JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 43 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI SDN 2 BARUHARJO DURENAN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) Meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 melalui tindakan pemberian tugas, dan (b) Memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran Matematika melalui pemberian tugas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 semester II yang berjumlah 37 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Melalui pemberian tugas, dapat meningkatkan hasil prestasi belajar dengan lebih baik dengan rata-rata nilai akhir sebelum siklus yaitu 62,11 dengan ketuntasan belajar 29,73%, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73,92 dengan ketuntasan belajar 62,16% dan setelah selesai siklus II nilai rata-ratanya adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 100%; dan (b) Aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran juga semakin baik karena siswa dan guru merasa nyaman dengan pemberian tugas dan kurikulum cepat terselesaikan. Kata kunci: prestasi belajar, matematika, pemberian tugas Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi dimasa depan diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini. Namun dalam kenyataannya prestasi siswa tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan rendah, hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan harian dan raport sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh guru yang hanya menggunakan metode ceramah, urutan materi mengajar tidak runtut, media yang digunakan hanya papan tulis, dan guru tidak menggunakan metode yang tepat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemberian tugas yang harus dikerjakan di rumah. Pemberian tugas memang dianggap perlu oleh semua praktisi pendidikan karena pemberian tugas termasuk dalam kegiatan intra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler ialah kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran yang telah ditentukan tetapi masih mendukung kegiatan tatap muka yang dilakukan guru. Kegiatan intra kurikuler bentuknya bisa tugas-tugas maupun latihan-tatihan yang dapat dikerja- 44 Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ... kan siswa di rumah dengan bantuan orang tua, saudara-saudara, maupun temannya. (Depdikbud, 1996) Dengan demikian, peneliti tertarik menggunakan metode pemberian tugas dalam proses pembelajaran matematika dengan pertimbangan pemberian tugas dari sekolah membuat sebagian dari waktu yang ada dapat digunakan untuk mempelajari dan mengingat kembali pelajaran di sekolah sehingga proses belajar terus bersambung dan akan mendapatkan hasil yang maksimal berupa tingkah laku yang tetap pada siswa. Dengan menggunakan pendekatan pemberian tugas maka guru dapat melibatkan langsung dan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Bila hal ini berjalan terus menerus secara berkelanjutan dan berkesinambungan maka problem yang selama ini menjadi pokok permasalahan yaitu rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dapatlah diatasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan pada siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 semester II yang berjumlah 37 siswa. Lokasi penelitian adalah di SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, observasi, angket, dan daftar nilai. Desain penelitian yang digunakan terdiri dari 2 siklus, tiap siklus meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. HASIL DAN PEMBAHASAN Refleksi Awal Sebelum penelitian, tahap awal yang dilakukan adalah peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek yaitu tentang rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Adapun penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah sebelum menggunakan metode pemberian tugas dalam menyampaikan pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah menggunakan metode yang kurang tepat yaitu metode ceramah. Metode ceramah kurang efektif digunakan karena siswa masih sulit untuk memahami materi yang diberikan, siswa hanya mendengarkan dan jarang mencatat, membuat siswa mudah lupa dan siswa sulit memahami materi yang diajarkan. Metode ceramah yang monoton membuat siswa merasa jenuh sehingga tidak berkonsentrasi pada saat pembelajaran, hal ini berdampak pada hasil belajar siswa tidak memuaskan. Nilai hasil belajar Matematika sebelum penelitian adalah 62,11 dengan ketuntasan belajar adalah 29,73%. Hasil belajar ini secara klasikal belum memenuhi standar ketuntasan belajar. Peneliti mencoba mengatasi permasalahan ini dengan menerapkan metode pemberian tugas untuk mengatasi kesulitan siswa dalam materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Dengan penerapan metode pemberian tugas ini diharapkan JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 prestasi belajar bidang studi Matematika siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek dapat meningkat dan ketuntasan belajar dapat tercapai. Siklus Pertama Perencanaan Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti bersama mitra guru mempersiapkan beberapa hal antara lain: (a) Menyiapkan tugas-tugas yang dijadikan pemberian tugas, serta materi pembelajaran; (b) Menyiapkan lembar penilaian pemberian tugas; (c) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mencatat kegiatan siswa selama penelitian; (d) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mencari data prestasi belajar siswa selama siklus berlangsung; dan (e) Menyiapkan lembar nilai tes dan lembar analisis. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: Pertemuan Pertama A. Kegiatan Awal: 1) Guru dan siswa berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa 3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4) Guru menjelaskan kepada siswa tentang penjumlahan pecahan. 5) Tanya jawab antara siswa dengan guru tentang penjumlahan pecahan selama ± 20 menit. B. Kegiatan Inti: 1) Guru membentuk kelompok belajar siswa. 2) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan pembagian kelompoknya. 3) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan perkelompok. Adapun soal yang diberikan sebagai berikut: 45 Siswa menyelesaikan lembar kerja (LKS) secara berkelompok. 5) Kolaborator penelitian mengamati proses diskusi siswa. 6) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok (diskusi kelas). 7) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi. 8) Guru menguatkan jawaban siswa. 9) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil kerja kelompok. 10) Guru memberikan catatan kepada siswa. 11) Guru memberikan soal individu kepada siswa. 12) Siswa mengerjakan soal individu. 13) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. 4) C. Kegiatan Akhir 1) Guru memberikan tugas rumah. 2) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama. Pertemuan Kedua A. Kegiatan Awal 1) Guru dan siswa berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa. 3) Guru dan siswa membahas PR selama ± 30 menit. 4) Tanya jawab antara siswa dengan guru 46 Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ... tentang penjumlahan pecahan. Guru menjelaskan secara singkat tentang penjumlahan pecahan untuk mengingatkan kepada siswa. B. Kegiatan Inti 1) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan pembagian kelompoknya. 2) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan perkelompok. Adapun soal yang diberikan sebagai berikut: 5) mengakhiri kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh kolaborator (mitra guru). Pada tahap pengamatan ini yang diamati adalah aktifitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Hasil pengamatan aktifitas siswa oleh kolaborator adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas pada siklus I sebesar 65% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”. Tabel 1. Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator 1 siswa mempersiapkan alatalat yang diperlukan dalam eksperimen siswa melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk dari guru kesungguhan siswa dalam melakukan eksperimen hasil kerja siswa dalam eksperimen kebersihan tempat setelah melakukan eksperimen Jumlah % Rata-rata 2 Siswa menyelesaikan lembar kerja (LKS) secara berkelompok. 4) Kolaborator penelitian mengamati proses diskusi siswa. 5) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok (diskusi kelas). 6) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi. 7) Guru menguatkan jawaban siswa. 8) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil kerja kelompok. 9) Guru memberikan catatan kepada siswa. 10) Guru memberikan soal individu kepada siswa. 11) Siswa mengerjakan soal individu. 12) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. 3) C. Kegiatan Akhir 1) Guru mengumumkan tes evaluasi belajar siswa pada pertemuan mendatang. 2) Guru dan siswa berdoa bersama untuk 3 4 5 Siklus I P P2 1 3 2 ∑ 5 2 3 5 3 2 5 2 3 5 3 3 6 26 65 Hasil pengamatan aktifitas guru oleh kolaborator adalah persentase aktifitas guru dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas sebesar 62,50%. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik” yang dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil aktivitas siswa dan guru dalam siklus I, metode pemeberian tugas berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa di mana rata-rata siklus I telah mengalami peningkatan dari pada sebelum siklus. JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I disajikan dalam Tabel 3. Tabel 2. Aktivitas Guru Siklus I No Kegiatan 1 2 Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen Guru merangsang interaksi antar siswa Guru menggunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru melaksanakan evaluasi Jumlah %Rata-rata 3 4 5 6 7 8 9 10 SIKLUS I P1 P2 2 3 3 3 ∑ 5 6 3 2 5 3 2 5 2 2 4 2 2 4 4 3 7 2 2 4 2 3 5 2 3 5 50 62.5 Hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 73,68 dan ketuntasan belajar sebesar 62,16. Hasil belajar siswa pada siklus I secara lengkap disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I No Nama Siswa Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Devia Regita Pangesti Aditya Kurniawan Aditya Pangestu Fuadi Ahmad Khamim Tohari Bagas Sridika Saputra Bima Yanuar Pratama Charendra Fadli Baqtiar Dewi As Syamsi Dimas Ridwan Muzaky Erika Ayu Anjalina Halimat Lailiyah 72 86 68 60 84 76 68 68 72 90 76 Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas T T T T T T T TT TT TT TT - 47 Ketuntasan No Nama Siswa Nilai 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Imam Mustaqim Inda Dinny Zuanita Inka Yunita Dewi Krisna Anggara Putra Lailatul Nur Fadhillah Lindung Karuniawan Lisa Amarta Firdaus Maya Dwisaputri Mucahmad Vauzan Kadavi Muhamad Faut Zazuli Muhamad Taufik Agus Setiawan Niken Dwi Lestari Nikmatul Laili Putri Ramawati Qiftirul Aziz Novariano Riyan Jumantoro Saidah Mubarokah Septian Adi Firmansyah Sofiyatul Luvita Syifa Arsyi Fadhilah Titin Nurayati Tiwi Saputri Yovika Indriasani Yudha Aditya Pratama Yulia Ningsih Zulva Ningtias Sari JUMLAH RATA-RATA 68 72 68 60 84 76 68 68 72 T T T T 90 76 T T - 76 68 72 72 60 84 76 68 68 72 90 76 68 72 82 T T T T T T T T T T TT TT TT TT TT - 2726 73.68 23 62.16 14 37.84 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Tuntas Tidak Tuntas TT TT TT TT TT - Refleksi Dari paparan data dalam Tabel 3 dapat ditegaskan bahwa setelah pelaksanaan siklus I terbukti telah dicapai prestasi belajar lebih baik dari sebelum siklus, meskipun secara klasikal siswa belum mencapai ketuntasan belajar yaitu minimal 85% siswa dengan nilai ≥ 75. Hal ini disebabkan oleh: (a) Guru belum tepat dalam memberikan pemberian tugas baik dari segi jumlah maupun bobot masalah yang dikerjakan; (b) Masih banyak siswa yang tergantung pada orang tua dalam mengerjakan pemberian tugas; dan (c) Belum terbiasanya siswa memanfaatkan sebagian waktu luangnya untuk belajar sungguh-sungguh. Dalam kegiatan berikutnya kekurangan ini akan 48 Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ... diadakan perbaikan dan penyempurnaan pada saat pelaksanan siklus II. Siklus Kedua Perencanaan Pada siklus II perencanaan kegiatan masih sama dengan siklus I namun perlu ditambahkan dengan beberapa kegiatan hasil masukan dari refleksi di akhir siklus I. Adapun tambahan kegiatan pada siklus II, yaitu (a) Pemberian tugas harus diperhitungkan dengan matang baik menyangkut jumlah soal maupun bobot soal; dan (b) Memotivasi siswa agar sedapat mungkin pemberian tugas dikerjakan sendiri dengan sedikit bantuan dari pihak lain. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: Pertemuan Pertama A. Kegiatan Awal: 1) Guru dan siswa berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa. 3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4) Guru menjelaskan materi tentang pengurangan pecahan. 5) Tanya jawab antara siswa dengan guru selama ±20 menit. B. Kegiatan Inti: 1) Guru menginformasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok. 2) Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS). Adapun soal yang diberikan sebagai berikut: Siswa menerima dan menyelesaikan lembar kerja (LKS) secara berkelompok. 4) Kolaborator penelitian mengamati proses diskusi siswa. 5) Siswa Melaporkan hasil kerja kelompok (diskusi kelas). 6) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi. 7) Guru menguatkan jawaban siswa. 8) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil kerja kelompok. 9) Guru memberikan catatan kepada siswa. 10) Guru memberikan soal individu kepada siswa. 11) Siswa mengerjakan soal individu. 12) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya 3) C. Kegiatan Akhir 1) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah. 2) Guru mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Pertemuan Kedua JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 A. Kegiatan Pendahuluan 1) Guru dan siswa berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa. 3) Guru dan siswa membahas PR pada pertemuan pertama. 4) Guru menjelaskan tentang pengurangan pecahan untuk mengingatkan siswa. 5) Tanya jawab antara guru dengan siswa tentang pengurangan pecahan. B. Kegiatan Inti 1) Guru menginformasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok. 2) Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS). Adapun soal yang diberikan adalah sebagai berikut: 49 10) Guru memberikan soal individu kepada siswa. 11) Siswa mengerjakan soal individu. 12) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya C. Kegiatan Akhir 1) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah. 2) Guru mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya. 3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Pengamatan Hasil observasi selama proses belajar mengajar pada siklus II oleh kolaborator diketahui aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas pada siklus II 87,5% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori “sangat baik” dapat dilihat pada Tabel 4. Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas sebesar 81,25%, hal ini diartikan bahwa aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “sangat baik” dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Aktivitas Siswa Siklus II 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Siswa menerima dan menyelesaikan lembar kerja (LKS) secara berkelompok. Kolaborator penelitian mengamati proses diskusi siswa. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok (diskusi kelas). Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi. Guru menguatkan jawaban siswa. Siswa memajangkan (menyimpan) hasil kerja kelompok. Guru memberikan catatan kepada siswa. No Indikator 1 siswa mempersiapkan alatalat yang diperlukan dalam eksperimen siswa melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk dari guru kesungguhan siswa dalam melakukan eksperimen hasil kerja siswa dalam eksperimen kebersihan tempat setelah melakukan eksperimen Jumlah % Rata-rata 2 3 4 5 Tabel 5. Aktivitas Guru Siklus II SIKLUS I P1 P2 3 4 ∑ 7 3 4 7 3 3 6 4 3 7 4 4 8 35 87. 5 50 Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ... No Kegiatan 1 2 Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen Guru merangsang interaksi antar siswa Guru menggunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru melaksanakan evaluasi Jumlah Rata Rata 3 4 5 6 7 8 9 10 SIKLUS II P1 P2 3 4 4 2 ∑ 7 6 3 4 7 3 4 7 sudah dapat belajar mandiri, mengurangi ketergantungan pada orang lain; dan (d) Pemberian tugas secara rutin dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. Tabel 6. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II 3 3 6 3 4 7 4 3 7 2 3 5 3 3 6 3 4 7 65 81.25 Meningkatnya aktivitas siswa pada siklus II dengan signifikan dibandingkan dengan aktivitas siswa pada siklus I mengakibatkan meningkatnya prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada Tabel 6. Hasil pembelajaran pada siklus II rata-rata adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal ini dapat diartikan bahwa penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi Matematika materi Penjumlahan dan pengurangan pecahan. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel di atas yang memuat nilai siklus I dan siklus II dapat direfleksikan sebagai berikut: (a) Semua rencana tindakan pada penelitian ini dapat berjalan dengan baik; (b) Guru sudah dapat memberikan pemberian tugas dengan bobot soal yang tepat; (c) Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama Siswa Devia Regita Pangesti Aditya Kurniawan Aditya Pangestu Fuadi Ahmad Khamim Tohari Bagas Sridika Saputra Bima Yanuar Pratama Charendra Fadli Baqtiar Dewi As Syamsi Dimas Ridwan Muzaky Erika Ayu Anjalina Halimat Lailiyah Imam Mustaqim Inda Dinny Zuanita Inka Yunita Dewi Krisna Anggara Putra Lailatul Nur Fadhillah Lindung Karuniawan Lisa Amarta Firdaus Maya Dwisaputri Mucahmad Vauzan Kadavi Muhamad Faut Zazuli Muhamad Taufik Agus Setiawan Niken Dwi Lestari Nikmatul Laili Putri Ramawati Qiftirul Aziz Novariano Riyan Jumantoro Saidah Mubarokah Septian Adi Firmansyah Sofiyatul Luvita Syifa Arsyi Fadhilah Titin Nurayati Tiwi Saputri Yovika Indriasani Yudha Aditya Pratama Yulia Ningsih Zulva Ningtias Sari JUMLAH RATA-RATA 80 94 84 84 92 76 100 72 94 92 100 88 92 100 76 84 92 76 100 72 Ketuntasan Tidak Tuntas T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T - 94 92 T T - 100 72 94 100 76 84 92 76 100 72 94 92 100 88 92 3266 88.27 T T T T T T T T T T T T T T T 37 100.00 0 0.00 Nilai Tuntas Dari hasil analisa data di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan dan pengurangan pecahan dapat meningkat dengan baik setelah JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 diberikan tindakan berupa pemberian tugas secara rutin. Peningkatan prestasi belajar ini dapat dilihat dari nilai rata-rata saat penelitian yaitu sebagai berikut, mula-mula nilai rata-rata sebelum siklus yaitu 62,11 dengan ketuntasan belajar 29,73% pada siklus I nilai rata-ratanya adalah 73,68 dengan ketuntasan belajar 62,16 dan setelah selesai siklus II nilai rata-ratanya adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 100%. Dengan demikian menandakan bahwa prestasi belajar Matematika materi Penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan yang besar setelah pemberian tugas secara rutin dan tepat. Hasil peningkatan prestasi belajar siswa disetiap siklusnya disajikan pada Gambar 1 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (a) Melalui pemberian tugas, dapat disimpulkan bahwa siswa dapat meningkatkan hasil prestasi belajar dengan 51 lebih baik hal ini terlihat dari rata-rata nilai akhir dari sebelum siklus yaitu 62,11 dengan ketuntasan belajar 29,73%, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73,68 dengan ketuntasan belajar 62,16% dan setelah selesai siklus II nilai rata-ratanya adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 100%; dan (b) Aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran juga semakin baik karena siswa dan guru merasa nyaman dengan pemberian tugas dan kurikulum cepat terselesaikan. Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian, yaitu: (a) Bagi guru hendaknya menularkan pengalamannya dalam menyusun bobot soal pemberian tugas yang tepat kepada guru yang lainnya; (b) Bagi sekolah hendaknya menggunakan hasil penelitian ini untuk dijadikan acuan dalam gerakan pemberian tugas kepada siswa secara tepat dan rutin; dan (c) Bagi para peneliti lain agar menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan yang saling melengkapi. 52 Lilik Sri Andayani, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV ... 100.00 100.00 80.00 60.00 88.27 73.6862.16 62.11 29.73 KETUNTASAN 40.00 RATA-RATA 20.00 RATA-RATA 0.00 SEB SIKLUS KETUNTASAN SIKLUS I SIKLUS II Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 1991. Perosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Aksara Baru. Depdikbud. 1996. Teknik Pembelajaran Bidang Studi Matematika. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. 2001. Pedoman Teknis Pelaksanan CAR (Classroom Action Research). Jakarta: Depdiknas. Hadi, S. 1986. Metodologi Research 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Kurniajaya, T. M. 2005. Panduan Menghadapi Ulangan Harian. Solo. Prayitno, E. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: P2LPIK Depdikbud. Suryana, D. 2002. Belajar Aktif Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.