Pola Pertumbuhan Badan Bayi Usia 0 Hingga 12

advertisement
POLA PERTUMBUHAN BADAN BAYI USIA 0 HINGGA 12 BULAN
DI WILAYAH BOGOR
Oleh :
Adisty Wulandari
G34102043
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
ABSTRAK
ADISTY WULANDARI. Pola Pertumbuhan Badan Bayi Usia 0 Hingga 12 Bulan di
Wilayah Bogor. Dibimbing oleh BAMBANG SURYOBROTO dan R R DYAH PERWITASARI.
Pengukuran pertumbuhan penting untuk mengetahui status gizi, mengidentifikasi penyakit
kronis, memonitor keadaan populasi dan memberikan informasi kepada orangtua. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan bayi usia 0 hingga 12 bulan yang berada di wilayah
Bogor. Pengambilan data menggunakan metode horisontal, artinya setiap probandus mewakili
kelas umur tertentu yang ada di populasi. Pengukuran dilakukan di Rumah Sakit umum, Rumah
Sakit Bersalin, puskesmas dan posyandu. Data yang diambil adalah data antropometri berupa
berat badan, panjang badan dan panjang duduk. Pertumbuhan berat badan bayi laki-laki lebih besar
dibandingkan bayi perempuan. Laju pertumbuhan berat badan bayi laki-laki dan perempuan
meningkat pesat dari usia 0 hingga 6 bulan, dan melambat setelahnya hinggga usia 12 bulan.
Pertumbuhan panjang badan bayi laki-laki lebih besar dibandingkan bayi perempuan. Sedangkan
laju kecepatan pertumbuhan badan bayi laki-laki dan perempuan meningkat pesat saat 6 bulan
pertama dan menurun setelah 6 bulan kedua. Hasil menunjukkan bahwa panjang duduk bayi lakilaki dan perempuan berhimpit dari usia 0 hingga 4 bulan, kemudian bayi laki-laki tumbuh lebih
cepat daripada bayi perempuan.
ABSTRACT
ADISTY WULANDARI. Growth Pattern Body of Infant Aged 0 to 12 Months in Bogor.
Under the supervision of BAMBANG SURYOBROTO and R R DYAH PERWITASARI.
Growth measurement are important to assess nutrition status, identifications chronic disorder,
monitoring population and giving information to parents. The purpose of this research is to get
growth pattern body of infant aged 0 to 12 months old in Bogor. Subjects are babies in healthy
condition aged 0 to 12 month old in Bogor. Data is taken using horizontal method, under the
presumption that every subject represents their particular ageclass. Data are taken in Hospitals and
integrated community service workshop. Boy’s weight is heavier than girl’s. Weight increases
faster at age 0 to 6 month old, and then slow down until 12 month old. Boys are higher than girls.
The increases of height are faster during 0 until 6 month, and then slow until 12 month old. Boy’s
sitting height are equal with girls from 0 to 4 month, then boy’s sitting height are higher than girls.
POLA PERTUMBUHAN BADAN BAYI USIA 0 HINGGA 12 BULAN
DI WILAYAH BOGOR
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains
Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
Adisty Wulandari
G34102043
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
Judul
: Pola Pertumbuhan Badan Bayi Usia 0 Hingga 12 Bulan
di Wilayah Bogor.
: Adisty Wulandari
: G34102043
Nama
NRP
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Bambang Suryobroto
NIP. 131 779 503
Dr. Ir. R. R. Dyah Perwitasari, M.Sc.
NIP . 131 916 787
Mengetahui,
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S.
NIP. 131 473 999
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta tanggal 02 Desember 1985 sebagai anak tunggal dari
pasangan Budi Santoso dan Dwi Irianti.
Lulus dari SMUN 64 Jakarta Timur pada tahun 2002 dan diterima di Institut Pertanian
Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI IPB) di Fakultas MIPA, Departemen
Biologi pada tahun yang sama.
Penulis melakukan Praktik lapangan pada tahun 2005 menganai Budidaya Anggrek
Oncidium Sharry baby di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta Timur. Selama masa perkuliahan penulis pernah menjadi anggota himpunan mahasiswa
biologi (HIMABIO) dan pernah menjadi asisten biologi manusia pada tahun 2006/2007.
PRAKATA
Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr. Bambang Suryobroto dan Dr. Ir. R.R. Dyah
Perwitasari, M.Sc. atas bimbingan dan saran selama penelitian. Terimakasih untuk Ir. Sulistijorini,
Msc. sebagai wakil komisi pendidikan atas masukan dan sarannya terhadap karya ilmiah ini.
Terimakasih pula penulis ucapkan kepada Anne Susanti dan Hijrah Eka Putra atas kesediannya
meluangkan waktu untuk berdiskusi mengenai karya ilmiah ini.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit, Kepala Humas, Dokter,
Bidan, Perawat Rumah Sakit PMI, Rumah Sakit MELANIA, Puskesman Bogor Timur, Puskesmas
Bondongan, Puskesmas Tanah Sereal, Puskesmas Bogor Selatan, Puskesmas Katulampa,
Puskesman Bantarkemang atas izin dan bantuannya dalam penelitian ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih pada Kanthi Arum dan Berry Juliandi yang membantu mengajarkan
analisis data menggunakan program R; teman-teman di laboratorium Zoologi: Isma, Andros, Apri,
Solay, Iqbal, Bian, Gema, Ani, Anifa, Adit, Ryan, Idjul, Rifa, Wida, Sanah; Vitria, Tika
Tresnawati, Ajeng, Tika Waras, Riza, Juve, Adel, Villa Merah atas persahabatan selama ini.
Terimakasih kepada seluruh dosen dan laboran Laboratorium Zoologi atas suasana kekeluargaan
yang penulis rasakan. Akhirnya, terimakasih penulis ucapkan kepada Daddy, Mummy, Eyang
Kutit, Eyang Halim atas segala dukungan, perhatian,doa dan kasih sayangnya.
Bogor, Februari 2007
Adisty Wulandari
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. Vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ Vi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................... Vi
PENDAHULUAN.................................................................................................................
1
METODE .............................................................................................................................
Probandus .....................................................................................................................
Prosedur Antropometri.................................................................................................
Analisis Data ................................................................................................................
1
1
2
3
HASIL ...................................................................................................................................
Berat Badan ..................................................................................................................
Panjang Badan..............................................................................................................
Panjang Duduk .............................................................................................................
3
3
3
4
PEMBAHASAN ...................................................................................................................
Berat Badan ..................................................................................................................
Panjang Badan..............................................................................................................
Panjang Duduk .............................................................................................................
6
6
7
8
SIMPULAN...........................................................................................................................
9
SARAN..................................................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
9
LAMPIRAN ..........................................................................................................................
10
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
Halaman
Jumlah probandus berdasarkan umur dan jenis kelamin ...................................... 1
Jumlah dan persentase probandus berdasarkan asal wilayah ................................ 2
Perbandingan berat badan (kg) bayi Bogor (Wulandari 2007) dengan bayi
Amerika (Kuczmarski et al. 2002) pada persentil 50 ........................................... 8
Perbandingan panjang badan (cm) bayi Bogor (Wulandari 2007) dengan bayi
Amerika (Kuczmarski et al. 2002) pada persentil 50 ........................................... 9
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
Halaman
Pola pertumbuhan berat badan bayi laki-laki dan perempuan...............................
4
Pola pertumbuhan panjang badan bayi laki-laki dan perempuan..........................
5
Pola pertumbuhan panjang duduk bayi laki-laki dan perempuan .......................
6
Perbandingan pertumbuhan berat badan bayi laki-laki dan
Perempuan...............................................................................................................
5
Perbandingan pertumbuhan panjang badan bayi laki-laki dan
perempuan ...............................................................................................................
5
Perbandingan pertumbuhan panjang duduk bayi laki-laki dan
perempuan...............................................................................................................
6
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
Halaman
Kuesioner data pribadi............................................................................................
11
Persentil berat badan bayi laki-laki (kg) ................................................................
12
Persentil berat badan bayi perempuan (kg)............................................................
13
Persentil panjang badan bayi laki-laki (cm)...........................................................
14
Persentil panjang badan bayi perempuan (cm) ......................................................
15
Persentil panjang duduk bayi laki-laki (cm) ..........................................................
16
Persentil panjang duduk bayi perempuan (cm)......................................................
17
2
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan dimulai
sejak masa konsepsi hingga dewasa.
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai
pertambahan ukuran dan perbanyakan jumlah
sel, jaringan dan organ. Perkembangan adalah
perubahan kemajuan secara kualitatif maupun
kuantitatif pada organ dan individu menuju
pengorganisasian
yang
lebih
tinggi.
(Soetjiningsih 1995). Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan antara lain: gen,
hormon (Fox 2002), nutrisi, keadaan
kesehatan (de Onis 2001), sosial ekonomi
(Jalal & Soekirman 1990) dan kondisi
psikologis (Riyadi 2001). Bila faktor-faktor
tersebut tidak optimal, bayi dapat tumbuh
tidak sehat. Pertumbuhan anak normal
ditandai oleh kesehatan yang baik, sedang
pertumbuhan sering mengalami perlambatan
pada anak yang menderita suatu penyakit.
Pengukuran pertumbuhan penting untuk
menentukan status gizi (Amarita & Veronica
1992), mendeteksi adanya penyakit kronis,
mendeteksi penyimpangan pertumbuhan
secara individu (Jacob 1981), memeriksa
keadaan seluruh populasi, menilai respon
terhadap intervensi dan memfasilitasi
perbandingan internasional (de Onis 2001)
dan sebagai pendukung penelitian lebih lanjut.
Dengan mengukur pertumbuhan sejak awal
kelahiran, abnormalitas somatik dapat
diprediksikan dan pemberian hormon
pertumbuhan
dapat
digunakan
untuk
mengoptimalkan pertumbuhan.
Pertumbuhan setiap individu berbeda,
namun pola pertumbuhan dapat diprediksikan
(Robinson 1986). Pola pertumbuhan ini dapat
digunakan sebagai acuan untuk kepentingan di
atas. Pola pertumbuhan ini dapat ditentukan
melalui prosedur antropometri.
Pola pertumbuhan bayi usia 0 hingga 12
bulan ini sudah diteliti oleh Susanti (2005).
Susanti (2005) menggabungkan probandus
berusia 7, 8, 9 bulan ke dalam kelompok usia
8 bulan. Probandus usia 10, 11, 12 bulan
dikelompokkan ke dalam usia 11 bulan.
Penggabungan kelompok usia tersebut
disebabkan jumlah probandus yang kurang,
sehingga perluasan pengambilan sampel
diperlukan
untuk
memperoleh
kurva
pertumbuhan yang lebih baik. Jadi, penelitian
ini merupakan sebuah kelanjutan yang
bertujuan memperoleh pola pertumbuhan
berat badan, panjang badan dan panjang
duduk bayi usia 0 hingga 12 bulan di wilayah
Bogor yang lebih mendekati keadaan populasi
yang sebenarnya.
METODE
Probandus
Probandus (sampel yang berupa manusia)
berasal dari wilayah Bogor, yaitu bayi sehat
berusia 0 hingga 12 bulan. Probandus diambil
dari Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit
Bersalin, Puskesmas, Posyandu di wilayah
Bogor. Pengukuran pada penelitian ini
menggunakan prosedur antropometri seperti
yang telah dilakukan Susanti (2005).
Probandus pada penelitian ini berasal dari dua
data. Data pertama merupakan data mentah
Susanti (2005), dan data kedua merupakan
data hasil penelitian ini. Probandus yang
dianalisis sejumlah 354 yang terdiri dari 173
probandus laki-laki dan 181 perempuan, yang
merupakan gabungan dari hasil penelitian
Susanti (2005) dan penelitian ini (Tabel 1).
Tabel 1 Jumlah probandus berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Laki-laki
Umur
Susanti Wulandari
Jumlah
Susanti
(bulan)
(2005)
(2007)
(2005)
0
7
4
11
12
1
11
5
16
8
2
3
4
7
6
3
6
7
13
10
4
10
3
13
8
5
7
12
19
6
6
12
14
26
3
7
6
9
15
9
8
4
6
10
7
9
8
9
17
10
10
9
4
13
6
11
5
2
7
6
12
3
3
6
2
Jumlah
91
82
173
93
Persen(%)
25.7
23.2
48.9
26.3
Perempuan
Wulandari
(2007)
5
6
3
8
14
13
7
8
5
9
2
5
3
88
24.8
Jumlah
17
14
9
18
22
19
10
17
12
19
8
11
5
181
51.1
2
Tabel 2 Jumlah dan persentase probandus berdasarkan asal wilayah
Lokasi
Jumlah
Persentase
Jumlah
probandus
(%)
probandus
Susanti (2005)
Wulandari
(2007)
Bogor Barat
17
4.8
8
Bogor Selatan
53
15
34
Bogor Tengah
17
4.8
10
Bogor Timur
47
13.3
92
Bogor Utara
19
5.4
4
Bojong Gede
1
0.3
0
Caringin
1
0.3
1
Ciawi
1
0.3
0
Cibinong
0
0
1
Cibungbulang
1
0.3
0
Cigombang
0
0
1
Cijeruk
1
0.3
0
Cilebut
0
0
1
Ciomas
6
1.7
4
Cisarua
1
0.3
0
Jaga karsa
0
0
2
Kemang
1
0.3
1
Rawa Bungur
1
0.3
0
Sukaraja
1
0.3
5
Sukamaju
1
0.3
0
Taman Sari
3
0.8
1
Tanah Sereal
1
0.3
1
Lain-lain*
11
3.1
4
Jumlah
184
52.0
170
* Kecamatan tidak diketahui
Pengambilan
data
meliputi
data
antropometri dan data pribadi. Data
antropometri merupakan data ukuran tubuh
berupa berat badan, panjang badan dan
panjang duduk. Data pribadi berupa nama,
alamat, pendidikan orang tua
diperoleh
dengan memberikan kuesioner (Lampiran 1).
Probandus yang dianalisis harus sehat, guna
memperoleh pola pertumbuhan yang normal.
Pengeluaran makan perbulan keluarga
probandus diketahui dari kuesioner. Rata-rata
pengeluaran untuk makan pada penelitian ini
sebesar Rp. 792.391,00/bulan. Pengeluaran
tersebut lebih besar daripada upah minimum
kota
Bogor
yaitu
sebesar
Rp.
720.000,00/bulan. Penetapan upah minium
tersebut merujuk kepada Keputusan Gubernur
Jawa
Barat
Nomor
561/Kep
2686/Dinaskersos/2006
mengenai
upah
minimum regional kota Bogor.
Prosedur Antropometri
Pengambilan data menggunakan metode
horisontal, artinya setiap probandus mewakili
Persentase
(%)
2.3
9.6
2.8
26
1.1
0
0.3
0
0.3
0
0.3
0
0.3
1.1
0
0.6
0.3
0
1.4
0
0.3
0.3
1.1
48.0
kelas umur tertentu yang ada di dalam
populasi.
Data antropometri yang diukur meliputi berat
badan, panjang badan dan panjang duduk.
Berat badan diukur dengan menggunakan
timbangan bayi. Pengukuran dilakukan
dengan cara meletakkan probandus terbaring
di atas timbangan, kemudian angka yang
ditunjukkan oleh jarum timbangan dicatat
sebagai data berat badan probandus.
Pengukuran panjang badan dilakukan
dengan menggunakan papan pengukuran.
Probandus diletakkan dengan posisi telentang
di atas papan pengukuran, pandangan lurus ke
atas, kepala menyentuh papan. Badan dan
kaki probandus sejajar bidang horizontal,
tumit diluruskan. Angka yang bertemu antara
tumit probandus dan papan yang dapat
digerakan dicatat sebagai data panjang badan
probandus.
Panjang duduk diukur
menggunakan
papan pengukuran, hanya saja batasan yang
dicatat mulai dari kepala hingga bokong,
angka yang bertemuan dengan bokong dicatat
sebagai data panjang duduk probandus.
3
Analisis Data
Analisis data menggunakan additivity and
variance stabilization for regresion (AVAS)
(Tibshirani 1988) sesuai dengan laporan
Tango (1998). Metode ini digunakan untuk
menentukan nilai-nilai persentil berat badan,
panjang badan dan panjang duduk untuk
setiap kelompok usia. Persentil yang
digunakan adalah 0.023, 0.03, 0.05, 0.10,
0.25, 0.50, 0.75, 0.85, 0.90, 0.95, 0.97, dan
0.977. Persentil digunakan untuk menentukan
kisaran pengukuran bagi setiap kelompok usia
yang berupa bulan. Kurva pertumbuhan
diperoleh dengan cara menghubungkan satu
persentil ke persentil yang sama di kelompok
usia selanjutnya. Pola pertumbuhan berat
badan, panjang badan, dan panjang duduk
dilihat pada persentil 50 (Susanti 2005).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan
program R (R Development Core Team
2004).
Analisis
data
dilakukan
di
Laboratorium Zoologi, FMIPA IPB.
persentil 50 menjadi 7.1 kg (Lampiran 3).
Rata-rata peningkatan berat badan bayi
perempuan pada 6 bulan kedua di persentil 50
mengalami
penurunan
menjadi
271.3
gram/bulan. Hasil penelitian Susanti (2005)
mendapatkan rata-rata kenaikan berat badan
bayi perempuan sejak lahir hingga usia 6
bulan adalah 643.6 gram/bulan dan setelah 6
bulan kedua rata-ratanya menjadi 203
gram/bulan. Bayi laki-laki memiliki berat
lahir lebih besar dari bayi perempuan. Kurva
perbandingan berat badan bayi laki-laki dan
perempuan hampir berhimpit dari usia 0
hingga 4 bulan, kemudian kurva pertumbuhan
berat badan bayi laki-laki lebih besar
dibandingkan bayi perempuan pada usia 5
hingga 12 bulan (Gambar 2). Kurva
pertumbuhan berat badan bayi laki-laki
maupun bayi perempuan memperlihatkan
adanya probandus yang berada di bawah
persentil 0.023 dan berada di atas 0.977
sisanya tersebar di antara persentil 0.03 dan
0.97 (Gambar 1).
HASIL
Berat Badan
Kurva pertumbuhan berat badan bayi lakilaki dan perempuan meningkat sejak usia 0
hingga 12 bulan (Gambar 1). Berat badan
bayi laki-laki maupun perempuan cenderung
meningkat pesat dari usia 0 bulan hingga 6
bulan dan lajunya mengalami penurunan pada
6 bulan kedua. Berat badan bayi lahir persentil
50 pada penelitian ini adalah 3.3 kg. Bayi
laki-laki pada penelitian ini memiliki berat
badan lahir 3.4 kg pada persentil 50. Pada
penelitian Susanti (2005) berat badan lahir
persentil 50 bayi laki-laki adalah 3.3 kg. Pada
usia 6 bulan berat badan bayi laki-laki hasil
penelitian ini menjadi 7.8 kg (Lampiran 2).
Rata-rata kenaikan berat badan bayi laki-laki
dari usia 0 bulan hingga 6 bulan pada persentil
50 adalah 730.1 gram/bulan (Lampiran 2).
Kenaikan berat badan bayi laki-laki usia 6
hingga 12 bulan mengalami penurunan yaitu
231.2 gram/bulan (Lampiran 2). Susanti
(2005) menyebutkan bahwa kenaikan berat
badan bayi laki-laki dari usia 0 hingga 6 bulan
rata-rata sebesar 728.5 gram/bulan, usia 6
hingga 12 bulan sebesar 241.8 gram/bulan.
Berat badan lahir bayi perempuan hasil
penelitian ini pada persentil 50 adalah 3.3 kg.
Berat badan lahir bayi perempuan hasil
penelitian Susanti (2005) adalah 3.4 kg.
Peningkatan berat badan bayi perempuan hasil
penelitian ini dari usia 0 hingga 6 bulan
memiliki rata-rata 634.6 gram/bulan. Berat
badan bayi perempuan usia 6 bulan di
Panjang Badan
Kurva pertumbuhan panjang badan bayi
laki-laki dan perempuan usia 0 hingga 12
bulan ditampilkan pada Gambar 3. Panjang
badan bayi laki-laki maupun perempuan
cenderung mengalami peningkatan hingga
usia 12 bulan. Panjang badan rata-rata bayi
lahir pada persentil 50 adalah 48.8 cm. Bayi
laki-laki memiliki panjang badan yang lebih
dari bayi perempuan. Panjang badan rata-rata
bayi laki-laki usia 0 bulan adalah 49.3 cm
(Lampiran 4), sedangkan bayi perempuan 48.3
cm. Setelah usia 6 bulan, panjang badan bayi
laki-laki menjadi 65.2 cm pada persentil 50.
Kenaikan panjang badan bayi laki-laki dari
umur 0 bulan hingga 6 bulan pada persentil 50
sebesar 2.6 cm/bulan. Kenaikan panjang
badan bayi laki-laki pada usia 6 hingga 12
bulan mengalami penurunan, menjadi 1.3
cm/bulan. Panjang badan bayi perempuan saat
lahir 48.3 cm, menjadi 63.9 cm pada usia 6
bulan. Rata-rata kenaikan panjang badan
hingga usia 6 bulan sebesar 2.6 cm/bulan
(Lampiran 5). Hal ini menunjukkan tidak
adanya perbedaan kenaikan rata-rata panjang
badan antara bayi laki-laki dan perempuan.
Kenaikan rata-rata panjang badan bayi
perempuan pada 6 bulan kedua menjadi 1.5
cm/bulan. Kenaikan rata-rata panjang badan
bayi perempuan pada usia 6 hingga 12 bulan
mengalami penurunan. Kurva perbandingan
panjang badan bayi laki-laki dan perempuan
menunjukkan kurva panjang badan bayi laki-
4
laki berada
(Gambar 4).
di
atas
bayi
perempuan
bayi laki-laki usia 0 bulan persentil 50 adalah
33.9 cm (Lampiran 6). Panjang duduk ratarata untuk bayi perempuan usia 0 bulan di
persentil 50 adalah 33.7 cm (Lampiran 7).
Pada usia 6 bulan panjang duduk bayi lakilaki pada persentil 50 menjadi 43.2 cm.
Panjang duduk bayi perempuan menjadi 42.1
cm. Rata-rata kenaikan panjang duduk bayi
laki-laki pada 6 bulan pertama adalah 1.6
cm/bulan. Kenaikan panjang duduk bayi lakilaki setelah 6 bulan pertama mengalami
penurunan, yaitu dari 1.6 cm/bulan menjadi
0.4 cm/bulan pada 6 bulan kedua. Kenaikan
panjang duduk bayi perempuan pada 6 bulan
pertama adalah 1.4 cm/bulan, setelah 6 bulan
pertama
mengalami penurunan dari 1.4
cm/bulan
menjadi
0.5
cm/bulan.
Panjang Duduk
Pola pertumbuhan panjang duduk bayi
laki-laki maupun perempuan cenderung
mengalami peningkatan hingga usia 12 bulan
(Gambar 5). Kurva perbandingan panjang
duduk bayi menunjukkan bahwa panjang
duduk bayi laki-laki dan perempuan berhimpit
dari usia 0 hingga 4 bulan, kemudian kurva
panjang duduk bayi laki-laki berada di atas
bayi perempuan sampai usia 12 bulan
(Gambar 6). Panjang duduk bayi usia 0 bulan
pada persentil 50 rata-ratanya sebesar 33.9
cm. Apabila jenis kelamin dibedakan, panjang
duduk bayi laki-laki lebih besar dibanding
bayi perempuan. Rata-rata panjang duduk
Laki-laki
2
4
6
8
10
8
10
12
0
6
b e ra t b a d a n (kg )
10
8
6
4
cent=.023
cent=.03
cent=.05
cent=.10
cent=.25
cent=.50
cent=.75
cent=.85
cent=.90
cent=.95
cent=.97
cent=.977
2
4
cent=.023
cent=.03
cent=.05
cent=.10
cent=.25
cent=.50
cent=.75
cent=.85
cent=.90
cent=.95
cent=.97
cent=.977
2
12
0
2
4
umur (bulan)
6
8
10
12
umur (bulan)
Gambar 1 Pola pertumbuhan berat badan bayi laki-laki dan perempuan
6
8
10
12
Laki-laki dan Perempuan
perempuan=.50
laki-laki=.50
2
4
berat badan (kg)
berat badan (kg)
12
Perempuan
0
2
4
6
8
10
12
umur (bulan)
Gambar 2 Perbandingan pertumbuhan berat badan bayi laki-laki dan perempuan
pada persentil 50.
5
Laki-laki
80
0
2
4
6
8
10
60
70
panjang badan (cm)
70
cent=.023
cent=.03
cent=.05
cent=.10
cent=.25
cent=.50
cent=.75
cent=.85
cent=.90
cent=.95
cent=.97
cent=.977
40
50
60
50
cent=.023
cent=.03
cent=.05
cent=.10
cent=.25
cent=.50
cent=.75
cent=.85
cent=.90
cent=.95
cent=.97
cent=.977
40
panjang badan (cm)
80
Perempuan
12
0
2
4
umur (bulan)
6
8
10
12
umur (bulan)
Gambar 3 Pola pertumbuhan panjang badan bayi laki-laki dan perempuan
60
70
panjang badan (cm)
80
Laki-laki dan Perempuan
40
50
perempuan=.50
laki-laki=.50
0
2
4
6
8
10
12
umur (bulan)
Gambar 4 Perbandingan pertumbuhan panjang badan bayi laki-laki dan perempuan
pada persentil 50.
panjang duduk (cm)
cent=.023
cent=.03
cent=.05
cent=.10
cent=.25
cent=.50
cent=.75
cent=.85
cent=.90
cent=.95
cent=.97
cent=.977
0
2
4
6
umur (bulan)
8
10
12
20 25 30 35 40 45 50 55
Perempuan
20 25 30 35 40 45 50 55
panjang duduk (cm)
Laki-laki
cent=.023
cent=.03
cent=.05
cent=.10
cent=.25
cent=.50
cent=.75
cent=.85
cent=.90
cent=.95
cent=.97
cent=.977
0
2
4
6
8
10
12
umur (bulan)
Gambar 5 Pola pertumbuhan panjang duduk bayi laki-laki dan perempuan
6
20 25 30 35 40 45 50 55
panjang duduk (cm)
Laki-laki dan Perempuan
perempuan=.50
laki-laki=.50
0
2
4
6
8
10
12
umur (bulan)
Gambar 6 Perbandingan pertumbuhan panjang duduk bayi laki-laki dan perempuan
pada persentil 50.
PEMBAHASAN
Berat Badan
Berat
badan
merupakan
ukuran
antropometri yang terpenting dan paling
sering digunakan untuk mengetahui status gizi
pada bayi baru lahir. Sebagai indikator status
gizi, berat badan memberikan gambaran
keadaan masa kini yang dapat mengalami
peningkatan dan penurunan setiap harinya
(Soehartiningsih 1992). Berat badan sangat
mudah terpengaruh keadaan mendadak seperti
konsumsi
makanan
dan
minuman,
pengeluaran zat hasil metabolisme dan
penyakit.
Berat badan digunakan untuk mendiagnosa
bayi normal atau bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR). Bayi normal memiliki
berat badan lahir di atas 2600 gram dan berat
badan lahir di bawah 2600 gram dikatagorikan
BBLR. Berat badan bayi lahir hasil penelitian
pada persentil 50 adalah 3.3 kg. Bayi laki-laki
memiliki berat badan lahir lebih basar
dibandingkan berat badan lahir bayi
perempuan. Berbeda dengan hasil penelitian
sebelumnya, yaitu berat badan bayi lahir
perempuan lebih besar dibandingkan bayi
laki-laki (Susanti 2005). Hal ini menunjukkan
adanya perubahan yang berarti akibat dari
penambahan probandus.
Rata-rata kenaikan berat badan bayi hasil
penelitian ini pada 6 bulan pertama lebih besar
daripada 6 bulan kedua (634.6-730.1
gram/bulan pada bulan pertama dan 231.2271.3 gram/bulan pada bulan kedua. Jahari et
al. (1990) menyebutkan rata-rata kenaikan
berat badan bayi Indonesia umumnya pada 6
bulan pertama 670-800 gram/bulan dan 400
gram/bulan pada 6 bulan kedua. Kenaikan
berat badan yang pesat dari 0 hingga 6 bulan
disebabkan oleh peningkatan jaringan lemak
yang besar (Sinclair 1973). Rata-rata kenaikan
berat badan hasil penelitian Susanti (2005)
menunjukkan bayi laki-laki sejak lahir hingga
usia 6 bulan pertama lebih besar dibandingkan
daripada bayi perempuan pada kisaran usia
yang sama, dan mengalami penurunan setelah
6 bulan kedua. Setelah penambahan
probandus rata-rata kenaikan berat badan
tersebut tidak berubah. Rata-rata kenaikan
berat badan probandus bayi laki-laki tetap
lebih besar dibandingkan dengan bayi
perempuan pada 6 bulan pertama dan
menurun setelahnya. Laju pertumbuhan berat
badan bayi laki-laki lebih besar daripada bayi
perempuan. Hal ini disebabkan anak laki-laki
memiliki massa otot, massa tubuh dan laju
metabolisme lebih besar dari anak perempuan
(Watson & Lowrey 1951).
Kurva pertumbuhan berat badan bayi lakilaki menunjukkan adanya probandus yang
mempunyai berat badan di bawah persentil
0.023. Hal ini menunjukkan adanya bayi yang
mempunyai berat badan paling kecil dalam
kelompok usianya. Persentil digunakan
sebagai baku antropometri untuk menafsirkan
hasil pengukuran. WHO merekomendasikan
7
persentil 0.023 dan persentil 0.977 sebagai
batas bawah dan batas atas status gizi baik
(Soetjiningsih 1992). Persentil di bawah 0.023
sebagai indikasi bayi kurang gizi. Berat badan
bayi lahir dipengaruhi oleh status gizi ibu
sebelum hamil dan riwayat kesehatan
kehamilan. Ibu hamil yang kurang gizi dapat
menyebabkan janinnya kurang gizi. Dalam
kasus ini sering terjadi kematian neonatal
yang tinggi. Hal ini kemungkinan ada
hubungannya dengan kemampuan metabolik
dan simpanan zat gizi pada waktu hamil dan
masa sesudah lahir (Nur’aeni 2003). Faktor
sosial ekonomi berpengaruh terhadap
pemenuhan kebutuhan gizi. Hal ini dapat
dilihat dari pengeluaran untuk makan yang
diperoleh dari kuesioner. Keluarga yang
mempunyai pengeluaran untuk makan tinggi
umumya mempunyai bayi dengan berat badan
normal. Berat badan yang melebihi persentil
0.977
juga
didapatkan
pada
kurva
pertumbuhan bayi laki-laki dan perempuan
yang menandakan bayi tersebut memiliki
berat badan paling besar di antara bayi yang
lain seusianya. Persentil di atas 0.977
mengindikasikan bayi tersebut beresiko
obesitas. Kurva pertumbuhan dapat digunakan
untuk menilai obesitas apabila BB lebih dari
120 % dari persentil 50 (median) (Narendra
2002). Anak yang
beresiko obesitas
dewasanya cenderung mengalami obesitas
(Wang et al. 2000). Hal ini dikarenakan
kebiasaan pola makan dan penumpukan
jaringan lemak yang berlebihan. Penurunan
berat badan pada anak yang beresiko obesitas
sangat dianjurkan untuk memperkecil risiko
penyakit diabetes, jantung dan darah tinggi.
Kurva perbandingan berat badan bayi
menunjukkan sejak usia 0 hingga 4 bulan
berat badan bayi laki-laki hampir berhimpit
dengan bayi perempuan menandakan berat
badan bayi laki-laki dan perempuan tidak jauh
berbeda. Sejak usia 4 hingga 12 bulan berat
badan bayi laki-laki berada di atas bayi
perempuan.
Panjang Badan
Panjang badan memberikan gambaran
pertumbuhan sejalan dengan pertambahan
umur dan tidak terpengaruh keadaan yang
mendadak, seperti penyakit dan konsumsi
makanan misalnya (Soehartiningsih 1992).
Ukuran panjang badan yang rendah biasanya
menunjukkan keadaan gizi yang kurang akibat
kekurangan energi dan protein. Panjang badan
bayi lahir juga dipengaruhi oleh ukuran tubuh
dan status gizi ibu hamil (Jacob 1981). Ibu
yang memiliki ukuran tubuh yang kecil, bayi
yang dilahirkan akan kecil. Pemberian
makanan tambahan sejak usia 0-36 bulan
dapat meningkatkan pertumbuhan panjang
badan secara bermakna (Mora et al. 1981).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola
pertumbuhan panjang badan bayi laki-laki dan
perempuan terus mengalami peningkatan
hingga usia 12 bulan. Hal ini dapat dilihat dari
kurva yang semakin meningkat dari usia 0
hingga 12 bulan. Rata-rata kenaikan panjang
badan pada 6 bulan pertama lebih besar
dibandingkan pada 6 bulan kedua.
Panjang badan lahir bayi laki-laki pada
persentil 50 dari hasil penelitian ini lebih
besar daripada bayi perempuan. Hal ini tidak
berbeda dengan hasil penelitian Susanti
(2005). Panjang badan lahir bayi laki-laki
pada persentil 50 hasil penelitian ini adalah
49.3 cm. Panjang badan bayi lahir perempuan
adalah 48.3 cm. Hasil penelitian Susanti
(2005) menunjukkan berat badan lahir bayi
laki-laki pada persentil 50 adalah 49.6 cm dan
panjang badan lahir bayi perempuan 49.0 cm.
Panjang Duduk
Panjang duduk adalah bagian dari panjang
badan. Panjang duduk mengukur panjang
tubuh dari kepala hingga bokong, tanpa
anggota badan. Panjang duduk memiliki laju
pertumbuhan yang berbeda dengan ukuran
tubuh yang lainnya. Pertumbuhan anggota
tubuh mempunyai kecepatan yang berbeda.
Ukuran tubuh bayi pada dasarnya adalah
proporsional. Apabila bayi mempunyai
panjang badan yang lebih panjang, maka
secara otomatis panjang duduknya menjadi
lebih panjang. Dengan kata lain panjang
duduk menyesuaikan dengan panjang
badannya (Nur’aeni 2003).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
panjang duduk bayi lahir pada persentil 50
adalah 33.9 cm. Apabila jenis kelamin
dibedakan, panjang duduk lahir bayi laki-laki
pada persentil 50 adalah 33.9 cm, lebih besar
dibandingkan bayi perempuan yaitu 33.7 cm.
Pola pertumbuhan panjang badan dan panjang
duduk yang sama membuktikan bahwa adanya
hubungan antara panjang badan dan panjang
duduk bayi.
Kurva perbandingan panjang duduk bayi
menunjukkan bahwa panjang duduk bayi lakilaki dan perempuan hampir berhimpit dari
usia 0 hingga 4 bulan, kemudian bayi laki-laki
berada di atas bayi perempuan sampai usia 12
bulan. Kurva pertumbuhan panjang duduk
yang berhimpit pada usia 0 hingga 4 bulan
menunjukkan tidak ada perbedaan panjang
duduk pada usia tersebut.
8
Perbandingan bayi Amerika (Kuczmarski
et al. 2002) dan bayi Bogor (penelitian ini)
Perbandingan berat badan bayi Amerika
dan bayi Bogor dapat dilihat dalam Tabel 3.
Berat badan bayi laki-laki dan perempuan
pada persentil 50 menunjukkan bayi Amerika
lebih besar dibandingkan bayi Bogor. Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain :
nutrisi, sosial ekonomi (Jalal & Soekirman
1990), gen (Bogin 1999). Amerika
mempunyai pendapatan negara yang lebih
tinggi dibandingkan Indonesia, hal ini
berhubungan dengan pola hidup dan
pemenuhan kebutuhan makanan.
Faktor
sosial ekonomi dan nutrisi yang baik lebih
berpengaruh terhadap pertumbuhan (Martorrel
1985, diacu dalam Jalal & Soekirman 1990)
Perbandingan panjang badan bayi Amerika
dan bayi Bogor pada persentil 50 dapat dilihat
dalam Tabel 4. Panjang badan bayi Amerika
lebih panjang dibandingkan bayi Bogor.
Perbedaan pertumbuhan panjang badan ini
disebabkan
perbedaan faktor nutrisi,
pemilihan makanan tambahan, pola hidup
sehat dan kesehatan lingkungan (Jalal &
Soekirman
1990).
Tabel 3. Perbandingan berat badan (kg) bayi Bogor (penelitian ini) dengan bayi
Amerika (Kuczmarkski et al. 2002) pada persentil 50
Berat badan (kg) bayi laki-laki pada
Berat badan (kg) bayi perempuan
persentil 50
pada persentil 50
Umur (bulan) Amerika
Bogor
Umur (bulan) Amerika Bogor
0
3.53
3.37
0
3.40
3.26
1
4.00
3.97
1
3.80
3.79
2
4.88
4.71
2
4.54
4.51
3
5.67
5.64
3
5.23
5.43
4
6.39
6.56
4
5.86
6.22
5
7.04
7.21
5
6.44
6.66
6
7.63
7.75
6
6.97
7.07
7
8.16
8.12
7
7.45
7.42
8
8.64
8.42
8
7.90
7.73
9
9.08
8.59
9
8.31
8.01
10
9.48
8.77
10
8.69
8.32
11
9.84
8.95
11
9.04
8.57
12
10.16
9.14
12
9.37
8.70
Tabel 4. Perbandingan panjang badan bayi Bogor (penelitian ini) dengan bayi
Amerika (Kuczmarski et al. 2002) pada persentil 50
Panjang badan (cm) bayi laki-laki pada Panjang badan (cm) bayi perempuan
pada persentil 50
persentil 50
Umur (bulan)
Amerika
Bogor Umur (bulan) Amerika
Bogor
0
49.99
49.34
0
49.29
48.27
1
52.70
51.96
1
51.68
50.93
2
56.63
54.74
2
55.29
53.78
3
59.61
58.01
3
58.09
56.82
4
62.08
61.21
4
60.46
60.06
5
64.22
63.53
5
62.54
62.08
6
66.13
65.23
6
64.41
63.87
7
67.86
66.67
7
66.12
65.46
8
69.46
68.16
8
67.71
66.90
9
70.95
69.32
9
69.19
68.24
10
72.35
70.57
10
70.59
69.66
11
73.67
71.70
11
71.92
71.10
12
74.92
72.71
12
73.19
72.58
9
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pola umum pertumbuhan berat badan,
panjang badan dan panjang duduk bayi
meningkat dari usia 0 hingga 12 bulan. Laju
pertumbuhan yang pesat terjadi pada 6 bulan
pertama dan mengalami laju penurunan
setelahnya. Laju pertumbuhan bayi laki-laki
lebih besar dibandingkan bayi perempuan.
Saran
Penelitian selanjutnya disarankan untuk
memperbanyak jumlah probandus agar kurva
yang diperoleh lebih baik dan representatif.
Pemisahan kelas sosial ekonomi juga
diperlukan
untuk
memperoleh
kurva
pertumbuhan berdasarkan kelas sosialnya.
Pengukuran lingkar kepala juga diperlukan
untuk membuat kurva pertumbuhan lingkar
kepala yang dipakai untuk mengamati
pertumbuhan otak.
DAFTAR PUSTAKA
Atmarita, Veronica L. 1992. Penggunaan
indeks massa tubuh (Body Mass Index)
sebagai indikator status gizi orang dewasa.
Gizi Indonesia 17(1/20): 50-56.
Bogin B. 1999. Pattern of Human Growth.
Ed ke-2. Cambridge Univ Pr.
De Onis M. 2001. Child Growth and
Development. Di dalam: Semba RD, Bloem
MW. Nutrition and Health in Developing
Countries. New Jersey: Human Pr. Hlm
71-89.
Fox SI. 2002. Human Physiology. Ed ke-7.
New York: McGraw-Hill.
Jacob T. 1981. Norma Pertumbuhan Untuk
Indonesia. Berkala Ilmu Kedokteran Gajah
Mada Jilid 13. Cetak ulang dalam Indriati
E, editor. 2002. Antropometri Biologis.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Jahari et al. 1990. Perbandingan baku Harvard
dan baku WHO-NCHS: suatu kajian
aplikasi analisis terhadap subset data PSG.
Gizi Indonesia 14 (2): 65-78
Jalal F, Soekirman. 1990. Pemanfaatan
antropometri sebagai indikator sosial
ekonomi. Gizi Indonesia 14(2): 26-36.
Kuczmarski et al. 2002. 2000 CDC growth
charts for the United States: Methods and
development. Vital health stat 1 (246).
Mora et al. 1981. The impact of
supplementary feeding and home education
on physical growth of disadvantaged
children. Nutr. Revisi 1: 213:225.
Narendra. 2002. Standar Tumbuh Kembang.
Jakarta: Penerbit CV Sugeng Seto.
Nur’aeni.
2003.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Status Gizi Bayi Lahir
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Riyadi H.2001. Metode Penilaian Status Gizi
Secara Antropometri. Bogor: Jurusan Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Robinson LE. 1986. Human Growth and
Development. Ohio: Charles E. Merril.
Soehartiningsih. 1992. Referensi Indikator
Antropometri Tinggi dan Berat Badan Anak
Usia 4- 13 Tahun Dengan Pendekatan
Eksploratif [Skripsi]. Bogor: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Pertanian Bogor
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak.
Gde Ranuh IN, editor. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Sinclair D. 1973. Human Growth After Birth.
Ed ke-2. Great Britain: Oxford Univ Pr.
Susanti A. 2005. Pola Pertumbuhan Bayi Usia
0 Sanpai 1 Tahun di Wilayah Bogor
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor.
Tanggo T. 1998. Estimation of age specific
reference ranges via smooter AVAS. Statist
Med 17: 1231-1243.
Tibshirani R. 1988. Estimating optimal
transformation for regression via additivity
and variance stabilization. J Am Statist
Assoc 83: 394-405.
Wang et al. 2000. Tracking of body mass
index from childhood to adolescence : a 6-y
follow up study in China. Am J Clin Nutr.
72:1018-24.
Watson EH, Lowrey GH. 1951. Growth and
Development of Children. Ed ke-2. USA:
Year Book.
11
Lampiran 1 kuisioner data pribadi
DATA PRIBADI
Nama
:
Jenis kelamin
:
Tempat & tanggal lahir
:
Anak ke:
Alamat lengkap
:
Kelurahan
:
Kecamatan
:
Telepon:
Pemberian ASI sampai usia
:
Penyakit (jika ada)
Nama ayah
:
Tempat & tanggal lahir ayah
:
Suku Ayah
:
Pekerjaan Ayah
:
Pendidikan tertinggi ayah
:
Penyakit ayah
:
Tinggi badan ayah
:
Berat badan ayah
:
Suku kakek pihak ayah
:
Tempat lahir/asal kakek
:
Suku nenek pihak ayah
:
Tempat lahir/asal nenek
:
Nama ibu
:
Tempat & tanggal lahir ibu
:
Suku ibu
:
Pekerjaan ibu
:
Pendidikan tertinggi ibu
:
Penyakit ibu
:
Tinggi badan ibu
:
Berat badan ibu
:
Suku kakek pihak ibu
:
Tempat lahir/asal kakek
:
Suku nenek pihak ibu
:
Tempat lahir/asal nenek
:
Pengeluaran perbulan keluarga untuk makan :
dari
bersaudara
Tanda tangan
11
Lampiran 2 persentil berat badan bayi laki-laki (kg)
Umur (bulan)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0.023
2.634224
3.106257
3.700017
4.448215
5.190117
5.707378
6.146064
6.445119
6.694545
6.823981
6.967933
7.11704
7.269083
0.03
2.671756
3.150515
3.752294
4.510107
5.26132
5.785089
6.229265
6.532022
6.78452
6.915553
7.06127
7.212208
7.36611
0.05
2.750722
3.243629
3.86197
4.639875
5.410929
5.948233
6.403827
6.714337
6.973257
7.107638
7.257055
7.411822
7.569622
0.01
2.528766
2.981902
3.552673
4.273863
4.989221
5.488205
5.911488
6.20009
6.440791
6.565736
6.704707
6.848627
6.995426
Berat Badan (kg)
Persentil
0.025
0.5
2.645771 3.370033
3.119873 3.969455
3.716101 4.712579
4.467264 5.645097
5.212043 6.566709
5.731291 7.207908
6.171679 7.750906
6.471874 8.120691
6.722242 8.428856
6.852167 8.588724
6.996679 8.766439
7.146331 8.950447
7.298966 9.138032
Rata-rata kenaikan berat badan bayi laki-laki dari usia 0 hingga 6 bulan pada persentil 50 :
= Selisih berat-badan bulan n – berat badan bulan n – 1
= 4.380873/6
= 0.730.14 kg
= 730.14 g
0.75
3.661572
4.308099
5.10889
6.112111
7.102913
7.791746
8.37482
8.77175
9.102475
9.274094
9.46517
9.663332
9.865678
0.85
3.82743
4.500515
5.333697
6.377057
7.406913
8.122619
8.728294
9.140539
9.484518
9.663334
9.86243
10.06891
10.27975
0.9
3.943581
4.635147
5.491162
6.562423
7.619511
8.35396
8.975392
9.398622
9.75231
9.936175
10.14089
10.3532
10.56999
0.95
4.121807
4.841443
5.732279
6.846266
7.944924
8.707987
9.353669
9.7946
10.16319
10.3548
10.56814
10.7894
11.01532
0.97
4.241415
4.980311
5.894064
7.036586
8.163035
8.945203
9.607745
10.06065
10.43925
10.63607
10.85521
11.08247
11.31453
0.977
4.300677
5.048977
5.97412
7.130767
8.270945
9.062552
9.733632
10.19247
10.57604
10.77543
10.99744
11.22768
11.46278
12
Lampiran 3 persentil berat badan bayi perempuan (kg)
Umur (bulan)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0.023
2.799341
3.241876
3.811209
4.539725
5.152623
5.492728
5.807445
6.075608
6.309238
6.518998
6.75947
6.941899
7.04143
0.03
2.824125
3.270639
3.847171
4.585304
5.206798
5.551986
5.871353
6.143484
6.380765
6.593732
6.838154
7.023157
7.124434
0.05
2.875843
3.330971
3.922496
4.681233
5.320955
5.676565
6.005838
6.286642
6.531501
6.751342
7.003633
7.194891
7.299776
0.01
2.728981
3.160393
3.710108
4.41154
5.000521
5.326515
5.628224
5.885088
6.108733
6.309438
6.539478
6.713617
6.808904
Berat Badan (kg)
Persentil
0.025
0.5
2.80698 3.263741
3.250725 3.796444
3.822291 4.508475
4.553768 5.432475
5.169297 6.220093
5.510947 6.660993
5.827128 7.071131
6.096452 7.422222
6.331265 7.729373
6.542012 8.005978
6.783623 8.324277
6.966865 8.566317
7.06695 8.698733
Rata-rata kenaikan berat badan bayi perempuan dari usia 0 hingga 6 bulan pada persentil 50 :
= Selisih berat-badan bulan n – berat badan bulan n – 1
= 3. 8079/6
= 0.634565 kg
= 634.56 g
0.75
3.439669
4.013486
4.783621
5.788243
6.648802
7.131957
7.582335
7.968574
8.3069
8.612224
8.962093
9.225275
9.368447
0.85
3.539613
4.137722
4.940929
5.99231
6.895676
7.403376
7.877441
8.284313
8.641201
8.961554
9.325989
9.599858
9.748843
0.9
3.60962
4.224035
5.05139
6.136109
7.069627
7.595224
8.086161
8.507826
8.877049
9.206393
9.580785
9.862137
10.01519
0.95
3.716185
4.35621
5.221142
6.358082
7.339047
7.892155
8.409513
8.853815
9.238873
9.581641
9.971293
10.26411
10.42341
0.97
3.788021
4.445788
5.335689
6.508024
7.521237
8.093446
8.6291
9.086535
9.481714
9.833492
10.23339
10.5339
10.69738
0.977
3.823645
4.48996
5.392583
6.582632
7.612013
8.193725
8.738248
9.201769
9.601959
9.958198
10.36316
10.66749
10.83304
13
Lampiran 4 persentil panjang badan bayi laki-laki (cm)
Umur (bulan)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0.023
44.22922
46.58185
49.0827
52.03966
54.92496
57.02017
58.55285
59.86263
61.20283
62.25028
63.38632
64.4086
65.32227
0.03
44.508
46.87547
49.39199
52.36655
55.26877
57.37623
58.91809
60.23547
61.58339
62.63701
63.77968
64.80797
65.7269
0.05
45.08752
47.48581
50.03489
53.04562
55.98321
58.11618
59.67653
61.00993
62.37403
63.44048
64.59671
65.63749
66.56732
0.01
43.43329
45.7442
48.20009
51.10631
53.94314
56.0032
57.51021
58.79808
60.11591
61.146
62.26296
63.26839
64.16674
Panjang Badan (cm)
Persentil
0.025
0.5
44.31522 49.34271
46.67243 51.96317
49.17811 54.73931
52.1405 58.01467
55.03108 61.20944
57.13001 63.52865
58.66552 65.225
59.9777 66.67417
61.32023 68.15694
62.36958 69.31584
63.50771 70.57238
64.53181 71.70314
65.44713 72.71349
Rata-rata kenaikan panjang badan bayi laki-laki dari usia 0 hingga 6 bulan pada persentil 50 :
= Selisih berat-badan bulan n – berat badan bulan n – 1
= 15.88229/6
= 2.6470
= 2.64 cm
0.75
51.19953
53.9123
56.78597
60.17593
63.48214
65.882
67.63726
69.13675
70.67079
71.86969
73.16973
74.34053
75.38758
0.85
52.22286
54.98639
57.9137
61.36663
64.73406
67.17837
68.96599
70.49311
72.05536
73.27645
74.6016
75.79532
76.86285
0.9
52.92671
55.72503
58.68922
62.18552
65.59515
68.06985
69.87972
71.42581
73.00751
74.24453
75.58718
76.79667
77.87831
0.95
53.98633
56.83716
59.85678
63.41823
66.89108
69.41165
71.25495
72.82958
74.44162
75.70294
77.07197
78.30522
79.40811
0.97
54.685
57.57046
60.62668
64.23093
67.74559
70.29628
72.16162
73.7555
75.38803
76.66539
78.05183
79.30075
80.41766
0.977
55.02757
57.92995
61.00398
64.62919
68.16425
70.7298
72.60592
74.20947
75.85205
77.13727
78.53224
79.78885
80.91264
14
Lampiran 5 persentil panjang badan bayi perempuan (cm)
Umur (bulan)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0.023
43.90574
46.31044
48.85028
51.54197
54.40265
56.18121
57.75789
59.16204
60.42503
61.60236
62.84916
64.11709
65.40743
0.03
44.14332
46.5631
49.11784
51.82832
54.70909
56.50052
58.08817
59.5025
60.77491
61.96076
63.21674
64.49407
65.79402
0.05
44.6406
47.08765
49.6749
52.42393
55.34715
57.16411
58.77617
60.21169
61.50306
62.70737
63.98216
65.27938
66.59942
0.01
43.22362
45.58843
48.08743
50.72679
53.52999
55.27254
56.81693
58.19241
59.42899
60.58179
61.8024
63.04364
64.30668
Panjang Badan (cm)
Persentil
0.025
0.5
0.75
43.97944 48.26707 49.84472
46.3884 50.93207 52.62036
48.93266 53.78473 55.59369
51.63033 56.82557 58.76464
54.49705 60.0629 62.14304
56.27973 62.07881 64.24816
57.85969 63.86821 66.1173
59.26708 65.46362 67.78432
60.53287 66.89966 69.28536
61.71294 68.23955 70.68611
62.96239 69.65906 72.17082
64.2334 71.10393 73.67997
65.52662 72.57553 75.20888
Rata-rata kenaikan panjang badan bayi perempuan dari usia 0 hingga 6 bulan pada persentil 50 :
= Selisih berat-badan bulan n – berat badan bulan n – 1
= 15.60114/6
= 2.60019
= 2.60 cm
0.85
50.71824
53.55555
56.59584
59.8393
63.297
65.45178
67.36572
69.07271
70.61021
72.04499
73.56409
75.10272
76.66133
0.9
51.32026
54.20055
57.28707
60.58139
64.09378
66.28318
68.22818
69.96293
71.52572
72.98376
74.52313
76.08186
77.66105
0.95
52.22972
55.17499
58.33226
61.7029
65.29835
67.54023
69.5321
71.30927
72.9101
74.39841
75.96763
77.55697
79.16703
0.97
52.83118
55.81953
59.02323
62.44546
66.09595
68.37306
70.39577
72.20141
73.8248
75.33179
76.92092
78.53035
80.1608
0.977
53.12639
56.13594
59.36289
62.81008
66.48776
68.78202
70.82036
72.63966
74.27322
75.78936
77.38828
79.00758
80.64803
15
Lampiran 6 persentil panjang duduk bayi laki-laki (cm)
Umur (bulan)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0.023
28.37001
30.0818
31.86384
33.74739
35.47229
36.98521
37.99001
38.24915
38.74811
39.08913
39.524
39.96371
40.38983
0.03
28.66762
30.39102
32.19137
34.09189
35.80921
37.30303
38.30054
38.56132
39.06137
39.39334
39.83159
40.26231
40.68995
0.05
29.28839
31.03767
32.87633
34.79878
36.48679
37.96446
38.94689
39.20223
39.68981
40.0259
40.45103
40.88068
41.30093
0.01
27.5247
29.19303
30.93655
32.76528
34.49086
36.03902
37.06485
37.32994
37.84156
38.18646
38.63202
39.07895
39.5137
Panjang Duduk Bayi (cm)
Persentil
0.025
0.5
0.75
28.46175 33.93271 35.93334
30.17706 35.84756 37.7606
31.96474 37.67753 39.51483
33.85425 39.43229 41.20543
35.57611 40.96231 42.67574
37.08367 42.29729 43.97513
38.08607 43.19945 44.84503
38.34539 43.43669 45.07458
38.84561 43.88519 45.50947
39.18293 44.18998 45.80962
39.61884 44.58669 46.20437
40.05692 44.98054 46.60191
40.48237 45.36922 47.00287
Rata-rata kenaikan panjang duduk bayi laki-laki dari usia 0 hingga 6 bulan pada persentil 50 :
= Selisih berat-badan bulan n – berat badan bulan n – 1
= 9.26674/6
= 1.5444567
= 1.54 cm
0.85
36.96982
38.75426
40.47187
42.13088
43.57797
44.85075
45.7097
45.94007
46.3821
46.68704
47.08874
47.49389
47.90252
0.9
37.65258
39.41374
41.11262
42.7458
44.17708
45.43562
46.30131
46.53393
46.98148
47.29036
47.69725
48.10764
48.52155
0.95
38.65243
40.37654
42.04341
43.64913
45.05403
46.31037
47.19089
47.42798
47.88413
48.19894
48.61365
49.03193
49.45379
0.97
39.29056
40.99666
42.63392
44.22544
45.61609
46.88628
47.77775
48.01778
48.4796
48.79834
49.2182
49.64168
50.06879
0.977
39.59634
41.28794
42.92372
44.50443
45.89161
47.16858
48.06542
48.3069
48.7715
49.09215
49.51455
49.94057
50.37025
16
Lampiran 7 persentil panjang duduk bayi perempuan (cm)
Umur (bulan)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0.023
28.90025
30.39518
32.03902
33.59309
34.71907
35.73737
36.49857
37.07641
37.55964
37.99458
38.42941
38.86899
39.30993
0.03
29.15437
30.66245
32.32074
33.88824
35.02076
36.04276
36.80797
37.38689
37.87417
38.30904
38.7474
39.18843
39.63145
0.05
29.68462
31.22013
32.90858
34.49888
35.64358
36.67464
37.44774
38.03393
38.52375
38.96455
39.40566
39.85119
40.29947
Panjang Duduk Bayi Perempuan
Persentil
0.01
0.025
0.5
0.75
28.17873 28.97857 33.65863 35.41782
29.63634 30.47756 35.37993 37.18659
31.23914 32.12585 37.22714 39.08573
32.75487 33.68406 38.93445 40.83817
33.86031 34.81212 40.15602 42.09167
34.86344 35.83163 41.25716 43.22139
35.61602 36.59394 42.08181 44.06695
36.1844 37.17212 42.70496 44.70527
36.66182 37.6566 43.22805 45.2426
37.09048 38.09157 43.69607 45.72408
37.52
38.52744 44.16643 46.21064
37.95434 38.96815 44.63931 46.70221
38.38899 39.40905 45.11646 47.19896
Rata-rata kenaikan panjang duduk bayi perempuan dari usia 0 hingga 6 bulan pada persentil 50 :
= Selisih berat-badan bulan n – berat badan bulan n – 1
= 8.42318/6
= 1.4038633
= 1.40 cm
0.85
36.38081
38.17692
40.10357
41.88028
43.15087
44.29522
45.1531
45.80299
46.35152
46.84475
47.34324
47.84686
48.35578
0.9
37.04311
38.8558
40.80057
42.59417
43.87643
45.03214
45.8997
46.56027
47.11787
47.61926
48.12599
48.63794
49.15527
0.95
38.03507
39.87398
41.84607
43.66422
44.96393
46.14013
47.02895
47.70577
48.2771
48.79081
49.31001
49.83456
50.36462
0.97
38.68589
40.5434
42.53298
44.36604
45.67961
46.87419
47.77716
48.46475
49.04516
49.56705
50.09451
50.6274
51.1659
0.977
39.00594
40.87033
42.86854
44.7097
46.03116
47.23495
48.14486
48.83774
49.42262
49.94853
50.48005
51.01704
51.55968
Download