43 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP

advertisement
JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS
Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49
ISSN 2339-1618
PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
(STUDI KASUS PADA SMA NEGERI 2
TEBING TINGGI)
Power Panjaitan, SE, M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah kompetensi guru berpengaruh terhadap kepuasan
siswa pada SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Penelitian ini membahas mengenai kompetensi guru terhadap
kepuasan siswa dengan responden penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi.
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua jenis data yang digunakan penulis untuk menganalisis
masalah dan menguji hipotesis, yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku,
jurnal, majalah, informasi dari sekolah maupun internet untuk mendukung penelitian ini.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar pertanyaan
kuesioner yang sudah memiliki bobot masing-masing pada setiap jawaban responden. Lembar
pertanyaan kusioner tersebut berisi pertanyaan yang bersangkutan kompetensi guru dan kepuasan
siswa.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu Metode Analisis Deskriptif, Uji Validitas dan
Reliabilitas, Metode Analisis Statistik. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji
apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Metode analisis deskriptif yaitu
menganalisi dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh
gambaran tentang masalah yang dihadapi, validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian
mengukur apa yng seharusnya diukur, sedangkan metode analisi statistik yaitu menggunakan teknik
statistik uji beda t (paired sampled t test). Uji ini digunakan untuk membandingkan dua mean (rata-rata)
sampel yang berpasangan. Sampel yang berpasangan adalah sebuah sampel yang terdiri dari satu
subjek, tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda.
43
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan dengan menggunakan Program SPSS Veersi 15.0 dapat diketahui Koefisien Determinasi
yang diperoleh sebesar 0,533 hal ini berarti 53,3% kepuasan siswa dapat dijelaskan oleh variabel
kompetensi guru. Dengan kata lain kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
Kata kunci : Kompetensi Guru, Kepuasaan, Siswa.
44
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
diajarkan sehingga siswa merasa termotivasi
PENDAHULUAN
Mengacu
pada
Undang-undang
Republik
untuk belajar dan merasa puas.
Indonesia (RI) No.14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, Pasal 1 ayat (1) dengan tegas
Namun, dalam interaksi antara guru dan siswa
menjelaskan
tenaga
sering kali timbul masalah adanya keluhan cara
professional dengan tugas utama mendidik,
atau teknik mengajar guru yang dinilai siswa
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
kurang baik dari segi pengetahuan maupun
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
penyampaian materi.
bahwa
pendidikan anak
pendidikan
Guru
usia
formal,
adalah
sekolah pada
pendidikan
jalur
dasar
dan
Dampak dari permasalahn tersebut siswa
pendidikan menengah. Begitu pula menurut
kurang terkonsentrasi dan melakukan aktivitas-
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20
aktivitas yang mengganggu kegiatan belajar
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(misalnya: mengobrol, bermain handphone, dsb).
pasal 39 ayat (2), menyatakan bahwa pendidik
Permasalahan yang dihadapi siswa antara lain:
merupakan tenaga professional yang bertugas
merencanakan
pembelajaran,
dan
melaksanakan
menilai
hasil
proses
pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan serta
1. Adanya guru yang mengandalkan
transparansi dalam mengajar.
2. Adanya guru
yang kurang
bisa
menguasai kelas.
melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
–
(Undang
undang
Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003).
PERUMUSAH MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas
dirumuskan masalah sebagai berikut ”Apakah
Guru sebagai bagian dari tenaga kependidikan
kompetensi guru berpengaruh terhadap kepuasan
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
siswa SMA NEGERI 2 Tebing Tinggi?”
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan
lembaga sekolah dapat dicapai secara maksimal
TUJUAN PENELITIAN
apabila tenaga guru memiliki kompetensi-
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk
kompetensi yang telah ditetapkan yang meliputi
mengetahui apakah terdapat hubungan antara
kompetensi
pedagogik,
kompetensi guru dan kepuasan siswa.
kompetensi
professional
kompetensi
dan
social,
kompetensi
kepribadian. Dengan kompetensi yang tinggi
akan
menghasilkan
kinerja
yang
optimal.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sekolah
Dengan kinerja yang optimal maka siswa akan
Sekolah menengah atas (SMA), adalah jenjang
mudah mengerti dan memahami materi yang
pendidikan menengah pada pendidikan formal di
Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah
44
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS
Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49
ISSN 2339-1618
Pertama. Sekolah menengah atas ditempuh
motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan,
dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai
dan keterampilan. Kompetensi-kompetensi akan
kelas 12. Pada tahun kedua (yakni kelas 11),
mengarah tingkah laku. Sedangkan tingkah laku
siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3
akan menghasilkan kinerja, kompetensi juga
jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan
dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku atau
Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12),
satu set tingkah laku yang mendeskripsikan suatu
siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional
kinerja yang baik dari suatu konteks pekerjaan
(dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan
(http://www.schoonover.com/competency_
siswa.
faqs.htm).
Lulusan
SMA
dapat
melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung
bekerja.
1. Kompetensi Guru
SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun
Kompetensi guru merupakan kemampuan dan
swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah
kewewenangan
pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di
profesi keguruannya. Pada bidang kognitif yaitu
Indonesia yang sebelumnya berada di bawah
kemampuan
Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi
penguasaan
tanggung
daerah
mengenai cara mengajar, pengetahuan mengenai
Departemen
belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan
Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai
tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan
regulator
nasional
tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang
pendidikan. Secara struktural, SMA negeri
cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan
merupakan
tentang
jawab
kabupaten/kota.
pemerintah
Sedangkan
dalam
bidang
unit
standar
pelaksana
teknis
dinas
pendidikan kabupaten/kota.
guru
dalam
seorang
mata
melaksanakan
intelektual
pelajaran,
kemasyarakatan
serta
seperti
pengetahuan
pengetahuan
umum lainnya. Kesiapan dan kesediaan guru
terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan
tugas
B. Kompetensi
Kompetensi
merupakan
karakteristik-
dan
menghargai
profesinya.
pekerjaannya,
karakteristik yang mendasari individu untuk
memiliki
perasaan
mencapai
pelajaran
yang
kinerja
superior
Misalnya
senang
dibinanya,
sikap
mencintai
dan
terhadap
mata
sikap
toleransi
(http:/www.jakartaconsulting.com/extra_corner_
terhadap sesama teman profesinya, memiliki
archive12.shtml).
kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil
Kompetensi
didefinisikan
sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja
pekerjaannya.
yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja
Kemudian,
yang
kemampuan
superior
perilaku/performance,
guru
dalam
artinya
berbagai
(http://www.epsikologi.com/manajemen/111202.
keterampilan/berperilaku, seperti keterampilan
htm). Aspek-aspek pribadi ini termasuk sifat,
mengajar, membimbing, menilai, menggunakan
45
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
alat bantu pelajaran, bergaul atau berkomunikasi
dengan
siswa,
keterampilan
4. Penggunaan media atau sumber, meliputi:
melaksanakan
administrasi kelas, dan lain-lain. Perbedaannya
a. Mengenal, memilih dan menggunakan
media.
dengan kompetensi kognitif berkenaan dengan
aspek
teori
atau
pengetahuannya,
pada
b. Membuat alat bantu pelajaran yang
sederhana.
kompetensi perilaku yang diutamakan adalah
praktek/keterampilan melaksanakannya (Sabri,
c. Menggunakan perpustakaan dalam
proses belajar mengajar.
2005). Demikaian kesemua hal diatas harus
dimiliki
oleh
para
guru
untuk
mencapai
keberhasilan proses belajar mengajar.
d. Menggunakan Micro Teaching untuk
unit program pengenalan lapangan.
5. Menguasai landasan-landasan pendidikan.
6.
2. Dimensi
Mengukur
Kompetensi
Mengelola
interaksi-interaksi
belajar
mengajar.
7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan
Guru
Menurut Sabri (2005), Untuk mampu
pelajaran.
melaksanakan tugas mengajar dengan baik, guru
8. Mengenal fungsi layanan dan program
harus memiliki kemampuan professional yaitu
bimbingan dan penyuluhan.
terpenuhinya 10 kompetensi guru yang meliputi:
1. Menguasai bahan, meliputi:
a. Mengenal fungsi dan layanan program
bimbingan dan penyuluhan.
a. Menguasai bahan bidang studi dalam
kurikulum sekolah.
b.
dan penyuluhan.
Menguasai
bahan
pengayaan/penunjang bidang studi.
2.
Mengelola
b. Menyelenggarakan layanan bimbingan
program
belajar
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah.
mengajar,
meliputi:
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan
hasil pendidikan guna keperluan pengajaran.
a. Merumuskan tujuan instruksional.
b. Mengenal dan dapat menggunakan
prosedur instruksional yang tepat.
c.
Melaksanakan
program
Kompetensi
professional
diatas
merupakan profil kemampuan dasar yang harus
belajar
mengajar.
d. Mengenal kemampuan anak didik.
3. Mengelola kelas, meliputi:
dimiliki
guru.
Kompetensi
tersebut
dikembangkan berdasarkan pada analisis tugastugas yang harus dilakukan guru. Oleh karena
a. Mengatur tata ruang kelas untuk
pelajaran.
b. Menciptakan iklim belajar mengajar
itu,
sepuluh
kompetensi
tersebut
secara
operasional akan mencerminkan fungsi dan
yang serasi.
46
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS
Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49
ISSN 2339-1618
peranan
guru
dalam
membelajarkan
anak
Senada dengan pendapat diatas, belajar
didiknya melalui pengembangan kompetensi
adalah suatu proses yang berlangsung di dalam
profesi,
diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya,
dapat terpadu secara serasi dengan
kemampuan mengajar.
baik tingkah laku berpikir, bersikap dan berbuat.
Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai
Demikian pula dengan mengajar adalah aktivitas
pengajar,
maka
kemampuan
guru
atau
untuk mencoba menolong/membimbing pelajar
kompetensi guru yang banyak hubungannya
dengan usaha meningkatkan proses dan hasil
belajar dapat diguguskan ke dalam empat
kemampuan yakni:
mendapatkan, mengubah/mengembangkan skill,
attitudes,
ideals/
cita-cita,
appreciation/penghargaan
dan
a. merencanakan program belajar mengajar,
pengetahuan/knowledge. Lebih lanjut, mengajar
b. melaksanakan dan memimpin/mengelola
adalah
usaha
untuk
menciptakan
sistem
proses belajar mengajar,
lingkungan
yang
memungkinkan
terjadinya
c.menilai kemajuan proses belajar mengajar,
proses belajar itu secara optimal (Gulo, 2002).
d.
menguasai
bahan
pelajaran
yang
Dengan demikian, yang dimaksud belajar
dipegangnya/dibinanya.
adalah
proses
kebiasaan,
perubahan
individu
pengetahuan dan sikap
dalam
melalui
C. Belajar Mengajar
Belajar adalah perubahan perilaku berkat
pengalaman
dan
pelatian.
Artinya
tujuan
kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku,
baik
yang
menyangkut
pengetahuan,
latihan/suatu pengalaman, sedangkan mengajar
adalah kegiatan membimbing dan menanamkan
pengetahuan kepada individu dalam proses
belajar.
keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap
C. Kepuasan
aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
Kepuasan adalah suatu keadaan dimana
mengorganisasi pengalaman belajar, menilai
proses dan hasil belajar, termasuk dalam
cangkupan tanggung jawab dosen/guru (Sabri,
2005).
keinginan, harapan dan kebutuhan user yang
dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan
bila
pelayanan
tersebut
dapat
memenuhi
47
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
kebutuhan
dan
harapan
user.
Pengukuran
kepuasan merupakan elemen penting dalam
Populasi
menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
efisien dan lebih efektif. Apabila user merasa
adalah seluruh siswa kelas XI (dua) Jurusan IPA
tidak puas terhadap suatu pelayanan yang
(Ilmu
disediakan, maka pelayanan tersebut dapat
Pengetahuan Sosial) dan BAHASA sebanyak
dipastikan tidak efektif dan efisien.
269 orang. Sedangkan jumlah sampel yang
Dalam hal ini, bila siswa merasakan
kinerja guru sesuai dengan harapan mereka,
Pengetahhuan
Alam),
IPS
(Ilmu
digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak
72 orang.
maka siswa akan merasakan kepuasan dalam
kegiatan beajarnya, dan tentu saja hal ini
Metode Analisis Data
berpengaruh pada prestasi mereka,
karena
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
menyenangkan
adalah Uji Analisis Regresi Linier Sederhana
susasana
belajar
menjadi
(Irawan, 2003; Kotler, 2002; Supranto, 2002).
untuk menentukan seberapa besar hubungan
antara dua variabel, dimana variabel X yang
METODE PENELITIAN
bersifat bebas, sedangkan variabel Y bersifat
Lokasi dan Waktu Penelitan
terikat yaitu untuk mengetahui seberapa besar
Lokasi penelitian adalah SMA NEGERI 2
pengaruh kompetensi guru terhadap kepuasan
Tebing
siswa. Rumus regresi linier sederhana sebagai
Tinggi
dan
waktu
penelitian
direncanakan pada bulan Januari 2013 - Februari
berikut :
2013.
Y = a + b.X + e
Dimana :
Y = Kepuasaan siswa
Teknik Pengumpulan Data
X = Kompetensi guru
Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan
penelitian
dengan
menggunakan
teknik
pengumpulan data yaitu dengan kuesioner.
a = konstanta
b = koefisien korelasi
e = standart error
48
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS
Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49
ISSN 2339-1618
kemudian dilakukan Uji Parsial (Uji t), untuk
Y = a+bx+e
menguji
Y = 14,844 + 0,670x
apakah
terdapat
pengaruh
positif
variabel Kompetensi Guru secara individual
Kemudian persamaan dapat dijabarkan sebagai
terhadap Kepuasaan Siswa. Untuk menentukan
berikut :
apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
a = 14,844, berarti jika variabel Kompetensi
ditolak adalah dengan melihat tabel ssignifikansi.
Guru dianggap konstan, maka Kepuasan Siswa
Setelah dilakukan Uji Parsial (Uji t, maka
tetap akan naik sebesar 14,844 satuan.
selanjutnya dilakukan Koefisien Determinasi
bx = 0,670, berarti jika setiap kanaikan satu
(R2) yang bertujuan untuk mengukur seberapa
satuan variabel Kompetensi Guru sedangkan
jauh kemampuan model dalam menerangkan
variabel yang lainnya tetap maka variabel
variasi
Kepuasan Siswa akan naik sebesa 0,670 satuan.
variabel
dependen.
Nilai
koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali,
Kemudian, berdasarkan Uji Parsial (Uji t),
2001) dengan menggunakan R=r2 x 100%.
didapat hasil sebagai berikut:
Variabel
Tabel 2
Rangkuman Hasil Uji t
thitung Ttabel
Keterangan
5%
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Constant)
-
-
-
Kompetensi
Guru
8,930
1,993
Ha diterima
Berdasarkan Analisis Regresi Linier Sederhana,
didapat hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 1
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier
Sederhana
Sumber: Data primer diolah
2013
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Kompetensi Guru
Unstandardized
Standardized
Coeff icients
Coeff icients
B
Std. Error
Beta
14,844
3,311
,670
,075
,730
t
4,483
8,930
Collinearity Statistics
Hasil uji
Sig.
Tolerance
VIF
,000
Kompetensi
,000
1,000
1,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Siswa
8,930
t
menunjukkan
bahwa
variabel
Guru (X) memiliki t hitung sebesar
dengan
tingkat
singnifikansi
0,000.
Persamaan yang dapat disusun dari hasil di atas
Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,
adalah:
nilai t tabel didapat
dengan menggunakan
49
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
tingkat kepercayaan = 95 % (α = 5 %), derajat
PENUTUP
kebebasan (df) = n-2 = 72- 2 = 70, maka t table =
Kesimpulan
1,993 nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
1. Dari hasil analisis regresi sederhana
taraf 5% yang berarti Ha diterima. Dengan
diperoleh persamaan Y = a+bx+e, dari
demikian , maka Hipotesis penelitian diterima.
persamaan
Dengan demikian, maka Hipotesis penelitian
14,844 + 0,670 x, yang artinya a =
diterima.
14,844, berarti jika variabel Kompetensi
Setelah dilakukan Uji Parsial (Uji t), maka
Guru dianggap konstan, maka Kepuasan
selanjutnya dilakukan Uji Determinan (R2). Nilai
Siswa tetap akan naik sebesar 14,844
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel
satuan.bx = 0,670, berarti jika setiap
dibawah ini:
kanaikan
yang
Model Summaryb
R
a
,730
Adjusted Std. Error
R Square R Square the Estimat
,533
,526
satu
satuan
variabel
Kompetensi Guru sedangkan variabel
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi (R2)
Model
1
tersebut didapat Y =
2,549
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Guru
b.Dependent Variable: Kepuasan Siswa
lainnya
tetap
maka
variabel
Kepuasan Siswa akan naik sebesa 0,670
satuan.
2. Hasil perhitungan dengan menggunakan
program SPSS versi 15 dapat diketahui
Hasil perhitungan dengan menggunakan program
bahwa koefisien determinasi (adjusted R2
SPSS versi 15 dapat diketahui bahwa koefisien
determinasi (adjusted R2 )
) yang diperoleh sebesar 0,533 dengan
yang diperoleh
menggunakan rumus uji determinan R =
sebesar 0,533. dengan menggunakan rumus uji
2
r2 x 100%, hal ini berarti 53,3% kepuasan
determinan R = r x 100%, hal ini berarti 53,3%
siswa dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan siswa dapat dijelaskan oleh variabel
kompetensi guru. Sedangkan sisanya
kompetensi guru. Sedangkan sisanya yaitu 46,75
yaitu 46,75 kepuasaan siswa dipengaruhi
kepuasaan siswa dipengaruhi oleh variabeloleh variabel-variabel lainnya yang tidak
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
diteliti dalam penelitian ini.
penelitian.
50
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS
Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49
ISSN 2339-1618
3. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel
interaksi yang mendukung terjadinya
Kompetensi Guru (X) memiliki t hitung
proses pembelajaran, misalnya tanya
sebesar
tingkat
jawab dengan siswa di kelas, hendaknya
Dengan
guru dapat mengulang kembali materi
8,930
singnifikansi
dengan
0,000.
menggunakan batas signifikansi 0,05,
nilai
t
tabel
didapat
dengan
yang lalu
b. Hendaknya
guru
dalam
mengajar
menggunakan tingkat kepercayaan = 95
bersikap ramah, lebih memperhatikan
% (α = 5 %), derajat kebebasan (df) = n-2
kesopanan, dan memberikan contoh yang
= 72- 2 = 70, maka t table = 1,993 nilai
baik pada siswa, hendaknya guru dapat
signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf
meningkatkan minat, perhatian, motivasi
5% yang berarti Ha diterima. Dengan
untuk
demikian kompetensi guru mempunyai
lingkungan sekolah yang kondusif.
pengaruh yang
signifikansi terhadap
kepuasan siswa di SMA Negeri 2 Tebing
Tinggi.
belajar,
dan
memanfaatkan
2. Bagi kalangan Akademisi/Mahasiswa
a. Kiranya penelitian ini bisa digunakan
sebagai
kajian
dan
bahan
diskusi
berkaitan dengan teori yang telah ada.
Saran
Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
dikembangkan dalam penelitian lainnya
penulis mencoba meberi masukan dan saran
dan
sebagai berikut:
penelitian lanjutan.
1. Bagi Perusahaan
b. Untuk
a. Oleh karena variabel kompetensi guru
mempunyai
pengaruh
terhadap
kepuasaan siswa, maka pihak sekolah
hendaknya
selama
kegiatan
belajar
sebagai
ini
sedianya
pertimbangan
penelitian
lebih
lanjut,
bisa
untuk
ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu penelitian ini bersifat spesifik untuk
objek penelitiannya.
3. Bagi Pembaca
mengajar berlangsung guru menciptakan
51
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dignakan untuk menguatkan teori yang
RI. 2003. Undang-undang RI No 20 Tahun
2003 Tentang Sistem pendidikan
Nasional. Jakarta: CV. Eka Jaya
adamengenai kompetensi guru terhadap
RI. 2005. Undang – undang RI No. 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta : CV.
Eka Jaya.
kepuasan siswa.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
penelitian
selanjutnya
dan
tidak
tertutup
kemungkinan hasil penelitian ini juga dapat
Sabri, Drs H. Ahmad. (2005). Strategi Belajar
Mengajar Dan Micro
melengkapi penelitian yang sebelumnya.
Schoonover Associates,(2003), Competency
Based Human Resources Management,
(ONLINE),
http://www.schoonover.com/competency_
faqs.htm, 14 Maret 2006.
DAFTAR PUSTAKA
Situmorang et al. (2010). Metodologi Penelitian.
David, Fred R. (2004). Manajemen Strategis:
Konsep . Edisi Ketujuh, PT. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Bisnis.
CV.Alfabeta
Bandung.
Teaching.
Quantum Teaching, Jakarta.
Martinis, Yamin. 2006. Sertifikasi profesi
Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung
Persada Press
“Wajar 12 tahun diberlakukan” Kompas 11
Maret
2006
52
PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA
Download