29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan pada pemakaian air di Wilayah Usaha PAM PT. TB dengan metode deskriptif kwalitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara akurat dan sistematis sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan mengenai pola pemakaian dan pelayanan air bersih yang ada saat ini dan masa yang akan datang. Menurut Tantra (2000), pendekatan deskriptif mempunyai tujuan mengungkapkan selengkap-lengkapnya fakta dan karakteristik dari sebuah populasi secara akurat dan nyata. Penelitian deskriptif merupakan akumulasi pengolahan data (data base) tentang sebuah situasi atau peristiwa. Metode penelitian kwalitatif memiliki dasar filosofis, teoritis dan sosiologis yang saling terkait. Pada metode kwalitatif pendekatan yang dipakai adalah pendekatan empiris-rasional (Tantra, 2000 dan Santoso, 2005). Agar penelitian yang dilakukan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan maka harus melalui suatu alur pemikiran yang logis dan sistematis. Alur kerja penelitian selengkapnya ditunjukkan pada Gambar 3.1. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di wilayah pelayanan PAM PT. TB yang meliputi Desa Kedonganan, Kelurahan Tuban, Kelurahan Kuta, yang termasuk sebagian wilayah Kecamatan Kuta, Desa Pecatu, Desa Ungasan, Desa Kutuh, Kelurahan Benoa, 30 Mulai Pengumpulan Data Data Primer - Pemakaian air - Jumlah anggota keluarga - Penghasilan - Gangguan - Pelayanan PAM PT. TB Penyusunan Kuisioner Data Sekunder PAM PT. TB - Sumber air - Kehilangan air - Jumlah pelanggan - Sistem distribusi air - Pemeriksaan kualitas air - Tarif Air Data jumlah penduduk Data jumlah dan jenis akomodasi pariwisata Penyebaran Kuisioner Tabulasi Data Analisa Statistik Interpretasi hasil penelitian Pola Pemakaian dan Pelayanan Air Bersih di Wil. Usaha PT. TB Selesai Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian 31 Desa Tanjung Benoa dan Desa Jimbaran, termasuk wilayah Kecamatan Kuta Selatan. 3.3 Ruang Lingkup Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan sasaran maka harus disusun suatu ruang lingkup yang sistematis sebagai berikut. a. Penelitian dilakukan di wilayah usaha PAM PT. TB. b. Prediksi perkembangan jumlah kebutuhan air didasarkan pada prediksi perkembangan jumlah penduduk pada saat ini dan pada saat yang akan datang yaitu jangka pendek (5 tahun) jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (20 tahun), Ditjen Cipta Karya, 2000. Untuk keperluan prediksi jumlah penduduk akan ditelusuri dari data 10 tahun terakhir yaitu mulai tahun 2002 sampai tahun 2011. 3.4 Instrumen Penelitian Agar penelitian bisa dilakukan sebagaimana sasaran yang telah ditentukan maka alat bantu atau instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa survey dan kuisioner. Kuisioner dilakukan terhadap 2 kelompok responden yaitu untuk kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non domestik. Kuisioner yang dipakai adalah kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup. Tabulasi data kuisioner dilakukan untuk memperoleh nilai rata-rata dan frekwensinya. Pengujian statistik dilakukan selanjutnya untuk memperoleh tingkat kepercayaan dan validitasnya. Pengolahan data selanjutnya dilakukan dengan memakai paket 32 program statistik Statistical Package For Social Sciense (SPSS). Model kuisioner yang dipakai dikembangkan dari model kuisioner yang dikembangkan oleh Norken (2002). 3.5 Teknik Pengumpulan Data Agar sasaran dan tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai, maka langkahlangkah penentuan sumber data dilakukan sebagai berikut. a. Pengumpulan Data Primer Data primer diperoleh dengan teknik brainstorming, wawancara dan diskusi, depth interview dengan berbagai kalangan mulai dari unsur rumah tangga, instansi terkait, kalangan industri, serta kelompok masyarakat pengguna air seperti sekolah, fasilitas umum dan yang lainnya. Selanjutnya dilakukan penyebaran kuisioner dengan dipandu saat pengisiannya sehingga dihasilkan data yang benarbenar sesuai dengan kondisi di lapangan. Teknik penyebaran kuisioner dilakukan sebagai berikut : a. Penyebaran kuisioner pemakaian air dibagi dalam dua bagian yaitu untuk kebutuhan air domestik dan untuk kebutuhan air non domestik. b. Besarnya sampel menurut Sugiyono (2003), mengikuti tabel penentuan jumlah sampel dan populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10% (lihat lampiran). Dan pada penelitian ini ditentukan pengambilan sampel untuk tingkat kesalahan 10%, mengingat keterbatasan tenaga, waktu dan dana. Jumlah sampel yang akan 33 dilakukan sesuai dengan tabel Isaac dan Michael, untuk jumlah populasi 100.000, diperoleh jumlah sampel 270 buah. c. Penyebaran kuisioner untuk kebutuhan air domestik dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Metode Simple Random Sampling menekankan pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Untuk keperluan penelitian ini maka besaran sampel berdasarkan rasio jumlah populasi masingmasing desa terhadap jumlah penduduk seluruhnya di wilayah usaha PAM PT. TB dikalikan jumlah sampel (270 sampel). Penyebaran kuisioner pada kebutuhan non domestik dilakukan dalam dua metode, untuk jenis industri (hotel bintang, non bintang dan restoran) dengan metode Simple Random Sampling, dengan pengambilan sampel data sebanyak 10% dari populasi yang ada, seperti hotel berbintang (bintang I, bintang II, bintang III, bintang IV dan bintang V) jumlah populasi sebanyak 130 hotel yang berlangganan PAM, sehingga sampel yang diambil 10% dari populasi menjadi sebanyak 13 sampel, dan untuk hotel non bintang (pondok wisata, villa dan sejenisnya), jumlah populasi yang berlangganan PAM sebanyak 210 hotel, sehingga sampel yang diambil 10% dari populasi menjadi 21 sampel sedangkan untuk restoran yang berlangganan PAM sebanyak 100 restoran, dengan sampel yang diambil sebesar 10% dari populasi, sehingga jumlah sampel sebanyak 10 sampel, dan yang lainnya dengan sensus, baik fasilitas pendidikan maupun fasilitas kesehatan yang berlangganan PAM. 34 Besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3-1 berikut. Tabel 3-1 Penentuan Jumlah Sampel No. 1 2 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. Uraian Kebutuhan air domestic Kebutuhan air non domestik : Fasilitas Pendidikan a. Tk b. SD c. SMP d. SMA e. Perguruan Tinggi Fasilitas Kesehatan a. Rumah Sakit b. Puskesmas Industri a. Hotel Berbintang b. Hotel Non Bintang Niaga a. Rumah Makan Total Sampel Besar sampel terhadap populasi 270 3 7 3 3 3 3 1 13 21 10 337 buah b. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari studi atau literatur dan laporan penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan. Data-data yang diacu dalam hal ini seperti : a. Data Rencana Induk Pengembangan Air Baku Terpadu yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen PU; b. Data Potensi dari PAM PT. TB; c. Data jumlah pelanggan, angka kebocoran, data harga air, data jaringan pipa, data kualitas air PAM PT. TB; 35 d. Data kebijakan Pemerintah Kabupaten Badung terkait rencana pengembangan, kebijakan terhadap PDAM sebagai perusahaan daerah; e. Data jumlah penduduk dari Biro Pusat Statistik Kabupaten Badung; f. Data jumlah dan jenis akomodasi wisata dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. . 3.6 Analisa Data Analisa data dilakukan dengan menganalisis berbagai komponen yang ada didalamnya yang diperlukan dalam penyelesaian penelitian ini. Urutan analisis dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Melakukan tabulasi data dan analisis data kuisioner untuk mendapatkan pola pemakaian air, prilaku dan pelayanan air baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk kebutuhan non domestik. b. Melakukan analisis korelasi untuk menyelidiki sejauhmana variasi sebuah faktor berkorespondensi dengan variabel lainnya, dengan menggunakan korelasi Pearson, menggunakan korelasi ini karena jumlah data lebih dari 30, sesuai dengan apa yang dipersyaratkan pada korelasi ini. Menurut Bhuono Agung Nugroho, SE, M.Si.,Akt., dalam Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, menyatakan bahwa korelasi positif (+) berarti jika variabel x1 mengalami kenaikan maka variabel x2 juga akan mengalami kenaikan, atau jika variabel x2 mengalami kenaikan maka variabel x1 juga akan mengalami kenaikan. Sedangkan korelasi negatif (-) berarti jika variabel 36 x1 mengalami kenaikan maka variabel x2 akan mengalami penurunan, atau jika variabel x2 mengalami kenaikan maka variabel x1 akan mengalami penurunan. c. Analisis potensi sumber air, analisis potensi sumber air dilakukan dengan mencatat besar dari potensi yang ada serta kemungkinan pengembangan potensi yang bisa dikembangkan terutama untuk jangka panjang. d. Melakukan perhitungan data jumlah penduduk di wilayah usaha PAM PT. TB, serta proyeksi perkembangannya dengan menggunakan data jumlah penduduk tahun 2011 sebagai base line, dengan menggunakan pendekatan rumus Geometrik dan pendekatan rumus Aritmatik. e. Menghitung tingkat keandalan penyediaan air bersih PAM PT. TB saat ini dan pada masa yang akan datang. f. Hasil analisis nantinya akan menghasilkan kajian berupa pola pemakaian air baik kebutuhan air domestik maupun kebutuhan air non domestik dan pelayanan air bersih di wilayah usaha PAM PT. TB. Pelayanan air bersih menyangkut persentase besarnya biaya rekening PAM terhadap penghasilan, kepuasan pelanggan, gangguan aliran PAM dalam satu bulan, kinerja PAM PT. TB, keandalan penyediaan air saat ini dan masa yang akan datang dan kemauan menerima kenaikan tarif atas jaminan pelayanan yang lebih baik.