HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN PERILAKU AMAN DENGAN CEDERA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Tk. III MANADO Soteria k. Tamaka * Diana v Doda *, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu hal yang penting karna merupakan faktor yang berhubungan dengan kesehatan maupun keselamatan dari pekerja itu sendiri. Kejadian kecelakaan sering dialami oleh petugas kesehatan sehingga menimbulkan luka ataupun cedera. Hal ini disebabkan karna kegiatan rumah sakit yang memiliki resiko bahaya yang cukup tinggi. Perawat merupakan salah satu pekerja yang rentan dengan cedera tertusuk jarum suntik dan benda tajam medis lainnya. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja, perilaku aman : persepsi, motivasi dan pengawasan dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di rumah sakit Bhayangkara Tk. III Manado. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang berada di ruangan Rawat Inap dan UGD berjumlah 49 responden menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil Penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antar antara beban kerja dengan cedera tertusuk jarum suntik (p=0,003), perilaku aman : terdapat hubungan yang signifikan antar persepsi dengan cedera tertusuk jarum suntik (p=0,022), terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan cedera tertusuk jarum suntik (p=0,030), dan terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan cedera tertusuk jarum suntik pengawasan (p=0,008). Kata Kunci : Beban kerja, Perilaku Aman, Cedera tertusuk jarum suntik ABSTRACT Occupational health and safety is one of the substantial matters due to its relation with the health and the safety of the workers themselves. The occurrence of accident are frequently experienced by health workers, which then cause lesions or even injuries. This is in consequence of the hospital activities which owns a high risk of danger. Nurses are one of the most vulnerable workers with needlestick injuries and other sharp, medical items. The purpose of this study is to analyze the relationship between workload and safe behavior : perception, motivation and supervision with needlestick injuries. This research method was an observational analytic research with crosssectional study approach. The sample in this research were nurses present in the in-patient unit and ER which were amounted to 49 respondents, by the use of Chi-square statistical test. The results indicated a significant relationship between workload and needlestick injuries (p = 0,003), safe behavior: there was a significant relationship between perception and needlestick injuries (p = 0,022), there was a significant relationship between motivation and needlestick injuries (P = 0.030), and there was a significant relationship between supervision and needlestick injuries (p = 0.008). Keywords: Workload, Safe Behavior, Needlestick Injuries PENDAHULUAN Juni 2016 tercatat sudah terjadi 7 kasus Tenaga kesehatan sebagai sumber daya kecelakaan kerja manusia dalam menjalankan pelayanan Penelitian yang kesehatan di rumah sakit merupakan Ratmawati,dkk (2013) dengan judul sumber daya yang penting dan sangat penelitian dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang tajam pada perawat instalasi bedah optimal Kejadian sentral RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro kecelakaan kerja merupakan salah satu Klaten. Hasil penelitian menunjukan hal yang penting. Kecelakaan kerja bahwa terdapat hubungan yang yang dapat merugikan bagi pekerja yang berpengaruh antara Beban Kerja dengan mengalami, maupun pihak rumah sakit Cedera bendah tajam pada perawat seperti kerja, dengan p value < 0,05 di instalasi Bedah terganggunya efisiensi dan efektivitas Sentral RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro proses bekerja perawat dalam menagani Klaten. pasien. (Ridwan 2013) hilangnya Salah waktu satu faktor yang Sarastuti (2016). dilakukan Deteminan oleh cedera benda Faktor lain yang mempengaruhi mempengaruhi terjadinya kecelakaan terjadinya kerja adalah beban kerja yang terlalu Perilaku aman dari perawat itu sendiri. berat . Dyer (2000) menyatakan bahwa Perilaku aman menurut Heinrich (1980) beban kerja yang berlebihan akan dalam Budiono (2003) adalah tindakan mempengaruhi atau perbuatan dari seseorang atau kemampuan perawat dalam keselamatan. Center for beberapa control (CDC) kecelakaan orang kerja adalah karyawan yang memperkecil kemungkinan terjadinya memperkirakan setiap tahun terjadi 385 kecelakkan kasus kejadian luka akibat benda tajam Sedangkan menurut Bird dan germain yang terkontaminasi darah pada tenaga (1990) perilaku aman adalah perilaku kesehatan di rumah sakit di amerika yang serika (Sihono 2012). Angka kecelakaan terjadinya kecelakaan atau insiden. kerja di RS UGM pada tahun 2014 tidak terhadap dapat Penelitian yang di karyawan. menyebabkan Intan 2013 tercatat sebanyak 6 kasus, terdiri dari 3 tentang faktor-faktor yang berhubungan kasus tertusuk jarum suntik . Pada tahun dengan terjadinya Luka tusuk jarum 2015 terjadi kenaikan jumlah kecelakaan suntik pada paramedis RUMTIKAL Dr. kerja sebanyak 266,7% yaitu tercatat 16 Midiyanto S Tanjungpinang, dengan kasus, yang terdiri dari 9 kasus tertusuk hasil penelitian faktor yang paling jarum, dan 4 kasus sharp injury. Dan dominan terdapat berhubungan yang selama periode Januari sampai dengan signifikan antara faktor reinforcing ,faktor enabling dan faktor persepsi Manado. Waktu pelaksanaan penelitian dengan terjadinya luka tusuk jarum dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017. suntik pada paramedic Populasi dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Bhayangkara Tk. perawat yang bertugas di ruang rawat III Manado merupakan sebuah lembaga Inap dan UGD berjumlah 74 orang. yang bergerak dibidang jasa pelayanan Penentuan sampel dilakukan dengan kesehatan oleh menggunakan metode total sampling. kepolisisan. Visi rumah sakit adalah jumlah sampel yang diambil adalah 49 menjadikan Rumah Sakit Bhayangkara responden berdasarkan kriteria inklusi terdepan dalam pelayanan dan menjadi dan kebanggaan digunakan yang dikelolah polri dan masyarakat eksklusi. Analisis dalam data penelitian yang adalah umum. Pada saat observasi awal dan analisis univariate dan analisis bivariate melakukan wawancara dengan beberapa dengan menggunakan uji statistik chi- perawat. Dalam melakukan pekerjaan di square α(0,05). dapatkan bahwa perawat memiliki beban kerja yang dirasa cukup berat karena HASIL DAN PEMBAHASAN perawat ANALISIS UNIVARIAT harus menangani langsung pasien dengan kondisi kesehatan gawat Berdasarkan hasil distribusi responden darurat, pasien dalam kondisi yang dengan umur diatas 26 tahun lebih kritis, jumlah pasien yang banyak, banyak 21 orang (42.9%) dan responden maupun pasien dengan berbagai jenis dengan umur 20-25 tahun sebanyak 28 penyakit yang berbeda. Faktor lain yang orang mempengaruhi cedera kelamin, perempuan lebih banyak yaitu tertusuk jarum suntik adalah Perawat 40 orang (81.4%) dan responden dengan dituntut harus dengan cepat untuk jenis kelamin laki-laki yaitu 9 orang melaksanakan ini (18.6%). Responden dengan tingkat membuat perawat kurang mempedulikan pendidikan D3 lebih banyak yaitu 37 keselamatan dirinnya sendiri. orang (75.5%), S1 sebanyak 7 orang terjadinya tugasnya, hal (57.1%). Berdasarkan jenis (14.3%) dan Ners 5 orang (10.2%). METODE PENELITIAN Responden dengan masa kerja 2-5 tahun Jenis penelitin ini adalah penelitian lebih banyak yaitu 37 orang (75.5%) dan kuantitatif dengan metode observasional responden dengan masa kerja >6 tahun analitik dengan cara pendekatan cross sebanyak 12 orang (24.5%). sectional. Penelitian ini di lakukan Rumah sakit Bhayangkara Tk. III Tabel 1. berdasarkan Distribusi cedera responden tertusuk jarum suntil. menunjukan bahwa jumlah responden dengan persepsi yang kurang baik Cederah tertusuk Distribusi responden berdasarkan tabel 7 n % terhadap cedera terstusuk jarum suntik sebanyak 32 orang jarum (65.3 %), lebih tinggi dibandingkan dengan responden suntik Pernah 38 77.6 yang memiliki persepsi yang baik Tidak pernah 11 22.4 terhadap cedera tertusuk jarum suntik Total 49 100 sebanyak 17 orang ( 34.7 %). Tabel 4. Distribusi responden Tabel 1 menunjukan bahwa responden berdasarkan motivasi yang pernah mengalami cedera tertusuk Motivasi n % jarum suntik sebanyak 38 orang (77.6 Kurang baik 23 46.9 %) dan yang tidak pernah cederak Baik 26 53.1 tertusk jarum suntik sebanyak 11 orang ( Total 49 100 22.4%). Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Beban Kerja Tabel 4. menunjukan bahwa jumlah responden dengan motivasi yang kurang Beban Kerja n % baik sebanyak 23 orang (46.9 %), dan Berat 41 83.7 responden yang memiliki motivasi yang Ringan 8 16.3 baik sebanyak 26 orang (53.1 %). Total 49 100 Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan pengawasan Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah Pengawasan N % responden dengan beban kerja berat Kurang baik 26 53.1 sebanyak 41 orang ( 83.7 %), lebih Baik 23 46.9 tinggi dibandingkan dengan responden Total 49 100 yang memiliki beban kerja ringan yaitu Tabel 9. menunjukan bahwa responden sebanyak 8 orang ( 16.3 %). Tabel 3. Distribusi responden dengan pengawasan yang kurang baik sebanyak 26 orang (53.1%) lebih tinggi berdasarkan Pesepsi Persepsi n % jika dibandingkan dengan responden Kurang baik 32 65.3 dengan pengawasan yang baik yaitu 23 Baik 17 34.7 orang (46.9%). Total 49 100 Dari hasil penelitian di Rumah ANALISIS BIVARIAT Tabel 6. Hubungan antara beban Kerja sakit Bhayangkara Tk.III Manado diperoleh data bahwa Jumlah responden Cedera Tertusuk Jarum Suntik Beban Pernah Kerja pernah Berat yang memiliki beban kerja berat yang Tidak Total n % n % 35 85.4 6 14.6 n Nilai mengalami cedera tertusuk jarum suntik p lebih banyak 35 orang (85.4%). dari data tersebut dapat dilihat bahwa responden % dengan beban kerja yang berat lebih 41 100.0 banyak Ringan 3 Total 37.5 38 77.6 5 11 62.5 8 100.0 22.4 mengalami cedera tertusuk 0.00 jarum suntik. Manuaba (2010) beban 3 kerja yang terlalu menimbulkan 49 100.0 denganCedera Terstusuk Jarum Suntik berlebih kelelahan baik dapat fisik maupun mental seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, mudah marah dan Hasil analisis uji chi-squere didapati beban kerja yang sedikit juga akan hasil bahwa terdapat hubungan yang menimbulkan signifikan antara beban kerja dengan pekerja. Beban kerja yang berlebih akan cedera tertusuk jarum suntik pada sangat rentan dengan kecelakaan kerja perawat di RS bhayangkara Manado. tertusuk jarum suntik. Tingginya beban Penelitian ini sesuai dengan penelitian kerja dengan jumlah pasien yang cukup yang dilakukan oleh Ratmawati, dkk banyak setiap harinya serta waktu (2013) penelitian istirahat bagi perawat yang kadang tidak Deteminan cedera benda tajam pada sesuai dengan waktu istirahat yang telah perawat instalasi bedah sentral RSUP disediakan hal ini dikarenakan perawat DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten dengan harus jumlah sampel 36 orang. Analisis data beberapa dilakukan dengan analisis univariat dan penanganan biavariat dengan uji statik chi-squer. membuat perawat hasil istirahatnya. Selain menangani pasien dengan penelitian terdapat judul menunjukan hubungan yang bahwa yang perawat kebosanan dengan segera pasien yang juga untuk kepada menangani menerima cepat sehingga menundah waktu melakukan tugas berpengaruh antara Beban Kerja dengan pendataan serta merekap semua data Cedera bendah tajam pada perawat yang menyangkut pasien, mengurus denga p value < 0,05 di instalasi Bedah perujukan pasien ke rumah sakit lain, Sentral RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro melakukan diagnosa awal serta adanya Klaten. tugas-tugas tambahan selain dari tugas pokok sebagai perawat, Tarwaka, dkk Tabel 7. Hubungan antra persepsi (2007) setiap beban kerja yang diterima dengan Cedea tertusuk jarum suntik oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif Cedera Tertusuk Jarum Suntik Persepsi maupun keterbatasan manusia yang menerima Kurang baik Pernah n 28 Tidak pernah % 87.5 Total n 4 % 12.5 n % 32 100.0 Nilai p beban tersebut. Dyer (2000) menemukan bahwa beban kerja yang berlebihan akan mempengaruhi kemampuan perawat baik 10 58.8 7 41.2 17 100.0 Total 38 77.6 11 22.4 49 100.0 dalam keselamatan. Beban kerja perlu di tetapkan melalui program – program Hasil uji chi-square menunjukan bahwa unit kerja ang selanjutnya di jabarkan terdapat melalui target pekerjaan untuk setiap antara persepsi dengan cedera tertusuk jabatan. Perawat yang memiliki beban jarum suntik pada perawat di Rumah kerja sakit yang tinggi tentunya akan hubungan yang Bhayangkara signifikan Tk.III Manado. menghambat kinerjanya karna terlalu Penelitian ini sesuai dengan penelitian banyak yang beban sehingga akan dilakukan oleh Intan (2013) membuatnya kelelahan dan cenderung tentang faktor-faktor yang berhubungan tidak konsentrasi yang menyebabkan dengan kejadian luka tusuk jarum suntik risiko cedera bendah tajam. Upaya yang di Rumtikal RS Tanjung Pinang dengan dilakukan untuk mencegah terjadinya hasil risiko hubungan cedera pekerjaan benda harus tajam, ditetapkan suatu sesuai dengan kemampuan petugas kesehatan target dalam suatu bahwa yang terdapat signifikan antara persepsi dengan kejadian luka tusuk jarum suntik. serta waktu yang dibutuhkan serta menentukan menunjukan Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Natasia (2013) faktor perawatan. (Kep. Men. PAN Nomor : yang KEP/75/M.PAN/7/2004 ) pelaksanaan SOP asuhan keperawatan di mempengaruhi ICU-ICCU Kediri RSUD dari hasil kepatuhan Gambiran uji Kota statistic menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara persepsi dengan kepatuhan perawat (p=0,026). Persepsi perawat dalam melihat pekerjaan dan lingkungannya dapat 0.022 memberikan dampak bagi kinerjanya Dari hasil uji chi-sqare menunjukan dalam melaksanakan tugas. Persepsi bahwa merupakan penglihatan atau pandangan signifikan atara motivasi dengan cedera seseorang dalam memahami informasi tertusuk jarum suntik di Rumah sakit yang ada disekitarnya Gibson (1996). Bhayangkara Tk.III Manado. Penelitian Maka semakin baik pesepsi seseorang ini sejalan maka dilakukan oleh Intan (2012) faktor- kinerja dari pekerjaanya akan semakin baik. yang dengan penelitian yang sakit bhayangkara tertusuk jarum suntik pada para medis Tk.III Rumtikal Dr. Midiyanto S Tanjung manado dapat dilihat responden yang pinang, memiliki persepsi kurang baik lebih hubungan banyak jarum hubungan faktor yang berhungan dengan luka Berdasarkan hasil penelitian di Rumah terdapat mengalami suntik 28 yang menyatakan yang terdapat bermakna antara cedera tertusuk motivasi dengan luka tertusuk jarum orang (87.5%) suntik pada para medis. dibandingkan responden yang memiliki Halimah (2012) Motivasi yang ada persepsi yang baik yang mengalami pada diri seseorang akan mempengaruhi cedera tertusuk jarum suntik 10 orang apakah dia akan mengerjakan setiap (58.8%). dapat tugas dengan baik atau tidak, apakah dia disimpulkan bahwa seseorang yang akan berperilaku aman atau tidak. memiliki persepsi yang kurang baik Motivasi akan cederung memiliki perilaku yang penelitian ini adalah apakah perawat tidak aman pada saat bekerja sehingga berperilaku aman serta menciptakaan dapat menyebabkan kecelakan kerja suasana yang aman serta nyaman pada yaitu tertusuk jarum suntik saat bekerja. Umar (2010) memaparkan Dari data tersebut yang dimaksudkan dalam bahwa motivasi kerja yang dimiliki oleh Tabel 8. Hubungan antra motivasi setiap dengan Cedera tertusuk jarum suntik mempengaruhi kualitas kerja. Kurang baik baik Total Pernah juga sangat Demak (2013) Jika seorang perawat Cedera Tertusuk Jarum Suntik Motivasi individu Tidak pernah Total n % memiliki motivasi yang baik untuk Nilai p keselamatannya maka sudah pasti ia n % n % 21 91.3 2 8.7 23 100.0 akan 17 65.4 9 34.6 26 100.0 kualitas kerjanya juga akan baik, hal ini 38 77.6 11 22.4 49 100.0 selalu berperilaku aman 0.030 dan tentunya akan meningkatkan prouktifitas kerjanya terhadap rumah sakit. Tabel 9. Hubungan antra Pengawasan (92.3%) bila dibandingkan dengan yang dengan Cedea tertusuk jarum suntik responden dengan pengawasan yang Cedera Tertusuk Jarum Suntik Pengawasan Pernah Tidakpernah Total n % 24 92.3 n 2 % 7.7 n % 26 100.0 baik 14 60.9 9 39.1 23 100.0 Total 38 77.6 11 22.4 49 100.0 Kurang baik baik yang mengalami cedera tertusuk Nilaijarum p suntik sebanyak 14 orang (60.9%). Dari data tersubut dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengawasan yang kurang baik memiliki 0.008 peluang cedera tertusuk jarum suntik yang lebih besar. Hal dikarnakan hanya sebagian perawat yang mengikuti setiap Hasil analisis uji chi-square didapti hasil pertemuan bahwa yang pemimpinan serta keterlibatan perawat signigikan antara pengawasan dengan dalam setiap rapat pertuamuan perawat cedera tertusuk jarum suntik pada perat ruangan secara rutin. Pengawasan dapat di RS Bhayangkara Manado. Dalam dikatakan sebagai suatu pembinaan atau penelitian yang dilakukan oleh Intan pengarahan untuk membantu perawat (2012) yang dalam melaksanakan setiap tugas yang berhubungan dengan terjadinya lika diberikan kepadanya agar supaya setiap tusuk jarum suntik pada para medis di pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. terdapat tentang RUMKITAL faktor-faktor Dr. Tanjungpinang terdapat hubungan Midiyanto menyatakan hubungan yang S– bahwa signifikan yang Siburian bertujuan dilakuakan (2012) untuk oleh Pengawasan meningkatkan kedisiplinan dari pekerja untuk dapat cedera melakukan pekerjaannya sesuai dengan tertusuk jarum suntik pada paramedis. standar operating procedure (SOP). Robbins fokus Dengan adanya pengawasan dari suatu pengawasan adalah bagaimana seorang instansi, akan sangat mempengaruhi manajer kualitas dari pelayanan yang diberikan antara pengawasan (2006) dengan menyatakan keperawatan mengarahkan dan mengatur, mengoptimalkan oleh tenaga kesehatan. sumber daya untuk mencapai tujuan oraganisasi. KESIMPULAN Hasil penelitian di Rumah sakit 1. Terdapat hubungan antara beban Bhayangkara Tk.III Manado responden kerja dengan cedera tertusuk jarum yang memiliki pengawasan yang kurang suntik pada perawat di rumah sakit baik yang mengalami cedera tertusuk bhayangkara Tk. III Manado. jarum suntik lebih banyak 24 orang 2. Terdapat hubungan antara persepsi dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di rumah sakit bhayangkara Tk. III Manado. dengan cedera tertusuk jarum suntik perawat di rumah CCOHS.2005. http://www.ccohs.ca/oshanswers/dise ases/needlestick-injuries.html. 3. Terdapat hubungan antara motivasi pada DAFTAR PUSTAKA sakit bhayangkara Tk. III Manado. Needlestick injury. diunduh tanggal 6 april dari : CDC. 2008. Workbook or designing, implementing and evaluating a 4. Terdapat hubungan antara dengan sharps injuries prevention program. cedera tertusuk jarum suntik pada Atlana – USA : Center For Desease perawat di rumah sakit bhayangkara Control Tk. III Manado. Departement of Healt and Human and prevention- Services Demak, D.L 2014 analisis penyebab SARAN 1. Diharapkan agar pihak rumah sakit perilaku aman bekerja pada agar dapat memperhatikan beban perawat di RS Islam Asshobirin kerja Tangerang perawat mengevaluasi dengan setiap cara pekerjaan perawat. 2. Diharapkan selatan. Jakarta : fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas islam negeri rumah memotivasi sakit perawat bisa seperti syarif hidayatullah Ermawati, B. 2015. Faktor-faktor yang memberikan waktu istirahat yang berhubungan dengan cukup bagi perawat. pencegahan terjadinya needle 3. Diharapkan pihak rumah sakit lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas yang dapat menurunkan kejadian perilaku stick injury di ruangan rawat inap Rumah sakit x Jakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan. cedera tertusuk jarum suntik seperti Intan, J. 2012. Faktor-faktor yang sharp box, jarum suntik safety berhubungan dengan terjadinya design dll. luka tertusuk jarum suntik pada 4. Diharapkan pihak rumah sakit lebih meningkatkan pengawasan agar perawat lebih meningkatkan kinerja mereka dalam penerapan SOP pada saat bekerja. paramedic Midiyato di Rumkital Dr. S–Tanjungpinang. Universitas Indonesia. Khalisyanti. tinggkat H. 2014. Hubungan pengetahuan tentang universal bidan precantions dengan kepatuhan penggunaan kecelakaan kerja di laboratorium APD (Alat pelindung diri) dalam patologi klinik rumah sakit umun pertolongan zainoel abiding banda aceh. medan persalinan puskesmas rawat inap di kota Yogyakarta : sekolah tinggi ilmu kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Kusuma. D. 2010 Gambaran : universitas Sumatra utara medan Siburian. A. 2012. Gambaran penggunaan alat pelindung diri (APD) terhadap keselamatan pengetahuan dan perilaku perawat pekerja perawat IGD RSUP dalam pencegahan needle stick Pasar Rebo. Depok injury Panembahan di Senopati RSUP Bantul FKIK (Ilmu Keperawatan) Mumandar, Sihono. 2012. Hubungan pengetahuan dan sikap tentang A.S. 2001 psikologi dengan perilaku kewaspadaan standar pada perawat di ruang rawawt industry dan organisasi Jakarta : inap RSUD panembahan Universitas Indonesia senopati bantul Yogyakarta : Makayaino et all, 2016. Relationship of sekolah tinggi ilmu kesehatan hospital and individual behavior jendral achmad yani Yogyakarta prevention of the injury needle stick Surastuti. 2016. Analisis kecelakaan against nurse in treatment room of kerja di rumah sakit universitas general gadjah hospital of Jombang district. Niosh, 2008. mada fakultas Perilaku organisasi. Yogyakarta : Andi offset Yogyakarta: ilmu universitas kesehatan muhammadiyah Surakarta Ratmawati, et all. 2013 determinan Tarwaka,dkk. 2004 Ergonomi untuk cedera benda tajam pada perawat di keselamatan kesehatan kerja dan instalasi beda produktivitas. sentral RSUP Dr. Soeradji tirtonegoro klaten. Surakarta : UNIBA PRESS Riyanto, D. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat Tarwaka. 2015. Ergonomi industri. Surakarta : harapan Press solo dalam penggunaan alat pelindung Tukatman. 2015. Analisis keselamatan diri di Rumah sakit Asih Serang kesehatan kerja perawat dalam Provinsi Banten. penanganan Salaswati, L. 2009. Hubungan perilaku, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Dengan terjadinya pasien di rumah sakit benyamin guluh kabupaten kolaka.