JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49 ISSN 2339-1618 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA (STUDI KASUS PADA SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI) Power Panjaitan, SE, M.Si ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah kompetensi guru berpengaruh terhadap kepuasan siswa pada SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Penelitian ini membahas mengenai kompetensi guru terhadap kepuasan siswa dengan responden penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua jenis data yang digunakan penulis untuk menganalisis masalah dan menguji hipotesis, yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari sekolah maupun internet untuk mendukung penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar pertanyaan kuesioner yang sudah memiliki bobot masing-masing pada setiap jawaban responden. Lembar pertanyaan kusioner tersebut berisi pertanyaan yang bersangkutan kompetensi guru dan kepuasan siswa. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu Metode Analisis Deskriptif, Uji Validitas dan Reliabilitas, Metode Analisis Statistik. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Metode analisis deskriptif yaitu menganalisi dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi, validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yng seharusnya diukur, sedangkan metode analisi statistik yaitu menggunakan teknik statistik uji beda t (paired sampled t test). Uji ini digunakan untuk membandingkan dua mean (rata-rata) sampel yang berpasangan. Sampel yang berpasangan adalah sebuah sampel yang terdiri dari satu subjek, tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. 43 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan Program SPSS Veersi 15.0 dapat diketahui Koefisien Determinasi yang diperoleh sebesar 0,533 hal ini berarti 53,3% kepuasan siswa dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi guru. Dengan kata lain kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Kata kunci : Kompetensi Guru, Kepuasaan, Siswa. 44 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA diajarkan sehingga siswa merasa termotivasi PENDAHULUAN Mengacu pada Undang-undang Republik untuk belajar dan merasa puas. Indonesia (RI) No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat (1) dengan tegas Namun, dalam interaksi antara guru dan siswa menjelaskan tenaga sering kali timbul masalah adanya keluhan cara professional dengan tugas utama mendidik, atau teknik mengajar guru yang dinilai siswa mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, kurang baik dari segi pengetahuan maupun menilai dan mengevaluasi peserta didik pada penyampaian materi. bahwa pendidikan anak pendidikan Guru usia formal, adalah sekolah pada pendidikan jalur dasar dan Dampak dari permasalahn tersebut siswa pendidikan menengah. Begitu pula menurut kurang terkonsentrasi dan melakukan aktivitas- Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 aktivitas yang mengganggu kegiatan belajar tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (misalnya: mengobrol, bermain handphone, dsb). pasal 39 ayat (2), menyatakan bahwa pendidik Permasalahan yang dihadapi siswa antara lain: merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan pembelajaran, dan melaksanakan menilai hasil proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta 1. Adanya guru yang mengandalkan transparansi dalam mengajar. 2. Adanya guru yang kurang bisa menguasai kelas. melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. – (Undang undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003). PERUMUSAH MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut ”Apakah Guru sebagai bagian dari tenaga kependidikan kompetensi guru berpengaruh terhadap kepuasan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam siswa SMA NEGERI 2 Tebing Tinggi?” pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan lembaga sekolah dapat dicapai secara maksimal TUJUAN PENELITIAN apabila tenaga guru memiliki kompetensi- Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk kompetensi yang telah ditetapkan yang meliputi mengetahui apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi guru dan kepuasan siswa. kompetensi professional kompetensi dan social, kompetensi kepribadian. Dengan kompetensi yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang optimal. TINJAUAN PUSTAKA A. Sekolah Dengan kinerja yang optimal maka siswa akan Sekolah menengah atas (SMA), adalah jenjang mudah mengerti dan memahami materi yang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah 44 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49 ISSN 2339-1618 Pertama. Sekolah menengah atas ditempuh motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan, dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai dan keterampilan. Kompetensi-kompetensi akan kelas 12. Pada tahun kedua (yakni kelas 11), mengarah tingkah laku. Sedangkan tingkah laku siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3 akan menghasilkan kinerja, kompetensi juga jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku atau Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), satu set tingkah laku yang mendeskripsikan suatu siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional kinerja yang baik dari suatu konteks pekerjaan (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan (http://www.schoonover.com/competency_ siswa. faqs.htm). Lulusan SMA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja. 1. Kompetensi Guru SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun Kompetensi guru merupakan kemampuan dan swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah kewewenangan pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di profesi keguruannya. Pada bidang kognitif yaitu Indonesia yang sebelumnya berada di bawah kemampuan Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi penguasaan tanggung daerah mengenai cara mengajar, pengetahuan mengenai Departemen belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan regulator nasional tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang pendidikan. Secara struktural, SMA negeri cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan merupakan tentang jawab kabupaten/kota. pemerintah Sedangkan dalam bidang unit standar pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota. guru dalam seorang mata melaksanakan intelektual pelajaran, kemasyarakatan serta seperti pengetahuan pengetahuan umum lainnya. Kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas B. Kompetensi Kompetensi merupakan karakteristik- dan menghargai profesinya. pekerjaannya, karakteristik yang mendasari individu untuk memiliki perasaan mencapai pelajaran yang kinerja superior Misalnya senang dibinanya, sikap mencintai dan terhadap mata sikap toleransi (http:/www.jakartaconsulting.com/extra_corner_ terhadap sesama teman profesinya, memiliki archive12.shtml). kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja pekerjaannya. yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja Kemudian, yang kemampuan superior perilaku/performance, guru dalam artinya berbagai (http://www.epsikologi.com/manajemen/111202. keterampilan/berperilaku, seperti keterampilan htm). Aspek-aspek pribadi ini termasuk sifat, mengajar, membimbing, menilai, menggunakan 45 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA alat bantu pelajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, keterampilan 4. Penggunaan media atau sumber, meliputi: melaksanakan administrasi kelas, dan lain-lain. Perbedaannya a. Mengenal, memilih dan menggunakan media. dengan kompetensi kognitif berkenaan dengan aspek teori atau pengetahuannya, pada b. Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana. kompetensi perilaku yang diutamakan adalah praktek/keterampilan melaksanakannya (Sabri, c. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. 2005). Demikaian kesemua hal diatas harus dimiliki oleh para guru untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. d. Menggunakan Micro Teaching untuk unit program pengenalan lapangan. 5. Menguasai landasan-landasan pendidikan. 6. 2. Dimensi Mengukur Kompetensi Mengelola interaksi-interaksi belajar mengajar. 7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan Guru Menurut Sabri (2005), Untuk mampu pelajaran. melaksanakan tugas mengajar dengan baik, guru 8. Mengenal fungsi layanan dan program harus memiliki kemampuan professional yaitu bimbingan dan penyuluhan. terpenuhinya 10 kompetensi guru yang meliputi: 1. Menguasai bahan, meliputi: a. Mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan penyuluhan. a. Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah. b. dan penyuluhan. Menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi. 2. Mengelola b. Menyelenggarakan layanan bimbingan program belajar 9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. mengajar, meliputi: 10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil pendidikan guna keperluan pengajaran. a. Merumuskan tujuan instruksional. b. Mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional yang tepat. c. Melaksanakan program Kompetensi professional diatas merupakan profil kemampuan dasar yang harus belajar mengajar. d. Mengenal kemampuan anak didik. 3. Mengelola kelas, meliputi: dimiliki guru. Kompetensi tersebut dikembangkan berdasarkan pada analisis tugastugas yang harus dilakukan guru. Oleh karena a. Mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran. b. Menciptakan iklim belajar mengajar itu, sepuluh kompetensi tersebut secara operasional akan mencerminkan fungsi dan yang serasi. 46 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49 ISSN 2339-1618 peranan guru dalam membelajarkan anak Senada dengan pendapat diatas, belajar didiknya melalui pengembangan kompetensi adalah suatu proses yang berlangsung di dalam profesi, diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, dapat terpadu secara serasi dengan kemampuan mengajar. baik tingkah laku berpikir, bersikap dan berbuat. Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai Demikian pula dengan mengajar adalah aktivitas pengajar, maka kemampuan guru atau untuk mencoba menolong/membimbing pelajar kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan yakni: mendapatkan, mengubah/mengembangkan skill, attitudes, ideals/ cita-cita, appreciation/penghargaan dan a. merencanakan program belajar mengajar, pengetahuan/knowledge. Lebih lanjut, mengajar b. melaksanakan dan memimpin/mengelola adalah usaha untuk menciptakan sistem proses belajar mengajar, lingkungan yang memungkinkan terjadinya c.menilai kemajuan proses belajar mengajar, proses belajar itu secara optimal (Gulo, 2002). d. menguasai bahan pelajaran yang Dengan demikian, yang dimaksud belajar dipegangnya/dibinanya. adalah proses kebiasaan, perubahan individu pengetahuan dan sikap dalam melalui C. Belajar Mengajar Belajar adalah perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatian. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, latihan/suatu pengalaman, sedangkan mengajar adalah kegiatan membimbing dan menanamkan pengetahuan kepada individu dalam proses belajar. keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap C. Kepuasan aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti Kepuasan adalah suatu keadaan dimana mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam cangkupan tanggung jawab dosen/guru (Sabri, 2005). keinginan, harapan dan kebutuhan user yang dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi 47 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA kebutuhan dan harapan user. Pengukuran kepuasan merupakan elemen penting dalam Populasi menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih Dalam penelitian ini yang menjadi populasi efisien dan lebih efektif. Apabila user merasa adalah seluruh siswa kelas XI (dua) Jurusan IPA tidak puas terhadap suatu pelayanan yang (Ilmu disediakan, maka pelayanan tersebut dapat Pengetahuan Sosial) dan BAHASA sebanyak dipastikan tidak efektif dan efisien. 269 orang. Sedangkan jumlah sampel yang Dalam hal ini, bila siswa merasakan kinerja guru sesuai dengan harapan mereka, Pengetahhuan Alam), IPS (Ilmu digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 72 orang. maka siswa akan merasakan kepuasan dalam kegiatan beajarnya, dan tentu saja hal ini Metode Analisis Data berpengaruh pada prestasi mereka, karena Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menyenangkan adalah Uji Analisis Regresi Linier Sederhana susasana belajar menjadi (Irawan, 2003; Kotler, 2002; Supranto, 2002). untuk menentukan seberapa besar hubungan antara dua variabel, dimana variabel X yang METODE PENELITIAN bersifat bebas, sedangkan variabel Y bersifat Lokasi dan Waktu Penelitan terikat yaitu untuk mengetahui seberapa besar Lokasi penelitian adalah SMA NEGERI 2 pengaruh kompetensi guru terhadap kepuasan Tebing siswa. Rumus regresi linier sederhana sebagai Tinggi dan waktu penelitian direncanakan pada bulan Januari 2013 - Februari berikut : 2013. Y = a + b.X + e Dimana : Y = Kepuasaan siswa Teknik Pengumpulan Data X = Kompetensi guru Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan kuesioner. a = konstanta b = koefisien korelasi e = standart error 48 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49 ISSN 2339-1618 kemudian dilakukan Uji Parsial (Uji t), untuk Y = a+bx+e menguji Y = 14,844 + 0,670x apakah terdapat pengaruh positif variabel Kompetensi Guru secara individual Kemudian persamaan dapat dijabarkan sebagai terhadap Kepuasaan Siswa. Untuk menentukan berikut : apakah hipotesis yang diajukan diterima atau a = 14,844, berarti jika variabel Kompetensi ditolak adalah dengan melihat tabel ssignifikansi. Guru dianggap konstan, maka Kepuasan Siswa Setelah dilakukan Uji Parsial (Uji t, maka tetap akan naik sebesar 14,844 satuan. selanjutnya dilakukan Koefisien Determinasi bx = 0,670, berarti jika setiap kanaikan satu (R2) yang bertujuan untuk mengukur seberapa satuan variabel Kompetensi Guru sedangkan jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel yang lainnya tetap maka variabel variasi Kepuasan Siswa akan naik sebesa 0,670 satuan. variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, Kemudian, berdasarkan Uji Parsial (Uji t), 2001) dengan menggunakan R=r2 x 100%. didapat hasil sebagai berikut: Variabel Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji t thitung Ttabel Keterangan 5% HASIL DAN PEMBAHASAN (Constant) - - - Kompetensi Guru 8,930 1,993 Ha diterima Berdasarkan Analisis Regresi Linier Sederhana, didapat hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Sumber: Data primer diolah 2013 Coefficientsa Model 1 (Constant) Kompetensi Guru Unstandardized Standardized Coeff icients Coeff icients B Std. Error Beta 14,844 3,311 ,670 ,075 ,730 t 4,483 8,930 Collinearity Statistics Hasil uji Sig. Tolerance VIF ,000 Kompetensi ,000 1,000 1,000 a. Dependent Variable: Kepuasan Siswa 8,930 t menunjukkan bahwa variabel Guru (X) memiliki t hitung sebesar dengan tingkat singnifikansi 0,000. Persamaan yang dapat disusun dari hasil di atas Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, adalah: nilai t tabel didapat dengan menggunakan 49 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA tingkat kepercayaan = 95 % (α = 5 %), derajat PENUTUP kebebasan (df) = n-2 = 72- 2 = 70, maka t table = Kesimpulan 1,993 nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 1. Dari hasil analisis regresi sederhana taraf 5% yang berarti Ha diterima. Dengan diperoleh persamaan Y = a+bx+e, dari demikian , maka Hipotesis penelitian diterima. persamaan Dengan demikian, maka Hipotesis penelitian 14,844 + 0,670 x, yang artinya a = diterima. 14,844, berarti jika variabel Kompetensi Setelah dilakukan Uji Parsial (Uji t), maka Guru dianggap konstan, maka Kepuasan selanjutnya dilakukan Uji Determinan (R2). Nilai Siswa tetap akan naik sebesar 14,844 koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel satuan.bx = 0,670, berarti jika setiap dibawah ini: kanaikan yang Model Summaryb R a ,730 Adjusted Std. Error R Square R Square the Estimat ,533 ,526 satu satuan variabel Kompetensi Guru sedangkan variabel Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (R2) Model 1 tersebut didapat Y = 2,549 a. Predictors: (Constant), Kompetensi Guru b.Dependent Variable: Kepuasan Siswa lainnya tetap maka variabel Kepuasan Siswa akan naik sebesa 0,670 satuan. 2. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 15 dapat diketahui Hasil perhitungan dengan menggunakan program bahwa koefisien determinasi (adjusted R2 SPSS versi 15 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2 ) ) yang diperoleh sebesar 0,533 dengan yang diperoleh menggunakan rumus uji determinan R = sebesar 0,533. dengan menggunakan rumus uji 2 r2 x 100%, hal ini berarti 53,3% kepuasan determinan R = r x 100%, hal ini berarti 53,3% siswa dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan siswa dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi guru. Sedangkan sisanya kompetensi guru. Sedangkan sisanya yaitu 46,75 yaitu 46,75 kepuasaan siswa dipengaruhi kepuasaan siswa dipengaruhi oleh variabeloleh variabel-variabel lainnya yang tidak variabel lainnya yang tidak diteliti dalam diteliti dalam penelitian ini. penelitian. 50 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA JURNAL ILMIAH BUSINESS PROGRESS Oktober 2013, Volume 1, No. 01, 43-49 ISSN 2339-1618 3. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel interaksi yang mendukung terjadinya Kompetensi Guru (X) memiliki t hitung proses pembelajaran, misalnya tanya sebesar tingkat jawab dengan siswa di kelas, hendaknya Dengan guru dapat mengulang kembali materi 8,930 singnifikansi dengan 0,000. menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai t tabel didapat dengan yang lalu b. Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan tingkat kepercayaan = 95 bersikap ramah, lebih memperhatikan % (α = 5 %), derajat kebebasan (df) = n-2 kesopanan, dan memberikan contoh yang = 72- 2 = 70, maka t table = 1,993 nilai baik pada siswa, hendaknya guru dapat signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf meningkatkan minat, perhatian, motivasi 5% yang berarti Ha diterima. Dengan untuk demikian kompetensi guru mempunyai lingkungan sekolah yang kondusif. pengaruh yang signifikansi terhadap kepuasan siswa di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. belajar, dan memanfaatkan 2. Bagi kalangan Akademisi/Mahasiswa a. Kiranya penelitian ini bisa digunakan sebagai kajian dan bahan diskusi berkaitan dengan teori yang telah ada. Saran Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dikembangkan dalam penelitian lainnya penulis mencoba meberi masukan dan saran dan sebagai berikut: penelitian lanjutan. 1. Bagi Perusahaan b. Untuk a. Oleh karena variabel kompetensi guru mempunyai pengaruh terhadap kepuasaan siswa, maka pihak sekolah hendaknya selama kegiatan belajar sebagai ini sedianya pertimbangan penelitian lebih lanjut, bisa untuk ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu penelitian ini bersifat spesifik untuk objek penelitiannya. 3. Bagi Pembaca mengajar berlangsung guru menciptakan 51 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dignakan untuk menguatkan teori yang RI. 2003. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Eka Jaya adamengenai kompetensi guru terhadap RI. 2005. Undang – undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta : CV. Eka Jaya. kepuasan siswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya dan tidak tertutup kemungkinan hasil penelitian ini juga dapat Sabri, Drs H. Ahmad. (2005). Strategi Belajar Mengajar Dan Micro melengkapi penelitian yang sebelumnya. Schoonover Associates,(2003), Competency Based Human Resources Management, (ONLINE), http://www.schoonover.com/competency_ faqs.htm, 14 Maret 2006. DAFTAR PUSTAKA Situmorang et al. (2010). Metodologi Penelitian. David, Fred R. (2004). Manajemen Strategis: Konsep . Edisi Ketujuh, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta Bandung. Teaching. Quantum Teaching, Jakarta. Martinis, Yamin. 2006. Sertifikasi profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press “Wajar 12 tahun diberlakukan” Kompas 11 Maret 2006 52 PENGARUH POMPETENSI GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA