Komplementari terapi pada kasus infertility Nety Rustikayanti Pendahuluan • Ian Danny Kurniawan muslimah.or.id (6Apr2009): • di dunia diperkirakan 1 dari 7 pasangan bermasalah dalam hal kehamilan. • Di Indonesia, angka kejadian perempuan infertil 15% pada usia 30-34 tahun, meningkat 30 % pada usia 35-39 tahun dan 64 % pada usia 40-44 tahun. • Berdasar survei kesehatan rumah tangga tahun 1996, diperkirakan ada 3,5 juta pasangan (7 juta orang) yang infertil. Pendahuluan • Kini, para ahli memastikan angka infertilitas telah meningkat mencapai 15-20 persen dari sekitar 50 juta pasangan di Indonesia. • Penyebab infertilitas sebanyak 40% berasal dari pria, 40% dari wanita, 10% dari pria dan wanita, dan 10% tidak diketahui (Hecht 2007, Ian Danny Kurniawan 2009). Pengertian • Infertility adalah ketidakmampuan dari pasangan untuk membuat kehamilan setelah 12 bulan berhubungan suami istri tanpa proteksi/ kontrasepsi • ‘is the inability of a couple to become pregnant after 12 months of unprotected intercourse’ (BERGER,L, 2007) Pengertian (Berger, 2007 Hecht. 2007;Ian Danny Kurniawan 2009). • Menurut dokter ahli reproduksi, sepasang suami-istri dikatakan infertil jika: • Tidak hamil setelah 12 bulan melakukan hubungan intim secara rutin (1-3 kali seminggu) dan bebas kontrasepsi bila perempuan berumur kurang dari 34 tahun. • Tidak hamil setelah 6 bulan melakukan hubungan intim secara rutin (1-3 kali seminggu) dan bebas kontrasepsi bila perempuan berumur lebih dari 35 tahun. • Perempuan yang bisa hamil namun tidak sampai melahirkan sesuai masanya (37-42 minggu). Bentuk infertility • Primary infertility apabila pasangan tidak pernah menghasilkan kehamilan setelah 1 tahun intercourse. • Secondary infertility : apabila pasangan sebelumnya sudah menghasilkan kehamilan paling sedikit satu kali, tetapi tidak mampu menghasilkan kehamilan selanjutnya. Faktor yg mempengaruhi Infertiltas • Umur. Kemampuan reproduksi wanita menurun drastis setelah umur 35 tahun • Lama infertilitas. Terlambat pemeriksaan (umur makin tua, penyakit pada organ reproduksi yang makin parah, dan makin terbatasnya jenis pengobatan yang sesuai dengan pasangan tersebut. • Emosi. Stres memicu pengeluaran hormon kortisol yang mempengaruhi pengaturan hormon reproduksi. Faktor yg mempengaruhi Infertiltas • Lingkungan.:Paparan terhadap racun seperti lem, bahan pelarut organik yang mudah menguap, silikon, pestisida, obat-obatan (misalnya: obat pelangsing), dan obat rekreasional (rokok, kafein, dan alkohol) dapat mempengaruhi sistem reproduksi. • Hubungan seksual: Penyebab infertilitas ditinjau dari segi hubungan seksual meliputi: frekuensi, posisi(trendelenbrugh) , dan melakukannya pada masa subur. koitus / onani yang dilakukan setiap hari akan mengurangi jumlah dan kepadatan sperma • Kondisi reproduksi wanita, meliputi cervix, uterus, dan sel telur. Penyakit Penyebab Infertilitas pada Wanita • 1. Endometriosis • 2. Infeksi Panggul • 3. Mioma Uteri • 4. Polip • 5. Kista sindrom ovarium polikistik • 6. Saluran Telur yang Tersumbat • 7. Sel Telur: Gangguan ovulasi biasanya direfleksikan dengan gangguan haid. Haid yang normal memiliki siklus antara 26-35 hari, dengan jumlah darah haid 80 cc dan lama haid antara 3-7 hari Penyebab infertility laki-laki • 30 - 40% kondisi reproduksi pria meliputi sperma dan seksualitas • Sperma, cairan ejakulat kondisi normal; • Volume: ≥ 2 mililiter. • Lama mencair: 60 menit. • pH (tingkat keasaman): ≥ 7,2. • Kadar spermatozoa: ≥ 20 juta spermatozoa per mililiter. • Jumlah spermatozoa total: ≥ 20 juta spermatozoa per ejakulat. • Motilitas (pergerakan): • ≥ 50% motil (grade a dan b)*; atau • ≥ 25% bergerak progresif (grade a) dalam 60 menit setelah ejakulasi. • Vitalitas: spermatozoa hidup ≥ 75%. • Sel darah putih: < 1juta per mililiter. Penyebab Umum Ketidaksuburan Pria • 1. Gangguan di daerah sebelum testis (pretesticular) Gangguan biasanya terjadi pada bagian otak, yaitu hipofisis yang bertugas mengeluarkan hormon FSH dan LH • Beberapa faktor yg mempengaruhi jumlah sperma ;marijuana cimetidine, spironolactone, dan nitrofurantoin. Merokok, alkohol • 2. Gangguan di daerah testis (testicular): trauma testis, gangguan fisik, atau infeksi, pemakaian celana dalam atau celana panjang yang ketat dll Penyebab Umum Ketidaksuburan Pria • 3.Gangguan di daerah setelah testis (posttesticular): saluran sperma buntu (bawaan sejak lahir, terkena infeksi penyakit -seperti tuberkulosis (Tb)-, serta vasektomi yang memang disengaja). • 4. Gangguan lain • pelebaran pembuluh darah atau varises. Varises pada pembuluh darah yang menyuplai testis disebut varicocele Penyebab Lain • 1. Kelainan Kekebalan Tubuh wanita terdapat kelainan adanya antibodi antisperma, akibatnya antibodi tersebut menghancurkan sperma yang masuk • 2. Infertilitas Sebagai Komplikasi Penyakit Lain: penyakit genetik, kencing manis (diabetes mellitus), penyakit kelenjar gondok, kelainan hormon, dan obesitas Pengkajian resiko tinggi infertility •Usia Wanita diatas 35 tahun •Peminum alkohol dan perokok berat. •Diet yg ketat atau anorexia pd wanita. •Memakai celana yang ketat pd laki-laki •Stress. Pada wanita dapat menyebabkan menstruasi yg tidak teratur, pd laki-laki menurunkan jumlah sperma . Pengkajian resiko tinggi infertility • Sering berganti partner • Sexually transmitted diseases • Riwayat PID (pelvic inflammatory disease) • Riwayat orchitis atau epididymitis pada laki-laki • Mumps (laki-laki) • Varicocele (laki-laki) • A past medical history that includes DES exposure (men or women) • Gangguan makan (wanita) • Anovulatory menstrual cycles • Endometriosis • Gangguan uterus (myoma) atau cervical obstruction • Long-term (chronic) disease seperti diabetes Penentuan Diagnose pada laki-laki? • Riwayat medik dan pemeriksaan, sperma harus diperiksa. • Sebelum pemeriksaan tidak boleh ejakulasi beberapa hari Check cairan semen lakilaki: jumlah sperma (Normal=20 - 100 juta sperma) Pergerakan dan maturitas dan bentuk sprema (menunjukkan kualitasnya ) Jumlah sperma yang diproduksi (satu sendok kecil ), keasaman (semen harus sedikit asam) Apabila sperma abnormal Tes hormon darah Tes untuk melihat pembesaran vena atau blok disaluran reproduksi. Biopsi testis melihat produksi sperma. Anti-sperm antibody tests, melihat apakah mukosa wanita menolak sperma laki-laki ? Juga menilai apakah pria tsb juga memproduksi antibodi yang menolak spermanya sendiri.. • A hamster egg test, menilai kemampuan sprema untuk melakukan penetrasi pada sel telur dg membuka lapisan luar sel telur sulit dan mahal. • A human zona penetration test, test untuk menilai kemampuan sperma untuk memfertilisasi telur yang sudah mati, tes ini jarang dilakukan. • A bovine cervical mucous test, menilai sperma dapat melakukan penetrasi pada mukosa serviks dari binatang percobaan. • • • • Tests dan tanda2 klinis • Pengukuran suhu tubuh basal pada wanita setiap pagi • Monitor perubahan mukus serviks. • Postcoital testing (PCT) untuk mengevaluasi interaksi sperma-mukus serviks yang dilakukan 2 – 8 jam setelah intercourse. • Menilai serum progesterone (tes darah). • Biopsi pada lapisan uterus (endometrium). Tests dan tanda2 klinis • Biopsi testis (jarang dilakukan). • Mengukur jumlah dari hormone luteinizing di urine untuk memprediksi ovulasi dan membantu waktu untuk melakukan intercourse. • Progestin diberikan untuk merangsang ovulasi wanita • Serum hormonal (tes darah) kedua pasangan. • Hysterosalpingography (HSG) – suatu prosedur x-ray zat kontras untuk menilai perjalanan sperma dari serviks, uterus dan tuba fallopia. • Laparoscopy untuk melihat secara langsung rongga pelvic.. • Pemeriksaan Pelvic untuk menentukan apakah ada kista. Pengobatan Bagi Pasangan Infertil Konseling dan pendidikan kesehatan Obat-obat untuk mengobati infeksi dan meningkatkan ovulasi Prosedur medik yang terkini in vitro fertilization Intervensi keperawatan Prognosis BERGER (2007) Appropriate therapy50 - 60% pregnancy to occur Without any treatment intervention, 15 - 20% of couples previously diagnosed as infertile will eventually become pregnant Pencegahan • Karena infertility sering disebabkan sexually transmitted diseases, maka perilaku seks yang sehat dapat meminimalkan resiko terjadinya infertilitas. • Imunisasi terhadap ‘Mumps’/parotitis perlu dilakukan • Beberapa bentuk alat pencegah kehamilan perlu diperhatikan, pada wanita yg belum punya anak tidak boleh menggunakan IUD.. Intervensi keperawatan Pengkajian lengkap (pasangan suami - istri) Riwayat penyakit Hub seksual Tanda klinis dan test diagnostik Test- test khusus Tanda-tanda kesuburan Penatalaksanaan Medis dan konseling Terapi komplimentari • Relaks • Kurangi stress ( santai, cuti), • Berdoa • Sabar, optimis, dan komunikasi yang baik antar suamiistri Waktu intercourse • Cukup nutrisi • Life style(tdk merokok, minum alkohol, kurangi kopi dan teh) • Cukup istirahat • Latihan jasmani teratur Kondisi psikologis Kondisi fisik Terapi komplimentari • Hitung HPHT dan wkt :_-2- 14 + 2 . • Tdk intercourse sblmnya • Tanda2 ovulasi • Posisi intercourse trendelenburgh • Wanita tdk bergerak pasca intercourse dan posisi tetap 10 “- 1 jam Rasional Stress: produksi kortisol mempengaruhi pengaturan hormon reproduksi Waktu intercourse: ovulasi, umur ovum 48 jam , kualitas sperma Posisi trendelenburgh: melancarkan pertemuan ovum sperma Tanda-tanda ovulasi: suhu tubuh basal, mukus serviks *nutrisi : kualitas sperma dan sel telur *tidak menimbulkan puncak glukosa darah yang tinggi setelah makan. *Mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut Berdoa kepada Allah s.w.a; sabar dan optimis Indikator klinis Masa subur • Perubahan suhu basal tubuh. • Perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks). • Perubahan pada serviks. • Panjangnya siklus menstruasi (metode kalender). • Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara Nice to Know: • Pertanyaan : • 1. Apakah mengurangi hub sex menambah jumlah sperma? Beberapa penelitian : Jumlah sperma menurun tetapi pengeluaran semen mungkin lebih baik untuk membuahi sel telur • 2. Apakah pemakaian celana dalam dan celana ketat menyebabkan infertilitas? Ya, karena panas dan menghambat produksi sperma Kesimpulan Penyebab fisik dan psikologis pasangan Intervensi keperawatan Infertility Penatalaksanaa n medik dan konseling Pengkajian dan test diagnostik