktu yang ada dapat
digunakan untuk mempelajari dan mengingat
kembali pelajaran di sekolah sehingga proses
belajar terus bersambung dan akan
mendapatkan hasil yang maksimal berupa
tingkah laku yang tetap pada siswa. Dengan
menggunakan pendekatan pemberian tugas
maka guru dapat melibatkan langsung dan
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Bila hal ini berjalan terus
menerus
secara
berkelanjutan
dan
berkesinambungan maka problem yang selama ini menjadi pokok permasalahan yaitu
rendahnya prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika dapatlah diatasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
dilakukan pada siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek Tahun pelajaran
2012/2013 semester II yang berjumlah 37
siswa. Lokasi penelitian adalah di SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan tes, observasi,
angket, dan daftar nilai. Desain penelitian
yang digunakan terdiri dari 2 siklus, tiap
siklus meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (pengamatan)
dan reflection (refleksi). Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan
bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan
kolaborasi, untuk mencari penyebabnya,
selanjutnya peneliti merencanakan berbagai
langkah perbaikan untuk diterapkan dalam
siklus II. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis data kualitatif yang
bersifat linear (mengalir) maupun bersifat
sirkuler.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Refleksi Awal
Sebelum penelitian, tahap awal yang
dilakukan adalah peneliti bersama mitra guru
mengidentifikasi permasalahan yang ada di
kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan
Durenan Trenggalek yaitu tentang rendahnya
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika. Adapun penyebab rendahnya
prestasi belajar siswa adalah sebelum
menggunakan metode pemberian tugas
dalam
menyampaikan
pembelajaran
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah menggunakan metode
yang kurang tepat yaitu metode ceramah.
Metode ceramah kurang efektif
digunakan karena siswa masih sulit untuk
memahami materi yang diberikan, siswa
hanya mendengarkan dan jarang mencatat,
membuat siswa mudah lupa dan siswa sulit
memahami materi yang diajarkan. Metode
ceramah yang monoton membuat siswa
merasa jenuh sehingga tidak berkonsentrasi
pada saat pembelajaran, hal ini berdampak
pada hasil belajar siswa tidak memuaskan.
Nilai hasil belajar Matematika sebelum
penelitian adalah 62,11 dengan ketuntasan
belajar adalah 29,73%. Hasil belajar ini
secara klasikal belum memenuhi standar
ketuntasan belajar.
Peneliti mencoba mengatasi permasalahan ini dengan menerapkan metode
pemberian tugas untuk mengatasi kesulitan
siswa dalam materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan. Dengan penerapan
metode pemberian tugas ini diharapkan
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
prestasi belajar bidang studi Matematika
siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan
Durenan Trenggalek dapat meningkat dan
ketuntasan belajar dapat tercapai.
Siklus Pertama
Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian,
peneliti bersama mitra guru mempersiapkan
beberapa hal antara lain: (a) Menyiapkan tugas-tugas yang dijadikan pemberian tugas,
serta materi pembelajaran; (b) Menyiapkan
lembar penilaian pemberian tugas; (c) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mencatat kegiatan siswa selama penelitian; (d)
Menyiapkan lembar observasi guru untuk
mencari data prestasi belajar siswa selama
siklus berlangsung; dan (e) Menyiapkan
lembar nilai tes dan lembar analisis.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus I
dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Pertemuan Pertama
A. Kegiatan Awal:
1) Guru dan siswa berdoa bersama.
2) Guru mengabsen siswa
3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
4) Guru menjelaskan kepada siswa tentang
penjumlahan pecahan.
5) Tanya jawab antara siswa dengan guru
tentang penjumlahan pecahan selama ± 20
menit.
B. Kegiatan Inti:
1) Guru membentuk kelompok belajar siswa.
2) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai
dengan pembagian kelompoknya.
3) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
untuk dikerjakan perkelompok. Adapun
soal yang diberikan sebagai berikut:
45
Siswa menyelesaikan lembar kerja (LKS)
secara berkelompok.
5) Kolaborator penelitian mengamati proses
diskusi siswa.
6) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok
(diskusi kelas).
7) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil
diskusi.
8) Guru menguatkan jawaban siswa.
9) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil
kerja kelompok.
10) Guru memberikan catatan kepada siswa.
11) Guru memberikan soal individu kepada
siswa.
12) Siswa mengerjakan soal individu.
13) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
4)
C. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan tugas rumah.
2) Guru menyampaikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran pada
pertemuan pertama.
Pertemuan Kedua
A. Kegiatan Awal
1) Guru dan siswa berdoa bersama.
2) Guru mengabsen siswa.
3) Guru dan siswa membahas PR selama ±
30 menit.
4) Tanya jawab antara siswa dengan guru
46
Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ...
tentang penjumlahan pecahan.
Guru menjelaskan secara singkat tentang
penjumlahan pecahan untuk mengingatkan kepada siswa.
B. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai
dengan pembagian kelompoknya.
2) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
untuk dikerjakan perkelompok. Adapun
soal yang diberikan sebagai berikut:
5)
mengakhiri kegiatan pembelajaran pada
pertemuan pertama.
Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh kolaborator (mitra guru). Pada tahap pengamatan ini
yang diamati adalah aktifitas siswa dan guru
dalam pembelajaran. Hasil pengamatan
aktifitas siswa oleh kolaborator adalah bahwa
aktifitas
siswa
dalam
pembelajaran
menggunakan metode pemberian tugas pada
siklus I sebesar 65% berarti kegiatan
pembelajaran ini termasuk dalam kategori
“baik”.
Tabel 1. Aktivitas Siswa Siklus I
No
Indikator
1
siswa mempersiapkan alatalat yang diperlukan dalam
eksperimen
siswa melakukan eksperimen
sesuai dengan petunjuk dari
guru
kesungguhan siswa dalam
melakukan eksperimen
hasil kerja siswa dalam
eksperimen
kebersihan tempat setelah
melakukan eksperimen
Jumlah
% Rata-rata
2
Siswa menyelesaikan lembar kerja (LKS)
secara berkelompok.
4) Kolaborator penelitian mengamati proses
diskusi siswa.
5) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok
(diskusi kelas).
6) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil
diskusi.
7) Guru menguatkan jawaban siswa.
8) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil
kerja kelompok.
9) Guru memberikan catatan kepada siswa.
10) Guru memberikan soal individu kepada
siswa.
11) Siswa mengerjakan soal individu.
12) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
3)
C. Kegiatan Akhir
1) Guru mengumumkan tes evaluasi belajar
siswa pada pertemuan mendatang.
2) Guru dan siswa berdoa bersama untuk
3
4
5
Siklus I
P P2
1
3
2
∑
5
2
3
5
3
2
5
2
3
5
3
3
6
26
65
Hasil pengamatan aktifitas guru oleh
kolaborator adalah persentase aktifitas guru
dalam pembelajaran Matematika dengan
menggunakan metode pemberian tugas
sebesar 62,50%. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”
yang dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan
hasil aktivitas siswa dan guru dalam siklus I,
metode pemeberian tugas berpengaruh pada
peningkatan prestasi belajar siswa di mana
rata-rata siklus I telah mengalami
peningkatan dari pada sebelum siklus.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
Peningkatan prestasi belajar siswa pada
siklus I disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 2. Aktivitas Guru Siklus I
No
Kegiatan
1
2
Guru membuat RPP
Waktu yang digunakan
sesuai rencana
Materi yang diberikan sesuai
dengan RPP
Guru melaksanakan
kegiatan belajar yang
menyenangkan
Guru membimbing siswa
dalam melakukan
eksperimen
Guru merangsang interaksi
antar siswa
Guru menggunakan bahasa
yang komunikatif saat
proses proses belajar
berlangsung
Guru memberikan umpan
balik dari materi yang
dibahas
Metode
pembelajaran
berpusat pada siswa
Guru melaksanakan
evaluasi
Jumlah
%Rata-rata
3
4
5
6
7
8
9
10
SIKLUS I
P1 P2
2
3
3
3
∑
5
6
3
2
5
3
2
5
2
2
4
2
2
4
4
3
7
2
2
4
2
3
5
2
3
5
50
62.5
Hasil pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I diketahui bahwa rata-rata prestasi
belajar siswa sebesar 73,68 dan ketuntasan
belajar sebesar 62,16. Hasil belajar siswa
pada siklus I secara lengkap disajikan pada
Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Devia Regita Pangesti
Aditya Kurniawan
Aditya Pangestu Fuadi
Ahmad Khamim Tohari
Bagas Sridika Saputra
Bima Yanuar Pratama
Charendra Fadli Baqtiar
Dewi As Syamsi
Dimas Ridwan Muzaky
Erika Ayu Anjalina
Halimat Lailiyah
72
86
68
60
84
76
68
68
72
90
76
Ketuntasan
Tuntas
Tidak
Tuntas
T
T
T
T
T
T
T
TT
TT
TT
TT
-
47
Ketuntasan
No
Nama Siswa
Nilai
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Imam Mustaqim
Inda Dinny Zuanita
Inka Yunita Dewi
Krisna Anggara Putra
Lailatul Nur Fadhillah
Lindung Karuniawan
Lisa Amarta Firdaus
Maya Dwisaputri
Mucahmad Vauzan
Kadavi
Muhamad Faut Zazuli
Muhamad Taufik Agus
Setiawan
Niken Dwi Lestari
Nikmatul Laili
Putri Ramawati
Qiftirul Aziz Novariano
Riyan Jumantoro
Saidah Mubarokah
Septian Adi Firmansyah
Sofiyatul Luvita
Syifa Arsyi Fadhilah
Titin Nurayati
Tiwi Saputri
Yovika Indriasani
Yudha Aditya Pratama
Yulia Ningsih
Zulva Ningtias Sari
JUMLAH
RATA-RATA
68
72
68
60
84
76
68
68
72
T
T
T
T
90
76
T
T
-
76
68
72
72
60
84
76
68
68
72
90
76
68
72
82
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
TT
TT
TT
TT
TT
-
2726
73.68
23
62.16
14
37.84
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Tuntas
Tidak
Tuntas
TT
TT
TT
TT
TT
-
Refleksi
Dari paparan data dalam Tabel 3
dapat ditegaskan bahwa setelah pelaksanaan
siklus I terbukti telah dicapai prestasi belajar
lebih baik dari sebelum siklus, meskipun
secara klasikal siswa belum mencapai
ketuntasan belajar yaitu minimal 85% siswa
dengan nilai ≥ 75. Hal ini disebabkan oleh:
(a) Guru belum tepat dalam memberikan
pemberian tugas baik dari segi jumlah
maupun bobot masalah yang dikerjakan; (b)
Masih banyak siswa yang tergantung pada
orang tua dalam mengerjakan pemberian
tugas; dan (c) Belum terbiasanya siswa
memanfaatkan sebagian waktu luangnya
untuk belajar sungguh-sungguh. Dalam
kegiatan berikutnya kekurangan ini akan
48
Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ...
diadakan perbaikan dan penyempurnaan
pada saat pelaksanan siklus II.
Siklus Kedua
Perencanaan
Pada siklus II perencanaan kegiatan
masih sama dengan siklus I namun perlu
ditambahkan dengan beberapa kegiatan hasil
masukan dari refleksi di akhir siklus I.
Adapun tambahan kegiatan pada siklus II,
yaitu (a) Pemberian tugas harus diperhitungkan dengan matang baik menyangkut
jumlah soal maupun bobot soal; dan (b)
Memotivasi siswa agar sedapat mungkin
pemberian tugas dikerjakan sendiri dengan
sedikit bantuan dari pihak lain.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II
dengan
langkah-langkah
pembelajaran
sebagai berikut:
Pertemuan Pertama
A. Kegiatan Awal:
1) Guru dan siswa berdoa bersama.
2) Guru mengabsen siswa.
3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
4) Guru
menjelaskan materi tentang
pengurangan pecahan.
5) Tanya jawab antara siswa dengan guru
selama ±20 menit.
B. Kegiatan Inti:
1) Guru menginformasikan kepada siswa
untuk duduk perkelompok.
2) Guru membagi Lembar Kerja Siswa
(LKS). Adapun soal yang diberikan
sebagai berikut:
Siswa menerima dan menyelesaikan
lembar kerja (LKS) secara berkelompok.
4) Kolaborator penelitian mengamati proses
diskusi siswa.
5) Siswa Melaporkan hasil kerja kelompok
(diskusi kelas).
6) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil
diskusi.
7) Guru menguatkan jawaban siswa.
8) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil
kerja kelompok.
9) Guru memberikan catatan kepada siswa.
10) Guru memberikan soal individu kepada
siswa.
11) Siswa mengerjakan soal individu.
12) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya
3)
C. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
2) Guru mengumumkan materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Pertemuan Kedua
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
A. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru dan siswa berdoa bersama.
2) Guru mengabsen siswa.
3) Guru dan siswa membahas PR pada
pertemuan pertama.
4) Guru menjelaskan tentang pengurangan
pecahan untuk mengingatkan siswa.
5) Tanya jawab antara guru dengan siswa
tentang pengurangan pecahan.
B. Kegiatan Inti
1) Guru menginformasikan kepada siswa
untuk duduk perkelompok.
2) Guru membagi Lembar Kerja Siswa
(LKS). Adapun soal yang diberikan
adalah sebagai berikut:
49
10) Guru
memberikan soal individu kepada
siswa.
11) Siswa mengerjakan soal individu.
12) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya
C. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah.
2) Guru mengumumkan tes evaluasi pada
pertemuan berikutnya.
3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Pengamatan
Hasil observasi selama proses belajar
mengajar pada siklus II oleh kolaborator
diketahui aktifitas siswa dalam pembelajaran
menggunakan metode pemberian tugas pada
siklus II 87,5% berarti kegiatan pembelajaran
ini termasuk dalam kategori “sangat baik”
dapat dilihat pada Tabel 4. Sedangkan hasil
pengamatan
aktifitas
guru
dalam
pembelajaran
Matematika
dengan
menggunakan metode pemberian tugas
sebesar 81,25%, hal ini diartikan bahwa
aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “sangat baik” dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4. Aktivitas Siswa Siklus II
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Siswa menerima dan menyelesaikan
lembar kerja (LKS) secara berkelompok.
Kolaborator penelitian mengamati proses
diskusi siswa.
Siswa melaporkan hasil kerja kelompok
(diskusi kelas).
Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil
diskusi.
Guru menguatkan jawaban siswa.
Siswa memajangkan (menyimpan) hasil
kerja kelompok.
Guru memberikan catatan kepada siswa.
No
Indikator
1
siswa mempersiapkan alatalat yang diperlukan dalam
eksperimen
siswa melakukan
eksperimen sesuai dengan
petunjuk dari guru
kesungguhan siswa dalam
melakukan eksperimen
hasil kerja siswa dalam
eksperimen
kebersihan tempat setelah
melakukan eksperimen
Jumlah
% Rata-rata
2
3
4
5
Tabel 5. Aktivitas Guru Siklus II
SIKLUS I
P1 P2
3
4
∑
7
3
4
7
3
3
6
4
3
7
4
4
8
35
87.
5
50
Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ...
No
Kegiatan
1
2
Guru membuat RPP
Waktu yang digunakan
sesuai rencana
Materi yang diberikan
sesuai dengan RPP
Guru melaksanakan
kegiatan belajar yang
menyenangkan
Guru membimbing siswa
dalam melakukan
eksperimen
Guru merangsang interaksi
antar siswa
Guru menggunakan bahasa
yang komunikatif saat
proses proses belajar
berlangsung
Guru memberikan umpan
balik dari materi yang
dibahas
Metode
pembelajaran
berpusat pada siswa
Guru melaksanakan
evaluasi
Jumlah
Rata Rata
3
4
5
6
7
8
9
10
SIKLUS II
P1 P2
3
4
4
2
∑
7
6
3
4
7
3
4
7
sudah dapat belajar mandiri, mengurangi
ketergantungan pada orang lain; dan (d)
Pemberian tugas secara rutin dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran Matematika.
Tabel 6. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II
3
3
6
3
4
7
4
3
7
2
3
5
3
3
6
3
4
7
65
81.25
Meningkatnya aktivitas siswa pada
siklus II dengan signifikan dibandingkan
dengan aktivitas siswa pada siklus I
mengakibatkan
meningkatnya
prestasi
belajar siswa yang dapat dilihat pada Tabel 6.
Hasil pembelajaran pada siklus II rata-rata
adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar
sebesar 100%. Hal ini dapat diartikan bahwa
penerapan metode pemberian tugas dapat
meningkatkan prestasi belajar bidang studi
Matematika materi Penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada
tabel di atas yang memuat nilai siklus I dan
siklus II dapat direfleksikan sebagai berikut:
(a) Semua rencana tindakan pada penelitian
ini dapat berjalan dengan baik; (b) Guru
sudah dapat memberikan pemberian tugas
dengan bobot soal yang tepat; (c) Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Nama Siswa
Devia Regita Pangesti
Aditya Kurniawan
Aditya Pangestu Fuadi
Ahmad Khamim Tohari
Bagas Sridika Saputra
Bima Yanuar Pratama
Charendra Fadli Baqtiar
Dewi As Syamsi
Dimas Ridwan Muzaky
Erika Ayu Anjalina
Halimat Lailiyah
Imam Mustaqim
Inda Dinny Zuanita
Inka Yunita Dewi
Krisna Anggara Putra
Lailatul Nur Fadhillah
Lindung Karuniawan
Lisa Amarta Firdaus
Maya Dwisaputri
Mucahmad Vauzan
Kadavi
Muhamad Faut Zazuli
Muhamad Taufik Agus
Setiawan
Niken Dwi Lestari
Nikmatul Laili
Putri Ramawati
Qiftirul Aziz Novariano
Riyan Jumantoro
Saidah Mubarokah
Septian Adi Firmansyah
Sofiyatul Luvita
Syifa Arsyi Fadhilah
Titin Nurayati
Tiwi Saputri
Yovika Indriasani
Yudha Aditya Pratama
Yulia Ningsih
Zulva Ningtias Sari
JUMLAH
RATA-RATA
80
94
84
84
92
76
100
72
94
92
100
88
92
100
76
84
92
76
100
72
Ketuntasan
Tidak
Tuntas
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
-
94
92
T
T
-
100
72
94
100
76
84
92
76
100
72
94
92
100
88
92
3266
88.27
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
37
100.00
0
0.00
Nilai
Tuntas
Dari hasil analisa data di atas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran Matematika materi
Penjumlahan dan pengurangan pecahan
dapat meningkat dengan baik setelah
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
diberikan tindakan berupa pemberian tugas
secara rutin. Peningkatan prestasi belajar ini
dapat dilihat dari nilai rata-rata saat
penelitian yaitu sebagai berikut, mula-mula
nilai rata-rata sebelum siklus yaitu 62,11
dengan ketuntasan belajar 29,73% pada
siklus I nilai rata-ratanya adalah 73,68
dengan ketuntasan belajar 62,16 dan setelah
selesai siklus II nilai rata-ratanya adalah
88,27 dengan ketuntasan belajar mencapai
100%. Dengan demikian menandakan bahwa
prestasi
belajar
Matematika
materi
Penjumlahan dan pengurangan pecahan
siswa kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan
Durenan Trenggalek Tahun pelajaran
2012/2013 mengalami peningkatan yang
besar setelah pemberian tugas secara rutin
dan tepat. Hasil peningkatan prestasi belajar
siswa disetiap siklusnya disajikan pada
Gambar 1
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa: (a) Melalui pemberian
tugas, dapat disimpulkan bahwa siswa dapat
meningkatkan hasil prestasi belajar dengan
51
lebih baik hal ini terlihat dari rata-rata nilai
akhir dari sebelum siklus yaitu 62,11 dengan
ketuntasan belajar 29,73%, pada siklus I nilai
rata-rata meningkat menjadi 73,68 dengan
ketuntasan belajar 62,16% dan setelah selesai
siklus II nilai rata-ratanya adalah 88,27
dengan ketuntasan belajar mencapai 100%;
dan (b) Aktivitas siswa dan guru dalam
proses pembelajaran juga semakin baik
karena siswa dan guru merasa nyaman
dengan pemberian tugas dan kurikulum cepat
terselesaikan.
Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian, yaitu: (a) Bagi guru
hendaknya menularkan pengalamannya
dalam menyusun bobot soal pemberian tugas
yang tepat kepada guru yang lainnya; (b)
Bagi sekolah hendaknya menggunakan hasil
penelitian ini untuk dijadikan acuan dalam
gerakan pemberian tugas kepada siswa
secara tepat dan rutin; dan (c) Bagi para
peneliti lain agar menggunakan hasil
penelitian ini sebagai bahan acuan yang
saling melengkapi.
52
Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ...
100.00
100.00
80.00
60.00
88.27
73.6862.16
62.11
29.73
KETUNTASAN
40.00
RATA-RATA
20.00
RATA-RATA
0.00
SEB SIKLUS
KETUNTASAN
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 1991. Perosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Aksara Baru.
Depdikbud. 1996. Teknik Pembelajaran Bidang Studi Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. 2001. Pedoman Teknis Pelaksanan CAR (Classroom Action Research). Jakarta: Depdiknas.
Hadi, S. 1986. Metodologi Research 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Gajah Mada.
Kurniajaya, T. M. 2005. Panduan Menghadapi Ulangan Harian. Solo.
Prayitno, E. 1989. Motivasi dalam Belajar.
Jakarta: P2LPIK Depdikbud.
Suryana, D. 2002. Belajar Aktif Matematika.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Download